aluminium dan paduan aluminium

Upload: andiwally

Post on 22-Feb-2018

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Aluminium Dan Paduan Aluminium

    1/7

    TEKNOLOGI LAS

    TUGAS

    PENGELASAN ALUMINIUM DAN PADUANNYA

    Disusun oleh :

    ANDI WALLY

    (2013-70-004)

    PRODI TEKNIK SISTEM PERKAPALAN

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS PATTIMURA

    AMBON

    2014

  • 7/24/2019 Aluminium Dan Paduan Aluminium

    2/7

    1. Aluminium dan Paduan Aluminium

    Aluminium adalah paduan logam ringan yang mempunyai kekuatan tinggi

    terhadap korosi dan merupakan konduktor listrik yang cukup baik. Paduan

    Aluminium dapat diklasifikasikan dalam tiga bagian yaitu:

    a. Berdasarkan pembuatan, klasifikasi paduan cor dan paduan tempa

    b. Berdasarkan perlakuan panas

    c. Berdasarkan unsurunsur paduan

    Berdasarkan klasifikasinya paduan logam Aluminium dibagi dalam tujuh

    jenis yaitu:

    a. Jenis AlMurni (Seri 1000)

    Jenis ini adalah Aluminium dengan kemurnian antara 99%-99,9%,

    Aluminium dalam seri ini dismping sifatnya baik dan tahan karat, konduksi panas

    dan kondusi listrik yang dapat memiliki sifat yang memuaskan dalam mampu las

    dan mampu potong, hal yang kurang menguntungkan adalah dari segi kekuatannya

    yang rendah.

    b. Jenis Paduan AlCu (Seri 2000)

    Jenis paduan AlCu adalah jenis yang dapat diperlaku-panaskan, dengan

    melalui pengelasan endap atau penyepuhan sifat mekanik. Paduan ini dapat

    menyamai sifat sifat dari baja lunak, tetapi daya tahan korosi rendah bila

    dibandingkan dengan jenis paduan yang lainya, sifat mampu las nya kurang

    baik. Paduan ini biasa digunakan pada konstruksi keling dan banyak sekali

    digunakan pada konstruksi pesawat terbang.

    c. Jenis Paduan Al Mn (Seri 3000)

    Paduan ini adalah jenis yang tidak dapat diperlaku-panaskan sehingga

    menaikan kekuatanya hanya dapat diusahakan melalui pengerjaan dingin proses

    pembuataannya dari segi kekuatan jenis paduan ini lebih unggul dari pada jenis

    Aluminium murni.

  • 7/24/2019 Aluminium Dan Paduan Aluminium

    3/7

    d. Jenis Paduan Al Si (Seri 4000)

    Paduan AlSi termasuk jenis yang tidak dapat dipelaku-panaskan, jenis ini

    dalam keadaan cair mempunyai sifat mampu alir yang baik dan dalam proses

    pembekuannya hampir tidak terjadi retak. Karena sifat- sifatnya, maka panduan

    jenis ini banyak digunakan sebagai bahan logam las dalam pengelasan paduan

    Aluminium baik cor maupun paduan tempa.

    e. Paduan Jenis Al Mg (Seri 5000)

    Jenis ini tidak termasuk paduan yang tidak dapat diperlaku- panaskan, tetapi

    mempunyai sifat yang baik dalam daya tahan korosi, terutama korosi oleh air laut,

    dan dalam sifat mampu las nya. Paduan Al

    Mg banyak digunakan tidak hanya

    dalam kontruksi umum, tetapi juga untuk tangki-tangki penyimpanan gas alam cair

    dan oksigen cair. Karena AlMg mempunyai tahan korosi dan ringan, maka dapat

    digunakan untuk pekerjaan konstruksi terutama untuk daerah yang berkorosif.

    f. Paduan Jenis AL MgSi (Seri6000)

