amdal damopolii

Upload: syafrian-adiguna-pangerang

Post on 08-Mar-2016

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

MA

TRANSCRIPT

PENGERTIAN, PROSES DAN MANFAAT AMDAL

PENGERTIAN, PROSES DAN MANFAAT AMDALOleh :

J. Damopolii1. Pendahuluan

Kegiatan pembangunan merupakan upaya manusia mendayagunakan sumber alam dan lignkungan untuk meningkatkan taraf hidupnya. Begitu cepatnya perkembangan peradaban umat manusia terutama didukung kemampuannya untuk mengembangkan dan menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka sampailah pada suatu taraf budaya dimana menganggap dirinya mampu mengausai dan memanipulir alam lingkungan untuk kepantingan dirinya. Akibatnya timbullah berbagai masalah lingkungan yang sangat merugikan umat manusia seperti terjadinya erosi, banjir, kekeringan, pencemaran, pemborosan sumber alam dan lain sebagainya. Berbagai masalah tersebut timbul karena keputusan pembangunan hanya didasarkan kepada kepentingan ekonomi tanpa memperhitungkan aspek lingkunagnnya.

Dengan adanya berbagai pengalaman tersebut, timbullah era pemikiran baru pemecahan masalah-masalah akibat pembangunan tidaklah cukup dengan ilmu dan teknologi belaka, melainkan harus melalui pemahaman hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan hidupnya secarah menyeluruh. Pertimbangan ini didasarkan pada kenyataan bahwa lingkungan hidup perlu tetap dijaga kemampuan daya dukungnya karena lingkungan hidup mempunyai fungsi :1. Sebagai ruang tempat tinggal manusia;

2. Sebagai sumberdaya, baik hayati maupun non hayati yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia;

3. Dapat memberikan pelayanan dan perlindungan bagi kepentingan manusia.

Sehubungan dengan itu maka setiap kegiatan dan pendayagunaan sumber alam dan lingkungan hidup harus didasarkan kepada :

a. Daya guna dan hasil guna yang optimum dalam batas-batas kelestariannya yang mungkin dapat dicapai;

b. Tidak mengurangi kemampuan dan kelestarian sumber alam lain yang berkaitan dalam suatu ekosistem;

c. Memberikan kemungkinan untuk mempunyai pilihan penggunaan bagi pembangunan dimasa depan.

Pembangunan yang demikian inilah yang kita sebut sebagai pembagunan yang berwawasan lingkungan.

Untuk dapat tercapai pembangunan yang berwawasan lingkungan maka salah satu cara yang dapat dilaksanakan adalah penerapan dan pelaksanaan analisis mengenai dampak lingkungan bagi suatu rencana kegiatan pembangunan yang diperkirakan akan menimbulkan dampak penting bagi lingkungan. Dari hasil analisis ini dapat diketahui secara lebih rinci dampak posistif dan dampak negatif dari hasil kegiatn pembagunan tersebut, sehingga sejak dini dapat dipersiapkan langkah untuk menanggulangi dampak hegatif dan mengembangkan dampak positif.

III. SEJARAH RINGKAS AMDAL

1. Amerika |Serikat

Analisi mengenai dampak lingkungan (AMDAL), mulai berkembang sejak diundangkannya National Eenvironmental Policy Act, dilaksanakan NEPA pada tahun 1970 di Amerika Serikat. Undang-undang dimaksud untuk membina hubungan serasi, produktif dan menyenangkan antara manusia dengan lingkungannya. Tujuan nasional dari undang-undang ini (Center, 1977) adalah :

a. Memenuhi tanggung jawab setiap generasi sebagai pengawas terhadap lingkungan bagi kepentingan generasi.

b. Menjamin bagi semua orang amerika yang menyangkut keselamatan, kesehatan, produktif, estetika dan budaya yang menyenangkan disekitarnya.

c. Mencapai daya guna yang sebesar-besarnya darfi lingkungan tanpa perusakan, resiko kesehatan dan keselamatan atau berbagai konsekwensi yang tidak di inginkan.

d. Melindungi berbagai warisan sejarah dan budaya maupun warisa alam yang penting, serta suatu lingkungan yang dapat mendukung keanekaragaman dan variasi pilihan setiap individu.

e. Mencapai suatu kesinambungan antara jumlah manusia (populasi) dan penggunaan sumberdaya sehingga dapat diperoleh standar hidup yang tinggi serta kesenangan hidup.

f. Mencapai kualitas sumberdaya yang dapat pulih serta penderkatan maksimal untuk mendaur ulalngkan sumberdaya yang tak dapat pulih.

