al fithrah surabayamahadalyalfithrah.ac.id/wp-content/uploads/2019/11/... · pedoman akademik...
TRANSCRIPT
.
Pedoman Akademik Ma’had Aly Al Fi th rah 1
SURAT KEPUTUSAN MUDIR MA’HAD ALY AL FITHRAH SURABAYA
NOMOR: 146/MAY-PAF/ II/ 2016/SK
TENTANG Pedoman Akademik Ma’had Aly Al Fithrah Surabaya
Bismilllahirrahmanirrahim Mudir Ma’had Aly Al Fithrah Surabaya
Menimbang : a. bahwa pedoman akademik Ma’had Aly Al
Fithrah merupakan acuan dalam pelaksa-naan pendidikan dan pembelajaran agar terwujud ketertiban dan kelancaran proses pembelajaran;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagai-mana dimaksud pada huruf a dipandang perlu membuat Pedoman Akademik Ma’had Aly Al Fithrah;
Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2000 Tentang Sistem Pendidikan Nasional;
2. Undang-undang nomor 14 tahun 2001 Tentang Guru dan Dosen;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 1999 Tentang Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang standar Nasional Pendidikan;
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2009 Tentang Dosen;
6. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 71 Tahun 2015 Tentang Pedoman Pendirian Ma’had Aly;
Pedoman Akademik Ma’had Aly Al Fi th rah 2
7. Keputusan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia RI Nomor C-1177.HT.01.02.Th 2006 Tentang Pengesahan Akta Pendirian Yayasan Al Khidmah Indonesia (Tambahan Berita Negara RI Nomor 17 Tahun 2007);
8. STATUTA Ma’had Aly Al Fithrah.
MEMUTUSKAN: Menetapkan : Keputusan Pedoman Akademik Ma’had Aly Al
Fithrah Surabaya sebagaimana lampiran dalam keputusan ini. .
Pertama : Pedoman Akademik Ma’had Aly Fithrah
sebagai acuan dalam penyelenggaraan pendi-dikan dan pembelajaran.
Kedua : Surat keputusan ini berlaku sejak ditetapkan dengan ketentuan akan dilakukan pembaruan dan perbaikan jika terdapat kesalahan dan kekeliruan dalam penetapannya.
Ditetapkan di Surabaya pada tanggal 06 Pebruari 2016 Mudir
FATHUR ROZI, M.H.I Surat keputusan ini disampaikan kepada Yth:
1. Ketua Yayasan Al KHidmah Indonesia 2. Naib Mudir I,II,III 3. arsip
Pedoman Akademik Ma’had Aly Al Fi th rah 3
DAFTAR ISI
1. SURAT KEPUTUSAN ................................................... 2
2. BAB I Visi Dan Misi Ma’had Aly AL FITHRAH
a. Latar Belakang ............................................................... 5
b. Sejarah MA’HAD ALY AL FITHRAH ........................ 7
c. Visi ............................................................................... 9
d. Misi ............................................................................... 9
e. Susunan organisasi ...................................................... 10
f. Lambang MA’HAD ALY AL FITHRAH ................... 11
3. BAB II Penyelenggaraan Akademik
a. Pengertian ................................................................... 12
b. Implementasi sistem Kredit Semester ......................... 14
c. Perkuliahan dan perwalian Studi ................................. 26
d. Penulisan skripsi ......................................................... 30
e. Sistem evaluasi hasil belajar ........................................ 32
f. Sistem penilaian ........................................................... 38
g. Pengertian yudisium, ijazah, transkip, wisuda dan
gelar akademik ............................................................. 44
h. Ikrar setia lulusan MA’HAD ALY AL FITHRAH ..... 47
4. BAB III Administrasi Akademik
a. Registrasi dan Herregistrasi ......................................... 48
b. Kartu Tanda Mahasantri (KTM) dan nomor induk
Mahasantri .................................................................. 49
5. BAB IV Kurikulum
a. Kurikulum Ma’had Aly Al Fithrah .............................. 51
b. Sebaran Mata Kuliah Ma’had Aly Al Fithrah ........... 56
6. BAB V Etika Dosen dan Mahasantri
a. Ketetuan umum .......................................................... 62
b. Etika dosen ................................................................. 63
c. Pemberian sanksi akademik dosen .............................. 65
d. Pemberian penghargaan akademik dosen ................... 67
e. Etika Mahasantri ......................................................... 68
f. Pemberian sanksi akademik Mahasantri...................... 69
Pedoman Akademik Ma’had Aly Al Fi th rah 4
g. Pemberian penghargaan Mahasantri ............................ 70
7. BAB VI Fasilitas Akademi ........................................... 71
8. BAB VII Struktur BEM ................................................ 72
9. BAB VIII Penutup .......................................................... 73
Pedoman Akademik Ma’had Aly Al Fi th rah 5
BAB I
Visi dan Misi Ma’had Aly AL FITHRAH
A. Latar Belakang
Di Indonesia, Pesantren dicatat oleh sejarah sebagai
lembaga pendidikan tertua. Sarana fisiknya sangat seder-
hana, tapi multiguna. Pesantren lahir dari T{ari>qah-T{ari>qah
yang dibawa oleh para tokoh sufi jawa yang sering dan
lebih mudah disebut Wali Songo. Mereka mengajarkan
Agama Islam kepada penduduk setempat di Surau,
Langgar, atau Masjid yang didirikannya. Ampel Denta
merupakan salah satu bukti sejarah keberadaan pesantren
pada masa Wali Songo. Bahkan Ampel kemudian menjadi
pusat penggodokan kader-kader ulama’ besar dan juga
menjadi pusat pengembangan Da’wah Isla >miyah di bumi
Nusantara yang kita cintai, terutama bagian timur.
Jika dilihat dari sisisejarah bahwa, Pesantren juga
menjadi pusat pembelajaran Ilmu Pengetahuan Islam, maka
Pesantren lebih cocok disebut sebagai replika dari berbagai
Madrasah Islam. Seiring dengan perkembangan dunia
pendidikan, khususnya Pendidikan Islam dewasa in, bisa
dibilang menggembirakan. Hal ini dapat dicermati dengan
adanya rekontruksi bangunan kurikulum yang telah ada
Pedoman Akademik Ma’had Aly Al Fi th rah 6
menjadi konsep keilmuan yang utuh dan integralistik.
Lembaga Pendidikan Pesantren telah menyiapkan segala
perangkatnya untuk mencetak kader-kader bangsa yang
tidak hanya memiliki kecerdasan intlektual tinggi, tapi
juga memiliki kecerdasan emosional dan memiliki
kecerdasan spiritual serta potensi lainnya.
Dengan kata lain, dunia Pendidikan Pesantren saat
ini sudah banyak yang mendesain sedemikian rupa,
sehingga kualitas out put yang dihasilkan benar-benar siap
menjalani roda kehidupan (out come ) sesuai dengan
tuntutan zaman. Mega proyek pendidikan yang digarap
saat ini adalah memadukan sistem Pendidikan
Konvensional yang telah berjalan dengan sistem salaf yang
ada dalam tradisi pesantren. Perpaduan berbagai sistem
itulah kemudian memunculkan istilah “Mengintelektualkan
Kaum Salaf Dan Mensalafkan Kaum Intelektual.”Atas
motivasi inilah dan dengan maksud sebagai sarana
tafaqquh fiddi>n sebagai upaya meningkatkan kualitas dan
kapabilitas generasi Islam, serta mempertahankan nilai-
nilai salaf dan khazanah-khazanah keilmuan Islam, maka
Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah Surabaya, mendiri-
kan Ma’had Aly sebagai program pendidikan tertinggi,
Dengan Nama MA’HAD ALY AL FITHRAH.
Pedoman Akademik Ma’had Aly Al Fi th rah 7
B. Sejarah Singkat Ma’had Aly Al Fithrah.
Ma’had Aly Al Fithrah merupakan pendidikan
tertinggi di Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah yang
berbasiskan Tasawuf dan Thariqah.Ma’had Aly Al Fithrah
berdiri sejak tahun 2007. Dari tahun 2007-2010, Ma’had
Aly Al Fithrah masih berstatus non formal, mengingat
ijazah lulusan Ma’had Aly Al Fithrah yang diberikan
kepada mahasantri dari internal sendiri, tanpa pengesahan
dari Kementrian Agama. Pada tahun 2011, terdorong oleh
keinginan untuk memberikan ijazah formal sesuai harapan
masyarakat, maka lembaga Ma’had Aly Al Fithrah
bekerjasama dengan lembaga MA’HAD ALY Al Fithrah,
gabung dengan prodi Akhlak dan Tasawuf, mengingat
Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah berbasiskan Tasawuf
dan T{ari>qah. Oleh karena itu, komposisi kurikulum yang
disajikan kepada mahasantri adalah komparasi antara
kurikulum prodi Akhlak dan Tasawuf dan kurikulum lokal
Pesantren.Hal ini dilakukan, di samping untuk memberikan
ijazah formal, juga untuk mempertahankan dan mengem-
bangkan khazanah-khazanah keilmuan di dunia pesantren,
khususnya dibidang syari’ah dan Tasawuf.
Pada tahun 2015 lalu, Kemenatrian Agama telah
mengesahkan Formalisasi Ma’had Aly, sebagai lanjutan
Pedoman Akademik Ma’had Aly Al Fi th rah 8
pendidikan diniyah formal (PDF) sederajat MTs dan MA,
yang izin oprasionalnya akan diberikan kepada beberapa
Pesantren di Indonesia ini, termasuk Pondok Pesantren
Assalafi Al Fithrah Surabaya. Ini menjadi kebanggaan dan
kebahagian tersendiri, karena, di samping ijazah formal -
sebagaimana diharapkan sebelumnya- akan terwujud, juga
akan menjadikan Ma’had Aly Al Fithrah bisa mandiri,
khususnya bisa mengoptimalkan sajian kurikulum secara
mandiri pula sesuai konsentrasi yang diusulkan. Prodi
Ma’had Aly Al Fithrah yang diusulkan adalah konsentrasi
Tasawuf dan T{ari>qah, mengingat Pondok Pesantren
Assalafi Al Fithrah sebagaimana dikemukakan di atas-
adalah Pondok Pesantren yang berbasiskan Tasawuf dan
T{ari>qah.
