3. ekspor dan impor

Post on 19-Dec-2015

148 Views

Category:

Documents

14 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

ekspor

TRANSCRIPT

STATISTIK EKSPOR DAN IMPOR

1

Statistik Distribusi

Perdagangan internasional yang tercermin dari kegiatan ekspor impor suatu negara menjadi salah satu komponen penting dalam pembentukan PDB dari sisi pengeluaran

Peningkatan ekspor bersih suatu negara akan meningkatkan PDB suatu negara

2

Era globalisasi: Barang, jasa, bahkan manusia (tenaga kerja) dapat dengan mudah

melewati batas negara > persaingan global semakin ketat. Pasar antar negara menjadi semakin luas (negara dengan

keunggulan kompetitif akan semakin kaya sedangkan negara yang tidak siap akan makin terpuruk

Globalisasi ekonomi ditandai dengan semakin menipisnya batas-batas geografi dari kegiatan ekonomi atau pasar secara nasional atau regional, tetapi semakin mengglobal menjadi “satu” proses yang melibatkan banyak negara.

Globalisasi ekonomi biasanya dikaitkan dengan proses internasionalisasi produksi, perdagangan dan pasar uang.

Globalisasi ekonomi merupakan suatu proses yang berada diluar pengaruh atau jangkauan kontrol pemerintah, karena proses tersebut terutama digerakkan oleh kekuatan pasar global

3

Liberalisasi perdagangan: implikasi dari interdependensi perdagangan antar negara liberalisasi perdagangan adalah kebijakan

mengurangi atau bahkan menghilangkan hambatan perdagangan (tarif maupun non tarif) dalam rangka meningkatkan kelancaran arus barang dan jasa.  

Kebijakan Perdagangan Internasional: Integrasi Ekonomi (ITO>GATT>WTO, ASEAN, APEC,

UE, dll), Hambatan perdagangan (tarif dan Non tarif)

4

Why International Trade?

Why? Motif mencari keuntungan Karena negara berbeda satu sama lain Untuk mencapai skala ekonomi

Teori Perdagangan Internasional Merkantilisme Adam Smith David Ricardo

5

1. Merkantilisme

Satu-satunya cara bagi sebuah negara untuk menjadi kuat dan kaya adalah dengan melakukan sebanyak mungkin ekspor dan sesedikit mungkin impor

Kaum merkantilisme selalu melakukan pengendalian pemerintah yang ketat terhadap semua aktivitas ekonomi dan mengajarkan nasionalisme ekonomi karena mereka percaya bahwa sebuah negara hanya dapat memperoleh keuntungan dari perdagangan dengan mengorbankan negara lain.

6

2. Keunggulan mutlak (absolute advantage)

TK kerja Indonesia memiliki keunggulan absolut dlm produksi teh (12 kg) satu hari orang kerja menghasilkan 12 kg teh di Indonesia sedangkan di China hanya 4 kg

TK Cina memiliki keunggulan absolut dlm produksi sutera (8 m) Hasil: Semakin banyak komoditi yang akan diproduksi dan dikonsumsi Gain From Trade :

Manfaat dari spesialisasi :1. Indonesia akan mendapat keuntungan 2 m – ¼ m = 1 ¾ m sutera2. Cina mendapat keuntungan perdagangan 4 kg – ½ kg = 3 ½ kg teh

7

Negara

Jumlah Produk per hari orang kerja Dasar Tukar Dalam

NegeriTeh Sutera

Indonesia 12 kg 3 m 4kg = 1m1 kg = 1/4m

Cina 4 kg 8 m ½ kg = 1 m

1 kg = 2m

2. Keunggulan mutlak (absolute advantage)

Bedanya Keunggulan Mutlak dgn Merkantilisme:- Adam Smith percaya bahwa semua negara dapat memperoleh keuntungan dari perdagangan- Kebijakan “Laisez-faire” yaitu kebijakan yg menyarankan sesedikit mungkin intervensi pemerintah terhadap perekonomian

Kelemahan:Apabila hanya satu negara yang memiliki keunggulan absolut maka perdagangan internasional tidak akan terjadi karena tidak ada keuntungan

8

3. Keunggulan Komparatif David Ricardo

David Ricardo (Keunggulan Komparatif) Meskipun sebuah negara kurang efisien dalam

memproduksi kedua komoditi, namun msh tetap dapat melakukan perdagangan.

Negara 1 hrs berspesialisasi dalam meproduksi & mengekspor komoditi yg memiliki kerugian terkecil (memiliki keungggulan komparatif) & mengimpor komoditi yg memiliki kerugian lebih besar (memiliki kerugian komparatif)”

9

3. Keunggulan Komparatif David Ricardo

Teori keunggulan absolut: Indonesia memiliki keunggulan di kedua komoditi Berdasarkan Cost Comparative Advantage:

Indonesia lebih efisien dalam memproduksi gula (hanya membutuhkan 3 hari kerja ) daripada memproduksi kain (yang membutuhkan 4 hari kerja)

Cina lebih efisien dalam memproduksi kain (hanya membutuhkan 5 hari kerja) dibanding memproduksi gula (yang membutuhkan 6 hari kerja)

Sehingga: Indonesia melakukan spesialisasi produksi dan ekspor gula Cina melakukan spesialisasi produksi dan ekspor kain

10

Negara 1 Kg Gula 1 Kg Kain

Indonesia 3 hari kerja 4 hari kerja

Cina 6 hari kerja 5 hari kerja

3. Keunggulan Komparatif David Ricardo

Hasil: Peningkatan konsumsi gula maupun kain yang dialami kedua negara dimungkinkan oleh terjadinya peningkatan output yang dihasilkan akibat spesialisasi yang dilakukan oleh kedua negara pada komoditi yang memiliki keunggulan komparatif

11

Why X and M Data to be collected ?

