ajarkan modisco untuk gizi buruk

19
Cara Sederhana Mengatasi Anak Dengan Gizi Buruk Ajarkan Modisco Untuk Gizi Buruk Gizi buruk saat ini memang tengah jadi sorotan. Permasalahan ini seolah menjadi masalah klasik bangsa ini sejak dulu. Gizi buruk di masa ini bukan saja disebabkan karena masalah ekonomi. Kurangnya pengetahuan, pendidikan serta wawasan masyarakat akan pentingnya asupan makanan yang cukup nutrisi menjadi penyebab lain bertambahnya angka kejadian gizi buruk. Balita yang menderita gizi buruk, terkadang disebabkan karena pola asuh yang kurang benar. Gizi dan nutrisi yang cukup sangat dibutuhkan pada masa pertumbuhan anak. Sebaiknya orang tua tetap mengusahakan agar anaknya mendapatkan yang terbaik. Karena mencegah terjadinya hal- hal yang tidak diinginkan seperti kecacatan otak, keterlambatan pertumbuhan, dll, lebih baik dari pada harus menghadapi pengobatan dengan tindakan rawat inap untuk anaknya. Selain biaya yang harus dikeluarkan akan lebih besar, pertumbuhan anak pun tak akan optimal. Beberapa pasien gizi buruk datang ke tempat pelayanan kesehatan dengan keadaan sudah parah. Beberapa lagi tak membawa anaknya ke rumah sakit atau puskesmas karena alasan malu atau tak punya biaya. Nutrisi yang baik bukan berarti harus disertai dengan bahan-bahan yang mahal tetapi usahakan komposisi 50 % karbohidrat, 30% lemak, 20% protein dengan vitamin dan mineral ada dalam menu sehari-hari. Asalkan nutrisi yang diberikan seimbang, seorang anak bisa mendapatkan kebutuhan gizi yang diperlukan tubuhnya. Untuk itu diperlukan cara yang sederhana untuk mengatasi Gizi Buruk ini, salah satunya adalah mengajarkan dan menyebarluaskan informasi pembuatan MODISCO. MODISCO (Modified Disco) adalah minuman bernilai gizi tinggi, mudah dicerna, kaya kalori dan protein.Modisco terdiri dari bahan-bahan lokal yang mudah diperoleh dan dibuat serta dapat diolah dalam beraneka ragam masakan dan minuman. MODISCO diperuntukan kepada orang-orang dengan keadaan dimana membutuhkan tambahan protein dan kalori

Upload: sarinaarahman

Post on 22-Dec-2015

76 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ajarkan Modisco Untuk Gizi Buruk

Cara Sederhana Mengatasi Anak Dengan Gizi Buruk

Ajarkan Modisco Untuk Gizi Buruk

Gizi buruk saat ini memang tengah jadi sorotan. Permasalahan ini seolah menjadi masalah klasik bangsa ini sejak dulu. Gizi buruk di masa ini bukan saja disebabkan karena masalah ekonomi. Kurangnya pengetahuan, pendidikan serta wawasan masyarakat akan pentingnya asupan makanan yang cukup nutrisi menjadi penyebab lain bertambahnya angka kejadian gizi buruk. Balita yang menderita gizi buruk, terkadang  disebabkan karena pola asuh yang kurang benar.

Gizi dan nutrisi yang cukup sangat dibutuhkan pada masa pertumbuhan anak. Sebaiknya orang tua tetap mengusahakan agar anaknya mendapatkan yang terbaik. Karena mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti kecacatan otak, keterlambatan pertumbuhan, dll, lebih baik dari pada harus menghadapi pengobatan dengan tindakan rawat inap untuk anaknya. Selain biaya yang harus dikeluarkan akan lebih besar, pertumbuhan anak pun tak akan optimal. Beberapa pasien gizi buruk datang ke tempat pelayanan kesehatan dengan keadaan sudah parah. Beberapa lagi tak membawa anaknya ke rumah sakit atau puskesmas karena alasan malu atau tak punya biaya. Nutrisi yang baik bukan berarti harus disertai dengan bahan-bahan yang mahal tetapi usahakan komposisi 50 % karbohidrat, 30% lemak, 20% protein dengan vitamin dan mineral ada dalam menu sehari-hari. Asalkan nutrisi yang diberikan seimbang, seorang anak bisa mendapatkan kebutuhan gizi yang diperlukan tubuhnya.