Ma’had Aly Al Fithrah dengan konsentrasi prodi
tersebut, bukan berarti mengesampingkan pengetahuan
shari’ah. Muatan kurikulumnya juga akan mengeksploitasi
pelajaran tentang shari’ah sebagai tahapan menuju
pengetahuan Tasawuf dan T{ari>qah, walaupun porsinya
lebih sedikit, sehingga Ma’had Aly Al Fithrah diharapkan
sebagaia pengejawentahan dari tiga pondasi Agama, yaitu
Islam, Iman dan Ih}sa>n.
Pedoman Akademik Ma’had Aly Al Fi th rah 9
C. V i s i
Menjadi Pusat Studi tasawuf dan t}ari>qah terdepan berbasis
turath pada tahun 2025.
D. M i s i
1. Memperkaya dan memperdalam kajiantasawuf dan
t{ari>qahberdasar kutub turath.
2. Mengaktualisasikan ajaran tasawuf dalam kutub turath
pada kehidupan masyarakat modern.
3. Memperkuat kegiatan penelitian yang berkaitandengan
elemen-elemen tasawuf dan t}ari>qah.
4. Mengimplementasikan nilai tasawuf sebagai rumusan
dalam menyelesaikan problematika di masyarakat.
E. Tujuan
1. Melahirkan sarjana yang menguasaitasawuf dan
t{ari>qah.
2. Melahirkan sarjana yang mampu mengamalkan dan
melestarikan nilai-nilai tasawuf.
3. Mencetak sarjana yang memiliki kemampuan dalam
kegiatan penelitian yang berkaitan dengan elemen
elemen tasawuf dan tariqah.
4. Mencetak sarjana yang responsif dalam menjawab
tantangan zaman.
Pedoman Akademik Ma’had Aly Al Fi th rah 10
F. Susunan Organisasi
Ma’had Aly Al Fithrah terdiri atas unsur-unsur sebagai
berikut:
1. Yayasan;
2. Dewan Penyantun.
3. Mudir dan Na’ib Mudir;
4. Tenaga pengajar/dosen;
5. Pelaksana Akademik:
a. Ketua Program Studi;
b. Lembaga Penelitian;
c. Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat.
6. Pelaksana Administrasi;
a. Bagian Administrasi Akademik dan Ke-
Mahasantrian;
b. Bagian Administrasi Keuangan dan Umum.
7. Pelaksana Teknis :
a. Perpustakaan;
b. Pusat komputer;
c. Pusat bahasa;
d. Laboratorium;
e. Pusat Penjamin Mutu;
8. Pusat pelaksana teknis lainnya.
Pedoman Akademik Ma’had Aly Al Fi th rah 11
G. Lambang Ma’had Aly Al Fithrah.
Pedoman Akademik Ma’had Aly Al Fi th rah 12
BAB II
PENYELENGGARAAN AKADEMIK
A. Pengertian
1. Sistem kredit semester adalah suatu sistem
penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan
Satuan Kredit Semester (SKS) untuk menyatakan beban
studi Mahasantri, beban kerja dosen, pengalaman belajar,
dan beban penyelenggaraan program.
2. Satuan Kredit Semester (SKS) adalah takaran beban studi
terhadap aktifitas belajar yang diperoleh selama satu
semester melalui kegiatan terjadwal perminggu yang
terdiri dari tatap muka, praktikum, tugas terstruktur dan
kegiatan mandiri.
3. Semester adalah satuan waktu kegiatan yang terdiri dari
20 minggu dan kegiatan terjadwal lainnya, dengan
rincian:
a. Masa kuliah 14 minggu
b. Ujian Tengah Semester (UTS) 1 minggu
c. Ujian Akhir Semester (UAS) 2 minggu
d. Minggu tenang 1 minggu
e. Penerimaan Kartu Hasil Studi (KHS) & pemrograman
2 minggu
Pedoman Akademik Ma’had Aly Al Fi th rah 13
4. Praktikum adalah kegiatan akademik intrakurikuler yang
berbentuk penerapan mata kuliah atau ilmu pengetahuan
dalam rangka pembentukan kompetensi Mahasantri
sesuai dengan jenis jurusan atau prodinya.
5. Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah rangkaian kegiatan
untuk menerapkan berbagai disiplin ilmu (multidisipliner)
yang dikembangkan oleh Sekolah Tinggi dan sekaligus
merupakan bagian pengabdian pada masyarakat. Nilai
kredit KKN adalah 4 SKS.
6. Skripsi adalah karya ilmiah yang disusun Mahasantri
sesuai dengan bidang keahlian pada program studi
masing-masing jurusan dan merupakan salah satu
persyaratan menyelesaikan program strata 1 (S1).
7. Perwalian studi ialah upaya bimbingan dan konsultasi
yang dilakukan di luar jadwal kuliah oleh wali studi yang
ditunjuk oleh kepala program studi.
8. Evaluasi hasil belajar adalah upaya untuk menilai dan
mengukur perubahan pengetahuan, sikap dan
keterampilan Mahasantri setelah mengikuti proses
pembelajaran dan program pendidikan.
Pedoman Akademik Ma’had Aly Al Fi th rah 14
B. Implementasi Sistem Kredit Semester
1. Tujuan
Rincian tujuan penerapan Sistem Kredit Semester adalah:
a. Memberi kesempatan kepada Mahasantri yang cakap,
agar dapat menyelesaikan studinya dalam waktu yang
sesingkat-singkatnya.
b. Mempermudah penyesuaian kurikulum berkaitan
dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat
pesat.
c. Memungkinkan alih kredit antar prodi, jurusan, serta
antar perguruan tinggi dalam jurusan yang sama.
d. Agar sistem evaluasi kemajuan belajar Mahasantri
dapat diselenggarakan dengan sebaik-baiknya.
2. Ciri-ciri penyelenggaraan Sistem Kredit Semester.
Sistem Kredit Semester memiliki ciri-ciri pokok, antara
lain yaitu:
a. Bobot setiap kegiatan pendidikan dinyatakan dalam
satuan kredit.
b. Satuan kredit untuk masing-masing kegiatan
pendidikan didasarkan atas banyaknya waktu yang
digunakan setiap minggunya untuk kegiatan
pendidikan tersebut.
c. Satuan kredit untuk setiap kegiatan tidak harus sama.
Pedoman Akademik Ma’had Aly Al Fi th rah 15
d. Kegiatan pendidikan yang disediakan terdiri atas
kegiatan wajib dan kegiatan pilihan. Kegiatan wajib
harus diikuti oleh seluruh Mahasantri, sedangkan
kegiatan pilihan disediakan untuk memenuhi beban
pendidikan wajib yang merupakan saluran minat,
bakat atau pengayaan, dan kemampuan masing-masing
Mahasantri dalam jenjang dan program studi tertentu.
e. Dalam batas-batas tertentu Mahasantri mendapatkan
kebebasan untuk menentukan:
(1) Jumlah satuan kredit yang diambil untuk setiap
semester.
(2) Jenis kegiatan yang diambil untuk setiap semester.
(3) Jangka waktu untuk menyelesaikan beban studi
yang diwajibkan.
3. Pelaksanaan Sistem Kredit Semester
Dalam melaksanakan sistem kredit Ma’had Aly AL
FITHRAH menggunakan sistem SKS:
a. Penawaran mata kuliah setiap semester diatur dan
dijadwalkan berdasarkan sebaran yang telah
ditentukan untuk 8 (delapan) semester dan atau dapat
ditempuh dalam waktu kurang dari 8 (delapan)
semester dan selama-lamanya 14 (empat belas)
semester.
Pedoman Akademik Ma’had Aly Al Fi th rah 16
b. Banyaknya satuan kredit yang diambil oleh
Mahasantri pada suatu semester ditentukan oleh hasil
studi (indek prestasi) dan besarnya kredit yang diambil
pada semester lalu.
c. Dalam kondisi tertentu jurusan diperkenankan
melaksanakan sistem paket.
4. Beban studi dan satuan kredit
Beban pendidikan yang telah diberikan pada
Mahasantri sebagai beban studi dan kepada dosen sebagai
beban mengajar digunkan ukuran yang dinyatakan dalam
satuan kredit. Ma’had Aly AL FITHRAH menganut
sistem semester dalam menetapkan waktu terkecil untuk
satuan program pendidikan, satuan kreditnya disebut
“Satuan Kredit Semester” atau SKS.
SKS ditetapkan untuk setiap kegiatan pendidikan,
misalnya kuliah kerja nyata, semester dan seterusnya.
Besar SKS untuk masing-masing kegiatan pendidikan
ditentukan oleh banyaknya waktu yang digunakan untuk
kegiatan tersebut.
Penetapan beban pendidikan dalam satu semester
didasarkan pada pertimbangan dua faktor, yaitu rata-rata
waktu kemampuan kerja sehari, dan kemampuan individu
Mahasantri yang bersangkutan.
Pedoman Akademik Ma’had Aly Al Fi th rah 17
Satuan kredit untuk masing-masing kegiatan
pendidikan dirinci sebagai berikut:
a. Satu SKS untuk kegiatan perkuliahan setara dengan :
1) 50 menit tatap muka terjadwal.