12

Government ??Stakeholders or Data Users ??Academic purpose ??

Government (G)13

Penghitungan Pendapatan NasionalDefisit or Surplus Neraca Perdagangan

(Devisa)Komposisi X dan M (Komoditi Unggulan)Origin & Destination of X dan M (Countries

or Port)Bahan Kebijakan Perdagangan

InternasionalOther Purposes

Bentuk Kebijakan Perdagangan Internasional (Instrumen)

14

http://bunda-bisa.blogspot.com/2013/03/kebijakan-impor-hambatan-tarif-hambatan.html

Kebijakan ekspor

Bertujuan untuk mengontrol arus ekspor (mendorong atau menghambat ekspor)

Umumnya negara mendorong peningkatan ekspor yang akan meningkatkan pendapatan nasional, memperluas kesempatan kerja, peningkatan penerimaan devisa, dan pengembangan teknologi

Alasan kebijakan menghambat ekspor: Barang yang diekspor sangat diperlukan oleh konsumen DN Mengurangi pengaruh inflasi dari luar negeri (pengurangan ekspor dapat

menekan turunnya harga) Memperbaiki harga barang tersebut dan nilai tukar perdagangan (term of

trade) >> pengendalian ekpor dapat meningkatkan harga produk (contoh pengendalian produksi minyak oleh OPEC)

Sebagai senjata ekonomi untuk kepentingan LN-nya (melakukan embargo produk2 ttn ke negara2 ttn

Masalah yang relevan bagi negara-negara berkembang adalah bukan perlu/tidaknya proteksi, tapi pemilihan proteksi mana yang paling sedikit biayanya

15

1. Kebijakan Ekspor di Dalam Negeri16

2. Kebijakan Ekspor di Luar Negeri17

Stakeholders or Data Users18

Komposisi X n M (Komoditi Unggulan) Term of Trade / Harga X or M (Trade

Margin) Origin & Destination of X n M (Peluang

Pasar) Bahan Penyusunan Kebijakan Other Purposes

Academic Purpose19

The Law of Absolute Advantage Adam Smith, The Wealth of Nations, 1776

The Law of Comparative Advantage David Ricardo, The Principles of Political Economy and Taxation, 1817

Other Theories eq HO, Porter, etc Gain From Trade

Competitive Advantage of NationCompetitive Advantage of Nation

Porter’s Diamond

Menurut M. Porter, dlm era persaingan global saat ini, suatu bangsa atau negara yang memiliki competitive advantage of nation dapat bersaing di pasar

internasional bila memiliki 4 (empat) faktor penentu (W.J.keegan & M.C. Green, 1997) yang digambarkan sebagai suatu “diamond” berikut:

Firm Strategy Structure &

Rivalry

Factor Conditions

Related Supporting

Industry

Demand Conditions

Porter’s Diamond

Factor Condition (FC), yaitu keadaan faktor-faktor produksi dalam suatu industri, mengacu pada input yang digunakan sebagai faktor produksi, seperti tenaga kerja, sumber daya alam, modal dan infrastruktur kelangkaan sumber daya (factor disadvantage) seringkali membantu

negara menjadi kompetitif. Terlalu banyak (sumber daya) memiliki kemungkinan disia-siakan, ketika langka dapat mendorong inovasi

Demand Condition (DC), yaitu keadaan permintaan atas barang dan jasa dalam negara.

Related and Supporting Industries (RSI), yaitu keadaan para penyalur dan industri lainnya yang saling mendukung dan berhubungan.

Firm Strategy, Structure, and Rivalry (FSSR), yaitu strategi yang dianut perusahaan pada umumnya, struktur industri dan keadaan kompetisi dalam suatu industri domestik

22

COLLECTED DATA

Based on International Merchandise Trade Statistics yang diterbitkan oleh United Nation (1998)

Data Ekspor dan Impor barang (fisik) saja tidak/belum mencatat Ekspor dan Impor jasa

Pengumpulan Data23

Konsep & Definisi24

Konsep & Definisi25

Konsep & Definisi26

Sistem Pencatatan27

Periode Referensi dan Penilaian28

29

Harmonized System (HS)

Standard International Trade Classification (SITC)

International Standard for Industrial Classification (ISIC)

Broad Economic Categories (BEC)

Versi terakhir Tahun 2007

Versi terakhir Revisi 4

Versi terakhir Revisi 3

Versi terakhir Revisi 2

Saat ini BPS menggunakan HS 10 digit

BPS masih menggunakan Revisi 3.1

BPS msh meng gunakan Revisi 2

Penggolongan brg menurut pemakai akhir yg utama (Main End User)

HS 10 digit terbagi: 6 digit berasal dari HS-WCO Inter nasional), 2 digit dari AHTN (NegASEAN), dan 2 digit merupakan pos tariff nasional

Penggolongan semua barang perdagangan internasional, digit 1-5 bersifat internasional, digit berikutnya sesuai dgn ke butuhan msg2 negara

Penggolongan brg menurut sektor yg menghasilkan;

Utk melihat hubungan antara brg yg diekspor dgn brg yg diproduksi

Diutamakan utk Statistik Impor

Sistem Pengkodean

• Kode HS http://www.foreign-trade.com/reference/hscode.cfm?cat=1• ISIC:http://unstats.un.org/unsd/cr/registry/regcst.asp?Cl=27• SITChttp://unstats.un.org/unsd/cr/registry/regcst.asp?Cl=28• SITC Rev.3 http://unstats.un.org/unsd/cr/registry/regcst.asp?

