al kindi
TRANSCRIPT
FILSAFAT ISLAMAL KINDI
KELOMPOK I
1. Uun Unviah2. Miftahul Nuril Hidayati3. Umi Nurmalia
Yang akan dibahas;Argumentasi Mengenai
Keberadaan AllahApakah Filsafat itu dibutuhkan
oleh orang yang beragama untuk memperoleh kebenaran?
Sekilas biografi Al-KindiAl-Kindi dikenal sebagai filsuf muslim keturunan Arab pertama, ia lahir di Kufah sekitar 185 H (801 M)dari keluarga kaya dan terhormat.Al-Kindi hidup semasa pemerintahan Dauah Abbasiyah, suatu masa kerajaan Dinasti Abbasiyah dan berkembangnya intelektual, khususnya faham mu’tazilah.Al-Kindi tidak hanya dikenal sebagai filsuf, tapi juga ilmiah yang menguasai berbagai cabang pengetahuan.Sebenarnya tidak ada kepastian tentang kelahiran, kematian dan siapa-siapa gurunya. Beberapa filsuf menyebutkan setelah berusia 80 tahun atau lebih sedikit.
Al-Kindi berusaha memadukan (talfiq) antara agama dan filsafat.
Filsafat adalah pengetahuan yang benar.Bolehkah kita berfilsafat?menurut Al-Kindi kesesuaian al-Qur’an dan filsafat mempelajari filsafat dan berfilsafat tidak dilarang, bahkan teologi adalah bagian dari filsafat, sedangkan umat islam diwajibkan mempelajari teologi. Bertemunya agama dan filsafat dalam kebenaan dan kebaikan sekaligus menjadi tujuan dari keduanya. Agama di samping wahyu mempergunkan akal, dan filsafat juga mempergunakan akal.
Menurut Al-Kindi Tuhan adalah yang paling benar, karena dasar filsafat membahas soal Tuhan dan Agama. Filsafat yang paling tinggi ialah filsafat tentang Tuhan.
Bagaimana kaum yang menolak filsafat?Kaum/orang yang menolak filsafat menurut Al-Kindi telah mengingkari kebenaran, dan karena itu dapat dikelompokkan kepada “kafir”, karena orang tersebut telah jauh dari kebenaran kendatipun ia menganggap dirinya yang paling benar. Karena pengetahuannya tentang tuhan, keesaan tuhan dan juga sebagai alat untuk berpegang teguh kepada-Nya dan untuk menghindari hal-hal yang sebaliknya.
Lanjut Oleh sebab itu kita harus menyambut dengan gembira kebenaran dari mana pun datangnya, sebab tidak ada yang lebih berharga bagi para pencari kebenaran daripada kebenaran itu sendari.Jika diibaratkan orang yang mengingkari kebenaran tidak beda dengan orang yang memperdagangkan agama, dan pada hakikatnya orang itu tidak lagi beragama, karena telah menjual agamanya.Siapa yang memperdagangkan agama berarti ia bukan orang yang beragama.
Metafisika
Menurut Al-Kindi Tuhan adalah wujud yang sempurna dan tidak diketahui wujud lain. Wuju-Nya tidak berakhir, sedangkan wujud lain disebabkan wujud-Nya.Tuhan adalah Maha Esayang tidak dapat dibagi-bagi dan tidak ada zat lain yang menyamai-Nya dalam segala aspek. Ia tidak dilahirkan dan tidak pula melahirkan.
Di dalam alam terdapat benda-benda yang tidak ditangkap panca indra. Benda-benda itu merupakan juz’iah (particulars). Yang penting bagi filsafat menurut Al-Kindi, bukan juz’iah yang ak terhingga banyaknya, tetapi hakikat yang terdapat dalam juz’iah itu adalah kulliah (universals)
Tuhan dalam filsafat Al-Kindi tidak mempunyai hakikat dalam arti aniah atau mahiah. Tidak aniah karena Tuhan tidak termasuk dalam benda-benda yang ada dalam alam, bahkan Ia adalah Pencipta alam. Ia tidak tersusun dari materi dan bentuk. Tuhan tidak mempunyai hakikat dalam bentuk maniah, karena Tuhan tidak merupakan genus atau spesies. Tuhan hanya satu, dan tidak ada yang serupa dengan Tuhan. Tuhan adalah unik. Ia adalah al-Haq al-Awwal dan al-Haq al-Wahid.
Bagaimana cara membuktikan adanya Tuhan?Dalam hal membuktikan adanya Tuhan, Al-Kindi mengemukakan dalil empiris, yaitu:Dalil baharu alam Zaman, dan gerak tidak dapat mendahului dalam wujud, semuanya ada secara bersamaan. Alasan inilah yang mejadikan Al-Kindi berkesimpulan, bahwa dunia ini baharu dan ada penciptanya, musttahil dunia ini tak terbatas, dan bersifat abadi.
Lanjut Dalil keragaman dan kesatuan
Lanjut Dalil pengendalian alamAl-Kindi berpendapat bahwa alam ini dijadikan Tuhan dari tiada. Allah tidak hanya menjadikan alam, tetapi juga mengendalikan dan mengaturnya, serta menjadikan sebagiannya menjadi sebab bagi yang lain. Dalam alam ini terdapat gerak menjadikan dan gerak merusak.