2) 60 menit kegiatan terstruktur.
3) 60 menit kegiatan mandiri.
b. Satuan SKS kegiatan praktikum setara dengan kerja
praktek selama (3) jam perminggu dalam satu
semester.
c. Satuan SKS kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
setara dengan dua ratus sepuluh (210) jam kerja
pengabdian di lapangan yang dikoordinir oleh prodi
dan lembaga yang berwenang, termasuk di dalam
mengikuti kuliah pembekalan dan penyusunan
program pembekalan. Tugas di lapangan selama
sebulan dinilai 4 SKS KKN yang dilaksanakn dalam
sebulan (30) hari. Setiap Mahasantri hrus
bekerja/mengadakan aktivitas selama 7 jam.
Syarat-syarat mengikuti KKN adalah:
1) Harus memprogramkan KKN dalam semester
pelaksanaan KKN
2) Tidak dalam keadaan cuti studi dan skorsing
Pedoman Akademik Ma’had Aly Al Fi th rah 18
3) Menempuh minimal 100 SKS dan dinyatakan
lulus
d. Satu SKS kegiatan penulisan skripsi setara dengan
Sembilan puluh (90) jam kerja penelitian termasuk
didalamnya konsultasi, penulisan, dan munaqosah
skripsi.
5. Perkuliahan semester pendek
a. Semester pendek (SP) dengan persyaratan sebagai
berikut:
1) Mahasantri semester VIII s.d XIV
2) Jumlah peserta minimal 3 (tiga) orang
3) Mata kuliah yang ditempuh dalam SP maksimal 10
SKS
4) Mata kuliah yang diambil dalam SP adalah mata
kuliah yang belum diprogram ataupun yang sudah
pernah diprogram tetapi belum lulus
5) Mahasantri tidak dalam cuti maupun skorsing
6) Nilai akhir semester pendek maksimal B
b. Ketentuan akademik pelaksanaan SP adalah:
1) Perkuliahan dilakukan sebanyak 14 kali tatap muka
(sesuai dengan ketentuan buku panduan akademik)
Pedoman Akademik Ma’had Aly Al Fi th rah 19
2) Setelah selesai pelaksanaan SP dosen melaporkan
pelaksanaan SP kepada kaprodi dan diketahui oleh
Pembantu Ketua I dan diteruskan kepada Ketua
3) Mahasantri semester pendek harus mengikuti kuliah
minimal 75% tatap muka
4) Perkuliahan SP meliputi yaitu :
a) Perkuliahan tatap muka
b) Praktikum (jika ada)
c) Tugas struktur
d) Tugas mandiri
e) UTS dan UAS
c. Ketentuan administrasi pelaksanaan SP adalah :
1) Mahasantri yang berhak mengikuti SP adalah
mereka yang telah mendaftar kepada jurusan /
program studi
2) Mengisi KRS semester pendek
3) Telah membayar di kantor administrasi sesuai yang
sudah ditentukan oleh sekolah tinggi
4) Ketentuan bisa SP ditetapkan melalui keputusan
ketua
d. Waktu pelaksanaan
1) Waktu pelaksanaan semester pendek pada bulan
Juli - Agustus
Pedoman Akademik Ma’had Aly Al Fi th rah 20
2) Pelaksanaan perkuliahan semester pendek pada hari
Senin sampai Sabtu
6. Kegiatan Pendidikan Non Kuliah
a. Program Praktikum Mahasantri
Kegiatan praktikum dimaksudkan untuk meningkatkan
kompetensi professional Mahasantri dalam rangka
menunjang tercapainya tujuan Ma’had Aly Al Fithrah
1) Jenis nilai kredit kegiatan praktikum meliputi :
a) Kuliah Kerja Praktikum (KKP) yaitu suatu
program pengajaran dalam bentuk simulasi
penerapan ilmu yang berkaitan dengan mata
kuliah yang dilakukan di laboratorium atau
lainnya. Nilai kredit KKP terkait dengan mata
kuliah yang memerlukan KKP.
b) Kuliah Kerja Lapangan (KKL) yaitu praktek
kerja sebagai penerapan suatu ilmu yang
berkaitan dengan mata kuliah keahlian khusus
yang dikembangkan oleh jurusan untuk
memperoleh pengalaman yang nyata di
lapangan. Nilai kredit KKL terkait dengan mata
kuliah yang memerlukan KKL.
c) Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) yaitu
rangkaian kegiatan untuk memperoleh informasi
Pedoman Akademik Ma’had Aly Al Fi th rah 21
dari pengalaman kerja mengenai penerapan
suatu yang dikembangkan oleh jurusan pada
instansi/lembaga tersebut.
d) Riset kolektif adalah penelitian yang
dilaksanakan secara bersama yang dilakukan
oleh Tim yang terdiri dari para Mahasantri di
bawah bimbingan dosen pembimbing. Sedang-
kan riset ini memiliki bobot 4 SKS
2) Lembaga pelaksanaan praktikum
a) Kuliah kerja praktek dan kuliah kerja lapangan
dilaksanakan oleh dosen mata kuliah yang
memerlukan KKP/KKL atas persetujuan Kepala
Prodi.
b) Praktek pengalaman lapangan dilaksanakan oleh
tim/panitia pelaksana yang dibentuk oleh ketua
dan dikoordinasikan oleh kajur yang menyeleng-
garakan PPL.
c) Dosen penyaji mata kuliah KKP/KKL dan
panitia pelaksana bertanggung jawab atas
terselenggaranya tugas masing-masing dan
segera memberikan laporan kepada ketua pada
akhir program.
Pedoman Akademik Ma’had Aly Al Fi th rah 22
7. Beban dan Program Studi
Beban studi adalah kewajiban Mahasantri yang
dilaksanakan dalam rangka menyelesaikan program
studinya sesuai dengan ketentuan akademik yang berlaku.
Beban studi tersebut terdiri dari berbagai
komponen kegiatan akademik, antara lain tatap muka
perkuliahan, seminar, praktikum, penelitian, Kuliah Kerja
Nyata, penulisan skripsi dan sebagainya. Masing-masing
komponen kegiatan akademik yang diakui sebagai beban
studi diberikan nilai atau bobot satuan kredit semester
(SKS)
Program pendidikan akademik Sarjana/S1
diselenggarakan selama-lamanya 14 semester dengan
beban studi 144 – 160 SKS.
8. Perencanaan studi
Pada prodi yang menggunakan pola paket baku,
Mahasantri membuat rencana studi sesuai mata kuliah
yang dipaketkan ditambah rencana perbaikan dengan
tidak melebihi 24 SKS.
Sedangkan pada jurusan yang menggunakanpola
paket semester, Mahasantri harus membuat rencana studi
dengan mengisi blanko program studi sesuai dengan
perolehan Indeks pada semester sebelumnya. Program
Pedoman Akademik Ma’had Aly Al Fi th rah 23
studi ini dapat diambil dari mata kuliah yang ditawarkan
sesuai dengan semester Mahasantri yang bersangkutan
dan dapat pula diambil dari mata kuliah yang ditawarkan
pada semester di bawahnya atau di atasnya.
Pengambilan mata kuliah semester di bawahnya
dapat dilakukan untuk memperbaiki nilai atau untuk
memprogram baru mata kuliah yang belum pernah
diprogram. Sedangkan pengambilan mata kuliah pada
semester di atasnya adalah untuk mencukupi jumlah nilai
SKS yang menjadi haknya apabila mata kuliah yang
ditawarkan pada semester tersebut tidak mencukupi.
Rencana studi ini harus dilaksanakan tepat pada waktu
yang telah ditentukan oleh prodi masing-masing.
Berdasarkan rencana studi ini prodi menentukan jumlah
kelas, dosen, dan absen Mahasantri.
9. Perencanaan studi sistem kredit semester
Jurusan yang menggunakan sistem kredit
semester, Mahasantri membuat rencana studi sesuai
dengan ketentuan yang telah ditetapkan sistem kredit
semester.
Jumlah SKS pemprograman mata kuliah
didasarkan pada indek prestasi Mahasantri pada suatu
semester sebelumnya. Untuk mengetahui beban studi
Pedoman Akademik Ma’had Aly Al Fi th rah 24
yang dapat diambil oleh setiap Mahasantri sesuai dengan
indeks prestasi yang diperoleh pada semester sebelumnya
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
TABEL PENETAPAN BESAR BEBAN STUDI
SEMESTER YANG AKAN DIPROGRAM
IPS yg
Lalu
SKS smt
yg lalu
<1,50 1,50 -
2,00
2,01 -
2,50
2,51 -
3,00
3,01 -
3,50
3,51-
4,00
BEBAN STUDI SEMESTER YANG AKAN
DITEMPUH
23 – 24 D D C B A A
21 – 22 D D C C B A
19 – 20 E D D C B B
17 – 18 E E D D C B
15 – 16 F E E D C C
13 – 14 F F F E D C
11 – 12 F F F F E D
< 11 F F F F E D
Keterangan :
1. Beban studi 144 SKS : A = 22 B = 20 C = 18 D = 16 E =
14 F = 12
2. Beban studi > 146 SKS : A = 24 B = 22 C = 20 D = 18 E =
16 F = 14
C. Perkuliahan dan Perwalian Studi
Agar proses belajar mengajar dapat berlangsung
dengan efisien dan efektif Mahasantri diharuskan
memperhatikan ketertiban umum penyelenggaraan
perkuliahan sebagai berikut:
Pedoman Akademik Ma’had Aly Al Fi th rah 25
1. Tata tertib perkuliahan
a. Bagi Mahasantri
1) Mahasantri wajib mengikuti perkuliahan, praktikum
dan kegiatan akademik lainnya yang ditetapkan
jurusan dan tugas–tugas yang diberikan sehubungan
dengan kegiatan akademik tersebut dalam waktu
yang sudah ditentukan.
