5. sistem permukiman kota vs desa .ppt

Post on 18-Jan-2016

166 Views

Category:

Documents

24 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Sistem Permukiman Perkotaan vs Pedesaan

Karakteristik kota vs desaZona lahan dan struktur ruang kota vs pedesaan

Analisis sistem permukiman perkotaan dan perdesaanStudi kasus

(Tugas Individu Analisis system pusat Permukiman)

Sistem adalah sekumpulan benda yang Sistem adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan di antara merekamemiliki hubungan di antara mereka

Pada prinsipnya, setiap sistem selalu terdiri atas empat elemen:Pada prinsipnya, setiap sistem selalu terdiri atas empat elemen:ObjekObjek, yang dapat berupa bagian, elemen, ataupun variabel. Ia dapat , yang dapat berupa bagian, elemen, ataupun variabel. Ia dapat benda fisik, abstrak, ataupun keduanya sekaligus; tergantung kepada sifat benda fisik, abstrak, ataupun keduanya sekaligus; tergantung kepada sifat sistem tersebut.sistem tersebut.AtributAtribut, yang menentukan kualitas atau sifat kepemilikan sistem dan , yang menentukan kualitas atau sifat kepemilikan sistem dan objeknya.objeknya.Hubungan internalHubungan internal, di antara objek-objek di dalamnya., di antara objek-objek di dalamnya.LingkunganLingkungan, tempat di mana sistem berada, tempat di mana sistem berada

Permukiman menjadi salah satu elemen yg membentuk wilayah.

Sebagai suatu elemen, ditinjau dari sudut pandang sistem, di dalam sistem (ruang) permukiman terdapat

sub-sub sistem lainnya, dan erat kaitannya dengan studi keruangan/ spasial

Pengertian Kota dan Desa Kota adalah sistem jaringan kehidupan manusia yang ditandai oleh strata sosial ekonomi yang heterogen serta corak matrialistis

Desa merupakan perwujudan geografis yang ditimbulkan oleh unsur-unsur : Fisiografis, Ekonomi, Politik, Kultural setempat dalam hubungan dan pengaruh timbal balik dengan daerah lain R. Bintarto (1977)

An Urban Place is An Urban Place is . . . .. . . .

An Urban Place is …...

Karakteristik Kota VS Desa

Karakteristik Kota ? Karakteristik Desa ?

Zona Lahan dan Struktur Ruang

Kota Desa

Zona Lahan dan Struktur Ruang Kota

Zona Lahan dan Struktur Ruang

Desa

• Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman, sistem jaringan serta sistem prasarana maupun sarana. Semua hal itu berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial-ekonomi yang secara hirarki berhubungan fungsional

• Konsepsi spasial yang merupakan kerangka dan menjadi determinan dari pola atau pattern perkotaan /predesaan

STRUKTUR SPASIAL DESA DAN KOTA

Elemen Pembentuk Struktur Ruang Kota (Sinulingga, 2005: 97)

• Kumpulan dari pelayanan jasa termasuk di dalamnya perdagangan, pemerintahan, keuangan yang cenderung terdistribusi secara berkelompok dalam pusat pelayanan.

• Kumpulan dari industri sekunder (manufaktur) pergudangan dan perdagangan grosir yang cenderung untuk berkumpul pada suatu tempat.

• Lingkungan permukiman sebagai tempat tinggal dari manusia dan ruang terbuka hijau.

• Jaringan transportasi yang menghubungkan ketiga tempat di atas.

Pola Struktur Ruang Kota

• compositional form : kumpulan bangunan individu yang dikomposisikan pada bidang 2 dimensi, linkage spasial lebih jelas

• mega form : struktur ruang skala besar dihubungkan ke dalam kerangka linier secara hirarkis

• group form : terbentuk dari akumulasi struktur sepanjang magnet ruang terbuka komunal dan linkagenya berkembang secara alami (natural) maupun organik

Bentuk struktur ruang kota ditinjau dari pusat pelayanan (retail): (Sinulingga, 2005:103-105)

• Monocentric city • Polycentric city • Kota metropolitan

Monocentric City

kota yang belum berkembang pesat, jumlah penduduknya belum banyak, dan hanya mempunyai satu pusat pelayanan yang sekaligus berfungsi sebagai CBD (Central Bussines District).