2. Canada

Di Canada tedapat suatu Federal Environmental Assessment and Review office yang bertugas mengelola amdal khususnya dalam panel diskusi amdal. FEARO ini bertugas untuk melaporkan tentang hasil panel diskusi amdal kepada menteri lingkungan hidup.

Sebagai kegiatan yang memerlukan amdal di Canada adalah :

a. Eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi.

b. Pembangunan jalan raya.

c. Pembangunan transmisi /pipa minyak dan gas bumi.

d. Pembangunan rel kereta api.

e. Pembangunan PLTA dan bendungan /dam.

f. Pembangunan generator yang menggunakan bahan fosil.

g. Pembangunan plan

h. Pembangunan pelabuhan udara dan pelabuhan laut.

i. Pembangunan industri.

j. Pertambangan

3. Jepang Berdasarkan undang-undang yang ditetapkan oleh diet(parlemen) pada tanggal 24 mei 1977 didirikan environment agency pada 1 juli 1971 (hard jasoemantri, 1983). Badan ini bertugas untuk menangani lingkungan hidup.

Pada tahun 1976 dan 1977, environment agency mengusulkan undang-undang tentang amdal kepada diet, tetapi tidak berhasil mendapat pengesahan. Selanjutnya peraturan pemerintah mengenai amdal ditetapkan pada tingkat perfectural dan kota madya (Dardak, 1985).4. Thailand Pada tahun 1975 disyahkan improvement and conservation of national environmental quality act b.e.2518 yaitu suatu undang-undang utama dalam rangka perlindungan lingkungan hidup. Undang-undang telah mengalami perubahan dalam tahun 1978 dan 1979. berdasar undang-undang ini didirikan national environmental board (neb) yang mengenai lingkungan hidup.Salah satu bagian dari sekertarian (neb) adalah environmental impact evaluation division, bertugas menganalisis dan membuat pikiran mengenai dampak suatu kegiatan terhadap lingkungan (Hard Jasoemanti, 1983).5. Philipina

Aprli 1977, national environmental protection council (nepc) didifrikan dengan presidental decree no. 1121 guna mengkoordinasikan dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan perlindungan. Nepc bertugas menilai amdal dari proyek-proyek yang diajukan oleh lembaga pemerintah (Hard Jasoemanti, 1983). Pada tanggal 6 juli 1977 melalui pd. No. 1152 diundangkanlah philipine envirnment code.p.d. mengharuskan pada proyek-proyek pembangunan untuk membuat amdal.6. Malaysia AMDAL diajukkan oleh sebuah ad hoc panel yang diangkat oleh direktur jenderal kuallitas lingkungan, yang dimulai pada tahun 1977. penggunaan ad hoc panel ini mengikuti contoh Canada(Hard Jasoemanti, 1983).

7. Indonesia AMDAL di Indonesia mulai dilaksanakan pertama kali pada pabrik semen nusantara cilacap pada tahun 1972. setelah tahun 1972 makin banyak proyek-proyek yang dillengkapi dengan amdal terutama seperti kegiatan pertamnbangan dan energi, industri dan lain sebagainya. Pada tanggal 11 maret 1982 disahkanlah uu no. 4 tahun 1982 tentang ketentuan-ketentuan pokok pengelolaan lingkungan hidup. Dalam undang-undang terdapat pasal 16 yang mewajibkan amdal bagi setiap rencana kegiatan yang diperkirakan mempunyai dampak penting terhadap lingkungan hidup.Pada tanggal 5 juli 1986 di sahkanlah peraturan pemerintah (PP) no.29 tahun 1986 tentang analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL). PP ini berlakuk efektif pada tanggal 5 juni 1986. III. PENGERTIAN, TUJUAN DAN KEGUNAAN AMDAL1. Pengertian

