alkilasi katalis

15
ALKILASI KATALIS Alkilasi merupakan penambahan jumlah atom dalam molekul menjadi molekul yang lebih panjang dan bercabang. Dalam proses ini menggunakan katalis asam kuat seperti H2SO4, HCl, AlCl3 (suatu asam kuat Lewis). Reaksi secara umum adalah sebagai berikut: RH + CH2=CR’R’’ R-CH2-CHR’R” Proses alkilasi adalah kombinasi antara molekul olefin dan isoparafin dengan bantuan katalis asam untuk pembentukan katalis asam untuk pembuatan produk alkilat berangka oktan tinggi yang merupakan salah satu komponen utama bensin. 1. Proses Alkilasi Proses alkilasi dari umpan campuran antara molekul olefin C3/C4/C5 dan isoparafin C4 dengan bantuan katalis asam, adalah untuk pembuatan produk alkilat berangka oktana tinggi yang merupakan salah satu komponen utama bensin Umpan olefin yaitu propilena, butilena dan amilena diperoleh dari proses rengkahan baik termal (coking dan visbreaker) maupun katalitik (rengkahan katalitik). Sumber isoparafin seperti isobutana dan isopentana dihasilkan dari proses perengkahan katalitik, reformasi katalitik, penghidrorengkahan dan proses isomerisasi butana dan pentana. Isobutana lebih banyak dipakai 1 [email protected]

Upload: rega-linza

Post on 24-Jul-2015

387 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Alkilasi katalis

ALKILASI KATALIS

Alkilasi merupakan penambahan jumlah atom dalam molekul menjadi molekul yang lebih

panjang dan bercabang. Dalam proses ini menggunakan katalis asam kuat seperti H2SO4, HCl,

AlCl3 (suatu asam kuat Lewis). Reaksi secara umum adalah sebagai berikut:

RH + CH2=CR’R’’ R-CH2-CHR’R”

Proses alkilasi adalah kombinasi antara molekul olefin dan isoparafin dengan bantuan katalis

asam untuk pembentukan katalis asam untuk pembuatan produk alkilat berangka oktan tinggi

yang merupakan salah satu komponen utama bensin.

1. Proses Alkilasi

Proses alkilasi dari umpan campuran antara molekul olefin C3/C4/C5 dan isoparafin C4

dengan bantuan katalis asam, adalah untuk pembuatan produk alkilat berangka oktana tinggi

yang merupakan salah satu komponen utama bensin

Umpan olefin yaitu propilena, butilena dan amilena diperoleh dari proses rengkahan baik

termal (coking dan visbreaker) maupun katalitik (rengkahan katalitik). Sumber isoparafin seperti

isobutana dan isopentana dihasilkan dari proses perengkahan katalitik, reformasi katalitik,

penghidrorengkahan dan proses isomerisasi butana dan pentana. Isobutana lebih banyak dipakai

pada proses alkilasi daripada isopentana yang dapat langsung dipakai sebagai komponen bensin.

Umpan olefin dan iso-parafin harus kering dengan kandungan sulfur rendah untuk mengurangi

kebutuhan katalis asam dan menjaga mutu produknya. Rasio tinggi antara iso-butana dan olefin

menghasilkan produk alkilat berangka oktana tinggi dengan titik didih akhir rendah. Angka

oktana (RON) produk alkilat dari berbagai jenis umpan olefin propilena, butilena, isobutilena,

amilena dan propilena/ butilena adalah sekitar 88–97. Karakteristik produk alkilat dari berbagai

jenis umpan olefin disajikan pada Tabel 3.25.

Pada temperatur tinggi, reaksi akan menghasilkan produk alkilat berangka oktana tinggi

dengan titik didih akhir rendah, tetapi reaksi alkilasi tidak berjalan baik pada temperatur <35oC.

