ablasi kateter pada fibrilasi atrium

Post on 30-Jul-2015

1.137 Views

Category:

Health & Medicine

4 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

PENDAHULUAN

Fibrilasi atrium mengenai lebih dari 5 milyar penduduk di Amerika Serikat, dan data menunjukkan bahwa sejalan dengan pertambahan umur, insidensi penyakit ini akan terus meningkat. Laju stroke iskemia di antara pasien dengan atrium fibrilasi adalah kurang lebih 5% per-tahun. Laju mortalitasnya sebesar dua kali lebih besar dibandingkan dengan pasien pada sinus ritme normal.

• Bersifat Progresif• Gejala Awal berupa “Fibrilasi Atrium

Paroksismal” (Aritmia dengan frekuensi kurang dengan waktu yang terbatas).

• Berlanjut menjadi “Fibrilasi Atrium Persisten” (yang gagal dihilangkan secara spontan dalam waktu 7 hari dan memerlukan kardioversi).

• Atau berlanjut menjadi “Fibrilasi Atrium Permanen” (jika aritmia terakhir terjadi lebih dari satu tahun dan kardioversi mengalami kegagalan).

Anamnesis

Perbandingan antara ablasi kateter radiofrekuensi dengan obat antiaritmia dalam pengobatan fibrilasi atrium• Beberapa penelitian menemukan bahwa

hasil pengobatan dari ablasi radiofrekuensi lebih memuaskan daripada penggunaan obat antiaritmia.

• Sebuah penelitian menunjukkan bahwa rekurensi takhiaritmia atrium pada ablasi kateter sebesar 86% sedangkan pada obat antiaritmia adalah sebesar 22% (P<0.001).

• Pasien kardiovaskuler yang dirawat di rumah sakit jarang ditemukan pada pasien yang menggunakan pengobatan ablasi kateter pada lengannya.

Ablasi Kateter Pada Fibrilasi Atrium

• Ablasi Kateter digunakan untuk mencegah rekurensi gejala simptomatik fibrilasi atrium yang tidak efektif dengan terapi obat antiaritmia.

• Efektif digunakan pada pasien dengan “fibrilasi atrium paroksismal” dan kurang efektif pada pasien dengan “fibrilasi atrium persisten”, gagal jantung dan penyakit katup jantung.

• Penghentian obat oral antikoagulan tanpa persetujuan dokter tidak dibolehkan pada penggunaan pengobatan metode ini.

Komplikasi Ablasi Kateter

• Tamponade Jantung (1.3%)• Trauma langsung pada nervus phrenikus

jika ablasi dilakukan dekat dengan vena pulmo dekstra dan vena kava superior.

• Beberapa trauma yang dapat menyebabkan paralisis diafraghma

• Trauma Esofagus (10% )• Fistula Atrioesofagus (0.04%)• Tromboemboli serebrovaskuler (2%)• Stenosis Vena Pulmo yang disebabkan

oleh trauma muskulus vena pulmo (0 – 10%)

TERIMA KASIH

top related