aktivitas dakwah santri di pondok pesantren...

114
AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN QOTRUN NADA CIPAYUNG JAYA DEPOK Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I) Disusun oleh : Sri Ayu Rahayu Nim : 107051002395 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H/2011 M

Upload: hathu

Post on 20-Mar-2019

235 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN QOTRUN NADA CIPAYUNG JAYA DEPOK

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi Untuk

Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I)

Disusun oleh :

Sri Ayu Rahayu

Nim : 107051002395

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H/2011 M

Page 2: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan
Page 3: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan
Page 4: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan
Page 5: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

i

ABSTRAK

AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN QOTRUN NADA CIPAYUNG JAYA DEPOK

Pondok pesantren Qotrun Nada merupakan pesantren yang sudah cukup di kenal oleh masyarakat, khususnya masyarakat Cipayung Jaya Depok. Dari banyaknya pesantren yang ada di kota Depok, pondok pesantren Qotrun Nada merupakan pesantren yang cukup unggul sekota Depok, karena dengan kegiatan-kegiatannya yang bagus dan kesederhanaannya yang dimiliki oleh pondok pesantren Qotrun Nada tersebut. Karena dengan kesederhanaannya dan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakannya, membuat tertarik masyarakat untuk memasuki anaknya ke Qotrun Nada khususnya masyarakat Cipayung Jaya. maka penulis tertarik untuk meneliti pondok pesantren Qotrun Nada ini dengan judul “Aktivitas Dakwah Pondok Pesantren Qotrun Nada Cipayung Jaya Depok.”

Adapun yang akan diteliti oleh penulis yaitu aktivitas apa saja yang dilaksanakan di Qotrun Nada, bagaimana pelaksanaan aktivitas dakwah pondok pesantren Qotrun Nada baik dalam dakwah Bil Lisan maupun dakwah Bil Hal, dan apa saja faktor pendukung dan penghambat di pondok pesantren Qotrun Nada.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif. Penulis mengadakan penelitian ini dengan cara wawancara, observasi langsung kelapangan dan ikut serta dalam kegiatan pengajian seperti: pengajian ratiban yang dilaksanakan setiap malam Jum’at dan kegiatan muhadhoroh.

Setelah semua data yang dibutuhkan telah terkumpul, maka selanjutnya adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian dalam melakukan analisis data. Aktivitas dakwah santri yang dilaksanakan di pondok pesantren Qotrun Nada baik dalam bentuk Bil Hal dan Bil Lisan bertujuan semata-mata untuk menuntut Ilmu, khususnya Ilmu agama dan serta dapat memberikan apresiasi tentang peningkatan akhlak santri, sehingga generasi yang akan datang masih ada penerus-penerus yang akan memperjuangkan agama Islam.

Page 6: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT pencipta alam semesta yang telah memberikan

berbagai macam nikmat, rahmat dan karunia-Nya serta kasih sayang-Nya yang tidak

terduga serta telah member kekuatan, kesabaran dan pertolongan kepada penulis

hingga terselesainya tugas akhir ini.

Shalawat dan salam kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah

memberikan kita pengetahuan tentang hakikat kebenaran yang sesungguhnya, dan

dengan ajarannya kita bisa menanggapi segala problematika kehidupan ini dengan

suatu ketenangan, kesabaran, dan solusi yang terbaik.

Selama proses pembuatan skripsi ini tidak sedikit kesulitan dan hambatan

yang penulis hadapi dan alami, baik yang menyangkut waktu, pengumpulan bahan-

bahan, pembiayaan dan sebagainya. Namun, kesemuanya itu akhirnya penulis bisa

menyelesaikan skripsi ini, karena berkat kesungguhan hati, do’a dan kerja keras dan

disertai dorongan dan bantuan dari banyak pihak.

Skripsi ini mungkin bukanlah sesuatu yang sempurna bahkan yang baru,

karena meskipun didalamnya masih banyak kekurangan (penulis sangat

mengharapkan masukan dan saran yang tentunya membangun) dan semoga skripsi ini

bermanfaat bagi orang banyak. Sudah sepantasnya penulis mengucapkan terimakasih

dan rasa penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

1. Bapak DR. H Arif Subhan, MA, Selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Drs. Wahidin Saputra, MA, Selaku Pembantu Dekan Bidang Akademik.

3. Bapak Drs. Study Rizal LK, MA. Selaku Pembantu Dekan Bidang

Kemahasiswaan.

4. Bapak Mahmud Jalal MA, Selaku Pembantu Dekan Bidang Adm Umum.

Page 7: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

iii

5. Bapak Drs. Jumroni, M.S, Selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran

Islam.

6. Ibu Umi Musyarofah, MA, seketaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam

sekaligus selaku pembimbing, yang telah bersedia meluangkannya memberikan

bimbingan dan dorongan dalam penulisan skripsi ini dan penulis berharap Ibu dan

keluarga selalu mendapatkan kesehatan dan dimudahkan segala macam

aktivitasnya oleh Allah SWT, Amin.

7. Seluruh Dosen KPI yang telah memberikan Ilmu yang bermanfaat selama

perkuliahan berlangsung.

8. Kedua orang tua saya tercinta, Ayahanda H.Anda. St. Bagindo dan Ibunda Hj.

Yulmaita, yang selalu memberikan support baik moral dan materil serta do’a yang

tidak pernah henti-hentinya kepada penulis hingga dapat terselesaikannya tugas

akhir ini.

9. Seluruh santri Qotrun Nada khususnya Zahratus Sa’adah, Sri Wahyuni dan Shela

Amelia dan seluruh para Ustad Pondok Pesantren Qotrun Nada khususnya ustad

Ready Gunawan, ustad Shofian Efendy dan ustad Musa Abadi Wahab yang telah

meluangkan waktunya untuk memberikan informasi sekitar Pondok Pesantren

Qotrun Nada. Terutama kepada Pimpinan Pondok Pesantren Qotrun Nada yaitu

KH. Burhanudin Marzuki yang telah meluangkan waktunya dan memberikan

informasi kepada penulis, hingga penulisan skripsi ini selesai.

10. Seluruh teman-teman KPI angkatan 2007, yang selalu menyegarkan suasana dan

menjadikan hidup lebih hidup.

11. Seluruh Staf perpustakaan utama dan staf perpustakaan dakwah dan komunikasi

yang telah meminjamkan buku yang penulis butuhkan dalam menyelesaikan tugas

akhir ini.

Akhirnya penulis hanya dapat berdoa kepada Allah SWT semoga semua

pihaak yang telah memberikan dukungan moral, materi, dan do’a mendapatkan

balasan dan keridhoan dan Allah SWT (Amin).

Page 8: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

iv

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK.............................................................................................................i

KATA PENGANTAR..........................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iv

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah......................................................................1

B. Pembatasan dan perumusan Masalah..................................................6

C. Tujuan dan Manfaat penelitian............................................................6

D. Tinjauan Pustaka.................................................................................7

E. Metodologi Penelitian..........................................................................8

F. Sistematika Penulisan.........................................................................11

BAB II : KERANGKA TEORITIS

A. Pengertian Aktivitas............................................................................13

B. Pengertian Dakwah.............................................................................14

C. Unsur-Unsur Dakwah.........................................................................17

D. Tujuan Dakwah……………………………….……………….….....30

E. Fungsi-fungsi Dakwah………………………………………………31

F. Pengertian Pesantren………………………………………………...32

Page 9: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

v

BAB III : GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN QOTRUN NADA

A. Sejarah Singkat Pondok Pesantren Qotrun

Nada...............................................................................................35

B. Struktur Organisasi…………….....................................................39

C. Visi dan Misi………..................................................................... 40

D. Tujuan ………………....................................................................41

E. Program Kerja Pondok Pesantren Qotrun Nada.............................42

1. Kegiatan Harian…………………………………………....…….42

2. Kegiatan Mingguan………………………………………...…....42

3. Kegiatan Bulanan…………………………………………...…...43

4. Kegiatan Tahunan………………………………………………..43

BAB IV : HASIL PENELITIAN

A. Pelaksanaan Aktivitas Dakwah Pondok pesantren Qotrun

Nada...............................................................................................44

1. Pelaksanaan Dakwah Bil-Lisan :

1. kegiatan Harian ……………………..…….…….….…….......44

2. kegiatan Mingguan……………………………...….…….......50

3. Kegiatan Bulanan…………………………………….………54

4. Kegiatan Tahunan.....................................................................55

2. Pelaksanaan Dakwah Bil-Hal :

1. Penyembelihan Hewan Qurban................................................61

2. Kegiatan Bakti Sosial...............................................................62

B. Metode Pelaksaan Dakwah Pondok Pesantren Qotrun

Nada...............................................................................................64

C. Faktor Pendukung dan Penghambat Dalam Kegiatan Pondok

Pesantren Qotrun

Nada...............................................................................................67

Page 10: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

vi

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………………69

B. Saran-saran…………………………………………………….…70

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 11: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam adalah agama dakwah, yaitu agama yang menegaskan

umatnya untuk menyebarkan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat

manusia sebagai rahmat bagi seluruh alam. Islam dapat menjamin

terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan umat manusia, bilamana

ajaran Islam yang mencakup segenap aspek kehidupan itu dijadikan

sebagai pedoman hidup dan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh.1

Islam juga merupakan ajaran Allah yang sempurna dan diturunkan

untuk mengatur kehidupan individu dan masyarakat. Akan tetapi,

kesempurnaan ajaran Islam hanya merupakan ide dan angan-angan saja

jika ajaran yang baik tidak disampaikan kepada manusia. Lebih-lebih jika

ajaran itu tidak diamalkan dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu,

dakwah merupakan suatu aktivitas yang sangat penting dalam keseluruhan

ajaran Islam. Dengan dakwah, Islam dapat diketahui, dihayati, dan

diamalkan oleh manusia dari generasi kegenerasi berikutnya. Sebaliknya,

tanpa dakwah terputuslah generasi manusia yang mengamalkan Islam dan

selanjutnya Islam akan lenyap dari permukaan bumi.2

Dakwah sangatlah penting dan sangat diperlukan oleh manusia

karena tanpanya manusia akan sesat. Berarti hidupnya menjadi tidak

teratur dan kualitas kemanusiannya merosot. Tanpa adanya dakwah

1 Abdur Rasyad Shaleh, Manajemen Dakwah Islam, (Jakarta: PT Bulan Bintang 1993), Cet ke-3, h.1

2 Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Prenada Media 2004), Cet ke-1, h.55

Page 12: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

2

manusia akan kehilangan akhlak, nuraninya tertutup, menjadi egois, rakus,

liar, binal, kehilangan moral, akan saling menindas, saling memakan dan

saling memeras. Tanpa adanya dakwah atau karena lemahnya dakwah

maka manusia akan melakukan kerusakan dimana-mana. Sumber daya

alam akan dipergunakan semaunya yang pada gilirannya akan terjadi

kerusakan dan kebangkuratan dimana-mana.3

Firman Allah SWT:

“ Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesaat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.” (An-Nahl: 125).

Kata ud’u yang diterjemahkan dengan ajakan adalah fi’il amr.

Menurut aturan ushul fiqh, setiap fi’il amr menjadi perintah wajib yang

harus dipatuhi atau lain-lainnya. Jadi melakukan dakwah Islamiyah itu

adalah wajib, karena tidak ada dalam hal ini dalil-dalil lain yang

memalingkan kepada sunah atau ibadah (boleh dikerjakan atau boleh

tidak).

Wajib itu ada dua jenis, yakni wajib aini dan wajib kifa’i. wajib

aini maksudnya setiap orang Islam dewasa tidak ada uzur wajib

mengerjakannya, baik laki-laki maupun perempuan, seperti sholat lima

waktu, puasa di bulan Ramadhan dan lainnya. Sedangkan wajib kifa’i

artinya harus ada seseorang didalam satu tempat atau kelompok yang

3Nawari Ismail, Filsafat Dakwah Ilmu Dakwah Dan Penerapannya, (Jakarta: Pt Bulan

Bintang 2004), Ed ke- 2, h. xiv

Page 13: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

3

mengerjakannya, agar mereka lepas dari perintah itu. Kalau tidak maka

mereka berdosa semuanya seperti sholat jenazah, menyuruh ma’ruf

(berbuat baik), melarang munkar (berbuat jahat) dan lain-lainnya. Adapun

jenis wajib yang dimaksud didalam dakwah Islamiyah ini pada asalnya

adalah wajib kifa’i tetapi harus diingat tentang pertanggungan

jawabannya.4

Sebagai diketahui aktivitas dakwah pada awalnya hanyalah

merupakan tugas sederhana yakni kewajiban untuk menyampaikan apa

yang diterima dari Rasulallah SAW. : “Ballighu ‘anni walau ayat.” Inilah

yang membuat kegiatan atau aktifitas dakwah boleh dan harus dilakukan

oleh siapa saja yang mempunyai rasa keterpanggilan untuk menyebarkan

nilai-nilai Islam itu sebabnya aktifitas dakwah memang harus berangkat

dari kesadaran pribadi yang dilakaukan oleh orang per orang dengan

kemampuan minimal dari siapa saja yang dapat melakukan dakwah

tersebut.5 Dan salah satu tempat yang dapat dijadikan untuk

mengembangkan dakwah dalam melalui aktivitas-aktivitas dakwah yang

dilaksankannya adalah Pondok Pesantren Qotrun Nada.

Di Indonesia pondok pesantren dikenal sebagai lembaga

pendidikan yang mewujudkan proses wajar dalam perkembangan sistem

pendidikan nasional. Dari segi historis, pondok pesantren tidak hanya

mengandung makna dakwah Islam, melainkan juga mengandung unsur

keaslian Indonesia. Sebab, lembaga pendidikan berasrama yang serupa ini

4 Muhammad Nuh Sayid. Dakwah Fardiyah pendekatan personal dalam dakwah, Solo: Era Intermedia, 1996. Hal.4

5 Drs.H.Munzier Suparta.M.A.,Metode Dakwah,(Jakarta: Kencana, 2009), Cet ke-3. h.viii.

Page 14: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

4

sudah terdapat pada masa kekuasaan Hindu-Budha dengan nama

pedepokan. Kemudian, datangnya Islam ke Indonesia telah berhasil

meneruskan serta meng-Islam-kannya menjadi pesantren. Pada masa pra

Islam, lembaga pendidikan model pesantren berfungsi mencetak elit

agama Hindu-Budha. Kemudian, pada masa Islam pesantren berkembang

menjadi pusat berlangsungnya proses pembelajaran ilmu-ilmu keislaman.

di pesantren itulah muslim Indonesia mendalami ajaran dasar keislaman.6

Dengan menyadarkan diri kepada Allah SWT, para kyai pesantren

memulai pendidikan pesantrennya dengan modal niat ikhlas dakwah untuk

menegakkan kalimat-Nya, didukung dengan sarana prasarana sederhana

dan terbatas. Inilah ciri pesantren, tidak tergantung kepada sponsor dalam

melaksanakan visi dan misinya. Memang sering kita jumpai dalam jumlah

kecil pesantren tradisional dengan sarana prasarana yang megah, namun

para kyai dan santrinya tetap mencerminkan perilaku-perilaku

kesederhanaan. Relevan dengan jiwa kesederhanaan di atas, maka tujuan

pendidikan pesantren adalah menciptakan dan mengembangkan

kepribadian muslim, yaitu kepribadian yang beriman dan bertakwa kepada

Allah SWT, berakhlak mulia, bermanfaat bagi masyarakat, sebagai

pelayan masyarakat, mandiri, dan menegakkan agama Islam.7

Salah satu pesantren yang dapat dijadikan untuk mengembangkan

dakwah dalam melalui aktifitas-aktifitas dakwah yang dilaksanakannya

adalah Pondok Pesantren Qotrun Nada. Pesantren ini merupakan pesantren

6 Umi Musyarrofah. Dakwah K.H. Hamam Dja’far dan Pesantren Pabelan, (Jakarta: Uin

Jakarta Press 2009), Cet.ke-1, h. 4-5 7 M.Sulthon Masyhud & Moh.Khusnurdilo, Manajemen Pondok Pesantren, (Jakarta:

Diva Pustaka 2005), Cet.ke-2, h. 92-93

Page 15: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

5

yang sudah cukup di kenal oleh masyarakat, khususnya masyarakat

Cipayung Jaya Depok, dari banyaknya pesantren yang ada di kota Depok,

pondok pesantren Qotrun Nada adalah pesantren yang cukup unggul

sekota Depok dan aktivitas yang dilaksanakannya pun berbeda dengan

pesantren kota Depok lainnya.

Dengan berbagai aktivitas yang berbeda dengan pesantren sekota

Depok lainnya, banyak para orang tua memasukkan anaknya ke pesantren

Qotrun Nada, karena selain aktivitasnya yang begitu banyak dan bagus

tapi bayarannya itu cukup murah dan terjangkau.8 Dan salah satu aktifitas

pondok pesantren Qotrun Nada yang berbeda dengan pesantren lain yaitu

kegiatan Batsul Masail dan pengajian Amsilati, yang mana Batsul Masail

ini membahas tentang masalah fiqih, seperti membahas toharoh, jual beli

dalam Islam, haid, nifas, riba dan lain-lain. Dan metode belajarnya ini

seperti persentasi, ada Tanya jawab, dan sekaligus bisa saling tukar

pendapat maupun pikiran, sedangkan kalau pengajian Amsilati itu,

gunanya untuk cara cepat membaca kitab kuning, dan pengajian kitab

Amsilati ini hanya di pondok pesantren Qotrun Nada saja yang baru

melaksanakannya sedangkan di pesantren Depok lainnya belum ada yang

melaksanakannya. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang mempunyai

daya tarik cukup besar bagi para santri.

Oleh karena itu, Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik

untuk meneliti dalam bentuk judul :

8Wawancara Pribadi Shela Amelia. Santri Pondok Pesantren Qotrun Nada. Jakarta 21

Maret 2011

Page 16: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

6

“Aktivitas Dakwah Santri Di Pondok Pesantren Qotrun Nada

Cipayung Jaya Pancoran Mas Depok”

B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Batasan dalam kajian karya Ilmiah ini di batasi yang terkait dalam

Aktivitas dakwah santri Pondok Pesantren Qotrun Nada meliputi kegiatan

Dakwah Bil-Lisan dan Dakwah Bil-Haal.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka peneliti akan

merumuskan masalah sebagai berikut :

a. Aktifitas dakwah apa saja yang dilaksanakan oleh para santri yang ada

di pondok pesantren Qotrun Nada ?

b. Bagaimana pelaksanaan aktifitas dakwah santri di pondok pesantren

Qotrun Nada ?

c. Apa saja faktor pendukung dan penghambat di pondok pesantren

Qotrun Nada ini dalam melaksanakan aktivitasnya ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan di atas, maka tujuan dari

diadakan penelitian ini adalah :

a. untuk mengetahui aktivitas-aktifitas dakwah santri yang ada di pondok

pesantren Qotrun Nada.

Page 17: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

7

b. Untuk mengetahui pelaksanaan aktifitas dakwah santri di pondok

pesantren Qotrun Nada.

c. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan yang ditemukan dalam

menyampaikan ajaran Islam.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan

pengetahuan keilmuan dakwah khususnya tentang aktifitas dakwah dan

guna memenuhi kebutuhan motivasi spiritual masyarakat.

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini di harapkan dapat dijadikan sebagai sarana yang

mendukung dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan dakwah di

pondok pesantren Qotrun Nada khususnya, dan pada masyarakat luas pada

umumnya.

D. Tinjauan Pustaka

Dalam penyusunan karya ilmiah ini, sebelum penulis mengadakan

penelitian lebih jauh dan kemudian menyusunnya menjadi sebuah karya

ilmiah, maka langkah awal yang penulis tempuh adalah mengkaji terlebih

dahulu karya ilmiah yang mempunyai judul hampir sama dengan yang

akan penulis teliti. Adapun maksud dari penelitian ini untuk mengetahui

bahwa permasalahan yang penulis teliti berbeda dengan yang diteliti

sebelumnya.

Page 18: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

8

Setelah penulis mengadakan kajian pustaka, penulis akhirnya

menemukan beberapa skripsi yang memiliki judul yang hampir sama

dengan yang akan penulis teliti. Skripsi tersebut antara lain adalah skripsi

karya Nurmaniyah Tahun 2006 yang berjudul “ Penerapan Retorika K.H.

Burhanuddin Marzuki Dalam Dakwah Di Pondok Pesantren Qotrun Nada

Depok “.

Focus penelitian pada skripsi karya Nurmaniyah memfokuskan

pada penerapan retorika seorang K.H Burhanuddin Marzuki dalam

dakwahnya di pondok pesantren Qotrun Nada, sedangkan penelitian yang

akan diteliti oleh penulis yaitu pada “aktivitas dakwah santri di pondok

pesantren Qotrun Nada Cipayung Jaya Depok.”

E. Metodologi Penelitian

Agar dapat membahas dan merumuskan masalah penelitian dengan

baik, maka penulis akan mengambil metode penelitian dengan langkah-

langkah berikut ini:

1. Metode Penelitian

Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian kualitatif deskriptif, yaitu suatu metodologi penelitian yang

dihasilkan dari sebuah data yang di kumpulkan berupa kata-kata, gambar

dan suatu penelitian bersifat alamiah dengan mendatangi langsung tempat

penelitian.

