alarm anti maling dengan sensor ldr dengan cahaya laser

20
ALARM ANTI MALING DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR CAHAYA (LDR) PROPOSAL TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Persyaratan Tugas Akhir Program Pendidikan Diploma III Pada Program Studi : Teknik Listrik Jurusan : Teknik Elektro POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA Oleh : Akbar Syahrani Putra Nim: 13 612 041 KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO 2016

Upload: akbar-syahrani

Post on 14-Apr-2016

312 views

Category:

Documents


71 download

DESCRIPTION

mohon kritik yang membangun dan bisa jadi refrensi untuk pembaca.

TRANSCRIPT

Page 1: alarm anti maling dengan sensor LDR dengan cahaya laser

ALARM ANTI MALING DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR CAHAYA

(LDR)

PROPOSAL TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Persyaratan Tugas Akhir

Program Pendidikan Diploma III

Pada

Program Studi : Teknik Listrik

Jurusan : Teknik Elektro

POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

Oleh :

Akbar Syahrani Putra

Nim: 13 612 041

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

2016

Page 2: alarm anti maling dengan sensor LDR dengan cahaya laser

ii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan berbagai macam nikmat sehingga pelaksanaan pembuatan proposal

judul Tugas Akhir mahasiswa program Diploma III Teknik Elektro Politeknik

Negeri Samarinda ini dapat diselesaikan. Proposal judul Tugas Akhir ini

mengambil judul “ALARM ANTI MALING DENGAN MENGGUNAKAN

SENSOR CAHAYA (LDR)”

Tugas Akhir ini dilaksanakan sebagai mata kuliah wajib yang ditempuh

untuk menyelesaikan beban studi mahasiswa teknik Diploma III.

Semoga dengan segala kelapangan hati dan keikhlasan, proposal judul ini

dapat diterima dan bermanfaat bagi semua pihak.

Samarinda, 15 Januari 2016

Penulis

Page 3: alarm anti maling dengan sensor LDR dengan cahaya laser

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

KATA PENGANTAR ........................................................................................ .ii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

1.1. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

1.2. Tujuan dan Manfaat ........................................................................ 2

1.2.1. Tujuan ................................................................................... 2

1.2.2. Manfaat ................................................................................. 2

1.3. Rumusan Masalah .......................................................................... 3

1.4. Batasan Masalah ............................................................................. 3

1.5. Metode Penelitian ........................................................................... 4

1.5.1 Komponen Penelitian ............................................................ 4

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 5

2.1. Resistor ........................................................................................... 5

2.1.1. Resistor Tetap....................................................................... 5

2.1.2. Resistor Variabel .................................................................. 5

2.1.3. Resistor Non-Linier (LDR) .................................................. 6

2.2. Kapasitor ........................................................................................ 6

Page 4: alarm anti maling dengan sensor LDR dengan cahaya laser

iv

2.3. Transistor………………………………………………………......7

2.4. IC (Integrated

Circuit)……………………………………………………………..7

2.5. Buzzer……………………………………………………..….........7

2.6. Catu Daya……………………………………………...…………...8

2.6.1. Power Supply Unit………………………………..………....8

2.6.2. Baterai…………...……………………………….……….....8

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN……………………………….....10

3.1. Tujuan Perancangan…………………………………………….....10

3.2. Blok Diagram Rangkaian…………………………………..……...10

3.3. Flowchart Rangkaian……………………………………..………..11

3.4. Metode Pelaksaan…………...………………………………..……12

3.4.1. Pencarian Refrensi………………………..……………..…...12

3.4.2. Perancangan Alat…………………...……………………..…12

3.4.3. Pengadaan dan Persiapan

Komponen…………………………………...........................12

3.4.4. Pembuatan dan Pemasangan

Alat………………………….………………………………...12

3.4.5. Pembuatan Alat…………………...…………………………..12

3.4.6. Evaluasi Alat………………………...………………………..12

DAFTAR PUSTAKA………………………...…………………………….…....13

Page 5: alarm anti maling dengan sensor LDR dengan cahaya laser

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.2. Blok Diagram Rangkaian ................................................................... 10

Gambar 3.3. Diagram Flowchart ............................................................................ 11

