alternatif pengembangan industri nasional melalui inovasi...

38
ALTERNATIF PENGEMBANGAN INDUSTRI NASIONAL... (Bachtiar Aminuddin, Anam Lutfi, Ulfa Putri Arifah) 387 ALTERNATIF PENGEMBANGAN INDUSTRI NASIONAL MELALUI INOVASI PRODUK COKELAT REMPAH - REMPAH (SOEKLAT) DARI STUDENT TECHNOPRENEUR BERBASIS ERP (ENTERPRISE RESOURCE PLANNING) (Model Klaster Bisnis Pola Kemitraan Inti - Plasma) Bachtiar Aminuddin, [email protected] Anam Lutfi, [email protected] Ulfa Putri Arifah, [email protected] Universitas Sebelas Maret, Surakarta ABSTRAK Seiring dengan makin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat, tuntutan konsumen terhadap bahan pangan juga bergeser. Bahan pangan yang kini banyak diminati konsumen bukan saja yang mempunyai komposisi gizi yang baik serta penampakan dan cita rasanya menarik, tetapi juga harus memiliki fungsi fisiologis tertentu bagi tubuh. Kecenderungan masyarakat untuk mengkonsumsi makanan sebagai sumber zat gizi serta untuk menjaga kesehatan semakin meningkat baik di negara maju maupun di negara berkembang termasuk Indonesia. Pada tahun 1997, konsumen Amerika Serikat (AS) membelanjakan US$ 12,70 miliar untuk suplemen pangan dan angka tersebut meningkat 13% per tahun (Aarts 1998 dalam Witwer 1999). Di Indonesia, kecenderungan tersebut telah dimanfaatkan oleh industri farmasi dan makanan untuk mempromosikan produk- produknya melalui pencantuman klaim kesehatan pada label produk maupun iklannya. Soeklat (cokelat rempah-rempah) adalah sebuah inovasi produk industri kreatif berbasis bahan makanan sehat dan menyehatkan yang menyediakan variasi rasa dan kandungan yang memiliki manfaat fisiologis bagi tubuh. Gagasan ini dinilai cukup tepat mengingat kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat. Oleh sebab itu, sangat perlu adanya upaya untuk meningkatkan peran dan kontribusi masyarakat dalam memanfaatkan dan melakukan pengolahan guna mewujudkan produk tersebut. Salah satu upaya tersebut adalah meningkatkan peran mahasiswa sebagai student technopreneur dalam memanfaatkan hasil-hasil risetnya untuk melalukan inovasi hasil pertanian rempah-rempah menjadi produk yang menarik pasar dan masyarkat. Selain inovasi produk, sebagai Student Technopreneur juga perlu menerapkan teknologi sistem informasi modern dalam mengintegrasi dari praktek manajemen bisnisnya sehingga mampu menghasilkan produk (barang/jasa) yang berkuantitas, berkualitas dan mampu meningkatkan kinerja dan produktivitas petani. Untuk meningkatkan daya saing produk Soeklat (Cokelat rempah-rempah) dengan menerapkan teknologi sistem informasi modern dalam mengintegrasi dari praktek manajemen tersebut harus disikapi dengan langkah konkret salah satunya adalah dengan pemanfaatan system bisnis ERP (Enterprise Resource Planning) pada Student Technopreneur. Kata Kunci : Cokelat Rempah-Rempah, Student Technopreneur, Industri Kreatif, Klaster Bisnis, Usaha Cokelat Pola Kemitraan Inti-Plasma. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan makin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat, tuntutan konsumen terhadap bahan pangan juga bergeser. Bahan pangan yang kini banyak diminati konsumen bukan saja yang mempunyai komposisi gizi yang baik serta

Upload: lynhu

Post on 12-Jul-2018

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Alternatif Pengembangan Industri Nasional Melalui Inovasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1275/5/PROS... · kencur, sari jahe, sari asam, kunyit asam, sari temu lawak,

ALTERNATIF PENGEMBANGAN INDUSTRI NASIONAL... (Bachtiar Aminuddin, Anam Lutfi, Ulfa Putri Arifah) 387

ALTERNATIF PENGEMBANGAN INDUSTRI NASIONAL MELALUI

INOVASI PRODUK COKELAT REMPAH - REMPAH (SOEKLAT) DARI

STUDENT TECHNOPRENEUR BERBASIS ERP (ENTERPRISE RESOURCE

PLANNING) (Model Klaster Bisnis Pola Kemitraan Inti - Plasma)

Bachtiar Aminuddin, [email protected]

Anam Lutfi, [email protected]

Ulfa Putri Arifah, [email protected]

Universitas Sebelas Maret, Surakarta

ABSTRAK

Seiring dengan makin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat,

tuntutan konsumen terhadap bahan pangan juga bergeser. Bahan pangan yang kini banyak diminati

konsumen bukan saja yang mempunyai komposisi gizi yang baik serta penampakan dan cita rasanya

menarik, tetapi juga harus memiliki fungsi fisiologis tertentu bagi tubuh. Kecenderungan masyarakat

untuk mengkonsumsi makanan sebagai sumber zat gizi serta untuk menjaga kesehatan semakin

meningkat baik di negara maju maupun di negara berkembang termasuk Indonesia. Pada tahun 1997,

konsumen Amerika Serikat (AS) membelanjakan US$ 12,70 miliar untuk suplemen pangan dan angka

tersebut meningkat 13% per tahun (Aarts 1998 dalam Witwer 1999). Di Indonesia, kecenderungan

tersebut telah dimanfaatkan oleh industri farmasi dan makanan untuk mempromosikan produk-

produknya melalui pencantuman klaim kesehatan pada label produk maupun iklannya. Soeklat

(cokelat rempah-rempah) adalah sebuah inovasi produk industri kreatif berbasis bahan makanan sehat

dan menyehatkan yang menyediakan variasi rasa dan kandungan yang memiliki manfaat fisiologis

bagi tubuh. Gagasan ini dinilai cukup tepat mengingat kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup

sehat. Oleh sebab itu, sangat perlu adanya upaya untuk meningkatkan peran dan kontribusi masyarakat

dalam memanfaatkan dan melakukan pengolahan guna mewujudkan produk tersebut. Salah satu upaya

tersebut adalah meningkatkan peran mahasiswa sebagai student technopreneur dalam memanfaatkan

hasil-hasil risetnya untuk melalukan inovasi hasil pertanian rempah-rempah menjadi produk yang

menarik pasar dan masyarkat. Selain inovasi produk, sebagai Student Technopreneur juga perlu

menerapkan teknologi sistem informasi modern dalam mengintegrasi dari praktek manajemen

bisnisnya sehingga mampu menghasilkan produk (barang/jasa) yang berkuantitas, berkualitas dan

mampu meningkatkan kinerja dan produktivitas petani. Untuk meningkatkan daya saing produk

Soeklat (Cokelat rempah-rempah) dengan menerapkan teknologi sistem informasi modern dalam

mengintegrasi dari praktek manajemen tersebut harus disikapi dengan langkah konkret salah satunya

adalah dengan pemanfaatan system bisnis ERP (Enterprise Resource Planning) pada Student

Technopreneur.

Kata Kunci : Cokelat Rempah-Rempah, Student Technopreneur, Industri Kreatif, Klaster Bisnis,

Usaha Cokelat Pola Kemitraan Inti-Plasma.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring dengan makin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup

sehat, tuntutan konsumen terhadap bahan pangan juga bergeser. Bahan pangan yang kini

banyak diminati konsumen bukan saja yang mempunyai komposisi gizi yang baik serta

Page 2: Alternatif Pengembangan Industri Nasional Melalui Inovasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1275/5/PROS... · kencur, sari jahe, sari asam, kunyit asam, sari temu lawak,

390 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012

penampakan dan cita rasanya menarik, tetapi juga harus memiliki fungsi fisiologis tertentu

bagi tubuh, seperti dapat menurunkan tekanan darah, kadar kolesterol, dan kadar gula darah,

serta meningkatkan penyerapan kalsium (Astawan 2003). Goldberg (1994) menyebutkan

bahwa dasar pertimbangan konsumen di negara-negara maju dalam memilih bahan pangan

bukan hanya bertumpu pada kandungan gizi serta kelezatannya, tetapi juga pengaruhnya

terhadap kesehatan tubuh. Fenomena tersebut melahirkan konsep pangan fungsional.

Menurut Badan POM (2001), pangan fungsional adalah pangan yang secara alami

maupun telah melalui proses mengandung satu atau lebih senyawa yang berdasarkan kajian-

kajian ilmiah dianggap mempunyai fungsi-fungsi fisiologis tertentu yang bermanfaat bagi

kesehatan. Pangan fungsional dikonsumsi sebagaimana layaknya makanan atau minuman,

mempunyai karakteristik sensori berupa penampakan, warna, tekstur dan cita rasa yang dapat

diterima oleh konsumen, serta tidak memberikan kontra indikasi dan efek samping terhadap

metabolisme zat gizi lainnya jika digunakan dalam jumlah yang dianjurkan. Meskipun

mengandung senyawa yang bermanfaat bagi kesehatan, pangan fungsional tidak berbentuk

kapsul, tablet, atau bubuk yang berasal dari senyawa alami.

Kecenderungan masyarakat untuk mengkonsumsi makanan sebagai sumber zat gizi

serta untuk menjaga kesehatan semakin meningkat baik di negara maju maupun di negara

berkembang termasuk Indonesia. Pada tahun 1997, konsumen Amerika Serikat (AS)

membelanjakan US$ 12,70 miliar untuk suplemen pangan dan angka tersebut meningkat 13

persen per tahun (Aarts 1998 dalam Witwer 1999).

Di Indonesia, kecenderungan tersebut telah dimanfaatkan oleh industri farmasi dan

makanan untuk mempromosikan produk-produknya melalui pencantuman klaim kesehatan

pada label produk maupun iklannya. Berdasarkan data Badan POM, produk suplemen

makanan meningkat cukup pesat dalam dasawarsa terakhir, baik yang diproduksi di dalam

negeri maupun yang diimpor.

Pangan fungsional dibedakan dari suplemen makanan atau obat berdasarkan

penampakan dan pengaruhnya terhadap kesehatan. Bila fungsi obat terhadap penyakit bersifat

kuratif, maka pangan fungsional lebih bersifat pencegahan terhadap penyakit. Berbagai jenis

pangan fungsional telah beredar di pasaran, mulai dari produk susu probiotik tradisional

seperti yoghurt, kefir dan coumiss sampai produk susu rendah lemak siap dikonsumsi yang

mengandung serat larut. Juga produk yang mengandung ekstrak serat yang bersifat larut yang

berfungsi menurunkan kolesterol dan mencegah obesitas. Untuk minuman, telah tersedia

berbagai minuman yang berkhasiat menyehatkan tubuh yang mengandung komponen aktif

rempah-rempah seperti kunyit asam, minuman sari jahe, sari temu lawak, beras kencur, serbat,

dan bandrek.

Tanaman rempah dan obat sudah lama dikenal mengandung komponen fitokimia yang

berperan penting untuk pencegahan dan pengobatan berbagai penyakit. Kebutuhan akan

tanaman rempah dan obat terus meningkat sejalan dengan munculnya kecenderungan untuk

kembali ke alam dan adanya anggapan bahwa efek samping yang ditimbulkannya tidak

sebesar obat sintetis. Produksi tanaman Rempah-Rempah di Indonesia selama lima tahun

terakhir meningkat cukup pesat dengan pertumbuhan tahun 2003 sebesar 12,93 persen

(Lampiran Tabel 1).

Senyawa fitokimia sebagai senyawa kimia yang terkandung dalam tanaman

mempunyai peranan yang sangat penting bagi kesehatan termasuk fungsinya dalam

Page 3: Alternatif Pengembangan Industri Nasional Melalui Inovasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1275/5/PROS... · kencur, sari jahe, sari asam, kunyit asam, sari temu lawak,

ALTERNATIF PENGEMBANGAN INDUSTRI NASIONAL... (Bachtiar Aminuddin, Anam Lutfi, Ulfa Putri Arifah) 391

pencegahan terhadap penyakit degeneratif. Beberapa senyawa fitokimia yang diketahui

mempunyai fungsi fisiologis adalah karotenoid, fitosterol, saponin, glikosinolat, polifenol,

inhibitor protease, monoterpen, fitoestrogen, sulfida, dan asam fitat. Senyawa-senyawa

tersebut banyak terkandung dalam sayuran dan kacang-kacangan, termasuk tanaman rempah

dan obat. Menurut Craig (1999), diet yang menggunakan rempah-rempah dalam jumlah

banyak sebagai penyedap makanan dapat menyediakan berbagai komponen aktif fitokimia

yang bermanfaat menjaga kesehatan dan melindungi tubuh dari penyakit kronis.

Bahan-bahan tersebut dapat disajikan dalam berbagai bentuk, antara lain minuman

kesehatan, minuman instan, jus, sirup, permen, acar, manisan, dodol, selai, dan jeli.

Sampoerno dan Fardiaz (2001) menyatakan bahwa jamu yang disajikan dalam bentuk

minuman dapat dikategorikan sebagai minuman fungsional asal karakteristik sensorinya

diatur sedemikian rupa sehingga dapat diterima oleh masyarakat luas. Minuman seperti beras

kencur, sari jahe, sari asam, kunyit asam, sari temu lawak, bir pletok, dan susu telor madu

jahe merupakan contoh minuman asal jamu yang dapat dikembangkan sebagai produk industri

minuman fungsional.

Selain dalam bentuk minuman, ada bentuk lain yang tak kalah menarik dan familier di

masyarakat yaitu cokelat. Tanpa mengenal usia, coklat memberikan kesenangan bagi siapa

pun yang menikmatinya. “Makanan dewa” ini juga cocok disertakan dalam aneka olahan

makanan. Aneka coklat yang ada di pasaran saat ini sangatlah bervariasi. Baik dari segi

bentuk maupun rasanya. Tingginya minat akan makanan yang terbuat dari aneka coklat

membuat para produsen harus terus mengembangkan ide-ide kreatifnya dalam menciptakan

makanan yang menggugah selera dan yang pasti akan memiliki harga jual yang tinggi.

