02-perspektif epi
Post on 08-Apr-2018
226 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
8/7/2019 02-Perspektif EPI
1/22
Poppy S. Winanti HI UGM 2007 1
Ekonomi Politik
InternasionalPerspektif EPI: Liberalisme
[Sumber: Mohtar Masoed]
-
8/7/2019 02-Perspektif EPI
2/22
Poppy S. Winanti HI UGM 2007 2
Asumsi-asumsi Dasar [1] Hakekat manusia: manusia merupakan makhluk
yang penuh damai dan mempunyai kemauanbekerja sama, berkompetisi secara konstruktif, danrasional menjamin kebebasan individu
Peran negara yang kuat dan aktif dapatmengancam kebebasan individu karenanya campurtangan negara dalam pasar akan merugikanmasyarakat
Kebebasan individu dijamin melalui mekanismepasar [invisible hand-Adam Smith; essence of life-Havel]
-
8/7/2019 02-Perspektif EPI
3/22
Poppy S. Winanti HI UGM 2007 3
Asumsi-asumsi Dasar [2] Kaum Liberal memandang ketegangan laten
antara negara dan pasar merupakan konflikantara penindasan dan kebebasan,kekuasaan dan hak individu, dogma otokratik
dan logika rasional. Pasar merupakanmekanisme paling bagus yang memuat nilai-nilai dan sifat-sifat yang diperjuangkan.
Pasar Bebas mengutamakan inisiatifindividu, pemilikan swasta, dan campurtangan pemerintah yang terbatas
-
8/7/2019 02-Perspektif EPI
4/22
Poppy S. Winanti HI UGM 2007 4
Asumsi-asumsi Dasar [3] Urusan internasional: negara-bangsa menunjukkan
sifat kooperatif, damai dan konstruktif melaluipersaingan secara harmonis. Perilaku negarabangsa = perilaku individu
Perdagangan internasional dipandang sebagaikegiatan saling menguntungkan bukan kompetisimemperebutkan kekayaan dan kekuasaan secarasaling mematikan
Perdagangan internasional harus dijalankansebebas mungkin tanpa ada hambatan dari negara-negara yang terlibat didalamnya
-
8/7/2019 02-Perspektif EPI
5/22
Poppy S. Winanti HI UGM 2007 5
Liberalisme Klasik Peran negara adalah menjalankan sedikit
urusan yang tidak bisa dikerjakan sendiri olehindividu pembentukan sistem hukum,jaminan keamanan nasional, dan membuatuang
Tokoh: Adam Smith, The Wealth of Nations
(1776); David Ricardo, Principle of PoliticalEconomy and Taxation(1817)
-
8/7/2019 02-Perspektif EPI
6/22
Poppy S. Winanti HI UGM 2007 6
John Stuart Mill (1805 1873) Liberalisme merupakan kekuatan perusak pada abad 18
[melemahkan wewenang kekuasaan negara dan memperkuatkebebasan individu]
Kemajuan sosial perlu dipahami sebagai kemajuan moraldan spiritual dan bukan hanya penumpukan kekayaan
Negara perlu melakukan tindakan terbatas dan selektif untukmengoreksi kegagalan dan kelemahan pasar
Negara harus berlepas tangan dalam sebagian besar[namun tidak di semua bidang kehidupan]. Negara perlu
campur tangan dalam bidang pendidikan anak, bantuan untukorang miskin, dengan asumsi inisiatif individu tidak memadaiuntuk meningkatkan kesejahteraan sosial
-
8/7/2019 02-Perspektif EPI
7/22
Poppy S. Winanti HI UGM 2007 7
Keynes (1883-1946) Keynesian Political Economy, Keynesian Economics, Liberalisme
versi Keynesian (mendominasi ekonomi politik internasionalmasa 1960-an 1970-an)
Mengkombinasikan pengaruh negara dan pasar, walaupunmasih dalam semangat Adam Smith, gagasan the invisiblehand hanya diterapkan pada sejumlah kecil isu dan memberipeluang lebih besar kepada negara, walaupun tetap terbatas,untuk menerapkan kebijakan yang konstruktif
Negara dapat menggunakan kekuasaannya untuk memperkuatdan memperbaiki beroperasinya mekanisme pasar tapi tidakdengan cara merkantilis yang nasionalis dan agresif maupuncara komunis yang mengutamakan daya paksa
Keynes memperjuangkan pasar bebas di berbagai bidangtermasuk perdagangan dan keuangan internasional, tetapi peranpositif pemerintah diyakininya dapat bermanfaat mengatasipersoalan yang tidak bisa ditangani oleh pasar seperti inflasi dan
pengangguran
-
8/7/2019 02-Perspektif EPI
8/22
Poppy S. Winanti HI UGM 2007 8
Teori Stabilitas Hegemonik Pasar internasional dapat berfungsi optimal ketika tersedia
public goods internasional yang dalam penyediaannya
membutuhkan biaya yang luar biasa besar perdaganganbebas, perdamaian dan keamanan, perimbangan kekuatan,pembayaran internasional yang sehat
Ketika muncul suatu kekuatan hegemon yang bersedia
menanggung beban penyediaan barang-barang publiktersebut, maka ekonomi dunia cenderung mengalamipertumbuhan tinggi dan kemakmuran karena manfaat dariperdagangan bebas, keamanan dan perdamian, maupun
mata uang yang sehat merangsang perkembangan pasar dimana-mana.
