air baku kualitas fisik & kimia

Upload: samson-supeno

Post on 05-Apr-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/31/2019 Air Baku Kualitas Fisik & Kimia

    1/17

    BAB 2

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Pengertian Air

    Air adalah zat cair yang tidak mempunyai rasa, warna, dan bau yang terdiri

    dari hidrogen dan oksigen dengan rumus kimia H2O. Air merupakan suatu larutan

    yang bersifat universal (Linsley, 1991).

    Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang

    banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya air harus

    dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan dengan baik oleh manusia serta makhluk

    hidup yang lain. Pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan harus dilakukan secara

    bijaksana, dengan memperhitungkan kepentingan generasi sekarang maupun generasi

    mendatang. Aspek penghematan dan pelestarian sumber daya air harus ditanamkan

    pada segenap pengguna air (Effendi, 2003).

    Suatu perairan merupakan ekosistem yang kompleks sekaligus merupakan

    habitat dari berbagai jenis makhluk hidup, baik yang berukuran besar seperti ikan dan

    berbagai jenis makhlik hidup yang berukuran kecil(mikroba) yang hanya dapat dilihat

    dengan bantuan mikroskop. Perairan alami mempunyai sifat yang dinamis dan aliran

    energi yang kontinyu selama sistem didalamnya mengalami gangguan atau hambatan

    antara lain dalam bentuk pencemaran (Nugroho, 2006).

    Agar air layak untuk dikonsumsi sebagai air minum maka air yang berasal dari

    berbagai jenis sumber air harus terlebih dahulu diolah. Secara umum pengolahan air

    dapat digolongkan menjadi 3 bagian, yaitu pengolahan untuk domestik misalnya air

    konsumsi rumah tangga, pengolahan untuk keperluan khusus industri, dan pengolahan

    air untuk layak dibuang ke lingkungan. Air untuk keperluan domestik harus di

    Universitas Sumatera Utara

  • 7/31/2019 Air Baku Kualitas Fisik & Kimia

    2/17

    disinfeksi terlebih dahulu untuk menghilangkan mikroorganisme patogen penyebab

    penyakit (Situmorang, 2007).

    Sumber air untuk keperluan domestik, misalnya air minum dapat berasal dari

    beberapa sumber yaitu dari aliran sungai yang masih relatif sedikit terkontaminasi,

    berasal dari mata air pegunungan, berasal dari danau dan berasal dari tanah atau

    sumber lain seperti air laut. Air tersebut harus terlebih dahulu diolah didalam wadah

    pengolahan air sebelum didistribusikan kepada penggguna. Variasi dari sumber air

    akan mengandung senyawa yang berbeda, maka harus dikelola terlebih dahulu untuk

    menjadikan air minum aman untuk dikonsumsi, yaitu air yang tidak mengandung

    bahan berbahaya untuk kesehatan berupa senyawa kimia atau mikroorganisme.

    Air yang akan digunakan untuk keperluan industri, misalnya untuk pendingin

    mesin-mesin industri, kesadahan air harus dihilangkan serendah mungkin agar tidak

    terjadi pengendapan di dalam mesin dan kehadiran bakteri dan mikroorganisme

    didalam air tidak menjadi masalah.

    Air limbah yang akan dikembalikan kedalam air sungai maka pengolahannya

    harus lebih ketat agar semua senyawa pencemar yang membahayakan lingkungan

    dapat dihilangkan sehingga tidak membahayakan lingkungan. Air buangan umumnya

    mengandung komponen pencemar seperti senyawa kimia pengoksidasi dan pereduksi,

    sedimen, kotoran, lumpur, minyak, bakteri patogen, virus, garam, nutrien, pestisida,

    senyawa organik, logam berat dan bahan-bahan lain yang mengapung, melayang dan

    tersuspensi didalam air. Agar air buangan ini dapat di kembalikan atau digunakan

    kembali maka perlu dilakukan usaha untuk memisahkan bahan pencemar ini dari

    dalam air (Situmorang, 2007).

    Universitas Sumatera Utara

  • 7/31/2019 Air Baku Kualitas Fisik & Kimia

    3/17

    2.2. Karakteristik Air

    Air memiliki karakteristik fisika, kimia dan biologis yang sangat

    mempengaruhi kualitas air tersebut. Oleh sebab itu, pengolahan air mengacu kepada

    beberapa parameter guna memperoleh air yang layak untuk keperluan domestik

    terutama pada industri minuman.

    2.2.1. Karakteristik Fisik Air

    Karakteristik fisika air ialah karakter pada air yang dapat terlihat langsung

    melalui fisik air tanpa harus melakukan pengamatan yang lebih jauh pada air tersebut.

