agus dwi nugoho -...

143
AGUS DWI NUGOHO FAKULTAS PERTANIAN UGM

Upload: phungthu

Post on 02-Mar-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

AGUS DWI NUGOHO

FAKULTAS PERTANIAN UGM

Slide Title

PENDAHULUAN

• Sebagian orang mengartikan pertanian adalah kegiatan manusia dalam membuka lahan dan menanaminya dengan berbagai jenis tanaman

• Namun tidak dilengkapi tujuan dan alasan lahan diusahakan

• dalam arti sempit : bercocok tanam

• dalam arti luas : proses produksi menghasilkan bahan dibutuhkan manusia yang berasal dari tumbuhan, ternak, ikan dan sebagainya disertai usaha manusia untuk memperbaharui, reproduksi dan pertimbangan ekonomis.

DEFINISI PERTANIAN

DEFINISI ILMU USAHATANI

himpunan dari sumber alam yang terdapat pada suatu tempat dan diperlukan untuk produksi pertanian serta dilakukan perbaikan terhadap

tanah tersebut (Mosher)

DEFINISI ILMU USAHATANI

Ilmu yang mempelajari penggunaan secara efisien sumber daya yang terbatas yaitu tanah,

tenaga kerja dan modal (FAO UNO)

Farm management concern the proper combination and operation of land, labour and

capital in crop and/or livestock production (STOAS, 1999)

Science dealing with combination-operation of production factors and selection of the kinds-

amounts of crop and livestock which will provide maximum and continuous (Daniel 1960)

ilmu yang mempelajari bagaimana seorang manusia atau petani dapat mengalokasikan

sumber daya secara efektif dan efisien sehingga memberikan manfaat teknis dan ekonomis yang sebaik-baiknya secara berkelanjutan

Sumber daya : lahan, tenaga kerja, modal dan manajemen

Efektif Petani mengalokasikan

sumber daya sebaik-baiknya

Efisien Pemanfaatan sumberdaya

menghasilkan output dengan biaya terbatas

Slide Title SEJARAH USAHATANI

WANITA BERCOCOK TANAM DI SEKITAR RUMAH

LAKI-LAKI BERBURU

adanya pembagian tugas antara laki-laki dan perempuan. Perempuan bertugas

memelihara anak-anak sedangkan laki-laki melakukan kegiatan berburu.

Slide Title SEJARAH USAHATANI

USAHATANI

perempuan belajar juga untuk menanam biji-bijian, umbi-umbian dan memelihara

ternak

• ilmu usahatani (farm management) mulai dikembangkan di Amerika tahun 1874 oleh I.P. Robert kemudian oleh Andrew Boss dan Hails pada tahun 1895.

• Di Indonesia usahatani dipelajari Sollewyn Gelpke tahun 1875 → untuk besar pungutan pajak petani

PERKEMBANGAN ILMU USAHATANI

• VOC menguasai Batavia dan menjual atau memberikan tanah kepada pihak-pihak yang berjasa kepada Belanda

• Tanam tebu paksa oleh Van Den Bosch (1830)

• Tahun 1839 tanam tembakau paksa

• Tahun 1921 tanam paksa berakhir

• Setelah merdeka masih banyak tuan tanah dengan komoditas utama padi

• Tahun 1992 petani mulai mendapat kebebasan memilih komoditas

SEJARAH USAHATANI DI INDONESIA

• Pertanian saat ini perannya sangar besar bagi Indonesia

USAHATANI DI INDONESIA

Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha (Miliar Rupiah), 2000-2014

Lapangan Usaha 2010 2011 2012 2013* 2014**

1. PERTANIAN, PETERNAKAN, 304,777 315,037 328,280 339,561 350,722

KEHUTANAN DAN PERIKANAN

2. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 187,153 190,143 193,139 195,853 195,425

3. INDUSTRI PENGOLAHAN 597,135 633,782 670,191 707,482 741,836

4. LISTRIK, GAS, DAN AIR BERSIH 18,050 18,900 20,094 21,255 22,424

5. B A N G U N A N 150,022 159,123 170,885 182,118 194,093

6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 400,475 437,473 473,153 501,041 524,310

7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 217,980 241,303 265,384 291,404 318,528

8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERSH. 221,024 236,147 253,000 272,142 288,351

9. JASA - JASA 217,842 232,659 244,807 258,198 273,493

PRODUK DOMESTIK BRUTO 2,314,459 2,464,566 2,618,932 2,769,053 2,909,182

PRODUK DOMESTIK BRUTO TANPA MIGAS 2,171,114 2,322,653 2,481,790 2,635,613 2,779,064

PERTANIAN DAN INFLASI

Rata-Rata Inflasi Indonesia 2008-2014 (%)

Penduduk 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan Utama

No.