Seperti yang dikemukakan oleh Bodgan dan Taylor mendefinisikan

bahwa metodologi penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian yang

Page 19: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

9

menghasilkan data-data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.9

Tujuan adanya metode ini adalah agar dapat menggambarkan suatu

keadaan serta dapat mengambil manfaat dari penelitian yang sebenar-

benarnya berdasarkan hasil tes wawancara dengan narasumbernya. Untuk

itu guna mempermudah menyelesaikan skripsi ini langkah-langkah

metodologi yang disusun oleh penulis ini sebagai berikut:

a. Subjek Penelitian

Yang menjadi subjek adalah orang atau kelompok orang yang

memberi informasi, dalam hal ini adalah para santri, para Ustad dan

oleh KH. Drs. Burhanuddin Marzuki (Pimpinan Pondok Pesantren

Qotrun Nada).

b. Objek Penelitian

Sedangkan menjadi objek penelitian ini adalah segala bentuk

kegiatan dakwah bil lisan dan bil haal yang dilakukan oleh pondok

pesantren Qotrun Nada.

2. Tempat Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di pondok pesantren Qotrun Nada

Cipayung Jaya Depok. Waktu yang dibutuhkan dalam melakukan

penelitian skripsi ini adalah selama 1 bulan terhitung dari tanggal 5 sampai

30 Maret 2011.

9 Lexy.J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda Karya,

1989), cet ke-1 h.4

Page 20: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

10

Adapun untuk pelaksanaan penelitian ini, tehnik pengumpulan data

yang akan dilaksanakan adalah melalui beberapa data yaitu :

a. Observasi, adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan

pengamatannya melalui hasil kerja pancaindra mata serta dibantu

dengan pancaindra lainnya.10 Metode ini dilakukan dengan cara

melakukan penelitian langsung ke objeknya. Dalam observasi ini

penulis akan meneliti tentang aktifitas dakwah di pondok pesantren

Qotrun Nada.

b. Wawancara, adalah metode pengumpulan data dengan jalan tanya

jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematik dan berlandaskan

kepada tujuan penyelidikan. Pada umumnya dua orang atau lebih

hadir secara langsung dalam proses tanya jawab itu.11 Peneliti

mewawancarai dengan pihak yang bersangkutan, untuk mengetahui

gambaran umum tentang pesantren dan mengetahui aktifitas-

aktifitas apa saja yang ada di pondok pesantren Qotrun Nada.

c. Dokumentasi, yaitu dengan mengumpulkan data-data yang

berkaitan tentang apa yang diteliti. Hal ini dapat dilakukan dengan

cara mengumpulkan data-data melalui: fhoto, buku-buku, dan

bahan-bahan yang lainnya.

3. Tehnik Analisa Data

Dari data yang dikumpulkan, kemudian dianalisis dan di

interprestasikan, adapun metode yang digunakan dalam menganalisis data

10 M.Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Prenada Media Group,

2009), Cet ke-4, h.183 11 Sutrisno Hadi, Metodologi Research Jilid II, (Yogyakarta: Andi Offset, 1989), Ed 1,

h.193.

Page 21: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

11

dengan menggunakan metode analisis deskriptif maksudnya, cara

melaporkan data dengan menerangkan dan memberikan gambaran

mengenai data yang telah terkumpul secara apa adanya dan kemudian data

tersebut disimpulkan.

F. Sistematika Penulisan

Sebagai karya tulis ilmiah, penulisan skripsi ini akan di susun

secara sistematis sesuai dengan ketentuan yang ada dan berlaku. Adapun

bentuk penulisan skripsi ini sebagai berikut:

BAB I Dalam bab ini akan membahas pendahuuan yang memaparkan

latar belakang masalah, agar tetap fokus, dengan memberikan

batasan dan rumusan masalah. Namun yang tak kalah penting

juga dicantumkan tinjauan teoritis dan metodologi penelitian

sebagai kerangka berpikir serta sistematika penulisan

BAB II Dalam bab ini, akan menjelaskan mengenai pengertian aktivitas,

pengertian dakwah, bentuk-bentuk dakwah, unsur-unsur

dakwah, tujuan dakwah, fungsi-fungsi dakwah dan pengertian

Pondok Pesantren Qotrun Nada.

BAB III Dalam bab ini, menjelaskan mengenai sejarah berdirinya Pondok

Pesantren Qotrun Nada, visi dan misi, tujuan, program

kegiatan yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Qotrun Nada

dan struktur organisasi.

Page 22: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

12

BAB IV Sebagai inti pembahasan bab ini membahas tentang aktivitas

dakwah dan pelaksanaannya di Pondok Pesantren Qotrun

Nada, metode pelaksanaan dakwah di Pondok Pesantren

Qotrun Nada, faktor pendukung dan penghambat dalam

kegiatan dakwah Pondok Pesantren Qotrun Nada.

BAB V Penutup yang meliputi kesimpulan dan saran-saran yang

dilengkapi daftar pustaka, hasil wawancara dan lampiran yang

dianggap penting

Page 23: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

13

BAB II

KERANGKA TEORITIS

A. Pengertian Aktivitas

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, aktivitas diartikan sebagai

segala bentuk keaktifan dan kegiatan.1 Aktivitas adalah keaktifan,

kegiatan-kegiatan, kesibukan atau bisa juga berarti kerja atau salah satu

kegiatan kerja yang dilaksanakan tiap bagian dalam tiap suatu organisasi

atau lembaga.2

Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali aktifitas, kegiatan, atau

kesibukan yang dilakukan manusia. Namun berarti atau tidaknya kegiatan

tersebut bergantung pada individu tersebut. Karena menurut Samuel

Soeltoe sebenarnya aktifitas bukan hanya sekedar kegiatan, beliau

mengatakan bahwa aktifitas dipandang sebagai uaha mencapai atau

memenuhi kebutuhan.

Menurut ilmu Sosiologi aktivitas diartikan sebagai segala bentuk

kegiatan yang ada di masyarakat seperti gotong royong dan keja sama

disebut sebagai aktivitas sosial baik yang berdasarkan hubungan tetangga

atau kekerabatan.3

Sedangkan aktivitas dakwah adalah salah satu kegiatan-kegiatan

yang penting dalam agama Islam, yang mana di dalamnya terdapat seruan

1 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:

Balai Pustaka, 1997). Cet-9, h.20. 2 Departremen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka, 1990). Cet. Ke-3, h.17 3 Sojogyo dan Pujiwati Soyogyo, Sosiologi Pedesaan Kumpulan Bacaan (Yogyakarta:

Gajah Mada University Press, 1999) , Cet ke-12 Jilid 1.h.28

Page 24: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

14

atau ajakan kepada keinsyafan atau usaha untuk mengubah situasi

kepada situasi yang lebih baik dan sempurna, baik terhadap pribadi

maupun masyarakat serta mendapatkan ridho dari Allah.4

Dari definisi diatas penulis menyimpulkan, bahwa aktivitas adalah

kegiatan, kesibukan atau bisa juga berarti kerja atau salah satu kegiatan

kerja yang dilaksanakan dalam setiap bagian yang tidak terlepas baik yang

bersifat individu ataupun kerja sama atau kelompok.

B. Pengertian Dakwah

Secara bahasa (etimologi) kata dakwah berasal dari bahasa arab,

yaitu da’a – yad’u – da’watan, artinya mengajak, menyeru, memanggil.

Sedangkan pengertian dakwah menurut istilah (terminologi) sangat

beragam, karena setiap ahli dakwah memberikan pengertian dan sudut

pandang yang berbeda-beda sehingga istilah dari suatu ahli dakwah

dengan ahli yang lainnya seringkali terdapat beberapa persamaan

Menurut Toha Yahya Omar mendefinisikan dakwah adalah

mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai

dengan perintah Tuhan, untuk keselamatan dan kebahagiaan mereka di

dunia dan akhirat.5

Menurut H.S. Nasaruddin Latief mendifinisikan : dakwah adalah

setiap usaha atau aktivitas dengan lisan atau tulisan dan lainnya yang

bersifat menyeru, mengajak memanggil manusia lainnya untuk beriman

4 Matuloh, Pengaruh Aktifitas Dakwah Terhadap Perubahan Akhlak Remaja Ustad

Jami’Asy-yafi’iyyah Pondok Pucung Karang Tengah Tanggerang, 2009, Skripsi Jurusan KPI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5 Samsul Munir, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Amzah, 2009). Cet.ke-1, h. 1-2

Page 25: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

15

dan mentaati Allah SWT sesuai dengan garis-garis akidah dan syariat serta

akhlak islam.6

Sedangkan menurut Syekh Ali Mahfudz memberikan definisi

tentang dakwah:

الخیر والھدي واالمر بالمعروف والنھي عن المنكر لیقوزو بسعادة العاجل واالجلث الناس على ح

“mengajak manusia kepada kebaikan dan petunjuk, dan menyuruh berbuat baik, dan mencegah berbuat munkar untuk mencapai kebahagiaan dunia dan kebahagiaan akhirat.”

Dari ungkapan di atas dapatlah dipahami bahwa dakwah pada

hakikatnya adalah segala aktifitas dan kegiatan yang mengajak orang

untuk berubah dari satu situasi yang mengandung nilai kehidupan yang

bukan Islami kepada nilai kehidupan yang Islami. Aktifitas dan kegiatan

tersebut dilakukan dengan mengajak, mendorong, menyeru, tanpa tekanan,

paksaan dan provokasi, dan bukan pula dengan bujukan dan rayuan

pemberian sembako.7

Selain definisi yang dikemukakan di atas, dalam Al-Qur’an juga

banyak disebut tentang pengertian dakwah, salah satu diantaranya dalam

surat An-Nahl 125 :

“ Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang

6 Hasuddin, Manajemen Dakwah, (Jakarta: Uin Jakarta Press, 2005). Cet. Ke-1, h.41 7 Munzier Suparta, Metode Dakwah,(Jakarta: Kencana, 2009), Cet ke-3, h.xi

Page 26: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

16

baik. Sesungguhnya Tuhanmu, dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesaat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.

Ayat diatas menerangkan bahwa dakwah merupakan perbuatan

yang sangat penting, karena dalam ayat tersebut terdapat kata serulah,

maka umat manusia diperintahkan untuk menyeru, menyebarkan,

mengajak, memberikan pengetahuan kepada orang lain tentang ajaran-

ajaran Islam, meluruskan perbuatan-perbuatan yang menyimpang dari

ajaran-ajaran Islam.

Dari berbagai definisi dakwah di atas yang disampaikan oleh para

ahli dakwah, dapat disimpulkan bahwa dakwah adalah kegiatan mengajak

manusia kepada jalan kebenaran, menyampaikan syariat Islam kepada

individu atau kelompok baik secara lisan, tulisan, maupun perbuatan agar

mereka senantiasa berada di jalan Allah.

Adapun bentuk-bentuk dakwah yaitu :

1. Dakwah bil lisan

Dakwah bil lisan adalah penyampaian informasi atau pesan

dakwah melalui lisan (ceramah atau komunikasi langsung antara subjek

dan objek dakwah). Dakwah bi lisan mempunyai beberapa media, seperti:

khutbah, ceramah, ataupun pidato.

2. Dakwah bil qalam

Dakwah bil qalam adalah dakwah dengan menggunakan media

tulisan. Dakwah bil qalam merupakan bentuk dakwah yang pernah

dipraktekan Rasulullah SAW. Dakwah dalam bentuk tulisan yang

Page 27: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

17

dilakukan oleh Rasulullah SAW adalah dengan mengirim surat-surat yang

berisi seruan, ajakan, atau panggilan.

Dakwah bil qalam pada era sekarang ini menggunakan media

cetak yang meliputi: surat kabar, majalah, brosur, dan bulletin.

3. Dakwah bil hal

Dakwah bil hal adalah melaksanakan amal kebaikan dalam

kehidupan sehari-hari yang meliputi bidang sosial, ekonomi, dan budaya

dalam bingkai nilai-nilai ajaran agama Islam. Dakwah bil hal merupakan

usaha merintis dan mempraktekkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-

hari. Dakwah dalam bentuk ini dapat dilakukan oleh setiap orang dimana

pun berada dengan profesi apa pun.8

C. Unsur-unsur Dakwah

Unsur-unsur dakwah haruslah ada dalam proses dakwah, bilamana

unsur-unsur itu tidak terpenuhi maka dakwah akan mengalami hambatan

bahkan kegagalan. Unsur-unsur dakwah adalah komponen-komponen

yang terdapat dalam setiap kegiatan dakwah.

Adapun unsur-unsur dakwah itu antara : Da’i (pelaku dakwah),

mad’u (penerima dakwah), materi dakwah (maddah), media dakwah

(wasilah), metode dakwah (metode) dan efek dakwah (atsar).

Adapun pengertian-pengertiannya adalah sebagai berikut :

1. Da’i (pelaku dakwah)

8 Umi Musyarrofah. Dakwah KH.Hamam Dja’far dan Pondok Pesantren Pabelan.

(Jakarta: UIN Press, 2009) cet ke-1 h.20-21.

Page 28: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

18

Da’i adalah orang yang melaksanakan dakwah baik lisan, tulisan,

maupun perbuatan yang dilakukan baik secara individu, kelompok atau

lewat organisasi.

Secara umum kata da’i ini sering disebut dengan sebutan

mubaligh (orang yang menyampaikan ajaran Islam). Namun sebenarnya

sebutan ini konotasinya sangat sempit, karena masyarakat cenderung

mengartikannya sebagai orang yang menyampaikan ajaran Islam melalui

lisan, seperti penceramah agama, khatib, dan sebagainya.

Nasaruddin Lathief mendefinisikan bahwa da’i adalah muslim dan

muslimat yang menjadikan dakwah sebagai suatu amaliah pokok bagi

tugas ulama.9

Dalam Al-Qur’an dan sunnah, terdapat penjelasan tentang amr

ma’ruf nahi munkar dan perintah terhadap mereka yang layak untuk

membawa bendera dakwah Islam. Merekalah yang mampu mengajarkan

agama, baik melalui tulisan, ceramah maupun pengajaran sehingga

individu dan masyarakat dapat memahaminya.

Dalam kegiatan dakwah peranan da’i sangatlah esensial, sebab

tanpa da’i ajaran Islam hanyalah idiologi yang tidak terwujud dalam

kehidupan masyarakat.

Adapun sifat-sifat penting yang harus dimiliki oleh seorang da’i

yaitu :

1. Mendalami Al-Qur’an dan Sunnah dan Sejarah kehidupan Rasul

serta khulafaurrasyidin.

9 Muhammad Munir & Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, hlm. 21-22

Page 29: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

19

2. Memahami keadaan masyarakat yang akan dihadapi.

3. Berani dalam mengungkapkan kebenaran kapan pun dan di mana

pun.

4. Ikhlas dalam melaksanakan tugas dakwah tanpa tergiur oleh

nikmat materi yang hanya sementara.

5. Satu kata dengan perbuatan.

6. Terjauh dari hal-hal yang menjatuhkan harga diri.10

Karena pentingnya fungsi da’i ini, maka banyak Al-Qur’an dan

Hadist yang memberikan sifat-sifat yang harus dimiliki oleh da’i.

demikian pula banyak buku yang ditulis oleh yang memberikan syarat

ideal bagi juru dakwah.

Oleh karena itu, da’i yang tidak memiliki pengetahuan yang cukup

tentang masyarakat yang akan menjadi mitra dakwahnya adalah calon-

calon da’i yang akan mengalami kegagalan dalam dakwahnya.

2. Mad’u (penerima dakwah)

Mad’u dalam isim maf’ul dari da’a, berarti orang yang diajak, atau

dikenakan perbuatan dakwah. Mad’u adalah objek dan sekaligus subyek

dalam dakwah yaitu seluruh manusia tanpa terkecuali. Siapapun mereka,

laki-laki maupun perempuan, tua maupun muda, seorang bayi yang baru

lahir ataupun orang tua menjelang ajalnya, semua adalah mad’u dalam

dakwah islam. Dakwah tidak hanya ditujukan kepada orang Islam, tetapi

10 Moh.Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Jakarta: Prenada Media, 2004), Ed.1, h. 77 & 81

Page 30: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

20

orang-orang diluar Islam, baik mereka itu atheis, penganut aliran

kepercayaan, pemeluk agama-agama lain, semua adalah mad’u.

Sesuai dengan firman Allah QS. Saba’ 28 :

“Dan kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya.” (QS. Saba’ : 2 ).

Mereka yang menerima dakwah ini lebih disebut mitra dakwah dari

pada sebutan objek dakwah sebab sebutan yang kedua lebih

mencerminkan kepasifan penerima dakwah; padahal sebenarnya dakwah

adalah suatu tindakan menjadikan orang lain sebagai kawan berfikir

tentang keimanan, syari’ah, dan akhlak kemudian untuk diupayakan dan

diamalkan secara bersama-sama.11

Di awal surat Al-Baqoroh, mad’u dikelompokkan dalam tiga

rumpun, yaitu mukmin, kafir, dan munafik. Mujahid berkata: “ empat ayat

di awal surah Al-Baqoroh mendeskripsikan tentang sifat orang mukmin,

dua ayat mendeskripsikan sifat orang kafir, dan tiga belas ayat berikutnya

mendeskripsikan sifat orang munafik”.

Muhammad Abu al-Fath Al Bayununi mengelompokkan mad’u

dalam dua rumpun besar yaitu : rumpun muslimun atau mukminun (umat

yang telah menerima dakwah), dan non muslim atau umat dakwah (umat

yang perlu sampai kepada mereka dakwah Islam).

11 Cahyadi Takariawan. Prinsip-Prinsip Dakwah, ( Yogyakarta: ‘Izzan Pustaka, 2005),

Cet, ke- IV. h. 25

Page 31: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

21

3. Materi Dakwah (Maddah)

Maddah dakwah adalah isi pesan atau materi yang disampaikan

da’i pada mad’u. dalam hal ini sudah jelas bahwa yang menjadi maddah

dakwah adalah ajaran Islam itu sendiri. Sebab semua ajaran Islam yang

sangat luas itu bisa dijadikan maddah dakwah Islam. Secara umum materi

dakwah dapat diklasifikasikan menjadi 4 masalah pokok, yaitu :

a. Masalah Akidah

Akidah secara harfiah berarti sesuatu yang tersimpul secara erat

dan kuat. Wacana tersebut lalu dipakai dalam istilah agama Islam, yang

mengandung pengertian “ pandangan pemahaman, ataui ide yang diyakini

kebenarannya oleh hati.

Masalah pokok yang menjadi materi dakwah adalah akidah

Islamiah. Karena akidah mengikat kalbu manusia dan menguasai hatinya.

Dari akidah inilah yang akan membentuk moral (akhlak) manusia. Oleh

karena itu, yang pertama kali dijadikan materi dalam dakwah Islam adalah

akidah atau keimanan.

Akidah yang menjadi materi utama dakwah ini mempunyai cirri-

ciri yang membedakan kepercayaan dengan agama lain, yaitu :

1. Keterbukaan melalui persaksian (syahadat). Dengan demikian

seorang muslim selalu jelas identitasnya dan bersedia

mengakui identitas keagamaan orang lain.

2. Cakrawala pandangan yang luas dengan memperkenalakan

bahwa Allah adalah Tuhan seluruh alam, bukan Tuhan

Page 32: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

22

kelompok atau bangsa tertentu. Sebagaimana dalam firman

Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Hujarat ayat 3 :

“Sesungguhnya orang-orang yang merendahkan suaranya di sisi Rasulallah mereka itulah orang-orang yang telah diuji hati mereka oleh Allah untuk bertakwa bagi mereka ampunan dan pahala yang besar.” (Q.S. Al-Hujarat: 3).

3. Kejelasan dan kesederhanaan diartikan bahwa seluruh ajaran

akidah baik soal ketuhanan, kerasulan, ataupun alam ghaib

sangat mudah untuk dipahami.

4. Ketahanan antara iman dan Islam maupun amal perbuatan.

Aspek ajaran Islam tentang ketuhanan dan kepercayaan

(akidah) pada intinya mengandung keyakinan terhadap ke-Maha Esa-an

Allah SWT.12

b. Masalah Syari’ah

Hukum atau syari’ah sering disebut sebagai cermin peradaban

dalam pengertian bahwa ketika ia tumbuh matang dan sempurna, maka

peradaban mencerminkan dirinya dalam hukum-hukumnya. Pelaksanaan

syari’ah merupakan sumber yang melahirkan peradaban Islam, yang

12 Moh.Ali Aziz, Ilmu Dakwah, hlm. 109-110

Page 33: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

23

melestarikan dan melindunginya dalam sejarah. Syari’ah inilah yang akan

selalu menjadi kekuatan peradaban di kalangan kaum muslim.

Dan materi dakwah dalam bidang syariah ini dimaksudkan untuk

memberikan gambaran yang benar, pandangan yang jernih, kejadian

secara cermat terhadap hujjah atau dalil-dalil dalam melihat setiap

persoalan pembaruan, sehingga umat tidak terperosok ke dalam kejelekan,

sementara yang diinginkan dalam dakwah adalah kebaikan.

Dan inilah yang akan dijadikan materi dakwah sebagaimana da’i

mampu mengemas masalah syariah ini ke dalam permasalahan umat era

sekarang yang bisa menjawab atau memberikan solusi terhadapnya. Dan

terpenting materi syariat ini tidak bertentangan dengan sumber utamanya

yaitu al-Qur’an dan Hadist.13

c. Masalah Muamalah

Islam ternyata agama yang menekankan urusan muamalah lebih

besar daripada urusan ibadah. Islam lebih banyak memperhatikan aspek

kehidupan sosial daripada aspek kehidupan ritual. Islam adalah agama

yang menjadikan seluruh bumi ini masjid, tempat mengabdi kepada Allah.

Ibadah dalam muamalah disini diartikan sebagai ibadah yang mencakup

hubungan denga Allah dalam rangka mengabdi kepada Allah SWT. Dan

muamalah jauh lebih luas daripada ibadah. Hal demikian dengan alasan :

a. Dalam Al-Qur’an atau kitab-kitab hadits, proporsi terbesar

sumber hukum itu berkenaan dengan urusan muamalah.

