air minum yang aman, sehat dan fungsional
TRANSCRIPT
Presentasi pada
Seminar Kesehatan Gemar Sehati
(Gerakan Minum Air Sehat Indonesia)
3 April 2016 di Hotel Rosali – Situbondo Jawa Timur
Dr. Ir. Sony Suwasono, MAppSc. Ketua Laboratorium Mikrobiologi Pangan
Fakultas Teknologi Pertanian – Universitas Jember Jl. Kalimantan 37 Jember 68121
Tel/Fax 0331323022 HP 08123567164 Email : [email protected]
Air RO memiliki kandungan mineral yang hampir nol sehingga sering disebut sebagai air murni. Argumentasi yang menyatakan air RO lebih sehat adalah tubuh memerlukan air murni. Kandungan mineral dalam air tidaK diperlukan karena tubuh telah mendapatkannya dari makanan. Mineral yang diperoleh dari makanan di klaim sebagai mineral organik yang lebih sehat dibanding mineral anorganik yang terdapat dalam air mineral.
Debat Tentang Air Minum
Sedangkan air isotonik adalah air minum yang tekanan osmotiknya telah disamakan dengan cairan tubuh. Untuk itu diperlukan berbagai mineral ke dalamnya. Dengan tingkat tekanan osmotik yang sama, mineral dalam air isotonik akan cepat terserap tubuh untuk menggantikan elektrolit yang hilang bersama keringat dan cairan tubuh lain.
Air mineral berasal dari air alami yang memenuhi syarat tertentu sebagai air minum. Tentu terdapat berbagai mineral yang terkandung di dalamnya. Namun kandungan mineral tersebut tidaklah melebihi persyaratan batas air minum sehat. Bagi orang normal, orang yang tidak memiliki masalah kesehatan khusus, air mineral tidak menimbulkan masalah kesehatan tertentu.
NO CHARACTERISTICS STANDARD
1 Colour (hazen) 5
2 Taste and odour Unobjectionable
3 Turbidity (N.T.U) 5
4 PH 6.5-8.5
5 Total dissolved solids (mg/litre) 500
6 Total hardness mg/l (as CaCO3) 300
7 Chlorides (as Cl) mg/l 250
8 Sulphates (as SO4) mg/l 200
9 Nitrates ( as NO3) mg/l 45
10 Fluorides (as F) mg/l 1
11 Calcium (as Ca) mg/l 75
12 Free residual chlorine (as Cl) mg/l 0.2
13 Iron (as Fe) mg/l 0.3
14 Manganese (As Mn) mg/l 0.1
15 Total coliforms (MPN/100ml) 0
• Pelarut optimum untuk mengedarkan berbagai substansi di dalam tubuh
• Membantu tubuh menyerap berbagai komponen yang penting
• Membantu transpor nutrisi dan oksigen ke dalam sel • Meningkatkan fungsi ginjal dan pembuangan urin • Meningkatkan stimulasi dan mengatur kekebalan tubuh yang
berlokasi di usus • Meningkatkan metabolisme • Mengoptimalkan fungsi aliran darah • Membuang racun dan garam dari dalam tubuh • Melindungi organ tubuh • Mengatur suhu tubuh
Manfaat Air
Bagi Tubuh
Paru-paru : 90%
Darah : 90%
Kulit : 80%
Otot : 75%
Otak : 70%
Tulang : 22%
Mitchell, H.H. et al. 1945. The chemical composition of the adult human body and its bearing on the biochemistr y of growth. The Journal of Biological Chemistr y. 158: 625-637.)
1
Keasaman
Acidity
pH
GENERAL DESCRIPTION The pH of a solution is the negative common logarithm of the hydrogen ion activity: pH = -log (H+) In dilute solutions, the hydrogen ion activity is approximately equal to the hydrogen ion concentration. The pH of water is a measure of the acid–base equilibrium and, in most natural waters, is controlled by the carbon dioxide–bicarbonate–carbonate equilibrium system. An increased carbon dioxide concentration will therefore lower pH, whereas a decrease will cause it to rise. Temperature will also affect the equilibria and the pH. In pure water, a decrease in pH of about 0.45 occurs as the temperature is raised by 25 °C. In water with a buffering capacity imparted by bicarbonate, carbonate, and hydroxyl ions, this temperature effect is modified (1). The pH of most raw water lies within the range 6.5–8.5 (1).
