3. larutan, emulsi, suspensi dan ekstrak
Post on 10-Feb-2018
383 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 3. Larutan, Emulsi, Suspensi Dan Ekstrak
1/54
LARUTAN, EMULSI,
SUSPENSI dan EKSTRAK
-
7/22/2019 3. Larutan, Emulsi, Suspensi Dan Ekstrak
2/54
PENDAHULUAN
Alasan penggunaan sediaan cair: Dapat digunakan untuk berbagai rute pemberian: oral, diberikan ke
rongga tubuh, pemakaian luar.
Absorbsi larutan berair > suspensi berair > tablet atau kapsul.
Pertimbangan dalam penyiapan sediaan: Tujuan penggunaan obat
Penggunaan internal atau eksternal
Kelarutan dan konsentrasi obat
Pemilihan pembawa cairan
Stabilitas fisika dan kimia obat dan eksipien
Pengawetan Penggunaan eksipien yang tepat: dapar, peningkat kelarutan, zat
pensuspensi, zat pengemulsi, zat pengatur viskositas, pewarna danperasa.
-
7/22/2019 3. Larutan, Emulsi, Suspensi Dan Ekstrak
3/54
PELARUT
Memilih pelarut yang tepat karakteristik FISIKO-KIMIA! Kelarutan
Kejernihan
Toksisitas Viskositas
Tersatukan dengan eksipien lain (kompatibilitas-inkompabilitas)
Inert secara kimia
Bau
Warna
Harga
-
7/22/2019 3. Larutan, Emulsi, Suspensi Dan Ekstrak
4/54
AIR
Paling umum digunakan
Tidak berasa, tidak mengiritasi, ideal secara
farmakologi
Kualitas air sangat berpengaruh terhadap stabilitas
sediaan: Air murni: air yang diperoleh dengan deionissasi,
destilasi, penukar-ion, reverse osmosis, filtrasi, atau cara
lain yang sesuai. untuk sediaan farmasi, pengujian,
semua operasional farmasetik.
Air Untuk Injeksi Bakteriostatik atau Air Untuk Injeksi
Steril: untuk pemberian parenteral.
-
7/22/2019 3. Larutan, Emulsi, Suspensi Dan Ekstrak
5/54
ALKOHOL Keumuman penggunaannya di urutan kedua setelah air.
+ airhidroalkohol: banyak digunakan untuk ekstraksi.
Alkohol (USP): 94,9 % - 96,0 %. Alkohol terdehidrasi (USP): 99,5 %.
Alasan penggunaan: dapat bercampur dengan air pada semuaperbandingan, dapat melarutkan zat-zat yang tidak larut dengan air,dapat berfungsi sebagai pengawet atau membantu pengawetan dengan
paraben, benzoat, sorbat, dll.
Punya potensi toksikpembatasan dan peringatan pada label: Obat bebas (OTC) untuk anak < 6 tahun: kadar alkohol 0,5 %.
OTC untuk anak 6 12 tahun: kadar alkohol 5 %.
OTC untuk anak 12 tahun dan dewasa: kadar alkohol 10 %.
GLISERIN: jernih, manis, dapat bercampur dengan air dan alkohol. Digunakan untuk sediaan oral, tetes telinga, tetes mata, topikal, parenteral.
PROPILEN GLIKOL: cairan kental, dapat bercampur dengan air danalkohol. Digunakan sebagai ekstraktan, pelarut, pembawa untuk emulsi, pembawa
untuk flavour, pengganti etanol karena tidak mudah menguap.
-
7/22/2019 3. Larutan, Emulsi, Suspensi Dan Ekstrak
6/54
PERTIMBANGAN STABILITAS
Sediaan cair kurang stabil dibanding sediaan
padat.
Faktor-faktor penyebab ketidakstabilan:
Reaksi asam basa
Katalisis asam basa interaksi komponen zat-zat, interaksi wadah-produk
Oksidasi reduksi
Zat yang mudah teroksidasi: + antioksidan dan
zat pengkhelat.
