alat bantu jalan

8
Nama : Chelsea Phinatha NIM : 406148029 ALAT BANTU JALAN A. Alat Bantu Jalan Alat bantu jalan yaitu alat yang di gunakan untuk membantu klien supaya dapat berjalan dan bergerak. Alat bantu jalan merupakan sebuah alat yang dipergunakan untuk memudahkan klien dalam berjalan agar terhindar dari resiko cidera dan juga menurunkan ketergantungan pada orang lain. Alat bantu jalan pasien adalah alat bantu jalan yang digunakan pada penderita/pasien yang mengalami penurunan kekuatan otot dan patah tulang pada anggota gerak bawah serta gangguan keseimbangan. (kozier barbara dkk, 2009) B. Macam-Macam Alat Bantu 1. Tongkat / cane Tongkat adalah alat yang ringan, dapat dipindahkan, setinggi pinggang dan terbuat dari kayu atau logam. a. Tipe tongkat: Tongkat standar yang berbentuk lurus, tongkat standar mempunyai panjang 91 cm. Tongkat kaki tiga Tongkat kaki empat.

Upload: chelseaphie

Post on 08-Jul-2016

17 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Alat Bantu Jalan

TRANSCRIPT

Page 1: Alat Bantu Jalan

Nama : Chelsea PhinathaNIM : 406148029

ALAT BANTU JALAN

A. Alat Bantu JalanAlat bantu jalan  yaitu alat yang di gunakan untuk membantu klien supaya dapat berjalan dan bergerak. Alat bantu jalan merupakan sebuah alat yang dipergunakan untuk memudahkan klien dalam berjalan agar terhindar dari resiko cidera dan juga menurunkan ketergantungan pada orang lain. Alat bantu jalan pasien adalah alat bantu jalan yang digunakan pada penderita/pasien yang mengalami penurunan kekuatan otot dan patah tulang pada anggota gerak bawah serta gangguan keseimbangan.

(kozier barbara dkk, 2009)

B. Macam-Macam Alat Bantu

1. Tongkat / cane

Tongkat adalah  alat yang ringan, dapat dipindahkan, setinggi pinggang dan terbuat dari kayu atau logam.

a. Tipe tongkat: Tongkat standar yang berbentuk lurus, tongkat standar mempunyai panjang

91 cm.  Tongkat kaki tiga  Tongkat kaki empat.

Page 2: Alat Bantu Jalan

b. Persyaratan tongkat meliputi:

Ujung tongkat yang mengenai lantai diberi karet setebal 3,75 cm untuk memberi stabilitas optimal pada klien.

Ukuran tongkat setinggi pangkal paha Siku klien dapat defleksi (pembelokan) diatas tongkat kira-kira 25-300 

c. Tujuan mobilisasi

Mempertahankan tonus otot Meningkatkan peristaltik usus sehingga mencegah obstipasi Memperlancar peredaran darah Mempertahankan fungsi tubuh Mengembalikan pada aktivitas semula

d. Tekhnik berjalan dengan tongkat:

Cuci tangan untuk mengurangi transmisi organisme Jelaskan prosedur dan tujuan dilakukan tindakan tersebut pada klien Gunakan tongkat pada sisi tubuh klien yang terkuat Jelaskan pada klien untuk memegang tongkat dengan tangan yang sehat Klien mulai melangkah dengan kaki yang terlemah, bergerak maju dengan

tongkat, sehingga berat badan klien terbagi antaratongkat dan kaki yang terkuat

Kaki yang terkuat maju melangkah setelah tongkat, sehingga kaki terlemah dan berat badan klien disokong oleh tongkat dan kaki terkuat.

Berjalanlah disisi bagian tungkai klien yang lemah. Klen kemungkinan jatuh ke arah bagian tungkai yang lemah tersebut.

Ajak klien berjalan selama waktu atau jarak yang telah ditetapkan dalam rencana keperawatan.

