air rebusan kecambah kacang hijau untuk pertumbuhan miselium

10
Pengaruh Penambahan Air Rebusan Kecambah Kacang Hijau Pada Media PDA (Potato Dectrose Agar) Terhadap Pertumbuhan Miselium Biakan Murni Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus var. florida) Miftakhul Jannah, Utami Sri Hastuti, dan Agung Witjoro Jurusan Biologi Universitas Negeri Malang E-mail: [email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menguji pengaruh penambahan air rebusan kecambah kacang hijau dalam beberapa macam konsentrasi pada media PDA terhadap kecepatan pertumbuhan miselium biakan murni jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus var. florida), (2) menentukan konsentrasi air rebusan kecambah kacang hijau yang terbaik terhadap kecepatan pertumbuhan miselium biakan murni jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus var. florida). Parameter yang diamati adalah kecepatan pertumbuhan miselium jamur tiram putih yang didapat dari pengukuran diameter koloni jamur tiram putih. Data dianalisis menggunakan ANAVA Tunggal dan dilanjutkan uji BNT 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada pengaruh pemberian air rebusan kecambah kacang hijau dalam berbagai macam konsentrasi pada media PDA terhadap pertumbuhan jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus var. florida), (2) Konsentrasi air rebusan kecambah kacang hijau yang terbaik dalam mempercepat pertumbuhan miselium jamur tiram

Upload: aristriii

Post on 08-Dec-2015

21 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

Air Rebusan Kecambah Kacang Hijau Untuk Pertumbuhan Miselium

TRANSCRIPT

Page 1: Air Rebusan Kecambah Kacang Hijau Untuk Pertumbuhan Miselium

Pengaruh Penambahan Air Rebusan Kecambah Kacang Hijau Pada Media

PDA (Potato Dectrose Agar) Terhadap Pertumbuhan Miselium Biakan Murni

Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus var. florida)

Miftakhul Jannah, Utami Sri Hastuti, dan Agung Witjoro

Jurusan Biologi Universitas Negeri Malang

E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menguji pengaruh penambahan air rebusan kecambah kacang hijau dalam beberapa macam konsentrasi pada media PDA terhadap kecepatan pertumbuhan miselium biakan murni jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus var. florida), (2) menentukan konsentrasi air rebusan kecambah kacang hijau yang terbaik terhadap kecepatan pertumbuhan miselium biakan murni jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus var. florida). Parameter yang diamati adalah kecepatan pertumbuhan miselium jamur tiram putih yang didapat dari pengukuran diameter koloni jamur tiram putih. Data dianalisis menggunakan ANAVA Tunggal dan dilanjutkan uji BNT 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada pengaruh pemberian air rebusan kecambah kacang hijau dalam berbagai macam konsentrasi pada media PDA terhadap pertumbuhan jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus var. florida), (2) Konsentrasi air rebusan kecambah kacang hijau yang terbaik dalam mempercepat pertumbuhan miselium jamur tiram putih (Pleuotus ostreatus var. florida) yaitu konsentrasi 40%.

Kata Kunci: Air rebusan kecambah kacang hijau, kecepatan pertumbuhan miselium, jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus var. florida).

Budidaya jamur merupakan usaha menanam jamur pada media buatan yang sesuai dengan tempat hidup aslinya. Salah satu jenis jamur yang banyak di budidayakan misalnya jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus var. florida). Faktor penentu utama untuk mendapatkan hasil panenan jamur tiram yang baik dengan pemilihan serta pembuatan biakan murni yang benar. Salah satu tahapan yang penting dalam proses pembuatan biakan murni yaitu pembuatan media biakan (Soenanto, 1999). Dalam media biakan, nutrisi yang dibutuhkan jamur telah tersedia walaupun tidak sebanyak yang dibutuhkan, sehingga perlu penambahan nutrisi dari luar sebagai campuran media tanam (Isnawati, 2012). Air rebusan kecambah kacang hijau dianggap sebagai limbah yang tidak ada manfaatnya bagi masyarakat, padahal air

Page 2: Air Rebusan Kecambah Kacang Hijau Untuk Pertumbuhan Miselium

rebusan kecambah kacang hijau dapat dimanfaatkan sebagai nutrisi tambahan sebagai campuran media bagi pertumbuhan jamur tiram putih (Mutiara, 2007).