Belanda negara hegemon abad 18, Inggris negara hegemonabad 19, dan AS negara hegemon masa pasca Perang DuniaII
-
8/7/2019 02-Perspektif EPI
9/22
Poppy S. Winanti HI UGM 2007 9
Kebangkitan Kembali Liberalisme
Klasik Friedrich von Hayek (1899 1992) sosialisme
dan pengaruh negara yang semakin meningkatmerupakan ancaman fundamental terhadapkebebasan individual
Milton Friedman (1912 - )
kontrol pemerintahselalu menimbulkan ketimpangan dan inefisiensikarenanya intervensi negara dalam kehidupan privatharus diminimalisir. Kebebasan politik berkaitan erat
dengan kebebasan ekonomi, dan yang palingmampu menjamin keduanya adalah pasar bebasdan bukan tindakan negara.
-
8/7/2019 02-Perspektif EPI
10/22
Poppy S. Winanti HI UGM 2007 10
Neo-Konservativisme/Neo-Liberal
(1980-an - ) Praktisi: PM Inggris Margaret Thatcher dan
Presiden AS Ronald Reagan Mengadopsi ide-ide Adam Smith, Hayek,
Friedman Kebijakan-kebijakan dirancang untuk
mengurangi kontrol negara atas kegiatan
sektor swasta dalam bentuk deregulasi danprivatisasi badan usaha milik negara
-
8/7/2019 02-Perspektif EPI
11/22
Poppy S. Winanti HI UGM 2007 11
EKONOMI POLITIK
INTERNASIONALPerspektif EPI: Merkantilisme
[Sumber: Mohtar Masoed]
-
8/7/2019 02-Perspektif EPI
12/22
Poppy S. Winanti HI UGM 2007 12
Memahami Merkantilisme 1 Pemahaman sempit kebijakan negara untuk
meningkatkan ekspor dan membatasi impor,sehingga tercipta surplus perdagangan yang
penting bagi penciptaan kekayaan & kekuasaan
Pemahaman luas:(1) periode sejarah tertentu
(2) perspektif filosofis
(3) kebijakan negara
-
8/7/2019 02-Perspektif EPI
13/22
Poppy S. Winanti HI UGM 2007 13
Memahami Merkantilisme 2 Periode sejarah [abad 16 18, masa kejayaan
Merkantilis]:Dicirikan dengan persaingan antara negara-negaraEropa untuk menimbun kekayaan, melindungiindustri nasional, menciptakan surplusperdagangan, dan kolonisasi
Perspektif filosofis
Menggambarkan peran negara dalam prosesekonomi [Alexander Hamilton proteksi; FriederichList kemampuan berproduksi]
-
8/7/2019 02-Perspektif EPI
14/22
Poppy S. Winanti HI UGM 2007 14
Memahami Merkantilisme 3 Kebijakan
- Menggambarkan upaya berbagai pemerintahdalam arena EPI kontemporer untuk membantuindustri nasional mereka dalam memperolehkeunggulan komparatif.
- Untuk mengakumulasi dan mempertahankankekayaan dan kekuasaan mereka, negara terdoronguntuk melakukan intervensi dan mempengaruhiperkembangan dalam ekonomi domestik maupunekonomi internasional [Neo-merkantilis]
-
8/7/2019 02-Perspektif EPI
15/22
Poppy S. Winanti HI UGM 2007 15
Kebangkitan Neo-merkantilisme Merefleksikan kebijakan ekonomi politik yang
nasionalis yang diadopsi berbagai negara pascaPerang Dunia II untuk melindungi diri dari
perkembangan ekonomi politik internasional yang
tidak menentu Karakteristik: (1) cenderung defensif (2)
menggurangi penggunaan instrumen proteksionis
tradisional seperti hambatan tarif melainkan melaluipemberian subsidi dan perlindungan terhadap
industri nasional (strategic trade policy)
-
8/7/2019 02-Perspektif EPI
16/22
Poppy S. Winanti HI UGM 2007 16
Benign Vs. malevolent
mercantilist(Gilpin) Malevolent mercantilist: kebijakan ekonomi
proteksionis yang ekspansif melaluipenguasaan wilayah lain dan perang.Dipraktekkan oleh Nazi Jerman, Jepang
sebelum Perang Dunia II Benign mercantilist (neo-mercantilism):
kebijakan ekonomi proteksionis yang
defensif. Tujuannya untuk melindungi diri dariancaman dari luar. Dipraktekkan oleh Jepangpasca Perang Dunia II.
