7 places in indonesia to get inspired
Post on 14-Aug-2015
231 Views
Preview:
TRANSCRIPT
INSPIRASI DARI PESOHOR
INDONESIA merekam jejak banyak tokoh penuh inspirasi di berbagai kotanya JEPANG memiliki Gunung Fuji sebagai sumber inspirasi dalam karya seni maupun kehidupan sehari-hariJAMAIKA identik dengan Bob Marley yang legendaris dalam memperjuangkan perdamaian lewat musik
“It Is not down In any map; true places never are”
perjuangan mencapaI tempat-tempat terIndah serIngnya tak mudah, tapI akan terbayar
setIbanya dI tujuan
ROADON THE
7Places in Indonesia to Get InspiredBanyak tempat di Nusantara yang ketenaran namanya tak lepas dari peran seorang tokoh, entah karena ia sekadar menumpang lahir, besar, ataupun berkarya, sehingga bukan tidak mungkin sang tokoh pun menjadi alasan untuk merencanakan perjalanan ke tempat-tempat tersebut.
Teks ARRIs RIeHADY | foTo ARRIs RIeHADY & fRANsIskA ANGGRAINI
34 Maret/april2015
UBUD, BALI
Hamparan sawah yang berpadu
dengan lembah hijau dan gemericik
air pegunungan menebarkan aura
spiritual yang menjadi inspirasi,
sehingga tak heran, banyak seniman
mancanegara berkumpul di Ubud. Kini ada
lagi alasan untuk menjadwalkan kunjungan ke
sini, yaitu festival-festival bertaraf internasional
yang semakin sering digelar. Sebut saja Ubud
Writers & Readers Festival (UWRF) yang
dinobatkan sebagai festival sastra dan budaya
terbesar di Asia Tenggara.
Digagas oleh Janet De Neefe, seorang
penulis dan pemilik restoran asal Australia
yang telah lebih dari 20 tahun tinggal di
Bali, proyek ini awalnya bertujuan untuk
mengembalikan geliat pariwisata di Bali pasca
Bom Bali I. Setelah 11 tahun, festival ini secara
konsisten diselenggarakan untuk merayakan
keindahan karya-karya sastra yang telah
berani mengungkap berbagai permasalahan
kemanusiaan. Inilah ajang untuk mendapatkan
inspirasi sekaligus bertemu langsung dengan
berbagai penulis terkenal. Tahun ini UWRF
jatuh pada 28 Oktober hingga 1 November
2015.
Selain UWRF, Janet De Neefe juga
menggelar Ubud Food Festival pada 5 hingga
7 Juni 2015 untuk mengedukasi pentingnya
mengonsumsi makanan sehat dan warisan
makanan Indonesia. Selain membicarakan
sejumlah isu global, seperti rekayasa genetika
dan budidaya padi, festival ini juga diselingi
dengan diskusi dan seminar, pemutaran film,
serta pameran fotografi dan blog makanan
yang menginspirasi. Beberapa juru masak
yang akan berpartisipasi dalam festival ini
antara lain Chef Miedy, Will Meyrick, Chris
Salans, dan Eelke Plasmeijer.
Sedangkan pada 31 Maret hingga 5 April
2015, untuk ketujuh kalinya diadakan BaliSpirit
Festival sebagai salah satu festival yoga
terbaik di dunia yang juga akan diramaikan
pagelaran musik di Agung Rai Museum of Art
(ARMA).
Di sela-sela mengunjungi berbagai
festival tersebut, kunjungi juga berbagai
museum seni yang ada di Ubud seperti, Don
Antonio Blanco Museum yang menampilkan
lukisan asli seniman asal Spanyol tersebut.
ARMA yang pada 2014 dinobatkan sebagai
Museum Terbaik di Bali oleh TripAdvisor
menampilkan berbagai mahakarya para
seniman berpengaruh di zamannya, termasuk
lukisan Raden Saleh, lukisan kamasan, lukisan
khas Batuan dari tahun 1930 hingga 1940-an,
serta sejumlah karya I Gusti Nyoman Lempad,
Affandi, Ahmad Sadali, Willem Gerard
Hofker, Johan Rudolf Bonnet, dan Adrien-
Jean Le Mayeur. Neka Art Museum yang
didirikan pada 1982 oleh Suteja Neka juga
merupakan tempat terbaik untuk mempelajari
perkembangan seni lukis di Bali.
