advokasi no 16

24

Upload: buletin-advokasi-yda

Post on 06-Mar-2016

278 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: advokasi no 16
Page 2: advokasi no 16

2

Surat TaniSurat TaniSurat TaniSurat TaniSurat Tani

Buletin Petani ADVOKASI No. 16 Juli-September 2004

BRDP iko pitisnyo dapet dari ngutang kek orang sono (luar negeri), jadi utang ko tanggungjawab kito besamo.Kalo idak elok-elok, pacak kito mati kelak banyak utang besak. Anak cucung kito jadi banyak utang jugo.

Terimakasih YDA atas kirimanBuletin Advokasi. Banyak

manfaat yang kami dapat sebagaibekal mendampingi petani di Kediri.Namun karena terbatasnya kiriman,kami hanya menyampaikan informasiyang sangat berguna bagi petani.

Kami juga tertarik setelah melihat“Album Advokasi” tentang kegiatandiskusi memahami perjanjian kontrakagribisnis. Hal ini memicu keinginankami untuk mempelajarinya, karenakondisi di Kediri banyak petani yangmengadakan kontrak kerjasamadengan perusahaan yang berakhirdengan kerugian di pihak petani.Untuk usaha penyadaran danmembantu masalah ini kamimenginginkan proses kegiatandiskusi kontrak perjanjian itu.

Selain itu, untuk menambahwawasan dan kemampuan petaniuntuk bisa merencanakan kegiatandan menggali potensi desanya, kamijuga mohon diinformasikan tentangproses dan hasil kegiatan Renstradesa yang telah dilakukan YDAbersama warga Nguneng. Sebagaibekal juang mengembangkanpemahaman Dasar-dasar Advokasi,jika persediaan masih ada mohonkami dikirimi permainan Alat AsahAdvokasi. Terimakasih.

Anis Iva PLP2M Al-AzharJl Semeru VI/7 Kediri 64116

Selain jawaban via surat,di edisi ini ada tulisan terkait

kontrak & Renstra (Red)

Buletin AdvokasiMemberi Semangat

Pertama diucapkan terimakasihatas kiriman Buletin Advokasi

dan brosur SERENTAK. Sebagai

pengurus LSP-BM (Lembaga SimpanPinjam-Berbasis Masyarakat), kamisangat bangga atas perhatian dariYDA (Yayasan Duta Awam) . KarenaBuletin Advokasi memberi motivasidan semangat dalam menyelesaikanmasalah-masalah pertanian kami diLSP-BM .

Tapi kami masih mohon kepadaYDA untuk tetap memberikandorongan agar kami lebihbersemangat baik di bidangpertanian, dan juga di LSP-BM. Kamijuga ingin tahu, apakah di sini, didaerah teman-teman mitra YDA jugaada LSP-BM? Jika ada, bagaimanaperkembangannya? Apakah adasaran dan masukan agar LSP-BMkami bisa lebih maju? Terimakasih

JumaiyahPengurus LSP-BM Harapan DamaiDesa Batu Botuk,Kec MuaraKomam, Kab PasirKalimantan Timur

Nah para rekan petani,terutama yang berkiprah

di bidang permodalanmohon dapat berbagi ilmu

dengan Ibu Jumaiyah (Red)

Melawan Gulmadengan Koro

Benguk

Terimakasih kepada YDA(Yayasan Duta Awam), kami

sudah menerima Buletin Edisi 15.Buletin itu sudah dibagikan keteman-teman petani di desa. Untukedisi kemarin, tanggapan teman-teman petani sangat bagus, terutamauntuk rubrik resep. Dan menurut kamiuntuk edisi ini (Edisi 15), dirasa lebihmenarik karena ada gambartanamannya. Bila gambar itu

ukurannya diperbesar, pasti lebihbagus dan lebih jelas.

Sedang untuk lembar AAA (AlatAsah Advokasi) juga sudah diterima,kami dan teman-teman petani baruberencana untuk mencoba dulupermainan yang tergolong baru dalampengalaman kami beradvokasi.

Kabar yang lain yang perludisampaikan adalah, teman-temanpetani saat ini sedang melakukan ujicoba Koro Benguk dan Koro Pedang/Koma’ yang digunakan untukmelawan gulma. Hasil sementarakeduanya mampu melawan gulma,namun lebih efektif Koro Pedang/Koma’. Koro Benguk masa tum-buhnya 6 bulan sedangkan KoroPedang 1 tahun.

Willem MolleWorld Education (WE)Jl Mangga II No.7 Tanjung RedebBerau - Kalimantan Timur

Tertarik Kajian Kontrak di AlbumAdvokasi

Buletin untuk Petaniyang Belum Pernah

Aktif

Terimakasih kepada YDA(Yayasan Duta Awam) yang dari

dulu hingga sekarang mengirimBuletin Advokasi. Kami me-nyebarkan kepada semua petaniyang kami temui, seiring perjalanankami. Baik itu Ngawi, Sragen,Boyolali dll. Baik petani yang sudahlama aktif maupun yang baru kamikenal.

Harapan kami pada petani yangbelum pernah baca buletin dan takpernah ikut kegiatan bersama kami,untuk kemudian ikut bersama kami,misalnya dalam penggunaan produkpertanian organik, Apalagi kamisekarang juga aktif di SAHANI diJl Magelang Yogya.

KusnorotoJl Raya Timur KM.16 No.42.Banaran Sragen 57253.

Page 3: advokasi no 16

Salam AdvokasiSalam AdvokasiSalam AdvokasiSalam AdvokasiSalam Advokasi3

Buletin Petani ADVOKASI No. 16 Juli-September 2004

Buletin Petani Advokasi diterbit-kan oleh Yayasan Duta Awam(YDA), sebagai media komuni-kasi dan advokasi menujupetani Indonesia mandiri.Redaksi Buletin Petani Advokasimenerima tulisan, gambar/fotodengan misi pemberdayaanpetani dari berbagai pihak,khususnya dari kalanganpetani sendiri.

Penanggung Jawab: M RizaSidang Redaktur: Mediansyah(koordinator), Haleluya GiriRahmasih, M Yunus, M Riza,Kurniawan Eko, M ZainuriHasyim, Gideon Sumiyarsa.Penulis edisi ini: Kurniawan Eko,Gideon S, A Bayu Cahyono,Haleluya Giri Rahmasih, PuitriHatiningsih, Panggah SH,Mediansyah, Sriyono (Petani),Pardjo (petani), Suyitno (Petani).Administrasi: Puitri HatiningsihPengiriman: Agus WahyonoAlamat: Jl Adi Sucipto No 184-ISolo 57102Telp: (0271) 710816Fax: (0271) 729176e-mail: [email protected] (International StandartSerial Number): 1829-6939

Jangan kau kecewakan aku lagiaku ngGak mau menderita lagikalau ingkari janji.....

Aku ngGak mau kebawa emosijangan biarkan aku sakit hatikarena ingkari janji....

Cinta dan kepercayaan yang kuberikanjangan sampai kau sia-siakandengan ingkari janji..

Jangan-jangan kau bohongi aku lagibanyak bicara cuma basa-basicoba ingkari janji.....

Semua yang kau inginkan selalu ku berikulakukan semua walau sampai matijangan ingkari janji...Kebebasan yang kamu dapatkanbukan jadi(kan) kamu boleh sembarangan...kamu sudah berjanji...jangan ingkari janji...mending jangan berjanji...

Dari lagu “Orkes Sakit Hati”oleh Kelompok Musik “Slank”

M e d i

Sampul depan: Gambar oleh Bengkel Qomikdengan olah komputer oleh MediansyahSampul belakang: Grafis-Montase olehMediansyah

Page 4: advokasi no 16

4

Buletin Petani ADVOKASI No. 16 Juli-September 2004

LaporanLaporanLaporanLaporanLaporan

Sayangnya, rantai masalahpetani tersebut justru me-nunjukkan bahwa 70% per-masalahan yang dihadapipetani bersumber dari luarpertanian, sehingga solusi-nya pun harus juga datangdari sektor-sektor di luarpertanian...,

AAAAAda Apa denganda Apa denganda Apa denganda Apa denganda Apa denganPPPPPetani?etani?etani?etani?etani?

Dalam konteks politik, salahsatu hasil dari sebuahpergerakan re formasi

adalah diamandemennya UUD1945 yang kemudian sa lahsatunya menghadirkan sebuahkonstelasi berpolitik yang samasekali berbeda.

Kalau dulu rakyat tidak punyakedaulatan secara penuh untukmemilih para wakilnya yang ditingkat pusat maupun daerahtetapi sekarang rakyat dapatmemilih secara langsung parawakilnya. Kedaulatan ada ditangan rakyat.

Sriyono

alam dan masih banyak lagimasalah-masalah yang dari tahunke tahun selalu terulang.

Sayangnya, rantai masalahpetani tersebut justru menunjuk-kan bahwa 70% permasalahanyang dihadapi petani bersumberdari luar pertanian, sehinggasolusinya pun harus juga datangdari sektor-sektor di luar perta-nian. Tetapi langkah yang segerabisa diambil guna penyelamatanpetani kita adalah dengan carasubsidi dan mengembangkanSistem Pertanian Organik Ter-padu.

Di negara maju sekalipun,pemerintahnya selalu melindungipara petani. Misalnya AmerikaSerikat memberikan subsidikepada para petaninya sebesarUS $ 18 Miliar/tahun atau lebihdari Rp. 100 Triliun/tahun.

Kalau Amerika saja beranibegitu mestinya kita juga punyakeberanian moral untuk melin-dungi petani kita dengan caramemberikan subsidi, meskipun itumelanggar WTO. Sehingga nan-tinya diharapkan produk-produkpetani kita mampu bersaingdengan produk-produk dari luar.

Pilihan Sistem PertanianSistem pertanian yang ada

sekarang jelas memunculkanpertanian biaya tinggi dan mem-bawa dampak pada kerusakanlahan. Untuk itu perlu dikem-bangkan Sis tem Per tan ianOrganik Terpadu. Sistem yang

Seperti diketahui, mayoritasmasyarakat Indonesia adalahpetani. Sehingga semestinya,para petani bisa menentukanwarna dan masa depan bangsaIndonesia. Dan itu seharusnyamenjadi komitmen kita bersamauntuk membangun sebuah sistempertanian yang berpihak padakesejahteraan petani.

IronisTidaklah berlebihan apabila ini

menjadi prioritas utama, soalnyakont r ibus i sektor per tan iantermasuk didalamnya adalah pe-ternakan dan perikanan terhadaplaju perekonomian Indonesia rata-rata 17,5%. Kontribusi lapangankerja pun mencapai 44% dariangkatan kerja yang ada.

Memang kondisi sekarangsangat ironis. Berbagai masalahpertanian sering membuat petanimenjadi sangat “jengkel”.

Bagaimana tidak? Masalahpetani dari tahun ke tahun selalusaja sama. Harga pembelian ga-bah yang jatuh, bukan hal yangbaru. Tahun lalu kita juga meng-hadapi masalah tersebut, demi-kian juga tahun sebelumnya, dantahun sebelumnya lagi.