13 Moh.Ali Aziz, Ilmu Dakwah, hlm. 114

Page 34: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

24

b. Adanya sebuah realita bahwa jika urusan ibadah bersamaan

waktunya dengan urusan muamalah yang penting maka

ibadah boleh diperpendek atau ditangguhkan (bukan

ditinggalkan).

c. Ibadah yang mengandung segi kemasyarakatan diberi

ganjaran lebih besar daripada ibadah yang bersifat

perorangan. Karena itu sholat jamaah lebih tinggi nilainya

daripada sholat sendirian.

d. Bila urusan ibadah dilakukan tidak sempurna atau batal,

karena melanggar pantangan tertentu, maka kifaratnya

tebusannya adalah melakukan sesuatu yang berhubungan

dengan muamalah.

e. Melakukan amal baik dalam bidang kemasyarakatan

mendapatkan ganjaran lebih besar daripada ibadah sunnah

sebagaimana yang tertera dalam hadits berikut : “orang-

orang yang bekerja untuk menyantuni janda dan orang-

orang miskin, adalah seperti pejuang di jalan Allah (atau

aku kata beliau berkata) dan seperti orang yang terus

menerus sholat malam dan terus menerus puasa.”14

Dari hadist tersebut, dapat dianalisa bahwa ibadah sosial seperti

menyantuni kaum dhuafa, meringankan beban orang lain adalah lebih

besar ganjarannya daripada ibadah-ibadah sunnah.

d. Masalah Akhlak

14 Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, hlm. 115

Page 35: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

25

Pengertian akhlak dari segi bahasa berasal dari bahasa Arab, yang

berarti perangai, tabi’at, watak dasar kebiasaan, sopan dan santun agama.

Secara linguistic (kebahasaan) kata akhlak merupakan isim jamid

atau isim ghair mustaq, yaitu isim yang tidak mempunyai akar kata,

melainkan kata tersebut memang begitu adanya. Kata akhlak adalah jamak

dari kata khulqun atau khuluq yang artinya sama dengan arti akhlak

sebagaimana telah disebutkan diatas. Baik kata akhlak atau khuluq kedua-

duanya dijumpai pemakainnya di dalam Al-Qur’an maupun Hadist sebagai

berikut :

“Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (Q.S. Al-Qalam: 4).15

Menurut istilah, pengertian akhlak adalah akhlak yang tertanam

dalam jiwa, yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan, baik atau

buruk tanpa membutuhkan pemikiran atau pertimbangan.

Sementara menurut Al-Ghazali, akhlak adalah sifat yang tertanam

dalam jiwa yang menimbullkan macam-macam perbuatan dengan

gampang dan mudah tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.

Akhlak tidak dapat begitu saja dimiliki oleh seseorang. Akhlak

adalah sesuatu yang sudah menempel pada seseorang dan menjadi bagian

dari dirinya.

15Moh.Ardani, Akhlak Tasawuf Nilai-Nilai Akhlak/Budi Pekerti dalam Ibadat dan

Tasawuf, (Jakarta: Karya Mulia, 2005), Ed-2.h.25

Page 36: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

26

Dari definisi tersebut dapat diambil suatu pengertian bahwa akhlak

adalah suatu kondisi atau sifat yang meresap dalam jiwa dan menjadi

kepribadian hingga dari situ timbullah berbagai macam perbuatan dengan

cara spontan dan mudah tanpa dibuat-buat dan tanpa memerlukan

pemikiran.16

Untuk itu salah satu materi dakwah Islam dalam rangka

memanifestasikan penyempurnaan martabat manusia serta membuat

harmonis tatanan hidup masyarakat, disamping aturan legal formal yang

terkandung dalam syariat, salah satu ajaran etis Islam adalah akhlak.

Dengan demikian, orang bertakwa adalah orang yang mampu

menggunakan akalnya dan mengaktualisasikan pembinaan akhlak mulia

yang menjadi ajaran paling dasar islam.

4. Wasilah (Media Dakwah)

Unsur dakwah yang keempat adalah wasillah (media) dakwah,

yaitu alat yang dipergunakan untuk menyampaikan materi dakwah (ajaran

Islam) kepada mad’u. untuk menyampaikan ajaran Islam kepada umat,

dakwah dapat menggunkan berbagai wasillah. Hamzah Ya’qub membagi

wasilah dakwah menjadi lima macam, yaitu :

a. Lisan, inilah wasilah dakwah yang paling sederhana yang

menggunakan lidah dan suara, dakwah dengan wasilah ini dapat

berbentuk pidato, ceramah, kuliah bimbingan, penyuluhan, dan

sebagainya.

16 Asep Usmar Ismail, Tasawuf, (Jakarta: Pusat Studi Wanita UIN Jakarta, 2005), hlm. 25

Page 37: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

27

b. Tulisan, buku majalah, surat kabar, surat menyrat spanduk,

lukisan, gambar dan sebagainya.

c. Audio Visual, yaitu alat dakwah yang merangsang indra

pendengaran atau penglihatan dan kedua-duanya, televisi, film,

slide, internet dan sebagainya.

d. Akhlak, yaitu perbuatan-perbuatan nyata yang mencerminkan

ajaran Islam dapat dinikmati serta didengarkan oleh mad’u.17

5. Thariqoh (Metode Dakwah)

Sebelum kita membicarakan metode dakwah, terlebih dahulu akan

dijelaskan tentang pengertian metode. Kata metode berasal dari bahasa

latin methodus yang berarti cara. Dalam bahasa Yunani, methodus berarti

cara atau jalan. Sedangkan dalam bahasa Inggris methode dijelaskan

dengan metode atau cara. 18

Metode dakwah adalah jalan atau cara yang dipakai juru dakwah

untuk menyampaikan ajatan materi dakwah Islam. Dalam meyampaikan

suatu pesan dakwah, metode sangat penting peranannya, karena suatu

pesan walaupun baik, tetapi disampaikan lewat metode yang tidak benar,

maka pesan itu bisa saja ditolak oleh si penerima pesan. Ketika membahas

tentang metode dakwah, maka pada umumnya merujuk pada surat An-

Nahl: 125

17 Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, hlm. 120 18 Moh.Ali Aziz, Ilmu Dakwah, hlm. 120-121

Page 38: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

28

“Seluruh ( manusia ) kepada jalan Tuhanmu degan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantalah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (Q.S. An-Nahl: 125).

Dalam ayat ini, metode dakwah ada tiga, yaitu :

1. Bi al-Hikmah, yaitu berdakwah dengan memperhatikan situasi dan

kondisi saran dakwah dengan menitikberatkan pada kemampuan

mereka, sehingga didalam menjalankan ajaran-ajaran Islam

selanjutnya, mereka tidak lagi merasa terpaksa atau keberatan.

2. Mau’izatul Hasanah, yaitu berdakwah dengan memberikan

nasihat-nasihat atau menyampaikan ajaran-ajaran Islam dengan

rasa kasih sayang, sehingga nasihat dan ajaran Islam yang

disampaikan itu dapat menyentuh hati mereka.

3. Mujadalah Billati Hiya Ahsan, yaitu berdakwah dengan cara

bertukar pikiran dan membantah dengan cara yang sebaik-baiknya

dengan tidak memberikan tekanan-tekanan yang memberatkan

pada komunitas yang menjadi sasaran dakwah.19

6. Atsar (Efek Dakwah)

Dalam setiap aktifitas dakwah pasti akan menimbulkan reaksi.

Artinya, jika dakwah telah dilakukan oleh seorang da’i dengan materi

19 Muhammad Munir & Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, hlm. 34

Page 39: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

29

dakwah, wasilah, dan thariqah tertentu, maka akan timbul respons dan

efek (atsar) pada mad’u (penerima dakwah).

Atsar (efek) sering disebut dengan feed back (umpan balik) dari

proses dakwah ini sering dilupakan atau tidak banyak menjadi perhatian

para da’i. kebanyakan mereka menganggap bahwa setelah dakwah

disampaikan, maka selesailah dakwah. Padahal, atsar sangat besar artinya

dalam penentuan langkah-langkah dakwah berikutnya tanpa menganalisis

atsar dakwah, maka kemungkinan kesalahan strategi yang sangat

merugikan pencapaian tujuan dakwah akan terulang kembali. Sebaliknya,

dengan menganalisis atsar dakwah secara cermat dan tepat, maka

kesalahan strategi dakwah akan segera diketahui untuk diadakan

penyempurnaan pada langkah-langkah berikutnya.20

Evaluasi dan koreksi terhadap atsar dakwah harus dilaksanakan

secara radikal dan komprehensif, artinya tidak secara parsial atau

setengah-setengah. Seluruh komponen system dakwah harus dievaluasi

secara komprehensif. Sebaliknya, evaluasi itu dilakukan oleh beberapa

da’i, para tokoh masyarakat, dan para ahli.

Jadi dengan menerima pesan melalui kegiatan dakwah, diharapkan

akan dapat mengubah cara berfikir seseorang tentang ajaran agama sesuai

dengan pemahaman yang sebenarnya. Begitu pula dengan perbuatan atau

perilaku seseorang itu pada hakikatnya, adalah perwujudan dari perasaan

dan pikirannya. Adapun dalam hal ini perilaku yang diharapkan adalah

20 Muhammad Munir & Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, hlm. 34

Page 40: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

30

perilaku yang sesuai dengan pesan dakwah, yakni perilaku positif sesuai

dengan ajaran Islam baik bagi individu taupun masyarakat.21

D. Tujuan Dakwah

Tujuan umum dakwah merupakan sesuatu yang hendak dicapai

dalam aktivitas dakwah. Ini berarti, bahwa tujuan dakwah masih bersifat

umum dan utama, dimana seluruh gerak langkah proses dakwah harus

ditujukan dan diarahkan padanya. Dengan demikian, tujuan dakwah secara

umum sebagaimana yang diisyaratkan dalam Al-Qur’an adalah mengajak

umat manusia (meliputi orang mukmin maupun orang kafir) kepada jalan

yang benar yang diridhoi Allah SWT.

Di samping itu, tujuan dakwah itu adalah mendapat kebaikan dunia

dan akhirat serta terbebas dari azab neraka. Sebagaimana firman Allah

dalam surat Al-Baqarah: 202

“Mereka itulah orang-orang yang mendapatkan bagian dari apa yang mereka usahakan; dan Allah sangat cepat perhitungan-Nya.” (Q.S. Al-Baqarah: 202).

Jadi, dari berbagai macam tujuan dakwah diatas, bisa ditarik

kesimpulan bahwa tujuan dakwah itu adalah mengajak umat manusia kepada

jalan yang benar yang diridhai Allah SWT, agar hidup bahagia dan sejahtera

di dunia dan akhirat.

21 Moh.Ali Aziz, Ilmu Dakwah, hlm. 139-141

Page 41: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

31

Dan jika dilihat dari sasaran aktivitasnya, tujuan dakwah dapat

diklasifikasikan menjadi :

a. Mengajak orang yang belum masuk Islam untuk menerima Islam,

hal ini dapat dipahami dalam firman Allah SWT.

b. Amr ma’ruf, perbaikan dan pembangunan masyarakat. Amr ma’ruf

disni, diartikan sebagai usaha mendorong dan menggerakan umat

manusia agar menerima dan melaksanakan ajaran Islam dalam

kehidupan sehari-hari.

c. Nahi munkar, muatan dakwah yang berarti usaha mendorong dan

menggerakan umat manusia untuk menolak dan meninggalkan hal-

hal yang mungkar.22

E. Fungsi-Fungsi Dakwah

Dakwah mempunyai beberapa fungsi yaitu :

1. Mendatangkan pertolongan dan bantuan rabbani dalam

perjuangan melawan kebatilan dan jahiliyah.

2. Menggugah dan membangunkan manusia dari tidur panjangnya

menuju kebangkitan hakiki yang agung bersama Islam.

3. Menegakkan hujah kepada orang-orang yang terus menerus

berbuat salah dan dosa.

4. Membentuk opini umum yang benar dan selamat. Opini umum

inilah yang mempunyai peran besar di dalam menjaga dan

memelihara adab, akhklak, dan hak-hak umat serta membentuk

kepribadian dalam kehidupan bermasyarkat.

22 Muhammad Munir & Wahyu Ilaihi, Manajemen Dakwah, hlm. 88-91

Page 42: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

32

5. Dakwah akan membuat baiknya perilaku dan istiqomahnya

akhlak kita.

6. Dengan dakwah kita akan memperoleh keberuntungan berupa

jannah dan keridhaan Allah di akhirat.

7. Dengan dakwah kita akan terlepas dari siksa di dunia dan di

akhirat.

8. Dakwah adalah jalan menuju wihdatul ummah, karena dakwah

berusaha menanamkan nilai-nilai ukhuwah, kebersamaan,

ta’awun dalam kebaikan dan taqwa serta rasa saling

memperhatikan antara kaum muslimin.23

F. Pesantren

Pesantren dikatakan oleh Didin Hafiduddin adalah salah satu

lembaga iqamatuddin. Lembaga-lembaga iqamatuddin memiliki dua

fungsi utama, yaitu sebagai tempat tafaqquh fiddien (pengajaran,

pemahaman dan pendalaman ajaran agama Islam) dan indzar

(menyampaikan dan mendakwahkan ajaran Islam kepada masyarakat).kata

“pondok pesantren” terdiri dari dua suku kata, yaitu “pondok” dan

“pesantren”. Kata pondok berasal dari bahasa arab funduqun, yang artinya

‘hotel atau penginapan’.

Dari keterangan di atas dapat dirumuskan tentang pengertian

pondok pesantren, yaitu tempat orang-orang atau para pemuda menginap

(bertempat tinggal) yang dibarengi dengan suatu kegiatan untuk

23 Sayid Muhammad Nuh. Dakwah Fardiyah pendekatan personal dalam dakwah, (Solo:

Era Intermedia, 1996), Cet. Ke-1.h. 33-42

Page 43: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

33

mempelajari, memahami, mendalami, menghayati, dnan mengamalkan

ajaran agama islam.24

Sedangkan menurut Drs. Mahmud, pondok pesantren adalah

merupakan lembaga pendidikan dan pengajaran Islam di mana di

dalamnya terjadi interaksi aktif antara kyai atau ustadz sebagai guru dan

para santri sebagai murid dengan mengambil tempat di masjid/mushalla,

ruang kelas, emper asrama (pondok) untuk mengaji dan membahas buku-

buku teks keagamaan karya ulama masa lalu.25

1. Tujuan dan ciri-ciri pesantren :

Dengan menyadarkan diri kepada Allah SWT, para kyai pesantren

melalui pendidikan pesantrennya dengan modal niat ikhlas dakwah untuk

menegakkan kalimat-Nya, didukung dengan sarana prasarana sederhana

dan terbatas.

Relevan dengan jiwa kesederhanaan di atas, maka tujuan

pendidikan pesantren adalah menciptakan dan mengembangkan

kepribadian muslim, yaitu kepribadian yang beriman dan bertakwa kepada

Allah SWT, berakhlak mulia, bermanfaat bagi masyarakat, mandiri, bebas

dan teguh dalam kepribadian.

Sedangkan ciri-ciri pesantren itu seperti :

a. Adanya hubungan yang akrab antara santri dengan kiainya.

b. Hidup hemat dan sederhana benar-benar diwujidkan dalam

lingkungan pesantren.

24 Umi Musyarrofah, Dakwah KH.Haman Dja’far dan Pondok Pesantren Pabelan, h.21-

22 25 Mahmud, Model-Model Pembelajaran di Pesantren, (Tanggerang: Media Nusantara,

2006), cet-1, h. 1.

Page 44: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

34

c. Kemandirian amat terasa di pesantren. Seperti, para santri

mencuci pakaian sendiri, dan membersihkan kamar tidurnya

sendiri.

d. Jiwa tolong menolong dan suasana persaudaraan sangat

mewarnai pergaulan di pesantren.

e. Disiplin sangat dianjurkan.

f. Keprihatinan untuk mencapai tujuan mulia.26

26 M.Sulthon Masyhud, Manajemen Pondok Pesantren, (Jakarta: Diva Pustaka, 2003),

Cet. Ke-1, h. 92.

Page 45: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

35

BAB III

GAMBARAN UMUM PONDOK PESANTREN QOTRUN NADA

A. Sejarah singkat terbentuknya pondok pesantren Qotrun Nada

Qotrun Nada adalah nama sebuah Pondok Pesantren yang

terletak didaerah Cipayung Jaya – Pancoranmas, Depok, Jawa Barat.

Meskipun terletak didaerah yang agak terdalam dan berada persis

ditepi sungai namun tidak meruntuhkan niat para santri untuk

menuntut ilmu disini, dengan keyakinan yang kuat itulah yang

membuat ratusan santri berkumpul dalam sebuah wadah yang selalu

dinantikan hasilnya dan mereka terdiri dari keberanekaragaman

daerah, adat dan budaya seperti dari daerah Jawa, Sunda, Betawi

bahkan ada juga yang berasal dari Aceh, Padang dan Jambi.1

Awalnya Qotrun Nada hanyalah sebuah Majlis Ta’lim kecil

yang hanya digunakan oleh masyarakat cipayung untuk kegiatan

mengajarkan Al Qur’an namun tanpa disangka lambat laun akhirnya

Majlis Taklim ini semakin diminati oleh masyarakat cipayung dan

sekitarnya, sampai akhirnya atas dorongan dan keyakinan yang kuat

maka pada tahun 1995 mulailah diadakan penerapan pendidikan Islam

yang dikembangkan melalui pengajian kitab pada luar jam sekolah

atau pada bahasa masyarakat Cipayung adalah santri kalong. Santri

kalong adalah santri yang pada saat itu mengikuti kegiatan pengajian

1 Wawancara pribadi dengan KH. Burhanuddin Marzuki, Pimpinan Pondok Pesantren

Qotrun Nada, Jakarta 30 Maret 2011.

Page 46: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

36

kitab salafi pada waktu-waktu tertentu dan setelah selesai pengajian

santri pulang kerumah masing-masing.

Karena peminat santri kalong semakin banyak dan permintaan

dari para wali santri agar pengajian yang selama ini diadakan agar

lebih dimaksimalkan lagi, maka pada saat itulah para santri diwajibkan

untuk bermukim di Majlis Ta’lim, khusus putra bermukim disebelah

kediaman kyai sedangkan khusus putri bermukim dikediaman orang

tua sang kyai, yaitu Al-Walid H. Marzuki karena pada waktu itu belum

tersedia tempat yang memadai untuk dijadikan tempat bemukim bagi

para santri.

Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti

bulan, dan tahun berganti tahun. Seiring dengan dukungan para

masyarakat maka tepat pada tanggal 09 September 1996 dimulailah

pelaksanaan peletakan batu pertama diatas tanah seluas 1500 M dan

sejak itu pula Majlis Ta’lim tersebut dinamai oleh salah seorang kyai

yang merupakan guru dari sang pimpinan yang bernama KH. Ahmad

Zaini dengan nama ‘ QOTRUN NADA ’ yang memiliki arti “Tetesan

Embun Pagi”, Dengan nama Qotrun Nada-lah kami selalu berharap

bahwa nantinya santri kami akan menjadi generasi penerus yang

memiliki pemikiran kreatif, inovatif, serta positif dan dengan landasan

yang berdasarkan atas Al Qur’an dan Hadits, seperti halnya tetesan

embun yang senantiasa Allah turunkan dari langit yang membawa

pencerahan untuk alam disekelilingnya.

Page 47: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

37

Tepat pada tahun 1997 secara resmi penerimaan santri baru

dengan jumlah santri yang pada saat itu berjumlah 52 orang itu pun

belum semuanya bermukim dikarenakan masih banyaknya kekurangan

disana sini, dan Alhamdulillah seiring dengan berjalannya waktu,

Pondok Pesantren Qotrun Nada terus berkembang hingga saat ini atas

do’a para kaum muslimin sekalian dan hingga saat ini pula kami telah

memiliki sekitar 750 santri dan seluruhnya bermukim dipondok. 2

Program pendidikan yang dikembangkan oleh pendiri Pondok

Pesantren Qotrun Nada (The Family Fathors) yang terdiri dari : Drs.

KH. Burhanuddin Marzuki, Ust. Syamwari, Ust.Achyanuddin Syakier.

Secara perlahan-lahan dan dengan penuh kesabaran diiringi dengan

dedikasi yang tinggi Beliau telah berhasil mengembangkan Pondok

Pesantren Qotrun Nada menjadi suatu lembaga pendidikan keagamaan

yang memiliki kaderisasi seorang yang berjiwa keagamaan. Program

yang dikembangkan oleh Pondok Pesantren Qotrun Nada adalah

program terpadu yaitu panduan belajar selama enam tahun yang

meliputi Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA).

Namun Pondok Pesantren Qotrun Nada ini juga membuka program

pendidikan yang agak singkat meliputi program Takhassus/Intensif

yang setingkat dengan Aliyah yaitu hanya tiga tahun bagi para lulusan

Madrasah Tsanawiyah (MTs) atau SLTP yang ingin melanjutkan

studinya di Pondok Pesantren Qotrun Nada ini.

2 Wawancara pribadi dengan KH. Burhanuddin Marzuki, Pimpinan Pondok Pesantren

Qotrun Nada, Jakarta 30 Maret 2011.

Page 48: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

38

Pondok Pesantren Qotrun Nada sangat terkenal dengan

kedisiplinannya, mulai dari disiplin waktu sampai dengan disiplin akan

peraturan yang telah ditetapkan. Qotrun Nada sendiri terdiri dari

berbagai macam organisasi, baik organisasi dalam lingkup yang besar

(Majlis Guru) maupun yang masih dalam lingkup yang masih kecil /

ISQN (Ikatan Santri Qotrun Nada) yang mana seluruh organisasi-

organisasi tersebut saling bekerja sama dalam melaksanakan

kewajibannya demi terwujudnya sebuah kedisiplinan yang senantiasa

dijaga oleh para santrinya.