Berdasarkan hasil penelitian oleh Yanuati (2007) dinyatakan bahwa pertumbuhan miselium jamur mulai dari waktu inkubasi sampai miselium tumbuh memenuhi media tanam memerlukan waktu 20 hari setelah inokulasi badan buah jamur tiram putih pada media PDA dan diinkubasikan pada suhu kamar, yaitu 25oC-27oC. Penambahan air rebusan kecamabah kacang hijau dalam media PDA sebagai nutrisi tambahan diharapkan dapat mempercepat waktu tumbuh jamur tiram putih. Melalui penelitian ini dilakukan analisis tentang pengaruh penambahan air rebusan kecambah kacang hijau pada media PDA terhadap pertumbuhan miselium biakan murni jamur tiram putih, khususnya pada aspek kecepatan pertumbuhan miselium jamur tiram secara optimal sehingga memenuhi media biakan jamur tiram putih.

METODE

Penelitian ini termasuk penelitian eksperimental laboratoris untuk menguji pengaruh penambahan air rebusan kecambah kacang hijau dalam media pada beberapa macam konsentrasi terhadap kecepatan pertumbuhan miselium jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus var. florida). Parameter yang diamati adalah kecepatan pertumbuhan miselium yang didapatkan dari pengukuran diameter koloni jamur tiram. Pengamatan diameter koloni jamur tiram putih dilakukan mulai hari ke 4 setelah inokulasi (HSI) selanjutnya dilakukan pengukuran dengan interval 3 hari. Pengukuran diameter koloni jamur tiram putih dihentikan sampai miselium memenuhi permukaan media tanam yaitu pada umur 14 hari setelah inokulasi. Kecepatan pertumbuhan miselium (V) jamur tiram putih dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut (Barnett and Lilly,1951):

Data kecepatan pertumbuhan miselium jamur tiram putih yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan Analisis Variansi Tunggal dan dilanjutkan dengan uji BNT 5%.

HASIL

Hasil penelitian setelah dilakukan pengukuran diameter koloni jamur tiram putih selama 14 hari setelah inokulasi didapatkan kecepatan pertumbuhan miselium jamur tiram putih var. florida meningkat seiring dengan peningkatan konsentrasi air rebusan kecambah kacang hijau yang ditambahkan dalam media PDA. Pengaruh penambahan air rebusan kecambah kacang hijau dalam beberapa macam konsentrasi pada media PDA terhadap kecepatan pertumbuhan miselium jamur tiram putih (Gambar 1).

(diameter koloni akhir – diameter koloni awal)

rentangan jumlah hariV =

Page 3: Air Rebusan Kecambah Kacang Hijau Untuk Pertumbuhan Miselium

Gambar 1. Diagram Pengaruh Penambahan Air Rebusan Kecambah Kacang Hijau dalam Beberapa Macam Konsentrasi Pada Media PDA terhadap Kecepatan pertumbuhan Miselium Jamur Tiram Putih var. florida.

Berdasarkan Gambar 1 dapat diketahui bahwa pada perlakuan air rebusan kecambah kacang hijau pada konsentrasi 0% yaitu media PDA sebagai media standart yang digunakan untuk pembuatan biakan murni jamur tiram putih menunjukkan ada pertumbuhan miselium. Sedangkan perlakuan pemberian air rebusan kecambah kacang hijau yang ditambahkan pada media PDA dengan konsentrasi 10% sampai 40% memberikan pengaruh terhadap kecepatan pertumbuhan miselium jamur tiram putih var. florida yang semakin meningkat sampai pada konsentrasi 40%.

Berdasarkan notasi hasil uji BNT 5%, air rebusan kecambah kacang hijau konsentrasi 40% berbeda nyata dengan nilai hasil uji BNT 5% pada konsentrasi-konsentrasi air rebusan kecambah kacang hijau yang lain. Hal tersebut menunjukkan bahwa air rebusan dengan konsentrasi 40% merupakan konsentrasi air rebusan yang terbaik dalam mempercepat pertumbuhan miselium jamur tiram putih var. florida.

Secara umum kecepatan pertumbuhan miselium jamur tiram putih var. florida meningkat secara signifikan seiring dengan peningkatan konsentrasi air rebusan kecambah kacang hijau. Apabila dibandingkan dengan perlakuan media PDA tanpa penambahan air rebusan kecambah kacang hijau, nampak bahwa kecepatan pertumbuhan miselium jamur tiram putih yang ditumbuhkan pada media PDA paling kecil. Hal ini membuktikan bahwa penambahan air rebusan kecambah kacang hijau berpengaruh sangat nyata terhadap peningkatan pertumbuhan miselium jamur tiram putih berdasarkan ukuran diameter koloni jamur tiram putih.