Coklat dari segi bentuk bisa dibedakan ke dalam beberapa golongan. Ada yang tidak

banyak merubah komposisi bahan coklatnya sendiri, melainkan hanya merubah bentuknya

saja, misal membuatnya dengan cetakan aneka macam atau memberi tangkai pada coklat yang

sudah dicetak. Tapi ada juga yang merubah sama sekali komposisinya dengan menambahkan

aneka bahan makanan lain, baik yang merupakan isi dari lapisan coklat (seperti praline)

maupun yang menyatu dengan coklatnya. Aneka coklat yang ada saat ini memang benar-

benar menggiurkan dan membuat Anda ingin mencoba semua varian yang ditawarkan.

Berdasarkan latar belakang tersebut, tim UNS berupaya menghadirkan suatu inovasi

baru sebagai langkah tepat guna yaitu memanfaatkan kandungan dan manfaat dari

mengkonsumsi rempah dan obat dalam kemasan yang familier. Soeklat (cokelat rempah-

rempah) adalah sebuah inovasi produk industri kreatif berbasis bahan makanan sehat dan

menyehatkan yang menyediakan variasi rasa dan kandungan yang memiliki manfaat fisiologis

bagi tubuh. Gagasan ini dinilai cukup tepat mengingat kesadaran masyarakat akan pentingnya

hidup sehat. Oleh sebab itu, sangat perlu adanya upaya untuk meningkatkan peran dan

kontribusi masyarakat dalam memanfaatkan dan melakukan pengolahan guna mewujudkan

produk tersebut. Salah satu upaya tersebut adalah meningkatkan peran mahasiswa sebagai

student technopreneur dalam memanfaatkan hasil-hasil risetnya untuk melalukan inovasi hasil

pertanian rempah-rempah menjadi produk yang menarik pasar dan masyarkat. Selain inovasi

produk, sebagai Student Technopreneur juga perlu menerapkan teknologi sistem informasi

modern dalam mengintegrasi dari praktek manajemen bisnisnya sehingga mampu

menghasilkan produk (barang/jasa) yang berkuantitas, berkualitas dan mampu meningkatkan

kinerja dan produktivitas petani. Untuk meningkatkan daya saing produk Soeklat (Cokelat

Page 4: Alternatif Pengembangan Industri Nasional Melalui Inovasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1275/5/PROS... · kencur, sari jahe, sari asam, kunyit asam, sari temu lawak,

392 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012

rempah-rempah) dengan menerapkan teknologi sistem informasi modern dalam mengintegrasi

dari praktek manajemen tersebut harus disikapi dengan langkah konkret salah satunya adalah

dengan pemanfaatan system bisnis ERP (Enterprise Resource Planning) pada Student

Technopreneur. Melalui upaya tersebut diharapkan mampu mencetak serta mengembangkan

inovasi produk rempah-rempah yang kompetitif. Selain itu juga diperlukan model bisinis yang

mampu melibatkan peran masyarakat, yaitu model bisnis kemitraan inti-plasma. Dengan

model bisnis ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian secara langsung dan

meningkatkan bargaining power sumber daya manusia Indonesia agar dapat memberikan

kontribusi secara nyata dalam mengurangi tingkat pengangguran di masyarakat. Diharapkan

dengan pengembangan produk rempah-rempah yang inovatif (Soeklat) ini dapat menjadi

suatu tonggak dan langkah baru menuju perekonomian Indonesia produktif dan maju.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang disimpulkan dari latar belakang diatas yaitu :

1. Bagaimana potensi pengembangan produk coklat rempah-rempah (Soeklat)?

2. Bagaimanana strategi pengembangan produk coklat rempah-rempah (Soeklat) oleh student

technopreneur berbasis ERP (Enterprise Resource Planning) melalui model bisnis

kemitraan inti plasma?

3. Bagaimana potensi dan strategi pemasaran produk coklat rempah-rempah (Soeklat) dengan

konsep 7P dan laman online berbaisis CRM (customer relationship management) sabagai

model tata niaga dan pemasaran agribisnis terintegrasi hulu-hilir produk coklat rempah-

rempah (Soeklat)?

4. Bagaimana peran dan kontribusi student technopreneur dalam pengembangan usahanya

melalui model klaster bisnis pola kemitraan inti plasma terhadap perekonomian daerah

maupun nasional?

C. Tujuan Penulisan

Penyusunan karya tulis ini bertujuan untuk menjawab berbagai masalah yang telah

disebutkan diatas yaitu :

1. Memberikan alternatif solusi dalam mengembangkan produk coklat rempah-rempah

(Soeklat) sebagai produk unggulan .

2. Menjelaskan strategi pengembangan produk coklat rempah-rempah (Soeklat) oleh student

technopreneur berbasis ERP (Enterprise Resource Planning) melalui model klasre bisnis

pola kemitraan inti plasma.

3. Menjelaskan potensi dan strategi pemasaran produk coklat rempah-rempah (Soeklat)

dengan konsep 7P dan laman online berbaisis CRM (customer relationship management)

sabagai model tata niaga dan pemasaran agribisnis terintegrasi hulu-hilir produk coklat

rempah-rempah (Soeklat)

4. Mengetahui peran dan kontribusi student technopreneur dalam pengembangan usahanya

melalui model klaster bisnis pola kemitraan inti plasma terhadap perekonomian daerah

maupun nasional.

D. Manfaat Penulisan

Penyusunan karya tulis ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pemerintah, pelaku

usaha, masyarakat, dan kalangan akademisi yaitu :

Page 5: Alternatif Pengembangan Industri Nasional Melalui Inovasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1275/5/PROS... · kencur, sari jahe, sari asam, kunyit asam, sari temu lawak,

ALTERNATIF PENGEMBANGAN INDUSTRI NASIONAL... (Bachtiar Aminuddin, Anam Lutfi, Ulfa Putri Arifah) 393

Adapun Manfaat program ini adalah :

1. Meningkatkan produktivitas dan kualitas pengelolaan usaha produk coklat rempah-

rempah (Soeklat).

2. Mempermudah student technopreneur dalam mengelola usaha coklat rempah-rempah

(Soeklat) dan mengembangkan produk memalui pemberdayaan masyarakat.

3. Meningkatkan penjualan coklat rempah-rempah (Soeklat) secara cepat dengan

memanfaatkan media internet.

4. Mensosialisasikan ke masyarakat luas tentang pasar tani online di Indonesia.

METODE

A. Desain Penulisan

Penulisan ini dilakukan dalam rangka meningkatkan daya saing UMKM melalui

penerapan sistem informasi berbasis ERP, dengan harapan dapat meningkatkan produktivitas

dan kemudian dapat menyeraptenaga kerja. Metode penulisan ini dilakukan dengan studi

pustaka dan beberapa penulisan terdahulu.

Dalam kajian ini menjelaskan tentang penerapan sistem informasi berbasis ERP dalam

meningkatkan daya saing UMKM dan mengurangi tingkat penganguran. Tahap pertama

adalah menjelaskan cara kerja sistem informasi berbasis ERP. Penjelasan ini dimaksudkan

untuk acuan penyusunan alternatif solusi dalam meningkatkan daya saing UMKM. Tahap

kedua adalah menggambarkan implementasi sistem informasi berbasis ERP pada UMKM.

Selanjudnya tahap terakhir menjelaskan tetang peran UMKM berbasis ERP dalam

berkontribusi dalam mengurangi tingkat pengangguran.

B. Sumber Penulisan

Sumber yang digunakan dalam penulisan ini adalah data skunder. Data Sekunder

adalah data yang dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada

masyarakat pengguna data (Kuncoro, 2003). Data diperoleh dari literatur, penulisan

sebelumnya maupun data lain yang mendukung data primer dan berhubungan dengan objek

yang akan diteliti. Sedangkan referensi atau data dalam penulisan karya tulis ini sumbernya

diperoleh dari literatur/buku, jurnal, internet dan penulisan sebelumnya.

C. Sasaran Penulisan

Upaya pengembangan UMKM berbasis aplikasi ERP dalam rangka mengembangkan

UMKM dan mengurangi tingkat penganguran di Indonesia, sehingga sasaran dari penulisan,

yaitu :

1. Pelaku Usaha (UMKM)

Pelaku usaha diharapkan mendapat pengetahuan yang lebih mendalam mengenai sistem

informasi berbasis aplikasi ERP sehingga kedepannya dapat menerapkan pada usahanya.

2. Pemerintah

Pemerintah dapat menjadikan karya tulis ini sebagai gambaran dalam meningkatkan daya

saing UMKM, sehingga pemerintah dapat memfasilitasi upaya ini mealului kelembagaan

yang ada maupun yang akan dibentuk.

D. Tahapan Penulisan

Tahap-tahap yang dilalui dalam penulisan ini, yaitu:

Page 6: Alternatif Pengembangan Industri Nasional Melalui Inovasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1275/5/PROS... · kencur, sari jahe, sari asam, kunyit asam, sari temu lawak,

394 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012

Memilih Masalah Penelitian

Adapun pertimbangan dalam memilh masalah karya tulis ini, yaitu:

1) Masalah dalam penulisan karya tulis ini mempunyai nilai pembahasan, maksudnya

mempunyai nilai kegunaan tertentu.

2) Masalah dalam penulisan karya tulis ini fisibel, artinya dapat dipecahkan secara

deskritif.

3) Masalah dalam penulisan karya tulis ini sesuai dengan kualifikasi penulis, dalam hal

ini masalah yang ditulis menarik bagi penulis dan sukar mudahnya pemecahan

masalah tersebut sesuai dengan derajad ilmiah yang dimilki penulis.

Sumber Memperoleh Masalah

Banyak sekali masalah yang perlu dipecahkan di sekeliling penulis, hanya saja

yang menjadi kendala adalah kesanggupan penulis dalam menggali dan mengidentifikasi

masalah, serta mengetahui dari mana sumber masalah dapat diperoleh. Berikut ini adalah

sumber masalah yang dapat digali untuk dikaji (Nazir, 1985):

1) Pengamatan terhadap kegiatan manusia dan alam sekeliling.

2) Bacaan atau pustaka seperti buku teks, paper seminar ilmiah, majalah ilmiah, jurnal

ilmiah dan hasil penelitian.

3) Perluasan penelitian yang sudah ada dalam hal analisis dan metodenya.

4) Cabang studi yang sedang dikembangkan.

5) Catatan dan pengalaman pribadi.

6) Praktik dan keinginan masyarakat, berupa unjuk rasa, pernyataan pejabat, otoritas

ilmu pengetahuan.

7) Bidang spesialisasi yang dimiliki.

8) Pelajaran yang sedang diikuti, diskusi dan seminar ilmiah.

Dalam penulisan ini sumber masalah diperoleh dari :

1) Pengamatan terhadap kegiatan manusia dan alam sekeliling.

2) Bacaan atau pustaka seperti buku teks, paper, majalah, jurnal ilmiah, internet dan

hasil penelitian.

3) Perluasan penelitian yang sudah ada dalam hal analisis dan metodenya.

4) Diskusi dan seminar ilmiah.

Merumuskan Masalah

Rumusan masalah dalam penulisan ini, yaitu:

1) Rumusan masalah ditulis dalam kalimat pertanyaan.

2) Jelas dan padat

3) Berisi implikasi untuk memecahkan masalah

4) Menjadi dasar dalam judul penulisan

Studi Ekplorasi

Studi ekplorasi adalah kegiatan atau studi yang lebih mendalam mengenai segala

sesuatu yang ada hubungannya dengan masalah yang telah dipilih. Segala sesuatu tersebut

adalah meliputi teori, hasil penelitian atau karya tulis mengenai hal yang sama, data,

model analisis dan metode penelitian.

Studi ekplorasi dapat dilakukan dengan 3P yaitu person, place dan paper (Hadi,

1989). Person berarti menggali sesuatu tersebut dari nara sumber, place berari dengan

mengadakan studi atau penelitian pendahuluan di lapangan, dan paper berarti mengadakan

Page 7: Alternatif Pengembangan Industri Nasional Melalui Inovasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1275/5/PROS... · kencur, sari jahe, sari asam, kunyit asam, sari temu lawak,

ALTERNATIF PENGEMBANGAN INDUSTRI NASIONAL... (Bachtiar Aminuddin, Anam Lutfi, Ulfa Putri Arifah) 395

kajian pustaka (meliputi jurnal ilmiah, majalah ilmiah, buku teks, hasil penelitian dan

paper. Dalam penulisan ini yang digunakan adalah peper, yang meliputi internet, jurnal

ilmiah, buku teks, paper dan hasil penulisan terdahulu.

Melakukan Pembahasan

Setelah kegiatan memilih masalah, studi ekplorasi dan merumuskan masalah

selesai, maka tahap selanjudnya adalah melakukan pembahasan. Dalam kegiatan ini yang

pertama dilakukan adalah menjelas tentang cara kerja sistem tersebut, kemudian

menggambarkan tentang implentasinya.

PEMBAHASAN

A. Pengembangkan Produk Coklat Rempah-Rempah (Soeklat) Sebagai Produk Unggulan

1. Gambaran Umum Produk

SOEKLAT merupakan produk snack coklat yang memadukan rasa coklat yang lembut

dengan rempah-rempah yang diharapkan mampu memperkaya kuliner Indonesia,

mengenalkan kekayaan rempah Indonesia dan khasiat yang dikandungnya kepada masyarakat

sekaligus sebagai alternatif buah tangan bagi para wisatawan asing. Untuk menghadirkan rasa

coklat yang diminati, bahan baku coklat menggunakan bahan berkualitas tanpa campuran

pengawet buatan mengingat coklat sudah mengandung zat polifenol sebagai antioksidan yang

membuatnya mampu bertahan lama. Rasa rempah yang akan dijadikan aroma maupun rasa

pada coklat baik itu secara dicampur dalam adonan coklat maupun sebagai filling atau isi

antara lain: kayu manis, jahe, cengkeh, beras kencur, wijen, mint, dan herbal. Sebelumnya

kami telah dilakukan eksplorasi terkait dengan kandungan manfaat pada bahan rempah yang

dipilih tersebut serta kecocokan rasa dari tiap bahan rempah dengan rasa coklat.