Page 6: alarm anti maling dengan sensor LDR dengan cahaya laser

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Salah satu tindakan kriminal yang semakin meningkat akhir-akhir ini

yaitu pencurian di suatu rumah atau gedung. Maraknya pencurian di

rumah atau gedung ini pasti membuat para penghuninya merasakan

resah dan tidak aman. Banyak kejadian tindakan pencurian terjadi saat

penghuni rumah sedang berpergian atau rumah yang ditinggal

pemiliknya dalam waktu yang lama. Kejadian tersebut semakin parah

karena respon dari lembaga terkait sangat lambat. Pencurian terjadi

karena sistem keamanan yang tidak baik. Dalam kehidupan sehari-hari,

kebutuhan akan keamanan tindak pencurian sangatlah penting, karena

siapapun pasti menginginkan keadaan yang aman. Ada beberapa upaya

yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi terhadap bahaya pencurian

.Ada beberapa hal yang menjadi alasan mengapa peneliti mengangkat

tema ini yaitu :pertama, rumah sebagai tempat aktifitas manusia dan

tempat penyimpanan barang berharga lainnya memerlukan sistem

perlindungan yang mudah dioperasikan dan terjangkau harganya.

Kedua, kejadian yang sering membahayakan rumah dan penghuninya

adalah tindakan pencurian. Alarm ini memanfaatkan sensor cahaya.

Terdapat berbagai macam sensor untuk mengukur iluminansicahaya

Page 7: alarm anti maling dengan sensor LDR dengan cahaya laser

2

antara lain Light Dependent Resistor (LDR), fotodioda, tabung

fotomultiplier, dan fototransistor. Peneliti menggunakan LDR. LDR (

Light Dependent Resistor), yaitu resistor yang besar resistansi-nya

bergantung terhadap intensitas cahaya yang menyelimuti

permukaannya. LDR terbuat dari ba-han semikonduktor seperti

kadmium sul-fida. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mendapatkan suatu rangkaian sistem alarm yang dapat mendeteksi

tindakan pencurian (maling) dan menjelaskan bagaimana proses

kerjanya.

1.2 Tujuan dan Manfaat

1.2.1 Tujuan

Sistem alarm anti maling dengan menggunakan LDR ini bertujuan

sebagai langkah awal tindakan pencegahan yang terjadi pada rumah

atau gedung. Dimana alarm ini akan berbunyi melalui buzzer, pada

saat system alarm diaktifkan maka LDR akan mendapat sorotan

sinar yang berupa laser, apabila sinar laser yang tersorot ke LDR

terhalang atau terputus akibat terhalang. Rangkaian dapat diaktifkan

sebelum meninggalkan rumah dalam keadaan kosong maupun pada

gedung untuk menjaga suatu ruangan apabila terjadi tindak

kriminal. Alarm ini akan mengeluarkan bunyi sebagai penandanya.

Page 8: alarm anti maling dengan sensor LDR dengan cahaya laser

3

1.2.2 Manfaat

Sistem alarm anti maling dengan menggunakan LDR ini sangat

bermanfaat untuk mengurangi terjadinya tindakan pencurian yang

menimpa rumah atau gedung. Dimana kedepan alat ini dapat

menekan tindak kriminalitas yang terjadi pada rumah atau gedung.

1.3 Rumusan Masalah

Salah satu tindakan kriminal yang semakin meningkat akhir-akhir

ini yaitu pencurian di suatu rumah atau gedung. Maraknya

pencurian di rumah atau gedung ini pasti membuat para

penghuninya merasakan resah dan tidak aman. Banyak kejadian

tindakan pencurian terjadi saat penghuni rumah sedang berpergian

atau rumah yang ditinggal pemiliknya dalam waktu yang lama.

Kejadian tersebut semakin parah karena respon dari lembaga terkait

sangat lambat. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk

mengantisipasi terhadap bahaya pencurian, yaitu memasang sistem

alarm anti maling di rumah atau gedung.

