10.quality inspection

Post on 09-Dec-2015

34 Views

Category:

Documents

4 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Mutu Pangan

TRANSCRIPT

Tjahja Muhandri

M. Arpah

PEMERIKSAAN DAN PENGUKURAN

(Inspeksi Mutu)

A. Jaminan bahwa proses dan bahan baku standar

B.Ada SOP dan WI untuk Pemeriksaan

C.Efisiensi D.Mempermudah analisis

FUNGSI PERANCANGAN (TERUTAMA DALAM

PEMERIKSAAN)

JURAN (1988)

- Fungsi mutu (quality function) : seluruh kegiatan yg

diperlukan untuk mencapai tingkat mutu yg

diinginkan

Pemeriksaan : Bagian dan Fungsi Mutu

Market Research

Product Development

Product/Process Design

Spesification

Manufacturing Planning

Production/Process Control

Inspection / Test

Marketing

Customer Service

Whole-saler

Retailer

Customer

Suplier

Purchasing

Quality function(Juran, 1988)

(Hoyle. 1994)

Inspection

Examination and test

Measurement

Analysis and control

Inspection: pengecekan rutin terhadap kemungkinan penyimpangan secara umum.

Examination: Tindak lanjut dari inspection, yaitu pemeriksaan secara teliti terhadap kecurigaan terjadinya penyimpangan

Measurement: pengukuran suatu kriteria fisik secara langsung seperti berat dan suhu. Umumnya dapat dilakukan di luar laboratorium

Analysis: pengujian terhadap kriteria kimia, mikrobiologis atau lainnya yang harus melalui berbagai tahap analisis, umumnya dilaksanakan dalam laboratorium

Control: pengendalian mutu

Pengawasan mutu: mencakup inspection, examination, measuremant dan analisis kriteria mutu dan memastikan kesesuaiannya dengan nilai (syarat mutu/spesifikasi) yang tertera pada standar yang diacu

Pengendalian mutu: adalah aktifitas pengawasan mutu yang disertai petunjuk tentang tindakan pengendalian yang harus dilakukan apabila ditemukan adanya penyimpangan dari nilai standar yang diacu, penyimpangan dari prosedur standar yang diacu serta penyimpangan lainnya yang mungkin terjadi.

Terkendali Tidak terkendali

Penting !

Terkendali Tidak terkendali

Inspection

Examination

Measurement

Analysis

Control

Analysis

Control

Inspection terdiri dari : ante mortem dan post mortem inspection.

Ante mortem inspection:

• Inspeksi dan pengecekan semua aktifitas hewan

yang akan disembelih

• Memisahkan ayam yang dicurigai tidak memenuhi

kriteria untuk disembelih

• Menindak lanjuti hasil inspeksi dengan jalan

pemeriksaan (examination) yang lebih seksama

Jaminan Mutu Ayam dari Pemasok

Kontrak pembelian yg jelas (spesifikasi yg jelas)

Pemeriksaan bersama sejak dari pemasok Sistem distribusi yg tepat

• Inspeksi dan pengecekan pada line produksi

terhadap karkas dan jeroan, memisahkan karkas

yang terkontaminasi kotoran dari jeroan

• Inspeksi dan pengecekan pada line produksi

terhadap kemungkinan adanya muntahan hewan

• Melakukan pemeriksaan ke dalam karkas dengan

jalan memasukkan tangan atau jari

Post mortem inspection:

1. Analisa kandungan mikroba (Measurement

bacterial load)

2. Measurement of temparature/suhu

3. Measurement of weight/berat

4. Pemeriksaan kondisi sanitasi — filth, odor,

color.

5. Examination/Evaluation of appearance –

freezer burn, color, packaging.

6. Examination terhadap kesesuaian semua

jenis potongan.

1. Plant sanitation– equipment and

employee personal hygiene through

monitoring the bacterial loads on their

body contact surfaces.

2. Process time and temperature control.

3. Weight control.

4. In-process quality defects evaluations.

1. Weight control

2. Microbiological and shelf life

3. Packaged products quality defects .

4. Product cooking/serving performance.

5. Sensory evaluation .

Intensitas Pemeriksaan tergantung :

1. Pengetahuan proses sebelumnya

2. “Fluidity” proses

3. Kesuksesan penggunaan sebelumnya

4. Dampak biaya.

Alternatif Pemeriksaan :

1. No inspection

2. Small samples

3. Large samples

4. Total inspection.

Langkah-langkah dalam Rencana Pemeriksaan

1. Membuat diagram alir proses2. Menetapkan lokasi pemeriksaan 3. Pembakuan Interpretasi spesifikasi. 4. Menyusun prosedur standar

(SOP/Instruksi Kerja)- organisasi- sampling- alat- urutan, dsb.

1. Precise dan Biased

2. Precise dan Unbiased

3. Imprecise dan Biased

4. Imprecise dan Unbiased

Ketelitian dan ketepatan data, cara pelaporan, penulisan dan

kalibrasi peralatan diatur dalam standar ISO 19-17025:2000 untuk

laboratorium uji dan kalibrasi

Inspection

Examination

AnalysisMeasurement

Control

Semua input data harusmemiliki formulirkhusus (Form).Data dari formyang sejenisdipindahkan Secara rutinke dalamRecord

Catatan semua formulirIsian (form) yang telah dikumpulkan.Record harus dipeliharauntuk analisis dan traceability

top related