Walter SpieS
Lahir di Jerman dan menetap lama di Moskow, sebelum kemudian pindah ke Ubud pada 1927, di sinilah Walter Spies menemukan tempat impiannya dan menetap hingga menjelang ajal. Di bawah binaan raja Ubud, Cokorda Gede Agung Sukawati, Spies banyak berkenalan dengan seniman setempat. Pada 1936, Spies mendirikan kelompok seniman Pita Maha bersama Rudolf Bonnet untuk melestarikan seni rupa Bali yang mulai berubah menjadi seni pesanan demi memenuhi permintaan pasar. Pita Maha kemudian banyak membuka wawasan para pelukis Bali dalam hal tema, pewarnaan, hingga perspektif, dan permainan cahaya. Spies juga kemudian mengembangkan apa yang dikenal sebagai gaya lukisan Bali yang bercorak dekoratif. Dalam seni tari, ia banyak berkolaborasi dengan seniman setempat, I Wayan Limbak, untuk memoles sendratari Kecak hingga menjadi seperti yang sekarang.
HOW TO GETTHERE
WHERETOSTAY
• AlayaUbud
www.alayaubud.com
• TheRoyalPitaMaha
www.royalpitamaha-bali.com
Garuda Indonesia (www.garuda-
indonesia.com), Citilink (www.citilink.
co.id), AirAsia (www.airasia.com), Lion
Air (www.lionair.co.id), dan Sriwijaya Air
(www.sriwijayaair.co.id) terbang ke Bali
setiap hari. Sesampainya di Bandara
Ngurah Rai, dapat menyewa mobil atau
naik taksi bandara menuju Ubud yang
berjarak sekitar 80 kilometer dengan lama
perjalanan sekitar 90 menit.
Berkat udaranya yang sejuk, Batu
mendapat julukan sebagai De Klein
Switzerland atau Swiss Kecil. Saking
ternamanya kawasan ini semasa
kolonial, keluarga Sarkies yang terkenal sebagai
pendiri dan pemilik hotel-hotel mewah di Asia
Tenggara mendirikan vila khusus di Batu sebagai
tempat peristirahatan pada 1891. Hingga kini,
bangunan bergaya arsitektur Eropa tersebut masih
dipertahankan sebagai Kartika Wijaya Batu Heritage
Hotel. Lobinya memiliki desain klasik dengan nuansa
kayu serta atap dan pilar yang menyerupai bangunan
di Swiss, selain terdapat kaca mozaik bergambar
Pulau Jawa, sementara teras kamarnya menghadap
pemandangan Gunung Panderman.
Banyak yang dapat dilakukan di Batu, terutama
bila berkunjung bersama keluarga. Alun-alun Kota
Batu yang bersih adalah salah satu cara terbaik
untuk menikmati kota sambil mengamati denyut
kehidupan masyarakatnya. Jatim Park memiliki
aneka wahana seru, seperti Museum Satwa dan
Batu Secret Zoo yang jauh lebih bersih dan menarik
daripada kebanyakan museum dan kebun binatang
di Indonesia. Eco Green Park dalam kawasan Jatim
Park merupakan tempat wisata berkonsep ramah
lingkungan yang menampilkan sejumlah produk daur
ulang kreatif.
Tak jauh dari Jatim Park, terdapat Batu Night
Spectacular yang buka pukul 16:00 hingga 24:00
WIB dan memiliki sejumlah wahana yang membuat
adrenalin mengalir deras, seperti Rumah Hantu,
Megamix, Sepeda Udara (bersepeda di linstasan
setinggi sekitar 20 meter), dan Mouse Coaster, selain
Lampion Garden yang merupakan tempat untuk
berfoto dengan latar lampion dalam aneka bentuk
dan warna.
Museum Angkut yang baru dibuka pada Maret
2014 menjadi tempat wisata pertama di Asia
Tenggara yang mengusung tema transportasi dan
dikemas dengan memadukan budaya internasional.
Terdapat lebih dari 300 jenis angkutan mulai
tradisional hingga modern dengan paduan berbagai
lanskap dan model bangunan eksotis dunia.
Sementara Taman Rekreasi Selecta menjadi tempat
pelarian sempurna, terutama bagi penyuka taman
bermain air dan kebun bunga yang luas.