    Karakteristik fisika pada air meliputi:

    A. Kekeruhan

    Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh adanya bahan-bahan anorganik dan

    organik yang terkandung dalam air seperti lumpur dan bahan yang

    dihasilkanoleh buangan industri.

    B. Temperatur

    Kenaikan temperatur air menyebabkan penurunan kadar oksigen terlarut.

    Kadar oksigen terlarut yang terlalu rendah akan menimbulkan bau yang tidak

    sedap akibat degradasi anaerobic ynag mungkin saja terjadi.

    C. Warna

    Warna air dapat ditimbulkan oleh kehadiran organisme, bahan-bahan

    tersuspensi yang berwarna dan oleh ekstrak senyawa-senyawa organik serta

    tumbuh-tumbuhan.

    Universitas Sumatera Utara

  • 7/31/2019 Air Baku Kualitas Fisik & Kimia

    4/17

  • 7/31/2019 Air Baku Kualitas Fisik & Kimia

    5/17

    C. BOD (biological oxygent demand)

    BOD adalah banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorgasnisme untuk

    menguraikan bahan-bahan organik (zat pencerna) yang terdapat di dalam air

    secara biologi.

    D. COD (chemical oxygent demand)

    COD adalah banyaknya oksigen yang di butuhkan untuk mengoksidasi bahan-

    bahan organik secara kimia.

    E. Kesadahan

    Kesadahan air yang tinggi akan mempengaruhi efektifitas pemakaian sabun,

    namun sebaliknya dapat memberikan rasa yang segar. Di dalam pemakaian

    untuk industri (air ketel, air pendingin, atau pemanas) adanya kesadahan dalam

    air tidaklah dikehendaki. Kesadahan yang tinggi bisa disebabkan oleh adanya

    kadar residu terlarut yang tinggi dalam air .

    F. Senyawa-senyawa kimia yang beracun

    Kehadiran unsur arsen (As) pada dosis yang rendah sudah merupakan racun

    terhadap manusia sehingga perlu pembatasan yang agak ketat ( 0,05 mg/l).

    Kehadiran besi (Fe) dalam air bersih akan menyebabkan timbulnya rasa dan

    bau ligan, menimbulkan warna koloid merah (karat) akibat oksidasi oleh

    oksigen terlarut yang dapat menjadi racun bagi manusia (Farida, 2002).

    2.2.3 Karakteristik Biologis Air

    Organisme mikro biasa terdapat dalam air permukaan, tetapi pada umumnya

    tidak terdapat pada kebanyakan air tanah karena penyaringan oleh aquifer. Organisme

    yang paling dikenal adalah bakteri. Adapun pembagian mokroorganisme didalam air

    dapat di bagi sebagai berikut :

    Universitas Sumatera Utara

  • 7/31/2019 Air Baku Kualitas Fisik & Kimia

    6/17

    A. Bakteri

    Dengan ukuran yang berbeda-beda dari 1-4 mikron, bakteri tidak dapat dilihat

    dengan mata telanjang. Bakteri yang menimbulkan penyakit disebut disebut

    bakteri patogen.

    B. Organisme Colliform

    Organisme colliform merupakan organisme yang tidak berbahaya dari

    kelompok colliform yang akan hidup lebih lama didalam air daripada

    organisme patogen. Akan tetapi secara umum untuk air yang dianggap aman

    untuk dikonsumsi, tidak boleh lebih dari 1 didalam 100ml air.

    C. Organisme Mikro Lainnnya

    Disamping bakteri, air dapat mengandung organisme mikroskopis lain yang

    tidak diinginkan berupa ganggang dan jamur. Ganggang adalah tumbuh-

    tumbuhan satu sel yang memberi rasa dan bau pada air. Pertumbuhan

    ganggang yang berlebihan dapat dicegah dengan pemakaian sulfat tembaga

    atau klorin. Jamur adalah tanaman yang dapat tumbuh tanpa sinar matahari dan

    pada waktu tertentu dapat merajalela pada pipapipa air, sehingga

    menimbulkan rasa dan bau yang tidak enak (Linsley, 1991).

    2.3. Penggolongan dan Sifat Air

    2.3.1 Penggolongan Air

    Peraturan mentri No.20 tahun 1990 mengelompokkan kualitas air menjadi

    beberapa golongan menurut kegunaannya. Adapun penggolongan air menurut

    kegunaanya adalah sebagai berikut:

    1. Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secaralangsung tanpa pengolahan terlebih dahulu.

    Universitas Sumatera Utara

  • 7/31/2019 Air Baku Kualitas Fisik & Kimia

    7/17

    2. Golongan B, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku minum.3. Golongan C, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan

    peternakan.