Untuk itu diperlukan cara yang sederhana untuk mengatasi Gizi Buruk ini, salah satunya adalah mengajarkan dan menyebarluaskan  informasi pembuatan MODISCO. MODISCO (Modified Disco) adalah minuman bernilai gizi tinggi, mudah dicerna, kaya kalori dan protein.Modisco terdiri dari bahan-bahan lokal yang mudah diperoleh dan dibuat serta dapat diolah dalam beraneka ragam masakan dan minuman. MODISCO diperuntukan kepada orang-orang dengan keadaan dimana membutuhkan tambahan protein dan kalori karena infeksi menahun, masa penyembuhan dari penyakit berat, kesulitan makan karena adanya kelainan bawaan, sebagai makanan tambahan untuk anak sehat yang kurus, menghadapi ujian, dan pada orang-orang yang melakukan olahraga berat dan tentu saja sebagai minuman pada penderita gizi buruk. Poli gizi di Puskesmas Simpang Empat mengajarkan pembuatan Modisco III yang baik dikonsumsi pasien gizi buruk. Modisco ini terdiri dari bahan-bahan yang mudah dan murah didapat, antara lain :

12 gr / 1 setengah sendok makan full cream milk

Page 2: Ajarkan Modisco Untuk Gizi Buruk

100 cc susu segar7,5 gr gula pasir5 gr margarine

cara membuat :

susu bubuk dicampur gula dan minyak / margarine cair, kemudian diberi air panas sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai tercampur. Kemudian disaring. Minuman ini bisa langsung diminum. Atau supaya lebih tahan lama dapat di-tim dahulu selama 15 menit, baru diminum (* dalam 100cc Modisco mengandung 130 kalori, 3 gr protein, dan 7,5 gr lemak).

Modisco dapat dihidangkan sebagai minuman sehari-hari, campuran es krim, dicampur dengan bubur kacang hijau atau kolak pisang, sebagai campuran puding agar-agar atau roti, dan sebagainya. Namun, tidak semua orang dapat mengkonsumsi MODISCO, Modisco tidak dapat diberikan pada anak bila gemuk, dan penyakit ginjal, hati (kuning), jantung tanpa atau dengan konsultasi dokter. Untuk bayi, Modisco baru boleh diberikan saat bayi berusia 6 bulan.

GIZI BURUK

Akhir-akhir ini kita dikejutkan dengan ditemukannya pasien–pasien yang masuk ke      rumah sakit dalam kondisi status Gizi Buruk. Umumnya pasien–pasien tersebut adalah balita. Dengan ditemukannya pasien–pasien dengan status Gizi Buruk, berarti kondisi di daerah asal pasien dinyatakan sedang mengalami KLB( Kejadian Luar Biasa ).

Berdasarkan hal tersebut, masyarakat dihimbau agar lebih memperhatikan keadaan Gizi dalam keluarganya.

Mengapa kita perlu memperhatikan keadaan Gizi kita?  Seberapa pentingkah faktor Gizi  dalam kehidupan kita ?

Gizi merupakan salah satu faktor penentu utama kualitas sumber daya manusia. Gizi buruk tidak hanya meningkatkan angka kesakitan dan angka kematian tetapi juga menurunkan produktifitas, menghambat pertumbuhan sel-sel otak yang mengakibatkan kebodohan dan keterbelakangan.

Page 3: Ajarkan Modisco Untuk Gizi Buruk

Bagaimana dampak yang ditimbulkan akibat Gizi Buruk ?

Berbagai masalah yang timbul akibat Gizi buruk antara lain tingginya angka kelahiran bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah ( BBLR) Hal ini disebabkan, jika Ibu hamil menderita kurang Energi Protein akan  berpengaruh pada gangguan fisik,  mental dan kecerdasan anak, dan juga meningkatkan resiko bayi yang dilahirkan kurang zat besi. Bayi yang kurang zat besi dapat berdampak pada gangguan pertumbuhan sel-sel otak, yang dikemudian hari dapat mengurangi IQ anak.

Secara umum gizi buruk pada bayi, balita dan ibu hamil dapat menciptakan generasi yang secara fisik dan mental lemah. Dilain pihak anak gizi buruk rentan terhadap penyakit karena menurunnya daya tahan tubuh.

FAKTOR PENYEBAB GIZI BURUK

1.  Penyebab tak  langsung

Kurangnya jumlah dan kualitas makanan yang dikonsumsi, menderita penyakit infeksi, cacat bawaan, dan menderita penyakit kanker.

2.  Penyebab langsung

Ketersediaan pangan rumah tangga, perilaku, pelayanan kesehatan.

Sedangkan faktor-faktor lain selain faktor kesehatan, tetapi juga merupakan Masalah Utama Gizi buruk adalah Kemiskinan, Pendidikan rendah, Ketersediaan pangan dan kesempatan kerja. Oleh karena itu, untuk mengastasi gizi buruk dibutuhkan kerjasama lintas sektor.

BAGAIMANA GEJALA DAN TANDA GIZI BURUK

Ada 3 macam tipe Gizi buruk, yaitu :

1. Tipe Kwashiorkor, dengan  tanda-tanda dan gejala adalah sebagai berikut:

Tampak sangat kurus dan atau edema pada kedua punggung kaki sampai seluruh tubuh.

