akuntansi skpd

46
1 AKUNTANSI SKPD BERBASIS AKRUAL Disajikan oleh: Budi Mulyana (Widyaiswara STAN)

Upload: dani-suluh

Post on 12-Feb-2016

287 views

Category:

Documents


33 download

DESCRIPTION

Terkait dengan akuntansi

TRANSCRIPT

Page 1: Akuntansi SKPD

1AKUNTANSI SKPD BERBASIS AKRUAL

Disajikan oleh:

Budi Mulyana(Widyaiswara STAN)

Page 2: Akuntansi SKPD

IMPLEMENTASI SAP IMPLEMENTASI SAP

UNTUK PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGANUNTUK PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PENGGUNA LPJ KEUANGAN ( STAKEHOLDERS )

RAKYATDPR/DPRD EKSEKUTIF MASYARAKAT INTERNASIONAL

(NEGARA DONOR/LEMBAGA INTERNTL)

PERATURAN PERUNDANGAN TERKAIT

GOVERNMENT FINANCE STATISTICS (GFS)

STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN

KEBIJAKAN DAN SISTEM AKUNTANSI PEMDA

PROSES AKUNTANSI

LAPORAN KEUANGAN

Permenkeu _PUSAP &

Permendagri

Page 3: Akuntansi SKPD

KONSTRUKSI KONSTRUKSI SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAHSISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH

Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD) terbagi ke dalam dua Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD) terbagi ke dalam dua subsistem besar:subsistem besar:

1) Sistem Akuntansi SKPD sebagai1) Sistem Akuntansi SKPD sebagai entitas akuntansi entitas akuntansi;;

2) Sistem Akuntansi PPKD:2) Sistem Akuntansi PPKD:

2.1. Subsistem Akuntansi SKPKD sebagai SKPD (entitas akuntansi);2.1. Subsistem Akuntansi SKPKD sebagai SKPD (entitas akuntansi);

2.2. Subsistem Akuntansi PPKD sebagai BUD (entitas akuntansi); 2.2. Subsistem Akuntansi PPKD sebagai BUD (entitas akuntansi);

2.3. Subsistem Akuntansi PPKD-Konsolidator (entitas pelaporan).2.3. Subsistem Akuntansi PPKD-Konsolidator (entitas pelaporan).

Laporan keuangan dari seluruh entitas akuntansi disampaikan Laporan keuangan dari seluruh entitas akuntansi disampaikan kepada SKPKD (entitas pelaporan) untuk dikonsolidasikan, sehingga kepada SKPKD (entitas pelaporan) untuk dikonsolidasikan, sehingga menjadi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD).menjadi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD).

Page 4: Akuntansi SKPD

KONSTRUKSI KONSTRUKSI SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH (SAPD)SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH (SAPD)

SAPD

SA-SKPD

SA-PPKD

LK-PPKD:LRA-PPKDLO-PPKDLP-EKUITASNERACA-PPKDCALK-PPKD

LKPD(KONSOLIDASIAN):LRA; LP-SAL; LO;LP-EKUITAS, NERACALAK; CALK

LK-SPKD:LRA-SKPDLO-SKPDLP-EKUITASNERACA-SKPDCALK-SKPD

Page 5: Akuntansi SKPD

SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH: TEKNIK PENCATATAN

TRANSAKSI

Page 6: Akuntansi SKPD

DOUBLE ENTRY SYSTEMDOUBLE ENTRY SYSTEM

Sistem pembukuan ganda (double entry system) menggunakan kaidah “Debit-Kredit” yang diturunkan dari persamaan dasar akuntansi di atas.

ASET = HUTANG + EKUITAS

Page 7: Akuntansi SKPD

KAIDAH DOUBLE ENTRY SYSTEM

(SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN)

DEBETDEBET( - )( - )( + )( + )BEBANBEBAN

KREDITKREDIT( + )( + )( - )( - )PENDAPATAN-PENDAPATAN-LOLO

KREDITKREDIT( + )( + )( - )( - )EKUITAS EKUITAS

KREDITKREDIT( + )( + )( - )( - )KEWAJIBANKEWAJIBAN

DEBETDEBET( - )( - )( + )( + )ASETASET

SALDO SALDO NORMALNORMAL

KREDITKREDITDEBETDEBETPOSPOS

Page 8: Akuntansi SKPD

KAIDAH DOUBLE ENTRY SYSTEM

(SISTEM AKUNTANSIPELAKSANAAN ANGGARAN)