Belum lagi masalah kelangkaanpupuk dan harga pupuk yangtinggi, sehingga memunculkanbiaya produksi tinggi bagi petani.Masih ditambah kerusakan lahanpertanian yang diakibatkan olehsistem pertanian yang meng-abaikan kaidah-kaidah kelestarian

Page 5: advokasi no 16

Buletin Petani ADVOKASI No. 16 Juli-September 2004

5

LaporanLaporanLaporanLaporanLaporan

BanyakBanyakBanyakBanyakBanyakprogramprogramprogramprogramprogram

pertanianpertanianpertanianpertanianpertanianhanyahanyahanyahanyahanya

menggenjotmenggenjotmenggenjotmenggenjotmenggenjotproduktifitas.produktifitas.produktifitas.produktifitas.produktifitas.

PPPPPadahaladahaladahaladahaladahalPPPPPetani butuhetani butuhetani butuhetani butuhetani butuhpeningkpeningkpeningkpeningkpeningkatanatanatanatanatan

kesejahteraankesejahteraankesejahteraankesejahteraankesejahteraanbukbukbukbukbukan hanyaan hanyaan hanyaan hanyaan hanyapeningkpeningkpeningkpeningkpeningkatanatanatanatanatan

produksiproduksiproduksiproduksiproduksi

berusaha untuk mengembalikansemua jenis bahan organik kedalam tanah, baik dalam bentukresidu dan l imbah tanamanmaupun ternak yang selanjutnyabertujuan memberi makanan padatanaman.

Dan seperti diketahui petani kitakebanyakan berlahan sempitsehingga perlu pendapatan di luarbercocok tanam. Maka sistemPertanian Organik Terpadu yangmengembangkan keterpaduanantara pertanian dan peternakan,adalah sebuah jawaban.

Di samping petani mendapat-kan laba dari usaha ternak jugapetani bisa mendapatkan limbah/kotoran ternak untuk diolahmenjadi pupuk.

Tidaklah berlebihan apabila kitaberharap nantinya petani-petanikita bisa lepas dari ketergan-tungan pupuk kimia yang cen-derung tidak terkendali harganya.Sudah sewajarnya bagi peme-rintah untuk memberikan “GoodWill” (niat baik) ataupun kemu-dahan-kemudahan dalam bentukinsentif kepada petani untuk

mewujudkan sistem pertanianorganik terpadu ini.

Tugas berat memang yangdisandang pemerintah untukmembangun sebuah pertanianyang tangguh. Tetapi bukankahmemang sudah seharusnyademikian. Pemerintah melindungirakyatnya.

SriyonoKomunitas Jerami

Desa Nguneng Kec. PuhpelemKab. Wonogiri

Bengkel Qomik

Page 6: advokasi no 16

6

Buletin Petani ADVOKASI No. 16 Juli-September 2004

LaporanLaporanLaporanLaporanLaporan

Menjelang digelarnya hajatannasional Pemilihan Presidenmakin banyak kita saksikan

kiprah para kandidat di televisi, pasar,tempat hiburan hingga ke sawah-sawah petani. Namun itu semuabelumlah bisa menggambarkan apayang akan mereka lakukan setelahmereka menjadi pemimpin.

Bagi rakyat secara umum dankaum tani pada khususnya, Pemilumerupakan salah satu jalan untukmewujudkan impian dan harapan-harapan yang selama ini belumterwujud. Begitu pula dengan parakandidat yang mencalonkan diri untukmenjadi pemimpin bagi bangsa ini.

Dengan berbagai alasan parakandidat maju ke arena pertarunganberlomba-lomba dengan parapesaingnya berusaha menawarkanprogram-program kerjanya jika terpilihkelak kepada calon pemilihnya darikalangan pengusaha hingga kalanganpetani.

Ada hal menarik yang patut kitacermati dari cara-cara para kandidatmenawarkan “barang dagangannya”kepada para calon pemilih. Lewatberbagai media dari yang hanyamelalui pamflet hingga media televisi.Media televisi yang selama inidianggap sebagai media yang palingefektif dalam menawarkan barangdagangan, menjadi pilihan utama,sehingga setiap hari kita bisa melihataneka bentuk program kerja yangmereka tawarkan.

Mengkaji Tawaran ProgramBagi kita kaum petani menjadi

sangat mudah untuk melakukankajian-kajian terhadap program-program yang ditawarkan, tentunyaprogram kerja yang terkait dengan

harapan dan cita-cita petani. Haltersebut rupanya juga disadari parakandidat bahwa mayoritas penduduknegeri ini adalah petani.

Harus kita sadari pula bahwasektor pertanian adalah salah satusektor penopang perekonomianbangsa, sehingga selayaknya pulakita kaum petani juga harus bisamenentukan pilihan agar bisamewujudkan harapan yang selama inikita cita-citakan.

Berikut ini beberapa cuplikanmodel penawaran yang ditawarkanpara kandidat yang selayaknya kitacermati bersama:

“Sudah saatnya kita butuhpemimpin yang mau bekerja danmelayani” (sebuah cuplikan iklankampanye salah satu kandidatdengan berlatarkan seorang kandidatsedang berada di tengah sawahmelakukan panen raya bersamapetani). Jika kita cermati lebih dalam,arti “mau bekerja dan melayani”dalam konteks kebutuhan petani,apakah itu semua hal itu akan bisadipenuhi?

Satu pertanyaan yang patut kitarenungkan bahwasanya kebutuhankaum petani saat ini adalahmendapatkan hak-haknya sebagaiwarga negara tanpa mengalamiperbedaan. Kenyataan saat ini kaumpetani seolah-olah terpinggirkan olehpembangunan-pembangunan sektorindustri. Juga yang perlu diingatbetapa kaum petani hanya menjadipenyedia kebutuhan pangan nasionaltanpa mendapatkan imbal balik yangsepantasnya dari jasa-jasa yangselama ini telah kita berikan kepadabangsa ini.

Selain cuplikan kampanye di atas,ada lagi cuplikan iklan kampanye

salah satu kandidat yang me-nawarkan program kredit bagi petani.“Kami akan memberikan kemudahanbagi sektor pertanian dan Usaha KecilMenengah untuk mendapatkan kreditmodal kerja”. Satu pertanyaan bagikita terkait dengan penawaran diatas, benarkah petani butuh utang?Coba kita tengok kepada sejarahprogram-program kredit pertanianyang telah diberikan pada masapemerintahan sebelumnya. Mulai dariprogram BIMAS/INMAS sampaidengan program Kredit KetahananPangan, apa yang bisa dirasakanmanfaatnya bagi kaum tani?

Bisa dikatakan program-programkredit pertanian tersebut hanya akanmenguntungkan beberapa kelompoksaja, hal ini bisa dilihat daribanyaknya kredit yang dikemplangoleh kelompok-kelompok tertentuyang notabene adalah petani-petaniberdasi, belum lagi dampak-dampakterhadap lingkungan yang ditimbulkandari input-input kimia sebagai salahsatu input dari program kredittersebut. Selain dampak lingkungandan sasaran yang perlu diper-tanyakan, hal tersebut juga sangatberkaitan dengan kemampuan sektorperbankan kita.

Kendala lain dalam pelaksanaanprogram kredit pertanian adalahadanya ketidakpercayaan sektorperbankan terhadap petani denganberkaca pada pengalaman masa laludimana banyaknya kredit macet dari“petani” yang mengaku-aku petani!

Salah satu kandidat juga me-nawarkan program perbaikan hargakomoditas, proteksi terhadap komo-ditas pertanian dan pemberian subsidikepada sektor pertanian. “Sudahbertahun-tahun saya memimpikan

Dagangan PDagangan PDagangan PDagangan PDagangan Politik vs Harapan Politik vs Harapan Politik vs Harapan Politik vs Harapan Politik vs Harapan PetanietanietanietanietaniAnalisis Isi Kampanye Capres

Page 7: advokasi no 16

Buletin Petani ADVOKASI No. 16 Juli-September 2004

7

LaporanLaporanLaporanLaporanLaporan

petani bisa mendapatkan harga yanglayak untuk hasil panennya” (salahsatu cuplikan iklan kampanye salahsatu kandidat wakil presiden yangmengaku sebagai “Bapak Kaum TaniIndonesia”.

Kecap Nomor 1Jika dicermati secara mendalam,

mampukah mereka mewujudkannya.Jika dilihat pada kenyataan saat ini,semakin hari harga panen petanimalah jauh merosot. Hal tersebut tak

luput dari dampak adanya komoditaspertanian dari luar negeri yangmembanjiri pasar dalam negeri,sehingga untuk menanggulangi haltersebut diperlukan keberanian daripemimpin bangsa ini untuk mela-kukan pengurangan impor komoditaspertanian serta melakukan proteksiterhadap komoditas per-tanian dalamnegeri dengan cara memberikantopangan/subsidi pada sektorpertanian dan pelarangan imporkomoditas pertanian.

Pertanyaannya, beranikahpemimpin kita nanti melakukankebijakan tersebut? sehingga petanibisa lepas dari ketergantungan pihaklain, mengingat kebijakan tersebutjuga akan berpengaruh terhadappolitik dagang antar negara yang jugaakan melibatkan negara-negaraindustri besar yang mempunyaikepentingan dengan politik da-gangnya masing-masing.

Selain cuplikan-cuplikan iklankampanye di atas, masih banyakbentuk-bentuk iklan kampanye yangisinya hampir sama. Namun demikiandengan ketiga cuplikan diatasdiharapkan akan dapat memberikangambaran mengenai tawaran-tawarandari para kandidat pemimpin diha-dapkan pada realitas kebutuhan danharapan kita semua kaum petani.

Memang, kita perlu memper-hatikan sebelum memilih, lihatsecara seksama apa yang ditawarkandan lihat seberapa besar kemu-ngkinan terwujudnya. Harapan kita,adalah terpilihnya pemimpin yangjujur, berani, amanah serta bisa jadipelindung dan pelayan kaum petani.Selamat melakukan penilaian untukmenentukan pilihan! (Panggah)

No Kegiatan Angaran Semula Realisasi Membengkak %1 Kotak Suara 235.600.200.000 355.625.523.800 120.025.323.800 51%2 Bilik Suara 23.028.000.000 55.601.881.997 32.573.881.997 141%3 Surat Suara 180.842.167.200 247.256.866.240 66.414.699.040 37%4 Kertas surat suara 372.587.500.000 470.963.145.850 98.375.645.850 26%5 Kertas Karft - 4.124.953.550 4.124.953.550 100%5 Distribusi 28.577.198.660 204.622.195.680 176.044.997.020 616%6 Validasi - 18.000.000.000 18.000.000.000 100%7 Teknologi Informasi 202.776.000.000 295.332.580.835 92.556.580.835 46% Total 1.043.411.065.860 1.651.527.147.952 608.116.082.092 58%

Sejak dibentuknya KPU, biaya Pemilu yang diajukan KPU terus mengalami kenaikan, awalnya KPU mengajukananggaran Rp, 3,023 Triliyun untuk 4 tahun anggaran (2002 – 2005). Belakangan, anggaran yang diajukan

membengkak 139%, yakni menjadi Rp. 7,2 Triliyun. Hal ini menunjukkan KPU tidak mampu melakukanperencanaan anggaran. Realisasi Biaya Pemilu melebihi pagu anggaran (anggaran semula) sebesar 58% ataumembengkak (over budget) Rp. 608, 116 miliar untuk kegiatan pengadaan kotak suara, bilik, surat suara, distribusi,validasi dan IT (teknologi informasi).

