1. rp - sop - frame work
Post on 23-Jul-2015
88 Views
Preview:
TRANSCRIPT
FRAME WORK PENYUSUNAN SOP PENYIAPAN PROGRAM & ANGGARAN BIDANG PEKERJAAN UMUM
BIRO PERENCANAAN & KERJASAMA LUAR NEGERIK E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M
---------------------------------------
1. LATAR BELAKANG
Sebagai unit kerja yang memiliki tugas untuk koordinasi penyusunan
program dan anggaran tahunan bidang pekerjaan umum, Bagian
Program dan Anggaran Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri
Kementerian Pekerjaan Umum, diharapkan mampu berperan sebagai
leading sector dalam menyusun kegiatan tahunan dalam pengusulan
program dan kegiatan bidang ke pekerjaan umum di lingkungan
Kementerian Pekerjaan Umum. Untuk memperoleh hasil pekerjaan yang
efektif, efisien serta dapat dilaksanakan tepat waktu merupakan capaian
yang diinginkan oleh masing-masing unit kerja penyusun program dan
anggaran, sehingga dalam implementasi program dapat memudahkan
dan memberikan kepastian waktu pelaksanaannya.
Demi mewujudkan pembangunan infrastruktur ke dalam tahapan
perencanaan program dan anggaran berkelanjutan dan tepat sasaran
dan jadwal, dan terwujudnya penanganan infrastruktur pendukung
kawasan strategis nasional, maka diperlukan suatu tools atau perangkat
kerja, yang akan menjamin hasil kerja akan efektif dan efisien, yang
memiliki kompetensi dalam quality assurance dari proses penyusunan
program dan anggaran tahunan ini, dengan demikian diperlukan suatu
pedoman yang dapat menjamin akurasi dan konsistensi pelaksanaan
setiap tahapannya.
Kegiatan penyiapan program & anggaran bidang pekerjaan umum
merupakan bagian dari Tupoksi Bagian Program dan Anggaran Biro
Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri, sesuai Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor 15/PRT/M/2010, yaitu melakukan koordinasi
penyusunan program dan anggaran tahunan bidang pekerjaan umum,
yang di dalamnya memuat tata kerja dan pola koordinasi antar unit
kerja, sehingga perlu ditela’ah proses dan prosedur dan dapat dihasilkan
1
key performance indicator dalam penyusunan program dan anggaran,
serta adanya suatu kerangka untuk pengusulan tata kerja yang dijamin
dalam standar quality assurance, dalam bentuk pedoman yang
terstandarisasi, yaitu dalam bentuk SOP ( Standar operasional dan
Prosedur).
Pada tahap awal penyusunan SOP perlu dilakukan tahapan penyiapan
kerangka awal ataupun penyusunan kerangka untuk efektivitas
pelaksanaan pekerjaan disesuai dengan struktur organisasi kementerian,
terutama pada indicator kinerja dalam penyusunan program dan
anggaran bidang pekerjaan umum.
Pemerintah telah mencanangkan penerapan prinsip-prinsip tata kepemerintahan
yang baik (good governance) sejak tahun 1998. Salah satu dari prinsip-prinsip
tersebut adalah penerapan transparansi dan akuntabilitas kegiatan
penyelenggaraan pemerintahan. Perwujudan dari transparansi, akuntabilitas serta
standarisasi pelayanan dapat dilakukan antara lain melalui penyusunan standar
pelayanan bagi setiap jenis pelayanan publik. Proses penyusunan standar
pelayanan agar lebih mudah haruslah diketahui secara pasti prosedur itu dari suatu
jenis pelayanan. Melalui Prosedur yang jelas, akan lebih mudah diketahui berapa
biaya yang diperlukan, waktu yang dibutuhkan, siapa saja yang terlibat, peralatan
apa saja yang diperlukan serta persyaratan apa saja yang harus dipenuhi oleh
pengguna jasa pelayanan.
Prosedur tersebut haruslah distandarkan agar pelayanan yang dihasilkan sesuai
dengan yang diharapkan. Pembakuan prosedur dimaksud lebih dikenal dengan
Standar Operasional Prosedur (SOP) yang secara sederhana dapat diartikan
sebagai pedoman atau petunjuk prosedural bagi seluruh individu yang ada di dalam
unit pelayanan dalam proses pemberian pelayanan internal dan eksternal, ataupun
prosedur baku secara yang ditetapkan secara tertulis.
Dengan demikian, SOP menjadi penting karena bermanfaat untuk memberikan
pedoman bagi setiap pegawai dan pejabat di unit pelayanan dalam melaksanakan
pemberian pelayanan rutin; membantu penelusuran terhadap kesalahan-kesalahan
prosedural dalam memberikan pelayanan; dalam menjalankan tugas, menjamin
proses pelayanan tetap berjalan dalam berbagai situasi; membantu memberikan
informasi yang diperlukan dalam penyusunan standar pelayanan, sehingga
sekaligus dapat memberikan informasi bagi kinerja pelayanan dan meningkatkan
efisiensi dan efektifitas pengelolaan pelayanan. Untuk mengimplementasikan
2
amanat tersebut dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, perlu diciptakan
sebuah sistem yang memungkinkan dapat menjadi jembatan dalam mensinergikan
pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan kewenangan yang dijalankan di lingkungan
unit kerja Bagian Program dan Anggaran Biro Perencanaan dan Kerjasama
Luar Negeri - Kementerian Pekerjaan Umum.