-
7/22/2019 3. Larutan, Emulsi, Suspensi Dan Ekstrak
7/54
Tabel 1. Antioksidan dan Zat Pengkhelat yang
Umum Digunakan dalam Sediaan Cair
Antioksidan Zat Pengkhelat
Alfa tokoferol Asam sitrat monohidrat
Asam askorbat Dinatrium edetat
Acorbil palmitat Dikalium edetat
Butylated hyroxyanisole Asam edetat
Butylated hyroxytoluene Asam fumarat
Monotiogliserol Asam malat
Kalium metabisulfit Asam fosfat
Asam propionat Natrium edetatPropil galat Asam tartrat
Natrium askorbat Trinatrium edetat
Natrium bisulfit
Natrium sulfit
Natrium metabisulfit
-
7/22/2019 3. Larutan, Emulsi, Suspensi Dan Ekstrak
8/54
PENGAWETAN TERHADAP
MIKROORGANISME
Sediaan cair sangat baik bagi pertumbuhan kapang,jamur dan bakteri (terutamaPseudomonas, E.Coli,Salmonella, Staphylococcus)
Pemilihan: Merupakan antimikroba berspektrum luas
Stabil selama penyimpanan
Tidak toksik
Tidak men-sensitisasi Kompatibel dengan komponen-komponen dalam sediaan
Murah
Relatif bebas rasa dan bau.
-
7/22/2019 3. Larutan, Emulsi, Suspensi Dan Ekstrak
9/54
Tabel 2. Pengawet yang Umum Digunakan pada Sediaan Cair
Antimikroba Antimikroba Antifungi
Benzalkonium klorida Kresol Butil paraben
Benzetonium klorida Etil alkohol (15-20%) Metil paraben
Benzil alkohol Gliserin (2030%) Etil paraben
Bronopol Heksetidin Propil paraben
Setrimida Imidurea Asam benzoat
Setilpiridinium klorida Fenol Kalium sorbat
Klorheksidin Fenoksietanol Natrium benzoat
Klorobutanol Feniletil alkohol Natrium propionatKlorkresol Fenilmerkuri nitrat Asam sorbat
Kloroxylenol Timerosal
-
7/22/2019 3. Larutan, Emulsi, Suspensi Dan Ekstrak
10/54
SEDIAAN LARUTAN
DEFINISI
Larutan adalah campuran homogen ( molekul solut
terdispersi di antara molekul-molekul solven) yang
disiapkan dengan melarutkan padatan, cairan, ataugas dalam cairan lain.
-
7/22/2019 3. Larutan, Emulsi, Suspensi Dan Ekstrak
11/54
Penggolongan
Berdasarkan tempat pemberian: larutan oral,
larutan otis (telinga), larutan oftalmik (mata),
larutan topikal (kulit).
Berdasarkan komposisi: sirup (larutan berairmengandung gula), eliksir (larutan hidroalkoholik
yang manis); spiritus (larutan zat aromatis dalam
alkohol); air aromatis (jika pelarutnya air).
Berdasarkan metode pembuatan dan konsentrasi:
tingtura atau ekstrak cair.
-
7/22/2019 3. Larutan, Emulsi, Suspensi Dan Ekstrak
12/54
MACAM-MACAM SEDIAAN
LARUTAN BERAIR1. Air aromatis
USP: air aromatis adalah larutan jernih yangdijenuhkan dengan minyak atsiri atau zat aromatisdan volatil lainnya.
Digunakan sebagai pembawa flavour (pemberi aroma)atau parfum.
Air peppermint, kayumanis, dll terkonsentrasi dibuatdengan cara: larutkan 20 mL minyak atsiri dalam 600 mLetanol 90%. Tambahkan air murni secukupnya ad 1000
mL. Aduk keras-keras. Tambahkan 50 g talc murni steril,kocok beberapa jam, dan saring.
Air aromatis dibuat dengan mengencerkan konsentrattersebut di atas sebanyak 39 kali.