Cl=14

30

Harmonized System (HS) Code http://djpen.kemendag.go.id

• International transactions is now much easier to use the Harmony System Code, or another name is the HS Code. HS Code applies globally. The use of HS codes can facilitate the suppliers if they want to have international cooperation.

• Currently, the classification of goods in Indonesia is based on the Harmonized System and is applied in a list of tariff called Indonesia Customs Tariff Book - Buku Tarif Bea Masuk Indonesia (BTBMI).

• The purpose of HS, among others, is:– Provide uniformity in the classification of systematic goods list.– Facilitate the collection of data and statistical analysis of the world trade– Provide official international system for coding, description and

classification of goods for trading purpose.• ASEAN Harmonized Tariff Nomenclature (AHTN)

31

Contoh komoditi hasil laut dan kode HS-nya:• 0302.11.00.00 : Ikan Trout, segar atau

dingin

• 0302.12.00.00 : Ikan Salem Pacific, segar atau dingin

• 0302.31.00.00 : Ikan tuna bersirip panjang, segar atau dingin

• 0302.32.00.00 : Ikan tuna bersirip panjang, segar atau dingin

• 0302.33.00.00: Ikan skip jack, segar atau dingin

• 0302.34.00.00: Ikan tuna bermata besar, segar atau dingin

• 0302.35.00.00: Ikan tuna bersirip biru, segar atau dingin

• 0302.40.00.00: Ikan herring, segar atau dingin

• 0302.50.00.00: Ikan cod, segar atau dingin

• 0302.70.00.10: Hati ikan, segar atau dingin

• 0302.70.00.20: Telur ikan, segar atau dingin

• 0303.11.00.00: Ikan salem merah, beku

• 0303.21.00.00: Ikan trout, beku

• 0303.31.00.00: Ikan halibut, beku

• 0303.41.00.00: Ikan tuna bersirip panjang, beku

• 0303.42.00.00. Ikan tuna bersirip kuning, beku

• Dan lain-lain.

32

Rekomendasi PBB

Statistik ekspor impor harus menggunakan pendekatan wilayah pabean sebagai wilayah statistik

Mengapa wilayah pabean? Karena setiap kegiatan ekspor impor harus melalui pabean

Jika mendata langsung ke perusahaan ekspor impor maka datanya lemah karena tidak semua pengakuan eksportir/importir sesuai dengan kenyataan

33

Sumber DataI. Soft Copy PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang) dari:1. KPBC 010700 Belawan2. KPBC 010800 Medan (Polonia)3. KPBC 011500 Teluk Bayur 4. KPBC 020400 Batam5. KPBC 020100 Tj. Balai Karimun6. KPBC 020900 Dumai7. KPBC 021200 Pekanbaru8. KPBC 030600 Jambi9. KPBC 030700 Lampung10.KPBC 020500 Tanjung pinang11.KPBC 030100 Palembang12.KPBC 040300 Tanjung priok13.KPBC 040400 Jakarta (HalimPK)14.KPBC 050100 Soekarno-Hatta15.KPBC 050400 Merak16.KPBC 050500 Gede Bage (Bandung)17.KPBC 060100 Tanjung Emas18.KPBC 070100 Tanjung Perak19.KPBC 070500 Juanda20.KPBC 070300 Gresik21.KPBC 080100 Bali (Ngurah Rai)22.KPBC 090100 Pontianak23.KPBC 100300 Balikpapan24.KPBC 100100 Banjarmasin25.KPBC 100500 Samarinda26.KPBC 111100 Bitung27.KPBC 110100 Ujung Pandang

II. Hard Copy PEB dari:

PEB yang berasal dari KPBC (Kantor Pelayanan Bea dan Cukai) di luar KPBC Soft copy, KPBC-nya selanjutnya disebut KPBC Hard Copy

34

III. Hasil Absensi dokumen PEB yg berasal dari KPBC Soft Copy:Absensi ini akan mendapatkan dokumen Hard Copy yang tidak ada di Soft Copy.

Sumber DataI. Soft Copy PIB (Pemberitahuan Impor Barang) dari:1. KPBC 010700 Belawan2. KPBC 010800 Medan (Polonia)3. KPBC 020100 Tj. Balai Karimun4. KPBC 020400 Batam5. KPBC 021200 Pekanbaru6. KPBC 030100 Palembang7. KPBC 030600 Jambi8. KPBC 030600 Bandar Lampung9. KPBC 040100 Tanjung priok I10. KPBC 040200 Tanjung priok II11. KPBC 040300 Tanjung Priok III12. KPBC 040400 Jakarta (Halim )13. KPBC 050100 Soekarno-Hatta14. KPBC 050400 Merak15. KPBC 050500 Gede Bage16. KPBC 050900 Bekasi17. KPBC 060100 Tanjung Emas18. KPBC 070100 Tanjung perak19. KPBC 070500 Juanda20. KPBC 080100 Ngurah Rai21. KPBC 090100 Pontianak22. KPBC 100300 Balikpapan23. KPBC 110100 Makassar

II. Hard Copy PIB dari:

PIB yang berasal dari KPBC di luar KPBC Soft copy.