Selanjutnya untuk menciptakan tertib administrasi dan meningkatkan kinerja dalam
pelayanan kepada masyarakat pengguna maupun dalam skala internal unit kerja
yang dapat dijadikan acuan bagi semua jajaran staf dan pejabat di lingkungan Biro
Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri - Kementerian Pekerjaan
Umum.
2. DASAR KEBIJAKAN
Pelaksanaan Reformasi Birokrasi disyaratkan pemerintah melalui Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/15/M.PAN/7/2009
Tentang: Pedoman Umum Reformasi Birokrasi, sedangkan dasar kebijakan yang
melandasi penyusunan pedoman tersebut adalah Keputusan MenPAN Nomor :
PER/21/M.PAN/11/2008 tentang Pedoman Penyusunan Standard Operating
Procedure (SOP).
SOP secara sederhana diartikan sebagai pedoman yang menunjukkan apa yang
harus dilakukan, kapan hal tersebut dilakukan dan siapa yang melakukan,
sehingga dalam pelaksanaan tugas tidak ada keterlambatan, tidak ada saling
menunggu, tidak saling tumpang tindih, tidak saling serobot dan sebagainya. Inilah
yang menjadi tantangan bagaimana menyusun SOP penyiapan program &
anggaran bidang pekerjaan umum pada Biro Perencanaan & Kerjasama Luar
Negeri, Kementerian Pekerjaan Umum.
Diharapkan dengan adanya SOP ini maka akan tercipta standarisasi dan
sinkronisasi dari pelaksanaan tugas pokok dan fungsi masing-masing
seksi/bagian yang ada di Biro Perencanaan & Kerjasama Luar Negeri, Kementerian
Pekerjaan Umum. Sehingga akan tercipta harmonisasi yang selaras di lingkungan
internal, di lain pihak dengan adanya SOP siapapun akan lebih mudah belajar dan
mendiagnosis masalah yang terjadi dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya.
3. RUANG LINGKUP
3
Ruang lingkup penyusunan Standar Operasional Prosedur pada unit kerja Bagian
Program dan Anggaran Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri -
Kementerian Pekerjaan Umum, mencakup pelaksanaan tugas pokok dan fungsi,
khususnya dalam kegiatan penyiapan program & anggaran bidang pekerjaan
umum.
4. TUJUAN
Tujuan disusunnya SOP - Penyiapan Program & Anggaran Bidang Pekerjaan
Umum , Biro Perencanaan & Kerjasama Luar Negeri Kementerian Pekerjaan
Umum, adalah :
a. Untuk menjadi pedoman dalam penyelenggaraan pelayanan di unit kerja Bagian
Program dan Anggaran Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri -
Kementerian Pekerjaan Umum.
b. Untuk menjadi acuan bagi para pejabat/staf pada masing-masing seksi/bagian
dalam melaksanakan tugas pokok, fungsi dan kewenangannya.
c. Untuk menjadi pedoman dan mensinergikan berbagai tugas pokokdan fungsi di
lingkungan Bagian Program dan Anggaran Biro Perencanaan dan
Kerjasama Luar Negeri - Kementerian Pekerjaan Umum.
d. Sebagai standarisasi cara / metode yang dilakukan pegawai dalam
menyelesaikan pekerjaan khusus, sehingga bisa mengurangi kesalahan dan
kelalaian;
e. Membantu pegawai menjadi lebih mandiri dan tidak tergantung pada intervensi
manajemen sehingga mengurangi keterlibatan pimpinan dalam pelaksanaan
proses kerja sehari-hari;
f. Meningkatkan akuntabilitas dengan melaporkan dan mendokumentasikan hasil
dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.
g. Menciptakan ukuran standar kinerja sehingga memudahkan pegawai dalam
memperbaiki, mengevaluasi dan meningkatkan kinerjanya.
5. MANFAAT
Dengan disusunnya SOP - Penyiapan Program & Anggaran Bidang Pekerjaan
Umum , Biro Perencanaan & Kerjasama Luar Negeri Kementerian Pekerjaan
Umum, diharapkan dapat dipetik beberapa manfaat, yaitu :
a. Menghindari ketidakjelasan prosedur berbagai pelayanan di unit kerja Biro
Perencanaan & Kerjasama Luar Negeri Kementerian Pekerjaan Umum.
4
b. Menjamin terlaksananya seluruh proses pelayanan melalui prosedur yang benar,
meliputi alur, persyaratan, kelengkapan, output yang dihasilkan dan waktu yang
tetap (standar);
c. Memudahkan penelusuran berbagai tindak penyimpangan dalam pelaksanaan
tugas;
d. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan proses pelaksanaan tugas;
meningkatkan kualitas pelayanan;
e. Menjamin proses pelayanan tetap berjalan dalam berbagai situasi; membantu
memberikan informasi yang diperlukan dalam penyusunan standar pelayanan
sehingga sekaligus dapat memberikan informasi bagi kinerja pelayanan dan
meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengelolaan pelayanan.
f. Memberikan jalan bagi implementasi pemerintahan yang bersih (clean
government) yang pada akhirnya diharapkan juga akan memberikan jalan bagi
terwujudnya good governance di Biro Perencanaan & Kerjasama Luar Negeri
Kementerian Pekerjaan Umum.
5
top related