    4. Golongan D, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian, usahadi perkotaan, industri, dan pembangkit listrik tenaga air.

    2.3.2 Sifat Air

    Air memiliki sifat yang khas yang tidak dimiliki oleh senyawa kimia yang lain.

    Sifat tersebut adalah sebagai berikut:

    1. Pada kisaran suhu yang sesuai bagi kehidupan makhluk hidup, yakni 0oC(32oF)-100

    oC, air berwujud cair. Suhu O

    oC merupakan titik beku (freezing point)

    dan suhu 100oC merupakan titik didih (boiling point) air. Tanpa sifat tersebut,

    air yang terdapat didalam jaringan tubuh makhluk hidup maupun air yang

    terdapat di laut sungai, danau, badan air yang lain akan berada dalam bentuk

    gas atau padatan, sehingga tidak akan terdapat kehidupan di muka bumi ini

    karena sekitar 60%-90% bagian sel makhluk hidup adalah air.

    2. Perubahan suhu air berlangsung lambat sehingga air memiliki sifat sebagaipenyimpan panas yang sangat baik. Sifat ini memungkinkan air tidak menjadi

    panas ataupun dingin dalam seketika.

    3. Air memerlukan panas yang tinggi dalam proses penguapan. Sifat inimerupakan salah satu faktor utama yang menyebabkan terjadinya penyebaran

    panas secara baik di bumi.

    4. Air merupakan pelarut yang baik. Air mampu melarutkan berbagai jenissenyawa kimia. Sifat ini memungkinkan nutrien terlarut diangkut keseluruh

    Universitas Sumatera Utara

  • 7/31/2019 Air Baku Kualitas Fisik & Kimia

    8/17

    jaringan tubuh makhluk hidup dan memungkinkan bahan-bahan toksik yang

    masuk kedalam tubuh makhluk hidup dapat dikeluarkan kembali.

    5. Air memiliki tegangan permukaan yang tinggi, sehingga menyebabkan airmemiliki sifat dapat membasahi suatu bahan secara baik(higger wetting

    ability) dan juga memungkinkan terjadinya sisitem kapiler, yaitu kemampuan

    bergerak dalam pipa kapiler.

    6. Air merupakan satu-satunya senyawa yang meregang ketika membeku. Padasaat membeku, air meregang sehingga es memliki nilai densitas yang lebih

    rendah daripada air. Sifat ini mengakibatkan danau-danau di daerah yang

    beriklim dingin hanya membeku pada bagian permukaan sehingga kehidupan

    organisme akuatik tetap dapat berlangsung (Effendi, 2003).

    2.4. Klorin.

    Klorin banyak digunakan dalam pengolahan air bersih dan air limbah sebagai

    Oksidator dan desinfektan. Sebagai oksidator, klorin digunakan untuk menghilangkan

    bau dan rasa pada pengolahan air bersih. Untuk mengoksidasi Fe(II) dan Mn(II) yang

    banyak terkandung dalam air tanah menjadi Fe(III) dan Mn(III).

    Yang dimaksud dengan klorin tidak hanya Cl2 saja akan tetapi termasuk pula

    asam hipoklorit (HOCl) dan ion hipoklorit (OCl

    -

    ), juga beberapa jenis kloramin

    seperti monokloramin (NH2Cl) dan dikloramin (NHCl2) termasuk di dalamnya. Klorin

    dapat diperoleh dari gas Cl2 atau dari garam-garam NaOCl dan Ca(OCl)2. Kloramin

    terbentuk karena adanya reaksi antara amoniak (NH3) baik anorganik maupun organik

    aminoak di dalam air dengan klorin.

    Bentuk desinfektan yang ditambahkan akan mempengaruhi kualitas yang

    didesinfeksi. Penambahan klorin dalam bentuk gas akan menyebabkan turunnya pH

    Universitas Sumatera Utara

  • 7/31/2019 Air Baku Kualitas Fisik & Kimia

    9/17

    air, karena terjadi pembentukan asam kuat. Akan tetapi penambahan klorin dalam

    bentuk natrium hipoklorit akan menaikkan alkalinitas air tersebut sehingga pH akan

    lebih besar. Sedangkan kalsium hipoklorit akan menaikkan pH dan kesadahan total air

    yang didesinfeksi (Farida, 2002).

    Kaporit adalah senyawa kimia ( CaOCl2 ), yg pada kadar tinggi bersifat

    korosif. Pada prosentase rendah bisa digunakan sebagai penjernih air, pemutih

    pakaian, membunuh jentik, disinfektan.