Di abad 10, Mpu Supo diperintah Raja
Sendok untuk membangun tempat peristirahatan
keluarga kerajaan di pegunungan yang dekat
mata air. Dengan upaya keras, akhirnya Mpu Supo
menemukan daerah yang diinginkan sang raja.
Karena mata air tersebut kemudian kerap digunakan
untuk mencuci keris-keris pusaka Kerajaan
BATU, JAWA TIMUR
Sendok, sumber mata air yang semula
dingin berubah menjadi sumber air panas.
Berlokasi di Kawasan Wisata Songgoriti,
sumber air panas tersebut hingga kini masih
dipercaya berkhasiat untuk menyembuhkan
penyakit.
Terletak di kaki Gunung Panderman
pada ketinggian 1.100 meter di atas
permukaan laut, menurut legenda, Batu
berasal dari nama seorang ulama pengikut
Pangeran Diponegoro, yaitu Abu Ghonaim
yang dijuluki Mbah Wastu yang lari dari
kejaran serdadu Belanda. Dari kebiasaan
masyarakat Jawa yang sering menyingkat
nama seseorang yang dirasa terlalu panjang,
lambat laun sebutan Mbah Wastu menjadi
Mbah Tu dan kemudian Mbatu atau yang
berarti batu.
MUNir
Munir Said Thalib Al-Kathiri, seorang pejuang Hak Asasi Manusia (HAM), tinggal dan besar di Batu. Setelah lulus dari Universitas Brawijaya, ia bergabung dengan Lembaga Bantuan Hukum dan mulai aktif sebagai pembela HAM, seperti menangani kasus Marsinah hingga menjadi penasehat hukum keluarga korban penembakan mahasiswa. Meninggal dalam perjalanan menuju Amsterdam pada 2004, untuk memperingati Hari Hak Asasi Manusia Sedunia pada 10 Desember, sang istri mendirikan Omah Munir di Jalan Bukit Berbunga, Batu, yang memajang koleksi pribadi dan beragam informasi yang terkait dengan sejarah perjuangan HAM di Indonesia selama rezim Orde Baru hingga Reformasi.
WHERE TOSTAY
Garuda Indonesia (www.garuda-
indonesia.com), Citilink (www.citilink.
co.id), dan Sriwijaya Air (www.sriwijayaair.
co.id) terbang ke Malang setiap hari.
Sesampainya di Malang, dapat menyewa
mobil atau naik taksi bandara menuju Batu
selama satu jam.
• KartikaWijayaBatuHeritageHotel
www.kartikawijaya.com
• PohonInnHotel
www.pohoninnhotel.com
HOW TO GETTHERE
Dunia pertama kali mengenal
Kupang saat Perang Dunia
II, ketika kota di barat daya
Pulau Timor ini menjadi hub
penting untuk pengisian bahan bakar
dan pendaratan pesawat jarak jauh dari
Eropa ke Australia. Pilot Amerika bernama
Lamij Johnson lah yang pertama kali
mendaratkan di Bandara El Tari pada 1928.
Pulau ini juga sempat menjadi jajahan
Belanda di sebelah barat, sementara
Portugis menduduki sebelah timurnya.
Meski kalah populer dengan Flores,
Kupang sebenarnya memiliki alam yang tak
kalah cantik. Pantai Tablolong yang dapat
ditempuh dalam 45 menit berkendara
dari pusat kota menyajikan hamparan
pasir putih yang luas untuk berjemur dan
berenang. Memang belum ada hotel, kafe,
restoran, kios kecil, atau pedagang kaki
lima, namun terdapat lopo (gazebo) untuk
berteduh dari teriknya matahari dan toilet
umum untuk berganti pakaian. Pantai
lainnya adalah Pantai Kolbano dengan
hamparan bebatuan aneka bentuk dan warna
di bibir pantainya.
Bila ingin terbebas dari terik matahari,
kunjungi Gua Kristal di Desa Bolok yang
memiliki lintasan semivertikal dengan jalan
berupa bebatuan besar yang menurun terjal.
Di dasar gua terdapat kolam berair jernih
yang warnanya bakal terlihat biru berkilauan
seperti kristal ketika terkena sinar matahari.
Air Terjun Oehala, yang berjarak tempuh
sekitar satu jam berkendara dari pusat
kota, menawarkan pemandangan yang
menakjubkan karena memiliki tujuh tingkat.