35

III. Hasil Absensi dokumen PIB yg berasal dari KPBC Soft Copy:Absensi ini akan mendptkan dokumen Hard Copy yg tidak ada di Soft Copy.

36

SISTEM STATISTIK PERDAGANGAN LUAR NEGRI(EKSPOR & IMPOR)

SISTEM STATISTIK PERDAGANGAN LUAR NEGRI(EKSPOR & IMPOR)

37

KPBCDaerah

KanwilBea dan Cukai

Kantor PusatBea dan Cukai

Pengolahan Data

Tanjung Priok Sukarno-Hatta

Perusahaan Jasa Ekspedisi (PT Kerta Gaya

Pusaka)

Eksportir/ Importir

Bank Indonesia (Kantor Pusat)

Konsep dan Klasifikasi

Standar

Ekspor : SITC, HS, ISIC, Pelabuhan bongkar, NegaraImpor : SITC,HS,BEC Pelabuhan muat, Negara

Publikasi Umum

Dokumen PEB / PIB

Pengolahan Data

Pengolahan Data

KeperluanInternal Dirjen Bea & Cukai

Diambil oleh Staf BPS 2 kali seminggu

Diambil oleh Staf BPS 2 kali

seminggu

KeperluanInternal Bank Indonesia utk Neraca Pembayaran

SISTEMSTATISTIK PERDAGANGAN LUAR NEGRI

(EKSPOR & IMPOR)

Badan Pusat Statistik

DATA PROCESSING

Data Ekspor dan Impor Barang berdasarkan Dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB)

dan Dokumen Pemberitahuan Impor Barang (PIB)

38

Sistem Pengolahan Data

Konsep Definisi39

Konsep Definisi40

Konsep Definisi41

42

Analisis Data

43

A. Rasio Ekspor dan Impor terhadap PDBB. Pertumbuhan nilai Ekspor dan ImporC. Persentase SumbanganD. Indeks Spesialisasi PerdaganganE. Export Product DynamicsF. Revealed Comparative Advantage (RCA)G. Indeks Konsentrasi Pasar

A. Rasio Ekspor dan Impor terhadap PDB

44

Untuk mengetahui derajat keterbukaan

RXt adalah derajat keterbukaan (trade openess)Xt adalah nilai ekspor barang dan jasa pada periode tMt adalah nilai impor barang dan jasa pada periode tPDBt adalah nilai PDB pada periode t

http://search.worldbank.org/quickview?name=%3Cem%3ETrade%3C%2Fem%3E+%28%25+of+GDP%29&id=NE.TRD.GNFS.ZS&type=Indicators&cube_no=2&qterm=trade+openess

t

ttt

PDB

MXRX

Contoh45

TAHUN PDB ADHB EKSPOR IMPORRasio

Ekspor dan Impor terhadap PDB ADHB

1993 329 775,8 88 230,9 78 383,0 50,5

1996 532 568,0 137 533,3 140 812,0 52,3

1999 1 099 731.6 390 560,1 313 720,2 64,0

2002 1 610 011,6 569 941,9 459 631,1 63,9

2004 2 304 320,4 707 967,3 620 174,2 57,6

…..

2010

2011

2012

2013

B. Pertumbuhan nilai ekspor

46

Untuk mengetahui perkembangan perdagangan internasional

Xo adalah nilai total ekspor pada periode 0Xt adalah nilai total ekspor pada periode t

nt

i X

XG

/1

0

Contoh47

2002 2006Pertumbuhan

Ekspor 2002-2006

Migas 12 112,7 21 188,3 15,0

Non Migas 45 046,1 79 502,0 15,3

Total Ekspor 57 158,8 100 690,3 15,2

C. Persentase Sumbangan Komoditi terhadap Total Ekspor/Impor

48

Untuk mengetahui besarnya kontribusi suatu komoditas dalam perdagangan internasional

Xi adalah nilai ekspor pada kelompok komoditi i Xt adalah nilai total ekspor

%100xX

XP

t

ii

Data

Berapa sumbangan ekspor migas dalam perdagangan internasional?

Berapa sumbangan ekspor non migas dalam perdagangan internasional?

Berapa sumbangan ekspor migas terhadap total ekspor? Berapa sumbangan ekspor non migas terhadap total ekspor?

Berapa sumbangan impor masing-masing barang konsumsi, barang modal, dan bahan baku dalam perdagangan internasional?

Berapa sumbangan impor masing-masing barang konsumsi, barang modal, dan bahan baku terhadap total impor?