[email protected]

Page 2: Alkilasi katalis

Proses alkilasi dengan katalis asam sulfat lebih sensitive terhadap temperatur reaktor daripada

dengan katalis asam fluorida. Tekanan operasi harus cukup untuk menjaga hidrokarbon umpan

dan katalis asam dalam keadaan cair. Pada kondisi operasi yang sama, karakteristik produk

alkilat tidak berbeda banyak bila menggunakan katalis asam baik asam sulfat maupun asam

fluorida. Tabel 3.25 Karakteristik Alkilat dari Berbagai Jenis Umpan Olefin

Secara kimia reaksi alkilasi dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :

Alkilasi Katalis

Suhu reaksi berkisar antara 30 – 1050F dan tekanan 1 atm – 150 psig.

Katalis yang banyak digunakan, yaitu :

Proses Alkilasi Asam Fluorida diperkenalkan oleh Phillips Petroleum Company pada

tahun 1942.

Proses Alkilasi Aluminium Khlorida di operasikan oleh Phillip selama Perang Dunia.

Proses Alkilasi Katalis Asam Sulfat telah di mulai di Amerika Serikat pada tahun 1938

oleh Shell Oil Company. Pada proses ini, komponen gasolin dengan angka oktan tinggi

dibuat melalui reaksi isobutana dengan olefin. Butilen merupakan senyawa yang paling

umum dipakai, karena produk yang dihasilkan mempunyai kualitas tinggi dan dapat

diperoleh hanya dengan sedikit Asam Sulfat dibandingkan dengan olefin lainnya, jika

diproses pada kondisi operasi yang sama.

Alkilasi Termis            Alkilasi termis adalah alkilasi yang mengolah etilena yang diikuti oleh propilena, butena,

dan isobutilena dengan bantuan panas

2. Reaksi Alkilasi

Reaksi alkilasi dengan katalis asam dimulai dengan pembentukan ion karbonium

(C+4H9) dengan mentransfer proton (H+) dari katalis asam ke molekul umpan olefin, dan

kemudian ion karbonium tersebut berkombinasi dengan molekul umpan isobutana untuk

menghasilkan kation tertier butil (iso C+ 8H9). Reaksi antara kation tertier butil tersebut dengan

umpan butilena-1 dan butilena-2 akan membentuk masing-masing ion karbonium oktil (iso

[email protected]

Page 3: Alkilasi katalis

C+8H17) dengan dua cabang (dimetil) dan tiga cabang (trimetil) yang selanjutnya akan bereaksi

dengan molekul umpan isobutana untuk menghasilkan produk alkilat isooktana yaitu masing-

masing bercabang dua dan tiga metal.

Dengan isomerisasi umpan butilena-1 menjadi butilena-2 yang kemudian berkombinasi

dengan umpan isobutana, maka produk alkilasi akan menghasilkan isooktana bercabang tiga

metil, berangka oktana lebih tinggi. Salah satu reaksi penting dalam proses alkilasi propilena

adalah terbentuknya isobutilena dari hasil kombinasi kedua molekul umpan propilena dan

isobutana, dan berkombinasinya molekul isobutilena tersebut dengan umpan isobutana akan

menghasilkan produk isooktana bercabang tiga metil yang berangka oktana -RON -100.

Isobutilena tersebut terbentuk dengan timbulnya transfer hidrogen dari isobutana ke propilena.

Reaksi alkilasi adalah eksotermis dengan pelepasan panas reaksi sekitar 124.000–140.000 BTU

per barel isobutana bereaksi.

3. Katalis Alkilasi

Katalis asam sulfat dan asam fluorida kuat digunakan pada proses alkilasi umpan olefin

dan isoparafin. Kekuatan asam kedua katalis tersebut harus dijaga di atas 88% berat agar supaya

tidak terbentuk reaksi polimerisasi. Asam sulfat mengandung SO3 bebas atau berkonsentrasi di

atas 99,3% berat dapat menimbulkan reaksi samping polimerisasi. Kekuatan optimal asam

fluorida adalah sekitar 82–93% berat dengan kadar air 1% volume. Untuk menjaga kekuatan

asam sulfat >88% berat, maka sebagian katalis yang telah dipakai diganti dengan katalis baru

asam sulfat 99,3 % berat. Pemakaian katalis asam fluorida adalah sekitar 18–30 lb per barel

produk alkilat.