DEBITDEBIT( - )( - )( + )( + )BELANJABELANJA

KREDITKREDIT( + )( + )( - )( - )PENDAPATAN-LRAPENDAPATAN-LRA

SALDO SALDO NORMALNORMAL

KREDITKREDITDEBETDEBETPOSPOS

Page 9: Akuntansi SKPD

Proses Akuntansi – double entry systemProses Akuntansi – double entry system

Tahap-Tahap Proses AkuntansiTahap-Tahap Proses AkuntansiJurnalJurnalBuku BesarBuku BesarNeraca Saldo sebelum PenyesuaianNeraca Saldo sebelum PenyesuaianJurnal PenyesuaianJurnal PenyesuaianNeraca Saldo setelah PenyesuaianNeraca Saldo setelah PenyesuaianLaporan KeuanganLaporan KeuanganJurnal PenutupJurnal PenutupNeraca Saldo setelah Penutupan Neraca Saldo setelah Penutupan

BukuBuku

Page 10: Akuntansi SKPD

1. Jurnal Anggaran

Jurnal anggaran dicatat pada sub-sistem akuntansi pelaksanaan anggaran. Berdasarkan bukti berupa DPA-SKPD, jurnal:

Estimasi Pendapatan xxxEstimasi Perubahan SAL* xxx

Apropriasi Belanja xxx *)Keterangan:•Akun ‘Estimasi Perubahan SAL’ dicatat di sisi debit apabila anggaran SKPD menunjukkan jumlah defisit (total jumlah anggaran pendapatan lebih kecil dari total jumlah anggaran belanja). Demikian sebaliknya, jika anggaran SKPD menunjukkan jumlah surplus, akun ‘Estimasi Perubahan SAL’ dicatat di sisi kredit

Page 11: Akuntansi SKPD

2. Jurnal Transaksi Pendapatan

1. Jurnal Transaksi Pendapatan-LRA •Pendapatan-LRA dicatat pada sub-sistem akuntansi pelaksanaan anggaran.•Pendapatan-LRA diakui pada saat kas telah diterima oleh bendahara penerimaan SKPD. Berdasarkan bukti penerimaan pendapatan (kwitansi), jurnal:

Estimasi Perubahan SAL xxxPendapatan-LRA xxx

Page 12: Akuntansi SKPD

2. Jurnal Transaksi Pendapatan

2. Jurnal Transaksi Pendapatan-LODicatat pada sub-sistem Akuntansi Keuangana. Pendapatan dengan surat ketetapanAlternatif 1: •Pendapatan dicatat pada saat diterbitkan surat ketetapan (SKP/SKR), jurnal:

Piutang Pendapatan xxxPendapatan-LO xxx

Page 13: Akuntansi SKPD

2. Jurnal Transaksi Pendapatan

2. Jurnal Transaksi Pendapatan-LOa. Pendapatan dengan surat ketetapanAlternatif 1 (lanjutan): •Pada saat diterima pembayaran, berdasarkan bukti penerimaan (kwitansi), jurnal:

Kas di Bendahara Penerimaan xxxPiutang Pendapatan xxx

•Pada saat disetor ke Kasda, berdasarkan bukti STS, jurnal:RK-PPKD xxx

Kas di Bendahara Penerimaan xxx

Page 14: Akuntansi SKPD

2. Jurnal Transaksi Pendapatan-LOa. Pendapatan dengan surat ketetapanAlternatif 2 : •Pendapatan dicatat pada saat diterima pembayaran, berdasarkan bukti penerimaan (kwitansi), jurnal:

Kas di Bendahara Penerimaan xxxPendapatan-LO xxx

•Pada saat disetor ke Kasda, berdasarkan bukti STS, jurnal:

RK-PPKD xxxKas di Bendahara Penerimaan xxx

2. Jurnal Transaksi Pendapatan

Page 15: Akuntansi SKPD

2. Jurnal Transaksi Pendapatan-LOa. Pendapatan dengan surat ketetapanAlternatif 2 (Lanjutan): •Pada akhir tahun diakui piutang jika masih ada tagihan yang belum diterima pembayarannya, (berdasarkan SKP/SKR yang diterbitkan pada tahun berjalan dikurangi dengan jumlah pembayarannya yang telah diterima bendahara) jurnal:

Piutang Pendapatan xxxPendapatan-LO xxx

2. Jurnal Transaksi Pendapatan

Page 16: Akuntansi SKPD

2. Jurnal Transaksi Pendapatan-LOb. Pendapatan tanpa didahului surat ketetapan•Pendapatan dicatat pada saat diterima pembayaran, berdasarkan bukti penerimaan (rekening koran, karcis yang terjual, kwitansi), jurnal:

Kas di Bendahara Penerimaan xxxPendapatan-LO xxx

•Jurnal penyetoran ke Kasda sama dengan jurnal di atas:

RK-PPKD xxxKas di Bendahara Penerimaan xxx

2. Jurnal Transaksi Pendapatan

Page 17: Akuntansi SKPD

3. Jurnal Transaksi Belanja

Belanja dicatat pada sub-sistem akuntansi pelaksanaan anggarana. Belanja dibayar secara langsung oleh BUD (Belanja-LS). Pada saat diterbitkan/diterima SP2D-LS, jurnal:

Belanja xxxEstimasi Perubahan SAL xxx

b. Belanja dibayar oleh bendahara pengeluaran SKPD dengan menggunakan UP/GU/TU. Pada saat SPJ belanja UP/GU/TU disahkan oleh PA/KPA, jurnal:

Belanja xxxEstimasi Perubahan SAL xxx

Page 18: Akuntansi SKPD

4. Jurnal Transaksi Beban

Beban dicatat pada sub-sistem akuntansi keuangan.•Beban dapat berupa belanja (selain belanja modal) maupun non belanja (seperti beban penyusutan, beban penyisihan piutang tak tertagih, dsb).a. Beban berupa Belanja(1) Belanja LS Pada saat diterbitkan/diterima SP2D-LS, jurnal:

Beban… xxxRK-PPKD xxx

Page 19: Akuntansi SKPD

4. Jurnal Transaksi Beban

a. Beban berupa Belanja (lanjutan)(2) Belanja dibayar oleh bendahara pengeluaran SKPD dengan menggunakan UP/GU/TU•Pada saat bendahara menerima UP/GU/TU, berdasarkan SP2D-UP/GU/TU, jurnal:

Kas di Bendahara Pengeluaran xxxRK-PPKD xxx

•Pada saat SPJ belanja UP/GU/TU disahkan oleh PA/KPA, jurnal:Beban xxx

Kas di Bendahara Pengeluaran xxx•Pada saat penyetoran sisa UP/GU/TU ke Kasda, jurnal:

RK-PPKD xxxKas di Bendahara Pengeluaran xxx

Page 20: Akuntansi SKPD

4. Jurnal Transaksi Beban

b. Utang Beban dan Beban Dibayar Dimukab.1. Ayat jurnal penyesuaian akhir tahun untuk mengakui belanja yang sudah menjadi utang pemda, namun belum dibayar hingga akhir tahun:

Beban (selain belanja modal) xxxUtang Beban xxx

Jika beban tersebut terkait dengan pembelian aset tetap, maka jurnal yang dibuat:

Aset Tetap (sesuai jenis asetnya) xxxUtang Beban xxx

Page 21: Akuntansi SKPD

4. Jurnal Transaksi Beban

b.2. Beban Dibayar DimukaTransaksi ini mungkin sangat jarang terjadi, contoh: sewa dibayar dimuka untuk jangka waktu lebih dari satu tahun anggaran.Ayat jurnal penyesuaian akhir tahun untuk mengakui belanja yang masih jadi hak pemda

Beban Dibayar Dimuka xxxBeban… xxx

Page 22: Akuntansi SKPD

4. Jurnal Transaksi Beban

c. Beban PersediaanNilai persediaan yang masih ada pd akhir tahun harus dilaporkan di Neraca. Oleh karena itu, jika persediaan dicatat dengan metode periodik, harus dibuat ayat jurnal penyesuaian untuk mengakui nilai persediaan akhir tahun. Jurnal penyesuaian yang dibuat (jika pada saat pembelian persediaan dicatat ke akun ‘beban’ => disebut pendekatan beban) :

Persediaan xxx*Beban Persediaan xxx

*)Jurnal tsb dgn asumsi di awal tahun tidak dibuat ayat jurnal pembalik, dan akun persediaan di debit, jika nilai persediaan akhir lebih besar dari nilai persediaan awal (terjadi kenaikan pd saldo persediaan akhir). Sebaliknya, akun persediaan akan dikreditkan jika nilai persediaan akhir lebih kecil dari nilai persediaan awal (terjadi penurunan pd saldo persediaan akhir).

