akuntansi dapat dipandang sebagai praktek dan teori

8
Akuntansi dapat dipandang sebagai praktek dan teori, hal ini pada akhirnya dapat bermanfaat pada berbagai bidang karena laporan keuangan digunakan sebagai dasar dalm pengambil keputusan. Akuntansi yang dipraktikkan dalam suatu wilayah negara merupakan suatu hasil rancangan dan pengembangan untuk mencapai suatu tujuan sosial tertentu. Praktik akuntansi tersebut tentu dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan, seperti faktor social, ekonomi, politis, dsb. dan hal itu menyebabkan praktik akuntansi dalam suatu wilayah negara tertentu bisa tidak sama dengan praktik akuntansi di negara lainnya.Untuk melaksanakan suatu praktek yang baik, tidak cukup hanya mempelajari akuntansi secara praktik. Karena dibalik praktik akuntansi terdapat berbagai gagasan, asumsi dasar, konsep, penjelasan, dsb, yang semuanya terangkum dalam teori akuntansi. Teori Akuntansi adalah konsep, definisi, serta dalil yang menyajikan secara sistematis gambaran fenomena akuntansi yang menjelaskan hubungan antarvariabel dengan variabel lainnya dalam struktur akuntansi dengan maksud dapat menjelaskan dan meramalkan fenomena yang akan muncul.Teori akuntansi sendiri merupakan suatu pengetahuan yang menjelaskan mengapa praktik akuntansi berjalan seperti yang ada sekarang, dalam artian perbedaan praktek akuntansi antar Negara (keanekaragaman akuntansi). Pada awal prakteknya bahkan sampai beberapa tahun kemudian tidak ada teori akuntansi. Oleh karena itu, selama tidak adanya struktur teori akuntansi formal maka yang terjadi adalah banyaknya alternatif metode pencatatan yang berlaku dalam praktiknya, semua diizinkan sehingga menimbulkan kebingungan masyarakat. Teori dapat didefinisikan sebagai hasil pemikiran yang didasarkan atas metode ilmiah atau logika. Teori terdiri dari dua bagian. Pertama, Asumsi – asumsi klasik termasuk definisi variabel – variabelnya dan logika yang menghubungkan antara variabel tersebut. Kedua, himpunan hipotesis – hipotesis yang penting. Sedangkan hipotesis merupakan anggapan awal dari fenomena atau masalah yang akan di analisis. Tujuan dari Teori Akuntansi adalah menjelaskan dan meramalkan praktik akuntansi. A.Teori Pragmatis

Upload: arsykeiway

Post on 14-Apr-2016

14 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

akuntansi

TRANSCRIPT

Page 1: Akuntansi Dapat Dipandang Sebagai Praktek Dan Teori

Akuntansi dapat dipandang sebagai praktek dan teori, hal ini pada akhirnya dapat bermanfaat pada berbagai bidang karena laporan keuangan digunakan sebagai dasar dalm pengambil keputusan. Akuntansi yang dipraktikkan dalam suatu wilayah negara merupakan suatu hasil rancangan dan pengembangan untuk mencapai suatu tujuan sosial tertentu. Praktik akuntansi tersebut tentu dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan, seperti faktor social, ekonomi, politis, dsb. dan hal itu menyebabkan praktik akuntansi dalam suatu wilayah negara tertentu bisa tidak sama dengan praktik akuntansi di negara lainnya.Untuk melaksanakan suatu praktek yang baik, tidak cukup hanya mempelajari akuntansi secara praktik. Karena dibalik praktik akuntansi terdapat berbagai gagasan, asumsi dasar, konsep, penjelasan, dsb, yang semuanya terangkum dalam teori akuntansi.