Perubahan Status mental

Rambut tipis kemerahan seperti warna rambut jagung, mudah dicabut  tanpa rasa sakit, rontok

Page 4: Ajarkan Modisco Untuk Gizi Buruk

Wajah membulat dan sembab

Pandangan mata sayu

Pembesaran hati

Kelainan kulit berupa bercak merah muda yang meluas dan berubah warna menjadi coklat kehitaman dan terkelupas

2.  Tipe Marasmus, dengan tanda-tanda dan gejala sebagai berikut:

Tampak sangat kurus Wajah seperti orang tua

Cengeng, rewel

Kulit keriput

Perut cekung

3. Tipe, Marasmik-Kwashiorkor

Merupakan gabungan beberapa gejala klinik Kwashiorkor – Marasmus

Penyakit Penyerta / Penyulit pada Anak Gizi Buruk

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, anak yang berada dalam status gizi buruk, umumnya sangat rentan terhadap penyakit. Seperti lingkaran setan, penyakit-penyakit tersebut justru menambah rendahnya status gizi anak. Penyakit-penyakit tersebut adalah:

ISPA Diare persisten

Cacingan

Tuberkulosis

Malaria

HIV / AIDS

Bagaimana penanganan anak dengan kasus Gizi buruk?

Pemberian makanan secara teratur, bertahap,  porsi kecil, sering dan mudah diserap

Page 5: Ajarkan Modisco Untuk Gizi Buruk

Makan aneka ragam makanan, beri ASI, makanan mengandung minyak, santan dan lemak, berikan buah-buahan.

Bagaimana cara mengatasi masalah Gizi ?

Lingkungan harus disehatkan misalnya dengan mengupayakan pekarangan rumah menjadi taman gizi

Perilaku harus diubah sehingga menjadi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS).

PHBS Bidang Gizi yang harus diperhatikan adalah:

Makan dengan Gizi seimbang Minum tablet besi selama hamil

Memberi bayi ASI eksklusif

Mengkonsumsi garam beryodium

Memberi bayi dan balita kapsul vitamin A.

Pemecahan masalah Gizi.

Masalah Gizi buruk, tidak dapat diselesaikan sendiri oleh sektor kesehatan. Gizi Buruk merupakan dampak dari berbagai macam penyebab. Seperti rendahnya tingkat pendidikan, kemiskinan, ketersediaan pangan, transportasi, adat istiadat (sosial budaya), dan sebagainya. Oleh karena itu, pemecahannyapun harus secara komprehensip.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat  (PHBS)

PHBS ( Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ) dapat merupakan titik pangkal bagi terciptanya lingkungan sehat dan hilangnya pengganggu kesehatan. Hal ini dikarenakan dalam praktiknya kedua hal tersebut diupayakan melalui perilaku manusia. Lingkungan akan menjadi sehat, jika manusia mau berperilaku hidup bersih dan sehat.  Pengganggu kesehatan juga akan dihilangkan jika manusia mau berperilaku untuk mengupayakannya. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa penyebab utama timbulnya masalah-masalah Gizi dalam bidang kesehatan adalah masalah perilaku. Misalnya untuk mencegah terjadinya kekurangan Protein pada balita, maka perilaku ibu dalam memberi makan balitanya harus diubah, sehingga menjadi pola makan dengan gizi seimbang. Perilaku keluarga dalam memanfaatkan pekarangan juga harus diubah, sehingga pekarangan menjadi taman gizi.

Strategi Departemen Kesehatan untuk penanganan Gizi Buruk

Page 6: Ajarkan Modisco Untuk Gizi Buruk

Menggerakan dan memberdayakan Masyarakat untuk hidup Sehat Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang

berkualitas

Meningkatkan sistem surveilans, monitoring dan informasi kesehatan

Meningkatkan pembiayaan kesehatan

Langkah-langkah apakah yang sudah dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi Maluku untuk mengatasi masalah Gizi Buruk?

Pertemuan dan Pelatihan Penatalaksanaan Gizi buruk untuk puskesmas

Pelatihan Surveilans Gizi

Pemberian MP ASI baik berupa bubur maupun biskuit untuk bayi dan balita terutama untuk keluarga miskin ( Berasal dari dana APBN )

Pemberian susu kepada bayi dan balita untuk Kabupaten/Kota ( APBD )

Tahun ini (2009), lewat dana BANSOS, dilaksanakan pelacakan Gizi buruk di Kabupaten/Kota.

SARAN

Mohon perhatian Pemerintah Kabupaten/Kota untuk menindaklanjuti masalah-masalah Gizi buruk dilapangan.

Perlu adanya kerjasama Lintas Sektor terkait seperti Dinas Pertanian, Dinas Sosial , Perindustrian, dan Dinas Pendidikan, BAPPEDA, serta sektor-sektor lain yang berkaitan dengan masalah Gizi dalam masyarakat.

Bawalah anak Anda ke Posyandu untuk bisa memantau Berat badan anak setiap bulan.