Page 23: Akuntansi SKPD

4. Jurnal Transaksi Beban

d. Beban penyisihan piutang tak tertagihJika di dlm kebijakan akuntansi pemda mengharuskan adanya pembentukan penyisihan piutang tak tertagih, maka pada akhir tahun dibuat ayat jurnal penyesuaian sbb.:

Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih xxxPenyisihan Piutang Tak Tertagih xxx

Jika sebuah piutang dihapuskan, jurnal:Penyisihan Piutang Tak Tertagih xxxBeban/Kerugian Piutang Tak Tertagih xxx*

Piutang xxx*Jika nilai piutang yang dihapuskan lebih besar dari nilai penyisihan piutang tak tertagih, maka selisihnya dicatat ke akun beban/kerugian piutang tak tertagih.

Page 24: Akuntansi SKPD

4. Jurnal Transaksi Beban

e. Beban penyusutan aset tetapJurnal untuk mengakui penyusutan aset tetap dilakukan dengan membuat ayat jurnal penyesuaian di akhir tahun, yaitu:

Beban Penyusutan Aset Tetap xxxAkumulasi Penyusutan Aset Tetap xxx

Page 25: Akuntansi SKPD

5. Jurnal Koreksi Pendapatan

a. Koreksi atas kesalahan yang berulang (recurring)Jurnal koreksi atas kesalahan yg berulang baik kesalahan yang terjadi pada tahun berjalan maupun kesalahan yang berasal dari tahun sebelumnya dibuat dgn jurnal yang sama sbb.:Sub-sistem akuntansi pelaksanaan anggaran (Pendapatan-LRA) akan menjurnal:

Pendapatan-LRA xxxEstimasi Perubahan SAL xxx

 Sub-sistem akuntansi keuangan (Pendapatan-LO) akan menjurnal:

Pendapatan-LO xxxRK-PPKD xxx

Page 26: Akuntansi SKPD

5. Jurnal Koreksi Pendapatan

b. Koreksi atas kesalahan yang tidak berulang (non-recurring)1) Koreksi atas kesalahan yang terjadi pada tahun berjalanJurnal koreksi yang dibuat adalah sbb.: Sub-sistem akuntansi pelaksanaan anggaran (Pendapatan-LRA) akan menjurnal:

Pendapatan-LRA xxxEstimasi Perubahan SAL xxx 

Sub-sistem akuntansi keuangan (Pendapatan-LO) akan menjurnal:

Pendapatan-LO xxxRK-PPKD xxx

Page 27: Akuntansi SKPD

5. Jurnal Koreksi Pendapatan

b. Koreksi atas kesalahan yang tidak berulang (non-recurring)2) Koreksi atas kesalahan yang berasal dari tahun sebelumnya

TIDAK ADA JURNAL YG DIBUAT OLEH SKPD

Untuk koreksi kesalahan jenis ini, SKPD tidak perlu membuat jurnal koreksi, karena yang membayar restitusi adalah PPKD dengan menggunakan dana ’Belanja Tak Terduga’, dan sebagaimana diketahui bahwa akun ’Belanja/Beban Tak Terduga’ hanya ada di dalam sistem akuntansi PPKD. Dengan demikian, jurnal koreksi kesalahan jenis ini hanya dilakukan di dalam akuntansi PPKD.