2) Kegiatan kuliah dan kegiatan akademik hanya
diizinkan bagi Mahasantri yang telah melakukan
registrasi/herregistrasi, memprogram studinya dan
telah dicatat dalam daftar kelas tetap (DKT) pada
mata kuliah/kegiatan yang diprogram, Mahasantri
yang telah melakukan regristasi/herregistrasi tetapi
tidak memprogram studinya maka yang
bersangkutan tidak dicatat dalam DKT.
3) Setiap Mahasantri yang hadir dalam suatu kegiatan
akademik wajib menandatangani daftar hadir.
Mahasantri yang tidak hadir dalam suatu kegiatan
akademik wajib menyampaikan surat keterangan
tentang alasan ketidakhadiran.
4) Setiap Mahasantri wajib mengikuti tatap muka
perkuliahan sedikitnya 75% dari penyelenggaraan
setiap mata kuliah. Mereka yang kurang dari
Pedoman Akademik Ma’had Aly Al Fi th rah 26
ketentuan tersebut tidak diperkenankan mengikuti
Ujian Akhir Semester (UAS).
b. Bagi Dosen :
1) Setiap dosen penyaji mata kuliah harus membuat
satuan acara perkuliahan sesuai dengan silabi
masing-masing mata kuliah yang telah
ditentukan dan berlaku untuk satu semester.
2) Kegiatan pendidikan berupa perkuliahan. Kuliah
efektif atau setara dengan 14 kali tatap muka.
Kekurangan waktu kuliah efektif harus dipenuhi
oleh dosen yang bersangkutan di luar jadwal
yang ditetapkan oleh jurusan dengan
sepengetahuan Ketua Jurusan.
3) Dosen yang tidak mencapai target tatap muka,
mata kuliah dosen tersebut baru boleh diujikan
setelah dipenuhi targetnya dengan pemadatan
perkuliahan.
2. Kegiatan perwalian studi
a. Wali studi
Wali studi adalah dosen tetap yang ditunjuk
oleh ketua dan bertanggung jawab untuk
membimbing beberapa orang Mahasantri semenjak ia
masuk perguruan tinggi sampai lulus.
Pedoman Akademik Ma’had Aly Al Fi th rah 27
b. Tujuan perwalian
1) Membantu Mahasantri dalam menyesuaikan diri
dalam berfikir, bersikap, dan bertindak sesuai
dengan kehidupan kampus.
2) Membantu Mahasantri dalam melaksanakan cara–
cara belajar di perguruan tinggi yang efektif dan
efisien.
3) Membantu Mahasantri dalam mengatasi kesulitan
dan hambatan yang berhubungan dengan studinya.
4) Membantu Mahasantri dalam memahami dan
menghayati tradisi sikap ilmiah di perguruan tinggi
5) Membantu Mahasantri dalam menentukan pilihan
dan berbagai alternatif dalam memecahkan suatu
atau beberapa masalah yang dapat menghambat
program studinya.
c. Tata tertib perwalian
1) Setiap dosen wali wajib membimbing sejumlah
Mahasantri di bawah wewenangnya dalam bidang
akademik secara preventif, korektif, dan persuasif,
baik secara perorangan maupun berkelompok.
2) Apabila ada masalah akademik atau non akademik
yang tidak dapat diatasi, wali studi wajib
mengkonsultasikan kepada Kepala Prodi dan
Pedoman Akademik Ma’had Aly Al Fi th rah 28
ketua/pembantu ketua yang membidangi masalah
tersebut.
3) Wali studi wajib mengadakan pertemuan
konsultatif dengan Mahasantri yang dibimbingnya
secara periodik dan terjadwal.
4) Setiap akhir semester wali studi menyampaikan
laporan tertulis mengenai hasil kerja perwalian
kepada ketua lewat ketua jurusan, untuk diterbitkan
surat keterangan ketua sebagai bahan penilaian
beban tugas tenaga edukatif.
5) Wali studi bertanggung jawab atas kelancaran
kegiatan perwalian dan tidak dibenarkan
mengalihkan tanggung jawab kepada pihak lain
dalam melaksanakan tugasnya.
D. Penulisan skripsi
1. Tujuan penulisan skripsi
Penulisan skripsi bertujuan untuk mengevaluasi
kemampuan Mahasantri dalam memecahkan problema
melalui metode ilmiah.
2. Syarat penulisan skripsi
Skripsi sebagai salah satu persyaratan penyelesaian
jenjang studi strata satu (S1) dilaksanakan dengan
Pedoman Akademik Ma’had Aly Al Fi th rah 29
ketentuan–ketentuan sebagai berikut:
a. Telah memperoleh sekurang-kurangnya 120 SKS dan
telah mengikuti kuliah metode riset dan atau telah
mengikuti riset kolektif.
b. Judul dan permasalahan skripsi harus disetujui Kepala
Prodi
c. Skripsi harus disusun berdasarkan hasil penelitian
individual dan dibimbing oleh sedikitnya seorang
dosen pembimbing yang memenuhi persyaratan
akademik.
d. Bagian isi skripsi, sekurang-kurangnya terdiri dari :
1) Enam puluh (60) halaman , berbahasa Indonesia
2) Lima puluh (50) halaman, berbahasa arab/
inggris.
e. Skripsi dibuat sedikitnya 4 (empat) eksemplar dan
setelah disahkan oleh tim penguji skripsi, dijilid
dengan baik kemudian diserahkan 1 eksemplar kepada
jurusan dan 1 eksemplar kepada perpustakaan beserta
softcopy, 1 eksemplar untuk pembimbing selambat-
lambatnya satu bulan setelah ujian skripsi.
f. Warna kulit / sampul skripsi disesuaikan dengan warna
dasar bendera jurusan masing – masing.
Pedoman Akademik Ma’had Aly Al Fi th rah 30
3. Diwajibkan untuk seminar proposal bagi Mahasantri yang
akan mengurus skripsi.
4. Bimbingan skripsi
a. Pembimbingan skripsi yang ditetapkan ketua
sekurang-kurangnya memiliki jabatan fungsional
Lektor atau asisten ahli yang berijazah S2.
b. Pembimbing skripsi bertugas memberikan
bimbingan tentang relevansi materi dan teknis
serta metode penulisan skripsi sesuai dengan
judul yang telah di setujui oleh Kepala Prodi.
E. Sistem Evaluasi Hasil Belajar
1. Tujuan evaluasi
a. Untuk menilai dan mengukur proses belajar mengajar
dan program pendidikan.
b. Untuk mengetahui keberhasilan proses belajar
mengajar program pendidikan.
c. Untuk menentukan nilai yang diperoleh pada setiap
mata kuliah yang diprogram dan menetapkan
nilai/predikat indeks prestasi semester (IPS) dan
indeks prestasi kumulatif (IPK)
2. Pelaksanaan evaluasi
Pedoman Akademik Ma’had Aly Al Fi th rah 31
Evaluasi keberhasilan belajar Mahasantri dilaksanakan
dengan cara menyelenggarakan ujian tulis, lisan, atau
gabungan dari keduanya dengan rincian.
a. Ujian tengah semester (UTS), dilaksanakan setelah
perkuliahan dilaksanakan minimal 50% dari target
perkuliahan dalam satu semester. Bobot nilai UTS
sebesar 20% dari nilai mata kuliah dalam satu
semester.
b. Ujian akhir semester (UAS), dilaksanakan setelah
dosen menyajikan mata kuliah minimal 12 tatap
muka dalam satu semester. Bobot nilai UAS 30%
dari nilai mata kuliah dalam satu semester.
c. Resitasi tugas dengan ketentuan: Pelaksanaan resitasi
diserahkan kepada dosen mata kuliah yang
bersangkutan sekaligus penilaiannya, sebagai
kegiatan terstruktural mandiri. Bobot nilai resitasi
30% nilai mata kuliah dalam satu semester.
d. Performance, penilaian terhadap tingkat partisipasi
dan kinerja Mahasantri dalam proses pembelajaran
(termasuk keaktifan dikelas, kehadiran dan diskusi).
Bobot nilai performance 20%.
3. Ujian susulan
Ujian susulan adalah ujian yang dilaksanakan tersendiri
Pedoman Akademik Ma’had Aly Al Fi th rah 32
di luar ujian resmi karena alasan tertentu. Pelaksanaan
dan penanggung jawab ujian tersebut adalah pimpinan
prodi dan blanko ujian susulan disiapkan oleh bagian
akademik dan keMahasantrian, dengan ketentuan:
a. Ujian susulan dapat dilayani setelah Mahasantri
mengajukan permohonan tertulis kepada Kepala
Prodi.
b. Kepala Prodi berhak menyetujui atau menolak
permohonan yang dimaksud.
4. Ujian skripsi
Ujian skripsi dilaksanakan dengan syarat:
a) Lulus semua mata kuliah
b) Telah memperoleh nilai minimal 60 SKS
5. Indeks prestasi semester (IPS) dan Indeks Prestasi
Komulatif (IPK)
Penilaian terhadap keberhasilan belajar
Mahasantri yang dilakukan pada akhir semester,
meliputi jumlah hadir tatap muka setiap penyajian mata
kuliah dan kemampuan penguasaan seluruh mata kuliah
yang diprogram pada semester yang sedang ber-
langsung.
IPS adalah satuan nilai yang didapatkan total
perkuliahan nilai satuan kredit dengan rata-rata nilai
Pedoman Akademik Ma’had Aly Al Fi th rah 33
mata kuliah yang diperoleh dalam satu semester, dibagi
dengan total satuan kredit mata kuliah dalam satu
semester.
