akbi kelompok 1

15
METODE HARGA POKOK RATA-RATA TERTIMBANG DEPARTEMEN PERTAMA Dalam departemen produksi pertama, biaya yang harus di perhitungkan dalam penentuana harga pokok produksi adalah biaya yang melekan pada persediaan produk dalam proses awal dan biaya produksi yang di keluarkan dalam periode sekarang. Biaya yang melekat pada persediaan produk dalam proses awal merupakan biaya yang berasal dari periode sebelumnya. Dalam metode harga pokok rata-rata tertimbang ini, biaya yang berasal dari periode sebelumnya di tambah dengan biaya dari periode sekarang, kemudian di hitung rata-ratanya dengan cara membagi jumlah tersebut dengan unit ekuivalen unsure biaya yang bersangkutan. METODE HARGA POKOK RATA-RATA TERTIMBANG DEPARTEMEN SETELAH DEPARTEMEN PERTAMA Haraga pokok produk yang di hasilkan oleh departemen produksi setelah departemen produksi yang pertama merupakan harga pokok komulatif, yaitu merupakan penjumlahan harga pokok dari departemen ( atau departemen-departemen) sebelumnya dengan biaya produksi yang di tambahkan dalam departemen yang bersangkutan. Dalam metode harga pokok rata-rata tertimbang, untuk menghitung harga pokok persatuan komulatif produk yang di hasilkan departemen setelah departemen produksi pertama, perlu di hitung rata-rata harga pokok per satuan produk yang berasal dari departemen sebelumnya dan harga pokok rata-rata yang di tambahkan dalam departemen setelah departemen pertama yang bersangkutan. METODE MASUK PERTAMA, KELUAR PERTAMA- DEPARTEMEN PRODUKSI PERTAMA Metode masuk pertama, keluar pertama (MPKP) menganggap biaya produksi periode sekarang pertama kali digunakan untuk menyelesaikan produk yang pada awal periode masih dalam proses,

Upload: wahyu6220

Post on 21-Nov-2015

118 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

Akuntansi Biaya

TRANSCRIPT

METODE HARGA POKOK RATA-RATA TERTIMBANG DEPARTEMEN PERTAMADalam departemen produksi pertama, biaya yang harus di perhitungkan dalam penentuana harga pokok produksi adalah biaya yang melekan pada persediaan produk dalam proses awal dan biaya produksi yang di keluarkan dalam periode sekarang. Biaya yang melekat pada persediaan produk dalam proses awal merupakan biaya yang berasal dari periode sebelumnya. Dalam metode harga pokok rata-rata tertimbang ini, biaya yang berasal dari periode sebelumnya di tambah dengan biaya dari periode sekarang, kemudian di hitung rata-ratanya dengan cara membagi jumlah tersebut dengan unit ekuivalen unsure biaya yang bersangkutan.

METODE HARGA POKOK RATA-RATA TERTIMBANG DEPARTEMEN SETELAH DEPARTEMEN PERTAMAHaraga pokok produk yang di hasilkan oleh departemen produksi setelah departemen produksi yang pertama merupakan harga pokok komulatif, yaitu merupakan penjumlahan harga pokok dari departemen ( atau departemen-departemen) sebelumnya dengan biaya produksi yang di tambahkan dalam departemen yang bersangkutan.Dalam metode harga pokok rata-rata tertimbang, untuk menghitung harga pokok persatuan komulatif produk yang di hasilkan departemen setelah departemen produksi pertama, perlu di hitung rata-rata harga pokok per satuan produk yang berasal dari departemen sebelumnya dan harga pokok rata-rata yang di tambahkan dalam departemen setelah departemen pertama yang bersangkutan.

METODE MASUK PERTAMA, KELUAR PERTAMA- DEPARTEMEN PRODUKSI PERTAMAMetode masuk pertama, keluar pertama (MPKP) menganggap biaya produksi periode sekarang pertama kali digunakan untuk menyelesaikan produk yang pada awal periode masih dalam proses, baru kemudian sisanya di gunakan untuk mengolah produk yang di masukkan dalam proses dalam periode sekarang, Unit ekuivalensi biaya bahan baku departemen 1 di hitung dengan memperhatikan tingakat penyelesaian bahan baku dalam persediaan produk dalam proses awal. Karena tingkat penyelesaian tingkat bahan baku dalam persedian produk dalam proses awal adalah 100%, maka biaya bahan baku yang di keluarkan dalama periode sekarang, departemen 1 tersebut tidak lagi di serap untuk menyeleasaiakan persediaan produk dalam proses awal.