Page 28: Akuntansi SKPD

6. Jurnal Koreksi Kesalahan Belanja/Beban

1) Koreksi atas kesalahan yang terjadi pada tahun berjalanJurnal koreksi yang dibuat adalah sbb.:Sub-sistem akuntansi pelaksanaan anggaran (Belanja-LRA) akan menjurnal:

Estimasi Perubahan SAL xxxBelanja xxx

Sub-sistem akuntansi keuangan (Beban-LO) akan menjurnal:

RK-PPKD xxxBeban xxx

Page 29: Akuntansi SKPD

6. Jurnal Koreksi Kesalahan Belanja/Beban

2) Koreksi atas kesalahan yang berasal dari tahun sebelumnyaSub-sistem akuntansi pelaksanaan anggaran (LRA) akan menjurnal:

Estimasi Perubahan SAL xxxLain-lain Pendapatan – LRA (PAD) xxx

Sub-sistem akuntansi keuangan (LO) akan menjurnal:

RK-PPKD xxxLain-lain Pendapatan – LO (PAD) xxx

Page 30: Akuntansi SKPD

7. Jurnal Transaksi Aset

a. Jurnal Transksi Aset LancarAset lancar pada neraca SKPD dapat mencakup akun-akun berikut: Kas di Bendahara Penerimaan

=> Terkait dengan jurnal transaksi pendapatan Kas di Bendahara Pengeluaran

=> Terkait dengan jurnal transaksi belanja/beban Piutang

=> Terkait dengan jurnal transaksi pendapatan Penyisihan Piutang Tak Tertagih (contra account atas Piutang)

=> Terkait dengan jurnal transaksi beban pengakuan penyisihan piutang dan penghapusan piutang. Persediaan

=> Terkait dengan jurnal transaksi beban/belanja persediaan dan jurnal penyesuaian persediaan yang terpakai/tersisa . Beban Dibayar Dimuka

=> terkait dengan jurnal transaksi beban/belanja dibayar di muka dan penyesuaiannya di akhir tahun.

Page 31: Akuntansi SKPD

7. Jurnal Transaksi Aset

b. Jurnal Transaksi Aset Tetap1). Perolehan aset tetapa) Apabila aset tetap diperoleh dengan cara membeli atau membangun maka akan terjadi realisasi belanja modal, sehingga jurnal yang dibuat adalah sbb.:Subsistem Akuntansi Pelaksanaan Anggaran (LRA)Belanja Modal xxx

Estimasi Perubahan SAL xxx Subsistem Akuntansi Keuangan (Neraca)Aset Tetap (sesuai jenisnya) xxx

RK-PPKD atau Kas di Bendahara Pengeluaran xxx

Page 32: Akuntansi SKPD

7. Jurnal Transaksi Aset

b) Apabila aset tetap diperoleh dari hibah, maka jurnal yang dibuat hanya di subsistem akuntansi keuangan sbb.:

Aset Tetap (sesuai jenisnya) xxxPendapatan Hibah-LO xxx

c) Apabila sebuah SKPD menerima transfer aset tetap dari SKPD lain pada pemda yang sama, maka jurnal yang dibuat hanya di subsistem akuntansi keuangan, sbb.:SKPD yang melakukan transfer:

Ekuitas xxxAkumulasi Penyusutan xxx

Aset Tetap (misal kendaraan) xxxSKPD yang menerima transfer:

Aset Tetap (misal kendaraan) xxxAkumulasi Penyusutan xxxEkuitas xxx

Page 33: Akuntansi SKPD

7. Jurnal Transaksi Aset

2). Penyusutan aset tetap Penyusutan aset tetap biasanya hanya dicatat sekali di akhir tahun melalui jurnal penyesuaian, dengan jurnal sbb.: Beban Penyusutan Aset Tetap xxx

Akumulasi Penyusutan-Aset Tetap xxx

Page 34: Akuntansi SKPD

7. Jurnal Transaksi Aset

3). Biaya yang dikeluarkan setelah perolehan aset tetapa) Transaksi pembayaran belanja pemeliharaan ini tidak akan menambah nilai aset tetap yang bersangkutan, akan tetapi hanya dicatat/dilaporkan sebagai belanja/beban barang dan jasa dengan jurnal sbb.:Subsistem Akuntansi Pelaksanaan Anggaran (LRA)Belanja Pemeliharaan xxx

Estimasi Perubahan SAL xxx Subsistem Akuntansi Keuangan (LO)Beban Pemeliharaan xxx

