akya -...

2
akya ./ ',j Senin Setsse C) Rabu • KiJn;'~---(YJuma( 123 17 18 19 "~!all __,,__ ,__,__ 4 20 567 21 22 Mar 8 9 10 11 12 23 24 25 e 27 r> Jun JuJ Ags " ........ ........... __ ..... Andri .Juwondl. Tahu POp 11 Go National I1I S AATNYA berhenti ikut pelatihan- pelatihan bisnis dan mulailah beraksi! Ya itulah pesan Andri juwandi, perni- lik waralaba Tahu Pop yang kini telah merniliki 31 gerai yang tersebar di Priangan Timur dan [abodetabek. Empat tahun lalu, Andri merasa input yang diberikan pelatih- an motivasi dan seminar bisnis sudah terlalu penuh di kepalanya tanpa hasil yang konkret. "Spirit sudah ke- banyakan, tetapi tidak ada aksi," katanya kepada Kampus saat ditemui di pertemuan Komu- nitas Wirausaha "Tangan Di Aras" di kawasan JIn. BKR Bandung, Sabtu (21/1). Sejak masih berkuli- ah di Jurusan Hama dan Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian Un- pad angkatan 2002, An- dri kerap mengikuti se- jumlah pelatihan moti- vasi dan bisnis. Semangat yang diserap mantan ke- tua BEM jurusan ini ke- mudian ditularkan kern- bali dengan mernbangun Smart (Sentra Mahasiswa Agribisnis Entre- preneur Kreatif) di kampusnya tahun 2004. "Saat itu unit wirausaha mahasiswa jarang dan susah banget minta bantuan, enggak seperti sekarang tanpa laporan pun gampang," ujamya. Di sela-sela kuliah, Andri tidak malu menjual segala macam baranghingga te- man-ternannva menjulukinya "O_Be" (otak bisnis). Apa pun dijadikannya lahan bisnis. Saat lulus akhir 2005, Andri pun bertekad tidak akan menggunakan ijazahnya sama sekali. Tahun-tahun berikutnya Andri tetap rajin mengikuti pelatihan-pelatihan sembari berjualan serabutan. Hingga pada 2008, Andri merasa perlu aksi yang konkret dan terencana dalam membuat usaha.' "Terlalu sering pelatihan, tetapi sulit memulai aksi," katanya. Mulanya Andri membangun usaha laun- dry bersama seorang temannya selama se- tahun. Merasa mendapat pengalaman, tahun berikutnva Andri memberanikan diri menyusun proposal, bisnis untuk diajukan ke ayahnya sendiri, pengusaha UKM tahu sumedang. Selama ini, menurut lelaki asli ]atinganor ini, tahu sumedang cum a begitu-begitu saja, tidak ada inovasi baik dalam rasa maupun kemasan khas anyaman bonsang. "Nah saya punya mimpi ingin menge- nalkannya ke seluruh Indonesia," tutumya. Untuk itu, Andri meracik bumbu dan ke- masan agar tahu sumedang-nya bisa tampil beda. Tahu Sumedang yang renyah dibalut- nya dengan tepuhg crispy yang membuatnya I( lip i n g Hum a 5 lJ n pad :2012

Upload: others

Post on 03-Sep-2019

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

akya./

',j Senin Setsse C) Rabu • KiJn;'~---(YJuma(123

17 18 19

"~!all __ ,,__,__,__

420

5 6 721 22

Mar

8 9 10 11 1223 24 25 e 27r> Jun JuJ Ags"

........ ........... __ .....

Andri .Juwondl. Tahu POp

11Go National I1I

SAATNYA berhenti ikut pelatihan-pelatihan bisnis dan mulailah beraksi!Ya itulah pesan Andri juwandi, perni-

lik waralaba Tahu Pop yang kini telahmerniliki 31 gerai yang tersebar di PrianganTimur dan [abodetabek. Empat tahun lalu,Andri merasa input yang diberikan pelatih-an motivasi dan seminar bisnis sudah terlalupenuh di kepalanya tanpa hasil yangkonkret."Spirit sudah ke-

banyakan, tetapitidak ada aksi,"katanya kepadaKampus saat ditemuidi pertemuan Komu-nitas Wirausaha"Tangan Di Aras" dikawasan JIn. BKRBandung, Sabtu(21/1).Sejak masih berkuli-