49

Contoh

50

Tabel 2. Sumbangan Ekspor dan Impor

Rincian 2002 2004 Share ‘02 Share ‘04

(1) (2) (3) (4) (5)

EKSPOR 57 158,8 69 713,8 100,00 100,00

Migas 12 112,7 15 587,5 21,19 22,36

Non Migas 45 046,1 54 126,3 78,81 77,64

IMPOR 31 288,9 46 179,7 100,00 100,00

Barang Konsumsi 2 650,5 3 771,7 8,47 8,17

Bahan Baku 24 227,5 36 314,8 77,43 78,64

Barang Modal 4 410,9 6 093,2 14,10 13,19

Contoh51

Uraian 2010 2011 2012

EKSPOR

Migas

Non Migas

IMPOR

Barang Konsumsi

Bahan Baku

Barang Modal

Total Ekspor dan Impor (X+M)

D. Indeks Spesialisasi Perdagangan (ISP)/ Trade Specialisation

Ratio (TSR)52

Untuk mengetahui posisi sebagai pengekspor atau pengimpor suatu komoditi

Xi adalah nilai ekspor komoditi i Mi adalah nilai impor komoditi i

Posisi daya saing dibagi menjadi 5 tahap sesuai teori siklus produk:1. Tahap pengenalan (ISP antara -1 sampai -0,5)2. Tahap Substitusi Impor (ISP antara -0,5 sampai 0)3. Tahap Perluasan Ekspor (ISP antara 0 sampai 0,8)4. Tahap Pematangan (ISP mendekati 1)

http://www.kemendag.go.id/addon/isp/index.php?isi=1

ii

iii MX

MXISP

53

Secara implisit, indeks ini mempertimbangkan sisi permintaan dan sisi penawaran, dimana ekspor identik dengan suplai domestik dan impor adalah permintaan domestik, atau sesua dengan teori perdagangan internasional, yaitu teori net of surplus, dimana ekspor dari suatu barang terjadi apabila ada kelebihan atas barang tersebut di pasar domestik.

Nilai indeks ini mempunyai kisaran antara  -1 sampai dengan +1.

Jika nilanya positif diatas 0 sampai 1, maka komoditi bersangkutan dikatakan mempunyai daya saing yang kuat atau negara yang bersangkutan cenderung sebagai pengekspor dari komoditi tersebut (suplai domestik lebih besar daripada permintaan domestik).

Sebaliknya, daya saingnya rendah atau cenderung sebagai pengimpor (suplai domestik lebih kecil dari permintaan domestik), jika nilainya negatif dibawah 0 hingga -1.

Kalau indeksnya naik berati daya saingnya meningkat, dan begitu juga sebaliknya.

Contoh Nilai Indeks Spesialisasi Perdagangan

54

Komoditi 2002 2003 2004

Marine Fishes 0,78 0,81 0,96

Crustaceans 0,98 0,98 0,38

Produk laut diolah 0,45 0,09 (0,25)

Latihan55

KomoditiEkspor Tahun

2013Impor tahun

2013Nilai Indeks Spesialisasi

Perdagangan

E. Export Product Dynamics 56

Untuk mengetahui komoditi ekspor potensial suatu negara berdasarkan tingkat pertumbuhannya

HS 2 Dijit Uraian2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006

75 Nickel And Articles Thereof 39.91 -86.48 -96.69 16,221.43 -59.61 1,075.29 36.5728 Inorganic Chemicals 112.81 576.89 1.87 -80 -86 1,031.69 16.0441 Raw Hides And Skins And Leather. 42.75 -89.54 -17.99 764.74 -81.6 682.14 35.4247 Pulp Of Wood; Waste Of Paper 49.96 140.6 31.83 -64.96 -94.63 2,091.05 20.5851 Wool; Horse Hair Yarn, Woven Fabric 615.78 -86.7 10.83 492.78 -34.02 94.03 -31.7871 Pearls,Precious And Semi Prec.Stone -2.89 -99.62 175.58 6,425.22 -89.68 741.75 111.7188 Aircraft, Spacecraft And Parts -35.27 -91.57 -27.22 1,557.06 -66.58 1,389.90 110.7191 Clocks And Watches And Parts 36.39 -87.29 2.74 456.33 -71.73 319.95 135.1415 Animal Or Vegt. Fats And Oils -3.15 254.82 26.25 -61.98 -70.5 458.78 22.6126 Ores, Slag And Ash 32.79 257.75 10.04 -70.69 -68.2 468.75 42.71

Pertumbuhan Rata-Rata 28,03 476,99 10,05 447,96 -74,45 673,03 14,42

Tabel 8. Produk Ekspor Dinamis Menurut Hs 2 Dijit

Pertumbuhan (%)

F. Revealed Comparative Advantage (RCA)

57

Untuk mengetahui keunggulan komparatif suatu negara akan komoditi tertentu

Jika nilai RCA ≥ 1 menunjukkan bahwa negara j untuk komoditi i mempunyai keunggulan komparatif (di atas rata-rata dunia)

Jika nilai RCA < 1 menunjukkan bahwa negara j untuk komoditi i mempunyai keunggulan komparatif rendah (di bawah rata-rata dunia) >> daya saing komoditi lemah

Semakin tinggi RCA, semakin tinggi daya saing

twiw

tjijij

XX

XXRCA

/

/

ijXtjXiwW

twX

adalah nilai ekspor komoditi i untuk negara j

adalah nilai total ekspor negara j

adalah nilai ekspor komoditi i untuk seluruh dunia

adalah nilai total ekspor dunia

Contoh

58

Tabel 4. Nilai Revealed Comparative Advantage (RCA)