METODE MASUK PERTAMA, KELUAR PERTAMA- DEPARTEMEN SETELAH DEPARTEMEN PRODUKSI PERTAMADalam departemen produksi setelah departemen produksi pertama, produksi telah membawa harga poko dari departemen sebelumnya. Produk dalam proses yang membawa harga pokok dari periode sebelumnya di gunakan pertama kali untuk menentukan harga pokok produk yang ditransfer ke departemen berikutnya ataau ke gudang.

DEPARTEMEN BAHAN BAKU DALAM DEPARTEMEN PRODUKSI SETELAH DEPARTEMEN PRODUKSI PERTAMAUmumnya bahan baku diolah pertama kali dalam departemen pertama. Departemen produksi berikutnya hanya mengolah lebih lanjut produk hasil departemen pertama dengan mengeluarkan biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik. Namun, seringkali dalam proses produksi, bahan baku di tambahkan dalam departemen produksi setelah departemen produksi pertama. Tambahan bahan baku ini mempunyai dua kemungkinan:1. Tidak menambah jumlah produk yang di hasilkan oleh departemen produksi yang mengkonsumsi tambahan bahan baku tersebut. 2. Menambah jumlah produk yang di hasilkan oleh departemen produksi yang mengkonsumsi tambahan bahan baku tersebut.Contoh soal 1PT Aquana memproduksi air mineral dengan merk Fresh. Perusahaan ini memiliki BDP per 1 Januari 2008 sebanyak 10.000 liter dan dalam bulan Januari 2008 perusahaan memproses 50.000 liter. Pada akhir bulan Januari 2008 perusahaan memiliki BDP akhir sebanyak 20.000 liter.

Diminta: berapa liter produk selesai selama bulan Januari 2008?Jawab:Produk selesai dihitung dengan formula sebagai berikut:Persediaan BDP awal10.000Produk masuk proses periode ini50.000 ----------+Total unit yang diproses60.000Persediaan BDP akhir(20.000) -----------Produk selesai 40.000PT Aquana mempunyai:persediaan BDP awal 10.000 liter (BB 100%, BTK 50% dan BOP 40%)produk masuk proses 50.000 literproduk selesai 40.000 literpersediaan BDP akhir 20.000 liter (BB 100%, BTK 60% dan BOP 30%)

Berapa unit equivalen untuk masing-masing elemen biaya produksi dengan metode harga pokok rata-rata? Jawab:Unit equivalen = produk selesai + (persd. BDP akhir x persentase penyelesaian) BB = 40.000 + (20.000 x 100%) = 60.000 TKL = 40.000 + (20.000 x 60%) = 52.000BOP = 40.000 + (20.000 x 30%) = 46.000 Perhitungan unit equivalen dengan menggunakan metode FIFO:Unit equivalen = Persediaan BDP awal x persentase penyelesaian yang diperlukan + produk selesai dari proses periode ini + persediaan BDP Akhir x persentasetase penyelesaian BB = (10.000 x 100%) + 40.000 + (20.000 x 100%) = 70.000TKL = (10.000 x 50%) + 40.000 + (20.000 x 60%) = 57.000BOP = (10.000 x 40%) + 40.000 + (20.000 x 30%) = 50.000

Contoh soal 2

PT AJP memiliki dua departemen produksi, Dept. A dan Dept.B untuk menghasilkan produknya. Data produksi dan biaya kedua departemen tersebut dalam bulan januari 19x1 yaitu :Dept. ADept BDimasukkan dalam proses35.000 kgProduk selesai ditransfer ke Dept. B30.000 kgProduk selesai ditransfer ke gudang24.000 kgProduk dalam proses akhir bulan 5.000 kg 6.000 kgBiaya yang dikeluarkan dlm bln Jan 19x1Biaya bahan bakuRp. 70.0000Biaya tenaga kerjaRp. 155.000Rp. 270.000BOPRp. 246.000Rp. 405.000Tingkat penyelesaian produk dalamProses akhirBBB 100% -Biaya konversi 20% 50%

Perhitungan Harga Pokok Produksi per satuan Dept AUnsur Biaya Prod.Total BiayaUnit Biaya Produksi Ekuivalensi per Kg(1)(2)(3) (2) : (3)

BBBRp. 70.00035.000 Rp 2BTKRp.155.00031.000Rp 5BOPRp.248.00031.000Rp 8TotalRp.473.000Rp.15HPP selesai yang ditransfer ke Dept B = 30.000 x Rp 15 = Rp 450.000HP Persediaan produk dalam proses akhir :BBB : 100% x 5.000 x Rp 2: Rp. 10.000BTK : 20% x 5.000 x Rp 5: Rp. 5.000BOP : 20% x 5.000 x Rp 8: Rp. 8.000Rp. 23.000 +Jml biaya produksi Dept A bln Jan 19x1Rp. 473.000

