alaudin - bbpk.go.id · pdf filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. rendemen ......

159
Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008 1 Alaudin PEMASAKAN CAMPURAN KAYU KARET DAN BAMBU UNTUK PULP KERTAS / Alaudin,dkk.--Berita Selulosa : Vol.IX No.3; Halaman 115-121,1973 Percobaan pemasakan campuran antara empat macam bambu dan kayu karet dilakukan dalam laboratorium dengan proses sulfat. Penggunaan kayu karet sebagai campuran bambu tidak mempengaruhi yield maupun angka permanganat dari pulp. Faktor sobek dan ketahanan lipat menurun dengan naiknya persentase kayu karet dalam campuran tersebut, akan tetapi faktor jebol dan panjang putus hampir tak terpengaruh. Kata kunci : Pemasakan campuran, pulp kertas, proses sulfat Alaudin PEMBUATAN PULP MERANG DENGAN PROSES NSSC / Alaudin.--Berita Selulosa : Vol.XI No.4 ; Halaman 161-174,1975 Percobaan pembuatan pulp dengan proses NSSC telah dilakukan terhadap merang. Dibandingkan dengan pulp soda maka pada bilangan permanganat yang sama rendemen pulp NSSC lebih tinggi, dengan warna yang lebih cerah akan tetapi kekuatan lembarannya lebih rendah. Pulp dengan derajat putih sekitar 60 G.E. didapat pada rendemen 59%. Pulp ini mudah diputihkan hingga 83 G.E. dengan pemutihan satu tingkat. Pulp putihnya mempunyai kekuatan yang lebih tinggi. Penambahan alkali pada pemasakan selain meningkatkan pH juga meningkatkan kekuatan pulp dan derajat putihnya Kata kunci : Pembuatan pulp merang, proses NSSC Alaudin SERAT RAYON DARI KAYU EUCALYPTUS SALIGNA, PERCOBAAN PEMUATAN DISSOLVING PULP SKALA LABORATORIUM PILOT / Alaudin dan Soetrisno T.S.--Berita Selulosa : Vol.XI No.4 ; Halaman 175-199,1975 Lembaga Penelitian Selulosa Bandung telah mengadakan penelitian pembuatan dissolving pulp dari kayu Eucalyptus saligna suatu jenis kayu yang dapat tumbuh dengan cepat. Hasil-hasil penelitian skala laboratorium dipakai sebagai pedoman pelaksanaan pengembangan skala pilot. Pembuatan pulp dilakukan dengan proses sulfat setelah lebih dahulu mengalami proses hidrolisa dengan air. Baik secara laboratorium maupun secara pilot menunjukkan bahwa hidrolisa sangat membantu dalam usaha pemurnian pulp terutama terhadap pemisahan pentosan. Pulp yang dihasilkan ternyata dapat memenuhi syarat sebagai dissolving pulp untuk rayon kecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen dissolving pulp yang diperoleh pada umumnya cukup baik.

Upload: truongdat

Post on 05-Mar-2018

247 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

1

Alaudin

PEMASAKAN CAMPURAN KAYU KARET DAN BAMBU UNTUK PULP KERTAS / Alaudin,dkk.--Berita Selulosa : Vol.IX No.3; Halaman 115-121,1973

Percobaan pemasakan campuran antara empat macam bambu dan kayu karet dilakukan dalam laboratorium dengan proses sulfat. Penggunaan kayu karet sebagai campuran bambu tidak mempengaruhi yield maupun angka permanganat dari pulp. Faktor sobek dan ketahanan lipat menurun dengan naiknya persentase kayu karet dalam campuran tersebut, akan tetapi faktor jebol dan panjang putus hampir tak terpengaruh.

Kata kunci : Pemasakan campuran, pulp kertas, proses sulfat

Alaudin

PEMBUATAN PULP MERANG DENGAN PROSES NSSC / Alaudin.--Berita Selulosa : Vol.XI No.4 ; Halaman 161-174,1975

Percobaan pembuatan pulp dengan proses NSSC telah dilakukan terhadap merang. Dibandingkan dengan pulp soda maka pada bilangan permanganat yang sama rendemen pulp NSSC lebih tinggi, dengan warna yang lebih cerah akan tetapi kekuatan lembarannya lebih rendah. Pulp dengan derajat putih sekitar 60 G.E. didapat pada rendemen 59%. Pulp ini mudah diputihkan hingga 83 G.E. dengan pemutihan satu tingkat. Pulp putihnya mempunyai kekuatan yang lebih tinggi. Penambahan alkali pada pemasakan selain meningkatkan pH juga meningkatkan kekuatan pulp dan derajat putihnya

Kata kunci : Pembuatan pulp merang, proses NSSC

Alaudin

SERAT RAYON DARI KAYU EUCALYPTUS SALIGNA, PERCOBAAN PEMUATAN DISSOLVING PULP SKALA LABORATORIUM PILOT / Alaudin dan Soetrisno T.S.--Berita Selulosa : Vol.XI No.4 ; Halaman 175-199,1975

Lembaga Penelitian Selulosa Bandung telah mengadakan penelitian pembuatan dissolving pulp dari kayu Eucalyptus saligna suatu jenis kayu yang dapat tumbuh dengan cepat. Hasil-hasil penelitian skala laboratorium dipakai sebagai pedoman pelaksanaan pengembangan skala pilot. Pembuatan pulp dilakukan dengan proses sulfat setelah lebih dahulu mengalami proses hidrolisa dengan air. Baik secara laboratorium maupun secara pilot menunjukkan bahwa hidrolisa sangat membantu dalam usaha pemurnian pulp terutama terhadap pemisahan pentosan. Pulp yang dihasilkan ternyata dapat memenuhi syarat sebagai dissolving pulp untuk rayon kecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen dissolving pulp yang diperoleh pada umumnya cukup baik.

Page 2: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

2

Kata kunci : Serat rayon, Eucalyptus saligna, dissolving pulp, skala lab.pilot

Alaudin

PENGARUH BERAT JENIS KAYUDAUN TERHADAP SIFAT-SIFAT PULPNYA / Alaudin dan Triyanto H.S.--Berita Selulosa : Vol.XV No.2 ; Halaman 37-41,1979

Dari studi yang dilakukan terhadap berbagai jenis kayudaun, ternyata bahwa berat jenis kayu tidak nampak pengaruhnya terhadap komposisi kimia kayu, rendemen serta derajat delignifikasi pulp kraft yang dihasilkan. Berat jenis kayu memberi pengaruh yang nyata terhadap tebal dinding sel, khususnya bilangan runkel. Bertambah besarnya berat jenis kayu menyebabkan naiknya bilangan runkel, perubahan ini mempengaruhi sifat lembaran pulp yang dihasilkan antara lain berat jenis, ketahanan sobek, ketahanan retak serta ketahanan tarik lembaran.

Kata kunci : Berat jenis kayu, sifat pulp

Alaudin

PERCOBAAN PEMBUATAN PULP RAYON DARI KAYU PINUS MERKUSII / Alaudin.--Berita Selulosa : Vol. XVIII No.4 ; Halaman 105-109,1982

Telah dicoba pembuatan pulp rayon dari kayu Pinus merkusii dengan proses prehidrolisa sulfat. Prehidrolisa dilakukan dengan beberapa macam media yaitu dengan air, asam encer, uap dan uap setelah serpih kayunya direndam dalam asam encer. Prehidrolisa dengan media asam encer dan media uap setelah serpih kayunya direndam dalam asam encer merupakan media yang paling baik dapat menghasilkan pulp rayon yang sifat-sifat filtrasi viskosa dan pemilinan seratnya cukup baik dan lancar. Proses prehidrolisa terhadap serpih kayu Pinus merkusii ternyata membawa pengaruh kurang baik menghambat delignifikasi dalam proses sulfat sehingga bilangan permanganat atau bilangan roenya masih tinggi dan sukar untuk diturunkan. Untuk mengatasi masalah delignifikasi ini telah dicoba menambahkan antrakinon pada pembuatan pulp skala laboratorium dan ternyata dapat menolong memperbaiki proses delignifikasi. Rendemen pulp hasil pengembangan umumnya lebih rendah daripada hasil laboratorium, demikian pula viskositas pulp belum putihnya lebih rendah.

Kata kunci : Pembuatan pulp rayon, kayu Pinus merkusii

Alaudin

PERCOBAAN PEMBUATAN PULP RAYON DARI BEBERAPA MACAM KAYU / Alaudin .--Berita Selulosa : Vol.XX No.4 ; Halaman 125-131,1984

Beberapa kayu berpotensi untuk bahan baku pulp kertas yaitu kayu Albizia falcataria, Acacia auriculiformis, Eucalyptus alba, Calliandra dan Pinus merkusii

Page 3: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

3

telah dicoba dibuat pulp dengan proses prehidrolisa sulfat untuk bahan baku serat rayon. Pemasakan dilakukan secara individu dan dicampur dalam skala laboratorium dan skala pengembangan. Pulp kayu Eucalyptus alba sangat cocok untuk bahan baku serat rayon karena mudah memurnikannya, pulp kayu Albizia auriculiformis juga cukup baik hanya saja kadar abunya masih harus diturunkan. Kelarutan pulp kayu Albizia falcataria dalam soda 10% dan 18% masih kurang baik, sedangkan kayu Calliandra sangat peka terhadap prehidrolisa yang menyebabkan kesukaran dalam proses delignifikasi dan kayu Pinus merkusii tidak dicoba pada pembuatan pulp secara individu tetap percobaannya hanya dilakukan pada pemasakan campuran. Hasil pulp campuran belum ada yang baik untuk dibuat bahan baku serat rayon, karena kadar abu dan kelarutannya pada soda 10% dan 18% masih tinggi.

Kata kunci : Pembuatan pulp rayon, macam-macam kayu

Bahar,Nursyamsu

ANALISA LIGNIN SECARA SPEKTROFOTOMETRI DARI BEBERAPA KAYU DI INDONESIA / Nursyamsu Bahar.--Berita Selulosa : Vol.XII No. 1 ; Halaman 12-19,1976

Analisa lignin secara spektrofotometri dari beberapa jenis kayu Indonesia, telah dicoba dengan maksud untuk mempersingkat waktu analisa. Contoh kayu dilarutkan dalam campuran asetilbromida dan asam asetat glasial. Hasilnya ternyata sedikit lebih tinggi bila dibandingkan dengan cara klason. Contoh kayu yang diperlukan sedikit sekali dan waktu analisa yang diperlukan relatip singkat.

Kata kunci : Analisa lignin, spektrofotometri, kayu Indonesia

Bahar,Nursyamsu

PEMBUATAN PULP DENGAN PELARUT ORGANIK / Nursyamsu Bahar.-- Berita Selulosa : Vol.XIX No.3 ; Halaman 104-108,1983

Pembuatan pulp dengan proses soda menghasilkan pulp yang berkualitas rendah dan rendemen rendah. Karena kurang sempurnanya proses delignifikasi. Dilain pihak, adanya penambahan natrium sulfida pada proses sulfat dapat menyempurnakan delignifikasi sehingga dapat dihasilkan pulp yang berkualitas lebih tinggi dan rendemen lebih tinggi pula, tetapi dapat menyebabkan timbulnya polusi. Beberapa ahli telah melakukan percobaan pembuatan pulp dengan menambahkan pelarut organik pada proses soda atau tanpa soda. Pelarut organik berfungsi untuk melarutkan lignin serta memudahkan penguraian serat dan reaksi delignifikasi dapat berjalan lebih merata. Penambahan amina sebagai pelarut organik dilakukan untuk memutuskan ikatan lignin sehingga dapat larut dalam lindi hitam. Dari hasil penelitian-penelitian yang dilakukan pada skala laboratorium dan

Page 4: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

4

pilot, penambahan pelarut organik dapat dinaikkan rendemen dan kekuatan fisik pulp dan juga dapat menurunkan waktu pemasakan, sedangkan pelarut organik yang digunakan dapat diambil dan dimanfaatkan kembali.

Kata kunci : Pulp, pelarut organik, delignifikasi

Bahar,Nursyamsu

ISOLASI DAN ANALISA LIGNIN DARI PINUS MERKUSII / Nursyamsu Bahar.--Berita Selulosa : Vol.XX No.4 ; Halaman 119-124,1984

Lignin adalah polimer alam yang perlu didegradasi dan dihilangkan pada pembuatan pulp. Pemilihan cara degradasi yang efektif berdasarkan struktur dan kadar lignin dapat diketahui dengan mengisolasikan serta menganalisanya. Pada penelitian ini telah dilakukan isolasi serta analisa Pinus merkusii. Isolasi lignin telah dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara melarutkan selulosa yang telah didegradasi, dan cara lain melarutkan lignin dengan pelarut yang baik. Cara kedua ini menghasilkan lignin yang dapat digunakan untuk analisa struktur lignin. Analisa lignin dilakukan secara spektrofotometri, analisa termal dan kromatografi. Hasil yang didapatkan adalah lignin Pinus merkusii adalah lignin guaiasil yang berkadar metoksil 12,70% dan kadar hidroksil yang bersifat fenol 4,00%. Pada pemanasan lignin ini mulai terdegradasi pada suhu 200 0C. Monomer lignin Pinus merkusii adalah vanilin 47,27% dan p.hidroksil benzaldehida 7,01%. Analisa dengan resonasi magnit inti juga memperkuat hasil diatas.

Kata kunci : Isolasi, analisa lignin, Pinus merkusii

Bahar,Nursyamsu

DELIGNIFIKASI PADA PEMBUATAN PULP PINUS MERKUSII DENGAN PROSES SODA-ANTRAKINON / Nursyamsu Bahar.--Berita Selulosa : Vol.XXI No.1 ; Halaman 10-17,1985

Pengaruh antrakinon dalam proses soda terhadap delignifikasi Pinus merkusii diselidiki dan dibandingkan dengan proses soda dan proses suffat. Reaksi delignifikasi diikuti dengan mengamati perubahan kadar metoksil dan kadar vanilin dalam lignin yang diisolasi dari lindi hitam. Disamping itu dilakukan pula pengamatan secara spektroskopi, khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai pulp sulfat (23,36) dan jauh lebih rendah dari pada pulp soda (48,40). Lindi hitam proses soda mengandung 5% lignin dengan 12,9% metoksil dan 43,4% vanilin, sedangkan lindi hitam proses soda antrakinon mengandung 13,3% lignin dengan 14,14% metoksil dan 34,8% vanilin. Penurunan bilangan kappa, kenaikan kadar lignin dalam lindi hitam serta kenaikan kadar metoksil dan penurunan kadar vanilin dalam lindi hitam tersebut menunjukkan bahwa antrakinon dalam proses soda dapat meningkatkan kualitas

Page 5: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

5

pulp dan mempercepat reaksi delignifikasi. Analisa lignin dengan fraksi melekul rendah yang larut dalam metanol dan fraksi molekul yang lebih tinggi yang tidak larut dalam metanol menunjukkan hasil yang sama.

Kata kunci : Delignifikasi, pulp Pinus merkusii, proses soda antrakinon

Bahar,Nursyamsu

PEMBUATAN PULP ACACIA MANGIUM SKALA PILOT / Nursyamsu Bahar,dkk.--Berita Selulosa : Vol.XXXII, No.2; Halaman 13-17,1996

Percobaan skala pilot dilakukan untuk pembuatan pulp kertas Acacia mangium dengan alkali aktif 13,15 dan 17% sulfiditas 22,5% suhu maksimum 165 0C dan 170 0C serta waktu pemasakan (1,5+2) jam. Hasil percobaan menunjukkan bahwa sifat fisik pulp yang optimum diperoleh pada alkali aktif 15%, sulfiditas 22,5%, suhu maksimum 165 0C dan waktu pemasakan (1,5+2) jam dan menghasilkan rendemen total 42,97% dan bilangan permanganat 11,02, Hasil pemutihan dengan urutan CEHH menghasilkan lembaran pulp putih yang indeks retak dan indeks tariknya cukup tinggi.

Kata kunci : Pulp Acacia mangium, skala pilot

Basuki,Tri Priyadi

STUDI PEMBUATAN PAPAN SEMEN PULP / Tri Priyadi Basuki.--Berita Selulosa : Vol.XIX No.2 ; Halaman 53-56, 1983

Studi pembuatan papan semen pulp telah dilakukan, terutama untuk melihat pengaruh penggunaan berbagai jenis bahan baku terhadap sifat-sifat fisiknya. Kertas koran bekas atau pulp kraft belum putih sebagai sumber serat utamanya, dicampur dengan jenis serat lainnya, bahan pengisi anorganik dan gipsum. Hasilnya diuji menurut prosedurnya JIS dan dibandingkan dengan JIS A 5414/79, standar papan semen pulp.

Kata kunci : Pembuatan papan semen, bahan baku, JIS

Basuki,Tri Priyadi

USAHA PEMBAKUAN UKURAN SAMPUL SURAT DI INDONESIA / Tri Priyadi Basuki dan Hendayani, T.A.--Berita Selulosa : Vol.XXII No.1 ; Halaman 17-27, 1986

Sampul surat yang digunakan di Indonesia mempunyai ukuran yang sangat bervariasi, sehingga menyebabkan berbagai kesulitan yang dialami oleh konsumen; produsen sampul surat dan dalam penanganan pos. Usaha pembakuan ukuran sampul surat telah dilakukan atas dasar survai ukuran sampul surat yang

Page 6: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

6

beredar. Ukuran - ukuran sampul yang paling banyak beredar kemudian dibandingkan dengan standar-standar negara lain dan dilakukan uji lapangan. Dari hasil evaluasi terhadap 227 macam sampul, ditentukan 12 macam ukuran untuk diajukan sebagai standar Indonesia.

Kata kunci : Pembakuan ukuran sampul surat

Basuki,Tri Priyadi

PENGGUNAAN ADITIF PENGUAT KERTAS BASAH (WET STRENGTH AGENT) DALAM PEMBUATAN KERTAS / Tri Priyadi Basuki.--Berita Selulosa : Vol.XXVII No.4 ; Halaman 204-208,1991

Pengaruh penggunaan aditif penguat basah terhadap kekuatan tarik basah kertas telah dipelajari. Tiga jenis bahan penguat basah yaitu melamin formaldehida. Glioksal poliakrilamida dan epoksi poliamida masing-masing ditambah sebanyak 0% sampai 2,5% kedalam bubur kertas yang mempunyai pH berlainan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketahanan tarik basah kertas dipengaruhi oleh jenis bahan penguat yang dipakai, dosis pemakaian dan pH bubur kertas. Epoksi poliamida merupakan bahan penguat yang dapat memberikan kekuatan tarik basah kertas lebih baik dibandingkan dengan melamin formaldehida atau glioksal poliakrilamida.

Kata kunci : Aditif, penguat kertas basah, pembuatan kertas

Basuki,Tri Priyadi

PULP KENAF SEBAGAI BAHAN BAKU KERTAS SIGARET / Tri Priyadi Basuki dan Jenni Rismijana.--Berita Selulosa : Vol.XXIX No.1 ; Halaman 10-12,1993

Pulp kenaf dapat digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan kertas sigaret. Penggunaan pulp kenaf dibutuhkan sebagai substitusi pulp flax impor yang selama ini digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan kertas sigaret di Indonesia. Penelitian skala laboratorium pembuatan kertas sigaret dari pulp kenaf memperlihatkan bahwa furnish yang baik adalah campuran dari 70% pulp kenaf putih dengan 30% pulp putih kayudaun dengan penambahan bahan pengisi dan bahan dry strength.

Kata kunci : Pulp kenaf, pulp putih, bahan baku, kertas sigaret

Basuki,Tri Priyadi

PENGGUNAAN AKD (ALKYL KETENE DIMER) SEBAGAI BAHAN DARIH PERMUKAAN KERTAS / Tri Priyadi Basuki,dkk.--Berita Selulosa : Vol.

Page 7: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

7

XXXIII,No.3 ; Halaman 81-87, 1997

Penggunaan AKD sebagai bahan dari permukaan kertas telah dicoba pada skala laboratorium dan hasilnya dibandingkan dengan penggunaan AKD secara internal. Ternyata penambahan AKD pada permukaan kertas memberikan efek pendarihan dan sifat kekuatan permukaan yang lebih baik dibandingkan dengan penggunaan secara internal. Baik pendarihan internal maupun permukaan peningkatan jumlah penambahan AKD meningkatkan sifat porositas dan penetrasi minyak, serta menurunkan kekuatan lembaran.

Kata kunci : Penggunaan AKD, bahan darih, kertas

Bratasida,Liana

PENGARUH MIKROORGANISMA TERHADAP BAHAN BAKU DALAM PENYIMPANAN / Liana Bratasida.--Berita Selulosa : Vol.XIV No.4 ; Halaman 13-18,1978

Mikroorganisma dapat menimbulkan gangguan dalam penyimpanan bahan baku untuk pulp dan kertas yang berupa kayu dan bahan-bahan berserat lainnya, sehingga dapat mengurangi kwalitasnya. Beberapa jenis bahan bahan baku yaitu : Eucalyptus deglupta, Pinus merkusii dan ampas tebu disterilkan, diberi inokulasi beberapa jenis jamur, Aspergillus flavus dan Penicillium camemberti dan bakteri, Serratia marcescens dan Staphylococcus aureus, serta disimpan pada suhu kamar. Setelah 2 bulan ternyata berat jenis berkurang, noda-noda berbentuk pada kayu dan terjadi pula perubahan warna. Komposisi kimia kayupun sedikit berubah.

Kata kunci : Pengaruh mikroorganisma, bahan baku, penyimpanan, warna, Suhu kamar

Bratasida,Liana

PENGARUH AIR BUANGAN SUATU PABRIK PULP DAN KERTAS DENGAN PROSES KRAFT TERHADAP KEHIDUPAN TANAMAN PADI / Liana Bratasida.--Berita Selulosa : Vol.XVII No.2 : Halaman : 43-46, 1981

Penelitian pengaruh air buangan suatu pabrik pulp dan kertas dengan proses kraft terhadap pertumbuhan tanaman padi varietas PB 38 telah dilakukan dirumah kaca. Ternyata perlakuan air buangan tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan vegetatif, tetapi terhadap pertumbuhan generatif hanya air buangan yang diolah dengan cara sedimentasi yang memberikan suatu pengaruh nyata.

Kata kunci : Air buangan, pabrik pulp kertas, proses kraft, tanaman padi

Bratasida,Liana

PENGARUH SUBSTRAT JAMUR PELAPUK PADA PENYIMPANAN KAYU

Page 8: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

8

BAHAN BAKU PULP / Liana Bratasida.--Berita Selulosa : Vol.XVIII No.2 ; Halaman 33-37,1982

Pelapukan kayu karena serangan berbagai jamur pelapuk sebagai bahan baku pulp telah diteliti dengan melihat perubahan berat. Tiga jenis jamur pelapuk diinokulasikan pada kubus-kubus kayujarum dan kayudaun yang telah diberi media padat dan juga media cair. Kubus-kubus tersebut kemudian diinkubasikan pada waktu yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umumnya media cair merupakan substrat yang baik untuk digunakan dalam proses degradasi. Jamur Tremeter versicolor dan Fusarium sp dapat mendegradasi kubus-kubus kayujarum dan jamur Alternaria sp untuk kayudaun setelah inkubasi 6 minggu. Hal ini terlihat dari berkurangnya berat yang berkisar antara 3 - 5%. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk mengetahui kemampuan jamur pelapuk mendegradasi kayu dan untuk menentukan apakah kekurangan berat kayu disebabkan karena terjadinya delignifikasi

Kata kunci : Pengaruh substrat jamur pelapuk, penyimpanan kayu, bahan baku pulp

Bratasida,Liana

TOKSISITAS AIR LIMBAH INDUSTRI PULP DAN KERTAS TERHADAP KEHIDUPAN HEWAN AKUATIK / Liana Bratasida.--Berita Selulosa : Vol.XIX No.1 ; Halaman 18-27, 1983

Toksisitas air limbah industri pulp dan kertas dengan proses soda, kraft dan NSSC terhadap kehidupan hewan-hewan air telah diteliti. Analisa kimia dan percobaan biosai air limbah telah dilakukan di laboratorium untuk menentukan pengaruh toksisitasnya terhadap ikan mas, Cyprinus carpio L dan plankton, Daphnia sp, masing-masing dinyatakan dalam nilai LC50, 96 jam dan nilai LC50, 48 jam. Jumlah zat pencemar dan karakteristik air limbah industri pulp dan kertas dengan beberapa macam proses ternyata berbeda-beda. Air limbah dari proses kraft dan NSSC ternyata bersifat lebih toksik dibandingkan air limbah dari proses soda, karena terdapat beberapa zat pencemar seperti COD, zat padat tersuspensi dan ion beracun dalam konsentrasi yang relatif tinggi. Berdasarkan atas nilai LC50 dan EC50, maka kisaran konsentrasi air limbah yang aman untuk kehidupan dapat ditentukan.

Kata kunci : Toksisitas air limbah, limbah industri pulp dan kertas, hewan akuatik

Bratasida,Liana

INDEKS KUALITAS AIR, SUATU STUDI KASUS MENGENAI SUNGAI CITARUM DI JAWA BARAT / Liana Bratasida.--Berita Selulosa : Vol.XX No.2 ; Halaman 51-58,1984

Page 9: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

9

Beberapa tipe indeks dalam menentukan kualitas air dari suatu badan air telah dikembangkan, salah satu diantaranya digunakan dalam penelitian ini yaitu yang ditetapkan oleh Mustapha, 1981. Metode ini dibuat berdasarkan atas teknik Delphi. Dua belas parameter terpenting dengan urutan berdasarkan kepentingannya dipakai dalam perhitungan indeks beserta bobot dan skala ratingnya. Sungai Citarum yang mengalir diwilayah Jawa Barat dipilih dalam studi kasus ini karena mengalami pencemaran tidak hanya sebagai akibat dibuangnya limbah industri yang belum diolah tetapi juga oleh limbah domestik. Monitoring dilakukan diempat stasiun, meliputi musim kemarau dan musin hujan, dimulai dari bulan Agustus sampai Nopember 1983 untuk menetapkan suatu profil indeks. Nilai indeks yang diperoleh berfluktuasi dan umumnya menunjukkan adanya penurunan sejalan dengan waktu. Dibandingkan dengan kriteria kualitas air sesuai dengan kegunaan (DPMA 1978), Sungai Citarum dibagian hulu yaitu di stasiun CT-1 dan CT-2 dapat dikelompokkan didalam sungai yang agak tercemar, makin kehilir sungai ini mempunyai kualitas yang makin meningkat karena terjadi proses pemurnian alami seperti halnya di stasiun CT-3 dan CT-4. Indeks ini ternyata sangat berguna

Kata kunci : Indeks kualitas air, studi kasus, sungai Citarum

Bratasida,Liana

MIKROORGANISMA PADA PENYIMPANAN BAHAN BAKU BUKAN KAYU / Liana Bratasida.--Berita Selulosa : Vol.XXII No. 4 ; Halaman 93-100,1986

Penelitian telah dilakukan untuk mengindentifikasi dan menentukan jenis dan nilai prevalensi mikroorganisma pada beberapa bahan baku bukan kayu yang telah disimpan selama periode tertentu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua contoh telah terkontaminasi oleh mikroorganisma, 11 spesies jamur dan 15 spesies bakteri telah terdeteksi pada contoh bahan baku yang diteliti. Spesies jamur bakteri yang predominan berdasarkan nilai prevalensinya adalah Aspergillus sp. dan Bacillus sp. Hasil yang diperoleh menunjukkan juga adanya korelasi antar jenis mikrooganisma yang terdeteksi, dengan jenis bahan baku yang digunakan, faktor-faktor lingkungan dan cara penyimpanan bahan baku.

Kata kunci : Mikroorganisme, bahan baku bukan kayu

Daslan,Paino

KEMUNGKINAN PENGGUNAAN TEKNIK RADIASI PADA SERAT RAYON / Paino Daslan.--Berita Selulosa : Vol.IX No.2 ; Halaman 67-90,1973

Graft kopolimerisasi dengan radiasi dapat diterapkan dalam industri rayon, baik dalam proses pembuatan seratnya, maupun setelah berbentuk benang atau kain. Dengan memberikan suatu dosis yang tertentu, dan dengan pemilihan monomer yang sesuai dalam proses grafting dapat dihasilkan suatu modifikasi sifat-sifat serat

Page 10: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

10

terutama sifat-sifat kimianya sesuai dengan yang diinginkan.

Kata kunci : Graft kopolimersasi, industri rayon, radiasi

Dina,Sari Farah

PENGARUH KONDISI PROSES PADA PEMBUATAN PRESIPITAT KALSIUM KARBONAT / Sari Farah Dina dan Ngatijo.--Berita Selulosa : Vol.XXVIII No.1 ; Halaman 17-22,1992

Dalam pembuatan kertas, bahan pengisi merupakan bahan yang sangat penting yang ditambahkan kedalam kertas untuk meningkatkan berat dan sifat-sifat kertas. Kalsium karbonat umumnya digunakan sebagai bahan pengisi untuk kertas alkali. Namun sampai saat ini bahan tersebut sebagian besar masih diimpor. Percobaan pembuatan presipitat kalsium karbonat dengan proses karbonasi telah digunakan pada skala laboratorium. Bahan baku yang digunakan adalah adalah kapur tohor dari Padalarang dan gas karbon dioksida (CO2) murni yang dijual di pasaran. Agar hasil percobaan memenuhi persyaratan sebagai bahan pengisi, ada beberapa kondisi proses yang harus diperhatikan, yaitu jenis bahan baku, kecepatan pengadukan, temperatur dan kecepatan karbonasi. Hasil percobaan menunjukkan bahwa reaksi antara larutan Ca(OH)2 10% dan gas CO2 pada kecepatan 1,5 l/mnt dengan waktu reaksi 100 menit dan suhu reaksi 50 0C dapat menghasilkan presipitat kalsium karbonat yang memenuhi persyaratan.

Kata kunci : Kondisi proses, kalsium karbonat, kertas alkali, proses karbonasi, sifat kertas

Dina,Sari Farah

PEMBUATAN NONWOVEN UNTUK MEDIA FILTRASI / Sari Farah Dina.--Berita Selulosa : Vol.XXXI No.2 ; Halaman 9 - 17, 1995

Telah dilakukan percobaan skala laboratorium untuk pembuatan nonwoven dengan variasi campuran serat dari Esparto-Poliester dan Esparto-Rayon serta derajat giling dari masing-masing serat yang digunakan. Untuk pendispersion yang seragam dan juga mengurangi laju drainase maka keadaan stock ditambahkan bahan pendispersi sebanyak 1% terhadap berat serat total. Sebagai bahan pengikat yang disemprotkan setelah lembaran terbentuk adalah Poly Vinyl Alkohol dilanjutkan dengan pemasakan pada 150 0C selama 3 menit untuk efektifitas pengikat. Hasil percobaan menunjukkan bahwa sifat ketahanan tarik dan daya regang maksimal diperoleh pada variasi campuran 75% pulp Esparto 25 0SR dan 25% serat Poliester 20 0SR. Sedang pada variasi Esparto-Rayon ketahanan tarik maksimal dicapai pada variasi campuran 60% pulp Esparto 25 0SR dan 40% serat Rayon 12 0SR.

Kata kunci : Nonwoven, media filtrasi, variasi campuran serat

Page 11: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

11

Dina,Sari Farah

PEMAKAIAN ALUM DAN TALK UNTUK MENGENDALIKAN NODA PADA KERTAS / Sari Farah Dina,dkk.--Berita Selulosa : Vol.XXXI No.3 ; Halaman 11-14, 1995

Salah satu masalah yang timbul dalam proses daur ulang kertas adalah adanya noda yang bisa berupa tinta. Stickies, atau kontaminan lainnya. Khusus untuk stickies, salah satu usaha untuk mengendalikannya adalah dengan penambahan bahan kimia kedalam stock selama proses daur ulang. Percobaan skala laboratorium telah dilakukan menggunakan alum (1-3)% dan talk (0,5-1,5)% untuk mengendalikan stickies pada kertas-salut bekas. Alum atau talk ditambahkan pada tahap penghilangan tinta. Hasil percobaan menunjukkan penambahan alum sebanyak 2% dan talk 1,5% dapat menurunkan jumlah stickies masing-masing sebesar 91% dan 92%.

Kata kunci : Alum, talk, noda, kertas, stickies

Dina,Sari Farah

PENGARUH JENIS DAN JUMLAH BAHAN PENGISI TERHADAP SIFAT KERTAS ALKALI / Sari Farah Dina.--Berita Selulosa : Vol.XXXII No.4 ; Halaman 24-29,1996

Perubahan proses pembuatan kertas dari sistem asam ke alkali memberikan peranan yang cukup penting terhadap bahan pengisi yang ditambahkan. Selain fungsi utamanya sebagai substitusi serat, memperbaiki sifat optik dan cetak, bahan pengisi juga diharapkan dapat mengatur pH stock. Pada sistem alkali, hanya kalsium karbonat yang dapat memenuhi fungsi-fungsi ini, namun untuk kepentingan tertentu kalsium karbonat dapat dicampur dengan bahan pengisi lain seperti kaolin atau titanium dioksida. Telah dilakukan percobaan untuk mengamati pengaruh jenis, komposisi dan jumlah penambahan bahan pengisi terhadap sifat kertas alkali. Dari pengamatan yang dilakukan terhadap sifat optik, fisik dan tingkat retensi bahan, maka kondisi optimal dicapai pada penambahan bahan pengisi 100% kalsium karbonat ground dengan jumlah penambahan 20%.

Kata kunci : Proses pembuatan kertas, bahan pengisi kertas, sifat kertas alkali

Dina,Sari Farah

PENENTUAN KEKASARAN PERMUKAAN KERTAS MENGGUNAKAN ALAT UJI PARKER PRINT-SURF / Sari Farah Dina.--Berita Selulosa : Vol.XXXIII No.2 ; Halaman 58-65,1997

Untuk menentukan besarnya nilai kekasaran atau kelicinan permukaan kertas dan karton, dapat digunakan berbagai alat uji yang menggunakan metoda kebocoran udara. Penggunaan alat uji seperti Bekk, Bendtsen, Sheffield dan Gurley telah

Page 12: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

12

dikembangkan cukup luas, namun sejak tahun 1965 Dr.J.R.Parker memperkenalkan alat uji kekasaran Parker Print-Surf (PPS). Alat ini bekerja sesuai dengan kondisi proses pencetakan yang sebenarnya sehingga lebih representatif didalam menentukan kemampuan cetak kertas/karton. Selain itu PPS juga dapat digunakan untuk mengukur porositas lembaran. Tulisan ini menguraikan kemampuan alat Parker Print-Surf untuk memberikan informasi mengenai kerataan permukaan dan porositas kertas/karton yang akan mengalami proses cetak.

Kata kunci : Kekasaran permukaan kertas, alat uji, Parker Print-Surf

Dina,Sari Farah

APLIKASI SISTEM MIKROPARTIKEL PADA PEMBUATAN KERTAS ALKALI / Sari Farah Dina,dkk.--Berita Selulosa : Vol.XXXIV No.2 ; Halaman 38-46, 1998

Proses pembuatan kertas alkali menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah bahan pengisi, penurunan efektivitas alum, peningkatan kecepatan drainase stock, dan lain-lain. Untuk itu diperlukan program retensi baru yang efektif karena sistem retensi konversional sudah tidak memadai lagi. Oleh karena itu sudah dikembangkan sistem mikropartikel yang melibatkan partikel berukuran mikro seperti silika kaloid. Percobaan penggunaan sistem mikropartikel skala laboratorium pada pembuatan kertas alkali menggunakan pati kentang kationik dan larutan silika sol berdiameter 5 nm telah dilakukan pada berbagai variasi. Hasil percobaan menunjukkan bahwa efisiensi dan efektivitas sistem mikropartikel dicapai pada penambahan pati kentang 1% dan silika sol 0,1% yang diawali dengan penambahan pati tapioka kationik 1%.

Kata kunci : Aplikasi sistem mikropartikel, pembuatan kertas alkali, bahan pengisi

Dina,Sari Farah

UPAYA PERBAIKAN KUALITAS KERTAS KANTONG SEMEN MELALUI PROSES ALKALI / Sari Farah Dina,dkk.--Berita Selulosa : Vol.XXXV No.1-2 ; Halaman 6-15,1999

Pembuatan kertas kantong semen secara alkali memberikan beberapa keuntungan terutama pada pabrik kertas terpadu dimana pulp hasil pemasakan telah memiliki ph sekitar 7-9. Selain memiliki kertas dengan kekuatan lebih baik, proses alkali juga memberikan nilai ekonomi ditinjau dari sisi tingkat korosi peralatan. Sebagai mana diketahui penambahan alum pada pendarihan secara asam dapat diberikan dampak terhadap tingkat flokulasi yang tidak terkendali sehingga mempengaruhi hampir seluruh sifat kertas yang dihasilkan. Telah dilakukan pengamatan kualitas kertas kantong semen yang dibuat secara asam dan alkali menggunakan bahan baku campuran pulp Pinus radiata dan kotak karton gelombang bekas jenis NDLKC (New Double Lined Kraft Corrugated). Bahan kimia yang ditambahkan untuk proses asam terdiri dari rosin sebanyak 1% dan alum 2% sedang untuk

Page 13: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

13

proses alkali ditambahkan AKD 0,6%. Selanjutnya terhadap masing-masing proses datambahkan pati kationik 1%. Hasil percobaan menunjukkan bahwa proses alkali menghasilkan lembaran dengan formasi, ketahanan tarik dan daya regang lebih baik dibanding dengan proses asam, tetapi ketahanan sobek dan porositasnya lebih rendah. Penambahan NDLKC sebanyak 10% memberikan kontribusi terhadap perbaikan kualitas kertas kantong semen.

Kata kunci : Kertas kantong semen, proses alkali, sifat kertas

Dina,Sari Farah

OPTIMASI KUALITAS KERTAS SACK KRAFT DARI BAHAN BAKU PULP TANDAN KOSONG SAWIT (TKS) / Sari Farah Dina,dkk.-- Berita Selulosa : Vol.39 No.2 ; Halaman 37-44,2004

Penelitian optimasi kualitas kertas sack kraft untuk kantong semen dari tandan kosong sawit (TKS) telah dilakukan dalam skala laboratorium. Pulp TKS dimanfaatkan sebagai bahan pensubstitusi, sedangkan pulp Pinus radiata sebagai serat utama dalam proses pembuatan kertasnya. Kedua bahan tersebut dicampur dengan komposisi yang berbeda-beda. Hasil percobaan menunjukkan bahwa pulp TKS dapat memberikan nilai tambah terhadap peningkatan daya serap energi (TEA) yang merupakan parameter penting bagi kertas sack kraft. Penambahan pulp TKS maksimal 20% dapat menghasilkan kertas dengan ketahanan tarik, daya regang, TEA, ketahanan sobek, ketahanan retak dan porositas yang optimal.

Kata kunci : Kertas sack kraft, bahan baku pulp, TKS

Dina,Sari Farah

AUDIT ENERGI DI MESIN KERTAS / Sari Farah Dina dan Herri Susanto.--Berita Selulosa : Vol.41 No.2 ; Halaman 37-48,2006

Audit energi telah dilakukan pada lima pabrik kertas, dinamai A, B, C, D dan E, dengan berbagai kapasitas dan kondisi proses. Pabrik A memiliki kapasitas kecil, hanya 180 ton/hari dan sudah tua. Konsumsi steam pabrik ini sekitar 2,01 ton/ton kertas, jauh lebih tinggi daripada pabrik B (1,41 ton/ton). Perbedaan mencolok ini salah satunya disebabkan perbedaan kadar air dalam kertas saat masuk mesin kertas (kadar air sampai 62,83% di pabrik A). Konsumsi steam terbesar ditemui di pabrik E (3,76 ton/ton) yang memiliki kapasitas produksi kertas 38 ton/hari. Pabrik E yang sudah tua ini memproduksi kertas tebal (gramatur 284 g/m2) dan mesin kertasnya tidak dilengkapi dengan hood. Dua pabrik kertas lainnya memproduksi corrugated-paper: Pabrik C dengan gramatur 115 dan pabrik D 125 g/m2. Konsumsi steam kedua pabrik ini sekitar 1,9 ton/jam, masih dalam rentang konsumsi steam 1,8 – 2,2 ton/ton kertas yang dilaporkan di beberapa pustaka. Pabrik B merupakan pabrik terbesar dengan kapasitas 984 ton/hari, telah

Page 14: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

14

menerapkan program-program penghematan energi. Konsumsi steam pabrik ini adalah 1,41 ton/ton produk, paling rendah di antara kelima pabrik yang ditinjau. Dengan menurunkan kadar air pada kertas sebelum masuk mesin pengering, pabrik ini dapat menghemat pemakaian steam dari 1611 menjadi 1440 ton/hari. Disamping itu perhitungan neraca massa dan energi menunjukkan masih adanya penghematan konsumsi steam jika kadar air dalam kertas keluar mesin pengering dapat dinaikkan dari kebiasaan 4% menjadi yang diijinkan 5%.

Kata kunci : Penghematan steam, mesin kertas, konsumsi energi spesifik (KES)

Dina,Sari Farah

BIOREFINING SEBAGAI SALAH SATU TEKNOLOGI ALTERNATIF PADA PROSES PENGGILINGAN SERAT / Sari Farah Dina,dkk.--Berita Selulosa : Vol.42 No.1 ; Halaman 1-7,2007

Telah dilakukan percobaan penggilingan menggunakan enzim (biorefining) untuk pulp serat panjang terputihkan menggunakan selulase komersial. Biorefining

dilakukan pada konsistensi 1,5%, pH 7,5, temperatur 50 5 0C, dan target freeness 350 ml CSF . Penambahan selulase divariasikan pada 0 – 0,6% terhadap berat kering serat. Hasil percobaan menunjukkan penambahan selulase dapat memperbaiki formasi, derajat putih, dan indeks tarik. Sedangkan opasitas, porositas dan indeks sobek mengalami penurunan. Semakin tinggi dosis penambahan selulase, waktu penggilingan semakin singkat. Pada penggunaan selulase 0,4% diperoleh perbaikan kualitas kertas optimal dan penghematan energi

Kata kunci : Biorefining, selulase, penghematan energi

Eddy, Mansyur

MANGROVES SEBAGAI BAHAN BAKU PULP DAN KERTAS (II). KOMPOSISI KIMIANYA / Mansyur Eddy,dkk.-- Berita Selulosa : Vol.X No.1 : Halaman 37-43,1974

Komposisi kimia jenis-jenis kayu mangrove cukup berbeda satu dengan lainnya terutama dalam kadar sari, lignin, pentosan dan kelarutannya. Jenis-jenis ini mempunyai kulit yang berbeda pula dalam komposissi kimia dan dalam proporsinya terhadap bagian kayunya. Hal-hal tersebut perlu mendapat perhatian dalam pemasakan campuran, pemasakan dengan mengikuti sertakan kulit atau pembuatan dissolving pulp.

Kata kunci : Mangroves, bahan baku pulp, komposisi kimia

Page 15: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

15

Eddy, Mansyur

SIMULASI PENYIMPANAN KERTAS DENGAN PEMANASAN / Mansyur Eddy.--Berita Selulosa : Vol.XIV No.4 ; Halaman 9-12,1978

Percobaan pemanasan dilakukan terhadap kertas sebagai suatu simulasi penyimpanan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap derajat putih dan ketahanan lipat kertas. Makin tinggi suhu pemanasan, makin cepat turunnya sifat-sifat fisik kertas. Penurunan derajat putih dan ketahanan lipat kertas berbeda dari sutu jenis kertas ke jenis lainnya. Pemanasan kertas didalam tungku dengan sirkulasi udara pada suhu 105 0C, selama 70 jam menyebabkan penurunan derajat putih antara 1,8 - 7,1% dan ketahanan lipat antara 23 - 78%, tergantung dari jenis kertasnya.

Kata kunci : Pemanasan, kertas, simulasi penyimpanan, sifat fisik kertas

Eddy,Mansyur

KOMPOSISI KIMIA SABUT KELAPA DAN KEMUNGKINANNYA UNTUK PULP / Mansyur Eddy dan S.Shinagawa.--Berita Selulosa : Vol.XVIII No.4 ; Halaman 101-104,1982

Sabut kelapa sebagai limbah pertanian mempunyai potensi yang cukup baik untuk dapat digunakan sebagai sumber bahan baku industri, ditinjau dari segi komposisi kimianya maka sabut ini sebagain besar terdiri dari selulosa, lignin dan zat terekstraksi. Dengan menerapkan proses dan kondisi pemasakan yang tepat, dapat diperoleh pulp kertas yang baik. Disamping itu kandungan senyawa lignin yang cukup tinggi pada bagian debu dapat merupakan sumber penelitian untuk dapat digunakan sebagai bahan baku industri lainnya.

Kata kunci : Komposisi kimia sabut kelapa, bahan baku

Eddy,Mansyur

PENGARUH TETRAHIDRO ANTRAKINON (THAQ) PADA PEMBUATAN PULP SERAT FLAX DENGAN PROSES SULFIT NETRAL / Mansyur Eddy.--Berita Selulosa : Vol.XXIII No.1 ; Halaman 16-20,1987

Kertas-kertas sigaret, alkitab dan kertas uang umumnya dibuat dari pulp flex. Prinsipnya pemasakan adalah modifikasi proses kraft dan alkali/sulfit. Pengamatan menunjukkan bahwa penambahan 0,1% tetrahidro antrakinon (THAQ) dapat memperbaiki proses pemasakan sulfit netral dari serat flax. Keuntungan adalah rendemen pulp 2% lebih tinggi dan waktu pemasakan 33% lebih singkat. Kualitas pulp flax "THAQ" putih kira-kira sama dengan kualitas pulp kontrol.

Kata kunci : THAQ, pembuatan pulp, serat flax, proses sulfit

Page 16: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

16

Eddy,Mansyur

PENGARUH PENAMBAHAN DARIH ROSIN TERHADAP KERTAS DARI PULP DENGAN BILANGAN KAPPA BERBEDA / Mansyur Eddy.--Berita Selulosa : Vol.XXVI No.3 ; Halaman 76-79,1990

Percobaan pendarihan dengan menggunakan darih rosin telah dilakukan terhadap pulp belum putih dengan berbagai bilangan kappa pada derajat giling 400 ml CSF. Hasil percobaan menunjukkan bahwa pulp belum putih dengan bilangan kappa lebih tinggi mempunyai nilai Cobb60 yang lebih besar baik pada pengguna darih rosin 0,5% maupun 1%.

Kata kunci : Darih rosin, kertas, pulp, bilangan kappa

Elyani,Nina

PENINGKATAN PERMANENSI KERTAS DENGAN BAHAN DARIH SINTETIK KATIONIK / Nina Elyani.--Berita Selulosa : Vol.XXV No.3 : Halaman 74-78,1989

Secara alamiah kertas dapat mengalami pelapukan yang disebabkan oleh pengaruh penyimpanan dan lingkungan. Untuk meningkatkan permanensi kertas tersebut dilakukan proses pembuatan kertas pH tinggi, yaitu dengan penambahan bahan darih sintetik kationik yang bersifat alkalis sebagai pengganti alum. Dalam penelitian ini, uji permanensi lembaran kertas dilakukan dengan cara pemeraman dipercepat, yaitu pemanasan lembaran kertas dalam oven pada suhu 1050C selama 72 jam. Penambahan bahan darih kationik polimaron 360 sampai 1% kedalam pulp campuran 75% LBKP dan 25% NBKP dengan bahan pengisi CaCO3 8% atau kaolin 8% dapat menghasilkan lembaran kertas dengan sifat permanensi yang lebih baik dari pada tampa penambahan bahan darih kationik tersebut. Lembaran kertas dengan bahan pengisi CaCO3 (pH sekitar 7.7 - 7.8) permanensinya lebih baik dari pada lembaran kertas dengan bahan pengisi kaolin (Ph sekirar 6.1 - 6.4), sehingga kertasnya dapat disimpan lebih lama.

Kata kunci : Permentasi kertas, bahan darih

Elyani,Nina

THE REACTIVITY OF CELLULOSE AND CHARACTERISTIC OF HEMICELLULOSE IN PINUS MERKUSII AND EUCALYPTUS UROPHILLA / Nina Elyani,dkk.--Berita Selulosa : Vol.XXIX No.4 ; Halaman 79-84,1993

Indigenous Indonesian wood species, Eucalyptus urophylla and Pinus merkusii were used in this experiment to produce dissolving pulp using prehydrolyzed supphate process followed by multistage bleaching process. Hemicellulose in the outer layers of pulped fiber are likely to play an important role in fiber-to fiber bonding. An estimation of surface-exposed hemicellulose in obtained by means of brief alkaline extractions lying on fiber surfaces would be removed immediately by

Page 17: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

17

aqueous alkali capable of swelling the cellulose. In this experiment hemicellulose was isolated from delignified raw materials by extraction with 5% and 16% NaOH according to LP Clermont method. The structure of each fraction of hemicelulose was studied by IR and DSC. Apart from hemicellulose reactivity of cellulose after swelling in 18% and 30% NaOH followed by drying in several condition were also examined by DSC. The inner structural changes during the treatments is beliaved to effect the reactivity of the Cellulose.

Kata kunci : Cellulose, characteristic, hemicellulose, Pinus merkusii, Eucalyptus urophilla, wood species, raw material

Elyani, Nina

PENGARUH VARIASI BAHAN KIMIA DAN SUHU FLOTASI PADA PROSES PENGHILANGAN TINTA KERTAS BEKAS / Nina Elyani,dkk.--Berita Selulosa : Vol.XXXII No.2 ; Halaman 18-20,1996

Pada penelitian ini telah dilakukan proses penghilangan tinta secara flotasi dari kertas bekas komputer dan kertas bekas perkantoran dengan penambahan NaOH, Na2SiO3, H2O2, dan kolektor pada suhu 20-60 0C. Kemudian dilakukan pembuatan lembaran dan pengujian sifat optik dan noda. Kondisi optimal yang diperoleh pada penelitian ini adalah penambahan bahan kimia NaOH 2,5%, Na2SiO3 2,5%, H2O2 1%, dan suhu 60 0C. Derajat putih yang diperoleh mencapai nilai 80,52% untuk kertas bekas komputer dan 80,10% untuk kertas bekas perkantoran. Sedangkan hasil uji noda menunjukkan penurunan jumlah noda sebesar 95% untuk kertas bekas komputer dan 87% untuk kertas bekas perkantoran.

Kata kunci : Variasi bahan kimia, suhu flotasi, proses penghilangan tinta

Elyani,Nina

PEMANFAATAN PATI PADA PROSES PEMBUATAN KERTAS / Nina Elyani dan Sari Farah Dina.--Berita Selulosa : Vol.XXXVI No.1-2 ; Halaman 11-18,2000

Percobaan penggunaan pati modifikasi, sebagai aditif alternatif pengganti pati impor pada proses pembuatan kertas telah dilakukan. Pati modifikasi diperoleh dengan mereaksikan enzim lokal dan pati tapioka. Selanjutnya pati modifikasi ini digunakan pada proses pembuatan kertas secara asam dan alkali dengan pembanding pati tapioka dan pati kationik. Hasil percobaan menunjukkan bahwa penambahan 1% pati modifikasi pada proses alkali mampu meningkatkan ketahanan sobek melebihi kedua pembanding tersebut. Sementara itu nilai retensi awal (FPR) dan ketahanan tariknya lebih tinggi dari pati tapioka tetapi lebih rendah dari pati kationik. Sifat-sifat lain seperti laju drainase dan penetrasi cairan (Cobb60) lebih baik pada proses alkali, sedangkan sifat optiknya lebih baik pada proses asam.

Page 18: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

18

Kata kunci : Pemanfaatan pati, proses pembuatan kertas, retensi, aditif

Elyani,Nina

PENGARUH KOMPOSISI LAPISAN DAN PENAMBAHAN PATI KATIONIK TERHADAP SIFAT CORE BOARD / Nina Elyani,dkk.--Berita Selulosa : Vol.40 No.2 ; Halaman 49-55,2005

Core board adalah karton multi lapis yang digunakan sebagai bahan baku pada pembuatan core atau coil untuk gulungan kertas, kain, atau benang. Core board memiliki gramatur 395-455 g/m2, terdiri dari sekurang-kurangnya dua lapisan dan dibuat dari 100% serat sekunder. Seiring dengan perkembangan teknologi mesin karton multi lapis terutama dalam hal kecepatannya, perhatian kini ditujukan pada bagaimana menciptakan lembaran karton multi lapis yang lebih mudah mengeluarkan air dan lebih tinggi sifat kekuatannya. Kecepatan drainase dan kekuatan lembaran diantaranya dipengaruhi oleh freeness stock dan penambahan bahan kimia pembantu (aditif) terutama bahan penguat kering. Pada penelitian ini untuk meningkatkan laju drainase, core board dibuat dengan memvariasikan komposisi lapisan dengan stock yang memiliki freeness lebih tinggi sedangkan penambahan aditif digunakan pati kationik sebagai bahan penguat kering yang hasilnya dibandingkan dengan penggunaan pati alam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi lapisan yang mengandung semakin banyak komponen dengan tingkat freeness rendah (200 ml CSF) menghasilkan core board dengan sifat kekuatan tinggi dan penambahan pati kationik sebagai bahan penguat kering dapat menghemat dosis penggunaan aditif dibandingkan dengan pati alam.

Kata kunci : Sifat Core board, karton multi-lapis , freeness, drainase, ply bonding, ketahanan retak, aditif

Elyani,Nina

PENGGUNAAN ROSIN KATIONIK – PAC UNTUK PENDARIHAN PADA pH NETRAL / Nina Elyani dan Sari Farah Dina.--Berita Selulosa : Vol.41 No.1 ; Halaman 8-13,2006 Penelitian penggunaan rosin kationik pada proses pendarihan pH netral dengan PAC (Poly Aluminium Chloride) sebagai bahan pengendap telah dilakukan. Pada penelitian ini bahan baku yang digunakan adalah campuran dari NBKP 5%, LBKP 65% dan sisiran kertas 30% kemudian ditambahkan kaolin 10%, rosin kationik (1-2%) : PAC (1-2%) serta poliakrilamida kationik 0,1% terhadap berat kering serat. Hasil percobaan menunjukkan bahwa pendarihan pada pH netral dengan penambahan rosin kationik 1% dan PAC 1% menghasilkan efek pendarihan yang baik yaitu dengan hasil uji Cobb60 sebesar 18,56 g/m2, indeks tarik : 38,83 Nm/g, indeks sobek : 6,77 Nm2/kg, dan ketahanan lipat 100 kali

Page 19: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

19

Kata kunci : Rosin kationik, PAC, pendarihan, pH netral

Gardjito, P.S.

PERKEMBANGAN ILMU DAN TEKNOLOGI SELULOSA DI INDONESIA / Gardjito P.S..--Berita Selulosa : Vol.XV No.1 ; Halaman 7-10,1979

Kemajuan ilmu dan teknologi selulosa di Indonesia tidak terlepas dari perkembangan ilmu dan teknologi tersebut di Dunia Internasional. Kemajuan tersebut terlihat sejak permulaan tahun enam puluhan seiring dengan berdirinya pabrik-pabrik pulp dan kertas baru dan dimulainya penelitian mengenai pemanfaatan bahan baku serat untuk rayon dan kertas. Perkembangan nyata terlihat pada masa PELITA dengan bertambahnya pabrik-pabrik swasta, program perluasan pabrik-pabrik milik pemerintah serta program kegiatan penelitian dan jasa teknik di Lembaga Penelitian Selulosa. Untuk masa-masa mendatang, perkembangannya akan selalu dipengaruhi oleh kemajuan ilmu dan teknologi dalam dunia Internasional, yang pengembangannya dipengaruhi oleh masalah-masalah lingkungan termasuk polusi, penyediaan bahan baku serat yang makin terbatas, penghematan penggunaan enerji, air dan dana. Dengan tersedianya bahan baku serat alam yang melimpah dan dapat dikembangkan serta makin bertambah jumlah penduduk, maka ilmu dan teknologi selulosa di Indonesia mempunyai masa depan yang cerah.

Kata kunci : Perkembangan ilmu teknologi selulosa, PELITA

Hardiani, Henggar

PENELITIAN PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI PULP DAN KERTAS DENGAN KARBON AKTIF / Henggar Hardiani.--Berita Selulosa : Vol.XX No.3 ; Halaman 83-87,1984

Penelitian pengolahan air limbah industri pulp dan kertas proses soda, netral sulfit semi kimia (NSSC) dan kraft secara adsorpsi telah dilakukan dengan menggunakan karbon aktif. Terhadap air limbah terlebih dahulu dilakukan pengolahan pendahuluan dengan proses koagulasi-sedimentasi menggunakan koagulan chlorinated-copperas dan alum. Pengaruh waktu kontak dan tinggi karbon terhadap reduksi beberapa parameter kualitas telah diteliti dengan menggunakan karbon charcoal dan tulang. Hasil percobaan menunjukan bahwa persen penurunan warna, BOD dan COD relatif tinggi, terutama untuk parameter warna yang secara pengolahan biologi sukar dihilangkan.