IPK merupakan nilai rata-rata yang didapat dari
satuan kredit total hasil suatu kredit mata kuliah
(kumulatif).
Evaluasi belajar akhir studi dapat dilaksanakan
dengan ketentuan apabila:
a. Telah menyelesaikan beban studi sekurang-
kurangnya 144 SKS
b. IPK akhir studi sedikitnya harus memperoleh nilai
2.51 (cukup)
c. Nilai IPK atau IPS harus ditulis apa adanya, tidak
dibulatkan. Indeks prestasi dan predikat kelulusan
ditetapkan sebagai berikut :
No Indeks
Prestasi
Predikat
1 3.76 – 4.00 Cumlaude
2 3.51 – 3.75 Sangat memuaskan
3 3.01 – 3.50 Memuaskan
4 2.51 – 3.00 Cukup
5 2.00 – 2.50 Kurang
6 0.00 – 1.99 Tidak lulus
Pedoman Akademik Ma’had Aly Al Fi th rah 34
Rumus untuk menghitung IPS dan IPK pada
dasarnya dalah sama yaitu:
Cara menghitung IPS atau IPK :
Terlebih dulu masing-masing bobot SKS setiap mata
kuliah dikalikan dengan nilai mata kuliah yang
diperoleh, kemudian bobot SKS semua mata kuliah
(dalam satu semester atau dalam satu mata program
studi) dijumlahkan, demikian pula semua SKSn mata
kuliahnya. Dengan demikian telah diperoleh total SKS
dan total SKSn-nya.
Contoh: Dalam semester ketiga, Mahasantri A
menyelesaikan beban studi sebanyak 20 SKS, dengan
memperoleh total (SKSn) sebanyak 67, maka IPS-nya
adalah:
6. Sanksi studi
a. Mahasantri yang pada akhir semester II tidak berhasil
menyelesaikan beban studi sedikitnya 20 SKS, harus
diberi peringatan dan pengarahan peningkatan
prestasi oleh wali studinya.
Pedoman Akademik Ma’had Aly Al Fi th rah 35
b. Apabila pada akhir semester III Mahasantri tidak
berhasil menyelesaikan beban sedikitnya 30 SKS,
harus diberi peringatan keras secara tertulis yang
tindasan suratnya disampaikan kepada wali studi dan
wali Mahasantri.
c. Apabila pada semester IV belum memenuhi 40 SKS,
maka Mahasantri yang bersangkutan akan dikenakan
sanksi pemutusan studi.
F. Sistem Penilaian
1. Nilai Mata kuliah Akhir Semester.
Nilai mata kuliah akhir semester adalah perpaduan antara
UTS, tugas, UAS dan performance, dengan komposisi
20%, 30%, 30% dan 20% sesuai dengan besar kecilnya
nilai kredit setiap mata kuliah. Nilai mata kuliah akhir
semester diberikan dengan ketentuan:
a. Nilai mata kuliah akhir semester dinyatakan dengan
angka yang mempunyai status tertentu, sebagaimana
tabel berikut :
Angka
Huruf Keterangan Interval
Skor
Interval
Skor
91 - 100 3,76-4,00 A+ Lulus
86 - 90 3,51-3,75 A Lulus
Pedoman Akademik Ma’had Aly Al Fi th rah 36
81 - 85 3,26-3,50 -A Lulus
76 - 80 3,01-3,25 B+ Lulus
71 - 75 2,76-3,00 B Lulus
66 - 70 2,51-2,75 B- Lulus
61 - 65 2,26-2,50 C+ Lulus
56 - 60 2,01-2,25 C Lulus
51 - 55 1,76-2,00 C- Tidak Lulus
< 50 < 1,75 D Tidak Lulus
b. Nilai huruf C- dan D pada mata kuliah akhir semester
harus diulang dengan memprogram kembali pada
semester berikutnya.
c. Nilai huruf C dan C+ boleh diperbaiki dengan ketentuan
harus diprogram ulang dan nilai huruf semula
dinyatakan hangus/gugur.
d. Rumus menghitung nilai mata kuliah (NMK) akhir
semester:
NMK=(NUTSX20)+(NTX 30)+(NUASX30)+(NPX20)
100
Keterangan:
NMK : Nilai Mata Kuliah
NUTS : Nilai Ujian Tengah Semester
NT : Nilai Tugas
NUAS : Nilai Ujian Akhir Semester
NP : Nilai Performance
Pedoman Akademik Ma’had Aly Al Fi th rah 37
Cara menghitung NMK:
Misalnya untuk mata kuliah Pendidikan kewarganegaraan
: hasil Ujian tengah semester diperoleh nilai 2,50, tugas
nilainya 3,00 dan hasil ujian akhir semester nilainya 2,50,
nilai performance 2,50, maka NMK-nya adalah :
e. NMK biasa dihitung apabila terdiri dari empat
komponen SKS yaitu UTS, tugas, UAS dan
performance. Apabila salah satu kosong berarti nilai
akhir tidak bias doperoleh, karena ada salah satu
komponen belum terpenuhi kecuali salah satunya nol,
bukan kosong.
f. Nilai akhir bagi Mahasantri ditulis nilai bulat ditambah
2 angka dibelakang koma (,). Contoh: 3,21dst.
2. Nilai Akhir Kuliah Kerja Nyata
Penilaian kegiatan tersebut di atas secara rinci
meliputi 3 aspek yang terbagi menjadi beberapa sub
aspek penilaian:
a. Aspek kepribadian, meliputi :
Pedoman Akademik Ma’had Aly Al Fi th rah 38
1) Akhlaq, berbobot : 1
2) Sikap, berbobot : 1
b. Aspek dasar, meliputi :
1) Identifikasi masalah, berbobot : 1
2) Penyusunan program kerja, berbobot: 1
3) Pelaksanaan program kerja, berbobot: 1
c. Aspek pokok, meliputi :
1) Penguasaan materi pembekalan, berbobot: 1/2
2) Minat dan kesungguhan, berbobot : 1/2
3) Pendekatan sosial, berbobot: 1/2
4) Kepemimpinan, berbobot : 1/2
3. Nilai Akhir Skripsi
Penilaian akhir skripsi diberikan setelah Mahasantri
berhasil dalam ujian/munaqosah skripsinya. Ujian skripsi
dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Naskah skripsi harus disampaikan tim penguji
selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum
pelaksanaan ujian skripsi.
b. Penilaian skripsi meliputi 4 hal, yaitu :
1) Metode dan teknik penulisan = 25 %
2) Kemampuan berbahasa = 25%
3) Materi skripsi = 25%
4) Kemampuan mempertahankan= 25%
Pedoman Akademik Ma’had Aly Al Fi th rah 39
c. Pembimbing yang bertindak sebagai ketua ujian
skripsi memberikan nilai dengan mempertimbangkan
aktivitas Mahasantri dalam melakukan bimbingan.
d. Mahasantri dinyatakan lulus ujian skripsi apabila
mereka mendapatkan Nilai Akhir Skripsi (NAS)
serendah-rendahnya 2,01 (cukup). Adapun rumus
menghitung NAS adalah sebagai berikut :
Keterangan :
NAS : Nilai Akhir Skripsi
NPb : Nilai Pembimbing
NPu1 : Nilai Penguji I
NPu2 : Nilai Penguji II
Pu : Jumlah penguji
Pb : Jumlah pembimbing
Cara menghitung NAS berstatus sama dengan mata
kuliah lainnya, misalnya sebuah skripsi yang
penulisannya dibimbing oleh seorang dosen
pembimbing dan dalam munaqosyah diuji 3 orang
dosen penguji, pembimbing member nilai 3,00 dan
penguji 1 memberi nilai 2,80, penguji 2 memberi nilai
2,70, maka Ninlai NAS nya adalah :
Pedoman Akademik Ma’had Aly Al Fi th rah 40
G. Yudisium, Ijazah, Transkip, Wisuda, dan Gelar
1. Yudisium
Yudisium adalah status kelulusan Mahasantri dari suatu
jenjang pendidikan. Yudisium dilaksanakan satu kali
setiap semester dan ditetapkan dengan SK Kepala Prodi.
Penetapan itu, dilakukan pada saat Mahasantri telah
menyelesaikan beban kewajiban studi minimal 144 SKS,
termasuk telah menyelesaikan ujian skripsi. Yudisium
dinyatakan dengan suatu predikat yang didasarkan pada
Indeks Prestasi Komulatif (IPK) yang dicapai Mahasantri.
2. Ijazah
Ijazah adalah surat ketetapan yang diberikan kepada
lulusan MA’HAD ALY Al Fithrah sesuai dengan
jenjenag pendidikan yang ditempuh. Ijazah MA’HAD
ALY Al Fithrah didasarkan pada peraturan yang telah
ditetapkan oleh Kementrian Agama RI.
a. Pembuatan Ijazah
1) Permohonan blanko ijazah di bagian Adminstrasi
Akademik dengan melampirkan SK yudisium.
2) Ijazah ditulus oleh bagian Akademik.
Pedoman Akademik Ma’had Aly Al Fi th rah 41
3) Ijazah ditandatangani oleh Mudir atau Na’ib Mudir.
b. Jenis Ijazah MA’HAD ALY Al Fithrah adalah ijazah
Sarjana/S-1.
3. Transkip Nilai
Transkip nilai adalah bagian yang tak terpisahkan dengan
ijazah MA’HAD ALY Al Fithrah dengan ciri-ciri berikut:
a. Berisi data Mahasantri, Jurusan, IPK, Judul Skripsi,
jumlah SKS, dan nilai mata kuliah yang dicapai
Mahasantri.
b. Transkip dibuat oleh prodi dan ditandatangani oleh
Mudir dan Naib Mudir.
