akuntansi induk anak cucu

4
Tugas Mata Kuliah: TEORI DAN PRAKTIK AKUNTANSI KEUANGAN Nama : Cahyo Priyatno Program Magister Akuntansi Semester 1 Universitas Gajah Mada Dosen Pengampu: Drs. Irfan Nursasmita, M.Si Masalah Khusus Induk-Anak-Cucu Kepemilikan atas perusahaan anak selain dimaksudkan untuk mengendalikan perusahaan yang saham nya dimiliki, dalam kasustertentu dapat juga dilakukan untuk mengendalikan perusahaan lain yang sahamnya tidak dimiliki secaralangsung. Hal ini terjadi apabila perusahaan mengendalikan perusahaan yang memiliki saham mayoritas perusahaan lain. Misalnya PT I memiliki 70% saham PT A dan PT A menguasai 80% saham PT C. Kepemilikan PT A atas saham PT C sebesar 80% menyebabkan PT I juga memiliki pengaruh atas PT C secara tidak langsung karena PT A yang merupakan induk dari PT C, adalah anak perusahaan PT I. Hak PT I atas PT C adalah 90% x 80% = 72%, dengan demikian PT I tetap mengendalikan PT C. PT A disebut perusahaan anak, dan PT C disebut perusahaan cucu dari PT I. Hubungan induk-anak terjadi dari penyertaan langsung yakni dengan kepemilikan saham perusahaan anak. Sedang kan penyertaan tidak langsung adalah pengendalian atas perusahaan lain dengan cara melakukan penyertaan langsung atas saham perusahaan yang menguasai perusahaan lain tersebut. Dalam kasus di atas, PT I melakukan penyertaan tidak langsung dalam PT C. Penyertaan tidak langsung atas suatu perusahaan dengan demikian hanya dapat terjadi dengan adanya penyertaan langsung pada perusahaan lainnya. PT I, PT A dan PT C dalam kasus di atas berada dalam satu pengendalian, dengan PT I sebagai pengendalian tertinggi. Laporan konsolidasi wajib disusun oleh pengendali tertinggi. Bentuk hubungan PT I, PT A dan PT C di atas merupakan bentuk hubungan induk-anak dan cucu. Dalam banyak kasus dapat pula

Upload: cahyo-priyatno

Post on 25-Nov-2015

157 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

Akuntansi

TRANSCRIPT

Tugas Mata Kuliah: TEORI DAN PRAKTIK AKUNTANSI KEUANGANNama : Cahyo PriyatnoProgram Magister Akuntansi Semester 1Universitas Gajah MadaDosen Pengampu: Drs. Irfan Nursasmita, M.SiMasalah Khusus Induk-Anak-Cucu

Kepemilikan atas perusahaan anak selain dimaksudkan untuk mengendalikan perusahaan yang saham nya dimiliki, dalam kasustertentu dapat juga dilakukan untuk mengendalikan perusahaan lain yang sahamnya tidak dimiliki secaralangsung. Hal ini terjadi apabila perusahaan mengendalikan perusahaan yang memiliki saham mayoritas perusahaan lain. Misalnya PT I memiliki 70% saham PT A dan PT A menguasai 80% saham PT C. Kepemilikan PT A atas saham PT C sebesar 80% menyebabkan PT I juga memiliki pengaruh atas PT C secara tidak langsung karena PT A yang merupakan induk dari PT C, adalah anak perusahaan PT I. Hak PT I atas PT C adalah 90% x 80% = 72%, dengan demikian PT I tetap mengendalikan PT C. PT A disebut perusahaan anak, dan PT C disebut perusahaan cucu dari PT I. Hubungan induk-anak terjadi dari penyertaan langsung yakni dengan kepemilikan saham perusahaan anak. Sedang kan penyertaan tidak langsung adalah pengendalian atas perusahaan lain dengan cara melakukan penyertaan langsung atas saham perusahaan yang menguasai perusahaan lain tersebut. Dalam kasus di atas, PT I melakukan penyertaan tidak langsung dalam PT C. Penyertaan tidak langsung atas suatu perusahaan dengan demikian hanya dapat terjadi dengan adanya penyertaan langsung pada perusahaan lainnya. PT I, PT A dan PT C dalam kasus di atas berada dalam satu pengendalian, dengan PT I sebagai pengendalian tertinggi. Laporan konsolidasi wajib disusun oleh pengendali tertinggi.Bentuk hubungan PT I, PT A dan PT C di atas merupakan bentuk hubungan induk-anak dan cucu. Dalam banyak kasus dapat pula anak mengakui sisi saham perusahaan induk. Dalam bahasa akuntansi hal ini disebut dengan kepemilikan mutual (mutual holding). Hal ini menimbulkan permasalahan perlakuan investasi anak dalam saham induk. Perhitungan pendapatan investasi dan nilai investasi menimbulkan permasalahan sendiri apabila anak perusahaan memiliki saham preferen. Dalam prakteknya banyak terjadi hubungan yang lebih kompleks.Kepemilikan Tidak Langsung Indirect HoldingPendapatan investasi suatu perusahaan apabila terdapat penyertaan langsung dan penyertaan tidak langsung menjadi sebagai berikut:Pendapatan investasi dari penyertaan langsung xxx