Penanggulangan Gizi Buruk

Tujuan utama pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas sumber daya manuasia ( SDM ) yang di lakukan secara berkelanjutan. Upaya peningkatan kualitas SDM dimulai dengan perhatian utama pada proses tumbuh kembang anak sejak pembuahan sampai mencapai dewasa muda. Pada masa tumbuh kembang ini, pemenuhan kebutuhan dasar anak seperti perawatan dan makanan bergizi yang diberikan dengan penuh kasih sayang dapat membentuk SDM yang sehat, cerdas dan produktif,BAB I

Page 7: Ajarkan Modisco Untuk Gizi Buruk

PENDAHULUAN1. LATAR BELAKANGTujuan utama pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas sumber daya manuasia ( SDM ) yang di lakukan secara berkelanjutan. Upaya peningkatan kualitas SDM dimulai dengan perhatian utama pada proses tumbuh kembanganak sejak pembuahan sampai mencapai dewasa muda. Pada masa tumbuh kembang ini, pemenuhan kebutuhan dasar anak seperti perawatan dan makanan bergizi yang diberikan dengan penuh kasih sayang dapat membentuk SDM yang sehat, cerdas dan produktif.Masalah gizi adalah masalah kesehatan masyarakat yang penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan pelayanan kesehatan saja. Masalah gizi disamping merupakan sindroma kemiskinan yang erat kaitannya dengan masalah ketahanan pangan di tingkat rumah tangga juga menyangkut aspek pengetahuan danperilaku yang kurang mendukung pola hidup sehat.Keadaan gizi masyarakat akan mempengaruhi tingkat kesehatan dan umur harapan hidup yang merupakan salah satu unsur utama dalam penentuan keberhasilan pembangunan negara yang dikenal dengan istilah Human DevelopmentIndex ( HDI ).Secara umum di Indonesia terdapat dua masalah gizi utama yaitu kurang gizi makro dan kurang gizi mikro Kurang gizi makro pada dasarnya merupakan gangguan kesehatan yang disebabkan oleh kekurangan asupan energi dan protein.Masalah gizi makro adalah masalah gizi yang utamanya disebabkan ketidakseimbangan antara kebutuhan dan asupan energi dan protein. Kekurangan zat gizi makro umumnya disertai dengan kekurangan zat gizi mikro.Data Susenas menunjukkan bahwa prevalensi gizi kurang menurun dari 37,5 % ( 1989 ) menjadi 24,6 % ( 2000 ).Namun kondisi tersebut tidak diikuti dengan penurunan prevalensi gizi buruk bahkan prevalensi gizi buruk cenderungmeningkat. Di Kabupaten Purworejo sendiri dari hasil Pemantauan Status Gizi yang dilaksanakan setiap tahunprevalensi gizi buruk meningkat terus yaitu dari 1,10 % ( 2001 ), 1,56 % ( 2002 ), 1,51 % ( 2003 ), dan 2,18 % ( 2004 ).Sedangkan prevalensi gizi kurang 12,66 % ( 2001 ), 16,32 % ( 2002 ), 14,28 % ( 2003 ) dan 14,33 % ( 2004 ).Kurang gizi menyebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan fisik maupun mental, mengurangi tingkat kecerdasan, kreatifitas dan produktifitas penduduk. Timbulnya krisis ekonomi yang berkepanjangan telah menyebabkan penurunan kegiatan produksi yang drastis akibatnya lapangan kerja berkurang dan pendapatan perkapita turun. Hal ini jelas berdampak terhadap status gizi dan kesehatan masyarakat karena tidak