    2.4.1 Dampak Negatif Klorin Bagi Kesehatan Tubuh

    Klorin, khlorin atau chlorine merupakan bahan utama yang digunakan dalam

    proses khlorinasi. Sudah umum pula bahwa khlorinasi adalah proses utama dalam

    proses penghilangan kuman penyakit air ledeng, air bersih atau air minum yang

    digunakan oleh masyarakat. Proses khlorinasi sangat efektif untuk menghilangkan

    kuman penyakit terutama dalam penggunaan air ledeng. Tetapi dibalik kefektifannya

    klorin juga dapat berbahaya bagi kesehatan. Orang yang meminum air yang

    mengandung klorin memiliki kemungkinan lebih besar untuk terkena kanker kandung

    kemih, dubur ataupun usus besar. Sedangkan bagi wanita hamil dapat menyebabkan

    melahirkan bayi cacat dengan kelainan otak atau urat saraf tulang belakang, berat bayi

    lahir rendah, kelahiran prematur atau bahkan dapat mengalami keguguran kandungan.

    Selain itu pada hasil studi efek klorin pada binatang ditemukan pula kemungkinan

    kerusakan ginjal dan hati(http://aimyaya.com/id).

    2.4.2 Fungsi Klorin Sebagai Disinfektan

    Air dapat merupakan medium pembawa mikroorganisme patogenik yang dapat

    berbahaya bagi kesehatan. Patogen yang sering ditemukan di dalam air terutama

    Universitas Sumatera Utara

    http://aimyaya.com/id/teknologi-tepat-guna/http://aimyaya.com/id/teknologi-tepat-guna/http://aimyaya.com/id/teknologi-tepat-guna/
  • 7/31/2019 Air Baku Kualitas Fisik & Kimia

    10/17

    adalah bakteri-bakteri penyebab infeksi saluran pencernaan seperti Vibrio cholera

    penyebab penyakit kolera, shigella dysentereae penyebab disentri basiler, salmonella

    typhosa penyebab tifus dan S. Paratyphy penyebab paratifus, virus polio dan hepatitis.

    Untuk mencegah penyebaran penyakit melalui air, maka bakteri patogen di dalam air

    harus dihilangkan dengan proses disinfeksi (Fardiaz, 1992).

    Kegunaan disinfeksi pada air adalah untuk mereduksi konsentrasi bakteri

    secara umum dan menghilangkan bakteri patogen. Penghilangan bakteri patogen

    tersebut terutama harus benar-benar dilakukan untuk air yang akan diminum untuk

    mencegah timbulnya penyakit. Program disinfeksi ini telah digunakan secara luas

    sejak awal tahun 1900 untuk menangani air yang akan digunakan secara luas.

    Mikroba dalam hal ini bakteri patogen pada umumnya dapat bertahan selama

    beberapa hari tergantung juga dari kondisi lingkungannya. Beberapa faktor yang

    mempengaruhi ketahanan tersebut antara lain pH, suhu, gizi yang tersedia,

    kompetisinya dengan mikroba lain, kemampuan membentuk spora dan ketahanannya

    terhadap senyawa penghambat. Sedangkan kemampuannya untuk menyebabkan

    penyakit antara lain ditentukan oleh konsentrasi, virulensi dan resistensi.

    Lebih dari 50% bakteri patogen didalam air yang akan mati dalam waktu 2

    hari dan 90% akan mati pada akhir 1 minggu. Oleh karena itu, waduk-waduk

    penampang sebenarnya cukup efektif untuk mengendalikan bakteri. Walaupun

    demikian, beberapa jenis patogen mungkin tetap hidup selama 2 tahun lebih, karena

    itu dibutuhkan disinfeksi. Klorin teerbukti merupakan disinfektan yang ideal. Bila

    dimasukkan kedalam air akan mempunyai pengruh yang segera akn membinasakan

    kebanyakan makhluk mikroskopis (Linsley, 1991).

    Penggunaan disinfektan dapat mengatasi mikroba patogen yang spesifik.

    Metode desinfeksi telah dikenal secara luas. Disinfeksi dapat dilakukan antara lain

    Universitas Sumatera Utara

  • 7/31/2019 Air Baku Kualitas Fisik & Kimia

    11/17

    dengan berbagai metode dan bahan kimia seperti dengan klorin, yodium, ozon,

    senyawa amonium kuarterner dan lampu ultraviolet. Berdasarkan perhitungan

    ekonomi, efisiensi dan kemudahan penggunaanya maka penggunaan klorin

    merupakan metode yang paling umum digunakan (Jenie, 1993).

