alat alat lab
TRANSCRIPT
Tugas
TEKNIK LABORATORIUM
“Alat Laboratorium Beserta Fungsinya”
DISUSUN OLEH :
YULIA WINDARSIH
A 221 10 028
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2013
DAFTAR ALAT LABORATORIUM BESERTA FUNGSINYA
1. Altimeter : Untuk Mengukur Ketinggian.
2. Alumunium Foil : Sebagai penutup Erlenmeyer/tabung reaksi.
3. Anemometer : Untuk Mengukur kecepatan angin.
4. Autoklaf : Untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan
yang digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan.
5. Auxanometer : untuk mengukur pertumbuhan tanaman ke arah
meninggi.
6. Barometer : untuk mengetahui dan meyakinkan adanya perbedaan
tekanan udara akibat ketinggian permukaan Bumi.
7. Binokular/teropong : Untuk membantu melihat jarak jauh.
8. Blender atau mixer : Untuk menghancurkan sampel padatan supaya
homogen dan mudah untuk dianalisa.
9. Botol reagen/pereaksi : Untuk menyimpan larutan bahan kimia atau sering
juga di gunakan untuk menyimpan indikator asam basa seperti fenolftalin.
10. Botol Semprot : Untuk menympan aquades dan digunakan untuk
mencuci ataupun membilas bahan-bahan yang tidak larut dalam air.
11. Bunsen : Untuk memanaskan medium, mensterilkan jarum
inokulasi dan alat-alat yang terbuat dari platina dan nikrom seperti jarum platina
dan ose
12. Buret : Untuk meneteskan sejumlah reagen cair dalam
eksperimen yang memerlukan presisi, seperti pada eksperimen titrasi.
13. Cawan Petridish : Untuk Membiakkan sel
14. Cawan Porselen : untuk mereaksikan zat dalam suhu tinggi.
15. Coloni counter : Mengitung jumlah bakteri, Untuk mempermudah
perhitungan koloni yang tumbuh setelah diinkubasi di dalam cawan karena
adanya kaca pembesar
16. Corong Buchner : Untuk penyaringan vakum.
17. Corong Kaca : Sebagai alat bantu dalam penuangan larutan kedalam
botol yang mulutnya kecil.
18. Desikator : untuk menjaga suatu bahan tetap kering seperti
menyimpan media pertumbuhan yang sangat higroskopis atau reagen tertentu.
19. Digital camera microskop: untuk memotret hasil pengamatan preparat.
20. Disc dispenser : untuk meletakkan kertas cakram (paper disc) berisi
antibiotik ke permukaan media agar pada metodedisc diffusion.
21. Drosophila culture kit : untuk mengembangbiakkan drosophila.
22. Erlenmayer : Untuk Menampung larutan, bahan, atau cairan.
23. Firemax : Untuk memadamkan api saat terjadi kebakaran kecil
dalam laboratorium.
24. Fortex : Untuk mengaduk senyawa kimia yang ada dalam
tabung reaksi atau wadah.
25. Freeze-drying : untuk mempreservasi / mengawetkan kultur
mikroorganisme.
26. Freezer : Untuk menyimpan bahan yang akan rusak jika
dibiarkan dalam keadaan tidak beku, seperti reagen, enzim, faktor pertumbuhan
atau larutan tertentu.
27. Gas torch : Untuk mensterilisasi sample point yang dapat berupa
kran, pipa atau yang lainnya sebelum pengambilan sampel dilakukan. Selain itu
dapat digunakan untuk sterilsasi dengan api pada berbagai alat karena gas torch
lebih nyaman digenggam dibandingkan pembakar bunsen atau pembakar
spirtus.
28. Gelas Beker : Untuk Mengaduk, mencampur, memanaskan cairan
yang biasanya digunakan dalam laboratorium.
29. Gelas Kimia : Untuk Melarutkan zat yang tidak butuh ketelitian
Tinggi misalnya pereaksi/reagen untuk analisa kualitatif.
30. Gelas Ukur : Untuk Mengukur volume suatu cairan dan takaran
benda cair.