Selain rasa yang enak, kami juga memperhatikan kemasan yang akan dipakai.

Mengingat kemasan merupakan salah satu bentuk promosi yang sekaligus memberikan

infomasi terkait produk maka kemasan dibuat berkesan etnik dan mencitrakan kekayaan

Indonesia seperti batik, wayang, dan lainnya, serta rempah-rempah kepada calon pembeli

produk. Kami juga mencantumkan informasi tentang bahan rempah yang dipakai beserta

kandungan dan manfaatnya pada kemasan sehingga dapat menambah wawasan dan

pengetahuan tentang manfaat produk kami bagi para penikmatnya.

2. Segmen Pasar

Segmen Pasar yang kami sasar adalah pelajar/mahasiswa yang berada di Kota Solo,

para wisatawan domestik, wisatawan asing dan masyarakat umum.

3. Target Pasar

Kami memilih Kota Solo sebagai tempat pemasaran produk kami karena Kota Solo

adalah kota wisata budaya, kuliner, dan belanja yang terkenal baik di dalam negri maupun

luar negri. Kota Solo memiliki banyak pusat-pusat perbelanjaan modern dan tradisional yang

sangat potensial untuk tempat pemasaran produk kami seperti: Pasar Gede Harjonagoro, Pasar

Harjodaksino Solo, Pasar Nusukan Solo, Grand Mall, Solo Square, serta berbagai macam

mini market dan toko kelontong yang tersebar di seluruh penjuru kota Solo.

Kota Solo juga sering mengadakan event besar berskala nasional dan internasional

yang mampu menarik wisatawan untuk datang berkunjung sehingga dengan hadirnya produk

Page 8: Alternatif Pengembangan Industri Nasional Melalui Inovasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1275/5/PROS... · kencur, sari jahe, sari asam, kunyit asam, sari temu lawak,

396 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012

coklat rempah kami ini akan menjadi salah satu alternatif oleh-oleh khas Kota Solo yang

murah, sehat, dan unik. Selain itu, fakta bahwa Kota Solo sebagai kota pelajar yang menjadi

tempat menimba ilmu para pelajar dari seluruh Indonesia menjadikan pangsa pasar kami tidak

terbatas bagi para wisatawan dan penduduk lokal saja. Produk kami bisa dijadikan sebagai

alternatif jajanan yang sehat dan sesuai dengan kantong pelajar. Harga yang kami patok

adalah harga yang terjangkau sehingga semua kalangan mampu membeli produk kami.

4. Positioning

Kami ingin menciptakan citra bahwa produk SOEKLAT mempunyai inovasi,

memiliki cita rasa khas rempah-rempah Indonesia dan mempunyai khasiat yang baik untuk

kesehatan. Di Solo sendiri belum ada ide dan kreasi seperti SOEKLAT ini, sehingga kami

yakin kedepannya usaha ini akan berkembang dengan baik.

5. Analisis SWOT

Strength: - Belum banyak terdapat coklat rempah di kota Solo.

- Harga terjangkau

- Kemasan yang unik dan banyaknya pilihan rasa

Weakness: - Kurangnya SDM untuk melakukan kegiatan produksi.

Opportunity: - Banyaknya event di Kota Solo

- Banyaknya mahasiswa UNS yang berasal dari luar kota

Threat - Duplikasi Produk

6. Permintaan

Perkiraan / prediksi jumlah permintaan konsumen terhadap produk.

Dengan perkiraan dalam satu hari untuk SOEKLAT kecil laku 250 pieces dan terjadinya

peningkatan permintaan dari konsumen sebesar ± 10% tiap tahunnya maka dibuatlah tabel

seperti dibawah ini.

Tahun Perkiraan Permintaan

( dalam Unit )

2012 90.000

2013 99.000

2014 110.000

Maka perkiraan pertahun rata-rata terjual sekitar 7500x12 = 90.000 pieces

Penjualan ini belum termasuk kenaikan tiap bulannya.

7. Penawaran

Penawaran dari produk pesaing sejenis di pasar

Nama

Perusahaan

Pesaing

Kapasitas Produksi / Tahun

( dalam Unit )

Monggo 92.000

Chocodot 90.000

Cokro 91.000

Page 9: Alternatif Pengembangan Industri Nasional Melalui Inovasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1275/5/PROS... · kencur, sari jahe, sari asam, kunyit asam, sari temu lawak,

ALTERNATIF PENGEMBANGAN INDUSTRI NASIONAL... (Bachtiar Aminuddin, Anam Lutfi, Ulfa Putri Arifah) 397

Proyeksi penawaran dalam beberapa periode / tahun mendatang. Proyeksi penawaran

disesuaikan dengan permintaan seperti kenaikan x % per tahun sesuai pertumbuhan

ekonomi.

Tahun Perkiraan Penawaran

( dalam Unit )

2012 82.000 x 10 %

2013 90.000 x 10%

2014 98.000 x 10%

8. Rencana Penjualan dan Pangsa Pasar

Rencana Penjualan rencana produk yang akan dijual dalam waktu 1 tahun disesuaikan

dengan kondisi permintaan dan penawaran.

Pangsa Pasar bagian dari penjualan produk kita dibandingkan dengan penjualan total

produk sejenis dalam industri

Tah

un

Permintaan

(A)

Penawaran

(B)

Peluang

(C = A-B)

Rencana

Penjualan

Pangsa Pasar

(E = DX100% / C)

2012 90.000 82.000 8000 82.000 10,25%

2013 99.000 90.000 9000 99.000 11%

2014 110.000 98.000 12.000 110.000 9,17%

B. Strategi Pengembangan Produk Coklat Rempah-Rempah (Soeklat) Oleh Student

Technopreneur Berbasis ERP (Enterprise Resource Planning) Melalui Model Klaster

Bisnis Pola Kemitraan Inti-Plasma

1. Klaster Bisnis Pola Kemitraan Inti Plasma

Peranan klaster bisnis telah diakui sebagai salah satu wahana dalam pengembangan

usaha kecil, khususnya usaha kecil baru dan sekaligus untuk mengatasi pengangguran.

Kehadiran klaster bisnis ini sangatlah penting bagi para usaha kecil baru untuk menghindari

dari kebangkrutan usahanya, karena ketidakmampuan dalam pengelola bisnis, keterbatasan

modal, teknologi, dan kekurangmampuan akses pada pasar. Dalam kaitan ini peranan klaster

bisnis menjadi penting karena melalui klaster bisnis pada usaha kecil yang baru akan

berkordinasi dengan lembaga-lembaga terkait untuk belajar menyusun rencana bisnis

sehingga dapat berkembang menjadi usaha yang mandiri.

Untuk kesuksesan pengelolaan Klaster Bisnis Pola Kemitraan Inti Plasma Produk

Coklat Rempah-Rempah dibutuhkan 4 persyaratan yaitu :

Terdapat kebijakan yang menstimulasi usaha kecil dan menyediakan infrastruktur

yang diperlukan usaha.

Terjalinnya kemitraan antara pemerintah dan pihak swasta dalam memberikan

pendampingan dan pemasaran.

Tersedianya pengetahuan yang berbasis pembelajaran dan riset.

Terbentuknya kordinasi dan jaringan profesional di tingkat lokal, nasional dan

internasional yang diwadahi oleh kemitraan atau asosiasi.

Page 10: Alternatif Pengembangan Industri Nasional Melalui Inovasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1275/5/PROS... · kencur, sari jahe, sari asam, kunyit asam, sari temu lawak,

398 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012

Sedangkan untuk mencapai keberhasilan Klaster Bisnis Pola Kemitraan Inti Plasma

oleh student technopreneur memerlukan dukungan infrastruktur dan teknologi sebagai system

bisnisnya, yang disini adalah system bisnis ERP. Sedangkan Infrastruktur yang dimaksud

dapat dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu soft infrastructure dan hard infrastructure.

Secara skematis dapat digambarkan sebagai berikut1:

Gambar 3 : Model Klaster Bisnis

a. Kelompok Usaha

Satu kelompok rempah-rempah yang terlibat dalam kluster bisnis beranggotakan 5 badan

usaha yang melakukan usaha dalam bidang sejenis. Proses kerja yang dilaksanakan

kelompok petani rempah-rempah adalah kegiatan produksi. Seluruh hasil produksi dari

kelompok usaha akan ditampung oleh Klaster Bisnis untuk dilakukan proses lanjutan

sebelum dijual ke perusahaan sebagai bahan baku produksi. Dalam upaya meningkatkan

komitmen dan kelangsungan produksi, diharapkan kelompok tani secara bertahap dapat

memiliki saham di perusahaan.

b. Business Development Services (BDS)

BDS merupakan badan independen yang berfungsi sebagai pendamping dan pemonitor

kinerja Klaster Bisnis dan kelompok usaha. BDS ini dibentuk oleh student technopreneur,

BDS dapat dan sudah berpengalaman dalam industri yang dihadapi dan memiliki

ketrampilan dan pengetahuan sebagai pengusaha. Apabila sesuai dengan persyaratan

teknis, maka lembaga koperasi dapat berperan sebagai Klaster Bisnis dan atau BDS. Setiap

BDS direncanakan akan menangani sekitar 20 kelompok usaha. Peran BDS melakukan

pendampingan dalam rangka menjaga dan menjamin kuantitas, kualitas, dan kontinuitas

produksi sesuai dengan yang diharapkan.

c. Perusahaan Soeklat : Model Klaster Bisnis Pola Kemitraan Inti Plasma

Perusahaan Soeklat merupakan lembaga yang akan menaungi (member pelatihan) dan

melakukan proses lanjutan produksi yang dihasilkan petani rempah-rempah. Hasil produksi

yang dibeli dari kelompok usaha kemudian akan diproses lagi untuk selanjutnya dijual ke

perusahaan penghela. Apabila Klaster Bisnis dalam bentuk koperasi, maka sebaiknya tidak

terjadi jual beli antara kelompok usaha dengan koperasi, yang terjadi adalah koperasi

membantu mengolah lebih lanjut hasil produksi dan menjualkan olahan hasil produksi

1 http://www.smecda.com/deputi7/file_Infokop/EDISI%2028/komoditi_rumput_laut.pdf diakses Minggu 26 Februari 2012

Page 11: Alternatif Pengembangan Industri Nasional Melalui Inovasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1275/5/PROS... · kencur, sari jahe, sari asam, kunyit asam, sari temu lawak,

ALTERNATIF PENGEMBANGAN INDUSTRI NASIONAL... (Bachtiar Aminuddin, Anam Lutfi, Ulfa Putri Arifah) 399

tersebut ke perusahaan penghela (salah satu ciri sebagai koperasi yang genuine). Proses

pengelolaan usaha dalam Klaster Bisnis Rempah-Rempah menggunakan teknologi

modern berbasis ERP untuk mengintegrasikan aspek bisnisnya, sehingga akan

meningkatkan koordinasi dan daya saing.

d. Inkubator Bisnis

Proses pelatihan agribisnis terhadap petani dalam Klaster Bisnis Rempah-Rempah juga

dibentuk lembaga khusus, yaitu incubator bisnis. Inkubtor memberikan suatu program

spesifik mulai dari administrasi, rencana bisnis, pelatihan, monitoring dan evaluasi.

e. Perusahaan Penghela

Perusahaan penghela adalah bagian dari Klaster Bisnis Rempah-Rempah yang berfungsi

untuk produksi lanjutan dan pemasaran. Perusahaan penghela akan menyerap seluruh hasil

produksi kering yang diproses oleh lembaga Klaster Bisnis Rempah-Rempah dan

berfungsi sebagai industri pengolahan. Produk dari pengolahan industri tersebut akan

dipasarkan oleh perusahaan penghela baik ke pasar domestik maupun internasional.

Adapun bentuk badan hukum perusahaan penghela dapat berupa PT atau CV yang

sahamnya dapat dimiliki oleh kelompok usaha dan disarankan melalui lembaga koperasi.

Perusahaan penghela juga akan bertindak sebagai avalis/penjamin atas pinjaman yang

diterima oleh Lembaga Klaster Bisnis Rempah-Rempah dan kelompok tani.

f. Lembaga Pembiayaan (Bank dan Bukan Bank)

Bank berfungsi sebagai salah satu sumber dana bagi keberlangsungan kelompok petani dan

lembaga Klaster Bisnis Rempah-Rempah . Fungsi ini akan diwujudkan dalam bentuk

pemberian pinjaman berupa investasi dan modal kerja bagi komponen kluster yang terlibat

yaitu: perusahaan penghela, Lembaga Klaster Bisnis Rempah-Rempah dan petani di dalam

kelompok usaha. Fungsi pembina seperti Kementerian Koperasi dan petani dan instansi

pembina lainnya adalah mediator bagi kerjasama antar komponen Klaster Bisnis Rempah-

Rempah dalam kaitannya dengan perbankan. Pada model Klaster Bisnis Rempah-Rempah

dimaksud terdapat lembaga surveyor yang tidak termasuk dalam komponen kluster.

Lembaga surveyor bertindak sebagai pemantau persediaan di level perusahaan penghela

dan hanya sebagai pemeriksa persediaan di level Klaster Bisnis Rempah-Rempah .

Layanan sebagai pemantau persediaan mewajibkan lembaga surveyor membuat laporan

rutin (seminggu atau dua minggu sekali) kepada lembaga pembiayaan perihal kuantitas dan

kondisi fisik persediaan, yang menjadi jaminan, mulai dari bahan baku hingga barang jadi

selama jam kerja. Lembaga surveyor juga akan menerapkan sistem kunci ganda pada

gudang dalam rangka mengawasi keamanan dan mutasi barang yang bersangkutan.