Pada penelitian ini faktor abiotik yang diukur yaitu pengukuran suhu dan kelembaban udara di dalam ruang inkubasi biakan murni jamur tiram putih. Dari hasil pengukuran suhu udara dan kelembaban udara yang dilakukan sudah dalam rentangan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan miselium jamur tiram putih yaitu suhu udara antara 25oC-27oC dan kelembaban udara 60%-70%, sehingga dapat mengoptimalkan pertumbuhan miselium jamur tiram putih.

0% 10% 20% 30% 40%

Page 4: Air Rebusan Kecambah Kacang Hijau Untuk Pertumbuhan Miselium

PEMBAHASAN

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa penambahan air rebusan kecambah kacang hijau pada media PDA dalam beberapa macam konsentrasi dapat mempercepat pertumbuhan miselium jamur tiram putih varietas florida. Hal ini dapat dilihat berdasarkan ukuran diameter koloni jamur tiram putih yang semakin besar dari konsentrasi 10% hingga konsentarsi 40% yang ditunjukkan pada Gambar 2.

Gambar 2. Diameter Koloni Jamur Tiram Putih var. Florida Pada Media PDA Yang Ditambah Air Rebusan Kecambah Kacang Hijau Pada Beberapa Macam Konsentrasi. Keterangan: dari kiri ke kanan = pertumbuhan jamur tiram pada media PDA, pada media PDA yang ditambah air rebusan kecambah kacang hijau konsentrasi 10%, konsentrasi 20%, konsentrasi 30%, konsentrasi 40%.

Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan jamur tiram putih yaitu faktor lingkungan seperti suhu udara dan kelembaban udara. Masa pertumbuhan miselium membutuhkan antara suhu udara 250C – 300C dengan kelembaban udara 60%-70% dengan keadaan ruangan yang gelap akan mengoptimalkan pertum-buhan miselium (Djarijah, 2001). Pada penelitian yang dilakukan, ruangan yang digunakan untuk inkubasi biakan jamur tiram putih mempunyai kelembaban 70% dan suhu udara 250C. Pengukuran suhu udara dan kelembaban udara yang dilakukan sudah dalam rentangan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan miselium jamur tiram putih. Selian itu tempat inkubasi dikondisikan dalam keadaan gelap, sehingga dapat membantu mengoptimalkan pertumbuhan miselium jamur tiram putih.

Selain faktor lingkungann kebutuhan nutrisi juga mempengaruhi pertumbuhan jamur tiram. Menurut Djarijah (2001) ketersediaan nutrisi merupakan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan jamur tiram. Isnawati (2012) menambahkan bahwa dalam substrat, nutrisi yang dibutuhkan jamur telah tersedia walaupun tidak sebanyak yang dibutuhkan, sehingga perlu penambahan nutrisi dari luar sebagai campuran media tanam untuk memacu pertumbuhan jamur. Pertumbuhan jamur tiram putih dapat berlangsung optimal jika media tanam banyak mengandung unsur hara esensial yang dibutuhkan oleh jamur.

PDA 10% 20% 30% 40%

Page 5: Air Rebusan Kecambah Kacang Hijau Untuk Pertumbuhan Miselium

Air rebusan kecambah kacang hijau mengandung unsur hara yang dibutuhkan bagi pertumbuhan miselium jamur. Maulana (2010) menambahkan bahwa air rebusan kecambah kacang hijau juga mengandung protein, karbohidrat, sulfur, kalsium, Phosphor, kalium, vitamin, asam amino. Chang dan Quimio (1982) menyatakan bahwa Nitrogen dan Karbon penting bagi pertumbuhan struktur dan kebutuhan energi bagi sel jamur. Ditambahkan oleh Soeprapto (1992) bahwa asam amino esensial yang terkandung dalam protein kacang hijau salah satu diantaranya ialah triptofan dengan konsentrasi 1,35%. Triptofan merupakan bahan baku sintesis IAA yang berfungsi sebagai hormon yang dapat mempercepat pertumbuhan jamur tiram.

Jamur tiram putih merupakan organisme yang mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan dari substratnya. Nutrient-nutrien tersebut baru dapat dimanfaatkan setelah jamur mengekskresikan enzim ekstraseluler yang dapat mengurai senyawa-senyawa kompleks dari substrat menjadi senyawa-senyawa sederhana sebelum diabsorbsi oleh jamur. Molekul yang lebih sederhana seperti gula sederhana dan asam amino pada hifa akan dapat langsung diserap. Hal ini juga terbukti dalam penelitian ini, yaitu air rebusan kecambah kacang hijau yang ditambahkan ke dalam media PDA dapat mempercepat pertumbuhan miselium jamur tiram putih.

