1. pengetahuan tentang gempa
Post on 14-Dec-2015
17 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Pengetahuan tentang GEMPA
GEMPA BUMI
(Sumber gambar : wikipedia)
Pernahkah kamu merasakan Gempa ?
Ketika gempa bumi terjadi, tiba-tiba
kepala terasa pusingdan seolah-olah
berputar. Mengapa hal tersebut terjadi
dan apa sih sebenarnya gempa bumi itu
? Untuk mengetahuinya, kamu bisa
membaca artikel ini.
Gempa bumi adalah getaran
(goncangan) yang terjadi karena
pergerakan (bergesernya) lapisan batu
bumi yang berasal dari dasar atau
bawah permukaan bumi dan juga bisa
dikarenakan adanya letusan gunung
berapi. Gempa bumi sering terjadi di
daerah yang berada dekat dengan
gunung berapi dan juga di daerah yang
dikelilingi lautan luas.
Gempa bumi biasa disebabkan oleh
pergerakan kerak bumi (lempeng
bumi). Kata gempa bumi juga
digunakan untuk menunjukkan daerah
asal terjadinya kejadian gempa bumi
tersebut. Bumi kita walaupun padat,
selalu bergerak, dan gempa bumi
terjadi apabila tekanan yang terjadi
karena pergerakan itu sudah terlalu
besar untuk dapat ditahan.
Anatomi Gempa Bumi
Gempa bumi terjadi setiap hari di bumi
, namun kebanyakan kecil dan tidak
menyebabkan kerusakan apa-apa.
Gempa bumi kecil juga dapat
mengiringi gempa bumi besar, dan
dapat terjadi sesudah, sebelum, atau
selepas gempa bumi besar tersebut.
Mengapa Terjadi Gempa Bumi
Gempa bumi yang hebat umumnya
disebabkan oleh proses tektonik, yang
terjadi karena pergerakan lempeng
kerak bumi. Para ilmuwan berpendapat
bahwa lempeng samudera yang
mengapung pada lapisan yang bersifat
padat tetapi sangat panas, mengalir
secara perlahan, seperti cairan dengan
viskositas (kekentalan) tinggi. Pada
saat lempeng samudera menyusup ke
bawah lempeng benua, terjadi gesekan
yang menghambat proses penyusupan.
Perlambatan gerak penyusupan
menyebakan adanya akumulasi energi
di zona subduksi dan zona patahan,
akibatnya akan terjadi tekanan, tarikan,
dan geseran. Apabila batas elastisitas
batuan terlampaui akibat tekanan,
tarikan, dan geseran, maka akan terjadi
pensesaran batuan yang diikuti oleh
lepasnya energi secara tiba-tiba yang
menyebar ke segala arah yang disebut
gelombang gempa bumi atau
gelombang seismik.
Pada zona patahan, getaran gempa
bumi dapat terjadi akibat gerak relative
naik yang disebut patahan (sesar) naik,
gerak relative turun (patahan/sesar
turun) dan gerak relative geser
(patah/sesar geser).
Penyebab lain memungkinkan
terjadinya gempabumi yaitu terjadi
runtuhan pada atap-atap gua atau
terowongan di daerah pertambangan.
Gempa semacam ini disebut gempa
runtuhan. Intensitas gempanya tidak
begitu kuat dan hanya terasa di daerah
sekitar runtuhan.
Intensitas
Gempa bumi diukur dengan
menggunakan alat yang dinamakan
Pengukur Richter. Gempa bumi dibagi
ke dalam skala dari satu hingga
sembilan berdasarkan ukurannya (Skala
Richter) . Gempa bumi juga dapat
diukur dengan menggunakan ukuran
Skala Mercalli.
Tipe Gempa Bumi
1. Gempa bumi tektonik
(Peta gempa Nias 2004 – 200)
a. Lempeng India-Australia bergerak 7
cm/tahun ke arah utara, masuk ke
dalam kerak bumi hingga mendorong
ujung lempeng Burma ke bawah.
