akuisisi unilever terhadap sara lee body care

7
Akuisisi Unilever terhadap Sara Lee Body Care: Masa Depan Lebih Baik untuk Divisi Perawatan ? Pendahuluan Unilever Indonesia sejak tahun 5 Desember 1933 merupakan perusahaan besar dalam bidang produk home dan personal care. Dari segi kapitasi pasar pada akhir tahun 2009 sebgai terbesar ketujuh di BEI. Misi korporasi Unilever adalah untuk meningkatkan vitalitas hidup. Hal ini menunjukkan bagaimana perusahaan benar-benar memahami pelanggan abad 21 dan kehidupan mereka. Visi Unilever adalah membimbing kami dalam menjalankan pendekatan untuk menjalankan usaha, terdapat dorongan untuk melayani para pelanggan dengan cara yang unik dan efektif. Memenuhi kebutuhan akan nutrisi, kesehatan dan perawatan pribadi sehari-hari dengan produk-produk yang membuat para pemakainya merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati kehidupan. Prinsip Bisnis Unilever merupakan standar perilaku bagi setiap karyawan Unilever dimanapun mereka berada – yang mendukung kami dalam melakukan pendekatan terhadap pemerintah, pelanggan, konsumen dan masyarakat. Nilai perusahaan

Upload: philraze

Post on 28-Dec-2015

158 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

baikkk

TRANSCRIPT

Page 1: Akuisisi Unilever Terhadap Sara Lee Body Care

Akuisisi Unilever terhadap Sara Lee Body Care: Masa Depan Lebih Baik untuk Divisi Perawatan ?

Pendahuluan

Unilever Indonesia sejak tahun 5 Desember 1933 merupakan perusahaan besar dalam bidang produk home dan personal care. Dari segi kapitasi pasar pada akhir tahun 2009 sebgai terbesar ketujuh di BEI.

Misi korporasi Unilever

adalah untuk meningkatkan vitalitas hidup. Hal ini menunjukkan bagaimana perusahaan benar-benar memahami pelanggan abad 21 dan kehidupan mereka.

Visi Unilever

adalah membimbing kami dalam menjalankan pendekatan untuk menjalankan usaha, terdapat dorongan untuk melayani para pelanggan dengan cara yang unik dan efektif. Memenuhi kebutuhan akan nutrisi, kesehatan dan perawatan pribadi sehari-hari dengan produk-produk yang membuat para pemakainya merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati kehidupan.

Prinsip Bisnis Unilever

merupakan standar perilaku bagi setiap karyawan Unilever dimanapun mereka berada – yang mendukung kami dalam melakukan pendekatan terhadap pemerintah, pelanggan, konsumen dan masyarakat.

Nilai perusahaan

Memusatkan perhatian untuk memenangkan hati para pelanggan (internal dan eksternal) dan membuat konsumen dan masyarakat merasa senang dengan selalu memahami dan mengantisipasi kebutuhan mereka serta memberikan jawaban secara kewirausahaan.

1. Kerjasama

Mengakui adanya ketergantungan satu sama lain dan kita bekerja bersama-sama guna mencapai tujuan yang sama, dengan semangat untuk menang, dan saling percaya.

2. Integritas

Bersikap jujur, berpegang teguh pada prinsip, konsisten, dan terpercaya dalam semua transaksi yang kita lakukan.

Page 2: Akuisisi Unilever Terhadap Sara Lee Body Care

3. Membuat sesuatu terjadi

Bersikap positif dalam mengambil keputusan yang cepat berdasarkan fakta yang ada dan dalam membuat sesuatu terjadi.

4. Berbagi kegembiraan

Harus berhasil bersama-sama. Semangat yang melimpah menandakan bahwa kita berbagi penghargaan atas hasil kerja keras. Melaksanakan tugas dengan gembira sehingga kita mendapatkan energi dan membantu meraih sukses.

5. Excellence

Bersemangat untuk melampaui harapan pelanggan, konsumen dan masyarakat melalui produk dan cara kerja kita. Memiliki kebebasan untuk berkarya di dalam suatu kerangka kerja.

Budaya Unilever

Selalu bekerja atas dasar integritas, melakukan kegiatan usaha atas dasar integritas dan menghormati setiap orang, perusahaan dan lingkungan tempatnya beroperasi merupakan faktor utama yang menjadi tanggung jawab perusahaan

Ada 18 brands pada 2009yang terkenal karena kualitasnya yang unggul. Produk tersebut adalah Axe, Citra, Clear, Close-up, Domestos, Dove, Lifebuoy, Lux, Molto, Pepsodent, Pond’s, Rexona, Rinso, Sunlight, Sulsilk, Super Pell, Surf, dan Vaseline. Dengan kontribusi turn ver sangat tinggi mencapai 76,2 persen pada tahun 2009.

Sara Lee Indonesia berasal dari PT Prodenta Indonesia di Surabaya dan diambil oleh Sara Lee Douwe Egbert NV, anak perusahaan Sara Lee Corp, yang berbasis di Belanda.

