amniotomi

7
Amniotomi Indikasi amniotomi : apabila selaput ketuban belum pecah dan pembukaan sudah lengkap. Cara melakukan amniotomi : 1. Jari telunjuk dan jari tengah tangan kanan di masukkan ke dalam jalan lahir sampai sedalam kanalis servikalis. 2. Setelah kedua jari berada dalam kanalis servikalis, maka posisi jari di ubah sedemikian rupa, sehingga telapak tangan menghadap ke atas. 3. Tangan kiri kemudian memasukkan pengait (1/2 kocher) ke dalam jalan lahir dengan tuntunan kedua jari yang telah ada di dalam. 4. Ujung pengait di letakkan di antara jari telunjuk dan jari tengah tangan yang dalam. 5. Tangan yang di luar kemudian memanipulasi ½ kocher tersebut untuk dapat menusuk dan merobek selaput ketuban. Nb : dapat juga menusuk pengait khusus tersebut dengan satu tangan, yaitu pengait di jepit di antara jari tengah dan jari telunjuk tangan kanan, kemudian dimasukkan tangan kanan ke dalam jalan lahir sedalam kanalis servikalis. Pada waktu tindakan ini, salah seorang asisten menahan kepala janin ke dalam pintu atas panggul. Proses persalinan 3 faktor yang sangat berperan dalam proses kelahiran bayi :

Upload: sicilia-eha

Post on 23-Dec-2015

12 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Amniotomi

Amniotomi

Indikasi amniotomi : apabila selaput ketuban belum pecah dan pembukaan sudah lengkap.

Cara melakukan amniotomi :

1. Jari telunjuk dan jari tengah tangan kanan di masukkan ke dalam jalan lahir sampai

sedalam kanalis servikalis.

2. Setelah kedua jari berada dalam kanalis servikalis, maka posisi jari di ubah sedemikian

rupa, sehingga telapak tangan menghadap ke atas.

3. Tangan kiri kemudian memasukkan pengait (1/2 kocher) ke dalam jalan lahir dengan

tuntunan kedua jari yang telah ada di dalam.

4. Ujung pengait di letakkan di antara jari telunjuk dan jari tengah tangan yang dalam.

5. Tangan yang di luar kemudian memanipulasi ½ kocher tersebut untuk dapat menusuk dan

merobek selaput ketuban.

Nb : dapat juga menusuk pengait khusus tersebut dengan satu tangan, yaitu pengait di jepit di

antara jari tengah dan jari telunjuk tangan kanan, kemudian dimasukkan tangan kanan ke dalam

jalan lahir sedalam kanalis servikalis. Pada waktu tindakan ini, salah seorang asisten menahan

kepala janin ke dalam pintu atas panggul.

Proses persalinan

3 faktor yang sangat berperan dalam proses kelahiran bayi :

1. Power His ibu dan kekuatan ibu mengedan

2. Passage Jalan lahir (jalan lahir cukup luas untuk di lewati kepala bayi)

3. Passanger Bayi ( ukuran bayi, posisi dan presentasi bayi )

Cardinal Movement :

1. Engagement

2. Descend

3. Fleksi

4. Putaran paksi dalam

5. Ekstensi

6. Putaran paksi luar

Page 2: Amniotomi

7. Ekspulsi

Teknik melahirkan bayi

Lahirnya kepala

Setelah tampak kepala bayi dengan diameter 5-6 cm membuka vulva maka lindungi

perineum dengan satu tangan yang di lapisi dengan kain bersih dan kering. Tangan yang

lain menahan kepala bayi untuk menahan posisi defleksi dan membantu lahirnya kepala.

Periksa kemungkinan adanya lilitan tali pusat dan ambil tindakan yang sesuai jika hal

tersebut terjadi.

Jika tali pusat melilit leher secara longgar, lepaskan lewat bagian atas kepala bayi.

Jika lilitan sangat erat maka jepit tali pusat dengan klem pada dua tempat, kemudian

potong tali pusat diantara dua klem tersebut.

Hisap lendir pada mulut bayi sebelum menghisap pada hidung.

Page 3: Amniotomi

Menghisap hidung lebih dulu dapat menyebabkan bayi menarik napas dan terjadi aspirasi

mekonium atau cairan yang ada di mulutnya.

Setelah menyeka mulut dan hidung bayi serta memeriksa tali pusat, tunggu kontraksi

berikut sehingga terjadi putaran paksi luar secara spontan.