Lapangan Pekerjaan Utama 2009 2010 2011 2012 2013 2014

1 Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan dan Perikanan

43 536 759 43 243 111 39 088 271 39 590 054 39 220 261 38 973 033

2 Pertambangan dan Penggalian 1 200 510 1 280 889 1 434 961 1 602 706 1 426 454 1 436 370

3 Industri 12 512 148 13 474 059 14 541 562 15 615 386 14 959 804 15 254 674

4 Listrik, Gas dan Air 244 159 240 126 234 347 251 162 252 134 289 193 5 Konstruksi 5 435 909 5 485 338 6 263 797 6 851 291 6 349 387 7 280 086

6 Perdagangan, Rumah Makan dan Jasa Akomodasi

22 094 461 22 421 821 22 297 686 23 517 145 24 105 906 24 829 734

7 Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi

6 167 723 5 486 719 5 006 473 5 052 302 5 096 987 5 113 188

8 Lembaga Keuangan, Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa Perusahaan

1 436 137 1 664 016 2 577 847 2 696 090 2 898 279 3 031 038

9 Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan

14 442 450 16 293 636 15 971 365 17 328 732 18 451 860 18 420 710

10 Lainnya - - - - - -

Total

107 070 256

109 589 715

107 416 309

112 504 868

112 761 072

114 628 026

KLASIFIKASI USAHATANI

Corak dan fisik : komersial dan subsisten

Organisasi : individual, kolektif dan kooperatif

Pola : khusus (monokultur), campuran dan tumpang gilir

Tipe komoditas

Lahan : basah, kering

Dalam mempelajari usahatani akan terkait ilmu teknis, ekonomi dan sosial

TERIMA KASIH

AGUS DWI NUGROHO

FAKULTAS PERTANIAN UGM

TANAH DAN ALAM

SEKITARNYA

• Faktor produksi terdiri dari tanah, modal, tenaga kerja dan skill/manajemen

• Beberapa literatur menyebutkan hanya 3 faktor produksi awal saja yang wajib ada

• petani perlu mengalokasikan faktor produksi berdasarkan prinsip efisiensi teknis dan efisiensi harga

TANAH

• Faktor produksi tanah juga terdiri dari faktor alam sekitarnya (air, udara, temperatur, sinar matahari dan lainnya)

• Iklim menentukan komoditi yang diusahakan agar produktivitas tinggi dan memberikan manfaat yang lebih baik bagi manusia.

• Iklim juga berpengaruh pada cara mengusahakan serta teknologi apa yang cocok dengan iklim tersebut.

• Tanah merupakan faktor produksi penting karena merupakan tempat tumbuhnya tanaman, ternak dan usahatani keseluruhannya

• Bukan barang produksi, tidak dapat diperbanyak, tidak dapat dipindah-pindah, sehingga memiliki nilai terbesar

• Manusia telah berhasil mempengaruhi faktor alam.

Lahan Pasir Pantai

Lahan Pasang Surut

Lahan Gambut

• Namun pada batas selebihnya faktor alam adalah penentu dan merupakan harus diterima apa adanya

PERANAN TANAH DIPENGARUHI :

Hubungan tanah dan manusia (Kepemilikan)

1. Milik sendiri 2. Sewa 3. Sakap 4. Pemberian oleh negara (Pelaksanaan UUPA,

transmigrasi, PIR dan TIR 5. Warisan 6. Wakaf

Letak tanah (Mengumpul atau Fragmen)

Penyebab fragmentasi : 1. sistem jual beli tanah yang hanya sebagian-sebagian

saja 2. sistem warisan; 3. perkawinan; 4. adanya proyek pembangunan, sehingga tanah

pertanian yang terkena proyek mendapat ganti di tempat lain.

Akibat Fragmentasi : 1. pemborosan waktu dan tenaga sehingga

biaya produksi dan pemasaran tinggi; 2. kesulitan pengawasan sehingga produksi

tidak sesuai harapan; 3. luas tanam lebih kecil karena banyaknya

galengan; 4. kemungkinan percekcokan antar petani

lebih besar

Belakangan ini muncul ide corporate farming yang merupakan rekayasa sosial, ekonomi dan teknologi dalam mengelola suatu hamparan usahatani di bawah pengelolaan bersama untuk meningkatkan efisiensi namun baru sebatas konsolidasi dalam arti luas (pengadaan saprodi dan alsintan serta pemasaran hasil)

Intensifikasi

Jenis dan topografi tanah.

