a. lokasi penelitian -...
Post on 01-Apr-2019
214 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Kantor Pusat Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM) Tirta Darma Kabupaten Malang yang beralamat di Jl.
Kebonagung No. 115. Malang. Dengan pertimbangan peneliti ingin mengetahui
kompensasi di Perusahaan Daerah Air minum (PDAM) Kabupaten Malang yang
berpengaruh terhadap komitmen organisasi.
B. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Dalam Penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian kuantitatif.
Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang menekankan pada pengujian
teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel penelitian dengan angka dan
memerlukan analisis data dan prosedur statistik (Puspowarsito, 2008 : 15).
C. Populasi dan Sampel
Menurut pendapat Arikunto, (2002 : 108), mengungkapkan bahwa populasi
adalah keseluruhan subyek penelitian. Populasi (population) yang berarti
serumpun atau sekelompok objek yang menjadi masalah sasaran penelitian
(Supriyanto dan Machfudz 2010 : 183). Populasi ialah semua nilai baik hasil
perhitungan maupun pengukuran, baik kuantitatif maupun kualitatif, dari pada
karakteristik tertentu mengenai sekelompok objek yang lengkap. Sedangkan
menurut Usma dan Akbar (2006 : 181), sampel adalah bagian kecil dari populasi.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan kantor pusat PDAM
Tirta Dharma Kabupaten Malang yang tersebar pada 10 bidang atau bagian yaitu:
bagian Umum, SDM, Keuangan, Hublang, Perencanaan, Produksi, Transmisi,
Distribusi, Peralatan, SPI. Dalam Penelitian ini jumlah sampel 52 orang.
D. Teknik Pengambilan Sampel
Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel menggunakan teknik
Proportional Random Sampling, Yaitu teknik pengambilan sampel dimana semua
anggota mempunyai kesempatan bersama yang sama untuk dijadikan sampel,
sesuai dengan proporsinya, banyak atau sedikit populasi. (Supiyanto dan
Machfudz 2010 : 185).
Ukuran sampel ditentukan dengan rumus Slovin dalam Umar (2001: 78),
yaitu :
²
n = ukuran sampel
N = banyaknya populasi
e² = prosentase ketidak telitian karena kesalahan pengambilan sampel yang
masih dapat diinginkan dengan pertimbangan prosentase sebesar 10%.
Dengan ukuran populasi sebanyak 110 orang, dan presisi 10%, maka ukuran
sampel adalah 52 orang dengan rincian sebagai berikut :
Ne
Nn
1
Tabel 3.1.
Tabel Populasi dan Sampel
No Bagian/Bidang Jumlah Sampel
1 Distribusi 6
2 Hublang 16
3 Keuangan 15
4 Peralatan 6
5 Perencanaan 9
6 Produksi 5
7 SDM 10
8 SPI 10
9 Transmisi 5
10 Umum 28
Jumlah 110 52
Sumber Data : Data diolah, 2013
E. Data dan Jenis Data
Data adalah bentuk jamak dari datum, data merupakan keterangan-
keterangan tentang suatu hal, dapat berupa sesuatu yang diketahui atau yang
dianggap atau anggapan, atau fakta yang digambarkan lewat angka, symbol, kode
dan lain-lain (Hasan, 2004 : 19).
Dalam penelitian ini diperlukan sumber data yang relevan dengan masalah
penelitian. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, yaitu:
352110
6x
852110
16x
752110
15x
352110
6x
452110
9x
252110
5x
552110
10x
552110
10x
252110
5x
1352110
28x
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung oleh pengumpul data dari
objek risetnya (Sumarsono, 2004 : 69). Sedangkan menurut Supriyanto dan
Machfudz (2010 : 191), data primer adalah data yang diambil dari lapangan
(enumerator) yang diperoleh memalui pengamatan, wawancara dan kuesioner.
Data yang diambil tergantung dari variabel yang diteliti, misalnya variabel umur,
pendidikan, pekerjaan, dan lainnya disebut dengan data demografi/sosial
ekonomi.
Sumber data primer yang dibutuhkan dalam penelitian ini didapat dari
penyebaran angket yang berupa kuesioner dan wawancara yang ditujukan kepada
karyawan yang ada di kantor pusat PDAM Kabupaten Malang yang dijadikan
sampel penelitian.