Basidiospora yang terdapat pada eksplan akan mengabsorbsi air yang terdapat pada media sehingga basidiospora akan membengkak. Proses metabolisme aktif menyebabkan basidiospora terus membengkak yang nantinya akan muncul hifa muda dari germ pore. Hifa akan terus tumbuh dan membentuk miselium yang tumbuh pada media yang kaya nutrisi, kemudian miselium tersebut akan membentuk koloni. Deacon (1997) menyatakan bahwa jamur yang berada pada media yang kaya nutrisi akan memiliki percabangan koloni yang rapat dan tepi koloni yang memanjang dengan kecepatan yang sama besar, sehingga koloni membentuk lingkaran. Hasil pengamatan dalam penelitian ini juga membuktikan bahwa diameter koloni jamur tiram meningkat seiring dengan meningkatnya konsentrasi air rebusan kecambah kacang hijau yang digunakan koloni yang terbentuk juga serupa lingkaran.

Hasil penelitian ini telah berhasil membuktikan bahwa air rebusan kecambah kacang hijau dapat dimanfaatkan sebagai nutrisi tambahan untuk pertumbuhan jamur tiram. Terbukti pula bahwa pertumbuhan jamur tiram pada media yang ditambahkan air rebusan kecambah kacang hijau lebih cepat yaitu selama 14 hari dibandingkan dengan pertumbuhan pada media PDA. Hal ini membuktikan bahwa limbah air rebusan kecambah kacang hijau dapat berguna untuk budidaya jamur tiram putih.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan pembahasan yang telah dikemukakan, dapat ditarik kesim-pulan sebagai berikut: (1) Terdapat pengaruh penambahan air rebusan kecambah kacang hijau dalam berbagai macam konsentrasi pada media PDA terhadap pertumbuhan jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus var. florida). Makin tinggi konsentrasi air

Page 6: Air Rebusan Kecambah Kacang Hijau Untuk Pertumbuhan Miselium

rebusan kecambah kacang hijau, semakin meningkat pula kecepatan pertumbuhan miselium jamur tiram putih var. florida berdasarkan ukuran diameter miselium jamur tiram, (2) Konsentrasi air rebusan kecambah kacang hijau yang terbaik dalam mempercepat pertumbuhan miselium jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus var. florida) yaitu konsentrasi 40%.

Berdasarkan penelitian ini perlu dilakukan penelitian sejenis mengenai pembuatan biakan murni jamur tiram lainnya seperti jamur tiram merah, jamur tiram kuning, dan jenis jamur lain sebagainya dengan menggunakan air rebusan kecambah kacang-kacangan yang lain sebagai nutrisi tambahan yang dicampurkan pada media PDA untuk menghasilkan biakan murni yang berkualitas.

DAFTAR RUJUKAN

Barnett, H dan Lilly V.. 1951. Physiology Of the Fungi. New York: McGraw-Hill.

Chang, S. T. dan Quimio. 1982. Tropical Mushrooms Biological Nature and Cultivation Methods. Hongkong: Tha Chinese University Press.

Deacon, J. W.. 1997. Modern Mycology. Third edition. Blackwell Science, Oxford.

Djarijah, N. M. dan Abbas S.. 2001. Budidaya Jamur Tiram Putih.

Isnawati, Suharnowo, dan Lukas S. B.. 2012. Pertumbuhan Miselium dan Produksi Tubuh Buah Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus) dengan Memanfaatkan Kulit Ari Biji Kedelai sebagai Campuran pada Media Tanam. LenteraBio, 1 (3):125-130.

Maulana, A. I.. 2010. Pengaruh Ekstrak Tauge (Phaseoulus radiates) Terhadap Kerusakan Sel Ginjal Mencit (Mus musculus) Yang Diinduksi Parasetamol. Skripsi. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Mutiara, N.. 2007. Pengaruh Ekstrak Kecambah Kacang Hijau Sebagai Sumber Nitrogen Pada Pemanfaatan Limbah Tahu Terhadap Karakteristik Nata De Soya Mentah Dan Limbahnya. Teknologi Dan Kejuruan, 30 (2): 185-195.

Soenanto, H.. 1999. Jamur Tiram Budidaya dan Peluang Usaha. Solo: Aneka Ilmu.

Soeprapto, H. S.. 1992. Bertanam Kacang Hijau. Jakarta: Penebar Swadaya.

Yanuati, I.. 2001. Kajian Perbedaan Komposisi Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Jamur Tiram Putih (Pleurotus florida). Skripsi. Malang: Universitas Brawijaya.

.