Pendapatan investasi atas penyertaan tidaklangsungxxx

Total pendapatan investasixxx

Kepemilikan tidak alangsung adalah investasi yang memungkinkan investor untuk mengontrol atau mempengaruhi secara signifikan dalam melakukan keputusan investasiContoh Kasus:PT.I mengakuisisi 70% saham dari PT. A. PT. A juga mengakuisisi saham dari PT.C pada 1 Januari 2011 sebesar 80%. Seluruh investasi diakuisisi pada nilai buku. Dengan kata lain PT. I secara tidak langsung memiliki 56% (70% x 80%) perusahaan C. Hak Minoritas memiliki 30% dari saham PT.A. Hak minoritas memiliki 44% (((30%x80%)+20%) saham B.Perhitungan pendapatan bersih dari perusahaan induk. PT. I yang dikonsolidasi untuk kondisi kepemilikan secara tidak langsung dapat dipisahkan dengan mudah oleh prosentasi kepemilikan pada afiliasi. Contoh misalnya PT. I memiliki pendapatan bersih secara terpisah sebesar 50.000, PT. A sebesar 40.000 dan PT. C sebesar 30.000.Maka laba bersih perusahaan induk dan Anak secara konsolidasi dapat dihitung dengan langkah sebagai berikut:a. Laba bersih PT. I terdiri dari laba bersihnya sendiri yaitu 50.000 + 70% kepemilikan saham PT. A x 40.000 + 56% atas kepemilikan tidak langsung PT. C x 30.000. Sehingga laba bersih PT. I dan anak secara konsolidasi adalah sebesar 98.800 = (50.000 + 28.000 + 16.800)b. Hak minoritas atas pendapatan bunga terdiri dari 30% saham A sebesar 40.000 pendapatan + 44 % dari kesham PT. C sebesar 30.000 sehingga secara total Hak Minoritas atas laba bersih adalah sebesar 25.200

Saling Memiliki Saham Mutual HoldingMutual holding adalah sebuah tipe khusus dari kepemilikan tidak langsung pada perusahaan perusahaan diafiliasi yang secara tidak langsung dimiliki oleh perusahaan itu sebdiri. Mutual holding terjadi jika pemegang saham minoritas anak perusahaan memiliki saham perusahaan induk. Misalnya PT A menguasai 80% saham PT B, dengan demikian 20% saham PT B yang tidak dikuasai PT A dapatsajamemilikisaham PT B, yang menimbulkanmutual holding.Ada beberapa persoalan yang akan timbul apabila terjadi mutual holding, diantaranya adalah:1. Laporan konsolidasi menyajikan laporan gabungan induk dan anak serta mengeliminasi akun antar perusahaan.2. Hak minoritas dalam laporan konsolidasi merupakan bagian kekayaan pemegang saham yang tidak dikuasai induk atau kekayaan hak minoritas.3. Bila terjadi mutual holding di mana anak memiliki saham induk, maka jumlah kepemilikan harus dieliminasi.4. Perusahaan anak memiliki catatan investasi dalam saham induk.Prinsip penyusunan laporan konsolidasi mengatakan bahwa akun antar perusahaan harus dieliminasi, sehingga nilai investasi perusahaan anak juga harus dieliminasi dengan modal saham induk. Eliminasi modal saham induk mengakibatkan pengurangan modal saham induk dalam laporan konsolidasi. Pada dasarnya, modal saham induk tidak berkurang, akan tetapi untuk tujuan penyusunan laporan konsolidasi tersebut modal saham induk harus dieliminasi berdasarkan nilai investasi anak atas modal saham tersebut.Perlakuan akuntansi pengurangan modal saham induk tersebut dapat dilakukan dengan dua pendekatan, yakni : Pendekatan saham dibeli kembali/perbendaharaan (treasury stock approach) dan pendekatan konvensional (conventional approach). Dalam pendekatan saham dibeli kembali, saham induk perusahaan yang dibeli anak perusahaan dianggap sebagai saham yang dibeli kembali oleh entitas konsolidasi, sehingga biaya investasi dikurangkan dari equitas pemilik modal pada laporan neraca konsolidasi.Dalam pendekatan konvensional, saham induk perusahaan yang dimiliki oleh anak perusahaan diangggap sebagai saham yang ditarik kembali (contructively retired) , modal saham serta saldo laba yang didapat oleh anak perusahaan tidak muncul dalam laporan keuangan konsolidasi. Modal saham dan laba ditahan perusahaan induk tidak akan dikonsolidasikan sama modal saham dan laba ditahan, kecuali kalau perusahaan induk melakukan sebuah pencatatan pada buku terpisah untuk mencatat transaksi saham sesuai dengan besarnya transaksi sebenarny.

Stock Tambahan- Mutual owned.Ketika mutual holdings meliputi saham tambahan sesama anak perusahaan. Pendekatan saham keuangan tidak dapat dipakai dan separate income dari afiliasi akan dialokasikan dengan menggunakan pendekatan konfensional.