Kelarutan isobutana di dalam fase asam hanya sekitar 0,1% berat di dalam katalis asam

sulfat, dan 3% berat di dalam katalis asam fluorida. Terlarutnya sebagian kecil polimer bersama

olefin di dalam katalis asam akan dapat menaikkan kelarutan isobutana di dalam katalis asam

tersebut. Olefin lebih mudah larut daripada isobutana di dalam fase asam. Rasio antara katalis

asam dan umpan hidrokarbon dapat mengontrol derajat kontak antara katalis dan hidrokarbon.

[email protected]

Page 4: Alkilasi katalis

Rasio rendah akan menghasilkan produk alkilat berangka oktana rendah dengan titik

didih akhir tinggi, sedang kelebihan katalis asam di dalam reaktor akan terjadi pada rasio tinggi.

Berdasarkan hasil penelitian, pada suatu kondisi proses alkilasi tertentu dapat diperoleh rasio

optimal antara katalis asam dan hidrokarbon umpan. Karakteristik produk alkilat dengan katalis

asam sulfat dan asam fluorida disajikan pada.

Alkilasi Asam Sulfat

Pada proses alkilasi asam sulfat, komponen gasoline dengan angka oktan tinggi

dibuat melalui reaksi isobutana dengan olefin. Butilena merupakan senyawa yang paling

umum dipakai, karena produk yang dihasilkan mempunyai kualitas tinggi dan dapat

diperoleh hanya dengan sedikit asam sulfat dibandingkan dengan olefin lainnya, jika

diproses pada kondisi operasi yang sama.

Didalam industri minyak bumi, umpan isobutana dan butilena sebagian besar berasal

dari hasil perengkahan berkatalis. Isobutana sebagian kecil juga terdapat dalam minyak

mentah bersama-sama dengan normal butane. Reaksi yang terjadi pada alkilasi dengan

asam sulfat sebagai katalis adalah :

Umpan Butana-butilena (BB) yangberasal dari berbagai operasi perengkahan adalah

suatu campuran isobutilena, butilena-1, butilena-2, isobutana dan normal butane dengan

sedikit butadiene. Semua olefin-olefin ini termasuk kedalam reaksi yang akan

menghasilkan alkilat. Alkilat tersebut esensinya merupakan campuran 2,2,4 trimetil

pentane : 2,2,3 trimetil pentane dan 2,3,4 trimetil pentane.

Secara garis besar unit alkilasi itu terdiri menjadi 3 bagian yaitu :

Bagian Reaktor dan Treating

Bagian Pendingin

Bagian Fraksionasi

Umpan masuk reactor adalah isobutana yang konsentrasinya tinggi dengan

kemurnian 85-90 % (berat), stok olefin yang biasanya campuran BB dari berbagai hasil

[email protected]

Page 5: Alkilasi katalis

operasi perengkahan dan reforming. Kedua jenias umpan tersebut bila diperlukan

dipanaskan dengan larutan soda untuk memisahkan H2S dan merkaptan yang terdapat

didalam umpan. Kadar soda dalam larutan dicuci. Pencucian soda (soda setter) dijaga 5-

6 oBe atau 2 % NaOH. Untuk menekan terjadinya reaksi samping \, terutama

polimerisasi, maka dipakai umpan isobutana dalam jumlah yang besar, sekitar 4-5 kali

jumlah olefin. Didlam reactor terjadi daur-ulang antara isobutana dan asam sulfat jenuh

dengan isobutana yang akan menaikkan nisbah isobutana/olefin didalam reactor menjadi

400-500.

Jika menggunakan asam sulfat sebagai katalis, maka reaksi harus terjadi pada suhu

rendah untuk menekan terjadinya reaksi berkelanjutan atau polimerisasi. Suhu reactor

biasanya dijaga sekitar 7oC atau 45oF, dimana suhu operasi beragam antara 0-20 oC atau

32-68 oF. Operasi pada suhu dibawah 0 o tidak menarik karena dapat menaikkan

viskositas emulsi campuran asam/hidrokarbon dan memberi kemungkinan terjadinya

pembekuan asam sehingga menyulitkan dalam operasinya. Sebaliknya suhu diatas 20oC

juga tidak menarik karena samngat cenderung mempercepat reaksi polimerisasi yang

akan menyebabkan kenaikan konsumsi asam dan menurunkan yield alkilat. Tekanan

operasi tidak begitu berpengaruh terhadap efisiensi alkilasi. Tekanan system harus tinggi

untuk menjaga hidrokarbon berada dalam fasa cairan dan perbedaan hidraulik cukup

untuk mengatur fluida mengalir dalam system reactor. Untuk maksud tersebut reactor

biasanya beroperasi pada tekanan sekitar 7 kg/cm2.