Sayuran
Buah
Asparagus
5,7-6,1
Apel
2,9-3,3
Brokoli
6,5
Pisang
4,5-4,7
Kubis
5,4-6,0
Anggur
3,4-4,5
Wortel
4,9-5,2
Lemon
1,8-2,0
Bunga kol
5,6
Melon
6,3-6,7
Selederi
5,7-6,0
Jeruk
3,6-4,3
Jagung
7,3
Plum
2,8-4,6
Ketimun
3,8
Semangka
5,2-5,6
Terong
4,5
Daun slada
6,0
Daging
Bawang merah
5,3-5,8
Daging sapi
5,1-6,2
Kentang
5,3-5,6
Daging babi
5,9-6,1
Bayam
5,5-6,0
Daging ayam
6,2-6,4
Tomat
4,2-4,3
Produk Ikan
Produk Susu
Ikan umum
6,6-6,8
Mentega
6,1-6,4
Kepiting
7,0
Susu
6,3-6,5
Cumi-cumi
4,8-6,3
Krim
6,5
Udang
6,8-7,0
Keju
5,9
Ikan tuna
5,2-6,1
PRODUK PRODUK PH PH
• Derajat kesadahan Jerman (D): 1D= 10 mg CaO/L
• Derajat kesadahan Perancis (F): 1F= 10 mg CaCO3/L
• Derajat Kesadahan Inggris (E) : 1E = 1 g/gallon = 14,3 mg CaCO3/L
PERANAN OKSIGEN DALAM TUBUH
1. Diperlukan dalam sistem pernafasan 2. Membantu fungsi sel-sel tubuh manusia 3. Mencegah pertumbuhan sel anaerob 4. Membantu sistem peredaran darah 5. Mempercantik kulit dan mencegah penuaan dini 6. Mengoptimalkan Daya Ingat 7. Mencegah kanker, asma dan penyakit lainya 8. Mengatasi Stress 9. Menjaga kekebalan tubuh 10. Membantu degenerasi sel secara biologi 11. Support energi tubuh 12. Sebagai terapi penyakit
PERANAN MINERAL DALAM TUBUH
• Ko-faktor bagi rekasi enzimatis dalam tubuh • Memelihara kesetimbangan pH cairan tubuh • Membantu transport komponen nutrisi antar sel • Memelihara kerja jaringan saraf • Membantu kontraksi dan relaksasi jaringan otot • Membantu pengaturan pertumbuhan jaringan • Membantu sistem fungsional dan struktural tubuh
• Ca – Kalsium • P – Fosfor • K – Kalium • Mg – Magnesium • S – Sulfur • Na – Natrium • Cl – Klorida
MINERAL MAJOR
• Fe – Ferro (besi) • Cr – Kromium • Se – Selenium • Si – Silikon • V – Vanadium • Cu – Tembaga • Mo – Molibdenum
• B – Boron • I – Iod • Mn – Mangan • Zn – Seng • Li – Litium • Co – Kobalt
MINERAL MINOR
TDS Total material terlarut dalam
air
Garam Inorganik (kation) Na+, Ca+, K+, Mg++
Garam Inorganik
(anion) CO3
-, NO3-,
HCO3-, Cl-,
SO4-
Material organik
Total coliforms = termasuk bakteri pada tanah, air, manusia, dan hewan, gram negatif, oksidase negatif, tidak berspora, aerobik or anaerob fakultatif, berbentuk batang.
Fecal coliforms = bakteri dari coliform yang berasal dari usus dan tinja hewan dan manusia .
Escherichia coli (E. coli) = bakteri fecal coliform yang utama, bakteri indikator utama polusi feses, bersifat patogen (penyebab penyakit)
Indikator Utama Sanitasi Air Minum
Citrobacter
Klebsiella Escherichia
Enterobacter
M. Kumar and A. Puri. 2012. A review of permissible limits of drinking water. Indian J Occup Environ Med. 16(1): 40–44.
American Public Health Association (APHA), World Health Organization (WHO),
Indian Standard Institution (ISI), Central Pollution Control Board (CPCB) and
Indian Council of Medical Research (ICMR)
Studi Tentang Air Minum
Electrolysis Electrolysis of water is the decomposition of water (H2O) into oxygen (O) and hydrogen gas (H2) due to an electric current being passed through the water. This electrolytic process is used in some industrial applications when hydrogen is needed. An electrical power source is connected to two electrodes, or two plates, (typically made from some inert metal such as platinum or stainless steel) which are placed in the water. Hydrogen will appear at the cathode (the negatively charged electrode, where electrons are pumped into the water), and oxygen will appear at the anode (the positively charged electrode). The generated amount of hydrogen is twice the amount of oxygen, and both are proportional to the total electrical charge that was sent through the water. During this process, H+ cations will accumulate at the anode and OH− anions will accumulate at the cathode. This can be verified by adding a pH indicator to the water: the water near the anode is acidic while the water near the cathode is basic.
Elektrolisis air adalah peristiwa penguraian
senyawa air (H2O) menjadi oksigen (O2) dan
hidrogen gas (H2) dengan menggunakan arus
listrik yang melalui air tersebut.
Pada katode, dua molekul air bereaksi
dengan menangkap dua elektron, tereduksi
menjadi gas H2 dan ion hidrokida (OH-).
Sementara itu pada anode, dua molekul air
lain terurai menjadi gas oksigen (O2),
melepaskan 4 ion H+ serta mengalirkan
elektron ke katode.
Ion H+ dan OH- mengalami netralisasi
sehingga terbentuk kembali beberapa
molekul air. Reaksi keseluruhan yang setara
dari elektrolisis air dapat dituliskan sebagai
berikut.
Gas hidrogen dan oksigen yang
dihasilkan dari reaksi ini membentuk
gelembung pada elektrode dan dapat
dikumpulkan.