Upaya pengembangan pondok pesantren tidak cukup jika

hanya dari banyaknya prestasi saja, tapi juga jasa dari pengasuh dan

pimpinan yang senantiasa selalu menyiarkan tentang Pondok Pesantren

kehadapan publik sehingga masyarakat dapat mengenal lebih dekat

tentang apa itu sebuah pondok pesantren dan bagaimana cara memilih

pondok pesantren yang benar sehingga tidak menimbulkan kesalahan

nantinya. selain itu juga ada kegiatan akhir tahun yang dilaksanakan

oleh para calon alumni setelah mereka mengikuti Ujian Akhir (UN)

yaitu kegiatan pembelajaran atau yang biasa disebut dengan PPM

(Praktek Pengabdian Masyarakat) hasil dari kegiatan tersebutlah yang

sedikit banyaknya mampu mengambil perhatian masyarakat yang

menjadi tuan rumah dari kegiatan tersebut dan Alhamdulillah semuanya

yang dilakukan oleh para santri kami semuanya dapat mereka terima

dan dipandang dengan pandangan yang baik.3

3 Wawancara pribadi dengan KH. Burhanuddin Marzuki, Pimpinan Pondok Pesantren

Qotrun Nada, Jakarta 30 Maret 2011.

Page 49: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

39

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan suatu hal yang tidak dapat

diabaikan dalam suatu kelompok yang bekerjasama untuk mencapai

tujuan yang sama pula. Susunan ini dibentuk supaya terdapat

pembagian kerja, pelimpahan wewenang dan kewajiban yang jelas antar

individu yang satu dengan yang lainnya. Adapun struktur organisasi

Pondok Pesantren Qotrun Nada yaitu :

STRUKTUR ORGANISASI

PONDOK PESANTREN QOTRUN NADA

Tahun Pelajaran 2010/2011

1. Pengasuh : Drs. KH. Burhanuddin Marzuki

2. Direktur : Ust. Drs. H.Syamwari

3. Wakil Direktur : Ust. Achyanuddin Syakier

4. Sekretaris : Ust. Muhammad Fitri Yadi

5. Bendahara : Ustzh.YayahUmmu Adiyah, S.Ag.

6. Pembina ISQN : Ust. Sandy Maelas

7. Pembina Pramuka : Ust. Syahril Azis

8. Pembina Bahasa : Ust. Andi Shofiyan Effendi

9. Koordinator Kutubut Turats & Pengajianan Bulanan

Ketua : Ust. Ayyub Sholihin

Sekretaris : Ust. Muhammad Irham

Page 50: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

40

Anggota : Ust.Muhammad Nashruddin

: Ustzh. Ummu Farida

10. Koordinator Komputer : Ust. Saipul Hidayat, S.Sy.

11. Koordinator Tahfidz Qur’an : Ust. Habibi Hasan

: Ustzh. Aini Fitria

C. Visi Dan Misi

Sebelum menentukan tujuan, sebuah organisasi atau lembaga

harus terlebih dahulu menetapkan visi dan misi lembaga atau

organisasi, menyajikan kerangka kerja yang menuntun suatu nilai

kepercayaan suatu organisasi, pernyataan visi dan misi sebuah

organisasi merupakan suatu peranan penting dalam meningkatkan

semangat aktivitas atau mengembangkan system kualitas. Visi dan

misi memberikan identitas sebuah organisasi dan pemahaman terhadap

arah yang dituju oleh organisasi tersebut.

Visi adalah suatu pernyataan yang relatif singkat tentang

inspirasi atau arah organisasi yang akan datang. Sedangkan misi adalah

tujuan yang paling hakiki dan mempunyai nilai yang paling tinggi

dalam kehidupan manusia maupun organisasi yaitu mempertahankan

kelangsungan hidup.4

4 Arif, Mirrian Sofyan, Materi Pokok Organisasi dan Manajemen (Jakarta : Universitas

Terbuka, 2005), cet. Ke-1.h.1.18 & 1.20

Page 51: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

41

Adapun Visi Pondok Pesantren Qotrun Nada yaitu :

المـحافظة على القدیم الصالح واألخذ بالـجدید األصلح

(Melestarikan nilai-nilai klasik yang baik dan mengambil nilai-

nilai baru yang lebih baik).

Untuk melaksanakan visi di atas, Pondok Pesantren Qotrun

Nada mempunyai misi sebagai berikut :

1. Mencipatakan Generasi Yang Berakhlakul Karimah

2. Berilmu Amaliyah, Beramal Ilmiyah

3. Mampu Menjalankan Perintah & Menjauhi Larangan Allah SWT.5

D. Tujuan

Tujuan adalah akhir dari segala aktivitas atau kegiatan. Oleh

sebab itu, setiap orang mempunyai keinginan dan berusaha melakukan

kegiatan yang berakhir dengan tercapainya keinginan tersebut.6

Dimana tujuan-tujuan tersebut merupakan arahan dasar akan kemana

sebuah organisasi di bawa serta menjadikan organisasi tersebut lebih

terarah.

Adapun tujuan Pondok Pesantren Qotrun Nada yaitu :

1. Sebagai sarana menuntut Ilmu

2. Membentuk generasi muda yang akhlakul karimah.

3. Dan mempererat tali silaturrahmi antara warga sekitar dengan para

santri dan guru-guru yang lainnya.

5 Wawancara Pribadi dengan Ustad Ready Gunawan, Ustad Pondok Pesantren Qotrun

Nada, 18 Maret 2011 6 Arif, Mirrian Sofyan, Materi Pokok Organisasi dan Manajemen. h. 1.18.

Page 52: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

42

E. Program Kerja Pondok Pesantren Qotrun Nada

Adapun program kegiatan yang ada di Pondok Pesantren

Qotrun Nada sudah di susun seperti :

1. Kegiatan Harian

a. Pengajian rutin yang dilaksanakan oleh santri Qotrun Nada

setiap ba’da Subuh, Ashar, Maghrib, dan Isya.

2. Kegiatan Mingguan

a. Pembacaan Surat Yasiin Fadhilah, surat Al Waqi’ah, tahlil,

sholawat, rawi, dan do’a yang dilaksanakan setiap malam

Jum’at.

b. Pengajian Ta’lim Mutalim

c. Muhadhoroh ( pelatihan pidato )

d. Pengajian Batsul Masail

Adapun tempat dan waktu dilaksanakannya kegiatan mingguan

yang pertama, pembacaan surat Yasin pada malam Jum’at, pengajian

ini dilaksanakan setiap seminggu sekali yaitu tepatnya pada malam

Jum’at ba’da Maghrib sampai selesai. Pengajian ini dilaksanakan di

lapangan Pondok Pesantren Qotrun Nada oleh semua para santri dan

ustadz-ustadz lainnya. Kedua, pengajian Ta’lim Mutalim, pengajian ini

dilaksanakan pada hari Rabu ba’da Subuh sampai jam 06.00 WIB ,

yang dilaksanakan oleh seluruh santri di lapangan Pondok Pesantren

Qotrun Nada, oleh KH. Burhanuddin Marzuki. Ketiga, kegiatan

Muhadhoroh, kegiatan muhadhoroh ini dilaksanakan pada malam

minggu jam 20.00-22.00 WIB, dan kegiatan ini dilaksanakan oleh

Page 53: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

43

para santri tiap tingkatan kelasnya masing-masing. Keempat, pengajian

Batsul Masail, pengajian ini dilaksanakan setiap malam minggu dari

jam 20..00-23.00 WIB di Masjid Pondok Pesantren Qotrun Nada, dan

pengajian ini hanya dilaksankan khusus untuk kelas 3 Aliyah saja.

3. Kegiatan Bulanan

a. Mengadakan pengajian bulanan untuk para wali murid.

Adapun tempat dan waktu dilasanakannya pengajian

bulanan pengajian bulanan ini dilaksanakan pada awal bulan,

tepatnya pada hari Minggu, jam 09.00-12.00 WIB di Masjid

Pondok Pesantren Qotrun Nada. Diadakannya kegiatan pengajian

bulanan ini, selain untuk menambah Ilmu Agama tapi juga salah

satunya untuk mempererat tali silaturrahmi antara wali murid

dengan kyai dan ustadz-ustadz lainnya.

4. Kegiatan Tahunan

1. Mengadakan peringatan hari ( PHBI ), seperti :

a. Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, yang dihadiri oleh

para tokoh Agama dan Alim Ulama.

b. Perayaan Isra Mi’raj.

c. Perayaan 1 Muharram.

d. Mengadakan acara malam Nuzulul Qur’an.

e. Pemotongan hewan Qurban

f. Pelaksanaan bakti social.7

7Wawancara Pribadi dengan Ustad Andi Shofian Efendy, Ustad Pondok Pesantren

Qotrun Nada, Jakarta 18 Maret 2011.

Page 54: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

44

BAB IV

ANALISA HASIL PENELITIAN

A. Pelaksanaan Aktivitas Dakwah Pondok Pesantren Qotrun Nada

Dalam rangka melakukan kegiatan dakwahnya, pondok pesantern

Qotrun Nada mengadakan berbagai macam kegiatan yang kesemuanya

bertujuan kepada dakwah Islam. Pada saat penelitian dilakukan, sejauh

pengamatan dan informasi yang diperoleh dari penelitian mengenai

kegiatan dakwah ada berbagai kegiatan dakwah yang dilakukan oleh

Pondok Pesantren Qotrun Nada. kegiatan yang dilaksanakan di Pondok

Pesantren Qotrun Nada untuk para santri selalu mengedepankan nilai-nilai

dakwah yang dilaksanakan pada berbagai bidang, bukan saja bidang

dakwah yang digelutinya namun merambah pada bidang-bidang lainnya

tanpa melepaskan bidang dakwah dalam pelaksanaannya.

Pondok Pesantren Qotrun Nada melakukan aktifitas dakwahnya,

secara garis besar meliputi; dakwah bil lisan dan dakwah bil hal. Dakwah

bil lisan diantaranya :

1. Pengajian harian

Kesadaran akan pentingnya sebuah Ilmu pengetahuan agama

terhadap para santri memiliki peran yang sangat penting, maka setiap

kegiatan tersebut dapat diaplikasikan oleh para santri Pondok

Pesantren Qotrun Nada dengan melakukan kegiatan pengajian harian.

Pengajian ini diadakan bertujuan agar para santri dapat menambah

Page 55: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

45

wawasan pengetahuan agama secara mendalam dan menjalin

ukhuwah Islamiah diantara sesama santri.

Adapun Jadwal Pengajian Harian Santri Pondok Pesantren Qotrun Nada

adalah :

1. Kelas 1 Tsanawiyah :

a. Ba’da subuh , Setiap hari senin & kamis: materi Safinnatunnajah.

Membahas tentang tentang masalah fiqih, seperti : rukun Islam, rukun

Iman, Tayamum, dan tentang rukun-rukun sholat. Selasa & sabtu,

akhlakulilbanat. Membahas tentang bagaimana akhlak seorang

perempuan yang baik itu.

b. Ba’da Ashar, setiap hari senin : materi Ibadah Amalia. Membahas

tentang Dalam materi ini membahas tentang hafalan doa sehari-hari,

dan hafalan bacaan sholat. Hari selasa, materi Khulasoh. Membahas

tentang Menjelaskan tentang kehidupan saidina Muhammad SAW.

Hari kamis, materi Qiyatul Muklamat. Membahas tentang hafalan-

hafalan hadist-hadist dan tentang ayat-ayat Al-Qur’an. hari Jum’at,

materi Imla, membahas tentang Metode-metode penjelasan penulisan

bahasa Arab yang benar.

c. Ba’da Maghrib, setiap hari senin, selasa, rabu,minggu, dan jum’at :

materi Tahsin dan Tahfidz. Dalam materi ini, mempelajari tentang

hukum bacaan (tajwid) dan hafalan juz amma.

d. Ba’da Isya, setiap hari senin, selasa, rabu, minggu, dan jum’at : materi

Amsilati. Dalam pengajian kitab ini mempelajari tentang cara cepat

membaca kitab kuning yang disertai (khulasoh, sarfiyah & amsilati).

Page 56: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

46

2. Kelas 2 Tsanawiyah :

a. Ba’da Subuh, setiap hari senin, selasa, kamis dan sabtu : materi

Taqrib. membahas tentang masalah-masalah fiqih, seperti; bab

thoharoh, zakat, puaasa dan haji.

b. Ba’da Ashar, setiap hari senin & jum’at, materi Nahwu Shorof. Tujuan

mempelajari nahwu shorof ini agar bisa mengetahui cara membaca

kitab yang baik, baik secara dhomir maupun yang lainnya

c. Ba’da Maghrib, setiap hari minngu, senin, selasa, rabu, dan jum’at :

materi Tahsin & Tahfidz, Dalam materi ini, mempelajari tentang

hukum bacaan (tajwid) dan hafalan juz amma.

d. Ba’da Isya, setiap hari minggu, senin, selasa, rabu, dan jum’at : materi

Amsilati Dalam pengajian kitab ini mempelajari tentang cara cepat

membaca kitab kuning yang disertai (khulasoh, sarfiyah & amsilati).

Dan dalam metode pembelajarannya pun ada Tanya jawab dan

hafalan-hafalan.

3. Kelas 3 Tsanawiyah :

a. Ba’da Subuh, setiap hari senin, selasa, kamis, dan sabtu : materi Fathul

Qorib. Membahas tentag masalah-masalah fiqih, seperti masalah bab

Thoharoh, bab Haji, bab zakat dan ban puasa. Dan bedanya kitab

Fathul Qorib ini dengan Taqrib dan safinnahtunnajah ini yaitu

penjelasan Fathul Qorib ini lebih luas, sedangkan penjelasan

safinnahtunnajah dan Taqrib ini lebih singkat.

Page 57: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

47

b. Ba’da Ashar, setiap hari senin & kamis : materi Kaylani. Membahas

tentang pendalaman Shorof dan Tasrif. Hari rabu & jum’at : materi

Qotrul Ghois. Membahas tentang Aqidah Islam ( Tauhid dan

Keyakinan ).

c. Ba’da Maghrib, setiap hari minngu, senin, selasa, rabu, dan jum’at :

materi Tahsin & Tahfidz, Dalam materi ini, mempelajari tentang

hukum bacaan (tajwid) dan hafalan juz amma.

d. Ba’da Isya, setiap hari minggu, senin, selasa, rabu, dan jum’at : materi

Amsilati Dalam pengajian kitab ini mempelajari tentang cara cepat

membaca kitab kuning yang disertai (khulasoh, sarfiyah & amsilati).

Dan dalam metode pembelajarannya pun ada Tanya jawab dan

hafalan-hafalan.

4. Kelas 1 Aliyah :

a. Ba’da subuh, setiap hari senin, selasa, kamis, dan sabtu : materi Fathul

Qorib. Membahas tentag masalah-masalah fiqih, seperti masalah bab

Thoharoh, bab Haji, bab zakat dan ban puasa. Dan bedanya kitab

Fathul Qorib ini dengan Taqrib dan safinnahtunnajah ini yaitu

penjelasan Fathul Qorib ini lebih luas, sedangkan penjelasan

safinnahtunnajah dan Taqrib ini lebih singkat.

b. ba’da Ashar, setiap hari senin & jum’at : materi Kaylani. Membahas

tentang pendalaman Shorof dan Tasrif. Hari selasa & kamis : materi

Tijanuddurory. Membahas tentang nama-nama anak Nabi SAW,

nama-nama 25 Nabi yang wajib diketahui, dan pengetahuan zaman

nabi.

Page 58: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

48

c. Ba’da Maghrib, setiap hari minngu, senin, selasa, rabu, dan jum’at :

materi Tahsin & Tahfidz, Dalam materi ini, mempelajari tentang

hukum bacaan (tajwid) dan hafalan juz amma.

d. Ba’da Isya, setiap hari minggu, senin, selasa, rabu, dan jum’at : materi

Amsilati Dalam pengajian kitab ini mempelajari tentang cara cepat

membaca kitab kuning yang disertai (khulasoh, sarfiyah & amsilati).

Dan dalam metode pembelajarannya pun ada Tanya jawab dan

hafalan-hafalan.

5. Kelas 2 Aliyah :

a. Ba’da Subu &, ba’da dzhur , setiap hari senin, selasa, kamis dan sabtu

: materi Amsilati. Dalam pengajian kitab ini mempelajari tentang cara

cepat membaca kitab kuning yang disertai (khulasoh, sarfiyah &

amsilati). Dan dalam metode pembelajarannya pun ada Tanya jawab

dan hafalan-hafalan.

b. Ba’da Ashar, setiap hari senin & selasa : materi Ianah Tholibin.

Membahs tentang masalah-masalah Fiqh, seperti Jual beli. hari Rabu

& Jum’at : materi Fathul Majid. Membahas tentang Tauhid, keesaan

Allah, sifat-sifat Allaah dan sifat-sifat Nabi SAW.

c. Ba’da Maghrib, setiap hari minngu, senin, selasa, rabu, dan jum’at :

materi Tahsin & Tahfidz, Dalam materi ini, mempelajari tentang

hukum bacaan (tajwid) dan hafalan Al-Qur’an.

d. Ba’da Isya, setiap hari minggu, senin, selasa, rabu, dan jum’at : materi

Amsilati Dalam pengajian kitab ini mempelajari tentang cara cepat

membaca kitab kuning yang disertai (khulasoh, sarfiyah & amsilati).

Page 59: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

49

Dan dalam metode pembelajarannya pun ada Tanya jawab dan

hafalan-hafalan.

6. Kelas 3 Aliyah :

a. Ba’da subuh, setiap hari senin , selasa, kamis dan sabtu : materi Ianah

Tholibin. membahas tentang masalah-masalah Fiqih, seperti : bab haji,

bab puasa, dan bab thoharoh.

b. Ba’da Ashar, setiap hari senin, selasa, rabu & jum’at : materi fathul

majid. Membahas tentang tentang Tauhid, keesaan Allah, sifat-sifat

Allaah dan sifat-sifat Nabi SAW. Kemudian setiap hari Jum’at : materi

Nashoih Ad Diniyah. Membahas tentang nasehat-nasehat seorang guru

dalam segi agama Islam.

c. Ba’da Maghrib, setiap hari minngu, senin, selasa, rabu, dan jum’at :

materi Tahsin & Tahfidz, Dalam materi ini, mempelajari tentang

hukum bacaan (tajwid) dan hafalan Al-Qur’an.

d. Ba’da Isya, setiap hari minggu, senin, selasa, rabu, & jum’at : materi

Alfiah. Membahas ilmu I’lad dan bagaimana cara membaca kitab

kuning yang baik itu, seperti nahwu shorofnya atau dhomir-dhomirnya.

Pengajian ini merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan

oleh para santri Qotrun Nada yang telah ditetapkan oleh para asatidz yang

ada di Pondok Pesantren Qotrun Nada. tujuan dilaksanakan pengajian ini,

agar para santri lebih bisa mengetahui dan memahami tentang masalah-

masalah agama Islam lebih dalam dan juga bisa lebih mengetahui

bagaimana cara membaca kitab kuning yang baik dan benar.

Page 60: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

50

Dari berbagai macam kitab salafi yang dipelajari oleh para santri

setiap kelasnya, materinya itu tidak lepas dari masalah Fiqih maupun

Akidah, seperti: kitab Safinatunnajah dan Fathul Qorib. Kitab ini sama-

sama menerangkan tentang masalah Fiqih, seperti tentang rukun sholat,

tayamum, tentang thoharoh, zakat, maupun tentang bab haji. Tetapi yang

membedakan antara Safinatunnajah dengan Fathul Qorib ini yaitu, kalau

Safinatunnajah ini penjelasannya lebih singkat sedangkan Fathul Qorib ini

penjelasannya lebih luas.

Dalam pengajian harian ini, kekurangannya itu adalah banyaknya

waktu yang diporsis oleh para ustad kepada santrinya untuk mengikuti

pengajian harian sehingga dalam pelaksanan pengajian harian banyak anak

santri yang tidur atau tidak konsen dalam mengikuti pengajian tersebut

karena istirahat yang mereka miliki sangat sedikit.

2. Pengajian mingguan

1. Pengajian Ratiban

Pengajian Ratiban ini dilaksanakan setiap pada malam

Jum’at ba’da Maghrib di halaman lapangan Pondok Pesantren

Qotrun Nada yang di ikuti oleh semua santri dan para asatidz yang

ada di Pondok Pesantren Qotrun Nada. Dan dalam Ratiban ini,

pertama-tamanya itu membaca Ahli kubur, kemudian dilanjutkan

dengan membaca surah Yasin Fadhilah dan pembacaan Simti

Duroh, dan kemudian diselingi dengan sholawat-sholawat dalam

Page 61: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

51

simti duroh tersebut dengan menggunakan hadroh. Dan pengajian

ratiban ini biasanya selesai sampai dengan jam 22.00 WIB. 1

Kegiatan ratiban ini merupakan suatu kegiatan mingguan yang

rutin dilaksanakan oleh pondok pesantren Qotrun Nada tepatnya pada

malam Jum’at. Dilaksanakannya kegiatan pengajian ratiban ini, agar para

santri (Mad’u) selalu bisa mendekatkan dirinya kepada Allah SWT dan

sekaligus mendoakan para ahli ulama maupun para muslimin dan

muslimat yang sudah wafat.

Yang dirasakan oleh para santri (Mad’u) dengan mengikuti

kegiatan pengajian ratiban ini, hati mereka sangat merasa nyaman sekali

bahkan seakan-akan Allah itu sangat dekat dengan kita. karena di dalam

pengajian ratiban ini, selain membaca surah Yasin tetapi juga membaca

Simti Duroh yang sekaligus diselingi oleh sholawat-sholawat dengan

menggunakan hadroh, yang membuat hati para santri merasa nyaman.