Inilah BiaInilah BiaInilah BiaInilah BiaInilah Biayyyyya Pa Pa Pa Pa Pemilu Kita!emilu Kita!emilu Kita!emilu Kita!emilu Kita!

Sumber: Bahan rapat usulan ABT Pembiayaan Pemilu 2004 dan usulan anggaran operasional KPU dengan Panitia Anggar an DPR-RI Juli 2004

Bengkel Qomik

Page 8: advokasi no 16

8

Buletin Petani ADVOKASI No. 16 Juli-September 2004

LaporanLaporanLaporanLaporanLaporan

Pemilu 2004 memang beda!Baik Pemilu Legislatif maupunPemilu Presiden. Tahun ini

kita mulai “belajar” memilih wakilrakyat secara “tunjuk nama” bukanlagi “tunjuk karung” sepertimasa-masa silam. Bahkantahun ini rakyat Indonesiamulai dapat memlilih presidensecara langsung. Hal iniadalah hasil reformasi yangpatut kita disyukuri bersama.

Bahkan diharapkan, de-ngan sistem yang kini telahditata para pemimpin re-formis, jika ternyata yangterpilih bukan tokoh pro-reformasipun, tidak apa-apa!Sebab seorang pemimpin (dibawah sistem reformasi) akanterpaksa tunduk pada hukum.Semoga!

Di pemilu era reformasi inipun, kita disuguhi peman-dangan baru. Kampanyeternyata dapat menjaditontonan mengasyikkan. Kitabahkan dapat melihat kiprahpara kandidat presiden yangberkampanye di TV secaralangsung. Tingkah dan ulahmereka memang seringkalisulit dibedakan denganselebritis di acara-acara gosip(infotainment) televisi.

Coba saja kita cermatislogan yang baru-baru laludidengung-dengungkan oleh parakandidat presiden. ‘Percaya dan majubersama…,’Bersama kita bisa…’,‘Bersatu untuk maju...’. Sudahterbukti dan sudah teruji’, begitulahslogan-slogan yang sering kita dengar,dari para “penjaja” dagangan politiktersebut.

Benarkah slogan-slogan tersebutbisa diartikan cita-cita dari orang-orang yang sering muncul di berbagaimedia yang sebentar lagi akanmemimpin Negeri tercinta ini?

Ataukah itu semua hanya sebagaislogan-slogan yang hanya bisadiucapkan oleh semua orang?

Memang, hajat bangsa yang akankita hadapi ini sangat menarik,dimana kita akan secara langsungmemilih figur yang sekiranya pantasuntuk memimpin bangsa ini. Satu hal

Nonton Selebritis PNonton Selebritis PNonton Selebritis PNonton Selebritis PNonton Selebritis Politik 2004olitik 2004olitik 2004olitik 2004olitik 2004

yang belum pernah kita lakukansebelumnya. Berbagai media meliputkegiatan tersebut dari prosespersiapan yang dilakukan penye-lenggara pemilu maupun para

kontestan yang akanberlaga dalam pemi-lihan presiden tersebutsehingga tidaklahmengherankan ba-nyak sekali gambarpara kandidat dankemunculan-kemun-culannya di berbagaimedia.

Sudah barang tentukemunculan merekadi berbagai mediatersebut tidak hanyasekadar muncul dimedia, akan tetapisekaligus mereka jugamenawarkan beragamcita-cita, harapan atauapalah yang akanmereka jajakan ke-pada kita semua jikamereka terpilih me-mimpin bangsa ini.

Lalu apa yang akankita lakukan terkaitdengan apa yangmereka tawarkan ke-pada kita kaum tani?Tentu kita ingin me-reka bisa mening-katkan kesejahteraan

kaum tani. Lalu bagaimana caranyaagar kita tidak salah memilih?

Bukan Memilih Selebritis IdolaJangan-jangan kita telah terbawa

suasana, untuk melihat para kandidatpemimpin negara besar ini, samaseperti kita melihat tampilan tokoh-

Moouuh..!

Bengkel Qomik

Page 9: advokasi no 16

Buletin Petani ADVOKASI No. 16 Juli-September 2004

9

LaporanLaporanLaporanLaporanLaporantokoh selebritis di acara-acara gosipTV tadi.

Jika demikian, tentulah kita akanmenilai para pemimpin bangsa ini,melulu dari tampak luarnya belaka.Yaitu dari cara dia berbicara (bukanpembicaraannya), dari tatapanmatanya (bukan visinya), cara diameremas atau mengepalkan tangan(bukan semangat dan kepe-mimpinannya), dari senyumannya, dll.

Jika kita memang menilai dengancara tersebut, tentulah saat di biliksuara kita akan mencoblos (memilih)bintang selebritis belaka, bukanpemimpin!

Namun begitu, sudah banyak pihakyang mengingatkan kepada segenappemilih, untuk memilih dengan lebihbertanggungjawab.

Pertama, bisa kita lihat apa visidan misi yang mereka tawarkankepada pemilih jika mereka nantiterpilih menjadi pemimpin.

Gampangnya, kita lihat program yangmereka tawarkan.

Kedua , dari cara merekamenawarkan “dagangannya” kepadapemilih, hendaknya kita tidak hanyaterpesona dengan gaya atau tampakluarnya saja. Sebab yang harus kitacermati dalam tampilan-tampilanmereka di media massa adalah visidan misi mereka dan sikapkepemimpinan mereka.

Ketiga, jangan lupa, lihat pula apayang sudah mereka perbuat selamamereka menjabat sebagai pejabatnegara ataupun wakil rakyat dansepak terjang mereka sebelummenjadi pejabat negara, artinya kitaharus juga melihat sejarah merekadan apa yang sudah merekasumbangkan bagi negeri ini.

Cara ini bisa dilakukan denganmelihat rekaman “jejak” mereka yangsering dimunculkan berbagai media.

Keempat, sekali lagi jangan

terkecoh terhadap apa yang merekatawarkan, jika yang ditawarkan ituhanyalah kata-kata. Tapi lihat jugalangkah konkret yang akan merekalakukan dalam menghadapi satumasalah.

Jika saja kita semua telah menjadipemilih yang bertanggungjawab. Kitasemua dapat berharap akan lahirnyakembali negeri Indonesia Raya yangdisegani di percaturan dunia.

Jika kita telah menjadi pemilih yangdewasa, negeri ini pastilah segerabangkit dari jurang nestapa. Jika kitatelah menjadi pemilih cerdas, bangsaini pastilah bergegas bangun.

Namun, jika kita hanya menilai danmemilih hanya berdasarkan “tampakluar” yang ditunjukkan parakandidat..., itu berarti: anak cucu kitatelah kita pertaruhkan dalam sebuahjudi nasional! (Panggah)

Pilihlah Saya!Harga gabah naik dan harga

pupuk turun

Saya adalah wakil petani,saya akan selalu bersama

petani....

Pengadaan danapurnabakti

studi banding keSingapur

Pengadaan mobildinas

Ketika kampanye....... Setelah duduk di dewan.....

Tugas kita lah untuk terus mengawasi!

Bengkel Qomik

Page 10: advokasi no 16

10

Monitoring dan AdvokasiMonitoring dan AdvokasiMonitoring dan AdvokasiMonitoring dan AdvokasiMonitoring dan Advokasi

Buletin Petani ADVOKASI No. 16 Juli-September 2004

Musyawarah pembangunan desa(Musbangdes) merupakan salahsatu bentuk pengakomodiran

pendapat masyarakat dalam perencanaanpembangunan di desanya, dengan membukapeluang yang sebesar-besarnyaketerlibatan masyarakat. Namun hal initerkendala dengan belum siapnya komponenpemerintah di tingkat bawah, khususnyaaparat desa.

Ketidaksiapan aparat bisa diakibatkan olehketidakpahaman akan arti dan maksudMusbangdes itu sendiri, belum mengetahuibagaimana strategi/cara mengumpulkanpendapat dari masyarakat yang luas danminimnya dana yang tersedia untukpelaksanaan musbangdes. Sehingga dalampelaksanaan Musbangdes kebanyakanhanya dilakukan oleh beberapa masyarakatyang belum tentu dapat mewakili masyarakatyang lain, atau bahkan hanya dilakukan olehaparat desa saja.

Selain soal keterlibatan masyarakat,selama ini hasil Musbangdes cenderung kearah pembangunan fisik dan hanyabeberapa saja yang berujud pembangunannon fisik (peningkatan SDM masyarakat).

Melihat kondisi tersebut Yayasan DutaAwam sejak beberapa waktu yang lalu (2003-2004) berinisiatif untuk membantupelaksanaan Musbangdes di beberapadesa. Kegiatan ini dikemas dalam programPerencanaan Strategis Desa (RenstraDesa). Renstra dilakukan di beberapa desa,yaitu Desa Bade Kecamatan Klego dan DesaSuroteleng Kecamatan Selo keduanya diKabupaten Boyolali. Selain itu juga dilakukanRenstra di Desa Nguneng KecamatanPuhpelem Kabupaten Wonogiri dan DesaPesu Kecamatan Wedi Kabupaten Klaten.

Dari Renstra desa di keempat desa itu,tersusun beberapa kegiatan yangdiharapkan akan dapat meningkatkankesejahteraan masyarakat, baik berupa

kebutuhan bangunan fisik maupunpeningkatan SDM masyarakat. Serta terdatabeberapa potensi yang ada di desa yangdapat dikembangkan dan kendala-kendalayang selama ini dialami oleh masyarakat.

Pelaksanaan RenstraRenstra didahului oleh pelaksanaan

sosialisasi ke masyarakat dan aparat desamengenai pentingnya keterlibatan masyarakatdalam membuat sebuah perencanaanpembangunan desa. Dari sosialissi ini diharapmuncul kesadaran masyarakat dan aparatdesa mengenai pentingnya keterlibatanmasyarakat dalam menentukan perencanaanpem-bangunan desa.

Tahapan selanjutnya adalah penentuanwaktu dan peserta yang terlibat dalampelaksanaan Renstra. Penentuan waktu inimerupakan hal yang penting agar masyarakatyang nantinya terlibat dapat terus mengikutikegiatan, sedangkan penentuan pesertadilakukan karena tidak mungkin dalampelaksanaan Renstra melibatkan seluruhmasyarakat desa. Ditentukanlah pesertanyaberdasarkan wilayah yang ada di desa, profesiyang ada di desa, kelembagaan yang adadan golongan usia.