Di dasar air terjun terdapat kolam untuk
bermain air, sementara pepohonan rindang
di sekelilingnya membuat suasana semakin
sejuk dan asri.
Usai wisata alam di Kupang, pastikan
membawa pulang sei untuk oleh-oleh.
Merupakan makanan khas Pulau Rote, pulau
kecil di sebelah barat laut Kupang, sei adalah
olahan daging asap berbentuk lembaran tipis
yang terbuat dari daging sapi atau babi.
KUPANG, NUSA TENGGARA TIMUR
BUdi Soehardi
Kapten pilot Singapore Airlines tersentuh melihat situasi Timor-Timur pada 1999 dari tayangan di televisi. Bersama istri dan ketiga anaknya, mereka mengunjungi Kupang untuk memberikan bantuan, namun kemudian kembali dan mendirikan Panti Asuhan Yayasan Kasih Roslin pada 2002 di atas tanah warga yang dianggap tidak subur. Pada 2008 mereka memulai swasembada pangan dengan menanam padi dan tanaman lainnya. Tanah yang tidak subur disulap menjadi sawah dan perkebunan, yang hasilnya tak hanya dapat memenuhi kebutuhan panti asuhan, tapi juga dibagikan kepada warga sekitar. Budi Soehardi dinobatkan sebagai CNN Hero of the Year pada 2009 dan pemenang Liputan 6 Awards kategori Pendidikan pada 2010.
HOW TO GETTHERE
WHERETOSTAY
Garuda Indonesia (www.garuda-indonesia.
com), Citilink (www.citilink.co.id), dan Lion
Air (www.lionair.co.id) terbang ke Kupang
setiap hari.
• AstonKupangHotel&Convention
Center
www.aston-international.com
• Swiss-BelinnKristalKupang
www.swiss-belhotel.com
EDIRAHARJO
40 Maret/april2015
Berada di pesisir utara Jawa
yang menghubungkan Jakarta-
Cirebon-Semarang-Surabaya,
sekalipun hawanya panas dan
tidak memiliki terlalu banyak tempat wisata,
namun Cirebon memiliki kekayaan kuliner
yang unik akibat perpaduan banyak budaya.
Empal gentong, bukanlah empal ala
rumah makan Sunda, di mana potongan
daging yang telah dipipihkan kemudian
digoreng. Empal gentong lebih mirip soto
yang disantap dengan nasi atau lontong.
Alat masaknya menggunakan gentong
tanah liat dan dimasak di atas kayu bakar,
dengan isi daging sapi, usus, atau babat
dengan kuah berbahan dasar santan
yang gurih. Empal gentong paling nikmat
disantap dengan sambal cabai rawit kering,
taburan bawang goreng, emping, atau
kerupuk rambak. Salah satu tempat yang
terkenal untuk menyantapnya adalah di
Empal Gentong Mang Darma (Jalan Slamet
Riyadi) yang sudah beroperasi sejak 1948.
Sedangkan sego jamblang adalah nasi
yang dibungkus daun jati yang awalnya
merupakan makanan bagi para pekerja
rodi yang membangun jalan raya dari Anyer
ke Panarukan melewati Cirebon. Daun
jati digunakan sebagai bungkus agar nasi
tahan lama dan tetap pulen. Kini penjual
nasi jamblang menggelar lauknya di meja
rendah agar pengunjung dapat mengambil
sendiri masakan yang diinginkan. Pilihan
biasanya berupa sambal goreng, paru,
semur hati atau daging, perkedel, aneka
sate, aneka olahan telur, ikan asin, tahu
dan tempe, potongan cabai merah, hingga
blakutak (cumi-cumi yang dimasak bersama
tintanya). Nasi jamblang yang tersohor
adalah Nasi Jamblang Mang Dul yang
berlokasi di seberang pusat perbelanjaan
Grage Mall, di daerah Gunung Sari, dekat
perempatan lampu merah Jalan Tuparev.
Satu lagi masakan nasi khas Cirebon,
yaitu nasi lengko. Yang paling terkenal
adalah milik H. Barno di Jalan Pagongan
yang telah beroperasi sejak 1968 dengan
tetap mempertahankan penggunaan kayu
bakar dan arang, agar kenikmatan rasanya
terjaga. Nasi lengko berisi irisan timun kecil-
kecil, taoge, daun bawang, irisan tempe
dan tahu, kemudian disiram bumbu kacang
serta ditaburi bawang goreng. Opsi menu
pendamping nasi lengko ini adalah sate
kambing muda yang bersalut bumbu kacang.