Luas lahan

Lahan yang sempit menyebabkan tidak efisien → lahan sempit teknologi berlebihan

Menentukan jenis komoditas, teknologi serta pengolahan tanah

Lokasi

Fasilitas-fasilitas

SEJARAH PERTANAHAN DI INDONESIA

Masa Feodalisme

Masa Pemerintahan Kolonial

Masa Kemerdekaan (Orde Lama dan Orde Baru)

UU Pokok Agraria No 5 Tahun 1960 : - Mengadakan pembagian tanah yang adil - Menghindari spekulasi tanah dan pemerasan - Memperkuat hak milik atas tanah bagi WNI - Mempertinggi produk nasional Namun saat ini UUPA gagal

TERIMA KASIH

AGUS DWI NUGROHO FAKULTAS PERTANIAN UGM

TENAGA KERJA SEBAGAI

UNSUR USAHATANI

JENIS

TENAGA

USAHATANI

• Menurut Hernanto :

1) Tenaga manusia : TKDK dan TKLK

2) Tenaga ternak untuk pengolahan

dan transportasi

3) Tenaga mesin

FAKULTAS PERTANIAN UGM

Ciri Tenaga Kerja

Dalam Usahatani

• Petani dan anggota keluarganya

merupakan fakor penting dalam

usahatani keluarga (family farms)

serta tenaga luar yang diupah

• Petani berperan sebagai manajer,

juru tani dan manusia dalam

masyarakat

• Ciri tenaga kerja usahatani (Tohir

1983) :

–keperluan tidak kontinu dan tidak

merata;

–penyerapan sangat terbatas;

– tidak mudah distandarkan,

dirasionalisasi dan dispesialisasikan;

–beraneka ragam coraknya dan

kadangkala tidak bisa dipisahkan

satu sama lain;

• Dewasa ini, terjadi transformasi tenaga

kerja sehingga ada kelangkaan tenaga

kerja

• Kelangkaan tenaga kerja berakibat :

1) mundurnya penanaman

2) pertumbuhan tanaman, produktivitas,

dan kualitas produk kurang

• Prestasi tenaga kerja luar

dipengaruhi :

Sistem Upah

(upah borongan, upah waktu dan upah premi)

Lama waktu bekerja

Kehidupan sehari-hari (makanan/menu dan gizi,

perumahan, kesehatan dan keadaan lingkungannya)

Kecakapan

Usia

Jenis Kelamin

KEBUTUHAN

DAN

DISTRIBUSI TK

• Kebutuhan tenaga kerja diketahui

dengan membandingkan tenaga kerja

keluarga tersedia dengan

kebutuhannya

• Satuan perhitungan kebutuhan tenaga

kerja adalah man days atau HKO (hari

kerja orang) dan JKO (jam kerja

orang).

• Kelemahan HKO : masing-masing

daerah berlainan bila dihitung jam

kerjanya.

• Kelemahan JKO seringkali dijumpai

upah borongan

Kebutuhan tenaga kerja dipengaruhi :

TEKNOLOGI

Biologis dan

kemis

Mekanis

Menambah TK

Mengurangi TK

TUJUAN DAN SIFAT USAHATANI (Komersial atau

tidak)

(1) alam yang meliputi curah hujan,

iklim, kesuburan, jenis tanah dan

topografi.

(2) jenis lahan yang meliputi sawah,

tegal, dan pekarangan.

(3)luas, letak dan penyebarannya.

ALAM DAN TANAH

(1) intensif, terutama tanaman

semusim.

(2) tanaman tahunan tidak memerlukan

banyak tenaga kerja.

JENIS KOMODITAS

JENIS USAHA

Keluarga atau perusahaan

• Distribusi tenaga kerja per tahun

dalam usahatani tidak merata

• Pengangguran musiman diatasi :

1) cropping system

2) menggunakan teknologi kimiawi dan

biologis

3) diversifikasi vertikal

4) off-farm activities

5) transmigrasi terarah pada

diversifikasi selain tanaman pangan

EFISIENSI TK

Memperhatikan Produksi

Jumlah produksi : 40 ku/ha

• Jumlah tenaga : 500 JKO

• Produktivitas = 4000 kg/500 JK0 = 80

kg/JKO

– Jumlah produksi = 30 ku/ha

• Harga produk = Rp. 300.000,00/ku

Jumlah tenaga = 200 HKO/ha

• Penerimaan = (300 ku x Rp

300.000)/200 HKO = Rp 45.000/HKO

Memperhatikan Penerimaan

Memperhatikan Luas Lahan

MASALAH

TERKINI TK

• Urbanisasi

• Kelangkaan TK di desa (kuantitas

dan kualitas)

• Pengangguran semu

TERIMA KASIH

AGUS DWI NUGROHO

FAKULTAS PERTANIAN UGM

MODAL

PENDAHULUAN

• Barang ekonomi yang dapat dipergunakan untuk mempertahankan dan meningkatkan produksi dan pendapatan

• Tanah serta alam sekitarnya dan tenaga kerja adalah faktor produksi asli, sedangkan modal dan peralatan merupakan :

1) subtitusi faktor produksi tanah dan tenaga kerja

2) pemberi manfaat tanah dan tenaga kerja yang jauh lebih baik dan bisa dihemat

labour saving capital modal dapat menghemat penggunaan tenaga kerja.