Layanan sebagai pemeriksa persediaan hanya mewajibkan lembaga surveyor membuat

laporan atas kuantitas dan kondisi persediaan, yang dijaminkan, pada satu waktu tertentu

yang telah ditetapkan. Manfaat lembaga surveyor akan dirasakan oleh lembaga keuangan

pemberi kredit/pembiayaan dan kluster bisnis itu sendiri.

Manfaat bagi lembaga pembiayaan adalah sebagai berikut:

1) Pengawasan terhadap jaminan berjalan secara kontinyu.

2) Berfungsi sebagai peringatan dini terhadap kondisi usaha.

Manfaat bagi kluster bisnis adalah:

1) Berfungsi sebagai peringatan dini dalam mengembangkan usaha.

Page 12: Alternatif Pengembangan Industri Nasional Melalui Inovasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1275/5/PROS... · kencur, sari jahe, sari asam, kunyit asam, sari temu lawak,

400 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012

2) Memberikan keyakinan terhadap lembaga keuangan dalam menyalurkan pembiayaan

terhadap UMKM.

2. Sistem ERP (Enterprise Resource Planning)

Enterprise Resource Planning (ERP) adalah paket software yang terdiri dari

beberapa modul untuk menggambarkan arus kerja lingkungan operasional bisnis. ERP

adalah juga transaction processing system (TPS), tetapi mereka melebihi TPS

tradisional. TPS merupakan sistem informasi yang mendukung pemantauan,

pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan dan penyebaran transaksi bisnis dasar

organisasi. TPS mengumpulkan data secara terus menerus, kebanyakan dari data-

data ini disimpan dalam gudang data perusahaan dan dapat diproses.

Sistem ERP adalah satuan dari aplikasi bisnis yang terintegrasi atau modul untuk

melaksanakan fungsi bisnis yang utama, termasuk pengendali persediaan, akuntansi buku

besar, pendapatan, piutang, material requirement planning dan manajemen sumber daya

manusia. Menurut Christopher Koch (www.cio.com), ERP mencoba untuk mengintegrasikan

semua departemen-departemen dan fungsi-fungsi yang ada dalam perusahaan ke dalam sistem

komputer tunggal yang dapat melayani seluruh kebutuhan departemen bersangkutan yang

berbeda-beda. ERP adalah salah satu fase dalam meningkatkan integrasi yang tidak hanya

dalam bidang teknologi tetapi juga seluruh konstitusi internal dan eksternal perusahaan

(Kalakota, 2001). 12

Gambar dibawah ini menunjukkan ERP dapat mengintegrasikan seluruh proses

kunci bisnis perusahaan ke dalam satu sistem software yang mengijinkan informasi

mengalir melalui organisasi (Laudon, 2003). Sistem ini juga termasuk dengan pelanggan

dan vendor.2

Gambar 4 : Sistem ERP

Ketika customer representative memasukkan pesanan pelanggan ke dalam sistem ERP,

pihaknya akan menerima semua informasi yang diperlukan untuk memenuhi pesanan

(seperti persediaan perusahaan dari modul gudang dan jadwal pengangkutan dari modul

logistik). Semua orang dalam departemen-departemen yang berbeda akan melihat informasi

yang sama dan dapat memperbaharuinya. Ketika salah satu departemen menyelesaikan

pesanan tersebut, secara otomatis informasi tersebut akan dikirim lewat sistem ERP dan

melacaknya.

2. Manfaat ERP bagi Lembaga Klaster Bisnis Rempah-Rempah

ERP memberikan manfaat dengan membangun program software tunggal yang

melayani kebutuhan dari bagian keuangan sebaik melayani kebutuhan bagian sumber daya

2 Anonim. 2012. Sistem Informasi Manajemen. http://thesis.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LHM2004-0039%20Bab%202.pdf. Diakses

Minggu 30 Maret 2012

Page 13: Alternatif Pengembangan Industri Nasional Melalui Inovasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1275/5/PROS... · kencur, sari jahe, sari asam, kunyit asam, sari temu lawak,

ALTERNATIF PENGEMBANGAN INDUSTRI NASIONAL... (Bachtiar Aminuddin, Anam Lutfi, Ulfa Putri Arifah) 401

manusia dan pada bagian persediaan. Setiap departemen-departemen tersebut memiliki

sistem komputernya sendiri yang optimis sistemnya dapat menjalankan departemen tersebut.

ERP mengkombinasikan semuanya menjadi satu program software terintegrasi yang

menjalankan database tunggal supaya departemen-departemen yang bermacam-macam

dapat dengan mudah berbagi informasi dan berkomunikasi satu dengan yang lain.

Pendekatan integrasi ini dapat menghasilkan keuntungan yang besar jika

perusahaan menginstal software dengan benar. Berikut ini ada beberapa alasan yang

dikemukakan oleh Christopher Koch (www.cio.com) mengapa perusahaan merelakan

membayar jutaan dollar untuk memakai ERP3 :

a. Mengintegrasikan informasi pesanan pelanggan.

Sistem ERP dapat menjadi tempat dimana pesanan pelanggan akan tetap “hidup”

mulai dari waktu customer service representative menerima pesanan sampai pada

waktu pengiriman barang dan bagian keuangan mengirim faktur.

b. Standardisasi dan mempercepat proses produksi.

Perusahaan manufaktur, terutama yang berkeinginan untuk merger dan akuisisi sering

menemukan bahwa unit bisnis yang beragam dalam perusahaan menggunakan metode

standar untuk mengotomatisasi beberapa langkah dari proses manufaktur.

Menstandarisasi proses-proses tersebut dan menggunakan sistem komputer tunggal

dan terintegrasi yang dapat menghemat waktu, meningkatkan produktivitas dan

mengurangi biaya produk.

c. Mengurangi persediaan.

ERP membantu proses manufaktur mengalir lebih lancar, dan memperbaiki

proses pemenuhan pesanan dalam perusahaan. Hal tersebut dapat mengurangi

persediaan dari barang-barang yang digunakan untuk memproduksi suatu produk

(work-in-progress inventory), dan dapat membantu staff membuat rencana yang

lebih baik kepada pelanggan, mengurangi persediaan barang jadi pada gudang dan

tempat pengangkutan. Untuk benar-benar memperbaiki arus rantai persediaan,

perusahaan memerlukan software supply chain, tetapi ERP dapat membantu juga.

d. Standardisasi informasi sumber daya manusia.

Khususnya untuk perusahaan dengan unit bisnis beragam, sumber daya manusia

mungkin tidak mempunyai metode sederhana untuk melacak waktu karyawan

dan berkomunikasi dengan mereka mengenai keuntungan dan layanan. ERP

dapat memperbaiki hal tersebut.

ERP merupakan harapan terbaik untuk memperbaiki cara perusahaan menerima

pesanan pelanggan dan memprosesnya ke dalam faktur dan pendapatan yang disebut

proses pemenuhan pesanan. Itulah mengapa ERP sering diidentikkan sebagai software back-

office. ERP tidak memegang proses penjualan up-front; ERP menangani pesanan

pelanggan dan menyediakan software untuk mengotomatisasi langkah-langkah yang harus

ditempuh untuk memenuhi pesanan tersebut.

3 Anonim. 2012. Sistem Informasi Manajemen. http://thesis.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LHM2004-0039%20Bab%202.pdf. Diakses Minggu 30 Maret 2012

Page 14: Alternatif Pengembangan Industri Nasional Melalui Inovasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1275/5/PROS... · kencur, sari jahe, sari asam, kunyit asam, sari temu lawak,

402 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012

Berdasarkan pendapat Ravi Kalakota (2001) perusahaan memilih solusi ERP karena

beberapa kebutuhan di bawah ini 12 :

a. Kebutuhan untuk menciptakan kerangka kerja aplikasi untuk memperbaiki

pemrosesan pesanan. Kebanyakan perusahaan yang mengabaikan sistem back- office

mereka selama bertahun-tahun mencari solusi yang akan menjaga mereka dari

kecerobohan mereka sendiri.

b. Kebutuhan untuk mengkonsolidasi dan untuk menyatukan fungsi-fungsi bisnis

yang relevan.

c. Kebutuhan untuk mengintegrasikan jarak yang lebar dari teknologi-teknologi

yang terpisah-pisah, sepanjang proses bisnis yang mereka dukung, ke dalam

proses umum dan platform teknologi umum.

d. Kebutuhan untuk menciptakan fondasi teknologi baru untuk mendukung aplikasi

generasi selanjutnya.

Gambar 5 : Aplikasi Enterprise Resource Planning

3. Kerangka Kerja ERP

Perusahaan memiliki beberapa departemen yang disebut stream untuk mendukung

jalannya kegiatan bisnis. Sebelum mengimplementasikan ERP, perusahaan memiliki sistem

yang dirancang oleh perusahaan untuk masing-masing stream supaya dapat menjalankan

fungsinya masing-masing. Akan tetapi karena akukan secara manual dan tidak berjalan

secara efektif dan efisien. Karena itu, perusahaan memilih salah satu software ERP, yaitu

MIMS yang dianggap paling mampu mengakomodasi proses bisnis perusahaan. ERP

menjadi salah satu tools bagi perusahaan untuk meningkatkan produktivitas kerja. Masing-

masing stream terintegrasi dengan MIMS, sehingga diharapkan kinerja antar stream dapat

lebih baik. Salah satu faktor pendukung produktivitas karyawan adalah kepuasan karyawan.

Kepuasan dapat membawa dampak pada produktivitas kerja, dalam arti perasaan positif

mengenai pekerjaan biasanya akan membawa pada kualitas kerja yang lebih baik. Maka

peneliti mengukur tingkat kepuasan user terhadap aplikasi MIMS tersebut.

Page 15: Alternatif Pengembangan Industri Nasional Melalui Inovasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1275/5/PROS... · kencur, sari jahe, sari asam, kunyit asam, sari temu lawak,

ALTERNATIF PENGEMBANGAN INDUSTRI NASIONAL... (Bachtiar Aminuddin, Anam Lutfi, Ulfa Putri Arifah) 403

Gambar 7: Kerangka Kerja ERP

4. Mediasi Pelatihan Petani Rempah-Rempah Melalui Inkubator Bisnis

Dalam hal ini Inkubator bisnis adalah bagian program dari Klaster Bisnis Rempah-

Rempah yang ditujukan kepada petani. Peranan Inkubator Bisnis telah diakui sebagai salah

satu wahana dalam pengembangan usaha kecil, khususnya usaha kecil baru dan sekaligus

untuk mengatasi pengangguran. Kehadiran inkubator ini sangatlah penting bagi para usaha

kecil baru untuk menghindari dari kebangkrutan usahanya, karena ketidakmampuan dalam

pengelola bisnis, keterbatasan modal, teknologi, dan kekurangmampuan akses pada pasar.

Dalam kaitan ini peranan inkubator menjadi penting karena melalui inkubator, petani akan

didampingi melalui tahapan-tahapan inkubasi sehingga nantinya dapat berkembang menjadi

usaha tani yang mandiri.

Dalam pengembangan Inkubator melalui 3 tahapan yaitu tahap awal (the start-up

phase), tahap pengembangan usaha (the business development phase), dan tahap kemandirian

(the maturity phase).4

1. The start-up phase (kurang lebih 3 tahun)

a. Diawali dengan inisiasi masyarakat atau Pemda untuk pendirian Inkubator sebagai

bagian dari rencana pembangunan ekonomi keseluruhan.

b. Membuat studi kelayakan.

c. Mencari lokasi/lahan untuk pendirian Inkubator dan pendanaannya.

d. Membuat gedung dan menyediakan fasilitias untuk disewakan kepada tenant (peserta).

4 Bank Indonesia. 2006. Kajian Incubator Bisnis Dalam Pengembangan UMKM. Hal 17.

Page 16: Alternatif Pengembangan Industri Nasional Melalui Inovasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1275/5/PROS... · kencur, sari jahe, sari asam, kunyit asam, sari temu lawak,

404 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012

e. Pada tahap ini manajer Inkubator fokus pada pembangunan fisik Inkubator dan

selanjutnya mencari tenant.

f. Tahap ini berakhir apabila inkubator telah terisi 60-70% dan biaya sewa dapat

menutup biaya operasional Inkubator.

2. The business development phase (2-3 tahun)

a. Manajemen Inkubator lebih fokus pada pemenuhan kebutuhan tenant.

b. Manajemen Inkubator mengembangkan jaringan business untuk tenant.

c. Mulai membentuk sinergi antara pemilik inkubator.

3. The maturity phase

a. Permintaan ruangan di Inkubator telah melampaui fasilitas yang ada.

b. Tenant telah memiliki akses jasa konsultasi bisnis secara komprehensif baik terhadap

inkubator maupun komunitas lokal. Inkubator telah menjadi elemen penting dalam

masyarakat dalam rangka pengembangan kewirausahaan.

c. Pendirian Inkubator telah membuktikan adanya manfaat ekonomi.

d. Perusahaan yang lulus telah memberikan impact terhadap lapangan kerja local.

e. Dengan tingkat hunian yang penuh, Inkubator telah mulai memikirkan untuk ekspansi

atau pendirian inkubator baru.