Page 8: Ajarkan Modisco Untuk Gizi Buruk

terpenuhinya kecukupan konsumsi makanan dan timbulnya berbagai penyakit menular akibat lingkungan hidup yang tidak sehat.Mulai tahun 1998 upaya penanggulangan balita gizi buruk mulai ditingkatkan dengan penjaringan kasus, rujukan dan perawatan gratis di Puskesmas maupun Rumah Sakit, Pemberian Makanan Tambahan ( PMT ) serta upaya-upaya lain yang bersifat Rescue. Bantuan pangan ( beras Gakin dll ) juga diberikan kepada keluarga miskin oleh sektor lain untuk menghindarkan masyarakat dari ancaman kelaparan. Namun semua upaya tersebut nampaknya belum juga dapat mengatasi masalah dan meningkatkan kembali status gizi masyarakat, khususnya pada balita. Balita gizi buruk dan gizi kurang yang mendapat bantuan dapat disembuhkan, tetapi kasus-kasus baru muncul yang terkadang malah lebih banyak sehingga terkesan penanggulangan yang dilakukan tidak banyak artinya, sebab angka balita gizi buruk belum dapat ditekan secara bermakna. 2. TujuanUmum : Terlaksananya kegiatan penanggulangan balita gizi buruk tingkat Kabupaten, Puskesmas dan Rumah TanggaKhusus :1.1. Mengetahui kejadian dan jumlah balita gizi buruk1.2. Memberikan pelayanan balita gizi buruk di puskesmas dengan baik1.3. Mengetahui faktor-faktor yang berkaitan dengan kejadian balita gizi buruk melalui wawancara dan pengamatan.1.4. Meningkatkan status gizi balita gizi buruk.1.5. Melaksanakan kerjasama lintas sektor dalam penanggulangan balita gizi buruk.3. RUANG LINGKUPRuang lingkup Penanggulangan Balita Gizi buruk dari tingkat Kabupaten, Puskesmas sampai tingkat Rumah Tangga.Dalam Best Practice diuraikan tentang Prosedur Penjaringan Kasus Balita Gizi Buruk, Prosedur Pelayanan Balita Gizi Buruk Puskesmas, Prosedur Pelacakan Balita Gizi Buruk dengan cara Investigasi, Prosedur Pelayanan Balita Gizi Buruk di Rumah Tangga, Prosedur Koordinasi Lintas Sektoral dalam Upaya Penanggulangan Gizi Buruk.BAB IIKERANGKA TEORI1. MASALAH GIZI MAKROMasalah gzi makro terjadi pada setiap siklus kehidupan manuasia dimulai dari janin dalam kandungan, bayi anak balita.http://www.dinkespurworejo.go.id - Website Resmi Dinas Kesehatan Kab. PurworejoPowered by Mambo Generated: 20 December, 2010, 13:21remaja dan dewasa. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa kekurangan gizi pada siklus akan mempengaruhi kejadian kekurangan gizi pada siklus berikutnya.Bayi Baru Lahir BBLR ( 7-14% ), WUS dan Balita, Ibu Hamil, KEK ( 21.5 % ) Gizi Kurang ( 24.6 % ), Anak Usia Sekolah Gangguan Pertumbuhan ( 36.3 % ).

Page 9: Ajarkan Modisco Untuk Gizi Buruk

2. PENYEBAB MASALAH GIZISecara langsung keadaan gizi dipengaruhi oleh ketidakcukupan asupan makanan dan penyakit infeksi. Secara tidak langsung dipengaruhi oleh ketersediaan pangan tingkat rumah tangga, ketersediaan pelayanan kesehatan, pola asuh yang tidak memadai. Lebih lanjut masalah gizi disebabkan oleh kemiskinan, pendidikan rendah, kesempatan kerja. Oleh karena itu keadaan gizi masyarakat merupakan manifestasi keadaan kesejahteraan rakyat.

Zat Gizi Penyakit LangsungKetersediaan Pangan Tingkat Perilaku / Yankes dan Penyebab Rumah Tangga Asuhan Ibu Kesling Tdk Langs AnakKEMISKINAN, PENDIDIKAN RENDAH PenyebabKETERSEDIAAN PANGAN, KESEMPATAN KERJA UtamaKRISIS EKONOMI DAN POLITIK Akar Utama SUMBER DAYA ALAMDari berbagai penelitian tentang penyebab masalah gizi menyebutkan bahwa :1. Pola Pemberian ASI dan MP-ASIPola pemberian ASI dan MP-ASI merupakan salah satu penyebab utama gangguan pertumbuhan pada balita ;· Bayi yang mendapat ASI Eksklusif masih rendah ( Purworejo = 48,89 % )http://www.dinkespurworejo.go.id - Website Resmi Dinas Kesehatan Kab. PurworejoPowered by Mambo Generated: 20 December, 2010, 13:21· Tidak semua ibu memberikan ASI segera setelah bayi lahir. Hanya sepertiga ibu memberikan ASI pada hari pertama setelah melahirkan.· Bayi sudah diperkenalkan dengan makanan lain selain ASI pada minggu pertama setelah kelahiran.2. Interaksi ibu dan anakInteraksi antara ibu dengan anak berhubungan positif dengan keadaan gizi anak. Anak yang mendapatkan perhatian lebih baik secara fisik maupun emosional misalnya selalu mendapatkan senyuman, mendapat respon ketika berceloteh dan mendapatkan makanan yang seimbang, maka keadaan gizinya lebih baik dibandingkan dengan teman sebayanya yang kurang mendapat perhatian orang tua.3. Pemanfaatan Fasilitas Pelayanan KesehatanPemantauan pertumbuhan yang diikuti dengan tindak lanjut berupa konseling terutama oleh petugas kesehatanberpengaruh pada status pertumbuhan anak seperti ;· Pemantauan berat badan balita di Posyandu· Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi bulan Februari dan Agustus.· Kunjungan Neonatal· Imunisasi pada bayi4. Kesehatan LingkunganMasalah gizi timbul tidak hanya karena dipengaruhi oleh ketidakseimbangan asupan makanan, tetapi juga dipengaruhi oleh penyakit infeksi. Kesehatan