Jika klien kehilangan keseimbangan atau kekuatannya dan tidak segera pulih, masukkan tangan anda keketiak klien, dan ambil jarak berdiri yang luas untuk mendapatkan dasar tumpuan yang baik. Sandarkan klien pada pinggul andasampai tiba bantuan, atau rendahkan badan andadan turunkan klien secara perlahan ke lantai

Dokumentasikan kemajuan klien.

Page 3: Alat Bantu Jalan

2. Crutch / kruk / gait

Kruk yaitu tongkat atau alat bantu untuk berjalan, biasanya digunakan secara berpasangan yang di ciptakan untuk mengatur keseimbangan pada saat akan berjalan.(suratun dkk,2008)

a. Indikasi penggunaan kruk

Pasca amputasi kaki Hemiparese Paraparese Fraktur pada ekstremitas bawah Terpasang gibs Pasca pemasangan gibs

b. Kontra Indikasi

Penderita demam dengan suhu tubuh lebih dari 37o C. Penderita dalam keadaan bedrest.

c. Manfaat Penggunaan Kruk

Memelihara dan mengembalikan fungsi otot. Mencegah kelainan bentuk, seperti kaki menjadi bengkok. Memelihara dan meningkatkan kekuatan otot. Mencegah komplikasi, seperti otot mengecil dan kekakuan sendi. 

Page 4: Alat Bantu Jalan

d. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan kruk

Perawat atau keluarga harus memperhatikan ketika klien akan menggunakan kruk.

Monitor klien saat memeriksa penggunaan kruk dan observasi untuk beberapa saat sampai problem hilang.

Perhatikan kondisi klien saat mulai berjalan. Sebelum digunakan, cek dahulu kruk untuk persiapan. Perhatikan lingkungan sekitar.

e. Tujuan Penggunaan Kruk

Meningkatkan kekuatan otot, pergerakan sendi dan kemampuan mobilisasi  Menurunkan resiko komplikasi dari mobilisasi Menurunkan ketergantungan pasien dan orang lain Meningkatkan rasa percaya diri klien

f. Fungsi Kruk

 Sebagai alat bantu berjalan. Mengatur atau memberi keseimbangan waktu berjalan. Membantu menyokong sebagian berat badan klien.

g. Tekhnik penggunaan kruk

Pastikan panjang kruk sudah tepat Bantu klien mengambil posisi segitiga, posisi dasar berdiri menggunakan kruk

sebelum mulai berjalan. Ajarkan klien tentang salah satu dari empat cara berjalan dengan kruk Perubahan empat titik atau cara berjalan empat titik memberi kestabilan pada

klien, tetapi  memerlukan panahanan berat badan pada kedua tungkai. Masing-masing tungkai digerakkan secara bergantian dengan masing-masing kruk, sehingga sepanjang waktu terdapat tiga titikdukungan pada lantai

Perubahan tiga titik atau cara berjalan tiga titik mengharuskan klien menahan semua beratbadan pada satu kaki. Berat badan dibebankan pada kaki yang sehat, kemudian pada kedua krukdan selanjutnya urutan tersebut diulang.

Page 5: Alat Bantu Jalan

Kaki yang sakit tidak menyentuh lantai selama fase dini berjalan tiga titik. Secara bertahap klien menyentuh lantai dan semua beban berat badan bertumpu pada 

Cara berjalan dua titik memerlukan sedikitnya pembebanan berat badan sebagian pada masing-masing kaki. Kruk sebelah kiri dan kaki kanan  maju bersama-sama. Kruk sebelah kanan dan kaki kiri maju bersama-sama.

Cara jalan mengayun  ke kruk ( swing to gait), klien yang mengalami paralisi tungkai dan pinggul dapat menggunakan cara jalan mengayun ini. Penggunaan cara ini dalam jangka waktu yang lama dapat mengakibatkan atrofi otot yang tidak terpakai. Minta klien untuk menggerakkan kedua kruk kedepan  secara bersamaan.pindahkan berat badan kelengan dan mengayun melewati kruk.

Cara jalan mengayun melewati kruk ( swing throughgait) Cara jalan ini sangat memerlukan ketrampilan,kekuatan dan koordinasi klien.