-
7/22/2019 3. Larutan, Emulsi, Suspensi Dan Ekstrak
13/54
2. DOUCHES
Adalah larutan berair yang digunakan langsung
pada bagian atau lubang di tubuh, sebagaipembersih atau antiseptis.
Contoh: eye douchess, pharyngeal douches, vaginaldouches.
Komponen:
Antimikroba: benzalkonium klorida, paraben, klorotimol;
Anestetik atau antripruritus: fenol atau mentol;
Astringen (zink sulfat, kalium alum);
Surfaktan (Na lauril sulfat);
Pengubah pH (Na bikarbonat, asam sitrat)
-
7/22/2019 3. Larutan, Emulsi, Suspensi Dan Ekstrak
14/54
3. ENEMA
Adalah larutan yang digunakan secara rektaluntuk efek lokal (misalnya hidrokortison)
atau sistemik (misal aminofilin).
Harus steril. Komponen:
Zat: antelmintik, nutritive, sedatif, stimulan,
metronidazol, indometasin, asam valproat. Pembawa: NaCl, Na2CO3, NaHPO4, mineral,
etanol, propilenglikol.
-
7/22/2019 3. Larutan, Emulsi, Suspensi Dan Ekstrak
15/54
4. GARGLE
Adalah larutan berair yang mengandung antiseptik,
antibiotik dan/atau anestetik untuk digunakan difaring atau nasofaring.
Contoh zat: nistatin untuk infeksi fungi.
Digunakan dengan cara dikumur-kumur selamamungkin, kemudian dibuang.
5. PENCUCI MULUT
Adalah larutan berair yang biasanyakonsentrasinyatinggi yang mengandung satu ataulebih zat akif dan eksipien.
Mengandung alkohol, flavouring agent, pewarna,surfaktan.
-
7/22/2019 3. Larutan, Emulsi, Suspensi Dan Ekstrak
16/54
6. JUS
Adalah sediaan yang dibuat dari buah matangsegar yang digunakan dalam pembuatan
sirup.
Harus ditambah pengawet, misalnya asambenzoat, kemudian didiamkan beberapa hari
sampai pektin diuraikan oleh aksi enzimatis
yang ditunjukkan oleh jus yang disaringmenghasilkan larutan jernih dengan alkohol.
-
7/22/2019 3. Larutan, Emulsi, Suspensi Dan Ekstrak
17/54
7. LARUTAN NASAL
Adalah larutan yang digunakan untuk
dilewaktkan melalui hidung sebagai tetes
hidung atau spray.
Mengandung:
Simpatomimetik lokal untuk mengurangi
kongesti (sumbatan) pada hidung, misalnya
efedrin sulfat, naphazolin HCl.
Diatur pH, dan viskositasnya. Antimikroba
-
7/22/2019 3. Larutan, Emulsi, Suspensi Dan Ekstrak
18/54
8. LARUTAN OTIS
Adalah larutan yang digunakan untuk telinga.
Mengandung: Analgesik atau anestesi (mis. Benzokain)
Antibiotik (mis. Neomisin)
Antiinflamasi (mis. Kortison).
8. IRIGASI
Adalah larutan steril dan non-pirogenik yangdigunakan untuk mencuci atau membasuh irisan
bedah, atau jaringan pada tubuh.
Mengandung: Dimetil sulfoksida
Antibiotik: neomisin, polimiksin B Sulfat.
NaCl 0,9 %
-
7/22/2019 3. Larutan, Emulsi, Suspensi Dan Ekstrak
19/54
PEMBUATAN SEDIAAN
LARUTAN Larutan sederhana: larutkan solut dalam solven, campur
sampai terlarut, lalu tambahkan solven sampai ke volumeyang dikehendaki.
Solvent dapat mengandung zat tambahan yang akanmenstabilkan atau meningkatkan kelarutan zat aktif.