Dorongan itu menghasilkan pergeseran
pada titik pertemuan antarlempeng,
yang disebut “zona dorongan”
b. Mantel bumi
c. Lempeng Burma melepaskan tekanan
yang didapatnya dari lempeng India
menyebabkan gempa berkekuatan
besar.
a. Lempeng India-Australia bergerak ke
utara, masuk ke dalam kerak bumi
hingga mendorong ujung lempeng
Sunda ke bawah. Dorongan
menghasilkan pergeseran pada titik
pertemuan antarlempeng, yang disebut
“zona dorongan”
b. Mantel bumi
c. Lempeng Sunda melepaskan tekanan
yang didapatnya dari lempeng India
menyebabkan gempa berkekuatan
besar. (Tempo)
Gempa Tektonik terjadi karena
lapisan kerak bumi yang keras menjadi
genting (lunak) dan akhirnya bergerak.
Teori dari “Tektonik Plate” menjelaskan
bahwa bumi terdiri dari beberapa
lapisan batuan, sebagian besar area
dari lapisan kerak itu akan hanyut dan
mengapung di lapisan seperti salju.
Lapisan tersebut begerak perlahan
sehingga berpecah-pecah dan
bertabrakan satu sama lainnya. Hal
inilah yang menyebabkan terjadinya
Gempa Tektonik. Jadi gempa bumi
tektonik disebabkan oleh perlepasan
tenaga yang terjadi karena pergeseran
lempengan plattektonik seperti
layaknya gelang karet ditarik dan
dilepaskan dengan tiba-tiba. Tenaga
yang dihasilkan oleh tekanan antara
batuan dikenal sebagai kecacatan
tektonik.
2. Gempa bumi gunung berapi
(Gempa Bumi Vulkanik)
Sumber gambar
:http://www.educnet.education.fr/svt/a
nim/bilpnf/groupe01/site01/eruption.jp
g
Gempa Vulkanik jarang terjadi bila
dibandingkan dengan gempa tektonik.
Gempa vulkanik terjadi karena adanya
letusan gunung berapi yang sangat
dahsyat. Ketika gunung berapi meletus
maka getaran dan goncangan
letusannya bisa terasa sampai dengan
sejauh 20 mil. Sejarah mencatat, di
Indonesia pernah terjadi letusan
gunung berapi yang sangat dahsyat
pada tahun 1883 yaitu meletusnya
Gunung Krakatau yang berada di Jawa
barat. Letusan ini menyebabkan
goncangan dan bunyi yang terdengar
sampai sejauh 5000 Km. Letusan
tersebut juga menyebabkan adanya
gelombang pasang “Tsunami” setinggi
36 meter dilautan dan letusan ini
memakan korban jiwa sekitar 36.000
orang.
Oleh karena itu, untuk mengetahui
aktivitas gunung berapi, manusia
dengan akalnya telah berhasil membuat
alat pengukur aktivitas gunung berapi
dan juga alat pengukur besarnya
gempa. Ukuran gempa ini dikenal
dengan sebutan Richter, sama dengan
nama orang yang membuat dan
mengembangkannya yaitu Charles
Richter.
Gempa bumi gunung berapi terjadi
berdekatan dengan gunung berapi dan
mempunyai bentuk keretakan
memanjang yang sama dengan gempa
bumi tektonik. Gempa bumi gunung
berapi disebabkan oleh pergerakan
magma ke atas dalam gunung berapi,
di mana geseran pada batu-batuan
menghasilkan gempa bumi.
Ketika magma bergerak ke permukaan
gunung berapi , ia bergerak dan
memecahkan batu-batuan serta
mengakibatkan getaran
berkepanjangan yang dapat bertahan
dari beberapa jam hingga beberapa
hari.
Gempa bumi gunung berapi terjadi di
kawasan yang berdekatan dengan
gunung berapi, seperti Pergunungan
Cascade di barat Laut Pasifik, Jepang ,
Dataran Tinggi Islandia, and titik merah
gunung berapi seperti Hawaii .
Faktor-faktor Penyebab Gempa
Bumi
Faktor yang pertama disebabkan
karena bergeser dan terpisahnya
lapisan-lapisan yang terdapat dalam
kerak bumi. Yang kedua, karena
adanya letusan gunung berapi yang
sangat dahsyat. Letusan yang dahsyat
tersebut juga selain menyebabkan
goncangan yang kuat juga sering
menyebabkan adanya gelombang
ombak yang sangat tinggi di lautan
yang terkenal dengan nama gelombang
“Tsunami”.