2. Data sekunder
Menurut Sumarsono (2004 : 69), data ini erat kaitannya dengan masalah
yang akan diteliti. Data sekunder dalam penelitian digunakan sebagai pendukung
data primer. Data sekunder diperoleh melalui sumber informasi yang telah
dipublikasikan baik jurnal ilmiah, penelitian terdahulu, majalah dan literatur yang
berhubungan dengan penelitian ini. Data sekunder dimaksudkan agar dapat
memberikan ilustrasi umum dan dapat mendukung hasil penelitian.
F. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam
penelitian yaitu:
1. Penyebaran Angket (Kuesioner)
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Menurut sugiyono
(2005 : 162), kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya, Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data
yang efisien agar peneliti tahu dengan pasti variable yang akan diukur dan tahu
apa yang bisa diharapkan dari Responden. Peneliti menyampaikan angket tersebut
kepada responden dan diisi oleh responden.
2. Teknik Wawancara
Teknik wawancara adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan
bertanya langsung kepada informan yang berkaitan dengan data yang dibutuhkan.
Menurut sugiyono (2005 : 157), Wawancara digunakan sebagai teknik
pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk
menentukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin
mengetahui hal-hal dari responden yang lebih sedikit/kecil.
Adapun teknik ini dilakukan dengan cara bertanya langsung kepada
karyawan PDAM Kabupaten Malang. Metode ini penulis gunakan untuk
mengetahui tentang pengaruh kompensasi terhadap komitmen organisasi.
3. Dokumentasi
Menurut Arikunto (dalam Supriyanto dan Machfudz 2010 : 202),
dokumentasi adalah data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,
transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, dan sebagainya.
4. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah mengumpulkan data tentang pengaruh
kompensasi terhadap komitmen organisasi. Untuk menguji hipotesis, diperlukan
data yang benar, cermat, serta akurat karena keabsahan hasil pengujian hipotesis
bergantung kepada kebenaran dan ketepatan data. Sedangkan kebenaran dan
ketepatan data yang diperoleh bergantung pada alat pengumpul data yang
digunakan (instrumen) sumber data.
Dalam penelitian ini digunakan uji coba angket yang diharapkan sebagai
alat ukur penelitian yang digunakan untuk mencapai kebenaran atau mendekati
kebenaran. Sehingga dari angket inilah diharapkan data utama yang berhubungan
dengan masalah dapat terpecahkan. Angket yang digunakan menggunakan Skala
Linkert.
Selanjutnya menurut Supriyanto dan Machfudz (2010 : 197), prosedur skala
Linkert ini adalah menentukan skor atas setiap pertanyaan dalam kuesioner yang
disebarkan. Jawaban dari responden dibagi dalam lima kategori penilaian di mana
masing-masing pertanyaan diberi skor satu sampai lima, antara lain.
Tabel 3.2.
Bobot Nilai Setiap Pertanyaan
Alternatif Jawaban Bobot Nilai
Sangat setuju 5
Setuju 4
Netral 3
Tidak setuju 2
Sangat tidak setuju 1
G. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional adalah pemberian arti atau mendefinisikan istilah-
istilah pokok yang ada dalam penelitian. Untuk memudahkan dan menghindari
kekeliruan atau kesalahpahaman dalam menafsirkan pengertian atau makna dari
penelitian ini, maka penulis memberikan penegasan istilah- istilah sebagai
berikut :
Pertama, Kompensasi (X) : adalah “pemberian balas jasa langsung (direct) atau
tidak langsung (indirect) berupa uang atau barang kepada pegawai sebagai
imbalan jasa yang diberikankepada organisasi. ” (Sadarmayanti, 2001 : 9).
Menurut Nawawi (2005 : 316), kompensasi ada 2 bentuk yaitu kompensasi
langsung dan tidak langsung.
