alasan makan fast food - ohlyv.docx
DESCRIPTION
testTRANSCRIPT
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi Fast Food
Memasuki abad ke-20, restoran-restoran fast food mulai bermunculan.
Menururt hasil penelitian Health Education Authority, konsumen fast food
terbanyak berkisar antara usia 15-34 tahun. Penelitian di Makassar menyatakan
bahwa remaja yang berumur 12-18 tahun mengaku mengkonsumsi fast food
minimal 3 kali dalam sebulan. (Arief,2011)
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku makan individu, antara lain:
(Sihaloho, 2012)
Tingkat perkembangan teknologi dan komunikasi
Perkembangan teknologi dan komunikasi yang pesat mempengaruhi jumlah
dan jenis pangan, sehingga konsumen dihadapkan beberapa alternatif
pemilihan makanan yang tentunya akan mempengaruhi perilaku makannya;
Faktor sosial dan ekonomi
Perkembangan sosial ekonomi menyebabkan terjadinya perubahan dan
pergeseran pola makan yang merefleksikan pola hidup dan gaya hidup;
Penampilan makanan
Pemilihan makanan tidak hanya mengutamakan kesegaran dan kelezatan,
tetapi juga penampilan, penyajian, dan keeksotisan tanpa mempertimbangkan
nilai gizinya;
Pengaruh teman sebaya
Aktivitas yang banyak dilakukan di luar rumah membuat individu sering
dipengaruhi teman sebayanya;
Suasana dalam keluarga
Suasana dalam keluarga yang menyenangkan berpengaruh pada pola
kebiasaan makan. Hal ini mungkin dilandasi oleh ada tidaknya kebiasaan
makan bersama.
Kemajuan industri makanan
Kehadiran fast food dalam industri makanan di Indonesia memengaruhi pola
makan kaum remaja di kota. Khususnya bagi remaja tingkat menegah keatas,
restoran fast food merupakan tempat yang tepat untuk bersantai. Makanan
yang ditawarkanpun relatif dengan harga yang terjangkau kantong mereka,
servisnya cepat, dan jenis makanannya memenuhi selera.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumsi fast food: (Arief,2011)
1. Faktor predisposisi, yaitu kondisi yang mempengaruhi remaja untuk
berkunjung ke restoran fast food; pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan
serta nilai yang dimiliki remaja terhadap makanan fast food.
Faktor predisposisi kunjungan remaja ke restoran fast food adalah kegemaran
dan nilai/gengsi yang mereka dapatkan, ssekalipun mereka telah mengetahui
dampak neegatif yang akan muncul.
2. Faktor pendukung, yaitu faktor-faktor yang memungkinkan atau
memfasilitasi perilaku atau tindakan.
Faktor pendukungnya adalah promosi yang gencar dilakukan oleh pihak
restoran, khususnya pada masa promo, akses, tempat, dan suasana, serta
pelayanan yang ramah.
3. Faktor penguat, yaitu faktor-faktor yang mendorong atau memperkuat
terjadiya perilaku.
Faktor penguatnya adalah peran teman-teman sebaya, dan harga makanan
yang tidak begitu berat, apalagi jika mereka ditraktir oleh salah seorang
teman.
Daftar pustaka :
Arief,E., Syam,A., Dachlan,D.M., Konsumsi Fast Food Remaja di Restoran Fast
Food, Makassar Town Square. Media Gizi Masyarakat Indonesia, Vol.1. 2011.
Sihaloho,N.M., Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pola Pemilihan Makanan Siap
Saji Modern (Fast Food) pada Pelajar di SMA Swasta Cahaya Medan Tahun
2012. Medan : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. 2012.