Kata kunci : Pengolahan air limbah, karbon aktif, warna, BOD, COD

Page 20: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

20

Hardiani, Henggar

PENGARUH GAS SULFUR DIOKSIDA TERHADAP KEHIDUPAN HEWAN / Henggar Hardiani,dkk.--Berita Selulosa : Vol.XXI No.3 ; Halaman 96-102,1985

Penelitian pengaruh gas SO2 terhadap kehidupan hewan dilakukan dengan menggunakan hewan mencit putih, Mus musculus strain rockeller sebagai hewan percobaan. Dengan bioassay ini ditetapkan nilai LD50. Besarnya dosis gas dan waktu pengaliran persen kematian hewan percobaan dan jumlah sel darah merah yang mengalami kerusakan. Pada hewan uji yang berumur lebih muda memberi effek kematian yang lebih cepat dibandingkan dengan hewan uji yang berumur lebih tua. Tetapi pengaruhnya terhadap macam kerusakan sel darah merah adalah relatif sama.

Kata kunci : Gas sulfur dioksida, kehidupan hewan, mencit putih

Hardiani, Henggar

PENGARUH GAS SO2 TERHADAP KEHIDUPAN TANAMAN / Henggar Hardiani,dkk.--Berita Selulosa : Vol.XXIII No.2 ; Halaman 45-50,1987

Penelitian pengaruh gas SO2 terhadap kehidupan tanaman dilakukan dengan menggunakan tanaman hias Roediscolor dan Glycine max (kedelai). Besarnya dosis gas dan waktu penggiliran mempengaruhi penurunan klorofil dan menutupnya stomata serta menghambat pertumbuhan tanaman. Jenis daun tanaman yang masih muda lebih sensitif terhadap gas SO2 dibandingkan dengan jenis daun tanaman yang tua.

Kata kunci : Gas SO2 , kehidupan tanaman, Roediscolor,Glycine max (kedelai)

Hardiani, Henggar

PENGHILANGAN SENYAWA BERACUN DARI AIR LIMBAH UNIT PEMUTIHAN PABRIK PULP PROSES SULFAT DENGAN CARA PEMBUSAAN / Henggar Hardiani,dkk.--Berita Selulosa : Vol.XXIII No.3 ; Halaman 75-80,1987

Air limbah unit pemutihan pulp sulfat banyak mengandung senyawa beracun yang dapat mencemari lingkungan. Untuk menghilangkan senyawa-senyawa beracun tersebut dilakukan proses pembusaan secara laboratori. Dalam proses ini, udara didispersikan kedalam air limbah selama periode waktu tertentu. Percobaan dilakukan dengan variasi perbandingan kecepatan gas dengan cairan (G/L) antara 6 - 12 dan waktu retensi antara 5 - 25 menit. Perlakuan nilai banding volume gas terhadap cairan dan waktu retensi menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap efisiensi penurunan kandungan senyawa beracun. Toksisitas air limbah ditentukan dengan melakukan uji hayati menggunakan Dhapnia sp sebagai hewan percobaan dan dinyatakan dalam nilai Median Survival Time untuk Dhapnia sp. Proses pembusaan dengan nilai banding G/L 6 dan waktu retensi 25 menit menunjukkan

Page 21: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

21

adanya penurunan toksisitas dalam air limbah yang paling tinggi. Selain itu proses ini dapat pula mengurangi kadar zat pencemar lainnya seperti KOK, BOB dan klorin bebas terlarut masing-masing sebesar 65,86%; 17,5% dan 86,3%.

Kata kunci : Penghilangan senyawa beracun, toksisitas air limbah, Dhapnia sp., pulp sulfat

Hardiani, Henggar

PENGGURANGAN WARNA AIR LIMBAH INDUSTRI SECARA FLOTASI / Henggar Hardiani.--Berita Selulosa : Vol.XXVI No.2 ; Halaman 44-48,1990

Pengolahan air limbah industri kertas dengan cara koagulasi dan flokulasi belum dapat mengurangi warna air limbah secara keseluruhan. Upaya peningkatan pengurangan warna telah dilakukan dengan cara flotasi. Percobaan secara laboratorium telah diadakan dengan memvariasi perbandingan udara dan padatan (A/S) antara 0,3-1,0. Pengaruh besarnya gelombang udara, pemakaian COMPLEXING agent kolektor dan pH dipelajari. Dari percobaan ini pengurangan warna sebesar 98% telah dapat dicapai.

Kata kunci : Pengurangan warna air, koagulasi, flokulasi

Hardiani, Henggar

PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI KERTAS DARI BAHAN BAKU KERTAS BEKAS DENGAN SISTEM FLOTASI / Henggar Hardiani,dkk.--Berita Selulosa : Vol.XXX No.2 ; Halaman 36-40,1994

Perkembangan bahan baku kertas bekas pada proses pembuatan kertas dapat menimbulkan pencemaran terutama apabila air limbahnya tidak ditangani dengan baik. Dalam penelitian ini air limbah kertas bekas diolah dengan sistem Dispersed Air Flotation yang rancangannya sederhana dan tidak memerlukan kompressor. Udara masuk dengan memanfaatkan aliran air limbah yang masuk melalui nozzle. Percobaan dilakukan dengan beberapa variasi perlakuan yang meliputi jenis polielektrolit/surfaktan, kecepatan aliran dan tahapan flotasi. Hasil penelitian dengan sistem flotasi ini menunjukkan dengan makin rendahnya kecepatan aliran, makin besar persen penurunan zat padat tersuspensi. Sedangkan penurunan parameter COD dan BOD tidak dipengaruhi oleh besarnya aliran. Effisiensi pengolahan dapat ditingkatkan dengan sistem tahapan flotasi dan pemakaian surfaktan dari jenis kationik.

Kata kunci : Pengolahan air limbah, Dispersed Air Flotation, COD, BOD, surfaktan

Hardiani, Henggar

EFISIENSI SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH SECARA FILTER ANAEROBIK

Page 22: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

22

/ Henggar Hardini dan Hendayani, T.A..--Berita Selulosa : Vol.XXXII No.1 ; Halaman 2-8,1996

Air limbah yang dikeluarkan dari proses pembuatan pulp mengandung senyawa organik yang sukar didegradasi secara alami. Salah satu metoda yang digunakan untuk mengolah air limbah tersebut dalam percobaan ini adalah pengolahan secara anaerobik dengan menggunakan sistem Up-flow Anaerobic Filter (UAF). Hasil percobaan menunjukkan bahwa tinggi media filter, waktu tinggal dan kecepatan beban volumetrik berpengaruh terhadap efisiensi penurunan senyawa organik. Sebagian besar senyawa organik dalam air limbah diubah oleh bakteri menjadi gas metan dengan konversi tertinggi sebesar 68%. Daerah aktivitas pembentukan metan tertinggi selalu terjadi pada lumpur yang berbeda di daerah paling atas dari media filter.

Kata kunci : Efisiensi, sistem pengolahan, air limbah, UAF

Hardiani, Henggar

TEKNOLOGI MOVING BED BIOFILM UNTUK MENGOLAH AIR LIMBAH INDUSTRI KERTAS / Henggar Hardiani,dkk.--Berita Selulosa : Vol.XXXIII No.3 ; Halaman 88-94,1997

Penelitian pengolahan air limbah industri kertas dalam proses moving bed biofilm telah dilakukan. Proses berdasarkan pada penggunaan elemen carrier biofilm plastik yang dipertahankan tersuspensi dalam proses. Dalam proses moving bed biofilm, mikroorganisma aktif tumbuh pada permukaan carrier plastik dan dipertahankan pergerakannya kontinyu dalam proses dengan cara mengalirkan udara pada bagian bawah reaktor. Carrier plastik tersebut ditahan dalam proses agar tidak terbawa keluar oleh suatu penyaring. Percobaan dilakukan dengan variasi beban volumetrik pada kondisi pengisian carrier sebanyak 30% V/V hasil penelitian menunjukkan bahwa penurunan COD dicapai sebesar 92% dan BOD 95% pada perlakuan beban volumetrik 1,0 kgCOD/m3 hari dengan waktu tinggal 12 jam. Bila dibandingkan dengan perlakuan tanpa carrier, penurunan COD hanya mencapai 76% dan BOD sebesar 82%. Penelitian lebih lanjut dilakukan pada beban volumetrik yang lebih tinggi dan waktu tinggal yang lebih singkat. Teknologi moving bed biofilm dapat diaplikasi untuk mengolah air limbah industri kertas dengan hasil yang dapat diharapkan.

Kata kunci :Teknologi moving bed biofilm, pengolahan air limbah, industri kertas

Hardiani,Henggar

PENGOLAHAN AIR LIMBAH PULP DENGAN SISTEM LAHAN BASAH (WETLAND SYSTEM) / Henggar Hardiani,dkk.--Berita Selulosa : Vol.XXXVII No.3-4 ; Halaman 42-49,2001

Page 23: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

23

Air limbah industri pulp mengandung COD dan BOD dengan konsentrasi yang cukup tinggi. Sistem lahan basah aliran vertikal (vertical flow) dan dilanjutkan dengan stabilisasi telah digunakan untuk mengolah limbah industri pulp. Penelitian dilakukan dalam skala laboratorium. Lahan basah dengan ukuran 40 x 60 x 70 cm diisi dengan kerikil, kemudian bagian atasnya ditutup dengan ijuk dan selanjutnya ditimbun dengan tanah pada komposisi 50% tanah dan 50% pasir. Tanaman yang digunakan pada percobaan ini dari jenis wawalinian. Percobaan dilakukan dengan memvariasi ketinggian tanah dari 10; 20; dan 30 cm, dan juga variasi beban organik antara 0,45 – 0,91 kg COD/ m3 , hari dan beban permukaan 0,18 kg COD/m2, hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa besarnya beban organik dan ketinggian tanah sangat berpengaruh terhadap kualitas air hasil olahan. Nilai reduksi COD sebesar 94,5% dan BOD sebesar 94,0% dapat dicapai pada beban organik 0,45 kg COD/m3, hari pada ketinggian tanah 30 cm.

Kata kunci : Pengolahan air limbah, sistem lahan basah (Wetland System) BOD,COD

Hardiani,Henggar

PROTOZOA SEBAGAI INDIKATOR DALAM PROSES PENGOLAHAN AIR LIMBAH SECARA LUMPUR AKTIF / Henggar Hardiani dan Metrison.--Berita Selulosa : Vol.XXXVIII No.1-2,Halaman 22-30,2002

Keberadaan protozoa dalam proses pengolahan secara aerobik-lumpur aktif mempunyai peranan penting, umumnya diketahui sebagai pemakan bakteri. Ciliata adalah protozoa yang dominan dalam lumpur aktif, peranan utama ciliata di dalam pengolahan air limbah secara aerobik adalah merombak pertumbuhan populasi bakteri melalui mekanisme predasi atau pemangsaan. Peranan mikro-organisme tersebut telah diakui melalui berbagai penelitian secara menyeluruh, skala kecil maupun dalam penelitian kultur murni. Pada umumnya, di dalam lumpur aktif mikroorganisme yang mendominasi adalah dari kelas protozoa, terutama mikroorganisme dari jenis amoeba dan flagellata. Lebih lanjut, diketahui bahwa protozoa dari kelompok amoeba mempunyai kemampuan yang besar untuk memcerna gumpalan-gumpalan bakteri, sehingga dapat menurunkan jumlah lumpur yang dihasilkan. Protozoa mempunyai bentuk mikroskopis, merupakan hewan bersel tunggal dengan ukuran dan bentuk yang bervariasi. Mikroorganisme ini tersusun oleh inti tunggal dan dikelilingi oleh sejumlah kecil protoplasma. Di samping itu, beberapa di antaranya mempunyai inti ganda seperti Paramaecium dan Balantidium. Protozoa dapat dipergunakan sebagai petunjuk kondisi atau indikator kualitas effluent yang diolah melalui sistim pengolahan dengan lumpur aktif. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa populasi protozoa mem-perlihatkan adanya regenerasi atau peremajaan populasinya selama sistim lumpur aktif tersebut bekerja. Hasil penelitian tersebut memberikan kesimpulan bahwa proses regenerasi tersebut berperan penting dalam menentukan kualitas effluent

Page 24: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

24

yang dihasilkan dan jenis protozoa yang tumbuh atau yang ada.

Kata kunci : Lumpur aktif, ciliata, protozoa, indikator, kualitas effluent

Hardiani,Henggar

IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) UNTUK PEMANTAUAN LINGKUNGAN DI INDUSTRI PULP DAN KERTAS / Henggar Hardiani,dkk.--Berita Selulosa : Vol.39 No.2 ; Halaman 64-74,2004

Program pemantauan lingkungan kualitas air limbah adalah suatu program tindak kerja dalam menurunkan beban pencemaran dari limbah industri yang masuk ke badan air penerima. Dalam upaya untuk menunjang sistem pemantauan telah dilakukan penelitian dengan cara memetakan sebaran lokasi industri pencemar, dengan mengetahui sumber dan jenis bahan pencemar serta mengetahui potensi sumber pencemaran. Dengan demikian, diperlukan sistem kontrol dengan suatu alat yang dapat digunakan untuk menginformasikan lokasi persebaran potensi pencemaran limbah cair secara cepat dan efisien. Hal ini memerlukan visualisasi yang menyeluruh, mengenai data pemantauan lingkungan melalui teknologi berbasis komputer menggunakan pemetaan. Program SIG (Sistem Informasi Geografis) mempunyai pilihan yang dapat dimanfaatkan, dalam memberikan info tematik mengenai pemantauan lingkungan untuk tindak kerja dalam menurunkan beban pencemaran industri. Adapun aplikasi SIG menggunakan metoda survey dengan melakukan pengambilan sampel dan pengujian laboratorium. Teknik analisa datanya menggunakan Program Arc View 3.1. Teknologi GIS (Geographic Information System). Hasil penelitian ini berupa peta sebaran industri kertas di daerah Jawa Barat. Evaluasi kualitas air limbah hasil olahan yang dibuang ke lingkungan dilakukan dengan cara membandingkan dengan baku mutu limbah cair (BMLC) yang dipersyaratkan untuk jenis produk kertas sesuai dengan Lampiran II Kep.Men LH. No. 51 Tahun 1995 dan SK. Gub. Daerah TK I Jawa Barat, No. 6 Tahun 1999.

Kata kunci : SIG, pemantauan lingkungan, air limbah, pemetaan, pemprograman

Haroen,Wawan Kartiwa

KEGIATAN MIKROBIOLOGI DAN AKIBATNYA DALAM PENYIMPANAN KAYU PINUS MERKUSII DAN ALBIZIA FALCATARIA / Wawan Kartiwa Haroen.--Berita Selulosa : Vol.XXI No.2 ; Halaman 63-68,1985

Dalam penyimpanan bahan baku kayu untuk pulp, serangan mikroorganisme merupakan salah satu penyebab yang dapat menurunkan kualitas. Akibat serangan mikroorganisme ini diteliti dalam penyimpanan kayu Pinus merkusii dan Albizia falcataria, baik yang berbentuk golongan maupun yang berbentuk serpih. Pengamatan selama enam bulan pada penyimpanan di udara terbuka dan didalam

Page 25: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

25

air. Hasilnya menunjukkan bahwa mikroorganisme jamur menyebabkan penurun-an masa jenis, perubahan warna serat dan penurunan pH tinggi pada Albizia falcataria. Tetapi pengaruh tersebut rendah pada Pinus merkusii. Pinus merkusii lebih tahan dan selektif terhadap jamur dibandingkan dengan Albizia falcataria. Serangan mikroorganisme dan proses pelapukan relatif kecil bila kayu gelondongan disimpan dalam air.

Kata kunci : Mikrobiologi, penyimpanan kayu Pinus merkusii, penyimpanan kayu Albizia falcataria, warna

Haroen, Wawan Kartiwa

PEMASAKAN KAYU RANDU DAN KAYU KEMIRI UNTUK PULP KERTAS / Wawan Kartiwa Haroen,dkk.--Berita Selulosa : Vol.XXVIII No.3-4 ; Halaman 73-79,1992

Pemanfaatan kayu randu (Ceiba pentandra) dan kayu kemiri (Aleurites moluccana) setelah berbuahnya tidak produktif lagi akan mempunyai dampak positif dalam rangka pencarian sumber bahan serat baru untuk industri kertas. Telah dilakukan percobaan pembuatan pulp kertas dari kayu randu dan kayu kemiri dengan menggunakan proses pemasakan alkali : soda, soda antrakinon dan sulfat. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pulp kayu randu umumnya lebih rendah dan delignifikasinya lebih sulit dibandingkan dengan kayu kemiri. Sifat fisik lembaran pulp dari kedua jenis kayu tersebut cukup baik. Pemakaian kayu randu dan kayu kemiri sebagai bahan baku pulp memiliki propek yang baik.

Kata kunci : Pemasakan, kayu randu, kayu kemiri, pulp kertas, sifat fisik

Haroen, Wawan Kartiwa

PEMBUATAN PULP RENDEMEN TINGGI DARI TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT DENGAN PROSES NSSC / Wawan Kartiwa Haroen dan Leonardi Fansukri.--Berita Selulosa : Vol.XXXI No.4 ; Halaman 2-8,1995

Percobaan pembuatan pulp rendemen tinggi dari tandan kosong kelapa sawit telah dilaksanakan. Percoban dilakukan dengan memvariasikan konsentrasi Na2SO3 dan suhu pemasakan. Hasil percobaan menunjukkan bahwa Na2SO3 dan suhu mempengaruhi rendemen dan bilangan kappa pulp. Serta sifat fisik lembaran pulp yang dihasilkan.

Kata kunci : Pulp rendemen tinggi, TKS, proses NSSC

Haroen,Wawan Kartiwa

PEMBUATAN PULP RENDEMEN TINGGI DARI KAYU ACACIA MANGIUM / Wawan Kartiwa Haroen dan Soetrisno T.S..--Berita Selulosa : Vol.XXXII No.1 ;

Page 26: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

26

Halaman 17-21,1996

Pembuatan pulp kertas rendemen tinggi dari kayu Acacia mangium dengan proses NSSC (Neutral Sulphite Semichemical) pada 3 variasi konsentrasi Na2SO3 dan 3 variasi ukuran serpih telah dilakukan. Ukuran serpih dan konsentrasi Na2SO3 ternyata berpengaruh terhadap bilangan kappa, rendemen, dan kualitas pulp yang dihasilkan. Kondisi pemasakan optimum diperoleh dari hasil pemasakan menggunakan serpih berukuran 14,5-22,5 mm dengan konsentrasi Na2SO3 14%.

Kata kunci : Pulp rendemen tinggi, Acacia mangium, proses NSSC

Haroen,Wawan Kartiwa

KUALITAS PULP KERTAS ACACIA MANGIUM BERBAGAI UMUR TANAMAN / Wawan Kartiwa Haroen.--Berita Selulosa : Vol.XXXIII No.4 ; Halaman 104-109,1997

Penggunaan kayu Acacia mangium berbagai umur tanam sebagai bahan baku pulp telah dievaluasi. Pembuatan pulp dilakukan terhadap kayu Acacia mangium berumur 2-10 tahun menggunakan proses sulfat dengan alkali aktif 14, 15, dan 16%, sulfiditas 25%, pada suhu pemasakan 170 0C. Dari pemasakan ini diperoleh rendemen tersaring 41,96-50,87% dengan bilangan permanganat (PN) 8,68-14,56. Proses pemutihan pulp menggunakan empat tahap (CEHH) menghasilkan rendemen rata-rata 41, 94-50, 87% dengan derajat putih 83-87,8% GE, Sifat fisik lembaran pulp yang dihasilkan memenuhi persyaratan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk pulp sulfat kayu daun. Berdasarkan kualitas pulp yang diperoleh. Acacia mangium berumur tanam 2 tahun dapat dipertimbangkan sebagai bahan baku pulp kertas.

Kata kunci : Acacia mangium, bahan baku pulp, umur tanaman

Haroen,Wawan Kartiwa

PEMBUATAN PULP SERAT ABACA DENGAN PROSES SODA / Wawan Kartiwa Haroen.--Berita Selulosa : Vol.XXXV No.1 ; Halaman 2-5,1999

Pembuatan pulp serat 2 macam kelompok abaca S2 dan Y2 yang berasal dari Filipina telah dilakukan dengan proses soda menggunakan NaOH 14%, ratio bahan dan larutan 1:5, pada suhu 170 0C selama 2 jam dalam digester berkapasitas 10 kg. Kedua jenis serat abaca menghasilkan pulp dengan kualitas yang hampir sama, dengan rendemen pulp abaca S2 67,63% dan 65.03% untuk abaca Y2, bilangan permanganat (PN) antara 6,2-6,5 Kekuatan fisik lembaran pulp belum putih untuk abaca S2 dan Y2 tidak menunjukkan perbedaan yang nyata namun keduanya memiliki kualitas melebihi pulp abaca komersial.

Kata kunci : Pembuatan pulp serat abaca, proses soda, redemen pulp

Page 27: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

27

Haroen,Wawan Kartiwa

PULP KERTAS SENI DARI TANAMAN SERAT BUKAN KAYU / Wawan Kartiwa Haroen,dkk.--Berita Selulosa : Vol.39 No.1 ; Halaman 28-35,2004

Kertas seni yang dibuat secara sederhana biasanya menggunakan bahan baku bukan kayu yang memiliki warna serat alami dengan tekstur yang unik . Proses pembuatan pulp untuk bahan baku kertas seni menggunakan proses semikimia yang dapat menghasilkan pulp rendemen tinggi dengan serat yang belum terurai sempurna. Proses yang paling sederhana dan mudah diterapkan di pedesaan adalah proses soda dingin. Penelitian terhadap 8 jenis bahan baku bukan kayu seperti kenaf, kawul, merang , jerami, mendong, rumput rawa, eceng gondok dan batang pisang telah dilakukan percobaan dalam skala kecil. Proses pembuatan pulp menggunakan larutan soda (NaOH) 10% dan 15% , ratio 1:10 dengan waktu perendaman selama 24 dan 48 jam pada suhu kamar. Rendemen pulp yang dihasilkan antara 48,34 – 98,12% dengan bilangan Kappa 40,12-137,65. Proses pembuatan lembaran pulp kertas seninya menggunakan saringan 20 mesh dan pulpnya tidak dilakukan penggilingan. Lembaran yang dihasilkan akan membentuk permukaan berstekstur alami dan memiliki nilai seni yang baik. Kualitas lembaran pulp kertas seni yang dihasilkan memiliki sifat fisik yang beragam, untuk indeks sobek 2,72 – 6,69 Nm2/kg, indeks retak 0,14 – 2,81 MN/kg sedangkan indeks tariknya 3,60 – 37,11 Nm/g. Secara visual lembaran pulp yang memiliki nilai artistic terbaik dihasilkan dari bahan baku pulp eceng gondok , batang pisang dan merang.

Kata kunci : Proses soda dingin, pulp kertas seni, bukan kayu

Haroen,Wawan Kartiwa

PENAMBAHAN SAP PADA PEMBUATAN PULP FLUFF NON KAYU UNTUK MENINGKATKAN DAYA SERAP / Wawan Kartiwa Haroen.--Berita Selulosa : Vol.40 No.1 ; Halaman 1-9,2005

Pembuatan pulp fluff dari serat abaca , kenaf dan rami telah dilakukan pada skala laboratorium dengan proses soda 12 % tanpa dan penambahan antrakinon 0,1% pada suhu pemasakan 160 0C selama 3,5 jam dengan proses pemutihan menggunakan tahapan ODEDD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa derajat putih fluff abaca,rami dan kenaf mencapai lebih dari 83 % GE dengan kandungan selulosa α tinggi, ektraktif rendah dan viscositas 3 – 5 cp. Penguraian fluff dilakukan secara kering menggunakan Willeymill dan penggaruk sampai diperoleh serat yang terpisah menyerupai serat kapas. Untuk meningkatkan kemampuan daya serap, pada lembaran fluff ditambahkan SAP 0, 10, 20 dan 30 % terhadap berat fluff kemudian diuji daya serap dan volume spesifiknya. Hasilnya menunjukkan bahwa fluff abaca, kenaf dan rami dengan penambahan SAP dapat meningkatkan daya serap yang berbeda tergantung kepada jenis bahan baku dan perlakuannya. Daya serap terbaik dihasilkan oleh

Page 28: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

28

fluff abaca dan kenaf dengan penguraian fluff menggunakan penggaruk dan penambahan 30 % SAP.

Kata kunci : Pulp fluff, serat abaca, penambahan SAP, daya serap

Haroen,Wawan Kartiwa

SIFAT KAYU TARIK, TERAS DAN GUBAL ACACIA MANGIUM TERHADAP KARAKTERISTIK PULP / Wawan Kartiwa Haroen dan Fahmi Dimyati.-- Berita Selulosa : Vol.41 No.1 ; Halaman 1-7,2006

Acacia mangium Wild merupakan tanaman tumbuh cepat yang ditanam di kawasan hutan industri (HTI) untuk memenuhi kebutuhan kayu dan serat sebagai bahan baku pulp. Acacia mangium memiliki ciri khas yaitu kayu terasnya mencapai 45 – 75% berwarna gelap dan sekitar 30% kayu gubal berwarna cerah. Sebagian tanaman Acacia mangium ada yang tumbuh tidak normal akibat lingkungan dan sifat genetisnya akan membentuk kayu tarik. Akibat dari pertumbuhan kayu tersebut diprediksi dapat menimbulkan masalah pada pembuatan dan kualitas pulpnya bila dibandingkan dengan pulp dari kayu normal. Penelitian telah dilakukan pada proses pembuatan pulp sulfat menggunakan Alkali Aktif (AA) 17 %, Sulfiditas(S) 25% dan suhu pemasakan (T) 165 0C selama 3,5 jam. Hasilnya menunjukkan perbedaan pada masing-masing kayu teras, kayu gubal dan kayu tarik terhadap sifat morfologi serat, kandungan kimia, rendemen pulp, bilangan Kappa, kualitas pulp belum putih dan pulp putih. Secara umum kayu gubal menghasilkan kualitas pulp lebih baik dibandingkan kayu teras maupun tarik.

Kata kunci : Kayu teras, kayu gubal, kayu tarik, serat, pulp Acacia mangium

Haroen,Wawan Kartiwa

PEMANFAATAN LIMBAH PADAT BERSERAT INDUSTRI KERTAS SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN PARTISI DI IKM / Wawan Kartiwa Haroen,dkk.--Berita Selulosa : Vol.42 No.1 ; Halaman 29-34,2007

Pemanfaatan limbah padat berserat dari industri kertas telah dicoba untuk pembuatan papan partisi yang merupakan komponen bahan bangunan. Limbah padat dicampur dengan bahan pengikat seperti semen dan lem kayu .Komposisi limbah padat adalah dari 40%, dan 60%, dicampur dengan sabut kelapa 5 - 10 %, kemudian ditambahkan bahan penguat 35 atau 50 % berupa semen atau lem kayu. Pembuatan papan partisi menggunakan peralatan sederhana untuk keperluan industri kecil dan menengah (IKM). Hasil percobaan menunjukkan bahwa hasil terbaik dapat dicapai pada komposisi campuran limbah padat 40%, lem kayu 50% dan sabut kelapa 10%. Pada kondisi ini lembaran partisi memiliki daya serap air yang rendah dan daya lentur yang tinggi.

Page 29: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

29

Kata Kunci : Limbah padat berserat, papan partisi, kekuatan lentur

Hendayani, T.A.

SPINNING OF RAYON FIBERS IN VARIOUS COAGULATION BATHS / Hendayani T.A. dan Roehjati Joedodibroto.—Berita Selulosa : Vol.III No.1 ; Halaman 1-15,1967

Preliminary studies have been performed on the spinning of rayon fibers in sulfuric acid-sodium sulfate-zinc sulfate coagulation baths of various compositions. Attention was paid on the spinning performance and the fiber characteristics. The effect of sulfuric acid and sodium solfate in the coagulation bath was studied in spinning experiments without zincsulfate but with the addition of formaldehyde. The amount and type of coagulation bath components affects the fiber formation and the fiber charactistics

Kata kunci : Spinning, Rayon fibers, coagulation baths

Hendayani, T.A.

PERKEMBANGAN PENELITIAN RAYON DEWASA INI / Hendayani, T.A.--Berita Selulosa : Vol.VIII No.4 ; Halaman 163-171,1972

Dewasa ini, rayon sebagai pengganti kapas untuk campuran serat sintetis masih sangat dibutuhkan, terutama di negara-negara tropis seperti Indonesia. Untuk kegunaan baru ini tidak lagi rayon yang mempunyai sifat-sifat fisik yang super yang dibutuhkan, melainkan rayon biasa. Karena itu arah dari pada penelitian rayonpun berubah, kini usaha ditujukan untuk mencari jalan yang semurah mungkin untuk dapat memroduksi rayon tersebut, sehubungan dengan itu dilaboratorium Lembaga Penelitian Selulosa juga telah mengadakan percobaan-percobaan untuk mempelajari kemungkinan-kemungkinan kearah itu. Secara laboratoris, penggunaan pulp kertas untuk pembuatan rayon dapat berhasil dengan baik. Penggunaan peredaman ganda (Double steeping) menurunkan kebutuhan CS2 sampai hanya 18% saja, kadar selulosa dalam viskosa dapat dinaikan sampai 10%, sedang NaOH diturunkan hingga 5%. Waktu pemeraman (Aging) dapat banyak sekali dikurangi dengan penambahan ion kobal pada larutan peredaman (steeping liquor). Dan dengan penambahan additive lain pada viskosa pematangan (Refining) dapat ditiadakan. Penggabungan pemeraman singkat, peniadaan pematangan viskosa serta peredaman ganda secara laboratoris berhasil dengan baik. Sampai berapa jauh modifikasi dalam proses ini dapat menurunkan biaya produksi masih harus dinilai dari percobaan skala pilot.

Kata kunci : Penelitian rayon, sifat fisik, pulp, viskosa, skala pilot

Page 30: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

30

Hendayani, T.A.

PEMBUATAN SERAT RAYON IKAL DALAM BERBAGAI LARUTAN KOAGULASI / Hendayani, T.A. dan Oediyono.--Berita Selulosa : Vol.XI No.1 ; Halaman 23-30,1975

Serat rayon ikal dapat dibuat dengan cara mengubah-ubah komposisi larutan koagulasi. Dalam penelitian ini dapat dilihat pengaruh dari berbagai larutan koagulasi terhadap bentuk ikal dari serat rayon. Keikalan dapat dibentuk dengan cara memilin suatu larutan viskosa yang berkadar selulosa 8% dan NaOH 6% kedalam suatu larutan koagulasi yang mengandung H2SO4 90 - 110 gr/l, ZnSO4 10,5 - 17,5 g/l dan Na2SO4 350 - 410 gr/l. Konsentrasi Na2SO4 yang lebih besar atau lebih kecil cenderung untuk menghasilkan serat-serat lurus. Semakin tinggi kadar ZnSO4, pembentukan ikal semakin sulit. Semua penampung serat ikal mempunyai bagian yang bergerigi halus dan bagian yang bergerigi kasar.

Kata kunci : Serat rayon ikal, larutan koagulasi

Hendayani, T.A.

SERAT RAYON DARI KAYU EUCALYPTUS SALIGNA, PERCOBAAN DALAM SKALA LABORATORIUM / Hendayani, T.A.--Berita Selulosa : Vol.XI No.3 ; Halaman 109-118,1975

Eucalyptus saligna merupakan salah satu jenis pohon yang dapat tumbuh cepat di Indonesia, dan dapat diperimbangkan untuk dipergunakan dalam penghijauan. Usaha pemanfaatannya sebagai bahan baku rayon memberikan hasil baik. Pecobaan skala laboratorium telah dilaksanakan terhadap pulp Eucalyptus saligna hasil pemasakan secara proses sulfat dengan prahidrolisa. Pulp ini sangat baik reaktivitasnya dalam xantasi, pelarutan dalam pembuatan viskosa dan penyaringannya mudah. Selain itu pembuatan seratpun dapat berjalan lancar. Hanya bila digunakan pulp langsung dari pemutihan tanpa dikeringkan terlebih dahulu (kadar air 73%), pada perasan diperlukan tekanan yang lebih besar untuk dapat mencapai faktor peras tertentu. Serat yang dihasilkan mempunyai sifat-sifat yang menyamai rayon biasa.

Kata kunci : Serat rayon, Eucalyptus saligna, percobaan skala lab., viskosa

Hendayani, T.A.

PEMBUATAN RAYON MODULUS BASAH TINGGI / Hendayani, T.A.--Berita Selulosa : Vol.XIV No.1 ; Halaman 15-20,1978

Serat rayon modulus tinggi (HWM) dalam banyak hal telah menyemai kapas, akan tetapi masih mempunyai kekurangan dalam "pegangan" dan “bulk". Untuk mengatasi kekurangan tersebut serat ikal modulus basah tinggi dikembangkan. Percobaan-percobaan telah dilakukan untuk membuat serat rayon ikal modulus

Page 31: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

31

basah tinggi ini dari pulp yang biasa digunakan untuk rayon biasa. Dengan menambahkan polietilenglikol dan dimetilamin dalam jumlah yang kecil ke dalam viskosa dan dengan mempergunakan larutan koagulasi yang berkadar 60-70 g/l H2SO4,25-30 g/l ZnSO4 dan 250-300 g/l Na2SO4, serat ikal yang berkekuatan kering 4 g/l dan kekuatan basah 3 g/l dapat dihasilkan. Meskipun demikian, serat tersebut masih mempunyai mulur yang agak tinggi mungkin karena kurangnya orientasi molekul pada penarikan.

Kata kunci : Rayon modulus basah tinggi (HWM), serat rayon, viskosa

Hendayani, T.A. PENCANGKOKAN SELULOSA DENGAN AKRILONITRIL / Hendayani, T.A.dan Tulus Pribadi.--Berita Selulosa : Vol.XV No.1 ; Halaman 1-6,1979

Hasil yang cukup baik telah diperoleh dari pencangkokan akrilonitril pada selulosa dalam bentuk dissolving pulp, serat rayon dan pulp kertas. Polimerisasi diadakan dengan sistem ion ferro - hidrogenperoksida dalam fasa gas. Dengan memperbesar konsentrasi monomer dan memperpanjang waktu reaksi dapat diperoleh hasil pencangkokan yang lebih besar. Beberapa sifat fisik rayon menjadi lebih baik dengan adanya pencangkokan, namun tidak terlihat adanya hubungan yang nyata dengan naiknya pencangkokan.

Kata kunci : Pencangkokan selulosa, akrilonitril, selulosa, dissolving pulp

Hendayani,T.A.

PENGHEMATAN AIR PADA PEMUTIHAN PULP / Hendayani, T.A. dan Oediyono.—Berita Selulosa : Vol.XVI No.2 ; Halaman 25-31,1980

Dengan tujuan penghematan air dan pengurangan biaya pencegahan polusi, telah dipelajari dalam skala laboratorium, pemakaian ulang air pada pemutihan CEHH. Pemakaian ulang air secara arus balik pada tingkat EHH menunjukan terjadinya sedikit penurunan pada derajat putih pulp, sedangkan sifat-sifat fisik lainnya tidak banyak dipengaruhi. Meskipun demikian pengadukan pulp pada pencucian perlu mendapat perhatian agar memperoleh sifat pulp yang stabil pada penyimpanan.

Kata kunci : Penghematan air, pemutihan pulp

Hendayani, T.A

MEMPERKIRAKAN SIFAT PEMBENTUKAN KERAK DAN KOROSI AIR PENDINGIN DARI ANALISA KIMIA / Hendayani, T.A.--Berita Selulosa : Vol.XVIII No.2 ; Halaman 38 - 44,1982

Suatu pemikiran sifat pembentukan kerak dan korosi dari air pendingin sangat penting bagi industri. Hubungan antara indeks pembentukan kerak yang

Page 32: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

32

dinyatakan dengan indeks Ryznar terhadap banyaknya kerak yang terbentuk telah dikemukakan oleh Ryznar sendiri. Untuk melengkapi data tersebut M.A.Finan dan kawan-kawan; telah mempelajari hubungan antara indeks Ryznar dengan korosi. Hasil percobaan menunjukan bahwa kecendrungan untuk membentuk kerak merupakan faktor terpenting dalam penentuan kecepatan korosi logam besi. Bila indeks Ryznar dijaga agar tetap ada dibawah 5,5 kecepatan korosi 6 - 8 mpy dapat dipertahankan. Dengan diperolehnya hubungan ini, suatu cara pencegahan korosi yang dapat diterima secara ekologi diusulkan, dengan mengatur konsentrasi ion terlarut sedemikian rupa hingga air dapat membentuk kerak dalam jumlah tertentu, Pembentukan kerak yang berlebihan pada indeks Ryznar yang rendah dicegah dengan pembubuhan asam polimaleat.

Kata kunci : Pembentukan kerak, korosi air pendingin, analisa kimia

Hendayani, T.A.

PENGUKURAN KRISTALINITAS SELULOSA DENGAN ALAT DIFRAKSI SINAR X / Hendayani T.A.--Berita Selulosa : Vol.XIX No.2 ; Halaman 57-64,1983

Adanya pengaruh nyata dari daerah kristalin dan amorf dalam selulosa terhadap sifat-sifatnya menimbulkan minat untuk melakukan pengukuran kristalinitas. Penentuan kritalinitas selulosa dapat dilakukan dari diagram difraksi sinar x dengan memisahkan difraksi yang berasal dari bagian kristalin dan bagian amorf. Cara untuk memperoleh kurva batas ini dikemukakan dalam tulisan ini. Hasil perhitungan intensitas terintegrasi kristalin dan amorf dari selulosa dari berbagai tingkat penyerbukan ternyata mempunyai hubungan yang lineair sesuai dengan persamaan teoritis.

Kata kunci : Kristalin, alat difraksi sinar X, amorf, selulosa

Hendayani, T.A.

PENYERAPAN KELEMBABAN PULP SETELAH PENGERINGAN / Hendayani, T.A,--Berita Selulosa : Vol.XIX No.4 ; Halaman 131-138,1983

Telah lama diketahui bahwa pengeringan pulp akan mengakibatkan adanya perubahan pada kemampuan penyerapan senyawa kimia dan pengembangannya, Untuk memperlajari perubahan-perubahan yang terjadi, telah dipelajari pengaruh pengeringan pertama dan kedua terhadap daya serap kelembaban dari pulp yang dinyatakan dalam kadar air dan kelembaban serapan kembali. Interaksi selulosa-air ini dipilih mengingat bahwa reaksi tersebut secara langsung tidak langsung menentukan sifat mekanik listrik dan sifat optik kertas. 4 jenis pulp dengan bahan baku dan proses pemasakan yang berbeda telah digunakan dalam percobaan ini. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa makin tinggi kadar hemiselulosa pulp, makin tinggi pula daya serap kelembabannya, dan makin tinggi suhu pengeringan

Page 33: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

33

makin rendah kadar air pulp. Lain halnya dengan kelembaban serapan kembali, ternyata naiknya suhu pengeringan cenderung untuk menaikkan nilai kelembaban serapan kembali.

Kata kunci : Kelembaban pulp, pengeringan

Hendayani, T.A.

KRISTALINITAS DAN ASESIBILITAS PULP SETELAH PENGERINGAN / Hendayani, T.A.--Berita Selulosa : Vol.XX No.1 ; Halaman 13-20,1984 Perubahan sifat pulp yang terjadi setelah mengalami pengeringan pada suhu yang tidak terlalu tinggi tidak disebabkan oleh perubahan susunan kimia melainkan oleh perubahan struktur-kimianya. Penelitian ini menggunakan 4 macam pulp untuk mempelajari perubahan tersebut dari kristalinitas yang dihitung dari intensitas terintegrasi diagram difraksi sinar x hasilnya kemudian dihubungkan dengan asesibilitas pulp terhadap air yang diperoleh dari daya ikat air menurut pengukuran Differential Scanning Calorimeter. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pulp yang di kristalinitasnya lebih rendah, menyerap kelembaban dan mengikat air lebih banyak. Pada pengeringan dengan suhu yang berbeda, perubahan yang ditunjukkan oleh kristalinitas, daya serap kelembaban dan daya ikat air tidak selalu sejalan. Pengeringan tidak selalu meninggikan kristalinitas dan menurunkan asesibilitas.

Kata kunci : Sifat pulp, kristalinitas, asesibilitas, pengeringan

Hendayani, T.A.

BEBERAPA PARAMETER DALAM PEMBUATAN DARIH ROSIN / Hendayani,T.A.dan Ike Rostika.--Berita Selulosa : Vol.XXI No.3 ; Halaman 89-95,1985

Darih rosin sampai saat ini masih tetap banyak digunakan dalam industri kertas sebagai bahan untuk membentuk sifat tahan terhadap air. Percobaan pembuatan darih rosin biasa dan darih rosin terfortifikasi telah dilakukan untuk mempelajari pengaruh jumlah basa dan anhidrida asam laleat terhadap kualitas darih rosinnya. Evaluasi dilakukan terhadap kadar air, kadar rosin bebas, nilai pH dan waktu larutnya. Hasil percobaan menunjukkan bahwa pada pembuatan darih rosin tersabunkan penuh, hasil yang lebih baik diperoleh dengan penyabunan yang berdasarkan angka penyabunan dan bukan angka asam. Penambahan basa harus diperhitungkan dengan teliti agar pH tidak menjadi terlalu tinggi. Dibandingkan dengan darih rosin biasa, penggunaan 3,8 - 5,8% anhidrida asam maleat dapat menghasilkan darih rosin yang kadar rosin bebasnya lebih rendah, pH yang sedikit lebih rendah dan lebih mudah larut.

Kata kunci : Darih rosin, industri kertas, sifat tahan air

Page 34: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

34

Hendayani, T.A.

STANDAR SAMPUL SURAT DI BEBERAPA NEGARA / Hendayani,T.A. dan Ike Rostika.--Berita Selulosa : Vol.XXI No.4 ; Halaman 154-159,1985

Data tentang sampul surat dari standar internasional dan standar di beberapa negara lain telah dikumpulkan untuk dijadikan landasan, bagi usaha penyeragaman sampul surat di Indonesia. Dalam tulisan ini dikemukakan ringkasan ketentuan-ketentuan tentang bentuk, perwajahan dan ukuran sampul dari Konvensi Pos Sedunia, International Standar Organization (ISO), standar dari Inggris, Belanda, Jepang, Amerika Utara serta ketentuan-ketentuan dari pos di Perancis, Australia dan beberapa negara tetangga lainnya.

Kata kunci : Standar sampul surat, bentuk sampul surat, perwajahan, ISO

Hendayani, T.A.

SIFAT PENGELUARAN AIR DARI LUMPUR HASIL FLOKULASI PADA SISTIM BAK PENGERING (DRYING BED) / Hendayani, T.A. dan Yusup Setiawan.--Berita Selulosa : Vol.XXV No.3 ; Halaman 79-83,1989

Penelitian penanganan lumpur hasil flokulasi air limbah pabrik kertas dengan sistem bak pengering telah dilakukan. Jenis polielektrolit yang digunakan pada flokulasi dan kecepatan penyaringan divariasi. Sifat pengeluaran air dari lumpur berbeda pada penggunaan polilektrolit yang berbeda. Pengisian lumpur dibak pengering pada kecepatan rendah cenderung memberikan kecepatan penyaringan yang lebih besar. Lumpur mulai dapat dikelupas dari atas lapisan pasir bak pengering setelah mengalami pengeringan selama kira-kira 3 hari.

Kata kunci : Sifat pengeluaran air, lumpur, flokulasi, sistim bak pengering

Hendayani, T.A.

REDUCING THE AMOUNT OF CARBON DISULFIDA IN RAYON MAKING / Hendayani, T.A,dkk.--Berita Selulosa : Vol.XXVI No.2 ; Halaman 38-43,1990

Percobaan telah dilakukan untuk mempelajari kemudian pengurangan banyaknya karbon disulfida yang digunakan dalam pembuatan serat rayon dari pulp dissolving dalam perdagangan. Kadar karbon disulfida diturunkan dari 34% hingga 16% dari kadar selulosa dalam viskosa. Hasil percobaan menunjukkan bahwa dengan 28% karbon disulfida viskosa telah memiliki gugus santat yang melekat pada molekul selulosa sebanyak yang menggunakan 34% karbon disulfida. Viskosa dengan sifat saring yang baik bisa diperoleh dari penggunaan 22% karbon disulfida. Semua serat rayon yang dihasilkan dalam percobaan memiliki kualitas serat rayon biasa dengan kekuatan kering berkisar antara 2,2 g/d hingga 3,9 g/d. kekuatan tertinggi diperoleh dari viskosa yang memiliki 32% karbon disulfida.

Page 35: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

35

Kata kunci : Carbon disulfida, rayon, dissolving, viskosa

Hendayani, T.A.

PENGARUH KOMPOSISI MEDIA REAKSI TERHADAP SIFAT CARBOXYMETYL CELLULOSE / Hendayani, T.A. dan Musianti.--Berita Selulosa : Vol.XXIX No.2 ; Halaman 40-43,1993

Karboksimetilasi dari selulosa telah dipelajari dengan menggunakan media reaksi campuran yang terdiri 2-propanol, metanol dan air. Kadar dari komponen dalam media reaksi divariasi, sedangkan parameter reaksi lain dibuat tetap. Hasil percobaan menunjukkan bahwa derajat subsitutsi dari CMC yang dihasilkan dan kekentalan larutannya dapat diubah dengan mengatur komposisi media reaksi. Larutan CMC yang kental dan jernih bisa diperoleh.

Kata kunci : Carboxymetyl cellulose (CMC), reaksi campuran

Hendayani, T.A.

DISCHARGE CHARACTERIZATION OF A SMALL PULP AND PAPER MILL / Hendayani, T.A. dan Henggar Hardiani.--Berita Selulosa : Vol.XXIX No.4 ; Halaman 85-90,1993

This work was aimed to obtain accurate date on discharge characterization of a small pulp and paper mill. The mill consumed 8,800 m³ per day of water while manufactured 3,4 tons per day soda pulp, processed 2,5 tons per day of waste paper pulp to be mode into 24 tons of paper by adding virgin pulp. Of the total waste water volume, pulping and washing constituted 15%, bleaching 16,4% and paper machine 68,6%. As from the point of view of pollution load, pulping unit contributed highest load in colour and COD while machines high in suspended solids.

Kata kunci : Data characterization, small pulp paper mill, pulping

Hendayani, T.A.

PERSYARATAN EKOLABEL UNTUK KOMODITAS KERTAS / Hendayani, T.A.,dkk.--Berita Selulosa : Vol.XXX No.3 ; Halaman 57-61,1994

Pemberian ekolabel adalah suatu cara pendekatan untuk mendorong industri agar perlindungan terhadap lingkungan lebih mendapat perhatian. Dalam pemberian ekolabel, diperlukan suatu kriteria untuk mendapatkan apakah suatu produk layak diberi tanda ekolabel. Dalam penyusunan kriteria ekolabel sejauh mungkin perlu mempertimbangkan analisa siklus hidup dari suatu produk, mulai dari pengadaan bahan baku, proses produksi, distribusi, penggunaan, sampai pembuangan sesudah pemakaian. Dalam tulisan ini dibahas sistem pemberian ekolabel untuk

Page 36: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

36

produksi kertas berdasarkan kriteria tunggal dan kriteria jamak. Untuk kriteria jamak terdapat dua sistem penilaian yang berbeda dengan menggunakan nilai tetap atau nilai pembobotan.

Kata kunci : Ekolabel, komoditas kertas, industri pulp kertas

Hendayani, T.A.

TOKSISITAS AIR LIMBAH INDUSTRI PULP DAN KERTAS PADA PROSES ANAEROBIK / Hendayani, T.A.--Berita Selulosa : Vol.XXXI No.4 ; Halaman 15-19,1995

Proses anaerobik pada pengolahan air limbah industri pulp dan kertas menawarkan beberapa kelebihan dibandingkan dengan proses aerobik. Namun dalam pemakaiannya perlu diperhatikan toksisitas air limbah yang akan diolah. Oleh karena itu proses detoksifikasi air limbah sangat penting dilakukan sebelum proses pengolahan anaerobik dilaksanakan. Tulisan ini membahas toksisitas air limbah industri pulp dan kertas dalam kaitannya dengan proses anaerobik.

Kata kunci : Toksisitas air limbah, industri pulp kertas, pengolahan anaerobik

Hendayani, T.A.

PERKEMBANGAN INDUSTRI PULP DAN KERTAS MENUJU INDUSTRI BEBAS AIR LIMBAH / Hendayani, T.A.--Berita Selulosa ; Halaman XXXII No.4 ; Halaman 9-16,1996

Industri pulp dan kertas selama ini telah dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan akan berbagai jenis kertas dan telah dapat pula memenuhi tuntutan lingkungan. Meskipun demikian, dengan makin diperlukannya pabrik berskala besar dan makin ketatnya peraturan yang berkaitan dengan masalah air limbah, penanggulangan pencemaran dengan cara mengolah air limbah yang berbentuk tidak lagi dinilai ekonomis. Usaha kini ditujukan pada teknologi bersih dengan memodifikasi pulping agar lebih banyak lignin yang masuk ke sistem pemulihan, dan dengan demikian bahan kimia pemutih dapat dikurangi, sehingga sebagian besar air limbahnya bisa digunakan kembali, langkah-langkah lain dalam penghematan air dikembangkan untuk memperoleh sasaran akhir sebagai industri bebas air limbah. Untuk industri pulp masih diperlukan beberapa waktu, sedang bagi industri kertas tertentu, pelaksanaan bebas air limbah telah diterapkan lebih dari 20 tahun

Kata kunci : Industri pulp kertas, air limbah, pulping

Page 37: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

37

Hidayat,Taufan

KERTAS BERDAYA TAHAN TINGGI / Taufan Hidayat dan Nina Elyani.--Berita Selulosa : Vol.XXV No.2 ; Halaman 40-45,1989

Secara alamiah kertas dapat mengalami pelapukan. Bukti-bukti menunjukkan bahwa penyebab utama cepatnya terjadi pelapukan kertas adalah pH rendah, sedangkan pada pH tinggi justru dihasilkan kertas yang berdaya tahan tinggi. Selain itu proses pembuatan kertas pada pH tinggi juga memberikan keuntungan-keuntungan lain yang sangat berarti.

Kata kunci : Pelapukan kertas, pH rendah, pH tinggi, proses pembuatan kertas

Hidayat,Taufan

KARAKTERISTIK KERTAS FOTOKOPI / Taufan Hidayat dan Lies Indriati.--Berita Selulosa : Vol.XXV No.4 ; Halaman 112-116,1989

Kualitas hasil fotokopi dipengaruhi langsung oleh kertasnya. Kertas fotokopi memiliki karakteristik tertentu yang sangat diperlukan dalam proses fotokopi. Sehubungan dengan itu maka dalam tulisan ini ditinjau-ulang sifat-sifat yang menentukan mutu kertas fotokopi seperti resistivitas, kekakuan, kelicinan, dan lain-lainnya.

Kata kunci : Kertas fotokopi, mutu kertas, sifat kertas

Hidayat,Taufan

PENGARUH DAUR ULANG TERHADAP SIFAT-SIFAT KERTAS / Taufan Hidayat,dkk.--Berita Selulosa : Vol.XXVII No.3 ; Halaman 59-63,1991

Simulasi proses daur ulang kertas bekas telah dilakukan untuk meneliti pengaruhnya terhadap sifat-sifat kertas. Simulasi tersebut berupa siklus yang terdiri dari pembuatan kertas, pemeraman dipercepat, dan pengolahan kertas tersebut menjadi pulp yang siap dibuat kertas kembali. Hasil percobaan menunjukkan bahwa kertas yang telah mengalami daur ulang sifat fisik dan durabilitasnya turun.

Kata kunci : Daur ulang, kertas bekas, sifat fisik

Hidayat,Taufan

PENGGUNAAN PULP ALBIZIA FALCATARIA PADA PEMBUATAN KERTAS KORAN / Taufan Hidayat dan Soetrisno T.S.--Berita Selulosa : Vol.XXVIII No.1 ; Halaman 3-8,1992

Pada percobaan ini telah dilakukan pembuatan kertas dari campuran pulp semikimia Albizia falcataria dengan pulp semikimia bagas memperbaiki sifat kertas koran yang hanya dibuat dari pulp bagas saja. Hasil percobaan

Page 38: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

38

menunjukkan bahwa penggunaan campuran 42% pulp semikimia Albizia falcataria dengan 42% pulp semikimia bagas, disamping pulp serat panjang, dapat menghasilkan kertas koran dengan sifat-sifat yang baik.

Kata kunci : Pulp Albizia falcataria, kertas koran, sifat kertas, pulp serat panjang

Hidayat,Taufan

PEMBUATAN KERTAS FOTOKOPI DARI PULP BAGAS DAN ALBIZIA FALCATARIA / Taufan Hidayat dan Jenni Rismijana.--Berita Selulosa : Vol.XXVIII No.2 ; Halaman 37-41,1992

Untuk meningkatkan kualitas kertas fotokopi yang dibuat dari pulp bagas, telah dilakukan percobaan pembuatan kertas fotokopi dari pulp bagas dengan menambahkan pulp Albizia falcataria pada berbagai komposisi. Hasil percobaan menunjukkan bahwa kombinasi pulp bagas dan pulp Albizia falcataria dapat memberikan sifat kekakuan, stabilitas dimensi, dan stabilitas bentuk yang baik terhadap kertas fotokopi. Sementara porositas, ketahanan cabut, dan kadar airnya masih perlu diperbaiki lebih lanjut.

Kata kunci : Kertas fotokopi, pulp bagas, pulp Albizia falcataria

Hidayat,Taufan

PERILAKU KARBOKSIMETIL SELULOSA DALAM MENINGKATKAN KEKUATAN KERTAS DIBANDINGKAN DENGAN PATI / Taufan Hidayat,dkk.--Berita Selulosa : Vol.XXX No.1 ; Halaman 3-7,1994

Salah satu fisik yang penting dan diperlakukan oleh semua jenis kertas adalah kekuatannya. Kekuatan kertas dapat dibangun secara mekanis melalui proses penggilingan atau secara kimia melalui penambahan aditif. Percobaan penggunaan pati dan CMC sebagai aditif pada berbagai tingkat penggilingan telah dikakukan. Hasil percobaan menunjukkan bahwa penggunaan aditif pati lebih efektif pada derajat giling rendah, sedangkan CMC pada derajat giling tinggi.

Kata kunci : Kekuatan kertas, pati, karboksimetil selulosa (CMC), penggilingan

Hidayat,Taufan

STUDI PENGOLAHAN LUMPUR KAPUR UNTUK BAHAN PENGISI KERTAS / Taufan Hidayat,dkk.--Berita Selulosa : Vol.XXXI No.1 ; Halaman 3-6,1995

Lumpur kapur yang terbuang dari pabrik pulp dan kertas ternyata dapat diolah menjadi bahan pengisi kertas setelah melalui serangkaian proses. Proses pengolahan tersebut bertujuan meningkatkan derajat putih dan kadar CaCO3, serta menurunkan pH dan ukuran partikel lumpur kapur. Dari hasil pengolahan tersebut

Page 39: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

39

diperoleh endapan CaCO3 yang memenuhi syarat untuk dapat digunakan sebagai bahan pengisi kertas.

Kata kunci : Lumpur kapur, bahan pengisi kertas, proses, ukuran pertikel

Hidayat,Taufan

PENGENDALIAN PROSES BERBASIS KOMPUTER / Taufan Hidayat.--Berita Selulosa : Vol.XXXI No.2 ; Halaman 24-31,1995

Teknologi komputer berkembang demikian pesatnya hingga merambah berbagai bidang kehidupan hingga kebidang pengendalian proses. Munculnya komputer telah menyederhanakan fungsi-fungsi pengendalian, dan mencerdaskan sistem pengendalian untuk melaksanakan tugas pengendalian yang paling rumit sekalipun. Pada tulisan ini dibahas prinsip-prinsip sistem pengendalian proses yang berbasis komputer sebagai hasil tinjauan ulang literatur-literatur yang berkaitan.