Secara rinci tahap inkubasi digambarkan sebagai berikut :

Gambar 8: Tahap Inkubasi (Bank Indonesia, 2006)

Page 17: Alternatif Pengembangan Industri Nasional Melalui Inovasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1275/5/PROS... · kencur, sari jahe, sari asam, kunyit asam, sari temu lawak,

ALTERNATIF PENGEMBANGAN INDUSTRI NASIONAL... (Bachtiar Aminuddin, Anam Lutfi, Ulfa Putri Arifah) 405

Secara lebih rinci kegiatan dari masing-masing tahapan proses inkubasi dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 2.Implementasi tahapan proses inkubasi pada Klaster Bisnis Rempah-Rempah

No Tahapan Kegiatan

1 Tahap persiapan 1. Penyiapan klater usaha tani (kelompok tani)

2. Penyiapan bahan untuk pembinaan

3. Kesepakatan dengan pihak tenant

(peserta/kelompok tani)

2 Tahap Implementasi bisnis

1. Perancangan operasional : produk,

keuangan, pemasaran, pengorganisasian

2. Penjadwalan kegiatan inkubasi

3 Tahap penumbuhan

(inkubasi ketat)

1. Implementasi strategi produk

2. Implementasi strategi Keuangan

3. Implementasi strategi Pemasaran

4. Implementasi pengorganisasian

4 Tahap Pengembangan

(inkubasi longgar)

1. Perluasan pasar

2. Perluasan kerjasama

3. Peningkatan skala usaha

4. Peningkatan aset

5 Tahap kemandirian

(pelepasan inkubasi)

Monitoring dan evaluasi

Pasca Inkubasi

Pasca inkubasi adalah tahapan dimana tenant telah selesai diinkubasi akan tetapi masih

memerlukan jasa Inkubator. Adapun kegiatan yang masih dilakukan pada masa pasca

inkubasi adalah sebagai berikut :

1. Monitoring dan Evaluasi

2. Konsultasi bisnis

3. Layanan promosi dan informasi

4. Akses Pasar.

C. Potensi dan Strategi Pemasaran Produk Rempah-Rempah

1. Strategi Pemasaran Perusahaan dan Pesaing

Strategi Pemasaran Perusahaan dilakukan berdasarkan analisa 7 P dengan alat analisis

SWOT menurut Kottler yang terdiri atas :

Product

Agar produk usaha kami dapat menarik hati konsumen, strategi yang kami lakukan adalah

melakukan diferensiasi produk dan jasa yang kami berikan. Kami sangat menjaga kualitas

bahan yang kami jual kepada customer.

Kami menawarkan produk dengan citarasa yang berbeda dari produk coklat lain yang ada di

pasaran, dengan alternatif rasa khas rempah Indonesia seperti :

Rasa Jahe Rasa Cengkeh

Page 18: Alternatif Pengembangan Industri Nasional Melalui Inovasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1275/5/PROS... · kencur, sari jahe, sari asam, kunyit asam, sari temu lawak,

406 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012

Rasa Ronde

Rasa Beras Kencur

Rasa Wijen

Rasa Mint

Rasa Kayu Manis

Rasa Herbal

Price

Dengan berbagai keunikan yang kami berikan sehingga dapat menarik konsumen dan

harga yang kami berikan sesuai dapat bersaing. Sasaran dari produk kami juga berasal dari

berbagai kalangan seperti pelajar/mahasiswa maupun turis domestik dan mancanegara.

Sehingga, kami berusaha mengkombinasikan jenis pilihan kemasan SOEKLAT yang dapat

dijangkau konsumen sesuai dengan budget dan kebutuhan mereka. Setiap plihan kemasan

akan memiliki harga dan konten yang berbeda agar konsumen dapat menikmati SOEKLAT

sesuai selera dan keinginan. Adapun jenis kemasan tersebut adalah :

1. Soeklat Kemasan 15g

Soeklat menyediakan kemasan ekonomis dengan

berat per kemasan 15g dalam berbagai rasa.

Produk ini dapat dinikmati dengan harga yang

terjangkau yaitu Rp 1.500,-

2. Soeklat Minibar

Soeklat kemasan minibar memiliki berat kurang

lebih 60 g per kemasan. Ukuran bar 2,5 cm x 9

cm. Tersedia dalam semua variasi rasa. Harga

yang ditetapkan untuk produk ini adalah Rp

5.000,-

3. Soeklat Bigbar

Soeklat Bigbar memiliki ukuran 7 cm x 12 cm

dengan berat kurang lebih 90gr. Tersedia dalam

berbagai rasa. Produk ini cocok untuk oleh-oleh

dan hadiah. Harga Rp 12.500,-

4. Soeklat kemasan Goody

Bag

Soeklat kemasan goody bag berisi 15-25 pcs

Soeklat per @15g. Paket ini disediakan untuk

oleh-oleh khas Kota Solo. Harga yang ditetapkan

adalah Rp 20.000,- (isi 15 pcs) dan Rp 34.000,-

(isi 25 pcs)

5. Soeklat Kemasan Parsel

Soeklat kemasan parsel berisi Soeklat per @15 g

sebanyak 10 dan 15 pcs atau sesuai pesanan.

Harga Rp 18.000,- (isi 10 pcs) dan Rp 20.000,-

(isi 15 pcs)

Promotion

Page 19: Alternatif Pengembangan Industri Nasional Melalui Inovasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1275/5/PROS... · kencur, sari jahe, sari asam, kunyit asam, sari temu lawak,

ALTERNATIF PENGEMBANGAN INDUSTRI NASIONAL... (Bachtiar Aminuddin, Anam Lutfi, Ulfa Putri Arifah) 407

Strategi mengenai bagaimana produk kita dapat dikenal oleh konsumen melalui

beberapa cara :

Advertising (Iklan)

Beriklan dapat dilakukan melalui media seperti :

Media Cetak : Brosur, spanduk, poster, iklan majalah/koran, katalog.

Sales Promotion

Promosi melalui acara / pameran yang digelar Bazzar. Kami menyewa/

mendirikan stand dalam berbagai event yang ada di kota Solo seperti Solo Car Free

Day (CFD) di jalan Slamet Riyadi, Sunday Morning di area Manahan, Night Market

di Ngarsopuro setiap malam minggu, UNS Sunday Market dan event-event dari taraf

lokal hingga Internasional yang digelar di kota Solo seperti SIPA, SIEM, SBC,

Maleman, Mangkunegaran Performing Art, dan lain-lain.

Personal Selling

Promosi melalui penjualan langsung ke tempat konsumen berada dengan

menawarkan dan mencoba produk langsung dengan cara menawarkan langsung ke

teman, kerabat dan lain sebagainya. Kami juga memberikan tester agar promosi dapat

menyebar dari mulut ke mulut.

Setelah kami membuat brosur kami akan membuat sampel dari produk kami

dan memberikannya kepada beberapa orang agar mereka menikmatinya. Setelah

mereka mengetahui rasa dari produk kami, maka mulailah mereka mempromosikan

produk kami melalui mulut ke mulut. Karena memang promosi melalui cara seperti ini

sangat efektif.

Placement

Cara untuk mendistribusikan produk kita untuk sampai ke tangan konsumen.

Sistem distribusi yang dilakukan dapat secara langsung ke konsumen atau melalui

pedagang perantara seperti wholesaler (pedagang besar) atau retailer (pedagang

kecil).

Untuk pendistribusian awal, kami mencoba melakukan sistem penitipan.

Maksud dari sistem ini adalah kami menitipkan produk kami ke beberapa toko untuk

dijualkan. Saat dititipkan, kami sudah memberikan harga asli. Kemudian untuk

masalah mencari laba akan ditentukan oleh penjual itu sendiri.

People

Untuk mengurusi prospek yang menjanjikan ini kami memplotkan masing-

masing job kepada personal yang berpengalaman. Seperti bagian marketing

diharuskan mengerti manajemen pemasaran yang baik, bagian IT harus bisa

mengoptimalkan web, jejaring sosial, maupun iklan di internet untuk memperkenalkan

produk kami ke pasar. Untuk reseller kami mengadakan sebuah kesepakatan dasar

mengenai cara pemasaran maupun penentuan harga. Untuk karyawan sendiri, saat

memproduksi kami paparkan kepada mereka untuk menjaga kualitas produk.

Process

Proses yang ditampilkan kepada konsumen agar konsumen tertarik untuk

membeli. Proses yang dapat ditampilkan seperti proses produksi yang baik dan

secara teliti dalam mengamati kualitas bahan ataupun proses pelayanan yang

maksimal terhadap konsumen.

Page 20: Alternatif Pengembangan Industri Nasional Melalui Inovasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1275/5/PROS... · kencur, sari jahe, sari asam, kunyit asam, sari temu lawak,

408 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012

Adapun proses produksi dari produk kami yaitu :

Melelehkan coklat blok menjadi adonan coklat cair. Untuk menjaga kualitas

coklat, pemanasan menggunakan steamer dengan suhu 400 C

Mencampukan adonan coklat cair yang telah didinginkan dengan bubuk

rempah/herbal. Pengadukan dilakukan hingga tercampur antara adonan

coklat dan rempah dengan indikasi yang telah ditentukan

Tahap selanjutnya adalah pencetakan coklat. Cetakan coklat menggunakan

mika dengan ukuran yang seragam supaya dihasilkan bentuk dan ukuran

coklat yang serupa

Coklat yang sudah dituang dicetakan didinginkan di suhu ruang supaya

menjaga kualitas dan rasa. Pendinginan berlangsung selama satu malam.

Setelah coklat mengeras sempurna, maka dikeluarkan dari cetakan dan siap

untuk dikemas

Physical Evidence

Tampilan SOEKLAT yang unik dengan kertas samson berhiaskan motif

batik dan tali pandan diyakini dapat menarik perhatian konsumen. Selain itu,

pengemasannya dalam bentuk seperti kantong kertas coklat mini sangatlah cocok

dibawa sebagai oleh-oleh. Dalam mendisplay barang kami memakai keranjang

bambu dan besek. Hal ini akan menambah kesan etnik pada produk yang kami jual.

2. Strategi Pemasaran Berbasis CRM

Proses makro CRM terdiri dari proses proses yang mengambil alih antara suatu

perusahaan dan para pelanggan downstreamnya dalam mata rantai penyaluran atau distribusi.

Tujuan dari proses makro CRM adalah untuk memenuhi kebutuhan serta tuntutan pelanggan

dan memfasilitasi penyebaran dan pelacakan order. Kunci proses-proses di dalam CRM yang

diterapkan untuk technopreneur adalah sebagai berikut :5

1) Marketing (Pemasaran): proses pemasaran melibatkan keputusan yang menunjuk kepada

pelanggan dan target, bagaimana memberikan target kepada konsumen, produk apa yang

ditawarkan, bagaimana harga produknya, dan bagaimana untuk memanajemen kampanye

secara langsung yang menargetkan kepada pelanggan. Penyedia software yang berhasil

dalam area pemasaran dengan CRM menyediakan analisis yang meningkatkan keputusan

pemasaran dalam pemberian harga, keuntungan produk, dan keuntungan konsumen, di

antara berbagai fungsi yang lain.

2) Penjualan: proses penjualan berfokus pada penjualan langsung kepada seorang konsumen

(dibandingkan dengan pemasaran dimana proses tersebut lebih berfokus kepada

menyediakan tenaga penjualan dengan informasi yang mereka butuhkan dalam

melaksanakan penjualan dan melakukan penjualan secara langsung. Melakukan penjualan

membutuhkan tenaga penjualan (salesmen) atau kepada pelanggan untuk membangun dan

menata pesanan dengan memilih di antara beberapa pilihan dan fitur yang ada. Proses

penjualan juga membutuhkan beberapa fungsionalitas sebagai kemampuan untuk

memberikan perjanjian dan akses terhadap informasi yang berhubungan dengan pesanan

5 Yahya, Yohannes. 2012. Pengaruh Customer Relationship Management dalam Meningkatkan Loyalitas Pelanggan. Jurnal Fakultas

Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur.

Page 21: Alternatif Pengembangan Industri Nasional Melalui Inovasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1275/5/PROS... · kencur, sari jahe, sari asam, kunyit asam, sari temu lawak,

ALTERNATIF PENGEMBANGAN INDUSTRI NASIONAL... (Bachtiar Aminuddin, Anam Lutfi, Ulfa Putri Arifah) 409

pelanggan. Penyedia software yang berhasil memiliki tenaga penjualan yang ditarget

secara otomatis, penataaan dan personalisasi untuk meningkatkan proses penjualan.

3) Manajemen Pemesanan: proses dari mengatur pesanan pelanggan berjalan dalam sebuah

perusahaan adalah sangat penting bagi konsumen untuk melacak pesanannya dan untuk

perusahaan adalah untuk merencakan dan memenuhi pesanan tersebut. Proses ini terikat

bersamaan dengan kebutuhan dari pelanggan dengan penyaluran/pendistribusian dari

perusahaan tersebut. Software manajemen pemesanan secara tradisional ditangani dengan

sistem legacy atau telah menjadi bagian dari sistem ERP. Baru-baru ini sistem manajemen

pemesanan yang baru telah dimunculkan dengan tambahan fungsionalitas yang

mengijinkan visibilitas pesanan melalui sistem manajemen pemesanan yang banyak yang

biasanya terdapat pada perusahaan.

4) Call/Service Center: sebuah service center atau call center (pusat pengaduan) biasanya

sebagai poin utama dari kontak antara perusahaan dan pelanggan. Sebuah Call/Service

Center membantu pelanggan untuk pemesanan, penyaranan produk, memecahkan masalah

dan menyediakan informasi terhadap status pesanan. Penyedia software yang berhasil telah

menolong meningkatkan operasi dari call/service center dengan memfasilitasi dan

mengurangi kerja dengan customer service representative, biasanya dengan mengijinkan

pelanggan untuk melakukan pekerjaan tersebut.

Customer relationship management (CRM) mendukung suatu perusahaan untuk

menyediakan pelayanan kepada pelanggan secara real time dengan menjalin hubungan

dengan tiap pelanggan yang berharga melalui penggunaan informasi tentang pelanggan.

Berdasarkan apa yang diketahui dari pelanggan, perusahaan dapat membuat variasi

penawaran, pelayanan, program, pesan, dan media. Melalui sistem yang menerapkan CRM,

perusahaan membentuk hubungan yang lebih dekat dengan pelanggan, dimana perusahaan

dapat mengetahui kebutuhan pelanggan dan menyediakan pilihan produk atau layanan yang

sesuai dengan permintaan mereka. Sebuah sistem CRM menjalankan fungsi sebagai berikut:6

1) Mengidentifikasi faktor-faktor yang penting bagi pelanggan.

