13. apa itu khilafah kewajiban terbesar

Post on 08-Jul-2015

96 Views

Category:

Education

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

..harmoko1924.bogspot.com ..hizbut tahrir.or.id

TRANSCRIPT

Apa itu Khilafah?

KEWAJIBAN YANG PALING AGUNG

Pengertian Khilafah

Menurut bahasa, khilafah dapat berarti:• penguasa agung (Tafsir Ath Thabariy, I, hal. 199), • yang mengikuti (Al Qalqashandi, Maatsirul Inafah fi Ma’alimil Khilafah, I,

hal. 8), pengganti (Lisanul Arab, I, hal. 882). • secara syar’iy, Khilafah merupakan kepemimpinan umum bagi

kaum muslimin di dunia dalam institusi negara internasional yang dipimpin oleh seorang khalifah untuk menegakkan hukum-hukum syariat Islam dan mengemban dakwah ke segenap penjuru dunia

• Taqiyyuddin AN Nabhani mendefinisikan Khilafah sebagai : kepemimpinan umum bagi seluruh kaum muslimin di dunia yang merupakan institusi politis untuk melanjutkan kehidupan Islam (isti’naf al hayatil islamiyyah) dengan menegakkan hukum-hukum syariat Islam dan mengemban risalah Islam ke seluruh penjuru dunia dengan dakwah dan jihad(Nizhamul Hukmi fil Islam, hal. 17).

KEWAJIBAN MENDIRIKAN KHILAFAH

• BERDIAM DIRI ( AL QU’UD) DARI UPAYA MENDIRIKAN KHILAFAH ADALAH KEMA’SHIYATAN TERBESAR (AKBARUL MA’ASHIY)

DALIL - DALIL • Nash-nash syara’ (nushush syar’iyah)

menunjukkan kewajiban umat Islam untuk bersatu dalam satu institusi negara. Sebaliknya haram bagi mereka hidup dalam lebih dari satu negara.

• Kewajiban tersebut didasarkan pada nash-nash al-Qur`an, as-Sunnah, Ijma’ Shahabat, dan Qiyas.

• Dalam al-Qur`an Allah SWT berfirman:• “Dan berpeganglah kalian semuanya dengan tali (agama) Allah, dan janganlah kalian bercerai berai…” (Qs. Ali-’Imraan [3]: 103). 

• Rasulullah SAW dalam masalah persatuan umat ini bersabda:“Barangsiapa mendatangi kalian --sedang urusan (kehidupan) kalian ada di bawah kepemimpinan satu orang (Imam/Khalifah)-- dan dia hendak memecah belah kesatuan kalian dan mencerai-beraikan jamaah kalian, maka bunuhlah dia!” [HR. Muslim].

• Rasulullah SAW bersabda:“Jika dibai’at dua orang Khalifah, maka bunuhlah yang terakhir dari keduanya.” [HR. Muslim].

• Rasulullah SAW bersabda:“Barangsiapa membai’at seorang Imam (Khalifah), lalu memberikan genggaman tangannya dan menyerahkan buah hatinya, hendaklah ia mentaatinya semaksimal mungkin. Dan jika datang orang lain hendak mencabut kekuasaannya, penggallah leher orang itu.” [HR. Muslim].

Ijma’ Shahabat menegaskan prinsip kesatuan umat di bawah

kepemimpinan seorang Khalifah.

• Abu Bakar Ash Shiddiq  suatu ketika pernah berkata,”Tidak halal kaum muslimin mempunyai dua pemimpin (Imam).”

• Perkataan ini didengar oleh para shahabat dan tidak seorang pun dari mereka yang mengingkarinya, sehingga menjadi ijma’ di

kalangan mereka.

QIYAS

• Imam Al Juwaini berkata,• ”Para ulama kami (madzhab Syafi’i) tidak membenarkan akad Imamah (Khilafah) untuk dua orang…Kalau terjadi akad Khilafah untuk dua orang, itu sama halnya dengan seorang wali yang menikahkan seorang perempuan dengan dua orang laki-laki!”