Contohnya adalah pemakaian traktor untuk membajak, mesin penggiling padi (Rice Milling Unit/RMU) untuk

memproses padi menjadi beras,

land saving capital modal dapat menghemat penggunaan lahan,

produksi dapat ditingkatkan tanpa memperluas areal. Contohnya pemakaian pupuk, bibit unggul, pestisida, dan

intensifikasi.

KLASIFIKASI MODAL

KEGUNAAN Aktif

Pasif

Tetap

Tidak tetap

FUNGSI

Produktif

Prospektif WAKTU

MENURUT SIFAT

• Land-saving capital, penggunaan pupuk dan bibit unggul meningkatkan produktivitas lahan

• Labour-saving capital, penambahan alat-alat mekanis menghemat penggunaan tenaga kerja

• Time-saving capital, penggunaan mesin atau bibit unggul mempercepat pengerjaan di lahan

• Cost-saving capital, penambahan modal yang intensif biaya per satuan hasil lebih rendah

• Quality-improve capital, secara bersama-sama atau sendiri modal akan meningkatkan kualitas produksi

SUMBER MODAL

• milik sendiri (dari produksi atau tabungan)

• pinjaman (bank, koperasi dan perorangan)

Siklus Kemiskinan Petani

Petani Miskin

Kesulitan Akses Faktor dan

Sarana Produksi

Produksi Rendah

Pendapatan Rendah

KREDIT

CONTOH PROGRAM KREDIT

KUT Baru (1997)

Hampir sama dengan KUT lama, yang berubah pelaksana Departemen Koperasi, Pengusaha Kecil & Menengah

Kredit Usaha Tani (1985)

1) Menggunakan pendekatan kelompok 2) Sumber dana KLBI dan risiko ditanggung pemerintah 3) Pelaksana bank umum dan 4) gagal dikarenakan tingginya tunggakan kredit

Bimas Nasional Disempurnakan

Petani diwajibkan mengambil kredit

Kredit Ketahanan Pangan (2000)

1) kredit untuk tanaman pangan (padi dan palawija), tebu, peternakan, perikanan, dan pengadaan pangan dan 2) Sumber dana dari bank pelaksana dan risiko kredit ditanggung bank pelaksana sebesar 50 persen, sisanya ditanggung oleh konsorsium (untuk KKP tanaman pangan), sementara KKP nonpangan risiko ditanggung bank pelaksana.

Persentase Alasan Utama Rumah Tangga Usaha Tani di DIY Tidak Meminjam dari Bank

Komoditas

Alasan Utama Tidak Meminjam dari Bank

Tidak

Tahu Prosedur

Proses Berbelit-

Belit

Tidak

Punya Agunan

Suku Bunga Tinggi

Lokasi

Bank Relaitf Jauh

Lainnya

Padi Sawah - - - - -

Padi Ladang 11,11 8,89 24,44 6,67 11,11 37,78 Jagung 10,20 4,08 28,57 6,12 9,18 41,84

Kedelai 14,77 4,55 18,18 9,09 3,41 50,00 Kacang Tanah 12,16 8,11 21,62 5,41 8,11 44,59

Kacang Hijau - - - - - -

Ubi Kayu - - - - - -

Ubi Jalar - - - - - -

Sumber : Ongkos Usahatani, BPS (2011)

Item Kredit Tidak Resmi

Kredit Resmi Pemerintah

Jaminan Tanaman yang belum dipanen

Barang yang bersertifikat

Perjanjian Tanpa tertulis, cukup saksi

Tetulis dan ditandatangani

Prosedur Mudah Berbelit-belit

Pendekatan Kekeluargaan Bisnis

Waktu Tunggu

Singkat Lama

Arti kredit Masih ada Hilang

Penggunaan Sesuka hati petani Harus jelas

• bantuan pemerintah (LKMA)

• warisan

• dari usaha lain dan

• kemitraan

KONSEKUENSI MODAL DAN PERALATAN

• Modal tidak tetap tanpa konsekuensi

• Penggunaan modal tetap menyangkut lima konsekuensi yaitu :

1) biaya bunga modal

2) penyusutan

3) asuransi

4) pemeliharaan dan

5) komplementer

Jenis Bentuk

Penggunaan traktor

untuk membajak

tanah sawah

1. bunga modal

2. penyusutan

3. asuransi

4. pemeliharaan

5. komplementer

1. sewa traktor

2. penyusutan

3. asuransi

4. servis atau beli

onderdil

5. BBM, honor

operator.