2) Mengusung falsafah customer-oriented (customer centric)

3) Mengadopsi pengukuran berdasarkan sudut pandang pelanggan

4) Membangun proses ujung ke ujung dalam melayani pelanggan

5) Menyediakan dukungan pelanggan yang sempurna

6) Menangani keluhan/komplain pelanggan

7) Mencatat dan mengikuti semua aspek dalam penjualan

8) Membuat informasi holistik tentang informasi layanan dan penjualan dari pelanggan

Adapun manfaat dari implementsi CRM bagi perusahaan, yaitu :7

1) Jumlah konsumen bertambah, yaitu mencari konsumen baru di samping tetap

memelihara tingkat kepuasan konsumen yang sudah ada.

2) Mengetahui tingkat kepemilikan perusahaan pada konsumen, yaitu dengan mengetahui

kebutuhan konsumen.

6 Anonim. 2012. Manajemen Hubungan Pelanggan (Customer Relationship Management - CRM). http://www.scribd.com/doc/25880283/Bab-9-CRM-

Customer-Relationship-Management. Diakses 6 Juni 2012 7 Yahya, Yohannes. 2012. Pengaruh Customer Relationship Management dalam Meningkatkan Loyalitas Pelanggan. Jurnal Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Budi Luhur.

Page 22: Alternatif Pengembangan Industri Nasional Melalui Inovasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1275/5/PROS... · kencur, sari jahe, sari asam, kunyit asam, sari temu lawak,

410 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012

3) Mengetahui kebutuhan konsumen pada masa yang akan datang, yaitu melalui hasil

transaksi yang sudah dilakukan dan dari hasil analisa data transaksi yang sudah

terkumpul.

4) Mengetahui ketidaknormalan pada setiap aktivitas transaksi, yaitu mengetahui tindak

kriminal seperti penipuan dan lain sebagainya.

5) Mengetahui perbaikan yang harus dilakukan pada service yang diberikan kepada

konsumen.

6) Mampu menganalisa pola data transaksi, sebagai contoh mampu mengetahui kombinasi

produk yang akan dijual pada waktu-waktu tertentu.

7) Mengurangi resiko operasional, yaitu dengan mengetahui prediksi yang akan terjadi dan

kesalahan yang pernah dilakukan melalui customer history.

Sistem Kerja dan Program CRM

Customer relationship management adalah strategi tingkat korporasi, yang berfokus

pada pembangunan dan pemeliharaan hubungan dengan pelanggan. Beberapa paket perangkat

lunak telah tersedia dengan pendekatan yang berbeda-beda terhadap CRM. Bagaimanapun,

CRM bukanlah teknologi itu sendiri, tapi ia adalah pendekatan holistik terhadap falsafah

organisasi, yang menekankan hubungan yang erat dengan pelanggan. CRM mengurus filosofi

organisasi pada semua tingkatan, termasuk kebijakan dan proses, customer service, pelatihan

pegawai, pemasaran, dana manajemen sistem dan informasi. Sistem CRM mengintegrasikan

pemasaran, penjualan, dan customer service dari ujung ke ujung.

Gambar 10: Sistem Perputaran CRM

Program-program yang ada di Customer Relationship Management:8

a. Gudang Data

b. Tersedianya ERP untuk back office

c. Infrastruktur yang terintregrasi dalam perusahaan

d. Adanya teknologi call center

e. Jaringan komunikasi untuk interaksi customers melalui Internet

f. Media tradisional untuk face to face antara penjual dan pembeli

g. Jalur pelayanan untuk pelanggan melakukan komunikasi atau klaim

Keuntungan yang dapat diperoleh:

a. Perusahaan tersebut mampu memberikan respon yang lebih cepat dan baik

b. kepada customernya

8 Anonim. 2012. Manajemen Hubungan Pelanggan (Customer Relationship Management - CRM). http://www.scribd.com/doc/25880283/Bab-9-CRM-Customer-

Relationship-Management. Diakses 6 Juni 2012.

Page 23: Alternatif Pengembangan Industri Nasional Melalui Inovasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1275/5/PROS... · kencur, sari jahe, sari asam, kunyit asam, sari temu lawak,

ALTERNATIF PENGEMBANGAN INDUSTRI NASIONAL... (Bachtiar Aminuddin, Anam Lutfi, Ulfa Putri Arifah) 411

c. Meningkatkan efisiensi melalui otomatisasi

d. Melakukan profiling terhadap pelanggan untuk dapat lebih mengenal

e. perilaku konsumen tersebut

f. Menggunakan feedback dari konsumen untuk mengidentifikasikan

g. peluang-peluang pemasaran baru.

Implementasi CRM setidaknya harus memiliki elemen-elemen berikut :

a. Otomatisasi pemasaran, pemasaran dapat dilakukan secara otomatisasi tanpa perlu

bertransaksi langsung antara customer dengan produsen atau cara pembayaran yang

tidak perlu langsung membawa uang cash.

b. Pusat pelayanan (call center), fungsinya antara lain untuk mengetahui kebiasaan

konsumen, menerima keluhan dari para pelanggan sehingga data tersebut bisa

digunakan untuk memperbaiki kualitas pelayanan dan produknya serta mengumpulkan

custumer history.

c. Penggudangan data (Data Warehousing), informasi tentang pelanggan harus dilakukan

dalam satu sistem terpadu. Hasil analisa harus mampu menampilkan petunjuk-

petunjuk tertentu tentang pelanggan sehingga staf penjualan dan marketing mampu

melakukan kampanye terfokus terhadap grup pelanggan tertentu. Nantinya gudang

data ini juga harus mampu menaikan volume penjualan.

d. Pencarian data dan analisa proses secara online, data yang telah terkumpul akan

dipisah pisahkan menurut kualifikasinya dan selanjutnya data akan disimpan dalam

sistem yang bias diakses secara online, sehingga bila sewaktu-waktu data tersebut

diperlukan dapat bias diperoleh.

Pengambilan keputusan dan alat pelaporan, jika sudah dilakukan hal-hal tersebut di

atas, maka diharapkan proses pengambilan keputusan dapat dilakukan secara lebih bijak

karena perusahaan telah memiliki data yang cukup untuk menentukan langkah yang harus

dilaksanakan oleh perusahaan selanjutnya, misalnya penjualan dengan sistem cross selling

dan hasil penjualannya dapat dilihat apakah sesuai dengan keinginan konsumen dan bisa

menaikan keuntungan perusahan.

Laman Soeklat Online (http://www.soeklat.web.id/) adalah sebuah sistem jaringan

berbasis website dengan prinsip e-commerce atau perdagangan elektronik. Keuntungan dari

penggunaan transaksi perdagangan elektronik atau online adalah tidak membatasi jarak atau

wilayah tempat tinggal sang buyer (pembeli), petani yang memasarkan hasil pertanian kepada

buyer (pembeli) tidak harus bertemu tatap muka untuk melakukan kesepakatan penawaran

jual-beli, sehingga jumlah buyer (pembeli) yang masuk juga semakin banyak mengingat

efisiennya sistem ini. Penggunaan sistem online didasari atas fakta bahwa perdagangan online

semakin marak digunakan oleh masyarakat dan terbukti mampu menyedot animo masyarakat,

salah satu contohnya dapat dilihat pada laman www.tokobagus.com yang selalu ramai dan

dipandang mempunyai prospek bisnis yang menjanjikan.

Berbagai Fitur yang akan disajikan di dalam WEB.

* PM

Tidak hanya Kaskus saja yang punya fasilitas PM (Private Message), tetapi di

Rempah-Rempahmart juga akan mendapatkan fitur ini. Dengan fitur PM ini akan menjadi

lebih mudah melakukan transaksi dengan calon pembeli.

* Chat

Page 24: Alternatif Pengembangan Industri Nasional Melalui Inovasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1275/5/PROS... · kencur, sari jahe, sari asam, kunyit asam, sari temu lawak,

412 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012

Tidak hanya fasilitas PM saja yang didapatkan, ttapi juga akan diberikan fasilitas Chat

secara gratis dari Rempah-Rempahmart. Dengan adanya fitur Chating ini, maka sudah pasti

komunikasi antara produsen dan calon konsumen akan semakin mudah dan lancar.

* Wall

Manfaat dan fungsi Wall seperti yang ada pada Facebook. Nah di Rempah-

Rempahmart juga diberikan Wall yang nantinya bisa dimanfaatkan sebagai tempat untuk

melakukan promosi atau sekedar menulis status.

* Comments

Manfaat dan fungsi Comment adalah pengguna dapat menuliskan komentar di bawah

halaman produk atau membalas komentar.

* SMS Gateway

SMS Gateway adalah aplikasi untuk SMS-nya sedangkan Sistem Informasi

Manajemennya adalah berbasis website, jadi Sistem Informasi manajemen selain dapat

diakses melalui SMS juga dapat diakses melalui website, sehingga petani dapat promosi

kepada konsumen secara langsung melalui handphone dengan web yang terhubung oleh

sambungan internet. Berikut ini adalah mekanisme alur penyebaran informasi Rempah-

Http://www.soeklat.web.id/ tersebut:

Server DESO

Tim Pengelola Sistem

Penerima

SMTP/Mail Server

Base Station

Web based

SMS Gateway

Ponsel GSM Laptop dengan

Koneksi internet

PDA dengan

fitur GSM

Komputer dengan

koneksi internet

Gambar 11. Alur penyebaran informasi http://www.soeklat.web.id/

* Macromedia Flash

Perangkat lunak untuk pembuatan animasi yang digunaka untuk web. Pemograman

dengan Flash dapat menciptakan animasi yang interaktif dan gambar 2D sehingga dapat

menarik calon konsumen untuk berkunjung ke web.

Aspek teknis produksi dalam kegiatan technopreneur agroindustri Rempah-Rempah

ini dilaksanakan melalui mata rantai mulai dari kegiatan hulu, budidaya, pengolahan pasca

panen (agroindustri) serta kegiatan hilir (pemasaran hasil). Selama ini para petani maupun

klaster Rempah-Rempah hanya melaksanakan usaha taninya yang kebanyakan masih pada

tahap kegiatan hulu dan budidaya (on farm) yang dilanjutkan pemasaran tanpa adanya upaya

peningkatan nilai ekonomi dari hasil panen tersebut. Kegiatan agroindustri ini dilaksanakan

melalui tahap yang berkelanjutan tanpa mengubah sistem yang sudah ada selama ini, namun

justru mengupayakan adanya pemberdayaan petani dalam rangka peningkatan nilai ekonomi

dari Rempah-Rempah.

Page 25: Alternatif Pengembangan Industri Nasional Melalui Inovasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1275/5/PROS... · kencur, sari jahe, sari asam, kunyit asam, sari temu lawak,

ALTERNATIF PENGEMBANGAN INDUSTRI NASIONAL... (Bachtiar Aminuddin, Anam Lutfi, Ulfa Putri Arifah) 413

Gambar 12. Kegiatan di Klaster Rempah-Rempah

Aspek teknis teknologi dalam kegiatan technopreneur ini ialah melalui introduksi

teknologi dalam mendukung peningkatan usaha ekonomi produktif bagi petani klaster

Rempah-Rempah. Adapun introduksi teknologi yang akan diberikan antara lain mesin

pembersih hasil panen Rempah-Rempah, mesin perajang,mesin pengering, penepungan, dan

pengemasan produk. Mesin pembersih berfungsi menjadi alat untuk membersihkan tanah-

tanah yang masih menempel di produk setelah dipanen. Selama ini para petani masih mencuci

secara manual dengan cara membersihkan di sungai maupun di dalam bak yang diisi air.

Kebersihan merupakan salah satu faktor penentu yang sangat mempengaruhi kualitas produk

yang akan dijual ke produsen maupun menjadi suplai bahan baku bagi agroindustri Rempah-

Rempah.

Mesin perajang berfungsi dalam meningkatkan kemampuan masyarakat tani Rempah-

Rempah dalam meningkatkan kuantitas serta kualitas produk simplisia yang dihasilkan.

Selama ini masyarakat maupun kelompok tani hanya menggunakan alat sederhana yang

berfungsi secara manual untuk mengiris empon-empon Rempah-Rempah menjadi simplisia.

Mesin pengering produk berfungsi untuk mengeringkan simplisia basah. Mesin diatur

dengan suhu sesuai karakteristik bahan baku sehingga kandungan produk tidak banyak yang

hilang saat dikeringkan. Selama ini para petani dalam mengeringkan simplisia sangat

bergantung pada panas matahari sehingga pada musim-musim tertentu mengalami kesulitan

memperoleh panas yang berakibat pada menurunnya kualitas simplisia seperti munculnya

jamur pada simplisia.

Mesin penepungan berfungsi sebagai proses mengecilkan ukuran produk menjadi

tepung atau serbuk. Serbuk yang sudah terbentuk meningkatkan kualitas bahan menjadi lebih

awet. Teknologi pengemasan produk memiliki peran yang sangat penting karena akan

bersentuhan langsung dengan pemasaran. Produk Rempah-Rempah yang akan dihasilkan

melalui program technopreneur ini adalah produk simplisia kering, produk empon-empon

segar serta jamu instan yang akan menjadi brand Rempah-Rempah Kabupaten Karanganyar.

Teknologi pengemasan akan menyempurnakan produk-produk yang dihasilkan dan akan

dipasarkan tersebut menjadi lebih menarik serta marketable.

Page 26: Alternatif Pengembangan Industri Nasional Melalui Inovasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1275/5/PROS... · kencur, sari jahe, sari asam, kunyit asam, sari temu lawak,

414 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012

D. Kontribusi Klaster Bisnis Rempah-Rempah (Pola Kemitraan Inti-Plasma) Terhadap

Perekonomian

Pengembangan produk coklat rempah-rempah melalui klaster bisnis pola kemitraan

inti-plasma memiliki beberapa dampak positif diantaranya: (1) peningkatan produktifitas hasil

pertanian dengan teratasinya masalah tata niaga dan pemasaran hasil pertanian, (2) mengubah

paradigma bahwa jual-beli harus terjadi tatap muka, (3) memberdayakan masyarakat setempat

untuk berpartisipasi dan berperan aktif dalam perintisan dan pengelolaan rempah-rempah .