Tentu peserta Renstra harus punya waktuluang sehingga dapat mengikuti Renstrasampai selesai. Sudah tinggal di wilayahtersebut untuk beberapa waktu, sehinggamengetahui permasalahan-permasalahanyang ada disekelilingnya dan mampu mewakilimasyarakat yang ada disekitarnya.

Dari Renstra ini, terdatalah permasalahandan potensi yang ada di desa. Kemudiandilakukan perencanaan pemanfaatan potensiuntuk menyelesaikan permasalahan yangada atau rencana kegiatan berdasarkanpotensi yang ada.

Hasil dari Renstra ini merupakan rencanapembangunan desa untuk beberapa tahun,tergantung kesepakatan atau agenda yang

dibuat oleh peserta, sampai kapan kegiatantersebut akan dilakukan. Hasil pelaksanaanRenstra di keempat desa di atas sangatberagam, namun dapat dikelompokkanmenjadi:

1. Permasalahan Kesehatan2. Permasalahan Pendidikan3. Permasalahan Pertanian4. Permasalahan Pembangunan Sarana

Fisik (jalan, jembatan dll)5. Permasalahan Sumber Daya Alam

(air, tanah dll)6. Permasalahan Ekonomi

Ada harapan, agar pelaksanaanMusbangdes yang ada dapat mengambilpelajaran, sehingga Musbangdes bertumpupada permasalahan yang nyata ada dimasyarakat, dengan memanfaatkan pulapotensi yang ada di desa sebaik-baiknya.(Bayu)

Merencanakan Pembangunan yang PartisipatifPembangunan Partisipatif adalah pembangunan yang melibatkan masyarakat yang akan menerima

dampak dari pembangunan itu, bertumpu pada penyelesaiaan permasalahan yang nyata ada,musyawarah atas jalan keluarnya. Kesepakatan atas perencanaan dan pelaksanaan kegiatan hingga perawatan hasil kegiatan.

Page 11: advokasi no 16

Monitoring dan AdvokasiMonitoring dan AdvokasiMonitoring dan AdvokasiMonitoring dan AdvokasiMonitoring dan Advokasi

Buletin Petani ADVOKASI No. 16 Juli-September 2004

11

Garis besar Tahapan PelaksanaanPerencanaan Strategis Desa

PERENCANAAN

Menentukan peserta , waktu dan tempat pelaksanaan Renstra

SOSIALISASI

Memberikan pemahaman mengenai alasan dan tujuan pelaksanaan Renstra

PEMETAAN MASALAH

Memetakan seluruh masalah yang ada di desa dalam hal Jenis Masalah ,

Penyebab dan Dampak

PEMETAAN POTENSI

Memetakan seluruh potensi yang ada di desa

KETERKAITAN ANTAR-MASALAH

Masalah dianalisis keterkaitannya dan hubungan sebab akibatnya

PEMILIHAN PRIORITAS

Masalah yang terpetakan dipilih sesuai dengan tingkat kebutuhan dan

kemudahannya

RANCANGAN PERENCANAAN KEGIATAN PENYELESIAAN

MASALAH

Masalah yang telah dianalisis dan dipilih kemudian disusun langkah -

langkah penyelesaiannya serta pihak terkait, kebutuhan dan potensi

pendukungnya

Page 12: advokasi no 16

Buletin Petani ADVOKASI No. 16 Juli-September 2004

Pengalaman AksiPengalaman AksiPengalaman AksiPengalaman AksiPengalaman Aksi12

White Melon- Suyitno bersama tanaman White Melonnyayang baru berusia 2 bulan.

Eko

Memasuki bulan Juli sawahdi kawasan Desa MayangKalurahan Jono Kecamatan

Tanon, Sragen-Jawa Tengahmemasuki musim kering. Pada musimhujan, petani biasanya menanampadi. Pada musim kering, petanimemilih menanam tanaman yangtidak membutuhkan banyak air,seperti semangka, timun dantanaman sejenis lainnya. Hal inidilakukan agar pada musim keringtanah juga bisa berproduksi.

Suatu hari (tahun 1996) datanglahseorang sales sebuah perusahaanmenawarkan kerjasama untuk mena-nam White Melon (Timun Jepang).Perusahaan yang beralamat di jalanRaya Solo Semarang Km 12,7 No 123Kartasura, Sukoharjo-Jateng itubernama CV Tunas Prospekta.

Perusahaan ini merupakan salahsatu kantor cabang yang pusatnyaberalamat di Jakarta. Setelah melaluiproses lobi dan sebagainya, akhirnyapetani memutuskan untuk melakukankontrak kerja sama penanaman WhiteMelon tersebut.

Manis di AwalKerjasama penanaman White

Melon dengan CV Tunas Prospektadimulai pada tahun 1996 hingga tahun2004. Dalam kerjasama tersebutperusahaan memberikan bibit.Menurut petani, bibit yang diberikan

oleh pihak perusahaan bermutu baik.Hal ini dilihat dari buah yang bisatumbuh dengan baik dan menghasil-kan jumlah panen yang relatif banyak.Selama proses penanaman, petanimendapat Saprodi yang cukup danbimbingan teknis yang intensif danmemadai. Pada awal kerjasama ini,hasil panen petani selalu dibayar tepatwaktu.

Pengalaman awal kerjasamayang lancar-lancar saja tersebutmembuat petani selalu percaya padapihak perusahaan. Akan tetapi, padawaktu tanam berikutnya, yaitu bulanJuli 2003, per-usahaan tidaklagi memberi-kan Saprodi se-perti pada wak-tu sebelum-nya.

Perubahanaturan secarasepihak ini, di-lakukan per-usahaan, de-ngan alasanagar petanimandiri.

Ketidakte-patan ini jugaterjadi padaproses pem-bayaran yangdilakukan peru-sahaan. Pem-bayaran panenyang dulunyatepat, padasaat tanam kaliini tidak lagi.

Pembayaranpada petanimenjadi molor.

Biasanya pembayaran dilakukan padaminggu pertama atau kedua, dandibayarkan secara lunas. Pada saatkerjasama musim tanam kali ini,pembayaran dilakukan pada bulanNopember, dan itupun baru 70%-nya.Sisa dari pembayaran dilakukan padabulan Pebruari 2004.

Ingkar janjiPada awal Maret 2003 perusa-

haan menyuruh petani untuk mena-nam kembali Timun Jepang varietasbaru, yaitu F1 varietas Simauri.Menurut perusahaan, berat varietas

Sudah Jatuh Tertimpa TanggaPengalaman Petani Melakukan Kerjasama

Penanaman White Melon

Pengalaman ini ditulis olehSuyitno, seorang petani yangsekaligus menjadi wakil petanipenanam White Melon hasilkerjasama dengan CV TunasProspekta Kartasura, Suko-harjo-Jawa Tengah.

Page 13: advokasi no 16

Buletin Petani ADVOKASI No. 16 Juli-September 2004

Pengalaman AksiPengalaman AksiPengalaman AksiPengalaman AksiPengalaman Aksi

13

ini bisa mencapai hingga 3 kg perbuahdan minimal dalam 1 batang pohonbisa menghasilkan 10 kg. Harga daritimun ini mencapai Rp. 600 per kg.

Namun, promosi yang dilakukanperusahaan tinggal promosi. Padasaat panen, petani tidak memperolehhasil seperti yang diharapkan, padahalpetani sudah menanam seperti yangdianjurkan oleh perusahaan.

Pada saat buah mulai akan besar,kebanyakan bentuk dari buah kurangbagus. Kondisi ini kemudian diadukanpetani kepada direktur CV TunasProspekta. Menurut direktur perusa-haan, jika buah yang tumbuh hasilnyaseperti itu, ya itulah yang harusdipanen.

Pada saat panen berlangsungharus disaksikan 4 orang (kepalaperusahaan, koordinator kelompok,PPL timun dan penyeleksi) dan di-tambah dengan seorang manajer danbendahara. Tetapi apa yang terjadi?Pada saat panen, tidak semua pihakyang disebutkan tadi ada di tempat.

Saat itu yang ada hanya petanidan pihak penyeleksi. Pada waktu itupihak penyeleksi dari perusahaantidak berani memproses buah yangbentuknya kurang bagus seperti yangdikatakan oleh direktur perusahaansebelumnya. Bahkan buah tersebutjustru dibuang. Sebelumnya, PPLWhite Melon ini pernah berkatabahwa benih ini benih ujicoba, kalaupetani mendapatkan kerugian, makakerugian ini akan diganti rugi olehperusahaan.

Atas kerugian yang dideritatersebut, pihak perusahaan menyuruhpetani membuat daftar kerugian yangdiderita untuk diganti. Kemudianpetani membuat daftar biaya penge-luaran dan sudah diserahkan padapihak perusahaan untuk mendapatkanganti rugi.

Ganti rugi ini sampai sekarangbelum mendapat keputusan dariperusahaan. Dengan berbagai alasan,perusahaan selalu mengelak untukmemberikan hak-hak petani yangseharusnya dipenuhi seperti yangdijanjikan sebelumnya.

Bayu

Sosialisasi Kontrak- Petani anggota kelompok tani Gampil Desa MayangKalurahan Jono dan petani penanam White Melon asal Kec Plupuh Sragentengah mengikuti acara sosialisasi kontrak antara perusahaan dengan petani.

Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga, inilah pengalaman yang dialamioleh petani penanam White Melon. Sudah pembayaran panen petani

belum terlunasi, ganti rugi pun belum diputuskan. Usaha petani penanamuntuk menuntut apa yang sudah menjadi haknya terus dilakukan. Melaluikoordinator kelompoknya, petani sudah berulang kali menghubungi pihakperusahaan dan tidak pernah mendapat hasil yang memuaskan. Hal inidikarenakan menurut karyawan perusahaan yang bersangkutan (PPLWhite Melon) sudah tidak aktif masuk dan pemilik perusahaan selalutidak ada di tempat. Dalam kondisi yang tidak pasti tersebut, petani akanterus berusaha menuntut hak dan janji yang pernah diucapkanperusahaan hingga masalah ini dapat selesai.

Setelah mengikuti kegiatan “Sosialisasi Aturan Kontrak antara Petanidengan Perusahaan” yang diselenggarakan oleh Yayasan Duta Awam(YDA) Solo pada tanggal 1 Juni 2004, petani semakin sadar dan tahubagaimana seharusnya sebuah kerjasama harus seimbang antara petanidengan perusahaan.

Dari sisi waktu dan biaya, petani merasa sangat terkuras karenaharus sering bolak-balik Sragen-Kartasura. Hingga saat ini petani tetapingin menyelesaikan masalah dengan jalan cara kekeluargaan.

Namun jika suatu saat nanti permasalahan ini tidak menemui titikterang, melalui kordinatornya petani ingin menulis pengalaman pahit inimelaui media massa agar dapat menjadikan pelajaran bagi siapapunkhususnya petani agar berhati-hati ketika akan melakukan kontrak denganperusahaan agrobisnis swasta yang menawarkan kerjasama.