Polycentric City• Inefisiensi pusat pelayanan krn perkembangan kota • Kota yang bertambah besar membutuhkan lebih dari satu pusat pelayanan

yang jumlahnya tergantung pada jumlah penduduk kota. • Fungsi pelayanan CBD diambil alih oleh pusat pelayanan baru yang

dinamakan sub pusat kota (regional centre) • CBD secara berubah dari pusat pelayanan retail (eceran) menjadi kompleks

kegiatan perkantoran komersial yang daya jangkauan pelayanannya dapat mencakup bukan wilayah kota saja, tetapi wilayah sekeliling kota yang disebut juga wilayah pengaruh kota.

• CBD dan beberapa sub pusat kota atau pusat bagian wilayah kota (regional centre) akan membentuk kota menjadi polycentric city atau cenderung seperti multiple nuclei city

Multiple Nuclei City a. CBD, yaitu pusat kota lama yang telah menjadi kompleks perkantoran b. Inner suburb (kawasan sekeliling CBD), yaitu bagian kota yang tadinya

dilayani oleh CBD waktu kota belum berkembang dan setelah berkembang sebagian masih dilayani oleh CBD tetapi sebagian lagi dilayani oleh sub pusat kota

c. Sub pusat kota, yaitu pusat pelayanan yang kemudian tumbuh sesuai perkembangan kota

d. Outer suburb (pinggiran kota), yaitu bagian yang merupakan perluasan wilayah kegiatan kota dan dilayani sepenuhnya oleh sub pusat kota

e. Urban fringe (kawasan perbatasan kota), yaitu pinggiran kota yang secara berangsur-angsur tidak menunjukkan bentuk kota lagi, melainkan mengarah ke bentuk pedesaan (rural area)

Pusat Kota & Sub Pusat Pelayanan KotaPusat Kota• Pusat kota merupakan pusat dari segala kegiatan kota antara

lain politik, sosial budaya, ekonomi, dan teknologi. • Jika dilihat dari fungsinya, pusat kota merupakan tempat sentral

yang bertindak sebagai pusat pelayanan bagi daerah-daerah di belakangnya

• Pusat kota mensuplai daerah belakangnya dengan barang-barang dan jasa-jasa pelayanan, jasa-jasa ini dapat disusun menurut urutan menaik dan menurun tergantung pada ambang batas barang permintaan.

sub pusat pelayanan kota•suatu pusat yang memberikan pelayanan kepada penduduk dan aktivitas sebagian wilayah kota•hirarki, fungsi, skala, serta wilayah pelayanan yang lebih rendah dari pusat kota, tetapi lebih tinggi dari pusat lingkungan.

Struktur RuangBerdasarkan Pusat Pelayanannya

Struktur RuangBerdasarkan Pusat Pelayanannya

1. Mono centered Terdiri dari satu pusat dan beberapa sub pusat yang tidak saling terhubung antara sub pusat yang satu dengan sub pusat yang lain.

2. Multi nodal Terdiri dari satu pusat dan beberapa sub pusat dan sub sub pusat yang saling terhubung satu sama lain. Sub sub pusat selain terhubung langsung dengan sub pusat juga terhubung langsung dengan pusat.

3. Multi centered Terdiri dari beberapa pusat dan sub pusat yang saling terhubung satu sama lainnya.

4. Non centered Pada model ini tidak terdapat node sebagai pusat maupun sub pusat. Semua node memiliki hirarki yang sama dan saling terhubung antara yang satu dengan yang lainnya.

UNSUR POKOK DESA

1. Daerah/wilayah2. Penduduk 3. Tata kehidupan

POLA TATA RUANG DESA

sangat sederhana, letak rumah di kelilingi

pekarangan cukup luas, jarak antara rumah satu

dengan lain cukup longgar, setiap mempunyai halaman, sawah dan ladang di luar

perkampungan.

Pola Persebaran dan Pemukiman Desa dalam Lingkup Bentang Alamnya

• pola linear• pola menyusur,• Pola konsentris (memusat).

Pola desa semacam ini dapat dijumpai di daerah aliran sungaiatau pun di wilayah yang dilalui oleh jalan (raya). Rumah-rumah penduduk berderet, memanjang (linear) mengikuti jalur sungai atau jalan raya. Pola tata guna lahan seperti ini dimaksudkan memudahkan untuk bepergian ke tempat lain bila ada keperluan, juga untuk memudahkan pergerakan barang dan jasa.