    Paduan ini termasuk jenis yang dapat diperlaku-panaskan dan mempunyai

    sifat mampu potong, mampu las dan daya tahan korosi yang cukup baik. Sifat yangkurang baik dari paduan ini adalah terjadi pelunakan pada daerah las sebagai akibat

    dari panas pengelasan yang timbul.

    g. Paduan Jenis AlZn (Seri 7000)

    Paduan ini termasuk jenis yang dapat diperlaku-panaskan, sifat mampu

    las dan daya tahannya terhadap korosi kurang menguntungkan. Paduan Al-Zn-Mg

    saat ini mulai banyak digunakan dalam konstruksi las, karena jenis ini mempunyai

    mampu las dan daya tahan korosi yang lebih baik dari pada paduan dasar Al-Zn.

    1.1 Las Oksi Asetilin

    Pengelasan dengan oksi-asetilinadalah proses pengelasan secara manual

    dengan pemanasan permukaan logam yang akan dilas atau disambung sampai

    mencair dengan percampuran 2 jenis gas sebagai pembentuk nyala api dan sumber

    panas dengan atau tanpa logam pengisi. Proses penyambungan dapat dilakukan

    dengan tekanan (ditekan) sangat tinggi sehingga dapat mencairkan logam.

  • 7/24/2019 Aluminium Dan Paduan Aluminium

    4/7

    Dalam proses ini, gas yang digunakan adalah campuran dari gas oksigen (O2)

    dengan gas asetilin (C2H2) sebagai gas bahan bakar. Pencampuran dari gas

    oksigen (O2) dengan gas asetilin (C2H2) apabila dibakar bersama dapat

    menghasilkan nyala dengan suhu sekitar 2926 hingga 30370oC. Bahan yang dapat

    dilas oksi-asetilin sebagian besar adalah bahan ferrous dan nonferrous. Seperti

    misalnya: baja karbon, besi tuang, tembaga, paduan nikel, Aluminium, dan paduan

    seng. Bahan yang tidak cocok untuk dilas dengan oksi-asetilin adalah bahan yang

    tahan panas seperti: niobium, tantalum, molybdenum, dan tungsten, serta metal

    yang reaktif seperti titanium dan zirconium. Daerah arus busur sehingga mencair

    dan terbawa ke logam induk dan peleburan logam terjadi karena panas yang

    dihasilkan oleh busur listrik antara elektroda dengan logam induk.

    1.2 Membersihkan Aluminium

    Karena aluminium membentuk lapisan tipis aluminium oksida pada lapisan

    luar, yang meleleh pada suhu yang jauh lebih tinggi dari aluminium. Jadi, sebelum

    pengelasan setiap bagian dari aluminium, harus membersihkan aluminium oksida.

    Caranya dengan Semprot sendi dengan aseton. Bilas benda kerja dalam air, dan

    kemudian biarkan hingga benar-benar kering. Gosok aluminium dengan sikat yang

    kaku dengan stainless steel bulu untuk menyelesaikan proses pembersihan.

    1.3. Proses Pengelasan Aluminium

    1.3.1 Panaskan Aluminium yang Akan Disambung.

    Alumunium sangat mudah dilas ketika sudah lebih panas dari suhu ruangan.

    Saat mengelas potongan alumunium yang tebal, mengelas tanpa pemanasan terlebih

    dahulu dapat menciptakan hasil las yang sangat lemah dan rapuh.

    Anda dapat memanaskan aluminium dengan meletakkannya langsung di

    oven, atau Anda dapat menggunakan suluh gas untuk memanaskan unit pendingin

    yang mengapit material yang akan dikerjakan. Ini akan menyalurkan panas ke

    seluruh bagian yang akan dikerjakan. Panaskan hingga suhu 176C.

  • 7/24/2019 Aluminium Dan Paduan Aluminium

    5/7

    Gambar 1 : pemanasan aluminium yang akan dilas

    1.3.2 Satukan Kedua Potong Material Bersama-Sama Seerat Mungkin

    Pengelas TIG akan berguna jika bagian sambungan kurang erat; hasilnya akan

    renggang. Buatlah sambungan sekencang mungkin dengan menyatukan sebelum

    Gambar 2 : penyatuhan potongan logam bersama-sama secara erat mungkin.