Jenis Gempa Bumi Dari faktor-faktor
penyebab terjadinya, maka gempa
bumi dapat digolongkan menjadi dua.
Pertama di sebut gempa“Tektonik“.
Gempa Tektonik terjadi karena lapisan
kerak bumi yang keras menjadi genting
(lunak) dan akhirnya bergerak. Teori
dari “Tektonik Plate” menjelaskan
bahwa bumi terdiri dari beberapa
lapisan batuan, sebagian besar area
dari lapisan kerak itu akan hanyut dan
mengapung di lapisan seperti salju.
Lapisan tersebut begerak perlahan
sehingga berpecah-pecah dan
bertabrakan satu sama lainnya. Hal
inilah yang menyebabkan terjadinya
Gempa Tektonik.
Keterangan Gambar :
Gambar 1 (Paling Kiri) : Gambar
bergesernya lapisan bumi, dinamakan
gelombang “L”
Gambar 2 (Kanan) : Gambar
bergesernya lapisan bumi, dinamakan
gelombang “P”
Gambar 3 (Bawah) : Gambar
bergesernya lapisan bumi, dinamakan
gelombang “S”
Gempa Vulkanik jarang terjadi bila
dibandingkan dengan gempa tektonik.
Gempa vulkanik terjadi karena adanya
letusan gunung berapi yang sangat
dahsyat. Ketika gunung berapi meletus
maka getaran dan goncangan
letusannya bisa terasa sampai dengan
sejauh 20 mil. Sejarah mencatat, di
Indonesia pernah terjadi letusan
gunung berapi yang sangat dahsyat
pada tahun 1883 yaitu meletusnya
Gunung Krakatau yang berada di Jawa
barat. Letusan ini menyebabkan
goncangan dan bunyi yang terdengar
sampai sejauh 5000 Km. Letusan
tersebut juga menyebabkan adanya
gelombang pasang “Tsunami” setinggi
36 meter dilautan dan letusan ini
memakan korban jiwa sekitar 36.000
orang.
Oleh karena itu, untuk mengetahui
aktivitas gunung berapi, manusia
dengan akalnya telah berhasil membuat
alat pengukur aktivitas gunung berapi
dan juga alat pengukur besarnya
gempa. Ukuran gempa ini dikenal
dengan sebutan Richter, sama dengan
nama orang yang membuat dan
mengembangkannya yaitu Charles
Richter.
Awan Gempa
Awan gempa adalah awan yang diduga
sebagai tanda akan terjadinya gempa
bumi. Awan aneh ini bentuknya
memanjang seperti asap yang ke luar
dari pesawat.
Seorang ilmuwan India, Varahamihira
(505 – 587) dalam bab 32 dari
karyanya Brihat Samhita membahas
beberapa tanda-tanda peringantan
akan adanya gempa bumi, misalnya:
kelakuan binatang-binantang yang
tidak seperti biasanya, pengaruh
astrologi, pergerakan bawah air tanah
dan formasi awan yang aneh, yang
muncul seminggu sebelum terjadinya
gempa bumi.
Sejak tahun 1990 , seorang pensiunan
ahli kimia di kalifornia , Zhonghao Shou
, telah membuat lusinan prakiraan
gempa bumi berdasarkan pola-pola
awan hasil pencitraan oleh satelit .
Tekanan dan gesekan dari tanah dapat
menguapkan air jauh sebelum gempa
bumi terjadi, pendapat Shou, dan awan
yang terbentuk akibat mekanisme ini
memiliki bentuk yang amat berbeda
dengan awan-awan pada umumnya.
Shou mengungkapkan, dari 36 awan
yang diteliti, 29 terbukti menjadi awal
pertanda gempa. Prediksinya yang
paling terkenal adalah ketika dia
mengamati awan berbentuk garis
memanjang dengan ekor mengarah ke
Barat Laut.
