3. proses produksi semen
Post on 28-Dec-2015
82 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Proses Produksi Semen
2
Technical DeptHolcim Indonesia
Aliran Material
3
Technical DeptHolcim Indonesia
HOLCIM GU ( HOLCIM Serba Guna )
LIMESTONE CLAY SILICA SAND IRON SAND
GYPSUM MIC
GRINDING
PROSES PEMBUATAN SEMEN
CLINKER
RAW MEALBURNING
GRINDING
4
Technical DeptHolcim Indonesia
Cement Production Process
Raw Material Extraction
Untuk mendapatkan bahan mentah
Blending and Clinkerization
Untuk membuat clinker
Grinding and Distribution
Untuk menghasilkan
semen dan mendistribusikan
5
Technical DeptHolcim Indonesia
PROSES PEMBUATAN SEMEN
“Q U A R R Y”
6
Technical DeptHolcim Indonesia
Quarry
Limestone dan clay ditambang sendiri oleh Holcim Indonesia Cilacap Plant
Iron Sand dan Silica Sand dibeli dari beberapa vendor
Limestone Quarry
7
Technical DeptHolcim Indonesia
PENGEBORAN
PELEDAKAN
PENGANGKUTAN
CRUSHING
PROSES YANG ADA DI QUARRY
8
Technical DeptHolcim Indonesia
Blasting
9
Technical DeptHolcim Indonesia
Digging
10
Technical DeptHolcim Indonesia
Beberapa Alat Berat Holcim Indonesia
11
Technical DeptHolcim Indonesia
Crusher
Tujuan: untuk menghancurkan batuan yang besar menjadi batuan kecil
Ukuran feed maksimal Limestone: 1,500 mm Clay: 500 mm
Ukuran produk: max. 75 mm
Machines used Hammer Crusher for
limestone Lump Breaker for clay
Hammer Crusher
12
Technical DeptHolcim Indonesia
Blending and Clinkerization
1. Pre-blending
2. Raw Mill
3. EP
4. Preheater
5. Kiln
6. Cooler
13
Technical DeptHolcim Indonesia
Pre-blending (Prehomogenisation)
Tujuan Untuk mendapatkan bahan
mentah yang di pra homogenkan
Stacking
Reclaiming
Side Reclaiming of Silica Sand
14
Technical DeptHolcim Indonesia
Raw Mill
Tujuan Utama Untuk menggerus (grind), & Mengeringkan bahan
mentah- Menggunakan gas buang
dari Kiln Di Holcim hanya
menggunakan vertical roller mill
Product (“Raw Meal”) Tepung halus Ukuran Maximum 90 micron Kadar air 1%
Raw Mill – Vertical Roller Mill
15
Technical DeptHolcim Indonesia
Blending Silo Tujuan utama :
Menyimpan raw meal Meng-homogen-kan raw meal
- Untuk mendapatkan Kiln Feed yang stabil
Pentingnya kestabilan Kiln Feed : Untuk mempertahankan umpan yang
berkualitas ke dalam kiln
Flow Pattern
Blending Silos
16
Technical DeptHolcim Indonesia
EP dan Preheater
Electrosatic Precipitator
Tujuan utama Mengontrol dust Mencegah polusi ke lingkungan
luar
Preheater
Main purpose The heat economy of the
production process- Very low exit gases
temperatures, + 330oC
Preheating Temperatures Cyclone 1 (top), + 330oC Cyclone 2 (top), + 540oC Cyclone 3 (top), + 720oC Cyclone 4 (top), + 840oC Preheater
17
Technical DeptHolcim Indonesia
Baking – Cooking – Sintering (2)
18
Technical DeptHolcim Indonesia
Rotary Kiln
Tujuan Utaman Membakar raw meal
- Burning or clinkerization process occurs at 1,450oC
Fuels used Coal Alternative Fuels (BBS,
PKS, Oil Sludge, etc.)Rotary Kiln
Clinker Flame at the burner
19
Technical DeptHolcim Indonesia
Conventional & Alternative Fuels
CANDIES
BOXES
TOOTH PASTE
RICE HUSK PKS
OIL SLUDGE
movie
20
Technical DeptHolcim Indonesia
Cooling Process The cooling occurs …
Inside the kiln (cooling zone)- From 1,450 to 1,100oC
In the Cooler- From 1,100 until about 100-
200oC Purposes
Clinker quality- Quenching (quick cooling of
clinker)- To avoid dissociation of C3S
into C2S Safety for transport system
and storage
Kiln
Cooler
Clinker
21
Technical DeptHolcim Indonesia
Grinding and Distribution
1. Clinker Silo
2. Cement Mill
3. Logistics
22
Technical DeptHolcim Indonesia
Cement grinding ...