    1.3.3. Atur Kuat Arus Alat Pengelas Anda

    Atur untuk menggunakan sekitar 1 ampere per 0,025 mm dari total ketebalan

    material. Sangat baik untuk mengatur arus pengelas lebih tinggi dari yang Anda

    butuh dan kencangkan bagian belakangnya dengan pedal kaki. merekatkannya

    bersama.

    Gambar 3: Pengukuran arus sebelum pengelasan

  • 7/24/2019 Aluminium Dan Paduan Aluminium

    6/7

    1.3.4 Mulailah Mengelas

    Mulailah dengan memanjangkan elektrode tungstensetara dengan diameter

    penyembur suluh. Contohnya, jika Anda menggunakan penyembur dengan lebar

    1,5 cm, ujung tungstenAnda harus diperlebar maksimal 1,5 cm dari penyembur.

    Tekan ujung elektrode pada alumunium dan tekan sekitar 3 mm. Gunakan pedal

    kaki untuk menciptakan bunga api elektrik.

    Gambar 4: Proses pengelasan

    1.3.5 Buatlah Genangan

    Lelehkan aluminium sampai menghasilkan semacam genangan. Tambahkan

    sejumlah batang pengisi ke dalam sambungan, lalu pindahkan ke bagian lain yang

    akan dilas. Lanjutkan sampai seluruh sambungan tersambung secara baik.

    Selama Anda mengelas, panas pada aluminium akan naik. Gunakan pedal

    kaki untuk menurunkan kuat arus untuk mengatur besar genangan.

    Gambar 5 : Buatlah genangan

  • 7/24/2019 Aluminium Dan Paduan Aluminium

    7/7

    Tekan genangannya secara perlahan sehingga suluh menyentuh bagian bawah

    sambungan, tambahkan batang pengisi selama anda melakukan ini. Gerakkan

    dengan kecepatan yang stabil untuk menjaga genangan tetap berada dalam jumlah

    uang konsisten.

    1.4 Pengelasan Baja Rendah

    Seperti yang kita ketahui bahwa proses pengelasan adalah proses

    penyambungan dua buah atau lebih material logammenjadi satu kesatuan dengan

    adanya energi panas. Energi panas yangdigunakan untuk mencairkan logam pada

    proses pengelasan dapat berasal dari pembakaran gas, sinar elektron, gesekan,

    gelombang ultrasonik, tahanan listrik, atau busur listrik. Baja karbonrendah dapat

    dilas dengan semua cara pengelasan. Sifat mampu las dari baja berbeda-beda

    tergantung dari kualitas komposisi kimia dan sifat-sifat mekanik lainnya. Sifat

    mampu las inisangat penting untuk diketahui karena akan menentukan sifat-sifat

    mekanik dan konstruksi yangakan dibuat. Dalam las GMAW, kawat las pengisi

    yang juga berfungsi sebagai elektrodadiumpankan secara terus- menerus. Busur

    listrik terjadi antara kawat pengisi dan logam induk.

    Baja Karbon Rendah (Low Carbon Steel) bersifat lunak, kekuatan relatif

    rendah, tetapi keuletannya tinggi atau sering disebut baja lunak (mild steel) dengan

    kandungan karbon kurang dari 0,3 %. Baja karbon rendah sangat luas

    penggunaannya sebagai baja konstruksi, rangka kendaraan, mur, baut, pipa, tangki

    minyak, dan lain-lain karena memiliki sifat pengerjaan yang baik seperti sifat

    keuletan, sifat mampu tempa, kelunakan, dan mampu mesin yang baik. Dengan

    keadaan tersebut baja karbon rendah sangat baik sekali untuk disambung dengan

    proses pengelasan.