31. Haemacytometer : Untuk menghitung sel darah.
32. Herbarium : Untuk menyimpan awetan tumbuhan.
33. Higrometer : Untuk Mengukur Kelembapan udara relative (RH)
34. Hot Plate Stirrer : Untuk Menghomogenkan suatu larutan dan
pengadukan.
35. Inkubator : Untuk menginkubasi atau mengembangbiakkan,
pertumbuhan mikrobakteri pada suhu yang terkontrol.
36. Insectarium : Untuk menyimpan awetan jenis insect.
37. Jangka Sorong : Untuk mengukur panjang suatu benda dengan
ketelitian hingga 0,1 mm.
38. Jarum Inokulum : untuk memindahkan biakan untuk ditanam/
ditumbuhkan ke media baru.
39. Kaca Objek : Untuk merekatkan preparat.
40. Kaki Tiga : Sebagai penyangga/tungku pada pembakaran
41. Kasa Asbes : untuk membantu meratakan pemanasan ke seluruh
bagian bawah alat yang dipanaskan.
42. Kertas Saring : Untuk menyaring larutan yang ingin dipisahkan
endapannya.
43. Kompas : Digunakan untuk petunjuk arah.
44. Kompor gas : Untuk memanaskan.
45. Kompor listrik : Memanasakan bahan
46. Kondensor : Sebagai pendingin uap panas dalam proses destilasi.
47. Labu Erlenmeyer : Untuk Tempat zat yang akan distritasi, wadah kimia,
dll.
48. Labu Takar : Untuk mendapatkan larutan zat tertentu yang nantinya
hanya digunakan dalam ukuran yang terbatas hanya sebagai sampel dengan
menggunakan pipet.
49. Labu ukur : Untuk mendapatkan larutan zat tertentu yang nantinya
hanya digunakan dalam ukuran yang terbatas hanya sebagai sampel dengan
penggunaan pipet.
50. Laminar Air Flow (LAF) : Untuk bekerja secara aseptis karena BSC
mempunyai pola pengaturan dan penyaring aliran udara sehingga menjadi steril
dan aplikasisinar UV beberapa jam sebelum digunakan.
51. Lancet blood : Untuk menusuk jari pada pengambilan sample darah.
52. Lemari pendingin : Untuk menjaga kesegaran bahan yang berada
didalamnya.
53. Lemari/Ruang asam : Sebagai Tempat atau ruangan penyimpanan bahan
asam.
54. Loupe : Untuk memperbesar suatu objek yang akan
diamati,benda-benda kecil yang tidak dapat di lihat dengan mata secara
langsung dengan menggunakan lensa cembung atau lensa positif
55. Lumpang Mortar : Untuk menghaluskan atau menggerus zat.
56. Lux Meter : Untuk mengukur intensitas atau jumlah cahaya di
sekitar kita
57. Manorespirometer : untuk menghitung secara kuantitatif kadar CO2 yang
ada dalam paru-paru.
58. Mikropipet : Untuk Memindahkan cairan yang bervolume cukup
kecil, biasanya kurang dari 1000 µl.
59. Mikroskop stereo : Untuk melihat serangga yang kecil.
60. Mikroskop : Untuk membantu Melihat benda-benda kecil yang
tidak bisa dilihat dengan mata secara langsung.
61. Neraca Analitis : Untuk Menimbang padatan kimia.
62. Neraca : Untuk menghitung massa jenis.
63. Ose : Untuk Menginokulasi kultur mikrobia khususnya
mikrobia aerob dengan metode streak.
64. Oven : Untuk mengeringkan bahan-bahan yang
menggandung air.
65. Paper Dish / Blank Dish: Alat sterilisasi dengan oven yang terbuat dari kertas
saring dan di celupkan kedalam cairan antibiotik.
66. Patung organ tubuh/torso: Untuk mendeskripsikan nama, letak, serta fungsi
organ tubuh tersebut.
67. Pembakar Bunsen : Untuk Menciptakan kondisi yang steril
68. Pengaduk : Untuk Mengaduk larutan kimia didalam alat gelas
hingga larutan tersebut homogen.
69. Penjepit : Untuk Menjepit tabung reaksi pada saat pemanasan,
atau untuk membantu mengambil benda lain pada kondisi panas.
