akar, jar. periodontal

6
A. Pembentukan Akar Tunggal dan Ganda Setelah pembentukan email dan dentin mencapai bakal pertemuan sementum-email, maka dimulailah pembentukan akar gigi. Disini organa email memegang peranan penting karena organa email membentuk selubung akar epitel dari Hertwig ke arah apikal yang akan menentukan bentuk akar gigi dan merangsang pembentukan dentin. Seluning ini dapat mempunyai bentuk seperti diafragma pada bagian apeksnya yang kadang-kadang disebut diafragma epitel. Selubung ini hanya terdiri dari epitel email dalam (EED) dan epitel email luar (EEL) tanpa stratum intermedium maupun stellate retikulum. Bentuk epitel email dalam tetap kubus dan tidak membentuk email. Sel-sel epitel ini merangsang sel-sel jaringan ikat pada papilla dentis untuk berdiferensiasi menjadi odontoblas dan membentuk dentin. Segera setelah selapis dentin terbentuk, selubung ini akan pecah akibat invasi jaringan ikat. Sisa-sisa tampak sebagai pulau-pulau epitel pada membrana periodontium dan disebut ”Sisa-sisa epitel dari Malassez”. Perkembangan selubung Hertwig pada gigi dengan akar satu dan gigi denganakar lebih dari satu agak berbeda. Sebelum dimulai dengan pembentukan akar, dibentuk dahulu diaphragma epitel yang arahnya horizontal. Letak diafragma ini relatif tetap selama pertumbuhan gigi. Proliferasi tidak terjadi ke bawah, tapi terjadi ke arah mahkota gigi. Kemudian terjadi pembentukan odontoblas dan perlekatan dentin. Pada saat yang sama

Upload: hayyu-safira

Post on 10-Aug-2015

93 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Akar, Jar. Periodontal

A. Pembentukan Akar Tunggal dan Ganda

Setelah pembentukan email dan dentin mencapai bakal pertemuan sementum-

email, maka dimulailah pembentukan akar gigi. Disini organa email memegang

peranan penting karena organa email membentuk selubung akar epitel dari Hertwig ke

arah apikal yang akan menentukan bentuk akar gigi dan merangsang pembentukan

dentin. Seluning ini dapat mempunyai bentuk seperti diafragma pada bagian apeksnya

yang kadang-kadang disebut diafragma epitel. Selubung ini hanya terdiri dari epitel

email dalam (EED) dan epitel email luar (EEL) tanpa stratum intermedium maupun

stellate retikulum. Bentuk epitel email dalam tetap kubus dan tidak membentuk email.

Sel-sel epitel ini merangsang sel-sel jaringan ikat pada papilla dentis untuk

berdiferensiasi menjadi odontoblas dan membentuk dentin. Segera setelah selapis

dentin terbentuk, selubung ini akan pecah akibat invasi jaringan ikat. Sisa-sisa tampak

sebagai pulau-pulau epitel pada membrana periodontium dan disebut ”Sisa-sisa epitel

dari Malassez”.

Perkembangan selubung Hertwig pada gigi dengan akar satu dan gigi denganakar

lebih dari satu agak berbeda. Sebelum dimulai dengan pembentukan akar, dibentuk

dahulu diaphragma epitel yang arahnya horizontal. Letak diafragma ini relatif tetap

selama pertumbuhan gigi.

Proliferasi tidak terjadi ke bawah, tapi terjadi ke arah mahkota gigi. Kemudian

terjadi pembentukan odontoblas dan perlekatan dentin. Pada saat yang sama sel-sel

jaringan ikat pada sakus dentin yang berdekatan dengan selubung epitel berproliferasi

dan memecah-mecah selubung Hertwig. Epitel kemudian menjauhi permukaan dentin,

shingga memungkinkan sel-sel jaringan ikat berhubungan langsung dengan dentin dan

berdiferensiasi menjadi sementoblas. Sementoblas kemudian meletakkan lapisan

sementum pada permukaan dentin. Pembentukan dan penghancuran selubung yang

terjadi secara cepat ini mengakibatkan sukar untuk melihat selubung Hertwig dalam

bentuk lapisan yang kontinu pada permukaan akar.

Bila panjang akar sudah tercapai, terjadi pengecilan lubang apeks, disertai

perlekatan dentin dan kemudian diikuti perlekatan sementum pada apeks. Pada gigi

dengan akar lebih dari satu, diafragma epitel berkembang sedemikian rupa, sehingga

ujung-ujungnya saling mendekati dan bersatu membentuk 2-3 lubang. Pembentukan

akar yang selanjutnya adalah sama. Bila sel-sel epitel tetap melekat pada dentin, maka

memungkinkan terbentuknya ameloblas yang menghasilkan email, disebut dengan

mutiara-mutiara email. Kadang-kadang ditemukan pada bagian furkasi akar. Bial

Page 2: Akar, Jar. Periodontal

kotinuita selubung terputus sebelum pembentukan dentin atau gagal membentuk

dentin, maka akan terjadi defek pada dentin. Keadaan ini dpat menyebabkan

terjadinya salran akar tambahan. Jaringan gigi terdiri dari email, dentin, sementum

dan pulpa.

B. Pembentukan Jaringan Periodontal dan Tulang alveolar

1. Gingiva

Pada akhir pembentukan matriks enamel, ameloblas memproduksi kutikula

enamel primer. Saat kutikula terbentuk, enamel dilingkupi sel epitel yang disebut

reduced enamel. Epitel gigi kemudian tereduksi dan menutupi permukaan enamel,

dan selanjutnya meluas sampai cemento enamel junction. Erupsi terjadi saat ujung

gigi mendekati mukosa oral sehingga epitel gigi tereduksi melebur bersama

epitelium rongga mulut.