Laporan Biaya Produksi Dept APT AJPLaporan Biaya Produksi Dept A bln Jan 19x1

Data ProduksiDimasukkan dlm proses35.000 kgProduk jadi yang ditransfer ke gudang30.000 kgProduk dlm proses akhir 5.000 kgJumlah produk yang dihasilkan35.000 kgBiaya yang dibebankan Dept A dlm Bln Jan 19x1TotalPer KgBBBRp. 70.000Rp. 2BTKRp.155.000Rp. 5BOPRp.248.000Rp. 8JumlahRp.473.000Rp.15Perhitungan biayaHPP jadi yang ditransfer ke Dept B 30.000 kg @ Rp 15Rp.450.000HP Pers produk dlm proses akhirBBBRp.10.000BTKRp 5.000BOPRp. 8.000Rp. 23.000Jml Biaya produksi yang dibebankan Dept A bln JanRp.473.000

Perhitungan Harga Pokok Produksi Dept BUnsur B ProdTotal BiayaUnit EkuivalensiB. Prod/Kg123 2 : 3BTK Rp.270.000 27.000Rp. 10BOP Rp.405.000 27.000Rp. 15Total Rp.675.000 Rp. 25Perhitungan harga pokok produk jadi dan prodk dlm proses Dept BHP Prod. Selesai yg ditransfer Dept B ke GudangHP dari dept A : 24.000 x Rp 15Rp. 360.000 Biaya yang ditambahkan dept B24.000 x Rp 25Rp. 600.000Total harga poko produk jadi yg ditransfer ke gudang24.000 x Rp 40Rp. 960.000HP Pers Prod. Dlm Proses AkhirHP dr Dept A : 6.000 x Rp 15Rp. 90.000Biaya yg ditambahkan dept B :BTK : 50% x 6.000 x Rp 10 : Rp. 30.000BOP : 50% x 6.000 x Rp. 15 : Rp.45.000 +Rp. 75.000Total HP Pers. Prod dlm proses Dept BRp. 165.000 +Jml Biaya Prod Kumulatif Dept B bln Jan 19x1Rp.1.145.000

PT AJPLAPORAN BIAYA PRODUKSI DEPT. BBLN JAN 19X1Data produksiDiterima dari dept30.000 KgProd. Jadi ditransfer ke gudang24.000 KgPro. Dlm proses akhir 6.000 KgJml prod. Yg dihasilkan30.000 KgBiaya kumulatif yang dibebankan Dept BDalam bulan Jan 19x1TotalPer KgHP dari Dept A (30.000 Kg)Rp.450.000Rp. 15Biaya yg ditambahkan Dept BBTKRp. 270.000Rp. 10BOPRp. 405.000Rp. 15Jml Biaya yg ditambhakan Dept BRp. 675.000Rp. 25Total biaya kumulatif dept BRp. 1.125.000Rp. 40Perhitungan biayaHP Prod Jadi yg ditransfer ke gudang24.000 kg x Rp 40Rp. 960.000HP Pers. Prod Dlm Proses akhirHP dari Dept A Rp 15 x 6.000Rp. 90.000Biaya yg ditambahkan dept BBTKRp. 30.000BOPRp. 45.000 +Rp. 165.000Jml Biaya Prod Kumulatif yg dibebankanDept B bln Jan 19x1Rp. 1.125.000Jurnal pencatatan biaya Prod Dept B1. mencatat penerimaan Prod. Dept ABDP BBB Dept BRp 450.000BDP BBB Dept ARp. 60.000BDP BTK Dept ARp.150.000BDP BOP Dept ARp.240.0002. mencatat BTKBDP BTK Dept BRp. 270.000Gaji dan UpahRp. 270.0003. mencatat BOPBDP BOP Dept BRp. 405.000Berbagai rek dikreditRp. 405.0004. mencatat HP Prd Jadi yg ditansfer Dept B ke gudangPers. Prod JadiRp. 960.000BDP BBB Dept BRp. 360.000BDP BTK Dept BRp. 240.000BDP BOP Dept BRp. 360.000 5. mencatat HP Pers Prod.Dlm Proses yg blm selesai dm Dept B pd akhir bln Jan 19x1Pers Prod. Dlm Proses Dept BRp. 165.000BDP BBB Dept BRp. 90.000BDP BTK Dept BRp. 30.000BDP BOP Dept BRp. 45.000

PERHITUNGAN HARGA POKOK PROSES UNTUK BEBERAPA DEPARTEMEN

( Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Biaya )

Dosen Pengampu:

Oleh:Aditya Fadil Nugroho(12520010)Rian Saifulloh(12520013)Adab Maulana A. R.(12520017)Fitria Asas(12520082)Masruhainah (12520088)Nadin Oktaviani (12520111)

Jurusan Akuntansi Fakultas EkonomiUniversitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang2014