6. penyakit kulit pada hewan unggulata

Post on 31-Jan-2016

33 Views

Category:

Documents

2 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

farmasi veteriner (penyakit kulit pada hewan unggulata)

TRANSCRIPT

Penyakit Kulit Pada Hewan UnggulataEgi Nugraha A.082.0046Irwan Purwana A.082.0049Siti Syariah A.082.0053

KUDIS : PENYAKIT KULIT YANG DISEBABKAN OLEH TUNGAU KUDIS Sarcoptes• Skabies : penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau

S.Scabiei.

• Tungau membuat terowongan di bawah kulit

• Penularan : Kontak langsung dgn penderita/benda tercemar

• Gejala Klinis :

1. Menggaruk dan menggosok pada benda keras.

2. Kerusakan kulit pada moncong, leher, bahu, telinga, permukaan paha, punggung, kaki dan pangkal ekor.

3. Hewan muda, pertumbuhan terganggu.

4. Kematian sampai 50 %

• Diagnosa : Gejala Klinis, Laboratorium, Test Tinta Terowongan

MORFOLOGI TUNGAU-TUNGAU YANG BERSIFAT PARASIT PADA HEWAN

1. SARCOPTES

2. PSOROPTES

3. CHORIOPTES

4. DEMODEX

5. PSORERGATES

TUNGAU-TUNGAU YANG BIASA MENGINFESTASI TERNAK- Notoedres - Chorioptes- Demodex - Knemidocoptes- Sarcoptes - Cheyletiella- Psoroptes - Otodectes- Dermanyssus - Ornitthonyssus

Tungau Demodex

Pencegahan

•Letakkan kandang jauh dari tempat tinggal.

•Sanitasi dan ventilasi kandang yang baik.•Pisahkan hewan sakit dengan hewan

sehat.•Menghindari kontak langsung dengan

ternak sakit.•Menghindari kontak langsung dengan

alat-alat bekas ternak sakit.

Pengobatan• Jika menemukan sapi yang terkena kudis, maka

lakukan pemisahan sesegera mungkin, agar tidak terjadi kontak fisik dengan sapi yang sehat.

• Olesi bagian kulit yang terluka dengan Benzoas Bensilicus 10% atau salep Choumapos 1-2% (dalam vaselin).

• Salep belerang 5% (5gr belerang + 100 gr vaselin).

• Semprot atau rendam dengan BHC 0,05%• Suntikan Ivermectin (ivomec) secara subkutan.

Pengobatan (tradisional)

•Air tembakau : rendam tembakau dalam air, airnya kamudian dioles/dikompres ke tempat luka.

•Serbuk biji kamper (kapur barus) + minyak kelapa.

•Belerang + kunyit + minyak kelapa.

Penyakit Kaskado pada sapi• Penyakit kulit kronis pada kulit yang

disebabkan oleh cacing stephanofilaria yang menyerang pada bagian kulit depan puting susu dan kaki bagian bawah.

• Tanda – tanda : bulu rontok, permukaan darang menjadi basah, kerak menjadi keras dan retak2, bagian bawah kerak berisi cacing.

• Penularan : terjadi pada musim hujan, luka gigitan lalat yang tubuhnya mengandung cacing dan larva

Pengobatan

•Antimosan : dosis 3,5gr/kg BB, suntik secara sc, diulang selang satu minggu.

•Neguvon® (Imidakloprid 10%) : dosis 100-200mg/kg BB, berikan secara peroral dengan penambahan kanji, atau bisa dalam bentuk salep 10%.

•Salep asuntol 2% : oles luka selama 5 hari berturut-turut.

•Ivermectin : dosis 0,2mg/kg BB, disuntikan secara sc.

ORF (Ektima Kontagiosa ) PADA KAMBING DAN DOMBA•Dermatitis akut yang menyerang domba

dan kambing, ditandai oleh terbentuknya papula, vesikula, pustule dan keropeng pada kulit di daerah bibir, lubang hidung, kelopak mata, putting susu, ambing, tungkai, perineal dan pada selaput lender di rongga mulut.

ORF (Ektima Kontagiosa ) PADA KAMBING DAN DOMBA•Penyakit ini disebabkan oleh virus yang

termasuk dalam grup parapoks dari keluarga virus poks (Andrewes et al., 1978).