Kata kunci : Pengendalian proses, basis komputer

Hidayat,Taufan

PEMBUATAN KERTAS TAHAN MINYAK DENGAN CARA PERKAMENTISASI / Taufan Hidayat,dkk.--Berita Selulosa : Vol.XXXII No.1 ; Halaman 9-12,1996

Percobaan pembuatan kertas tahan minyak dari campuran pulp kenaf dan akasia secara perkamentisasi telah dilakukan. Kedua jenis pulp digiling peerlahan-lahan sampai derajat giling yang paling rendah, kemudian dicampurkan pada berbagai komposisi dan dibuat lembaran dengan gramatur 40 g/m2. Lembaran kertas dicelupkan kedalam asam sulfat 70% pada suhu 15-20 0C selama 10-20 detik. Kemudian dicuci, dan dinetralisasi dengan larutan amonia encer. Lembaran kertas dikeringkan pada suhu 48-50 0C, kemudian dikondisikan, dan dilakukan pengujian . Hasil pengujian menunjukkan bahwa proses perkementasi dan kandungan pulp kenaf sangat dominan mempengaruhi sifat tahan minyak lembaran kertas, sehingga lembaran yang terbuat dari 100% kenaf memiliki sifat ketahanan minyak tertinggi.

Kata kunci : Kertas tahan minyak, perkamentisasi

Hidayat,Taufan

TEORI SEL PADA PROSES PENGGILINGAN SERAT / Taufan Hidayat.--Berita Selulosa : Vol.XXXIII No.4 ; Halaman 110-117,1997

Telah dilakukan tinjauan-ulang berbagai literatur teori SEL. Konsepsi teori SEL relatif sederhana, dimana aksi penggilingan divisualisasikan secara kuantitatif

Page 40: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

40

melalui kualitas dan intensitas penggilingan. Dalam perbatasannya, teori ini sangat bermanfaat untuk memahami transfer energi pada proses penggilingan dan menganalisis hasil-hasil penggilingan. Dalam tulisan ini ditinjau pula kelemahan dan pengembangan lebih lanjut dari teori SEL.

Kata kunci : Teori SEL, penggilingan, transfer energi

Hidayat,Taufan

KERTAS KEMAS BAJA SEBAGAI ALAT PROTEKSI KOROSI ATMOSFERIK / Taufan Hidayat.--Berita Selulosa : Vol.XXXIV No.4 ; Halaman 114-122,1998

Kertas kemas adalah komposisi yang terbuat dari lembaran kertas kraft, lembaran plastik dan bahan-bahan lain jika diperlukan, kertas ini harus mampu memberikan proteksi korosi terhadap baja yang dikemasnya, dan memiliki ketahanan sobek serta daya regang yang cukup tinggi. Korosi disebabkan oleh adanya interaksi oksigen atau uap air di udara dengan permukaan baja. Penggunaan bahan VCI (Volatile Corrosion Inhibitor) dilakukan untuk mengatasi uap air didalam kemasan, sedangkan penggunaan lembaran plastik bertujuan mengatasi uap air dari luar kemasan.

Kata kunci : Kertas kemas baja, alat, proteksi korosi atmosferik

Hidayat,Taufan

WHITENESS SEBAGAI PARAMETER WARNA KERTAS PUTIH / Taufan Hidayat.--Berita Selulosa : Vol.XXXVII No.1-2 ; Halaman 19-23,2001

Kecenderungan penggunaan whiteness sebagai salah satu parameter kualitas kertas nampak terjadi akhir-akhir ini. Dibandingkan dengan parameter tradisional brightness, whiteness memiliki kelebihan karena pengukuran dilakukan pada seluruh spektrum sinar tampak, sementara brightness hanya pada daerah biru dari spektrum tersebut. Akibatnya hasil pengukuran whiteness jauh lebih sesuai dengan hasil penetapan visual mata manusia. Meskipun konsep whiteness adalah konsep warna yang memiliki tiga angka (nilai tristimulus), namun penyajian nilai whiteness diberikan dalam satu angka sebagaimana nilai brightness. Akibatnya formulasi whiteness dari nilai tristimulus banyak sekali, namun yang direkomendasikan oleh TAPPI, ASTM, ISO, dan SCAN adalah formulasi CIE Whiteness.

Kata kunci : Whiteness, derajat putih, warna, tritimulus

Hidayat,Taufan

PENELITIAN DAUR-ULANG KEMASAN MINUMAN / Taufan Hidayat,dkk.--Berita Selulosa : Vol.40 No.1 ; Halaman 18-24,2005

Page 41: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

41

Sebagai rintisan upaya daur-ulang kemasan minuman di Indonesia, maka telah dilakukan penelitian untuk membuktikan potensi daur-ulang dari kemasan minuman dan mencari kondisi terbaik untuk proses daur-ulang tersebut. Jenis kemasan minuman yang diteliti adalah kemasan susu atau susu coklat yang dipakai pada program susu sekolah serta kemasan jus buah-buahan. Proses daur-ulang yang dilakukan terdiri dari penguraian serat menggunakan hidropulper, pencucian dan penyaringan, penggilingan, dan pembuatan lembaran tangan (handsheet). Pengamatan dilakukan terhadap berbagai parameter proses dan kualitas lembaran tangan. Sebagai pembanding digunakan OCC ( Old Corrugated Container) lokal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penguraian serat efektif terjadi pada konsistensi 7 % selama 20 menit kemudian diikuti dengan pengenceran hingga konsistensi 5 % dalam waktu 7 menit. Efektivitas terlihat dari kesempurnaan penguraian serat dan bentuk aluminium foil yang relatif masih utuh. Kandungan serat panjang kemasan minuman lebih tinggi dibandingkan dengan OCC lokal. Akibatnya daya giling dan sifat fisik lembaran dari kemasan minuman selalu lebih baik dari OCC. Secara keseluruhan, hasil penelitian ini telah membuktikan kemampuan dan potensi daur-ulang kemasan minuman.

Kata kunci : Daur ulang, kemasan minuman, hidropulper, penguraian serat, daya giling

Hidayat,Taufan

PREDIKSI DAMPAK SUBSTITUSI KERTAS LAINER OLEH KERTAS MEDIUM PADA KARTON GELOMBANG MENGGUNAKAN PERSAMAAN EMPIRIS / Taufan Hidayat,dkk.--Berita Selulosa : Vol.43 No.1 ; Halaman 19-28,2008

Karton gelombang adalah karton yang dibentuk oleh kertas lainer sebagai penyekat dan pelapis dan kertas medium sebagai komponen gelombangnya. Perkembangan pasar menunjukkan adanya kebutuhan yang tinggi terhadap karton gelombang dengan harga murah. Oleh karena itu para konverter mengganti komponen lainernya dengan kertas medium. Penggantian ini tentu akan berdampak pada kualitas karton gelombang, mengingat mutu kertas medium dibawah mutu kertas lainer. Tulisan ini mencoba memprediksi kinerja kotak karton gelombang jika substitusi dilakukan. Prediksi dilakukan berdasarkan propagasi karakteristik kertas lainer dan medium terhadap karton gelombang. Untuk itu dilakukan pengujian sejumlah kertas lainer dan medium dari berbagai sumber, yang mewakili hampir seluruh produk kertas lainer medium yang beredar di Indonesia. Dari hasil uji tersebut kemudian dilakukan simulasi variasi berbagai pasangan kertas lainer dan kertas medium, kemudian dihitung nilai BCT prediksinya dengan persamaan McKee dan membandingkannya dengan nilai BCT KKG jika kertas lainer disubstitusi oleh kertas medium. Hal yang sama dilakukan untuk sifat ketahanan retak karton gelombang. Hasil prediksi menunjukkan bahwa penurunan kinerja terendah terjadi pada karton gelombang 250 g/m2.

Page 42: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

42

Kata kunci : Kertas lainer, kertas medium, karton gelombang, kotak karton gelombang (BCT), ketahanan retak

Indriati,Lies

STUDI PERBANDINGAN NILAI EKONOMI ALBIZIA FALCATARIA DALAM BERBAGAI PENGGUNAAN / Lies Indriati,dkk.--Berita Selulosa : Vol.XXI No.1 ; Halaman 3-9,1985

Tanaman albasia (Albizia falcataria) merupakan jenis tanaman yang cepat tumbuh dan digunakan untuk berbagai keperluan, diantaranya berbagai bahan bangunan, bahan baku pulp, peti kemas dan wolplex. Studi mengenai nilai ekonomi Albizzia falcataria telah dilaksanakan berdasarkan data yang diperoleh dari survei di Jawa Barat. Penggunaan yang paling menguntungkan bagi petani penanam albasia adalah sebagai bahan bangunan dan bahan baku pulp secara terpadu dengan sistim penanaman penjarangan dan daur penebangan minimum 8 tahun. Untuk lebih meningkatkan nilai ekonomi bisa dilakukan penanaman secara tumpang sari dengan tanaman pangan.

Kata kunci : Studi perbandingan, nilai ekonomi, Albizia falcataria, bahan baku pulp

Indriati,Lies

MUTU KERTAS PENGGANDA TANPA KARBON JENIS KIMIA PRODUKSI DALAM NEGERI / Lies Indriati,dkk.--Berita Selulosa : Vol.XXV No.3 ; Halaman 67-73,1989

Penggandaan menggunakan kertas pengganda tanpa karbon memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan kertas karbon biasa. Kertas pengganda tanpa karbon jenis kimia telah diproduksi oleh beberapa pabrik kertas di Indonesia, dan pemasarannya telah mencakup dalam negeri dan luar negeri. Untuk mengetahui kualitas kertas pengganda tanpa karbon jenis kimia produksi dalam negeri, dilakukan pengujian pada beberapa contoh kertas produksi dalam negeri. Hasil uji menunjukkan bahwa produksi dalam negeri dapat bersaing dengan produk luar negeri. Walaupun demikian masih perlu peningkatan terutama dalam kualitas mikrokapsul yang digunakan.

Kata kunci : Mutu kertas, kertas tanpa karbon, mikrokapsul

Indriati,Lies

KORELASI ANTARA DAYA TEMBUS UDARA GURLEY DAN BENDTSEN / Lies Indriati.--Berita Selulosa : Vol.XXVII No.2 ; Halaman 40-43,1991

Daya tembus udara merupakan salah satu sifat fisik kertas dan karton yang cukup penting, dan biasa dikenal dengan istilah porositas. Sifat ini dinyatakan dengan

Page 43: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

43

mengukur ketahanan kertas atau karton berukuran tertentu untuk dilewati udara pada kondisi tekanan, suhu dan kelembaban sisbi (RH) standar. Beberapa jenis alat dapat digunakan untuk menguji sifat ini, diantaranya adalah densometer Gurley dan porosimeter Bendtsen. Dalam tulisan ini dikemukakan hubungan antara hasil uji daya tembus udara Gurley dan Bendtsen.

Kata kunci : Daya tembus, Gurley, Bendtsen, sifat fisik kertas

Indriati, Lies

PENDARIHAN DENGAN ROSIN EMULSI DIBANDINGKAN DENGAN ROSIN TERSABUNKAN / Lies Indriati dan Taufan Hidayat.--Berita Selulosa : Vol.XXIX No.3 ; Halaman 62-66,1993

Beberapa variabel proses pendarihan menggunakan rosin emulsi telah diteliti dan dibandingkan dengan rosin tersabunkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk rosin emulsi suhu perolehannya lebih rendah, pengadukannya lebih efektif, memerlukan alum lebih sedikit, dan dapat dikerjakan dalam suasana sedikit netral. Efektifitas kedua jenis rosin juga dapat ditingkatkan dengan menggunakan pati kationik.

Kata kunci : Pendarihan, rosin emulsi, rosin tersabunkan

Indriati,Lies

PERILAKU PULP AKASIA DAN ALBASIA DALAM PROSES PENGGILINGAN / Lies Indriati.--Berita Selulosa : Vol.XXX No.4 ; Halaman 83-86,1994

Telah dilakukan percobaan untuk membandingkan perilaku pulp akasia dan albasia dalam penggilingan dan kekuatan lembaran pulpnya sesudah penggilingan. Hasil percobaan menunjukkan bahwa pulp akasia lebih mudah digiling dan sifat kekuatannya juga lebih tinggi dari pada pulp albasia.

Kata kunci : Pulp akasia, pulp albasia, lembaran pulp, penggilingan

Indriati,Lies

PENGGUNAAN BAHAN DARIH ROSIN ASA DALAM PEMBUATAN KERTAS ALKALI / Lies Indriati,dkk.--Berita Selulosa : Vol.XXXII No.3 ; Halaman 10-14,1996

Pembuatan kertas alkali umumnya menggunakan bahan darih sintetis, yang salah satu diantaranya adalah ASA (Alkenyl Succinic Anhydride). Dalam penelitian ini dipelajari pengaruh beberapa tingkat penggunaan ASA (O; 1,5; 2,0 dan 2,5%) terhadap kertas alkali yang dihasilkan. Percobaan dilakukan pada tiga tahap kadar CaCO3, yaitu 20, 25, dan 30%. Hasil percobaan menunjukkan bahwa nilai Cobb60

Page 44: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

44

lembaran menurun dengan meningkatnya penggunaan ASA, sedangkan nilai derajat putih dan opasitas naik dengan meningkatnya penambahan ASA dan CaCO³, tetapi sedikit menurunkan sifat kekuatan lembaran yang dihasilkan.

Kata kunci : Darih rosin ASA, kertas alkali

Indriati,Lies

PERCOBAAN KONVERSI PROSES PEMBUATAN KERTAS ASAM KE ALKALI / Lies Indriati dan Tri Priyadi Basuki.--Berita Selulosa : Vol.XXXIII No.2 ; Halaman 44-51,1997

Uji coba peralihan proses dari asam ke alkali telah dilaksanakan pada skala pabrik. Uji coba tersebut dilaksanakan terhadap jenis kertas tulis cetak yang seluruh bahan bakunya pulp asli. Bahan kimia yang digunakan adalah pati kationik sebagai penetral muatan negatif pada pulp, AKD (Alkyl Ketene Dimer) sebagai bahan darih, kalsium karbonat sebagai bahan pengisi, bahan peretensi, bahan pewarna, serta anti microba. Pada pelaksanaan uji coba, kondisi proses stabil tercapai hanya dalam waktu beberapa jam. Walaupun uji coba tersebut belum dioptimasi, terlihat adanya penurunan kehilangan serat. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya retensi awal (First Pass Retention) dan menurunnya konsistensi air pasi. Disamping itu, lembaran kertas yang dihasilkan memiliki sifat yang lebih baik dibandingkan dengan kertas asam untuk jenis sama, terutama dalam hal kadar abu dan sifat optiknya.

Kata kunci : Konversi proses, kertas asam, alkali, warna, retensi

Indriati,Lies

PENGOLAHAN ASA (ALKENYL SUCCINING ANHYDRIDE) SEBAGAI BAHAN DARIH KERTAS HASIL DAUR ULANG / Lies Indriati,dkk.--Berita Selulosa : Vol.XXXIV No.3 ; Halaman 74-80,1998

Percobaan penggunaan ASA sebagai bahan darih dalam kertas yang dibuat dari kertas bekas telah dilakukan. Percobaan dilakukan terhadap stock yang terdiri dari campuran kertas tulis bekas dan kertas salut bekas. Penggunaan ASA divariasikan pada kisaran 1,5-2,5 kg/T, dan polimer kationik 0,4-0,8 kg/T. Dari percobaan ini terlihat bahwa efektifitas dahan darih ASA sangat dipengaruhi oleh proses penguraian serat dari kertas bekas yang digunakan. Hal ini terbukti pada percobaan lebih lanjut dimana proses penguraian serat dilakukan secara terpisah, dan khusus untuk jenis kertas salut bekas direndam terlebi dahulu dalam larutan alkali. Perendaman dalam larutan alkali panas (85 0C) pada penguraian serat kertas bekas ternyata memberikan pengaruh nyata terhadap efektifnya pendarihan lembaran.

Kata kunci : Pengolahan ASA, bahan darih, kertas, daur ulang

Page 45: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

45

Indriati, Lies

PENGENDALIAN PITCH TANDAN KOSONG SAWIT MENGGUNAKAN ALUM DAN TALK / Lies Indriati,dkk.--Berita Selulosa : Vol.XXXIV No.4 ; Halaman 108-113,1998

Penggunaan alum dan talk untuk mengendalikan kandungan pitch dalam pulp putih Tandan Kosong Sawit (TKS) pada proses pembuatan kertas telah dilakukan. Penggunaan alum sebanyak 2% atau talk 1,5% ternyata cukup efektif dalam mengendalikan pitch pada pulp TKS dengan kandungan pitch 2,87%. Bahkan menggunakan talk 1,5% dapat memperbaiki sifat optik lembaran yang dihasilkan tanpa mempengaruhi sifat kekuatan.

Kata kunci : Pitch , pulp TKS, alum, talk, pulp putih

Indriati,Lies

EVALUASI HASIL CETAK INK JET BEBERAPA KERTAS TULIS A / Lies Indriati,dkk.--Berita Selulosa : Vol.XXXV No.3-4 ; Halaman 50-59,1999

Kertas tulis A banyak digunakan pada proses pencetakan dengan printer ink-jet. Sampai dengan saat ini, kesesuaian karakteristik kertas tulis A untuk cetak ink-jet belum dievaluasi. Pada tulisan ini disajikan evaluasi kualitas hasil cetak ink-jet pada beberapa contoh kertas tulis A yang beredar di pasaran. Uji coba cetak menggunakan printer ink-jet jenis HP-Desk Jet 400 dengan tinta jenis HP 51626 A telah dilakukan dan hasilnya dievaluasi. Hasil studi ini menunjukkan bahwa, dalam batas tertentu, kertas tulis A dapat digunakan dengan cukup baik pada cetak ink-jet. Meskipun demikian, untuk cetak ink-jet berkecepatan tinggi, sifat daya serap air permukaan lembaran dan daya tolak air bagian tengah lembaran masih harus diperbaiki.

Kata kunci : Ink jet, intensitas, tembus cetak, dot

Indriati,Lies

PENGGUNAAN PULP MERANG SEBAGAI SUBSTITUSI LBKP PADA KERTAS TULIS-CETAK / Lies Indriati,dkk.--Berita Selulosa : Vol.XXXVI No.3-4; Halaman 38-47,2000

Semakin terbatasnya penyediaan pulp kayu untuk sumber serat pada proses pembuatan kertas mendorong dicarinya alternatif sumber serat lain, khususnya dari serat non kayu. Sebagai negara agraris, berbagai limbah pertanian merupakan alternatif yang cukup potensial. Merang merupakan salah satu sumber serat non kayu potensial yang tergolong ke dalam serat pendek. Penggunaan pulp merang sebagai pensubstitusi LBKP pada pembuatan kertas tulis-cetak telah dicoba pada skala laboratorium. Lembaran tangan bergramatur 50 dan 80 g/m2 dari campuran 20 % NBKP, 80-0 % LBKP dan 0-80 % pulp merang telah dibuat. Ke dalam

Page 46: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

46

lembaran ditambahkan bahan kimia kertas seperti kaolin 20 %, rosin 1 %, alum 2 %, dan pati kationik 1 %. Sebagai pembanding, dibuat pula lembaran blanko, tanpa penambahan bahan kimia. Dari hasil uji lembaran yang dibuat ternyata penggunaan pulp merang dapat meningkatkan sifat kelicinan dan kekuatan tarik lembaran kertas. Meskipun sifat kepadatan, pororsitas, penetrasi minyak, dan ketahanan cabutnya mengalami penurunan. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa pulp merang dapat digunakan sebagai sumber serat pendek untuk menggantikan LBKP pada pembuatan kertas tulis-cetak.

Kata kunci : Pembuatan kertas, pulp merang, kertas tulis cetak

Indriati,Lies

ASAL-USUL PERUBAHAN SPESIFIKASI KERTAS DASAR PENGGANDA TANPA KARBON SNI 14-2162 / Lies Indriati.--Berita Selulosa : XXXVII No.1-2 ; Halaman 24-32, 2001

Spesifikasi kertas dasar untuk kertas pengganda tanpa karbon jenis alih kimia yang ditetapkan dalam Standar Nasional Indonesia telah direvisi. Beberapa persyaratan yang mengalami perubahan adalah komposisi, gramatur, kadar air, pH, kelicinan, ketahanan tarik dan ketahanan sobek. Perubahan ini didasarkan kepada hasil pengujian contoh yang diterima,survai literatur serta masukan dari produsen dan konverter.

Kata kunci : Kertas, kertas dasar, kertas dasar pengganda tanpa karbon, SNI, revisi SNI

Indriati,Lies

KAJIAN PENERAPAN SNI 14-0440-1989 GRAMATUR KERTAS DAN KARTON / Lies Indriati,dkk.--Berita Selulosa : Vol.XXXVIII No.1-2 ; Halaman 16-21,2002

Dalam penerapan nilai numerik gramatur kertas dan karton yang telah ditetapkan dalam SNI 14-0440-1989 terdapat beberapa permasalahan. Pengkajian terhadap permasalahan tersebut dilakukan berdasarkan data uji gramatur kertas dan karton yang diperoleh dari laboratorium Balai Besar Selulosa. Dari pengkajian tersebut, nampaknya penerapan SNI 14-0440-1989 perlu ditinjau ulang agar sesuai dengan kondisi nyata di lapangan.

Kata kunci : Gramatur kertas dan karton, berat dasar, SNI

Indriati,Lies

KAJIAN PROSPEK PEMANFAATAN ZEOLIT PADA INDUSTRI KERTAS / Lies Indriati dan Jenni Rismijana.--Berita Selulosa : Vol.40 No.2 ; Halaman 56-62,2005

Page 47: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

47

Zeolit merupakan mineral alam yang dapat digunakan sebagai bahan penolong pada proses pembuatan kertas, diantaranya sebagai bahan pengisi kertas, pigmen salut, bahan pengendali sticky (pengotor yang bersifat lengket) pada kertas bekas. Penggunaan zeolit sebagai bahan pengisi kertas telah dikembangkan di beberapa negara. Di Jepang, bahan pengisi dari zeolit telah diproduksi secara komersial, di China telah diteliti dan diupayakan pemanfaatannya. Sementara di Indonesia, penggunaannya pada proses pembuatan kertas masih dalam penelitian dan pemanfaatannya di industri kertas belum dikembangkan. Hasil penelitian skala laboratorium yang dilakukan telah menunjukkan bahwa penggunaan zeolit sebagai bahan pengisi kertas belum memenuhi syarat. Hal ini disebabkan oleh kandungan bahan pengotor dan silika dalam zeolit alam cukup tinggi sehingga masih perlu pengolahan sebelum dimanfaatkan. Namun pada penggunaan zeolit sebagai bahan pengendali stickies, hasil penelitian menunjukkan potensinya yang prospektif menurunkan jumlah noda dan meningkatkan derajat putih kertas. Potensi zeolit tersebut di atas perlu dikembangkan potensinya dan diaplikasikan lebih lanjut mengingat ketersediaan zeolit yang cukup tinggi di Indonesia dan banyaknya industri kertas yang dapat memanfaatkan zeolit pada proses pembuatan kertasnya

Kata kunci : Zeolit, pemanfaatan, aditif, bahan pengisi, pembuatan kertas

Joudodibroto, Roehjati

PENYADAPAN PINUS MERKUSII DAN AKIBATNYA TERHADAP PEMBUATAN PULP UNTUK KERTAS / Joedodibroto Roehjati dan Alaudin.--Berita Selulosa : Vol.I No.4 ; Halaman 1-10,1965

A study of the effect of tapping of Pinus merkusii on pulp yield and pulp properties was made using untapped trees, trees still being tapped when felled and trees which had been tapped for six months and left to grow for 1,5 years afterwards, as raw material. A sulfate pulping method was used in a 4 liter laboratory digester and the beater evaluation made in a ten liter Niagara beater using TAPPI standards. The study reveals that there is a correlation between pulp yield and chemical constitution of the wood being pulped, especially that of the cellulose content. The lowest yield was obtained from segment behind tapped. This part was soaked with resin and had a very high axtractive content compared with other parts. The effect of tapping, however, was only local, so that parts of the tree for from the wound or streak would not show great differences in chemical constitution as well as in yield. Pulp properties were only slighly affected. Parts behind the streaks of trees which were still being tapped when felled showed almost no differences in yield with those of other parts of the tree as well as of an untapped trunk. An integrated utilization of Pinus merkusii forest for pulp wood and gum production is recommended.

Kata kunci : Penyadapan, Pinus merkusii, pembuatan pulp, kertas

Page 48: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

48

Joudodibroto, Roehjati

EFFECT MULTIPLE STAGE PULPING SEQUENCES ON RUBBERWOOD PULP CHARACTERISTICS / Joedodibroto Roehjati dan Alaudin.--Berita Selulosa : Vol.II No.2 ; Halaman 1-15,1966

Dalam pembuatan Dissolving pulp dari kayu karet dengan proses alkali peranan hidrolisa sangat penting. Hidrolisa yang diterapkan sebelum dilakukannya pemasakan dengan proses alkali (Prehidrolisa), dan kemudian diikuti dengan pemutihan bertingkat, menghasilkan pulp dengan kemurnian tinggi. Pentosan dari kayu karet ternyata mempunyai kestabilan alami, kestabilan ini meningkat sesudah mengalami pemasakan secara proses alkali. Hidrolisa dengan asam mineral sesudah pemasakan, dapat sedikit menurunkan kadar pentosan, dan setelah diputihkan secara bertingkat, pulp yang dihasilkan cukup tinggi kemurniannya.

Kata kunci : Dissolving pulp, pentosan, rubberwood pulp, pulping

Joudodibroto,Roehjati

KAYU KARET SEBAGAI SUMBER SELULOSA / Joedodibroto Roehjati dan Alaudin.--Berita Selulosa : Vol.V No.1 ; Halaman 1-6,1969

Dalam usaha untuk mendapatkan hasil tambahan bagi perkebunan karet, kayu karet dapat digunakan sebagai sumber selulosa . Serat kayu karet termasuk serat pendek dan mempunyai bilangan Runkel 0,48. Dengan dilakukan beating terhadap pulp, kekuatan kertasnya dapat dipertinggi. Kekuatan retak dan kekuatan tariknya naik, dan yang menyimpang dari kebanyakan serat, kekuatan sobek dan daya lipatnya juga naik. Dalam penggunaan kayu karet untuk dibuat rayon, pada proses alkali, kadar pentosan yang tinggi didalam kayu dapat dihilangkan dengan prehidrolisa pada 150 0C dan pemutihan bertingkat. Hidrolisa setelah pemasakan alkali tak dapat menghilangkan pentosan. Viskosa yang dibuat mempunyai sifat-sifat yang baik, hanya daya saringnya agak tinggi. Serat yang dihasilkan mem-punyai sifat-sifat serat rayon dan diperdagangkan. Lateks yang terbawa dalam pemasakan mungkin dapat menyebabkan kekuatan kertas naik, tetapi dalam pembuatan rayon menimbulkan kesukaran-kesukaran.

Kata kunci : Kayu karet, selulosa, bahan baku, viskosa

Joedodibroto,Roehjati

PULP UNTUK RAYON DARI KAYU KARET / Joedodibroto Roehjati.--Berita Selulosa : Vol.IX No.1 ; Halaman 1-11,1973

Pembuatan pulp mekanis akan memberikan pulp dengan rendemen paling tinggi dan pencemaran udara dan air yang rendah. Tenaga seluruhnya yang diperlukan untuk memisahkan serat adalah separuh dari tenaga yang dibutuhkan dalam pembuatan pulp secara kimia. Pulp mekanis merupakan pulp yang murah, yang

Page 49: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

49

mempunyai daya cetak yang baik akan tetapi tidak tahan simpan. Evaluasi pulp mekanis dilakukan dengan cara mikroskopi. Bentuk, struktur dan banyaknya partikel halus menentukan sifat-sifat pulp mekanis. Proses kayu asah batu dan kayu asah refiner dibicarakan. Proses kayu asah refiner lebih serba guna karena dapat diterapkan kepada kayudaun dari bermacam-macam spesies maupun kepada limbah penggergajian. Pemilihan lempeng refiner dengan pola serta kondisi penggergajian yang tepat merupakan hal-hal yang perlu diperhatikan agar didapat pulp yang sebaik mungkin. Penelitian dan pemilihan yang seksama harus dilakukan terhadap kayu-kayu Indonesia jika akan dibuat pulp mekanis. Penelitian pendahuluan perlu dimulai terhadap jenis-jenis yang berwarna muda dan rendah berat jenisnya diantara 60 jenis kayu perdagangan yang ada. Dalam rangka pemanfaatan kekayaan alam sebaik-baiknya maka pemakaian bahan baku kayu untuk kertas harus dilakukan sehemat mungkin. Hal ini dapat dicapai dengan menerapkan proses-proses pembuatan pulp rendemen tinggi dimana proses mekanis merupakan proses yang menghasilkan rendemen yang paling tinggi.

Kata kunci : Pulp rendemen tinggi, pulp mekanis, bahan baku

Joedodibroto,Roehjati

PEMBUATAN PULP RENDEMEN TINGGI (1) SUATU TINJAUAN PENDAHULUAN / Joedodibroto Roehjati.--Berita Selulosa : Vol.IX No.3 ; Halaman 135-138,1973

Kebutuhan akan pulp dan kertas terus naik dimana-mana, juga di Indonesia. Dalam memperbesar kapasitas produksi, bahan baku serat merupakan faktor pembatas. Pendayagunaan hutan sebagai sumber serat secara lebih baik dan ekonomis dapat dilakukan dengan menerapkan cara pembuatan pulp rendemen tinggi. Beberapa proses rendemen tinggi dibicarakan disini dengan menekankan kepada kecocokannya untuk kayudaun.

Kata kunci : Pulp rendemen tinggi, proses rendemen tinggi, kayudaun

Joedodibroto,Roehjati

PEMBUATAN PULP RENDEMEN TINGGI (II) PULP MEKANIS, BAHAN BAKU UTAMA KERTAS KORAN / Joedodibroto Roehjati.--Berita Selulosa : Vol.IX No.4 ; Halaman 194-201,1973

Pembuatan pulp mekanis akan memberikan pulp dengan rendemen paling tinggi dan pencemaran udara dan air yang rendah. Tenaga seluruhnya yang diperlukan untuk memisahkan serat adalah separo dari tenaga yang dibutuhkan dalam pembuatan pulp secara kimia. Pulp mekanis merupakan pulp yang murah, yang mempunyai daya cetak yang baik akan tetapi tidak tahan simpan. Evaluasi pulp mekanis dilakukan dengan cara mikroskopi. Bentuk, struktur dan banyaknya

Page 50: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

50

partikel halus menentukan sifat-sifat pulp mekanis. Proses kayu asah batu dan kayu asah refiner dibicarakan. Proses kayu asah refiner lebih serbaguna karena dapat ditrapkan kepada kayudaun dari bermacam-macam spesies maupun kepada limbah penggergajian. Pemilihan lempeng refiner dengan pola serta kondisi penggergajian yang tepat merupakan hal-hal yang perlu diperhatikan agar didapat pulp yang sebaik mungkin. Penelitian dan pemilihan yang seksama harus dilakukan terhadap kayu-kayu Indonesia jika akan dibuat pulp mekanis. Penelitian pendahuluan perlu dimulai terhadap jenis-jenis yang berwarna muda dan rendah berat jenisnya diantara 60 jenis kayu perdagangan yang ada. Dalam rangka pemanfaatan kekayaan alam sebaik-baiknya maka pemakaian bahan baku kayu untuk kertas harus dilakukan sehebat mungkin. Hal ini dapat dicapai dengan mengetrapkan proses-proses pembuatan pulp rendemen tinggi dimana proses mekanis merupakan proses yang menghasilkan rendemen yang paling tinggi.

Kata kunci : Pulp rendemen tinggi, pulp mekanis, bahan baku

Joedodibroto,Roehjati

PERSOALAN STANDARISASI KERTAS / Joedodibroto Roehjati.--Berita Selulosa : Vol.X No.3 ; Halaman 126-133,1974

Persoalan standarisasi kertas di Indonesia perlu penelaahan sepagi mungkin untuk dapat membantu dalam perkembangan industri kertas. Standar nomenklatur, standar kwalitas dan standar ukuran merupakan standar-standar yang diperlukan baik oleh konsumen maupun oleh produsen. Disarankan untuk memakai ISO untuk ukuran kertas sebagai titik tolak standarisasi kertas di Indonesia

Kata kunci : Standar industri kertas, standar nomenklatur, standar kwalitas, standar ukuran

Joedodibroto,Roehjati

ENTEROLOBIUM CYCLOCARPUM GRISEB POHON UNTUK PENGHIJAUAN DAN UNTUK KERTAS / Joedodibroto Roehjati.--Berita Selulosa : Vol.XI No.2 ; Halaman 55-64,1975

Enterelobium cyclocarpum merupakan jenis kayudaun yang tumbuh cepat dan baik pada tempat-tempat dengan iklim berlain-lainan dan ketinggian tempat yang berbeda-beda. Percobaan pendahuluan menunjukan bahwa jenis ini mudah dibuat pulp dan memberikan lembaran yang kuat, meskipun seratnya pendek. Hal ini disebabkan oleh komposisi kimia dan faktor-faktor morfologi serat lainnya. Pada umur 13,5 tahun jenis ini mempunyai kayu teras yang berwarna tua yang memberikan pulp dengan kekuatan lebih rendah serta warna yang tua dibandingkan dengan kayu gubal. Penelitian lanjutan dari sudut budidaya kehutanan maupun teknologi kertas akan lebih mengungkapkan potensi jenis ini

Page 51: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

51

untuk penghijauan maupun sebagai sumber serat untuk kertas.

Kata kunci : Enterolobium cyclocarpum griseb, bahan baku, sumber serat

Joedodibroto,Roehyati

BEBERAPA PROSPEK TEKNOLOGI KERTAS / Joedodibroto Roehjati.--Berita Selulosa : Vol.XII No.4 ; Halaman 167-173,1976

Menentukan langkah untuk merencanakan hari depan merupakan tantangan bagi berbagai kegiatan juga bagi industri kertas. Kenaikan kebutuhan kertas dari tahun ke tahun mengharuskan adanya usaha mencari penambahan bahan baku secara terus menerus. Pengelolaan hutan yang lebih baik, penambahan jenis-jenis unggul dari sudut teknologi kertas, serta penggunaan seluruh bagian pohon untuk kertas, memperbesar jaminan suplai bahan baku. Proses pembuatan pulp rendemen tinggi disertai perbaikan sifat-sifat pulp dengan berbagai cara dan usaha perpaduan dengan polimer sintetik memberikan berbagai kemungkinan produk baru

Kata kunci : Prospek teknologi kertas, bahan baku, pulp rendemen tinggi

Joedodibroto,Roehjati

KESATUAN ISTILAH DAN UKURAN KERTAS / Joedodibroto Roehjati, dan Soetamat.--Berita Selulosa : Vol.XIII No.4 ; Halaman 99-107,1977

Kesatuan pengertian terhadap suatu istilah akan mencegah adanya kesimpang siuran dalam interpretasi, sehingga mencegah kesalah-fahaman pemborosan atau kerugian dan melancarkan komunikasi. Beberapa istilah Indonesia serta definisinya dalam bidang pulp dan kertas disajikan untuk mendapat tanggapan dan persetujuan. Standar ukuran kertas menurut ISO yang didasarkan atas suatu sistem yang rasional merupakan usaha penyeragaman yang akan menyederhanakan dan melancarkan komunikasi internasional. Penerimaan standar ukuran ini sebagai standar Indonesia ternyata akan menguntungkan pabrik-pabrik kertas, karena lebar mesin kertas lebih dapat dimanfaatkan.

Kata kunci : Kesatuan istilah ukuran kertas, standar ukuran, ISO

Joedodibroto,Roehjati

PULP RENDEMEN TINGGI ALBIZIA FALCATARIA DAN PEMUTIHANNYA DENGAN HIDROGENPEROKSIDA / Joedodibroto Roehjati dan Wiliam T.Pangalila.--Berita Selulosa : Vol.XIII No.4; Halaman 120-126,1977

Albazia falcataria telah dibuat pulp dengan proses soda dingin dan proses NSSC. Kedua jenis pulp mempunyai rendemen 80% dengan derajat putih 67,8% GE untuk pulp soda dingin dan 57,4% GE untuk pulp NSSC. Percobaan pemutihan dengan

Page 52: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

52

H2O2 telah dilakukan pada 10% konsistensi dengan berbagai kondisi pemutihan untuk mempelajari pengaruh kadar H2O2 suhu, pH, waktu retensi dan penggunaan stabilisator. Derajat putih naik 15,6 satuan pada kondisi 2% H2O2, pH 13,3 - 11,4 pada 800C selama 2 jam dengan aditif 0,05% MgSO4 7H2O and 5% Na2SiO3 untuk kedua jenis pulp. Derajat putih pulp soda dingin menjadi 83,4% GE dan pulp NSSC 73% GE. Setelah penyimpanan selama 7 bulan terlihat sedikit penurunan dari derajat putihnya. Dilihat dari sudut ekonomi dan ekologi, pembuatan pulp dengan proses soda dingin dan pemutihan dengan H2O2 dari Albizia falcataria prospek baik.

Kata kunci : Pulp rendemen tinggi, Albizia falcataria, pemutihan, hidrogenperoksida

Joedodibroto,Roehjati

ALANG-ALANG (IMPERATA CYLINDRICA), A PROSPECTIVE FIBROUS RESOURCE FOR PULP AND PAPER IN INDONESIA / Joedodibroto Roehjati.--Berita Selulosa : Vol.XIV No.4 ; Halaman 1-8,1978

There are more thad 16 million hectares of alang-alang fields in Indonesia mostly outside Java, sothat it is worthwhile to study its potentialities as a fibrous resource for pulp and paper. Laboratory investigations has been made on the pulping of alang-alang by chemimechanical and chemical methods using NaOH as a pulping chemical. Various pulping temperatures were used : room temperature,There are more thad 16 million hectares of alang-alang fields in Indonesia mostly outside Java, sothat it is worthwhile to study its potentialities as a fibrous resource for pulp and paper. Laboratory investigations has been made on the pulping of alang-alang by chemimechanical and chemical methods using NaOH as a pulping chemical. Various pulping temperatures were used : room temperature,100 0C, - 135 0C, and a two stage pulping process at 125 0C, and 170 0C, with the options in mind in using equipment especially those of pressure vessels with various degrees of sophistication. The pulps obtained were of a lower yield compared to that of rice straw pulp obtained at similar cooking conditions, the kappa numbers were also higher, but the strength properties were considerably higher. A wide range of paper products could be obtained depending on the pulping technology chosen. Hope is expressed that the utilization of alang-alang weed for paper and board when connected thad the utilization of alang-alang weed for paper and board when connected with transmigration projects outside Java may open job opportunities.

Kata kunci : Alang-alang (Imperata Cylindrica), pulp paper in Indonesia, pulping

Joedodibroto,Roehjati

PEMANFAATAN ALANG-ALANG (IMPERATA CYLINDRICA) UNTUK KERTAS / Joedodibroto Roehjati.--Berita Selulosa : Vol.XVI No.3 ; Halaman 52-60,1980

Page 53: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

53

Percobaan pembuatan pulp alang-alang dengan proses soda telah dilakukan dan dibandingkan hasilnya dengan pulp jerami padi. Sifat-sifat fisik pulp alang-alang lebih unggul tetapi delignifikasinya lebih sukar. Pada peningkatan percobaan dari skala laboratorium ke skala pilot dialami kesukaran pencucian karena lambatnya drainase, dimana sel-sel parenkhim yang tidak dipisahkan sangat mengganggu. Pembuatan kertas cetak diatas mesin kertas komersial menghasilkan lembaran dengan sifat-sifat sepadan dengan kertas yang beredar dipasaran.

Kata kunci : Alang-alang(Imperata cylindrica), bahan baku kertas, skala lab.

Joedodibroto,Roehjati

PALM PLANTATION RESIDUES AS AN ALTERNATE SOURCE OF CELLULOSIC RAW MATERIAL FOR THE PULP AND PAPER INDUSTRY / Joedodibroto Roehjati.--Berita Selulosa : Vol.XVIII No.4 ; Halaman 95-100,1982

The utilization of forests and land by man mean changing the ecological balance which could have negative or positive implications depending on its management. In the developing countries there is increasing population pressures for land for food and dhelter. In the search for new fibrous resources for the paper industry the utilization of agricultural residues would mean sharing rather than competing for arable land so that this would give economic as well as environmental advantages. Preliminary oil-palm plantation in Indonesia. The alkaline pulping processes, soda sulfate and soda antraquinone were applied. Good pulping properties and sheets of good strength were obtained. The results compared well with those of commercial wood pulps. The utilization of palm plantation residues has good prospects.

Kata kunci : Palm plantation residues, raw material, pulp paper industry

Joedodibroto,Roehjati

PROSPEK PEMANFAATAN ECENG GONDOK DALAM INDUSTRI PULP DAN KERTAS / Joedodibroto Roehjati.--Berita Selulosa : Vol.XIX No.1 ; Halaman 3-7,1983

Eceng gondok adalah gulma air yang cepat tumbuh dan susah serta mahal pengendaliannya, tetapi mempunyai daya serap terhadap ion logam berat dan cemaran lainnya. Jika tanaman ini dipakai sebagai pembersih air buangan industri pulp dan kertas, sisa pakai tanaman akan menumpuk dan dapat dianggap sebagai sumber selulosa. Penelitian pemanfaatannya untuk pulp dan kertas telah dilakukan. Batang eceng gondok mempunyai kadar lignin rendah, tetapi peka terhadap suhu. Pembuatan pulp dengan proses soda pada suhu diatas 125 0C tidak memperbaiki delignifikasi, menghasilkan pulp berwarna tua dan berlendir yang susah dicuci dan disaring. Pembuatan pulp pada suhu rendah lebih baik.

Page 54: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

54

Dengan eceng gondok lebih mempunyai prospek untuk dipakai dalam industri kecil karton.

Kata kunci : Pemanfaatan eceng gondok, industri pulp dan kertas, air buangan

Joedodibroto,Roehjati

AQUATIC VERGETATION FOR PULP AND PAPER / Joedodibroto Roehjati.--Berita Selulosa : Vol.XXI No.2 ; Halaman 49-56,1985

Tiga dari sepuluh jenis gulma air penting dari Indonesia dan Asia Tenggara yaitu eceng gondok (Eichhornia crassipes). Scirpus grossus dan Panicum repens, telah diteliti mengenai kegunaannya sebagai bahan baku pulp dan kertas. Percobaan meliputi penentuan morfologi serat, komposisi kimia dan kelakuannya pada pembuatan pulp serta sifat-sifatnya. Dimensi serat dan komposisi kimia berbeda tidak saja antara spesies satu dan lainnya tetapi juga dalam spesies itu sendiri karena perbedaan tempat tumbuh. Pembuatan pulp soda eceng gondok pada berbagai suhu (27-150 0C) menunjukkan bahwa suhu tinggi tidak selalu mempermudah delignifikasi dan dapat pula mempersukar drainase pulpnya. Percobaan pembuatan pulp campuran antara eceng gondok dengan dengan jerami dengan proses soda dan proses soda dingin menunjukkan prospeknya untuk kegiatan dipedesaan.

Kata kunci : Aquatic vergetation, pulp, kertas, bahan baku pulp

Joedodibroto,Roehjati

BEBERAPA PROSPEK DAN MASALAH DALAM PEMANFAATAN SABUT KELAPA UNTUK PULP KERTAS / Joedodibroto Roehjati.--Berita Selulosa : Vol.XXVI No.1 ; Halaman 3-8,1990

Indonesia sebagai penghasil dan pengekspor kopra juga menghasilkan limbah sabut kelapa yang bervolume besar dan jumlahnya melebihi hasil kopranya. Sabut kelapa mengandung 45-55% serat dan 30-35% debu. Kemungkinan pemanfaatannya untuk kertas dikaji melalui pembuatan pulp soda dan sulfat serta dengan penambahan antrakinon (AK) dari sabut kelapa tua dan sabut kelapa muda. Ternyata proses yang paling sesuai adalah proses soda antrakinon karena dengan penambahan 0,15% AK kadar ligninnya dapat turun sampai 40 - 70%. Adanya debu sabut jika tidak dipisahkan selain mengganggu proses secara fisik juga mengganggu secara kimiawi, karena tingginya kandungan senyawa yang terlarut dalam air dan alkali encer memungkinkan adanya reaksi dengan sisa lignin yang menyebabkan warna gelap dari lembaran. Dengan penghilangan debu terlebih dahulu dapat diperoleh lembaran dengan kecerahan dua kali lipat. Meskipun serat sabut kelapa pendek tetapi pulp sabut terutama dari sabut muda dapat mengembangkan kekuatan sobeknya sampai 14,7-16,7 Nm2/Kg sepadan

Page 55: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

55

dengan pulp Pinus merkusii.

Kata kunci : Limbah sabut kelapa, pembuatan pulp soda sulfat

Joedodibroto,Roehjati

HAMBATAN DELIGNIFIKASI PADA PEMBUATAN PULP KIMIA AMPAS TEBU DAN BATANG JAGUNG PADA SUHU TINGGI / Joedodibroto Roehjati.--Berita Selulosa : Vol.XXVII No.4 ; Halaman 89-96,1991

Meskipun bahan baku utama kertas di Dunia adalah kayu, namun di Indonesia, bahan baku bukan kayu terutama yang berasal dari limbah pertanian masih merupakan bahan baku penting untuk industri kertas. Pada penelitian beberapa bahan non kayu berupa gulma, yaitu alang-alang dan eceng gondok, ternyata bahwa penerapan suhu yang relatif agak tinggi tidak meningkatkan delignifikasi, bahkan menghambatnya. Hal ini disebut kepekaan termis. Apakah kepekaan termis ini juga terdapat pada bahan baku yang berasal dari limbah pertanian? Untuk itu telah diteliti pada bagas (ampas tebu) dan batang jagung yang merupakan bahan baku kertas yang potensial di indonesia. Proses pemasakan dilakukan dengan proses soda menggunakan 14% NaOH, pada suhu 140 - 1700C. Sebagai pembanding dilakukan pemasakan pada kayu sengon. Dari segi kadar lignin, ketiga jenis bahan baku ini hampir sama, yang sangat berbeda adalah larutan dalam air caupun dalam 1% NaOH hambatan-hambatan delignifikasi memang terjadi pada suhu relatif tinggi, terutama untuk bahan baku yang mempunyai kelarutan tinggi dalam air panas dan 1% NaOH. Reaksi-reaksi penyebab yang mungkin terjadi dibicarakan dalam karangan ini.

Kata kunci : Delignifikasi, pembuatan pulp, ampas tebu

Joedodibroto,Roehjati

STUDI PERBANDINGAN KELAKUAN BATANG KAPAS DAN BATANG JAGUNG SEWAKTU PEMBUATAN PULP DENGAN PROSES ALKALI / Joedodibroto Roehjati.--Berita Selulosa : Vol.XXVIII No.3-4 ; Halaman 80-85,1992

Batang kapas dan batang jagung merupakan limbah pertanian yang sangat berbeda struktur fisiknya, akan tetapi hampir sama komposisi kimianya. Batang kapas mempunyai struktur padat berkayu sedangkan batang jagung lunak dan terbuka. Kandungan ligninnya disekitar 20%, dengan kelarutan dalam air panas dan alkali encer yang tinggi. Struktur padat dan kelarutan yang tinggi dari batang kapas menghambat delignifikasi sewaktu pembuatan pulp sehingga menghasilkan bilangan kappa yang lebih tinggi pada proses soda dengan penggunaan 18% soda dan suhu maksimum 170 0C. untuk mendapatkan pulp yang terputihkan perlu dilakukan pra-perlakuan dengan meremukkan batang-batang kapas, meren-

Page 56: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

56

damnya, mengekstraksinya dengan air panas disamping menambahkan aditif antrakinon. Batang jagung jauh lebih mudah terdelignifikasi. Suhu yang tinggi serta waktu pemasakan yang lama juga dapat menghambat delignifikasi, yang disebabkan oleh reaksi-reaksi karena tingginya senyawa-senyawa terlarut dalam air panas. Hal ini menyebabkan turunnya pH dan adanya rekombinasi dari fragmen lignin dan karbohidrat.

Kata kunci : Batang kapas, batang jagung, pembuatan pulp, proses alkali

Joedodibroto,Roehjati

CHARACTERIZATION STUDIES OF REFINER PULPS OF SOME WOOD SPECIES / Joedodibroto Roehjati.--Berita Selulosa : Vol.XXIX No.2 ; Halaman 33-39,1993

The experiment of using polyacrylamide, bentonite, and their mixture as retention aid has been done. The retention test was conducted with Dynamic Drainage Jar methode. The tested furnish consist of bleached kraft pulp and bleached short fiber pulp in the ratio 25% : 75%, 1,5% rosin size, 3% alum, and 20% clay. The results showed that the chemicals increased the retention of clay, fines, and drainage time. The best retention was achieved by using 1,5% bentonite and 0,06 - 0,08% polyacrylamide.

Kata kunci : Refiner, pulp, wood species

Joedodibroto,Roehjati

A COMPARATIVE STUDY OF PULPING AND PULP OF PINUS MERKUSII AND BAMBOO / Joedodibroto Roehjati.--Berita Selulosa : Vol.XXXI No.4 ; Halaman 9-14,1995

Comparative studies of bamboo pulps at kappa numbers 30-55 showed that the bamboo sheet strength properties were comprable with those of Pinus merkusii the bamboo pulps have a tendency to give sheets of higher tearing strength, while that of Pinus merkusii a higher tensile strength. As unbleached pulp bamboo pulp is a good alternative for softwood pulp.

Kata kunci : Pulping, pulp, Pinus merkusii, bamboo, pulping

Kaseno,Soeprapti

PENGARUH PENYADAPAN TERHADAP KADAR SARI KAYU TUSAM (PINUS MERKUSII JUNGH. ET DE VRIESE) / Soeprapti Kaseno dan Sri Margono.—Berita Selulosa : Vol.I No.2 ; Halaman 1-8,1965

The effect of tapping merkusii upon its extractive matters was studied. The

Page 57: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

57

extractive matters were sedarated from the samples using a one to two mixture of alcohol and benzina in a Soxhled apparatus. The Pinus merkusii trees were studied, the first tree had been tapped for 3 months and was still being tapped when felled. The second tree had been tapped for 6 months and had afterwards been left for 1,5 year before felling. The third tree has not been tapped. The effect of tapping was studies up to a hegght of 10 meters. The study reveals the following : waounding the tree stimulate the resin-yielding cells of the wood. Thus the formation of extraneous materials in the tree increases. Samples taken from the tree which had been tapped and then left for 1,5 year before felling, showed a high extractive content, especially at regions near the face of the wound. It can be seen even with the naked eye, that this part was heavily impregnated with resineous matters. The effect of tapping upon the parts of the tree above the waound was neglilible. Samples taken from the tree which was still being tapped, showed a lower than average extractive content, for most of the resin was secreted as oleoresin. The presence of branching and knots within the trunk of the tree, showed a high extractive content in that part of the tree and darker coloration of the wood. The influence ot tapping operation on other wood components was negligible

Kata kunci : Penyadapan, kayu tusam (Pinus merkusisi jungh. Et de vriese)

Kaseno,Soeprapti

BAMBU APUS (GIGANTOCHLOA APUS KURZ) PENYELIDIKAN MENGENAI PENGARUH UMUR TERHADAP SIFAT-SIFAT FISIS MORFOLOGIS DAN KIMIANYA / Soeprapti Kaseno.--Berita Selulosa : Vol.I No.5 ; Halaman 1-13,1965

Bamboo is an abundant material in Indonesia, it is found soattered across the islands, especially in Java and in Central and South Sulawesi. In this paper, an account is given of physical, morphological and chemical properties of Gigantochloa apus Kurz, in connection with the age and the part of culm. The fresh density (0.8-1.2 g/ml) and the ovendry density (0.6-0.8g/ml) of this bamboo, is higher for the oleder culm than the younger culm. Young bamboo culms contain more water than older culms (40-75%) and the top part within the same culm also contain more water than the lower part. Fiber length is 2.44-3.77 mm, and older culms have longer fibers than the young ones and within the same culm, the lower part has longer fibers than the upper part. Nodes have shorter fibers (average 1,49 mm). Liquor (5% NaOH solution) sorption into bamboo chips is fairly good. The sorption into the young bamboo or into internodes is better than into older bamboo or into the nodes. The total cellulose content of young bamboo is higher than older bamboo (56-63%), but the lignin content on the contrary is lower (15-28%). Within the same culm, the lignin content at the bottom part is higher than at the upper part, and at the nodes higher than at the internodes. Water solubility and 1% NaOH solubility is very high for Gigantochloa apus, 16-23% and 20-38% respectively and

Page 58: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

58

higher for younger culms than for older culms.The pentosan content is high 20-27%, higher for the younger culm tham for older culms, higher at the nodes than at the internodes. The ash content is high (2-4%). This preliminary investigations give valuable information for further study of bamboo in accordance to its suitability for pulp and paper and for the study of other bamboo species.

Kata kunci : Bambu apus (Gigantochloa apus kurz), umur bambu, sifat fisis morfologis, sifat kimia

Kaseno,Soeprapti

KOMPOSISI KIMIA PULP BAMBU APUS DAN PENGARUHNYA TERHADAP SIFAT-SIFAT KERTAS / Soeprapti Kaseno dan Alaudin.--Berita Selulosa ; Vol.IV No.1 ; Halaman 1-15,1968

Several sulphate cooking conditions were tried out on bamboo (Gigantocloa apus kurz) of varying age. No marked difference in yield was observed between bamboo of 6 months and that of 3 years. But generally pulps from older culms have higher permanganate numbers, alpha cellulose and ash contents and lower pentosan contents.The influence of hemicellulose on the papermaking properties of pulps was examined by treating bamboo sulphate pulps with various concentration of sodium hydroxide solutions for one hour at room temperature.Within the limit of the investigation, removal of hemicellulose from sulphate pulps affected the papermaking properties. Pulps with different lignin contents were prepared by chlorinating soda pulps and extracting them afferwards with alkali. Lignin has an adverse effect on the papermaking properties. From several soda cookings, it was found thad not only lignin affected the papermaking properties but also the duration of the cooking itselt. It was likely that longer cooking time in this experment, modified the pulp in such a way that it gave better performance during beating.

Kata kunci : Kompoisi kimia, pulp bambu apus, sifat kertas

Kaseno,Soeprapti

KRISTALISASI SELULOSA DARI LARUTAN TEMBAGA ETILENDIAMINA / Soeprapti Kaseno, dkk.-- Berita Selulosa : Vol.V No.2 ; Halaman 31-39,1969

Larutan encer selulosa dalam larutan tembaga etilendiamina dikristallisasikan pada suhu 30 0C. Kristalisasi terjadi sesudah 2-24 jam tergantung pada konsentrasi selulosa dan pengeceran dari larutan tembaga etilendiamina pengukur viskometris selama proses kristalisasi menunjukan penurunan tereduksi yang mungkin disebakan oleh pelarutan selulosa menjadi dispersi molekuler dan oleh degradasi rantai selulosa dalam bahan pelarut. Setelah kristalisasi mulai, kekentalan tereduksi tetap.

Kata kunci : Kristalisasi selulosa, larutan tembaga etilendiamina

Page 59: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

59

Kaseno,Soeprapti

MASALAH AIR BUANGAN / Soeprapti Kaseno.--Berita Selulosa : Vol.VII No.2; Halaman 53-65,1971

“Air buangan” (waste water) ataupun air selokan (sewage water) pada saat ini di Indonesia masih merupakan masalah yang belum mendapatkan perhatian semestinya. Dinegara-negara yang telah maju, air buangan/air selokan telah diharuskan menuruti peraturan-peraturan tertentu mengenai penjaluran dan pengolahannya. Namun demikian dinegara-negara inipun masalahnya belum sama sekali terselesaikan, lebih-lebih dalam air buangan industri dimana persoalannya bukan saja teknis tetapi juga menyangkut pembiayaan dan keadaan masarakat. Masyarakat Indonesia dari hari kehari makin menyadari petingnya kebersihan persediaan air, baik air tanah (groundwater) maupun air permukaan (surface water). Sedangkan makin padatnya penduduk dan majunya industri-industri bearti pula makin besarnya masalah pembuangan air kotor. Dari pihak industri ada gejala untuk membuang air buangannya begitu saja tanpa pengolahan terlebih dahulu atau dengan beberapa faktor seperti biaya pengolahan yang tidak kecil, atau menganggap tidak berbahaya dan mengandalkan adanya proses pembersihan sendiri (self purification) secara alami. Tulisan ini dimaksudkan untuk menggugah perhatian masyarakat mengenai pentingnya masalah air buangan ini ditinjau dari berbagai sudut, terlebih-lebih dalam masa pembangunan yang sedang dan akan berlangsung di Indonesia.