1. Kompensasi langsung (X1) : adalah penghargaan/ganjaran yang disebut gaji
atau upah, yang dibayar secara tetap berdasarkan tenggang waktu yang
tetap. Sejalan dengan pengertian itu, upah atau gaji diartikan juga sebagai
pembayaran dalam bentuk uang secara tunai atau berupa nontunai yang
diperoleh pekerja untuk pelaksanaan pekerjaannya. Kompensasi langsung
disebut juga upah dasar yakni upah/gaji yang diterima seorang pekerja
dalam bentuk upah bulanan (salary) atau upah mingguan atau upah setiap
jam dalam bekerja (hourly wage). Meliputi :
a. Gaji : pembayaran dalam bentuk uang secara tunai atau berupa
nontunai yang diperoleh pekerja untuk pelaksanaan pekerjaannya
b. Insentif : suatu penghargaan dalam bentuk uang yang diberikan oleh
pihak pemimpin organisasi kepada karyawan agar mereka bekerja
dengan motivasi yang tinggi dan berprestasi dalam mencapai tujuan-
tujuan organisasi
2. Kompensasi tidak langsung (X2) : adalah pemberian bagian keuntungan/
manfaat lainnya bagi para pekerja diluar gaji atau upah tetap, dapat berupa
uang atau barang. Komponen kompensasi tidak langsung yaitu ; tunjangan
hari tua, tunjangan kesehatan, tunjangan perusahaan, tunjangan pangan,
tunjagan istri dan anak, tunjangan jabatan, tunjangan perbaikan penghasilan,
tunjangan hari raya, biaya operasional. Dengan kata lain kompensasi tidak
langsung adalah progam pemberian penghargaan/ imbalan dengan variasi
yang luas, sebagai pemberian bagian keuntungan organisasi/perusahaan.
Kedua, Komitmen Organisasi (Y) : menurut Daft (2003, 11), bahwa komitmen
organisasi merupakan sikap penting yang mempengaruhi kinerja. Daft
mendefinisikan komitmen organisasi sebagai loyalitas dan keterlibatan yang
tinggi pada organisasi. Karyawan dengan derajat komitmen organisasi yang tinggi
akan melibatkan dirinya pada organisasi dan bekerja atas nama organisasi.
Meyer, Allen, dan Smith (dalam Sopiah 2008 : 157), mengemukakan bahwa
ada tiga komponen komitmen organisasional, yaitu :
1. Affective commitment, terjadi apabila karyawan ingin menjadi bagian dari
organisasi karena adanya ikatan emosional.
2. Continuance commitment, muncul apabila karyawan tetap bertahan pada
suatu organisasi karena membutuhkan gaji dan keuntungan-keuntungan lain,
atau karena karuawan tersebut menemukan pekerjaan lain.
3. Normative commitment, timbul dari nilai-nilai dalam diri karyawan.
Karyawan bertahan menjadi anggota organisasi karena adanya kesadaran
bahwa komitment terhadap organisasi merupakan hal yang seharusnya
dilakukan.
Tabel 3.2.
Definisi Operasional Variabel
No. Konsep Variabel Indikator Item
1.
Kompensasi
(X)
1. Kompensasi
Langsung
(X1)
Sumber:
Nawawi
(2005)
a. Gaji
1) Tingkat Ketepatan
Pemberian Gaji
2) Tingkat Kesesuaian
Gaji
3) Tingkat Kelayakan
Gaji
b. Insentif 1) Pemberin insentif
2) Tingkat kesesuaian
pemberian insentif
Kompensasi
Tidak
Langsung (X2)
a. Tunjangan
hari tua
1) Tingkat kesesuaian
Pemberian
tunjangan hari tua
2) Kemudahan
mendapatkan
tunjangan hari tua
b. Tunjangan
Kesehatan
1) Pemberian
tunjangan kesehatan
2) Tingkat kemudahan
perawatan kesehatan
dan pengobatan
c. Tunjangan
Perusahaan
1) Tingkat kesesuaian
tunjangan
perusahaan
2) Tingkat kelayakan
tunjangan
perusahaan
d. Tunjangan
Pangan
1) Tingkat kesesuaian
tunjangan pangan
2) Tingkat kelayakan
tunjangan pangan
e. Tunjangan
Istri dan anak
1) Tingkat kesesuaian
tunjangan istri dan
anak
2) Tingkat kelayakan
tunjangan istri dan
anak
f. Tunjangan
Jabatan
1) Tingkat kesesuaian
tunjangan jabatan
2) Tingkat kelayakan
Tunjangan jabatan
g. Tunjangan
Perbaikan
Penghasilan
1) Tingkat kesesuaian
Tunjangan
perbaikan
penghasilan
2) Tingkat kelayakan
Tunjangan
perbaikan
panghasilan
h. Tunjangan
Hari Raya
1) Tingkat kesesuaian
Pemberian
tunjangan hari raya
2) Kemudahan
mendapatkan
tunjangan hari raya
i. Biaya
Operasional
1) Tingkat kesesuaian
biaya operasioal
2) Tingkat kelayakan
biaya operasional
karyawan.
2.
Komitment
Organisasi
(Y)
Komitment
Organisasi (Y)
Sumber :
Mayer,allen
dan Smith
(2008).
a. Affective
Continuance
1) Ikatan emosional
karyawan terhadap
Organisasi.