4. Wisuda
Wisuda adalah upacara akademik yang wajib diikuti
lulusan MA’HAD ALY Al Fithrah dan dilaksanakan satu
kali dalam satu tahun.
Syarat mengikuti wisuda adalah :
a. Telah dinyatakan lulus oleh prodi yang tertuang dalam
SK Yudisium.
b. Telah memenuhi persyaratan administrasi dan
keuangan yang ditetapkan oleh Mudir.
c. Mempersiapkan busana akademik/toga upacara wisuda
sesuai ketentuan.
Pedoman Akademik Ma’had Aly Al Fi th rah 42
d. Pelaksanaan upacara wisuda diselenggarakan dalam
forum rapat senat terbuka MA’HAD ALY Al Fithrah.
5. Penyebutan gelar kesarjanaan
Gelar diberikan kepada seseorang setelah menyelesaikan
pendidikan sesuai program masing-masing prodi setelah
yang bersangkutan mengikuti prosesi wisuda dan telah
menyelesaikan administrasi akademik serta kewajiban
lainnya.
I. Ikrar Setia Lulusan MA’HAD ALY AL FITHRAH
IKRAR SETIA LULUSAN MA’HAD ALY AL FITHRAH SURABAYA
- BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM
- ASYHADU ALLAILAHA ILLALLAH WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAN RASULULLAH
- KAMI LULUSAN MA’HAD ALY AL FITHRAH SURABAYA BERIKRAR : 1. BERTAQWA KEPADA ALLAH SWT. 2. MENGABDI KEPADA AGAMA
MASYARAKAT, NUSA, DAN BANGSA 3. SENANTIASA MENUNTUT ILMU
PENGETAHUAN UNTUK MENGEMBANGKAN PROFESIONALISME DAN KEILMUAN.
4. SENANTIASA MEMELIHARA HUBUNGAN KEKELUARGAAN DAN MENJUNJUNG
TINGGI NAMA BAIK ALMAMATER
Pedoman Akademik Ma’had Aly Al Fi th rah 43
BAB III
ADMINISTRASI AKADEMIK
A. Registrasi dan Herregistrasi
a. Registrasi
Mahasantri baru yang berhak registrasi:
1. Mahasantri yang dinyatakan lulus dalam Placement
test.
2. Setiap Mahasantri wajib melakukan registrasi dengan
membayar SPP sesuai dengan rincian biaya dan waktu
yang sudah ditentukan dengan menunjukkan kartu
pendaftaran.
b. Herregistrasi
Mahasantri yang berhak herregistrasi adalah:
1. Mahasantri yang aktif kuliah
2. Mahasantri yang tidak memiliki tunggakan SPP pada
semester berikutnya.
3. Mahasantri yang akan aktif studi, setelah yang ber-
sangkutan melakukan cuti pada semester sebelumnya.
4. Mahasantri tersebut wajib melakukan herregistrasi
dengan membayar SPP, sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
Pedoman Akademik Ma’had Aly Al Fi th rah 44
ALUR / PROSEDUR PENDAFTARAN
SELEKSI PENERIMAAN MAHASANTRI BARU
MA’HAD ALY AL FITHRAH SURABAYA
membayar
biaya pendaftaran
mengambil formulir
dengan menunjukkan
kwitansi pembayaran
B. Kartu Tanda Mahasantri (KTM) dan nomor Induk
Mahasantri (NIM)
1. Kartu Tanda Mahasantri (KTM)
KTM wajib dimiliki oleh setiap Mahasantri selama aktif
studi. KTM berlaku selama 14 semester. Dalam KTM
termuat nama NIM, Jurusan/Prodi, Foto Mahasantri,
Ketentuan Umum, Barcode (Kode NIM Mahasantri),
tanda tangan ketua yang disahkan dengan stempel
MA’HAD ALY Al Fithrah.
2. Nomor Induk Mahasantri (NIM) terdiri dari 12 (dua
CALON MAHASANTRI BAKU
TEMPAT PENDAFTARAN/SEKRETARIAT SPMB
CALON MAHASANTRI
Pedoman Akademik Ma’had Aly Al Fi th rah 45
belas) digit yang mengandung unsur-unsur sebagai
berikut :
a. Digit pertama sampai empat adalah kode masuk
MA’HAD ALY yaitu kode tahun angkatan yang
dimaksud kode tahun angkatan adalah tahun dimana
Mahasantri pertama kali masuk dan registrasi sebagai
Mahasantri baru
b. Digit lima sampai tujuh adalah kode PTAIS;
MA’HAD ALY AL-FITHRAH
c. Digit delapan dan sembilan adalah kode Program studi
d. Digit sepuluh sampai dua belas adalah nomor urut
registrasi
2 0 0 8 1 2 1 1 0 0 0 1
= Nomor kode masuk MA’HAD ALY Al Fithrah
= Nomor kode PTAIS, MA’HAD ALY Al Fithrah
= Nomor kode jurusan
= Nomor urut regestrasi
Pedoman Akademik Ma’had Aly Al Fi th rah 46
BAB IV
KURIKULUM
NO KELOMPOK
MATA KULIAH MATA KULIAH SKS
1
MATA
KULIAH
ASA<SIYAH
(DASAR)
1. Ulu>m al-Qur’a>n 1 2
2. Ulu>m al-Qur’a>n 2 2
3. Ulu>m al-Hadith 1 2
4. Ulu>m al-Hadith 2 2
5. Bahasa Arab 2
6. Bahasa Inggris 2
7. Basaha Indonesia 2
8. Ilmu Balaghah 2
9. Ilmu Mantiq 2
10. Ilmu Kalam 2
11. Filsafat Ilmu 2
12. Fiqh 1 2
13. Fiqh 2 2
14. Fiqh 3 2
15. Pancasila&
Kewarganegaraan 2
JUMLAH 30
2
MATA KULIAH
USHU<LIYAH
(POKOK)
TASAWUF
1. Pengantar Ilmu Tasawuf 2
2. Qawa>id Tasawuf 2
3. Mus}t}alah Tasawuf 2
4. T{abaqa>t S{u>fiyah 2
5. Filsafat Tasawuf 2
6. Tasawuf Sosial 2
7. Tasawuf Nusantara 2
8. Tafsir Sufi 2
9. Hadith Sufi 2
10. Tasawuf Muqa>ran 2
11. Metode Penelitian
Tasawuf 2
12. Studi Teks Ihya’
Ulu>middin 1 2
13. Studi Teks Ihya’ 2
Pedoman Akademik Ma’had Aly Al Fi th rah 47
Ulu>middin 2
14. Studi Teks Ihya’
Ulu>middin 3 2
15. Studi Teks Risa>lah al-
Qushairiyyah 1 2
16. Studi Teks Risa>lah al-
Qushairiyyah 2 2
17. Studi Teks Sira>j al-
T{a>libi>n 1 2
18. Studi Teks Sira>j al-
T{a>libi>n 2 2
19. Studi Teks al-Hikam Ibn
At}a>illah 1 2
20. Studi Teks al-Hikam Ibn
At}a>illah 2 2
21.
Studi Teks al-Luma’ Fi>
Ta>ri>kh al-Tasawwuf al-
Isla>mi> 1
2
22.
Studi Teks al-Luma’ Fi>
Ta>ri>kh al-Tasawwuf al-
Isla>mi> 2
2
JUMLAH 44
TARI<QAH
1. Pengantar Ilmu Sejarah
T{ari>qah 2
2. T{ari>qah-T{ari>qah
Mu’tabarah 2
3. T{ari>qah al-Q<adiriyah Wa
al-Naqshabandiyah
(TQN)
2
4. Ke-Al-Khidmahan 2
5. Studi Teks al-Anwa>r al-
Qudsiyyah Fi> Ma’rifat
Qawa>id al-S{u>fiyah 1
2
6. Studi Teks al-Anwa>r al-
Qudsiyyah Fi> Ma’rifat
Qawa>id al-S{u>fiyah 2
2
7. Studi Teks Kifa>yat al-
Atqiya>’ wa Sala>lim al-
Fud}ala>’ ‘Ala> H{ada>yat al-
2
Pedoman Akademik Ma’had Aly Al Fi th rah 48
Adhkiya>’ 1
8. Studi Teks Kifa>yat al-
Atqiya>’ wa Sala>lim al-
Fud}ala>’ ‘Ala> H{ada>yat al-
Adhkiya>’ 2
2
9. Studi Teks al-Nuqt}ah Fi>
Tahqi>q al-Ra>bit}ah 2
10. Studi Teks al-
Muntakhaba>t Fi> Ra>bit}ah
al-Qalbiyah Wa S{ilah al-
Ru>hiyyah 1
2
11. Studi Teks al-
Muntakhaba>t Fi> Ra>bit}ah
al-Qalbiyah Wa S{ilah al-
Ru>hiyyah 2
2
12. Studi Teks al-
Muntakhaba>t Fi> Ra>bit}ah
al-Qalbiyah Wa S{ilah al-
Ru>hiyyah 3
2
13. Studi Teks al-
Muntakhaba>t Fi> Ra>bit}ah
al-Qalbiyah Wa S{ilah al-
Ru>hiyyah 4
2
JUMLAH 26
3
MATA
KULIAH
MUSA<IDAH
(PENDUKUN
G)
1. Ahka>m al-Qur’a>n 1 2
2. Ahka>m al-Qur’a>n 2 2
3. Ahka>m al-Hadits 1 2
4. Ahka>m al-Hadits 2 2
5. Fiqih Mawarith 1 2
6. Fiqih Mawarith 2 2
7. Fiqh Muqa>ran 1 2
8. Fiqh Muqa>ran 2 2
9. Kajian Teks Hikmah al-
Tashri>’ wa Falsafatuhu> 2
10. Studi Teks al-Insan> al-
Ka>mil 1 2
Pedoman Akademik Ma’had Aly Al Fi th rah 49
11. Studi Teks al-Insan> al-
Ka>mil 2 2
12. Studi Teks Mafa>him
Yajib an-Tus}ah-hah 1 2
13. Studi Teks Mafa>him
Yajib an-Tus}ah-hah 2 2
14. Ushu>l Fiqh 1 2
15. Ushu>l Fiqh 2 2
16. Qawa>id Fiqh 1 2
17. Qawa>id Fiqh 2 2
JUMLAH 36
4
PILIHAN WAJIB
1 (pendidik)
1. Ilmu pendidikan Islam 2
2. Perencanaan dan desain
pembelajaran PAI 3
3. Modul dan strategi
pembelajaran PAI 3
4. Evaluasi pembelajaran
Agama Islam 2
5. Psikologi belajar 2
6. Pengembangan
kurikulum PAI 2
7. Pengelolaan kelas 2
JUMLAH 16
PILIHAN WAJIB
2 (juru dakwah)
1. Ilmu komunikasi 3
2. Ilmu dakwah 3
3. Teknik khit}a>bah 2
4. Psikologi dakwah 2
5. Etika dakwah 2
6. Media komunikasi 2
7. Praktik dakwah 2
JUMLAH 16
5 TUGAS AKHIR
1. SKRIPSI 6
2. KKN 4
JUMLAH 10
JUMLAH TOTAL 160
Pedoman Akademik Ma’had Aly Al Fi th rah 50
E. SEBARAN MATA KULIAH
NO NO.