1.4 Batasan Masalah

Mengingat luasnya ruang lingkup dan permasalahan serta

keterbatasan pengetahuan penulis, maka penulis membatasi masalah

yang akan di jadikan acuan pembahasan tersebut. Berdasarkan

rumusan masalah pembahasan masalah yaitu :

Page 9: alarm anti maling dengan sensor LDR dengan cahaya laser

4

a. Alat tidak bertahan lama saat penggunaan dalam jangka waktu

yang panjang, dikarenakan sumber yang di gunakan hanya

menggunakan baterai 6VDC.

b. Bahan – bahan yang digunakan adalah komponen yang mudah

didapatkan di toko penjualan bahan listrik, agar alat mudah

dibuat untuk selanjutnya dapat di kembangkan dan bisa

diperbanyak dimana kedepan dapat jadi solusi di masyarakat

untuk sistem keamanan pada rumah maupun gedung.

1.5 Metode Penelitian

Dalam pembuatan perangkat ini, jenis metode penelitian yang

digunakan adalah eksperimental. Metode ini digunakan untuk

mendapatkan rancangan alat dengan cara menguji rangkaian-

rangkaian elektronika, yang kemudian disatukan menjadi suatu

perangkat lengkap yaitu alarm anti maling dengan menggunakan

LDR.

1.5.1 Komponen Penelitian

Adapun komponen yang digunakan dalam penelitian adalah:

a. Alat :

Solder Listrik

Multimeter

Penyedot Timah

Page 10: alarm anti maling dengan sensor LDR dengan cahaya laser

5

b. Bahan :

LDR

Potensiometer VR1 = 500k

Resistor R1 = 1M

Resistor R2 = 10k

Transistor TR1 = NPN C828

Kapasitor C1 = 68nF

IC1 = IC 555 / NE555

Buzzer

Page 11: alarm anti maling dengan sensor LDR dengan cahaya laser

6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Resistor

2.1.1 Resistor Tetap (Fix Resistor)

Resistor tetap (Fix Resistor) adalah resistor yang nilai

hambatannya tidak dapat diatur (tetap), sedangkan resistor variabel

adalah resistor yang nilai resistansinya dapat diatur. Dari kedua

jenis resistor ini memiliki beberapa varian lagi yang disesuaikan

dengan tujuan atau fungsi penggunaannya. Resistor tetap

merupakan jenis resistor dengan nilai resistansi tetap. Resistor

tetap banyak digunakan pada rangkaian elektronika dan berfungsi

sebagai pembatas arus dan pembagi tegangan. Resistor tetap ini

memiliki beberapa ukuran atau batas maksimum daya yang bisa

dilewatkan.

Sumber : http://zonaelektro.net/resistor-tetap-fix-resistor/

2.1.2 Resistor Variabel

Resistor variabel adalah sebuah komponen yang mempunyai

karakteristik seperti resistor namun nilainya tidak tetap (variabel)

dan bisa diubah selama pemakaian. Perubahan nilai resistor ini

karena diubah oleh sesuatu dari luar misalnya diputar atau digeser.

Perubahan nilai dari resistor variabel biasanya dimanfaatkan untuk

Page 12: alarm anti maling dengan sensor LDR dengan cahaya laser

7

mengatur sesuatu yang sifatnya tidak tetap dan bergantung dari

kondisi penerapan rangkaian.

Sumber : http://www.nulis-ilmu.com/2015/05/mengenal-komponen-

resistor-variabel.html

2.1.3 Resistor non-Linier (LDR)

Resistor jenis ini mempunyai nilai perlawanannya bisa berubah-

ubah oleh suatu keadaan. Namun nilai hambatannya bisa berubah-

ubah bukan karena digeser-geser tetapi dapat berubah dengan

sendirinya, apabila dipengaruhi oleh suatu keadaan seperti oleh

suhu, cahaya dan tegangan listrik. Perubahan nilai hambatan

resistor jenis ini tidak merata (non linier), artinya dapat berubah

dari satu harga ke harga lainnya secara drastis.

LDR (Light Dependent Resistor) merupakan jenis resistor yang dapat

berubah-ubah nilai hambatannya dapat berubah-ubah sesuai dengan

perubahan cahaya. Pada saat terkena cahaya maka hambatannya menjadi

kecil tapi apabila keadaan gelap (tidak ada cahaya yang mengenai LDR)

maka hambatannya besar (sampai beberapa mega ohm). Alat ini

biasanya digunakan sebagai alat sensor cahaya pada rangkaian saklar

foto elektrik atau juga digunakan untuk keperluan alarm cahaya yaitu

apabila terkena cahaya maka alarm tersebut berbunyi.