2) Keinginan untuk
terus menjadi bagian
dari organisasi
b.Continuance
Commitment
1) Kesadaran
karyawan akan
mengalami kerugian
jika meninggalkan
Organisasi.
2) Memiliki kebutuhan
untuk menjadi
anggota organisasi
c. Normative
Commitment
1) Perasaan keterikatan
untuk terus berada
dalam Organisasi.
2) Kesadaran bahwa
dirinya harus berada
dalam organisasi
tersebut
H. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas yaitu kompensasi langsung
dan kompensasi tidak langsung serta satu variabel terikat yaitu komitmen
organisasi karyawan. Metode Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Kuantitatif.
1. Uji Validitas dan Reabilitas
a. Uji Validitas Data
Penilitian ini menggunakan metode kuantitatif, sehingga kualitas
pengukuran datanya sangat ditentukan oleh kualitas instrumen atau alat
pengumpul data yang dipakai. Menurut Usman dan Akbar ( 2006 : 287), Validitas
ialah mengukur apa yang ingin diukur. Validitas bentuk, prediktif, konkuren,
konvergen, digunakan teknik korelasi, sedangkan diskriminan yang membedakan
item digunakan uji t yaitu dengan membedakan 27% skor tertinggi dengan 27%
terendah atau 50% skor tertinggi dengan 50% skor terendah.
Menurut Singarimbun (dalam Supriyanto dan Machfudz 2010 : 249), Uji
Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang
diukur.
r = N(ΣXY) - (ΣXΣY)
√[NΣX2 - (ΣX)
2][NΣY
2 - (ΣY)
2]
Keterangan :
X = Skor item
Y = Skor total
XY = Skor pernyataan
N = Jumlah responden untuk diuji coba
r = Korelasi product moment
Adapun dasar pengambilan keputusan suatu item valid atau tidak valid
menurut Sugiyono (dalam Supriyanto dan Machfudz 2010 : 249), dapat diketahui
dengan cara mengkorelasikan antara skor butir dengan skor total bila korelasi r di
atas 0,30 maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut valid sebaliknya
bila korelasi r di bawah 0,30 maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen
tersebut tidak valid sehingga harus diperbaiki atau dibuang.
b. Uji Reliabilitas Data
Menurut Usman dan Akbar (2006 : 287), reiabilitas ialah mengukur
instrumen terhadap ketepatan (konsisten). Reliabilitas disebut juga keterandalan,
keajegan, consistency, stability atau dependability, khusus untuk skala Gutman
disebut reproduccibility. Untuk menguji reliabilitas data dengan menggunakan
SPSS versi 17, uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui konsistensi hasil
pengukuran variabel. Menurut Santoso (dalam Nursarah, 2010 : 55), apabila Alpa
hitung lebih besar dari pada r tabel dan alpa hitung bernilai positif, maka
instrumen penelitian disebut reliabel.
Menurut Supriyanto dan Machfudz (2010 : 296), Uji reliabilitas
menggunakan rumus Alpha Cronbach :
r11 = [k:(k-1)][1asb2 : st
2]
Keterangan :
r = Reliabilitas instrumen
k = Jumlah pertanyaan
sb2
= varian butir pertanyaan
St2
= varian skor tes
Apabila variabel yang diteliti mempunyai crobach's alpha (α) > 60% (0,60)
maka variabel tersebut dikatan reliabel, Sebaliknya cronbach's alpha (α) < 60%
(0,60) maka variabel tersebut dikatan tidak reliabel (Supriyanto dan Machfudz
2010 : 251).
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji koefisien korelasi Rank
Spearman yaitu mengkorelasikan antara absolut residual hasil regresi dengan
semua variabel bebas. Bila signifikansi hasil korelasi lebih kecil dari 0,05 (5%)
maka persamaan regresi tersebut mengandung heteroskedastisitas dan sebaliknya
berarti non heterokedastisitas atau homoskedastisitas (Supriyanto dan Machfudz
2010 : 255).
b. Uji Normalitas
Menurut Sugiyono (2005 : 199), penggunaan static parametic mensyaratkan
bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis harus berdistribusi normal. Teknik
yang digunakan dalam penelitian untuk menguji normalitas data adalah dengan
One Sample Kolmogorov-Smirnov Test dengan menggunakan SPSS 17. Statistic
parametic degan tingkat data interval dan berdistribusi normal menggunakan
tingkat korelasi pada rumus Pearson Productmoments Corelations.