    2.5 Klorinasi

    Klorinasi merupakan disinfeksi yang paling umum digunakan. Klorin yang

    digunakan dapat berupa bubuk, cairan atau tablet. Bubuk klorin biasanya berisi

    kalsium hipoklorit, sedangkan cairan klorin berisi natrium hipoklorit. Disinfeksi yang

    menggunakan gas klorin disebut sebagai klorinasi. Sasaran klorinasi terhadap air

    minum adalah penghancuran bakteri melalui germisidal dari klorin terhadap bekteri.

    Bermacam-macam zat kimia seprti ozon (O3), klor (Cl2), klordioksida (ClO2),

    dan proses fisik seperti penyinaran sinar ultraviolet, pemanasan dan lain-lain,

    digunakan sebagai disinfeksi air. Dari bermacam-macam zat kimia diatas , klor adalah

    zat kimia yang sering dipakai karena harganya murah dan masih mempunyai daya

    disinfeksi sampai beberapa jam setelah pembubuhannya yaitu yang disebut sebagai

    residu klorin (Alaerts, 1984).

    Klor berasal dari gas klor Cl2, NaOCl, Ca(OCl2) (kaporit), atau larutan HOCl

    (asam hipoklorit).Breakpoint chlorination (klorinasi titik retak) adalah jumlah klor

    yang dibutuhkan sehingga:

    semua zat yang dapat dioksidasi teroksidasi amoniak hilang sebagai gas N2 masih ada residu klor aktif terlarut yang konsentrasinya dianggap perlu untuk

    pembasmi kuman-kuman(Alaerts,G, 1984).

    Universitas Sumatera Utara

  • 7/31/2019 Air Baku Kualitas Fisik & Kimia

    12/17

    Klorin sering digunakan sebagai disinfektan untuk menghilangkan

    mikroorganisme yang tidak dibutuhkan, terutama bagi air yang diperuntukkan bagi

    kepentingan domestik. Beberapa alasan yang menyebabkan klorin sering digunakan

    sebagai disinfektan adalah sebagai berikut:

    1. Dapat dikemas dalam bentuk gas, larutan, dan bubuk.2. Relatif murah.3. Memiliki daya larut yang tinggi serta dapat larut pada kadar yang tinggi

    (7000mg/l).

    4. Residu klorin dalam bentuk larutan tidak berbahaya bagi manusia, jikaterdapat dalam kadar yang tidak berlebihan.

    5. Bersifat sangat toksik bagi mikroorganisme, dengan cara menghambataktivitas metabolisme mikroorganisme tersebut.

    Proses penambahan klor dikenal dengan istilah klorinasi. Klorin yang

    digunakan sebagai disinfektan adalah gas klor yang berupa molekul klor (Cl2) atau

    kalsium hipoklorit[Ca(OCl2)]. Namun, penambahan klor secara kurang tepat akan

    menimbulkan bau dan rasa pahit.

    Pada proses klorinasi, sebelum berperan sebagai disinfektan, klorin yang

    ditambahkan akan berperan sebagai oksidator, seperti persamaan reaksi :

    H2S + 4 Cl2 + 4 H2O H

    2SO4 + 8 HCl

    Jika kebutuhan klorin untuk mengoksidasi beberapa senyawa kimia perairan

    telah terpenuhi, klorin yang ditambahkan akan berperan sebagai disinfektan. Gas klor

    bereaksi dengan air menurut persamaan:

    Universitas Sumatera Utara

  • 7/31/2019 Air Baku Kualitas Fisik & Kimia

    13/17

    Jika diperairan tidak terdapat amoniak:

    Cl2 + H2O HCl + HOCl

    H+ + Cl- H+ +ClO-

    (residu bebas)

    Jika di perairan terdapat amonia:

    NH4+

    + HClO NH2Cl + H2O + H+

    Monokloramin

    NH2Cl + HClO NHCl2 + H2O

    Dikloramin

    NHCl2 + HClO NCl3 + H2O

    Nitrogen triklorida

    Reaksi kesetimbangan sangat dipengaruhi oleh pH. Pada pH 2, klor berada

    dalam bentuk klorin (Cl2); pada pH 2-7 , klor kebanyakan terdapat dalam bentuk

    HOCl; sedangkan pada pH 7,4 klor tidak hanya terdapat dalam bentuk HOCl tetapi

    juga dalam bentuk ion OCl-. Pada kadar klor kurang dari 1.000 mg/l, semua klor

    berada dalam bentuk ion klorida (Cl-) dan hipoklorit (HOCl) ,atau terdisosiasi menjadi

    H+ dan OCl- (Effendi, 2003).