Heer dan Hagerty (1977) dalam bukunya environmental assessment and statement mendifinisikan amdal sebagai penafsiran dengan mengemukakan nilai-nilai kuantitatif pada beberapa parameter tertentu yang penting dimanan itu menunjukkan koalitas lingkungan sebelum, selama dan setelah adanya aktivitas.Betelle institute (1978) dalam bukunya the selction of projects of environmental impact assessment mengemukakan pengertian amdaql sebagai penfsiran atas semua faktor lingkungan yang relevan dan pengaruh sosial yang terjadi sebagai akibat yang disebabkan oleh aktivitas statu proyek.Munn (1987) dalam environmental impact assessment : prenciples and procedures dalam : SCOPE report no. 5 menyatakan bahwa AMDAL sebagai statu aktivitas untuk mengidentivikasi, menduga dampak lingkungan biogeo fisik dan kesehatan serta kesejahteraan manusia sebagai akibat dariu sesuatu peraturan, kebijaksanaan, program, proyek dan lain-lain.Jain (1981) mengemukakan bahwa amdal adalah suatu studi terhadap kemungkinan perubahan berbagai aspek sosial ekonomi dan kharateristik biofisik lingkungan yang diakibatkan oleh suatu rencana usulan kegiatan.Dalam pasal1 ayat 10 UU No. 4 tahun 1982 disebutkan bahwa amdal suatu hasil studi mengenai dampak sesuatu kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan, yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan.Dari berbagai definisi tersebut, jelas bahwa amdal merupakan hasil studi mengenai dampak lingkungan yang akan timbul akibat sesuatu rencana kegiatan apabila telah dilaksnakan nantinya. Hasil studi ini merupakan bahan masukan/alat bagi para pengambil keputusan dalam menetapkan kegiatan pengelolaan lingkungan yang perlu dilaksanakan oleh pemilik usulan kegiatan pembangunan maupun pihak-pihak lain yang berkepentingan atau berkaitan.

2. Tujuan

Terlaksananya pembangunan yang berwawasan lingkungan dan terkendalinya pemanfaatan sumberdaya alam secara bijaksana adalah tujujan pengelolaan lingkungan hidup. Untuk daspat terlaksananya tujuan tersebut maka sejak awal perencanaan kegiatan sudah harus diperkirakan perubahan kondisi lingkungan, baik yang menguntungkan (positi) ataupun yang merugikan (negatif) yang mungkin timbul sebagai akibat dilaksanakannya kegiatan pembangunan tersebut, sehingga sejak dini dapat dipersiapkan pengelolaannya. Untuk mengkaji perubahan kondisi lingkungan tersebut maka salah satu cara adalah dengan studi amdal. Amdal bertujuan untuk mengkajhi kemungkinan-kemungkinan perubahan kondisi lingkungan baik biogeofisik maupun sosial ekonomi dan budaya akibat adanya sesuatu kegiatan pembangunan. Untuk jelasnya perubahan kondisi/kualitas lingkungan akibat suatu kegiatan pembangunan dapat dilihat pada gambar sebagai berikut :

waktu gambar I: perubahan kondisi/koalitas lingkungan akibat kegiatan pembangunan

dengan diketahui secara terperinci berbagai dampak lingkungan akibat kegiatan pembangunan maka sejak dini dapat dipersiapkan pengelolaannya untuk memperkecil dampak negatif dan memperbesar dampak positifnya. 3. Kegunaana. kegunaan bagi pemrakasa/pemilik proyek

(1) dapat memberikasn gambaran yang jelas terhadap manfaat dan resiko seerta sasaran dari proyek.

(2) Memberikan gambaran yang jelas terhadap kondisi lingkungan baik biogeofisik majupun sosial ekonomi dan budaya dimana proyek tersebut akan digunakan. Dengan diketahui kondisi lingkungan tersebut maka pemilik proyek sudah dapat menyesuaikan berbagai program kegiatan dan sedapat mungkin dapat meningkatkan koalitas hidup serta koalitas lingkungan sekitarnya. Contoh a.1. : penyediaan tenaga verja, bahan baku, pengembangan ekonomi, pemeliharaan mutu lingkungan dan lain sebagainnya.(3) Sebagai bahan penguji secara komprehensif dari perencanaan proyek sehingga dapat diperkecil kelemahan-kelemahannya.

(4) Sebagai landasan perencanaan pengelolahan lingkungan yang baik sebagian bagian dari pengelolaan proyek secara keseluruhan.

(5) Menghindari kemungkinan terjadinya konflik terutama bila timbul masalah lingkungan didaerah tersebut.

(6) Meningkatkan pertisipasi masyarakat di sekitarnya terhadap pengaman keselamatan proyek.b. Kegunaan Bagi Pemerintah(1) memecah terjadinya kerusakan maupun pemborosan sumberdaya, baik yang dikelola proyek maupun tidak.(2) Menghindari konflik dengan proyek-proyek lainnya maupun dengan mashyarakat sekitarnya.

(3) Menjamin manfaat yang jelas dari sesuatu kegiatan bagi masyarakat umum.

