06 - perancangan sistem informasi

Post on 13-Apr-2016

53 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

sistem informasi

TRANSCRIPT

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN DATA FLOW DIAGRAM (DFD)

Structured System Analysis and Design Methodology (SSADM)

Mahmud Yunus, S.Kom., M.Pd., M.T.2015

Data Flow Diagram (DFD)

• DFD adalah representasi grafik yang menggambarkan aliran data/informasi dan transformasi informasi yang diaplikasikan sebagai data yang mengalir dari perangkat masukan (input) dan keluaran (output).

• DFD dapat menjadi elemen kunci untuk merancang database yang dibutuhkan.

• DFD awalnya dikembangkan oleh Chris Gane dan Trish Sarson pada tahun 1979 yang termasuk dalam kategori Structured System Analysis and Design Methodology (SSADM)

• DFD berbasis pada proses dekomposisi fungsional dari sebuah sistem.

• Pada tahun 1980-an, Edward Yourdon dan Tom De Marco memperkenalkan DFD model lain, yaitu mengubah bentuk persegi dengan sudut lengkung sebagai peggambaran suatu PROSES menjadi bentuk lingkaran

Pemakaian DFD

• System Analyst berusaha memahami kebutuhan informasi secara konseptual melihat bagaimana data mengalir melalui organisasi, proses, dan output yang dihasilkan.

• Pada proses analisa terstruktur, SA menggunakan teknik DFD untuk membuat representasi secara grafik dari proses data yang melalui organisasi.

• Keuntungan menggunakan DFD1. Menghindari implementasi secara teknis pada awal tahapan analisa.2. Lebih memahami hubungan antar sistem dan sub-sistem.3. Mengkomunikasi sistem saat ini dengan user.4. Analisa dari sistem usulan untuk menentukan apakah data dan proses

yang dibutuhkan telah didefinisikan.

Konvensi Notasi Pada DFD

Langkah Pembuatan DFD

1 •Buat daftar External Entitas, Data Flows, Processes, dan Data Store

2 •Buat Diagram Context (DFD level 0) dari Sistem yang dimodelkan

3 •Buat DFD level 1 dengan dekomposisi dari setiap proses pada DFD level 0

4 •Periksa kemungkinan kesalahan, penamaan pada proses dan data flow

5 •Jika diperlukan, lakukan proses dekomposisi dari setiap proses pada DFD level sebelumnya hingga terlihat semua proses yang terjadi dan penyimpanan datanya

Penomoran Proses Dalam DFD

Level Diagram

Nama Diagram Penomoran Proses

0 Contex

1 Diagram level 1: ... 1, 2, 3, 4 ...

2 Diagram level 2: ... 1.1, 1.2, 1.3, 2.1, 2.2, 2.3, 3.1 ...

3 Diagram level 3: ... 1.1.1, 1.1.2, 1.2.1, 1.2.2, 3.1.1 ...

Diagram Konteks (Context Diagram)

• Diagram Konteks merupakan level tertinggi dari DFD dan hanya memiliki satu proses yang mewakili sistem secara keseluruhan (umum).

• Proses diberi nomor nol

Langkah Pembuatan Diagram Konteks

1. Tuliskan case dari sistem sebagai process, misalkan Order System2. Tuliskan entitas yang berinteraksi dengan sistem (Customer,

management, Accounting, dan Warehouse)3. Tuliskan data flow interaksi antara entitas dengan process.

– Customer → membuat order, membatalkan order, menerima informasi order, menerima konfirmasi pengiriman.

– Accounting → menerima invoice, memproses tagihan– Warehouse → menyediakan informasi persediaan, menerima order

yang telah diApprove, Mengirim status pengiriman, Mengirim Tracking Number.

– Management → Menerima laporan penjualan

Contoh Diagram Konteks “Pemesanan Barang”

Pengembangan DFD

• DFD dikembangkan secara konseptual berdasarkan perspektif dari atas kebawah melalui metode leveling / partitioning / decompose.

• Aturan dasar:– DFD minimal memiliki satu proses.– Satu proses harus menerima paling sedikit satu data flow masuk

kedalam proses dan membuat minimal satu data flow meninggalkan proses.

– Data store minimal terhubung ke satu proses– Entitas external tidak dapat terhubung satu sama lainnya, kalau

mereka berkomunikasi secara independent, tetapi bukan merupakan bagian dari sistem

• Diagram context dikembangkan menjadi DFD Level 1 dan seterusnya. Semua input dan output dari diagram sebelumnya adalah konstan (balancing).

Hal Yang Tidak Diperbolehkan

Hal Yang Tidak Diperbolehkan

Pengertian Istilah-Istilah

• Suatu Spontaneous generation process adalah proses yang tidak memiliki input.

• Suatu Black hole process adalah proses yang tidak memiliki output

• Suatu Gray hole process adalah proses yang paling sedikit memiliki satu input dan satu output, tetapi input tidak mencukupi bagi proses untuk menghasilkan output.

top related