Contoh-contoh:
1. Larutan topikal kalsium hidroksida
Tiap 100 mL larutan Ca(OH)2mengandung tidak kurangdari 140 mg Ca(OH)2. Caranya: aduk 3 g Ca(OH)2dengan
1000 mL air murni dingin. Kelebihan Ca(OH)2disaring dandibuang. Maka diperoleh cairan supernatan yang jernih.
Catatan: kelarutan Ca(OH)2menurun dengan naiknyatemperatur.
-
7/22/2019 3. Larutan, Emulsi, Suspensi Dan Ekstrak
20/54
2. Larutan Iodine pekat
Tiap 100 mL mengandung 4,55,5 g iodine, dan 9,510,5g KI. Cara: larutkan 50 g iodine ke dalam 100 mL air murniyang mengandung 100 g KI. Air murni secukupnyaditambahkan untuk mendapatkan 1000 mL larutan.
LARUTAN KENTAL YANG MANIS
1. SIRUP
Sirup adalah larutan gula dalam air atau penganti gula yangpekat, kental, dengan atau tanpa pengaroma dan zat aktif.
Simple syrup USP (sirupus simplex), adalah air murni yangmengandung 85% sukrosa.
Medicated syrup : sirup yang mengandung beberapa zat aktif.
Flavored syrup: umumnya tidak mengandung zat aktif namunmengandung zat pengaroma dan digunakan sebagai
pembawa atau pengaroma sediaan. Contoh: sirup akasia,ceri, kelapa, jeruk dan strawberi.
-
7/22/2019 3. Larutan, Emulsi, Suspensi Dan Ekstrak
21/54
Sirup untuk anak-anak:
Favorit: yang pembawanya flavored syrup.
Mengurangi karies gigi: sukrosa diganti sebagian atau seluruhnyadengan sorbitol atau campuran berbagai poliol, contoh sorbitol +gliserin.
Larutan sorbitol USP: mengandung 64% sorbitol alkohol polihidrat.Kelemahan: sorbitol dalam jumlah besar berefek laksatifdibatasimaks 20 g/hari untuk dewasa.
Untuk menutupi bau tak enak/menyengat zat aktif: + glycyrrhizin: mengurangi rasa garam dari bromida, iodida dan
klorida. Juga menutupi rasa tajam vit B kompleks.
+ sirup akasia: aksinya dengan pembentukan lar koloidal.
Sukrosa: konsentrasi encer: disukai jamur, kapang, mikroorganisme lain.
Konsentrasi > 65% : menghambat pertumbuhan mikroorganisme.Namun, dapat menyebabkan kristalisasi: dicegah dengan penambahangliserin atau sorbitol.
-
7/22/2019 3. Larutan, Emulsi, Suspensi Dan Ekstrak
22/54
Pembuatan Sirup
1. Pelarutan menggunakan panas
2. Pelarutan dengan pengadukan
3. Penambahan sukrosa ke larutan zat aktif.4. Perkolasi.
Metode yang dipilih disesuaikan sifat
fisikokimia zat aktif. Umumnya dibuatdengan lebih dari satu metode di atas.
-
7/22/2019 3. Larutan, Emulsi, Suspensi Dan Ekstrak
23/54
Pelarutan menggunakan panas
Untuk zat aktif yang tidak mudah terurai oleh panas dan tidak mudahmenguap.
Air murni dipanaskan 80 85 oC, + sukrosa, aduklarut. +komponen yang tahan panasbiarkan dingin+ komponen yangtidak tahan panas/ mudah menguap.
Pengadukan tanpa pemanasan.
Untuk zat aktif yang terurai oleh panas dan mudah menguap.
Sirupus simplex lebih sering digunakan sebagai pemanis dan pembawadibandingkan sukrosa.
Sirup + zat aktif yang sudah dilarutkan dengan sedikit air murni aduk (lebih lama dan lebih intensif).
Kedua metode di atas digunakan secara luas untuk pembuatansirup, contoh: sirup obat batuk. Zat aktif: efedrin sulfat,disiklomin HCl, kloral hidrat, klorpromazin HCl. Zattambahan: pengaroma, pewarna.