Kel.Komoditi

Indonesia Malaysia Thailand Filipina Singapura

1996 2002 1996 2002 1996 2002 1996 2002 1996 2002

Brg Listrik 0,1 0,2 0,5 0,6 0,5 0,5 0,3 0,4 0,7 0,9

Pakaian jadi 1,5 1,6 0,3 0,3 1,2 1,2 2,3 1,5 0,2 0,2

Tekstil 1,1 1,4 0,3 0,3 0,6 0,6 0,3 0,2 0,2 0,1

Pulp & Paper 0,5 0,9 0,1 0,1 0,1 0,3 0,1 0,1 0,2 0,2

Kayu Lapis 1,3 1,3 1,3 0,9 0,2 0,2 0,1 0,1 0,1 0,0

Sumber: PC-TAS (diolah)

ContohTabel 7. Revealed Comparative Advantage (RCA) 2001-2005

No. Kode HS Uraian 2001 2002 2003 2004 2005

1 030613 Frozen :-- Shrimps and prawns 14.45 12.74 12.92 14.62 14.41

2 151110 Crude Palm Oil 49.19 61.12 63.30 83.79 80.43

3 151190 Other Palm Oil 23.92 26.09 25.28 36.80 39.30

4 260300 Copper ores and concentrates. 31.39 30.45 29.14 20.75 25.54

5 270112 Bituminous coal, whether or not pulverised 9.81 9.76 11.11 11.61 11.41

6 270119 Other coal, whether or not pulverised 4.26 4.47 6.56 20.04 26.80

7 400122 Natural rubber in other forms: Indonesian Standard

65.31 60.65 66.23 74.25 66.70

8 441213 Plywood consisting solely of sheets 74.73 65.66 67.87 68.27 57.94

9 470329 Chemical wood pulp, semi bleached or bleached

12.33 14.24 14.66 12.53 16.78

10 480252 Other paper and paperboard 7.67 6.01 5.35 6.20 10.64

11 640319 Sports footwear :-- Other 27.26 21.32 21.61 25.13 22.35

12 750110 Nickel mattes 24.68 0.03 27.63 54.36 56.12

13 800110 Tin, not alloyed 21.74 26.44 32.91 34.17 42.41

14 847160 Input or output units, whether or not cont storage

1.25 1.15 0.75 1.58 1.90

59

60

G. Indeks Konsentrasi Pasar (IKP)61

Tingkat konsentrasi pasar (geografis) dari suatu komoditi ekspor dilihat dari besarnya dampak yang diakibatkan oleh suatu gangguan terhadap kestabilan penerimaan ekspor oleh negara tujuan.

Jika tujuan ekspor komoditi tersebar ke banyak negara, komoditi tersebut relatif tahan terhadap gangguan (disturbance) yang terjadi dalam perdagangan internasional. Jika terjadi gangguan yang relatif kecil saja akan sangat mempengaruhi volume/nilai ekspor, maka dapat dikatakan bahwa komoditi tersebut relatif sangat tergantung/terkonsentrasi pada suatu atau beberapa pasar tertentu saja.

Oleh Hirchman, metode untuk menghitung intensitas pemusatan tujuan ekspor menggunakan Gini Hirchman of Concentration

Indeks Konsentrasi Pasar (IKP)62

IKP = 100 ekspor j hanya tertuju ke satu negara

Publikasi

• Buletin Ekspor menurut HS• http://www.bps.go.id/hasil_publikasi/bul_eks_hs_okt13/index3.php?pub=Buletin%20Statistik

%20Perdagangan%20Luar%20Negeri%20Ekspor%20Menurut%20Komoditi%20HS,%20Oktober%202013

• Buletin Ekspor menurut Kelompok Komoditi dan Negara

• http://www.bps.go.id/hasil_publikasi/bul_eks_komneg_okt13/index3.php?pub=Buletin%20Statistik%20Perdagangan%20Luar%20Negeri%20Ekspor%20Menurut%20Kelompok%20Komoditi%20dan%20Negara,%20Oktober%202013

• Buletin Statistik LN Impor• http://www.bps.go.id/hasil_publikasi/bul_imp_okt_13/index3.php?pub=Buletin

%20Statistik%20Perdagangan%20Luar%20Negeri%20Impor%20Oktober%202013

63

Penyajian Statistik Ekspor/Impor

Ekspor/Impor menurut Komoditi:

• HS 2 dijit, 9 dijit, 10 dijit• SITC 1, 2, 3, 8 dijit• Komoditi (HS 9 dijit) dan negara

tujuan/asal• Komoditi (HS 9 dijit) dan pelabuhan

muat/bongkar • menurut kelompok komoditi (21 golongan

barang)• Impor menurut golongan penggunaan

barang• Ekspor menurut golongan barang ISIC

Publikasi impor: • Buletin Statistik Ekspor/Impor -- bulanan• Buletin Statistik Ekspor/Impor -- tahunan

Ekspor/Impor menurut negara asal:

• menurut negara tujuan/asal dan komoditi (SITC 3 dijit)

• menurut negara tujuan/asal dan komoditi (HS 9 dijit)

• menurut negara tujuan/asal dan migas, non migas

• menurut kelompok negara ekonomi, • menurut kelompok negara ekonomi,

migas dan non migas• nonmigas menurut negara tujuan/asal

utama (9 negara asal utama)

Ekspor/Impor menurut pelabuhan muat/bongkar

• menurut propinsi dan komoditi (SITC 3 dijit)