Ball mill
23
Technical DeptHolcim Indonesia
Definisi Semen
Semen Portland adalah :
Semen hidrolisis yang dihasilkan dengan cara menggiling terak semen portland terutama yang terdiri atas kalsium silikat yang bersifat hidrolis dan digiling bersama-sama dengan bahan tambahan berupa satu atau lebih bentuk kristal senyawa kalsium sulfat dan boleh ditambah dengan bahan tambahan lain
SNI 15-2049-2004
24
Technical DeptHolcim Indonesia
Jenis Semen dan PenggunaanTipe semen OPC:
Refference : SNI 15 – 2049 – 2004 dan ASTM C – 150 – 2004
Type I (Ordinary Portland Cement) adalah semen yang dipakai untuk penggunaan umum yang tidak memerlukan persyaratan khusus
Type II (Moderate Sulfat Resistance) adalah semen portland yang dalam penggunaannya memerlukan ketahanan terhadap sulfat sedang dan kalor hidrasi sedang
Type III (High Early Strength) adalah semen portland yang dalam penggunaannya memerlukan kuat tekan awal yang tinggi.
Type IV (Low Heat of Hydration) adalah semen portland yang dalam penggunaannya memerlukan kalor hidrasi rendah, biasanya digunakan untuk struktur beton seperti Dam.
Type V (Sulfat Resistance) adalah semen portland yang dalam penggunaannya memerlukan ketahanan terhadap sulfat tinggi.
25
Technical DeptHolcim Indonesia
Oil Well Cement
Oil Well Cement (OWC)
Adalah Semen yang digunakan untuk pengeboran minyak.
Standar acuan : API (American Petroleum Institute) spec 10A
Ada beberapa klas OWC yaitu OWC klas A s.d H. Masing-masing klas tsb tergantung dari aplikasi (seperti : kuat tekan awal yang tinggi, temperatur & tekanan tinggi, ketahanan terhadap sulfat sedang, dan sulfat tinggi dll).
26
Technical DeptHolcim Indonesia
White CementRefference : SNI 15 – 0129 - 2004
Semen portland putih adalah semen portland (ordinary portland cement) yang dibuat dari raw material yang mengandung sedikit besi atau magnesium, chrom atau sedikit logam transisi.
27
Technical DeptHolcim Indonesia
Portland Composite CementMengacu ke SNI 15 – 7064 – 2004 :
Semen Portland Komposit
bahan pengikat hidrolis hasil penggilingan bersama-sama terak semen portland dan gips dengan satu atau lebih bahan anorganik, atau hasil pencampuran antara bubuk semen portland dengan bubuk bahan anorganik lain. Bahan anorganik tersebut antara lain terak tanur tinggi (blast furnace slag), pozolan, senyawa silikat, batu kapur, dengan kadar total bahan anorganik 6% - 35 % dari massa semen portland komposit
Penggunaan
Semen portland komposit dapat digunakan untuk konstruksi umum seperti: pekerjaan beton, pasangan bata, selokan, jalan, pagar dinding dan pembuatan elemen bangunan khusus seperti beton pracetak, beton pratekan, panel beton, bata beton (paving block) dan sebagainya.