JENIS MODAL TETAP

• Alat-alat pertanian

a. Traktor, truk dan lain-lain

Kelima konsekuensi penggunaan modal tetap diperhitungkan semuanya.

b. Bajak, sabit, cangkul dan lain-lain

hanya diperhitungkan penyusutannya.

c. Ternak sapi

- ternak sebagai tenaga kerja penyusutan tidak diperhitungkan karena semakin besar ternak semakin tinggi harganya. Sehingga yang perlu diperhitungkan hanyalah bunga, pemeliharaan dan komplementer.

- ternak perah (diternakan) perlu diperhitungkan penyusutan, komplementer, pemeliharaan, bunga dan asuransi.

JENIS MODAL TETAP

• Tanaman

a. Sebelum dipungut hasilnya, tanaman semusim merupakan modal tetap.

b. Tanaman keras merupakan modal tetap, nilainya terus menerus ada sampai dengan umur ekonomisnya

• Uang tunai

dipergunakan membiayai pembelian sarana produksi, pengeluaran untuk pihak ketiga (pajak, selamatan), pengolahan tanah dengan tenaga luar dan penggunaan modal tetap.

JENIS MODAL TETAP

• Tanah

Yang ada hanya biaya bunga dan pemeliharaan. Tidak ada penyusutan, biaya asuransi dan biaya komplementer.

• Bangunan

Pada umumnya biaya penyusutan, asuransi, bunga dan pemeliharaan diperhitungkan

CARA MENGHITUNG PENYUSUTAN

• Cost Rp 100.000

• Umur ekonomis 5 tahun

• Nilai sisa Rp 5.000

• Penyusutan per tahun = (Rp 100.000 –Rp 5.000)/5 tahun

= Rp 19.000 /tahun

Garis Lurus (straight-line method)

• Cost Rp 100.000

• Performance 6.000 jam

• Nilai sisa Rp 25.000

• Penyusutan per jam = (Rp 100.000 – Rp 25.000)/6000 jam = Rp 12,50/jam

Unit performance

• Cost Rp 100.000

• Nilai sisa Rp 25.000

• Umur 5 tahun

• Jumlah degit = 5 + 4 + 3 + 2 + 1 = 15

Penyusutan :

tahun 1 = 5/15 x (Rp 100.000 – Rp 25.000) = Rp 25.000 tahun 2 = 4/15 x (Rp 100.000 – Rp 25.000) = Rp 20.000

tahun 3 = 3/15 x (Rp 100.000 – Rp 25.000) = Rp 15.000

tahun 4 = 2/15 x (Rp 100.000 – Rp 25.000) = Rp 10.000

tahun 5 = 1/15 x (Rp 100.000 – Rp 25.000) = Rp 5.000

Jumlah = Rp 75.000

Decreasing (Sum of the year degits)

Declining balance

Cost Rp 100.000

Nilai sisa Rp 25.000

Umur 5 tahun

Penyusutan :

Tahun 1 = 24,2142% x Rp 100.000 = Rp 24.214

Tahun 2 = 24,2142% x (Rp 100.000 – Rp. 24.214)

= 24,2142% x Rp 75.786 = Rp 18.351

Tahun 3 = 24,2142% x (Rp 75.786 – Rp 18.351)

= 24,2142% x Rp 57.435 = Rp 13.907

Tahun 4 = 24,2142% x (Rp 57.435 – Rp 13.907)

= 24,2142% x Rp 43.528 = Rp 10.540

Tahun 5 = 24,2142% x (Rp 43.528 – Rp 10.540)

= 24,2142% x Rp 32.988 = Rp 7.988 (+)

• Jumlah = Rp 75.000

DAFTAR PUSTAKA

• Daniel, M. 2002. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta : Bumi Aksara

AGUS DWI NUGROHO

FAKULTAS PERTANIAN UGM

MANAJEMEN SEBAGAI FAKTOR PRODUKSI TIDAK LANGSUNG

Usahatani disertai kemampuan petani

merencanakan, mengarahkan,

mengkoordinasikan dan mengawasi faktor

produksi sehingga mampu memberikan

produksi seperti yang diharapkan

Manajemen melekat pada tenaga kerja, petani sebagai manajer

Aktivitas teknis : memutuskan apa dan cara produksi/skala usaha; membuat gambaran teknologi dan peralatan yang digunakan serta implikasinya pada penggunaan tenaga kerja.