2. Pengajian Ta’lim Mu’talim

Pengajiaan Ta’lim Mu’talim ini dilaksankan setiap hari

Rabu ba’da subuh jam 05.15 sampai dengan pukul 06.00 WIB. Dan

pengajian Ta’lim Mu’talim ini diikuti oleh semua santri dari kelas 1

Tsnawiyah sampai dengan kelas 3 Aliyah, yang dilaksanakan di

halaman lapangan pondok pesantren Qotrun Nada. Dan yang

mengajar atau yang menbjadi Da’i dalam pengajian kitab Ta’lim

Mu’talim ini yaitu KH. Burhanuddin Marzuki (Pimpinan Pondok

Pesantren Qotrun Nada). Dalam pengajian kitab Ta’lim Mu’talim

1 Wawancara pribadi dengan Ustad Musa Abadi Wahab. Asatidz pondok pesantren

Qotrun Nada. Jakarta 18 Maret 2011.

Page 62: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

52

ini salah satunya membahas tentang tingkah laku atau adab seorang

murid terhadap gurunya.

Jadi dengan adanya pengajian kitab Ta’lim Mu’talim ini, selain

untuk menambah wawasan Ilmu agama para santri, tetapi agar para santri

bisa lebih mengetahui lagi, bagaimana cara bersikap sopan santun seorang

murid itu terhadap gurunya. Agar didalam belajar itu, seorang murid lebih

bisa menghargai guru yang telah memberikannya ilmu.

Pengajian Ta’lim Mu’talim ini sangat penting sekali untuk

dipelajari, khususnya untuk anak santri pondok pesantren Qotrun Nada.

Gunanya, agar bisa mengetahui bagaimana cara menghargai dan bersikap

sopan santun terhadap seorang guru itu.

3. Pengajian Bahtsul Masail

Pengajian Bahtsul Masail ini, dilaksanakan setiap malam

Minggu pada pukul 20.00 WIB sampai dengan pukul 23.00 WIB,

pengajian Bahtsul Masail ini hanya dilaksanakan oleh kelas 3

Aliyah saja. Dalam pengajian kitab bahtsul masail ini, membahas

tentang masalah-masalah Fiqih, seperti; membahas tentang bab

Jual Beli, bab Riba, bab Thoharoh, bab Khiar, bab Haid, dan bab

tentang perdamaian antara orang yang berhutang dengan orang

yang dihutangi. Dalam pengajian bahtsul masail ini, metode

belajarnya itu seperti persentase, dan ada juga tanya jawab. Jadi,

setiap anak dibagi menjadi beberapa kelompok, dan setiap

kelompok itu membahas dengan bab yang berbeda-beda.

Kemudian, untuk mencari bahan materi yang dibutuhkan tersebut,

Page 63: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

53

para santri bisa mencarinya di kitab-kitab yang sudah mereka

pelajari sebelumnya. Kemudian, di waktu malam Minggu tersebut

setiap kelompok harus mempresentasikan materi yang sudah

dibagikan tersebut. Dalam presentasi tersebut juga ada tanya

jawab.2

Pengajian bahtsul masail ini, merupakan pengajian yang

mempunyai daya tarik yang tinggi bagi para santri Qotrun Nada, karena

didalam pengajian ini, selain bisa mengetahui tentang masalah-masalah

Fiqih, tetapi mereka juga bisa tahu, bagaimana cara berdebat atau

berdiskusi yang baik itu dan juga bisa melatih mempresentasikan sebuah

materi, agar dikemudian hari mereka masuk diperkuliahan mereka sudah

tidak asing atau gugup lagi.

Dan kekurangan dalam kegiatan bahtsul masail ini, usatad-usatd

atau Da’i nya itu selalu tidak tepat waktu datangnya, sehingga waktunya

itu terbuang sia-sia dan waktu untuk kegiatan pengajian bahtsul masail ini

pun juga jadi semakin sedikit. Tapi kelebihan dari pengajian bahtsul

masail ini yaitu selain untuk menambah wawasan ilmu agama para santri,

tapi juga melatih para santri untuk mempresentasikan suatu materi

pelajaran.

4. Muhadharah

Pelaksanaan muhadharah yang biasa dilaksanakan sebagian

besar di pondok pesantren merupakan pelatihan dasar berdakwah.

Muhadharah didefinisikan sebagai ceramah, tabligh atau khutbah

2 Wawancara pribadi dengan Zahratus Sa’adah. Santriawati Pondok Pesantren Qotrun Nada. Jakarta 21 Maret 2011.

Page 64: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

54

yang merupakan bentuk komunikasi penyampaian ajaran agama

Islam secara lisan. Pelaksanaan muhadharah di pondok pesantren

Qotrun Nada ini memang sudah terbentuk dari awal dibukanya

pondok pesantren ini. Adapun jadwal pelaksanaan muhadharah

yang telah disusun oleh pondok pesantren Qotrun Nada ini yaitu

dilaksanakan pada waktu malam Minggu pada pukul 20.00 WIB

sampai dengan pukul 22.00 WIB. Adapun pelaksanaan

Muhadhoroh ini dibedakan tiap kelasnya, dan setiap kelas itu

tempatnya berbeda-beda, ada yang didalam kelas dan ada yang

didalam masjid. Dan Pembimbing dalam muhadhoroh itu sendiri

yaitu para pengurus Ikatan Santri Qotrun Nada. salah satu tujuan

dilaksanakannya muhadharah ini untuk melatih mental untuk

berpidato, khususnya berpidato di depan orang banyak.3

Pelaksanaan muhadhoroh adalah kegiatan yang cukup mendukung

para santri dalam membekali dirinya dalam bidang dakwah. Dalam

kegiatan muhadhoroh tersebut, santri selain dapat pengetahuan tentang

cara berpidato yang baik, tetapi santri juga dilatih dan di bimbing untuk

dapat mengembangkan Ilmu agama mereka melalui berpidato. Kegiatan

muhadhoroh sangatlah penting dalam menumbuhkan dan mengembangkan

bakat dan kemampuan santri dalam berdakwah.

Dengan adanya pelaksanaan pelatihan muhadhoroh tersebut santri

dapat banyak berlatih dan akan meningkatkan kepercayaan dirinya

menjadi seorang pendakwah. Melalui pelatihan muhadhoroh berarti

3 Wawancara pribadi Sri Wahyuni. Ketua ISQN Pondok Pesantren Qotrun Nada. Jakarta

21 Maret 2011.

Page 65: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

55

mereka membangun kebiasaan yang menopang kemampuan berbicara di

depan audien.

Materi yang disampaikan dalam muhadhoroh ini, salah satunya

tidak lepas dari Akidah (masalah keimanan), yang dimana merupakan

pondasi bagi setiap muslim yang menjadi dasar dan memberi arah dalam

hidup dan kehidupan seorang muslim. Selain Akidah, materi yang

disampaikan dalam muhadhoroh ini, juga tidak lepas dari Akhlak, karena

akhlak merupakan sebagai materi muhadhoroh yang merupakan pelengkap

dari adanya keimanan dan keislaman seseorang.

3. Pengajian bulanan

1. Pengajian Bulanan untuk para wali murid

Dalam pengajian bulanan ini yang menjadi Mad’u disini

yaitu para orang tua wali murid sekaligus para masyarakat sekitar

daerah Cipayung Jaya, pengajian ini dilaksankan setiap satu bulan

sekali tepatnya pada hari Minggu pertama, pada pukul 09..00

sampai dengan 12.00 WIB. Dalam pengajian bulanan ini,

pembahasannya itu adalah tentang masalah kitab Fiqih, dan Da’i

dalam pengajian kitab Fiqih ini diajarkan langsung oleh KH.

Burhanuddin Marzuki (Pemimpin Pondok Pesantren Qotrun Nada),

selain itu, yang menjadi Da’i dalam pengajian bulanan ini yaitu

kyai dari luar Pesantren yang di undang oleh Pondok Pesantren

Qotrun Nada, dan biasanya materi agama yang disampaikannya itu

lebih bersifat ke umum.

Page 66: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

56

Sebelum pengajian ini dimulai, pengajian ini diisi dengan

membaca Sholawat Nabi SAW, diteruskan pembacaan dzikir,

kemudian pembacaan simti dhuror, dan diselingi sholawat dengan

hadrohnya, untuk menunggu wali murid berdatangan untuk

dimulainya pengajian tersebut.

Dari hasil penelitian penulis, bahwa aktivitas dakwah dalam

pengajian bulanan yang ada di Pondok Pesantren Qotrun Nada ini,

pengajian bulanan ini hanya khusus untuk para wali murid dan

masyarakat sekitar Cipayung Jaya saja. Dengan adanya pengajian bulanan

yang diadakan di pondok pesantren Qotrun Nada, banyak sekali

perubahan yang dialami oleh para Mad’u, salah satunya adalah mereka

mendapatkan wawasan Ilmu Agama terutama dalam masalah-masalah

Fiqih, yang tadinya mereka tidak mengetahuinya menjadi mengetahui.

Selain Ilmu Agama yang mereka dapat, silaturrahim antara wali murid

dan masyarakat sekitar dengan kyainya pun semakin erat, karena adanya

komunikasi dalam pengajian bulanan ini.

Jadi banyak sekali manfaat yang mereka dapat dengan diadakannya

kegiatan pengajian bulanan yang diadakan di pondok pesantren Qotrun

Nada ini.

4. Memperingati PHBI (Peringatan Hari Besar Islam)

Demikian pula Pondok Pesantren Qotrun Nada setiap tahunnya

mengadakan dakwah melalui peringatan hari-hari besar Islam seperti :

Page 67: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

57

1. Maulid Nabi Muhammad SAW

Pelaksanaan peringatan maulid di Pondok Pesantren Qotrun

Nada bekerjasama dengan masyarakat setempat guna memeriahkan

acara tersebut. Maulid ini diselenggarakan di halaman lapangan

Pondok Pesantren Qotrun Nada, dan acara Maulid Nabi ini juga

turut mengundang penceramah-penceramah, habib-habib, dan para

ulama atau para Da’i. Acara ini dilaksanakan pada hari Minggu, 14

Februari 2011 yang lalu, dimulai pada 09.00 WIB sampai jam

12.00 WIB. Acara maulid ini dihadiri oleh para masyarakat daerah

Cipayung Jaya, para wali murid, dan para santri lainnya atau bisa

disebut sebagai Mad’u.

Metode yang digunakan oleh Da’i dalam acara tersebut

menggunakan metode ceramah dan materi yang disampaikan

dalam acara tersebut tentunya tidak terlepas dari materi dakwah

yakni seputar Akhlak Nabi Muhammad SAW. Yang menjadi suri

tauladan yang harus dicontoh dengan mengaitkan kondisi pada

zaman sekarang ini.

Dari hasil penelitian, bahwa dalam memperingati maulid Nabi

Muhammad SAW ini, masyarakat setempat khususnya para anak muda

Cipayung Jaya juga ikut serta membantu mensukseskan acara ini bahkan

sekaligus menjadi panitia dalam acara maulid tersebut seperti: membantu

dalam masalah mentertibkan sarana parkiran yang ada disekitar pondok

pesantren Qotrun Nada, karena dalam acara maulid ini tidak sedikit para

jama’ah yang datang.

Page 68: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

58

Pada acara maulid Nabi Muhammad SAW yang diadakan di

pondok pesantren Qotrun Nada, bahwa kegiatan tersebut mendapat

simpati dari masyarakat yang banyak, khususnya masyarakat Cipayung

Jaya, karena selain menambah syiar dakwah Islam, tetapi juga sebagai

bentuk ajang silaturrahim diantara para jama’ah.

2. Peringatan Isra’ Miraj

Acara Isra’ Miraj Nabi Muhammad SAW ini selalu

diperingati oleh para santri pondok pesantren Qotru Nada, tujuan

acara Isra’ Miraj ini dilaksanakan untuk memperingati peristiwa

perjalanan Nabi besar Muhammad SAW, pada malam hari dari

Masjidil Haram ke Masjidil Aqsho. Pada peristiwa ini Nabi

Muhammad SAW mendapat perintah Allah SWT untuk berseru

kepada umatnya untuk melaksankan kewajiban, seperti sholat lima

waktu, yang sampai sekarang wajib dilaksanakan oleh seluruh

umat Islam.

Dalam memperingati Isra’ Miraj ini, pondok pesantren

Qotrun Nada selalu mengadakan acara yang diisi dengan ceramah-

ceramah yang dibawakan oleh sebagian para santri. Dalam acara

memperingati Isra’Miraj ini pondok pesantren Qotrun Nada juga

turut mengundang sebagian para Mubaligh (Da’i) untuk mengisi

acara Isra’ Miraj tersebut dalam thausiahny seperti ceramah

mengenai Isra’ Miraj tujuannya agar para santri (Mad’u) tahu apa

arti dari Isra Miraj tersebut.

Page 69: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

59

Sebelum acara Isra’ Miraj dimulai, ada pembacaan ayat suci

Al-Qur’an, kemudian dilanjutkan dengan sari thilawah, dan

sholawat-sholawat yang diiringi dengan marawis yang dibawakan

oleh para santri pondok pesantren Qotrun Nada. Selain diisi dengan

ceramah, acara Isra’ Miraj ini juga dimeriahkan dengan berbagai

acara perlombaan hafalan Juz Amma, nasyid, dan Asmaul Husna

yang diikuti oleh santri Qotrun Nada itu sendiri. Dalam

memperingati Isra’ Miraj ini, acaranya dilaksanakan dihalaman

pondok pesantren Qotrun Nada pada pukul 20.00 sampai dengan

pukul 24.00 WIB. 4

Dalam acara Isra’Miraj ini, masyarakat setempat juga ikut

memeriahkan acara ini dengan menyaksikan beberapa penampilan-

penampilan yang ditampilkan oleh santri Qotrun Nada maupun thausiah

yang dibawakan oleh beberapa para mubaligh. karena dengan adanya

acara Isra’ Miraj yang diadakan di pondok pesantren Qotrun Nada ini,

bisa membuat masyarakat setempat dan para santri lebih mendekatkan

dirinya kepada Allah SWT dan selalu mengingat perjuangan Nabi

Muhammad SAW selama masa hidupnya.

3. Peringatan 1 Muharram

Dalam memperingati satu Muharram ini, para santri pondok

pesantren Qotrun Nada membuat suatu acara perlombaan-

perlombaan selama satu minggu untuk memperingati Tahun Baru

Islam. Adapun perlombaan-perlombaan yang biasa

4 Wawancara pribadi dengan ustad Andi Shofian Efendy. Ustad pondok pesantren Qotrun Nada. Jakarta 18 Maret 2011. Jam 10.15 WIB.

Page 70: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

60

diselenggarakan untuk mengisi acara Satu Muharram ini selama

satu minggu pekan adalah :

1. Perlombaan Fathul Kutub

2. Perlombaan Fahmil Qur’an

3. Perlombaan Kaligrafhi

4. Perlombaan Letter

5. Perlombaan Cerdas Cermat

Dan semua perlombaan ini diikuti oleh seluruh santri pondok

pesantren Qotrun Nada, dan lomba ini adalah lomba yang mengharuskan

para peserta harus bisa hafal serta faham beberapa dari isi dari kitab-kitab

yang telah dipelajari. Adapun peserta yang mengikuti perlombaan Fathul

Kutub terdiri dari satu orang perwakilan setiap kelasnya. Dan yang

menjadi juri dalam perlombaan satu Muharram ini yaitu beberapa Majlis

guru yang dipercaya untuk memandu perlombaan ini, dan para pemenang

dari perlombaan tersebut akan diberikan hadiah diakhir penutupan pekan

Muharram tersebut.

Jadi dengan diadakannya acara satu Muharam tersebut, banyak

sekali manfaat yang didapatkan oleh para santri, selain untuk menambah

wawasan ilmu pengetahuan, tetapi juga bisa memberikan semangat para

santri untuk belajar maupun menghafal dalam mengikuti acara

perlombaan-perlombaan tersebut agar bisa memenangkan perlombaan

yang mereka ikuti dan sekaligus juga bisa mengembangkan bakat para

santri dalam hobinya, seperti: kaligrafi, maupun letter.

Page 71: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

61

4. Peringatan malam Nuzulul Qur’an

Kegiatan peringatan Nuzulul Qur’an ini adalah suatu

kegiatan yang rutin diperingati oleh pondok pesantren Qotrun Nada

setiap satu tahun sekali, tepatnya pada bulan Ramadhan, setiap mau

menjelang liburan Idhul Fitri para santri. Diadakan acara Nuzulul

Qur’an ini, untuk menumbuhkan rasa cinta akan membaca Al-

Qur’an serta meningkatkan kualitas nilai-nilai Islam sebagai jati

diri manusia yang bertakwa.

Peringatan Nuzulul Qur’an di pondok pesantren Qotrun

Nada ini diselenggarakan dihalaman pondok pesantren Qotrun

Nada, pada pukul 20.00 sampai pukul 24.00 WIB. Dalam acara

Nuzulul Qur’an ini, juga dihadiri oleh seluruh santri, majlis guru,

serta pemimpin pondok pesantren Qotrun Nada juga ikut hadir

sekaligus untuk membuka pembukaan isi acara Nuzulul Qur’an

tersebut.

Dalam acara ini diisi oleh beberapa penampilan-penampilan,

mulai dari sambutan-sambutan yang dipimpin oleh ketua panitia

dan KH.Burhanudin Marzuki (pimpinan pondok pesantren Qotrun

Nada). Setelah itu pembacaan ayat suci Al-Qur’an sebagai

pembukaan acara tersebut, sholawat-sholawat yang diiringi oleh

marawis, kemudian pembacaan Asmaul Husna, nasyid-nasyid, dan

penampilan-penampilan lainnya yang ditampilkan langsung oleh

para santri Qotrun Nada itu sendiri untuk memeriahkan acara

tersebut. Dalam acara Nuzulul Qur’an ini, pondok pesantren

Page 72: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

62

Qotrun Nada juga mengundang beberapa para Mubaligh Da’i

untuk menyampaikan beberapa thausiah-thausiahnya yang

berkaitan dengan Nuzulul Qur’an agar santri (mad’u) tahu apa

makna dari Nuzulu Qur’an tersebut.

Pada akhir acara, ada pembagian hadiah dari pimpinan

pondok pesantren Qotrun Nada kepada 3 orang santri, dalam

rangka khataman pembacaan Al-Qur’an yang paling banyak

selama di bulan Ramadhan dan selain itu juga ada pembagian

santunan untuk anak santri yang sudah yatim maupun yatim piatu

berupa uang. Dan dalam acara Nuzulul Qur’an ini, bukan hanya

santri Qotrun Nada saja yang mengikutinya tapi Masyarakat

setempat juga ikut serta menyaksikan dan memeriahkan acara

Nuzulul Qur’an tersebut. Acara ini dapat terbentuk dan terlaksana

dengan baik atas kerjasama para santri dan para pengurus Ikatan

Santri Qotrun Nada (ISQN).5

Dari hasil penelitian, dapat dijelaskan bahwa acara Nuzulul Qur’an

ini, sangat mendapatkan respon yang baik dari masyarakat setempat,

meskipun acara ini sampai tengah malam, tapi masyarakat setempat tidak

merasa terganggu, bahkan sebagian masyarakat Cipayung Jaya tersebut

ikut menyaksikan acara tersebut sampai selesai, karena acara yang

ditampilkan oleh santri pondok pesantren Qotrun Nada sangat positif

bahkan bisa menghibur masyarakat setempat karena penampilan-

5 Wawancara pribadi dengan ustad Andi Shofian Efendy. Ustad pondok pesantren

Qotrun Nada. Jakarta 18 Maret 2011.

Page 73: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

63

penampilan yang dibawakan oleh santri Qotrun Nada seperti: marawis,

nasyid, maupun penampilan-penampilan lainnya.

Dan dalam dakwah bil hal, pondok pesantren Qotrun Nada ini juga

sering mengadakan aktifitas-aktifitas dakwah nya antara lain :

1. Penyembelihan Hewan Qurban

Setiap lebaran Idhul Adha, pondok pesantren Qotrun Nada selalu

mengadakan penyembelihan hewan qurban yang dilaksanakan didaerah

sekitar pondok pesantren Qotrun Nada. selain pondok pesantren Qotrun

Nada yang ikut penyembelihan hewan qurban, Qotrun Nada juga

mendapatkan kepercayaan dari beberapa donatur yang ikut

menyumbangkan beberapa hewan kambing atau sapi untuk disembelih dan

dibagikan untuk masyarakat setempat yang berhak menerimanya dan

untuk anak santri Qotrun Nada.

Dalam tekhnis pembagian daging qurban, biasanya pembagian ini

dbantu oleh beberapa panitia yakni para ustad yang ada di pondok

pesantren Qotrun Nada agar dalam pelaksanaan pembagian daging qurban

berjalan dengan tertib. Sistem pembagiannya dengan cara memberikan

kupon kepada masyarakat, yang mana kupon itu sudah diberikan oleh

panitia yang ada di pondok pesantren Qotrun Nada kepada masyarakat

setempat. Selain dibagikan untuk masyarakat setempat, santri Qotrun Nada

pun juga berhak untuk menyicipi hasil dari penyembelihan hewan qurban

tersebut karena dari penyembelihan tersebut ada sebagian hak para santri

Qotrun Nada. Jumlah hewan qurban pada tahun 2010, sebanyak kambing

15 ekor dan sapi 4 ekor.

Page 74: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

64

Dalam pembagian hewan qurban terhadap masyarakat Cipayung

Jaya, Alhamdulillah, dalam pembagiannya rata dan tidak ada yang tidak

dapat. Selain untuk masyarakat setempat, hasil hewan qurban ini juga

dibagikan kepada santri qotrun nada untuk dinikmati oleh mereka, yang

mana daging tersebut dimasak oleh ibu dapur yang kemudian dinikmati

oleh seluruh santri qotrun nada selama 3 hari berturut-turut.