RK-PPKD atau Kas di Bendahara Pengeluaran* xxx*) tergantung cara pembayarannya

Page 35: Akuntansi SKPD

7. Jurnal Transaksi Aset

b) Perbaikan atau renovasi aset tetap yang sifatnya tidak rutin akan dikapitalisasi (menambah nilai aset tetap yang bersangkutan) dengan syarat: (1) nilainya melebihi batas minimal kapitalisasi; (2) menambah masa manfaat atau meningkatkan nilai ekonomis/kapasitas dari aset yang bersangkutan. Transaksi pembayaran biaya perbaikan/renovasi ini akan dicatat dengan jurnal sbb.:Subsistem Akuntansi Pelaksanaan Anggaran (LRA)Belanja Modal xxx

Estimasi Perubahan SAL xxx Subsistem Akuntansi Keuangan (Neraca)Aset Tetap (sesuai jenisnya) xxx

RK-PPKD atau Kas di Bendahara Pengeluaran* xxx*) tergantung cara pembayarannya

Page 36: Akuntansi SKPD

7. Jurnal Transaksi Aset

4). Penghapusan aset tetapAset tetap akan dihapuskan dengan alasan rusak berat, hilang, atau alasan lainnya sehingga dapat dihapuskan. Jurnal penghapusan aset tetap dibuat berdasarkan bukti berupa SK Kepala Daerah (atau pejabat yang berwenang) tentang penghapusan aset dan berita acara penghapusan. Jika aset tetap yang dihapuskan tidak dapat dijual, jurnal yang dibuat adalah sbb.:Akumulasi Penyusutan xxxKerugian Penghapusan Aset Tetap* xxx

Aset Tetap (sesuai jenis aset yang dihapuskan) xxx

Page 37: Akuntansi SKPD

7. Jurnal Transaksi Aset

Jika aset tetap yang dihapuskan dapat dijual, jurnal yang dibuat adalah sbb.: Subsistem Akuntansi Pelaksanaan Anggaran (LRA)

Estimasi Perubahan SAL xxxPendapatan Lain-Lain (PAD)-LRA xxx

Subsistem Akuntansi Keuangan (Neraca dan LO)Kas di Bendahara Pengeluaran/Penerimaan xxxAkumulasi Penyusutan xxxDefisit Penjualan Aset Tetap xxx

Aset Tetap (sesuai jenis aset yang dihapuskan) xxx

Jurnal penyetoran hasil penjualan aset ke Kada:RK-PPKD xxx

Kas di Bendahara Pengeluaran/Penerimaan xxx

Page 38: Akuntansi SKPD

7. Jurnal Transaksi Aset

c. Jurnal Transaksi Aset Lainnya1) Jurnal untuk mencatat perolehan aset tak berwujud sama seperti jurnal peroleh aset tetap, yaitu: Subsistem Akuntansi Pelaksanaan Anggaran (LRA)

Belanja Modal xxxEstimasi Perubahan SAL xxx

Subsistem Akuntansi Keuangan (Neraca)Aset Tak Berwujud xxx

RK-PPKD atau Kas di Bendahara Pengeluaran xxxAset tak berwujud tidak disusutkan, namun langsung dihapuskan jika sudah tidak memberikan manfaat lagi, dengan jurnal:Subsistem Akuntansi Keuangan (LO dan Neraca)

Kerugian Penghapusan Aset Lainnya xxxAset Tak Berwujud xxx

Page 39: Akuntansi SKPD

7. Jurnal Transaksi Aset

2) Jurnal untuk mencatat reklasifikasi aset tetap yang tidak dapat digunakan lagi ke aset lainnya adalah sbb.:Subsistem Akuntansi Keuangan (Neraca) Akumulasi Penyusutan xxxAset Lainnya * xxx

Aset Tetap (sesuai jenis aset yang dihapuskan) xxxSelanjutnya, bila aset lainnya yang berupa aset tetap tersebut dihapuskan akan dijurnal sbb.:(1) Jika aset yang dihapuskan tsb tidak dapat dijual, jurnal yang dibuat adalah sbb.: Kerugian Penghapusan Aset Lainnya xxx

Aset Lainnya xxx

Page 40: Akuntansi SKPD

7. Jurnal Transaksi Aset

(2) Jika aset yang dihapuskan tsb dapat dijual, jurnal yang dibuat adalah sbb.:Subsistem Akuntansi Pelaksanaan Anggaran (LRA)