Page 10: Ajarkan Modisco Untuk Gizi Buruk

lingkungan yang baik seperti penyediaan air bersih dan perilaku hidup bersih dan sehat ( PHBS ) akan mengurangi penyakit infeksi.5. Ketersediaan Pangan di Tingkat Rumah TanggaStatus gizi dipengaruhi oleh ketersediaan pangan di tingkat keluarga dan jika tidak cukup dapat dipastikan konsumsi setiap anggota keluarga tidak terpenuhi,

3. PENGERTIAN DAN TANDA -TANDA GIZI BURUKA. Gizi BurukBalita Gizi Buruk adalah anak yang berusia 0-5 tahun yang BB/Unya – 3 SD dan mempunyai tanda-tanda klinis ( marasmus, kwashiorkor, dan marasmik-kwashiorkor )B. Tanda-tanda klinis Gizi BurukTanda-tanda Kwashiorkor :1. Edema umumnya di seluruh tubuh terutama pada kaki ( dorsum pedis )2. Wajah membulat dan sembab3. Otot-otot mengecil, lebih nyata apabila diperiksa pada posisi berdiri dan duduk, anak berbaring terus menerus.4. Perubahan status mental : cengeng, rewel kadang apatis.5. Anak sering menolak segala jenis makanan ( anoreksia ).6. Pembesaran hati7. Sering disertai infeksi, anemia dan diare / mencret.8. Rambut berwarna kusam dan mudah dicabut.9. Gangguan kulit berupa bercak merah yang meluas dan berubah menjadi hitam terkelupas ( crazy pavement dermatosis ).10. Pandangan mata anak nampak sayu.Tanda-tanda Marasmus :1. Anak tampak sangat kurus, tinggal tulang terbungkus kulit.2. Wajah seperti orangtua3. Cengeng, rewel4. Perut cekung.5. Kulit keriput, jaringan lemak subkutis sangat sedikit sampai tidak ada.6. Sering disertai diare kronik atau konstipasi / susah buang air, serta penyakit kronik.7. Tekanan darah, detak jantung dan pernafasan berkurang.Tanda-tanda Marasmus-Kwashiorkor :Tanda-tanda marasmus – kwashiorkor merupakan gabungan tanda-tanda dari marasmus dan kwashiorkor.

BAB IIIPELAKSANAAN BEST PRACTICEPenanggulangan Balita Gizi Buruk yang telah dilakukan yaitu :1. Penjaringan kasus balita gizi buruk2. Pelayanan balita gizi buruk di puskesmas3. Pelacakan balita gizi buruk dengan cara investigasi4. Pelayanan balita gizi buruk di rumah tangga

Page 11: Ajarkan Modisco Untuk Gizi Buruk

5. Koordinasi Lintas Sektor dalam upaya penanggulangan balita gizi burukhttp://www.dinkespurworejo.go.id - Website Resmi Dinas Kesehatan Kab. PurworejoPowered by Mambo Generated: 20 December, 2010, 13:21

1. PENJARINGAN KASUS BALITA GIZI BURUKTujuan : Untuk mengetahui kejadian dan jumlah balita gizi burukRuang Lingkup : Wilayah kerja puskesmasUraian umum : Pelacakan adalah menemukan kasus balita gizi buruk melalui pengukuran BB dan melihat tanda-tanda klinisLangkah-langkah kegiatan :1) Mendatangi Posyandu atau rumah balita yang diduga menderita gizi buruk2) Menyiapkan atau menggantungkan dacin pada tempat yang aman3) Menanyakan tanggal / kelahiran anak4) Menimbang balita5) Mencatat hasil penimbangan6) Menilai status gizi balita dengan indeks BB/U standart WHO-NCHS7) Mencatat nama balita menderita gizi buruk8) Membuat laporan KLB ke DKKDokumen terkait :1) Buku Pedoman Tatalaksana Gizi Buruk di Rumah Tangga dan Puskesmas2) Laporan bulanan kasus balita gizi buruk3) Formulir penjaringan balita gizi buruk4) LeafletRujukan : Buku Pedoman Tatalaksana Gizi Buruk di RT dan Puskesmas2. PELAYANAN BALITA GIZI BURUK PUSKESMASTujuan : Memberikan pelayanan balita gizi buruk di puskesmas dengan baikRuang lingkup : PuskesmasUraian umum : Balita gizi buruk adalah anak yang berumur 0-5 tahun yang BB/Unya – 3 SD standart WHO-NCHSdan mempunyai tanda-tanda klinis ( marasmus, kwashiorkor dan marasmus-kwashiorkor )Langkah-langkah kegiatan :1) Identifikasi balita gizi buruk2) Pengukuran antropometri dan pemeriksaan klinis3) Mengatasi hipoglikemi4) Mengatasi dehidrasi5) Koreksi gangguan keseimbangan elektrolit6) Mengobati infeksi7) Pemberian makan8) Pengamatan tumbuh kejar kembang9) Tindak lanjut setelah sembuhDokumen terkait :1) Laporan bulanan kasus balita gizi buruk2) Leatlet gizi buruk3) Diit balita gizi buruk4) DPBM ( Daftar Penukar Bahan Makanan )