MK MATA KULIAH SKS
SE
ME
ST
ER
I
1. Ulu>m al-Qur’a>n 1 2
2. Ulu>m al-Hadith 1 2
3. Ahka>m al-Qur’a>n 1 2
4. Ahka>m al-Hadits 1 2
5. Bahasa Arab 2
6. Bahasa Inggris 2
7. Basaha Indonesia 2
8. Ilmu Balaghah 2
9. Ilmu Mantiq 2
10. Ilmu Kalam 2
11. Fiqh 1 2
12. Pancasila& Kewarganegaraan 2
TOTAL 24
NO NO. MK MATA KULIAH SKS
SE
ME
ST
ER
II
1. Ulu>m al-Qur’a>n 2 2
2. Ulu>m al-Hadith 2 2
3. Ahka>m al-Qur’a>n 2 2
4. Ahka>m al-Hadits 2 2
5. Fiqih 2 2
6. Pengantar Ilmu Tasawuf 2
7. Ilmu pendidikan Islam / Ilmu
komunikasi 2
8. Tafsir Sufi 2
9. Hadith Sufi 2
10. Ushu>l Fiqh 1 2
11. Qawa>id Fiqh 1 2
12. Pengantar Ilmu Sejarah T{ari>qah 2
TOTAL 24
NO NO. MK MATA KULIAH SKS
SE
ME
S
TE
R I
II
1. Fiqh 3 2
2. Qawa>id Tasawuf 2
3. Mus}t}alah Tasawuf 2
Pedoman Akademik Ma’had Aly Al Fi th rah 51
4. Ushu>l Fiqh 2 2
5. Qawa>id Fiqh 2 2
6. Psikologi belajar / Ilmu dakwah 2
7. Filsafat Ilmu 2
8. Fiqih Mawarith 1 2
9. Fiqh Muqa>ran 1 2
10.
Studi Teks al-Muntakhaba>t Fi>
Ra>bit}ah al-Qalbiyah Wa S{ilah al-
Ru>hiyyah 1
2
11. Tasawuf Nusantara 2
12. T{ari>qah-T{ari>qah Mu’tabarah 2
TOTAL 24
NO NO. MK MATA KULIAH SKS
SE
ME
ST
ER
IV
1. Filsafat Tasawuf 2
2. Studi Teks Mafa>him Yajib an-Tus}ah-
hah 1 2
3.
Studi Teks al-Muntakhaba>t Fi>
Ra>bit}ah al-Qalbiyah Wa S{ilah al-
Ru>hiyyah 2
2
4. Studi Teks Ihya’ Ulu>middin 1 2
5. Fiqih Mawarith 2 2
6. Fiqh Muqa>ran 2 2
7. Perencanaan dan desain pembelajaran
PAI / Teknik khit}a>bah 3
8. Modul dan strategi pembelajaran PAI
/ Psikologi dakwah 3
9. T{ari>qah al-Q<adiriyah Wa al-
Naqshabandiyah (TQN) 2
10. Studi Teks Risa>lah al-Qushairiyyah 1 2
11. Studi Teks al-Insan> al-Ka>mil 1 2
TOTAL 24
NO NO. MK MATA KULIAH SKS
SE
ME
S
TE
RV
1.
Studi Teks Kifa>yat al-Atqiya>’ wa
Sala>lim al-Fud}ala>’ ‘Ala> H{ada>yat al-
Adhkiya>’ 1
2
Pedoman Akademik Ma’had Aly Al Fi th rah 52
2. Studi Teks al-Insan> al-Ka>mil 2 2
3. Studi Teks Mafa>him Yajib an-Tus}ah-
hah 2 2
4. Evaluasi pembelajaran Agama Islam /
Etika dakwah 2
5. Pengembangan kurikulum PAI /
Media komunikasi 2
6.
Studi Teks al-Muntakhaba>t Fi>
Ra>bit}ah al-Qalbiyah Wa S{ilah al-
Ru>hiyyah 3
2
7. Studi Teks Ihya’ Ulu>middin 2 2
8. Studi Teks Sira>j al-T{a>libi>n 1 2
9. Studi Teks Risa>lah al-Qushairiyyah2 2
10. Studi Teks al-Hikam Ibn At}a>illah 1 2
11. Studi Teks al-Luma’ Fi> Ta>ri>kh al-
Tasawwuf al-Isla>mi> 1 2
12. Studi Teks al-Anwa>r al-Qudsiyyah Fi>
Ma’rifat Qawa>id al-S{u>fiyah 1 2
TOTAL 24
NO NO. MK MATA KULIAH SKS
SE
ME
ST
ER
VI
1.
Studi Teks al-Muntakhaba>t Fi>
Ra>bit}ah al-Qalbiyah Wa S{ilah al-
Ru>hiyyah 4
2
2. Studi Teks Ihya’ Ulu>middin 3 2
3. Studi Teks Sira>j al-T{a>libi>n 2 2
4. Studi Teks al-Hikam Ibn At}a>illah 2 2
5. Studi Teks al-Luma’ Fi> Ta>ri>kh al-
Tasawwuf al-Isla>mi> 2 2
6.
Studi Teks Kifa>yat al-Atqiya>’ wa
Sala>lim al-Fud}ala>’ ‘Ala> H{ada>yat al-
Adhkiya>’ 1
2
7. Studi Teks al-Anwa>r al-Qudsiyyah Fi>
Ma’rifat Qawa>id al-S{u>fiyah 2 2
8. Tasawuf Muqa>ran 2
9. T{abaqa>t S{u>fiyah 2
10. Studi Teks Kifa>yat al-Atqiya>’ wa
Sala>lim al-Fud}ala>’ ‘Ala> H{ada>yat al-2
Pedoman Akademik Ma’had Aly Al Fi th rah 53
Adhkiya>’ 2
11. Studi Teks al-Nuqt}ah Fi> Tahqi>q al-
Ra>bit}ah 2
TOTAL 22
NO NO. MK MATA KULIAH SKS
SE
ME
ST
ER
VII
1. Tasawuf Sosial 2
2. Metode Penelitian Tasawuf 2
3. Kajian Teks Hikmah al-Tashri>’
wa Falsafatuhu> 2
4. Ke-Al-Khidmahan 2
5. Pengelolaan kelas/ Praktik
dakwah 2
TOTAL 10
NO NO. MK MATA KULIAH SKS
SE
ME
S
TE
R
VII
I 1. SKRIPSI 6
2. KKN 4
TOTAL 10
Pedoman Akademik Ma’had Aly Al Fi th rah 54
BAB V
ETIKA DOSEN DAN ETIKA MAHASANTRI
SEKOLAH TINGGI AGAM ISLAM AL-FITHRAH
A. KETENTUAN UMUM
1. Dosen adalah dosen MA’HAD ALY AL FITHRAH
2. Dosen wajib menciptakan, mempertahankan, dan
meningkatkan disiplin akademik yang ideal berlandaskan
Tri Etika Kampus, yaitu Etika Diniyah, Etika Ilmiyah,
dan Etika Ukhuwah.
a. Etika Diniyah adalah meningkatkan pemahaman,
penghayatan, dan pengamalan Agama Islam yang
meliputi spiritual dan ketaatan beribadah agar tetap
mempertahankan akidah islamiyah serta menegakkan
al-amru bi al-ma’ruf wa al-nahyu ‘an al-munkar
secara konseptual, fungsional, dan operasional.
b. Etika Ilmiah adalah mengembangkan dan menjunjung
tinggi kebebasan akademik yang penuh tanggung
jawab, meningkatkan kualitas akademik secara
kelembagaan, menegakkan sikap ilmiah dan
kedisiplinan dalam rangka terwujudnya peningkatan
intelektualisme, profesionalisme dan prestasi.
c. Etika Ukhuwah adalah mewujudkan dan mengem-
Pedoman Akademik Ma’had Aly Al Fi th rah 55
bangkan rasa kebersamaan sebagai warga MA’HAD
ALY AL FITHRAH tanpa membedakan latar
belakang etnis/suku bangsa, pandangan keagamaan,
organisasi kemasyarakatan/sosial politik dan sosial
budaya.