Pengalaman ini merupakan pengalaman yang paling mengerikan yangpernah dialami.

Pengalaman Mengerikan Berkontrak

Page 14: advokasi no 16

Buletin Petani ADVOKASI No. 16 Juli-September 2004

14

Album AdvokasiAlbum AdvokasiAlbum AdvokasiAlbum AdvokasiAlbum Advokasi

ADVOKASI BENIH -Dua puluh petani mitra YDA asaleks-Karesidenan Surakarta ke Departemen Pertaniandi Jakarta. Pemerintah telah mewajibkan label bahasaIndonesia pada benih impor, namun belum sepenuhnyadijalankan. Dirjen Hortikultura mengatakan jikaditemukan benih berlabel bahasa asing agar dilaporkanke BPSB atau ke Dirjen Hortikultura untuk ditindaklanjuti.

STUDI BANDING KE PETANI ORGANIK -KelompokMuda Peduli Petani Sukoharjo (KOMPPOS) danPaguyuban Petani Mandiri Grobogan melakukan studibanding tentang pertanian organik ke Serikat PetaniPerempuan Harapan Pertiwi di Desa Peniwen, Kec.Kromengan, Kab. Malang, Jawa Timur. Di sini petaniberdialog tentang sistem usaha tani dan organisasi tani.

PELATIHAN PENANGKARAN BENIH PADI -Sejumlah petani yang tergabung dalam kelompok Anggota DelegasiPetani Advokasi (ANdap) Desa Bade Kec Klego, Boyolali-Jateng sedang mengikuti pelatihan penangkaran benih padi.Kegiatan yang dilakukan pada tanggal 2 Mei ini difasilitasi oleh Muksin, seorang petani pakar dalam bidang perbenihanasal Desa Banyuurip Kec Klego, Boyolali-Jateng. Kegiatan ini dilakukan agar petani mampu membuat benih sendiridan terbebas dari ketergantungan benih pada pihak lain. Inset: Petani melakukan pengamatan langsung di sawah.

Foto dokumentasi: Kelompok ANdap

Gideon Gideon

Page 15: advokasi no 16

15

Album AdvokasiAlbum AdvokasiAlbum AdvokasiAlbum AdvokasiAlbum Advokasi

Buletin Petani ADVOKASI No. 16 Juli-September 2004

PELAYANAN LANSIA -Dua belas kader kesehatanDusun Pendem dan Petungulung, Desa Nguneng KecPuhpelem Kab Wonogiri-Jateng melakukan pemeriksaankepada sembilan puluh Lansia (Lanjut Usia) di wila-yahnya. Pelayanan kesehatan masyarakat Lansia padatanggal 24 Juli 2004 ini juga diselingi dengan senamsehat yang diikuti oleh hampir seluruh Lansia.

SEMINAR PERTANIAN BERKELANJUTAN -Petanisedang menyampaikan hasil diskusi petani tentangPertanian Berkelanjutan pada acara Seminar PertanianBerkelanjutan-Mengkomunikasikan PertanianBerkelanjutan antara Petani dengan Eksekutif danLegislatif (anggota DPRD baru) se-Eks KaresidenanSurakarta di Solo pada tanggal 21 Juli 2004.

MASYARAKAT PEDULI PENDIDIKAN -Pendidikan penting artinya untuk generasi muda dan kelangsungan hidupbangsa. Mengingat pentingnya hal tersebut Pokmas (Kelompok Masyarakat) Pendidikan hasil Renstra (RencanaStrategis) Desa Bade Kec Klego, Boyolali-Jateng melakukan pertemuan antara wali murid dan pihak sekolah (MadrasahIbtidaiyah). Pertemuan di gedung sekolah pada tanggal 8 Mei 2004 ini mengusung tema “Pentingnya Peran OrangTua dalam Mendorong Belajar Anak. Inset: Kepala Sekolah Dasar setempat memberikan sambutan pada acaratersebut.

Eko Eko

Foto dokumentasi: Kelompok ANdap

Page 16: advokasi no 16

Buletin Petani ADVOKASI No. 16 Juli-September 2004

16

Berita TaniBerita TaniBerita TaniBerita TaniBerita TaniBappenas: Indonesia Tak Miliki Perencanaan

Seorang pejabat Bappenas mengungkapkan, Indonesia tidak memiliki perencanaanpembangunan jangka panjang. Hal itu merupakan kenyataan yang amat menyedihkan,

karena tidak bisa diketahui kemana arah pembangunan ke depan.“Bagaimana memformulasikan visi pembangunan jangka panjang itu sendiri kita tidak bisa,karena bangsa ini terbiasa pada jangka pendek, apalagi ke depan tidak ada lagi GBHN,”kata Direktur Pengairan dan Irigasi Bappenas Dr. Basuki Yusuf Iskandar, MSC, dalamseminar di Jakarta, Senin 12 Juli 2004.

Dalam seminar bertajuk “Prasarana Wilayah dalam Rangka Pengembangan SDMAparatur Pemerintah Kota/Kabupaten”, Basuki menegaskan salah satu tantangan yangperencanaan pembangunan adalah aspek legal, yakni MPR tidak lagi menyusun GBHN.

“Apakah hal ini pertanda bahwa perencanaan pembangunan jangka panjang tidakrelevan lagi,” katanya dalam seminar yang diselenggarakan Mitraco Consulting Services.

Ia mengakui bahwa keberadaan GBHN pada masa lalu memang tidak aspiratif dan tidakmembumi dan hal itu bukan kesalahan isi GBHN-nya, tetapi MPR yang membuat GBHNyang tidak bisa menuangkan visi perencanaan pembangunan jangka panjang yang bisadiimplementasikan dengan baik.

Ia mengatakan, ke depan, dengan adanya presiden yang dipilih langsung oleh rakyatdan hak legislasi dan budget sepenuhnya berada di tangan DPR, akan membuka peluangterjadinya kebuntuan (deadlock) pemerintahan. “Akan terjadi ketidakserasian (mismatch)antara perencanaan dan anggaran (budgeting),” katanya.

Basuki juga menegaskan bahwa tantangan perencanaan pembangunan adalah terdapatpotensi disintegrasi karena dominasi proses politik dan kompetisi antarlembaga, antarsektor,antarwilayah, dan antargenerasi.

Ia menyatakan bahwa visi perencanaan pembangunan jangan panjang merupakan halyang sangat relevan bagi Indonesia. (Gatra/Business , 12 Juli 2004)

BPTP Tawarkan Enam PadiVarietas Baru

Balai Pengkajian TeknologiPertanian (BPTP) Jateng

menawarkan kepada para petani danswasta atau pengusaha untukmengelola padi varietas unggul tipebaru (VUTB) bernilai ekonomi yangmenjanjikan. Ada enam padi tipe baruyang ditawarkan, yakni varietasFatmawati, Rokan, Maro, BatangKampar, Batang Samo, dan Ciherang.Keenam varietas itu memiliki deskripsiberbeda, tetapi keunggulannya hampirsama. Melalui percontohan di ataslahan 1,6 ha, petani dan pengusahabisa memilih bibit yang disukai.

Padi varietas Fatmawati tingginya95-110 cm, umur 105-115 hari, anakanproduktif 8-14 batang, gabahberbentuk langsing warna kuningsedang, dan per malai berisi 200-300butir. Padi yang dilepas pada 2003 itu

tekstur nasinya pulen dan hasil panen9 ton gabah kering giling (GKG)/ha.Tanaman tersebut tahan werengcoklat dan penyakit hawar daun, sertacocok ditanam di sawah dataranrendah hingga sedang atau padaketinggian 600 m di atas permukaanlaut (dpl). Rokan yang diluncurkanpada 2002 umurnya 113 hari, tinggitanaman 98 cm, bentuk rampingberwarna kuning bersih, dan teksturnasinya pulen.

Sumber berita Kompas menga-takan bahwa menurut AchmadSuryana, Kepala Badan Penelitiandan Pengembangan DepartemenPertanian, saat ini sudah ada duavarietas padi hibrida yang diluncurkan,yaitu Rokan dan Maro. Akan tetapipermintaan benih padi hibrida masihtergolong rendah dibanding varietasyang biasa.(Suara Merdeka, 6 Mei2004; Kompas, 23 Juni 2004)

Pemulia TanamanSegera Mendapatkan

Hak Khusus PVT

Para pemulia (orang yang merakitatau menemukan dan mengem-

bangkan suatu varietas) tanamanakan mendapat hak perlindunganvarietas tanaman (PVT) yangmerupakan hak khusus yangdiberikan negara untuk menggunakanvarietas hasil pemuliaannya.Pemberian hak ini dimaksudkan untukmendorong penemuan varietas barudan industri benih yang kompetitif.

Sekretaris Jenderal DepartemenPertanian Memed Gunawan dalam

Mujiono MelakukanPenyilangan Padi

Mujiono, anggota KPPK(Kelompok Petani Peduli

Klaten) telah 4 musim ini melakukanpenyilangan berbagai varietas padidengan tujuan mendapatkan varietasyang paling menguntungkan petani.Varietas yang disilangkan adalah Buludengan Pandanwangi, Bulu denganWidas, Bulu dengan Memberamo, danMentikwangi dengan Pandanwangi.Sampai saat ini masih tersisa 2musim lagi atau sekitar 1 tahun untukmendapatkan hasilnya.

Kegiatan penyilangan ini didorongoleh keinginan melestarikan padilokal, agar tidak tergantung denganbenih padi dari luar, dan keinginanmenangkarkan dan menciptakan jenispadi sendiri. Setelah kegiatan iniselesai, Mujiono berencana hendakmendokumentasikan pengalamannyaagar bisa menjadi sarana belajar bagipetani lain.

Menurut Kompas, saat ini terdapat17.000 varietas padi di Indonesia yang3.500 diantaranya sudah diketahuisifat-sifatnya. Benih padi tersebutdisimpan di bank gen yang terdapatdi Sukamadi, Kabupaten Subang,dan di Kabupaten Bogor. (CatatanPertemuan KPPK; Kompas, 23 Juni2004)

Page 17: advokasi no 16

17

Berita TaniBerita TaniBerita TaniBerita TaniBerita Tani

Buletin Petani ADVOKASI No. 16 Juli September 2004

Produk Pertanian BelumSiap Hadapi Pasar Bebas

Sektor pertanian dan industri dalamnegeri secara umum belum siap

menghadapi perdagangan inter-nasional. Hal itu terjadi karena biayaproduksi yang dikeluarkan untukmenghasilkan produk pertanian danindustri di Indonesia masih tinggi.

"Harus diakui, produk pertaniandalam negeri seperti beras belummampu melawan beras impor, karenabiaya produksi yang dikeluarkanpetani antara lain pestisida dan pupukmasih tergolong mahal," tutur Prof DrDawam Rahardjo. Akibatnya, kata dia,harga jual beras petani sangattertekan, sehingga penghasilanmereka sangat kecil. Kemudian,karena petani beras masih merupakanbagian yang sangat besar daripenduduk Indonesia, maka daya belimasyarakat pun akan merosot tajam.