    Beberapa kota besar menyadari bahwa lebih ekonomis dan aman untuk

    mempergunakan kalsium hipoklorit sebagai disinfektan. Bahan kimia ini bereaksi

    dengan air untuk membebaskan hipoklorit. Jumlah klorin yang dibutuhkan tergantung

    pada jumlah bahan organik dan anorganik yang berkurang di dalam air. Secara umum

    kebanyakan air akan mengalami disinfeksi cukup baik bila residu klorin bebas

    sebanyak 0,2mg/l diperoleh setelah klorinasi selama 10 menit. Residu yang lebih

    besar dapat menimbulkan bau yang tidak sedap, sedangkan yang lebih kecil tidak

    Universitas Sumatera Utara

  • 7/31/2019 Air Baku Kualitas Fisik & Kimia

    14/17

    dapat menghilangkan bakteri pada air. Klorin akan sangat efektif bila pH air rendah,

    bila persediaan air mengandung fenol, penambahan klorin ke air akan mengakibatkan

    rasa yang kurang enak akibat pembentukan senyawa-senyawa klorofenol. Rasa ini

    dapat dihilangkan dengan menambahkan amoniak ke air sebelum klorinasi. Campuran

    klorin dan amoniak membentuk kloroamin, yang merupakan disinfektan yang relatif

    baik, walaupun tidak seselektif hipoklorit. Kloramin tidak bereaksi dengan cepat,

    tetapi bekerja terus untuk waktu yang lama. Karene itu, mutu disinfeksinya dapat

    berlanjut jauh kedalam jaringan distribusi (Linsley, 1991).

    Kebutuhan klorin atau chlorine demand untuk proses disinfeksi tergantung

    pada beberapa faktor. Klorin adalah adalah oksidator dan akan bereaksi dengan

    beberapa komponen termasuk komponen organik pada air. Faktor yang

    mempengaruhi efisiensi disinfeksi atau kebutuhan akan klorin dipengaruhi oleh

    jumlah dan jenis klorin yang digunakan, waktu kontak, suhu dan jenis serta

    konsentrasi mikroba.

    Kebutuhan klorin untuk air yang relatif jernih dan pada air yang mengandung

    suspensi padatan yang tidak terlalu tinggi biasanya relatif kecil. Klorin akan bereaksi

    dengan berbagai jenis komponen yang ada pada air dan komponen-komponen tersebut

    akan berkompetisi dalam penggunaan klorin sebagai bahan untuk disinfeksi. Sehingga

    pada air yang relatif kotor, sebagian besar akan bereaksi dengan komponen yang ada

    dan hanya sebagian kecil saja yang bertindak sebagai disinfektan.

    Residu klorin juga merupakan hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan

    klorin karena kemampuannya sebagai agen penginaktivasi enzim mikroba setelah zat

    tersebut masuk kedalam sel mikroba. Klorin dapat bertindak sebagai disinfektan baik

    dalam bentuk klorin bebas maupun klorin terikat pada suatu larutan dapat dijumpai

    dalam bentuk asam hipoklorit atau ion hipoklorit. Klorin dalam bentuk klorin bebas

    Universitas Sumatera Utara

  • 7/31/2019 Air Baku Kualitas Fisik & Kimia

    15/17

    dan asam hipoklorit merupakan bentuk persenyawaan yang baik untuk tujuan

    disinfeksi (Jenie, 1993).

    2.6 Penentuan Kadar Klorin

    Untuk setiap unsur klor aktif seperti klor tersedia bebas dan klor tersedia

    terikat memiliki analisa-analisa khusus. Namun, untuk analisa di laboratorium

    biasanya hanya klor aktif (residu) yang ditentukan melalui suatu analisa. Klor aktif

    dapat dianalisa melalui titrasi iodometri ataupun melalui metode kolorimetri dengan

    menggunakan DPD (Dietil-p-fenilendiamin). Analisa iodometris lebih sederhana dan

    murah tetapi tidak sepeka DPD.

    Adapun prinsip kerja dari analisa dengan menggunakan DPD adalah; Bila

    N,N-dietil-p-fenilendiamin (DPD) sebagai indikator dibubuhkan pada suatu larutan

    yang mengandung sisa klor aktif, reaksi terjadi seketika dan warna larutan menjadi

    merah. Sebagai pereaksi digunakan iodida (KI) yang akan memisahkan klor tersedia

    bebas, monokloramin dan dikloramin, tergantung dari konsentrasi iodida yang

    dibubuhkan. Reaksi ini membebaskan iodin I2 yang mengoksidasi indikator DPD dan

    memberi warna yang lebih merah pada larutan bila konsentrasi pereaksi ditambah.