Teori Akuntansi adalah konsep, definisi, serta dalil yang menyajikan secara sistematis gambaran fenomena akuntansi yang menjelaskan hubungan antarvariabel dengan variabel lainnya dalam struktur akuntansi dengan maksud dapat menjelaskan dan meramalkan fenomena yang akan muncul.Teori akuntansi sendiri merupakan suatu pengetahuan yang menjelaskan mengapa praktik akuntansi berjalan seperti yang ada sekarang, dalam artian perbedaan praktek akuntansi antar Negara (keanekaragaman akuntansi). Pada awal prakteknya bahkan sampai beberapa tahun kemudian tidak ada teori akuntansi. Oleh karena itu, selama tidak adanya struktur teori akuntansi formal maka yang terjadi adalah banyaknya alternatif metode pencatatan yang berlaku dalam praktiknya, semua diizinkan sehingga menimbulkan kebingungan masyarakat.

Teori dapat didefinisikan sebagai hasil pemikiran yang didasarkan atas metode ilmiah atau logika. Teori terdiri dari dua bagian. Pertama, Asumsi – asumsi klasik termasuk definisi variabel – variabelnya dan logika yang menghubungkan antara variabel tersebut. Kedua, himpunan hipotesis – hipotesis yang penting. Sedangkan hipotesis merupakan anggapan awal dari fenomena atau masalah yang akan di analisis. Tujuan dari Teori Akuntansi adalah menjelaskan dan meramalkan praktik akuntansi.

A.Teori Pragmatis

Teori pragmatis menekankan pada pengaruh laporan serta ikhtisar akuntansi terhadap perilaku atau keputusan. Penekanan dalam perkembangan teori akuntansi adalah penerimaan orientasi komunikasi dan pengambilan keputusan. Sasarannya pada relevansi informasi yang dikomunikasikan kepada para pengambil keputusan dan perilaku berbagai individu atau kelompok sebagai akibat penyajian informasi akuntansi serta pengaruh laporan dari pihak eksternal terhadap manajemen dan pengaruh umpan balik terhadap tindakan para akuntan dan auditor. Jadi, teori perilaku mengukur dan menilai pengaruh-pengaruh ekonomik, psikologis, dan sosiologis dari prosedur akuntansi alternatif dan media.

Teori Pragmatis terbagi atas Pendekatan pragmatis deskriktif terhadap kontruksi teori akuntansi adalah sebuah pendekatan induktif yang didasarkan pada observasi berkelanjutan terhadap perilaku dari akuntan dalam menyalin prosedur dan prinsip-prinsip akuntansi mereka, selanjutnya teori dapat dikembangkan melalui observasi terhadap bagaimana akuntan bertindak pada situasi tertentu. Teori dapat diuji dengan mengamati apakah akuntan benar-benar bertindak sejalan dengan teori tersebut.  SementaraPendekatan Pragmatis Psikologis mengamati

Page 2: Akuntansi Dapat Dipandang Sebagai Praktek Dan Teori

tanggapan pengguna output keuangan. Akuntan akan menghitung transaksi keuangan untuk menunjukkan perbedaan sintaksis yang berguna untuk membuat laporan keuangan yang kemudian akan dipakai oleh penggunanya. Reaksi oleh pengguna digunakan sebagai bukti bahwa laporan keuangan bermanfaat dan berisi informasi yang relevan.

B.Teori Sintaksis dan semantik

Teori ini berhubungan dengan struktur proses pengumpulan data dan pelaporan keuangan. Teori sintaksis mencoba menerapkan praktek akuntansi yang sedang berjalan dan meramalkan bagaimana para akuntan harus bereaksi terhadap situasi tertentu atau bagaimana mereka akan melaporkan kejadian-kejadian tertentu. Teori yang berhubungan dengan struktur akuntansi dapat diuji untuk melihat konsistensi logis dalam teori itu, atau untuk melihat apakah teori-teori itu bener-bener dapat meramalkan apa yang dikerjakan akuntan. Teorisemantik diperlukan untuk memberikan pengertian tentang konsep-konsep  akuntansi sehingga sehingga penafsiran konsep-konsep olehakuntan sama dengan penafsiran para pemakai laporan akuntansi.