Dawam mengungkapkan, pasarbebas memang akan menghadapkanIndonesia pada perekonomian yangserba dilematis. Di satu sisi akanmendorong industri menjadi efisiendan kompetitif; di sisi lain karenamembanjirnya barang impor akanmenyebabkan turunnya pendapatanpetani, yang jumlahnya di Indonesiamasih sangat besar.

Usaha-usaha baru yang masih bisaberkembang, lanjut dia, adalahberbasis sumber daya lokal, yangmenggunakan sumber bahan bakualam dan ketrampilan tenaga kerjalokal. Selain biaya produksi rendah,produksinya juga masih berorientasipada pasar luar negeri. (SuaraMerdeka, 7 Juni 2004)

Perdagangan KomoditasPertanian Surplus

Impor komoditas pertanian Indone-sia tiga tahun terakhir makin turun,

sedangkan ekspornya meningkatsehingga neraca perdagangannyasurplus dengan peningkatan rata-rata15% per tahun. Pada 1999 surplusnya2,2 miliar dolar AS dan 2002 menjadi3,4 miliar dolar AS.

Demikian diungkapkan oleh MenteriPertanian Bungaran Saragih di depanmahasiswa Program PascasarjanaUKSW, baru-baru ini. Pertumbuhanproduk domestik bruto (PDB)pertanian 2000-2003, lanjut dia, rata-rata 1,83% per tahun dan 2003 lebihkurang 2,61%. ''Tingkat pertumbuhanitu lebih tinggi dari pertumbuhanpertanian selama krisis atau 1998-

Temu Koordinasi Kehumasan PusatPerlindungan Varietas Tanaman (PVT)di Jakarta, mengatakan, setelahdisahkan Undang-Undang (UU) No 29/2000 tentang PVT akan dilanjutkandengan pengesahan peraturanpemerintah.

Selanjutnya untuk langkahoperasional, tengah disusun drafKeputusan Menteri Pertanian tentangPVT. Dalam pertemuan itu dibahasdraf yang akan diajukan ke MenteriPertanian. Bila telah disetujui, makadalam waktu dekat bisa diajukanpermohonan hak PVT oleh parapemulia tanaman. "Sudah selayaknyakepada penemu varietas baru diberipenghargaan berupa perlindunganhukum atas kekayaan intelektualdalam menghasilkan varietastanaman, termasuk dalam menikmatimanfaat ekonomi dan hak-hakpemuliaan lainnya," kata Memed.

Perlindungan hukum tersebutsekaligus merupakan pelaksanaandari berbagai kewajiban internasionalseperti dalam Organisasi Per-dagangan Dunia (WTO) yang antaralain mewajibkan negara anggotanyamelaksanakan peraturan di bidanghak atas kekayaan intelektual.(Kompas, 27 Mei 2004)

1999 yang hanya 0,88%. Bahkan,lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhanpertanian akhir Orde Baru 1993-1997yang hanya 1,57%/tahun,'' jelasnya.Bahkan data terbaru dari Badan PusatStatistik (BPS) menunjukkan,pertumbuhan pertanian pada triwulanI/2004 mencapai 17%.(SuaraMerdeka, 22 Juni 2004)

Industri Benih di DalamNegeri Tidak Berkembang

Industri Benih nasional untuktanaman pangan, ternak, dan ikan

tidak berkembang. Kalangan industrilebih senang mengimpor benih unggullalu memperbanyak di dalam negeridaripada membuat sendiri.

Prof Ahmad Baihaki, KetuaPengurus Transisi Masyarakat Perbe-nihan dan Perbibitan Indonesia (MPPI)didampingi Djafar Hafsah Ketua BadanBenih Nasional mengatakan benihunggul banyak diimpor, sementaraindustri benih di negeri sendiri menjadijago kandang.

“Mereka hanya memperbanyak, se-baiknya industri benih mampu membuatsendiri benih unggul, baik ternak,ikan,dan tanaman”, kata Baihaki.

Dengan berbagai peraturan,iaberharap industri benih di dalam negeriberkembang. Ia mencontohkan perlin-dungan kekayaan Intelektual dan pe-muliaan benih, maka makin adakepastian hukum di kalangan industribenih.

Beberapa kali ada upaya pemasukanbenih padi dan jagung dari negara yangmemiliki hama penyakit yang hinggakini tak ada di Indonesia. Tapi upayaitu digagalkan oleh pihak karantina .

Menurut Djafar Hafsah, yang jugaDirjen Bina Produksi dan TanamanPangan, Departemen Pertanian, ma-salah perbenihan dan pembibitannasional yang terjadi akhir-akhir inikarena semakin membanjirnya benihvarietas unggul dari negara yang ter-nyata pemilik organisme penggangguyang di Indonesia belum pernah ada.Sebaliknya, hasil perakitan benih di-dalam negeri belum mampu bersaingdengan varietas unggul dari negara-negara itu.

Dikatakan Djafar, pemerintahmensubsidi benih Rp 100 Miliar per-tahun, yang diberikan ke produsen.Dengan subsidi itu petani berhak men-dapat benih dengan harga lebih murahRp 500 dari harga sebenarnya.(Kompas 20Juli 2004)

Page 18: advokasi no 16

18

Buletin Petani ADVOKASI No. 16 Juli-September 2004

Konsultasi TaniKonsultasi TaniKonsultasi TaniKonsultasi TaniKonsultasi Tani

Jawaban:Secara biologi, binatang ini adalah Siput takbercangkang, Filicaulis bleekeri Keferst (FamiliVaginulidae) yaitu hama baru yang semulahanya ditemukan di pulau Sumatera(Dammerman, 1929; Kalshoven, 1981). Hamaini oleh petani setempat, yang sebagian etnisJawa disebut respo/rerespo/resrespo.Memiliki ciri morfologi berwarna abu-abukecoklatan, bagian dorsal (perut) mempunyaibercak-bercak dan garis-garis lebih gelapyang tidak teratur. Bagian ventral (punggung)berwarna kuning cerah dengan polapewarnaan yang lebih kuat di bagian tengahdaripada bagian pinggir. Hama ini tidakbercangkang, dan gerakannya meninggalkanjejak berlendir.

Pada musim penghujan, ketika hujan lebatrespo tersebut sering masuk ke dalam rumah,kadang-kadang ditemukan mati karenakekeringan. Pemberian garam dapur dapatmengakibatkan matinya respo karenakeluarnya seluruh cairan (lendir) dari dalamtubuh respo (mekanisme osmosis akibatkandungan garam tinggi) hingga kering.

Pada pengamatan populasi Filicaulisbleekeri (Keferst) di sentra produksi sayurRejang Lebong, Bengkulu (2000 - 2002)diketahui bahwa kerusakan yang terjadi padatanaman kubis, sawi, dan kol bunga (Famili :Cruciferae) sangat tinggi yaitu + 80%. Bahkantanaman kol bunga yang masih muda, tidakada satu pun yang dapat dipanen. Semuadata menunjukkan bahwa populasi Filicaulis

bleekeri (Keferst) pada dua tahun terakhirmengindikasikan kerapatan ledakan populasi(Apriyanto et al., 2003). Data ini perlu menjadikewaspadaan bagi petani sayuran di pulauJawa, yang akhir-akhir ini mulai merasakanadanya serangan Filicaulis bleekeri (Keferst).

Sampai saat ini belum banyak informasidi pustaka yang membahas respo. Bahkanteknik-teknik pengendalian hama melaluikegiatan penelitian dan pengkajian belumdilakukan. Oleh karena itu dengan mengetahuibiologi hama, diharapkan dapat ditemukanteknologi dan strategi pengendalian hamarespo.

Teknik Pengendalian Budidaya- Lakukan praktek budidaya tanaman yang

benar dengan pengolahan tanahsempurna yaitu dengan mencangkul gulma(tempat persembunyian respo) dahulusebelum membalik guludan (bedengan).

- Melakukan pengendalian kelompok telurrespo dengan mengolah pupuk kandangmentah menjadi pupuk organik majemukyang telah diolah dengan probiotik(dekomposer pupuk kandang).

Teknik Pengendalian Mekanis- Manual dengan tangan pada malam hari

(saat respo aktif mencari makan) atau sianghari (saat respo istirahat di bawah serasah,gulma atau bongkahan tanah).

Bersambung ke halaman 23

(lihat foto). Dia bersembunyi sekitar10 cm di dalam tanah, dan di bawahrimbun dedaunan dengan perkem-bangbiakan yang amat cepat.

Hama itu makan umbi/akar, buahdan daun. Hama keji ini bisamenghacurkan sampai dengan 75 %tanaman kami. Alias kami jadi gagalpanen.

Kami sudah menanggulanginyadengan menggunakan kapur, garam,abu dapur, dan air rendamantembakau namun hasilnya belumnampak.

Sungguh kami mohon solusi dariPak Konsultan untuk mengatasi hamaini. Mungkinkah Rerespo ini dijadikanpupuk atau makanan ternak agarbencana ini dapat berubah menjadirahmat? Terimakasih.

Respo, Filicaulis bleekeri (Keferst)Hama baru dengan ledakan populasi yang cepat

Hormat kami

Ade KurniawanDesa Sumberarum, Moludan Sleman

Kami petani di Desa SumberarumMoyudan Sleman Yogyakarta

menghadapi masalah yang cukuppelik. Tanaman kami: kacang tanah,umbi-umbian, dan sayuran diserangoleh hama Rerespo (nama lokal).Hewan ini berbentuk seperti pacet,namun tidak menghisap darahmanusia, dengan panjang 8 – 10 cm

Page 19: advokasi no 16

19

Buletin Petani ADVOKASI No. 16 Juli-September 2004

Santai SejenakSantai SejenakSantai SejenakSantai SejenakSantai Sejenak

KUPON KUPON K

UPON KUPON K

UPON KUPON K

UPON

KUPON KUPON K

UPON KUPON K

UPON

KUPON KUPON K

UPON KUPON

KUPON KUPON K

UPON

KUPON KUPON

KUPONKUPON KUIS

NO 16

Pemenang Kuis Edisi Sebelumnya:

1. ILHAM PRADIGDAJl. Cempaka No 9 Ds.Glonggong Rt 02/Rw 03Desa Kranggaharjo Kec.Toroh-Grobogan

2. LIDYA ISKANDARJl. Ratu Agung 92,Argamakmur-Bengkulu Utara

3. SUGITOBlok B Rt 12/03 Rumbai JayaKec. Tempuling Kab. InhilProp. Riau

Kadal dan Rayap di lahan Pak Budi

Pak Budi adalah seorang petani yang tinggal di dataran tinggi (pegunungan) yang berhawadingin. Di lahannya dia menanam palawija dan sayuran, serta tanaman keras untuk

diambil kayunya. “Hama yang paling sulit ditanggulangi di sini adalah hama rayap. Bukanhanya kayu keras, tanaman kecil pun disikat,” tutur Pak Budi kepada kerabatnya Pak Parmin.