Page 12: Ajarkan Modisco Untuk Gizi Buruk

Rujukan :1) Buku Tatalaksana Gizi Buruk Anak di Rumah Tangga dan Puskesmas2) Penuntun Diit Anak3. PELACAKAN BALITA GIZI BURUK DENGAN CARA INVESTIGASITujuan : Untuk mengetahui faktor –faktor yang berkaitan dengan kejadian balita gizi buruk melalui wawancara dan pengamatan.Ruang Lingkup : Wilayah kerja PuskesmasUraian Umum : Investigasi adalah mencari faktor-faktor yang berkaitan dengan kejadian gizi buruk melalui wawancara dan pengamatan.Langkah-langkah kegiatan :1) Mendatangi rumah balita gizi buruk2) Memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan kunjungan3) Melakukan wawancara dan pengamatan sesuai kuesioner4) Melakukan pengukuran ulang ( bila diperlukan )5) Mengamati tanda klinis dengan fokus marasmus / kwashiorkor.6) Menjelaskan kondisi kesehatan dan akibat yang mungkin terjadi7) Memberikan motivasi pada keluarga ( orangtua ) agar balita mau dirujuk ( ke Puskesmas )8) Melakukan dokumentasiDokumen terkait :1) Buku Pedoman Tatalaksana Gizi Buruk di Rumah Tangga dan Puskesmas2) Laporan bulanan kasus balita gizi buruk3) Leaflet gizi buruk4) Formulir pelacakan kasus balita gizi burukRujukan : Buku Pedoman Tatalaksana Gizi Buruk di RT dan Puskesmashttp://www.dinkespurworejo.go.id - Website Resmi Dinas Kesehatan Kab. PurworejoPowered by Mambo Generated: 20 December, 2010, 13:21

4. PELAYANAN BALITA GIZI BURUK di RUMAH TANGGATujuan : Untuk meningkatkan status gizi balita gizi burukRuang Lingkup : rumah tanggaUraian Umum :1) Pelayanan gizi adalah pelayanan yang difokuskan pada PMT Pemulihan2) Gizi Buruk adalah keadaan gizi berdasarkan hasil penimbangan BB pada KMS berada di Bawah Garis Merah ( BGM ) atau BB/ U –3 SD standart WHO-NCHSLangkah-langkah kegiatan :1) Menghitung kebutuhan zat gizi berdasarkan BB2) Menentukan jenis PMT-Pemulihan berdasar BB3) Mendemonstrasikan cara menyiapkan PMT-P pada ibu4) Menjelaskan cara pemberian ( frekuensi dan lama pemberian ) PMT-P5) Menganjurkan untuk tetap memberi ASI sampai umur 2 tahun6) Menganjurkan pemberian MP-ASI sesuai usia balita7) Menganjurkan makanan seimbang sesuai umur dan kondisi kesehatan8) Menganjurkan anak ditimbang secara teratur setiap bulan9) Memberikan PMT-Pemulihan

Page 13: Ajarkan Modisco Untuk Gizi Buruk

Dokumen terkait : Lembar balik / leaflet, KMS, Daftar MenuRujukan :1) Buku Pedoman Tatalaksana Gizi Buruk di Rumah Tangga2) Penuntun Diit Anak5. KOORDINASI LINTAS SEKTORAL DALAM UPAYA PENANGGULANGAN BALITA GIZI BURUKTujuan : Melaksanakan kerjasama lintas sektor dalam penanggulangan balita gizi burukRuang Lingkup : Koordinasi Lintas Sektor tingkat Kabupaten dan KecamatanUraian Umum :1) Dukungan sektor terkait dalam penanggulangan balita gizi buruk.2) Lintas Sektor terdiri dari Pertanian BKKBN, Depag, PKK, CamatLangkah-langkah kegiatan :1) Menyiapkan bahan rapat koordinasi2) Membuat surat undangan3) Mengedarkan surat undangan4) Menyiapkan sarana dan prasarana5) Menyampaikan masalah gizi buruk6) Membuat kesepakatan tindak lanjut / rencana kerja penanggulangan7) Membuat notulen8) Melaporkan hasil rapat9) Umpan balikDokumen terkait : Laporan kasus balita gizi burukRujukan : SK TIM SKPG ( Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi )

6. BAGAN ALIR PENANGGULANGAN BALITA GIZI BURUKBagan alir penanggulangan balita gizi buruk secara keseluruhan dapat dilihat di bawah ini :Temuan Balita Gizi Buruk Oleh Masyarakat, Penjaringan, Laporan Bidan Desa, Pelacakan Kasus dg Investigasi, Laporan Kerjasama Puskesmas Lintas Sektor, Laporan Koordinasi Kabupaten.http://www.dinkespurworejo.go.id - Website Resmi Dinas Kesehatan Kab. PurworejoPowered by Mambo Generated: 20 December, 2010, 13:21Tindak lanjutRumah Tangga Puskesmas Rumah SakitPemberian Perawatan PerawatanMakanan Gizi Buruk Gizi BurukTambahan Tnp Komplikasi tnp Komplikasi /( PMT ) dg Komplikasi Berat