Pola Desa Linear

Pola Desa MenyusurPola desa menyusur dapat dijumpai di daerah-daerah pantai.Persebaran atau perluasan desa

biasanya memanjang mengikuti arah garis pantai

Pola konsentris (memusat).Pola desa memusat terdapat di wilayah pegunungan, juga di dataran rendah. Pola macam ini terbentuk mungkin karena penduduknya berasal dari satu keturunan yang sama, atau juga karena terdapatnya fasilitas-fasilitas umum yang dibutuhkan penduduk setempat, seperti mata air, danau, ataupun fasilitasfasilitas lainnya.

Desa pantai

Desa di Dataran Rendah

Desa Pedalaman

Faktor Struktur Spasial Desa

• Struktur spasial desa dipengaruhi oleh factor alam dan faktor sosial.

• Faktor alam yang mempengaruhi pola keruangan dan sistim perhubungan al:

iklim, tanah, topografi, tata air dan sumber daya alam

• Faktor social meliputi : tingkat ekonomi, mutu pendidikan dan adat istiadat serta kebudayaan

STRUKTUR RUANG DESA

Umumnya terdiri dari pemukiman, jalan-jalan desa, daerah persawahan dengan irigasinya

Ada 3 pola persebaran desa dalam hubungannya dengan bentang alamnya

1. Pola Terpusat (nucleated agricultural village community type) Pemukiman desa saling menggerombol/ mengelompok, jarak lahan pertanian jauh dari pemukiman penduduk.

2. Pola tersebar (open country or trade center community type) Pemukiman penduduk menyebar di darah pertaniannya. Antara perumahan yang satu dengan yang lain dihubungkan dengan jalur lalu lintas untuk kepentingan perdagangan

3. Pola memanjang (line village community type) Pemukiman berupa deretan memanjang dikanan kiri jalan atau sungai.

FUNGSI DESA

• Dalam hubungannya dengan kota. Desa merupakan hinterland atau daerah dukung berfungsi sebagai penyedia bahan makanan pokok.

• Dari sudut potensi ekonomi berfungsi sebagai lumbung bahan mentah

• Dari segi kegiatan kerja, desa merupalan desa agraris, manufaktur, desa industri, desa nelayan dsb.

Interaksi Desa - Kota

• adalah proses hubungan yang bersifat timbal balik antar unsur-unsur yang ada dan mempunyai pengaruh terhadap perilaku dari pihak-pihak yang bersangkutan sehingga melahirkan sebuah gejala baru, baik berupa fisik maupun non fisik.

Bentuk interaksi desa – kota

1. Kerjasama antar penduduk 2. Penyesuaian terhadap lingkungan 3. Persaingan fasilitas hidup 4. Asimilasi.

Faktor yang MempengaruhiInteraksi Desa Kota

Menurut Edward Ulman (1987) :

1. Regional Complementarity (adanya wilayah yang saling melengkapi)

2. Interventing Opportunity (adanya kesempatan untuk berintervensi)

3. Spatial Transfer Ability (adanya kemudahan pemindahan dalam ruang)

The Distribution of Major CitiesThe Distribution of Major Citiesin the Worldin the World

TokyoNew York

Sao Paulo

Bombay

Hong Kong

Tugas Individu Studi kasusAnalisis system pusat Permukiman

Settlement system analysisSettlement system analysis

Objectives:Objectives:– Identify discrete elements of regional Identify discrete elements of regional

settlement systemsettlement system– Determine the functional characteristics Determine the functional characteristics

of communitiesof communities– Delineate the pattern of settlement within Delineate the pattern of settlement within

the regionthe region– Determine the distribution of and pattern Determine the distribution of and pattern

of association among economic and of association among economic and social functionssocial functions

STOP

ANALISIS DALAM PERENCANAAN PERMUKIMANANALISIS DALAM PERENCANAAN PERMUKIMAN

ANALISIS SISTEM HUBUNGANANALISIS SISTEM HUBUNGAN-- untuk mengetahui proses interaksi antar satuan pemukiman,untuk mengetahui proses interaksi antar satuan pemukiman,

ppertumbuhan dan diversifikasiertumbuhan dan diversifikasi- - untuk menentukan lokasi strategis fasilitas pelayanan (akses, untuk menentukan lokasi strategis fasilitas pelayanan (akses,

fasilitas)fasilitas)- - mengetahui settlement clusters (unit wilayah/program mengetahui settlement clusters (unit wilayah/program pembangunan)pembangunan)