Sedangkan apabila data tidak berdistribusi normal digunakan rumus Rank
Spearman Corelations. Dasar pengambilan keputusannya dengan melihat
signifikansi α 5% dengan ketentuan :
Probabilitas > 0,05, maka data berdistribusi normal
Probabilitas < 0,05, maka data berdistribusi tidak normal.
c. Uji Linieritas
Pengujian linieritas dilakukan untuk mengetahui model yang dibuktikan
merupakan model linier atau tidak. Uji linieritas dilakukan dengan menggunakan
curve estimate, yaitu gambaran hubungan linier antara variabel X dengan variabel
Y. Jika nilai signifikansi f d"0,05, maka varibel X tersebut memiliki hubungan
linier dengan Y (Supriyanto dan machfudz 2010 : 256).
d. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas adalah pengujian ekonometrika yang digunakan untuk
menguji suatu model apakah terjadi hubungan yang sempurna atau hampir
sempurna antara variabel bebas, sehingga sulit untuk memisahkan pengaruh
antara variabel-variabel itu secara individu terikat. Pengujian ini untuk
mengetahui apakah antara variabel bebas dalam persamaan regresi tersebut tidak
saling berkorelasi (Sumarsono, 2004 :224).
Metode yang digunakan untuk mendeteksi multikolinearitas dalam
penelitian ini adalah tolerance and variance inflation factor (VIF). Rule of thumb
yang digunakan sebagai pedoman adalah jika VIF lebih besar dari 5, maka terjadi
multikolinearitas.
I. Model Analisis Data
1. Analisis Regresi Linier Berganda
Model analisis regresi linier berganda adalah untuk mengetahui pengaruh
antara variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam penelitian variabel
Independennya yaitu kompensasi dan variabel dependen yaitu komitmen
organisasi. Bentuk rumusan persamaan matematisnya yaitu :
Y = a + b1X1 + b2X2 + Î
Keterangan :
Y = variabel dependen (komitmen organisasi)
a = bilangan konstanta
b1....bi = koefisien regresi
X1 = kompensasi langsung
X2 = kompensasi tidak langsung
Î = variabel pengganggu
2. Uji Hipotesis
a. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji F dan uji t, yaitu
uji F digunakan untuk menguji variabel-variabel bebas secara bersama-sama
(simultan). Terhadap variabel terikat. Untuk melakukan pengujian ini yaitu
dengan cara membandingkan nilai F hitung dengan F tabel. Apabila F hitung > F
tabel dengan signifikansi dibawah 0,05 % maka secara simultan variabel bebas
berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat, begitu juga sebaliknya. Menurut
Sudjana (dalam Supriyanto dan Machfudz 2010 : 297), rumus untuk mengetahui F
hitung yaitu :
F = R2/k
(1-R2)/n - k-1
Keterangan :
F = rasio
R2= hasil perhitungan R dipangkatkan dua
k = jumlah variabel bebas
n = banyaknya sampel
b. Uji Signifikansi Parsial (Uji T)
Uji t digunakan untuk menguji signifikansi konstanta dari variabel bebas
secara parsial atau individual terhadap variabel terikat. Pengujian ini dilakukan
dengan membandingkan nilai thitung dengan ttabel. Apabila thitung dan ttabel dengan
signifikansi dibawah 0,05 (5%), maka secara parsial atau individual variabel
bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikatnya, begitu jugan
sebaliknya.
Rumus yang digunakan yaitu (Supriyanto dan Machfudz 2010 : 298) :
t = bi
Se(bi)
Dimana :
bi = penduga bagi bi
Se(bi) = Standart eror bagi bi
Kriteria pengambilan keputusan adalah:
Jika probabalitas t hitung < a maka H0 ditolak
Jika probabilitas t hitung > a maka H0 diterima
Bila H0 ditolak berarti H1 diterima, yang secara langsung menyatakan
variabel-vaeiabel bebas yang diuji secara parsial mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel terikat, dengan demikian hipotesis dapat diterima.
c. Mencari Variabel Dominan (beta standardized)
Pengujian variabel independen yang dominan mempengaruhi variabel
dependen. Pengujian mngenai variabel independen yang dominan mempengaruhi
variabel dependen dalam suatu model regresi linier berganda menggunakan
koefisien beta yang telah distandarisasi (standardized coefficient) (Ghazali, 2005 :
84).
top related