    Untuk mengetahui jumlah klor bebas dan klor terikat maka larutan dititrasi dengan

    larutan FAS (Ferro Amonium Sulfat) sampai warna merah hilang. pH larutan harus

    antara 6,2 sampai 6,5 (Alaerts, 1984).

    Pemeriksaan klorin dalam air dengan metode DPD dianalisa dengan

    menggunakan alat Komparator. Yaitu berdasarkan pembandingan warna yang

    dihasilkan oleh zat dalam kuantitas yang tidak diketahui dengan warna yang sama

    yang dihasilkan oleh kuantitas yang diketahui dari zat yang akan ditetapkan, dimana

    Universitas Sumatera Utara

  • 7/31/2019 Air Baku Kualitas Fisik & Kimia

    16/17

    kadar klorin akan dibaca berdasarkan warna yang dibentuk oleh pereaksi DPD

    (Vogel, 1994).

    2.7. Kolorimetri

    Kolorimetri merupakan cara yang didasarkan pada pengukuran fraksi cahaya

    yang diserap analat. Prinsipnya: seberkas sinar dilewatkan pada analat, setelah

    melewati analat intensitas cahaya berkurang sebanding dengan banyaknya molekul

    analat yang menyerap cahaya itu. Intensitas cahaya sebelum dan sesudah melewati

    bahan diukur dan dari situ dapat ditentukan jumlah bahan yang bersangkutan.

    Kolorimetri berarti pengukuran warna, yang berarti bahwa dalam kolorimeter,

    sinar yang digunakan adalah sinar daerah tampak (visible spectrum), sebaliknya,

    spektrofotometri tidak terbatas pada pengunaan sinar dalam daerah tampak, tetapi

    dapat juga sinar UV dan sinar IM. Maka timbul istilah-istilah spektrofotometri UV,

    spektrofotometri tampak, dan spektrofotometri IM (Harjadi, 1990).

    Variasi warna suatu sistem berubah dengan berubahnya konsentrasi suatu

    komponen, membentuk dasar apa yang lazim disebut analisis kolorimetrik oleh ahli

    kimia. Warna tersebuat biasanya disebabkan oleh pembentukan suatu senyawa

    berwarna dengan ditambahkannya reagensia yang tepat, atau warna itu dapat melekat

    dalam penyusun yang diinginkan itu sendiri.

    Kolorimetri dikaitkan dengan penetapan konsentrasi suatu zat dengan

    mengukur absorbsi relatif cahaya sehubungan dengan konsentrasi tertentu zat tersebut.

    Dalam kolorimetri visual, cahaya putih alamiah ataupun buatan umumnya digunakan

    sebagai sumber cahaya, dan penetapan biasanya dilakukan dengan suatu instrumen

    sederhana yang disebut kolorimeter atau pembanding (comparator) warna. Bila mata

    digantikan oleh sel fotolistrik, instrumen itu disebut kolorimetri fotolistrik. Alat kedua

    Universitas Sumatera Utara

  • 7/31/2019 Air Baku Kualitas Fisik & Kimia

    17/17

    ini biasanya digunakan dengan cahaya putih melalui filter-filter, yakni bahan terbuat

    dari lempengan berwana terbuat dari kaca, gelatin, dan sebagainya , yang meneruskan

    hanya daerah spektral terbatas(Vogel, 1994).

    2.7.1. Komparator Lovibond

    Komparator Lovibond adalah jenis colorimeter dibuat di Britania oleh The

    Tintometer Ltd. Hal ini ditemukan pada abad ke-19 oleh Joseph Williams Lovibond

    dan versi update masih tersedia.

    Sampel yang akan diuji dicampur dalam tabung gelas dengan warna

    reagen.Tabung gelas dimasukkan ke dalam komparator dan dibandingkan dengan

    serangkaian kaca berwarna sampai pertandingan terdekat mungkin ditemukan.

    konsentrasi sampel ditunjukkan di sebelah disk yang dipilih. Hasilnya hanya

    merupakan perkiraan tetapi komparator ini sangat berguna untukpekerjaan lapangan

    karena portabel, kasar dan mudah digunakan (http://.wikipedia.org//Lovibond_) .

    Komparator livibond 1000 juga menggunakan deret standar kaca permanen.

    Cakram yang mengandung sembilan standar warna kaca itu pas pada komparator,

    yang dilengkapi dengan 4 ruang untuk dipasangi tabung uji kecil atau sel persegi.

    Cakram itu dapat berputar dalam komparator, dimana larutan dalam sel dapat diamati.