3. Mahasantri adalah Mahasantri Sekolah Tinggi Agama
Islam AL FITHRAH
4. Tenaga Kependidikan adalah tenaga kependidikan pada
Sekolah Tinggi Agama Islam AL FITHRAH
B. ETIKA DOSEN
1. Dosen harus memiliki komitmen keilmuan, baik dengan
cara memperoleh jenjang pendidikan maupun karir
akademik.
2. Dosen harus memelopori sikap-sikap obyektif, adil, dan
jujur, serta menghindari plagiat. Dosen harus bertindak
sebagai suri tauladan bagi kehidupan sosial akademik
Mahasantri di dalam dan di luar kampus.
3. Dosen wajib melaksanakan tugas bimbingan dan
pembinaan terhadap Mahasantri, baik sebagai tenaga
penasehat akademik maupun sebagai pembina dan
pengawas tata tertib Mahasantri.
4. Dosen wajib menciptakan keadaan yang kondusif dan
Pedoman Akademik Ma’had Aly Al Fi th rah 56
kedisiplinan dalam rangka memperlancar tugas-
tugasnya.
5. Bimbingan kepada Mahasantri dilaksanakan dikampus,
sehingga setiap dosen harus memiliki jadwal tetap yang
diatur oleh Kepala Prodi.
6. Tugas perwalian (wali studi) adalah melekat dalam
tugas sebagai dosen.
7. Dosen harus menunjukkan sikap positif kepada
Mahasantri, antusias, dan ikhlas mendengar dan
menjawab pertanyaan serta menjauhkan sikap
emosional.
8. Dosen harus memperlakukan Mahasantri sebagai
subyek dan mitra belajar, bukan hanya sekedar obyek.
9. Dosen hendaknya bertindak sebagai fasilitator yang lebih
mengutamakan bimbingan, menumbuhkan kreativitas
Mahasantri, interaktif dan komunikatif dengan Mahasantri
serta menekankan pemecahan masalah.
10. Sebagai pembimbing yang arif, dosen hendaknya
memanfaatkan interaksi dengan Mahasantri sebagai
proses peningkatan diri, seperti mengadakan evaluasi
akhir semester dengan mengisi formulir oleh Mahasantri
atau atas dasar pengamatan sehari-hari.
11. Melalui perwalian, dosen harus mengadakan pembinaan
Pedoman Akademik Ma’had Aly Al Fi th rah 57
rutin kepada Mahasantri dan mengadakan evaluasi
perkembangan Mahasantri secara periodik serta
melaporkannya kepada Kepala Prodi. Laporan yang
berkaitan dengan akademik ditangani oleh Pembantu
Ketua I, dan hal-hal yang berkaitan dengan ke-
Mahasantrian ditangani oleh Pembantu Ketua III.
12. Tata tertib dosen secara rinci diatur tersendiri oleh
Ketua berdasarkan pertimbangan Senat Sekolah Tinggi.
C. PEMBERIAN SANKSI AKADEMIK DOSEN
1. Sanksi hukum dapat diberikan kepada dosen yang
melakukan kesalahan, tidak menjalankan tugas kewa-
jiban atau melanggar etika dosen setelah dilakukan
suatu penyelidikan oleh sebuah tim yang dibentuk dan
ditetapkan oleh Kepala Prodi atau Ketua.
2. Jika Dosen melanggar etika, akan dilakukan tindakan
sebagai berikut :
a. Diberi peringatan secara lisan.
b. Jika teguran lisan tidak diindahkan, maka
diperingatkan secara tertulis.
c. Jika peringatan tersebut di kemudian hari tidak
diindahkan dengan tidak menunjukkan tanda-tanda
perubahan dan perbaikan, maka dosen akan dikenai
Pedoman Akademik Ma’had Aly Al Fi th rah 58
sanksi administratif dan atau akademik oleh Kepala
Prodi atau Ketua sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
3. Dosen yang dianggap melakukan pelanggaran diberi hak
untuk membela diri di depan tim Kepala Prodi atau Ketua.
4. Langkah-langkah penjatuhan sanksi terhadap dosen
yang melakukan pelanggaran adalah sebagai berikut :
a. Identifikasi bentuk kesalahan
b. Peringatan lisan atau teguran
c. Peringatan tertulis
d. Pengusulan pemindahan (alih fungsi atau mutasi)
e. Pemberhentian sementara
f. Pemberhentian dengan tidak hormat
5. Dalam hal pelanggaran yang sangat serius, sanksi dapat
diberikan tanpa memperhatikan tahap-tahap sebagai-
mana tersebut di atas.
6. Dosen yang dianggap melakukan pelanggaran diberikan
hak untuk membela diri di depan tim, Pimpinan maupun
Senat Sekolah Tinggi.
D. PEMBERIAN PENGHARGAAN AKADEMIK DOSEN
1. Dalam setahun sekali senat Sekolah Tinggi akan
memilih tiga dosen yang ideal yang patut dijadikan
Pedoman Akademik Ma’had Aly Al Fi th rah 59
contoh bagi dosen lain melalui penghargaan pada saat
acara wisuda Mahasantri.
2. Dosen ideal yang berprestasi akan diupayakan mem-
peroleh kesempatan pengembangan diri melalui
berbagai kegiatan akademis, seperti: workshop, training,
seminar, penelitian, dan penulisan.
3. Ketentuan lebih lanjut tentang pemberian penghargaan
akademik dosen diatur lebih lanjut oleh Kepala Prodi.
E. ETIKA MAHASANTRI
1. Mahasantri sebagai insan akademis harus menunjukkan
sikap-sikap dewasa dan ilmiah baik di dalam maupun di
luar kampus dengan mengutamakan kegiatan
membaca/belajar mandiri.
2. Mahasantri hendaknya meningkatkan silaturrahim dengan
para dosen dalam arti intelektual, moral, dan religius-
sosial. Kedekatan ini menuntut interaksi aktif di dalam
dan di luar kampus.
3. Mahasantri wajib memelihara akhlaqul karimah, budi
pekerti luhur, seperti menghormati dosen pengampu
sesuai dengan etika islami, menjaga keharmonisan
lingkungan sebagai cermin taqwa sosial, dan mentaati
segala peraturan dan perundang-undangan yang berlaku
Pedoman Akademik Ma’had Aly Al Fi th rah 60
serta menjaga nama baik almamater.
4. Mahasantri harus menjaga suasana ketenangan kampus
sebagai pusat studi, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat.
5. Mahasantri harus menghindari plagiat, menyontek dalam
segala jenis ujian, segala bentuk pemalsuan/ penipuan,
seperti: pemalsuan nilai, surat keterangan, dan tanda
tangan dosen/wali studi, tindakan plagiat, menyontek dan
memalsu merupakan pelanggaran berat yang meng-
akibatkan sanksi berat.
6. Tata tertib Mahasantri secara rinci diatur tersendiri oleh
Ketua.
F. PEMBERIAN SANKSI
1. Mahasantri yang melakukan pelanggaran terhadap
peraturan, tata tertib serta pelanggaran moral yang
mencemarkan nama baik Islam dan almamater akan
dikenakan sanksi yang bersifat mendidik sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
2. Langkah penjatuhan sanksi terhadap Mahasantri yang
melakukan pelanggaran dilakukan sebagai berikut :
a. Identifikasi bentuk kesalahan oleh tim dosen.
b. Peringatan lisan atau teguran.
Pedoman Akademik Ma’had Aly Al Fi th rah 61
c. Peringatan tertulis.
d. Pemberhentian sementara.
e. Jika poin a s/d d tidak diindahkan, Mahasantri akan
dinyatakan dikeluarkan (drop-out).
3. Dalam hal pelanggaran yan berat, penjatuhan sanksi tidak
harus melalui langkah-langkah tersebut.
G. PEMBERIAN PENGHARGAAN MAHASANTRI
1. Mahasantri berprestasi akan diberi penghargaan atau
hadiah kehormatan dari Mudir Ma’had Aly.
2. Mahasantri berprestasi dalam bidang ilmu, seni atau
olahraga akan diberi hadiah dan atau penghargaan dari
pimpinan Mudir Ma’had Aly.
3. Ketentuan lebih lanjut tentang pemberian penghargaan
akademik Mahasantri diatur lebih lanjut oleh Mudir
Ma’had Aly.
Pedoman Akademik Ma’had Aly Al Fi th rah 62
BAB VI
FASILITAS AKADEMIK
Sarana Perkuliahan meliputi :
Papan Tulis
Spidol
Akses Internet
Laboratorium Bahasa Arab dan Inggris
Perpustakaan
LCD
Pedoman Akademik Ma’had Aly Al Fi th rah 63
BAB VII
STRUKTUR ORGANISASI BEM
MA’HAD ALY AL FITHRAH SURABAYA
Priode ……….. - ……………..
Pelindung : Mudir MA’HAD ALY Al Fithrah
Pembina : Naib Mudir, Kesiswaan Ma’had Aly Al Fithrah
Ketua :
Sekertaris :
Bendahara :
Seksi Bidang
Pengembangan Intelektual
1……………………………
2……………………………
3……………………………
4……………………………
5……………………………
6……………………………
Karir dan Bakat
1……………………………
2……………………………
3……………………………
4……………………………
5……………………………
6……………………………
Pedoman Akademik Ma’had Aly Al Fi th rah 64
BAB VIII
PENUTUP
Pedoman Akademik Ma’had Aly Al Fithrah ini disusun
sebagai pedoman oprasional dalam penyelenggaraan
perkuliahan, baik bagi Mahasantri, dosen maupun tenaga
administrasi, ketentuan yang belum diatur dalam pedoman ini
akan diatur dan ditentukan kemudian.
Surabaya, 06 Pebruari 2016
Mudir
FATHUR ROZI, M.H.I