Sumber : http://baladaka.org/dasar-dasar-elektronik/174-resistor-tidak-

linier-resistor-non-linear.html

Page 13: alarm anti maling dengan sensor LDR dengan cahaya laser

8

2.2 Kapasitor

Kapasitor adalah perangkat komponen elektronika yang berfungsi untuk

menyimpan muatan listrik dan terdiri dari dua konduktor yang dipisahkan

oleh bahan penyekat (dielektrik) pada tiap konduktor atau yang disebut

keping. Kapasitor biasanya disebut dengan sebutan kondensator yang

merupakan komponen listrik dibuat sedemikian rupa sehingga mampu

menyimpan muatan listrik.

2.3 Transistor

Transistor adalah alat semi konduktor yang dipakai sebagai penguat,

pemotong (switching), stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal.

Transistor yang digunakan pada penelitian ini adalah tipe A1015 model

PNP. Transistor memiliki 3 kaki, yaitu Base, Collector, dan Emitter. Pada

rangkaian, transistor juga digunakan sebagai saklar.

2.4 IC (Integrated Circuit)

Integrated Circuit (IC) adalah suatu komponen elektronik yang dibuat dari

bahan semi conductor, dimana IC merupakan gabungan dari beberapa

komponen seperti Resistor, Kapasitor, Dioda dan Transistor yang telah

terintegrasi menjadi sebuah rangkaian berbentuk chip kecil, IC digunakan

untuk beberapa keperluan pembuatan peralatan elektronik agar mudah

dirangkai menjadi peralatan yang berukuran relatif kecil. Sebelum adanya

IC, hampir seluruh peralatan elektronik dibuat dari satuan-satuan

Page 14: alarm anti maling dengan sensor LDR dengan cahaya laser

9

komponen(individual) yang dihubungkan satu sama lainnya menggunakan

kawat atau kabel, sehingga tampak mempunyai ukuran besar serta tidak

praktis.

Sumber : http://nie-ic.blogspot.co.id/2011/11/pengertian-ic-integrated-

circuit.html

2.5 Buzzer

Buzzer merupakan perangkat elektronika yang terbuiat dari elemen

piezoceramics pada suatu diafragma yang mengubah getaran atau vibrasi

menjadi gelombang suara. Buzzer menggunakan resonansi untuk

memperkuat intensitas suara (berfungsi sebagai penghasil suara alarm).

2.6 Catu Daya

2.6.1 Power Supply Unit

Power supply adalah sebagai alat atau perangkat keras yang mampu

menyuplai tenaga atau tegangan listrik secara langsung dari sumber

tegangan listrik ke tegangan listrik yang lainnya. Power supply

biasanya digunakan untuk komputer sebagai penghantar tegangan

listrik secara langsung kepada komponen-komponen atau perangkat

keras lainnya yang ada di komputer tersebut, seperti hardisk, kipas,

motherboard dan lain sebagainya. Power supply memiliki input dari

tegangan yang berarus alternating current (AC) dan mengubahnya

menjadi arus direct current (DC) lalu menyalurkannya ke berbagai

Page 15: alarm anti maling dengan sensor LDR dengan cahaya laser

10

perangkat keras yang ada dikomputer. Karena memang arus direct

current (DC)-lah yang dibutuhkan untuk perangkat keras agar dapat

beroperasi, direct current biasa disebut juga sebagai arus yang searah

sedangkan alternating current merupakan arus yang berlawanan.

Sumber : http://komponenelektronika.biz/pengertian-power-

supply.html

2.6.2 Baterai

Baterai (Battery) adalah sebuah alat yang dapat merubah energi

kimia yang disimpannya menjadi energi Listrik yang dapat

digunakan oleh suatu perangkat Elektronik. Hampir semua perangkat

elektronik yang portabel seperti Handphone, Laptop, Senter, ataupun

Remote Control menggunakan Baterai sebagai sumber listriknya.