Minta klien untuk menggerakkan kedua kruk kedepan secara bersamaan. Pindahkan berat  badan ke lengan dan mengayun melewati kruk.

Ajarkan klien menaiki dan menuruni tangga

Naik :

Lakukan posisi tiga titik Bebankan berat badan pada kruk Julurkan tungkai yang tidak sakit antara kruk dan anak tangga Pindahkan beban berat badan dari kruk ketungkai yang tidak sakit  Luruskan kedua kruk dengan kaki yang tidak sakit diatas anak tangga 

Turun :

Bebankan berat badan pada kaki yang tidak sakit  Letakkan kruk pada anak tangga dan mulai memindahkan berat badan pada

kruk, gerakkan kaki yang sakit kedepan  Luruskan kaki yang tidak sakit pada anak tangga dengan kruk  Ajarkan klien tentang cara duduk di kursi dancara beranjakdari kursi.

Duduk:

Klien diposisi tengah depan kursi dengan aspek posterior kaki menyentuh kursi

Klien memegang kedua kruk dengan tangan berlawanan dengan tungkai yang sakit. Jika kedua tungkai sakit kruk ditahan dan pegang pada tangan klien yang lebih kuat

Klien meraih tangan kursi dengan tangan yang lain dan merendahkan tubuh kekursi

Page 6: Alat Bantu Jalan

Bangun:

Lakukan tiga langkah di atas dalam urutan sebaliknya. Cuci tangan Catat cara berjalan dan   prosedur yang diajarkan serta kemampuan klien

untuk melakukan cara berjalan dalam catatan perawat.

3. Walker

Walker ditujukan bagi klien  yang membutuhkan lebih banyak bantuan  dari yang bisa diberikan oleh tongkat. Tipe standar walker terbuat dari alumunium yang telah dihaluskan. Walker mempunyai empat kaki dengan ujung dilapisi karet dan pegangan tangan yang dilapisi plastik. Walker standar membutuhkan kekuatan parsial pada kedua tangan dan pergelanga tangan; ekstensor siku yang  kuat, dan depresor bahu yang kuat pula. Selainitu klien juga harus mampu menahan setengahberat badan pada kedua tungkai. Walkker dengan empat roda atau walker beroda tidak perlu diangkat ketika hendak bergerak, namun walker jenis ini kurang stabil dibandingkan dengan walker jenis standar. Beberapa jenis walker beroda mempunyai tempat duduk pada bagian belakang sehingga klien dapat duduk untuk istirahat jika diinginkan.

Walker jenis lain mempunyai dua ujung karet dan dua roda atau front wheel walker. Klien memiringkan walker,mengangkat ujung karet sementara rodanya tetap di permukaan tanah, kemudian mendorong walker tersebut kearah depan.terdapat pula walker dengan roda empat atau four wheel walker yang bisa digunakan untuk lansia yang hanya membutuhkn sedikit bantuan untuk stailitas dalam berjalan.

Perawat mungkin harus menyesuaikan tinggi walker sehingga penyangga tangan berada dibawah pinggang klien dan siku klien agak fleksi. Walker yang terlalu

Page 7: Alat Bantu Jalan

rendah dapat menyebabkan klien membungkuk, sementara yang terlalu tinggi dapat membuat klien tidak dapat meluruskan lengannya.

Cara penggunaan walker :

a. Ketika klien membutuhkan bantuan maksimal.

Gerakkan walker kedepan  kira-kira 15cm sementara berat badan bertumpu pada kedua tungkai

Kemudian gerakkan kaki kanan hingga mendekakti walker sementara berat badan dibebankan pada tungkai kiri dan kedua tangan.

Selanjutnya, gerakkan kaki kiri hingga mendekati kaki kanan sementara berat badan bertumpu pada tungkai kanan dan kedua lengan.

b. Jika salah satu tungkai klien lemah

Gerakkan tungkai yang lemah kedepan secara bersamaan sekitar 15 cm (6 inchi) sementara berat badan bertumpu pada tungkai yang kuat

Kemudian, gerakkan tungkai yang lebih kuat ke depan sementara beratbadan bertumpu pada tungkai lemah dan kedua lengan.