Kata kunci : Air buangan, proses aerobis, analisa air

Kaseno,Soeprapti

KAYU TEKAN PADA PINUS MERKUSII / Soeprapti Kaseno.--Berita Selulosa : Vol.IX No.4 ; Halaman 161-180,1973

Batang bengkok merupakan cacat pada Pinus merkusii yang ditanam diperkebunan-perkebunan di Indonesia. Sudah menjadi kenyataan di Negara-negara beriklim dingin seperti Skandinavia, bahwa kebengkokan pada kayu pinus, yang dihubungkan dengan terbentuknya kayu tekan yang lebih banyak, menghasilkan kayu dibawah nilai untuk pulp. Karena pada masa mendatang Pinus merkusii akan merupakan sumber utama kayu berserat panjang di Indonesia, maka suatu penelitian dilakukan terhadap hubungan antara kebengkokan pada spesies ini dan sifat-sifat pemasakan, komposisi kimia dan morfologi serat. Penelitian pendahuluan ini menunjukan bahwa pohon yang sangat bengkok menghasilkan pulp sampai 14% lebih rendah dari pada pohon yang lurus.

Kata kunci : Kayu tekan, Pinus merkusii

Page 60: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

60

Kencana,Yuniarti Puspita

PEMBUATAN CMC DARI PULP LARUT DAN PULP KERTAS ACACIA MANGIUM / Yuniarti Puspita Kencana,dkk.--Berita Selulosa : Vol.XXXII No.1 ; Halaman 13-16,1996

Untuk diversifikasi penggunaan pulp larut (dissolving pulp) dan pulp kertas dibidang derivat selulosa telah dilakukan penelitian pembuatan carboxymethyl cellulose (CMC) dari kedua jenis pulp tersebut, penggunaan 2-propanol, metanol, dan H2O sebagai media reaksi. Hasil percobaan menunjukkan CMC dari pulp larut derajat substitusinya lebih besar tetapi kekentalannya lebih kecil dibandingkan dengan CMC dari pulp kertas.

Kata kunci : Carboxymethyl cellulose (CMC), pulp larut, Acacia mangium

Kencana,Yuniarti Puspita

KARBOKSIMETILASI BAHAN BUKAN KAYU / Yuniarti Puspita Kencana.--Berita Selulosa : Vol.XXXII No.4 ; Halaman 17-23,1996

Telah dilakukan percobaan pembuatan Karboksimetil selulosa dari bahan pelepah dan tandan kosong kelapa sawit menggunakan media reaksi yang tetap (2-propanol, methanol, dan H2O) serta NaOH dan NaMCA yang bervariasi. Hasil percobaan menunjukkan karboksimetil pelepah kelapa sawit yang dihasilkan lebih baik dari karboksimetil tandan kosong kelapa sawit. Kondisi reaksi maksimum terjadi pada konsentrasi NaOH 20g dan NaMCA 26g, dengan nilai derajat substitusi 1,03 dan 0,89 masing-masing untuk karboksimetil pelepah kelapa sawit dan karboksimetil tandan kosong kelapa sawit.

Kata kunci : Karboksimetil, bahan baku bukan kayu, TKS.

Kencana,Yuniarti Puspita

KARBOKSIMETIL SELULOSA (CMC) DAN NBKP DAN PULP BAGAS / Yuniarti Puspita Kencana,dkk.--Berita Selulosa : Vol.XXXIV No.1 ; Halaman 7-11,1998

Penelitian pembuatan CMC dari pulp kertas NBKP dan pulp kertas bagas, dengan variasi reagen karboksimetilasi dan komposisi media reaksi telah dilakukan. Pulp kertas NBKP dan pulp kertas bagas digunakan sebagai bahan baku pembuatan CMC jenis teknis. Pembuatan CMC terdiri dari proses alkalisasi - karboksimetilasi - netralisasi - penyaringan dan pengeringan. 15-25 gr NaMCA digunakan sebagai reagen karboksimetilasi dengan variasi komposisi media reaksi iso propanol : metanol : air = (80-83,3)% : (6,2-10)% : (10-10,5)%. CMC yang dihasilkan dianalisa DS, kadar air dan viskositas larutan 2% CMC. DS dengan 0,5-0,8 dan kekentalan larutan 2% CMC 150-1640 cp dapat dihasilkan dari pulp kertas NBKP. Sedangkan CMC dengan DS 0,45-0,65 dengan viskositas 30-80 cp dapat dihasilkan dari pulp

Page 61: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

61

bagas.

Kata kunci : Karboksimetil selulosa (CMC), NBKP, pulp bagas

Kencana,Yuniarti Puspita

PEMANFAATAN REJEK VISKOSA INDUSTRI RAYON UNTUK SPONGE SELULOSA / Yuniarti Puspita Kencana dan Endang Ruchyat C.C.--Berita Selulosa : Vol.XXXVII No.3-4 ; Halaman 58-65,2001

Pemanfaatan rejek viskosa industri rayon untuk sponge selulosa sudah dilakukan. Produk yang dihasilkan berupa bahan penyerap yang digunakan untuk pembersih kaca dan alat-alat rumah tangga. Proses pembuatannya adalah dengan mencampur larutan rejek viskosa dengan komposisi tertentu dengan kristal Na2SO4. 10 H2O dan serat kapas. Campuran diaduk, dituangkan kedalam cetakan kemudian dipanaskan pada temperatur 110 0C selama 2 jam . Pada penelitian ini dipelajari pengaruh temperatur, waktu pemanasan, dan komposisi bahan terhadap sifat sponge yang dihasilkan. Kondisi optimum tercapai pada komposisi rejek viskosa : Na2SO4.10 H2O : serat kapas = 75 gr : 145 gr : 5 gr pada temperatur 1100C selama 2 jam. Dalam keadaan kering, sponge selulosa yang dihasilkan dapat menyerap air sebesar 26 kali lipat dari beratnya semula, dengan ketahanan tarik dan ketahanan sobek dalam keadaan basah masing-masing 2,53 kg/cm2 dan 2,42 kg/cm.

Kata kunci : Sponge, rejek viskosa, ketahanan tarik, ketahanan sobek

Kencana,Yuniarti Puspita

PEMBUATAN FENOL ADHESIF DARI KARBOKSIMETIL NON-KAYU / Yuniarti Puspita Kencana,dkk.--Berita Selulosa : Vol.XXXVIII No.3-4 ; Halaman 72-81,2002

Dewasa ini perekat dalam berbagai bidang sangat diperlukan, dari industri rumah tangga, konstruksi, kendaraan, instrumentasi, alat-alat listrik, keperluan dirgantara, militer, sampai industri perkayuan. Di dalam industri perkayuan banyak menggunakan perekat untuk papan tiruan seperti papan partikel, papan laminasi (papan sambung) maupun kayu lapis. Semua ini untuk mengefisienkan penggunaan kayu dalam rangka penekanan konsumsi kayu oleh industri kayu. Pada umumnya perekat yang digunakan adalah urea formaldehid, fenol formaldehid atau fenol adhesif dengan menambahkan suatu katalisator (asam kuat) dan bahan pengembang (tepung kayu, tepung kedelai, lignin yang terhidrolisa, karboksimetil kayu, karboksimetil non-kayu). Penggunaan bahan pengembang dalam pembuatan fenol adhesif (perekat) ini bertujuan untuk mendapatkan perekat yang homogen, kompak, dan mempunyai sifat keteguhan rekat cukup baik. Pembuatan fenol adhesif dengan menambahkan bahan

Page 62: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

62

pengembang karboksimetil non kayu (pelepah kelapa sawit) sudah dilakukan. Hasil analisa derajat substitusi karboksimetil non kayu yang digunakan untuk pembuatan perekat adalah 0,85 karena perekat yang dibuat merupakan perekat yang larut dalam air. Hasil uji keteguhan rekat menunjukkan bahwa kondisi temperatur tekan, waktu tekan dan komposisi akan mempengaruhi keteguhan rekat. Kondisi optimum dicapai pada temperatur tekan 120 0C, waktu tekan 40 menit dan perbandingan fenol : karboksimetil non kayu = 10 : 10, dengan keteguhan rekat 18 kg/cm2.

Kata kunci : Fenol adhesif, karboksimetil non kayu, katalisator, derajat substitusi, lignin terhidrolisa

Kencana,Yuniarti Puspita

PEMBUATAN SELULOSA ASETAT DARI LIMBAH RAMI DAN PROSPEKNYA SEBAGAI BAHAN MEMBRAN / Yuniarti Puspita Kencana,dkk.--Berita Selulosa : Vol.43 No.1 ; Halaman 39-50,2008

Limbah rami dari hasil proses penguraian serat industri tekstil mengandung selulosa cukup tinggi yang potensial dimanfaatkan untuk pembuatan pulp disolving. Diversifikasi penggunaan pulp disolving diantaranya untuk pembuatan selulosa asetat sebagai bahan membran ultrafiltrasi yang mempunyai keunggulan bersifat hidrofilik dan mudah dibiodegradasi. Proses pembuatan membran diawali dengan pembuatan pulp disolving yang dirubah menjadi produk selulosa asetat. Selulosa asetat yang dihasilkan dilarutkan dalam aseton dan formal amid pada berbagai variasi komposisi. Larutan selulosa asetat selanjutnya dicetak dan produknya dicuci. Pembuatan dan pengujian membran selulosa asetat dari pulp disolving komersial, dan pengujian membran selulosa asetat komersial dilakukan juga sebagai pembanding.Hasil menunjukkan bahwa kadar asetil 38,54% selulosa asetat dari pulp disolving limbah rami dapat diperoleh. Nilai ini mendekati kadar asetil yang diperoleh dari pulp disolving komersial sebesar 39,19% dan juga kadar asetil dari selulosa asetat komersial sebesar 39,58%. Membran selulosa asetat yang dihasilkan dari pulp disolving limbah rami mempunyai fluks air yang lebih rendah yaitu 22,92 L/jam.m2 dengan hasil rejeksi mencapai 74,2% bila dibandingkan dengan membrane selulosa asetat komersial. Hasil analisa Scanning Electrone Microscope (SEM) menunjukkan bahwa struktur membran selulosa asetat yang dihasilkan memiliki diameter pori antara 0,08 µm – 0,1 µm yang termasuk kategori membran asimetrik jenis membran ultrafiltrasi.

Kata kunci : Biodegradasi, fluks, hidrofilik, limbah rami, membran, selulosa asetat, rejeksi, ultrafiltrasi

Kurochman,Taufik

NILAI EKONOMI LIMBAH TANAMAN PADI SEBAGAI BAHAN BAKU PULP DENGAN TEKNOLOGI SEDERHANA / Taufik Kurochman dan Ligia Santosa.--

Page 63: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

63

Berita Selulosa : Vol.XXIII No.1 ; Halaman 11-15,1987

Jerami sebagai limbah tanaman padi terdapat cukup banyak. Jerami sebenarnya dapat dibuat pulp di pedesaan dengan menggunakan teknologi yang sederhana. Hasil pulp dapat dugunakan untuk membantu pengadaan pulp di pabrik kertas dan karton ataupun dapat digunakan untuk menghasilkan produk lain. Analisis Tekno-ekonomi pulp jerami yang diperoleh dengan teknologi sederhana ternyata dapat memberikan keuntungan dilihat dari waktu pengembalian modal dan tingkat pendapatan bunga.

Kata kunci : Nilai ekonomi, limbah tanaman padi, bahan baku pulp

Laboratorium Proyek Balai Rayon dan Selulosa

PENYELIDIKAN MENGENAI CARA PENYIMPANAN KAYU KARET (HEVEA BRASILIENSIS MA) / Laboratorium Projek Balai Rajon dan Selulosa.--Berita Selulosa : Vol.I No.1 ; Halaman 1-13,1965

Projek Balai Rayon dan Selulosa mengadakan penyelidikan terhadap kayu karet untuk mendapatkan data-data mengenai kemungkinan penggunaan kayu karet untuk bahan baku dissolving pulp. Juga telah diselidiki pengaruh cara serta lama penyimpanan (Storage) kayu terhadap komposisi kimianya serta hasil pemasakannya. Penyimpanan kayu dilakukan dengan tiga cara ialah : didalam ruangan beratap, diudara terbuka dan diredam didalam air, baik yang dikuliti (Barked), maupun yang tidak dikuliti (Unbarked). Batang-batang kayu yang diredam didalam air tidak diserang oleh blue stain, berbeda halnya dengan yang disimpan didalam ruangan beratap dan udara terbuka, dimana penyerangan blue stain sangat cepat, terutama batang-batang yang dikuliti. Kecepatan penyerangan blue stai ini tergantung kepada keadaan hawa udara disekitarnya, terutama kelembaban serta suhunya. Peredaman kayu didalam air menimbulkan bau busuk dalam waktu 1 - 2 Minggu dan pelaksanaannya tidak praktis untuk jumlah besar. Penyimpanan dengan cara penyiraman dengan air (spraying) juga dapat memperlambat pertumbuhan blue stain, meskipun tidak sebaik cara peredaman, akan tetapi lebih praktis pelaksanaannya. Pengaruh penyimpanan terhadap komposisi kimia dari kayu tidak nyata. Kadar pentosan dan bilangan permanganat dari pulp belum putih ada gejala penurunannya sebagai akibat penyimpanan. Pembuatan serpih (Chipping) semakin banyak yang hilang setelah kayu disimpan tiga bulan karena pelapukan. Hal ini tidak terjadi pada kayu yang disimpan dengan air (Direndam ataupun disirami). Dari Penyelidikan mikroskopis kayu karet serta pulpnya, ternyata bahwa penyimpanan dengan air tidak mengakibatkan kerusakan pada seratnya, percobaan-percobaan pendahuluan untuk pembuatan serat rayon dari pulp karet telah pula dikerjakan dan hasilnya cukup memuaskan.

Kata kunci : Penyimpanan kayu karet, bahan baku, serat rayon

Page 64: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

64

Laboratorium Projek Balai Rajon dan Selulosa

AGATHIS LORANTHIFOLIA DAN PINUS MERKUSII UNTUK KERTAS / Laboratorium Proyek Balai Rayon dan Selulosa.--Berita Selulosa : Vol.I No.3 ; Halaman 1-10,1965

Preliminary investigations on agathis laboranthifolia and pinus merkusii were carried out at the "Balai Rayon dan Selulosa", the Institute of Rayon and Cellulose, to check their suitability for paper pulp. Chemical analysis, morphological studies as well as technological experiments were carried out on both species. These experiments were carried out periodically, in order to see the effect of storage time or the extent of decay of the wood upon the chemical composition of the wood and the pulping process.

Kata kunci : Agathis loranthifolia, Pinus merkusii, kertas

Margono,Sri

DIMENASI SERAT DARI BEBERAPA KAYU DAN RUMPUT-RUMPUTAN DI INDONESIA / Sri Margono.--Berita Selulosa : Vol.V No.3 ; Halaman 61-69,1969

Beberapa tumbuh-tumbuhan dan kayu-kayuan Indonesia yang teridri dari beribu-ribu jenis dengan beraneka ragam sifat telah diteliti sifat – sifat morfologinya sebagai lagkah pertama untuk menentukan pemilihan baku pembuat kertas. Hal ini perlu karena sifat dari kayu-kayuan dan tumbuh-tumbuhan merupakan salah satu faktor yang menentukan sifat-sifat dan kegunaan kertas yang dihasilkan. Dimensi serat tersebut dipengaruhi oleh jenis dari tumbuh-tumbuhan, tempat didalam batang baik menurut ketinggian pohon maupun arah radial, umur, keadaan batang (disadap dan tidak disadap), keadaan tempat tumbuh yaitu keadaan tanah, letak geografis, iklim, dan faktor-faktor lainnya.

Kata kunci : Dimensi serat, kayu-kayuan, rumput-rumputan

Margono,Sri

KEMUNGKINAN PEMANFAATAN LIMBAH PENGERGAJIAN UNTUK INDUSTRI PULP DAN KERTAS DI KALIMANTAN SELATAN / Sri Margono dan Kahar Haryopuspito.--Berita Selulosa : Vol.IX No.4 ; Halaman 202-211,1973

Pada Tahun 1972, terdapat 366 penggergajian kayu di Kalimantan Selatan. Kapasitas produksi nyata dari penggergajian-penggergajian tersebut adalah 166,609 m3/tahun sedangkan limbah penggergajian terdiri 36.234 m3/Tahun serbuk gergaji dari 57,304 m3/tahun potongan kayu. Limbah ini belum dimanfaatkan sepenuhnya. Didaerah Banjarmasin dan Kuala Kapuas, yang terletak disekitar Martapura, limbah berupa potongan-potongan kayu berjumlah 95.000 m3/tahun. Ini dapat dijadikan bahan baku untuk memproduksi 126 ton/hari bahan karton

Page 65: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

65

gelombang atau 63 ton/hari kertas cetak /tulis.

Kata kunci : Limbah gerjaji, industri pulp dan kertas, Kalsel.

Muliah

AMPAS TEBU DAN PENGARUH PENYIMPANANNYA / Muliah.--Berita Selulosa : Vol.XI No.1 ; Halaman 1-10,1975

Ampas tebu adalah bahan baku pembuatan pulp yang mengandung banyak parenkhim dan tidak tahan simpan. Percobaan secara laboratoris terhadap pengaruh penyimpanan dengan beberapa cara menunjukan bahwa cara dan waktu penyimpanan mempengaruhi kadar asam bebas yang larut dalam air dan kelarutannya dalam air. Jika ampas tebu itu disimpan dalam tumpukan dalam keadaan mencapai 40 – 42 0C. Pengurangan berat dan kadar serat pada penyimpanan udara terbuka relatif kecil, sedangkan pada penyimpanan dalam air yang tidak mengalir kehilangan ini akan lebih besar.

Kata kunci : Ampas tebu, bahan baku, pengaruh penyimpanan

Muliah

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BERAT JENIS KAYU / Muliah.--Berita Selulosa : Vol.XII No.1 ; Halaman 1-11,1976

Variasi nilai berat jenis kayu dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Umur pohon, posisi batang, waktu dan cara penyimpanan, seperti yang telah dilakukan terhadap kayu Pinus merkusii, Hevea brasiliensis dan Eucalyptus saligna. Makin tua umur pohon, makin besar nilai derajat jenisnya dan makin tinggi posisi batang nilai berat jenis ini makin rendah. Penurunan berat jenis kayu yang disimpan didalam air, lebih kecil dari pada yang disimpan diudara terbuka. Disamping itu nilai berat jenis dipengaruhi pula oleh bentuk dan ukuran contoh yang digunakan.

Kata kunci : Berat jenis kayu, umur pohon, posisi batang, penyimpanan

Muliah

SERAT MERANG BEBERAPA VARIETAS PADI UNGGUL / Muliah.--Berita Selulosa : Vol.XII No.3 ; Halaman 109-121,1976

Penelitian telah dilakukan terhadap kadar dan sifat serat jerami padi unggul BP 5, PB 20, PB 26 C4 - 63 dibandingkan dengan merang biasa.Ternyata jerami padi unggul baru terdiri atas bermacam-macam bagian yaitu batang, upih, daun, mulai dari helai daun sedangkan merang hanya terdiri atas batang dan malai. Merang mengandung kadar serat tetinggi. Panjang serat serta penyebarannya bervariasi untuk tiap jenis dan dalam bagian setiap jenis padi.

Page 66: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

66

Kata kunci : Serat merang, varietas padi unggul

Muliah

PENYERAPAN LARUTAN NAOH OLEH BEBERAPA SPESIES KAYU SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA / Muliah.--Berita Selulosa : Vol.XIV No.3 ; Halaman 1-8,1978

Dengan menggunakan larutan NaOH telah dilakukan percobaan peresapan pada tekanan atmosfir pada kayu Hevea brasiliensis, Dacrydium spp dan Eucalyptus saligna dalam bentuk kubus dan serpih. Dari percobaan yang dilakukan dengan berbagai variasi, telah dapat dipelajari sifat-sifat peresapan dengan perubahan: Konsentrasi larutan NaOH, temperatur, ukuran serpih kadar air, waktu peredaman, lama penyimpanan kayu dan adanya zat-zat ekstraktif didalam kayu.

Kata kunci : NaOH, spesies kayu, faktor pengaruh

Muliah

SIFAT SERAT BAGIAN BATANG, CABANG DAN ANAK CABANG PADA POHON EUCALYTUS DEGLUPTA / Muliah.--Berita Selulosa : Vol.XV No.4 ; Halaman 95-99,1979

Suatu studi telah dilakukan untuk membandingkan sifat serat bagian batang, cabang dan anak cabang pohon Eucalyptus deglupta. Ternyata bahwa berat jenis kayu pada batang lebih rendah dibanding dengan cabang dan anak cabang sedangkan besarnya bervariasi menurut ketinggian pohon. Bilangan Runkel serat serta kadar alfa selulosa pada batang lebih rendah sedangkan kadar lignin dan sari lebih tinggi. Disamping itu kesetimbangan penyerapan larutan NaOH 5% dalam batang lebih cepat tercapai.

Kata kunci : Sifat serat batang, Eucalytus deglupta, bilangan Runkel

Muliah

HUBUNGAN BERAT JENIS KAYU DENGAN SIFAT PENYERAPAN CAIRAN DALAM KAYU MANGROVE / Muliah.--Berita Selulosa : Vol.XVI No.2 ; Halaman 32-37,1980

Penelitian daya serap air dan larutan alkali dari berbagai jenis kayu mangrove telah dilakukan dan memberikan gambaran bahwa daya serap terhadap cairan tersebut dipengaruhi oleh berat jenis kayu. Pembuatan pulp dari campuran kayu mangrove dapat dilakukan dengan memilih jenis kayu berdasarkan berat jenisnya.

Kata kunci : Berat jenis kayu, sifat penyerapan, kayu mangrove

Page 67: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

67

Muliah

PENELITIAN PEMBUATAN PULP KERTAS DENGAN BAHAN BAKU KAYU FLAMBOYAN / Muliah dan M.Sayuti.--Berita Selulosa : Vol.XVII No.3 ; Halaman 59-63,1981

Penelitian pemasakan kayu flamboyan (Delonix regia) telah dilakukan dengan memakai proses sulfat, baik dalam skala laboratorium maupun pilot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kayu ini cukup baik untuk digunakan sebagai bahan baku pembuatan kertas. Dengan kondisi pemasakan yang tidak terlalu kuat menghasilkan pulp dengan bilangan permanganat yang relatif rendah, juga rendemen pulp yang diperoleh cukup tinggi.

Kata kunci : Pembuatan pulp kertas, bahan baku, kayu flamboyan

Muliah

PEMANFAATAN TANAMAN KASO (SACCHARUM SPONTANEUM) UNTUK PEMBUATAN KERTAS / Muliah dan Rasimin Sujono.--Berita Selulosa : Vol.XVIII No.3 ; Halaman 61-65,1982

Kaso (Saccharum spontaneum) adalah tanaman rumput-rumputan yang tumbuh liar dilereng dekat sungai dan dipadang alang-alang. Penelitian batang kaso telah dilakukan terhadap morfologi serat, komposisi serat dan pembuatan pulp skala laboratorium. Panjang serat terletak antara 1,75 - 2,01 mm, kadar selulosa sedikit lebih tinggi dan kadar lignin sedikit lebih rendah bila dibandingkan dengan bagas. Pembuatan pulp kaso proses soda dan soda antrakinon dengan kepekatan soda 12,14 dan 16%, suhu 125, 135 dan 150 0C dapat menghasilkan rendemen pulp sekitar 46% dengan bilangan permanganat sekitar 15. Ditinjau dari sifat pulp yang dihasilkan ternyata bahwa kondisi pemasakan optimum adalah pada pemakaian alkali 16% dengan suhu 135 0C. Pulp kaso membutuhkan waktu penggilingan lebih lama, sedangkan sedangkan kekuatan lembarannya cukup

Kata kunci : Kaso (Saccharum spontaneum), pembuatan kertas, bahan baku

Muliah

PENGARUH PRA PERLAKUAN SERPIH TERHADAP SIFAT PULP RENDEMEN TINGGI ALBIZIA FALCATARIA / Muliah dan Uzair.--Berita Selulosa : Vol.XXIII No.4 ; Halaman 106-111,1987

Percobaan pembuatan pulp rendemen tinggi dengan proses soda abu-sulfit dan proses soda sulfit dari kayu Albizia falcataria dengan praperlakuan rendemen serpih dalam air dan larutan 1% NaOH telah dilakukan. Proses soda abu-sulfit dengan kondisi bahan kimia Na2CO3 8,4% dan Na2SO3 7,1% terhadap bahan baku kering tanur dapat menghasilkan pulp kimia mekanis dengan rendemen antara 86,43 - 92,89%. Pengaruh perendaman serpih dalam air dapat melancarkan

Page 68: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

68

penggilingan dengan refiner sedangkan perendaman dalam larutan 1% NaOH dapat menghasilkan pulp semi kimia dan meningkatkan kekuatan pulpnya. Proses soda sulfit dengan bahan kimia NaOH dan Na2SO3 pada kondisi yang sama seperti pada proses soda abu sulfit menghasilkan pulp semi kimia dengan rendemen antara 76,80 - 80% dengan kekuatan fisik yang cukup baik.

Kata kunci : Serpih, pulp rendemen tinggi, Albizzia falcataria

Muliah

KEKASARAN SERAT PULP KERTAS DARI BERBAGAI BAHAN BAKU / Muliah dan Wawan Kartiwa Haroen.--Berita Selulosa : Vol.XXV No.4 ; Halaman 97-102,1989

Kekasaran serat pulp yang dinyatakan sebagai berat serat pada panjang 100 m merupakan salah satu parameter yang ada kaitannya dengan sifat fisik lembaran pulp kertas. Penentuan kekasaran serat pulp pada 18 spesies kayu dan bukan kayu serta hubungannya dengan morfologi serat telah dilakukan. Makin panjang seratnya, gambaran mengenai sifat fisik lembaran pulpnya dapat lebih dilengkapi.

Kata kunci : Kekasaran serat, pulp kertas, bahan baku, sifat fisik

Muliah

PULP PUTIH DARI PEMASAKAN CAMPURAN BATANG JAGUNG DAN BAGAS UNTUK KERTAS / Muliah,dkk.--Berita Selulosa : Vol.XXVI No.1 ; Halaman 9-13,1990

Pemasakan campuran dengan beberapa komposisi batang jagung dan bagas dalam proses soda dan soda antrakinon serta pemutihan dengan tahapan CEH dan CEHP pada skala laboratorium telah dilakukan. Dengan komposisi batang jagung dan bagas 50:50, dengan menggunakan NaOH 14%, antrakinon 0,1%, pada pemasakan dengan suhu maksimum 150 0C, didapat rendemen yang agak tinggi (54%), bilangan kappa yang rendah (12,8) dan kekuatan fisik pulpnya yang cukup tinggi. Pemutihan dengan tahapan CEHP dapat mengurangi penggunaan hipokhlorit sebanyak 25%, meningkatkan kemantapan warna, viskositas dan kekuatan fisik pulp putihnya, sedangkan nilai rendemen dan derajat putih hampir sama dengan tahapan CEH yaitu sekitar 44% dan 80% 0GE.

Kata kunci : Pemasakan campuran, batang jagung, bagas, kertas

Musianti

PENENTUAN BELERANG DALAM SERAT RAYON UNTUK MENGEVALUASI PROSES PENCUCIAN SERAT / Musianti dan Yusup Setiawan.--Berita

Page 69: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

69

Selulosa : Vol.XXIV No.2-3 ; Halaman 48-53,1988

Kadar belerang dalam serat rayon harus serendah mungkin, karena belerang dapat mengganggu penampilan dan "rasa pegang" serat. Pencucian serat rayon menggunakan larutan Na2S 5 g/l selama 3 menit dapat memberikan kadar belerang sisa yang cukup rendah yaitu sekitar 0,0165%. Analisa kadar belerang sisa didalam serat rayon dilakukan dengan cara spektrofotometri U.V. dan polarografi. Cara-cara analisa dikemukakan secara terperinci dan hasil percobaan menunjukkan bahwa cara spektrofotometri U.V. lebih baik hasilnya dan lebih sederhana dalam pengerjaannya.

Kata kunci : Penentuan belerang, serat rayon, proses pencucian serat

Ngatidjo

PULP JERAMI DAN KARTON BEKAS SEBAGAI BAHAN SERAT DALAM PEMBUATAN ETERNIT / Ngatijo,dkk.--Berita Selulosa : Vol.XXIV No.1 ; Halaman 13-18,1988

Penggunaan pulp jerami dan pulp karton bekas sebagai bahan serat dalam pembuatan eternit dengan tangan telah dicoba menggunakan adonan semen 60%, kapur 32% dan pulp 8%. Pulp jerami diperoleh dari hasil pemasakan skala laboratorium dengan proses soda dingin, dengan variasi pemakaian soda kostik 0 sampai 10%.Ternyata pulp jerami dari hasil pemasakan proses soda dingin pada pemakaian NaOH 10% dan 8% dapat menghasilkan eternit dengan kuat lentur yang cukup baik, penambahan pulp karton bekas pada umumnya dapat lebih menaikan sifat ini. Namum demikian sifat ini masih agak lebih rendah dibanding dengan eternit yang menggunakan pulp karton bekas 100% atau majun 100%.

Kata kunci : Pulp jerami, karton bekas, bahan serat, eternit

Ngatidjo

PEMBUATAN ETERNIT SKALA INDUSTRI KECIL DENGAN PULP KENAF SEBAGAI BAHAN SERAT / Ngatijo,dkk.--Berita Selulosa : Vol.XXVI No.3 ; Halaman 63-69,1990

Percobaan pembuatan eternit skala industri kecil dengan pulp kenaf sebagai bahan serat telah dilakukan. Pemasakan serat kenaf menggunakan proses soda dingin, jumlah alkali pemasak divariasi dari 0 - 15% dan dari masing-masing variasi dibuat eternit dengan berbagai komposisi. Hasil percobaan menunjukkan bahwa jumlah alkali pemasak maupun variasi komposisi eternit mempengaruhi sifat-sifat eternit yang dihasilkan. Eternit yang dibuat dari pulp kenaf 10% dan 15% NaOH pada komposisi 50% semen, 42% kapur dan 8% pulp, mempunyai kuat lentur setingkat dengan eternit majun. Bahkan pada komposisi 60% semen, 32% kapur dan 8% pulp melebihi kuat lentur eternit majun

Page 70: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

70

Kata kunci : Eternit, industri kecil, pulp kenaf, bahan serat

Ngatidjo

PENGGUNAAN CAMPURAN POLIAKRILAMIDA DAN BENTONIT SEBAGAI BAHAN PERENTESI / Ngatijo dan Jenni Rismijana.--Berita Selulosa : Vol.XXIX No.1; Halaman 13-17,1993

Percobaan penggunaan bentonit, poliakrilamida dan campuran keduanya sebagai bahan peretensi telah dilakukan. Pengujian retensi dilaksanakan sebagai menggunakan Dynamic Drainage Jar. Furnish yang diuji terdiri dari 25% pulp kraft putih derajat panjang, 75% pulp kraf putih serat pendek 1,5% darih rosin, 3% alum, dan 20% kaolin hasil pengujian menunjukkan bahwa bahan peretensi yang ditambahkan cukup baik untuk menaikkan retensi kaolin, retensi fine dan waktu drainase. Retensi terbaik dicapai oleh penambahan campuran 1,5% bentonit dan 0,06 - 0,08% poliakrilamida.

Kata kunci : Poliakrilamida, bentonit, bahan rentesi

Ngatidjo

PENINGKATAN MUTU SERAT DAUR ULANG / Ngatijo,dkk.--Berita Selulosa : Vol.XXXI No.2; Halaman 18-23,1995

Telah dilaksanakan percobaan peningkatan mutu serat daur ulang dengan cara fraksionasi, yaitu pemisahan serat panjang dan serat pendek dengan melewatkan suspensi pulp pada saringan 16 mesh. Serat daur ulang terdiri dari campuran pulp koran bekas dan pulp kertas kantor putih pada berbagai nilai perbandingan. Ada dua fariasi yang dilakukan yaitu komposisi pulp koran bekas dan derajat giling fraksi serat panjang hasil fraksionasi. Hasil percobaan menunjukkan bahwa komposisi pulp dan derajat giling mempengaruhi kekuatan lembaran, dan perlakuan fraksionasi dapat menghasilkan lembaran dengan kekuatan yang lebih baik.

Kata kunci : Peningkatan mutu serat, daur ulang, fraksionis

Ngatidjo

PENGAMATAN MIKROSKOPIS SERAT DAUR ULANG / Ngatijo,dkk.--Berita Selulosa : Vol.XXXI No.3 ; Halaman 19-23,1995

Percobaan pengamatan mikroskopis serat daur ulang sebagai penduga tingkat kerusakan serat telah dilakukan proses daur ulang 0,1, 2 dan 3 dilakukan dengan simulasi pembuatan kertas baru dan pemakaiannya melalui teknik pencemaran dipercepat. Hasil percobaan menunjukkan bahwa secara umum terjadi perubahan struktur serat dan penurunan kekuatan serat, penurunan terbesar terjadi pada serat

Page 71: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

71

daur ulang 0 ke 1, sedangkan pada daur ulang berikutnya penurunan kekuatan relatif kecil.

Kata kunci : Mikroskopis serat, daur ulang

Ngatidjo

PENGARUH PENGGILINGAN PADA KONDISI ALKALI TERHADAP KUALITAS SERAT DAUR ULANG KOTAK KARTON GELOMBANG BEKAS / Ngatijo,dkk.--Berita Selulosa : Vol.XXXIII No.1 ; Halaman 8-12,1997

Peningkatan kualitas serat daur ulang kotak karton gelombang (KKG) bekas dengan cara penggilingan alkalis telah dilaksanakan pada skala laboratorium. Kondisi alkali pada stok diatur dengan menambahkan NaOH sebanyak 0 sampai 1,5% dari berat kering serat. Proses penggilingan dilakukan pada berbagai waktu giling. Selanjutnya dibuat lembaran tangan dengan gramatur 80 g/m2 tanpa penambahan bahan kimia penolong dan kemudian diuji. Selain itu dilakukan pula fraksionasi serat terhadap stock hasil penggilingan. Hasil penggilingan menunjukkan bahwa penggilingan secara alkali nyata dapat memperbaiki kualitas serat hasil daur ulang. Kemudian optimum dicapai pada penambahan NaOH kurang dari 1%, sedangkan penambahan diatas 1% cenderung menurunkan kekuatan lembaran.

Kata kunci : Penggilingan, kondisi alkali, serat daur ulang, kotak karton gelombang

Ngatidjo

EVALUASI BERBAGAI CONTOH KALSIUM KARBONAT SEBAGAI BAHAN PENGISI KERTAS / Ngatijo.--Berita Selulosa : Vol.XXXIV No.2 ; Halaman 47-52,1998

Pengujian sifat fisika dan kimia berbagai contoh kalsium karbonat telah dilakukan. Contoh terdiri dari 5 jenis kalsium karbonat alam dan 7 jenis kalsium karbonat sintetis. Pada umumnya hasil uji menunjukkan bahwa contoh kalsium karbonat sintetis lebih baik dibandingkan kalsium karbonat alam. Contoh terbaik kalsium karbonat memiliki kadar CaCO3, 96,3%, derajat putih 97,2%, ukuran partikel kurang dari mikron 36%, dan daya kikis 15,3 mg.

Kata kunci : Kalsium karbonat, bahan pengisi kertas

Nogi,I.M.

RAYON DARI KAYU KARET / I .M.Nogi.--Berita Selulosa : Vol.II No.1 ; Halaman 1-21,1966

The possibility of producing rayon fiber from hevea pulp was studied. Purity of the

Page 72: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

72

pulp was necessary and this was obtained by prehydrolys and six-stage bleaching, which include cold alkali extraction. Slurry system with a ratio of 1 : 40 was esed during steeping process and a press factor of 2.7 - 2.8 was found suitable. The reactivity of carbon disulfide during xanthation was good and its concentration effected the colour of the viscose, the gamma number and the rate of ripening. Impure pulp caused difficulties during filtration and spinning, but the addition of a detergent improved the spinning process. Weaving, dyeing and finishing was experimented

Kata kunci : Rayon, kayu karet

Nur Aini,Mukahromah

PROSES PEMUTIHAN ZEOLIT SEBAGAI BAHAN PENGISI KERTAS / Mukharomah Nur Aini dan Lies Indriati.--Berita Selulosa : Vol.42 No.1 ; Halaman 23-28,2007

Penggunaan zeolit sebagai bahan pengisi kertas belum banyak dikembangkan di Indonesia, padahal zeolit memiliki karakteristik mirip dengan kaolin yang merupakan salah satu bahan pengisi kertas komersial. Pada umumnya zeolit alam mengandung zat pengotor cukup tinggi diantaranya Fe2O3 sehingga derajat putihnya rendah dan belum memenuhi persyaratan bahan pengisi kertas. Agar dapat digunakan sebagai bahan pengisi kertas, zeolit alam perlu diolah untuk ditingkatkan derajat putihnya dengan proses pemutihan. Penelitian pemutihan zeolit menggunakan bahan pemutih natrium ditionat dan EDTA telah dilakukan. Pada proses pemutihan zeolit, natrium ditionat digunakan untuk mereduksi Fe2O3 menjadi FeO yang lebih mudah larut dalam air. Jumlah FeO dan Fe2O3 yang terlarut dalam air diperbesar oleh anion EDTA yang mengikat ion Fe2+ dan ion Fe3+ yang terlarut dalam air. Pada penelitian ini, natrium ditionat 3% dan EDTA 1% ditambahkan ke dalam suspensi zeolit dengan konsentrasi 25 %. Reaksi pemutihan dilakukan selama 1 jam. Penelitian ini mempelajari pengaruh variabel operasi yaitu pH dan temperatur terhadap kenaikan derajat putih zeolit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemutihan zeolit dengan natrium ditionat dan EDTA mampu meningkatkan derajat putih zeolit sebesar 9,25 %. Kondisi optimum proses pemutihan terjadi pada pH 2 dan suhu 70 0C.

Kata kunci : Zeolit, bahan pengisi kertas, derajat putih, natrium ditionat, ETDA

Oedijono

SERAT RAYON DARI PULP ALFA KAYU EUCALYPTUS UROPHYLLA / Oediyono,dkk.--Berita Selulosa : Vol.XIX No.3 ; Halaman 93-98,1983

Percobaan pembuatan serat rayon dari Eucalyptus urophylla telah dilakukan secara laboratorium. Dari jenis kayu yang cepat tumbuh ini dapat dihasilkan pulp

Page 73: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

73

alfa yang berkadar alfa selulosa cukup tinggi. Dalam pembuatan rayon, dengan kondisi reguler, dihasilkan viskosa yang bertetapan sumbat (KW) rendah. Hal ini didukung pula dengan bilangan gamma yang cukup baik. Viskosa dapat dipilin dengan lancar dan mempunyai sifat kekuatan dan mulur yang menyamai sifat rayon biasa.

Kata kunci : Serat rayon, alfa selulosa, Eucalyptus urophylla, viskosa

Oediyono

PERTIMBANGAN EKONOMI PENGGUNAAN BAGAS SEBAGAI BAHAN BAKU PULP / Oediyono,dkk.--Berita Selulosa : Vol.XXI No.4 ; Halaman 147-153,1985

Dengan bertambahnya prosuksi gula akibat peningkatan jumlah produk dan taraf hidup masyarakat, maka jumlah bagas yang diperoleh meningkat pula. Bagas, disamping sebagai bahan energi dibabrik gula, juga digunakan sebagai bahan baku pulp. Dalam penelitian ini, nilai ekonomi bagas sebagai bahan energi serta sebagai bahan baku pulp diteliti dan dibandingkan. Dari penelitian disimpulkan bahwa nilai tambah bagas sebagai bahan baku pulp tanpa mempertimbangkan nilai kalorinya, lebih tinggi dibandingkan dengan nilai tambah bagas sebagai bahan energi. Perhitungan ini didasarkan atas letak pabrik gula yang berada dalam radius maksimum 80 km dari pabrik pulp.

Kata kunci : Nilai ekonomi, bagas, bahan baku pulp

Oediyono

PULP KENAF (HIBISCUS CANABINUS) SEBAGAI BAHAN BAKU KERTAS SIGARET / Oediyono,dkk .--Berita Selulosa : Vol.XXVII No.2 ; Halaman 31-39,1991

Pendirian beberapa pabrik kertas sigaret, masih menggunakan pulp yang diimpor. Sifat dari pulp untuk kertas sigaret adalah mampu menghasilkan kertas tipis dengan ketahanan tarik yang relatif tinggi serta memiliki keruahan (bulk), porositas dan kecepatan bakar tertentu. Penelitian pembuatan kertas sigaret dari pulp kulit batang kenaf hasil pemasakan dengan 11% alkali aktif + 0,1% antrakinon dan diputihkan serta digiling sampai derajat giling 50 cc CSF, menghasilkan ketahanan tarik yang memadai sebagai bahan baku kertas sigaret. Penambahan CaCO3 belum mencapai retensi yang diinginkan. Disarankan dengan penambahan beberapa persen serat pendek yang sesuai (misal : esparto), retensi CaCO3 akan naik. Kandungan pentosan dalam pulp diperkirakan tidak mengganggu bau kertas sigaret.

Kata kunci : Pulp kenaf (Hibiscus canabinus), bahan baku, kertas sigaret

Page 74: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

74

Oediyono

KARAKTERISTIK KERTAS SIGARET / Oediyono dan Ngatijo.--Berita Selulosa : Vol.XXIX No.1 ; Halaman 3-9,1993

Kertas sigaret adalah suatu jenis kertas khusus yang telah diproduksi oleh beberapa pabrik di Indonesia dan pemasarannya telah mencakup dalam dan luar negeri. Untuk mengetahui kualitas kertas sigaret yang beredar di pasaran, dilakukan pengujian pada beberapa contoh kertas produksi pabrik-pabrik serta contoh-contoh dari konsumen kertas sigaret. Hasil uji menunjukkan bahwa kualitas kertas sigaret yang beredar di pasaran, sebagian besar telah memenuhi spesifikasi standar pembanding.

Kata kunci : Kertas sigaret, kertas khusus

Oey, Sioe Hay

RETENSI BAHAN PENGISI DALAM KERTAS / Oey Sioe Hay.--Berita Selulosa : Vol.IX No.4 ; Halaman 181-193,1973

Persoalan retensi bahan pengisi kaolin dan kalsium karbonat didalam kertas telah dipelajari dengan menggunakan pulp bagas dan pulp pinus. Percobaan-percobaan telah dilakukan dengan menggunakan pulp dengan derajat giling berlain-lainan, serta penggunaan suspensi bahan pengisi dengan bermacam-macam konsentrasi. Pengaruh retaminol, sebuah bahan pembantu retensi juga dipelajari disini.

Kata kunci : Retensi bahan pengisi, kertas, pulp

Oey, Sioe Hay

HUBUNGAN ANTARA BILANGAN KAPPA, BILANGAN PERMANGANAT, RENDEMEN PULP DAN BILANGAN-BILANGAN LAIN / Oey Sioe Hay.--Berita Selulosa : Vol.X No.1 ; Halaman 25-36,1974

Telah diusahakan untuk mencari hubungan antara bilangan kappa dan bilangan permanganat, rendemen pulp dan bilangan-bilangan lain yang sering digunakan untuk mengatur proses dalam pabrik kertas. Bilangan-bilangan tersebut diterangkan dengan singkat bersama ringkasan cara memperolehnya. Harga bilangan kappa dan bilangan permanganat dibicarakan agak terperinci karena diperlukan untuk mendapatkan hubungan antara bilangan kappa dan bilangan permanganat 25 ml.

Kata kunci : Bilangan kappa, bilangan permanganat, rendemen pulp

Page 75: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

75

Oktavia,Evie

STUDI AWAL POLIMERISASI OPAL STIRENA-BUTILAKRILAT BERUKURAN SERAGAM SECARA NANOTEKNOLOGI / Evie Oktaviani,dkk.--Berita Selulosa : Vol.41 No.2 ; Halaman 49-57,2006

Studi awal polimerisasi emulsi dilakukan terhadap dua monomer dengan perbedaan indeks refraksi yang cukup tinggi, antara monomer keras stirena dan monomer lunak butil akrilat. Monomer glisidil metakrilat digunakan sebagai pengikat silang. Polimer koloid yang dihasilkan mempunyai distribusi ukuran partikel seragam, untuk menghasilkan polimer elastomerik berwarna opal. Warna disebabkan oleh hamburan selektif panjang gelombang sinar yang dilewatkan sebanding dengan jarak kisi kristal koloid. Konsentrasi surfaktan dan inisiator dijaga rendah untuk menghasilkan partikel berukuran nanometer yaitu 200 – 300 nm. Polimer dalam wujud kering berwarna opal. Pengaruh surfaktan natrium lauril sulfat, dan inisiator amonium persulfat diamati untuk mendapatkan kandungan padatan teoritis. Polimer mempunyai distribusi ukuran partikel yang seragam, yaitu dibawah 0,05.

Kata kunci : Polimersasi emulsi, ikatan silang, polimer koloid warna opal, ukuran partikel, distribusi seragam

Pratiwi,Wieke

ALBIZIA FALCATARIA DARI BERBAGAI UMUR UNTUK PULP RENDEMEN TINGGI / Wieke Pratiwi.--Berita Selulosa : Vol.XIX No.2 ; Halaman 47-52,1983

Percobaan pembuatan pulp rendemen tinggi dengan proses soda dingin dari kayu Albizia falcataria yang berumur 3 ; 5 dan 8 tahun telah dilakukan. Dengan bertambahnya umur kayu, panjang serat rata-rata meningkat, akan tetapi kadar lignin tak jauh berbeda. Rendemen pulp yang dihadapi ada disekitar 80%. Pemutihan dengan hidrogen peroksida 1% ; 1,5% dan 2% menghasilkan pulp rendemen tinggi putih dengan sifat-sifat fisik yang tidak banyak berbeda dibandingkan dengan pulp belum putih. Naiknya derajat putih pulp berkisar antara 12,7% GE sampai dengan 21,8% GE tergantung konsentrasi H2O2 dan umur kayu. Selama proses pemutihan, pulp mengalami delignifikasi sampai sebesar 4%, 2% dan 8% berturut-turut untuk pulp dari kayu berumur 3 ; 5 dan 8 tahun. Albizzia falcataria berumur 3 tahun sudah cukup baik untuk bahan baku pulp rendemen tinggi.

Kata kunci : Albizia falcataria, pulp rendemen tinggi, umur kayu

Pratiwi,Wieke

LAJU DELIGNIFIKASI KAYU EUCALYPTUS ALBA, EUCALYPTUS SALIGNA DAN ALBIZIA FALCATARIA DALAM PROSES SULFAT / Wieke Pratiwi dan

Page 76: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

76

Susi Sugesty.--Berita Selulosa : Vol.XXIII No.2 ; Halaman 31-35,1987

Berlangsungnya delignifikasi kayu Eucalyptus alba, Eucalyptus saligna dan Albizia falcataria dalam proses sulfat telah diamati dengan jalan menentukan kadar lignin, bilangan kappa, rendemen, alkali aktif sisa dan pH pada berbagai waktu reaksi. Ketiga jenis kayu ini mempunyai laju delignifikasi hampir sama. Delignifikasi terutama terjadi pada saat pemasakan menuju suhu maksimum, yaitu antara 100 – 160 0C. Berdasarkan penelitian ini, pemasakan campuran ketiga jenis kayu ini dapat dilaksanakan bersama-sama tanpa menimbulkan banyak masalah. Kinetika reaksi keseluruhan dengan orde satu terhadap kadar lignin mempunyai energi pengaktifan kira-kira 50 KJ/mol.

Kata kunci : Delignifikasi, Eucalyptus alba, Eucalyptus saligna, Albizia falcataria, proses sulfat

Pratiwi,Wieke

KINETIKA PEMUTIHAN PULP KRAFT ALBIZIA FALCATARIA DENGAN OKSIGEN / Wieke Pratiwi.--Berita Selulosa : Vol.XXVII No.4 ; Halaman 97-103,1991

Penelitian mengenai kenetika pemutihan pulp dengan oksigen telah dilakukan didalam reaktor bertekanan yang berkapasitas 2 liter, pada konsistensi 1%, temperatur 80 – 110 0C, tekanan parsial oksigen 1,5 - 7,5 bar dan variasi penambahan jumlah alkali 1 - 4%. Laju reaksi intrinsik yang diturunkan dari mekanisme reaksi sederhana adalah:

r = A.Pox.[OHˉ]. (K - K*) + B. [OHˉ]² . (K - K*)² + C

tetapan A, dan C tergantung pada temperatur dan sama dengan tetapan tetapan laju reaksi (parameter kinetik).

Kata kunci : Pemutihan pulp, pulp kraft, Albizia falcataria, oksigen

Pratiwi,Wieke

DISSOLVING PULP MAKING OF ACACIA MANGIUM WOOD AND ITS OPTIMIZATION / Wieke Pratiwi dan Susi Sugesty.--Berita Selulosa : Vol. XXXVI No.1-2 ; Halaman 4-10,2000

Acacia mangium is a fast growing hardwood species which is commonly used as a raw material for paper. In this experiment, Acacia mangium was investigated to produce dissolving pulp by using prehydrolyzed-soda anthraquinone process instead of the usual prehydrolyzed-sulfate process. The use of this process was aimed at reducing the pollution generated by the usual process Acacia mangium dissolving pulp making was conducted in laboratory scale experiments by varying the temperature of prehydrolysis in the range of 140-170 0C and active alkali in the

Page 77: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

77

range of 15-19% during soda anthraquinone pulping process. Prehydrolyzed wood and dissolving pulp were then analyzed for their chemical properties especially pentosans / its solubility in 10% and 18% NaOH, alpha cellulose and viscosity. Prehydrolysis of Acacia mangium at 150 0C and followed by soda-anthraquinone pulping at 15% active alkali was found to be the optimum process condition. The quality of dissolving pulp produced by this process fulfilled the requirements of Indonesian National Standard (SNI. 14-0938-1989) for Regular Grade Rayon Pulp.

Kata kunci : Acacia mangium, prehydrozed-soda antraquinone, dissolving pulp

Prawirohartono,Soesilo

PROSES NETRALISASI DAN PEMUTIHAN PADA PEMURNIAN SERAT VISKOSA RAYON / Soesilo Prawihartono.--Berita Selulosa : Vol.XII No.4 ; Halaman 155-166,1976

Pengujian terhadap kadar sisa belerang, kekuatan tarik, DP dan derajat putih serat yang dihasilkan, menunjukan bahwa adanya netralisasi pada proses pemurnian (after treatment) akan memberikan mutu serat yang lebih baik jika dibandingkan dengan tampa netralisasi. Pemakaian NaOCl dengan konsentrasi klor aktip 1,5 g/l memberikan hasil optimum baik untuk serat dengan netralisasi maupun tampa netralisasi. Pada konsetrasi tersebut, kadar belerang didalam serat minimal, sedangkan kekuatan tarik dan derajat polimerisasi tertinggi.

Kata kunci : Netralisasi, pemutihan, pemurnian serat viskosa

Pribadi,Tulus

PENELITIAN PEMBUATAN SERAT RAYON MUTU TINGGI DARI PULP DENGAN BERBAGAI KADAR ALFA SELULOSA / Tulus Pribadi.—Berita Selulosa : Vol.XXI No.3 ; Halaman 103-108,1985

Perbedaan kadar alfa dan derajat polimerisasi selulosa dari dissolving pulp yang digunakan berpengaruh pada kemampuan regang dan sifat seratnya. Makin tinggi kadar alfa selulosa, makin baik kemampuan regang dan kekuatan seratnya. Serat dengan mulur rendah dan ratio kekuatan basah terhadap kekuatan kering yang tinggi dapat diperoleh pada penambahan 1 % polietilen glikol dan 2 % dimetilamin terhadap kadar selulosa, kedalam viskosa

Kata kunci : Serat rayon, pulp, alfa selulosa

Pribadi,Tulus

PEMBUATAN DAN PEMURNIAN SODIUM KARBOKSIMETIL SELULOSA (CMC) / Tulus Pribadi.--Berita Selulosa : Vol.XXI No.4 ; Halaman 135-140,1985

Page 78: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

78

Penambahan etanol pada alkalisasi dalam pembuatan sodium karboksimetil selulosa akan menyebabkan menurunnya reaktifitas pulp yang berakibat pada penurunan terutama derajat substitusi dan kemurnian, walaupun homogenitas alkalisasi menjadi lebih baik. Selain itu suhu reaksi, baik suhu alkalisasi maupun suhu karboksimetilasi dan juga lama pemeraman akan mempengaruhi pula hasil yang diperoleh. Untuk mendapatkan CMC yang lebih murni dapat diperoleh dengan melakukan pencucian secara perendaman dengan etanol.

Kata kunci : Etanol, alakalisasi, karboksimetil selulosa (CMC)

Purwati,Sri

PEMANFAATAN AKTIVITAS JAMUR UNTUK PENURUNAN WARNA AIR LIMBAH INDUSTRI PULP DAN KERTAS / Sri Purwati.--Berita Selulosa : Vol.XXI No.1 ; Halaman 18-25,1985

Penurunan warna air limbah industri pulp dan kertas telah diteliti dengan menggunakan aktivitas jamur tiga jenis jamur masing-masing Fusarium sp., Tremetes versicolor dan Alternaria sp. Diinokulasikan pada substrat air limbah yang diberi dan tanpa penambahan sumber karbon dan diinkubasikan dengan waktu dan kondisi yang bervariasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan substrat dan waktu inkubasi memberikan pengaruh nyata terhadap penurunan warna dan perubahan nilai BOD dan COD. Dengan penambahan sumber karbon kira-kira penurunan warna 60% dapat dicapai setelah waktu inkubasi 14 hari.

Kata kunci : Jamur, warna air limbah, penurunan warna

Purwati,Sri

PENELITIAN PEMANFAATAN LIMBAH PADAT DOMESTIK SEBAGAI PENAMPUNG LIMBAH PADAT INDUSTRI YANG MENGANDUNG LOGAM BERAT / Sri Purwati,dkk.--Berita Selulosa : Vol.XXIII No.1 ; Halaman 3-10,1987

Penelitian pemanfaatan limbah padat domestik sebagai penampung limbah padat industri yang mengandung logam berat krom telah dilakukan pada skala semi pilot. Pengamatan dilakukan terhadap perubahan yang terjadi selama proses pengomposan dan kualitas kompos pada akhir proses yang meliputi jumlah mikrooganisma, penurunan berat dan tinggi tumpukan, penurunan rasio C/N serta kadar harannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan krom dengan dosis tinggi dapat menghambat aktivitas mikroorganisma. Ditinjau dari kandungan unsur hara pada kompos yang terbentuk, ternyata perlakuan penambahan krom sampai 500 ppm masih memenuhi persyaratan kadar krom dalam tanah dan aman digunakan sebagai pupuk.

Kata kunci : Limbah padat domestik, penampung, logam berat

Page 79: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

79

Purwati,Sri

PEMANFAATAN AKTIVITAS MIKROORGANISMA UNTUK PENGOLAHAN AIR LIMBAH BERACUN PADA INDUSTRI PULP / Sri Purwati dan Henggar Hardiani.--Berita Selulosa : Vol.XXIII No.4 ; Halaman 91-99,1987

Air limbah proses pembuatan pulp kraft mengandung senyawa-senyawa organik beracun, seperti asam resin dan asam lemak yang membahayakan kehidupan perairan. Senyawa organik tersebut mempunyai sifat aktif permukaan yang dapat menimbulkan busa, sehingga salah satu metoda untuk mengurangi toksisitasnya adalah dengan proses pembusaan. Proses pembusaan dipengaruhi oleh perbandingan kecepatan aliran gas terhadap cairan (G/L) dan waktu retensi. Pembusaan dengan G/L - 6 dan waktu retensi 5 menit dapat mengurangi kandungan senyawa organik beracun (tall oil) dalam air limbah sebesar 52,5%, BOD sebesar 17,3% dan COD sebesar 73,2%. Dengan menggunakan kultur campuran dari lumpur hasil pengolahan air limbah pulp dan kertas, kultur Pseudomonas flourescens dan Pseudomonas pyoceneae kandungan senyawa organik beracun yang terkonsentrasi pada cairan busa dapat dikurangi. Faktor jumlah inokulum, jenis kultur dan waktu inkubasi memberikan pengaruh terhadap efisiensi pengurangan. Dengan waktu inkubasi 5 hari, (untuk kombinasi) jumlah inokulum 1 % dengan jenis kultur murni memberikan efisiensi penurunan tertinggi terhadap tall oil (77,9%) dan zat padat tersuspensi (93 %), sedangkan untuk jumlah inokulum 5 % dengan jenis kultur campuran dapat memberikan penurunan yang tertinggi terhadap BOD (43,8%) dan COD (76,6%)

Kata kunci : Mikroorganisma, pengolahan air limbah, industri pulp

Purwati,Sri

THE TECHNICAL FEASIBILITY OF ANAEROBIC TREATMENT OF SMALL SCALE PULP AND PAPER MILL EFFLUENT / Sri Purwati dan Hendayani, T.A.--Berita Selulosa : Vol.XXVIII No.1 ; Halaman 9-16,1992

Small scale pulp and paper mills with their limitation in operating the mill without chemical revovery system generate more polluted waste water than large scale mills.In an effort to reduce the high pollution loads, a study on simple anaerobic filter treatment process of pulping effluent followed by chemical treatment was carried out. The results were compared with treatment using chemical process and aerobic process.The result showed that anaerobic treatment of pulping effluent could achiave 78% COD removal and 82% BOD remofal at an organic volumetric loading rate of about 4 kg COD/m³, day for 32 hours retention time. Treatments of effluents from anaerobic process together with bleaching and papermaking effluent. Reductions to a BOD of lower than 100 ppm and COD of lower than 200 ppm as required by provincial regulation could be achieved.