Dengan adanya Baterai, kita tidak perlu menyambungkan kabel

listrik untuk dapat mengaktifkan perangkat elektronik kita sehingga

dapat dengan mudah dibawa kemana-mana. Dalam kehidupan kita

sehari-hari, kita dapat menemui dua jenis Baterai yaitu Baterai yang

hanya dapat dipakai sekali saja (Single Use) dan Baterai yang dapat

di isi ulang (Rechargeable).

Sumber : http://teknikelektronika.com/pengertian-baterai-jenis-jenis-

baterai/

Page 16: alarm anti maling dengan sensor LDR dengan cahaya laser

11

BAB III

ANALISA DAN PERANCANGAN

3.1 Tujuan Perancangan.

Tahap pertama yang harus di lakukan adalah mengetahui diagram Blok

rangkaian alarm anti maling dengan menggunakan LDR. Agar dapat memilih

komponen yang tepat dalam pembuatan alat. Dalam pemilihian komponen

harus memiliki acuan seperti databook (datasheet) serta petunjuk lain agar

dapat membantu pemasangan konponen dengan sesuai serta tepat sesuai

dengan yang ingin dibuat.

3.2 Block Diagram Rangkaian.

Gambar 3.2 Blok Diagram Rangkaian

Battery 6VDC

LDR IC 555 /

NE555

INFRARED

/ LASER

Indikator

LED

BUZZER

Page 17: alarm anti maling dengan sensor LDR dengan cahaya laser

12

Keseluruhan blok diagram rangkaian 3.2 tersebut akan menghasilkan suatu

sistem yang dapat difungsikan atau dapat bekerja sesuai dengan perancangan.

3.3 Diagram Flowchart

Gambar 3.3 Diagram Flowchart

Mulai

Power Supply

Mikrokontrol

(IC 555)

Sensor

Cahaya

(LDR)

Sensor Cahaya

Terhalang

Buzzer

Selesai

Tidak

Ya

Page 18: alarm anti maling dengan sensor LDR dengan cahaya laser

13

3.4 Metode Pelaksanaan.

Dalam pelaksanaan program ini, langkah yang kami lakukan adalah sebagai

berikut :

3.4.1 Pencarian Refrensi

Dengan mencari data atau referensi yang terkait dengan program ini baik

itu melalui buku, majalah, internet, dan sumber lainnya.

3.4.2 Perancangan Alat

Setelah mendapatkan berbagai data atau referensi yang dibutuhkan,

maka mulailah merancang alat yang akan dibuat. Dengan membuat

rangkaian baik menggunakan aplikasi maupun secara manual

menggambar sendiri rangkaian.

3.4.3 Pengadaan dan Persiapan Komponen

Mencari alat-alat serta komponen-komponen yang dibutuhkan di toko

elektronik di samarinda.

3.4.4 Pembuatan dan Pemasangan Alat

Bahan yang telah didapat kemudian dirangkai sesuai rangkaian yang

telah di rangkai atau di buat. Dengan bantuan dosen pembimbing agar

rangkaian dapat bekerja sesuai dengan yang diinginkan.

3.4.5 Uji Coba Alat

Alat yang sudah jadi dan terpasang diuji terlebih dahulu, apakah dapat

bekerja dengan baik dan siap digunakan.

Page 19: alarm anti maling dengan sensor LDR dengan cahaya laser

14

3.4.6 Evaluasi Alat

Alat yang telah diuji coba dinilai cara kerja dan hasilnya apakah sudah

memenuhi persyaratan atau belum.

Page 20: alarm anti maling dengan sensor LDR dengan cahaya laser

15

DAFTAR PUSTAKA

http://teknikelektronika.com/pengertian-baterai-jenis-jenis-baterai/

http://www.nulis-ilmu.com/2015/05/mengenal-komponen-resistor-

variabel.html

http://zonaelektro.net/resistor-tetap-fix-resistor/

http://baladaka.org/dasar-dasar-elektronik/174-resistor-tidak-linier-

resistor-non-linear.html

http://nie-ic.blogspot.co.id/2011/11/pengertian-ic-integrated-

circuit.html

http://komponenelektronika.biz/pengertian-power-supply.html