aku rindu ramadhan

1
Aku Rindu Ramadhan Chairunisa Rachmani Usianya 7 tahun Anak itu gembira sungguh bahagia Tak mengerti apa yang datang mengunjunginya Tapi anak itu gembira, sungguh sumringah Mukenah disandangnya lalu berlari bersemangat Menuju mushala, tertarik dengan keramainnya Saat itu usianya 7 tahun Kini, telah silam umur yang dilewatinya Anak perempuan yang sama Tapi kini tak terlihat bahagia, tak sumringah Matanya menatap kosong entah kemana Duduk termangu mencoba memahami segalanya Hidupnya kini dewasa Namun ada rindu tak hilang dari hatinya Dia aku yang lupa bagaimana bahagia Aku yang telah jauh dari-Nya Kesibukan dunia membawaku jauh dari-Nya Membawaku jauh dari doa-doa Sadar akan hilangnya sesuatu yang aku rindukan Akankah Ia kembali mengetuk pintu rumahku dengan Ramadhan-Nya Mungkin aku lupa bagaimana bahagia Tapi tak ingin hilang kesadaran Aku masih berharap akan manisnya rasa rindu yang mengecap Ketika Ramadhan kembali mengetuk keimanan Adakah harapan untukku kembali memasukinya Berjalan dibawah bulan yang menyempurnakan bulan-bulan lainnya Mungkin aku ingin kembali behagia Dan terus merindukan datangnya Ramadhan Berharap datangnya janji-Mu yaa Rabb Untuk menerimaku suci dalam langkah-langkah Kini, jika boleh kembali Ramadhan mengetuk pintu rumah Pasti ku sambut bahagia Karena aku merindukan-Mu yaa Rabb, ingin selalu Rindu

Upload: chairunnisarachmani

Post on 13-Jul-2016

4 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

poetry about Ramdhan

TRANSCRIPT

Page 1: Aku Rindu Ramadhan

Aku Rindu RamadhanChairunisa Rachmani

Usianya 7 tahunAnak itu gembira sungguh bahagia

Tak mengerti apa yang datang mengunjunginyaTapi anak itu gembira, sungguh sumringah

Mukenah disandangnya lalu berlari bersemangatMenuju mushala, tertarik dengan keramainnya

Saat itu usianya 7 tahun

Kini, telah silam umur yang dilewatinyaAnak perempuan yang sama

Tapi kini tak terlihat bahagia, tak sumringahMatanya menatap kosong entah kemana

Duduk termangu mencoba memahami segalanyaHidupnya kini dewasa

Namun ada rindu tak hilang dari hatinya

Dia aku yang lupa bagaimana bahagiaAku yang telah jauh dari-Nya

Kesibukan dunia membawaku jauh dari-NyaMembawaku jauh dari doa-doa

Sadar akan hilangnya sesuatu yang aku rindukanAkankah Ia kembali mengetuk pintu rumahku dengan Ramadhan-Nya

Mungkin aku lupa bagaimana bahagiaTapi tak ingin hilang kesadaran

Aku masih berharap akan manisnya rasa rindu yang mengecapKetika Ramadhan kembali mengetuk keimananAdakah harapan untukku kembali memasukinya

Berjalan dibawah bulan yang menyempurnakan bulan-bulan lainnya

Mungkin aku ingin kembali behagiaDan terus merindukan datangnya Ramadhan

Berharap datangnya janji-Mu yaa RabbUntuk menerimaku suci dalam langkah-langkah

Kini, jika boleh kembali Ramadhan mengetuk pintu rumahPasti ku sambut bahagia

Karena aku merindukan-Mu yaa Rabb, ingin selalu Rindu