C. Teori Normative

Teori normative berusaha untuk membenarkan tentang apa yang seharusnya dipraktekkan, misalnya pernyataan yang menyebutkan bahwa laporan keuangan seharusnya didasarkan pada metode pengukuran aktiva tertentu. Teori normative hanya menyebutkan hipotesis tentang bagaimana akuntansi seharusnya dipraktekkan tanpa menguji hipotesis tersebut.

Akuntansi seharusnya merupakan system pengukuran

         Laba dan nilai dapat diukur secara tepat

         untuk pengambilan keputusan ekonomi

         Pasar tidak efisien

         Ada beberapa pengukur laba yang unik.

Karena teori normatif dianggap merupakan pendapat pribadi yang subyrktif maka tidak bisa diterima begitu saja, harus dapat diuji secara empiris agar memiliki dasar teori yang kuat. Pendukung teori ini biasanya menggambarkan system akuntansi yang dihasilkan sebagai sesuatu yang ideal, merekomendasikan penggantian system akuntansi cost histories dan pemakaian teori normatif oleh semua pihak.

Page 3: Akuntansi Dapat Dipandang Sebagai Praktek Dan Teori

D. Teori Positif

metodologi positif atau empiris berarti pengujian, atau hipotesis atau teori akuntansi harus dikembalikan sesuai fakta dan kejadian yang ada dalam dunia nyata. Fokus utama kajian akuntansi positif adalah pada pengujian empiris beberapa asumsi-asumsi yang dibuat oleh teoritis akuntansi normatif. Contohnya dengan menggunakan kuisioner dan teknik survei lainnya, sifat atau bentuk dari manfaat teknik-teknik akuntansi yang berbeda akan ditentukan.

E. Perspektif Lainnya

Perspektif ini berfokus pada apa yang mungkin dipertimbangkan yaitu pendekatan ilmiah. pedekatan ini juga digunakan oleh banyak peneliti atau ahli akuntansi dan dipublikasikan di sebagian jurnal atau akuntansi akdemik.perlu diingat bahwa ini didasarkan pada cara kita memandang dunia yang mana berdampak pada bagaimana kita belajar dan metodepenelitian ilmiah untuk kajian yang berbeda.  Itu didasarkan pada cara memandang dunia,  yg menyiratkan cara kita mengumpulkan pengetahuan dan metodologi penelitian dan metode yangg berbeda

F. Pendekatan ilmiah diterapkan untuk akuntansi(Kesalahpahaman tujuan)

            Seorang akuntan yang percaya pada pendekatan ilmiah ingin bukti empiris dan penjelasan logis untuk mendukung praktik akuntansi sehingga praktisi dapat merekomendasikan metode yang paling sesuai untuk situasi yang diberikan berdasarkan bukti ini.Orang menemukan pernyataan yang lebih meyakinkan ketika didukung secara obyektif, bukti empiris dari pernyataan berdasarkan rasionalisasi hanya bisa diperdebatkan. Kesalahpahaman umum  lain tentang penerapan pandangan ilmiah dalam akuntansi adalah bahwa ‘kebenaran mutlak’ yang diinginkan, yang tentu saja tidak mungkin. Ini adalah penemuan manusia untuk membantu kami memastikan apakah pernyataan harus dianggap benar atau tidak. Dengan demikian, kebenaran ilmiah bersifat sementara.

Teori akuntansi disebabkan oleh munculnya fenomena-fenomena akuntansi didalam masyarakat yang kemudian membentuk sebuah pertanyaan yang membutuhkan jawaban. Dari segi sains, teori akuntansi merupakan sesuatu yang bebas nilai. Sebuah validitas dari akuntansi dibentuk dari adanya hipotesis-hipotesis yang muncul akibat implikasi darifenomena tersebut. sedangkan apabila dilihat dari segi teknologi, teori akuntansi membahas pertimbangan nilai dan norma, merupakan hasil akhir dari sebuah prinsip, serta konsep atau kerangka konseptual yang ada.