Pak Parmin yang merupakan petani dan tinggal di daerah dataran rendah, yang tentusaja berhawa lebih panas, berkata, “Di lahanku dan sekitarnya, banyak sekali hidup hewankadal. Kadal ini sangat membantu mengendalikan hama seperti rayap.”

Pak Parmin menyarankan agar Pak Budi mencari kadal beberapa ekor, danmelepaskannya di kebun milik Pak Budi. “Mereka cepat berkembang biak, karena di sinibanyak makanannya, rayap dan serangga lain,” kata Pak Parmin.

“Tetapi, kadal itu hewan berdarah dingin, apakah kadal cocok hidup di sini yang berhawadingin?” tanya Pak Budi, yang selama ini tidak pernah melihat kadal di lahannya.

Nah, cobalah menjawab pertanyaan Pak Budi tersebut. Di bawah ini ada beberapaalternatif (pilihan) jawaban. Anda dapat memilih satu atau lebih dari pernyataan ini,atau boleh pula membuat jawaban sendiri, berdasarkan pengalaman Anda!

a. Kadal tidak cocok hidup di daerah berhawa dingin, karena kadal harus seringmenaikkan suhu tubuhnya.

b. Cocok, selama masih di daerah tropis yang banyak sinar matahari. Sebab hewanberdarah dingin harus berjemur untuk menaikkan suhu tubuhnya.

c. Kadal di sekitar lahan Pak Budi punah karena racun pestisida.d. Kadal binatang berguna bagi petani, sebagai musuh alami dan keseimbangan alam.

berhadiah!Kuis

Kirim Jawaban Anda!Ke Buletin Advokasi, Jl Adisucipto 184-i Solo

Akan Kami Kirim Hadiah yang Bergaya!

Orang Desa di Taman Mini

Pada sebuah kesempatanmelakukan dialog dengan

Departemen Pertanian masalahPerbenihan di Jakarta belum lamaini, termasuk dalam rombonganpetani adalah 2 orang pemuda darisebuah desa di lereng gunungMerapi yang belum pernah samasekali ke Jakarta. Rombonganmenginap di sebuah penginapanyang terletak di Taman Mini Indone-sia Indah. Penginapan ini memangterletak di dalam Taman Minisehingga ketika masuk penginapandiharuskan untuk membayar tiketmasuk di pintu gerbang.

Singkatnya, setelah pagi harinyamelakukan dialog dengan Deptan,rombongan kembali lagi kepenginapan. Sebetulnya ada dialoglagi dengan Departemen

Perdagangan, tapi karenadepartemen tersebut tidak bersediasehingga siang itu tidak ada lagiacara.

Kedua orang pemuda tadikemudian memutuskan untuk jalan-jalan di Taman Mini. “Kapan lagibisa jalan-jalan di Taman Mini,gratis lagi karena tiket masuksudah dibayar di pintu gerbang”,pikir mereka. Lalu dimulailahperjalanan mereka dari satuanjungan ke anjungan yang lain.

Pada awalnya berjalan denganlancar. Mereka melihat-melihatanjungan dengan tidak lupaberpotret ria. Namun, di salah satuanjungan mereka didatangi olehseorang petugas. Petugas itukemudian bertanya, “Tadi masukdari mana, Mas?”. Mereka dengan

lugu menjawab, “Kami masuk daribelakang situ, Pak?”.

“Wah, itu nggak boleh Mas, kalaumau masuk ke anjungan harusbayar tiket lagi di pintu masukanjungan. Selain itu, untuk motretjuga harus bayar tiket lagi,” katapetugas tadi.

Akhirnya mereka terpaksa harusbayar tiket masuk anjungan denganagak mengomel, “Ku pikir gratis,tahunya harus bayar tiket lagi”sambil berjalan ke depan loket.Tapisaat mereka hendak membayardengan uang 50.000-an, petugasternyata tidak punya kembaliannya.

Karena tidak ada kembaliannya,mereka akhirnya tidak bayar juga.(Seperti dikisahkan oleh Rosyid danSugiyanto, dari Desa Suroteleng,Selo, Boyolali)

Page 20: advokasi no 16

20

Buletin Petani ADVOKASI No. 16 Juli-September 2004

Info TaniInfo TaniInfo TaniInfo TaniInfo Tani

Pertengahan Juli 2004 inibeberapa organisasi nonpemerintah (Ornop) dari

beberapa propinsi yang merupakanmitra sebuah organisasi internasionalnon pemerintah, berkumpul diPontianak Kalimantan Barat. Selainmembicarakan program kemitraan dibidang pertanian berkelanjutan(sustainable agriculture) yangsedang berjalan, acara ini jugamembahas pemahaman tentang isubesar yang sudah lama muncul dikalangan petani maupun di kalanganorganisasi non pemerintah yangbergerak di pertanian. Isu besar itutidak lain adalah akses ke pasar(access to market).

Perbincangan dan diskusi dalamacara selama lima hari tersebutdapat memetakan kondisi Ornop yangmenjadi peserta acara ini. Meskibeberapa Ornop sudah ada yangmencoba melakukan kegiatan dibidang isu ini, namun tampak bahwakebanyakan Ornop masih belummemahami tentang tiga hal utamayang sebaiknya ada sebelum suatuornop masuk ke wilayah ini(prakondisi). Ketiga hal tersebutadalah ilmu ekonomi, pemasaran(marketing) dan marjinalisasi (prosespeminggiran masyarakat).

Hal pertama, pemahaman akanilmu ekonomi, dipetakan dariketerbatasan pengetahuan yanghanya mengungkapkan keberadaanhukum penawaran – permintaan(supplies – demands) dan prinsipekonomi. Hukum penawaran –permintaan hanya dimaknai secarageneral sementara ada hal lain yangharus diperhatikan seperti elastisitaspenawaran – permintaan, jenis produk(konsumsi, pelengkap, pengganti,status, dan lainnya), serta tipe pasar(monopoly, oligopoly, kartel danlainnya).

Sementara itu pemaknaan akanprinsip ekonomi yang muncul daripeserta, adalah keuntungan sebesar-besarnya dengan pengeluaransesedikit mungkin. Makna ini adalahmakna lama dari prinsip ekonomi,yang sudah berubah dengan per-kembangan ilmu ekonomi itu sendiri.Saat ini prinsip ini lebih menggunakanmakna sebagai keuntungan sebesarmungkin dengan pengeluaran tertentuatau keuntungan tertentu denganpengeluaran seminimal mungkin.Unsur keterbatasan (limitation) sudahmasuk dalam makna prinsip ekonomisaat ini.

Kedua, pemahaman akanpemasaran. Ada beberapa ke-rancuan (kebingungan) saat pesertamendiskusikan akses ke pasar(access to market). Hal inimenunjukkan bahwa pemasarandimaknai hanya pada penjualan,padahal berbeda antara pemasaran(marketing) dengan penjualan(selling). Belum lagi jika dihubungkandengan pemikiran pemasaran sosial(social marketing concept) sebagaiupaya proaktif produsen akan tuntutanperlindungan konsumen (con-sumerism).

Saat diskusi, juga nampak adakebingungan dalam menggunakanperistilahan yang ada. Atau bahkanbisa dianggap asal menggunakanistilah. Misalnya tentang kebutuhanmanusia (human needs), keinginan(wants), pasar (market), pemasaran(marketing), konsumen (consumers),tempat penjualan (point of sales),posisi pemain pasar (pemimpin pasar/market leader atau pengikut pasar/market follower) atau punkewirausahaan (entrepreneurships).

Kebingungan yang nampak misal-nya adalah mencampuradukkan ke-butuhan dengan keinginan, pasardengan tempat penjualan, pasar

dengan konsumen, serta monopolidengan pemimpin pasar.

Beberapa kalangan yang kontradengan pemasaran, sering mengung-kapkan bahwa pemasaran adalahmenciptakan kebutuhan. Dengan katalain membuat orang menjadikonsumtif (menjadi sering meng-konsumsi sesuatu atau con-sumptivesm). Hal ini disangkal olehkalangan pemasaran yang menya-takan bahwa kebutuhan dan keinginanmanusia itu sudah ada sebelumpemasaran itu ada. Misal kebutuhanmanusia akan kesehatan dankeinginan manusia untuk mendapat-kan kesehatan yang murah danmudah, sedangkan pemasar akanmenyediakan jamu atau obat murahmelalui pengembangan imajinasi(image building).

Pada kondisi tersebut pemasarhanya bertindak sebagai pihak yangmempengaruhi manusia untukmelakukan transaksi (tukar menukar),baik itu transaksi uang – barang(moneter transaction) atau barang –barang (barter transaction). Namunjika dikaji lebih lanjut, sebetulnyatransaksi tidak hanya terjadi pada duahal itu. Hal ini dikarenakan apa yangdipasarkan akan meliputi tiga produkyakni barang (misal beras), jasa(misal distributor beras) dan gagasan/ide (misal beras sehat tanpa pestisidadan pupuk pabrik).

Jadi sebetulnya ornop itu sudahfamiliar dengan pemasaran karenabergerak di wilayah gagasan atau ide.Misalkan gagasan “peningkatanharkat hidup petani melalui programpertanian berkelanjutan yang berbasiskomunitas” adalah sebuah produk.Sang pemasar adalah Ornop dan sipembeli adalah Ornop donor danpetani mitra program. Dari sisi ornopdonor yang terjadi adalah pertukaranantara gagasan (program) dengan

Menggagas Pemasaran oleh Petani

Page 21: advokasi no 16

21

Buletin Petani ADVOKASI No. 16 Juli-September 2004

Info TaniInfo TaniInfo TaniInfo TaniInfo Tanidana, sedangkan dari sisi petani mitraprogram adalah pertukaran antaragagasan (program) dengan keter-libatan (partisipasi) petani.

Hal lain adalah kewirausahaan(entrepreneurships), yang ketiada-annya pada petani sering dianggapsebagai sebab kurang bisanya petanimengakses pasar. Kewirausahaansendiri sebetulnya lebih sesuaidengan makna semangat atau ke-kuatan dalam diri (inner power) yangberani mencoba, gagal, dan mencobalagi atau dengan kata lain semangatberusaha.

Semangat ini sebetulnya sudahada dalam diri petani sehubungandengan usaha budidayanya. Namunjika kewirausahaan ini diartikansebagai sebab gagalnya petanimengakses pasar tentunya kurangtepat.

Hal ketiga adalah pemahamanakan marjinalisasi (prosespeminggiran masyarakat). Kurangnyapemahaman akan gagasan ininampak dari munculnya usulan akankewirausahaan. Kewirausahaanadalah proses perseorangan karenasangat berhubungan dengansemangat individu. Jika semangatberani mencoba ini ingin disebarkanmerata ke kelompok petani, dalamarti pendekatan kelompok bukanperseorangan, maka itu tidak lagi

sesuai dengan kewirausahaan. Inilebih cenderung pada persoalanpengelolaan (manajemen) kelompokusaha, yang salah satunya adalahmotivasi.