Aktivitas komersial : menghitung berapa dan apa input baik yang dipunyai maupun yang akan dicari; menentukan kapan, dari mana, berapa jumlah input yang diperoleh; meramalkan penggunaan input dan produksi akan diperoleh; dan menentukan pemasaran hasil, kepada siapa, di mana, kapan, kualitas produksi atau hasil.

Aktivitas finansial : sumber dan alokasi dana serta meramalkan kebutuhan dana untuk jangka panjang (investasi untuk penggantian alat-alat atau perluasan usaha).

Aktivitas akuntansi : membuat catatan semua transaksi; membuat laporan keuangan; dan menyimpan data usahanya.

Manajemen yang melekat pada tenaga kerja

akan menentukan bagaimana kinerja TK

dalam menjalankan usahatani sehingga

hasil yang diperoleh berbeda

Osburn dkk. (1978) menyatakan bahwa

manajemen terdiri atas tiga hal yang saling

berkaitan yaitu, manajemen sebagai suatu

pekerjaan, manajemen sebagai sumber

daya, dan manajemen sebagai prosedur

Petani harus bisa menjabarkan dan

merealisasikan ide pikirannya dalam

mengelola usahatani sehingga berhasil

seperti yang diinginkan.

Untuk itu petani harus melalui semua

fungsi-fungsi manajemen : perencanaan,

pengorganisasian, pengawasan,

komunikasi, dan sebagainya sehingga

segala kegiatan dalam usahataninya

terarah pada satu tujuan yang paling

menguntungkan bagi petani.

Manajemen Sebagai Suatu Pekerjaan

Manajemen Sebagai Sumber Daya

Manajemen atau pengelolaan yang baik dan

benar akan memberikan hasil yang lebih baik

pula

Manajemen sebagai faktor produksi ”tidak

kentara/tidak dapat diperhitungkan dengan

pasti” (The Intangible part of production)

a. Petani harus menguasai masalah yang

timbul dalam usahataninya dengan cara

tahu apa akar permasalahan,

b. Selanjutnya harus mengumpulkan data

dan fakta,

c. harus mampu mengevaluasi dan

menemukan alternatif pemecahan

masalah serta

d. mampu mengambil keputusan untuk

bertindak mengatasi permasalahan yang

timbul tersebut

Manajemen Sebagai Prosedur

Rumus 6 M :

1) Man

2) Money

3) Methods

4) Materials

5) Machines

6) Market

INTI : Manajemen Petani

• Petani dihadapkan pada beberapa alternatif dan harus memutuskan mana yang akan dipilih

• Cara pengambilan keputusan :

Intuisi yaitu berdasarkan pada keyakinan dan perasaan sendiri

memohon bantuan kepada kekuatan ghoib

memohon bantuan kekuatan duniawi

akal sehat yaitu mendasarkan diri kepada pengetahuan dan kemampuan menurut pendapatnya

logika murni yaitu dengan kemampuan sendiri membuat beberapa alternatif, lalu menimbang-nimbang dan

akhirnya mengambil satu yang paling tepat dan sesuai

metode ilmiah yaitu menurut prosedur dan sistematis : mencari hakekat masalah, mengumpulkan data dan fakta,

mengolah dan menganalisis, menemukan beberapa alternatif, menentukan cara pemecahan terbaik,

memperoleh hipotesis, dicoba, dievaluasi, dan kemudian memutuskan apakah cara pemecahan tersebut dapat

dilaksanakan atau tidak.

a. Seringkali petani karena kesibukannya

tidak menganggap penting penentuan

tujuan.

b. Pada umumnya petani tidak menguasai

permasalahan atau kondisi yang dihadapi,

sehingga kebingungan jika terjadi

perubahan kondisi.

c. Petani tidak dapat meraih atau

menangkap peluang yang ada

d. Kemampuan, pengetahuan ketrampilan

dan pengalaman petani yang memadai

sangat diperlukan dan sangat menentukan

keberhasilan usahataninya.

Fakta Manajemen Petani

a. Penyuluhan/Pendidikan

b. Diklat/Pelatihan

c. Penguatan kelembagaan

Cara Peningkatan Manajemen

DAFTAR PUSTAKA

Djamali, A. 2000. Manajemen Usahatani.