Page 4: Akuntansi Dapat Dipandang Sebagai Praktek Dan Teori

            Didalam praktik akuntansi terdapat banyak sekali permintaan dari pihak-pihak didalam perusahaan, seperti manajer dan pegawai, serta pihak dari luar perusahaan seperti, investor, kreditor, hingga masyarakat pada umumnya. Hal ini menunjukkan bahwa teori akuntansi merupakan sesuatu yang kompleks dan salah satu isu yang masih hangat diperdebatkan adalah kepada siapakah laporan keuangan harus disediakan ?.            Sudah beberapa tahun belakangan ini, penyusun standar akuntansi telah mencoba untuk menyelesaikan masalah-masalah ketidak-konsistenan dengan mengembangkan kerangka konseptual agar dapat membawa standar tersebut menjadi lebih konsisten. Teori akuntansi banyak melibatkan proses penilayan kelayakan dan paliditas suatu pernyataan adan argument. Bila diterapkan untuk akuntansi, teori akuntansi sering di maksudkan sebagai suatu penalaran logis yang memberikan penjelasan dan alasan tentang perlakuan akuntansi tertentu (baik menurut standar akuntansi atau  melalui trandisi) dan tentang struktur akuntansi yang berlaku dalam suatu wilayah tertentu.

Teori akuntansi membahas proses pemikiran atau penalaran untuk menjelaskan kelayakan prinsip atau praktik akuntansi tertentu yang sudah berjalan atau untuk memberi landasar konseptual dalam penentuan standar atau praktik yang baru.Maka dari itu penalaran ini memeberikan keyakinan bahwa suatu pernyataan atau argument layak untuk di terima atau di tolak. Suatu argument boleh jadi tidak meyakinkan atau persuasive karena argument tersebut tidak didukung dengan penalaran ayanga valid.TEORI PRAGMATIS            Teori pragmatis merupakan teori yang menekankan pengaruh akuntansi terhadap perilaku dan keputusan para akuntan sehingga mengakibatkan pengaruh informasi akuntansi tersebut terhadap perubahan perilaku pemakai laporan. Teori pragmatis terbagi atas dua :

1.      Pendekatan deskriptifPendekatan deskriptif pragmatis dalam konstruksi teori akuntansi menggunakan pendekatan induktif. Pendekatan deskriptif juga menjelaskan bahwa untuk memberikan pernyataan akuntansi secara umum, sebelumnya harus dilakukan observasi secara mendalam dan berkelanjutan terhadap perilaku para akuntan dalam menggunakan prosedur dan prinsip akuntansi mereka. Berdasarkan observasi-obserasi yang dilakukan sebelumnya maka akan dibentuklah sebuah teori yang akan menjelaskan bagaimana tindakan seorang akuntan didalam situasi tertentu.

2.      Pendekatan PsikologisPendekatan psikologis merupakan pendekatan yang berbanding terbalik dengan pendekatan deskrpitif. Pendekatan psikologis menggunakan pendekatan deduktif sebab pendekatan ini justru membutuhkan teori sebelumnya untuk dapat menjelaskan perilaku-perilaku pengguna laporan keuangan terhadap laporan keuangan itu sendiri.TEORI SEMANTIK DAN SINTETIK            Tujuan dari teori semantik sebetulnya sebagai simbolisasi dalam menjelaskan penafsiran seorang akuntan terhadap akun-akun tertentu dapat sama dengan penafsiran pengguna laporan

