alur pencairan dana bantuan hidup bagi program afirmasi pendidikan tinggi

3
Alur Pencairan Dana Bantuan Hidup bagi Program Afirmasi Pendidikan Tinggi Affirmative action (tindakan afirmatif) adalah kebijakan yang diambil yang bertujuan agar kelompok/golongan tertentu (gender ataupun profesi) memperoleh peluang yang setara dengan kelompok/golongan lain dalam bidang yang sama. Bisa juga diartikan sebagai kebijakan yang memberi keistimewaan pada kelompok tertentu. Bagi para mahasiswa Orang Asli Papua (OAP) yang mengikuti Program ADIK yang tersebar di 39 PTN. Permasalahan muncul akhir-akhir ini menanyakan Dana Bantuan Jatah Hidup dari beberapa Mahasiswa Program ADIK Papua dan Papua Barat karena mahasiswa ADIK ada “Kehabisan Bekal” dan saatnya Kemendikbud dapat mencairkan Dana tersebut sehingga mereka (Peserta ADIK P2B) dapat mengurangi beban biaya Hidup. Para mahasiswa ADIK bahkan melalui orang tua mereka mengalami sedikit kepanikan menghadapi adanya problem ini. Masalah tersebut timbul karena adanya mis-informasi, baik dari pihak Universitas maupun mahasiswa. Dari referensi tulisan yang lalu mengenai Hak Keuangan Mahasiswa ADIK ditegaskan bahwa besaran pembiayaan dan mekanisme pencairannya Dana “Bantuan Jatah Hidup” Setiap semester dua kali dengan rincian per tahap sebagai berikut : a) Tahap I merangkap Bulan September, Oktober, dan November diterima pada Bulan September 2013 b) Tahap II merangkap Bulan Desember, Januari, dan Februari diterima pada Bulan Desember 2013 c) Tahap III merangkap Bulan Maret, April, dan Mei rencana akan diterima pada Bulan Maret 2014 d) Tahap IV merangkap Bulan Juni, Juli, dan Agustus rencana akan diterima pada Bulan Juni 2014 Dengan mekanisme di atas, Mahasiswa yang belum menerima transfer dana “Bantuan Jatah Hidup” mahasiswa ADIK Papua dan Papua Barat dari Dikti; maka, Mahasiswa dapat meminta Bantuan ke Universitas masing-masing untuk dapat diberi Pinjaman dari Universitas sambil menunggu proses pencairan dananya. 1. Mahasiswa/i peserta program Afirmasi Pendidikan Tinggi dapat melaporkan kembali ke Universitas Biro Akademik dan Kemahasiswaan atau Kerjasama sebelum 1 bulan pencairan Dana. Data yang harus diberikan oleh Mahasiswa kepada Universitas adalah: 1) Nama Mahasiswa 2) Nomor Induk Mahasiswa (NIM) 3) Jurusan/Prodi 4) Nama Bank dan Nomor Rekening Mahasiswa yang masih aktif 2. Selanjutnya, Universitas akan menerbitkan SK Rektor tentang Penetapan Kembali Mahasiswa ADIK Papua dan Papua Barat ke menerbitkan SK Rektor didisain secara

Upload: erenz-emerald-alexandrite

Post on 03-Feb-2016

129 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Aneh

TRANSCRIPT

Page 1: Alur Pencairan Dana Bantuan Hidup Bagi Program Afirmasi Pendidikan Tinggi

Alur Pencairan Dana Bantuan Hidup bagi Program Afirmasi Pendidikan Tinggi

Affirmative action (tindakan afirmatif) adalah kebijakan yang diambil yang bertujuan agar kelompok/golongan tertentu (gender ataupun profesi) memperoleh peluang yang setara dengan kelompok/golongan lain dalam bidang yang sama. Bisa juga diartikan sebagai kebijakan yang memberi keistimewaan pada kelompok tertentu. Bagi para mahasiswa Orang Asli Papua (OAP) yang mengikuti Program ADIK yang tersebar di 39 PTN. Permasalahan muncul akhir-akhir ini menanyakan Dana Bantuan Jatah Hidup dari beberapa Mahasiswa Program ADIK Papua dan Papua Barat karena mahasiswa ADIK ada “Kehabisan Bekal” dan saatnya Kemendikbud dapat mencairkan Dana tersebut sehingga mereka (Peserta ADIK P2B) dapat mengurangi beban biaya Hidup. Para mahasiswa ADIK bahkan melalui orang tua mereka mengalami sedikit kepanikan menghadapi adanya problem ini.

