09 hidroponik

Post on 19-Jun-2015

982 Views

Category:

Education

48 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Mata kuliah Irigasi Drainase

TRANSCRIPT

HIDROPONIKIrigasi dan Drainase – Pertemuan 9

HIDROPONIK ITU APA?? Hidroponik berasal dari bahasa latin

yang terdiri dari kata hydro yang berarti air dan ponos yang berarti kerja.

Hidroponik diartikan sebagai pengerjaan atau pengelolaan air sebagai media tumbuh tanaman dan tempat mengambil unsur hara yang diperlukan pada budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam.

HIDROPONIK ITU APA?? Tanaman yang dibudidayakan secara

hidroponik dapat tumbuh dengan baik jika daerah perakarannya memperoleh cukup udara, air, dan unsur hara.

Pemberian nutrisi atau unsur hara merupakan faktor yang menentukan dalam usaha hidroponik.

Nutrisi diberikan dalam bentuk larutan harus secara tepat jumlah, komposisi ion, maupun temperatur.

SEJARAH HIDROPONIK

5

Metode tanam hidroponik ini sudah digunakan pada Abad ke- 16 pada suku aztek , pada tahun 1930-an secara komersil baru dikembangkan oleh seorang Peneliti “Pusat Penelitian Pertanian California AS” , Dr. W.F.Gericke .

KELEBIHAN HIDROPONIK penggunaan lahan lebih efisien, tanaman berproduksi tanpa menggunakan

tanah, tidak ada resiko untuk penanaman terus

menerus sepanjang tahun, kuantitas dan kualitas produksi lebih tinggi dan

lebih bersih, penggunaan pupuk dan air lebih efisien, periode tanam lebih pendek, dan pengendalian hama dan penyakit lebih mudah.

KEKURANGAN HIDROPONIK membutuhkan modal yang besar; pada “Close System” (nutrisi disirkulasi), jika

ada tanaman yang terserang patogen maka dalam waktu yang sangat singkat seluruh tanaman akan terkena serangan tersebut; dan

pada kultur substrat, kapasitas memegang air media substrat lebih kecil daripada media tanah; sedangkan pada kultur air volume air dan jumlah nutrisi sangat terbatas sehingga akan menyebabkan pelayuan tanaman yang cepat dan stres yang serius.

PRINSIP TEKNIK HIDROPONIK :Pengelolaan Air dan Nutrisi

PRINSIP TEKNIK HIDROPONIK :Pengelolaan Air dan Nutrisi

PRINSIP TEKNIK HIDROPONIK :Media Tumbuh

Kultur AirMerupakan sistem tertutup (“closed

system”) di mana akar tanaman terekspos larutan nutrisi tanpa media tanaman dan larutan disirkulasi

Termasuk didalamnya adalah Nutrient Film Technique (NFT), Dynamic Root Floating (DRF), the Deep Flow Technique (DFT) dan Aeroponic (Jensen 1990; Jensen dan Collins 1985; Kao 1990).

PRINSIP TEKNIK HIDROPONIK :Media Tumbuh

Kultur SubstratKultur substrat atau agregat adalah kultur

hidroponik dengan menggunakan media tumbuh yang bukan tanah sebagai pegangan tumbuh akar tanaman dan mediator larutan hara

Pada umumnya, pemberian larutan dilakukan dengan sistem terbuka (“open system”), artinya larutan yang diberikan ke tanaman tidak digunakan lagi

PRINSIP TEKNIK HIDROPONIK :Media Tumbuh

Kultur SubstratMedia tanam yang digunakan antara lain

pasir, kerikil, batuan alam, arang sekam, batu apung , media gravel, perlite, rockwool, pasir, serbuk gergaji, peat moss atau vermikulit, coco peat

Syarat media tumbuh antara lain adalah bertekstur seragam dengan ukuran butir sedang, bersih dari kotoran, dan steril (Resh 1985; Douglas 1985).

MACAM SISTEM HIDROPONIK

Nutrient Film Technique (NFT)Air dialirkan ke deretan akar tanaman secara dangkal / tipis

(3mm). Akar tanaman berada di lapisan dangkal yang mengandung

nutrisi sesuai dengan kebutuhan tanaman.

Kekurangan sistem NFT adalah: Membutuhkan supplai listrik terus menerus karena apabila

listrik mati selama beberapa jam terutama siang hari, tanaman terancam mati total.

Bila terjadi infeksi penyakit terhadap salah satu tanaman, maka seluruh tanaman akan tertular dalam waktu singkat.

Membutuhkan investasi awal yang besar.

MACAM SISTEM HIDROPONIK

Untuk membuat lapisan nutrisi diperlukan syarat-syarat: kemiringan talang tempat mengalirnya larutan nutrisi

ke bawah benar-benar seragamkecepatan aliran nutrisi tidak boleh terlalu tinggi

dengan mempertimbangkan kemiringan talanglebar talang harus memadai untuk menghindari

terbendungnya aliran nutrisi oleh kumpulan akar dasar talang harus rata dan tidak melengkung untuk

mencapai kedalaman nutrisi yang disyaratkanlarutan nutrisi disirkulasikan secara berkala.