Berqurban diharapkan dapat melahirkan rasa solidaritas yang tinggi

dan rasa tanggung jawab yang besar guna meningkatkan rasa kepedulian

sosial sesama muslim dan juga dapat mendekatkan diri kepada Allah

SWT.

2. Kegiatan bakti sosial

Pada dasarnya bentuk dakwah Islam yang merupakan aktualisasi

imani yang di manifestasikan dalam suatu sistem kegiatan kemanusiaan

yang dilakukan secara terartur untuk mempengaruhi cara merasa, berfikir,

bersikap, dan bertindak manusia pada tataran kenyataan individual dan

social cultural. Dalam rangka mengusahakan terwujudnya ajaran Islam dan

mengembangkan kualitas moral yang tinggi bagi umatnya, Islam telah

menanamkan antara lain aturan tentang membelanjakan kelebihan harta

kepada yang berhak menerimanya. Aturan ini menganjurkan bahwa

kelebihan harta harus dipergunakan untuk memberikan layanan kebaikan.

Kegiatan pondok pesantren Qotrun Nada dalam bidang sosial

merupakan salah satu wujud kepedulian terhadap sesama manusia yang

kurang mampu. Berupa bentuk kegiatan yang dilakukan pondok pesantren

Page 75: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

65

Qotrun Nada seperti (santunan anak yatim maupun yatim piatu kepada

santri Qotrun Nada itu sendiri).

Untuk tekhnis pelaksanaan kegiatan bakti sosial ini biasanya,

pondok pesantren Qotrun Nada mengadakannya bersamaan pada waktu

acara Nuzulul Qur’an yaitu bertepatan pada bulan Ramadhan. Di akhir

acara Nuzulul Qur’an ini, pimpinan pondok pesantren Qotrun Nada

memberikan santunan kepada anak santri yang sudah yatim maupun yatim

piatu, baik berupa uang maupun berupa pakaian. 6

Dari hasil penelitian, sumbangan yang diberikan kepada anak santri

yang yatim piatu itu berupa pakaian, seperti sarung, mukena, dan berupa

uang. Dan selain uang maupun pakaian, pimpinan pondok pesantren

Qotrun Nada juga mengadakan acara buka puasa bersama dengan para

santri yang yatim piatu dirumah kediaman beliau yang masih berada

disekitar pondok pesantren Qotrun Nada tersebut.

Selain pimpinan pondok pesantren Qotrun Nada yang memberikan

sumbangan kepada anak santri yang yatim piatu, ada juga sebagian

donatur dari luar yang ikut menyumbangkan sebagian hartanya untuk

santri qotrun nada yang sudah yatim piatu berupa makanan dan uang yang

bertepatan pada bulan ramadhan.

B. Metode Pelaksanaan Dakwah Pondok Pesantren Qotrun Nada

Setiap aktivitas dakwah harus dirancang dan dilakukan dengan

sebaik-baiknya dengan memperhatikan berbagai situasi kondisi yang

dihadapi. Pembicaraan tentang bagaimana dakwah harus dilakukan,

6 Wawancara pribadi dengan Ustad Ready. Ustad Pondok Pesantren Qotrun Nada. 18.

Maret 2011. Jam 10.00 WIB.

Page 76: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

66

merupakan pembicaraan mengenai metode dakwah. Metode dakwah suatu

cara yang digunakan oleh seseorang maupun kelompok dalam

menyampaikan suatu pesan, amanah, atau ajaran tersebut yang disesuaikan

dengan apa yang akan disampaikan. Dalam kajian dakwah, metode

merupakan kajian yang sangat menentukan berhasil atau tidaknya suatu

aktivitas dakwah. Selain dapat menentukan materi apa yang akan

ditempuh dalam melaksanakan aktivitasnya, dengan metode pula

pelaksanaan dakwah mempunyai arti yang amat besar yaitu dengan

tersebarluasnya ajaran Islam pada berbagai lapisan masyarakat seperti

sekarang ini.

Penggunaan metode-metode tersebut tergantung kepada bentuk-

bentuk kegiatan dakwah yang dilaksanakan. Begitu pula dengan metode

dakwah yang digunakan oleh pondok pesantren Qotrun Nada, juga

merujuk pada bentuk-bentuk dakwah yang dilakukan, sehingga

orientasinya bersumber pada sisi pendekatan terhadap mad’u.

Dari keseluruhan bentuk-bentuk dakwah yang dilakukan oleh

pondok pesantren Qotrun Nada lebih banyak menggunakan bentuk

dakwah bil lisan, yaitu dengan cara mengajar, komunikasi langsung

dengan para santri, dan mengadakan diskusi atau tanya jawab tentang

masalah keagamaan.

Diantara metode-metode dakwah efektif yang digunakan oleh

pondok pesantren Qotrun Nada adalah :

Page 77: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

67

1. Metode Al-Hikmah (kebijaksanaan)

Dari berbagai kegiatan dakwah yang ada di pondok pesantren

Qotrun Nada, ternyata banyak sekali ajaran tentang keagamaan yang

didapat oleh para santrinya (Mad’u), selain dari ajaran-ajaran keagamaan

yang mereka dapat, tetapi dari kepribadian seorang kyainya (Da’i) juga

didapatkan oleh para santri (Mad’u), karena sifatnya yang tegas dalam

menyampaikan suatu materi kepada Mad’u nya, dan juga selalu

memberikan contoh yang baik pada santrinya tentunya dari segala tutur

kata dan tingkah lakunya. Gunanya agar para santrinya juga menjadi

seorang yang berakhlak mulia dan tingkah lakunya pun mencerminkan

benar-benar seorang santri.7

2. Metode Mau’izah Hasanah (nasihat yang baik)

Penyampaian materi dakwah oleh para ustad (Da’i), yang sering

disampaikan pada pengajian harian maupun mingguan terhadap santrinya

(Mad’u), hampir seluruh santri tertarik dengan cara penyampaiannya yang

begitu masuk kedalam hati, yang sekaligus dapat dipahami oleh para

santrinya, dan tidak dengan kata-kata yang keras atau emosi. Karena

dengan upaya lemah lembut dan tegas mereka, para santri bisa dengan

mudah menangkap materi yang disampaikan.

Setiap para ustad menyampaikan suatu materi atau pengajaran

terhadap para santrinya (Mad’u), dalam penyampaian materi para Asatidz

juga tidak lupa memberikan suatu pesan-pesan yang baik dan suatu

peringatan kepada santrinya, agar santrinya itu selalu ingat akan nasihat-

7 Wawancara pribadi dengan Ustad Musa Abadi Wahab. Asatidz pondok pesantren

Qotrun Nada. Jakarta 18 Maret 2011.

Page 78: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

68

nasihat yang baik itu dan tetap selalu dijalan yang diridhoi oleh Allah

SWT.

3. Metode Al-Mujadalah Bil Lati Hiya Ahsan (Berdiskusi)

Metode ini yaitu dakwah melalui berbantah-bantahan dengan jalan

sebaik-baiknya, tukar pendapat yang dilakukan oleh dua pihak secara

sinergis, yang tidak melahirkan permusuhan dengan tujuan agar lawan

menerima pendapat yang diajukan dengan memberikan argumentasi dan

bukti yang kuat.8

Begitu juga metode dakwah yang dilakukan di pondok pesantren

Qotrun Nada, ketika ada seorang wali murid atau Masyarakat sekitar yang

ingin bertanya atau berdiskusi dengan Kyai atau Ustadnya langsung

tentang ajaran Islam, maka ketika beliau menerapkannya kepada orang

yang belum memahami tentang Islam atau bahkan mereka tahu tentang

Islam tetapi tidak menjalankannya, maka beliau memberikan keterangan

atau pemahaman tentang Islam itu kepada mereka dengan cara berdiskusi

yang baik, dan antara satu dengan yang lainnya saling menghargai dan

menghormati pendapat keduanya berpegang kepada kebenaran, mengakui

kebenaran pihak lain dan ikhlas menerima hukuman kebenaran tersebut,

itulah kunci untuk mendapatkan kebenaran sejati.9

Dari metode-metode dakwah yang digunakan di pondok pesantren

Qotrun Nada yaitu oleh Kyai atau Ustadnya atau disebut juga dengan para

8 Abdul Fatah, Rohandi dan M. Tata Taufik, Manajemen Dakwah di Era Global. Jakarta:

CV. Fauzab Inti Kreasi, 2004 9 Wawancara pribadi dengan Ustad Musa Abadi Wahab. Asatidz pondok pesantren

Qotrun Nada. Jakarta 18 Maret 2011

Page 79: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

69

Da’i, akhirnya penulis dapat simpulkan bahwa metode yang digunakan dan

diterapkan oleh Kyai nya sejalan dengan Firman Allah SWT dalam surat

An-Nahl: 125, yang artinya :

“ Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesaat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.”

C. Factor Pendukung Dan Penghambat Dalam Kegiatan Dakwah Santri di

Pondok Pesantren Qotrun Nada

1. Faktor Pendukung

Berdasarkan pengamatan dan wawancara langsung yang peneliti

lakukan dengan pemimpin pondok pesantren Qotrun Nada, ada beberapa

faktor eksternal dan internal yang menjadi pendukung dalam pelaksanaan

dakwah oleh pondok pesantren Qotrun Nada di antaranya adalah :

Faktor Pendukung Eksternal :

a. Karena ada keterkaitan antara wali santri dan pesantren maka

hubungannya menjadi lebih baik untuk berdakwah.

b. Respon dari masyarakat yang sangat baik dengan memberikan

dukungan sepenuhnya dalam setiap melakukan dakwah di pondok

pesantren Qotrun Nada. dan anggapan dari masyarakat sekitar, bahwa

dengan adanya pondok pesantren yang dibangun di Cipayung Jaya

mampu memberikan perubahan positif bagiu para santri.

Page 80: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

70

c. Adanya bantuan dari para donator yang berpartisipasi dalam

pembangunan pesantren Qotrun Nada ini untuk melaksanakan

kegiatan-kegiatan dakwahnya.

Faktor Pendukung Internal :

a. Adanya potongan bayaran bulanan kepada anak santri yang orang

tuanya kurang mampu. Gunanya, agar selain membantu sesama umat

Muslim tetapi juga mempererat tali sillaturahim antara wali murid

dengan Kyai nya, dan ini juga yang membedakan pondok pesantren

Qotrun Nada, dengan Pondok Pesantren lainnya.

Setiap melaksanakan kegiatan dakwah, sudah tentu akan ditemui

masalah-masalah yang dapat menghambat kelancaran suatu kegiatan

dakwah, baik itu masalah-masalah kecil maupun masalah-masalah besar.

Adanya masalah-masalah atau hambatan-hambatan yang dihadapi dalam

pelaksanaan dakwah, seperti yang dialami pondok pesantren Qotrun Nada

merupakan suatu yang lumrah dan perlu dicari solusi yang tepat.

Diantaranya yang menjadi factor penghambat adalah :

2. Faktor Penghambat

a. Masih banyaknya sarana dan prasarana yang belum memadai sehingga

menjadi faktor penghambat bagi kegiatan dakwah yang dilaksanakan

oleh santri pondok pesantren Qotrun Nada, seperti: tempat sarana

belajar untuk menuntut ilmu khususnya ilmu agama, perpustakaan, dan

laboraturium. 10

10 Wawancara pribadi dengan KH. Burhanuddin Marzuki, Pimpinan Pondok Pesantren

Qotrun Nada, Jakarta 30 Maret 2011.

Page 81: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

71

Dalam kegiatan dakwah maupun bentuk perjuangan lainnya adalah

suatu hal yang sudah biasa dengan adanya rintangan, tantangan, baik

secara internal maupun eksternal. Karena pada dasarnya suatu perjuangan

dapat dikatakan berhasil jika hambatan-hambatan tersebut dapat diatasi.

Kegiatan dakwah yang di laksanakan oleh pondok pesantren Qotrun nada

saat ini masih berjalan dengan baik meskipun masih menemui hambatan-

hambatan.

Dengan adanya faktor pendukung dan penghambat maka dapat

menjadi bahan koreksi atau bahan evaluasi yang baik bagi pihak pondok

pesantren Qotrun Nada dalam meningkatkan kegiatan dakwah serta

pengamalan agama di waktu mendatang.

Page 82: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

69

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian dan analisis hasil penelitian di lapangan sebagaimana

dipaparkan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai

berikut :

1. Dari kegiatan dakwah yang dilaksanakan oleh pondok pesantren

Qotrun Nada semuanya mencangkup dalam dua hal bentuk

dakwah. Pertama yaitu dakwah bil lisan dan yang kedua dakwah

bil hal. Adapun aktifitas dakwah pondok pesantren Qotrun Nada

meliputi : dakwah bil lisan yakni melalui pengajian harian,

pengajian mingguan seperti : pengajian kitab Batsul Masail, dan

pengajian Ta’lim Mu’talim, pengajian bulanan yang diikuti oleh

para wali murid pondok pesantren Qotrun Nada, dan

memperingati hari-hari besar Islam (PHBI). Sedangkan dakwah bil

hal yang dilakukan oleh pondok pesantren Qotrun Nada sendiri

melalui santunan anak yatim piatu dan penyembelihan hewan

Qurban yang dilaksankan setiap Idhul Adha.

2. Secara keseluruhan pelaksanaan aktifitas dakwah berjalan dengan

baik dan lancar dan juga mendapat tanggapan yang positif dari

masyarakat cipayung jaya. Dan karena dengan berdirinya pondok

pesantren Qotrun Nada di Cipayung Jaya ini, daerah Cipayung ini

Page 83: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

70

pendidikannya lebih meningkat dari sebelum-sebelumnya dan

pengetahuan agamanya pun juga lebih baik. Dengan demikian

maka secara umum pondok pesantren ini memberikan dampak

positif kepada masyarakat, walaupun pada kenyataannya tidak

sedikit pula masyarakat yang belum memahami atau mendalami

ajaran-ajaran Islam secara menyeluruh.

3. Hambatan yang dihadapi oleh pondok pesantren Qotrun Nada

antara lain : kurang lengkapnya fasilitas yang diperlukan dalam

menunjang kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di pondok

pesantren Qotrun Nada, sehingga para santri dalam menjalankan

kegiatan-kegiatan aktivitasnya jadi terhambat karena fasilitas yang

serba kekurangan. Tapi meskipun demikian bukan berarti bisa

mematahkan semangat para santri dalam menjalankan aktivitas-

aktivitasnya. Keberhasilan dan kesuksesan aktivitas dakwah

pondok pesantren Qotrun Nada juga tidak terlepas dari faktor

pendukung, diantaranya adalah : adanya dukungan dari berbagai

kalangan, baik dari tokoh pemerintah, orang tua santri dan tokoh

masyarakat.

B. Saran – Saran

1. Kepada seluruh asatidz-asatidz pondok pesantren Qotrun Nada

hendaknya senantiasa melakukan dakwah, jangan ada rasa bosan

atau jenuh demi syiarnya agama Islam, bukan saja melalui dakwah

bil lisan namun yang lebih utama adalah dakwah dengan

perbuatan-perbuata yang baik dalam kehidupan sehari-hari

Page 84: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

71

ditengah masyarakat maupun ditengah-tengah lingkungan pondok

pesantren.

2. Memberikan motivasi kepada para santri atau aktivitas dakwah

akan pentingnya dakwah ditengah masyarakat yang sangat

komplek baik dari segi ras, budaya terutama sekali agama, sebagai

pembinaan umat dalam menjalankan kehidupan menuju

kebahagiaan dunia dan akhirat.

3. Hendaknya para Asatidz tidak terlalu memporsis waktu anak santri

untuk kegiatan-kegiatan dalam belajar kitab, sehingga waktu yang

mereka punya untuk istirahat jadi sedikit.

4. Untuk para santri pondok pesantren Qotrun Nada yang

professional, dalam arti harus bisa menjaga identitas sebagai

seorang santri yang baik dan berakhlak, dimanapun anda berada

dan jangan pernah berputus asa dari rahmat Allah SWT, harus

mempunyai keyakianan untuk sukses, baik di dunia maupun di

akhirat, dan senantiasa mengamalkan apa yang telah diterima di

pondok pesantren Qotrun Nada.

Page 85: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

72

DAFTAR PUSTAKA

Amin, Samsul Munir, Ilmu Dakwah. Jakarta: Amzah, 2009.

Aziz, Jum’ah Abdul Amin, Fiqih Dakwah, Solo: Era Intermedia, 2005.

Ali, Moh. Aziz, Ilmu Dakwah. Jakarta: Prenada Media, 2004.

Ardani, Moh, Akhlak tasawuf Nilai-nilai Akhlak / Budipekerti dalam Ibadat

dan Tasawuf. Jakarta: CV. Karya Mulia, 2005.

Bungin, Burhan, Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Prenada Media

Group, 2009.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai Pustaka, 1997.

Departremen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Indonesia. Jakarta:

Balai Pustaka, 1990.

Fatah Abdul, Rohandi dan Taufik M. Tata, Manajemen Dakwah di Era Global.

Jakarta: CV. Fauzab Inti Kreasi, 2004.

Hadi, Sutrisno, Metodologi Research Jilid II. Yogyakarta: Andi Offset, 1989.

Hasuddin, Manajemen Dakwah. Jakarta: Uin Jakarta Press, 2005.

Ismail, Asep Usman, Tasawuf. Jakarta: Pusat Studi Wanita Uin Jakarta, 2005.

Ismail Nawari, Filsafat Dakwah Ilmu Dakwah Dan Penerapannya, Jakarta: PT Bulan

Bintang 2004.

Musyarofah, Umi, Dakwah K.H. Hamam Dja’far dan Pesantren Pabelan.

Jakarta: Uin Jakarta Press 2009.

Masyhu, M. Sulthon, & Khusnurilo, Moh, Manajemen Pondok Pesantren.

Jakarta: Diva Pustaka 2005.

Moleong, J. Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda

Karya, 1989.

Munir, Muhammad & Ilaihi, Wahyu, Manajemen Dakwah. Jakarta: Prenada

Media Group, 2006.

Page 86: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

73

Masyhu, M. Sulthon, Manajemen Pondok Pesantren. Jakarta: Diva Pustaka,

2003.

Matuloh, “Pengaruh Aktifitas Dakwah Terhadap Perubahan Akhlak Remaja

Ustad Jami’Asy-yafi’iyyah Pondok Pucung Karang Tengah Tanggerang.”

Skripsi S1 Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2009.

Mahmud, Model-Model Pembelajaran di Pesantren. Tanggerang: Media

Nusantara, 2006.

Muhammad Nuh Sayid. Dakwah Fardiyah pendekatan personal dalam

dakwah, Solo: Era Intermedia, 1996.

Nuh, Muhammad Sayid, Dakwah Fardiyah pendekatan personal dalam

dakwah. Solo: Era Intermedia, 1996.

Shaleh, Abdur Rasyad, Manajemen Dakwah Islam. Jakarta: PT Bulan Bintang,

1993.

Suparta, Munzier, Metode Dakwah. Jakarta: Kencana 2009.

Sofyan, Arif Mirrian, Materi Pokok Organisasi dan Manajemen. Jakarta:

Universitas Terbuka, 2005.

Sojogyo dan Pujiwati Soyogyo, Sosiologi Pedesaan Kumpulan Bacaan, Yogyakarta:

Gajah Mada University Press, 1999

Takariawan, Cahyadi, Prinsip-Prinsip Dakwah. Yogyakarta: ‘Izzan Pustaka,

2005.

Page 87: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 88: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

Nama Santri : Sri Wahyuni ( ketua ISQN pondok pesantren Qotrun Nada )

Tanggal : 21 Maret 2011

Waktu : 13.00 WIB

BERITA WAWANCARA

1. T : Mengapa anda merasa tertarik untuk masuk ke pondok pesantren Qotrun

Nada ?

J : Saya merasa tertarik untuk masuk ke Pondok Pesantren Qotrun Nada

karena melihat dari segi bahasa, yang mana bahasa sehari-harinya itu memakai

bahasa arab dan bahasa inggris, dan selain itu aktivitas yang dilakukan di

Qotrun Nada ini cukup bagus dan banyak. Baik dari segi keseniannya,

pengajian kitab salafnya, pendidikan formalnya, maupun kegiatan mingguan

yang lainnya.

2. T : Menurut anda apa kelebihan pondok pesantren Qotrun Nada dibandingkan

dengan pondok pesantren yang lainnya ?

J : kelebihan Pondok Pesantren Qotrun Nada ini yaitu dari segi

kedisiplinannya, baik dari segi kedisiplinan dalam pamakaian bahasa,

peraturan, maupun kedisiplinan dalam berpakaian. Karena di Qotrun Nada ini

dalam masalah berpakaiannya sangat benar-benar tertutup sekali dan bahkan di

wajibkan untuk berpakaian gamis dalam sehari-harinya. Dan selain itu, yang

membuat beda Qotrun Nada dengan Pondok Pesantren Lainnya khususnya

Pondok Pesantren yang ada di daerah sekitar Depok yaitu aktivitas yang

dilakukan di Qotrun Nada begitu banyak, sehingga waktu itu tidak terbuang

dengan sia-sia, seperti kegiatan harian, yaitu pengajian kitab salafiyah, yang

dilaksankan tiap ba’da subuh, ba’da dzhur, ba’da ashar, ba’da maghrib dan

ba’da isya. Dan kalau kegiatan mingguannya, yaitu pengajian ta’lim mu’talim

yang dilaksanakan tiap hari rabu, dan kegiatan muhadhoroh sughro.

3. T : Apakah anda tekun dalam mengikuti kegiatan dakwah yang ada di pondok

pesantren Qotrun Nada ?