Estimasi Perubahan SAL xxxPendapatan Lain-Lain (PAD)-LRA* xxx

*) hasil penjualan aset yang dihapuskan

Subsistem Akuntansi Keuangan (LO dan Neraca)Kas di Bendahara Penerimaan/Bendahara Pengeluran xxxDefisit Penjualan Aset Lainnya* xxx

Aset Lainnya xxx

Jurnal penyetoran hasil penjualan aset ke Kada:RK-PPKD xxx

Kas di Bendahara Pengeluaran/Penerimaan xxx

Page 41: Akuntansi SKPD

8. Jurnal Transaksi Kewajiban

Kewajiban (utang) yang mungkin muncul di neraca SKPD adalah kewajiban jangka pendek, antara lain adalah utang belanja, utang PPH/PPN. Berikut ini akan diuraikan contoh transaksi kewajiban di SKPD.a. Jurnal pengakuan utang belanja umumnya dibuat melalui jurnal penyesuaian akhir tahun, yaitu untuk mengakui belanja barang atau jasa yang sudah diterima/dinikmati pemda/SKPD namun belum dibayar hingga akhir tahun. Jurnal yang dibuat adalah sbb.:Subsistem Akuntansi Keuangan (LO dan Neraca)

Beban…. xxxUtang Beban xxx

Page 42: Akuntansi SKPD

8. Jurnal Transaksi Kewajiban

Selanjutnya, jika utang tsb dibayar pada tahun anggaran berikut, jurnal yang dibuat adalah:Subsistem Akuntansi Pelaksanaan Anggaran (LRA)Belanja… xxx

Estimasi Perubahan SAL xxx

Subsistem Akuntansi Keuangan (Neraca)Utang Beban… xxx

RK-PPKD atau Kas di Bendahara Pengeluaran xxx

Page 43: Akuntansi SKPD

8. Jurnal Transaksi Kewajiban

b. Jurnal yang terkait dengan pemotongan PPh/PPN dari pembayaran belanja yang dibayar oleh bendahara pengeluaran (dengan menggunakan UP/TU). Jurnal yang dibuat pada saat memotong/memungut PPh/PPN adalah sbb.:Subsistem Akuntansi Keuangan (Neraca)

Kas di Bendahara Pengeluaran xxxUtang PPh.. xxxUtang PPN xxx

Jurnal penyetoran uang PPh/PPN ke Kas Negara, berdasarkan bukti berupa SSP (Surat Setoran Pajak) adalah sbb.:Subsistem Akuntansi Keuangan (Neraca)

Utang PPh.. xxxUtang PPN xxx

Kas di Bendahara Pengeluaran xxx

Page 44: Akuntansi SKPD

9. Jurnal Ekuitas

• Akun Ekuitas yang dilaporkan di neraca mencerminkan hak residual pemda/SKPD.

• Jurnal yang terkait dengan akun ekuitas umumnya dilakukan pada saat membuat jurnal penutup pada akhir tahun, yaitu untuk menutup akun ’Pendapatan-LO’ dan ’Beban’.

• Jurnal untuk menutup akun-akun Pendapatan-LO dan Beban terlebih dahulu akan ditutup ke akun ’Surplus/Defisit-LO, sbb.:Pendapatan-LO xxxSurplus/Defisit-LO* xxx

Beban xxx*Jika jumlah total beban lebih besar dari total pendapatan, maka selisihnya

merupakan defisit yang dicatat ke akun ‘Surplus/Defisit-LO’ di debit.

Page 45: Akuntansi SKPD

9. Jurnal Ekuitas

SKPD pada umumnya akan melaporkan defisit karena mereka lebih bersifat cost center. Akun surplus/defisit non-operasional dan pos luar biasa juga pada akhirnya akan ditutup ke akun ’Ekuitas’.

Melanjutkan jurnal di atas, selanjutnya akun Surplus/Defisit-LO dan RK-PPKD akan ditutup ke akun Ekuitas, dengan jurnal sbb.:

RK-PPKD xxx

Surplus/Defisit-LO xxx

Ekuitas xxx

*Jurnal pada Modul di ralat dengan jurnal di atas

Page 46: Akuntansi SKPD

TERIMA KASIH

LANJUT KE ILUSTRASI AKUNTANSI SKPD