Dijuluki Kota Udang, Cirebon memang
memiliki panen udang yang melimpah.
Salah satu cara mengawetkannya adalah
mengolahnya menjadi terasi dan menurut
masyarakat setempat, terasi Cap Kepala
Kerbau lah yang paling bagus kualitasnya.
Warnanya hitam, basah, dan dibuat dari
rebon (udang kecil-kecil) pilihan. Selain itu,
ada juga Siroop Tjap Buah Tjampolay yang
diproduksi Tan Tjek Tjiu sejak 1936. Tersedia
aneka rasa, seperti rozen roos, asam jeruk,
nanas, pisang susu, melon, stroberi, jeruk
nipis, kopi mocca, leci, sirsak, kopyor, hingga
mangga gedong.
CIREBON, JAWA BARAT
SUNaN GUNUNG Jati
Bernama asli Syarif Hidayatullah, ayah Sunan Gunung Jati adalah seorang musafir asal Gujarat, sedangkan ibunya keturunan Keraton Pajajaran. Sunan Gunung Jati mengembangkan Cirebon sebagai pusat dakwah, sebelum kemudian berkembang menjadi Kesultanan Cirebon. Semasa pemerintahannya, ia mendirikan Masjid Agung Sang Cipta Rasa yang kini dikenal juga sebagai Masjid Agung Kasepuhan atau Masjid Agung Cirebon, yang dirancang Sunan Kalijaga. Selain itu, Sunan Gunung Jati juga memboyong Raden Sepat, arsitek Majapahit yang menjadi tawanan perang Demak-Majapahit, untuk membantunya merancang masjid. Hingga kini, masjid yang terkenal dengan Azan Pitu (azan yang dilakukan secara bersamaan oleh tujuh orang muazin berseragam serba putih ketika salat Jumat) itu masih berdiri di Keraton Kesepuhan.
HOW TO GETTHERE
WHERETOSTAY
Cirebon dapat ditempuh dalam enam
jam perjalanan dari Jakarta dengan naik
mobil atau tiga jam perjalanan dengan
naik kereta. Terdapat Argo Anggrek Pagi,
Argo Anggrek Malam, Argo Dwipangga,
Argo Jati, Argo Lawu, Argo Sindoro,
Argo Muria, Bangunkarta, Bima, Cirebon
Express, Gajayana, Purwojaya, Sembrani,
dan Tegal Bahari dari Stasiun Gambir,
sementara Argo Jati, Fajar Utama Yogya,
Gumarang, Jayabaya, Krakatau, Menoreh,
Sawunggalih Pagi, Sawunggalih Malam,
Senja Utama Yogya, dan Senja Utama
Solo dari Stasiun Pasar Senen. Jadwal
kereta bisa dilihat di www.kereta-api.co.id
dan tiket bisa dibeli di situs tersebut atau
melalui www.utiket.com.
• HotelSantikaCirebon
www.santika.com
• AstonCirebonHotel&Convention
Center
www.aston-international.com
• Swiss-BelhotelCirebon
www.swiss-belhotel.com
HOW TO GET
WHERETOSTAY
Garuda Indonesia (www.garuda-
indonesia.com), Lion Air (www.lionair.
co.id), dan Sriwijaya Air (www.sriwijayaair.
co.id) terbang ke Ternate setiap hari.
Sesampainya di Bandara Sultan Baabulah
Ternate, menuju pelabuhan dengan
kendaraan sekitar 30 menit untuk naik
speedboat ke Pelabuhan Rum di Tidore
yang tersedia selama 24 jam. Tersedia jasa
carter speedboat seharga Rp 70.000 per
kapal, dan sesampainya di Pelabuhan Rum
tersedia mobil, angkot, dan bentor yang
siap membawa penumpang speedboat ke
berbagai tujuan di Tidore.
PenginapanSeroja (T. 0921-3161456)
di Soasio merupakan satu-satunya
penginapan di Tidore. Terletak di tepi
pantai, tersedia kamar AC dan berkipas
angin dengan pemandangan laut tenang
yang memisahkan Tidore dengan
Halmahera dan Maitara.