(4) Memberikan jaminan bagi kelangsungan pembangunan yang berkelanjutan.

(5) Meningkatkan tanggung jawab semua pihak terhadap pengelolaan lingkungan secara baik.

(6) Dapat digunakan sebagai bahan masukkan bagi perencanaan pengelolaan lingkungan baik regional, nasional, maupun internasional.

(7) Berguna bagi kepentingan pengembangan ilmu poengetahuan dan teknologi.(8) Berguna bagi penilitai dan pengembangannya.

IV. PELALAKSANAAN AMDAL DI INDONESIA

Untuk penerapan AMDAL di indonesia, maka ditetapkanlah PP No. 29 Tahun 1986 tentang amdal yang kemudiannya dilakukan penyempurnaannya mnejadi PP. No. 51 Tahun 1993. berbagai kegiatan yang wajib dilengkapi amdal adalah kegiatan-kegiaan berskala besar, kompleks dan berdampak penting. Dampak penting tersebut ditentukan antaralain oleh :a. Besarnya jumlah manusia yang akan terkena dampak.

b. Luasnya wilayah penyebaran dampak.

c. Lamanya dampak berlangsunga.

d. Intensitas dampak.

e. Banyaknya komponen lingkungan lainnya yang terkena dampak.

f. Sifat kumulatif dampak.

g. Berbalik (reversible) atau tidak berbaliknya (irrevesible) dampak.

Menurut PP No. 51 tahun 1993, AMDAL terdiri dari 4 (empat) dokumen yaitu :

1. Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan (KA ANDAL)

2. Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL).

3. Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL).

4. Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL).Seperti dijelaskaqn dalam peraturan pemerintah ini, bahwa AMDAL merupakan bagian dari studi kelayakan statu rencana kegiatan atau usa. Dengan demikian maka studi kelayakan yang sebelumnya hanya dikaji dari segi kelayakan teknis dan kelayakan ekonomis, kini diwajibkan untuk dilengkapi dari segi lingkungan. Karena AMDAL merupakan bagian dari studi kelayakan statu usa dari rencana statu kegiatan, maka AMDAL sudah selesai disusun dalam tahap perencanaan tersebut (gambar 2). Sedangkan bagi usaha atau kegiatan yang tidak wajib dilengkapi AMDAL, diwajibkan untuik dilengkapi dengan Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL), dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL). Berbagai jenis usaha atau rencana kegiatan yang wajib dilengkapi dengan AMDAL tertuang dalam keputusan Menteri Lingkungan Hidup, nomor : KEP-11/MNLH/3/94 (Lampiran 1).A. Prosedur Dan Proses AMDAL

1. Kerangka Acuan ANDAL

Langkah pertama dalam menyusun AMDAL adalah menyusun Kerangka Acuan Andal (KA ANDAL). KA ANDAL ini merupakan ruang lingkup studi ANDAL yang disepakati bersama antara semua pihak yang terkait yaitu : Pemrakarsa, Penyusun ANDAL maupun instansi pemerintah yang bertanggung jawab terhadap kegiatan yang bersangkutan. KA inilah yang menjadi pegangan dari semua pihak, baik dalam penyusunan ANDAL dan evaluasi dokumen studi tersebut.

KA ANDAL ini merupakan hasil akhir dari statu proses pelingkupan yang memuat berbagai kegiatan penting dari statu rencana usaha atau kegiatan yang dapat menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan; berbagai parameter lingkungan yang akan terkena dampak penting oleh rencana atau kegiatan yang bersangkutan; lingkup wilayah studi maupun lingkup waktu. Langkah-langkah penyusnan Kerangka Acuan ANDAL tersebut dapat dilihat pada gambar 3.

2. ANDAL, RKL, RPLDalam proses penyusunan ANDAL, RKL, RPL, ada 5 (lima) langkah penting yang harus dilakukan oleh penyusunan seperti terlihat pada gambar 4.

Langkah I : Pengumpulan data dan informasi tentang :

a. Rencana kegiatan

b. Rona lingkungan hidup

Baik rencana kegiatan maupun rona lingkungan awaql yang dikumpulkan/distudi adalah sesuatu yang tercantum dalam KA ANDALGambar 2

PROSEDUR PELAKSANAAN AMDAL

Sesuai PP. 51 TAHUN 1993

B. Sistem Pendekakatan Studi AMDAL

RENCANA USAHA ATAU KEGIATAN

DAMPAK PENTING

BEBAS AMDAL

KA -ANDAL

ANDAL RKL & RPL

UKL & UPL