-
7/22/2019 3. Larutan, Emulsi, Suspensi Dan Ekstrak
24/54
Penambahan sukrosa ke larutan zat aktif.
Untuk ekstrak cair dan tingtura. Sering membentuk endapan karena resin dan zat-
zat berminyak yang tersari oleh alkohol
membentuk endapan ketika air ditambahkan
diatasi dengan membiarkan campuran beberapa
waktu sehingga zat-zat tak larut memisah
saring larutkan sukrosa ke dalam filtrat.
Namun cara ini tidak diperbolehkan jika zat yangmengendap adalah zat yang punya efek terapi.
-
7/22/2019 3. Larutan, Emulsi, Suspensi Dan Ekstrak
25/54
Perkolasi. Air murni + sumber zat aktif dilewatkan perlahan melalui
suatu wadah berisi sukrosa kristalin, sehingga melarutkansukrosa dan membentuk sirup.
Digunakan pada skala komersial untuk membuat sirupyang digunakan untuk pembuatan permen.
Contoh: sirup ipeka, sebagai emetik untuk antidotum
pada anak-anak. Melibatkan 2 prosedur terpisah:
1. Pembuatan ekstrak obat.
2. Pembuatan sirup.
Perlu diperhatikan:
Bentuk perkolator silindris/semisilindris, bawah mulut perkolatorberbentuk kerucut.
Granul gula kasar harus digunakan, jika tidak, gula akanmenggumpal dan cairan tidak bisa menembus gula.
-
7/22/2019 3. Larutan, Emulsi, Suspensi Dan Ekstrak
26/54
Pembuatan Muscilago
Muscilago adalah cairan pekat, kental dan lengketyang dihasilkan dengan mendispersikan gum kedalam air, atau dengan mengekstrak bagian tanamanyang bersifat muscilago dengan air.
Sifat: mudah terurai, memperlihatkan penurunanviskositas selama penyimpanan.
Kegunaan: meningkatkan stabilitas suspensi.
Contoh muscilago: tragakan, akasia, pisang, gum
coklat, biji rami. Larutan 60 % akasia dibuat dengan 20 % alkohol dan
larutan 4 % akasia dibuat dengan 50 % alkohol;tragakan mengendap dengan alkohol.
-
7/22/2019 3. Larutan, Emulsi, Suspensi Dan Ekstrak
27/54
Zat pengemulsi dan zat pensuspensi sintesis penggantimuscilago: polivinil alkohol, karboksimetil selulosa.
Metilselulosa, psillium dan karaya gum
mengabsorpsi airdan mengembang mjd hidrogel di usus laksatif.
Pembuatan larutan oral metilselulosa: tambahkan perlahanmetilselulosa ke dalam 1/3 jumlah air mendidih, aduk sampaisemua terbasahi. + air dingin, lanjutkan pengadukan sehingga
bahan basah akan melarut.
Konsentrasi NaCMC sebagai zat pensuspensi: 0,25
1%.
Gum-gum sintetik ini non-glycogeneticsirup diabetik.
Musilago yang lembut di semua bagiannya terkadang sulitdibuat karena ada beberapa bagian yang tidak terbasahi
kecuali untuk metilselulosa, partikel gum dihaluskan dulu dandidispersikan ke dalam alkohol 95 % atau air dingin denganpengadukan ringan, kemudian + air sampai jumlah yangditentukan dengan pengadukan konstan.
-
7/22/2019 3. Larutan, Emulsi, Suspensi Dan Ekstrak
28/54
Pembuatan Jeli
Jeli adalah sejenis gel yang di dalam strukturmatriknya yang saling berkaitan terkandung sejumlah
besar cairan, umumnya air.
Contoh: akasia, gelatin, Na alginat, CMC, hidroksietil
selulosa= bahan pembuat muscilago. Perbedaan muscilago dan jeli: konsistensi jeli
top related