TERIMA KASIH

AGUS DWI NUGROHO

FAKULTAS PERTANIAN UGM

MACAM USAHA

PERTANIAN

Perusahaan besar

Usahatani keluarga

Model Kemitraan

MACAM USAHA PERTANIAN

1. Perusahaan

2. Usahatani

3. Model PIR

PERUSAHAAN

DEFINISI

• organisasi yang didirikan oleh

seseorang atau sekelompok

orang atau badan lain yang

melakukan kegiatan produksi

dan distribusi guna memenuhi

kebutuhan ekonomis

manusia.

MENURUT LAPANGAN

USAHA

• Perusahaan ekstraktif :

pengambilan kekayaan alam

• Perusahaan agraris :

mengolah lahan/ladang

• Perusahaan industri : menghasilkan barang

setengah jadi menjadi barang jadi

• Perusahaan perdagangan : bergerak dalam

perdagangan

• Perusahaan jasa : bergerak dalam bidang jasa

MENURUT KEPEMILIKAN

• Perusahaan negara

• Perusahaan swasta

PERUSAHAAN

PERTANIAN

• Perusahaan pertanian

menggunakan sistem lebih

luas dan terbuka untuk

meningkatkan hasil

• Ciri-ciri :

a. Mekanisasi

b. Spesialisasi

c. Pemakaian bahan kimia

d. Pembukaan tanah yang masih kosong, pengeringan

rawa dan sebagainya

USAHATANI

KELUARGA

• suatu sistem pertanian yang

dikelola keluarga pada

lahan/tanah garapan

seseorang untuk memenuhi

kebutuhan keluarga

• Ciri-ciri :

a. Modal Kecil

b. Sistem dan cara pengolahan lahan sederhana

c. Umumnya tanaman yang ditanam adalah

tanaman pangan

d. Tidak memiliki sistem administrasi yang baik

PELAKU USAHATANI

Keterangan Keluarga Perusahaan

Tujuan Pendapatan Pendapatan sebesar-

besarnya

Badan Hukum Tidak ada Ada (CV, PT, Firma)

Luas lahan Sempit (milik

sendiri/sewa/sakap)

Luas (HGU/milik

sendiri)

Jumlah modal Sedikit (padat karya) Besar (padat modal)

Unsur

usahatani

1) tanah dan alam

sekitarnya

2) permodalan dan

peralatan

3) petani, keluarga

dan tenaga luar

1) tanah dan alam

sekitarnya

2) permodalan dan

peralatan

3) tenaga luar yang

dibayar

PELAKU USAHATANI

Keterangan Keluarga Perusahaan

Teknologi Sederhana Modern

Jenis

tanaman

Campuran atau

monokultur

Monokultur

Sifat usaha subsistence, komersial

maupun semi komersial

selalu bersifat

komersial

Pemanfaatan

hasil

penelitian

Sulit menerima Adaptif

KEMITRAAN

• Kemitraan sangat diperlukan

dalam program pembangunan

usahatani

• Perusahaan besar mempunyai

modal, wadah menampung

hasil panen dan memiliki

inovasi terbaru

INTI PLASMA

• kemitraan langsung antara

petani/kelompok tani (plasma)

dengan perusahaan

agroindustri (inti)

• Poktan : memproduksi bahan baku, perusahaan

memberi pelayanan bimbingan teknis dan

manajemen, menampung/membeli hasil produksi

• Perusahaan melakukan pengolahan

PERUSAHAAN

INTI

PLASMA

PLASMA PLASMA

KONTRAK JUAL BELI

• Kelompok tani bertugas

mengkoordinasikan anggota

dalam produksi, pengumpulan

dan penyortiran dan

pengemasan serta mewakili

anggota dalam hubungannya

dengan perusahaan pembeli

SUB KONTRAK

• Petani memproduksi

komponen dan atau jasa

yang merupakan bagian dari

perusahaan

• menyerupai pola kemitraan contract farming tetapi

kelompok tidak melakukan kontrak secara langsung

dengan perusahaan pengolah (processor) tetapi

melalui agen atau pedagang

DAGANG UMUM

• Petani menjual hasil produksi

kepada perusahaan menengah

• Perusahaan menengah

kemudian memasok kebutuhan

yang diperlukan oleh usaha

besar

PETANI PERUSAHAAN

MITRA

INDUSTRI

KONSUMEN

Memasarkan

produksi kelompok

Perusahaan mitra memasok

kebutuhan

yang diperlukan industri konsumen

KERJASAMA OPERASIONAL

AGRIBISNIS (KOA)

• Kelompok tani menyediakan

lahan, sarana, dan tenaga kerja,

sedangkan perusahaan-

perusahaan mitra menyediakan

biaya atau modal dan atau

sarana untuk membudidayakan

komoditas.