Kata kunci : Anaerobic treatment, small scale, pulp-paper, pulping

Page 80: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

80

Purwati,Sri

PENGARUH KONDISI PROSES TERHADAP KEMAMPUAN PENGENDAPAN LUMPUR PADA PENGOLAHAN AIR LIMBAH KERTAS PROSES LUMPUR AKTIF / Sri Purwati,dkk.--Berita Selulosa : Vol.XXIX No.3 ; Halaman 57-61,1993

Rendahnya kemampuan pengendapan lumpur atau sifat lumpur yang bulki pada pengolahan air limbah proses lumpur aktif merupakan permasalahan yang perlu diketahui faktor penyebab dan pengendaliannya. Dari penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa terbentuknya lumpur bulki dipengaruhi oleh karakteristik air limbah dan kondisi proses, diantaranya adalah beban organik yang terlalu rendah dan tidak tersedianya nutrisi. Dalam kondisi kekurangan nutrisi dan sekaligus kekurangan oksigen dapat meningkatkan sifat lumpur menjadi lebih bulki.

Kata kunci : Proses lumpur aktif, pengendapan lumpur, pengolahan air limbah

Purwati,Sri

PENANGGULANGAN PERMASALAHAN LUMPUR BULKI DARI PROSES LUMPUR AKTIF PADA PENGOLAHAN AIR LIMBAH PULP DAN KERTAS / Sri Purwati,dkk.--Berita Selulosa : Vol.XXX No.1 ; Halaman 8-15,1994

Permasalahan yang sering dijumpai pada pengolahan limbah proses lumpur aktif adalah terbentuknya lumpur bulki akibat pertumbuhan microba berfilamen yang berlebihan. Percobaan penanggulangan lumpur bulki tersebut telah dilakukan dengan penambahan biosida yaitu hidrogen peroksida atau klorin kedalam unit aerasi. Evaluasi dilakukan terhadap kemampuan pengendapan lumpur dan efisiensi pengolahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan H2O2 pada dosis 15mg/g. MILL, hari dapat menghilangkan sifat bulki lumpur sehingga dihasilkan air limbah olahan yang cukup baik, sedangkan pemakaian klorin dapat menurunkan aktivitas mikroba yang berpotensi dalam proses lumpur aktif.

Kata kunci : Pengolahan air limbah, proses lumpur aktif, lumpur bulki

Purwati,Sri

PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI RAYON / Sri Purwati,dkk.--Berita Selulosa : Vol.XXXI No.2 ; Halaman 2-8,1995

Penelitian penentuan jenis dan dosis koagulan-flokulan serta efektivitasnya telah dilakukan pada pengolahan primer limbah cair industri rayon. Penelitian ini bertujuan untuk menyisihkan pencemaran anorganik terutama kandungan logam Zn dan pencemar BOD, COD yang cukup tinggi dengan menggunakan jenis koagulan kapur, alum dan besi khlorida. Flokulan yang dipakai adalah PE dari jenis kationik, anionik dan nonionik. Ditinjau dari kualitas limbah olahan dan sifat lumpur yang dihasilkan telah diperoleh gambaran bahwa koagulan kapur pada dosis 50

Page 81: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

81

ppm setelah penetralan atau pengaturan pH 9 - 9,5, dengan flokulan PE anionik dosis 0,5 ppm memberikan kualitas hasil olahan terbaik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kondisi pengolahan tersebut mampu menyisihkan kandungan Zn di atas 96% dan COD sebesar 56%, sedangkan kecepatan pengendapan meningkat hingga mencapai tiga kali lebih besar, dan mengurangi volume lumpur sebesar 11%.

Kata kunci : Limbah cair, industri rayon

Purwati,Sri

PEMAKAIAN SERBUK KARBON AKTIF DALAM SISTIM LUMPUR AKTIF PADA PENGOLAHAN AIR LIMBAH PULP DAN KERTAS BERPOLUTAN TINGGI / Sri Purwati,dkk.--Berita Selulosa : Vol.XXXIII No.1 ; Halaman 2-7,1997

Penelitian untuk meningkatkan effisiensi pengolahan proses lumpur aktif telah dilakukan dengan menambahkan serbuk karbon aktif secara langsung kedalam sistem. Percobaan diawali dengan proses batch untuk mengkondisikan proses lumpur aktif dan menentukan dosis pemakaian karbon aktif. Selanjutnya kondisi optimum yang diperoleh diterapkan pada percobaan kontinyu untuk mengevaluasi efisiensinya.n Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan serbuk karbon aktif dapat membantu kestabilan proses melalui peningkatan penyisihan polutan organik, kemampuan pengendapan lumpur dan mempersingkat waktu aerasi dibandingkan sistem konvensional.

Kata kunci : Karbon aktif, proses lumpur aktif, pengolahan air limbah

Purwati,Sri

PENGHILANGAN NITROGEN DAN POSFOR TERAKUMULASI PADA AIR LIMBAH OLAHAN BIOLOGI INDUSTRI PULP DAN KERTAS / Sri Purwati dan Posma R.Panggabean.--Berita Selulosa : Vol.XXXIV No.1 ; Halaman 12-18,1998

Peningkatan efektivitas pengolahan lumpur aktif limbah cair pulp dan kertas umumnya dilakukan dengan penambahan nutrisi nitrogen (N) dan posfor (P). Penambahan yang sering terjadi adalah tidak terkontrolnya penambahan nutrisi N dan P sehingga akumulasi senyawa N dan P dalam air limbah olahan dapat menyebabkan terjadinya eutrofikasi pada bahan air penerima yang berakibat pada gangguan fungsi perairan sehingga tidak dapat digunakan lagi sesuai dengan peruntukannya. Beberapa alternatif pengolahan tersier dapat dilakukan untuk mengolah air limbah sebagai usaha reklamasi air terutama untuk menghilangkan senyawa N dan P. Namun penambahan unit operasi akan menambah biaya investasi maupun operasi. Penelitian ini bertujuan untuk menghilangkan senyawa N dan P yang dilakukan secara simultan melalui modifikasi proses lumpur aktif.

Page 82: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

82

Percobaan pengolahan dilakukan melalui sistem lumpur aktif kontinyu dengan pengaturan kondisi operasi sehingga berlangsung proses nitrifikasi-denitrifikasi dan kemudian diikuti oleh proses klarifikasi kimia dengan menggunakan alum. Hasil penelitian menunjukkan sistem lumpur aktif dengan umur lumpur 30 hari dan modifikasi alum 80 ppm dapat mereduksi kandungan N dan P sebesar 77% dan 82%. Secara keseluruhan hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kinerja dan sekaligus dapat mengatasi penggunaan lumpur biologi.

Kata kunci : Penghilangan nitrogen, posfor, air limbah, industri pulp kertas

Purwati,Sri

PENGGUNAAN LIGNIN HASIL ISOLASI DARI LINDI HITAM UNTUK BAHAN SUBSTITUSI PEREKAT KAYU / Sri Purwati,dkk.--Berita Selulosa : Vol.XXXV No.3-4 ; Halaman 68-75,1999

Percobaan isolasi lignin dari lindi hitam dan penggunaannya sebagai bahan substitusi perekat kayu telah dilakukan dalam skala laboratorium. Lignin yang diperoleh melalui metoda pengasaman langsung dan kombinasi ultra filtrasi – pengasaman disubstitusikan pada perekat fenol formaldehida dengan variasi komposisi 20 – 40%. Bahan perekat yang dihasilkan kemudian diuji kekuatan rekatnya dan dievaluasi. Dari hasil percobaan menunjukkan bahwa bahan perekat yang disubstitusi dengan lignin hasil ultra filtrasi memberikan kekuatan rekat yang lebih baik dibandingkan dari lignin yang diperoleh dengan pengasaman langsung. Substitusi lignin sebesar 20 – 25% dapat meningkatkan kualitas perekat kayu fenol formaldehid

Kata kunci : Lindi hitam, isolasi, lignin, perekat kayu, fenol formaldehida

Purwati,Sri

PENGARUH PENAMBAHAN NUTRIEN MIKRO TERHADAP EFEKTIVITAS BIODEGRADASI PENCEMAR ORGANIK PADA PENGOLAHAN AIR LIMBAH PULP PROSES LUMPUR AKTIF / Sri Purwati dan Setiadji.--Berita Selulosa : Vol. XXXVI No. 3-4 ; Halaman 48-57,2000 Pada umumnya efektivitas proses lumpur aktif untuk mereduksi senyawa organik kompleks dalam air limbah pulp masih relatif rendah. Penelitian untuk meningkatkan efektivitas reduksi pencemar organik telah dilakukan dengan cara penambahan nutrien mikro pada tingkat pembebanan organik yang seimbang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembebanan 0,27 g BOD/g MLSS, hari dan penambahan nutrien mikro 1,5% V/V terhadap 10.000 mg/l COD berpengaruh paling baik terhadap peningkatan biodegradasi mikroba lumpur aktif pada pengolahan air limbah pulp, meliputi peningkatan efisiensi reduksi lignin, natrium, warna, COD dan BOD.

Page 83: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

83

Kata kunci : Pengolahan air limbah, lumpur aktif, biodegradasi, nutrien mikro

Purwati,Sri

PENGGUNAAN JAMUR PELAPUK PUTIH PHANEROCHAETA CHRYSOS-PORIUM YANG TERAMOBILISASI UNTUK MENURUNKAN BEBAN PENCEMAR ORGANIK LIGNIN DALAM AIR LIMBAH PULP / Sri Purwati dan Rina S.Soetopo.--Berita Selulosa : Vol.XXXVII No.1-2 ; Halaman 4-11,2001

Penelitian dengan perlakuan amobilisasi sel jamur Phanerochaeta Chrysosporium untuk menurunkan beban pencemar organik lignin air limbah pulp telah dilakukan dalam skala laboratorium. Penambahan substrat glukosa dan jumlah inokulum dilakukan untuk menentukan kondisi yang sesuai bagi pembentukan enzim pendegradasi lignin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa reduksi lignin tertinggi sebesar 59,87% diperoleh pada perlakuan penambahan substrat glukosa 25% V/V dan 10% V/V inokulum. Sistim amobilisasi sel jamur ini cukup efektif dalam mengeliminasi permasalahan timbulnya filamen pada sistim pengolahan air limbah proses biologi.

Kata kunci : Air limbah pulp, lignin, sel jamur, Phanerochaeta chrysosporium, amobilisasi sel jamur, enzim lignolitik

Purwati,Sri

PEMANFAATAN ABU POWER BOILER DARI INDUSTRI PULP DAN KERTAS SEBAGAI BAHAN CAMPURAN PEMBUATAN BATA MERAH / Sri Purwati,dkk.--Berita Selulosa : Vol.XXXVIII No.3-4 ; Halaman 51-61,2002

Penanganan limbah padat di industri pulp dan kertas umumnya hanya ditimbun sebagai tanah urug (Land fill), yang akhirnya menimbulkan permasalahan lingkungan. Penelitian pemanfaatan abu power boiler dari industri pulp dan kertas sebagai bahan campuran pembuatan bata merah telah dilakukan. Campuran tanah liat dengan abu boiler dilakukan pada komposisi 20% - 80%. Bata merah yang dihasilkan diuji kekuatan tekan, pengujian penyerapan air dan kadar logam berat dalam air rendaman bata merah. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa bata merah dapat dibuat dengan campuran tanah liat dan abu boiler maksimal 60%. Bata merah yang dihasilkan termasuk kelas 25 kgf/cm2 menurut SNI 15 – 2094 – 2000. Hasil bata merah yang terbaik dengan kekuatan tekan diatas kelas 50 kgf/cm2 diperoleh dari campuran bahan campuran fly ash 20%. Dari aspek lingkungan menunjukkan bahwa air rendaman bata merah tidak memberikan resiko pencemaran lingkungan

Kata kunci : Abu power boiler, pemanfaatan, bata merah, kekuatan tekan, SNI

Page 84: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

84

Purwati,Sri

PROSES LUMPUR AKTIF TERMODIFIKASI UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENGOLAHAN AIR LIMBAH KERTAS ALKALIN / Sri Purwati,dkk.--Berita Selulosa : Vol.39 No.1 ; Halaman 8-18,2004

Efektivitas pengolahan air limbah dengan proses lumpur aktif sangat dipengaruhi oleh aktivitas dan flokulasi biologis dari mikroorganisme yang tergantung pada karakteristik air limbah dan kondisi lingkungan. Pada umumnya, proses lumpur aktif dan pengolahan biologi aerobik lainnya memerlukan waktu aerasi yang cukup lama dalam kisaran rasio F/M yang relatif rendah. Konsekuensinya diperlukan lahan cukup luas yang merupakan permasalahan bagi industri yang mempunyai lahan terbatas.Penelitian telah dilakukan untuk mengolah air limbah kertas alkalin yang mengandung bahan-bahan organik terlarut relatif tinggi dengan menggunakan konfigurasi reaktor termodifikasi dalam mendapatkan flok lumpur aktif yang lebih kompak dan stabil. Kondisi pengolahan yang efektif dan efisien ditentukan dengan melakukan pengaturan terhadap waktu aerasi, konsentrasi, dan umur biomassa lumpur dalam reaktor pengolahan. Unjuk kerja pengolahan reaktor termodifikasi dievaluasi dengan cara membandingkan terhadap proses lumpur aktif yang dilakukan secara konvensional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses lumpur aktif dengan reaktor termodifikasi dapat beroperasi dengan baik pada laju pembebanan F/M yang semakin besar dalam waktu aerasi yang lebih singkat. Efisiensi pengolahan yang diperoleh pada waktu aerasi 4 jam dengan laju pembebanan organik sebesar 0,8 g BOD/g MLSS.hari, dapat menghasilkan reduksi COD sekitar 84% dan BOD 90%. Pembandingan dengan lumpur aktif konvensional yang berlangsung pada kondisi operasi sama, hanya memberikan efisiensi reduksi COD sekitar 44% dan BOD 55%. Keunggulan yang diperoleh dari proses lumpur aktif dengan reaktor termodifikasi ini, selain efisiensi pengolahannya lebih tinggi, juga dapat dioperasikan pada lahan yang terbatas dan penanganan limbah lumpur yang lebih efisien.

Kata kunci : Kertas alkalin, air limbah, lumpur aktif, mikroorganisme, reaktor, termodifikasi

Purwati,Sri

PEMANFAATAN LIMBAH LUMPUR IPAL INDUSTRI TEKSTIL UNTUK KOMPOS DAN PENGARUHNYA TERHADAP TANAMAN DAN MEDIA TANAH / Sri Purwati,--Berita Selulosa : Vol.40 No.1 ; Halaman 36-47,2005

Pemanfaatan limbah padat masih merupakan permasalahan yang perlu mendapatkan perhatian, khususnya limbah lumpur IPAL industri tekstil. Jumlah limbah yang cukup besar dengan klasifikasinya sebagai limbah berbahaya dan beracun (B3) telah menimbulkan beban cukup berat bagi pihak industri didalam memenuhi peraturan pengelolaannya. Namun demikian atas dasar karakteristik bahan organik yang terkandung didalam lumpur IPAL, maka limbah padat ini

Page 85: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

85

berpotensi untuk dimanfaatkan menjadi produk yang mempunyai nilai tambah. Penelitian pemanfaatan limbah lumpur IPAL industri tekstil untuk kompos dan uji cobanya kepada tanaman telah dilakukan. Pelaksanaan penelitian dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam pedoman dan peraturan yang berlaku untuk pengelolaan limbah B3. Adanya kandungan logam berat dalam lumpur IPAL telah diteliti, sejauhmana dampak adanya akumulasi logam berat dalam tanaman dan kemungkinan terjadinya pencemaran terhadap tanah. Hasil penelitian, yang diawali dengan karakterisasi limbah lumpur IPAL menunjukkan bahwa berdasarkan analisis identifikasi komponen B3, maka bila di dalam pengelolaannya harus ditimbun memerlukan landfill kategori sedang. Atas dasar kandungan unsur haranya menunjukkan bahwa lumpur IPAL ini potensial digunakan sebagai bahan kompos melalui pencampuran dengan bahan pengisi serbuk kayu ataupun pasir selama waktu pengomposan 30 hari. Analisis hasil uji coba aplikasi kompos lumpur IPAL pada tanaman pelindung Maesopsis Eminii dengan dosis 10-20% menunjukkan terjadinya peningkatan pertumbuhan tanaman, baik dari pengamatan tinggi taruk, diameter batang, jumlah cabang maupun kadar klorofil daun. Dampak dari kandungan logam berat dalam lumpur tidak menunjukkan indikasi terjadinya akumulasi logam berat pada media tanah. Bahkan, menunjukkan penurunan kadar logam berat dalam tanah terutama logam Cadmium (Cd) setelah umur tanaman 6 bulan. Hasil analisis logam berat dalam daun tanaman menunjukkan peningkatan, namun masih dalam batas normal.

Kata kunci : Limbah lumpur IPAL, kompos, logam berat, tanaman, tanah

Purwati,Sri

PRODUKSI GAS BIO DAN PUPUK ORGANIK HASIL DIGESTASI ANAEROBIK LIMBAH LUMPUR IPAL INDUSTRI KERTAS / Sri Purwati dan Rina S.Soetopo.--Berita Selulosa : Vol.41 No.1 ; Halaman 30-36,2006

Salah satu kendala yang dihadapi pada pengolahan air limbah proses biologi adalah terbentuknya lumpur yang dapat menimbulkan masalah dalam pembuangan ke lingkungan. Jumlah lumpur yang cukup besar dan sifatnya yang voluminus, serta keterbatasan lahan untuk penimbunan, merupakan permasalahan yang perlu ditanggulangi. Proses digestasi anaerobik merupakan alternatif pengolahan lumpur yang berorientasi pada pemanfaatan yang bernilai tambah dan diharapkan dapat menanggulangi permasalahan yang ada. Penelitian digestasi anaerobik untuk mengolah lumpur IPAL pabrik kertas yang memproduksi kertas budaya dari bahan baku pulp virgin telah dilakukan secara batch. Ruang lingkup percobaan diarahkan untuk penentuan kondisi optimum dari variasi konsentrasi lumpur dan jumlah bibit mikroba yang digunakan. Evaluasi dilakukan terhadap efektivitas biodegradasi, produksi gas bio, serta potensi pupuk organik yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimum diperoleh pada pemakaian bibit mikroba 6 gram VSS/L dengan kepekatan lumpur pada

Page 86: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

86

konsentrasi padatan 2,5% dan waktu retensi lebih dari 14 hari. Produksi gas bio dengan kadar metan tertinggi, yaitu sebesar 51,5% dicapai pada waktu retensi 28 hari dengan laju produksi gas mencapai 0,14 L/g VSS. Kualitas pupuk organik sebagai lumpur sisa yang dihasilkan mempunyai C/N ratio 15 dan nilai kapasitas tukar kation (KTK) 32,2 meq/100 g. Hasil yang diperoleh dari proses biodegradasi anaerobik ini telah dapat menurunkan kadar COD cairan sisa atau filtrat lumpur lebih dari 70%.

Kata kunci : Digestasi anaerobik, lumpur, gas bio, pupuk organik, metan

Purwati,Sri

POTENSI DAN ALTERNATIF PEMANFAATAN LIMBAH PADAT INDUSTRI PULP DAN KERTAS / Sri Purwati,dkk.--Berita Selulosa : Vol.41 No.2 ; Halaman 67-79,2006

Permasalahan pengelolaan limbah padat yang dihadapi oleh industri pulp dan kertas telah mendorong dilakukannya berbagai penelitian untuk mencari solusi pengelolaan yang efektif dan efisien. Pemanfaatan limbah merupakan alternatif pengelolaan lingkungan yang perlu dikembangkan mengingat nilai ekonomi yang diperoleh dan terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat. Suatu kajian untuk mengetahui karakteristik adanya identifikasi cemaran B3 terhadap limbah padat industri pulp dan kertas telah dilakukan. Pengkajian atas hasil beberapa penelitian untuk mengetahui potensi dan kelayakan pemanfaatan limbah padat dari Lumpur IPAL dan abu pembakaran power boiler menjadi produk bernilai ekonomi telah dirumuskan pula dengan meninjau aspek teknis dan lingkungannya. Hasil kajian menunjukkan bahwa karakteristik limbah padat lumpur IPAL dan abu pembakaran dari power boiler dan insinerator tidak mengidentifikasikan sebagai limbah B3, sehingga didalam pengelolaannya berdasarkan hasil uji on-waste dan TCLP dapat ditimbun dalam landfill kategori ringan. Kajian terhadap potensi pemanfaatannya menunjukkan bahwa lumpur IPAL potensial dimanfaatkan sebagai produk kompos tanpa menyebabkan indikasi pencemaran tanah dan air tanah. Sedangkan pemanfaatannya sebagai bahan bakar boiler uap cukup potensial pula, namun perlu dipertimbangkan rancangan peralatan untuk menangani masalah tingginya kadar air. Kajian terhadap abu pembakaran menunjukkan potensinya untuk dimanfaatkan sebagai bahan substitusi ( 60%) pada pembuatan produk bata merah dengan kualitas cukup memenuhi persyaratan SNI dan tanpa menimbulkan resiko terhadap lingkungan.

Kata kunci : Limbah padat, limbah B3, pemanfaatan, kompos, bata merah

Purwati,Sri

POTENSI PENGGUNAAN ABU BOILER INDUSTRI PULP DAN KERTAS SEBAGAI BAHAN PENGKONDISI TANAH GAMBUT PADA AREAL HUTAN

Page 87: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

87

TANAMAN INDUSTRI / Sri Purwati,dkk.--Berita Selulosa : Vol.42 No.1 ; Halaman 8-17,2007

Pemanfaatan abu sisa pembakaran kulit kayu pada boiler industri pulp dan kertas, sebagai pengkondisi tanah gambut di lahan HTI, telah dilakukan. Penelitian penggunaan abu boiler dengan dosis aplikasi 5-10 kg/pohon pada lahan gambut sebagai media tanaman Acacia crasircarpa telah dilakukan dalam skala rumah kaca dan skala lapangan di areal HTI. Pengamatan pengaruhnya terhadap produktivitas tanaman dan aspek lingkungan telah dilakukan selama 12 bulan umur tanaman. Hasil penelitian menunjukkan terjadinya peningkatan pertumbuhan dan produktivitas tanaman secara signifikan. Penggunaan abu boiler hingga 10 kg/pohon atau 10 ton/ha/perioda tanaman secara keseluruhan memperbaiki sifat fisika, kimia, dan biologi tanah gambut, tanpa indikasi terjadinya pencemaran lingkungan.

Kata kunci : Abu boiler, tanah gambut, pemanfaatan, bahan pengkondisi media tanaman

Purwati,Sri

POTENSI DAN PENGARUH TANAMAN PADA PENGOLAHAN AIR LIMBAH PULP DAN KERTAS DENGAN SISTEM LAHAN BASAH / Sri Purwati dan Aep Surachman.--Berita Selulosa : Vol.42 No.2 ; Halaman 45-53,2007

Penelitian pengolahan air limbah pulp dan kertas dengan proses sistem lahan basah yang menggunakan tanaman mendong (Fimbristylis globulosa) telah dilakukan dalam skala laboratorium. Pengaruh dan potensi tanaman telah dipelajari melalui pengamatan efisiensi pengolahan air limbah dan juga efeknya terhadap kualitas tanah serta pertumbuhan tanaman. Hasil percobaan menunjukkan bahwa dengan menggunakan tanaman dalam sistem lahan basah dapat meningkatkan efisiensi reduksi kandungan pencemar dalam air limbah. Pada laju beban organik 0,5 gr COD/m3, hari, dengan waktu tinggal 30 jam dapat meningkatkan reduksi COD 11-13%, BOD 15-16%, lignin 3-4% dan natrium 20-30%. Keunggulan pengolahan air limbah dengan sistem ini adalah kualitas tanah jadi meningkat sehingga meningkatkan produktivitas tanaman yang tumbuh pada tanah tersebut. Selain itu diperoleh hasil bahwa tanaman mendong mempunyai kemampuan menyerap logam berat khususnya Chromiun (Cr) dan Cadmium (Cd) yang terkandung dalam air limbah dengan efisiensi reduksi 39 – 50%

Kata kunci : Pengolahan air limbah, sistem lahan basah, tanaman, pencemaran, bahan organik, logam berat

Retnowati,Endang

PENGAMBILAN KEMBALI SERAT KORAN BEKAS / Endang Retnowati dan Nina Elyani.--Berita Selulosa : Vol.XXV No.1 ; Halaman 9-13,1989

Page 88: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

88

Proses penghilangan tinta dari kertas koran bekas dengan menambahkan bahan kimia seperti Na2Si03 sebanyak 4 - 7%, Na-Oleat 1 - 4% dan Na2O2 2% terhadap berat koran kering telah dilakukan dengan cara pencucian dan kombinasi flotasi pencucian. Cara pencucian menghasilkan rendemen serat antara 68% - 81%, sedangkan cara kombinasi flotasi-pencucian 59% - 74%. Cara kombinasi menghasilkan pulp dengan derajat putih yang lebih tinggi dari cara pencucian. Pada cara pencucian, peningkatan penambahan natrium silikat dan natrium oleat tidak berpengaruh terhadap nilai derajat putih pulp, sedangkan pada kombinasi flotasi - pencucian hal tersebut meningkatkan derajat putih pulp.

Kata kunci : Proses penghilangan tinta, kertas koran bekas, pencucian

Risdianto,Hendro

PRODUKSI LAKASE DAN POTENSI APLIKASINYA DALAM PROSES PEMUTIHAN PULP / Hendro Risdianto.--Berita Selulosa : Vol.43 No.1 ; Halaman 1- 10,2008

Penelitian ini ditujukan untuk memproduksi lakase dan menggunakannya dalam proses pemutihan pulp. Produksi lakase dilakukan dengan menggunakan jamur pelapuk putih Marasmius sp. yang diimobilisasi pada bulustru. Bioreaktor yang digunakan adalah bioreaktor imersi berkala termodifikasi. Penelitian produksi lakase dilakukan dengan variasi waktu imersi 15 menit, 12 jam dan 24 jam. Produk berupa ekstrak kasar lakase digunakan sebagai perlakuan awal proses pemutihan pulp Acacia mangium. Pemutihan pulp dilaksanakan dengan dan tanpa mediator 2,2-azinobis 3-ethylbenzthiazoline-6-sulphonic acid (ABTS) yang berfungsi untuk meningkatkan proses delignifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu imersi 12 jam menghasilkan lakase dengan aktivitas paling tinggi yaitu mencapai 457,6 U/L, lebih tinggi dibandingkan waktu imersi 15 menit (348,4 U/L) dan waktu imersi 24 jam (281,9 U/L). Pemutihan pulp menggunakan ekstrak kasar lakase dengan bantuan ABTS selama 6 jam dan suhu 45 0C dapat meningkatkan derajat putih sebesar 2,8 poin. Sedangkan pada kondisi yang sama namun tanpa penambahan ABTS hanya dapat meningkatkaan derajat putih 0,7 poin. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan ABTS dapat meningkatkan proses pemutihan. Sementara penggunaan ekstrak kasar lakase selama enam hari dapat meningkatkan derajat putih sebesar 5,3 poin. Dengan demikian, lakase memiliki potensi untuk peningkatan derajat putih proses pemutihan pulp yang diharapkan dapat mengurangi kebutuhan bahan kimia pemutih dan mengurangi limbah berbahaya proses pemutihan.

Kata kunci : Bioreaktor imersi, pemutihan pulp, lakase, bulustru, Marasmius sp, jamur

Page 89: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

89

Rismijana,Jenni

EKSTRAKSI KAYU MERANTI / Jenni Rismijana.--Berita Selulosa : Vol.XXIV No.1 ; Halaman 19-22,1988

Kayu meranti bila dipakai untuk bahan baku industri pulp dan kertas menimbulkan banyak kesulitan karena masalah pitch. Untuk mengetahui lebih lanjut komposisi “pitch” ini, telah dilakukan ekstraksi dengan beberapa macam pelarut organik yaitu alkohol, benzen, dietil-eter,diklorometan, dan n-hexan. Dari hasil analisa ternyata bahwa kayu meranti mengandung hidrokarbon 1,75% dan fitosterol 1,25% , jadi mengandung senyawa yang tidak tersabunkan yang tinggi. Selain itu kayu meranti mengandung juga gum 2,29%, lemak, asam lemak dan lilin 0,49% serta karbohidrat dan garam-garam yang larut dalam air 1,82%. Tingginya senyawa yang tidak tersabunkan menyebabkan timbul bintik-bintk kuning pada lembaran pulp.

Kata kunci : Ekstraksi kayu meranti, bahan baku, pitch

Rismijana,Jenni

PENGARUH PENAMBAHAN ADITIF TERHADAP RETENSI BAHAN PENGISI / Jenni Rismijana,dkk.--Berita Selulosa : Vol.XXVI No.4 ; Halaman 108-111,1990

Penggunaan bentonit dan PEO sebagai perentesi bahan pengisi kaolin dan kalsium karbonat telah diteliti. Bentonit dan PEO berpengaruh positif terhadap retensi kaolin. Pada penggunaan kaolin diatas 10%, retensi optimum dicapai pada penambahan aditif bentonit diatas 1,5% dan PEO 0,1%. Retensi kalsium karbonat tidak dipengaruhi oleh bentonit, sedangkan pada penggunaan aditif PEO, retensi optimum dicapai pada penambahan diatas 2%.

Kata kunci : Aditif, retensi bahan pengisi, bentonit, PEO

Rismijana,Jenni

PENGARUH POLIMER KATIONIK TERHADAP DRAINASE / Jenni Rismijana dan Ngatijo.--Berita Selulosa : Vol.XXVII No.2 ; Halaman 44-46,1991

Percobaan drainase pulp Eucalyptus proses sulfat dan campurannya dengan pulp sulfat pinus telah dilakukan dengan polimer kationik jenis poliakrilamida. Sifat drainase dari kedua jenis pulp diatas diukur menurut standar TAPPI dengan alat CSF yang dimodifikasi. Lembaran pulpnya diuji sifat ketahanan tarik dan ketahanan retaknya. Ternyata drainase suspensi pulp meningkat sejalan dengan ber-tambahnya pemakaian polimer. Indeks tarik dan indeks retak dari lembaran pulp yang dihasilkan umumnya meningkat dengan meningkatnya pemakaian polimer.

Kata kunci : Polimer kationik, drainase, polimer, pulp sulfat

Page 90: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

90

Rismijana,Jenni

PERCOBAAN PEMBUATAN PULP FLUFF / Jenni Rismijana,dkk.-- Berita Selulosa : Vol.XXVIII No.3-4 ; Halaman 86-89,1992

Percobaan pembuatan pulp fluff secara sederhana telah dilakukan di laboratorium dengan cara menguraikan pulp kering menjadi serat-serat individu. Pulp fluff tersebut dibuat dari pulp sulfat serat panjang, serat pendek, dan campuran keduanya dengan penambahan melamin formaldehid sebagai debonding agent sebanyak 0 - 0,8%. Hasil percobaan menunjukkan bahwa sifat pulp fluff optimal diperoleh dari pulp serat panjang, dan campurannya dengan pulp serat pendek maksimum 20%, pada penambahan debonding agent 0,2 - 0,4%

Kata kunci : Pulp fluff, pulp serat panjang, pulp serat pendek, serat campuran

Rismijana,Jenni

PEMANFAATAN BUAH LERAK SEBAGAI KOLEKTOR PADA PROSES PENGHILANGAN TINTA / Jenni Rismijana,dkk.--Berita Selulosa : Vol.XXXII No.2 ; Halaman 2-6,1996

Proses penghilangan tinta dari kertas bekas dilakukan dengan penambahan suatu senyawa kimia yang bersifat mengaktifkan permukaan. Senyawa-senyawa ini dapat berasal dari saponin hasil ekstraksi buah lerek. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa buah lerek dapat dipergunakan sebagai kolektor pada proses penghilangan tinta kertas bekas. Sebagai kolektor nilai derajat putih dan efektifitas penghilangan tinta yang tinggi dicapai pada pemakaian sebesar 1%.

Kata kunci : Pemanfaatan buah lerak, kolektor, proses penghilangan tinta

Rismijana,Jenni

DAUR ULANG BAHAN KIMIA PEMUTIH SEBAGAI BAHAN KIMIA DEINKING / Jenni Rismijana,dkk--Berita Selulosa : Vol.XXXV No.1-2; Halaman 16-21,1999

Telah dilakukan beberapa tahap proses pemutihan pulp menggunakan hidrogen peroksida yang diperoleh dari daur ulang bekas larutan bahan kimia pemutih hasil pengepresan pulp setelah proses pemutihan. Selanjutnya larutan bekas bahan kimia pemutih tersebut digunakan sebagai bahan kimia dalam proses repulping kertas koran bekas dan kertas ledger pada proses deinking. Hasil proses deinking memakai campuran 50% hidrogen peroksida daur ulang dengan 50% hidrogen peroksida baru baik digunakan untuk kertas bekas koran dengan peningkatan derajat putih lembaran sebesar 31%, indeks tarik 76%, indeks retak 36% dan indeks sobek sebesar 131%.

Kata kunci : Bahan kimia pemutih, daur ulang, deinking, derajat putih, kekuatan kertas

Page 91: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

91

Rismijana,Jenni

PEMBUATAN NONWOVEN UNTUK KEMASAN TEH CELUP MENGGUNAKAN CAMPURAN PULP SERAT PANJANG BUKAN KAYU DENGAN SERAT SINTETIS / Jenni Rismijana,dkk.--Berita Selulosa : Vol.XXXVII No.1-2 ; Halaman 12-18,2001

Pembuatan nonwoven untuk kemasan teh celup telah dilakukan pada skala laboratorium dengan memanfaatkan serat alam bukan kayu abaca dan kenaf yang dicampur dengan serat sintetik poliester. Untuk pendispersian serat yang seragam ditambahkan bahan pendispersi CMC sebanyak 1% terhadap berat kering serat. Sebagai bahan pengikat setelah lembaran terbentuk disemprotkan polivinil alkohol pada permukaan lembaran, dan dilanjutkan dengan tahap pemeraman pada suhu 150 0C selama 3 menit. Hasil percobaan menunjukkan bahwa campuran serat abaca – poliester lebih baik digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan kemasan teh celup dibandingkan dengan campuran serat kenaf – poliester. Porositas dari campuran 75% abaca dengan 25% poliester dapat menyamai porositas kemasan teh celup komersial. Indeks sobek campuran abaca 75%, 65% dan 50% dengan poliester 25%, 35% dan 50% melampaui nilai indeks sobek kemasan teh celup komersial. Campuran abaca 90% dengan poliester 10% menghasilkan indeks tarik dan indeks retak paling tinggi.

Kata kunci : Nonwoven, pulp serat panjang, serat sintetik, kemasan teh celup

Rismijana,Jenni

PENGGUNAAN SELULASE-HEMISELULASE PADA PROSES DEINKING KERTAS KORAN BEKAS / Jenni Rismijana,dkk.--Berita Selulosa:Vol.XXXVIII No.3-4;Halaman 44-50,2002

Percobaan penggunaan selulase-hemiselulase pada proses deinking telah dilakukan dalam skala laboratorium. Perlakuan enzim diterapkan terhadap stok koran bekas yang telah digiling selama 7 menit dan penambahan enzim divariasikan 0,05% - 1,5%. Kondisi proses enzimasi diatur pada konsistensi 4%, pH 5, suhu 40 0C dan waktu reaksi 60 menit. Pulp hasil enzimasi diberi kolektor 0,5% kemudian diflotasi selama 20 menit pada konsistensi 0,8% dan setelah itu dicuci sampai pH netral. Pulp tersebut kemudian dibagi dua ; bagian pertama tidak diputihkan dan bagian lainnya diputihkan menggunakan peroksida. Selanjutnya pulp tersebut dibuat lembaran tangan dengan gramatur 55 g/m2. Kinerja enzim dievaluasi melalui pengamatan sifat fisik, kekuatan dan optik lembaran tangan. Hasil percobaan menunjukkan bahwa penggunaan selulase-hemiselulase dapat meningkatkan sifat optik dan sifat fisik lembaran hasil proses deinking. Dengan dilakukannya proses pemutihan, sifat optik lembaran sedikit meningkat tetapi sifat fisik cenderung menurun. Secara keseluruhan kondisi optimal diperoleh dari penggunaan enzim sebanyak 1%. Namun demikian, penggunaan enzim sebanyak 0,05% untuk yang tidak diputihkan dan 0,5% untuk yang mengalami pemutihan

Page 92: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

92

dapat memenuhi persyaratan spesifikasi kertas koran menurut SNI 14-0091-1998 baik untuk sifat optik maupun sifat fisik lembaran kertas yang dihasilkan

Kata kunci : Kertas koran bekas, deinking, enzim, pemutihan, sifat fisik, SNI

Rismijana,Jenni

PATI TERMODIFIKASI ENZIM SEBAGAI ADITIF PROSES PEMBUATAN KERTAS / Jenni Rismijana,dkk.--Berita Selulosa : Vol.39 No.2 ; Halaman 54-63,2004

Pati modifikasi diperoleh dengan mereaksikan pati tapioka dan enzim lokal α-amilase selama 20 menit pada variasi temperatur 65 0C – 80 0C. Variasi penambahan enzim 0,04 % - 0,1 % terhadap berat kering tapioka. Selanjutnya pati enzim yang diperoleh pada kondisi optimum diaplikasikan sebagai aditif pada proses pembuatan kertas secara asam dan alkali dengan pembanding pati tapioka dan pati kationik. Hasil percobaan modifikasi pati diperoleh pati enzim yang optimum pada kondisi enzim 0,04 % dan temperatur 70 0C. Hasil aplikasi menunjukkan bahwa penambahan 1 % pati modifikasi pada proses alkali mampu meningkatkan ketahanan sobek melebihi ke dua pembanding tersebut. Sementara itu nilai retensi awal (FPR) dan ketahanan tariknya lebih tinggi dari pati tapioka tetapi lebih rendah dari pati kationik. Sifat-sifat lainnya seperti laju drainase dan penetrasi cairan (Cobb60) lebih baik pada proses alkali, sedangkan sifat optiknya lebih baik pada proses asam.

Kata kunci : Aditif, enzim, pati modifikasi, pembuatan kertas, retensi, aditif

Rismijana,Jenni

EFEKTIVITAS BIODEINKING PADA PENGOLAHAN KERTAS BEKAS CAMPURAN / Jenni Rismijana,dkk.--Berita Selulosa : Vol.41 No.1 ; Halaman 14-20,2006

Kertas bekas merupakan salah satu bahan serat yang dapat dikumpulkan dari berbagai sumber diantaranya perkantoran, rumah tangga, pembuangan sampah dan lain-lain. Beberapa kendala yang sukar dipecahkan pada pengolahan kertas bekas adalah penghilangan kontaminan khususnya tinta jika dilakukan secara deinking konvensional. Perkembangan bioteknologi memungkinkan dilakukan deinking secara enzimatis (biodeinking) untuk mengurangi penggunaan bahan kimia pada deinking konvensional sehingga lebih ramah lingkungan. Penelitian penggunaan enzim xylanase lokal pada proses deinking kertas bekas campuran telah dilakukan, melalui tahapan proses penguraian, reaksi enzimasi, pengenceran, flotasi dan pencucian. Pulp yang dihasilkan dibuat lembaran dan dilakukan pengujian sifat optik dan sifat fisik kertas. Hasil penelitian menunjukkan, penggunaan enzim sebanyak 0,5-2% meningkatkan derajat putih sekitar 1-3 poin

Page 93: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

93

dan menurunkan jumlah noda pada lembaran sekitar 65-81%. Ketahanan tarik dan ketahanan sobek lembaran menunjukkan peningkatan sejalan dengan dosis penambahan enzim, dengan lembaran yang dihasilkan lebih porous dan kasar. Kondisi paling baik diperoleh pada penggunan enzim sebesar 1%, deinked pulp yang dihasilkan dapat digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan kertas koran.

Kata kunci : Kertas bekas campuran, enzim, biodeinking, sifat lembaran, sifat fisik kertas

Rismijana,Jenni

PENANGGULANGAN STICKIES KERTAS BEKAS MENGGUNAKAN BENTONIT DAN TALK / Jenni Rismijana.--Berita Selulosa : Vol.42 No.2 ; Halaman 60 67,2007

Percobaan deinking campuran koran bekas dan majalah bekas secara flotasi telah dilakukan pada skala laboratorium. Koran bekas dan majalah bekas secara terpisah mengalami penguraian pada konsistensi 4% dengan penambahan NaOH, Na2SiO3 dan H2O2 sampai dicapai derajat giling sekitar 350 ml CSF. Kemudian dicampur dengan komposisi 30% koran dan 70% majalah. Pada stok campuran ditambahkan dispersan 1% dan kolektor 0,5%, kemudian bentonit dan atau talk masing-masing ditambahan dengan variasi 0 – 2%. Selanjutnya dilakukan proses flotasi selama 15 menit dengan laju alir udara 20 liter/menit dan agitasi 1500 rpm. Deinked pulp hasil flotasi kemudian dibuat lembaran dengan gramatur 80 g/m2. Terhadap lembaran yang dihasilkan, dilakukan pengujian sifat fisik, optik, luas stickies dan jumlah noda. Hasil percobaan menunjukkan penambahan bentonit dan talk dapat menurunkan luas stickies dan noda pada lembaran serta meningkatkan derajat putih tetapi menurunkan opasitas. Penambahan bentonit sebesar 2% menurunkan luas stickies sebesar 93,8% dan noda 84,1%, sedangkan penambahan talk 2% menurunkan luas stickies 92,9% dan noda 83,1%. Penambahan bentonit dan talk juga meningkatkan nilai indeks kekuatan dimana peningkatan tertinggi dicapai pada penambahan bentonit 1,5%.

Kata kunci : Kertas bekas,bentonit, deinking, flotasi, sifat kertas, stickies, talk, sifat fisik

Rismijana,Jenni

PEMERIKSAAN STRUKTUR DAN KARAKTERISTIK LABEL PEKA TEKANAN / Jenni Rismijana dan Taufan Hidayat.--Berita Selulosa : Vol. 43 No.2 ; Halaman 69-73,2008

Dalam rangka mengkaji struktur dan karakteristik label peka tekanan (LPT), telah dilakukan pemeriksaan visual dan pengujian terhadap 32 contoh LPT yang beredar di pasaran. Hasil pemeriksaan visual menunjukkan bahwa LPT adalah produk

Page 94: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

94

laminat, tersusun dari kertas label berperekat yang ditutupi kertas pelepas bersalut. Sedangkan data pengujian memperlihatkan bahwa LPT memiliki gramatur 171,3 – 220,7 g/m2 dengan ketebalan 0,1680 – 0,2348 mm. Gramatur berkorelasi baik dengan tebal dan daya rekat. Semakin tinggi gramatur semakin tebal LPT dan semakin besar daya rekatnya. Tetapi gramatur tidak begitu jelas korelasinya dengan ketahanan tarik, daya regang, dan ketahanan sobek. Kadar abu minimal 10 % yang berarti komponen kertas LPT mengandung bahan pengisi anorganik

Kata kunci : Label peka tekanan, kertas label, kertas pelepas, perekat, gramatur

Rostika,Ike

OPTIMASI EFEK PENDARIHAN DARIH ROSIN BIASA DAN DARIH ROSIN MODIFIKASI / Ike Rostika.--Berita Selulosa : Vol.XXVI No.3 ; Halaman 70-75,1990

Untuk meningkatkan pemanfaatan gondorukem (rosin) yang banyak diperoleh di Indonesia, telah dilakukan penelitian pembuatan darih rosin secara biasa dan cara modifikasi dengan anhidrida asam maleat. Diteliti pula peningkatan efek pendarihan darih rosin hasil modifikasi dibandingkan dengan darih rosin biasa. Penelitian efek pendarihan menunjukkan hasil yang baik pada tingkat penggilingan 30 0C SR dan 40 0C SR, kemudian menurun pada tingkat penggilingan 50 0C SR. Efek pendarihan darih rosin modifikasi lebih baik dari pada darih rosin biasa pada jumlah pendarih kurang dari 0,9% dan 1,5%.

Kata kunci : Optimasi efek pendarihan, darih rosin

Rostika,Ike

KARAKTERISASI LIGNIN DARI LINDI HITAM KAYU ALBIZIA FALCATARIA SECARA SPEKTROFOTOMETRI / Ike Rostika,dkk.--Berita Selulosa : Vol.XXX No.2 ; Halaman 31-35,1994

Isolasi lignin secara pengasaman pada Ph 3 telah dilakukan terhadap lindi hitam beberapa proses pemasakan kayu Albizia falcataria. Spectrofotometri infra merah digunakan untuk karakterisasi proses soda, NSSC, sulfat dan soda antrakinon. Penggunaan dengan spektrofotometer UV pada panjang gelombang 280 nm menunjukkan hubungan linier antara konsentrasi dengan absorbansi lignin pada rentang konsentrasi antara 4 - 40 mg/L serapan lignin pada spektrum infra merah untuk berbagai lindi hitam sedikit berbeda.

Kata kunci : Lignin, lindi hitam, Albizia falcataria, spektrofotometri

Page 95: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

95

Rostika,Ike

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PULP ORGANOSOLV / Ike Rostika,dkk.--Berita Selulosa :Vol.XXXI No.3 ; Halaman 15-18,1995

Telah dilakukan penelitian pembuatan pulp kayu Pinus merkusii dan Albizia falcataria menggunakan 50% alkohol dengan variasi suhu pemasakan dan penambahan 5% NaOH terhadap larutan pemasak. Hasil percobaan menunjukkan bahwa pada umumnya penambahan NaOH 5% mampu menaikkan rendemen dan menurunkan bilangan kappa. Pada saat yang sama kualitas pulp Albizia falcataria relatif baik, tetapi kualitas pulp Pinus merkusii menurun.

Kata kunci : Pulp Pinus merkusii, pulp Albizia falcataria, bilangan kappa

Rudatin,Sri

STUDI PERBANDINGAN NILAI DERAJAT PUTIH KERTAS TERHADAP PENGGUNAAN JENIS FILTER DAN STANDAR DASAR / Sri Rudatin.--Berita Selulosa : Vol.XVI No.4 ; Halaman 83-90,1980

Daerah ukur nilai derajat putih yang didapat dengan menggunakan 3 macam filter dan 9 macam standar dasar, dapat memberikan karakteristik permukaan kertas yang diukur. Perlakuan spektrofotometris terhadap kertas cyclostyle memberikan karakteristik permukaan yang lebih homogen dari pada kertas reform. Antara jenis filter, nomor standar dan macam kertas yang diuji terdapat korelasi timbal balik. Filter biru memberikan nilai derajat putih paling baik untuk kertas putih sedangkan penggunaan filter lain dengan panjang gelombang sinar datang yang lebih tinggi, tidak menghasilkan daya pantul yang dapat menerangkan derajat putih kertas. Nomor standar bersifat selektif terhadap kertas yang diuji dan filter yang dipakai. Makin tinggi panjang gelombang sinar datang, makin kecil nomor standar yang digunakan, makin besar nilai derajat putih yang diperoleh untuk jenis kertas yang berbeda.

Kata kunci : Studi perbandingan, derajat putih, jenis filter

Rudatin,Sri

POTENSI DAN PROSPEK PEMANFAATAN LIGNIN DARI LIMBAH INDUSTRI PULP DAN KERTAS DI INDONESIA / Sri Rudatin.--Berita Selulosa :Vol.XXV No.1;Halaman 14-17,1989

Perkembangan penelitian telah memberikan cakrawala yang baru bagi peman-faatan lignin dari lindi hitam, baik proses kraft maupun proses sulfit. Sebagai polimer alami yang menempati urutan kedua di dunia setelah karbohidrat, potensi lignin di Indonesia diperkirakan sudah mendekati 6 juta ton untuk tahun 1989. Selain pemanfaatan nilai kalornya pada bagian pemulihan bahan kimia dalam lindi hitam proses kraft, prospek pemanfaatan lignin ternyata cukup luas. Rendemen

Page 96: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

96

pulp dapat dinaikkan dengan menyertakan lebih banyak lignin dalam pulp proses mekanis, dan berbagai produk baru dapat diperoleh, baik melalui reaksi perengkahan maupun isolasi lignin dari lindi hitamnya.

Kata kunci : Lignin, limbah industri pulp kertas, rendemen pulp

Rudatin,Sri

KERTAS TISU MUKA / Sri Rudatin,dkk.--Berita Selulosa : Vol.XXV No.4 ; Halaman 117-124,1989

Kertas tisu muka, sebagai kertas bergramatur ringan dan sekaligus sebagai barang kosmetika, harus memenuhi sifat-sifat tertentu, diantaranya adalah lembut mampu menyerap air dengan baik, cukup kuat dalam keadaan basah dan bersifat higienis. Sifat-sifat ini dapat dicapai melalui pemilihan bahan baku dan bahan penolong yang sesuai serta proses pengisutan pada operasi mesin kertasnya. Dalam tulisan ini sifat-sifat dan produksi kertas tisu muka ditinjau ulang.

Kata kunci : Kertas tisu muka, gramatur ringan, kosmetika

Rudatin,Sri

ULTRAFILTRASI LIGNIN PROSES KRAFT / Sri Rudatin.--Berita Selulosa : Vol.XXVI No.4 ; Halaman 102-107,1990

Salah satu proses pemisahan yang didasarkan atas perbedaan ukuran molekul dalam larutan terpolidispersi adalah pemisahan dengan membran ultrafilter. Ultrafiltrasi lignin proses kraft telah dilakukan untuk konsentrasi 100 ; 50 ; 25 dan 10 g/l masing-masing dengan pH 13,8 ; 13 ; 12 dan 10. Koefisien penolakan membran terhadap larutan yaitu R akan bertambah besar bersama naiknya tekanan ultrafiltrasi untuk konsentrasi 100-25 g/l. ini menunjukkan bahwa lapisan gel yang berbentuk bersifat kompresibel. Untuk konsentrasi 10 g/l. nilai R relatif konstan tetapi pengaruh pH terhadap R nampak paling jelas untuk konsentrasi ini. Untuk tiga konsentrasi lainnya nilai R pada berbagai pH menunjukkan kecendrungan yang berlainan bersama naiknya tekanan ultrafiltrasi

Kata kunci : Ultrafiltrasi, lignin, proses kraft

Rudatin,Sri

ULTRAFILTRASI LINDI HITAM PROSES SULFAT KAYU ACACIA MANGIUM / Sri Rudatin.--Berita Selulosa : Vol.XXVII No.4 ; Halaman 110-117,1991

Lindi hitam dapat dimanfaatkan secara efektif dengan memulihkan kembali bahan kimia anorganik yang terkandung, sedangkan ligninnya dimanfaatkan sebagai sumber energi atau produk lain. Pemulihan bahan kimia dapat dilakukan dengan

Page 97: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

97

memanfaatkan peranan membran yang mampu memisahkan komponen lindi hitam dalam skala molekuler menjadi permeat dan konsentrat melalui proses ultrafiltrasi. Ultrafiltrasi telah dilakukan terhadap lindi hitam kayu Acacia mangium dari proses sulfat. Membran yang digunakan terbuat dari PSF 18% dan PEG - 1000 18%, sedangkan pemisahan molekuler ini dilakukan pada berbagai konsentrasi lindi hitam. Pada konsentrasi lindi hitam ± 50 g/l, asosiasi senyawa lignin didalamnya mencapai tingkat maksimum sedangkan konsentrasi lapisan gel yang terbentuk pada ultrafiltrasi adalah 237,22 g/l . Korelasi antara nilai viskositas dan kadar padatan total permeat lindi hitam Acacia mangium adalah linier. Hubungan antara viskositas lindi hitam dan konsentrasi lignin didalamnya tidak linear, sedangkan kadar padatan total mempunyai hubungan yang linear dengan konsentrasi lignin. Fluks maksiumum dicapai pada tekanan 4 atmosfir.

Kata kunci : Ultrafiltrasi, lindi hitam, proses sulfat, Acacia mangium

Rudatin,Sri

PEMUTIHAN KEMBALI BAHAN KIMIA DARI LINDI HITAM ALBIZZIA FALCATARIA MENGGUNAKAN ULTRA FILTER / Sri Rudatin dan Ike Rostika.--Berita Selulosa : Vol.XXVIII No.3-4 ; Halaman 90-96,1992

Pemutihan bahan kimia dari lindi hitam adalah penting ditinjau dari peningkatan efisiensi dan orientasi ke lingkungan. Penelitian telah dilakukan terhadap lindi hitam hasil pemasakan kayu Albizia falcataria dari proses soda antrakinon, sulfat dan NSSC dengan menggunakan membran ultrafilter PSF 18% - PEG 100%. Proses ultrafiltrasi terhadap lindi hitam soda antrakinon dilakukan pada berbagai pH dengan kecepatan pengadukan, sedangkan pengaruh konsentrasi dipelajari untuk semua lindi hitam. Kadar senyawa anorganik yang diperoleh diamati melalui perbandingan nilai kadar abu dan kadar padatan total dalam lindi hitam serta permeatnya. Evaluasi terhadap nilai penolakan membran ultra filter sesuai untuk pemulihan bahan kimia dari lindi hitam kayu Albizia falcataria proses sulfat dan NSSC.

Kata kunci : Pemutihan, bahan kimia, lindi hitam, Albizia falcataria, ultra filter

Salihima,Abbas

PERCOBAAN PENCAMPURAN RAYON HASIL LPS DENGAN KAPAS / Abbas Salihima.--Berita Selulosa : Vol.VI No.4 ; Halaman 108-119,1970

Serat rayon hasil trial operation Lembaga Penelitian Selulosa (LPS) dan kapas masing-masing melalui proses pembukaan dan penggarukan kemudian dicampur pada mesin penarikan, lalu dipintal dengan sistim. Hight draft menjadi benang nomor Ne130 S. Benang yang diperoleh ditentukan kekuatan,mulur dan tahan gosoknya. Ternyata bahwa benang dengan perbandingan campuran 16,7 % /rayon

Page 98: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

98

63,3 % kapas hampir menyamai benang dari 100 % kapas dalam kekuatan, mulur dan tahan gosoknya. Dan perbandingan campuran antara serat rayon dan kapas sebesar 33,3 % rayon / 66,7 % kapas merupakan perbandingan campuran yang optimal

Kata kunci : Serat rayon, serat kapas, percobaan, proses, LPS

Salihima,Abbas

PENGARUH KEPEKATAN LARUTAN NaOH TERHADAP SIFAT FISIK SERAT RAYON BUATAN LEMBAGA PENELITIAN SELULOSA / Abbas Salihima.--Berita Selulosa: Vol.VII No.4 ; Halaman 171-176,1971

Telah diketahui bahwa serat rayon tidak tahan terhadap alkali. Dalam penelitian ini lima macam serat rayon buatan LPS diredam dalam larutan alkali, dengan lima macam variasi (1%, 3%, 5%, 7% dan 10%) kemudian dicuci dan dinetralkan sampai dapa kepekaan larutan NaOH tertentu, kekuatan dan mulur naik, kemudian menurun kembali, sedangkan pengembangan dan moisture regain makin besar dengan kenaikan kepekatan larutan NaOH.