Selanjutnya ujung mahkota gigi mengalami degenerasi dan mahkota

gigi naik dan masuk ke dalam rongga mulut. Epitel gigi tereduksi menjadi epitel

attachment. Selama proses ini berlangsung, sel-sel epitel reduced email secara

berangsur-angsur digantikan oleh sel-sel epitel squamosa. Akan tetapi epitel

junction terus dapat memperbaharui diri dengan melakukan mitosis. Sel-sel yang

baru bergerak mendekati permukaan gigi ke arah koroner, sehingga pada saat gigi

erupsi, sulkus gingiva terbentuk. Sulkus gingiva merupakan cekungan dangkal

antara gingiva dan permukaan gigi. Dan pada sulkus terdapat dasar sulkus yang

merupakan epitel attachment yang terpisah dari permukaan gigi. Terdapat puncak

sulkus yang disebut free gingiva (gingiva margin). Epitel gingiva pun kemudian

berdifferensiasi menjadi 2 tipe sel yaitu sel yang berkeratin yang menutupi

gingiva margin dan attached gingiva, serta epitel tidak berkeratin yang menutupi

gingiva sulkus.

2. Ligamen Periodontal

Ligamen periodontal berkembang dari jaringan ikat sirkuler yang

terdapat di sekeliling benih gigi. Folikel gigi ini bersambung dengan

ektomesensim papila dental dan terdiri atas :

1. sel fibroblas yang belum berdifferensiasi menjadi fibroblas

sementoblas dan osteoblas

2. sel mesensim perivaskuler yang belum berdifferensiasi menjadi

fibroblas

Page 3: Akar, Jar. Periodontal

Dalam periodontal membran terdapat sel-sel fibroblas, osteoblas, dan

sementoblas, serta sel-sel sisa epitel root sheat dari hertwig yang bisa

membentuk dental cyst, pengapuran atau cementicles.

Selama erupsi gigi berlansung, dan gigi mulai berfungsi, serat

periodontal utama ligamen periodontal menjadi semakin teratur susunannya

dan semakin tebal. Pada ligamen ini terdapat jaringan syaraf yang berfungsi

proprioseptif, serta terdapat pembuluh darah. Jaringan ikat ligamen

periodontal terdiri dari serat (5 kelompok), yaitu sel (fibroblas, osteoblas,

osteoklas, sementoblas, makrofag, sel mast, sisa epitel malassez) dan substansi

dasar. Kelompok serat utama pada ligamen periodontal yaitu serat transeptal

(tertanam ke dalam sementum dan meluas ke interproksimal diats krista

alveolar), serat alveolar crest (berjalan miring dari sementum dibawah

epithelial-junction ke krista alveolar), serat horizontal (berjalan tegak lurus

sumbu gigi di antara sementum dan tulang alveolar), serat oblik (merupakan

kelompok serat yang terbesar, berjalan miring dari sementum menuju tulang

alveolar), serat apikal (menyebar radier di daerah apikal ementum pada dasar

poket). Disamping serat periodontal utama tersebut, di dalam ligamen

periodontal terdapat serat-serat kolagen lainnya yang lebih halus yang berisi

pembuluh darah, saraf, pembuluh limfe, yaitu yang dikenal dengan serat

elastin dan oksitalan. Rangkaian sel-sel tersebut kemudian membentuk jalinan

sel yang diduga merupakan derivat dari sarung akar hetwig yang mengalami

disintegrasi tertinggal selama perkembangan gigi. Sel ini masih memiliki

kemampuan untuk bermitosis bila mengalami iritasi. Sel fibroblas yang

terdapat di ligamen periodontal mempunyai kemampuan sebagai fagosit

sehingga diduga bahwa sel tersebut juga berperan dalam proses pembentukan

dan penggantian serat-serat periodontal.

3. Sementum

Sementum berasal dari sakus dentin. Pembentukan semen dimulai setelah

selubung hertwig pecah dan diikuti oleh penetrasi sel folikel. Sebelum pecah, sel

epitel memproduksi lapisan homogen 1 mikron dari permukaan akar. Matriks semen

disebut dengan sementoid, dihasilkan oleh sementoblas yang terdiri dari serat kolagen

dan substabsi dasar. Selanjutnya diikuti dengan mineralisasi kristal hodriksi-apatit.

Serat folikel dentis tertanam di dalam semen membentuk sebagian besar matriks yang

kemudian mengalami mineralisasi dan disebut dengan serat Sharpey. Serat ini

Page 4: Akar, Jar. Periodontal

merupakan ikatan antara ligamen periodonsium dengan gigi pada 2/3 atas panjang

akar yang membentuk semen fibrilar. Pada semen selular hanya 40 % - 60% serat

sharpey di dalam matriks. Kalsifikasi hanya terjadi di bagian perifer.

4. Tulang Alveolar

Tulang alveolar membentuk dan menyangga soket gigi, dan terdiri atas

trabekula dan tulang kortikal. Bagian kortikal mandibula lebih tebal daripada maxila.

Tualng alveolar merupakan bagian tulang maxila dan mandibula yang menyangga

gigi. Bagian tulang alveolar yang merupakan selapis trulang kompak membentuk

soket, dan mengelilingi bagian akar gigi, merupakan tempat terbentuknya ligamen

periodontal yang disebut cribiform plate.

Tulang selalu melakukan aktivitas remodeling dengan meresorpsi dan

membentuk kembali daerah yang membutuhkan. Dalam batas-batas fisiologik

peningkatan fungsi gigi menimbulkan gaya-gaya yang disalurkan melalui jaringan

periodontal tulang alveolar, dan ini akan meningkatkan masssa tulang. Sebaliknya

fungsi yang kurang menyebabkan resorbsi tulang alveolar.