ah di Jurusan Hamadan Penyakit TanamanFakultas Pertanian Un-pad angkatan 2002, An-dri kerap mengikuti se-jumlah pelatihan moti-vasi dan bisnis. Semangatyang diserap mantan ke-tua BEM jurusan ini ke-mudian ditularkan kern-bali dengan mernbangunSmart (Sentra Mahasiswa Agribisnis Entre-preneur Kreatif) di kampusnya tahun 2004."Saat itu unit wirausaha mahasiswa

jarang dan susah banget minta bantuan,enggak seperti sekarang tanpa laporan pungampang," ujamya.Di sela-sela kuliah, Andri tidak malu

menjual segala macam baranghingga te-man-ternannva menjulukinya "O_Be" (otakbisnis). Apa pun dijadikannya lahan bisnis.Saat lulus akhir 2005, Andri pun bertekadtidak akan menggunakan ijazahnya samasekali. Tahun-tahun berikutnya Andri tetapraj in mengikuti pelatihan-pelatihan sembariberjualan serabutan. Hingga pada 2008,Andri merasa perlu aksi yang konkret danterencana dalam membuat usaha.'

"Terlalu sering pelatihan, tetapi sulitmemulai aksi," katanya.Mulanya Andri membangun usaha laun-

dry bersama seorang temannya selama se-tahun. Merasa mendapat pengalaman,tahun berikutnva Andri memberanikan dirimenyusun proposal, bisnis untuk diajukan keayahnya sendiri, pengusaha UKM tahusumedang.Selama ini, menurut lelaki asli ]atinganor

ini, tahu sumedang cum a begitu-begitu saja,tidak ada inovasi baik dalam rasa maupunkemasan khas anyaman bonsang."Nah saya punya mimpi ingin menge-

nalkannya ke seluruh Indonesia," tutumya.Untuk itu, Andri meracik bumbu dan ke-

masan agar tahu sumedang-nya bisa tampilbeda. Tahu Sumedang yang renyah dibalut-nya dengan tepuhg crispy yang membuatnya

I( lip i n g Hum a 5 lJ n pad :20 1 2

makin crunchy. Demi memanjakan lidahpasar, sejumlah varian'rasa dikernbangkanayah satu anak ini. Dari sambal balado yangtradisional hingga rasa gaul seperti piza dandagingpanggang. Kemasan dipercantik bakbungkus popcorn agar pembeli terutamaanak muda tidak malu menentengnya.• Berbekal konsep tersebut, Andri mem-injam modal

dari ayah-nya sebesar Rp 16 juta. Lalu, dia

memberanikan diri membuka empat geraisekaligus di sejumlah mal dan tempat diJatinangor sembari mengibarkan benderaperusahaan, CV Parahyangan NiagaMandiri, Februari 2009.Tidak sekadar nekad, untuk cepat

mengembangkan usaha, Andri bersikukuhuntuk membuka waralaba. "Empat gerai ta-di sebagai pembuktian sebelum ditawarkanke calon investor," katanya.Strateginva tidak lama menampakkan

. )"",-------.-----~.-

L

hasil. Investor waralaba pertama datang darikonsumen yang merasa produknya unik.Akhir,2009; Andri mengaet Limainvestoryang membuka gerai di kota-kota PrianganTimur. Tahun-tahun berikutnya, dari mulutke mulut, investor waralaba miliknyamenyebar hingga ke Jabodetabek.

Lalu, apa enaknya berwaralaba,bukankah lebih enak mempunyaibanyak cabang milik sendiri?"Enaknya kita enggak perlu .re-pot mengurus karyawan dantetek bengek lainnya, cukup re-peat order pasokan bahan baku.Hasilnya jangka panjang," katapemilik perusahaan yang kinibisa memasok 80 kg-lOO kgtahu sumedang ke-31 gerainya.

Dalam mengatur waralaba,Andri mengaku tidak mernili-ki pengalaman khusus selainrajin mengikuti pameran-pe-maran waralaba dan nasihat-nasihat pelaku bisnis serupa.

"Alhamdulillah, dan salahsatu kuncinya adalah ATM,yaitu amati, tiru, modifika-

" si," kata Sekretaris Umu~Hipmi Kabupaten Ban-dung ini.

Andri tidak merasa khawatirbila investor menghentikan kontrak di te-ngah jalan dan membuka usaha serupa. "Kitaharus pegang resep. Dapumya jangan sampaiada yang tahu," kata Andri yang dibantusang istri dalarn mengelola keuangan.Andri tidak ingin menyebutkan keuntun-

gan bersihnya per bulan. Namun,berdasarkanperhitungan Kampus, perusa-haannya bisa membuka pabrik tahusumedang baru setiap bulan.

Heykal Sya 'ban,kampus_pr®yahoo.com