Kata kunci : NaOh, sifat fisik, serat rayon buatan, LPS

Salihima,Abbas

KELAKUAN DAN SIFAT-SIFAT ALKALI SELULOSA PADA WAKTU PEMERASAN DAN PENCABIKAN / Abbas Salihima.--Berita Selulosa : Vol.VIII No.2 ; Halaman 59-65,1972

Proses alkali merupakan proses yang penting dalam pembuatan rayon. Pada percobaan-percobaan alkalisasi dari pulp kayu karet, pulp kayu pinus (buatan Lembaga Penelitian Selulosa) dan pulp modesilk (buatan Swedia) ternyata bahwa terdapat perbedaan-perbedaan dalam kelakuan alkaliselulosa yang didapat dari ketiga jenis pulp ini. Perbedaan-perbedaan ini terlihat pada waktu yang diperlukan untuk mendapat faktor peras tertentu, komposisi yang berbeda-beda pada suatu faktor peras dan sifat-sifat pada waktu pencabikan.

Kata kunci : Sifat alkali, selulosa, pemerasan, pencabikan

Salihima,Abbas

PENGARUH WAKTU PELARUTAN DAN ULANGAN PENYARINGAN TERHADAP DAYA SARING VISKOSA DARI PULP KAYU KARET / Abbas Salihima.—Berita Selulosa : Vol.VIII No.3 ; Halaman 125-135,1972

Viskosa dengan komposisi 7% selulosa 7% natrium hidroksida dikerjakan dengan waktu pelarutan sampai dengan lima jam, kemudian disaring beberapa kali,

Page 99: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

99

ternyata waktu pelarutan mempengaruhi daya saring dan kekentalan viskosa

Kata kunci : Viskosa, selulosa, waktu pelarutan, kayu karet

Salihima,Abbas

PENGARUH LARUTAN NATRIUM SULFIDA PADA PENCUCIAN SERAT RAYON / Abbas Salihima.--Berita Selulosa : Vol.IX No.3 ; Halaman 122-134, 1973

Dalam percobaan ini diteliti pengaruh kepekatan larutan natrium sulfida dan waktu pengerjaan dalam proses penghilangan sisa belerang dalam serat rayon terhadap sifat seratnya. Makin besar kepekatan larutan natrium sulfida serta makin lama waktu pengerjaan, maka sisa belerang,derajat putih serat dan derajat polimerisasi makin kecil, sedangkan kehalusan serat makin besar. Kekuatan serat banyak dipengaruhi oleh kepekatan larutan dan waktu pengerjaan, tetapi mulur tidak banyak dipengaruhi oleh waktu pengerjaan. Penghilangan sisa belerang yang dilakukan pada 3-5 gr/l natrium sulfida dengan waktu 3 menit memberikan hasil yang memuaskan.

Kata kunci : Pengaruh kepekatan, natrium sulfida, pencucian serat rayon

Salihima,Abbas

PENGARUH PENYIMPANAN TERHADAP SIFAT FISIK SERAT VISKOSA RAYON / Abbas Salihima.–Berita Selulosa : Vol.X No.2 ; Halaman 69 – 80,1974

Kerusakan serat mungkin terjadi selama penyimpanan dalam gudang atau dalam pengangkutan. Dalam tulisan ini dibahas perubahan sifat fisik serat rayon setelah penyimpanan selama dua bulan dalam ruangan yang tak terkena dan yang terkena sinar matahari. Penyimpanan yang terkena sinar matahari mengakibatkan kerusakan serat lebih besar.

Kata kunci : Pengaruh penyimpanan, sifat fisik, serat viskosa rayon

Salihima,Abbas

SERAT RAYON DARI KAYU EUCALYPTUS SALIGNA, PERCOBAAN PEMBUATAN VISKOSA DAN RAYON DALAM SKALA PILOT DAN SEMI PILOT / Abbas Salihima.--Berita Selulosa : Vol.XI No.4 ; Halaman 190-209,1975

Percobaan pembuatan serat rayon dari pulp Eucalyptus saligna telah dilakukan dalam skala semi pilot dan pilot. Viskosa dibuat dengan menggunakan 37% CS2 dan mempunyai komposisi 8% selulosa dan 6% naOH. Reaktivitas pulp cukup baik, pelarutan mudah serta penyaringannya cukup lancar meskipun Kwnya agak besar. Pada umumnya pembuatan serat berjalan baik. Serat yang dihasilkan

Page 100: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

100

mempunyai sifat-sifat fisik yang menyamai serat dari pulp modosilk. Meskipun demikian beberapa kesulitan dialami dalam penggunaan pulp ini, antara lain lembaran alkali selulosa yang sering terputus-putus dalam perasan.

Kata kunci : Serat rayon, Eucalyptus saligna, viskosa, rayon, skala pilot, sifat fisik

Salihima,Abbas

PERCOBAAN PEMBUATAN SERAT RAYON IKAL SURAM PADA SKALA PILOT / Abbas Salihima dan A.Soemardi.--Berita Selulosa:Vol.XIV No.3 ; Halaman 23-33,1978

Serat rayon ikal dapat dibuat dengan cara memilin viskosa dalam larutan koagulasi yang mengandung kadar asam yang rendah dan kadar asam yang tinggi. Kesuraman serat rayon didapat dengan cara menambahkan serbuk hitam dioksida kedalam viskosa pada waktu pembuatannya. Hasil percobaan pembuatan serat rayon ikal suram yang dilakukan pada skala semi pilot menunjukan, bahwa dengan memilin viskosa suram dalam larutan koagulasi dengan komposisi asam sulfat 90 - 95 g/l, seng sulfat 14 - 16 g/l dan natrium sulfat 340 - 360 g/l dihasilkan serat rayon suram yang mempunyai keikalan antara 4,5 - 12 ikal/cm. Sifat-sifat fisik lainnya antara lain kekuatan dan mulur serat, menunjukkan angka yang sejajar dengan mutu rayon biasa.

Kata kunci : Serat rayon ikal suram, skala pilot, viskosa

Salihima,Abbas

BEBERAPA PENGARUH KADAR NA2SO4 DAN ZNSO4 DALAM PEMILINAN VISKOSA PADA SUHU KAMAR / Abbas Salihima dan Abdul Fatah Yasin.--Berita Selulosa : Vol.XV No.4 ; Halaman 100-104,1979

Pemilinan viskosa dari pulp modosilk dengan sistem filamen telah dilakukan pada suhu kamar (26 – 27 0C) dalam skala semi pilot. Ternyata dengan menyesuaikan komposisi larutan koagulasi dan panjang celup pada saat pemilinan, proses ini dapat berjalan lancar. Sifat serat yang dihasilkan sebanding dengan sifat serat hasil pemilinan dengan cara biasa, yaitu pada suhu pilin 45-50 0C

Kata kunci : Na2SO4, ZnSO4, pemilinan viskosa, suhu kamar

Salihima,Abbas

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEIKALAN SERAT RAYON / Abbas Salihima.--Berita Selulosa : Vol.XVI No.2 ; Halaman 38-42,1980

Keikalan serat rayon dapat dihasilkan apabila viskosa dipilin dalam larutan pilin yang mengandung asam sulfat rendah, dan mengandung ZnSO4 dan Na2SO4

Page 101: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

101

tinggi. Keikalan serat dapat diperbesar dengan memperhalus serat dan memotong serat sebelum melalui proses penyempurnaan.

Kata kunci : Faktor pengaruh, keikalan serat rayon

Salihima,Abbas

SERAT RAYON DARI PULP KAPAS LIMBAH / Abbas Salihima; Abdul Fatah Yasin; Oediyono; Iwan Suhandi.--Berita Selulosa:Vol.XVII No.2 ; Halaman 35-42,1981

Pulp kapas limbah dibuat viskosa rayon dengan komposisi 7% selulose, 7% alkali dan 36% CS2, kemudian dipilin dengan sistem filamen pada larutan pilin yang mempunyai komposisi asam sulfat 115 g/l, seng sulfat 12 g/l dan natrium sulfat 252 g/l pada suhu 45 0C. Percobaan-percobaan yang telah dilakukan dapat menghasilkan serat rayon yang mempunyai kekuatan kering 1,72 - 2,24 g/denier dan mulur kering 24 - 31,5%. Sifat alkali selulosa, viskosa, pemilinan dan serat rayon yang dibuat dari pulp kapas limbah yang berasal dari serat linter, lebih baik dari pada pulp limbah kapas mesin pengupasan kapas.

Kata kunci : Serat rayon, pulp kapas limbah, viskosa, sifat alkali

Salihima,Abbas

SERAT RAYON DARI PULP KAYU JABON (ANTHOCEPHALUS CADAMBA), PENELITIAN SKALA PILOT / Abbas Salihima.--Berita Selulosa : Vol.XVII No.4 ; Halaman 90-96,1981

Dalam rangka menurunkan tetapan sumbat viskosa pulp jabon maka dilakukan penelitian pada proses alkalisasi dengan variasi tekanan dari 60 - 80 kg/cm2 dan waktu tekan 3 - 7 menit pada alkali selulosa. Masing-masing variasi dibuat viskosa dengan komposisi 7,4% selulosa dan 6,5% alkali. Ternyata bahwa variasi tekanan 70 kg/cm2 dengan waktu tekan 7 menit dapat menghasilkan viskosa yang mempunyai tetapan sumbat rendah dengan kecepatan saring yang cukup tinggi serta proses pemilinannya cukup lancar, sehingga dapat dihasilkan serat rayon biaya yang berkekuatan 1,49 - 2,30 gr/deniar dan mulur 9 - 20%.

Kata kunci : Serat rayon, pulp kayu jabon (Anthocephalus cadamba), skala pilot

Salihima,Abbas

PERCOBAAN PEMBUATAN RAYON DARI PULP PINUS MERKUSII / Abbas Salihima,dkk.--Berita Selulosa : Vol.XVIII No.3 ; Halaman 66-71,1982

Percobaan pembuatan serat rayon dari pulp Pinus merkusii telah dilakukan. Komposisi viskosa terdiri dari 6,72% selulosa, 6,62% alkali dan mempergunakan

Page 102: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

102

36% CS2. Pulp tersebut mempunyai rektivitas cukup baik dan kekurangan xantat serta kecepatan saring viskosa cukup memadai, sebaiknya mempunyai tetapan sumbat yang agak tinggi. Kemampuan pemilinan viskosa cukup tinggi dan sifat fisik seratnya dapat menyamai serat reguler rayon dari pulp modosilk. Akan tetapi untuk mendapat faktor peras tiga pada proses alkalisasi diperlukan waktu peras yang cukup lama.

Kata kunci : Rayon, pulp Pinus merkusii, viskosa

Salihima,Abbas

STUDI PENGELOMPOKAN MUTU SERAT KAYU DAN PULP SULFAT UNTUK KERTAS KANTONG / Abbas Salihima.--Berita Selulosa : Vol.XXV No.4 ; Halaman 103-111,1989

Data dari 140 sampel kayu dari 30 jenis kayu yang berasal dari 9 daerah kehutanan propinsi di Indonesia dianalisa sehingga menghasilkan sebuah model persamaan empiris mutu serat kayu dan pulp sulfat untuk kertas kantong. Pengujian yang dilakukan terhadap sifat fisik kayu, yaitu panjang serat rata-rata diameter serat, tebal dinding selulosa serat, bilangan runkel, kelangsingan, kelemasan dan simpangan baku panjang serat. Pengujian terhadap sifat pulp yaitu derajat putih, bilangan permanganat, indeks tarik indeks sobek, indeks retak, ketahanan lipat, dan opasitas pulp. Data sifat fisik serat dan sifat pulp dianalisa dengan analisis komponen utama sehingga menghasilkan indeks mutu serat yang merupakan fungsi linear dari ketujuh sifat fisik serat kayu, dan indeks mutu pulp merupakan fungsi dari ketujuh sifat pulp, serta indeks mutu pulp juga merupakan fungsi dari ketujuh sifat fisik serat kayu. Kemudian sifat fisik serat kayu dikelompokkan menjadi 8 buah kelompok indeks mutu serat pulp. Indeks mutu serat dan pulp yang tertinggi diwakili oleh jenis kayu Albizia falcataria, Pinus merkusii, dan Maesopsis enimii.

Kata kunci : Mutu serat kayu, pulp sulfat, kertas kantong

Salihima,Abbas

SERAT RAYON DARI PULP KAYU ACASIA MANGIUM / Abbas Salihima,dkk.--Berita Selulosa : Vol.XXVII No.3 ; Halaman 64-69,1991

Pulp rayon Acacia mangium skala pilot mempunyai kadar ekstrak dan abu yang tinggi sehingga menghasilkan tetapan sumbat viskosa yang tinggi. Usaha perbaikan mutu pulp ini dilakukan dengan proses tambahan yaitu : pulp dicuci dengan air panas 80 – 90 0C selama satu atau dua jam. Makin lama proses pencucian, kadar ekstrak dan abu pulp turun. Pencucian selama satu jam dengan sulfat ender 2,5% berdasarkan berat pulp, menghasilkan kadar ekstrak dan abu lebih rendah lagi. Akibatnya tetapan sumbat viskosa lebih rendah dari pada tetapan

Page 103: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

103

viskosa pulp hasil pencucian dengan air panas. Derajat polimerisasinya pun tak banyak berbeda, sehingga dapat menghasilkan viskosa dengan kekentalan dan kelancaran pemilinan yang baik pula. Proses perendaman rangkap tidak banyak menurunkan tetapan sumbat viskosa.

Kata kunci : Rayon, pulp Acasia mangium, viskosa, skala pilot

Salihima,Abbas

PEMBUATAN SERAT RAYON HWM DARI PULP LARUT EUCALYPTUS MICROCORYS / Abbas Salihima,dkk.--Berita Selulosa : Vol.XXXIII No.1 ; Halaman 21-25,1997

Pembuatan viskosa dengan komposisi 5,66-6,73% selulosa dan 7,64-8,32% alkali dari pulp larut Eucalyptus microcorys telah dilakukan. Kedalam viskosa ditambahkan aditif Alkylamine polyoxyethylene glycol 1-3%, kemudian dipilin dalam larutan koagulan dengan kandungan asam sulfat 80 g/l, seng sulfat 70 g/l. dan natrium sulfat 150 g/l, pada suhu larutan 25 0C, kecepatan pilin 25 m/mnt, dan total regangan 135%. Penambahan aditif sebanyak 2-3% ternyata menghasilkan serat rayon High Wet Modulus (HWM) dengan kekuatan kering 4,48 g/d, kekuatan basah 3,34 g/d, mulur kering 9,3% dan mulur basah 12,4%.

Kata kunci : High Wet Modulus (HWM0, pulp larut, Eucalyptus microcorys, viskosa

Santosa,Ligia

PEMANFAATAN LIMBAH PADAT UNTUK BAHAN BAKU KARTON SKALA INDUSTRI KECIL / Ligia Santosa.--Berita Selulosa : Vol.XXXVII No.3-4 ; Halaman 66-71,2001

Percobaan pemanfaatan limbah padat industri kertas untuk bahan baku karton skala industri kecil telah dilakukan dalam rangka mencari bahan baku alternatif. Percobaan dilakukan pada kondisi derajat giling masing-masing 300 ml CSF (Canadian Standard Freeness) dan gramatur 500 g/m2, kemudian dilakukan variasi limbah padat dan ditambahkan pati ke dalam campuran tersebut. Dari percobaan ini diharapkan dapat diketahui pada komposisi mana dapat dihasilkan karton dalam kualitas baik. Dengan demikian dapat diperoleh informasi berapa banyak limbah padat dapat digunakan dalam pembuatan karton atau berapa banyak kertas bekas yang dapat disubstitusi.

Kata kunci : Limbah padat, bahan baku karton, industri kecil

Santosa,Ligia

PENGGUNAAN PULP TANDAN KOSONG SAWIT PADA PEMBUATAN KERTAS LAINER / Ligia Santosa,dkk.--Berita Selulosa : Vol.XXXIV No.1 ;

Page 104: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

104

Halaman 2-7,1998

Percobaan pemanfaatan pulp tandan kosong sawit (TKS) untuk pembuatan kertas lainer dilakukan dalam rangka mencari bahan baku alternatif yang tersedia di Indonesia. Lembaran tangan dengan beberapa gramatur dibuat pada skala laboratorium menggunakan pulp dengan derajat giling 300 ml CSF, pati kationik 0,5%, dan bahan darih 0,5%, dengan kandungan pulp TKS 0 - 90%. Hasil percobaan menunjukkan bahwa pulp TKS sangat berpengaruh terhadap ketahanan retak, daya serap air, dan kadar air kertas lainer, akan tetapi tidak berpengaruh terhadap sifat ketahanan tekan lingkar dan ruahnya.

Kata kunci : Pulp TKS, pembuatan kertas lainer

Sasas,Kuntari

UPAYA PERBAIKAN KUALITAS RAYON VISKOSA MELALUI PROSES PEMURNIAN / Kuntari Sasas.--Berita Selulosa : Vol.XXXV No.3-4 ; Halaman 60-67,1999

Proses pemurnian pada pembuatan serat rayon viskosa adalah proses penghilangan sisa belerang pada serat. Sisa belerang terjadi akibat reaksi samping pada saat proses xantasi. Adanya belerang, oksigen dan kelembaban udara, akan membentuk asam sulfat yang dapat mengakibatkan kerusakan hidro selulosa dan oksi selulosa. Sisa belerang dapat diikat oleh natrium sulfida menjadi polisulfida, dan natrium hidroksida menjadi natrium tiosulfat dan natrium sulfida. Penelitian penghilangan sisa belerang pada serat telah dilakukan melalui proses pemurnian dengan variasi konsentrasi natrium sulfida dari 1 sampai dengan 5 g/l, dan natrium hidroksida 0 sampai dengan 2 g/l dengan selang konsentrasi 1 g/l. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makin besar konsentrasi natrium sulfida sampai 2 g/l dan natrium hidroksida sampai 2 g/l, terjadi penghilangan sisa belerang cukup besar dan terjadi sedikit penurunan derajat polimerisasi dan kekuatan tarik serat sedangkan derajat kecerahan dan mulur semakin besar. Kondisi optimum proses pemurnian dicapai pada konsentrasi natrium sulfida 2 g/l dan natrium hidroksida 1 g/l. Penghematan biaya sekitar 50% dapat diperoleh dari pengurangan penggunaan zat kimia

Kata kunci : Viskosa, natrium sulfida, natrium hidroksida, proses pemurnian.

Sasas,Kuntari

UPAYA PEMANFAATAN UMBI BAWANG SABRANG ( ELEUTHERINE AMERICANA, MERR) SEBAGAI ZAT WARNA ALAM UNTUK PENCELUPAN KAIN SELULOSA DAN POLIAMIDA / Kuntari Sasas dan Sasas Barkasih.--Berita Selulosa : Vol.40 No.2 ; Halaman 85-92,2005

Page 105: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

105

Dalam rangka memanfaatkan sumber daya alam yang ada di Indonesia, dilakukan penelitian pencelupan selulosa dan poliamida, mempergunakan larutan ekstrak umbi bawang sabrang. Zat warna alam yang diperoleh digunakan untuk pencelupan kain selulosa pada pH 7dan pH 11. sedangkan pencelupan kain poliamida dilakukan pada pH 7dan pH 5. Waktu pencelupan divariasi 30,45 dan 60 menit, pada suhu didih. Setelah pencelupan dilakukan kerja iring dengan kalium bikhromat, tawas dan garam merah B dengan variasi 1,2 dan 3 g/l. Hasil pencelupan diuji terhadap jumlah zat warna yang diserap, beda warna antar pencelupan, beda warna hasil pencelupan sebelum dan sesudah penyimpanan selama 3 bulan, ketahanan luntur warna terhadap pencucian, gosokan, keringat dan sinar matahari. Hasil evaluasi data, menunjukan bahwa zat warna alam umbi bawang sabrang dapat dipakai untuk mencelup kain selulosa dan kain poliamida. Ketahanan luntur warna terhadap pencucian, keringat dan sinar matahari rendah, tetapi dapat diperbaiki melalui pengerjaan iring dengan kalium bikhromat, tawas dan garam merah B. Ketahanan luntur warna terhadap gosokan keduanya baik. Hasil pencelupan kain poliamida lebih baik daripada pencelupan kain selulosa.

Kata kunci : Zat warna alam, umbi bawang sabrang, pencelupan, kain selulosa, kain poliamida

Sayuti,M.

KAYU LAMTOROGUNG SEBAGAI BAHAN BAKU PULP KERTAS / M.Sayuti dan Uzair.--Berita Selulosa : Vol.XXII No.2-3 ; Halaman 39-45,1986

Penelitian pembuatan pulp lamtorogung yang cepat pertumbuhannya telah dilakukan dalam skala pilot, kayu lamtorogung mempunyai massa jenis yang tinggi yaitu 0,55 dan mempunyai panjang serat rata-rata 1,35 mm, lebih tinggi dari pada panjang serat rata-rata kayu Albizia falcataria dan Acacia auriculliformis. Pemasakan dilakukan dengan proses sulfat pada alkali aktif 17%, 16%, 15% dan sulfiditas 22%, menghasikan pulp dengan rendemen dan kekuatan yang cukup baik. Kekuatan fisik lembaran pulp lamtorogung berada di antara kekuatan fisik lembaran pulp Albizia falcataria dan Acacia auriculiformis.

Kata kunci : Kayu lamtorogung, bahan baku pulp kertas

Setiadji

PEMULIHAN (RECOVERY) ALUM DARI LUMPUR HASIL PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI PULP PROSES SODA / Setiadji.--Berita Selulosa : Vol.XXII No.1 ; Halaman 10-16,1986

Penelitian pemulihan(Recovery) koagulan alum dari lumpur hasil pengolahan air limbah industri pulp proses soda telah dilakukan dalam skala laboratorium. Lumpur dengan kadar padatan dari 1 - 3% disamakan dengan asam sulfat dalam variasi pH

Page 106: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

106

3 - 1 dan dipanaskan pada suhu 80 0C selama beberapa menit. Cairan alum yang diperoleh dipisahkan dari sisa lumpur dengan centrifugasi kecepatan tinggi, kemudian dipakai kembali untuk mengolah air limbah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepekatan lumpur sangat berpengaruh terhadap alum yang diperoleh, dengan kadar padatan 3% dapat diperoleh kembali alum sebesar 90% lebih. Perlakuan pengemasan ditinjau dari jumlah alum yang diperoleh dan tingkat pengolahan air limbah adalah efektif pada pH 2 - 3.

Kata kunci : Pemulihan alum, lumpur air limbah, industri pulp, proses soda

Setiadji

EFEKTIVITAS PEMAKAIAN POLIELEKTROLIT PADA PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI PULP DAN KERTAS / Setiadji dan Sri Purwati.--Berita Selulosa : Vol.XXVII No.3 ; Halaman 70-75,1991

Bahan pencemar utama yang terkandung dalam air limbah pulp dan kertas adalah padatan tersuspensi, warna, KOB, dan KOK. Salah satu alternatif pengolahan air limbah adalah dengan proses koagulasi-flokulasi. Suatu penelitian telah dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pemakaian polielektrolit dapat meningkatkan efisiensi pengolahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemakaian polielektrolit memberikan peningkatan kualitas air limbah olahan, kecepatan pengendapan dan mengakibatkan lumpur menjadi lebih padat. Tinjauan atas efisiensi penurunan kadar bahan pencemaran menunjukkan bahwa polielektrolit kationik pada penelitian ini mampu memberikan hasil yang lebih baik.

Kata kunci : Polielektrolit, pengolahan air limbah pulp, warna, KOB, KOK

Setiawan,Yusup

PENELITIAN PENGARUH SUHU REAKSI ALKALISASI DAN SUHU REAKSI ETERIFIKASI TERHADAP KARAKTERISTIK CARBOXY METHYL CELLULOSE (CMC) / Yusup Setiawan,dkk.--Berita Selulosa : Vol.XXVI No.2 ; Halaman 33-37,1990

Suhu alkalisasi dan suhu eterifikasi pada proses pembuatan CMC berpengaruh terhadap derajat substitusi (DS) dan kekentalan larutan CMC. Naiknya suhu sedangkan naiknya suhu eterifikasi pada suhu alkalisasi tetap memberikan kecenderungan menaikkan DS.

Kata kunci : Suhu alkalisasi, suhu eterifikasi, proses pembuatan CMC

Setiawan,Yusup

PEMBUATAN METIL SELULOSA / Yusup Setiawan.--Berita Selulosa :

Page 107: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

107

Vol.XXVII No.1 ; Halaman 7-10,1991

Penelitian pembuatan metilselulosa dengan variasi konsentrasi NaOH dan dimetilsulfat telah dilakukan. Derajat substitusi (DS) dan kadar metoksil metilselulosa meningkat dengan meningkatnya penggunaan NaOH pada tahap aklalisasi dan dimetilsulfat pada tahap metilasi. Percobaan pembuatan metilselulosa menggunakan NaOH pada konsentrasi (18 - 40)% dan dimetilsulfat sebanyak 25 - 38 gram menghasilkan metilselulosa yang mempunyai DS = 0,4 - 1,4 dan kadar metoksil = (8,9 - 23,6)%.

Kata kunci : Pembuatan metilselulosa, NaOH, dimetilsulfat

Setiawan,Yusup

PENGOLAHAN AIR LIMBAH INDUSTRI PULP DENGAN REAKTOR ANAEROBIK SISTIM PENGADUKAN SEMPURNA (CSTAR) / Yusup Setiawan.--Berita Selulosa : Vol.XXXIII No.2 ; Halaman 52-57,1997

Percobaan pengolahan air limbah skala laboratorium pada suhu lingkungan rata-rata 32 0C untuk mempelajari kemungkinan penerapan reaktor anaerobik sistem pengadukan sempurna (CSTAR) pada air limbah industri pulp proses sulfit telah dilaksanakan. Percobaan telah dilakukan dalam dua tahap operasi, operasi permulaan (start-up) dan operasi stabil (steady state). Pada awal operasi permulaan, bibit lumpur anaerobik sebanyak 20% volume reaktor dimasukkan kedalam reaktor. Air limbah encer dengan konsentrasi CODƒ 1000-3000 mg/l dialirkan kedalam reaktor dengan mempertahankan waktu tinggal (HRT) pada 16,73 hari. Pada operasi stabil, air limbah pekat dengan konsentrasi CODƒ 6000-11000 mg/l diumpamakan kedalam reaktor pada waktu tinggal (HRT) yang berbeda, 16,73 hari, 8,77 hari, dan 5,75 hari. Selama percobaan, perbandingan konsentrasi asam lemak menguap (Volatile Fatty Acid atau VFA) terhadap alkalinitas dijaga dibawah 0,3 untuk menjaga keseimbangan kondisi proses. Hasil percobaan menunjukkan bahwa, operasi permulaan reaktor anaerobik CSTAR memerlukan waktu 2 bulan dengan reduksi CODƒ sebesar 67% dan beban organik sebesar 0,19 kg CODƒ/m3 hari. Pada operasi stabil, reduksi CODƒ dan VFA turun dengan menurunkannya waktu tinggal dan naiknya beban organik. Reduksi CODƒ sebesar 76% dan reduksi VTA sebesar 91% dengan beban organik sebesar 1,3 kg CODƒ/m3 hari dapat dicapai pada waktu tinggal 8,77 hari. Biogas sebanyak 10-13% volume reaktor per hari dapat dihasilkan dengan sistim ini.

Kata kunci : Pengolahan air limbah, industri pulp, reaktor anaerobik, CSTAR

Setiawan,Yusup

SELULOSA NITRAT DARI PULP KERTAS UNTUK PLASTIK / Yusup Setiawan,dkk.-- Berita Selulosa : Vol.XXXIII No.4 ; Halaman 118-123,1997

Page 108: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

108

Upaya pembuatan selulosa nitrat untuk plastik yang dapat dibiodegradasi oleh mikroorganisma telah dilakukan. Dengan menggunakan pulp kayu yang dihasilkan di Indonesia, nitrasi dengan variasi konsentrasi larutan telah dilakukan. Pulp kertas serat pendek dan pulp disolving serat panjang sebagai pembanding digunakan sebagai bahan baku, dan asam HNO3 65%, HNO3 fuming 99% dan H2SO4 95% digunakan untuk larutan penitrasi. Nitrasi dilakukan pada suhu ruangan selama 1 jam. Konsentrasi larutan penitrasi divariasikan pada perbandingan H2SO4/HNO3/H2O = 3,98 mol (1,94-2,17) mol (3,83-5,22) mol. Kadar nitrogen dan derajat substitusi (DS) selulosa nitrat yang dihasilkan diuji. Hasil menunjukkan bahwa dari pulp disolving, selulosa nitrat untuk plastik dapat dihasilkan dengan menggunakan komposisi larutan penitrasi pada perbandingan H2SO4 /HNO3 /H2O = 3,98 mol (1,94-2,06) mol/(4,79-5,03) mol, dengan menghasilkan kadar nitrogen sekitar 11,1% dan DS sekitar 2,0. Dari pulp kertas, selulosa nitrat yang hampir sama dengan kadar nitrogen sedikit lebih rendah (11,04) dan DS sekitar 1,98 dapat dihasilkan. Terbukti bahwa pulp kertas dimungkinkan dapat digunakan sebagai bahan baku selulosa nitrat untuk plastik.

Kata kunci : Selulosa nitrat, pulp kertas, plastik

Setiawan,Yusup

PENGOLAHAN AIR LIMBAH PEMASAKAN MERANG DENGAN SISTEM ANAEROBIK MENGGUNAKAN MEDIA PLASTIK / Yusup Setiawan,dkk.--Berita Selulosa : Vol.XXXV No.1-2 ; Halaman 22-27,1999

Percobaan pengolahan air limbah pemasakan merang dengan sistem anaerobik konversional menggunakan media plastik dilakukan dalam skala boratorium. Reaktor anaerobik yang mempunyai volume 30L diisi dengan potongan plastik bekas kemasan gelas air mineral sebanyak 30% volume reaktor. Bibit lumpur yang berasal dari lumpur domestik sebanyak 5L (18,35% volume efektif reaktor) dimasukkan juga kedalam reaktor. Air limbah dengan kadar COD antara 762-17.000 mg/L diumpankan kedalam reaktor. Beban organik (OLR) divariasikan antara 0,1524-2,830 kg COD/m3. pada waktu tinggal antara 6-8 hari. Influent dan effluent reaktor dianalisa untuk parameter-parameter COD, BOD, TSS, pH dan Na+. Hasil menunjukkan bahwa besarnya beban organik mempengaruhi sekali terhadap besarnya nilai reduksi COD. Nilai reduksi COD sebesar 60-70% dapat dicapai pada beban organik antara 1.0-2.8 kg COD/m3. hari, pada, waktu tinggal 8 hari.

Kata kunci : Pengolahan biologi, reaktor anaerobik, pulping merang, plastik bekas, COD

Setiawan,Yusup

PEMBUATAN KARBOKSIMETIL SELULOSA (CMC) DARI LIMBAH SELULOSA

Page 109: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

109

UNTUK BERBAGAI PENGGUNAAN DI INDUSTRI / Yusup Setiawan dan Setiadji.--Berita Selulosa : Vol.XXXVI No.3-4 ; Halaman 58-62,2000

Penelitian pemanfaatan limbah selulosa dari industri tekstil dan industri pembalut wanita untuk pembuatan Karboksimetil Selulosa (CMC) telah dilakukan. Kapas limbah industri tekstil dan serbuk pulp limbah industri pembalut wanita digunakan sebagai bahan baku pembuatan CMC. Tahapan pembuatan CMC meliputi alkalisasi, karboksimetilasi, netralisasi, penyaringan dan pengeringan. CMC yang dihasilkan diuji Derajat Substitusi (DS) , kadar air, kemurnian, rendemen dan kekentalan larutan CMC 2 % nya. Hasil percobaan menunjukkan bahwa CMC dari limbah kapas dapat digunakan untuk proses pendarihan dalam industri tekstil, dan pada industri pengeboran sumur minyak. Sedangkan CMC dari serbuk pulp limbah industri pembalut wanita dapat digunakan dalam industri kertas dan industri pengeboran sumur minyak. CMC yang dihasilkan dari limbah kapas memiliki karakteristik DS = 0,77 – 0,98 ; kemurnian = 78,6 - 85,6 % ; dan kekentalan larutan 2% = 57 – 356 cP. Sementara CMC yang dibuat dari limbah serbuk pulp memiliki karakteristik DS = 0,74 – 0,84 ; kemurnian = 81,3 - 82,5 % ; dan kekentalan larutan 2% = 14 – 29 cP. Penggunaan 2-propanol maupun metanol bekas sebanyak 2-3 kali dapat menurunkan biaya pembuatan CMC tanpa menurunkan kualitas CMC yang dihasilkan

Kata kunci : Karboksimetil Selulosa (CMC), selulosa, pengeboran sumur minyak, pencetakan tekstil, pendarihan tekstil

Setiawan,Yusup

PEMANFAATAN LINDI HITAM (BLACK LIQUOR) INDUSTRI KERTAS SEMBAHYANG (JOSS PAPER) UNTUK PEMBUATAN DISPERSAN / Yusup Setiawan dan Endang Ruchyat C.C.--Berita Selulosa : Vol.XXXVII No.3-4 ; Halaman 50-57,2001

Lindi hitam dari industri kertas sembahyang yang menggunakan proses soda dingin mengandung kadar lignin cukup tinggi, 35,4 gr/l. Metoda pembuatan dispersan, lignin alkali, meliputi pengasaman (pH 8 sampai 10), pemanasan pada suhu 80 0C selama 1 jam, pendinginan, pemisahan endapan dan pengeringan. Sementara pembuatan dispersan , ligno sulfonat, meliputi tahapan sulfonasi lignin alkali dengan Na2SO3 10% pada suhu 120 0C selama 3 jam, pendinginan, pemisahan endapan dan pengeringan. Rendemen, kadar air dan kadar padatan total dari produk di analisa. Daya dispersi dari dispersan lignin alkali dan lignosulfonat diuji dalam lumpur uji ( campuran bentonit dan larutan NaCl 0,01 M) yang ditunjukkan dengan reduksi kekentalan lumpur uji. Hasil menunjukan bahwa penggunaan lignin alkali 0,05% sampai 0,92% dapat mereduksi kekentalan lumpur uji sebesar 39% sampai 57%. Lignin alkali dan lignosulfonat dari lindi hitam industri kertas sembahyang dapat berfungsi sebagai dispersan.

Page 110: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

110

Kata kunci : Lindi hitam (black liquor), kertas sembahyang (Joss paper), dispersan

Setiawan,Yusup

PEMBUATAN BAHAN PENYERAP DARI SELULOSA BAKTERI / Yusup Setiawan,dkk.--Berita Selulosa : Vol.XXXVIII No.1-2 ; Halaman 4-9,2002

Penelitian pembuatan bahan penyerap dari selulosa bakteri (nata de coco) dengan metoda perendaman dalam berbagai pelarut organik untuk mensubstitusi kandungan air dalam selulosa bakteri, dan dengan metoda perendaman selulosa bakteri dalam pelarut organik yang dilanjutkan dengan proses karboksimetilasi telah dilakukan. Pembuatan bahan penyerap dari selulosa bakteri dengan metode perendaman tersebut dilakukan dengan menggunakan pelarut organik seperti methanol, dry methanol, toluen atau kombinasi dari pelarut-pelarut organik tersebut. Perendaman dilakukan dengan menggunakan perbandingan selulosa bakteri: pelarut organik = 1 gr : 1 ml, selama 1 jam pada suhu kamar. Pengujian daya serap bahan penyerap yang dihasilkan dilakukan dengan menggunakan larutan NaCl 0,9 gram/l dan air. Hasil perendaman dalam pelarut organik dilanjutkan dengan proses karboksimetilasi menggunakan pelarut organik iso-propanol dan tert-butanol, dengan perbandingan selulosa bakteri : pelarut organik = 1 gr : 1 ml. Proses alkalisasi dilakukan selama 1 jam pada suhu 25 0C menggunakan NaOH dengan perbandingan NaOH terhadap selulosa antara 2,02-32,4 mol/mol. Proses karboksimetilasi dilakukan selama 3,5 jam pada suhu 55 0C, dengan perbandingan Natrium monokhloroasetat terhadap selulosa antara 0,73-4,64 mol/mol. Bahan penyerap yang dihasilkan diuji derajat substitusinya (DS), dan daya serapnya menggunakan larutan NaCl 0,9 gram/l dan air. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa bahan penyerap dari selulosa bakteri dengan metode perendaman dalam pelarut organik saja memiliki daya serap yang besarnya tidak jauh jauh berbeda dengan daya serap pulp yang digunakan sebagai bahan penyerap komersial yang di jual dipasaran. Besarnya daya serap yang dimiliki bahan penyerap tersebut maksimum 26 gram NaCl 0,9 gram/l per gram bahan penyerap atau hanya 2 kali daya serap pulp. Daya serap bahan penyerap yang lebih tinggi diperoleh dari metoda perendaman dalam pelarut organik iso-propanol atau tert-butanol yang dilanjutkan dengan proses karboksimetilasi. Daya serap bahan penyerap ini antara 76 – 130 gr NaCl 0,9 gr/L per gr bahan penyerap atau 5,8-10 kali daya serap pulp. Bahan penyerap yang memiliki daya serap tinggi ini memiliki derajat substitusi (DS) kurang dari 0,35. Penggunaan selulosa bakteri (nata de coco) dengan modifikasi secara kimia menjadi bahan penyerap memungkinkan dapat meningkatkan nilai tambah selulosa bakteri.

Kata kunci : Selulosa bakteri, pembuatan bahan penyerap, perendaman, karboksimetilasi, suhu kamar

Page 111: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

111

Setiawan,Yusup

PENGARUH UDARA EMISI BOILER DARI BEBERAPA INDUSTRI TEKSTIL TERHADAP PENCEMARAN UDARA / Yusup Setiawan,dkk.--Berita Selulosa : Vol.XXXVIII No.3-4 ; Halaman 62-71,2002

Industri tekstil yang berlokasi di wilayah sekitar kota Bandung dan Cimahi umumnya mempunyai minimal 2 buah boiler yang menggunakan bahan bakar minyak solar atau residu. Penelitian dilakukan pada 2 buah boiler dari 7 industri tekstil dengan mengukur kualitas udara emisinya pada selang waktu 6 bulan. Parameter udara emisi yang diukur meliputi parameter NOx, (NO dan NO2), SO2, CO, CO2 dan partikulat (debu). Pengukuran parameter udara emisi boiler menggunakan metoda gravimetri untuk parameter partikulat, metoda Chemiluminescence untuk parameter NOx, NO2 dan NO, Non-Dispersive Infra Red untuk parameter SO2, CO dan CO2, dan Galvanic Cell untuk parameter oksigen (O2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa udara emisi yang keluar dari cerobong boiler uap maupun boiler oli yang menggunakan bahan bakar residu untuk parameter SO2 dan partikulat umumnya berada di atas baku mutu yang dipersyaratkan. Udara emisi yang keluar dari cerobong boiler yang menggunakan bahan bakar solar tingkat kandungan bahan pencemarnya jauh lebih rendah dari pada yang menggunakan bahan bakar residu. Udara emisi boiler industri tekstil di wilayah kota Bandung dan Cimahi menyebabkan peningkatan pencemaran udara di wilayah tersebut.

Kata kunci : Udara emisi, boiler, minyak solar, residu, pencemaran udara

Setiawan,Yusup

KINERJA REAKTOR PACKED TOWER SCRUBBER (PTS) UNTUK REDUKSI EMISI UDARA / Yusup Setiawan,dkk.--Berita Selulosa : Vol.39 No.1 ; Halaman 19-27,2004

Penelitian pengembangan alat penurunan kadar polutan limbah gas dengan sistem reaktor Packed Tower Scrubber (PTS) telah dilakukan. Reaktor PTS yang dibuat berdiameter 30 cm dengan tinggi 130 cm terbuat dari stainless steel diisi bahan pengisi setinggi 60 cm. Penelitian pengkajian kinerja reactor PTS dilakukan pada limbah gas boiler uap yang menggunakan bahan bakar minyak residu. Laju alir gas (G) divariasikan 40 liter/menit dan 44 liter/menit dengan laju alir air (L) sebagai penyerap polutan gas sebesar 30 liter/menit. Kadar partiker/debu, NOx, NO2, NO, SO2,CO, dan CO2 di analisa sebelum masuk dan sesudah keluar reaktor PTS. Metoda penentuan kadar partikel/debu dilakukan dengan metoda gravimetri, kadar NOx, NO2, dan NO diukur dengan metoda chemiluminescence, dan kadar SO2,CO, dan CO2 ditentukan dengan metoda Non-Dispersive Infra Red (NDIR). Hasil menunjukkan bahwa model reaktor PTS pada kondisi operasi perbandingan laju alir air penyerap dan laju aliran gas (L/G) = 0,68 dapat menurunkan kadar partikel/debu dari 176 mg/m3 menjadi 8 mg/m3 dengan efisiensi reduksi sebesar

Page 112: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

112

95,4%.; kadar SO2 dari 1.201 mg/m3 menjadi 12,96 mg/m3 dengan efisiensi reduksi 98,8%, dan efisiensi reduksi gas CO2 sebesar 26,4%.

Kata kunci : Packed Tower Scrubber, limbah gas, reduksi emisi udara

Setiawan,Yusup

KARAKTERISTIK EMISI INDUSTRI PULP DAN KERTAS DALAM KONTEKS PENCEMARAN UDARA / Yusup Setiawan,dkk.--Berita Selulosa : Vol.39 No.2 ; Halaman 54-63,2004

Pengkajian terhadap sumber dan karakteristik emisi industri pulp dan kertas yang menggunakan bahan baku bagas (bukan kayu) dan kayu pengaruhnya terhadap pencemaran udara telah dilakukan. Sumber emisi yang dikaji pada industri pulp dan kertas yang menggunakan bahan baku bagas (bukan kayu) yaitu unit recovery boiler, power boiler, smelt dissolving tank, lime kiln dan unit chlorine washer. Adapun sumber emisi yang dikaji pada industri pulp dan kertas dengan bahan baku kayu yaitu unit recovery boiler dan boiler. Beberapa parameter emisi yang diukur meliputi parameter klor (Cl2), Sulfur tereduksi total (TRS) sebagai H2S, partikulat (debu), NOx, NO2, NO, SO2, CO2 dan CO. Pengukuran konsentrasi klor dan TRS dilakukan dengan cara penyerapan dan konsentrasinya ditentukan dengan metoda iodometri. Penentuan partikulat dilakukan dengan metoda gravimetrik. Konsentrasi NOx, NO2 dan NO diukur dengan metoda chemiluminescence, dan konsentrasi SO2, CO dan CO2 ditentukan dengan metoda non-dispersive infra red (NDIR). Hasil pengkajian menunjukkan bahwa boiler yang menggunakan bahan bakar residu mengeluarkan emisi SO2 yang belum memenuhi baku mutu. Demikian juga dengan konsentrasi partikulat yang dikeluarkan dari cerobong recovery boiler, lime kiln, dan smelt dissolving tank. Alat pengendali emisi seperti cyclone scrubber dan electrostatic precipitator yang digunakan di industri pulp dan kertas peng -operasiannya perlu dioptimalkan.

Kata kunci : Emisi, boiler, partikulat, cyclone scrubber, electro static precipitator

Setiawan,Yusup

PENGGUNAAN PULP TANDAN KOSONG SAWIT UNTUK PEMBUATAN KARBOKSIMETIL SELULOSA (CMC) / Yusup Setiawan,dkk.--Berita Selulosa : Vol.40 No.1 ; Halaman 10-17,2005

Tandan kosong sawit (TKS) yang merupakan limbah padat industri pembuatan minyak kelapa mentah (CPO) ketersediaannya sangat melimpah dan belum dimanfaatkan secara optimal menjadi produk yang mempunyai nilai tambah. Percobaan pemanfaatan TKS menjadi pulp putih dengan pemasakan proses soda dan soda-antrakinon telah dilakukan. Pemasakan TKS baik dengan proses soda maupun proses soda-antrakinon dilakukan dengan menggunakan bahan kimia

Page 113: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

113

pemasak yang divariasikan pada konsentrasi 10% - 16% dengan rasio 4.0 pada suhu 160 0C selama 3,5 jam. Pulp coklat yang dihasilkan diputihkan dengan urutan tahapan pemutihan ODEoDD dan dianalisa bilangan kappa, rendemen dan parameter lainnya. Pembuatan CMC meliputi tahapan proses penggilingan pulp, alkalisasi, karboksimetilasi, netralisasi, dan pengeringan CMC. Proses alkalisasi dilakukan menggunakan 15 gr serbuk pulp, 400 ml iso-propanol dan 40 ml larutan NaOH 30% selama 1,5 jam pada suhu ruangan. 14 - 20 gr Natrium monokloro asetat digunakan pada proses karboksimetilasi yang dilakukan selama 3,5 jam pada suhu 550C. CMC yang dihasilkan disaring, dinetralkan dan dikeringkan dalam oven pada suhu 40oC. Rendemen, derajat substitusi (DS), kadar air, dan viskositas larutan CMC diuji. Hasil menunjukkan bahwa kondisi terbaik untuk pembuatan pulp melalui pemasakan TKS dengan proses soda 16% yang menghasilkan pulp dengan rendemen 30,65%, bilangan kappa 28,89, dan alpha selulosanya 76,62%, dan proses soda antrakinon dengan menggunakan soda antrakinon 16% yang menghasilkan pulp dengan rendemen 37,39%, bilangan kappa 16,69, dan alpha selulosanya 76,70%. Pulp TKS baik dari proses soda maupun proses soda-antrakinon dapat dibuat CMC teknis. CMC dari pulp TKS proses soda memiliki DS = 0,60 - 0,84, dan rendemen =198% - 286%. Sedangkan CMC dari pulp TKS proses soda-Aq memiliki DS= 0,64 - 072, dan rendemen =242% - 305%.

Kata kunci : Pulp TKS, karboksimetil selulosa (CMC), derajat substitusi, pulp putih

Setiawan,Yusup

PEMANFAATAN TANDAN KOSONG SAWIT (TKS) UNTUK PEMBUATAN PULP DAN PENGOLAHAN LIMBAH CAIRNYA / Yusup Setiawan,dkk.--Berita Selulosa : Vol.40 No.2 ; Halaman 77-84,2005

Tandan kosong sawit (TKS) yang merupakan limbah padat industri pembuatan minyak kelapa mentah (CPO) ketersediaannya sangat melimpah dan belum dimanfaatkan secara optimal menjadi produk yang mempunyai nilai tambah. Percobaan pemanfaatan TKS menjadi pulp putih dengan pemasakan proses soda dan soda antrakinon telah dilakukan. Pemasakan TKS dengan proses soda menggunakan bahan kimia pemasak yang divariasikan pada konsentrasi 10% - 16% dengan ratio 4.0 pada suhu 160 0C selama 3,5 jam. Pulp coklat yang dihasilkan diputihkan dengan urutan pemutihan ODEoDD dan dianalisa bilangan kappa, rendemen dan parameter lainnya. Air limbah baik dari pemasakan TKS dengan proses soda maupun soda-antrakinon ditampung dan dianalisa karakteristiknya meliputi parameter COD, TSS, BOD5, dan pH nya. Air limbah pencucian pulp TKS dengan pemasakan proses soda 16% diolah dengan proses anaerobik-aerobik-kimia. Waktu tinggal pada proses anaerobik divariasikan 1 – 5 hari, dan waktu tinggal di proses aerobik divariasikan 1 – 3 hari. Alum dan Poli Elektrolit (PE) dengan variasi dosis digunakan sebagai bahan kimia penggumpal pada pengolahan kimia. Hasil percobaan menunjukkan bahwa kondisi terbaik

Page 114: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

114

pemasakan TKS dengan proses soda yaitu menggunakan soda 16% yang menghasilkan pulp dengan rendemen 30,65%, bilangan kappa 28,89, dan alpha selulosanya 76,62%, dan proses soda-antrakinon (Aq) dengan menggunakan soda antrakinon 16% yang menghasilkan pulp dengan rendemen 37,39%, bilangan kappa 16,69, dan alpha selulosanya 76,70%. Jumlah air limbah yang dihasilkan untuk 1 kali pemasakan TKS dari proses pencucian pulp adalah sekitar 20 liter atau 150 m3 per ton pulp. Air limbah pencucian pulp pada pada pemasakan dengan proses soda 16% mengandung COD = 9.680 mg/l , BOD5 = 5.135 mg/l, dan TSS = 6.220 mg/l. Pengolahan air limbah pencucian pulp TKS dengan proses anaerobik-aerobik-kimia dapat mereduksi COD = 97,18%, BOD5 = 99,24%, dan TSS = 99,74% dengan kualitas air limbah telah memenuhi baku mutu.

Kata kunci : Tandan kosong sawit, air limbah, karakteristik, pengolahan anaerobik, pengolahan aerobik, poli elektrolit (PE)

Setiawan,Yusup

PEMBENTUKAN LUMPUR GRANUL DALAM PENGOLAHAN AIR LIMBAH PEMUTIHAN PULP DENGAN REAKTOR UP-FLOW ANAEROBIC SLUDGE BLANKET (UASB) / Yusup Setiawan,dkk.--Berita Selulosa : Vol.41 No.2 ;Halaman 58-66,2006

Sampai saat ini industri pulp dan kertas di Indonesia belum ada yang menggunakan reaktor UASB dalam pengolahan air limbahnya, karena lumpur granul masih harus diimpor dan diperlukan ketrampilan tinggi dalam mengoperasikannya. Untuk mengantisipasi baku mutu buangan air limbah yang semakin ketat dan penerapan Adsorbable Organic Halide (AOX) sebagai parameter kunci, reaktor UASB mempunyai prospek yang baik untuk digunakan dalam pengolahan air limbah industri pulp dan kertas. Pada permulaan percobaan reaktor UASB dioperasikan dengan waktu tinggal 3 hari dengan beban organik sekitar 0,10 – 0,23 kg COD/m3.hari selama 141 hari. Setelah itu reaktor UASB dioperasikan dengan waktu tinggal 19 jam dan beban organik antara 0,80 – 3,25 kg COD/m3.hari sampai hari 287. Sejak hari 288, reaktor UASB dioperasikan dengan waktu tinggal 12 jam dan beban organik antara 1,92 – 5,0 kg COD/m3.hari. Pada kondisi tersebut ke dalam umpan reaktor UASB ditambahkan larutan mikronutrisi untuk mempercepat pertumbuhan lumpur granul sebanyak 1 mL/L. Kadar parameter COD, BOD, TSS, pH, dan Adsobable Organic Halides (AOX) influen dan effluen dianalisa. Karakteristik lumpur diamati dan diuji menggunakan Light Optical Microscope Leica DMLM dan S4E dan Scanning Electrone Microscope (SEM) Philips FEI Quanta 200. Kecepatan pengendapan lumpur granul juga diukur. Hasil menunjukkan bahwa pada waktu tinggal 12 jam dan beban organik antara 1,92 – 5,0 kg COD/m3.hari dengan Up-flow velocity = 0,16 m/jam, sistem pengolahan dengan reaktor UASB dapat mereduksi COD = 34,23% – 90,28% (rata-rata = 67,41%) dan AOX = 59,65% – 70,12% (rata-rata =

Page 115: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

115

67,93%). Penambahan larutan mikronutrisi sebanyak 1 mL/L mempunyai pengaruh signifikan dalam pertumbuhan mikrorganisme dan pembentukan lumpur granul. Lumpur granul yang terbentuk berwarna hitam kecoklatan, memiliki VSS/SS = 0,72, dengan diameter mencapai 2 mm, dengan nilai specific gravity (sg) 1,12 dan memiliki kecepatan pengendapan tinggi mencapai 54,6 m/jam. Populasi bakteri pada lumpur granul diantaranya terkomposisi dari bakteri filament (Methanotric sp.) berdiameter antara 1 – 2,94 µm dan coccus (Methanosarcina) berdiameter antara 2 - 29 µm yang sangat berperan pada granulasi lumpur dan reduksi senyawa organik.

Kata kunci : Up-flow Anaerobic Sludge Blanket (UASB), MLSS, MLVSS, AOX, lumpur granul, methanotric sp., methanosarcina, sistem pengolahan

Setiawan,Yusup

PENINGKATAN EFEKTIVITAS PENGOLAHAN AIR LIMBAH PROSES PEMUTIHAN PULP INDUSTRI PULP DENGAN REAKTOR UP-FLOW ANAEROBIC SLUDGE BLANKET (UASB) DAN LUMPUR AKTIF TERMOBILISASI / Yusup Setiawan,dkk.--Berita Selulosa : Vol.43 No.2 ; Halaman 74-82,2008

Pengolahan air limbah proses pemutihan pulp dengan sistem Up-flow Anaerobic Sludge Blanket (UASB) dan lumpur aktif termobilisasi telah dilakukan. Reaktor Up-flow Anaerobic Sludge Blanket (UASB) dan lumpur aktif termobilisasi masing-masing dioperasikan pada waktu tinggal 12 jam. Larutan mikronutrisi yang mengandung ion-ion logam dalam jumlah sedikit ditambahkan ke dalam umpan reaktor UASB untuk mempercepat pertumbuhan lumpur granul. Karakteristik lumpur reaktor UASB diamati dan diuji. Kecepatan pengendapan lumpur granul juga diukur. Efluen reaktor UASB diolah lebih lanjut dalam reaktor lumpur aktif termobilisasi. Parameter COD, TSS dan Adsorbable Organic Halides (AOX) pada influen dan efluen baik reaktor UASB dan lumpur aktif termobilisasi dianalisa. Hasil menunjukkan bahwa pada waktu tinggal 12 jam, reaktor UASB dapat mereduksi COD 90%, TSS 91% dan AOX 84%. Penambahan larutan mikronutrisi berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan mikrorganisme dalam pembentukan lumpur granul. Lumpur granul yang terbentuk berdiameter 1 - 4 mm berwarna hitam kecoklatan memiliki kecepatan pengendapan 70 – 120 m/jam. Pengolahan lanjutan dengan sistem lumpur aktif termobilisasi masing-masing dapat mereduksi COD 85%, TSS 73% dan AOX 76%. Sistem pengolahan air limbah gabungan reaktor UASB dan lumpur aktif termobilisasi dapat meningkatkan efektifitas pengolahan air limbah industri pulp dan kertas dengan reduksi pencemar organik terlarut dan tersuspesi lebih besar dari 94 %.

Kata kunci : AOX, COD, lumpur aktif, lumpur granul, UASB, warna, sistem pengolahan

Page 116: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

116

Soejono,Rasimin

PENGARUH SULFIDITAS DALAM PEMBUATAN PULP BEBERAPA JENIS KAYU / Rasimin Soejono.--Berita Selulosa : Vol.XIII No.1 ; Halaman 5-9,1977

Percobaan telah dilakukan untuk melihat pengaruh sulfiditas pada pemasakan beberapa jenis kayu dengan proses sulfat. Ternyata bahwa makin tinggi sulfiditas yang digunakan, makin rendah bilangan permanganat pulp yang dihasilkan, terutama untuk kayudaun. Bagi masing-masing kayu, pengaruh sulfiditas terhadap kekuatan pulp berbeda. Penambahan sulfiditas lebih dari 18-20 % dalam pemasakan kayu Eucalyptus saligna dan Maesopsis eminii, tidak banyak mempengaruhi kekuatan pulpnya, untuk Pinus merkusii setelah sulfiditas lebih dari 25 % kekuatan pulpnya turun dan untuk Podocarpus indicata sampai dengan sulfiditas 30 % perubahan terhadap kekuatan pulpnya tidak banyak.

Kata kunci : Sulfiditas, pulp, jenis kayu, proses sulfat

Soejono,Rasimin

PEMBUATAN PULP TERMOMEKANIS DAN KIMIA TERMOMEKANIS DARI ROSELA (HIBISCUS SABDARIFFA) / Rasimin Soejono.—Berita Selulosa : Vol.XVII No.2 ; Halaman 31-34,Th.1981

Penelitian pembuatan pulp rendemen tinggi dengan proses termomekanis (TMP) dan kimia termomekanis (CTMP) dari rosella telah dilakukan dalam skala laboratorium. Pengaruh perlakuan awal dengan bahan kimia serta pemakaian energi dalam penggilingan dipelajari. Proses CTMP lebih menguntungkan; perlakuan awal dengan NaOH 4% dapat menghasilkan pulp dengan sifat-sifat lebih baik dan dapat lebih menghemat pemakaian energi selama penggilingan. Kandungan serat panjang pulp ini lebih besar dari pulp TMP serta terjadinya bagian halus dalam penggilingan dapat dikurangi. Lembaran-lembaran pulp belum putih dan pulp putih mempunyai kekuatan fisik sedang, sebanding dengan kekuatan fisik kertas koran.