28
Technical DeptHolcim Indonesia
General Usage Cement
Semen Serba Guna adalah semen portland komposit yang dibuat dengan sesuai dengan standar SNI 15-7064-2004 dengan acuan
British Standar (BS EN 197-1:2000)
29
Technical DeptHolcim Indonesia
SNI – 7064 – 2004
30
Technical DeptHolcim Indonesia
Keunggulan GU Lebih mudah dikerjakan (workable) sehingga meningkatkan homogenitas
campuran dan mengurangi resiko kuat tekan akibat penambahan air berlebih
Memerlukan lebih sedikit air dalam proses pengerjaannya
Dapat digunakan untuk konstruksi umum
Mempunyai panas hidrasi yang lebih rendah .Mempunyai tingkat kehalusan yang tingi sehingga meningkatkan kerapatan struktur beton
31
Technical DeptHolcim Indonesia
Permeabilitas lebih rendah
Kehalusan
OPC Type IOPC Type ICompositeComposite
Permeability adalah faktor yang sangat penting dalam meningkatkan daya tahan dan umur layan beton
Penambahan tingkat kehalusan pada Holcim Serbaguna secara langsung akan menurunkan angka permeabilitas
32
Technical DeptHolcim Indonesia
Durability / Daya tahan
Daya tahan beton banyak dipengaruhi oleh kemudahan air, karbondioksida dan oksigen masuk kedalam rongga beton baik berupa gas maupun air.
Permeabilitas, porositas dan penetrabilitas yang rendah adalah pertahanan utama dalam menahan serangan faktor – faktor dari luar yang merusak
33
Technical DeptHolcim Indonesia
Water retention
bleeding
Serba Guna Ordinary Cement (type I)
Permukaan lebih halus dan tidak berdebu
34
Technical DeptHolcim Indonesia
Isu Lingkungan (emisi CO2 dan pemanasan global) .
35
Technical DeptHolcim Indonesia
Minimized release of CO2 in its process stream making Semen Serba Guna an environmental friendly cement
Kenapa Semen Serba Guna lebih bagus?Why Serbaguna is Premium?
36
Technical DeptHolcim Indonesia
KONTROL KUALITAS SEMEN
37
Technical DeptHolcim Indonesia
Quality control
Mikroskopy X-rays Analisis
Preparasi sampel
38
Technical DeptHolcim Indonesia
Kuat Tekan (Strength)
Mesin uji kuat tekan menggunakan tekanan hidrolik untuk menekan sampel mortar berbentuk kubus sampai retak, satuan kg/cm2
Mesin Uji Kuat Tekan (Compressive Strength)
39
Technical DeptHolcim Indonesia
Waktu Pengikatan ( Setting Time )
Alat Vicat
Waktu pengikatan (Setting time)
Adalah waktu yang dibutuhkan pasta semen mulai ditambahkan air sampai semen mengeras. Pengikatan terjadi karena reaksi antara semen, air, gypsum dan C3A.
Tahapan setting time : Dormant periode yaitu
waktu saat pasta semen tidak berubah
Initial set yaitu waktu saat pasta semen mulai kaku tetapi pasta lunak
Final set yaitu waktu saat pasta semen semakin kaku
Hardening yaitu saat semen menjadi keras
40
Technical DeptHolcim Indonesia
Discharging Cement from Cement Silo
Stationary Packer for Bag Cement Loading Spout for Bulk Cement
Rotary Packer for Bag Cement
41
Technical DeptHolcim Indonesia
Logistics
Metode transportasi bervariasi tergantung tujuan dan tipe pengiriman: Truck (bagged and bulk,
domestic) Kereta (bagged and bulk,
domestic) Kapal (bulk, export) Bag Cement Transportation
Bulk Cement Transportation
top related