THERE
Setelah Perang Salib, Eropa memblokir
rute perdagangan ke timur, sehingga
Portugis, Spanyol, Inggris, dan
Belanda bertekad menemukan sendiri
Kepulauan Rempah-rempah penghasil cengkih
dan pala yang berharga lebih mahal ketimbang
emas. Vasco da Gama dari Portugis adalah
pelaut pertama yang berhasil menemukan rute
dari India menuju Maluku pada 1521 dan tiba di
Ternate, Tidore, dan Banda. Saat itu, tiga pulau
tersebut merupakan satu-satunya penghasil
cengkih dan pala di dunia.
Karena Portugis, Spanyol, dan Belanda
yang datang ke Maluku berniat untuk
memonopoli perdagangan, terjadi beberapa kali
pertempuran di kepulauan tersebut. Belanda
akhirnya berhasil merebut Maluku dan pada
akhir abad ke-16, untuk mengusir Portugis
dan Spanyol, Gubernur Jenderal Belanda Jan
Pieterszoon Coen menghancurkan semua
tanaman cengkih di Ternate dan Tidore serta
menanamnya di Ambon. Tindakan ini tak hanya
melumpuhkan dominasi kekuasaan Kerajaan
Ternate dan Tidore, namun juga seketika
menghancurkan pendapatan utama penduduk.
Pertempuran tersebut menyisakan dua
benteng peninggalan bangsa Portugis di Tidore,
yaitu Benteng Tohula dan Benteng Tore, yang
dahulu berfungsi untuk memantau kapal-kapal
yang hendak menyerang markas Portugis. Kini,
kedua benteng tersebut lebih tepat disebut
sebagai reruntuhan karena bentuk aslinya sudah
tidak terlihat lagi, walau masih menunjukkan
kekokohannya. Benteng Tohula berada di
Soasio, ibukota Tidore, dan namanya berasal
dari Pelabuhan Tohula, hasil karya arsitektur
Spanyol yang letaknya tepat di depan benteng.
Benteng Tore sendiri terletak dekat Benteng
Tohula. Dari dua benteng ini, pengunjung bisa
melihat sebagian Tidore serta Halmahera dan
Ternate di seberang.
Selain peninggalan bersejarah, Tidore
memiliki Pantai Ake Sahu dengan fasilitas
yang memadai, mulai dari tempat duduk untuk
bersantai hingga tempat untuk berganti pakaian
dan membersihkan diri. Hal ini menunjukkan
bahwa pantai ini sudah dikelola dengan baik
sebagai tempat wisata. Sesuai dengan namanya
yang berarti air panas, di pantai ini ada sebuah
sumur yang menjadi sumber air panas. Meski
berada di laut, air di sumur rasanya tidak asin
melainkan tawar dan segar.
Walu dikelilingi pantai, Tidore juga memiliki
tempat wisata di dataran tinggi, yaitu Gura
Bunga yang terletak pada ketinggian 800
meter di kaki Gunung Kie Matubu. Gura
Bunga merupakan tempat tinggal para
sowohi atau penghubung antara pihak
Kesultanan Tidore dengan roh para leluhur, di
mana di sini terdapat enam rumah puji yang
disebut Folajikosabari untuk enam sowohi
yang ada. Berusia ratusan tahun, tempat
tinggal para sowohi ini sangatlah sederhana,
yaitu berdinding bambu, berlantai tanah, dan
beratapkan pelepah daun sagu. Uniknya,
rumah ini juga kental dengan nuansa Islam
dengan lima ruangan yang menyimbolkan
waktu ibadah dalam sehari dan dua ikat pada
setiap bambunya yang melambangkan dua
kalimat Syahadat.
TIDORE, MALUKU UTARA
SUltaN NUKU
Bernama asli Muhamad Amiruddin, dalam sejarah perjuangan di Tidore, Sultan Nuku (1738-1805) dikenal paling gigih dan sukses melawan Belanda. Bertahun-tahun ia berjuang untuk mengusir Belanda dari seluruh Kepulauan Maluku, termasuk Ternate, Bacan, dan Jailolo. Perjuangan tersebut membuahkan hasil dengan menyerahnya Belanda pada 21 Juni 1801, sehingga Ternate, Tidore, Bacan, dan Jailolo kembali merdeka. Di masa Sultan Nuku inilah Tidore mencapai masa keemasannya dan menjadi kerajaan besar yang disegani. Karena jasanya itu, Sultan Nuku dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional dan namanya diabadikan menjadi salah satu Kapal Republik Indonesia (KRI), yaitu KRI Nuku bernomor lambung 873 yang bertugas di bawah Komando Armada RI Kawasan Timur, salah satu Komando Utama TNI Angkatan Laut.