    Dengan berputarnya cakram, nilai standar warna yang tampak dalam lubang itu akan

    kelihatan pada jendela khusus (Vogel, 1994).

    http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Colorimeter&prev=/search%3Fq%3Dkomparator%2Blovibond%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26sa%3DX%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26channel%3Ds&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgNh07eX5BdPf6qkJHcByXnC68W7ghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Colorimeter&prev=/search%3Fq%3Dkomparator%2Blovibond%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26sa%3DX%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26channel%3Ds&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgNh07eX5BdPf6qkJHcByXnC68W7ghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/United_Kingdom&prev=/search%3Fq%3Dkomparator%2Blovibond%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26sa%3DX%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26channel%3Ds&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhvmsMfT2_7VCmT_ei_AMjETtl4WQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Tintometer&prev=/search%3Fq%3Dkomparator%2Blovibond%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26sa%3DX%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26channel%3Ds&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjxo6itbEZUKEubH4mGNjCjSI-bRwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Tintometer&prev=/search%3Fq%3Dkomparator%2Blovibond%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26sa%3DX%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26channel%3Ds&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjxo6itbEZUKEubH4mGNjCjSI-bRwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Tintometer&prev=/search%3Fq%3Dkomparator%2Blovibond%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26sa%3DX%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26channel%3Ds&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjxo6itbEZUKEubH4mGNjCjSI-bRwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Joseph_Williams_Lovibond&prev=/search%3Fq%3Dkomparator%2Blovibond%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26sa%3DX%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26channel%3Ds&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgPJ7kPJusS6VvZu4gPJOY9_-TmoQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Colour_reagent&prev=/search%3Fq%3Dkomparator%2Blovibond%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26sa%3DX%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26channel%3Ds&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhg2QDso6OjXSgD_m9WhLIRcj1Y6nwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Colour_reagent&prev=/search%3Fq%3Dkomparator%2Blovibond%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26sa%3DX%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26channel%3Ds&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhg2QDso6OjXSgD_m9WhLIRcj1Y6nwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Concentration&prev=/search%3Fq%3Dkomparator%2Blovibond%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26sa%3DX%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26channel%3Ds&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgaFqglVh7KvvWqF2_myHaMmIJiSAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Field_work&prev=/search%3Fq%3Dkomparator%2Blovibond%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26sa%3DX%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26channel%3Ds&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgnWfqq2_SwQEWemXqnSbpbq1ftoAhttp://.wikipedia.org/Lovibond_http://.wikipedia.org/Lovibond_http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Field_work&prev=/search%3Fq%3Dkomparator%2Blovibond%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26sa%3DX%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26channel%3Ds&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgnWfqq2_SwQEWemXqnSbpbq1ftoAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Concentration&prev=/search%3Fq%3Dkomparator%2Blovibond%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26sa%3DX%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26channel%3Ds&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgaFqglVh7KvvWqF2_myHaMmIJiSAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Colour_reagent&prev=/search%3Fq%3Dkomparator%2Blovibond%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26sa%3DX%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26channel%3Ds&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhg2QDso6OjXSgD_m9WhLIRcj1Y6nwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Colour_reagent&prev=/search%3Fq%3Dkomparator%2Blovibond%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26sa%3DX%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26channel%3Ds&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhg2QDso6OjXSgD_m9WhLIRcj1Y6nwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Colour_reagent&prev=/search%3Fq%3Dkomparator%2Blovibond%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26sa%3DX%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26channel%3Ds&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhg2QDso6OjXSgD_m9WhLIRcj1Y6nwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Joseph_Williams_Lovibond&prev=/search%3Fq%3Dkomparator%2Blovibond%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26sa%3DX%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26channel%3Ds&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgPJ7kPJusS6VvZu4gPJOY9_-TmoQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Tintometer&prev=/search%3Fq%3Dkomparator%2Blovibond%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26sa%3DX%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26channel%3Ds&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjxo6itbEZUKEubH4mGNjCjSI-bRwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Tintometer&prev=/search%3Fq%3Dkomparator%2Blovibond%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26sa%3DX%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26channel%3Ds&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjxo6itbEZUKEubH4mGNjCjSI-bRwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Tintometer&prev=/search%3Fq%3Dkomparator%2Blovibond%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26sa%3DX%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26channel%3Ds&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjxo6itbEZUKEubH4mGNjCjSI-bRwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/United_Kingdom&prev=/search%3Fq%3Dkomparator%2Blovibond%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26sa%3DX%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26channel%3Ds&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhvmsMfT2_7VCmT_ei_AMjETtl4WQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Colorimeter&prev=/search%3Fq%3Dkomparator%2Blovibond%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26sa%3DX%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26channel%3Ds&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgNh07eX5BdPf6qkJHcByXnC68W7g