•Virus ini sangat tahan terhadap pengaruh udara luar dan kekeringan, tetap hidup di luar sel selama beberapa bulan, serta dapat hidup beberapa tahun pada keropeng kulit. Pada suhu kamar, virus ini dapat tahan selama 15 tahun.

ORF (Ektima Kontagiosa ) PADA KAMBING DAN DOMBA•Cara penularan terjadi melalui kontak,

melalui luka-luka kulit waktu menyusui, kontak kelamin, atau kontak dengan bahan-bahan yang mengandung virus penyakit ini.

•Penyakit ini pada umumnya menyerang hewan muda setelah disapih, yaitu pada umur 3 – 5 bulan.

ORF (Ektima Kontagiosa ) PADA KAMBING DAN DOMBA

• Masa inkubasi 2 – 3 hari. Mula-mula terbentuk papula vesikula/ pustule, daerah

sekitar mulut. Vesikula hanya terlihat selama beberapa jam saja, kemudian pecah/

Isi vesikula ini berwarna putih kekuningan.

• Kira-kira pada hari ke 10 keropeng tebal , berwarna keabu-abuan.

• Bila lesi di mulut luas, maka hewan sulit makan dan menjadi kurus.

• peradangan pada kulit sekitar mulut, kelopak mata, alat genital, ambing pada

hewan yang sedang menyusui dan medial kaki, pada tempat yang jarang

ditumbuhi bulu.

• peradangan eritema, lepuh-lepuh pipih mengeluarkan cairan, membentuk kerak-

kerak.

Pengobatan •Diberikan multivitamin agar kondisi

tubuh dapat diperbaiki.•Pada kulit yang sakit dapat diberikan

pengobatan lokal dengan salep atau iodium tincture.

•Pemberian autovaksin pada daerah-daerah enzootic. Vaksin ini dibuat dari keropeng kulit yang menderita, dibuat tepung halus dan disuspensikan menjadi 1 % dalam 50% gliserin.

Ringworm Pada Sapi

• Ringworm : satu penyakit kulit yang paling umum pada sapi (Laven, 2004). Trichophyton spp. dan Microsporum spp., penyebab utama ringworm.

• Jamur tersebut hidup pada permukaan tubuh pada keratin dari kulit, kuku, rambut, bulu, maupun tracak (Subronto, 2003).

• Penyakit ringworm ini dapat menular dari hewan penderita ke hewan sehat serta ke manusia (zoonosis).

Pengobatan

•Secara alamiah infeksi ringworm dapat sembuh sendiri. Scott (1988), menyatakan bahwa pada beberapa kasus, ringworm dapat sembuh sendiri sekitar satu sampai tiga bulan terkecuali sapi mengalami kelemahan akibat infeksi parasit lain, kekurangan gizi dan lain – lain.

Pengobatan• Pengobatan dapat dilakukan secara sistemik dan

topikal (Ahmad, 2005). Menurut Subronto (2003), menyatakan bahwa secara farmakologik obat – obat ringworm dibedakan ke dalam 5 golongan yaitu :

1. Iritansia, yang menghebatkan proses radang.2. Keratolitikum, yang meluruhkan dan menghilangkan

keratin.3. Fungistatikum, yang menahan pertumbuhan jamur

lebih lanjut.4. Fungisid, yang membunuh jamur secara langsung.5. Obat yang menghentikan pertumbuhan rambut,

hingga keratin juga tidak terbentuk.

Pengobatan• Pengobatan dengan kombinasi pengobatan secara sistemik

dan topikal dapat diberikan, hanya saja biayanya relatif mahal.

• Menurut Subronto (2003), penggunaan griseofulvin diberikan secara oral dengan dosis 20 – 40 mg/kg setiap hari berturut – turut selama 1 bulan.

• Secara topikal menggunakan mikonazol 2% (Charmette et al., 2008). Selain itu, dapat juga diberikan salep yang mengandung asam benzoat 6 g, asam salisilat 3 g, iodine 4 g di-adkan dengan vaseline 100 g (Al-Ani et al., 2002).

• Penggunaan ketoconazole , untuk topikal dapat juga digunakan untuk memberantas jamur penyebab ringwom ini. Ketoconazole ini memiliki persamaan struktur dengan imidazole dan bekerja dengan menghambat sintesis ergosterol yang merupakan penyusun membran sel jamur (Wikepedia, 2010).

Terima Kasih

top related