44 Maret/april2015
Dibangun oleh East India
Company (EIC) pada
1713-1719 pada masa
kepemimpinan Gubernur
Joseph Callet, Benteng Marlborough
di Bengkulu tak hanya merupakan
benteng pertahanan Inggris di pantai
barat Sumatera, tapi juga alat untuk
mempertahankan Bengkulu sebagai
daerah perdagangan. Benteng ini
dianggap sebagai benteng terkuat kedua
milik Inggris di wilayah timur setelah
Benteng St. George di Madras, India.
Nama Marlborough sendiri
diberikan oleh pemerintah Inggris
kepada John Churchil yang bergelar
Duke of Marlborough I sebagai tanda
penghormatan. Benteng ini lebih mirip
hunian di tengah kota daripada benteng,
walau di dalamnya terdapat ruang
tahanan, gudang persenjataan, ruang
perkantoran, beberapa meriam, ruang
perlindungan, serta terowongan sepanjang
enam meter. Tepat di seberang Benteng
Marlborough terdapat Pantai Tapak Paderi
yang diapit Pantai Panjang dan Pantai
Jakat. Karena lokasinya yang strategis,
Pantai Tapak Paderi dahulu merupakan
pelabuhan pertama di Bengkulu sekaligus
penunjang transporasi laut pemerintah
Inggris. Namun pelabuhan itu telah
hancur, dan sebagai gantinya, di sini
dapat dinikmati pemandangan matahari
tenggelam yang menakjubkan. Di sinilah
juga lokasi penyelenggaraan Tabot
Festival setiap 1 hingga 10 Muharram
(dalam kalender Islam) yang terdiri parade
budaya, pasar rakyat, aneka lomba, dan
acara seni lainnya.
Sejak dilaksanakannya Perjanjian
London pada 1824, Bengkulu kemudian
diserahkan ke Belanda karena merupakan
penghasil emas. Setelah emas habis,
Bengkulu menjadi tempat pembuangan
sejumlah aktivis pendukung kemerdekaan,
seperti Soekarno pada 1930-an. Lokasi
rumah pengasingannya yang berada di
Jalan Soekarno-Hatta kini menjadi objek
wisata sejarah.
Awalnya rumah tersebut merupakan
milik pengusaha Tionghoa bernama Tan
Eng Cian yang bekerja sebagai penyuplai
kebutuhan pokok untuk Pemerintah
Hindia Belanda. Rumah berornamen
Tionghoa ini kemudian disewa oleh
Belanda untuk menempatkan Soekarno
selama diasingkan di Bengkulu. Di rumah
itulah Soekarno bertemu Fatmawati, yang
kemudian menjadi istrinya dan turut andil
dalam peristiwa Proklamasi 17 Agustus
1945, karena dialah yang menjahit
Bendera Merah Putih untuk dikibarkan di
dalam sebuah upacara bersejarah yang
telah mengubah nasib rakyat Indonesia.
BENGKULU
Sir thoMaS StaMford raffleS
Tiba di Bengkulu pada Maret 1818 didampingi isterinya dan seorang Kepala Adat Jawa Raden Rana Dipura, saat itu Bengkulu sedang dalam keadaan yang luluh lantak akibat gempa bumi, oleh karena itu disebut dengan istilah Tanah Mati. Akan tetapi, setelah itu Raffles bersama rakyat Bengkulu membangun dan membangkitkan kembali kota dari puing-puing. Maka tak heran bila sisa pengaruh Inggris masih terasa sampai saat ini. Selain Rafflesia arnoldii, bunga terbesar yang lebarnya dapat mencapai 100 sentimeter dan ditemukan pertama kali oleh Raffles dan Joseph Arnold di Dusun Lubuk, sisa-sisa peninggalan Inggris lainnya adalah Benteng Marlborough (Fort Marlborough) yang masih kokoh berdiri hingga kini.