Kata kunci : Pulp rendemen tinggi, pulp termomekanis (TMP), kimia termomekanis (CTMP), rosela

Soemardi,A.

PERCOBAAN PEMBUATAN PULP DARI POHON KAPAS / A.Soemardi.--Berita Selulosa : Vol.XVIII No.1 ; Halaman 1-6,1982

Penelitian pembuatan pulp dari pohon kapas (Gossypium hirsutum) seluruhnya termasuk akar dan cabangnya dalam skala laboratorium telah dilakukan dengan menggunakan proses sulfat, soda antrakinon dan NSSC. Pemasakan terpisah terhadap batang, cabang dan akar telah dilakukan pula dengan menggunakan proses sulfat. Memisahkan ligninnya termasuk sukar terutama untuk proses soda

Page 117: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

117

dan rendemen pulp pada umumnya agak rendah. Sifat-sifat kekuatan pulpnya termasuk baik terutama kekuatan tarik dan retaknya, sifat-sifat kekuatan pulp soda antrakinon dapat menyamai kekuatan pulp hasil proses sulfat. Ekstraksi dengan air sebelum pemasakan dapat meningkatkan sifat-sifat kekuatan pulp sulfat dan pulp soda antrakinon. Kekuatan tekan lingkar (Ringcrush) dan tekan datar (Flat crush) pulp hasil proses NSSC cukup baik dan dapat memenuhi spesifikasi SII kertas dan media.

Kata kunci : Pembuatan pulp, pohon kapas, rendemen pulp, pulp sulfat

Soemardi,A

KETAHANAN TARIK BASAH AWAL PULP SERAT PENDEK DAN PULP SERAT PANJANG SERTA CAMPURANNYA / A,Soemardi.--Berita Selulosa : XIX No.1 ; Halaman 8-12,1983

Penelitian ketahanan tarik basah awal telah dilakukan terhadap pulp serat pendek LBKP Astracel dan pulp serat panjang kinleith campurannya. Hasil penelitian menunjukan bahwa ketahanan tarik basah awal kedua jenis pulp tersebut akan naik sesuai dengan naiknya waktu giling. Pada derajat giling 40 0SR dengan kadar padatan 25% - 3%, NBKP kinleith mempunyai indeks tarik basah awal 2,02 Nm/g, dua kali lebih tinggi dibanding dengan LBKP Astracel. Indeks tarik basah awal minimal agar operasi mesin kertas tetap lancar adalah 0,98 Nm/g dan untuk pulp campuran, angka ini baru dapat dicapai pada derajat giling 30 0SR dengan menambah serat panjang 20%, atau pada 40%SR dengan penambahan serat panjang 10%.

Kata kunci : Ketahanan tarik basah, pulp serat pendek, pulp serat panjang, serat campuran

Soemardi,A

PENGGUNAAN ADITIF POLIAKRILAMIDA DALAM PEMBUATAN KERTAS / A. Soemardi.--Berita Selulosa : Vol.XXI No.4 ; Halaman 141-146,1985

Pengaruh aditif poliakrilamida terhadap sifat kekuatan pulp dan karton telah dipelajari. Poliakrilamida sebanyak 0 sampai 1,% (dengan interval 0,2%) ditambah bersama-sama darih rosin 1,5% dan alum 3%, semuanya dihitung atas dasar berat pulp kering tanur kedalam pulp putih dan belum putih Pinus merkusii. Penambahan dilakukan dengan 2 urutan yang berbeda yaitu urutan darih rosin-alum-poliakrilamida (DAP) dan urutan darih rosin-poliakrilamida-alum (DPA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa makin besar persentase aditif yang ditambahkan makin tinggi ketahanan tarik basah awal lembaran. Pada kedua jenis pulp tersebut ternyata urutan DAP mempunyai efek paling baik terhadap peningkatan kekuatan basah, tetapi pada pulp belum putih efeknya lebih rendah dari pulp putih baik pada

Page 118: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

118

urutan DAP maupun DPA. Pemantapan lembaran yang dibuat dengan urutan DAP dilakukan pada suhu 23 0C ± 1 0C, kelembaban relatif 50% ± 2% selama 7 hari dan 14 hari serta dalam lemari pengering 110 0C selama 5 menit. Hasil penelitian menunjukkan terjadinya peningkatan ketahanan tarik. Retak dan lipat serta pemantapan pada 110 0C selama 5 menit terlihat memberikan hasil lebih baik.

Kata kunci : Poliakrilamida, sifat kekuatan pulp dan karton, DAP, DPA

Soetjipto

PERKEMBANGAN PULP DAN KERTAS DI INDONESIA / Soetjipto..—Berita Selulosa : Vol.V No.1 ; Halaman 7-12,1969

Kenaikan kebutuhan pulp dan kertas disuatu negara umumnya lebih cepat dari produksinya. Produksi pulp dan kertas di Indonesia masih jauh dari mencukupi dibanding dengan permintaannya, walaupun pemakaian pulp dan kertas/tahun/kapita relatip masih rendah. Dalam tahun-tahun yang akan datang ini perbedaan produksi dan kebutuhan di Indonesia akan selalu mejadi lebih besar bila produksinya tidak dilaksanakan betul-betul, karena dengan rencana pembangunan lima tahun yang akan datang ini industri akan berkembang cepat. Jumlah sumber selulosa (kayu atau bahan-bahan berserat lainnya) di Indonesia ini tersedia cukup banyak untuk mencukupi kebutuhan pulp dan kertas dalam negeri, bahkan diekspor. Kebutuhan akan kertas di negara-negara yang sudah maju industrinya selalu lebih cepat dari produksinya. Kecepatan tersebut berubah dengan faktor-faktor 1.2-1.5. Disamping ini masih ada pemakaian pulp dan kertas yang berbeda dengan pemakaian sekarang, umpamanya untuk pakaian dan lain-lain. Pada tahun 1966 pemakaian kertas rata-rata didunia adalah 31.6 kg tiap tahun tiap orang. Hanya 6.6% dari penduduk memakai kertas lebih dari 140 kg/tahun/kapita ; 25,6% memakai kertas antara 20 dan 140 kg/tahun/kapita, sedang 67.8% dari penduduk dunia memakai kertas kurang dari 20 kg/tahun/kapita.

Kata kunci : Perkembangan pulp dan kertas di Indonesia

Soetjipto

SIFAT DAN PENGGUNAAN HIPOCHLORIT / Soetjipto..--Berita Selulosa : Vol.VII No.2 ; Halaman 71-83,1971

Hypochlorous acid (HOCLE) is an active, unstable compound known only in water solution. This acid, by virtue of its decomposition with liberation of oxygen, find limited use as an.The stability of hypochlorous acid solution is influenced by concentration, temperature, certain metallic catalyst, Ph and light. There are two reactions in bleaching with hypoclorous which is chlorination reaction and oxidation reaction.

Kata kunci : Sifat hipochlorit, penggunaan hipochlorit

Page 119: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

119

Soetopo,Rina S.

PENELITIAN EFEKTIVITAS PEMAKAIAN KOAGULAN DALAM PENGOLAHAN AIR LIMBAH PABRIK PULP DAN KERTAS / Rina S.Soetopo.--Berita Selulosa : Vol.XX No.2 ; Halaman 46-50,1984

Penelitian efektivitas pemakaian alum dan chlorinated copperas dalam pengolahan air limbah pabrik pulp dan kertas telah dilakukan dalam skala laboratorium. Ternyata perlakuan dosis dari masing-masing koagulan tersebut berpengaruh nyata terhadap penurunan kadar zat-zat pencemarnya meliputi beberapa parameter fisika dan kimia yaitu zat padat tersuspensi, BOD, COD dan warna.

Kata kunci : Alum, chlorinated copperas, air limbah, BOD, COD, warna

Soetopo,Rina S.

PEMANFAATAN LIMBAH PADAT INDUSTRI PULP DAN KERTAS SEBAGAI KOMPOS / Rina S. Soetopo.--Berita Selulosa : Vol.XXVIII No.2 ; Halaman 48-55,1992

Penelitian pembuatan kompos dari limbah padat hasil pengolahan cair industri pulp dan kertas telah dilakukan pada skala semi pilot dengan metoda "Aerated Static Pile" menurut arthur. Limbah padat yang digunakan berasal dari tiga pabrik yang produk dan bahan bakunya berbeda. Pengamatan dilakukan terhadap perubahan yang terjadi selama proses pengomposan dan kualitas kompos pada akhir proses. Hasil penelitian menunjukkan bahwa limbah padat dari pabrik yang memproduksi kertas lainer dan medium paling mudah dikomposkan. Karakteristik kompos yang dihasilkan adalah sebagai berikut : pH 7,5 ; Karbon 8,59% ; Nitrogen 0,79% ; Rasio C/N 11 ; P sebagai P2O5 0,014% ; K sebagai K2O 0,08% ; Kapasitas Tukar Katin 45,80% meq/100gr dan Daya Hantar Listrik 0,43 mmhos/cm.

Kata kunci : Limbah padat, industri pulp-kertas, kompos

Soetopo,Rina S.

TOKSISITAS AKUT POLIELEKTROLIT DAN AIR LIMBAH HASIL OLAHAN DENGAN POLIELEKTROLIT TERHADAP IKAN (CYPRINUS CARPIO L) / Soetopo S.Rina.--Berita Selulosa : Vol.XXX No.4 ; Halaman 87-93,1994

Polielektrolit merupakan bahan pembantu koagulan yang efektif dalam pengolahan air limbah industri pulp dan kertas. Sifat polielektrolit adalah larut dalam air, mempunyai berat molekul tinggi dan merupakan polimer organik yang sulit didegradasi secara biologi. Akumulasi polimer dalam air limbah terolah diduga dapat menyebabkan toksik terhadap kehidupan aquatik. Percobaan bioassay polielektrolit dan air limbah hasil olahan telah dilakukan dalam skala laboratorium. Pengaruh toksisitas terhadap Cyprinus carpio L dinyatakan dalam nilai LD50 - 96 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa poliektrolit kationik-K lebih

Page 120: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

120

bersifat toksik daripada polielektrolit anionik-A. Nilai LD50 - 96 jam dari masing-masing polielektrolit adalah 40-61 ppm untuk polielektrolit anionik-A dan 25-46 ppm untuk polielektrolit kationik-K. Air limbah yang diolah dengan menggunakan polielektrolit pada kisaran dosis LD50 - 96 jam, tidak menunjukkan adanya sifat toksik.

Kata kunci : Polielektrolit, air limbah, Cyprinus carpio L

Soetopo,Rina S.

PENGOLAHAN PRIMER-SEKUNDER LIMBAH CAIR INDUSTRI KERTAS SEMBAHYANG (JOSS PAPER) / Rina S.Soetopo,dkk.--Berita Selulosa : Vol.XXXIV No.2 ; Halaman 53-59,1998

Penelitian pengolahan air limbah industri kertas sembahyang telah dilakukan pada skala laboratorium. Ruang lingkup penelitian adalah menentukan dosis optimum proses lumpur aktif pada pengolahan sekunder yang meliputi F/M, MLSS dan waktu tinggal hidrolik serta SVI.Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis optimum koagulan alum dan flokulan polielektrolit pada pengolahan primer masing-masing adalah 1450 mg/l dan 1,0 mg/l. Sedangkan kondisi optimum proses lumpur aktif pada pengolahan sekunder adalah F/M 0,2 gr BOD/gr MLSS hari, MLSS 6000 mg/l, waktu tinggal 18 jam dengan nilai SVI yang diperoleh 110 ml/gr. Efisiensi total pengolahan primer dan sekunder adalah dapat mereduksi BOD 90% COD 83% dan lignin 77%.

Kata kunci : Pengolahan primer-skunder, limbah cair, kertas sembahyang (Joss paper)

Soetopo,Rina S.

PENGOLAHAN AIR LIMBAH PULP TANDAN KOSONG (TKS) SECARA KIMIA DAN KEMUNGKINANNYA UNTUK DIOLAH-LANJUT SECARA ANAEROBIK / Rina S.Soetopo,dkk.--Berita Selulosa : Vol.XXXIV No.3 ; Halaman 81-87,1998

Penelitian efektifitas pengolahan air limbah pulp tandan kosong sawit (TKS) secara kimia dilanjutkan dengan pengolahan anaerobik, telah dilakukan dalam skala laboratorium. Katakteristik air limbah campuran dari unit pemasakan dan pencucian proses soda adalah COD 14.320 mg/l, BOD 6.955 mg/l, zat padat tersuspensi 2.465 mg/l, lignin 8,2 gr/l, Ph 8,9 dan warna 15.000 Pt Co. Bahkan kimia yang digunakan adalah alum, polieletrolit kationik, asam H2SO4 dan kapur. Hasil pengolahan secara kimia menunjukkan bahwa dosis optimum koagulan alum adalah 100 mg/l, PE kationik 1 mg/l dengan efektifitas penurunan zat zat-zat pencemar adalah COD 66%, SS 70%, lignin 49% warna 15% dengan kalitas hasil olahan adalah COD 4.872 mg/l, BOD 1.722,6 mg/l, zat padat tersuspensi 720 mg/l, dan lignin 4,65 gr/l. Uji kemampuan biodegradasi anaerobik air limbah tersebut

Page 121: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

121

setelah diolah secara kimia hanya dapat menurunkan COD sebesar 27%.

Kata kunci : Pengolahan air limbah, pulp TKS, pengolahan anaerobik

Soetopo,Rina S.

BIODEGRADASI LIGNIN DALAM AIR LIMBAH INDUSTRI PULP OLEH AKTIVITAS JAMUR TREMETES VERSICOLOR / Rina S. Soetopo,dkk.—Berita Selulosa : Vol.XXXV No.3-4 ; Halaman 76-83,1999

Penelitian biodegradasi lignin dalam air limbah industri pulp oleh aktivitas jamur Tremetes versicolor telah dilakukan dalam skala laboratorium. Air limbah yang digunakan berasal dari campuran air limbah unit chemical recovery dan pencucian pulp dari pabrik pulp proses semikimia dengan bahan baku kayu. Karakteristik air limbah tersebut adalah lignin 45.14 g/l, COD 26.40 g/l, BOD5 8.47 g/l dan warna 40.000 Pt.Co. Tahapan penelitian meliputi pembuatan suspensi pelet jamur pada media cair Pallerla, penentuan konsentrasi COD maksimum air limbah yang efektif dapat dibiodegradasi oleh jamur Tremetes versicolor, penentuan konsentrasi biomassa jamur dan waktu biodegradasi efektif. Pengamatan dilakukan terhadap efektivitas penurunan kadar lignin dan zat-zat pencemar lainnya yaitu COD, BOD5

dan warna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jamur Tremetes versicolor dapat dimanfaatkan sebagai jenis mikroba utama dalam pengolahan air limbah pulp secara biologi aerobik dengan konsentrasi COD air limbah awal 8.5 g/l. Efektivitas penurunan lignin, COD, BOD5 dan warna oleh jamur Tremetes versicolor adalah berturut-turut 46 - 47%, 60 - 63 %, 57 - 65%, 57 - 63% dengan waktu biodegradasi efektif 8 hari.

Kata kunci : Ar limbah pulp, Tremetes versicolor, biodegradasi, lignin, COD, BOD5

Soetopo,Rina S.

BUDIDAYA JAMUR MERANG PADA MEDIA LIMBAH PADAT INDUSTRI KERTAS / Rina S.Soetopo,dkk.--Berita Selulosa : Vol.XXXVI No.1-2 ; Halaman 19-27,2000

Budidaya jamur merang (Volvariella volvaceae) pada media limbah padat pabrik kertas telah dilakukan dalam skala lapangan. Bedeng jamur yang digunakan berukuran 4 x 5,5 m dengan tinggi 4 m. Limbah padat diperoleh dari pabrik kertas yang nenggunakan bahan baku pulp murni. Sumber limbah padat yang digunakan adalah limbah lumpur dari IPAL ( Instalasi Pengolahan Air Limbah ). Komposisi utama dari limbah lumpur tersebut adalah selulosa 56, 55 %. Selain itu juga mengandung unsur-unsur nutrisi yang cocok untuk menunjang pertumbuhan jamur merang. Percobaan dilakukan dengan 10 perlakuan variasi komposisi limbah padat dengan bahan pencampur yang terdiri dari serbuk kayu, merang dan limbah kapas. Tahapan budidaya jamur merang pada media limbah padat terdiri dari

Page 122: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

122

pengomposan limbah padat, pasteurisasi substrat, penanaman bibit jamur, pemeliharaan pertumbuhan jamur dan pemetikan hasil panen. Hasil menunjukan bahwa pada komposisi campuran limbah padat 50-75 % dan merang 25-50 % memberikan panen terbanyak dengan berat 4,6-5,1 kg jamur per 100 kg substrat, dengan jumlah tubuh buah 77-79 buah yang berdiameter rata-rata 5,1- 5,2 cm. Hasil uji toksisitas akut jamur merang yang dipanen menunjukan nilai LD 50 > 15 gr/kg berat badan yang berarti bahwa jamur yang dihasilkan termasuk dalam kategori “ praktis tidak toksik”.

Kata kunci : Budi daya jamur merang (Volvariella volvaceae), industri kertas, limbah padat.

Soetopo,Rina S.

PEMANFAATAN AKTIVITAS LUMBRICUS RUBELLUS UNTUK PENANGAN-AN LIMBAH PADAT PROSES DEINKING DI INDUSTRI KERTAS / Rina S.Soetopo,dkk.--Berita Selulosa : Vol.40 No.1 ; Halaman 25-35,2005

Dalam upaya mengatasi masalah limbah padat industri kertas telah dilakukan penelitian pemanfaatan aktivitas cacing tanah Lumbricus rubellus pada dua jenis limbah padat Lumpur IPAL pabrik kertas yang menggunakan proses deinking dengan mengolahnya menjadi kompos. Penelitian dilakukan dalam skala laboratorium dan diawali dengan karakterisasi limbah yang meliputi logam dan unsur hara makro. Tahapan penelitian meliputi persiapan cacing tanah dan media limbah padat IPAL dengan bahan pencampur serbuk gergaji. Percobaan dilakukan dengan enam variasi perlakuan jenis dan komposisi media limbah dan satu perlakuan kontrol. Pengamatan percobaan meliputi parameter biotis yang meliputi pertumbuhan dan kemampuan reproduksi cacing dan parameter abiotis meliputi kualitas vermikompos dan akumulasi logam dalam cacing dan vermikompos. Hasil penelitian menunjukkan bahwa limbah padat IPAL industri kertas yang menggunakan bahan baku campuran virgin pulp dan deinked pulp dapat dikelola dengan cara dimanfaatkan sebagai media hidup cacing Lumbricus rubellus. Cacing Lumbricus rubellus yang hidup dalam media limbah tersebut menghasilkan vermikompos dengan kandungan Ratio C/N yang memenuhi syarat dan logam Zn, Cr, Cu dan Pb yang memenuhi standar kompos. Sedangkan limbah padat IPAL industri kertas yang seluruhnya menggunakan bahan baku deinked pulp kurang sesuai untuk menghasilkan vermikompos, karena masih mengandung logam Cu yang cukup tinggi, melebihi batas yang dipersyaratkan menurut standar kompos.

Kata kunci : Limbah padat, deinking, Lumbricus rubellus, logam berat,vermikompos

Soetopo,Rina S.

TOKSISITAS SUBKRONIS TIMBAL (PB) DALAM LIMBAH PADAT IPAL INDUSTRI KERTAS TERHADAP KARAKTERISTIK DARAH TIKUS RATTUS

Page 123: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

123

NORVEGICUS / Rina S.Soetopo,dkk.--Berita Selulosa : Vol.40 No.2 ; Halaman 63-76,2005

Masalah lingkungan yang utama dari pembuangan limbah padat industri kertas secara open dumping adalah berpotensi mencemari air permukaan dan air tanah. Beberapa jenis logam berat terdapat dalam limbah padat industri kertas yang menggunakan bahan baku campuran dengan deinked pulp. Salah satu dari logam berat tersebut adalah timbal yang keberadaannya dalam limbah cukup tinggi. Penelitian toksisitas subkronis limbah padat industri kertas terhadap hewan percobaan tikus (Rattus norvegicus) telah dilakukan. Variasi perlakuan percobaan terdiri dari tiga perlakuan dosis ekstrak limbah yaitu 350; 2500 dan 5000 mg/kg berat badan/hari dan 5 dosis timbal nitrat sebagai kontrol positif yaitu 0,5; 5,0; 50; 500; 5000 μg/kg berat badan/hari serta kontrol negatif yang hanya mengandung air pelarut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh toksisitas subkronis ekstrak limbah sludge IPAL industri kertas dosis 5000 mg/kg bb/hari menyebabkan penurunan aktivitas δ-ALA-D darah dan konsentrasi hemoglobin serta nilai hematokrit, tetapi penurunan tersebut masih dalam batas normal karakteristik darah tikus.

Kata kunci : Limbah padat, aktivitas δ-ALA-D darah, karakteristik darah, timbal dalam darah

Soetopo,Rina S.

PENGARUH KOMPOS DARI LIMBAH LUMPUR IPAL INDUSTRI KERTAS TERHADAP TANAMAN DAN AIR PERKOLAT TANAH / Rina S.Soetopo dan Sri Purwati.--Berita Selulosa : Vol.41 No.1 ; Halaman 21-29,2006

Percobaan pengaruh kompos dari limbah lumpur IPAL industri kertas terhadap tanaman dan air tanah telah dilakukan. Proses pembuatan kompos dilakukan selama 45 hari dengan bahan pencampur serbuk kayu 20%v/v. Percobaan dilakukan terhadap tanaman jagung dengan beberapa variasi dosis dan sebagai pembanding adalah pupuk kandang dari kotoran ayam pada dosis yang sama. Pengaruh kompos terhadap air tanah diamati melalui percobaan dengan menggunakan 2 buah lisimeter. Lisimeter pertama ditambah kompos 11,5 ton/ha dan lisimeter kedua tanpa ditambah kompos sebagai kontrol. Pengamatan pengaruh kompos terhadap tanaman dilakukan terhadap hasil panen jagung, kandungan logam berat dan uji toksisitas akut. Hasil percobaan menunjukkan bahwa kompos dari lumpur IPAL, umumnya mengandung logam berat total yang lebih rendah dari baku mutu kompos menurut SNI dan beberapa negara lain (USA, Uni Eropa dan Australia). Kompos mempunyai pH netral (6,5-7,5) dan nilai KTK 33,71meq/100g. Pengaruh dosis kompos lumpur IPAL sampai 11,5 ton/ha terhadap berat 1000 butir jagung relatif sama dengan yang diberi pupuk kandang pada dosis yang sama. Kandungan logam berat dalam biji jagung yang dipanen dari tanah yang dipupuk kompos lumpur IPAL 11,5 ton/ha lebih rendah dari

Page 124: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

124

persyaratan maksimum batasan cemaran logam berat dalam makanan untuk kelompok sayur dan hasil olahannya menurut Dirjen POM No. 03725/B/SK/VII/89. Hasil uji toksisitas akut jagung lebih besar dari 15884 mg/kg berat badan dan termasuk klasifikasi praktis tidak toksik.

Kata kunci : Kompos, limbah lumpur IPAL, tanaman, air perkolat tanah, logam berat

Soetopo,Rina S.

KARAKTERISTIK VERMIKOMPOS DARI LIMBAH PADAT IPAL INDUSTRI KERTAS / Rina S.Soetopo dan Sri Purwati.--Berita Selulosa : Vol.41 No.2 ; Halaman 81-89,2006

Penelitian pengaruh vermikompos dari limbah padat IPAL industri kertas terhadap tanaman jagung telah dilakukan. Limbah padat IPAL diperoleh dari industri kertas yang menggunakan bahan baku kertas bekas. Penelitian dilakukan dalam skala laboratorium dan diawali dengan karakterisasi limbah yang meliputi logam dan unsur hara makro. Pembuatan vermikompos dilakukan dengan beberapa variasi komposisi media limbah padat. Perlakuan Komposisi media yang terbaik adalah limbah padat yang dicampur serbuk kayu 40% v/v. Pengaruh vermikompos terhadap tanaman jagung dilakukan terhadap hasil panen, kandungan logam berat dan uji toksisitas akut. Hasil percobaan menunjukkan bahwa kandungan logam berat dalam vermikompos umumnya lebih tinggi dari vermikompos komersial yang berasal dari limbah domestik, tetapi lebih rendah dari standar kompos menurut SNI dan beberapa negara lain ( USA, Uni Eropa dan Australia) kecuali nikel. Pengaruh dosis vermikompos sampai 33 ton/ha menunjukkan efek positif terhadap pertumbuhan vegetatif dan generatif tanaman jagung. Kandungan logam berat dalam biji jagung yang dipanen menunjukkan nilai jauh lebih rendah dari persyaratan maksimum batasan cemaran logam berat dalam makanan untuk kelompok sayur dan hasil olahannya menurut Dirjen POM No. 03725/B/SK/VII/89 dan hasil uji toksisitas akut menunjukkan bahwa jagung yang dipanen termasuk dalam klasifikasi praktis tidak toksik.

Kata kunci : Limbah padat, vermikompos, industri kertas

Soetopo,Rina S.

TINGKAT TOKSISITAS AIR LIMBAH PROSES PEMUTIHAN PULP KERTAS TERHADAP IKAN MAS (CYPRINUS CARPIO L.) / Rina S.Soetopo,dkk.--Berita Selulosa : Vol.42 No.1 ; Halaman 35-41,2007

Penelitian tingkat toksisitas air limbah proses pemutihan pulp terhadap ikan mas (Cyprinus carpio L.) telah dilakukan. Metoda penelitian mengacu pada standar OECD 203-1992. Air limbah diambil dari proses pemutihan pulp konvensional pada

Page 125: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

125

unit tahap klorinasi dan tahap ekstraksi yang masing-masing mengandung AOX 33,04 mg/L dan 20,06 mg/L. Penelitian dilakukan dalam 2 tahap yaitu penelitian toksisitas akut (selama 4 hari) dan toksisitas subkronis (selama 28 hari). Parameter yang diuji adalah jumlah kematian ikan, frekwensi gerakan operkulum dan kandungan AOX dalam jaringan tubuh ikan. Hasil percobaan toksisitas akut menunjukkan bahwa air limbah unit klorinasi lebih toksik daripada air limbah unit ekstraksi, dengan nilai LC50-96 jam 87,01 ± 0,06% untuk air limbah unit klorinasi dan LC50-96 jam > 100% untuk air limbah unit ekstraksi. Hasil uji toksisitas subkronis menunjukkan adanya peningkatan Frekwensi Gerakan Operkulum (FGO) ikan yang terdedah air limbah klorinasi 40% selama 28 hari, yang berdampak terhadap penurunan laju pertambahan berat ikan, namun demikian pendedahan selama 28 hari tersebut belum sampai terjadi akumulasi AOX dalam jaringan tubuh ikan.

Kata kunci : Air limbah klorinasi-ekstraksi, AOX, Cyprinus carpio L, toksisitas akut dan sub kronis, Fekwensi Gerakan Operculum (FGO)

Soetopo,Rina S.

TINGKAT TOKSISITAS PENTAKLOROFENOL TERHADAP ORGANISME AIR TAWAR / Rina S.Soetopo,dkk.--Berita Selulosa : Vol.42 No.2 ; Halaman 76-83,2007

Pentachlorophenol adalah salah satu komponen senyawa AOX yang terdapat dalam air limbah proses pemutihan pulp. Pentaklorofenol bersifat bioakumulatif dengan faktor biokonsentrasi dalam organisme Daphnia magna 400 (OSPARCOM, 1999). Percobaan pengaruh pentaklorofenol terhadap organisme perairan Daphnia magna telah dilakukan pada pH netral dan suhu sekitar 29 0C. Percobaan dilakukan dalam 2 tahap yaitu uji toksisitas akut dilakukan selama 24 jam dan uji toksisitas kronis dilakukan selama satu siklus hidup mengacu pada metoda OECD 202 (1984). Uji toksisitas akut dilakukan pada 5 konsentrasi pentaklorofenol (300 – 550 ppb). Uji toksisitas kronis dilakukan dengan metoda semi statis pada 3 konsentrasi pentaklorofenol yaitu 0,16 ppb, 1,6 ppb dan 16 ppb. Terhadap data uji toksisitas akut dilakukan perhitungan nilai EC50 dengan analisa probit, dan terhadap data uji toksisitas kronis dilakukan perhitungan kesintasan harian (survivorship, lx), fekunditas harian (age spesific fecundity, mx), dan laju reproduktif bersih (net reproductive rate, Ro) menurut Sorensen (1996). Hasil percobaan, menunjukkan bahwa pentaklorofenol memiliki nilai EC50-24 jam terhadap organisme akuatik Daphnia magna berkisar antara 359 – 455 ppb dan bersifat kronis. Efek kronis pentaklorofenol terhadap Daphnia magna adalah menurunkan kesintasan harian, fekunditas harian, dan laju reproduktif bersih.

Kata kunci : Pentaklorofenol, Daphnia magna, EC50, kesintasan harian, fekunditas harian, laju reproduksi bersih

Page 126: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

126

Soetopo,Rina S.

EFEKTIVITAS PROSES PENGOMPOSAN LIMBAH SLUDGE IPAL INDUSTRI KERTAS DENGAN JAMUR / Rina S.Soetopo dan Endang Ruchyat C.C.--Berita Selulosa : Vol.43 No.2 ; Halaman 93-100,2008

Pemanfaatan limbah sludge IPAL industri kertas untuk kompos, telah terbukti berpotensi dalam meningkatkan kualitas tanah dan produktivitas tanaman serta tidak mencemari lingkungan. Namun untuk memproduksi kompos dari limbah sludge secara besar-besaran masih belum dapat diimplemantasikan oleh industri, karena proses pengomposan yang memerlukan waktu yang cukup lama sampai sekitar 3 bulan. Pengomposan limbah sludge IPAL industri kertas dengan jamur Phanerochaete chrysosporium, Trichoderma harzianum dan Trichoderma reesei telah dilakukan pada skala Laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jamur Trichoderma harzianum dapat mendegradasi selulosa tertinggi (60,2%) dalam pengomposan limbah sludge industri kertas.

Kata kunci : Jamur, sludge, selulosa, kompos

Soetrisno,T.S.

PERCOBAAN PEMASAKAN BERTINGKAT PADA UNIT II PABRIK KERTAS LECES / Soetrisno T.S.,dkk--Berita Selulosa : Vol.IX No.2 ; Halaman 73-80,1973

Cara pemasakan dengan pemasakan bertingkat memberikan hasil-hasil yang menguntungkan. Bilangan permanganat dari pulp sedikit menurun. Pembuangan sebagian lindi hitam pada akhir pemasakan pendahuluan, akan menaikkan freeness (dalam 0SR), sehingga menambah kekuatan kertas. Kesukaran tersumbatnya wire pada drum pencuci yang masih ada, dapat diatasi dengan mempergunakan cara mekanis ialah penyemprotan dengan air bertekanan tinggi.

Kata kunci : Pemasakan, bilangan permanganat, freeness

Soetrisno,T.S.

SURVEI SUNGAI SESAYAP DAN KEMUNGKINANNYA SEBAGAI SUMBER AIR UNTUK PABRIK PULP DAN KERTAS / Soetrisno T.S.—Berita Selulosa : Vol.XIV No.1 ; Halaman 1-7,1978

Sebuah survai pendahuluan dalam rangka pendirian sebuah proyek pabrik kertas di Propinsi Kalimantan Timur telah dilakukan dengan meneliti potensi air sungai Sesayap sebagai sumber air. Kecuali analisa air sungai yang dilakukan secara berkala selama 2 bulan dengan contoh-contoh yang diambil di sepanjang sungai tersebut telah dilakukan juga penentuan batas air asin sungai tersebut. Dalam tulisan ini diulas sedikit mengani kemungkinan dipergunakannya sungai itu sebagai

Page 127: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

127

sumber air industri pulp dan kertas dan pandangan mengenai lokasi proyek.

Kata kunci : Survai, proyek pabrik kertas, Kaltim, potensi air

Soetrisno,T.S.

PENELITIAN TERHADAP ROSELA (HIBISCUS SABDARIFFA). I. SEBAGAI BAHAN BAKU PULP / Soetrisno T.S.--Berita Selulosa : Vol.XV No.3 ; Halaman 66-71,1979

Dengan menggunakan pulp dari rosela yang tidak dikuliti, percobaan pembuatan kertas dengan gramatur rendah (37 g/m2) pada kecepatan mesin kertas 50 m/men. Dilakukan tanpa penambahan pulp serat panjang lagi. Hasilnya ternyata sebanding dengan kertas sejenis yang dihasilkan dari campuran pulp serat panjang dan serat pendek. Faktor sobek dan ketahanan lipat kertas rosela lebih tinggi, sedangkan opasitasnya sedikit lebih rendah dari pada kertas pembandingnya.

Kata kunci : Rosela(Hibiscus sabdariffa), bahan baku pulp, pulp serat panjang

Soetrisno,T.S.

PENELITIAN TERHADAP ROSELA (HIBISCUS SABDARIFA). II. SEBAGAI BAHAN BAKU KERTAS / Soetrisno T.S.--Berita Selulosa : Vol.XV No.4 ; Halaman 91-94,1979

Rosela (Hibiscus sabdariffa), yang sudah tumbuh di Indonesia, telah diteliti kemungkinannya dalam skala pilot sebagai bahan baku pulp. Dimensi serat yang agak panjang (rata-rata diantara panjang serat bambu dan kayudaun) dari bahan baku ini sangat menguntungkan untuk proses pembuatan kertas nantinya. Rosela mengandung kadar selulosa yang tinggi, kadar lignin yang cukup rendah. Pemasakan dengan proses sulfat pada alkali aktif 16% dan sulfiditas 25% menghasilkan pulp dengan sifat yang baik, tetapi dengan rendemen yang sedikit rendah (41%). Pemasakan pada alkali aktif 15% dan sulfiditas 20% menghasilkan pulp dengan sifat-sifat yang sudah cukup baik dan rendemen yang diperoleh lebih tinggi (44%).

Kata kunci : Rosela (Hibiscus sabdariffa), bahan baku pulp, sulfiditas, skala pilot

Soetrisno,T.S.

AKASIA (ACACIA AURICULIFORMIS) SEBAGAI BAHAN BAKU PULP UNTUK KERTAS / Soetrisno T.S.--Berita Selulosa : Vol.XVI No.3 ; Halaman 61-66,1980

Penelitian pembuatan pulp pada skala pilot telah dilakukan dengan bahan baku kayu akasia (Acacia auriculiformis) yang sudah tumbuh di Indonesia. Kayu akasia mempunya berat jenis cukup tinggi, seratnya lebih pendek dari serat kayudaun

Page 128: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

128

tropis pada umumnya, kadar lignin tidak terlalu tinggi dan sifat kelarutannya cukup besar. Pemasakan yang dilakukan dengan proses sulfat dengan alkali aktif 15% dan sulfiditas 20% menghasilkan pulp dengan sifat-sifat fisik yang baik dan memenuhi persaratan sebagai bahan pembuatan kertas.

Kata kunci : Acacia auriculiformis, bahan baku pulp, kertas, sulfiditas, sifat fisik

Soetrisno,T.S.

PENELITIAN PEMBUATAN PULP DENGAN BAHAN BAKU SERBUK PENGGERGAJIAN KAYU ALBASIA PROSES SODA ANTRAKINON / Soetrisno T.S.—Berita Selulosa : Vol.XVII No.3 ; Halaman 64-72,1981

Penelitian pembuatan pulp skala pilot telah dilakukan dengan menggunakan serbuk penggergajian kayu albasia sebagai bahan baku. Serbuk penggergajian ini merupakan buangan (waste) yang dikeluarkan oleh industri-industri penggergajian kayu yang merupakan industri primer pengolahan hasil hutan. Pemasakan bahan baku dalam penelitian ini menggunakan soda dan penambahan sedikit aditif berupa antrakinon (untuk selanjutnya disingkat AQ). Pemasakan dilakukan dengan mengadakan variasi perubahan jumlah pemakaian soda dan AQ. Ternyata dengan menggunakan 15% NaOH dan 0,15% AQ menghasilkan pulp dengan sifat-sifat kekuatan dan sifat-sifat lainnya yang cukup baik. Bilangan Roe yang diperoleh tidak terlalu tinggi dan rendemen pulp yang dihasilkan cukup baik, yaitu 49,45% pada pulp belum putih dan 45,26% pada pulp putih. Dibandingkan dengan pemasakan dengan proses sulfat, maka untuk memperoleh pulp dengan tingkat kematangan yang sama, pada proses proses soda-AQ ini dapat diperoleh beberapa keuntungan, antara lain penggunaan bahan kimia yang lebih rendah, rendemen yang lebih tinggi dan beban pencemaran dalam air buangan yang lebih kecil.

Kata kunci : Pembuatan pulp, serbuk gergaji, proses soda antrakinon

Soetrisno,T.S.

PENELITIAN PEMBUATAN PULP DENGAN BAHAN BAKU KAYU GLIRICIDIA MACULATA H.B.K / Soetrisno T.S.,dkk.--Berita Selulosa : Vol.XX No.1 ; Halaman 3-13,1984

Gliricidia maculata H.B.K. dikenal sebagai tanaman dengan daya tumbuh yang sangat besar. Karena sifat-sifatnya, dapat diharapkan tanaman tersebut menjadi salah satu bahan baku yang potensial untuk pulp dan kertas. Kemungkinan ini dipelajari dengan mengadakan percobaan-percobaan, baik pada skala laboratorium, maupun skala pilot. Hasil percobaan menunjukkan bahwa dengan pemakaian alkali aktif sebesar 14 - 16% dan sulfiditas 22%, dapat dihasilkan pulp dengan sifat-sifat yang baik untuk pembuatan kertas. Rendemen yang diperoleh

Page 129: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

129

adalah 42.01 - 43.40% untuk pulp yang belum diputihkan 40.00 - 41.05% untuk pulp putih. Disarankan agar pulp tidak digiling terlalu drastis, karena dapat menurunkan sifat kekuatannya.

Kata kunci : Pulp, bahan baku, Gliricida maculata H.B.K.

Soetrisno,T.S.

SELULOSA BAKTERI SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER SERAT / Soetrisno T.S.--Berita Selulosa : Vol.XXXII No.3 ; Halaman 20-25,1996

Selulosa bakteri (SB) merupakan produk fermentasi dari substrat yang mengandung gula oleh bakteri Acetobacter xylinum. Dari penelitian yang dilakukan oleh para ahli ternyata SB mempunyai kemurnian yang tinggi sebagai selulosa dan karakteristik serta sifat-sifat fisik yang sangat baik untuk dapat dimanfaatkan dalam manufaktur barang-barang teknik. Salah satu kendala untuk dapat memanfaatkan SB ini adalah harganya yang mahal sehingga perlu dicari upaya agar dapat memproduksi SB, dengan harga yang murah. Dalam artikel ini diuraikan hal-hal yang menyangkut cara produksi SB, karakteristiknya baik secara individu maupun dalam bentuknya sebagai komposit dengan bahan lainnya, serta prospek dan aplikasi nya. Pemanfaatan SB dari segi teknik sangat memberi harapan karena meliputi aspek yang luas, dari teknik industri sampai penggunaannya dalam bidang pertambangan, kedokteran, obat-obatan, kosmetik dan lain lain. Di Indonesia, sampai saat ini SB masih hanya dimanfaatkan sebagai bahan makanan, namun penelitian-penelitian kearah penggunaannya dalam membuat komposit kertas telah dilakukan.

Kata kunci : Bakteri Acetobacter xylinum, sumber serat, selulosa bakteri (SB)

Soetrisno,T.S.

OPTIMASI PROSES PEMBUATAN SERAT RAYON DARI PULP LARUT ACACIA MANGIUM DAN EUCALYPTUS ALBA / Soetrisno T.S.--Berita Selulosa : Vol.XXXII No.4 ; Halaman 2-8,1996

Optimasi proses pembuatan serat rayon dari pulp larut Acacia mangium dan Eucalyptus alba yang dihasilkan dalam skala pilot telah dilakukan dalam suatu percobaan skala laboratorium. Pada tahap pembuatan santat, alkali selulosa dari kedua jenis pulp diperlakukan dengan CS2 dengan variasi 3-32 dan 34%. Kemudian selulosa dalam viskosa dirancang sebesar 8 dan 9%, sedangkan kandungan NaOH tetap yaitu sebesar 6%. Hasil percobaan menunjukkan bahwa perlakuan dengan 34% dan kandungan selulosa 8% memberikan hasil yang terbaik untuk kedua macam pulp. Hasil uji serat rayon yang dihasilkan juga menunjukkan bahwa kondisi tersebut merupakan kondisi yang optimum yang menghasilkan serat dengan kualitas tinggi memenuhi persyaratan dalam standar spesifikasi untuk serat

Page 130: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

130

rayon.

Kata kunci : Optimasi proses, serat rayon, pulp larut Acacia mangium dan Eucalyptus alba

Soetrisno,T.S.

PENGARUH AIR LIMBAH INDUSTRI PULP KRAFT PUTIH PADA BADAN AIR DAN UPAYA MENGURANGINYA / Soetrisno T.S.--Berita Selulosa : Vol.XXXIV No.1 ; Halaman 19-25,1998

Polutan yang terkandung dalam air limbah industri yang masuk kedalam badan air, akan menimbulkan pencemaran dengan dampak yang berbeda terkantung pada karakteristik dan sifat dari badan air tersebut yang dapat berupa sungai, danau, laut atau muara. Arus air dari badan air lokasi dari titik buangan air limbah menentukan tingkat pencemaran pada tiap tempat dalam badan air tersebut. Pada umumnya tingkat pencemaran berbanding terbalik dengan jarak linier dari arus terhadap titik buangan air limbah. Artikel ini menguraikan pengaruh air limbah dari babrik pulp kraft putih pada badan air berupa sungai, danau dan laut. Konsentrasi polutan dalam air limbah yang dapat berupa organokhlorin ternasuk zat-zat yang mengandung khlorofenol dan asam-asam resin terkhlorinasi, akan berkurang dengan cepat pada saat air limbah masuk kedalam badan air karena terjadi pengenceran dan pengaruh hidrodinamika dari badan air. Penggurangan kadar polutan juga dikarenakan oleh terbentuknya koloid dan partikel dari zat organik yang mempunyai berat molekul yang tinggi sehingga dapat mengendap dan membentuk endapan didasar badan air. Perubahan teknologi proses pemutihan pulp dan kecendrungan industri untuk menerapkan operasi secara tertutup akan menyebabkan pengurangan jumlah emisi polutan ke lingkungan secara nyata. Sifat polutan yang mudah berafiliasi dengan air dan kemungkinannya untuk dapat terurai secara biologis sangat diharapkan agar dapat dihindari terjadinya akumulasi yang tinggi pada endapan. Namun perubahan teknologi tidak akan mengurangi ketahanan polutan yang telah terbentuk sebelumnya sebagai endapan dan bersifat stabil dalam waktu yang lama. Perubahan teknologi pembuatan pulp untuk mengantisipasi pengurangan jumlah khlor dalam pemutihan pulp seperti teknologi memakai RDH, pemasakan berlanjut dan delignifikasi oksigen akan sangat membantu dalam mengirangi jumlah polutan secara nyata. Proses pemutihan yang menggunakan teknologi ECF akan mengurangi emisi AOX sampai 90%. Disamping ECF, pemutihan dengan TCF juga telah diaplikasikan secara komersial, khususnya di beberapa negara Skandinavia, walaupun kenyataan menunjukkan bahwa teknologi ini secara ekonomi tidak terlalu fisibel.

Kata kunci : Air limbah, industri pulp, kraft putih

Page 131: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

131

Soetrisno,T.S.

REKAYASA CLARIFIER UNTUK MEMISAHKAN ZAT PADAT TERFLOKULASI / Soetrisno T.S.,dkk.--Berita Selulosa : Vol.XXXIV No.3 ; Halaman 88-96,1998

Sedimentasi pada umumnya merupakan cara yang ekonomis untuk memisahkan zat padat tersuspensi berupa padatan yang terbagi halus dari suatu cairan. Cara ini juga yang paling sering digunakan dalam mereduksi tingkat pencemaran dari air limbah industri. Merancang sebuah clarifier dengan berdasarkan kepada kecepatan pengendapan dari batas antara padatan dan cairan adalah cocok untuk partikel-partikel berbeda yang mengendap dengan bebas. Tetapi karena partikel yang berbentuk flok dengan konsentrasi 0,01-1% mengalami perubahan besar dalam hal ukuran, bentuk dan berat selama pengendapan, maka kecepatan pengendapan harus ditentukan secara percobaan. Sebuah tabung silinder dengan tinggi 300 cm dan garis tengah 15 cm digunakan untuk menghimpun data kandungan zat padat tersuspensi yang diambil dari berbagai kedalaman pada suatu interval waktu tertentu. Dari data yang diperoleh dengan menggunakan metoda integrasi secara grafik, besarnya padatan yang tertinggal pada berbagai kedalam dan waktu pengendapan dapat ditentukan. Perhitungan lebih lanjut akan menghasilkan data dari tingkat penghilangan padatan, beban permukaan, luas permukaan dan kedalaman dari rancangan clarifier. Hasil percobaan menunjukkan bahwa penghilangan padatan dipengaruhi oleh kedalaman dari clarifier

Kata kunci : Rekayasa Clarifier, pemisah zat padat

Sugesty,Susi

PENENTUAN PEKTIN SECARA SPEKTROFOTOMETRI DALAM BAHAN BAKU BUKAN KAYU / Susi Sugesty.--Berita Selulosa : Vol.XIX No.1 ; Halaman 13-17,1983

Kandungan pektin dalam alang-alang, eceng gondok dan pelepah sawit telah ditentukan dengan cara spectrofotometri, baik spectrofotometri ultra violet dan sinar tampak maupun spektrofotometri infra merah, dengan memakai pektin murni wako pure chemicals sebagai pembanding. Dengan cara ini dapat diukur kemurnian pektin yang didapat dari isolasi dengan ekstraksi dan pengendapan. Kandungan pektin alang-alang (10,2%) lebih tinggi dari eceng gondok (7,2%) maupun pelepah kelapa sawit (6,9%).

Kata kunci : Pektin, spektrofotometri, bahan baku bukan kayu

Sugesty,Susi

LIGNIN DAN KADAR METOKSIL DARI BEBERAPA BAHAN BAKU UNTUK PULP / Susi Sugesty,dkk.--Berita Selulosa : Vol.XXII No.2-3 ; Halaman 55-62,1986

Page 132: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

132

Isolasi lignin dan penentuan kadar metoksil telah dilakukan terhadap kayu albisia dan meranti (Kayudaun); kayu agathis dan pinus (Kayujarum); tanaman alang-alang dan eceng gondok (bukan kayu). Hal ini dilakukan untuk mengetahui struktur ligninnya. Metoda yang digunakan untuk isolasi lignin adalah metoda klason dan metoda pepper (Dioksida). Lignin kemudian dianalisis secara spektrofotometri ultra violet, spektrofotometri infra merah dan kromatografi (HPLC). Ternyata bahwa kadar lignin klason jauh lebih tinggi daripada kadar lignin dioksida, dan lignin kayudaun terdiri dari dai gugus guaiasil-siringil, lignin kayujarum hanya dari gugus guaiasil, sedangkan lignin bukan kayu terdiri gugus guaiasil, siringil dan p-hidroksibenzaldehida. Penentuan kadar metoksil dilakukan terhadap bahan baku maupun lignin hasil isolasi, dan jika keduannya dibandingkan berdasarkan bahan baku yang dianalisis terlihat ada perbedaan nyata. Perbedaan ini mungkin disebabkan oleh adanya metoksil yang hilang pada perlakuan. Kadar metoksil kayudaun lebih tinggi dari pada dari jayjarum dan dari bahan bukan kayu. Hal ini karena lignin kayudaun banyak mengandung gugus siringil.

Kata kunci : Lignin, kadar metoksil, bahan baku, pulp, spektrofotometri

Sugesty,Susi

PEMANFAATAN TANAMAN JARAK UNTUK PEMBUATAN PULP KERTAS / Susi Sugesty,dkk.--Berita Selulosa : Vol.XXXII No.2 ; Halaman 7-12,1996

Tanaman jarak (Ricinus communis L) dan jarak pagar (Jatropha curcas) selama ini merupakan tanaman berselulosa yang belum banyak dimanfaatkan. Sebagai tanaman cepat tumbuh, jarak mempunyai peluang untuk dipertimbangkan sebagai salah satu alternatif bahan baku kertas. Hasil percobaan menunjukkan bahwa pemasakan jarak dengan proses soda, sulfat dan soda-antrakinon pada alkali aktif 14-18% menghasilkan pulp dengan kekuatan fisik yang lebih tinggi dari pada pulp jarak pagar. Pada bilangan permanganat pulp yang hampir sama, pulp jarak mempunyai rendemen yang lebih tinggi dari pada pulp jarak pagar. Pemasakan dengan proses sulfat dan soda antrakinon pada alkali aktif 18% menghasilkan pulp dengan bilangan permanganat terendah (16) dan rendemen yang cukup tinggi, serta indeks retak dan indeks tarik yang cukup tinggi, sedangkan indeks sobeknya rendah.

Kata kunci : Tanaman jarak, jarak pagar, bahan baku kertas

Sugesty,Susi

PENGARUH PENAMBAHAN ADITIF (SURFAKTAN) PADA PEMBUATAN PULP KRAFT KAYUDAUN CAMPURAN TERHADAP SIFAT-SIFAT PULP KERTASNYA / Susi Sugesty dan Wieke Pratiwi.--Berita Selulosa : Vol.XXXIII No.3 ; Halaman 76-80,1997

Page 133: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

133

Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh industri pulp dan kertas yang menggunakan kayudaun campuran (mixed tropical hardwood atau MTH) adalah masalah pitch (ekstraktif). Ekstraktif adalah salah satu komponen kimia yang terdapat dalam kayu, dimana pada proses pemasakan (pulping) dapat menghambat penetrasi, meningkatkan komsumsi bahan kimia pemasak dan timbulnya busa pada proses pencucian, sehingga kualitas pulp dan kertas yang dihasilkannya rendah. Dalam penelitian ini telah dilakukan upaya penurunan kadar ekstraktif dengan menggunakan aditif (surfaktan) yang terdiri dari jenis A0 A1 dan A2. Konsentrasi aditif yang digunakan masing-masing yaitu 0,1%; 0,2%; dan 3%. Selain itu digunakan aditif lain yaitu antrakinon (AQ) sebesar 0,1% pada pemasakan sebagai pembanding. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa penurunan kadar eksraktif pulp tertinggi diperoleh dari pemasakan dengan penambahan 0,3% surfaktan jenis Ao, A1, dan A2 masing-masing sekitar 64,66%; 50,86%; dan 41,38%. Bilangan kappa pulp terendah diperoleh dari pemasakan dengan penambahan surfaktan 0,3%, berkisar antara 18,12-18,52 dan rendemen pulpnya berkisar antara 43,70-42,42%. Pulp dengan rendemen tertinggi diperoleh dari penambahan 0,1% AQ yaitu sekitar 45,48% dengan bilangan Kappa sekitar 17,88. Begitu pula kekuatan/ sifat fisik lembaran pulp dengan penambahan surfaktan 0,3% masih lebih baik dibandingkan dengan pulp tanpa penambahan surfaktan. Dari ketiga jenis surfaktan tersebut Ao memiliki sifat-sifat pulp yang paling baik ditinjau dari rendemen, penurunan kadar ekstraktif dan kekuatan/sifat fisik lembaran pulpnya.

Kata kunci : Aditif (surfaktan), pulp kraft kayudaun, sifat pulp-kertas

Sugesty,Susi

PENINGKATAN KUALITAS PULP BATANG RAMI (BOEHMERIA NIVEA. G) UNTUK SUBSTITUSI PULP PUTIH SERAT PANJANG / Susi Sugesty,dkk.--Berita Selulosa : Vol.XXXV No.3-4 ; Halaman 42-49,1999

Dalam upaya meningkatkan kualitas pulp rami (Boehmeria nivea. G) telah dilakukan penelitian pembuatan pulp dari tanaman rami jenis Gunung Pancar (GP) berbentuk batang berkulit menggunakan proses soda-antrakinon (AQ) dan proses sulfat dengan variasi alkali aktif 14%; 16%; dan 18%, serta suhu maksimum 135 0C; 160 0C dan waktu pemasakan (3,5 jam; 4 jam) pada alkali aktif 18%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen pulp rami yang diperoleh dari pemasakan proses soda antrakinon maupun proses sulfat pada alkali aktif 14-18% dengan suhu maksimum 160 0C dan waktu pemasakan 3,5 jam berkisar antara 43,28-48,04%, berarti masih cukup tinggi untuk kategori pulp non-kayu. Peningkatan alkali aktif, suhu dan waktu pemasakan dapat menurunkan bilangan kappa pulp. Umumnya pulp sulfat putih rami mempunyai sifat fisik yang lebih baik. Bila dibandingkan dengan SNI.14-0698-1989 untuk pulp sulfat putih kayujarum ternyata pulp putih rami mempunyai keunggulan pada indeks sobeknya di atas 7,5

Page 134: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

134

yaitu berkisar antara 11,34-20,02 Nm2/kg. Sedangkan derajat putih pulp rami hasil pemutihan dengan tahap DED1D2 masih di bawah SNI. Ditinjau dari kualitas pulp rami jenis GP yang diperoleh, proses soda-antrakinon maupun proses sulfat yang merupakan pengembangan dari proses soda memiliki kualitas yang lebih baik.

Kata kunci : Pulp batang rami (Boehmeria Nivea. G), pulp putih serat panjang, SNI

Sugesty,Susi

MODIFIKASI PROSES PEMBUATAN PULP KRAFT TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (TKS) DENGAN PENAMBAHAN SURFAKTAN / Susi Sugesty dan Wieke Pratiwi.--Berita Selulosa : Vol.39 No.1 ; Halaman 1-7,2004

Tanaman bukan kayu merupakan bahan baku alternatif untuk mengantisipasi keterbatasan penggunaan kayu sebagai bahan baku pembuatan pulp dan kertas. Seiring dengan proteksi lingkungan, limbah pabrik minyak kelapa sawit yang berupa tandan kosong kelapa sawit (TKS) adalah salah satu alternatif bahan baku yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan pulp dan kertas. Salah satu kendala yang dihadapi dalam penggunaan tandan kosong kelapa sawit adalah masalah ekstraktif. Ekstraktif adalah salah satu komponen kimia yang terdapat dalam bahan baku, yang dalam proses pembuatan pulp dapat menghambat penetrasi dan difusi cairan pemasak ke dalam serpih. Penelitian telah dilakukan menggunakan surfaktan sebagai pengendali ekstraktif, selain sebagai penyebab timbulnya noda pada lembaran pulp, terdiri dari jenis D-LA dan D-LB. Penggunaan surfaktan tersebut divariasikan sebesar 0,00%, 0,05%,0,10% dan 0,15% terhadap berat kering serpih.Hasil penambahan surfaktan jenis D-LA maupun D-LB pada proses pemasakan TKS dapat menurunkan kadar ekstraktif dalam pulp. Penurunan kadar ekstraktif pulp terhadap blanko berkisar antara 71,83% (D-LA 0,15%) dan 56,34% (D-LB 0,15%).Penambahan surfaktan D-LA dalam pemasakan TKS juga dapat memberikan pulp dengan warna lebih terang. Penambahan surfaktan, baik D-LA maupun D-LB dapat meningkatkan indeks sobek lembaran pulp, tetapi indeks tarik dan indeks retak pulpnya turun

Kata kunci : Pulp tandan kosong kelapa sawit (TKS), ekstraktif, surfaktan, warna

Sugiharto,Andoyo

PENGARUH BERBAGAI KONSENTRASI SODA DAN ANTRAKINON DALAM PEMBUATAN PULP DARI BATANG TEMBAKAU / Andoyo Sugiharto.--Berita Selulosa : Vol.XX No.2 ; Halaman 41-45,1984

Telah diteliti dalam skala laboratorium pemasakan batang tembakau dengan proses soda dan soda antrakinon. Hasil percobaan menunjukkan bahwa penambahan antrakinon 0,3% dengan alkali aktif 15,16 dan 17% menghasilkan pulp dengan rendemen tertinggi (36,9 - 39,7%) dan bilangan permanganat

Page 135: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

135

terendah (19,5 - 24,9%). Penambahan antrakinon 0,1% dapat menaikkan kekuatan fisik pulp terutama kekuatan retak dan tarik.