PERMASALAHAN

USAHA PERTANIAN

AGUS DWI NUGROHO

Penentuan komoditas

Cara mengusahakan

Pemasaran hasil

Faktor risiko dan ketidakpastian

JENIS MASALAH

Menurut FAO, masalah yang sering dijumpai di usahatani negara Asia :

1) Luas lahan kecil dan terpencar → tidak efisien, menyulitkan pembinaan dan penerapan teknologi

2) Usahatani sebagai bagian rumah tangga → subsisten

3) Kekurangan modal

4) Pengangguran tersamar

5) Kurang tersedianya sarana prasarana

6) Rendahnya manajemen produksi dan pemasaran

MASALAH UTAMA

• Penentuan Komoditas

• Cara Mengusahakan

• Pemasaran Hasil

• Faktor Ketidakpastian

PENENTUAN KOMODITAS • Iklim

• Ketinggian tempat

• Kesesuaian lahan

• Permintaan pasar (apa yang diinginkan masyarakat? kapan akan untuk ditanam? untuk siapa dihasilkan ? bagaimana akan dihasilkan dan bagaimana hasilnya? )

CARA MENGUSAHAKAN

Kurang rangsangan

Lemah tingkat teknologinya

Masalah transformasi dan komunikasi

Adanya gap penelitian terpakai untuk petani

Luasan usaha yang tidak menguntungkan

Belum mantapnya sistem dan pelayanan penyuluhan (sosial, politik, ekonomi yang berkaitan dengan kebijakan bagi petani)

• suatu proses aliran komoditas pertanian kepada konsumen disertai pemindahan kepemilikan, guna waktu dan guna tempat yang dilakukan oleh lembaga pemasaran, baik input maupun produk pertanian tersebut

PEMASARAN PERTANIAN

• lokasi produsen terkonsentrasi

• barang yang dihasilkan dapat direncanakan secara cermat, mengenai jumlah, mutu dan waktu pembuatan barang.

•Produsen umumnya menghasilkan barang dalam jumlah besar, sehingga produsen dapat mendistribusikannya.

•Sifat distributif : penurunan volume yang ditransaksikan dari produsen sampai ke konsumen.

SUMBER :SUDIYONO (2001)

PEMASARAN NON PERTANIAN

• Produk dihasilkan secara terpisah

• Produk umumnya berupa bahan mentah yang masih memerlukan pengolahan lebih lanjut

• Jumlah produk relatif sedikit sehingga untuk menutup biaya-biaya yang diperlukan lembaga pemasaran dalam melakukan fungsi-fungsi pemasaran diperlukan volume perdagangan yang cukup besar.

• Dari proses konsentrasi (pengumpulan produk- produk pertanian dari petani) dan diakhiri dengan distribusi (penjualan produk agar sampai kepada konsumen)

SUMBER :SUDIYONO (2001)

PEMASARAN PERTANIAN

Perbedaan Pertanian Non pertanian

Lokasi produsen Terpencar-pencar Terkonsentrasi

Volum barang yang dihasilkan Jumlah relatif kecil Jumlah besar

Penentuan jumlah, mutu, dan

waktu pembuatan

disesuaikan Cermat

Barang yang dihasilkan Bahan mentah Barang setengah

jadi/jadi

Sifat pemasaran Konsentrasi distributif Distributif

1 Produk pertanian memiliki ciri khas yang membutuhkan penangan khusus → berat (bulky), mengambil banyak tempat (volumnious) dan cepat atau mudah rusak (perishable) dan musiman

2 Terpencaranya lokasi produsen dan konsumen → kesulitan penyampaian barang

3 Fluktuasi harga

4 Rantai pemasaran panjang sehingga tidak efisien

5 Nilai tambah rendah karena masih dijual bentuk mentah

6 Tidak memadainya fasilitas pemasaran dan informasi pasar

7 Peraturan yang kurang memadai untuk menciptakan pasar yang efisien

MASALAH PEMASARAN PERTANIAN

Produk pertanian memiliki ciri khas yang membutuhkan penanganan khusus

No. Produksi Upaya / usaha Keinginan Konsumen

1. Mudah rusak / busuk Penyimpanan,

Pengolahan, Distribusi Selalu segar / fresh

2. Makan tempat (“rowa”) Pengolahan dan

Distribusi

Praktis & mudah

disimpan

3. Musiman Penyimpanan &

pengolahan

Selalu tersedia setiap

saat

4. Kualitas beragam Sortasi dan standarisasi Sesuai selera

5. Letaknya di pedesaan Distribusi, pengangkutan,

pengolahan Perkotaan

Cara Menanggulangi

• Kebijakan Harga

• Kebijakan Non Harga

TERIMA

KASIH