Klaster Bisnis Rempah-Rempah merupakan strategi pemberdayaan masyarakat yang

mendorong pengembangan petani Rempah-Rempah. Klaster Bisnis Rempah-Rempah dapat

menjadi pusat belajar, pusat alih teknologi, dan pusat pengenalan produk riset yang memiliki

nilai manfaat ekonomi dan pasar bagi pengembangan sektor pertanian. Dengan demikian,

kontribusi yang diharapkan menjadi begitu besar mengingat peran teknologi produksi dan

informasi selain meningkatkan kualitas pengelolaan usaha juga merupakan pusat akses

informasi untuk ekspansi pasar yang lebih luas, sehingga usaha terus berkembang dan mampu

menyerap tenaga kerja.

Pengembangan pertanian dan produk pertanian Rempah-Rempah yang dilakukan

melalui Klaster Bisnis Rempah-Rempah memberikan beberapa program dalam memfasilitasi

dan mensukseskan proses tanam sampai pemasarannya melalui pemanfaatan system bisnis

ERP. Tentunya hal ini didukung oleh kerjasama pemerintah daerah dengan lembaga penjamin

yang memberikan dukungan keuangan dalam bentuk pinjaman lunak dengan suku bunga yang

sangat rendah. Hal ini lebih baik dilakukan pada masyarakat yang mempunyai non performing

loan-nya rendah.

Pengembangan Klaster Bisnis Rempah-Rempah ini ditujukan kepada para petani

untuk menjadi agropreneur di Desa Sambirejo Karanganyar Jawa Tengah dalam menjalankan

usaha unggulan daerah. Peningkatan nilai tambah ekonomi produk Rempah-Rempah melalui

Klaster Bisnis Rempah-Rempah yang memanfaatkan teknologi ini akan meningkatkan

kualitas dan kuantitas penjualan serta memperluas pasar, yang kemudian meningkatkan

produktivitas yang lebih tinggi dalam menghasilkan komoditas unggulan. Keunggulan

tersebut akan menarik permintaan investasi masyarakat. Pada akhirnya akan menyebabkan

pendapatan negara itu meningkat seiring dengan kesejahteraan masyarakat yang semakin

meningkat.

Pengembangan Klaster Bisnis Rempah-Rempah diharapkan dapat menjadi ujung

tombak basis pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui proses eksplorasi potensi daya saing

untuk mengelola dan memanfaatkan sumber daya yang ada di Desa Sambirejo Karanganyar

Jawa Tengah. Oleh karena itu, Klaster Bisnis Rempah-Rempah yang basis potensi regional

maupun nasional ini sangat mungkin memberikan multiplier effect yang cukup besar jika

mampu dimanfaatkan secara optimal. Klaster Bisnis Rempah-Rempah memberikan

koordinasi dengan proses knowledge sharing terhadap informasi pasar dan konsumen yang

cukup signifikan sehingga mampu membuka pasar baru, menjalin hubungan dengan calon

konsumen maupun konsumen yang sudah ada guna memaksimalkan pejualan.Penjualan yang

berlipat ganda ini menjadi tools bagi peningkatan output dan kemudian akan meningkatkan

PDRB, sehingga dengan pertumbuhan ekonomi daerah yang tinggi dapat mengurangi tingkat

Page 27: Alternatif Pengembangan Industri Nasional Melalui Inovasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1275/5/PROS... · kencur, sari jahe, sari asam, kunyit asam, sari temu lawak,

ALTERNATIF PENGEMBANGAN INDUSTRI NASIONAL... (Bachtiar Aminuddin, Anam Lutfi, Ulfa Putri Arifah) 415

pengangguran seperti yang dijelaskan Athur Okun pada hukumnya yang dikenal Hukum

Okun.

Arthur Okun (1929 – 1979) adalah salah seorang pembuat kebijakan paling kreatif

pada era sehabis perang.Dia memperhatikan faktor-faktor pembangunan yang membantu

Amerika Serikat menelusuri dan mengatur usahanya. Ia membuat konsep output potensial

dan menunjukkan hubungan antara output dan penganggur. Penganggur biasanya bergerak

bersamaan dengan output pada siklus bisnis. Pergerakan bersama dari output dan

pengangguran yang luar biasa ini berbarengan dengan hubungan numerikal yang sekarang

dikenal dengan nama Hukum Okun.

“Hukum Okun menyatakan bahwa untuk setiap penurunan 2 persen GDP yang

berhubungan dengan GDP potensial, angka pengangguran meningkat sekitar 1 persen”.

Hukum Okun menyediakan hubungan yang sangat penting antara pasar output dan pasar

tenaga kerja, yang menggambarkan asosiasi antara pergerakan jangka pendek pada GDP

riil dan perubahan angka pengangguran” (Samuelson and Nordhaus, 2004).

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Dari penulisan dan analisis yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :

1. SOEKLAT merupakan produk snack coklat yang memadukan rasa coklat yang lembut

dengan rempah-rempah. Citra produk SOEKLAT mempunyai inovasi, memiliki cita

rasa khas rempah-rempah Indonesia dan mempunyai khasiat yang baik untuk

kesehatan.

2. Strategi Pengembangan Produk Coklat Rempah-Rempah (Soeklat) Oleh Student

Technopreneur Berbasis ERP (Enterprise Resource Planning) Melalui Model Klaster

Bisnis Pola Kemitraan Inti Plasma. Secara Skematis Model Klaster Bisnis Pola

Kemitraan Inti Plasma terdidiri dari :

Kelompok Usaha

Business Development Services (BDS)

Perusahaan Soeklat : Model Klaster Bisnis Pola Kemitraan Inti Plasma

Inkubator Bisnis

Perusahaan Penghela

Lembaga Pembiayaan (Bank dan Bukan Bank)

3. Potensi dan strategi pemasaran produk coklat rempah-rempah (Soeklat) : melalui

konsep 7P dan laman online berbaisis CRM (customer relationship management)

sabagai model tata niaga dan pemasaran agribisnis terintegrasi hulu-hilir produk coklat

rempah-rempah (Soeklat).

4. Kontribusi Pengembangan Produk Coklat Rempah-Rempah (Soeklat) Oleh Student

Technopreneur Berbasis ERP (Enterprise Resource Planning) Melalui Model Klaster

Bisnis Pola Kemitraan Inti Plasma dapat meningkatkan produktivitas yang berlipat

ganda, sehingga menjadi tools bagi peningkatan output dan akan meningkatkan PDB

dan mengurangi tingkat pengangguran.

B. Saran

Page 28: Alternatif Pengembangan Industri Nasional Melalui Inovasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1275/5/PROS... · kencur, sari jahe, sari asam, kunyit asam, sari temu lawak,

416 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012

Proses Pengembangan Produk Coklat Rempah-Rempah (Soeklat) Oleh Student

Technopreneur Berbasis ERP (Enterprise Resource Planning) Melalui Model Klaster Bisnis

Pola Kemitraan Inti Plasma pengelola perlu memperhatikan beberapa hal sebagai berikut; (1)

perlu meningkatkan fokus pada penegmbangan produk melalui strategi promosi, personel,

produk, bukti fisik, dan tempat, (2) dalam pelaksanaannya pengelola perlu memerhatikan

dampak negatif yang mungkin muncul dengan dikembangkannya produk cokelat rempah-

rempah.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. ERP (Enterprise Resource Planning). http://singcat.com/erp.html. Diakses

Minggu 25 September 2012

Anonim. 2012. Hubungan Inflasi, Pertumbuhan Ekonomi dan Pengangguran.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29077/4/Chapter%20II.pdf. Diakses

Minggu 25 Mei 2012.

Anonim. 2012. ERP (Enterprise Resource Planning).

http://dragva.wordpress.com/2012/01/29/enterprise-resource-planning-erp/. Diakses

Minggu 25 Maret 2012.

Anonim. 2012. Pengembangan UMKM.

http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=4&ved=0CDIQ

FjAD&url=http%3A%2F%2Feprints.undip.ac.id%2F26260%2F1%2FBab_1_15_agst_0

9.doc&ei=AN-cT8mkPMe1iQfsm5zUDg&usg=AFQjCNHQc8-

LZi_rFmYYivNypCeNqcpQvA&sig2=4HCWxCNDalug4_6I8sBNfQ. Diakses Minggu

25 Maret 2012.

Anonim. 2012. Pengertian Sistem Informasi.

http://ridwaniskandar.files.wordpress.com/2009/05/52-pengertian-sistem-informasi.pdf.

Diakses Minggu 25 Maret 2012.

Anonim. 2012. Sistem Informasi Manajemen.

http://thesis.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/LHM2004-0039%20Bab%202.pdf.

Diakses Minggu 30 Maret 2012

Astawan, M. 2003. Pangan fungsional untuk kesehatan yang optimal. Kompas Sabtu 23 Maret

2003.

Badan Pengawasan Obat dan Makanan. 2001. Kajian proses standarisasi produk pangan

fungsional di badan Pengawas Obat dan makanan. Lokakarya Kajian Penyusunan

Standar Pangan Fungsional. Badan Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta.

Badan Pusat Statistik. 2011. Berita Resmi Statistik. http://www.bps.go.id/brs_file/pdb-

07feb11.pdf. Diakses Minggu 25 Maret 2012.

Page 29: Alternatif Pengembangan Industri Nasional Melalui Inovasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1275/5/PROS... · kencur, sari jahe, sari asam, kunyit asam, sari temu lawak,

ALTERNATIF PENGEMBANGAN INDUSTRI NASIONAL... (Bachtiar Aminuddin, Anam Lutfi, Ulfa Putri Arifah) 417

Badan Pusat Statistik. 2012. Berita Resmi Statistik.

http://www.bps.go.id/brs_file/pdb_banner1.pdf. Diakses Minggu 25 Maret 2012.

Badan Pusat Statistik. 2012. Berita Resmi Statistik. Pendapatan Domestik Bruto Atas Dasar

Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha (Miliar Rupiah), 2004-2011.

http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=11&notab=3.

Diakses Minggu 25 Maret 2012.

Bank Indonesia. 2006. Kajian Inkubator Bisnis dalam Pengembangan UMKM.

BAPPENAS. 2012. Peringkat Daya Saing Indonesia 2011.

http://www.bappenas.go.id/blog/?p=491. Diakses Minggu 25 Maret 2012.

Craig, W.J. 1999. Health-promoting properties of common herbs. Am. J. Clin. Nutr. 70(3):

491s−499s.

Goldberg, I. 1994. Functional Foods, Designer Foods, Pharmafoods, Nutraceuticals. Chapman

& Hall, London.

Hadi, Sutrisno. 1989. Bimbingan Menulis Sripsi dan Tesis. GAMA. Yogyakarta

Hida, Rhamdania El. 2011. Kualitas Manusia Indonesia Paling Rendah Dibanding 5 Negara

ASEAN. https://indonesiacompanynews.wordpress.com/2011/11/15/kualitas-manusia-

indonesia-paling-rendah-dibanding-5-negara-asean/. Diakses Minggu 25 Maret 2012.

Kuncoro, Mudrajat. 2003. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta : Erlangga.

Kurniawan, Hendry. 2011. Peran UKM dalam Perekonomian Indonesia.

http://id.shvoong.com/business-management/human resources/2034751-peran-ukm-

dalam-perekonomian-indonesia/. Diakses Minggu 25 Maret 2012.

Nazir. 1985. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta

Sampoerno dan D. Fardiaz. 2001. Kebijakan dan pengembangan pangan fungsional dan

suplemen di Indonesia. Dalam I. Nuraida dan R.D. Hariyadi (Ed.). Pangan Tradisional

Basis Bagi Industri Pangan Fungsional dan Suplemen. Pusat Kajian Makanan

Tradisional, Institut Pertanian Bogor, Bogor. hlm. 1−15.

Sri Adiningsih J., M. Soepartini, A. kusno, Mulyadi, dan Wiwik Hartati. 1994. Teknologi

untuk Meningkatkan Produktivitas Lahan Sawah dan Lahan Kering. Prosiding Temu

Konsultasi Sumberdaya Lahan Untuk Pembangunan Kawasan Timur Indonesia di Palu

17 – 20 Januari 1994.

Syukri M.Nur, 2007. Konsep Dasar Pengembangan Ekonomi Kerakyatan melalui Inkubator

WIrausaha. http://www.slideshare.net/syukrimnur/konsep-dasar-inkubator. Diakses

Selasa 27 Maret 2012.

Tambunan, Tulus. 2012. Ukuran Daya Saing UKM dan Koperasi. Pusat Studi Industri dan

UKM. Universitas Trisakti.

Witwer, R.S. 1999. Marketing bioactive ingredients in food products. Food Technol. 53(4):

50−53.