Sebagai teori alternatif, didukung oleh
para penganut model listrik Semesta
(Electric Universe), menyatakan bahwa
beberapa gempa bumi kemungkinan
memiliki karakteristik listrik, termasuk
di dalamnya fenomena aural , radio dan
gangguan VLF (Very Low Frequency).
Dewasa ini sebagai prakiraan gempa
bumi, umumnya para ahli lebih
mempercayai hasil dari alat-alat
seismologi .
Persiapan menghadapi gempa bumi
Persiapan untuk Keadaan Darurat
1. Menentukan tempat-tempat
berlindung yang aman jika terjadi
gempa bumi. Tempat berlindung yang
aman adalah tempat yang yang dapat
melindungi anda dari benda-benda
yang jatuh atau mebel yang ambruk,
misalnya di kolong meja.
2. Menyediakan air minum untuk
keperluan darurat. Bekas botol air
mineral dapat digunakan untuk
menyimpan air minum. Kebutuhan air
minum biasanya 2 sampai 3 liter sehari
untuk satu orang.
3. Menyiapkan tas ransel yang berisi
(atau dapat diisi) barang-barang yang
sangat dibutuhkan di tempat
pengungsian. Barang-barang yang
sangat diperlukan dalam keadaan
darurat misalnya:
* Lampu senter berikut baterai
cadangannya
* Air minum
* Kotak P3K berisi obat penghilang rasa
sakit, plester, pembalut dan sebagainya
* Makanan yang tahan lama seperti
biskuit
* Sejumlah uang tunai
* Buku tabungan
* Korek api
* Lilin
* Helm
* Pakaian dalam
* Barang-barang berharga yang harus
dibawa di saat keadaan darurat
4. Mengencangkan mebel yang mudah
rubuh (seperti lemari pakaian) dengan
langit-langit atau dinding dengan
menggunakan logam berbentuk siku
atau sekrup agar tidak mudah rubuh di
saat terjadi gempa bumi.
5. Mencegah kaca jendela atau kaca
lemari pakaian agar tidak pecah
berantakan di saat gempa bumi dengan
memilih kaca yang kalau pecah tidak
berserakan dan melukai orang (Safety
Glass) atau dengan menempelkan kaca
film.
6. Mencari tahu lokasi tempat evakuasi
dan rumah sakit yang terdekat. Jika
pemerintah setempat tidak mempunyai
tempat evakuasi, pastikan anda tidak
pergi ke tempat yang lebih rendah atau
tempat yang dekat dengan pinggir
laut/sungai untuk menghindari Tsunami
Ketika Terjadi Gempa
1. Matikan api kompor jika anda sedang
memasak. Matikan juga alat-alat
elektronik yang dapat menyebabkan
timbulnya api. Jika terjadi kebakaran di
dapur, segera padamkan api dengan
menggunakan alat pemadam api. Jika
tidak mempunyai pemadam api
gunakan pasir atau karung basah.
2. Membuka pintu dan mencari jalan
keluar dari rumah atau gedung.
3. Cari informasi mengenai gempa bumi
yang terjadi lewat televisi atau radio.
4. Utamakan keselamatan terlebih
dahulu, jika terjadi kerusakan pada
tempat Anda berada, segeralah
mengungsi ke tempat pengungsian
terdekat.
5. Tetap tenang dan tidak terburu-buru
keluar dari rumah atau gedung. Tunggu
sampai gempa mereda, dan sesudah
agak tenang, ambil tas ransel berisi
barang-barang keperluan darurat dan
keluar dari rumah/gedung menuju ke
tanah kosong sambil melindungi kepala
dengan helm atau barang-barang yang
dapat digunakan untuk melindungi
kepala.
6. Jika anda harus berjalan di tengah
jalan raya, berhati-hatilah terhadap
papan reklame yang jatuh, tiang listrik
yang tiba-tiba rubuh, kabel listrik,
pecahan kaca, dan benda-benda yang
berjatuhan dari atas gedung.
7. Pastikan tidak ada anggota keluarga
yang tertinggal pada saat pergi ke
tempat evakuasi. Jika bisa ajaklah
tetangga dekat Anda untuk pergi
bersama-sama.