-
8/7/2019 02-Perspektif EPI
17/22
Poppy S. Winanti HI UGM 2007 17
EKONOMI POLITIK
INTERNASIONALPerspektif EPI: Strukturalisme
[Sumber: Mohtar Masoed]
-
8/7/2019 02-Perspektif EPI
18/22
Poppy S. Winanti HI UGM 2007 18
Memahami Strukturalis Bersumber dari ajaran-ajaran Karl Marx dan Fredrich Engels. Marx memusatkan perhatian pada struktur produksi yang
inheren dalam kapitalisme didalamnya terdapat dinamikayang menghasilkan kelas-kelas sosial pergulatan antarkelas melahirkan krisis
Inti argumen strukturalisme adalah bahwa struktur ekonomi
berpengaruh besar terhadap distribusi kekayaan dankekuasaan. Lembaga-lembaga yang berkaitan dengan kapitalisme global
dengan sendirinya mengistimewakan posisi negara-negara
dominan, sehingga menciptakan suatu jaringan dependensiyang, dalam beberapa hal, menghidupkan kembali hubungankolonial antara negara penjajah dengan tanah jajahannya diabad 19 lalu
-
8/7/2019 02-Perspektif EPI
19/22
Poppy S. Winanti HI UGM 2007 19
Perkembangan Strukturalisme(1) Dependensia yang menggambarkan
ketergantungan NSB terhadap NIM(2) Teori sistem dunia modern yang
menjelaskan prestasi negara-negaraberdasar posisinya dalam pembagiankerja internasional yang berlaku
-
8/7/2019 02-Perspektif EPI
20/22
Poppy S. Winanti HI UGM 2007 20
Teori Dependensia Inti teori dependensia adalah struktur ekonomi
politik global memperbudak NSB di Selatandengan cara membuat mereka tergantung padanegara-negara inti kapitalis di Utara
Beberapa varian dalam teori dependensia :
(1) Theotonio Dos Santos ekonomi negara-negaratertentu ditentukan oleh perkembangan dan ekspansiekonomi negara lain tempat mereka menggantungkan diri(2) Andre Gunder Frank the development of
underdevelopment(3) Raul Prebisch memakai lembaga internasional untukmerombak struktur ekonomi internasional demimengangkat nasib NSB
-
8/7/2019 02-Perspektif EPI
21/22
Poppy S. Winanti HI UGM 2007 21
Teori Sistem Dunia Modern Bersumber dari pemikiran Immanuel Wallerstein
Sistem dunia modern dicirikan oleh:(1) suatu mekanisme pembagian kerja yang tunggal dimana
masing-masing negara saling-tergantung pada pertukaran
ekonomi(2) penjualan produk dan barang demi memperoleh
keuntungan
(3) pembagian dunia ke dalam tiga wilayah fungsional atauunit sosio-ekonomi (inti, periferi, semi-periferi) yang sesuaidengan peran yang dimainkan oleh negara dari masing-masing wilayah itu di dalam ekonomi internasional.
-
8/7/2019 02-Perspektif EPI
22/22
Poppy S. Winanti HI UGM 2007 22
PERSPEKTIF EKONOMI-POLITIK INTERNASIONAL[Sumber: Mohtar Masoed]
LIBERAL MERKANTILIS STRUKTURALIS
AKTOR UTAMA Individu/perusahaan Negara-bangsa Kelas Sosial
TUJUAN Maksimalisasi kesejahteraanglobal
Maksimalisasi kepentingannasional
Maksimalisasikepentingan kelas
SIFAT SISTEMINTL
Harmonis, menguntungkansemua yang terlibat
Konfliktual, hanyamengungtungkan yang kuat
Konfliktual, hanyamengungtungkan yangkuat
PERANANNEGARA
Sekunder; menjaminprasarana pendukung pasar
Primer; memperjuangkankepentingan nasional
Primer; memperjuangkankepentingan kelas
RESEPKEBIJAKAN
Efisiensi ekonomi,manfaatkan SDA yangtersedia dalam sistem
internasional, jaringanintervensi pasar
Bangsa yang lemah harusintervensi pasar utkmelindungi ek. Domestik dari
dominasi asing
Bangsa yg lemah hrsmenghindarkan diri darikaitan sistem kapitalis
internasional; tekankanstrategi autarchy
TOKOH Adam Smith, David Ricardo,Keynes, John Stuart Mill
Alexander Hamilton,Friederich List, Robert Gilpin
Karl Marx, Wallerstein,Theotonio Dos Santos,
Andre Gunder Frank, RaulPrebisch
top related