akhlak dalam semua sisi kehidupan

4
AKHLAK DALAM SEMUA SISI KEHIDUPAN Visi Islam Tentang Akhlak uatu saat Rasulullah saw. bertanya kepada para sahabatnya, "Inginkah kalian kuberitahu siapa dari kalian yang paling kucintai dan akan duduk terdekat denganku di majelis di hcari Kiamat kelak?" Rasulullah saw. kemudian mengulangi per- tanyaan itu. Pada ulangan pertanyaannya yang ketiga, para sahabat seperti terhenyak dan berkata, "Ya, kami ingin rnengetahuinya ya Rasulullah!" Rasulullah saw. kemudian bersabda, "Orang yang paling baik akhlaknya di antara kalian." (h.r. Ahmad) Demikianlah, Rasulullah saw. memulai dari akhir; menjelaskan kedudukan orang yang berakhlak mulia di Akhirat. Sebab, akhlak adalah bagian akhir dari ajaran Islam Yang ia bawa, setelah aqidah dan syariat. Dalam hadits lain, Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya aku diutus hanya untuk rnenyempurnakan akhlak." (h.r. Malik) Oleh karena itu, iman tidak dianggap sempurna sebelum mampu membangkitkan tenaga jiwa seseorang untuk mendorong keluarnya nilai kcbenaran, kebaikan, dan keindahan dalam bentuk sikap dan perilaku. Itulah iman yang hidup; iman yang sempurna. Dengarlah Rasulullah saw. bersabda, "Orung mukmin yang paling sempurrur imannya adalah yang paling baik akhlaknya di antara mereka." (h.r. Tirrnidzi dari Abu Hurairah) Karena itu, Allah swt. mewajibkan berbagai macam ibadah mahdlah, agar iman menemukan jalan menuju perilaku dan akhlak manusia muslim. Itulah sebabnya, jika ibadah- ibadah tersebut tidak sampai berujung dengan akhlak yang baik, maka berarti ia tidak sempurna dan tidak efektif. Sebagaimana firman Allah swt. dalam kitab-Nya, "...Sesungguhnya sholat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar:...... (AI. Ankabut: 45) "Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan harta itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka...." (At-Taubah: 103)

Upload: hanum

Post on 08-Nov-2015

220 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

akhlak

TRANSCRIPT

AKHLAK DALAM SEMUA SISI KEHIDUPAN

AKHLAK DALAM SEMUA SISI KEHIDUPAN

Visi Islam Tentang Akhlak

uatu saat Rasulullah saw. bertanya kepada para sahabatnya, "Inginkah kalian kuberitahu siapa dari kalian yang paling kucintai dan akan duduk terdekat denganku di majelis di hcari Kiamat kelak?" Rasulullah saw. kemudian mengulangi pertanyaan itu. Pada ulangan pertanyaannya yang ketiga, para sahabat seperti terhenyak dan berkata, "Ya, kami ingin rnengetahuinya ya Rasulullah!" Rasulullah saw. kemudian bersabda, "Orang yang paling baik akhlaknya di antara kalian." (h.r. Ahmad)

Demikianlah, Rasulullah saw. memulai dari akhir; menjelaskan kedudukan orang yang berakhlak mulia di Akhirat. Sebab, akhlak adalah bagian akhir dari ajaran Islam Yang ia bawa, setelah aqidah dan syariat. Dalam hadits lain, Rasulullah bersabda,

"Sesungguhnya aku diutus hanya untuk rnenyempurnakan akhlak." (h.r. Malik)

Oleh karena itu, iman tidak dianggap sempurna sebelum mampu membangkitkan tenaga jiwa seseorang untuk mendorong keluarnya nilai kcbenaran, kebaikan, dan keindahan dalam bentuk sikap dan perilaku. Itulah iman yang hidup; iman yang sempurna. Dengarlah Rasulullah saw. bersabda,

"Orung mukmin yang paling sempurrur imannya adalah yang paling baik akhlaknya di antara mereka." (h.r. Tirrnidzi dari Abu Hurairah)