Page 5: Akuntansi Dapat Dipandang Sebagai Praktek Dan Teori

keuangan.  Teori sintetik sebenarnya cukup berhubungan dengan teori semantik. Apabila teori semantik membahas mengenai simbolisasi dalam rangka memudahkan penafsiran kepada pengguna laporan keuangan, maka teori sintetik membahas mengenai penalaran mengapa suatu data atau informasi disajikan dengan cara simbolisasi.            Teori sintetik berorientasi mengenai bagaimana dengan simbol-simbol yang dibuat berdasarkan teori semantik tadi memiliki hubungan yang logis sehingga dapat diwujudkan atau direalisasi menjadi suatu laporan keuangan.  Teori  akuntansi semantik dan sintatik tidak berdiri sendiri tetapi saling mendukung dan melengkapi, semua pendekatan pengujian biasanya dilakukan untuk memverifikasi suatu teori. Jadi, sebisa mungkin teori harus diverifikasi validitasnya atas dasar penalaran logis, bukti empiris, daya prediksi, dan pertimbangan nilai ( value judgments ) yang telah disepakati.TEORI NORMATIF            Konsep dari teori normatif merupakan sebuah konsep yang tidak bebas nilai. Dikatakan demikian sebab konsep normatif hanya didasarkan pada penalaran dan pengembangan logika. Artinya, sebuah prinsip atau kaidah akuntansi tertentu dapat terbentu akibat dari penalaran logika tadi.            Hal tersebut mengakibatkan teori normatif ini biasa dikatakan sebagaiself judgment yang mengakibatkan validitas prinsipnya nanti juga hanya berdasarkan penerimaan asumsi-asumsi dari pihak-pihak yang terlibat dalam pembuatan prinsip tersebut. Pendekatan ini berasumsi bahwa tujuan dasar dari akuntansi adalah membantu dalam proses pembuatan keputusan terhadap pengguna laporan keuangan tertentu dengan menyediakan data akuntansi yang relevan dan bermanfaat. Teori normatif memberikan pedoman mengenai apa yang seharusnya dilakukan berdasarkan pertimbangan nilai (value judgment).TEORI POSITIF

            Teori positif menjelaskan fenomena akuntansi seperti apa adanya atas dasar pengamatan empiris. Hal tersebuat mengartikan bahwa setiap hipotesis-hipotesis serta teori yang ada harus berdasarkan kehidupan nyata sehingga dapat dikatakan teori tersebut positif/empiris yang artinya telah melalui proses pengujian sebelumnya. Terdapat sedikit perbedaan antara teori normatif dengan teori positif. Jika dijelaskan bahwa teori normatif dalam praktiknya lebih mengarah menuntun bahkan memerintah seorang akuntan bagaimana cara agar dapat mendapatkan outcome yang diinginkan, teori positif lebih mengarah pada deskripsi mengenai mengapa para akuntan harus bertindak dengan tepat.

Konstruksi Teori AkuntansiTeori PragmatisPendekatan Pragmatis Deskriptif

Page 6: Akuntansi Dapat Dipandang Sebagai Praktek Dan Teori

Pendekatan deskriptif dalam konstruksi teori akuntansi adalah posisi dimana kita mengamati pelaku akuntansi, prosedur dan prinsip akuntansi.Pendekatan Pragmatis Psikologis

Pendekatan pragmatis psikologis cenderung mengamati tanggapan pengguna output keuangan. Akuntan menghitung transaksi keuangan untuk menghitung perbedaan sintatiks yang kemudian digunakan dalam laporan keuangan.Teori sintaktis dan semantic                System semantik adalah transaksi dan pertukaran tercatat dalam voucher, jurnal dan buku besar bisnis. Hasil ini kemudian disimpulkan berdasarkan lokasi dan asumsi akuntansi biaya historis.Teori Normative

Pada 1950-an dan 1960-an digambarkan sebagai "zaman keemasan" dari penelitan akuntansi normative. Peneliti akuntansi menjadi lebih peduli dengan rekomendasi kebijakan dan dengan apa yang harus dilakukan. Keputusan-kegunaan: pendekatan keputusan-kegunaan mengasumsikan bahwa tujuan dasar akuntansi adalah untuk membantu proses pengambilan keputusan dari pengguna tertentu laporan akuntansi dengan menyediakan laporan keuangan yang berguna, atau data akuntansi yang relevan.TEORI POSITIF

Selama era 1970an, teori akuntansi beralih ke metodologi empiris, dimana lebih condong ke metodologi positif. Positivisme atau empirisme berarti mencoba atau mencocokkan hipotesis atau teori akuntansi melalui percobaan atau fakta di dunia nyata. Penelitian akuntansi positif fokus utamanya adalah pengujian asumsi yang dibuat berdasarkan teori normative akuntansi secara empiris.