agama uts

2
Nama : Frederikus Niko Sutandi Kode: EA NIM : 13713031 TIGA RAGAM KEBERAGAMAAN Menurut saya, apa yang ditulis oleh Liek Wilardjo dalam artikel “Tiga Ragam Keberagamaan” pada surat kabar Kompas hari Jumat tanggal 14 Maret 2003 benar – benar dapat menggambarkan permasalahan keberagamaan zaman sekarang ini. Saya sependapat dengan Komarudin Hidayat, seorang agamawan Islam yang mengatakan bahwa agama dapat melahirkan radikalisme. Agama adalah kesatuan kompleks dari ajaran dan kepercayaan kepada Yang Kuasa, yang diakui sebagai asal, penyelenggara, dan tujuan hidup, sehingga sudah sewajarnya jika seorang penganut agama yang setia dan taat pada agamanya menjadi lebih sensitif dan cenderung “radikal” akan kepercayaan yang dianutnya tersebut. Saya juga sepemikiran bahwa pada kondisi realita zaman sekarang ini, ada 3 ragam paham keberagamaan yaitu “Agama yang Menghindari Dunia”, “Agama yang Membangun Dunia”, dan radikalisme-teologis-ideologis. Paham ketiga inilah yang merupakan topik permasalahan baik secara agama maupun dalam bernegara saat ini, karena dari paham “Radikalisme-teologis- ideologis” ini lahirlah para “pemuka agama” yang biasa disebut teroris yang tega menghancurkan dan merenggut nyawa orang lain atas nama agama. Menurut saya, tidak salah bagi sekelompok orang untuk merasa terpanggil dan istimewa ataupun menganggap dunia ini mulai

Upload: lala

Post on 15-Nov-2015

6 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

agama

TRANSCRIPT

Nama : Frederikus Niko SutandiKode: EANIM: 13713031TIGA RAGAM KEBERAGAMAANMenurut saya, apa yang ditulis oleh Liek Wilardjo dalam artikel Tiga Ragam Keberagamaan pada surat kabar Kompas hari Jumat tanggal 14 Maret 2003 benar benar dapat menggambarkan permasalahan keberagamaan zaman sekarang ini. Saya sependapat dengan Komarudin Hidayat, seorang agamawan Islam yang mengatakan bahwa agama dapat melahirkan radikalisme. Agama adalah kesatuan kompleks dari ajaran dan kepercayaan kepada Yang Kuasa, yang diakui sebagai asal, penyelenggara, dan tujuan hidup, sehingga sudah sewajarnya jika seorang penganut agama yang setia dan taat pada agamanya menjadi lebih sensitif dan cenderung radikal akan kepercayaan yang dianutnya tersebut. Saya juga sepemikiran bahwa pada kondisi realita zaman sekarang ini, ada 3 ragam paham keberagamaan yaitu Agama yang Menghindari Dunia, Agama yang Membangun Dunia, dan radikalisme-teologis-ideologis. Paham ketiga inilah yang merupakan topik permasalahan baik secara agama maupun dalam bernegara saat ini, karena dari paham Radikalisme-teologis-ideologis ini lahirlah para pemuka agama yang biasa disebut teroris yang tega menghancurkan dan merenggut nyawa orang lain atas nama agama.Menurut saya, tidak salah bagi sekelompok orang untuk merasa terpanggil dan istimewa ataupun menganggap dunia ini mulai runtuh, namun tidak boleh mewujudkan idealismenya tersebut dalam penindasan dan pembunuhan. Perbuatan perbuatan ini merupakan pelanggaran berat terhadap 10 Perintah Allah dan ajaran ajaran-Nya, melanggar norma hukum dan sosial, serta sama sekali tidak menghargai hak orang lain terutama hak untuk hidup sejahtera dan berkepercayaan. Seharusnya proses perwujudannya bukan didasari oleh kekerasan tetapi justru dari kasih sayang dan pengorbanan bagi orang lain terutama yang lemah dan membutuhkan, seperti Ibu Theresa atau Romo Mangun.Mengingat bahwa manusia adalah Animal Rationale sekaligus Homo Sapiens, sudah sepatutnya pihak pihak agama dan pemerintahan mendukung serta mengawasi secara penuh keberlangsungan kegiatan beragama, sehingga para umat beragama selalu terarahkan di jalan yang benar dan masalah teroris dapat diselesaikan secara damai.