8. Jika gempa bumi terjadi pada saat
Anda sedang menyetir kendaraan,
jangan sekali-kali mengerem dengan
mendadak atau menggunakan rem
darurat. Kurangilah kecepatan secara
bertahap dan hentikan kendaraan Anda
di bahu jalan. Jangan berhenti di dekat
pompa bensin, di bawah kabel
tegangan tinggi, atau di bawah
jembatan penyeberangan.
Sejarah gempa bumi besar pada
abad ke-20 dan 21
6 Maret 2007 – Gempa bumi tektonik
mengguncang provinsi Sumatera
Barat, Indonesia. Laporan terakhir
menyatakan 79 orang tewas.
27 Mei 2006 – Gempa bumi tektonik
kuat yang mengguncang Daerah
Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah
pada 27 Mei 2006 kurang lebih pukul
05.55 WIB selama 57 detik. Gempa
bumi tersebut berkekuatan 5,9 pada
skala Richter. United States Geological
Survey melaporkan 6,2 pada skala
Richter; lebih dari 6.000 orang tewas,
dan lebih dari 300.000 keluarga
kehilangan tempat tinggal.
8 Oktober 2005 – Gempa bumi
besar berkekuatan 7,6 skala
Richter diAsia Selatan, berpusat
di Kashmir, Pakistan; lebih dari 1.500
orang tewas.
26 Desember 2004 – Gempa bumi
dahsyat berkekuatan 9,3 skala Richter
mengguncang Aceh dan Sumatera
Utara sekaligus menimbulkan
gelombang tsunami di samudera
Hindia.
26 Desember 2003 – Gempa bumi kuat
di Bam, barat daya Iranberukuran 6.5
pada skala Richter dan menyebabkan
lebih dari 41.000 orang tewas.
1 Mei 2002 – Di utara Afghanistan,
berukuran 5,8 pada skala Richter dan
menyebabkan lebih dari 1.000 orang
mati.
6 Januari 2001 – India, berukuran 7,9
pada skala Richter dan menewaskan
2.500 ada juga yang mengatakan
jumlah korban mencapai 13.000 orang.
21 September 1999 – Taiwan,
berukuran 7,6 pada skala Richter,
menyebabkan 2.400 korban tewas.
17 Agustus 1999 – barat Turki,
berukuran 7,4 pada skala Richter dan
merenggut 17.000 nyawa.
25 Januari 1999 – Barat Colombia,
pada magnitudo 6 dan merenggut
1.171 nyawa.
30 Mei 1998 – Di
utara Afghanistan dan Tajikistan denga
n ukuran 6,9 pada skala Richter
menyebabkan sekitar 5.000 orang
tewas.
17 Januari 1995 – Di
Kobe, Jepang dengan ukuran 7,2 skala
Richter dan merenggut 6.000 nyawa.
30 September 1993 – Di
Latur, India dengan ukuran 6,0 pada
skala Richter dan menewaskan 1.000
orang.
21 Juni 1990 – Di barat laut Iran,
berukuran 7,3 pada skala Richter,
merengut 50.000 nyawa.
7 Desember 1988 – Barat laut Armenia,
berukuran 6,9 pada skala Richter dan
menyebabkan 25.000 kematian.
19 September 1985 – Di Mexico Tengah
dan berukuran 8,1 pada Skala Richter,
meragut lebih dari 9.500 nyawa.
16 September 1978 – Di timur
laut Iran, berukuran 7,7 pada skala
Richter dan menyebabkan 25.000
kematian.
28 Juli 1976 – Tangshan, China,
berukuran 7,8 pada skala Richter dan
menyebabkan 240.000 orang terbunuh.
4 Februari 1976 – Di Guatemala,
berukuran 7,5 pada skala Richter dan
menyebabkan 22.778 terbunuh.
29 Februari 1960 – Di barat daya
pesisir pantai Atlantik di Maghribi pada
ukuran 5,7 skala Richter, menyebabkan
kira-kira 12.000 kematian dan
memusnahkan seluruh kota Agadir.
26 Desember 1939 – Wilayah
Erzincan, Turki pada ukuran 7,9, dan
menyebabkan 33.000 orang tewas.