Masalah tersebut timbul karena adanya mis-informasi, baik dari pihak Universitas maupun mahasiswa. Dari referensi tulisan yang lalu mengenai Hak Keuangan Mahasiswa ADIK ditegaskan bahwa besaran pembiayaan dan mekanisme pencairannya Dana “Bantuan Jatah Hidup” Setiap semester dua kali dengan rincian per tahap sebagai berikut :

a) Tahap I merangkap Bulan September, Oktober, dan November diterima pada Bulan September 2013

b) Tahap II merangkap Bulan Desember, Januari, dan Februari diterima pada Bulan Desember 2013

c) Tahap III merangkap Bulan Maret, April, dan Mei rencana akan diterima pada Bulan Maret 2014

d) Tahap IV merangkap Bulan Juni, Juli, dan Agustus rencana akan diterima pada Bulan Juni 2014

Dengan mekanisme di atas, Mahasiswa yang belum menerima transfer dana “Bantuan Jatah Hidup” mahasiswa ADIK Papua dan Papua Barat dari Dikti; maka, Mahasiswa dapat meminta Bantuan ke Universitas masing-masing untuk dapat diberi Pinjaman dari Universitas sambil menunggu proses pencairan dananya.

1. Mahasiswa/i peserta program Afirmasi Pendidikan Tinggi dapat melaporkan kembali ke Universitas Biro Akademik dan Kemahasiswaan atau Kerjasama sebelum 1 bulan pencairan Dana. Data yang harus diberikan oleh Mahasiswa kepada Universitas adalah:

1) Nama Mahasiswa 2) Nomor Induk Mahasiswa (NIM) 3) Jurusan/Prodi 4) Nama Bank dan Nomor Rekening Mahasiswa yang masih aktif

2. Selanjutnya, Universitas akan menerbitkan SK Rektor tentang Penetapan Kembali Mahasiswa ADIK Papua dan Papua Barat ke menerbitkan SK Rektor didisain secara

Page 2: Alur Pencairan Dana Bantuan Hidup Bagi Program Afirmasi Pendidikan Tinggi

lengkap dengan mencantumkan NIM, Nama Mahasiwa, Jurusan, Nama Bank dan Nomor Rekening Mahasiswa, sehingga dalam mengirim dokumen ke Ditjen Dikti cukup dengan SK Rektor ke alamat:

Ditujuhkan kepada UP Dr. Illah Sailah, MS. Direktur Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen DIKTI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Bisa dihubungi ke Nomor Telp/Fax (021) 579 6073

3. Berdasarkan SK Rektor yang sudah diterima selanjutnya Ditjend DIKTI akan mengajukan Standar Pelayanan Minimal (SPM) ke alamat:

Alamat : Jl. Otto Iskandar Dinata No. 53-55, Jakarta – 13330

Up. Kabul Wijayanto, S.Sos.

Telpon : 021-8194846, 8621152, 8195508

Faksimili : 021-8192426

4. Sesuai pertimbangan KPPN Jakarta III akan mengajukan semua berkasnya ke Bank

Mandiri dan BRI untuk mengirim Biaya Jatah Hidup ke Mahasiswa Peserta ADIK Papua dan Papua Barat.

Terdapat beberapa universitas yang dalam menerbitkan SK Rektor didisain secara lengkap dengan mencantumkan NIM, Nama Mahasiwa, Jurusan, Nama Bank dan Nomor Rekening Mahasiswa, sehingga dalam mengirim dokumen ke Ditjen Dikti cukup dengan SK Rektor saja.

Hal yang banyak terjadi akhir-akhir ini adalah rekening mahasiswa tidak aktif. Yang perlu diingatkan kepada para mahasiswa ADIK agar memperhatikan saldo minimal yang ditetapkan oleh masing-masing bank. Misalnya Bank menetapkan saldo minimal Rp 50.000,--, sebaiknya mahasiswa tidak menyisakan saldo hanya sebesar Rp 50.000,-- karena pada bulan-bulan mendatang akan didebet oleh bank untuk biaya administrasi sehingga mengakibatkan saldo minimal kurang dari Rp 50.000,-- yang berakibat rekening dinyatakan tidak aktif.

Dengan kondisi terjadinya rekening tidak aktif, apabila terjadi transfer dana Dana Bantuan Jatah Hidup tahap berikutnya dari Ditjen Dikti untuk kredit ke rekening mahasiswa berakibat dana di return/kembali. Akhirnya mahasiswa menunggu diterimanya Dana Bantuan Jatah Hidup yang tak kunjung datang sedangkan rekan-rekan mahasiswa ADIK lainnya telah menerima Dana Bantuan Jatah Hidup. Kondisi itu menimbulkan protes dan seterusnya, yang semestinya tidak perlu terjadi. Semoga lancar.

Demikian, Informasi dari kami atas perhatian dari para Peserta ADIK P2B diucapkan banyak terima kasih.

Hormat kami, Sekretaris Jenderal SOSIS ADIK P2B

(Log Yonine Magai)

Page 3: Alur Pencairan Dana Bantuan Hidup Bagi Program Afirmasi Pendidikan Tinggi

PUSAT INFORMASI DAN KOMUNIKASI ADIK P2B ANGKATAN II TAHUN 2013

CONTACT ME:

Call/SMS: +628-232-337-3238

Alamat E_m@il: [email protected]/

[email protected].

Alamat Facebook: Log Yonine Magai

Atas Nama: LEONARDUS ONI GREGORIUS YONINE MAGAI