• menurut pelabuhan muat/bongkar dan migas, non migas

64

65

Governmentpurchases of goods

and services

Governmentpurchases of goods

and services

Y = C + I + G + NXY = C + I + G + NX

Total demandfor domestic

output

Total demandfor domestic

output

Consumptionspending byhouseholds

Consumptionspending byhouseholds

Investmentspending by

businesses andhouseholds

Investmentspending by

businesses andhouseholds

Net exportsor net foreign

demand

Net exportsor net foreign

demand

Notice we’ve added net exports, NX, defined as EX-IM. Also, note that domestic spending on all goods and services is the sum of domestic spending on domestics goods and services and on foreign goods and services.

is composed of

is composed of

66

Y = C + I + G + NXY = C + I + G + NX

After some manipulation, the national income accounts identity can be re-written as:

NX = Y - (C + I + G)NX = Y - (C + I + G)

Net ExportsNet Exports OutputOutput

This equation shows that in an open economy, domestic spending neednot equal the output of goods and services. If output exceeds domestic

spending, we export the difference: net exports are positive. If outputfalls short of domestic spending, we import the difference: net exports

are negative.

Domestic Spending

Domestic Spending

67

Start with the national income accounts identity. Y=C+I+G+NX.Subtract C and G from both sides and obtain Y-C-G = I+NX.

Let’s call this S, national saving.

So, now we have S=I+NX. Subtract I from both sides to obtain the newequation, S-I=NX.This form of the national income accounts identity shows that an economy’s net exports must always equal the difference between itssaving and its investment.

S-I=NX

Trade BalanceNet Foreign Investment

68

S-I=NXS-I=NXIf S-I and NX are positive, we have a trade surplus. We would be net lenders in world financial markets, and we are exporting more goods than we are importing.

If S-I and NX are negative, we have a trade deficit. We would be netborrowers in world financial markets, and we are importing more goods than we are exporting.

If S-I and NX are exactly zero, we have balanced trade since the valueof imports equals the value of exports.

Net Capital Outflow = Trade Balance

Perekonomian yang baik tercermin dari neraca perdagangan

luar negerinya69

Trade Balance, Trade Surplus, Trade defisit?

Surplus Perdagangan:Ekspor > imporEkspor Neto (NX) > 0Y > C + I + GS > I (S-I=NX)Arus modal keluar neto (net capital outflow) > 0

Trade Defisit?Trade Balance?

Memahami Data Ekspor Impor Indonesia(by Jousairi Hasbullah)

Data statistik ekspor impor dapat memberi informasi: Kinerja perekonomian Indonesia Kegiatan ekonomi dalam negeri apa saja yang diminati

konsumen dalam negeri Kualitas perekonomian domestik (menjual produk

mentah/setengah jadi/jadi)

Bagi Pengusaha: dapat mengetahui di negara-negara mana saja produk

Indonesia diminati Kemana ekspansi ekspor yang perlu terus dikembangkan Mengkaji kemungkinan memperbanyak negara tujuan

ekspor untuk komoditas yang kita hasilkan

70

Kinerja Ekspor-Impor Indonesia?

Berapa total ekspor Indonesia?Lebih besar mana ekspor migas dan non migas?Didominasi mana ekspor migas? Didominasi mana ekspor non migas?Didominasi siapa negara tujuan ekspor?Bagaimana neraca perdagangan Indonesia?Apakah perdagangan migas Indonesia defisit?Sejak diberlakukannya ACFTA (ASEAN-China Free

Trade Agreement) Januari 2010, apakah Indonesia mengalami surplus perdagangan dengan negara China?

71

Ekspor-Impor yang berkualitas

Tidak hanya melihat volume tapi juga kualitas dari produk (lebih baik industri hilir daripada barang mentah)

Dari sisi impor, tidak menguntungkan jika impor bahan baku karena adanya ketergantungan impor

Lihat ekspor-impor per komoditas, apakah lebih banyak ekspor produk hulu atau hilir? apakah lebih banyak impor produk hulu atau hilir?

Nilai ekspor yang meningkat belum tentu produsen diuntungkan (jika terlalu panjang mata rantai perdagangannya)

Perlu ditingkatkan ekspor industri menengah kecil yang berdampak besar pada kesejahteraan masyarakat banyak (bukan hanya industri besar)

72

73

Arigatou gozaimasu

74

Lampiran

Pengolahan Data75

Pembetulan•EDITING Kesalahan (ketidakjelasan) data valas, negara, pelabuhan, HS, berat, nilaiContoh :-Valas tertulis IDR Seharusnya USD;-Kode negara, pelabuhan, HS tidak terdapat dimaster atau tulisannya memang tidak jelas;-Angka berat & nilai tidak jelas.Pembetulan dilakukan melalui LAN : Estimasi dengan beberapa pendekatan dan pencocokan dengan master

76

Contoh : Editing 1

77

TIDAK DIOLAH

Contoh Editing (Lanjutan)

78

Contoh Editing (Lanjutan)

79

Pembetulan

• VALIDASI 1.– Pemeriksaan kesalahan dan warning secara

komputerisasi.Kesalahan seperti : Berat kotor < berat bersih, CIF <

FOB, Berat&/Nilai = 0; Kode (HS, Negara, Pelabuhan Bongkar DLL) tidak ada dimaster; CIF Induk < Total CIF HS

Warning : negara asal minyak mentah dan israel; HS-HS tertentu; Berat kotor > 10 x Berat bersih

• Pembetulan : Dengan Melihat dokumen atau data awal dan master.