Katalis asam sulfat dengan konsentrasi 98% (berat) dimasukkan secara terus-

menerus atau dengan secara injeksi asam dari belakang. Nisbah asam dan hidrokarbon

didalam reactor adalah 1:1. Penambahan asaam segar didalam reactor dilakukan apabila

konsentrasinya kurang dari 88% (berat). Kualitas alkilat. Yoeld alkilat dan umur katalis

asam merupakan fungsi daripada komposisi umpan masuk dan kondisi operasi dalam

reactor.

Umur katalis dipertimbangkan dipengaruhi oleh umpan olefin. Berbagai umur katalis

dapat diharapkan terlihat pada table dibawah. Pengaruh umpan olefin terhadap kualitas

[email protected]

Page 6: Alkilasi katalis

alkilat dapat juga terlihat pada table diatas. Harga-harga yang diberikan untuk

propilena,butilena dan amilena saja, karenaproduk yang deperoleh langsung dari

butilena.

Proses lain yang juga merupakan modifikasi proses alkilasi asam sulfat adalah

alkilasi keluaran refrigerasi (Effluent Refrigeration Alkylation) dimana dijaga nisbah

umpan yang tinggi antara isobutana dan olefin-olefin seperti propilena, butilena dan

amilena untuk mendapatkan alkilat yang lebih banyak untuk digunakan sebagai

komponen avgas dan bahan bahan baker motor. Proses ini dikembangkan oleh Stratford

Engineering Corp. keluaran reactor dipakai sebagai refrigerant utnuk mengendalikan

suhu reactor (45-50o) dan pada waktu yang sama memisahkan isobutana sebagai daur

ulang.

Alkilasi Asam Fluorida

Alkilasi dengan menggunakan asam fluoride sebagai katalis telaah dijumpai

dalam 2 kelompok operasi pengilangan minyak. Pertama dalam pembuatan

komponen dasar utnuk deterjen sintesis, yang diperoleh dari alkilasi benzene dengan

olefin yang sesuai, seperti propilena tetramer, olefin yang diturunkan dari

perengkahan lili, dan lain-lain. Alkilasi ini banyak dijumpai dalam bidang

petrokimia. Kedua dalam pembuatan komponenen blending untuk avgas yang

berkualitas tinggi melalui alkilasi isobutana dengan propilena, butilena dan pentilena

(amilena).

Proses alkilasi asam fluoride utnuk pembuatan komponen dasar avgas ini telah

dikembangkan oleh Philips Petroleum Company dan oleh UOP Company. Operasi

proses ini sangan sama dengan operasi alkilasi asam sulfat. Perbedaannya yang sangat

penting adalah terletak adalah pada pengolahan asam bekas yang siap dan terus-

menerus dapat diregenerasi sehingga konsumsi asam flourida sangat sedikit.

Regenerasi asam bekas ini dipengaruhi oleh cara destilasi yang sangat sederhana,

dimana asam dapat dipisahkan dari caampurab azeotrop H2O-HF dan polimer yang

[email protected]

Page 7: Alkilasi katalis

terbentuk dari proses alkilasi. Titik didih HF pada tekana 1 atm adalah 19,4 oC dan

berat jenisnya 0.988. Tanpa proses regenerasi, baik air maupun polimer akan

terakumulasi didalam asam dan akan berpengaruh buruk terhadap yield dan kualitas

produk. Asam yang sudah diregenerasi didaur ulang kedalam reactor.