ANALISIS POLA PERMUKIMANANALISIS POLA PERMUKIMANUntuk memahami karakteristik satuan permukimanUntuk memahami karakteristik satuan permukiman

Analisis pertumbuhan permukimanAnalisis pertumbuhan permukiman- - mengetahui pola permukiman desa atau kotamengetahui pola permukiman desa atau kota- - menggambarkan kelas permukiman dan perubahannyamenggambarkan kelas permukiman dan perubahannya

Analisis fungsi permukimanAnalisis fungsi permukiman-- mengetahui fungsi sosial dan ekonomimengetahui fungsi sosial dan ekonomi- - mengetahui pola dan sistem pembangunan sosial - ekonomimengetahui pola dan sistem pembangunan sosial - ekonomi

ANALISIS POLA PEMUKIMANANALISIS POLA PEMUKIMAN

Mengenali elemen dalam sistem Mengenali elemen dalam sistem permukiman regional seperti jumlah dan permukiman regional seperti jumlah dan lokasi satuan permukiman (SP)lokasi satuan permukiman (SP)

Karakteristik fungsional masyarakat sebagai Karakteristik fungsional masyarakat sebagai pusat pelayanan di luar batas SPpusat pelayanan di luar batas SP

Tingkat hirarki dan sebarannya, sentralitasTingkat hirarki dan sebarannya, sentralitas Distribusi dan pola asosiasi antar fungsi Distribusi dan pola asosiasi antar fungsi

sosial dan ekonomi (jasa, infrastruktur, sosial dan ekonomi (jasa, infrastruktur, organisasi dan fasilitas)organisasi dan fasilitas)

SATUAN PERMUKIMANSATUAN PERMUKIMAN

SYARAT SATUAN PERMUKIMANSYARAT SATUAN PERMUKIMAN

1 ADA LOKASI DENGAN LINGKUNGAN 1 ADA LOKASI DENGAN LINGKUNGAN

DAN SUMBERDAYADAN SUMBERDAYA

2 KELOMPOK MANUSIA2 KELOMPOK MANUSIA

3 SUMBERDAYA BUATAN3 SUMBERDAYA BUATAN

4 FUNGSI KEGIATAN EKONOMI 4 FUNGSI KEGIATAN EKONOMI

SOSOSIALSIAL DAN BUDAYA DAN BUDAYA

TIPOLOGI SPTIPOLOGI SP

SP PERKOTAANSP PERKOTAAN SP PEDESAANSP PEDESAAN

SP PERKOTAANSP PERKOTAAN

DOMINASI KEGIATAN NON DOMINASI KEGIATAN NON PERTANIAN SEPERTI :PERTANIAN SEPERTI :

1. INDUSTRI1. INDUSTRI

2. JASA2. JASA

3.PARIWISATA3.PARIWISATA

SUMBERDAYA BUATAN YANG SUMBERDAYA BUATAN YANG UTAMAUTAMA

SP PEDESAANSP PEDESAAN

DOMINASI KEGIATAN:DOMINASI KEGIATAN:

1, PERTANIAN ( PETANI)1, PERTANIAN ( PETANI)

2. PETERNAKAN ( PETERNAK)2. PETERNAKAN ( PETERNAK)

3. PERIKANAN (NELAYAN)3. PERIKANAN (NELAYAN)

4. PERKEBUNAN (PEKEBUN)4. PERKEBUNAN (PEKEBUN)

TEMA PERMUKIMAN TEMA PERMUKIMAN

SATUAN PERMUKIMANSATUAN PERMUKIMAN FAKTOR FISIK LINGKUNGAN FAKTOR FISIK LINGKUNGAN

PERMUKIMANPERMUKIMAN EVALUASI LOKASI PERMUKIMANEVALUASI LOKASI PERMUKIMAN PERUBAHAN LINGKUNGAN PERUBAHAN LINGKUNGAN

PERMUKIMANPERMUKIMAN REHABILITASI PERMUKIMANREHABILITASI PERMUKIMAN DAMPAK PERMUKIMANDAMPAK PERMUKIMAN

top related