•“...para imam madzhab (Abu Hanifah, Malik, Syafi’i, dan Ahmad)

--rahimahumullah-- bersepakat pula bahwa kaum mulimin di seluruh dunia

pada saat yang sama tidak dibenarkan mempunyai dua imam, baik keduanya

sepakat maupun tidak.”

•(Lihat Syaikh Abdurrahman Al Jaziri, Al Fiqh ‘Ala Al Madzahib Al Arba’ah,

jilid V, hal. 416)

•Imam Asy Syaukani dalam Nailul Authar jilid 8 hal. 265 menyatakan:

“Menurut golongan Syiah, minoritas Mu’tazilah, dan Asy A’riyah, (Khilafah) adalah wajib menurut

syara’.” •Ibnu Hazm dalam Al Fashl fil Milal Wal Ahwa’

Wan Nihal juz 4 hal. 87 mengatakan: “Telah sepakat seluruh Ahlus Sunnah, seluruh Murji`ah, seluruh Syi’ah, dan seluruh Khawarij,

mengenai wajibnya Imamah (Khilafah).”

referensi yang menunjukkan kewajiban Khilafah:

• Imam Al Mawardi,  Al Ahkamush Shulthaniyah, hal. 5,• Abu Ya’la Al Farraa’, Al Ahkamush Shulthaniyah, hal.19, • Ibnu Taimiyah, As Siyasah Asy Syar’iyah, hal.161, • Ibnu Taimiyah, Majmu’ul Fatawa, jilid 28 hal. 62, • Imam Al Ghazali, Al Iqtishaad fil I’tiqad,hal. 97, • Ibnu  Khaldun, Al Muqaddimah, hal.167,  • Imam Al Qurthubi, Tafsir Al Qurthubi, juz 1 hal.264, • Ibnu Hajar Al Haitsami, Ash Shawa’iqul Muhriqah,  hal.17,• Ibnu Hajar A1 Asqallany, Fathul Bari, juz 13 hal. 176, • Imam An Nawawi,  Syarah Muslim, juz 12 hal. 205, • Dr. Dhiya’uddin Ar Rais, Al Islam Wal Khilafah, hal.99, • Abdurrahman Abdul Khaliq, Asy Syura, hal.26, • Abdul Qadir Audah,  Al Islam Wa Audla’una As Siyasiyah, hal. 124• Dr. Mahmud Al Khalidi, Qawaid Nizham Al Hukum fil Islam, hal. 248, • Sulaiman Ad Diji,  Al Imamah Al ‘Uzhma, hal.75, • Muhammad Abduh, Al Islam Wan Nashraniyah, hal. 61, dan masih banyak

lagi yang lainnya.

THORIQOH mendirikan Khilafah

• Perjuangan harus dilakukan secara jama’i (berkelompok)

• Perjuangan harus berada di jalur politik (siyasah)

• Perjuangan tidak menggunakan cara kekerasan (fisik)

• Perjuangan harus menempuh tahap-tahap (marhalah) yang dicontohkan Rasulullah SAW

3 )tiga) tahapan )marhalah) berikut : • Pertama, Tahapan Pembinaan dan Pengkaderan

)Marhalah At Tatsqif), yang dilaksanakan untuk membentuk kader-kader yang mempercayai pemikiran Islam dalam rangka pembentukan kerangka tubuh jamaah/kelompok.

• Kedua, Tahapan Berinteraksi dengan Umat )Marhalah Tafa’ul Ma’a Al Ummah), yang dilaksanakan agar umat turut memikul kewajiban dakwah Islam, hingga umat menjadikan Islam sebagai permasalahan utamanya, agar umat berjuang untuk mewujudkannya dalam realitas kehidupan.

• Ketiga, Tahapan Pengambilalihan Kekuasaan )Marhalah Istilaam Al Hukm), yang dilaksanakan untuk menerapkan Islam secara menyeluruh dan mengemban risalah Islam ke seluruh dunia.

top related