Kata kunci : Batang tembakau, konsentrasi soda, antrakinon

Sugiharto,Andoyo

PEMBUATAN PULP DARI EUCALYPTUS MICROCORYS / Andoyo Sugiharto,dkk.--Berita Selulosa : Vol.XXIV No.4 ; Halaman 67-71,1988

Telah diteliti percobaan pembuatan pulp kertas dari Eucalyptus microcorys dan juga pengaruh sulfiditas terhadap kualitas pulp yang dihasilkan, pada dua macam penggunaan alkali aktif, dalam skala laboratorium. Percobaan meliputi analisa komposisi kimia kayu. Morfologi serat, pemasakan dan evaluasi pulp. Percobaan pemasakan dilakukan dengan mengkombinasikan besarnya alkali aktif 14% dan 16% dengan sulfiditas 20%, 25% dan 30% sedangkan kondisi lainnya konstan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara kimiawi dan morfologi, Eucalyptus microcorys cukup baik untuk dibuat pulp kertas. Demikian juga dengan hasil pemasakan dan evaluasi pulpnya. Eucalyptus microcorys mempunyai panjang serat rata-rata 0,98 mm dan termasuk kelompok serat pendek. Dalam percobaan pemasakan, sulfiditas 20% dapat menghasilkan pulp dengan rendemen tertinggi (50,34%) dan kombinasinya dengan sulfiditas 30% menghasilkan pulp dengan bilangan kappa terendah (31,35). Pada kenaikan sulfiditas dari 20% hingga 30% indeks sobek pulp yang dihasilkan umumnya turun, sedangkan indeks retaknya naik. Indeks tarik umumnya turun pada sulfiditas yang lebih tinggi.

Kata kunci : Pulp, Eucalyptus microcorys, sulfiditas

Sugiharto,Andoyo

PENGARUH PERLAKUAN JAMUR PHANEROCHAETE CHYSOSPORIUM DAN PEMUTIHAN TERHADAP KUALITAS PULP PUTIH BIOMEKANIS BAGAS / Andoyo Sugiharto,dkk.--Berita Selulosa : Vol.XXXIII No.2 ; Halaman 28-43,1997

Perlakuan awal bahan baku kayu dengan penumbuhan jamur dalam proses pembuatan pulp mekanis telah terbukti dapat memperbaiki kekuatan fisik pulp yang dihasilkan. Perlakuan yang sama telah dicoba terhadap bahan baku bagas dalam skala laboratorium. Percobaan yang dilakukan meliputi penumbuhan jamur Phanerochaete chrysosporium pada bagas yang sudah mengalami proses depithing, selama 15,20 dan 25 hari. Perlakuan lainnya yang dicoba adalah variasi temperatur pemutihan pulp mekanis pada 35 dan 55 0C yang dikombinasikan dengan perlakuan penambahan H2O2 sebesar 1,2, dan 3%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penumbuhan jamur tidak berpengaruh terhadap kekuatan tarik dan retak pulp yang dihasilkan, tetapi malah berpengaruh terhadap

Page 136: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

136

penurunan penurunan rendemen dan derajat putih pulp. Derajat putih pulp dapat dinaikkan dengan meningkatkan temperatur hingga 55 0C dan kebutuhan H2O2 hingga 3%.

Kata kunci : Phanerochaete chysosporium, pemutihan, pulp putih biomekanis bagas

Sujono,Rasimin

PEMBUATAN PULP KRAFT DARI KAYU PINUS MERKUSII BERBAGAI UMUR / Rasimin Sujono dan Masyur Eddy.--Berita Selulosa : Vol.XIX No.4 ; Halaman 139-143,1983

Penelitian untuk pulp kertas dalam skala laboratorium telah dilakukan terhadap kayu Pinus merkusii berbagai umur. Kayu berasal dari Aceh dan jawa Barat. Penelitian meliputi morfologi serat, komposisi kimia kayu, dan sifat-sifat fisik pulp.Ternyata bahwa makin tua umur kayu, seratnya makin panjang dan kadar lignin cenderung makin tinggi. Percobaan pembuatan pulp dengan proses sulfat menghasilkan rendemen pulp antara 48 - 61% untuk kayu dari Aceh dan antara 45 - 57% untuk kayu dari Jawa Barat. Sifat-sifat fisik pulp setingkat dengan spesifikasi pulp kraft.

Kata kunci : Pulp kraft, Pinus merkusii, umur kayu, sifat fisik pulp

Sujono,Rasimin

PEMBUATAN PULP KERTAS MEDIUM DENGAN BAHAN BAKU BATANG JAGUNG / Rasimin Sujono dan Wawan Kartiwa Haroen.--Berita Selulosa : Vol.XXIII No.3 ; Halaman 61-66,1987

Penelitian pembuatan pulp kertas medium dari batang jagung telah dilakukan dengan menggunakan proses soda. Dalam pemasakan digunakan 6%, 8%, 10%, NaOH berdasarkan berat bahan baku kering. Pada suhu maksimum 150 0C dan 160 0C. Hasil percobaan menunjukkan bahwa sifat-sifat fisik pulp batang jagung lebih baik dibandingkan dengan sifat-sifat fisik pulp karton gelombang bekas. Dilihat dari penggunaan bahan kimia, rendemen pulp dan sifat-sifat fisiknya, kondisi pemasakan terbaik adalah menggunakan NaOH 6%, suhu maksimum 160 0C. rendemen pulp ada disekitar 58% dan sifat-sifat fisik pulpnya dapat memenuhi persyaratan SII. Pencampuran pulp karton bekas dengan pulp batang jagung 30% sampai 50% memberikan hasil yang cukup baik.

Kata kunci : Pulp kertas medium, bahan baku, batang jagung, sifat fisik

Syafei,M.Iis

PERCOBAAN BIOSSAY AIR BUANGAN PABRIK PULP DAN KERTAS / Syafei,M.Iis.--Berita Selulosa : Vol.XI No.1 ; Halaman 11-22,1975

Page 137: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

137

Percobaan-percobaan bioassay telah dilakukan terhadap air buangan pabrik P.N.Kertas Padalarang untuk mempelajari keracunannya terhadap ikan mas (Cyprinus carpio L). Setelah itu juga diadakan pengamatan "Lethal Dosis Minimum", "Lethal Dosis 50” dan "Lethal Dosis 100” dari slimisida santobrite D, Antimucid A.N. dan Proxel P.L. dalam air biasa. Untuk Santobrite D, diadakan pula percobaan dalam air buangan. Hasil percobaan menunjukkan bahwa derajat keracunan air buangan sangat bervariasi bergantung pada jenis kertas yang diproduksi di pabrik. Dari ketiga jenis slimisida tersebut diatas, Santobrite D, menunjukkan lethal dosis minimum yang terrendah.

Kata kunci : Bioassay, air buangan, pabrik pulp kertas, keracunan ikan mas

Syafei,M.Iis

PENGOLAHAN AIR KETEL / Syafei M.Iis.--Berita Selulosa : Vol.XXIV No.2-3 ; Halaman 43-47,1988

Dalam memproduksi uap, agar tidak menimbulkan masalah diperlukan air pengisi ketel (boiler feed water) yang memenuhi persyaratan tertentu. Karena air yang terdapat di alam pada umumnya jarang yang sudah memenuhi persyaratan, maka sebelum dipergunakan perlu dilakukan pengolahan. Pengolahan dapat dilakukan secara internal dan eksternal. Pengolahan internal dengan cara menambahkan senyawa kimia kedalam ketel, sedangkan pengolahan eksternal penambahannya dilakukan diluar ketel. Salah satu pengolahan cara eksternal dengan prinsip pengendapan, adalah proses kapur soda. Dalam tulisan ini diuraikan secara terperinci cara perhitungan kebutuhan kapur dan soda untuk proses tersebut.

Kata kunci : Pengolahan air ketel, air pengisi, senyawa kimia

Syamsudin

PEMANFAATAN CAMPURAN LIMBAH PADAT DENGAN LINDI HITAM DARI INDUSTRI PULP DAN KERTAS SEBAGAI BAHAN BIOBRIKET / Syamsudin,dkk.--Berita Selulosa : Vol.42 No.2 ; Halaman 68-75,2007

Pemanfaatan campuran limbah padat indusri pulp dan kertas dengan lindi hitam sebagai bahan biobriket telah diteliti. Lumpur A berasal dari pabrik pulp dan kertas terpadu dengan bahan baku non kayu mempunyai nilai panas 2712 kal/g dan kadar abu 29,8%; lumpur B dari pabrik kertas dengan bahan baku kertas bekas dan proses deinking mempunyai nilai panas 2331 kal/g dan kadar abu 25,9%; dan lindi hitam dari larutan pekat sisa pemasakan pulp proses soda mempunyai nilai panas 5579 kal/g dan kadar abu 12,1%. Lumpur yang sudah halus dan homogen dicampur dengan lindi hitam pekat dan dicetak menjadi biobriket. Pada variasi lindi hitam 0 – 40% nilai panas meningkat menjadi 3711 dan 3513 kal/g, masing-masing untuk lumpur A dan lumpur B. Penambahan lindi hitam menurunkan kadar abu sehingga memberi pengaruh positif terhadap efisiensi pembakaran tetapi

Page 138: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

138

menaikkan kandungan logam berat Pb, Cd, Cr, dan Na. Pada penambahan lindi hitam 30 – 40% kuat tekan biobriket meningkat dari 19 – 26 kg menjadi 50 – 54 kg. Hal ini berarti kuat tekan biobriket lebih besar dibandingkan dengan batu bara yang memiliki kuat tekan 37 kg.

Kata kunci : Lumpur, lindi hitam, biobriket, nilai panas, kadar abu

Syamsudin

EFEKTIVITAS APLIKASI ENZIM DALAM LUMPUR AKTIF PADA PENGOLAHAN AIR LIMBAH PULP DAN KERTAS / Syamsudin,dkk.—Berita Selulosa : Vol.43 No.2 ; Halaman 83-92,2008

Senyawa organik komplek dalam air limbah pulp dan kertas seperti lignin dan selulosa sulit dibiodegradasi sehingga menyebabkan rendahnya kemampuan biodegradasi mikroorganisme aerobik pada proses lumpur aktif bila dioperasikan pada laju beban organik tinggi. Penelitian penambahan xilanase dan selulase pada proses sistem lumpur aktif telah dilakukan secara batch, dengan tujuan meningkatkan efektifitas biodegradasi senyawa organik komplek. Penelitian dilakukan terhadap campuran air limbah pemasakan (lindi hitam) dengan air limbah kertas yang menghasilkan COD campuran ± 1500 mg/L. Variasi perlakuan percobaan terdiri dari tiga faktor yaitu konsentrasi lumpur aktif (MLSS), dosis enzim, dan waktu tinggal (RT). Konsentrasi lumpur aktif terdiri dari MLSS 0, 2000 dan 4000 mg/L, dosis xilanase dan selulase masing-masing terdiri dari kontrol, 50 dan 100 ppm, dan RT terdiri dari 12, 18, dan 24 jam. Hasil percobaan menunjukkan bahwa pengolahan air limbah sistem lumpur aktif dapat mereduksi COD tertinggi mencapai 35,55% pada penambahan xilanase dosis 50 ppm dan 50,96% pada penambahan selulase dosis 100 ppm, keduanya terjadi pada MLSS 2000 mg/L dan RT 24 jam. Dibandingkan dengan hasil pengolahan lumpur aktif saja yang hanya mencapai reduksi 31,12%, berarti terjadi peningkatan reduksi COD sebesar 4,43% dengan xilanase dan 19,84% dengan selulase.

Kata kunci : COD, selulosa, xilanase, selulase, lumpur aktif, aklimatisasi

Tjahjono,H.Judi

TEKNOLOGI PEMUTIHAN PULP DENGAN OZON / Judi H. Tjahjono dan Wieke Praitiwi.--Berita Selulosa : Vol.XXXI No.1 ; Halaman 7-18,1995

Pemutihan pulp dengan ozon dikembangkan untuk mengatasi persoalan lingkungan dan menekan pencemaran yang ditimbulkan industri pulp dan kertas, karena pemutihan konvensional dengan klor menimbulkan masalah adanya senyawa polutan berbahaya. Pemutihan pulp dengan ozon dapat dilaksanakan dengan sistem ECF (Elemental Chlorine-Free) dan TCF (Totally Chlorine-Free) dan dipengaruhi oleh variable-variabel proces seperti konsistensi, pH, konsentrasi ozon, suhu tekanan, waktu serta penambahan aditif. Dari berbagai hasil penelitian

Page 139: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

139

dan pengalaman-pengalaman pabrik yang mengoperasikannya, secara teknis dan ekonomis teknologi pemutihan pulp dengan ozon dapat dilaksanakan dan bahkan merupakan teknologi bebas polusi.

Kata kunci : Pemutihan pulp, ozon, lingkungan, pencemaran, aditif

Tjahjono,H.Judi

PEMBUATAN PULP BILANGAN KAPPA RENDAH DENGAN PROSES DELIGNIFIKASI BERLANJUT / Judi H.Tjahjono dan Wieke Pratiwi.--Berita Selulosa : Vol.XXXIII No.1 ; Halaman 13-20,1997

Pembuatan pulp dengan proses delignifikasi berlanjut untuk memperoleh bilangan kappa yang rendah tampa mengurangi kekuatan pulp. Dengan sasaran bilangan kappa yang serendah mungkin sangat memungkinkan industri pulp menerapkan teknologi pemutihan yang yang berwawasan lingkungan seperti ECF dan TCF. Pada penelitian ini digunakan proses delignifikasi berlanjut menggunakan dua metoda, yaitu modifikasi pemasakan berlanjut batch dan delignifikasi oksigen. Pada modifikasi pemasakan berlanjut batch, setelah serpih dimasak sampai mencapai faktor-H 1200, setengah bagian lindi hitam dipindahkan dan diganti dengan cairan pemasak baru dan proses dilanjutkan hingga mencapai faktor-H 1400, 1600, 1800, 2000. Pada delignifikasi oksigen, setelah pemasakan mencapai faktor-H 1200 dilakukan delignifikasi oksigen bertekanan 3 dan 6 atm. Pada modifikasi pemasakan berlanjut batch pada faktor-H 2000 dengan alkali aktif 15% dan 17%, bilangan kappa yang diperoleh mengalami penurunan sekitar 37% dengan rendemen dan sifat-sifat fisik yang memadai. Pada delignifikasi oksigen bertekanan 3 dan 6 atm, bilangan kappa turun hanya sekitar 12% dengan rendemen dan sifat-sifat fisik yang memadai pula.

Kata kunci : Pulp, bilangan kappa, delignifikasi, sifat fisik

Tjahjono,H.Judi

PENGARUH XILANASE PADA PERLAKUAN AWAL PEMUTIHAN TERHADAP KUALITAS PULP / Judi H.Tjahjono dan Sudarmin.--Berita Selulosa : Vol.43 No.2 ; Halaman 62-68,2008

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan xilanase pada perlakuan awal sebelum pemutihan. Dosis penambahan xilanase adalah 0,25; 0,5; 0,75; 1,0; 1,25 kg/ton serpih bahan baku. Terhadap pulp hasil perlakuan awal dengan xilanase dilakukan analisa bilangan Kappa dan kemudian diputihkan dengan tahapan D0ED1D2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa xilanase dapat menurunkan bilangan Kappa sebesar 10,33 - 11,45. Bilangan kappa optimum sebesar 10,33 didapat dengan penambahan xilanase 0,75 kg/ton serpih. Xilanase dapat meningkatkan kecerahan pulp dari 82,4% ISO menjadi 83,10% ISO dan menurunkan noda pada lembaran dari 9,5 mm2/m2 menjadi 7 – 8 mm2/m2. Xilanase

Page 140: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

140

dapat menurunkan kadar ekstraktif diklorometana (DCM) dalam pulp putih sebesar 0,06 – 0,14 poin dan dapat meningkatkan selektifitas pemutihan seperti nampak pada kecenderungan naiknya sifat fisik lembaran pulp.

Kata kunci : Xilanase, perlakuan awal, bilangan kappa, pemutihan, kualitas pulp

Triyanto,H.S.

PEMUTIHAN GROUNDWOOD PULP DENGAN NATRIUM PEROKSIDA / Triyanto H.S.--Berita Selulosa : Vol.VII No.1 ; Halaman 11-15,1971

Dengan tujuan untuk meningkatkan mutu ground wood pulp pemutihan dilakukan dengan natrium peroksida, natrium silikat serta sedikit magnesium sulfat dan asam sulfat. Pemutihan dapat dilakukan baik dengan konsistensi tinggi maupun dengan konsistensi rendah, dibandingkan dengan pulp yang diputihkan dengan hipochlorit, pulp yang menggunakan natrium peroksida mempunyai warna yang lebih stabil dan tidak ada kehilangan yield karena setelah pemutihan tidak perlu pencucian.

Kata kunci : Pemutihan ground wood pulp, natrium peroksida, warna

Triyanto,H.S.

PULPING KAYU DENGAN PROSES SODA DINGIN / Triyanto H.S.-- Berita Selulosa : Vol.VII No.2 ; Halaman 65-70,1971

Cold soda process, a high yield semi chemical tipe pulping has been intro diced since more that 50 years ago, but just been done in recent years. A review on many works shows that by this process, pulp yield of 82 - 95% could be obtained from hardwood, which is near those of groun dvood pulps, but with improved properties and wider uses. These pulps could be bleached economically. Sofwoods on the other hand, did not respond quite satisfact orily to the standard cold soda process.

Kata kunci : Pulping, kayu, proses soda dingin, pulping

Triyanto,H.S.

SODA SULFUR SEBAGAI PROSES PENGGANTI PEMBUATAN PULP DENGAN PROSES SULFAT / Triyanto H.S.dan Moehji Rn.-- Berita Selulosa : Vol.X No.1 ; Halaman 15-24,1974

Dibandingkan dengan proses sulfat, proses soda sulfur memberikan hasil pulp dengan rendemen antara 1 - 5% lebih tinggi dengan bilangan permanganat yang lebih tinggi pula. Kekuatan fisik pulp soda sulfur lebih baik, kecuali faktor sobeknya yang lebih rendah jika dibandingkan dengan biaya pemasakan yang lebih murah.

Kata kunci : Soda sulfur, pulp, kekuatan fisik pulp

Page 141: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

141

Triyanto,H.S.

PEMBUATAN PULP DENGAN REFINER / Triyanto H.S.—Berita Selulosa : Vol.X No.4 ; Halaman 163-169,1974

Pengolahan serpih kayu dengan refiner mungkin akan merupakan kunci masa depan dari pembuatan pulp secara mekanis. Perendaman serpih kayu sebelum menghasilkan pulp dengan kwalitas yang lebih baik, tetapi proses termo-mekanis memberikan hasil terbaik. Penemuan proses kayu asah refiner ini memungkinkan digunakannya sisa-sisa kayu, misalnya serbuk dan potongan kayu bekas penggergajian.

Kata kunci : Serpih, refiner, pulp mekanis, proses termo-mekanis

Triyanto,H.S.

PENGUJIAN KETAHANAN SOBEK DAN KETAHANAN TARIK KERTAS / Triyanto H.S.--Berita Selulosa : Vol.XII No.3 ; Halaman 122-131,1976

Hal-hal yang mempengaruhi ketahanan sobek dan ketahanan tarik kertas, diamati. Jumlah lembaran dan lebar contoh kertas yang disobek, ternyata memberikan penyimpanan hasil uji yang cukup berarti. Panjang dan lebar jalur kertas yang diuji, mempengaruhi hasil-uji ketahanan kertas. Hal ini menunjukan akan pentingnya peranan standarisasi dalam proses pengujian kertas.

Kata kunci : Pengujian ketahanan sobek, ketahanan tarik, kertas

Triyanto,H.S

FAKTOR H DALAM PEMBUATAN PULP DENGAN PROSES SULFAT / Triyanto H.S.--Berita Selulosa : Vol.XIV No.1 ; Halaman 21-26,1978 Waktu dan suhu pada siklus pemasakan dalam proses sulfat dapat dinyatakan dengan satu harga numerik, yang dikenal sebagai faktor H. Pembuatan pulp pada berbagai siklus pemasakan terhadap Eucalyptus alba dan Agathis loranthifolia, menghasilkan persamaan-persamaan yang menyatakan hubungan antara faktor H dengan rendemen dan bilangan permanganat (PN) pulp. Pada kondisi pemasakan yang sama, persamaan ini kemudian dipergunakan untuk mengatur siklus pemasakan agar pulp yang dihasilkan mempunyai rendemen dan bilangan permanganat tertentu. Ternyata bahwa konsep faktor H ini cukup baik sebagai patokan untuk menentukan siklus pemasakan, agar rendemen atau tingkat delignifikasi pulp yang dihasilkan tidak terlalu menyimpang dari apa yang diharapkan.

Kata kunci : Pemasakan, proses sulfat, faktor H, Agathis loranthifolia

Triyanto,H.S.

SIFAT FISIK KERTAS DALAM SATUAN SISTEM INTERNATIONAL (SI) /

Page 142: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

142

Triyanto H.S.--Berita Selulosa : Vol.XV No.1 ; Halaman 11-18,1979

Aturan-aturan pokok dalam satuan SI, dengan dasar sistem metrik dikemukakan dalam tulisan ini. Walaupun pemakaian satuan metrik di Indonesia dalam pengujian kertas, bukanlah merupakan hal yang baru, tetapi penggunaan SI dalam industri kertas akan memberikan implikasi teknik dan komersial. Beberapa satuan, khususnya yang ada hubungannya dengan sifat-sifat kertas, dibahas pula.

Kata kunci : Sifat fisik kertas, satuan Sistem Internasional (SI)

Triyanto,H.S.

SODA SULFUR SEBAGAI PROSES PENGGANTI PEMBUATAN PULP DENGAN PROSES SULFAT / Triyanto H.S.dan Moehyi R.N.--Berita Selulosa : Vol.X No.1 ; Halaman 15-24,1974

Dibandingkan dengan proses sulfat, proses soda sulfur memberikan hasil pulp dengan rendemen antara 1 - 5% lebih tinggi dengan bilangan permanganat yang lebih tinggi pula. Kekuatan fisik pulp soda sulfur lebih baik, kecuali faktor sobeknya yang lebih rendah jika dibandingkan dengan biaya pemasakan yang lebih murah.

Kata kunci : Soda sulfur, proses pengganti, pembuatan pulp, proses sulfat

Triyanto,H.S

BATANG ABAKA (MUSA TEXTILIS NEE) SEBAGAI BAHAN BAKU KERTAS / Triyanto H.S,dkk.—Berita Selulosa : Vol.XVIII No.2 ; Halaman 27-32,1982

Percobaan pembuatan pulp dari batang abaka tanpa melalui proses dekortifikasi telah dilakukan dengan proses soda- antrakinon. Hasil optimum dicapai pada pemakaian 15% NaOH dan 1,1% AQ pada suhu maksimum 1600C selama 30 menit dengan waktu pemasakan total 140 menit. Rendemen yang dihasilkan sekitar 50% dengan bilangan permanganat rendah. Dibandingkan dengan pulp komersial yang dibuat dari serat abaka dengan proses dekortikasi, kekuatan lembaran agak rendah dan kurang mampat. Pulp yang telah diputihkan mempunyai indeks sobek yang lebih baik.

Kata kunci : Batang abaka (Musa Textilis nee), bahan baku kertas

Triyanto,H.S.

STABILISASI DIMENSI KERTAS / Triyanto H.S.--Berita Selulosa : Vol.XXII No.2-3 ; Halaman 63-67,1986

Kertas cenderung untuk mengembang atau mengkerut sesuai dengan perubahan kelembaban relatif, tetapi pengaruhnya relatif kecil dan biasanya tidak banyak

Page 143: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

143

berarti, kecuali untuk kertas-kertas khusus, seperti misalnya kertas cetak tata-warna, kartu data, dan sebagainya, stabilitas dimensi sangat diutamakan. Perubahan dimensi kertas akibat menyerapnya air, dapat disebabkan oleh terjadinya pembebasan daya tekan didalam kertas, adanya pemisah serat dan pengembangan dari seratnya sendiri. Cara-cara kimiawi yang telah dikembangkan untuk menstabilkan dimensi kertas, sejauh ini masih belum cukup efektip, karena masih diiringi dengan akibat yang merugikan terhadap (turunnya) kekuatan kertas.

Kata kunci : Stabilisasi dimensi kertas, kekuatan kertas

Triyanto,H.S.

PENENTUAN KETAHANAN TEKAN TEPI KARTON GELOMBANG (FLUTE-C) DARI SIFAT-SIFAT KERTAS DASARNYA / Triyanto H.S.--Berita Selulosa : Vol.XXIII No.3 ; Halaman 67-74,1987

Suatu perbandingan antara beberapa metode yang dapat digunakan untuk meramalkan nilai ketahanan tekan tepi karton gelombang (flute-C), yaitu rumus Ranger, Kellicutt dan Landt, de Yong dan Mc Kenzie dan analisa regresi berdasarkan nilai ketahanan tekan lingkar kertas dasarnya. Telah dilakukan dalam skala pabrik. Hasilnya menunjukkan bahwa rumus Ranger sudah tidak dapat dipertahankan lagi, sedangkan ketiga rumus lainnya masih dapat diperbandingkan satu sama lain. Secara statistik tidak terdapat perbedaan yang nyata antara rumus de Yong dan persamaan regresi, yang berarti bahwa koefisien determinasi dari kedua persamaan tersebut adalah sama, dalam hal ini sekitar 66%.

Kata kunci : Ketahanan tekan tepi, karton gelombang, sifat kertas

Uzair

PEMBUATAN PULP RAYON DARI KAYU ACASIA MANGIUM / Uzair dan Andoyo Sugiharto.--Berita Selulosa ; Vol.XXV No.2 ; Halaman 31-35,1989

Acacia mangium yang termasuk jenis kayu cepat tumbuh telah dibuat pulp rayon (Dissolving pulp) dengan cara memasak memakai proses prahidrolisa dan proses sulfat pada berbagai kondisi pemasakan skala laboratorium. Pemutihan pulp dilakukan secara bertingkat. Untuk mengetahui mutu pulp dan perkiraan mutu serat rayonnya, pulp yang sudah diputihkan dianalisa secara kimia. Berdasarkan hasil analisa kimia dan viskositas, pulp yang dibuat dari kayu Acacia mangium mempunyai kondisi pemasakan yang optimum pada prahidrolisa selama 1 1/2 jam pada 160 0C dan pemasakan dengan alkali aktif 16% dan sulfiditas 25%, pada suhu 160 0C selama 2 jam.

Kata kunci : Pulp rayon, Acasia mangium, pemasakan

Page 144: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

144

Uzair

PENELITIAN SKALA PILOT PEMBUATAN PULP DARI KAYU ACASIA MANGIUM / Uzair,dkk.--Berita Selulosa : Vol.XXVI No.4 ; Halaman 97-101,1990

Penelitian skala pilot pembuatan pulp rayon (dissolving pulp) dari Acacia mangium telah dilakukan. Pembuatan pulp diawali dengan prahidrolisa kemudian pemasakan dengan proses sulfat, kemudian pemutihan pulp secara bertingkat. Kualitas pulp rayon yang dihasilkan dibandingkan dengan persyaratan menurut SII. 1163 - 84, pulp rayon biasa. Kualitas optimum pulp rayon dihasilkan dari kondisi proses prahidrolisa selama 1 jam pada suhu 160 0C dan pemasakan dengan alkali aktif 17%, sulfiditas 15% selama 2 jam pada suhu 170 0C.

Kata kunci : Pembuatan pulp Acasia mangium, pemasakan, skala pilot

Winata,Iwan

MASALAH-MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN ―PITCH‖ PADA PEMBUATAN PULP DAN KERTAS / Iwan Winata.--Berita Selulosa : Vol.V No1; Halaman 13-15,1969

Deposit – deposit yang melekat pada mesin Fourdrinier, Dandy-roll, Pres, pe-ngering dan kain pembawa kertas (felt) atau pada seluruh sistim penyediaan bubur kertas (stock preparation), pada umumnya dikenal dengan nama “pitch”. Pitch ini mengakibatkan penurunan kualitas kertas dan menyebabkan timbulnya beberapa masalah dalam proses seperti pembentukan yang buruk, pengeluaran air (drainage) pada kasa Fourdrinier yang kurang baik dan pula mempercepat rusaknya kasa. Pengumpulan deposit-deposit ini pada sistim pembuatan kertas mengakibatkan pula terbuangnya banyak waktu dan tenaga untuk pembersihan-pembersihan. Hal ini terutama berlaku untuk pabrik-pabrik kertas yang menggunakan pulp kayu asah (Ground wood) dari kayu jarum (Softwood, coniferous) dan pulp sulfat yang belum diputihkan.

Kata kunci : Pitch, pulp kertas, pabrik kertas

Wirawan,Sonny Kurnia

APLIKASI α-AMILASE DAN SELULASE PADA PROSES DEINKING KERTAS BEKAS CAMPURAN / Sonny Kurnia Wirawan,dkk.--Berita Selulosa : Vol.43 No.1 ; Halaman 11-18,2008

Bio-deinking sebagai salah satu alternatif dalam proses penghilangan tinta pada kertas bekas memiliki banyak kelebihan jika dibandingkan dengan metode deinking konvensional. Diantaranya mengurangi waktu pulping, mengurangi konsumsi bahan kimia, mengurangi polusi lingkungan dan menjaga hasil kualitas kertas yang lebih baik. Pada percobaan ini digunakan dua jenis enzim komersial yaitu α-amilase dengan variasi penggunaan 0.25%-0.5%, yang akan bertindak sebagai

Page 145: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

145

pendegradasi terhadap lapisan pati yang terdapat pada bahan pendarih permukaan. Dan selulase dengan variasi penggunaan 0.5%-2% yang akan mendegradasi permukaan serat yang terkena tinta. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan α-amilase dan selulase untuk deinking pada kertas bekas campuran dapat meningkatkan derajat putih, menurunkan jumlah noda dan meningkatkan kekuatan lembaran yang dihasilkan

Kata kunci : Kertas bekas campuran, enzim, deinking, pulping

Yasin,Abdul Fatah

SERAT RAYON DARI CAMPURAN PULP ACACIA AURICULIFORMIS DENGAN PINUS MERKUSII / Abdul Fatah Yasin,dkk.--Berita Selulosa : Vol.XX No.3 ; Halaman 77-82,1984

Pulp Acacia auriculiformis dan pulp Pinus merkusii dicampur dalam proses alkalisasi dengan sistem slurry. Komposisi kedua jenis pulp tersebut divariasi dan dari masing-masing campuran pulp dibuat viskosa dan serat rayon. Hasil percobaan menunjukan bahwa komposisi campuran berpengaruh pada pengembangan pulp. Waktu penyaringan alkali selulosa, faktor peras, komposisi alkali selulosa, bilangan gamma dan nilai tetapan sumbat viskosa, tetapi sifat serat dihasilkan ternyata tidak dipengaruhi oleh komposisi campuran pulp. Dari hasil pengujian terhadap sifat alkali selulosa dan viskosa dari campuran pulp tersebut ternyata pada komposisi yang terdiri dari 80% pulp Acacia auriculiformis dan 20% pulp pinus merkusii menghasilkan sifat alkali selulosa dan viskosa yang optimal.

Kata kunci : Acasia auriculiformis, Pinus merkusii, viskosa, serat rayon, sifat alkali

Yasin,Abdul Fatah

PENELITIAN PENINGKATAN SIFAT FISIK SERAT RAYON / Abdul Fatah Yasin dan Hendayani, T.A.--Berita Selulosa : Vol.XXIII No.2 ; Halaman 36-44,1987

Usaha untuk memperbaiki sifat fisik serat rayon telah dilakukan dengan jalan menambah aditif dan memilin viskosa pada berbagai komposisi larutan koagulasi. Pada penambahan aditif Berol Visco 32 sebanyak 0,2% dari berat selulosa pada proses alkalisasi dapat memperbaiki mutu viskosa. Dengan menambahkan 0,5% dimetilamin dan 1,7% polietilin glikon pada viskosa, kemudian viskosa dipilin pada kompsisi larutan koagulasi H2SO4 70-80 g/l, ZnSO4 70 g/l dan Na2SO4 100 g/l dihasilkan serat rayon dengan kekuatan kering 4,4 g/d, dan kekuatan basah 3,1 g/d.

Kata kunci : Sifat fisik serat rayon, aditif, viskosa

Page 146: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

146

Yasin,Abdul Fatah

PEMBUATAN SERAT HIGH WET MODULUS RAYON DARI KAYU EUCALYPTUS UROPHYLLA / Abdul Fatah Yasin,dkk.—Berita Selulosa : Vol.XXV No.1 ; Halaman 3-8,1989

Pembuatan serat high wet modulus rayon (HWM) dari Eucalyptus urophylla telah dilakukan. Dengan menggunakan beberapa kondisi proses prehidrolisa dalam pemasakan dengan proses sulfat, telah dapat dihasilkan pulp dengan kadar alfa selulosa cukup tinggi (93 - 97%) serta kelarutan dalam 10% dan 18% NaOH yang cukup rendah. Meskipun demikian, masih perlu dilakukan perubahan-perubahan kondisi pemasakan dan atau kondisi pemutihan, karena DP pulp rata-rata yang dihasilkan masih terlalu rendah atau dibuat serat HWM rayon. Pada percobaan pembuatan viskosa, seperti terlihat dari bilangan gamma yang tinggi, reaktivitas pulp terhadap CS2 cukup baik, sedang daya saring (KW) viskosa sedang. Dari 12 contoh serat hanya diperoleh 3 contoh yang kekuatan kering dan kekuatan basahnya setara dengan serat HWM rayon dan satu contoh yang sifat mulurnya rendah. Kondisi proses pembuatan viskosa dan pemilinan untuk menaikkan keteraturan susunan molekul pada daerah non-kristalin masih perlu ditelusuri.

Kata kunci : High Wet Modulus, rayon, Eucalyptus urophylla, alfa selulosa, viskosa

Yasin,Abdul Fatah

PEMBUATAN SERAT HIGH WET MODULUS RAYON DARI PULP ACASIA MANGIUM / Abdul Fatah Yasin,dkk.—Berita Selulosa : Vol.XXVI No.1 ; Halaman 14-19,1990

Dalam rangka pemanfaatan kayu sebagai bahan baku tekstil. Telah dilakukan percoban pembuatan serat High Wet Modulus rayon dari kayu Acasia mangium. Dengan penambahan aditif Berol Visco 32 dalam alkalisasi dan dimetilamin dan polietilin glikol dalam viskosa, kemudian dipilin dalam larutan koagulasi yang mengandung Zn2SO4 50 dan 70 g/l, H2SO4 80 g/l dan Na2SO4 100 g/l telah dapat dihasilkan serat rayon dengan kekuatan kering 4,0 g/l, kekuatan basah 3,4 g/l. Dalam kekuatan serat telah dapat memenuhi kriteria standar HWM rayon, namun mulur seratnya masih agak tinggi.

Kata kunci : High Wet Modulus, rayon, Acasia mangium, viskosa, aditif

Yasin,Abdul Fatah

PEMBUATAN SERAT HIGH WET MODULUS (HWM) RAYON DARI PULP DISSOLVING EUCALYPTUS DEGLUPTA / Abdul Fatah Yasin,dkk.—Berita Selulosa : Vol.XXVII No.1 ; Halaman 11-16,1991

Pembuatan serat High Wet Modulus (HWM) rayon dari Eucalyptus deglupta telah dilakukan. Dengan menggunakan beberapa kondisi proses prehidrolisa dalam

Page 147: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

147

pemasakan dengan proses sulfat, telah dapat dihasilkan pulp dengan kadar alfa selulosa cukup tinggi (89,04% - 95,55%) serta kelarutan dalam natrium hidroksida 10% dan 18% yang rendah. Meskipun demikian, masih perlu dilakukan perubahan-perubahan kondisi pemasakan atau kondisi pemutihan, karena DP pulp yang dihasilkan masih rendah untuk dibuat serat HWM rayon. Pada percobaan pembuatan viskosa, seperti terlihat dari bilangan gamma yang tinggi, reaktivitas pulp terhadap CS2 cukup baik, sedang daya saring (KW) viskosa termasuk kategori baik sampai sedang. Dari 18 contoh pulp diperoleh 7 contoh yang kekuatan kering dan basahnya setara dengan serat HWM rayon tetapi mulur kering serat masih agak tinggi. Kondisi proses pembuatan viskosa dan pemilinan untuk menaikkan keteraturan susunan molekul pada daerah non kristalin masih perlu ditelusuri.

Kata kunci : Serat HWM, Eucalyptus deglupta, proses prehidrolisa, alfa selulosa, viskosa

Yasin,Abdul Fatah

PENGURANGAN WAKTU PEMATANGAN VISKOSA DENGAN PENAMBAHAN ADITIF / Abdul Fatah Yasin dan Endang Ruchyat C.C.--Berita Selulosa : Vol.XXVIII No.2 ; Halaman 42-47,1992

Setelah satu proses yang penting dalam pembuatan viskosa adalah proses pematangan viskosa. Tingkat kematangan santat mempengaruhi kelancaran pemilinan viskosa. Umumnya pematangan viskosa dalam pembuatan serat rayon biasa membutuhkan waktu yang cukup lama, 16 - 20 jam. Usaha untuk mengurangi waktu pematangan telah dilakukan dengan jalan menambah aditif pada proses alkalisasi atau pada proses pelarutan. Penambahan aditif alkylamine polyoxyethylene glycol 0,2% dari berat selulosa pada alkalisasi dapat menghasilkan viskosa yang mutunya baik, serta dapat mengurangi waktu pematangan. Dengan menambah 0,2% alkylamine polyoxyethylene gllycol pada alkalisasi serta 0,075% MnSO4 pada proses pelarutan, dihasilkan serat rayon berkekuatan kering 3,0 g/d dan kekuatan basah 2,4 g/d, dengan waktu pematangan 6 jam.

Kata kunci : Pengurangan waktu, pematangan viskosa, aditif

Yuliani, Elly

STUDI PERBANDINGAN ANALISA PENTOSAN SECARA GRAVIMETRI DAN SPEKTROFOTOMETRI / Elly Yuliani.--Berita Selulosa : Vol.XXVII No.1 ; Halaman 3-6,1991

Analisa pentosan secara gravimetri dan spektrofotometri telah dilakukan dengan maksud membandingkan cara mana yang lebih baik. Pentosan dalam kayu dihidrolisa dengan asam klorida mendidih, furfural yang terjadi dipisahkan dengan cara distilasi. Banyaknya furfural dalam destilat ditentukan dengan cara gravimetri

Page 148: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

148

menggunakan pereaksi larutan floroglusional atau cara spekrofotometri menggunakan pereaksi larutan orsinol feri-klorida. Pentosan dihitung dari hasil konversi furfural atau xylan. Cara spektrofotometri ini lebih cepat dan teliti bila dibandingkan dengan cara gravimetri.

Kata kunci : Studi perbandingan, analisa pentosan, gravimetri, spektrofotometri

Page 149: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

149

INDEKS PENULIS

A

Alaudin,1,2,47,48,58

B

Bahar,Nursyamsu,3,4,5 Basuki,Tri Priyadi,5,6,44 Bratasida,Liana,7,8,9

D

Daslan,Paino,9 Dina,Sari Farah,10,11,12

13,14,17,18

E

Eddy,Mansyur,14,15,16,136 Elyani,Nina,16,17,18,37,88

G

Gardjito, P.S.,19

H

Hardiani,Henggar,19,20,22, 23,24,35,79

Haroen,Wawan Kartiwa,24, 25,26,27,28,68,136

Hendayani, T.A,5,22,29,30, 31,32,33,34,35,36,37, 79,145

Hidayat,Taufan,37,38,39,40, 41,43,93

I

Indriati,Lies,37,42,43,44,45, 46,72

J

Joedodibroto,Roehyati,29,47,48,49,50,51,52,53,54,55,56

K

Kaseno,Soeprapti,56,57,58, 59

Kencana,Yuniarti Puspita,60, 61,62

Kurochman,Taufik,63

L

Laboratorium Proyek Rayon dan Selulosa,63,64

M

Margono,Sri,56,64 Metrison,23 Moehji,RN.,140 Muliah,65,66,67,68 Musianti,35,68,69

N

Ngatijo,10,69,70,71,74,89 Nogi,I.M.,71 Nur Aini,Mukharomah,72

Page 150: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

150

O

Oediyono,30,31,72,73,74, 101

Oey,Sioe Hay,74

P

Pratiwi,Wieke,75,76,132,134,139

Pribadi,Tulus,31,77 Purwati,Sri,78,79,80,81,82,

83,84,85,86,87,106,123,124

R

Retnowati,Endang,88 Risdianto,Hendro,88 Rismijana,Jenni,6,38,46,70,

89,90,91,92,93 Rostika,Ike,33,34,94,95,97 Ruchyat,Endang R.C.C.,61,

109,126,147 Rudatin,Sri,95,96,97

S

Salihima,Abbas,97,98,99, 100,101,102,103

Santosa,Ligia,63,103 Sasas,Kuntari,104 Setiadji,82,105,106,109 Setiawan,Yusup,34,69,106,

107,108,109,110,111, 112,113,114,115

Shinagawa,S.,15 Soejono,Rasimin,116 Soemardi.A,100,116,117 Soetjipto,118 Soetrisno,T.S.,1,25,37,126,

127,128,129,130,131 Sugesty,Susi,76,131,132,

133,134 Sugiharto,Andoyo,134,135,

143 Suhandi,Iwan,101 Susanto,Herri,13 Syafei,M.I.,136,137 Syamsudin,137,138

T

Tjahjono,H.Judi,138,139 Triyanto, H.S.,2,140,141,

142,143

U

Uzair,67,105,143,144

W

Winata,Iwan,144 Wirawan,Sonny Kurnia,144

Y

Yasin,Abdul Fatah,100,101, 145,146,147

Yuliani,Elly,147

Page 151: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

151

INDEKS KATA KUNCI

A

Abu power boiler,84 Acacia auriculiformis,128,145 Acacia mangium,26,69,77,97,

130,143 Aditif ,6,18,47,89,92,133,117

118,128,133,139,145,146, 147

Agathis loranthifolia,64,141 Air buangan,7,53,54,59,137 Air limbah klorinasi-ekstraksi,125 Air perkolat tanah,124 Aklimatisasi,138 Akrilonitril,31 Aksi penggilingan,40 Alang-alang(Imperata cylindrica),

52,53 Alat difraksi sinar X,32 Alat uji,12 Alfa selulosa,73,77,146,147 Alum,11,45,119 Ampas tebu, 55,65 Anaerobic treatment,80

B

Bagas,68,73 Bahan baku bukan kayu,9,27,55,131 Bahan baku karton,103 Bahan baku kertas,53,132,142 Bahan baku pulp,8,13,14,26,42,

54,63,73,105,127,128

Bahan baku,5,6,7,9,14,49,50,51,64 67,68,74,89,129,132,136

Bahan darih,7,16,44 Bahan kimia deinking,91 Bahan kimia pemutih,90 Bahan kimia,97 Bahan pengisi kertas,11,39,47,71,72 Bahan pengkondisi,87 Bahan serat ,69,70 Bamboo,56 Bambu apus

(Gigantochloa apus kurz),58 Basis komputer,39 Bata merah,84,86 Batang abaka

(Musa textilis nee),142 Batang jagung,56,68,136 Batang tembakau,135 Bendtsen,43 Bentonit,70,89,93 Berat jenis kayu,2,65,67 Bilangan kappa,16,75,95,139,140 Bilangan permanganat,75,126 Bioassay,137 Biobriket,138 Biodegradasi,83,121 Biodeinking, 93 Bioreaktor imersi,89 Biorefining,14 Budidaya jamur merang,122 Bukan kayu,27 Bulustru,89

Page 152: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

152

C

Carbon disulfida,35 Cellulose,17 Characteristic,17 Chlorinated copperas,119 Clarifier,131 COD,19,21,23,108,116,119,

121,138 CSTAR,107 Cyprinus carpio L.,125

D

Darih rosin ASA,44 Darih rosin,16,33,94 Data characterization,35 Daur ulang,37,41,44,70,,90 Daya tembus, 43 Deinking,90,92,93,122,145 Delignifikasi,4,5,55,76,139 Derajat putih kertas,95 Derajat putih,40,72,90,95 Derajat substitusi,113 Digestasi anaerobik, Dimetilsulfat,107 Dispersan,110 Dissolving pulp,2,31,48 Distribusi seragam,75 Drainase,18,90

E

EC50,126 Ekolabel,36 Ekonomi,73 Ekstraksi kayu meranti, 89

Ekstraktif,134 Enterolobium cyclocarpum griseb,51 Enzim,92,93,145 ETDA,72 Eternit,69,70 Eucalyptus alba,76,130 Eucalyptus microcorys,103,135 Eucalyptus saligna,2,30,76,100 Eucalyptus urophilla,1

F

Faktor H,141 Faktor pengaruh,66 Fekunditas harian,125 Fenol adhesif, 62 Flokulasi,21,34 Flotasi,10 Freeness,18,126

G

Gas bio,86 Gas SO2 ,20 Gliricida maculata H.B.K,129 Gravimetri,148 Graft kopolimersasi,10 Gramatur kertas dan karton,40 Gramatur,94,96 Gurley,43

H

Hewan akuatik,8 Hidropulper,41 High Wet Modulus (HWM),103,

146

Page 153: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

153

I

Ikatan silang,75 Industri kecil,54,70,103 Industri kertas,22,122,124 Industri pulp,79,106,107,130 Industri pulp-kertas,8,36,54,65,

82,96,119 Industri rayon,10,81 Ink jet,45 Isolasi,4,82

J

Jamur,78,89,126 Jarak pagar,132 Jenis filter,95 Jenis kayu,116

K

Kadar metoksil,132 Kain poliamida,105 Kain selulosa,105 Kalsium karbonat,10,71 Kaltim,127 Karboksimetil non kayu,62

35,38,60,61,109,113 Karboksimetil,60 Karbon aktif,19,81 Karton bekas,69 Karton gelombang,42,143 Kaso(Saccharum spontaneum),67 Kayu flamboyan,67 Kayu Indonesia,3 Kayu karet,48,72,99 Kayu kemiri,25 Kayu lamtorogung,105 Kayu mangrove,66 Kayu randu,25

Kekuatan kertas,38,90,143 Kemasan teh celup,91 Kertas kantong,102 Kertas kantong semen,13 Kertas kemas baja,40 Kertas koran bekas,88,92 Kertas koran,38 Kertas label,94 Kertas medium,42 Kertas pelepas,94 Kertas sack kraft,13 Kertas sembahyang

(Joss paper),110,120 Kertas sigaret,6,73,74 Kertas tahan minyak,39 Kertas tisu muka,96 Kertas tulis cetak,46 Kertas,7,11,15,16,44,46,47,

54,64,74,128,141, Kesatuan istilah ukuran kertas,51 Kesintasan harian,126 Ketahanan retak,18,21 Ketahanan tarik basah,117 Ketahanan tarik,117,141 Ketahanan tekan tepi,143 Kolektor,90 Komoditas kertas,36 Kompopsisi kimia sabut kelapa,15 Kompos,85,86,119,124,126 Komposisi kimia,14,58 Kondisi proses,10 Konsumsi energi spesifik(KES).14 Konversi proses,44 Korosi air pendingin,32 Konsentrasi soda,135 Kraft putih,130 Kristalisasi selulosa,59 Kualitas pulp,140

Page 154: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

154

L

Label peka tekanan,95 Lakase,88 Larutan koagulasi,30 Larutan tembaga etilendiamina,

59 Lembaran pulp,43 Lignin,82,83,94,96,121,132 Limbah cair,81,120 Limbah gas,112 Limbah industri pulp dan kertas,

8,96 Limbah lumpur IPAL,85,124 Limbah padat domestik,78 Limbah padat IPAL,124 Limbah padat,86,103,119,122,

123,124 Limbah rami,62 Limbah sabut kelapa,55 Limbah tanaman padi,63

Lindi hitam (black liquor),82,94, 97,110

Lingkungan,139 Logam berat,78,85,87,122,124 LPS,97,98 Lumpur aktif,24,80,81,83,115,

138 Lumpur bulki,80 Lumpur granul,115 Lumpur kapur,39 Lumpur,86,138

M

Macam-macam kayu,3 Mangroves,14 Media filtrasi,10 Membran,62 Mesin kertas,14

Methanosarcina,115 Methanotric sp,115 Mikrobiologi,25 Mikroorganisme,9,84 Mikroskopis serat,71 MLSS,115 MLVSS,115 Mutu kertas,37,42 Mutu serat kayu,49

N

Na2SO4,100 NaOH,66,98,107 Natrium hidroksida,104 Natrium peroksida,140 Natrium sulfida,99 Natrium ditionat,72 NBKP,61 Netralisasi,77 Nilai ekonomi, 42,63,73 Nilai panas,137 Noda,11 Nonwoven,10,91 Nutrien mikro,83

O

Oksigen,76 Optimasi efek pendarihan,94 Optimasi proses,130 Ozon,139

P

Pabrik pulp kertas,7,137 PAC,19 Palm plantation residues,53 Papan partisi,29 Parker print-surf,12 Pektin,131

Page 155: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

155

Pelapukan kertas,37 Pelarut organik,4 Pemanasan,15 Pemantauan lingkungan,24 Pemanfaatan buah lerak,90 Pemanfaatan eceng gondok,25 Pemanfatan pati,18 Pemanfaatan,46,47,83,86,87 Pemasakan campuran,1,68 Pemasakan merang,52 Pemasakan pulp berputar,9 Pemasakan pulp,9 Pemasakan,59,66 Pematangan viskosa,147 Pembakuan ukuran sampul

surat,6 Pembuatan metilselulosa,107 Pembuatan papan semen,5 Pembuatan pulp kertas,67 Pembutan pulp merang,1 Pem Pembuatan pulp serat abaca,26 Pembuatan pulp soda sulfat,55 Pembuatan pulp,15,47,56,128,

142 Pembuatan pulp rayon,2,3 Pemerasan,98 Pemilinan viskosa,100 Pemisah zat padat,131 Pemulihan alum, 106 Pemurnian serat viskosa,77 Pemutihan ground wood pulp,140 Pemutihan pulp,31,76,88,138 Pemutihan,52,77,92,97,136,140 Penambahan sap,28 Penampung,78 Pencabikan,98 Pencelupan,105 Pencemaran udara,111 Pencemaran,87,139

Pencucian serat rayon,99 Pendarihan,19,43 Penelitian rayon,29 Penentuan belerang,69 Pengaruh kepekatan,99 Pengaruh mikroorganisma,7 Pengaruh penyimpanan,65,99 Pengaruh substrat jamur pelapuk,8 Pengendalian proses,39 Pengeringan,33 Penggilingan,38,40,43,71 Penghematan steam,14 Pengurangan waktu,147 Penggilingan,40,43,71 Penggunaan AKD,7 Penggunaan hipochlorit,118 Penghilangan nitrogen,82 Penghilangan senyawa

beracun,21 Pengolahan aerobik,114 Pengolahan air ketel ,137 Pengolahan air limbah,19,21,22,23,

79,80,81,83,87,106,121 Pengolahan anaerobik,36,114,

121 Pengolahan ASA, 44 Pengujian ketahanan sobek,141 Penguraian serat,41 Pengurangan warna air,21 Peningkatan mutu serat,70 Pentaklorofenol,125 Pentosan,48 Penyadapan,47,57 Penyimpanan kayu Albizia

Falcataria,25 Penyimpanan kayu karet,63 Penyimpanan kayu Pinus

merkusii,25 Penyimpanan kayu,8

Page 156: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

156

Percobaan skala lab.,30 Perekat kayu,82 Perekat,94 Perkamentisasi,39 Perlakuan awal,140 Permentasi kertas,16 pH netral,19 pH rendah,37 pH tinggi, Phanerochaeta chrysosporium,

,83 Pinus merkusii,4,17,47,56,59,

64,136,145 Pitch,45,89,144 Plastik,108 Pohon kapas,117 Poliakrilamida,70,118 Polielektrolit,106,120 Polimer kationik,89 Polimer koloid warna opal,75 Polimersasi emulsi,75 Posfor,82 Potensi air,127 Proses aerobis,59 Proses alkali,13,56 Proses kraft,7,96 Proses lumpur aktif,80,81 Proses NSSC,1,25,26 Proses pembuatan CMC,106 Proses pembuatan kertas,11,18,37 Proses pemurnian,104 Proses pencucian serat,69 Proses pengganti,142 Proses penghilangan tinta,17,88,90 Proses prehidrolisa,147 Proses soda dingin,27,140 Proses soda,26,106 Proses soda-antrakinon,5

Proses sulfat,1,76,97,116,141,142 Proses sulfit,15 Proses termo-mekanis,141 Prospek teknologi kertas,51

117,127 Pulp serat pendek,90,117 Pulp sulfat,21,89,102,117 Pulp termomekanis,116 Pulp TKS,45,104,113,121

Pulp batang rami (Boehmeria Nivea. G),134

Pulping,35,37,48,52,56,79,140, 145

Pupuk organik,86

R

Radiasi,10 Raw material,17 53 Rayon modulus basah tinggi

(HWM),31 Reaktor anaerobik,107,108 Reduksi emisi udara,112

Refiner,56,141 Rejek viskosa,61 Rekayasa clarifier,131 Rendemen pulp,26,74,96,117 Retensi bahan pengisi,74,89 Retensi,18,44,92 Rosin emulsi,43 Rosin kationik,19 Rosin tersabunkan,43

S

Satuan sistem internasional,142 Selulase,14,138 Selulosa asetat, 62 Selulosa bakteri, 110,129 Serat campuran,90,117

Page 157: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

157

Serat daur ulang,71 Serat flax,15 Serat HWM,147 Serat merang,66 Serat rayon buatan,98 Serat rayon ikal suram,100 Serat rayon ikal,30 Serat rayon,2,31,63,69,73,77,

101,130,145 Serat viskosa rayon,99 Serpih,68,141 Sifat alkali,98,101,145 Sifat core board,18 Sifat fisik kertas,15,43,93,142 Sifat fisik,25,29,37,68,92,98,99,

100,128,136,139 Sifat hipochlorit,118 Sifat kertas alkali,11 Sifat kertas,13,58,143 Sifat pengeluaran air,34 Sifat penyerapan,67 Sifat pulp rendemen tinggi,68 Sifat pulp,2,33 SIG,24 Simulasi penyimpanan,15 Sistem lahan basah(Wetland

system),23,87 Sistem pengolahan,115 Sistim bak pengering,34 Skala pilot,5,29,100,103,127,144 Sludge,126 Small scale,79 SNI ,46,83,92,134 Soda sulfur, 140,142 Spektrofotometri ,3,94,132,148 Spesies kayu,66 Spinning,29 Sponge selulosa,61 Stabilisasi dimensi kertas,143

Standar kwalitas,50 Standar nomenklatur,50 Standar sampul surat,34 Studi perbandingan,42,95,148 Suhu alkalisasi,106 Suhu flotasi,17 Suhu kamar,7100,101 Sulfiditas,116,127,128,135

Sumber serat,51,129 Surfaktan,21,133,134

T

Talk,11,45,93 Tanah gambut,87 Tanaman jarak,132 Tanaman padi,7,63 Tanaman serat,27 Tandan kosong sawit (TKS),

13,45,104,113,121 Teknologi alternatif,14 Teknologi moving bed biofilm,22 Teori SEL,40 THAQ,15 Toksisitas air limbah ,8,20,21,36,125 Toksisitas akut dan sub

kronis,125 Transfer energi,40 Tritimulus,40 Tower Scrubber (PTS),111,112

U

Ukuran partikel,72,75 Ultra filter,97,98 Ultrafiltrasi,62,63,96,97 Umbi bawang sabrang

( Eleutherine Americana, Merr),105

Umur bambu,58

Page 158: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

158

Umur kayu,75,76,136 Umur tanaman,26,85,87 Unit pemutihan,20 Up-flow anaerobic sludge

blanket(UASB),114,115

V

Variasi bahan kimia, 17 Varietas padi unggul,66 Vermikompos, 123,124,125 Viskosa,29,30,31,35,48,61,

73,99,100,101,102,103 104,145,146,147

W

Waktu pelarutan,99

Warna,1,7,19,21,25, 27,28, 29,40,44,45,50,51,54 55,69,75,78,79,105,106, 116,119,121,134,140

Whiteness,40 wood species,16,56,76

X

Xilanase,138,139,140

Z

Zat warna alam,105 Zeolit,47,72 ZNSO4,30,31,100,101,145

Page 159: Alaudin - bbpk.go.id · PDF filekecuali kadar abu yang masih agak tinggi. Rendemen ... khromatografi dan analisa termal. Bilangan kappa pulp soda antrakinon (28,93) hampir menyamai

Abstrak Hasil Penelitian BBPK 1965-2008

159