24 Januari 1939 – Di
Chillan, Chile dengan ukuran 8,3 pada
skala Richter, 28.000 kematian.
31 Mei 1935 – Di Quetta, India pada
ukuran 7,5 skala Richter dan
menewaskan 50.000 orang.
1 September 1923 –
Di Yokohama, Jepang pada ukuran 8,3
skala Richter dan merenggut sedikitnya
140.000 nyawa.
Daftar gempa bumi terdahsyat di
dunia
Berikut adalah daftar gempa bumi
terdahsyat di dunia sejak tahun 1900 :
Peristiwa terkait
Beberapa gempa yang terjadi antara
tahun 1993 sampai 2006 dikaitkan
dengan munculnya formasi awan ini
sebagai tanda-tanda.Di Jepang
tepatnya di Kobe , delapan hari
sebelum terjadi gempa dahsyat pada
tahun 1995 , ditandai dengan
kemunculan awan seperti itu. Awan
serupa juga muncul sehari sebelum
terjadinya gempa di Kagoshima tahun
1993 . Bahkan gempa di Niigata tahun
2004 terjadi cuma empat jam setelah
kemunculan awan aneh seperti itu. Hal
yang sama juga terjadi di Yogyakarta
pada tahun 2006, awan seperti itu
muncul beberapa saat sebelum terjadi
gempa dahsyat.
China bahkan sudah membicarakan
tanda alam tersebut tahun 1622,
tepatnya 25 Oktober, di mana terjadi
gempa besar 7 skala Richter di Guyuan,
Provinsi Ningxia, China barat.
Masyarakat China barat saat itu melihat
ada awan aneh sebelum gempa, Tahun
1978, sehari sebelum gempa Kanto di
Jepang, Wali Kota Kyoto Kagida melihat
awan aneh. Ia mengaitkan gempa
dengan awan tersebut. Fenomena itu
lalu disebut Kagida Cloud atau Awan
Kagida, yang memperkirakan sumber
gempa di titik paling tengah awan
gempa. Namun, tahun 1985
pendapatnya dibantah. Sumber gempa
diduga di titik terus terjadinya
pembentukan awan. Satelit IndoEx
memperlihatkan rekaman-rekaman
fenomena gempa diiringi awan. Pada 20
Desember 2003, langit sekitar Bam,
Iran, muncul awan memanjang. Empat
hari kemudian terjadi gempa 6,8 SR.
Pada 17 Januari 1994 muncul awan
seperti asap roket di sekitar Northride,
Amerika Serikat. Sehari kemudian
terjadi gempa. Pada 13 Februari 1994
muncul awan berbentuk gelombang di
Northride dan 20 Maret 1994 ada
gempa besar. Pada 31 Agustus 1994
ada awan bentuk bulu ayam di Northern
California, Amerika Serikat. Pada 1
September 1994 terjadi gempa di
daerah itu. Awan seperti sinar terjadi di
kawasan Joshua Tree, Amerika Serikat,
22 Juli 1996, dan 23 hari kemudian
terjadi gempa.
Kontroversi
Fenomena alam ini walaupun telah
diamati oleh Shou akan tetapi belum
dapat diterima secara alamiah karena
kurangnya aspek-aspek fisis yang
mendukungnya. Beberapa pendapat
menyatakan bahwa hal tersebut
hanyalah merupakan kebetulan,
sedangkan sumber lain menganjurkan
agar hal ini ditelaah lebih lanjut.
Titik Gempa di Wilayah Indonesia
Sumber gambar
: http://www.escoret.net/blog/?p=205
Peta Gempa di wilayah Jateng dan
DIY yang Terjadi tanggal 27 Mei
2006
Gempa Yang Terjadi di Wilayah
Indonesia Selama Tahun 2005
4 Januari
Waktu Gempa : 17:10:55,2 WIB
Episenter : 2.34 LU-99.18 BT
Kedalaman : 15 km Magnitude : 4.2 SR
Di darat +/- 22 km Timur Laut
Tarutung.
21 Januari
Waktu Gempat 15:36:28.3 WIB
Epicenter : 0.28 LU – 95.78 BT
Kedalaman 43 km Magnitude: 5.0 SR.