BAB IVHASIL BEST PRACTISEPENANGGULANGAN BALITA GIZI BURUKDengan dibuatnya prosedur penanggulangan balita gizi buruk dari tingkat Rumah Tangga, tingkat Kecamatan ( Puskesmas ) sampai tingkat Kabupaten didapatkan hasil sebagai berikut :

Page 14: Ajarkan Modisco Untuk Gizi Buruk

1. Penjaringan kasus balita gizi burukDiketahui jumlah kasus balita gizi buruk dan gizi kurang masing-masing desa di 25 wilayah kerja puskesmas se- Kabupaten Purworejo. Pada tahun 2004 jumlah bayi dan balita gizi buruk sebanyak 309 anak sedangkan jumlah bayi dan balita gizi kurang sebanyak 1526 anak.

2. Pelayanan balita gizi buruk di puskesmasSemua kasus gizi buruk yang dirujuk mendapatkan pelayanan di puskesmas ( baik puskesmas dengan rawat inap ataupun tanpa rawat inap maupun rujukan perawatan di Rumah Sakit Umum). Pada tahun 2004 ada tiga balita gizi buruk tanpa komplikasi di rawat di Rumah Sakit Umum Purworejo dan mendapatkan bantuan terapi gizi pasca perawatan serta satu balita mendapatkan bantuan untuk pemberdayaan keluarga.

3. Pelacakan balita gizi buruk dengan cara investigasiDiketahui identitas responden ( data penderita ), keluarga, status kesehatan, kebiasaan makan dan lingkungan tempat tinggal ( rumah ). Semua balita gizi buruk telah dilacak baik oleh Bidan Desa, Petugas Gizi Puskesmas maupun PetugasGizi Kabupaten4. Pelayanan balita gizi buruk di rumah tanggaSemua balita gizi buruk di rumah tangga mendapatkan pelayanan gizi ( Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan PMT-P ) . Dari 309 bayi dan balita gizi buruk sebanyak 150 anak mendapatkan PMT-P susu dan sisanya mendapatkan MP-ASI bubur dan MP-ASI biskuit.5. Koordinasi Lintas SektorDiperoleh dukungan / kesepakatan dengan sektor terkait dalam penanggulangan balita gizi buruk. Pada tahun 2004 bekerjasama dengan Dinas Pertanian dalam penanggulangan balita gizi buruk dengan memberikan bantuan pangankepada keluarga miskin di kecamatan Bruno.

BAB VPENUTUPMasalah gizi adalah masalah kesehatan masyarakat yang penanggulangannya tidak dapat dilaksanakan dengan pendekatan medis dan pelayanan kesehatan saja, sehingga memerlukan dukungan lintas sektor.Dinas Kesehatan sebagai fasilitator dan Puskesmas sebagai ujung tombak ( lini terdepan ) dalam pelayanan kesehatan akan semakin diminati masyarakat apabila mampu memberikan pelayanan yang terbaik. Penanggulangan balita giziburuk di puskesmas sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan nantinya diharapkan dapat menurunkan prevalensi balita gizi buruk dan mencegah

Page 15: Ajarkan Modisco Untuk Gizi Buruk

munculnya gizi buruk baru. Dan pada akhirnya akan menentukan kualitas sumber daya manusia.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejodr. M SururiNIP. 140 095 097DAFTAR PUSTAKA2000, Departemen Kesehatan RI,Direktorat Kesehatan Masyarakat, Direktorat Gizi Masyarakat, JakartaBuku Panduan, Pengelolaan Program Perbaikan Gizi Kabupaten / Kota2002, Departemen Kesehatan RI,Direktorat Kesehatan Masyarakat, Direktorat Gizi Masyarakat, JakartaProgram Gizi Makro1999, Departemen Kesehatan RI,Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat,Direktorat Bina Gizi Masyarakat, JakartaPedoman Tatalaksana Kurang Energi Protein pada Anak di Puskesmas dan Rumah Tangga2000, Departemen Kesehatan RIPedoman Tatalaksana Kurang Energi Protein pada Anak di Puskesmas dan Rumah Tangga, Edisi Revisi.……., Dinas Kesehatan Propinsi Jawa TengahLaporan Hasil Rencana Stategis Program Gizi Propinsi Jawa Tengah Tahun 2004-2010http://www.dinkespurworejo.go.id - Website Resmi Dinas Kesehatan Kab. PurworejoPowered by Mambo Generated: 20 December, 2010, 13:21Modul Prosedur Pelayanan Gizi di Puskesmashttp://www.dinkespurworejo.go.id - Website Resmi Dinas Kesehatan Kab. PurworejoPowered by Mambo Generated: 20 December, 2010, 13:21