MACAM SISTEM HIDROPONIK Floating Hydroponic System (FHS)

Adalah budidaya tanaman dengan cara menancapkan tanaman pada lubang styrofoam yang mengapung pada larutan nutrisi dalam suatu bak atau kolam sehingga akar tanaman terendam dan dapat menyerap larutan nutrisi.

MACAM SISTEM HIDROPONIK Hidroponik Substrat

Hidroponik substrat adalah metode budidaya tanaman dimana akar tanaman tumbuh pada media porus selain tanah yang dialiri larutan nutrisi sehingga memungkinkan tanaman memperoleh air, nutrisi, dan oksigen secara cukup.

Media tanam yang baik mempunyai karakteristik dapat menyerap dan menghantarkan air, tidak mempengaruhi pH air, tidak berubah warna, tidak mudah lapuk. Media tanam yang digunakan dapat berasal dari bahan organik maupun anorganik.

Sistem irigasi pada hidroponik substrat dibedakan menjadi dua yaitu dengan irigasi tetes dan irigasi pasang surut (ebb and flow),

AeroponikSampai saat ini masih belum jelas apakah

aeroponik digolongkan dalam hidroponik atau merupakan golongan tersendiri.

Aeroponik adalah cara bercocok tanam dimana akar tanaman tergantung di udara dan disemprot dengan larutan nutrisi secara terus menerus.

BEBERAPA JENIS SISTEM HIDROPONIK

Wick SistemWick sistem merupakan hidroponik dengan menggunakan sumbu untuk membantu tanaman dalam menyerap air nutrisi dari wadah tampung .

PENERAPAN WICK SISTEM DALAM HIDROPONIK

Selada hidroponik dengan wick sistem

HIDROPONIK SAYURAN DENGAN METODE

WICK SISTEM

1. Persiapan alat dan bahan

Kotak Styrofoam Pot PlastikSumbu Kompor / Kain

PupukRockwool / Busa

2. Tahap Pembibitan

1. Potong Rockwool / Busa ukuran 2 cm x 2 cm, dilubangi bagian atasnya , kemudian selupkan dedalam air sampai basah . Susun di tray dengan rapi

2. Masukkan biji sayuran kedalam lubang , kemudian disemprot dengan air kembali sampai basah . Letakkan tray di tempat yang terlindung tetapi terkena matahari secara tidak langsung .

3. Jaga kelembapan benih setiap hari , jika terlalu kering dapat disemprot dengan air . Dalam 2 x 24 jam benih sudah tumbuh . Biarkan sampai 2 minggu di tempat pembibitan .

1. Setelah ditanam , sayur tersebut disiram dengan larutan secara manual setiap hari sampai akar tumbuh sampai ke permukaan air . Setelah akar tumbuh sampai permukaan air maka penyiraman dihentikan .

2. Letakkan sayuran tersebut ditempat yang terkena matahari langsung , jika memungkinkan sayuran tersebut terlindung dari hujan . Lakukan pengecekan tinggi permukaan air larutan diwadah , jika kurang dapat ditambahkan larutan yang baru.

3. Perawatan Tanaman

2. Tahap Penanaman1. Siapkan terlebih dahulu

larutan pupuk . 5 ml Larutan A + 5 ml larutan B . Campurkan kedalam 1 liter air . Banyaknya larutan yang dibuat disesuaikan dengan besar wadah yang digunakan .

2. Masukkan benih beserta rockwoolnya ke pot kecilnya . Lalu disekeliling rockwool tersebut dimasukkan kerikil kecil supaya posisi benih tidak mudah tergoncang.

4. Tahap Panen

1. Lebih kurang 30 – 40 hari sayuran yang ditanam sudah dapat dipanen .

2. Cabut tanaman dari pot kecilnya , bersihkan pot dari sisa sisa akar sayur dan pot tersebut dapat digunakan untuk penanaman berikutnya .

MACAM SISTEM HIDROPONIK Sistem Vertikultur

Vertikultur diserap dari bahasa Inggris yang berasal dari kata "vertical" dan "culture" yang artinya, teknik budidaya tanaman secara vertikal, sehingga penanamannya menggunakan sistem bertingkat. 

Teknik ini berawal dari gagasan "vertical garden" yang dilontarkan oleh sebuah perusahaan benih di Swiss, sekitar tahun 1945 yang lalu. 

Tujuan utama aplikasi teknik vertikultur adalah memanfaatkan lahan sempit seoptimal mungkin (Agus Andoko, 2004).

TUGAS

Buat Usulan Proposal PKM 5 bidang, mengenai Sistem Hidroponik

Jangka waktu tugas 2 minggu 1 Kelompok maksimal 4 orang Pembimbing :

SDRESDARUIRN

top related