Pusat gempa di laut +/- 222 km Barat
Daya Gunung Sitoli.
24 Januari
Waktu : 04.30 WITMagnitude : 6,2
pada skala richterEpicenter : 1,3
Lintang Selatan, 119,99 Bujur
TimurKedalaman : 30 kilometer di
bawah daratanPusat gempa sekitar 16
kilometer arah tenggara Kota Palu,
sekitar Kecamatan Biro Maru dan
Kecamatan Dolok, Kabupaten
Donggala.
25 Januari
Waktu : 15.54 WIBMagnitude : 5,2
Skala RichterGempa yang terjadi
sekitar 460 kilometer dari Medan ini
sempat membuat warga panik dan
berkumpul di jalan untuk menghindari
tertimpa runtuhan bangunan.
1 Februari
Magnitude : 4,2 pada skala
RichterWaktu : 05.01 WIB Epicenter :
5,13 Lintang Selatan dan 104,4 Bujur
TimurKedalaman : 10
kilometerPosisinya berada kurang lebih
177 kilometer barat laut Bandar
Lampung.
2 Februari
Magnitude : 5,2 pada skala
RichterWaktu : 12.55 WIBEpicenter :
7,41 derajat lintang selatan dan 107,4
derajat bujur timur.Pusat gempa di
sekitar Desa Cimari, Kecamatan
Cisewu, Kabupaten Garut.
2 Februari
Waktu : 17.20 WITAMagnitude : 4,2
Skala RichterKedalaman : 30
kilometerPusat gempa 40 kilometer
arah tenggara Kota Palu, diperkirakan
di sekitar Kecamatan Kulawi,
Kabupaten Donggala.
5 Februari
Waktu : 20.30 WITA Magnitude : 6,9
pada Skala RichterEpicenter : 6,4
Lintang Utara dan 122,5 Bujur
TimurKedalaman : 350 kilometerPusat
gempa di Kepulauan Mindanao Barat,
Filipina. Gempa terasa cukup keras di
Manado dan Tahuna, Sulawesi Utara.
13 Februari
Waktu : 08.22 WIB dan 09.00
WIBMagnitude : 5,7 dan 5,4 Skala
RitcherKedalaman : 30 kilometer arah
barat daya Banda Aceh19
FebruariMagnitude : 6,0 Skala Richter
(SR)Waktu : 08:04 WITAKedalaman :
33 kmEpicenter : 5,99 lintang selatan
(LS) – 122,34 Bujur Timur (BT)Pusat
Gempa 71 Km Barat Daya Kota Baubau.
2 Maret
Waktu : 18.50 WITAMagnitude : 6,5-
7,5 skala Richter atau 3-4 MMIPusat
gempa diperkirakan di bagian utara
Kota Kupang tepatnya di Laut Banda.
2 Maret
Waktu : 9.46 WITAMagnitude : 4,4
pada skala richterEpicenter : 8.35 LS
dan 115.71 BTKedalaman : 16 kmPusat
gempa sekitar 40 kilometer timur laut
Amlapura, menyebabkan ratusan warga
di sejumlah desa di Karangasem Bali
panik.
2 Maret
Waktu : 19.42 WITEpicenter : 7,32
derajat lintang selatan dan 130,02
derajat bujur timurMagnitude : 6,5
pada skala RichterKedalaman : 320
kilometer dari dasar lautPusat gempa
sekitar 100 kilometer lebih arah barat
Saumlaki, ibu kota Kabupaten Maluku
Tenggara Barat.
19 Maret
Waktu : 10.00 WIBMagnitude : 5,4
pada skala RichterPusat gempa sekitar
183,6 km di laut arah barat daya Banda
Aceh.
28 Maret
Waktu : 23.09 WIBMagnitude : 8,7
pada skala Richter Epicenter : 2,1
derajat Lintang Utara dan 97 derajat
Bujur TimurKedalaman : 33
kilometerPusat gempa di antara Pulau
Nias (Sumatera Utara) dan Pulau
Simeulue (Nanggroe Aceh Darussalam).
(Tempo)
top related