2 pengertian dan jenis pajak
Post on 22-Dec-2014
799 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
PAJAK
PENGERTIAN
PAJAK
Iuran yang harus dibayar oleh wajib pajak (masyarakat) kepada negara (pemerintah) berdasarkan norma-norma hukum dan tidak memperoleh balas jasa secara langsung.
Sumber pendapatan pemerintah daerah
Sumber pendapatan pemerintah pusat
Berlaku untuk daerah bersangkutan.
Berlaku untuk seluruh warga negara Indonesia.
Mendapat imbalan jasa secara langsung.
Tidak mendapat imbalan jasa secara langsung.
Wajib bagi orang yang menggunakan fasilitas pemerintah daerah.
Wajib dan dapat dipaksakan bagi seluruh warga negara
Dipungut pemerintah daerah.Dipungut pemerintah pusat.
Ditetapkan dengan peraturan daerah.
Diatur dengan undang-undang .
Keputusan dari pemerintah daerah.
Keputusan/undang-undang dari pemerintah pusat.
RETRIBUSIPAJAK
Dasar Pemungutan Pajak
1. UU No. 16 Tahun 2000: Umum dan Tata Cara Perpajakan.
1. UU No. 17 Tahun 2000: Pajak Penghasilan (PPh).2. UU No. 18 Tahun 2000: PPN dan PPnBM3. UU No. 19 Tahun 2000: Penagihan Pajak dengan
Surat Paksa.
1. UU No. 20 Tahun 2000: BPHTB
PRINSIP-PRINSIPPEMUNGUTAN PAJAK
KeadilanKepastian
Kelayaka
n Ekonomi
Penghasilan
tegasjelas
hukum
kemampuan
memberatkan
Biaya < penerimaan
Prinsip Keadilan (Equity)
pajak dikenakan secara umum dan sesuai dengan kemampuan wajib pajak atau sebanding dengan tingkat penghasilannya.
Prinsip Kepastian (Certainty)
Pemungutan pajak harus dilakukan dengan
tegas,jelas, dan ada kepastian hukum.
Hal ini dimaksudkan agar mudah dimengerti oleh
wajib pajak dan memudahkan administrasi.
Prinsip Kecocokan/Kelayakan
(Convience)
Pajak yang dipungut hendaknya tidak memberatkan wajib pajak.
Artinya pemerintah harus memperhatikan layak atau tidaknya seseorang dikenakan pajak sehingga orang yang dikenai pajak akan senang hati membayar pajak.
Prinsip Ekonomi (Economy)
Pada saat menetapkan dan memungut pajak harus mempertimbangkan biaya pemungutan pajak. Jangan sampai biaya pemungutannya
lebih tinggi dari pajak yang dikenakan.
BIAYA PEMUNGUTAN < PENERIMAAN PAJAK
UNSUR-UNSURPAJAK
SUBJEK PAJAK
OBJEK PAJAK
TARIF PAJAK
Orang
Badan
Sasar
anga
ji
hadiah undian laba usaha
royalti
Prog
resi
f
Degresif
Proporsional
Teta
p
Subjek Pajak
Orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan ditentukan untuk melakukan kewajiban perpajakan termasuk pemungut
pajak atau pemotong pajak tertentu,
Objek Pajak
Sesuatu yang dikenakan pajak,
Tarif Pajak
ketentuan besar kecilnya pajak yang harus dibayar oleh wajib pajak
terhadap objek pajak yang menjadi tanggungannya.
Tarif pajak progresif
Persentase tarif pajaknya semakin meningkat mengikuti pertambahan
jumlah objek pajaknya.
5%
10%
15%
Rp1.000.000,00
Rp2.000.000,00
Rp3.000.000,00
1.
2.
3.
Tarif PajakPenghasilanNo.
Tarif pajak degresif
• Persentase tarif pajaknya semakin kecil dengan semakin besarnya jumlah objek pajaknya.
25%
20%
15%
10%
5%
Rp1.000.000,00
Rp2.000.000,00
Rp3.000.000,00
Rp4.000.000,00
Rp5.000.000,00
1.
2.
3.
4.
5.
Tarif PajakPenghasilanNo.
Tarif pajak proporsional
• Persentase tarif pajaknya tetap berapapun jumlah objek pajaknya.
10%
10%
10%
Rp1.000.000,00
Rp2.000.000,00
Rp3.000.000,00
1.
2.
3.
Tarif PajakObjek pajak No.
Tarif pajak tetap
Besaran tarif pajaknya tetap berapapun jumlah objek pajaknya.
JENIS PAJAK
GOLONGAN
SIFAT
LEMBAGA
PEMUNGUT
Lang
sung
Tidak Langsung
SubjektifObjektif
Negara
Daerah
PAJAK LANGSUNG
Pajak yang harus ditanggung oleh wajib pajak dan tidak dapat dilimpahkan kepada
orang lain.
Contoh : Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Pajak Kendaraan Bermotor
(PKB).
PAJAK TIDAK LANGSUNG
pajak yang harus dibayar pihak tertentu, tetapi dapat dilimpahkan kepada orang lain.
Biasanya dibebankan kepada harga jual
Contoh: Pajak Penjualan (PPn), Pajak PertambahanNilai (PPN), bea impor.
PAJAK PUSAT
Pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai pengeluaran negara
Lembaga yang memungut Direktorat Jenderal Pajak dan Kantor Pelayanan Pajak di bawah Departemen Keuangan.
Contoh: Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), bea meterai, bea perolehan hak
atas tanah dan bangunan, bea cukai, pajak orang asing pajak atas royalti dan dividen.
PAJAK DAERAH
Pajak yang pemungutannya dilakukan oleh pemerintah daerah, baik Pemerintah Daerah Tingkat
I maupun Pemerintah Daerah Tingkat II.
Pajak ini digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah daerah dan pembangunan daerah.
Contoh: pajak kendaraan bermotor dan kendaraan di atas air, bea balik nama kendaraan bermotor dan kendaraan di atas
air, pajak hotel, pajak restoran, dan pajak reklame.
PAJAK SUBJEKTIF
Pajak yang pemungutannya berdasarkan diri wajib pajak,
Contoh: pajak penghasilan (PPh).
PAJAK OBJEKTIF
Pajak yang pemungutannya berdasarkan objek atau tidak memerhatikan keadaan wajib
pajaknya.
Contohnya Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan atas Barang Mewah
(PPnBM).
FUNGSI PAJAK
• 1. Sumber Pendapatan Negara
• 2. Pengatur Kegiatan Ekonomi
• 3. Pemerataan Pembangunan dan Pendapatan Masyarakat
• 4. Sarana Stabilitas Ekonomi
SUMBER PENDAPATAN NEGARA
Menjadi sumber pendapatan negara yang digunakan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran negara
Pengatur Kegiatan Ekonomi
Sebagai alat untuk melaksanakan kebijakan ekonomi dan sosial
Pemerataan Pembangunan dan Pendapatan Masyarakat
Pemerintah akan mengenakan pajak yang lebih tinggi kepada warga negara yang
berpendapatan yang tinggi dan kemudian digunakan untuk fasilitas umum yang dirasakan oleh semua warga negara.
Sarana Stabilitas Ekonomi
Alat untuk menstabilkan kondisi perekonomian
top related