Karena itu, Allah swt. mewajibkan berbagai macam ibadah mahdlah, agar iman menemukan jalan menuju perilaku dan akhlak manusia muslim. Itulah sebabnya, jika ibadah-ibadah tersebut tidak sampai berujung dengan akhlak yang baik, maka berarti ia tidak sempurna dan tidak efektif. Sebagaimana firman Allah swt. dalam kitab-Nya,

"...Sesungguhnya sholat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar:...... (AI. Ankabut: 45)

"Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan harta itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka...." (At-Taubah: 103)

"Hai orang-orang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (Al-Baqarah: 183)

Maka, janganlah heran jika kemudian Allah menjadikan akhlak yang baik sebagai amal yang paling berat timbangan pahalanya. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan Imam Tirmidzi dari Abu Ad-Darda' yang mendengar dari Rasulullah saw. dan hadits yang dirisvayatkan Abu Dawud dari Abu Umamah Al-Bahili yang mengatakan bahwa Rasulullah saw. akan menununggu sekelompok di suatu tempat tertinggi di surga. Anda tahu siapa yang beliau tunggu! Mereka adalah orang-orang yang baik akhlaknya.Akhlak = Iman + Amal Shalih

Dalam deretan -ayat Al-Qur'an, kita akan menemukan dua kata kembar yang senantiasa disebut bergandengan; iman dan amal shalih. Yang pertama tersimpan dalam batin, yang kedua tersusun rapi di tampak luar kepribadian. Yang pertama menggelora dalam jiwa, yang kedua menggelombang dalam perilaku. Keduanya merupakan bagian-bagian yang menyatu. dan saling terkait, berjalan bergandengan mengayun langkah kepribadian. Maka, ujung dari iman dan amal shalih adalah akhlak. Hal ini mempunyai penjelasan sebagai berikut:

"Iman adalah kumpulan kebenaran yang dipahami dan diyakini secara mutlak, sesuatu yang kemudian mengarahkan pemikiran, membentuk kemauan, dan meluruskan perilaku.

Adapun amal sholih adalah kumpulan tindakanl dan sikap yang lahir dari kesadaran pemikiran akan nilai kebenaran, kebaikan, dan keindahan serta kemauan yang kuat yang berubah menjadi tekad.Maka, Akhlak adalah nilai dan pemikiran yang telah menjadi sikap mental yang mengakar dalam jiwa, lalu tampak dalam bentuk tindakan dan perilaku yang bersifat tetap, natural, dan refleks.

Jadi, Jika nilai Islam mencakup semua sektor kehidupan manusia, maka perintah beramal shalih pun mencakup semua sektor kehidupan manusia itu.

Wilayah Akhlak

Demikianlah, kita akhirnya melihat sebagaimana amal shalih mencakup semua sektor kehidupan manusia, maka akhlak pun seharusnya hadir dalam semua sisi kehidupan manusia.

1. Akhlak dalam semua wilayah kepribadian manusia, meliputi:

Akhlak bagi pemikiran

Akhlak bagi keyakinan Akhlak bagi hati Akhlak bagi jiwa

2. Akhlak dalam semua wilayah hubungan manusia, meliputi:

Akhlak manusia kepada Allah Akhlak manusia kepada sesama manusia Akhlak manusia kepada diri sendiri Akhlak manusia kepada lingkungan alam di sekitarnya

3. Akhlak dalam semua dimensi kehidupan manusia, meliputi:

Akhlak individu Akhlak sosial

4. Akhlak dalam semua sektor kehidupan manusia, meliputi:

Akhlak dalam politik Akhlak dalam sosial Akhlak dalam ekonomi Akhlak dalam hukum Akhlak dalam keadaan perang dan damai

Akhlak Laa Ilaaha Illallaah

Demikianlah, Laa Ilaaha Illallaah sebagai kumpulan nilai kebenaran, kebaikan, dan keindahan memasuki individu manusia dan merekonstruksi visi, membangun mentalitas, serta membentuk akhlak dan karakternya.

Demikianlah, Laa Ilaaha Illallaah sebagai kumpulan nilai kebenaran, kebaikan, dan

keindahan memasuki masyarakat manusia dan mereformasi sistern, serta membangun budaya dan mengembangkan peradabannya.