Produk Sara Lee yaitu, Zwitsal, Purol, She, Kiwi, Brylcreem, dan Densol. Dengan 89 persen dari saham PT Sara Lee Body Care Indonesia Tbk. Dimiliki oleh Sara Lee DE/NV.

Akuisisi yang terjadi bersifat Global yaitu berupa produk Sanex, Radox, dan Duschadas. Di Indonesia yang menyumbang sekitar 15 persen dari pasar global dan Analis mengatakan akan memberikan kontribusi untuk laba Unilever sebesar 1 persen dengan akuisisi ini.

Rumusan Masalah

1. Apakah akan menjadi monopoly pasar?

2. Tuntutan Buruh PT Sara Lee Indonesia Tbk.

Page 3: Akuisisi Unilever Terhadap Sara Lee Body Care

3. Tantangan ke Depan

Pembahasan

Untuk rencana akuisisi yang sempat tidak disetujui oleh KPPU karena pasca akuisisi pangsa pasar akan lebih dari 50 persen dikuasai oleh Unilever. Yang pada akhirnya disetujui dengan pangsa pasar setelah akuisisi 33,4 persen. Dan pada tahun 2011 memebrikan keputusan no objection dengan alasan tidak terjadi monopoly dan menggangu kmpeitior lain serta tidak merugikan konsumen dengan perubahan harga yang kecil.

Tuntutan Buruh akan uang pesangon dan kompesasi dari akuisisi ini dengan mogok kerja dan kecil bila dilihat dari nilai akusisi tetapi menurut Chatterjee, Presiden Direktur Sara lee Indonesia sudah terlalu tinggi dan jauh di atas ketentuan dalam UU Ketenagakerjaan.

Untuk tantangan masa depan tentu tetap ada dengan adanya akuisisi ini. Tetapi dengan bergabunnya jalur distribusi kedua perusahaan serta fasilitas yang dimiliki oleh Sara Lee ke Unilever dapat membantu pertumbuhan baik dalam output dan penjualan perusahaan.

Analisis SWOTStrengthMemenuhi kebutuhan akan nutrisi, kesehatan dan perawatan pribadi sehari-hari dengan produk-produk yang membuat para pemakainya merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati kehidupan.

WeaknessPesaing yang semakin kompetitifBanyak produk yang meniru produk unileverAntar produk saling bersaing

OportunitiesMenghasilkan hubungan yang kuat dengan para pelangganMembawa kekayaan ilmu pengetahuan dan keahlian internasional untuk dapat melayani konsumen setempat – multinasional multilokal sesungguhnya dengan sebaiknya

ThreatsPenipuan yang mengatas namakan unilever, baik dalam bentuk produk, hadiah atau pelayanan

Proses STP

Segmenting

Pada proses ini Unilever menggunakan dasar analisa karakteristik konsumen dan tanggapannya. Untuk pasar Indonesia misalnya, Unilever mengombinasikan variable

Page 4: Akuisisi Unilever Terhadap Sara Lee Body Care

geografis,demografis dan perilaku konsumen.Perusahaan multinasional yang memiliki pasar global akan menghadapi karakter pasar berbeda dari Negara satu dengan Negara lain. Berbeda Negara berbedapula keadaan penduduknya, seperti daya beli masyarakat hingga jumlah penduduk suatu Negara itu sendiri.Untuk variable perilaku, Unilever mengelompokkan konsumennya ke dalam tingkat loyalitas, tingkat pemakaian hingga tanggapan atas produk itu

Targeting

Dalam proses targeting, kami harus mengambil satu contoh produk yang mampu mewakili strategi targeting dan positioning Unilever. Karena pada dasarnya strategi STP suatu produk akan berbeda dengan produk lainnya. Di sini kami meimilih sampo Clear sebagai contoh. Target pasar yang dituju adalah konsumen didaerah tropis yang menginginkan sampo berkualitas dengan harga terjangkau.

Positioning

Sampo Clear sebagai pemimpin pasar sampo anti ketombe mencoba memposisikan produknya di benak konsumen sebagai sampo anti ketombe terkemukadengan beberapa pilihan mulai dari gender hingga karekter rambut konsumennya

Sumber

Dyah Megasari, “ Unilever Genjot Bisnisnya Di Indonesia” (www. Kontan.co.id), diunduh pada 2 April 2014

Simon Pitman, “Unilever- Sara Lee Acquisition Gets the Nod from Analysits” (www.Cosmeticsdesign.com).

Gloria Haraito, “Tuntut Gaji Tinggi, Karyawan Sara Lee Mogok Kerja” (www. Kontan.co.id)

Page 5: Akuisisi Unilever Terhadap Sara Lee Body Care

TUGAS

Akuisisi Unilever terhadap Sara Lee Body Care: Masa Depan Lebih Baik untuk

Divisi Perawatan ?

Dosen: Prof. Lizar Alfansi

Nama : Phimatra Jaya Putra

NPM : C2B012130

MAGISTER MANAGEMENT

UNIVERSITAS NEGERI BENGKULU

Tahun 2014 - 2015