Page 30: Alternatif Pengembangan Industri Nasional Melalui Inovasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1275/5/PROS... · kencur, sari jahe, sari asam, kunyit asam, sari temu lawak,

418 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012

LAMPIRAN

A. ANALISA KEUANGAN

1) Biaya produksi

Biaya Produksi Coklat Bar (Kapasitas 100 pcs bar/75 mg) untuk 1 kali produksi

No. Nama Barang Volume Harga / satuan Total

1 Dark Cooking

Chocolate

10 Kg 40.000 Rp. 400.000

2 Cocoa Bubuk 50 Mg 50.000 Rp. 50.000

3 Krim kental 5 kotak 27.000 Rp. 135.000

4 Kertas Roti 5 lembar 1.000 Rp. 5.000

5 White Chocolate 1 Kg 45.000 Rp. 45.000

6 Plastik Contong 100 lembar 15 Rp. 1.500

7 Jahe Bubuk 50 Mg 30.000 Rp. 30.000

8 Bubuk Kayu Manis 50 Mg 30.000 Rp. 30.000

9 Pala Bubuk 50 Mg 30.000 Rp. 30.000

10 Bubuk bunga cengkeh 50 Mg 30.000 Rp. 30.000

11 Pandan essense 100 Ml 20.000 Rp. 20.00

12 Madu 200 Ml 20.000 Rp. 20.000

13 Alumunium foil 3 gulung 15.000 Rp. 45.000

14 Kemasan Cetak 100 lembar 500 Rp. 50.000

15 Lem 1 botol 500 Rp. 500

16 Label (Exp, Prod,

Harga)

1 Rol 2.000 Rp. 2.000

Total Rp. 894.000

Biaya Produksi Coklat Praline (Kapasitas 800 pcs praline =>50 pack/150 mg) untuk 1 kali

produksi

No. Nama Barang Volume Harga / satuan Total

1 Dark Cooking

Chocolate

10 Kg 40.000 Rp. 400.000

2 Cocoa Bubuk 50 Mg 50.000 Rp. 50.000

3 Krim kental 5 Kotak 27.000 Rp. 135.000

4 Kertas Roti 5 lembar 1.000 Rp. 5.000

5 White Chocolate 1 Kg 45.000 Rp. 45.000

6 Plastik Contong 100 lembar 15 Rp. 1.500

7 Jahe Bubuk 50 Mg 30.000 Rp. 30.000

8 Bubuk Kayu Manis 50 Mg 30.000 Rp. 30.000

9 Pala Bubuk 50 Mg 30.000 Rp. 30.000

10 Bubuk bunga cengkeh 50 Mg 30.000 Rp. 30.000

11 Pandan essense 100 Ml 20.000 Rp. 20.00

12 Madu 200 Ml 20.000 Rp. 20.000

13 Alumunium foil 3 gulung 15.000 Rp. 45.000

Page 31: Alternatif Pengembangan Industri Nasional Melalui Inovasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1275/5/PROS... · kencur, sari jahe, sari asam, kunyit asam, sari temu lawak,

ALTERNATIF PENGEMBANGAN INDUSTRI NASIONAL... (Bachtiar Aminuddin, Anam Lutfi, Ulfa Putri Arifah) 419

14 Kemasan Mika 50 Pcs 2.000 Rp. 100.000

15 Lem 1 Botol 500 Rp. 500

16 Label (Exp, Prod,

Harga)

1 Rol 2.000 Rp. 2.000

17 Label Merk 50 lembar 200 Rp. 10.000

Total Rp. 939.000

Biaya Promosi

No. Nama Barang Volume Harga / satuan Total

1 X-Banner 5 buah 75.000 Rp. 375.000

2 Brosur 1 Rim 300.000 Rp. 300.000

3 Katalog Produk 10 Buah 10.000 Rp. 100.000

4 Produk Sample 100 Pcs 1.000 Rp. 100.000

Total Rp. 875.000

Total Biaya Produksi Awal (100 pcs coklat bar dan 50 pack kemasan mika)

=Biaya Peralatan+ Biaya Produksi Coklat Bar + biaya produksi Coklat Praline

= 2.075.000 + 894.000 + 939.000 =3.908.000

Proyeksi Laba/Rugi Bulanan

Misal 1 bulan 4 kali

Produksi: Produksi

Coklat Bar

4 X 894.000 3.576.000

Produksi Praline 4 X 939.000 3.756.000

Internet (online Marketing) 30.000

BBM 50.000 +

Total 7.412.000

Misal Terjual 80% maka,

Penjualan Coklat Bar

= 80 x 15.000 x 4 = 4.800.000

Penjualan Coklat Praline = 40 x 25.000 x 4 = 4.000.000

=8.800.000

Maka Laba per bulan:

Rp 8.800.000,- – Rp 7.412.000,- = Rp 1.388.000,-

Page 32: Alternatif Pengembangan Industri Nasional Melalui Inovasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1275/5/PROS... · kencur, sari jahe, sari asam, kunyit asam, sari temu lawak,

420 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012

B. ANGGARAN DANA SOEKLAT

Pengeluaran

Administrasi

No. Nama Barang Volume Harga /

unit

Total

1 Pembuatan proposal 5 buah 7.000 Rp. 35.000

2 Pembukuan 5 buah 7.000 Rp. 35.000

3 Nota 1 Buah 4.000 Rp. 4.000

4 Kwitansi 1 Buah 3.500 Rp. 3.500

5 Kelengkapan proposal (CD) 4 keping 2.500 Rp. 10.000

Dokumentasi

1 Cuci cetak foto 20 lembar 2.000 Rp. 40.000

2 Kaset video 2 Buah 25.000 Rp. 50.000

3 Baterai camera digital 4 Buah 5.000 Rp. 20.000

Kebutuhan Modal awal

1 Sewa rumah produksi 5 Bulan 50.000 Rp. 250.000

2 Lemari penyimpanan bahan dan alat 2 Buah 60.000 Rp. 120.000

3 Rak papan 1 Buah 20.000 Rp. 20.000

4 Transportasi 5 bulan 10 Liter 4.500 Rp. 45.000

Biaya Produksi

Biaya Pengeluaran Alat

1 Loyang Plastik 5 Buah 5.000 Rp.

25.000

2 Pisau besar 2 Buah 25.000 Rp. 50.000

3 Kompor Gas 1 Buah 300.000 Rp. 300.000

4 Tabung Gas 12 kg 1 Buah 125.000 Rp. 125.000

5 Panci Steam 5 Buah 25.000 Rp. 125.000

6 Panci Adonan 5 Buah 20.000 Rp. 100.000

7 Alat Pengaduk 5 Buah 2.000 Rp. 10.000

8 Cetakan Bar 50 Buah 15.000 Rp. 750.000

9 Cetakan Praline 30 Buah 15.000 Rp. 450.000

10 Lap Makan 5 Buah 5.000 Rp. 25.000

11 Celemek + penutup kepala 2 pasang 20.000 Rp. 40.000

12 Terminal Kabel 1 Buah 25.000 Rp. 25.000

13 Price Labeller 1 Buah 50.000 Rp. 50.000

Biaya Produksi Coklat Bar (Kapasits 100 pcs/75 mg) untuk 1 kali produksi

No Nama Barang Volume Harga /

unit

Total

1 Dark Cooking Chocolate 10 Kg 40.000 Rp. 400.000

2 Cocoa Bubuk 50 Mg 50.000 Rp. 50.000

3 Krim kental 5 Kotak 27.000 Rp. 135.000

4 Kertas Roti 5 Lembar 1.000 Rp. 5.000

Page 33: Alternatif Pengembangan Industri Nasional Melalui Inovasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1275/5/PROS... · kencur, sari jahe, sari asam, kunyit asam, sari temu lawak,

ALTERNATIF PENGEMBANGAN INDUSTRI NASIONAL... (Bachtiar Aminuddin, Anam Lutfi, Ulfa Putri Arifah) 421

5 White Chocolate 1 Kg 45.000 Rp. 45.000

6 Plastik Contong 100 Lembar 15 Rp. 1.500

7 Jahe Bubuk 50 Mg 30.000 Rp. 30.000

8 Bubuk Kayu Manis 50 Mg 30.000 Rp. 30.000

9 Pala Bubuk 50 Mg 30.000 Rp. 30.000

10 Bubuk bunga cengkeh 50 Mg 30.000 Rp. 30.000

11 Pandan essense 100 Ml 20.000 Rp. 20.000

12 Madu 200 Ml 20.000 Rp. 20.000

13 Alumunium foil 3 Gulung 15.000 Rp. 45.000

14 Kemasan Cetak 100 Lembar 500 Rp. 50.000

15 Lem 1 Botol 500 Rp. 500

16 Label (Exp, Prod, Harga) 1 Rol 2.000 Rp. 2.000

Total 4 kali produksi = 4 x 894.000 = Rp 3.576.000,00

Biaya Produksi Coklat Praline (Kapasitas 800 pcs praline => 50 pack/150mg)

No. Nama Barang Volume Harga /

unit

Total

1 Dark Cooking Chocolate 10 Kg 40.000 Rp. 400.000

2 Cocoa Bubuk 50 Mg 50.000 Rp. 50.000

3 Krim kental 5 Kotak 27.000 Rp. 135.000

4 Kertas Roti 5 Lembar 1.000 Rp. 5.000

5 White Chocolate 1 Kg 45.000 Rp. 45.000

6 Plastik Contong 100 Lembar 15 Rp. 1.500

7 Jahe Bubuk 50 Mg 30.000 Rp. 30.000

8 Bubuk Kayu Manis 50 Mg 30.000 Rp. 30.000

9 Pala Bubuk 50 Mg 30.000 Rp. 30.000

10 Bubuk bunga cengkeh 50 Mg 30.000 Rp. 30.000

11 Pandan essense 100 Ml 20.000 Rp. 20.000

12 Madu 200 Ml 20.000 Rp. 20.000

13 Alumunium foil 3 Gulung 15.000 Rp. 45.000

14 Kemasan Mika 50 Pcs 2.000 Rp. 100.000

15 Lem 1 Botol 500 Rp. 500

16 Label (Exp, Prod, Harga) 1 Rol 2.000 Rp. 2.000

17 Label Merk 50 Lembar 200 Rp. 10.000

Total 2 kali produksi = 2 x 954.000 = Rp 1.908.000, 00

Biaya Promosi

No. Nama Barang Volume Harga /

satuan

Total

1 X-Banner 5 Buah 75.000 Rp. 375.000

2 Brosur 1 Rim 300.000 Rp. 300.000

3 Katalog Produk 10 Buah 10.000 Rp. 100.000

4 Produk Sample 100 Pcs 1.000 Rp. 100.000

Page 34: Alternatif Pengembangan Industri Nasional Melalui Inovasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1275/5/PROS... · kencur, sari jahe, sari asam, kunyit asam, sari temu lawak,

422 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012

5 Lain-lain - - - Rp 9.700

TOTAL Rp.10.000.000,

00

BEP

SOEKLAT telah mencapai BEP dalam produksi SOEKLAT kecil pada pieces ke- 2684.

SOEKLAT mencapai omset Rp 13.273.000,00 dengan laba bersih Rp 6.231.500,00

Perhitungan BEP

Total Fixed Cost =

Harga jual per pcs - variable cost

- Total fixed cost meliputi : biaya sewa rumah produksi (Rp 250.000,00), rak plastik(Rp

22.500,00), loyang plastik(Rp 32.250,00),pisau(Rp 40.000,00), kompor gas(Rp

132.000,00), panci(Rp 30.150,00), solet(Rp 4000,00), cetakan(Rp 474.000,00),

serbet(Rp 7.800,00), finger bowl(Rp 46.050,00), talenan(Rp 47.200,00), date stample

dan stamp pad (Rp 60.300,00), standing banner(Rp 195.000,00).

- Harga jual per pieces : 1000

- Variable cost meliputi : coklat, kemasan, lem, plastik, isi steples, rempah-rempah.

Variable cost per pieces di tetapkan Rp 500,00.

BEP = 1341750 = 2683,5

1000-500

= 2684 pcs

C. TABEL 1

Page 35: Alternatif Pengembangan Industri Nasional Melalui Inovasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1275/5/PROS... · kencur, sari jahe, sari asam, kunyit asam, sari temu lawak,

ALTERNATIF PENGEMBANGAN INDUSTRI NASIONAL... (Bachtiar Aminuddin, Anam Lutfi, Ulfa Putri Arifah) 423

D. HOME WEBSITE SOEKLAT

E. PRODUK SOEKLAT

Mini Soeklat

Mini Soeklat adalah cokelat dengan rasa rempah yang dibungkus mungil. Tersedia dalam

berbagai pilihan rasa: mulai dari rasa jahe, beras kencur, kayu manis, cengkeh, herbal, mint,

original sampai rasa onde-onde dan ronde. Dimana lagi bisa kamu dapatkan coklat dengan

rasa seunik ini? Hanya dengan Rp 1500,00 kamu sudah bisa menikmati oleh2 khas Kota Solo.

Minibar Soeklat

Soeklat kemasan minibar memiliki ukuran bar 2,5 cm x 9 cm. Tersedia dalam semua variasi

rasa. IDR Rp 5000,00

Bigbar Soeklat

Page 36: Alternatif Pengembangan Industri Nasional Melalui Inovasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1275/5/PROS... · kencur, sari jahe, sari asam, kunyit asam, sari temu lawak,

424 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012

Soeklat Bigbar memiliki ukuran 7 cm x 12 cm. Tersedia dalam berbagai rasa. Produk ini

cocok untuk oleh-oleh dan hadiah. Harga Rp 12.500,00

Loli Soeklat

SOEKLAT kini hadir dengan varian baru yang tak kalah etnik: SOEKLAT MOTIF BATIK,

WAYANG, dan SOLO THE SPIRIT OF JAVA. Sangat cocok menjadi oleh-oleh karena

keunikannya yang sangat khas Solo.

Goodybag Soeklat

Soeklat kemasan goody bag berisi 15-25 pcs Soeklat per @15g.

Paket ini disediakan untuk oleh-oleh khas Kota Solo. Harga yang ditetapkan adalah Rp

15.000,- (isi 15 pcs) dan Rp 25.000,- (isi 25 pcs)

Parcel Soeklat

Soeklat kemasan parsel berisi Soeklat per @15 g sebanyak 10 dan 15 pcs atau sesuai pesanan.

Harga tergantung isi.

Page 37: Alternatif Pengembangan Industri Nasional Melalui Inovasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1275/5/PROS... · kencur, sari jahe, sari asam, kunyit asam, sari temu lawak,

ALTERNATIF PENGEMBANGAN INDUSTRI NASIONAL... (Bachtiar Aminuddin, Anam Lutfi, Ulfa Putri Arifah) 425

F. HOME SOFTWERE ERP

HOME SOFWERE CRM (CRM BAGIAN DARI ERP)

Page 38: Alternatif Pengembangan Industri Nasional Melalui Inovasi ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1275/5/PROS... · kencur, sari jahe, sari asam, kunyit asam, sari temu lawak,

426 | Proceeding for Call Paper PEKAN ILMIAH DOSEN FEB – UKSW, 14 DESEMBER 2012

DOKUMENTASI

a. Pembelian bahan dan peralatan

b. Proses Produksi

c. Pemasaran produk