Lahirnya bahu

Setelah kepala melakukan putaran paksi luar,pegang secara biparietal. Anjurkan ibu

untuk mengedan saat kontraksi. Dengan lembut, gerakan kepala kearah bawah dan distal

hingga bahu depan muncul di bawah arkus pubis dan kemusian gerakkan kea rah atas dan

distal untuk melahirkan bahu belakang.

Melahirkan seluruh tubuh bayi

- Saat bahu posterior lahir, geser tangan ke bawah kea rah perineum dan sanggah bahu dan

lengan atas bayi pada tangan tersebut.

- Gunakan tangan yang sama untuk menopang lahirnya siku dan tangan posterior saat

melewati perineum.

- Tangan bawah menopang samping lateral tubuh bayi saat lahir.

- Secara simultan, tangan atas menelusuri dan memegang bahu, siku, dan lengan bagian

anterior.

- Lanjutkan penelusuran dan memegang tubuh bayi ke bagian punggung, bokong dan kaki.

- Dari arah belakang, sisipkan jari telunjuk tangan atas di antara bayi yang kemudian di

pegang dengan ibu jari dan ketiga jari tangan yang lainnya.

Penanganan bayi baru lahir

- Letakkan bayi di atas kain atau handuk yang telah di siapkan pada perut ibu dan

posisikan kepala bayi sedikit lebih rendah dari tubuhnya.

- Segera keringkan sambil melakukan rangsangan taktil pada tubuh bayi dengan kain atau

selimut di atas perut ibu. Pastikan bahwa kepala bayi tertutup dengan baik.

Periksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam uterus.

Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikkan oksitosin 10 unit i.m di 1/3 paha atas

bagian distal lateral ( lakukan aspirasi sebelum menyuntik oksitosin)

Page 4: Amniotomi

Dalam waktu 2 menit setelah bayi lahir, jepit tali pusat dengan klem kira-kira 3cm dari

pusat bayi. Mendorong isi tali pusat kea rah distal ( ibu) dan jepit kembali tali pusat pada

2 cm dari distal klem pertama.

Dengan satu tangan pegang tali pusat yang telah di jepit (lindungi perut bayi) dan lakukan

pengguntingan tali pusat di antara kedua klem tersebut.\

Persalinan adalah proses di mana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari uterus ibu.

Persalinan normal adalah persalinan yang terjadi pada usia kehamilan cukup bulan (> 37

minggu) tanpa adanya penyulit.

- Persalinan preterm : persalinan yang terjadi pada usia kehamilan 20 - 37 minggu di

hitung dari hari pertama haid terakhir

- Persalinan aterm : persalinan yang terjadi pada usia kehamilan 37 - 42 minggu di hitung

dari HPHT

- Kehamilan postterm : kehamilan > 42 minggu

Persalinan preterm

Etiologi :

1. Aktivasi aksis kelenjar hipotalamus-hipofisis-adrenal baik pada ibu maupun pada janin

akibat stress pada ibu atau janin

2. Inflamasi desidua – karioamnion atau sistemik akibat infeksi ascenden dari traktus

genitourinaria atau infeksi sistemik

3. Pendarahan desidua

4. Peregangan uterus patologik

5. Kelainan pada uterus atau serviks

Diagnosis :

1. Kontraksi berulang sedikitnya setiap 7 - 8 menit sekali, atau 2 - 3 kali dalam waktu 10

menit

Page 5: Amniotomi

2. Adanya nyeri pada punggung bawah

3. Pendarahan bercak

4. Pemeriksaan serviks menunjukkan telah terjadi pembukaan sedikitnya 2 cm, dan

penipisan 50-80%

5. Presentasi janin rendah, sampai mencapai spina isciadika

6. Selaput ketuban pecah dapat merupakan tanda awal terjadinya persalinan preterm

7. Terjadi pada usia kehamilan 22 – 37 minggu

Manajemen :

- Menghambat proses persalinan preterm dengan pemberian tokolitik. Obat tokolitik yang

di gunakan antara lain :

Nifedipin oral 10 mg/oral di ulang 2-3 kali per jam, di lanjutkan tiap 8 jam sampai

kontraksi hilang. Obat dapat di berikan jika timbul kontraksi berulang.

Obat β-mimetik seperti salbutamol

- Pematangan surfaktan paru janin dengan kortikosteroid (Dexametason 1 ampul (5mg)

diberikan 4x per 6 jam selama 24 jam secara intramuscular di bokong)

- Pencegahan terhadap infeksi