aliran fluida

4
Pada praktikum kali ini dilakukan pengukuran laju aliran fluida yang bertujuan untuk mengetahui harga koefisien orifice (Co), koefisien venturi (Cv), fanning friction factor pada pipa lurus dan konstanta elbow (Ke), mengetahui hubungan antara koefisien/fanning friction/konstanta tersebut terhadap dan untuk membuktikan apakah pressure drop berharga tetap untuk Q yang berbeda. Rezim aliran dapat diatur dengan mengubah besar bukaan katup by-pass dengan tetap mempertahankan katup proses dalam keadaan buka penuh. Untuk mengetahui batasan rezim aliran, maka terlebih dahulu dilakukan perhitungan untuk mencari batas dengan cara menghitung batasan dari Nre nya sehingga diperoleh batasan Q dan V untuk masing-masing aliran. Untuk pengukuran beda tekan digunakan manometer raksa dan manometer minyak dengan cara mengukur beda ketinggian cairan pada lengan manometer. Manometer minyak digunakan ketika beda ketinggian pada manometer raksa sudah tidak terbaca, karena massa jenis minyak yang jauh lebih kecil. Setiap pengukuran dilakukan secara duplo. Untuk pengukuran rezim aliran laminar dan transisi yang dijadikan tetap yaitu waktu nya 15 detik sedangkan untuk aliran turbulen yaitu volumenya mencapai 10 liter. Pada tahap pertama dilakukan kalibrasi laju alir pada alat sehingga fluida dialirkan sampai mencapai steady state, dimana keadaan steady state tersebut ditunjukkan dengan terbasahinya semua diameter dalam pipa oleh fluida. Dan juga perlu diperhatikan agar tidak ada gelembung udara dalam pipa yang dapat mempengaruhi nilai ∆H. Keberadaan gelembung ini dapat diatasi dengan memperbesar Q. Hal lainnya yang harus diamati yaitu beda tekanan awal pada manometer. Pada setiap alat ukur, pengukuran didasakan pada beda tekanan (∆P) yang dapat diamati pada manometer raksa maupun minyak dimana ∆H ini menunjukkan pula beda tekanan (∆P) yang melewati alat ukur. Fluida cair yang mengalir dalam sistem perpipaan akan mengalami banyak kehilangan energy karena adanya friksi selama fluida mengalir. Kehilangan energi

Upload: furqon-badlyd

Post on 17-Dec-2015

4 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Laporan Lab TK 2

TRANSCRIPT

Pada praktikum kali ini dilakukan pengukuran laju aliran fluida yang bertujuan untuk mengetahui harga koefisien orifice (Co), koefisien venturi (Cv), fanning friction factor pada pipa lurus dan konstanta elbow (Ke), mengetahui hubungan antara koefisien/fanning friction/konstanta tersebut terhadap dan untuk membuktikan apakah pressure drop berharga tetap untuk Q yang berbeda. Rezim aliran dapat diatur dengan mengubah besar bukaan katup by-pass dengan tetap mempertahankan katup proses dalam keadaan buka penuh. Untuk mengetahui batasan rezim aliran, maka terlebih dahulu dilakukan perhitungan untuk mencari batas dengan cara menghitung batasan dari Nre nya sehingga diperoleh batasan Q dan V untuk masing-masing aliran. Untuk pengukuran beda tekan digunakan manometer raksa dan manometer minyak dengan cara mengukur beda ketinggian cairan pada lengan manometer. Manometer minyak digunakan ketika beda ketinggian pada manometer raksa sudah tidak terbaca, karena massa jenis minyak yang jauh lebih kecil. Setiap pengukuran dilakukan secara duplo. Untuk pengukuran rezim aliran laminar dan transisi yang dijadikan tetap yaitu waktu nya 15 detik sedangkan untuk aliran turbulen yaitu volumenya mencapai 10 liter.Pada tahap pertama dilakukan kalibrasi laju alir pada alat sehingga fluida dialirkan sampai mencapai steady state, dimana keadaan steady state tersebut ditunjukkan dengan terbasahinya semua diameter dalam pipa oleh fluida. Dan juga perlu diperhatikan agar tidak ada gelembung udara dalam pipa yang dapat mempengaruhi nilai H. Keberadaan gelembung ini dapat diatasi dengan memperbesar Q. Hal lainnya yang harus diamati yaitu beda tekanan awal pada manometer. Pada setiap alat ukur, pengukuran didasakan pada beda tekanan (P) yang dapat diamati pada manometer raksa maupun minyak dimana H ini menunjukkan pula beda tekanan (P) yang melewati alat ukur. Fluida cair yang mengalir dalam sistem perpipaan akan mengalami banyak kehilangan energy karena adanya friksi selama fluida mengalir. Kehilangan energi ini akan menyebabkan penurunan tekanan aliran atau yang disebut sebagai pressure drop (P). Di setiap alat dilakukan pengukuran beda tekanan pada aliran laminar (Nre>2000), transisi (2100