HOW TO GETTHERE
WHERETOSTAY
Garuda Indonesia (www.garuda-indonesia.
com), Citilink (www.citilink.co.id), Lion Air
(www.lionair.co.id), dan Sriwijaya Air (www.
sriwijayaair.co.id) terbang ke Bengkulu
setiap hari.
• HotelSantikaBengkulu
www.santika.com
• SplashHotelBengkulu
www.hotel-splash.com
45 Maret/april2015
THERE
WHERETOSTAY
Sebutan China Benteng
disematkan bagi warga
keturunan Tionghoa di sekitar
Sungai Cisadane, Tangerang,
berhubung di sinilah pernah didirikan
benteng pertahanan VOC untuk menahan
serangan kerajaan Banten. Konon sebagian
dari mereka adalah keturunan pasukan
Cheng Ho yang sempat melakukan
pendaratan di Cisadane, sementara
sebagian lagi adalah para pengungsi
dari Batavia ketika terjadi pembantaian
terhadap etnis Tionghoa pada 1740.
Museum Benteng Heritage didirikan
untuk menyimpan benda-benda yang
menjadi asal-usul masyarakat China
Benteng di Tangerang. Bangunan tua
dua lantai berarsitektur Tiongkok yang
dibangun sekitar abad ke-17 ini merupakan
bangunan tertua di Tangerang. Kondisinya
sebelum dijadikan museum sangat
memprihatinkan karena berada di tengah-
tengah deretan kios Pasar Lama yang
ramai. Pada November 2009 Udaya Halim
mengambil alih bangunan dan merenovasi
dengan mempertahankan bentuk aslinya.
Dengan tiket Rp 20.000 per orang,
setiap pengunjung (satu grup maksimal
20 orang) akan dipandu keliling museum
setelah diwanti-wanti tidak boleh memotret
di dalam museum. Lantai pertama berisi
foto-foto suasana Pasar Lama di masa
lalu, sementara di lantai dua terdapat
replika kapal yang digunakan Cheng
Ho dan Christopher Columbus untuk
perbandingan bahwa Tiongkok lebih
siap dalam pelayaran mengarungi dunia
ketimbang negara Barat. Pengunjung juga
akan dipertontonkan video tentang pabrik
kecap, berhubung Tangerang di masa
lalu terkenal sebagai sentra pembuatan
kecap. Dari sekian banyak yang ada, kini
yang tersisa di Tangerang hanya dua,
yaitu Ketjap Benteng Teng Giok Seng dan
Ketjap Siong Hin yang tersedia di toko
suvenir museum ini.
Di akhir sesi tur selama 45 menit ini,
pengunjung juga dipertontonkan adat
pernikahan masyarakat China Benteng
yang unik dari segi pakaian maupun ritual
upacara karena memadukan unsur budaya
Betawi dan Banten. Usai mengeksplor
museum ini, sempatkan mampir ke Pasar
Lama untuk mencicipi aneka kuliner.
• NovotelTangerang
www.novoteltangerang.com
• GreatWesternResortHotel
www.greatwesternresort.com
Pada 1838 Eduard Douwes Dekker tiba di Batavia. Dengan bantuan relasi ayahnya, ia kemudian dipekerjakan di kantor Pengawasan Keuangan Batavia, sebelum diangkat menjadi asisten residen Lebak di selatan Karesidenan Banten yang bertempat di Rangkasbitung. Di sanalah ia melihat pemerasan oleh VOC terhadap warga pribumi. Dengan nama pena Multatuli - dari kata dalam bahasa Latin “multa tuli” yang berarti banyak yang aku sudah derita - Eduard menerbitkan novel berjudul Max Havelaar pada 1860. Isinya kritik atas perlakuan buruk penjajah terhadap masyarakat yang dijajahnya. Tulisan Multatuli ini tak hanya mengilhami karya sastra berpengaruh lain di zamannya, namun juga mengobarkan semangat rakyat Indonesia untuk merdeka.
edUard doUWeS deKKer
Dari Jakarta, naik mobil melalui Jalan Tol
Jakarta-Merak dan keluar di Tangerang
(Km 18). Ikuti Jalan Moh. Thamrin hingga
tiba di Jalan Kisamaun. Setibanya, berjalan
kaki sekitar lima menit ke kawasan Pasar
Lama. Museum Benteng Heritage berada
di dekat Klenteng Boen Tek Bio.
HOW TO GET
TANGERANG, BANTEN
top related