sifat fisik dan kimia kalium

14
KALIUM

Upload: novita-st-nurjanah

Post on 12-Apr-2017

1.769 views

Category:

Education


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sifat Fisik dan Kimia Kalium

KALIUM

Page 2: Sifat Fisik dan Kimia Kalium
Page 3: Sifat Fisik dan Kimia Kalium

Sifat Umum

Kalium adalah logam putih-perak yang lunak.

Logam ini melebur pada 63,5OC. Ia tetap tak berubah dalam udara kering, tetapi dengan cepat teroksidasi dalam udara lembab, menjadi tertutup dengan suatu lapisan biru.

Logam K menguraikan air dengan dahsyat, sambil melepaskan hidrogen.

Terbakar dengan nyala lembayung.

Page 4: Sifat Fisik dan Kimia Kalium

Sifat Fisika dan Kimia KaliumSifat Kimia

Nama : Kalium Simbol : K Nomor atom : 19 Nomor massa: 39,0983 g/mol Konfigurasi elektron: 1s2 4s1 Elektronegativitas menurut

Pauling: 0,8 Radius Vanderwaals: 0,235 nm Radius ionik: 0.133 (+1) Isotop: 5 Energi ionisasi pertama: 418,6

kJ/mol Penampilan      : putih perak Jari – jari atom : 220 pm

Jari – jari kovalen : 196 pm Jari – jari Van Der Waals : 275

Sifat fisika Densitas: 0.86 g/cm3 pada 0

°C  Titik lebur: 63,2 °C  Titik didih: 760 °C  Fase      : padat  Sifat atom : Struktur kristal Energi ionisasi : Pertama :

418,8 kJ·mol−1, Kedua : 3052 kJ·mol−1, Ketiga : 4420 kJ·mol−1 

Page 5: Sifat Fisik dan Kimia Kalium

2K+ + 2H2O 2K+ + 2OH- + H2

Kalium biasanya disimpan dalam pelarut nafta.

Garam-garam kalium yang mengandung kation monovalen K+.

Garam-garam kalium biasanya larut dan membentuk larutan yang tak berwarna, kecuali bila anionnya berwarna.

Page 6: Sifat Fisik dan Kimia Kalium

Reak

si-r

eaks

i ion

ka

lsiu

m1. Larutan natrium heksanitokobaltat

(III) Na3[Co(NO2)6] : endapan kuning kalium heksanitritokobaltat(III).

3K+ + [Co(NO2)6]3- K3[Co(NO2)6]

Endapan tak larut dalam asam asetat encer. Jika ada natrium dalam jumlah yang lebih banyak (atau jika reagensia ditambahkan berlebihan) terbentuk suatu garam campuran, K2Na [Co(NO2)6]. Endapan terbentuk dengan segera dalam larutan-larutan pekat, dan lambat dalam larutan encer; pengendapan dapat dipercepat dengan pemanasan. Garam-garam amonium memberi endapan yang serupa dan tak boleh ada. Dalam larutan yang basa, kita memperoleh endapan coklat atau hitam, yaitu kobalt (III) hidroksida Co(OH)3, iodida dan zat pereduksi yang lain mengganggu, maka harus dihilangkan sebelum menguji.

Page 7: Sifat Fisik dan Kimia Kalium

2. Larutan asam tartarat atau larutan natrium hidrogen tartrat:

Endapan kristalin putih kalium hidrogen tartrat :K+ + H2C4H4O6 KHC4H4O6 + H+ (a)

Dan K+ + H.C4H4O6

- KHC4H4O6 (b)Jika asam tratrat yang dipakai, larutan harus dibufferkan

dengan natrium asetat, karena asam kuat yang terbentuk dalam reaksi a, melarutkan endapan. Basa-basa (alkali) kuat juga melarutkan endapan.

Endapan larut sedikit dalam air (3,26 g l -1, Ks = 3x10-4), tetapi sangat tidak larut dalam etanol 50%. Pengendapan dipercepat dengan mengaduk keras-keras, dengan menggosok-gosok dinding dalam bejana dengan sebatang kaca, dan dengan menambahkan alkohol. Garam-garam amonium menghasilkan endapan yang serupa, maka tidak boleh ada.

Page 8: Sifat Fisik dan Kimia Kalium

3. Larutan asam perklorat (HCIO4)

Endapan kristalin putih kalium perklorat KCIO4 dari larutan yang tak begitu encer.

K+ + ClO4- KClO4

Endapan larut sedikit dalam air (3,2 g l-1 dan 198 g l-1 masing-masing pada 0o dan 100oC), dan praktis tak larut dalam alkohol mutlak. Larutan dalam alkohol tak boleh dipanaskan, karena bisa menimbulkan ledakan yang berbahaya. Reaksi tak berpengaruhi oleh adanya garam-garam amonium.