J : Alhamdulillah, selama badan saya sehat dan kuat, saya selalu rutin

mengikuti aktivitas-aktivitas yang ada di Pondok Pesantren Qotrun Nada ini.

4. T : Materi apa saja yang telah anda pelajari di pondok pesantren Qotrun Nada

ini ?

Page 89: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

J : materi yang telah saya pelajari di Pondok Pesantren Qotrun Nada,

khususnya materi pengajian kitab salafiah yaitu fathul mu’in, yang membahas

tentang Fiqih, Muamalat, tentang larangan-larangan mencuri, tentang hukum

Ghosob, atau pun yang lainnya. Kemudian kitab Ta’lim Mu’talim yang

dilaksanakan tiap satu minggu sekali yang membahas tentang menuntut Ilmu,

dan Ta’zim kepada guru. Kemudian kitab Fathul Qorib, dalam kitab ini

membahas tentang tentang Fiqih juga tapi penjelasannya lebih singkat, beda

dengan Fathul Mu’in. kemudian kitab Amsilati, yang mana kitab Amsilati ini

merupakan kitab yang baru dipelajari oleh para santri Qotrun Nada, dan tujuan

mempelajari kitab Amsilati ini yaitu untuk cara cepat membaca kitab kuning.

5. T : Apakah anda tertarik mempelajari materi-materi yang ada di pondok

pesantren Qotrun Nada? Jelaskan !

J : tertarik sekali, karena dengan mempelajari materi-materi yang ada di

Qotrun Nada ini saya jadi lebih mengetahui tentang masalah-masalah agama,

masalah-masalah tentang Fiqih dan bisa juga sedikit demi sedikit cara

membaca kitab kuning yang benar.

6. T : Sudah berapa lama anda di pondok pesantren Qotrun Nada ini ?

J : Saya di Qotrun Nada sudah hampir 5 tahun, dan sekarang saya juga sudah

menjadi ketua ISQN ( Ikatan Sanrti Qotrun Nada ).

7. T : Apa saja yang anda dapat selama berada di pondok pesantren Qotrun Nada

?

J : alhamdulillah, selama Saya ada di Qotrun Nada, begitu banyak yang saya

dapat, seperti dari segi akhlak, baik dari akhlak berpakaian, cara berbicara

terhadap yang lebih tua, kedisiplinan, bisa berbahasa Arab dan berbahasa

Inggris, bisa membaca Al-Qur’an dengan ragamnya, ibadahnya lebih

meningkat dari sebelum-sebelumnya dan lain-lain.

8. T : kegiatan apa saja yang dilaksanakan para santri pada waktu malam minggu

?

J : adapun kegiatan yang dilaksanakan pada malam minggu itu adalah kegiatan

muhadharah, yang mana kegiatan muhadharah ini dlaksanakan pada malam

minggu pada pukul 20.00 WIB. Dan dalam pelaksanaan kegiatan muhadharah

ini dibagi menjadi tiap kelas dan yang membimbing muhadharah itu sendiri

Page 90: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

adalah pengurus Ikatan Santri Qotrun Nada. tujuan diadakannya muhadharah

ini, guna untuk melatih mental kita untuk berpidato di depan orang banyak.

Interviuwer Responden

(Sri Ayu Rahayu) (Sri Wahyuni)

Page 91: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

Nama Santri : Shela Amelia

Tanggal : 21 Maret 2011

Waktu : 13.20 WIB

BERITA WAWANCARA

1. T : Mengapa anda merasa tertarik untuk masuk ke pondok pesantren Qotrun

Nada ?

J : Saya tertarik untuk masuk ke Qotrun Nada ini karena bahasanya berjalan

dengan baik, dan selain itu Qotrun Nada ini sangat unik, uniknya karena

bayarannya murah Rp.250.000 dan untuk anak yang kurang mampu dan anak

yatim bisa dikasih keringanan, tappi meskipun bayarannya murah bukan

berarti murahan, malah Qotrun Nada ini aktivitasnya itu sangat banyak sekali

dan pengajian kitab salafiahnya pun sangat bnanyak dipelajari, oleh karena itu

Saya sangat tertarik sekali masuk ke Qotrun Nada ini.

2. T : Menurut anda apa kelebihan dan kekurangan pondok pesantren Qotrun

Nada dibandingkan dengan pondok pesantren yang lainnya ?

J : Qotrun Nada itu kalau Saya lihat dari kelebihannya, akhlak santrinya itu

lebih kelihatan atau menonjol sekali dan keakraban dengan teman-temannya

sangat hangat sekali dan solidaritasnya itu sangat tinggi sekali, dan Qotrun

Nada itu kalau Saya lihat berkah sekali karena pembangunannya yang begitu

cepat. Dan yang membuat beda Qotrun Nada ini dengan pesantren lainnya

yaitu kalau di pesantren Qotrun Nada ini telah ada pengajian kitab salfiah yaitu

pengajian kitab Amsilati, yang mana kitab Amsilati ini belajar tentang cara

cepat membaca kitab kuning, sedangkan di pesantren-pesantren lainnya

khususnya pesantren yang ada di sekitar daerah depok, pengajian kitab

Amsilati ini belum ada yang melaksanaknnya. Dan kalau dilihat dari segi

kekurangannya, Pondok Pesantren Qotrun Nada ini kekurangannya itu hanya

fasilitasnya saja yang kurang, seperti segi fasilitas dalam belajarnya, karena

sampai sekarang ada sebagian anak santri yang belajarnya itu ada yang di

depan kelas, di depan kamar anak santri ataupun di saung-saung.

3. T : Apakah anda tekun dalam mengikuti kegiatan dakwah yang ada di pondok

pesantren Qotrun Nada ?

J : Alhamdulillah, selama saya belajar di Qotrun Nada ini, Saya selalu aktif

dan rutin mengikuti aktivitas yang ada di Pesantren ini.

Page 92: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

4. T : Materi apa saja yang telah anda pelajari di pondok pesantren Qotrun Nada

ini ?

J : selama Saya di Qotrun Nada, Saya sudah mempelajari berbagai macam

materi,khususnya materi pengajian kitab salafiah seperti, kitab Taqrib, yang

mana kitab Taqrib ini membahas tentang masalah-masalah Fiqih, seperti cara

berwudhu yang benar, tentang Sholat, Tayamum, Nifas, ataupun yang lainnya.

Kemudian kitab Kalamiah, yang membahas tentang pengesaan Allah,

keimanan kepada Allah, dan tentang sifat-sifat Nabi. Kemudian kitab

Jurumiyah, yang membahas tentang dasar-dasar bahasa Arab, kemudian kitab

Fathul Qorib yaitu lanjutan dari kitab Taqrib, tapi kalau fathul Qorib itu

penjabarannya lebih luas. Kemudian kitab Kaylani, yang membahas tentang

Wazan-Wazan, Shorof, Masdar dan perubahan-perubahan Shigot. Kemudian

kitab Tijan Darori, yaitu membahas tentang anak-anak Nabi Muhammad dan

sifat-sifat Nabi SAW.

5. T : Apakah anda tertarik mempelajari materi-materi yang ada di pondok

pesantren Qotrun Nada? Jelaskan !

J : tertarik sekali, karena ingin mengetahui lebih dalam lagi masalah-masalah

tentang Fiqih, masalah agama, dan masalah-masalah yang lainnya yang belum

Saya ketahui.

6. T : Sudah berapa lama anda di pondok pesantren Qotrun Nada ini ?

J : Saya di Qotrun Nada sudah 2 tahun dan sebelum masuk pesantren, saya

sebelumnya sekolah di SMP Negeri. Tapi meskipun Saya baru 2 tahun di

Qotrun Nada, Saya sudah dipercayai menjabat sebagai pengurus bagian

kebahasaan.

7. T : Apa saja yang anda dapat selama berada di pondok pesantren Qotrun Nada

?

J : selama 2 tahun di Qotrun Nada, Alhamdulillah begitu banyak yang Saya

dapat, seperti kedisiplinan, cara membagi waktu yang baik, bisa menguasai

bahasa arab dan bahasa inggris, khususnya perubahan akhlak, baik dari cara

akhlak berpakaian, berbicara terhadap yang lebih tua, dan selain itu yang

paling berharga yang saya dapat di Qotrun Nada ini adalah ibadah dalam

sholat Saya meningkat sekali dibandingkan sebelum Saya masuk ke Qotrun

Nada dan sekarang pun Saya sudah bisa membaca Al-Qur’an dengan

menggunakan Tajwid.

Page 93: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

Interviuwer Responden

(Sri Ayu Rahayu) (Shela Amelia)

Page 94: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

Nama Santri : Zahratu Sa’adah Tanggal : 21 Maret 2011

Waktu : 14.00 WIB

BERITA WAWANCARA

1. T : Mengapa anda merasa tertarik untuk masuk ke pondok pesantren Qotrun

Nada ?

J : Saya tertarik masuk ke Pondok Pesantren Qotrun Nada, karena Qotrun

Nada ini ada perpaduan sendiri antara modern dengan salaf, meskipun

pesantren modern, tapi santrinya itu tetap kelihatan sebagai seorang santri, dan

dari pakaiannya begitu sangat sopan dan tertutup, dan selain itu yang buat saya

lebih tertarik lagi karena pemakaian bahasa arab dan bahasa inggrisnya itu

benar-benar diterapkan dalam kehidupan lingkungan pesantren.

2. T : Menurut anda apa kelebihan dan kekurangan pondok pesantren Qotrun

Nada dibandingkan dengan pondok pesantren yang lainnya ?

J : kalau dilihat dari kelebihan Qotrun Nada ini yaitu dikolaborasinya, jadi

modern dengan salafnya itu benar-benar ada, kalau pesantren lain, kalau sudah

pesantren modern tapi sifat santrinya itu kurang mencerminkan benar-benar

seorang santri, contohnya dari cara berpakaiannya dan cara berbicaranya

terhadap seorang guru. Dan selain itu di Qotrun Nada ini juga sudah

mengadakan pengajian kitab amsilati, yang mana amsilati ini tujuannya itu

untuk cara cepat untuk membaca kitab kuning, sedangkan kalau dipesantren

daerah depok lainnya pengajian kitab amsilati ini belum ada yang

melaksanakannya. Sedangkan kalau dilihat dari segi kekurangannya, Qotrun

Nada ini fasilitasnya sangat-sangat kurang sekali, apalagi kalau dilihat dari

fasilitas untuk belajar itu sangat terbatas sekali, karena fasilitas yang sangat

kurang itu ada sebagian kelas yang belajarnya itu di depan kamar santri dan

ada juga yang belajar di depan rumah kyai. Dan fasilitas untuk praktek dan

perpustakaan pun juga belum ada.

3. T : Apakah anda tekun dalam mengikuti kegiatan dakwah yang ada di pondok

pesantren Qotrun Nada ?

Page 95: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

J : Alhamdulillah, selama Saya di Qotrun Nada, Saya selalu rutin dan aktif

mengikuti aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan di Qotrun Nada, kecuali kalau

saya lagi ada halangan, seperti sakit.

4. T : Materi apa saja yang telah anda pelajari di pondok pesantren Qotrun Nada

ini ?

J : materi yang sudah saya pelajari di Qotrun Nada, belajar kitab Iana Tholibin,

yaitu membahas tentang Fiqih, ada bab Haji, bab Soum, bab Thoharoh dan bab

Sholat. Kemudian Fathul Majid, yang membahas tentang keesaan Allah,

tentang Tauhid, sifat-sifat Allah dan sifat-sifat Nabi SAW. Kemudian kitab

Nasaul Diniyah, yaitu membahas tentang nasehat-nasehat seorang guru dalam

segi agama. Kemudian kitab Alfiah, yaitu membahas tentang ilmu I’lad, cara

membaca kitab kuning, seperti Nahu Shorofnya atau dhomir-dhomirnya. Dan

yang lebih menarik lagi yaitu pengajian Batsul Masail, yang mana Batsul

Masail ini dilaksanakan setiap satu minggu sekali pada malam minggu ba’da

isya, dan dalam Batsul Masail disini, cara metode belajarnya itu dibuat

perkelompok dan setiap kelompok materinya berbeda-beda, seperti materi :

bab Bay’u ( jual beli ), bab Khiar, bab Sulhi, bab tentang perdamaian antara

orang yang berhutang dan yang dihutangi. Jadi setiap kelompok itu ditugaskan

mencari bahan-bahannya dari berbagai referensi kitab-kitab yang telah

dipelajari, kemudian diringkas dan kemudian di waktu malam minggu tersebut

dibahas dan dpresentasikan di depan dan kemudian ada Tanya jawab, dan

Batsul Masail ini hanya dilaksanakann oleh kelas 3 Aiyah saja.

5. T : Apakah anda tertarik mempelajari materi-materi yang ada di pondok

pesantren Qotrun Nada? Jelaskan !

J : sangat tertarik, karena dalam materi yang saya pelajari di Qotrun Nada ini,

materinya sangat bagus dan bisa langsung untuk dipahami dan juga bisa

diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

6. T : Sudah berapa lama anda di pondok pesantren Qotrun Nada ini ?

J : Saya di Qotrun Nada alhamdulilaah sudah hampir 6 tahun, dan sekarang ini

Saya sedang mempersiapkan ujian Negara.

7. T : Apa saja yang anda dapat selama berada di pondok pesantren Qotrun Nada

?

J : selama 6 tahun Saya di Qotrun Nada, Alhamdulillah sudah banyak yang

Saya dapat, yaitu dari segi mengatur waktu dengan sebaik mungkin,

Page 96: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

kedisiplinan, bersosialisasi terhadap sesama teman, berakhlak, baik dari segi

akhlak pakaian maupun cara berbicara terhadap orang yan lebih tua, bisa

membaca Al-Qur’an dengan berbagai ragam, dan selain itu bisa berbahasa

arab dan bahasa inggris, dan bisa mengetahui tentang masalah-masalah agama

yang tadinya tidak tahu jadi mengetahui.

Interviuwer Responden

(Sri Ayu Rahayu) (Zahratus Sa’adah)

Page 97: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

Nama : Ustd. Ready Gunawan

Waktu : 10.00 WIB

Tanggal : 18 Maret 2011

BERITA WAWANCARA

1. T : Apa Latar belakang pendidikan ustad ?

J : Saya dari lulusan Pondok Pesantren Assalam di Sukabumi selama 6 tahun,

dan lulus sekitar pada tahun 2002, setelah lulus Saya ke Arab Saudi untuk

belajar kesenian seperti, Kaligrafi dan lukis selama 2 tahun. dan setelah 2

tahun lamanya, Saya kembali lagi ke Indonesia pada tahun 2004, setelah setiba

di Indonesia Saya kuliah di LIPIA ( Ilmu Pengetahuan Bahasa Arab ), dan

sambil kulaih di LIPIA, Saya mengajar di Qotrun Nada.

2. T : Apa motivasi ustad menjadi seorang Da’I di pondok pesantren Qotrun

Nada ?

J : motivasi Saya yaitu, bahwa manusia yang baik itu adalah manuisa yang

bermanfaat untuk orang lain, karena meskipun manfaat untuk pribadi tapi

belum tentu manfaat untuk orang lain. Karena Saya lebih senang melihat

mereka (santri) sukses, karena mungkin saja dari kesuksesan mereka ada

sedikit Ilmu dari Saya. Jadi Saya ingin melihat generasinya itu menjadi lebih

baik dari kita, dan bisa berkhitmat untuk masyarakat, baik siang, malam

maupun tidak ada hentinya.

3. T : Sejak kapan ustad bergabung dengan pondok pesantren Qotrun Nada ?

J : Saya bergabung di Pondok Pesantren ini pada Tahun 2004, dan alasan Saya

ingin bergabung di Qotrun Nada ini, karena niat Lillahita’ala, ingin berkhitmat

untuk umat dan juga ingin menolong agama Allah SWT, apapun jenisnya

Allah akan menolong kita dan tidak akan membiarkan kita. Dan selain itu,

Saya ingin bergabung di Qotrun Nada ini karena ingin mempererat tali

Silaturahim dan untuk pengalaman Saya juga.

4. T :Apa harapan ustad terhadap santri yang ada di pondok pesantren Qotrun

Nada ?

J : harapan Saya terhadap santri Qotrun Nada ini sangat tinggi sekali, karena

Saya ingin santri Qotrun Nada ini menjadi seorang sosok ulama, bisa

mencapai cita-cita yang tinggi, terus juga untuk bisa menerapkan Ilmu yang

ada, dan dari segi akhlak pun bisa diterapkan dengan Ilmu yang ada, karena

Allah tidak bisa menerima Ilmu kita semua.

Page 98: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

5. T : Apa saja kekurangan dan kelebihan dari pondok pesantren Qotrun Nada ?

J : Qotrun Nada ini kalau dari segi kekurangannya, yiatu dari segi fasilitas,

tapi meskipun dengan fasilitas yang serba kekurangan, tidak mematahkan

semangat para santri, dan para santrinya pun juga selalu semangat dalam

belajar, dan ini juga sebuah motivasi untuk para guru-guru semua agar

menjadi lebih baik lagi untuk para santri. Dan selain itu kekurangan Qotrun

Nada ini kalau dilihat dari segi pembelajarannya, mungkin dari segi pelajaran

umumnya saja seperti, kimia, biologi, fisika atau pelajaran umum yang lainnya

yang kurang diterapkan, karena memang di Qotrun Nada ini yang diterapkan

sekali yaitu pelajaran agamanya, tapi bukan berarti kami semua atau para

guru-guru lainnya mengabaikan pelajaran umum tersebut. Dan kalau dilihat

dari kelebihannya Qotrun Nada ini dengan pesantren yang lain, khususnya

pesantren yang ada di daerah sekitar Depok, yaitu dari segi bahasanya, yang

mana Qotrun Nada ini mempunyai dua bahasa yaitu bahasa Arab dan Bahasa

Inggris dan kedua bahasa ini benar-benar sangat diterapkan. Selain itu, di

Qotrun Nada ini sudah diterapkan pengajian kitab Amsilati, yang mana

pengajian kitab Amsilati ini tujuannya itu untuk cara cepat membaca kitab

kuning, dan bahkan dengan adanya pengajian kitab amsilati ini, para

masyarakat sekitar jiga ingin ikut mempelajarinya. Dan metode belajarnya ini

yaitu ada Tanya jawab, terus ada juga system menghafal jadi setiap pertemuan

harus bisa menghafal 20 koidah, dan kitab Amsilati ini sampai 5 Juz.

6. T : Materi apa saja yang ustad ajarkan di pondok pesantren Qotrun Nada ?

J : materi yang sudah ajarkan di Qotrun Nada ini yaitu pengajian kitab

Amsilati, Jurumiayah, Tauhid, English Cors, dan Imla.

7. T : kegiatana apa saja yang dilaksanakan di pondok pesantren Qotrun Nada

tiap tahunnya ?

J : adapun kegiatan yang dilaksanakan di pondok pesantren Qotrun Nada tiap

tahunnya itu adalah sering mengadakan pemotongan Hewan Qurban yang

dilaksanakan pada lebaran Idhul Adha tiap tahunnya, dan santunan buat anak

santri yang sudah Yatim piatu.

8. T : Apa visi, misi, dan moto Pondok Pesantren Qotrun Nada?

J : adapun visi Qotrun Nada itu yaitu

Page 99: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

األصلحالمـحافظة على القدیم الصالح واألخذ بالـجدید

(Melestarikan nilai-nilai klasik yang baik dan mengambil nilai-nilai baru yang

lebih baik).

Dan Misi Qotrun Nada yaitu

Mencipatakan Generasi Yang Berakhlakul Karimah

Berilmu Amaliyah, Beramal Ilmiyah

Mampu Menjalankan Perintah & Menjauhi Larangan Allah SWT

Sedangkan Moto Qotrun Nada yaitu

Berakhlakul Karimah

Berbadan Sehat

Berpengetahuan Luas

Berpikiran Bebas

Interviuwer Responden

(Sri Ayu Rahayu) (Ustad.Readi Gunawan)

Page 100: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

Nama : Ustad Andi Shofian Efendy

Waktu : 10.15 WIB

Tanggal : 18 Maret 2011

BERITA WAWANCARA

1. T : Apa Latar belakang pendidikan ustad ?

J : Saya lulusan dari dari Pondok Pesantren Darussalam pada tahun 2003,

setelah lulus Saya langsung mengajar di Qotrun Nada, sambil kuliah di UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. T : Apa motivasi ustad menjadi seorang Da’I di pondok pesantren Qotrun

Nada ?

J : Motivasi Saya yaitu, ingin mengamalkan Ilmu yang Saya punya dan bisa

bermanfaat untuk orang lain khususnya untuk santri Qotrun Nada ini.

3. T : Apa harapan ustad terhadap santri yang ada di pondok pesantren Qotrun

Nada ?

J : harapan saya, mudah-mudahan santri ini tidak hanya berkembang dalam

dunia kepesantrenan saja tetapi juga dalam segala bidang, apalagi di Qotrun

Nada ini juga menggunakan cara berbahasa, agar harapan saya mereka bisa

bersaing, jadi bukan dalam ke Islaman saja tapi juga dalam bidang social

mereka bisa bersaing. Sehingga diharapkan kalau mereka bekerja bukan hanya

dalam keimanan saja tapi dari segi sosialnya juga 100%, ketika nereka

bersaing dalam bidang tekhnologi mereka juga bisa bersaing. Jadi intinya,

harapan saya, supaya santri Qotrun Nada itu bisa bersaing dalam berbagai

bidang, bukan hanya dalam dakwah saja, tapi bagaimana mrereka bisa

menerapkan Islam dengan pokok social yang ada, dan bisa mengikuti

perkembangan zaman.