Pada alkilasi isobutana dengan butilena, proses alkilasi HF memproduksi suatu

alkilat yang mengeandung 2,2,3 trimetil pentane yang persentasenya lebih besar

daripada proses alkilasi asam sulfat. Angka oktan alkilat yang dihasilkan sangat

tergantung pada jenis olefin sebagai berikut :

            i-C4H10 + i-C4H8                  iso Oktana (ON = 92-94 )

            i-C4H10 + i-C5H10                 iso Nonana (ON = 90-92 )

i-C4H10 + i-C3H6                  iso Oktana (ON = 89-91 )

Alkilasi Asam Posfat

Alkilasi menggunakan asam posfat dimaksudkan untuk memprodukasi isopropyl

benzene atau kumen dengan mereaksikan propilena dengan benzene. Katalis asam

posfat berbentuk padatan dapat mengendung campuran kieselguhr, tepung, magnesia,

seng khlorida, seng oksida dan lain-lain yang dikalsinasi pada suhu 180-250 oC.

Nisbah benzene dan propilena dijaga pada 6/1 atau lebih besar, dan yield yang

diperoleh sekitar 96%(V) kumen dan 4% (v) adalah alkilat aromatic berat.

4. Unit Proses Alkilasi

           

Umpan olefin dan iso butana harus kering dengan kadar sulfur rendah untuk mengurangi

kelebihan katalis asam dan menjaga mutu produk alkilat. Umpan kering olefin dan isobutana

bersama sirkulasi isobutana dimasukkan ke dalam reactor melalui beberapa pipa untuk menjaga

[email protected]

Page 8: Alkilasi katalis

temperatur sepanjang reactor. Reaksi adalah eksotermik dan panas reaksi tersebut dibuang

dengan penukaran panas dengan sejumlah besar air bertemperatur rendah untuk menjaga

temperatur optimal reaksi sekitar 35 oC. keluaran dari reaktor masuk ke pengendapan (settler)

dari mana endapan asam (S.G = 1, alkilat S.G = 0,7) disirkulasi ke reaktor. Fase hidrokarbon

berkadar HF 1-2 % mengalir melalui penukar panas ke isostripper.

Butane jenuh (make up) juga dimasukkan ke isostripper. Produk alkilat dikeluarkan dari

bawah isostripper. Isobutana yang belum bereaksi ditampung dari samping isostripper dan

disirkulasi kembali ke reaktor. Semua produk dibebaskan dari HF dengan pemurnian KOH

sebeluk meninggalkan unit.

Pada bagian atas isostripper keluar isobutana, propane dan HF dikirim ke dalam

depropanizer. Keluaran dari atas depropanizer dihilangkan HF, dan akan dihasilkan produk

propane bermutu tinggi dari bawah stripper. Bagian bawah depropanizer dihasilkan isobutana

untuk disirkulasikan kembali ke reaktor.

Sirkulasi HF diregenerasi secara kontinu pada suatu tingkat yang diinginkan untuk

mengontrol mutu alkilat dan menurunkan konsentrasi HF. Bagian kecil dari polimer dan

azeotrop HF (constant boiling mixture-CBM) dikeluarkan dari regeberator HF untuk

dinetralisasi.

[email protected]

Page 9: Alkilasi katalis

Alkilat berangka oktana tinggi dengan distribusi angka oktana baik dan sensitivitas

rendah memberikan keuntungan di negara-negara Eropa yang mensyaratkan angka oktana motor

(MON) dan Amerika Serikat dengan persyaratan knock performance = (RON + MON)/2. Angka

alkilat dari berbagai jenis umpan olefin disajikan pada Tabel.

Alkilat mengandung iso paraffin dan bebas dari hidrokarbon tak jenuh (olefin dan

aromatic). Pemakaian alkilat pada pembuatan bensin ramah lingkungan di Amerika Serikat pada

tahun 2003 (3) sekitar 15 % volume. Komposisi molekul isoparafin dari alkilat disajikan pada

Tabel.

[email protected]

Page 10: Alkilasi katalis

Sehubungan dengan katalis asam bekas dapat mencemari lingkungan, maka beberapa

industri katalis sedang mengembangkan katalis baru yaitu suatu butir padat identik dengan

katalis heterogen industri lainnya, tetapi belum ada informasi lengkap yang dipublikasikan.

Kondisi operasi identik dengan proses alkilasi dengan memakai katalis HF yaitu temperatur

reaktor 10 - 40 oC, dan rasio isobutana/olefin sekitar 10/15:1.

[email protected]