70. Ph Meter : Untuk Mengukur pH Larutan
71. Pinset : Untuk mengambil benda dengan menjepit misalnya
saat memindahkan cakram antibiotik.
72. Pipet aids : Untuk membantu proses penyedotan.
73. Pipet Filler : Untuk Menyedot larutan yang dapat dipasang pada
pangkal pipet ukur.
74. Pipet Mikro : Untuk Memindahkan cairan yang bervolume cukup
kecil.
75. Pipet Tetes : Untuk Memindahkan larutan tetapi volumenya tidak
diketahui.
76. Pipet Ukur : Untuk Memindahkan larutan dengan volume yang
diketahui.
77. Pipet Volume : Untuk Mengambil larutan dengan volume tepat sesuai
dengan label yang tertera pada bagian yang menggelembung pada bagian
tengah pipet.
78. Plastic Wrap : Untuk Menutup wadah (cawan petri) yang sudah
berisi media yang akan diteliti.
79. Pocket counter : untuk membantu menghitung jumlah dalam jumlah
banyak.
80. Preparat awetan : Untuk kejelasan objek dan antisipasi dalam
kelangkaan objek yang akan di amati.
81. Rak Tabung Reaksi : Tempat penyimpanan tabung reaksi agar posisi
tabung tetap tegak.
82. Respirator ganong : Untuk mengamati proses respirasi pada kecambah.
83. Rotavapor : Untuk memisahkan zat dari suatu campuran.
84. Rubber bulb : Untuk menyedot larutan yang dapat dipasang pada
pangkal pipet ukur.
85. Sample container : untuk menjaga suhu dingin.
86. Separator : Untuk pemisah larutan berdasarkan berat jenisnya.
87. Shaker : Untuk mengigantasi/menghomogenkan medium dan
mikroba dengan tujuan memberikan oksigen yang cukup untuk pertumbuhan
mikroba dan agar pertumbuhan mikroba merata.
88. Sikat Tabung Reaksi : Untuk membersih tabung reaksi.
89. Soil tester : Untuk Mengukur ph Kelembapan tanah.
90. Spatula : Untuk mengambil obyek,berbentuk sendok kecil,pipih
dan bertangkai.juga untuk mengaduk dalam pembuatan larutan kecuali larutan
asam.
91. Spektrofotometer : Untuk mengukur Kekeruhan suatu kultur
mikroorganisme
92. Spektronic : Untuk uji kadar klorofil.
93. Sprayer : Untuk membantu dalam proses sterilisasi
menggunakan alkohol.
94. Statif : Untuk menegakkan buret.
95. Stetoskop : Untuk mendengarkan denyut jantung.
96. Stirrer : Untuk Mengaduk dan memanaskan air.
97. Stomacher : Untuk menghancurkan sampel.
98. Stopwatch : Untuk menghitung waktu.
99. Tabung Durham : untuk menampung/menjebak gas yang terbentuk
akibat metabolism pada bakteri yang diujikan.
100. Tabung Reaksi : Sebagai tempat untuk mereaksikan zat-zat kimia
dalam laboratorium
101. Termometer :Untuk mengukur suhu
102. Timbangan Analitik : Untuk Menimbang bahan yang akan digunakan dalam
praktikum dengan tingkat ketelitian yang tinggi.
103. Timbangan digital : Untuk Menimbang digital dalam ukuran mg
104. Tip / Ujung Mikropipet : Sebagai tempat untuk cairan dalam ukuran 1µl sampai
20 µl.
105. Transfer pipette : Untuk menambahkan specimen kultur cair pada object
glass untuk diamati.
106. UV Cabinet : untuk melihat perpendaran, pada suatu uji
mikrobiologi tertentu yang menghasilkan suatu zat yang hanya berpendar jika
dikenai sinar UV pada koloni atau disekitar koloni suatu bakteri tidak dapat
dilihat dengan mata telanjang.
107. Vorteks : Untuk menghomogenisasi larutan dalam botol atau
tabung saja.
108. Water bath : Untuk memanasi suatu substansi yang tidak dapat
dipanasi secara langsung dengan lampu Bunsen atau piring panas. serta
menyimpan media yang masih akan digunakan.