80

Contoh Validasi 1

81

Pembetulan•EDITING Kesalahan (ketidak jelasan) data valas, negara, pelabuhan, HS, berat, nilaiContoh :-Valas tertulis IDR Seharusnya USD;-Kode negara, pelabuhan, HS tidak terdapat di master atau tulisannya memang tidak jelas;-Angka berat & nilai tidak jelas.Pembetulan dilakukan melalui LAN : Estimasi dengan beberapa pendekatan dan pencocokan dengan master

82

Contoh : Editing 1

83

TIDAK DIOLAH

Contoh Editing (Lanjutan)

84

Contoh Editing (Lanjutan)

85

Pembetulan

• VALIDASI 1.– Pemeriksaan kesalahan dan warning secara

komputerisasi.Kesalahan seperti : Berat kotor < berat bersih, CIF <

FOB, Berat&/Nilai = 0; Kode (HS, Negara, Pelabuhan Bongkar DLL) tidak ada dimaster; CIF Induk < Total CIF HS

Warning : negara asal minyak mentah dan israel; HS-HS tertentu; Berat kotor > 10 x Berat bersih

• Pembetulan : Dengan Melihat dokumen atau data awal dan master.

86

Contoh Validasi 1(Lanjutan)

87

Contoh Validasi 1(Lanjutan)

88

Contoh Validasi 1(Lanjutan)

89

PENGGUNAAN MENU DETAIL PRINT

90

Komputerisasi Validasi 2

91

Pemeriksaan Kewajaran 1

92

Pemeriksaan Kewajaran 2

93

Pemeriksaan Kewajaran 3

94

95

arigatou gozaimasu

Referensi• http://comtrade.un.org/db/ce/ceSearch.aspx?

it=cosmetic&rg=2&r=156&p=360&y=recent&px=HS• 2012 International Trade Statistics Yearbook

(http://comtrade.un.org/pb/)• International trade center• www.wto.org• www.asean.org

96

DATA• Data WDI

http://data.worldbank.org/indicator#topic-21 • wits.worldbank.orghttp://wits.worldbank.org/CountryProfile/Country/IDN/Year/2012/TradeFlow/Import/Partner/

CHN/Product/All%20Groups/Show/Product%20Group;Trade%20Value%20%28US$%20Thousand%29;Product%20Share%20%28%60%29;AHS%20Weighted%20Average%20%28%60%29;MFN%20Weighted%20Average%20%28%60%29;/Sort/Trade%20Value%20%28US$%20Thousand%29

• Indeks unit value ekspor/impor http://tolikarakab.bps.go.id/ensiklopedia/ekspor-impor/1-indeks-unit-value-ekspor-impor

• http://www.wto.org/english/res_e/statis_e/its2012_e/its12_world_trade_dev_e.htm

97

• Tingkat ketergantungan perdagangan Indonesia terhadap negara X

• Daya saing komoditi karet, jagung, batubara, kayu, ikan Propinsi Sumsel terhadap perekonomian Indonesia

• Kelayakan Indonesia sebagai anggota OPEC• Komoditas ekspor hasil perkebunan• Komoditas ekspor hasil peternakan• Komoditas ekspor hasil perikanan• Komoditas ekspor hasil tabama

98

• Krn USA dpt menukarkan 6G dengan 4K secara domestik (wkt yg dipelukan 1 jam), maka USA dpt memperoleh keuntungan jika dia dia dapat meukarkan 6G dengan lebih banyak dari 4K dari Inggris.

• Sementara di Inggris 6G = 12 K (wkt yg diperlukan 6 jam).• Oleh karena itu berapa pun jumlah kain (asal kurang dari 12K) yg akan ditukar dgn

memperoleh 6G dari USA menggambarkan keuntungan perdagangan bagi Inggris• Range perdagangan yg saling menguntungkan adalah : 4K < 6G <12K• TTotal keuntungan dari perdaganganotal keuntungan dari perdagangan: : Selisih antara 4 K dgn 12KSelisih antara 4 K dgn 12K

99

Komoditi Amerika Serikat Inggris

Gandum 6 1

Kain 4 2

2. Keunggulan mutlak (absolute advantage)

• Suatu negara mengekspor barang tertentu karena negara tersebut memiliki keunggulan jenis barang yang tidak dimiliki oleh negara lain dan bisa menghasilkan barang tersebut dengan biaya yang secara mutlak lebih murah dibandingkan dengan negara lain.

• Sebaliknya suatu negara akan mengimpor barang yang mengalami kerugian absolut atau tidak efisien dalam memproduksinya.

• Keunggulan mutlak diartikan sebagai keuntungan yang dinyatakan dengan banyaknya jam/hari kerja yang dibutuhkan untuk membuat barang-barang tersebut.

100

Misal Perdagangan Gandum dan Kain

• Peningkatan konsumsi gandum maupun kain yang dialami kedua negara dimungkinkan oleh terjadinya peningkatan output yang dihasilkan akibat spesialisasi yang dilakukan oleh kedua negara pada komoditi yang memiliki keunggulan komparatif

• Misaltanpa perdagangan :Amerika Serikat memproduksi 90G & Inggris memproduksi 40G (130G)Dgn spesialisasi :Diproduksi 180G (semua di AS)

AtauTanpa perdaganganAS memproduksi 60K dan Inggris 40K (100K)Dgn spesilisasi :Diproduksi 120K (semuanya di Inggris)

101

102

top related