Page 9: Sifat Fisik dan Kimia Kalium

4. Reagensia asam heksakloroplatinat (IV) (H2[PtCl6])

Endapan kuning kalium heksakloroplatinat (IV)

2K+ + [PtCl6]2- K2[PtCl6]Pengendapan terjadi seketika dari larutan yang pekat; dalam

larutan encer, pengendapan berlangsung perlahan-lahan kalau didiamkan, tetapi dapat dipercepat dengan mendinginkan dan dengan menggosok-gosok dinding dalam bejana memakai batang kaca. Endapan larut sedikit dalam air, tetapi hampir tak larut dalam alkohol 75%. Garam-garam amonium memberi endapan yang serupa, dan tidak boleh ada.

Reagensia dibuat dengan melarutkan 2,6 gram asam kloroplatinat terhidratasi, H2[PtCl6].6H2O , dalam 10 ml air. Karena mahalnya reagensia hendaklah dipakai dalam jumlah yang hanya sedikit aja, dan semua endapan ditaruh dalam botol residu platinum.

Page 10: Sifat Fisik dan Kimia Kalium

5. Uji natrium heksanitritokobaltat (III)- perak nitritIni adalah suatu modifikasi dari reaksi 1 dan dapat dipakai untuk

larutan yang bebas-halogen. Pengendapan garam-garam kalium dengan larutan natrium heksanitritokobalatat (III) dan larutan perak nitrat, menghasilkan senyawa K2Ag[Co(NO2)6], yang kurang larut dibanding senyawa natrium padanannya K2Na[Co(No2)6], maka uji ini adalah lebih peka. Garam-garam litium, talium, dan amonium tak boleh ada, karena mereka memberi endapan dengan larutan heksanitritokobaltat (III).

Taruh setetes larutan uji yang netral atau asam dengan asam asetat, diatas lempeng bercak hitam, dan tambahkan setetes larutan perak nitrat 0,1M dan sejumlah kecil sekali heksanitritokobaltat (III) yang berbentuk bubuk halus. Muncul endapam atau kekeruhan yang berwarna kuning.

Kepekaan : 1 mikrogram K. Batas konsentrasi : 1 dalam 50.000Jika larutan perak nitrat tak tambahkan, kepekaan adalah 4

mikrogram K.

Page 11: Sifat Fisik dan Kimia Kalium

6. Reagensia dipikrilamina (atau heksanitrodifenilamina)Atom hidrogen dari gugus NH dapat diganti dengan logam, garam

natriumnya larut dalam air dengan menghasilkan larutan yang kuning. Dengan larutan garam-garam kalium, garam-garam ini menghasilkan endapan kristalin dari turunan (derivat) kaliumnya yang merah jingga. Uji ini dapat dipakai dengan hadirnya natrium sebanyak 80 kali dan litium sebanyak 130 kali lipat kalium. Garam-garam amonium harus dihilangkan sebelum menguji. Magnesium, tak mengganggu.

Taruh setetes larutan uji yang netral diatas kertas reaksi-tetes dan segera tambahkan setetes reagensia yang sedikit basa itu. Diperoleh suatu bercak merah-jingga yang tak terpengaruh oleh pembubuhan 1-2 tetes asam klorida 2M.

Kepekaan : 3 mikrogram K. Batas konsentrasi : 1 dalam 10.000Reagensia dibuat dengan melarutkan 0,2 gram dipikrilamina dalam

20 ml natrium karbonat 0,05M dan menyaring cairan yang telah didinginkan.

Page 12: Sifat Fisik dan Kimia Kalium

7. Uji natrium tetrafenilboron

Kalium membentuk endapan putih dalam larutan netral atau dengan adanya asam asetat :

K+ + [B(C6H5)4]- K[B(C6H5)4]Endapan hampir tak larut dalam air ( 0,053 g l-1, Ks = 2,25

x 10-8); kalium mengendap secara kuantitatif jika dipakai reagensia yang sedikit berlebihan (0.1 – 0.2 %). Endapan larut dalam asam kuat dan alkali-alkali, dan juga dalam aseton. Ion-ion rubidium, caesium, talium(I), dan amonium mengganggu.

Reagensia dibuat dengan melarutkan 3,42 gram tetrafenilboron Na[B(C6H5)4] (Mr : 342,2) dalam air, dan mengencerkannya sampai 100 ml. Larutan yang kira-kira0,1M ini dapat tahan selama 2 minggu. Jika larutan tidak jernih harus disaring.

Page 13: Sifat Fisik dan Kimia Kalium

8. Uji kering (Pewarnaan nyala)

Senyawa-senyawa kalium, sebaiknya kloridanya, mewarnai nyala bunsen yang tak cemerlang menjadi lembayung (nila). Nyala kuning yang dihasilkan oleh natrium dalam jumlah sedikit, mengganggu warna lembayung itu, tetapi dengan memandang nyala melalui dua lapis kobalt yang biru, sinar-sinar natrium yang kuning akan diserap sehingga nyala kalium yang lembayung kemerahan menjadi terlihat. Larutan tawas krom (310 gl -1) setebal 3 cm, juga merupakan penyaring yang baik.

Page 14: Sifat Fisik dan Kimia Kalium