alur pikir basic need

3
DEVELOPMENT FROM BELOW A. Latar belakang munculnya basic need approach: a. kegagalan top down b. disparitas negara maju dan negara berkembang c. masalah kemiskinan, keterbelakangan dan pemenuhan kebutuhan dasar di negara berkembang B. Development from below Basic need Agropolitan C. Konsep basic need Ide awal strategi basic need adalah memprioritaskan peningkatan pemenuhan kebutuhan dasar dan jumlah orang bekerja Kebutuhan dasar menurt ILO : Konsumsi dasar personal (sandang, pangan, papan) Akses ke pelayanan dasar (air bersih, pendidikan sanitasi, dan kesehatan) Akses ke pekerjaan yang digaji Kebutuhan kualitatif (lingkungan yg sehat dan aman, kemampuan untuk turut serta dalam pengambilan keputusan) Strategi pemenuhan kebutuhan dasar Hambatan dan kendala untuk implementasi (kelemahan) Strategi untuk mengatasi hambatan/kelemahan yang muncul Peran pemerintah untuk menjaga standar harga barang kebutuhan dasar agar dapat diakses masyarakat miskin (Menjamin kelompok miskin mempunyai daya beli untuk memenuhi kebutuhan dasar) Contoh kasus pada pembangunan wilayah D. Konsep agropolitan, studi kasus agropolitan (IDEM BASIC NEED) E. Kesimpulan Pandangan mengenai pembangunan ekonomi dunia (Mudrajad Kuncoro, Ekonomika Pembangunan – Teori, Masalah dan Kebijakan, 2006, Unit Penerbit dan Percetatan (UPP) STIM YKPN, Yogyakarta) Tahun 1950-an : Pembangunan identik dengan upaya peningkatan pendapata perkapita, atau populer disebut strategi pertumbuhan ekonomi.

Upload: sasmitaeka

Post on 23-Nov-2015

27 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

teori ekonomi mikro wilayah

TRANSCRIPT

DEVELOPMENT FROM BELOWA. Latar belakang munculnya basic need approach: a. kegagalan top downb. disparitas negara maju dan negara berkembangc. masalah kemiskinan, keterbelakangan dan pemenuhan kebutuhan dasar di negara berkembangB. Development from belowBasic needAgropolitanC. Konsep basic needIde awal strategi basic need adalah memprioritaskan peningkatan pemenuhan kebutuhan dasar dan jumlah orang bekerjaKebutuhan dasar menurt ILO : Konsumsi dasar personal (sandang, pangan, papan) Akses ke pelayanan dasar (air bersih, pendidikan sanitasi, dan kesehatan) Akses ke pekerjaan yang digaji Kebutuhan kualitatif (lingkungan yg sehat dan aman, kemampuan untuk turut serta dalam pengambilan keputusan)Strategi pemenuhan kebutuhan dasar Hambatan dan kendala untuk implementasi (kelemahan)Strategi untuk mengatasi hambatan/kelemahan yang muncul Peran pemerintah untuk menjaga standar harga barang kebutuhan dasar agar dapat diakses masyarakat miskin (Menjamin kelompok miskin mempunyai daya beli untuk memenuhi kebutuhan dasar)Contoh kasus pada pembangunan wilayahD. Konsep agropolitan, studi kasus agropolitan (IDEM BASIC NEED)E. Kesimpulan

Pandangan mengenai pembangunan ekonomi dunia(Mudrajad Kuncoro, Ekonomika Pembangunan Teori, Masalah dan Kebijakan, 2006, Unit Penerbit dan Percetatan (UPP) STIM YKPN, Yogyakarta)Tahun 1950-an : Pembangunan identik dengan upaya peningkatan pendapata perkapita, atau populer disebut strategi pertumbuhan ekonomi. Harapannya dengan ditingkatkannya pendapatan perkapita maka masalah-masalah seperti pengangguran, kemiskinan dan ketimpangan di negara berkembang dapat diatasi. Indikator keberhasilan pembangunan adalah peningkatan pendapatan nasional (GNP) Strategi yang dianggap paling sesuai adalah mengundang modal asing dan melakukan industrialisasiTahun 1960 - 1970-an Pada akhir tahun 1960-an banyak negara berkembang mulai menyadari bahwa pertumbuhan tidak identik dengan pembangunan. Pertumbuhan ekonomi dapat tercapai namun masalah pengangguran, kemiskinan di perdesaan, dan ketimpangan distribusi pendapatan masih tetap terjadi. Tahun 1970-an dilakukan redefinisi pembangunan, targetnya tidak lagi semata-mata peningkatan GNP namun lebih ke arah meniadakan atau setidaknya mengurangi kemiskinan, pengangguran dan ketimpangan. Strategi yang dipakai adalah pengentasan kemiskinan, orientasi pada kesempatan kerja, dan pemerataan pembangunan.Keprihatinan terhadap kenyataan pembangunan di negara berkembang yang belum dapat menyelesaikan masalah kemiskinan, pengangguran dan ketimpangan mendorong munculnya konsep dan strategi pembangunan yang baru:1. Strategi pembangunan dengan distribusiMenekankan bahwa pembangunan jangan hanya memusatkan perhatian pada pertumbuhan ekonomi namun juga memikirkan cara mendistribusikannya. Strategi yang dapat dilakukan adalah meningkatkan kesempatan kerja, investasi modal manusia, perhatian pada petani kecil, sektor informal dan usaha ekonomi lemah.2. Strategi kebutuhan dasarIde awal strategi basic need adalah memprioritaskan peningkatan pemenuhan kebutuhan dasar dan jumlah orang bekerja. Pendekatan ini bermula dari program ILO tentang World Development pada tahun 1969 dan Deklarasi tentang Prinsip-Prinsip dan program Aksi Strategi Kebutuhan Pokok dalam Pembagunan tahun 1976.Kebutuhan dasar menurt ILO : Konsumsi dasar personal (sandang, pangan, papan) Akses ke pelayanan dasar (air bersih, pendidikan sanitasi, dan kesehatan) Akses ke pekerjaan yang digaji Kebutuhan kualitatif (lingkungan yg sehat dan aman, kemampuan untuk turut serta dalam pengambilan keputusan)Sedangkan menurut Todaro (1989: 89, pendekatan ini lebih mementingkan apa yang membuat hidup menjadi lebih berharga meliputi 3 nilai dasar pembangunan yaitu:a. Life-sustenance (kemampuan menyediakan kebutuhan dasar)b. Self-esteem (kebutuhan untuk dihargai)c. Freedom (kebebasan untuk memilih)3. Strategi pembangunan mandiriBerkaitan dengan strategi pertumbuhan dengan distribusi naumn memiliki pola motivasi dan organisasi yang berbeda. Konsep ini menekankan pada usaha-usaha mandiri dengan sedikit atau tanpa bantuan dari luar. Sebagai contoh di Cina dikembangkan teknologi pribumi daripada mengimpor teknologi dari luar.4. Strategi pembangunan berkelanjutanMulai berkembang dengan munculnya isu mengenai lingkungan pada tahun 1970-an.Menekankan pentingnya melakukan pembangunan dengan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup (ecodevelopment). 5. Strategi berdimensi etnikBerkembang pada tahun 1980-an, bermula dari adanya konflik antar etnis mengenai penguasaan sumber daya alam, konflik ketimpangan pembangunan, dan distribusi sumber daya oleh pemerintah.