4. T : Apa saja kekurangan dan kelebihan dari pondok pesantren Qotrun Nada ?

J : Saya kira semua lembaga pasti ada kekurangan atau kelebihannya, tapi

mungkin yang sangat mencolok kekurangan di Qotrun Nada ini yaitu fasilitas,

khusunya fasilitas dalam segi belajar, karena dengan fasilitas yang serba

kekurangan, membuat anak santri belajarnya agak sedikit terganggu karena

Page 101: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

fasilitas kelas yang kurang, tapi meskipun fasilitas yang serba kekurangan

bukan berarti mematahkan semangat belajar para santri. Sedangkan kalau

dilihat dari kelebihannya, Qotrun Nada itu menggunakan metode pendidikan

yaitu mengedepankan program kitab kuning, yang dilaksanakan pada waktu

ba’da subuh, siang, sore, ba’da magrhib dan ba’da Isya. Dan sekaligus di

terapkannya dengan memakai bahasa Arab dan bahasa Inggris, yang mana dua

bahasa ini telah diterapkan dari awal berdirinya Qotrun Nada ini, dan hingga

sekarang metode tersebut masih diterapkan, dan dalam belajar kitab kuning

kita menggunakan gaya bahasa modern yaitu, dengan penguasaan bahasa Arab

dan bahasa Inggris dan sebagai bahasa pengantar dari pelajaran tersebut.

5. T : Materi apa saja yang ustad ajarkan di pondok pesantren Qotrun Nada ?

J : materi yang Saya ajarkan di Qotrun Nada ini yaitu kitab Matan Taqrib,

yang membahas tentang Fiqih, dan kitab Jurumiyah.

6. T : kegiatan apa saja yang dilaksanakan di pondok pesantren Qotrun Nada tiap

tahunnya ?

J : adapun kegiatan yang dilaksanakan di pondok pesantren Qotrun Nada tiap

tahunnya itu adalah Qotrun Nada ini sering mengadakan peringatan haro (

PHBI), seperti : perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, perayaan

Isra’Mi’raj, perayaan satu Muharram, dan mengadakan acara Nuzulul Qur’an.

Dan selain itu pondok pesantren Qotrun Nada tiap tahunnya juga mengadakan

pemotongan Hewan Qurban yang dilaksanakan pada Idhul Adha tiap

tahunnya, dan santunan buat anak Yatim piatu

interviewer Responden

(Sri Ayu Rahayu) (Ustad Andi Shofian Efendy)

Page 102: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

Nama : Ustad Musa Abadi Wahab

Waktu : 13.00 WIB

Tanggal : 18 Maret 2011

BERITA WAWANCARA

1. T : Apa Latar belakang pendidikan ustad ?

J : latar belakang pendidikan saya, saya lulus dari pondok pesantren

Darurrahman Jakarta tahun 1990 an selama 6 tahun, kemudian setelah lulus

dari Pondok Pesantren Darurrahman, saya masuk kuliah di STAISA di daerah

Tanjung Priuk mengambil jurusan PAI dan lulus tahun 2009, setelah itu saya

mengajar di berbagai tempat seperti Darurrahman, SMA Mawaddah, STM

Wiguna, dan di Qotrun Nada.

2. T : Apa motivasi ustad menjadi seorang Da’I di pondok pesantren Qotrun

Nada ?

J : tujuan utama saya untuk menjadi seorang Da’I yaitu Amr Ma’ruf Nahi

Munkar atau Syiar Islam dan tidak semata-mata karena materi.

3. T : Apa harapan ustad terhadap santri yang ada di pondok pesantren Qotrun

Nada ?

J : harapan Saya untuk santri Qotrun Nada ini, supaya menjadi yang lebih

terbaik lagi dari pada kami, setidaknya menjadi mahar Guru dan bisa melebihi

dari guru-gurunya, dan juga bisa bermanfaat untuk orang lain.

4. T : Apa saja kekurangan dan kelebihan dari pondok pesantren Qotrun Nada ?

J : kalau dilihat dari segi kekurangannya,Qotrun Nada ini fasilitasnya sangat

terbatas sekali, jadi, karena dengan fasilirtas yang serba kekurangan kegiatan

yang dilaksanakan di Qotrun Nada menjadi kurang begitu maksimal. Dan

kalau dilihat dari segi kelebihannya, yaitu pendidikannya, meskipun

pesantrennya biayanya murah, tapi kita itu tidaklah murahan. Dan anak santri

Qotrun Nada itu cukup berkualitas, meskipun sekolah atau belajarnya di

emperan, di saung-saung, di depan kamar santri tapi santri kami Insya Allah

berkualitas. Dan keunggulan Qotrun Nada dibandingkan dengan Pesantren

sekota Depok lainnya, Qotrun Nada termasuk paling unggul, baik dari segi

Ilmu pesantrennya, maupun dari segi ekstrakulikulernya, seperti lomba

Page 103: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

pramuka sekota depok, Qotrun Nada termasuk yang terbaik dan sering

menjuarai.

5. T : Materi apa saja yang ustad ajarkan di pondok pesantren Qotrun Nada ?

J : kalau dari segi kitab salafianya, Materi yang pernah Saya ajarkan di Qotrun

Nada ini yaitu Fathul Qorib, Matan Taqrib, Matan Jurumiyah dan Tijan Darori

6. T : Apa saja kegiatan mingguan, dan bulanan, yang dilaksanakan di Pondok

Pesantren Qotrun Nada ?

J : kegiatan yang dilaksanakan di Qotrun Nada tiap minggunya yaitu, Ratiban,

yang dilaksanakan pada malam jum’at ba’da maghrib. Dan dalam Ratiban ini,

pertama-tamanya itu membaca Ahli kubur, membaca Ratibul Athos, Rhotibul

adhad, membaca Al-Waqi’ah, Yasin Fadhilah, Simti Duroh, dan kemudian

diselingi dengan sholawat-sholawat dalam simti duroh tersebut. Sedangkan

tiap bulannya, Qotrun Nada mengadakan pengajian bulanan untuk para wali

murid, yang dilaksanakan pada awal bulan. Dalam penngajian ini, yang di

bahasnya itu adalah tentang masalah Fiqih, dan pengajian kitab Fiqih ini

diajarkan langsung oleh KH. Burhanuddin Marzuki ( Pemimpin Pondok

Pesantren Qotrun Nada), dan selain itu, dalam pengajian bulanan ini, juga

mengundang kyai dari luar Pesantren, dan biasanya materi agamanya

disampaikan lebih umum. Dan sebelum pengajian ini dimulai, diselingi

dengan Hadroh untuk menunggu wali murid berdatangan, jadi, sebelum

pengajian dimulai, diadakan membaca Sholawat Nabi SAW, diteruskan

pembacaan Dzikir, kemuidan Simti Dhuror, dan diselingi sholawat dengan

Hadrohnya.

7. T : metode apa yang digunakan oleh para Da’i di pondok pesantren Qotrun

Nada dalam melaksankan aktivitas dakwah santri ?

J : seperti yang telah ada didalam Al-Qur’an pada surat An-Nahl 125, yang “

serulah (manusia) kepada jalan Tuhan- mu dengan hikmah dan pelajaran

yang baik dan berdebatlah mereka dengan cara cara yang baik. Metode itulah

yang dijalani di pondok pesantren Qotrun Nada ini dalam kegiatan aktivitas

Dakwahnya terhadap santri, karena dengan kita menjalani hidup kita ini

berpatokan kepada Al-Qur’an maka hidup kita akan terasa tenang dan damai.

Page 104: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

Interviewer Responden

(Sri Ayu Rahayu) (Ustad Musa Abadi Wahab)

Page 105: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

Nama : KH. Burhanuddin Marzuki (Pimpinan Pondok Pesantren Qotrun

Nada)

Waktu : 11.00 WIB

Tanggal : 30 Maret 2011

BERITA WAWANCARA

1. T : Bagaimana sejarah awal berdirinya pondok pesantren Qotrun Nada ?

J : Awalnya Qotrun Nada hanyalah sebuah Majlis Ta’lim kecil yang hanya

digunakan oleh masyarakat cipayung untuk kegiatan mengajarkan Al Qur’an

namun tanpa disangka lambat laun akhirnya Majlis Taklim ini semakin

diminati oleh masyarakat cipayung dan sekitarnya, sampai akhirnya atas

dorongan dan keyakinan yang kuat maka pada tahun 1995 mulailah diadakan

penerapan pendidikan islam yang dikembangkan melalui pengajian kitab pada

luar jam sekolah atau pada bahasa masyarakat cipayung adalah santri

kalong.Santri kalong adalah santri yang pada saat itu mengikuti kegiatan

pengajian kitab salafi pada waktu-waktu tertentu dan setelah selesai pengajian

santri pulang kerumah masing-masing. Hari berganti hari, minggu berganti

minggu, bulan berganti bulan, dan tahun berganti tahun. Seiring dengan

dukungan para masyarakat maka tepat pada tanggal 09 September 1996

dimulailah pelaksanaan peletakan batu pertama diatas tanah seluas 1500 M

dan sejak itu pula majlis ta’lim tersebut dinamai oleh salah seorang kyai yang

merupakan guru dari sang pimpinan yang bernama KH. Ahmad Zaini dengan

nama “QOTRUN NADA” yang memiliki arti “Tetesan Embun Pagi”. Dan

akhirnya tepat pada tahun 1997 dimulai secara resmi penerimaan santri baru

dengan jumlah santri yang pada saat itu berjumlah 52 orang itu pun belum

semuanya bermukim dikarenakan masih banyaknya kekurangan disana sini,

walaupun terkesan begitu miris namun inilah yang dapat kami sampaikan

sangat apa adanya, tanpa mengurangi atupun menambahkan dan alhamdulillah

seiring dengan berjalannya waktu, Pondok Pesantren Qotrun Nada terus

berkembang hingga detik ini atas do’a para kaum muslimin sekalian dan

Page 106: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

hingga saat ini pula kami telah memiliki sekitar 750 santri dan seluruhnya

bermukim dipondok.

2. T : Apa motivasi kyai untuk mendirikan pondok pesantren ini ?

J : Pertama, di Depok itu pada mulanya minim sekali lembaga pendidikan

pesantren. Ini memotivasi saya untuk berpartisipasi utk mencerdaskan

kehidupan masyarakat dengan pendidikan model pesantren. Apalagi model

pesantren yang berpola perpaduan antara pendidikan pesantren modern dan

pesantren salaf. Ketika awal saya mendirikan, Pesantren model itu hampir

belum ada. Kedua ini muncul dari latar belakang keluarga dan pengalaman

hidup. Saya dibesarkan dalam lingkungan yang mencintai habaib & alim

ulama’. Juga saya dididik di sebuah pesantren. Guru-guru dan orang tua saya

menitipkan agar saya meneruskan perjuangan mendirikan pesantren untuk

menegakkan dan mengajarkan agama Islam Ahlus Sunnah Wal Jama’ah.

Sebelum mendirikan Qotrun Nada, saya ada pengalaman ikut membidani

lahirnya PP Al-Mahbubiyyah Jakarta Selatan (di asuh oleh DR. KH. Manarul

Hidayat). Seteleh itu ikut mendirikan dan bergabung di Pondok Pesantren

Ahsanu Amala Tanah Baru Depok bersama Ustadz MD. Sirujuddin. Semua

saya alami bersama dengan teman-teman yang seide dan seperjuangan. Ketiga

berkat dukungan teman-teman tersebut dan dorongan penuh orang tua dan

keluarga akhirnya saya percaya mampu mendirikan lembaha pendidikan

Pondok Pesantren Qotrun Nada, yang sebelumnya merupakan MTs Qotrun

Nada yang kondisinya memprihatinkan. Kebetulan teman-teman yang

mendukung saya adalah teman-teman yang dahulu berjuang bersama-sama.

Jadi saya tahu persis kemampuan dan loyalitas mereka. Saya dan teman-teman

pernah dicoba ketika mendirikan Al-Mahbubiyah, Ahsanu Amala. Ternyata

kami mampu. Dan terbukti Qotrun Nada sudah eksis 10 tahun dengan

perkembangan santri yang terus meningkat tiap tahun.

3. T : Bagaimana cara kyai menarik para masyarakat, terutama para orang tua

agar memasukkan anaknya di pondok pesantren Qotrun Nada ?

J : Kami di sini sangat menanamkan keikhlasan dalam mengelola pesantren.

Kami selalu berpesan kepada semua yang terlibat, terutama guru untuk

mengutamakan keikhlasan. Sesuatu yang diawali dengan keikhlasan Insya

Allah ada keberkahan. Keberkahan dari berbagai aspek. Dan ternyata dalam

Page 107: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

perjalanan PPQN itu bisa saya buktikan kalau ada orang yang bergabung di

sini tidak tulus ikhlas niatnya akan mundur dengan sendirinya, dan ini terjadi

pada beberapa orang. Yang berikutnya kami tidak pernah meremehkan

persoalan sekecil apapun yang muncul. Semua masalah yang muncul dianggap

serius. Di tangani secara serius & professional sesuai dengan bidangnya

masing-masing. Persoalan-persoalan santri satu demi satu dibahas dalam rapat

dewan guru setiap bulannya. Setiap wali kelas melaporkan persoalan santri

satu demi satu sampai tak ada yang terlewat kemudian diselesaikan bersama-

sama. Selanjutnya, ada aktivitas-aktivitas istimewa di PPQN yang menjadikan

pondok ini berkah. Di PPQN santri melakukan doa-doa munajat, qiyamullail.

Santri diwajibkan melakukan ibadah-ibadah yang sunnah, seperti puasa 6 hari

di bulan Syawwal dan sholat dhuha. Ini untuk membiasakan mereka, bukan

hanya sekedar mengenalkan shalat dhuha. Setiap malam jum’at santri baca

tahlil, maulid, shalat tasbih dan aurod-aurod dan dzikir-dzikir lainnya. Saya

kira do’a-do’a santri yang setiap saat dipanjatkan bisa mendukung dan

memotivasi dukungan masyarakat terhadap PPQN.

4. T : Apa yang menjadi program atau kegiatan unggulan pondok pesantren

Qotrun Nada sehingga kyai prioritaskan dan menjadi berbeda dengan pondok

pesantren lainnya ?

J : Program yang dipakai di Pondok Pesantren Qotrun Nada adalah perpaduan

system modern dan salaf. Insya Allah program ini tidak akan berubah dan

akan tetap bertahan. Pernah pada sebuah acara di PBNU. KH. Hasyim Muzadi

(Ketua Umum PBNU) bercerita bahwa NU pernah mengirimkan 14 calon

mahasiswa yang akan belajar di luar negeri. Begitu ke-14 calon mahasiswa ini

ditest semuanya gagal. Beliau katakan kegagalannya karena kemampuan

Bahasa Inggrisnya lemah. Ini satu sisi. Pada sisi yang lain, ada orang mampu

berbicara Bahasa Arab & Inggris dengan lancar, tapi ketika disodorkan kitab

kuning yang kecil sekalipun ia tidak mampu membaca. Dari pengalaman-

pengalaman tersebut menjadi motivasi alangkah indahnya jika kedua-duanya

bisa dikuasai. Di samping bisa menguasai kitab kuning dengan baik, mereka

pun minimal menguasai bahasa asing tersebut, Inggris dan Arab sekaligus.

Dan system yang menghasilkan santri dg kualifikasi seperti ini akan terus kita

pertahankan dan tingkatkan. Dan untuk tahun 2011 ini sedang dilaksanakan

Page 108: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

Program Amtsilati untuk membantu para santri mempermudah dalam

pembelajaran kitab kuning.

5. T : Apa saja materi yang diterapkan kepada santri dalam mempelajari ilmu

agama, khususnya dalam mempelajari kitab salaf ?

J : materi dalam kitab salaf yang diterapkan di Qotrun Nada ini tiap kelasnya

berbeda-beda, tapi pembahasannya itu tidak jauh dari masalah Fiqih, nahwu,

tentang keesaan Allah, sifat-sifat-sifat Nabi SAW dan lain-lain, namun tiap

tingkatan kelasnya itu cara pembelajarannya berbeda-beda, karena yang

mengajarnya itu pun gurunya berbeda-beda. Dan adapun kitab-kitab salaf yang

di pelajari di Qotrun Nada ini adalah safinnatunnajah, akhlakul banat, Al

Jurumiyah, Amsilati, Fathul Mu’in, Fathul Majid, Alfiah, Al Imrity, Kaylani,

Fathul Qorib, Jawahirul Kalamiah, Ta’lim Mu’talim, Batsul Masail,

Tahsin/Tahfidz, Qowaidul Imla, Ibadah Amaliah, Khulasoh, Qotrul Ghois,

Tijanuddurory, Nashoih Ad Diniah.

6. T : Apa saja keberhasilan Pondok pesantren Qotrun Nada selama 14 Tahun ini

?

J : Bicara keberhasilan tentu sangat relatif. Tapi paling tidak keberhasilan

PPQN dilihat pertama dari perkembangan jumlah santri yang mulanya 39

orang sekarang menjadi 950 orang santri. Saya bisa menarik keseimpulan

bahwa ini adalah kepercayaan dari masyarakat. Dan mungkin di QN ada

“sesuatu (yang dibanggakan)” sekarang timbul kepercayaan di masyarakat.

Tetapi kami belum puas dengan perkembangan yang ada, kami terus

melakukan terobosan-terobosan dalam mengelola pendidikan. Kedua dari segi

fisik / sarana prasarana dan luas tanah terus berkembang. PPQN yang dimulai

dari lahan 1000 m kini hampir seluas 1,5 hektar. Ketiga alumni yang

dihasilkan oleh Qotrun Nada banyak diterima di berbagai perguruan tinggi

negeri. Terutama di UIN Syarif Hidayatullah. Di samping ada beberapa santri

PPQN yang diterima di Universitas Ibnu Khaldun lewat beasiswa dan

universitas dan sekolah tinggi lainnya. Dan tingkat kelulusan santri PPQN

100% lulus. Kemampuan santri yang sedang diasuh juga cukup bersaing. Dari

beberapa event lomba yang ada di Jabotabek seperti loma pramuka, bahasa,

kitab kuning seringkali santri QN meraih prestasi. Ini pun keberhasilan.

Page 109: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

7. T : Apa saja kekurangan Pondok Pesantren Qotrun Nada ?

J : Setiap pesanren pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan. Khusus pada

Ponpes Qotrun Nada mungkin masih banyak kekurangan terutama dari segi

fasilitas yang belum maksimal, namun setiap saat permasalahan tersebut

sedikit demi sedikit telah dibenahi. Sehingga sampai saat ini kami sudah bias

memisahkan antara asrama santri putra dan santri putri. Walaupun dalam

kekurangan sarana seperti iu tapi santri tetap mempunyai daya kreatifitas yang

tinggi. Saya sebetulnya menginginkan membangun sebuah pesantren yang

mewah tetapi sekaligus murah sehingga terjangkau oleh segenap lapisan

masyarakat terbawah sekalipun. Yang saya maksud mewah itu dari segi

fasilitasnya. Menjadi cita-cita saya untuk melengkapi sarana pesantren yang

representatif seperti ruang kelas yang nyaman, asrama yang asri, laboratorium

MIPA dan bahasanya. Tetapi tetap dengan biaya murah dan pasti terjangkau.

Dan mudah-mudahan ini menjadi motivasi dan do’a agar saya mampu

mewujudkannya. contoh kongkrit dengan biaya hidup santri hanya Rp.

250.000,-/bulan, kami tetap berusaha mewujudkan fasilitas-fasilitas untuk

kepentingan santri. Bahkan untuk santri yatim yang tidak mampu kami

menggratiskan. Pembebasan tanah untuk perluasan areal PPQN dan

pembangunan gedung tetap terus berjalan. Sedangkan kalau kelebihan Qotrun

Nada.

8. T : Apa factor pendukung dan penghambat terlaksanakannya kegiatan dakwah

di pondok pesantren Qotrun Nada ?

J : adapun factor pendukung pondok pesantren Qotrun Nada yaitu Karena ada

keterkaitan antara wali santri dan pesantren maka hubungannya menjadi lebih

baik untuk dakwah, Respon dari masyarakat yang sangat baik dengan

memberikan dukungan sepenuhnya dalam setiap melakukan dakwah di

pondok pesantren Qotrun Nada, adanya bantuan dari para donator yang

berpartisipasi dalam pembangunan pesantren Qotrun Nada ini untuk

melaksanakan kegiatan-kegiatan dakwahnya. Dan Niat ikhlas untuk

memajukan serta menyebarluaskan ajaran Islam yang ditanamkan para

Asatidz, sehingga dalam melaksanakan kegiatannya tanpa memikirkan

keuntungan yang duterimanya. Walaupun tidak menghasilkan keuntungan

materi namun yang dirasakan adalah kepuasan bathin.

Page 110: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

Dan factor penghambat pondok pesantren Qotrun Nada itu sendiri yaitu Masih

banyaknya sarana dan prasarana yang belum memadai sehingga menjadi factor

penghambat bagi kegiatan dakwah ang dilakukan oleh pondok pesantren

Qotrun Nada.

Interviuwer Responden

(Sri Ayu Rahayu) (KH. Drs. Burhanuddin Marzuki)

Page 111: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

Suasana acara pada kegiatan Muhadhoroh yang dilaksanakan pada malam minggu diPondok Pesantren Qotrun Nada.

Page 112: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

Suasana depan Pondok Pesantren Qotrun Nada yang begitu sederhana dan asri.

Page 113: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

Acara kegiatan Muharam yang dilaksanakan setiap satu tahun sekali oleh santripondok pesantren Qotrun Nada.

Page 114: AKTIVITAS DAKWAH SANTRI DI PONDOK PESANTREN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4051/1/SRI AYU... · adalah menyusun data secara sistematis sesuai dengan rumusan

Foto bersama Istri, dan Pimpinan Pondok Pesantren Qotrun Nada Cipayung JayaDepok.