Sekiranya kewirausahaan ini yangmenjadi fokus kegiatan Ornop, makaakan muncul perseorangan yangmenjadi pengusaha (petanipengusaha, bukan kelompok tanipengusaha). Jika hal ini terjadi makadikhawatirkan justru akan memper-kuat pihak-pihak yang akanmeminggirkan petani. Kenapa?Karena pendekatan ini adalah samadengan yang dilakukan beberapapihak yang menggunakan gagasantrickle down effect (efek menetes kebawah) yang berharap petani peng-usaha akan berbagi kepada petani-petani lain yang belum mampumengusahakan pertaniannya denganbaik (hal yang terbukti akhirnya ber-masalah dalam pemerataan pem-bangunan/kesejahteraan).

Hal lain adalah isu PerdaganganBebas (Free Trade) yang dihadapidengan Perdagangan yang Adil (FairTrade). Dari satu sisi gagasan inisudah sesuai dengan apa yang diper-juangkan, yakni keadilan. Namunsaat masuk dalam perbincangan adiluntuk siapa, muncul ketidakjelasanyang sebetulnya mendasar. Saatberbicara adil, tentunya berlaku untuk

semua manusia yang hidup di bumiini. Apalagi jika hal tersebut berhu-bungan dengan hak asasi manusia.Artinya, jika petani di Indonesiamenjadi kuat pada suatu saat nanti,tidak berarti boleh melakukan tindakanyang tidak adil untuk sesama manusiadi belahan dunia yang lain.

Oleh karena itu pemahaman akanmarjinalisasi ini penting untuk digagassebelum ornop bermain dalam accessto market ini. Hasil yang diharapkandari pemahaman ini adalah suatukumpulan nilai-nilai yang harus di-jadikan pedoman mengembangkanaccess to market agar petani dapatsejahtera bersama, bukan sejahterasendiri-sendiri. Tentunya ini atas ke-sadaran bahwa marjinalisasi akandapat dihentikan atau setidaknyadikurangi jika semakin banyak petaniberkelompok secara kuat dan mandirimemperjuangkan hak-haknya.

Terlepas dari hal tersebut di atas,setidaknya sudah direncanakan akanada tahap prakondisi, yakni pelatihanpemasaran untuk ornop, agar Ornoplebih siap menangani isu besar ini.Semuanya dengan harapan, Jayalahpetani!

(Catatan Muhammad Riza saat mengikutiProgram Consolidation Meeting(PCM) VIII CRS Indonesia - SustainableAgriculture Program, Pontianak 12 – 16Juli 2004)

HARIS WISAKSONOLahir pada tanggal 12 Juni 2004Putra kedua dari Keluarga SumarsonoKetua Kelompok Peduli Petani Klaten

MUHAMMAD HAQUL ABKARLahir pada tanggal 27 Juni 2004Cucu ketiga dari Keluarga MujionoAnggota Kelompok Peduli Petani Klaten

FAIRUZ’ASHMA’NADIA RAIHANILahir 15 Mei 2004Putri kedua dari Keluarga Muhammad RizaDirektur Eksekutif Yayasan Duta Awam Solo

Selamat atas Kelahiran

Page 22: advokasi no 16

22

Buletin Petani ADVOKASI No. 16 Juli-September 2004

ResepResepResepResepResep

Di antara pembacaAdvokasi tentu adayang membuka usaha

kecil-kecilan di rumah. Mungkinusaha pembuatan tempe ataumakanan ringan untuk tam-bahan penghasilan. Nah,sebagai pengusaha kita harusbertanggungjawab pada ling-kungan. Dengan demikian,walau usaha kita kecil-kecilanpun, harus kita pikirkanpengelolaan limbahnya.

Limbah merupakanbuangan/bekas yang berben-tuk cair, gas dan padat. Dalamair limbah terdapat bahan kimiayang sukar untuk dihilangkandan berbahaya. Bahan kimiatersebut dapat memberi kehi-dupan bagi kuman-kumanpenyebab penyakit sepertidisentri, tipus, kolera dan seba-gainya. Sehingga air limbahharus dikelola agar tidak mence-mari dan tidak membahayakankesehatan lingkungan.

yang ada di daerah sekitar kita, baik air per-mukaan maupun air tanah (jika membuatpengelolaan limbah dengan bak peresapan,jarak minimal dengan sumber air minimal 10m).

Pengelolaan limbah akan menjagasupaya tidak mengotori permukaan tanah,menghindari tersebarnya cacing tambangpada permukaan tanah serta mencegahberkembangbiaknya lalat dan serangga lain.Dengan pengelolaan limbah juga mencegahtersebarnya bau tak sedap.

Pembuatan bak pengelola limbah:Buatlah bak seperti pada gambar yang

ada. Sesuaikan ukuran/kedalaman bakdengan kapasitas limbah yang anda produksi.Sedangkan bahan-bahannya adalah semen,

Mengelola limbahIndustri Rumah Tangga

pasir, batu bata, dan pipa peralon. Namunanda dapat saja mengganti bahan-bahantersebut sesuai dengan bahan-bahan yangada tersedia di sekitar anda. Misalnya jika didaerah anda tidak ada batu bata, tentu dapatmemakai batako atau batu kali. Sementara pipaperalon memang sebaiknya dipakai, karenatahan air dan tidak berkarat.

Pembuatan bak sebanyak 3 buah,dengan memperhatikan kemiringannya.Antara bak satu dengan bak yang laindihubungkan dengan pipa peralon, yangantara satu dengan yang lain letaknya lebihrendah.

Pemeliharaan:Bak hendaknya sering dibersihkan agar

kotorannya tidak mengganggu saluran.

Berikut ini adalah sebuah tekniksederhana untuk pengelolaaan limbah industrirumah tangga.

Pengelolaan dilakukan denganmengalirkan limbah ke dalam tiga lapis bakpengelolaan (lihat gambar). Kotoran padatyang melewati bak akan mengendap menjadilumpur, diambil pada tempo-tempo tertentu,lantas dikeringkan dan dibuang/dikubursebagai limbah padat, atau dimanfaatkansebagai bahan pupuk organik.

Dengan pengelolaan limbah ini,diharapkan limbah yang mengalir keluar daribak terakhir sudah tidak mengganggu/membahayakan lingkungan.

Air l imbah harus dikelola untukmengurangi pencemaran. Pengelolaan limbahini akan ikut melestarikan sumber air minum

Masuk

Lubang pemeriksaan

Keluar

Lemakmengapung

Bak Limbah Industri

Page 23: advokasi no 16

23

Buletin Petani ADVOKASI No.16 Juli-September 2004

ResepResepResepResepResep

- Menjadikan respo sebagai pakan itik,karena adanya kemungkinan kandunganprotein pada respo (wawancara singkatdengan: Ir Niniek KW, MS)

Teknik Pengendalian KimiawiMetaldehyd : umpan beracun pada makananrespo (Famili Cruciferae, seperti kubis, sawi).Catatan : Penggunaan pestisida yangberlebihan (seperti : Karbofuran) dalam jangkapanjang menyebabkan musnahnya musuhalami respo, seperti ;- Kumbang tanah (Carabidae)- Siput karnivora- Lipan- Katak (Symondson, 1996)- Lalat rawa (Sciomyzidae).

Teknik Pengendalian Biologi- Biopestisida Nabati :Tembakau, 2 genggam daunnya dipotong-potong, lalu direndam dalam 4 liter air.

Tambahkan 1 sendok teh deterjen, diaduk laludisaring. Larutan disemprotkan pada makananrespo (kubis/sawi) sebagai umpan beracunnikotin yang berefek kematian.Akar Tuba, 5-10 gram ditumbuk halus + 1 literair + 1 gram deterjen diaduk sampai rata, lalusemprotkan ke pertanaman atau sebagaiumpan beracun pada makanan respo. Racunperut dengan kandungan rotenone, deguelin,elipton, dan toxicarol berefek kematian padagolongan Moluska.Melestarikan musuh alami: kumbang tanah,siput karnivora, lipan, katak, lalat rawa.

Dari tulisan di atas dapat disimpulkanbahwa respo adalah hama yang harusdikendalikan populasi-(jumlah)-nya.

Peningkatan populasi lebih disebabkanpraktek budidaya pertanian yang kurangbijaksana, yang menciptakan kondisimenguntungkan untuk perkembangan respo,bukan karena perubahan cuaca, sepertimeningkatnya kelembaban.

Semoga tulisan ini dapat menjadi bahanmasukan dalam melakukan pengendalianFilicaulis bleekeri (Keferst) di pertanamansayuran.

Jawaban disumbangkan oleh:Tri Martini SP MSi, Bambang Sudaryanto

dan Arlyna B Pustika SP MP.Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta

Bahan Bacaan:Apriyanto D, Toha B, dan Manti I. 2003. Ledakan Populasi

Filicaulis bleekeri (Keferst) di Sentra Produksi Sayuran RejangLebong, Bengkulu. Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia. Vol.9 No. 1 Juli 2003.

Dammerman KW. 1929. The Agricultural Zoology of TheMalay Archipelago: The Animals Injurious and Beneficial toAgriculture, Horticulture, and Forestry in The Malay Peninsula,The Dutch East Indies and The Philippines. J.H. De Bussy Ltd.,Amsterdam.

Kalshoven KGE. 1981. The Pests of Crops in Indonesia.(English Translation. PA Van Der Laan), PT Ichtiar Baru van Hoeve,Jakarta.

Slug Brochure. 2001. Slug Damage and Control of Slugsin Horticulture Crops. http://www.slugcontrol. iacr.ac.uk/slugbrochure.pdf.

Symondson B.1996. Slug Control. Dr. Synondson’s.http:www.slugcontrol.iacr.ac.uk/slug.htm.

(Sambungan dari halaman 18)Respo, Filicaulis bleekeri (Keferst): hama baru dengan ledakan populasi yang cepat

Rekan-rekan petani, sekedarmengingatkan kita, berikut ini adalah

teknik-teknik pengendalian hama secaraterpadu yang harus kita ingat:

Pengendalian Secara MekanikPengendalian yang menggunakan tenaga/alat. Contoh pengambilan ulat yang ada dilahan lalu dilembutkan dicampur dengan airdisemprotkan aromanya untuk mengundangmusuh alami.

Pengendalian Secara FisikMisalnya pengendalian yang menggunakancahaya. Contoh mengendalikan kupusundep/penggerek batang (Klaper).

Pengendalian Secara BiologiPengendlain yang menggunakan hewanyang memangsa hama (predator). Parasithewan yang hidup menumpang di tubuhhewan lain atau pengembangbiakanparasitoit atau bisa menggunakan agensiahayati dan patogen. (Kiriman: Pardjo,Kelompok Peduli Lingkungan (KPL), DesaBade, Kec Klego, Kab Boyolali, Jateng)

Mengendalikan HamaDemikian juga saluran-salurannya perludikontrol agar terhindari dari kemacetan.Jangan membuang limbah padat seperti: kain,kertas, daun-daun, plastik, krikil, dsb.

Apabila bak pengelolaan limbah kurangdikontrol, akan sering macet, sehingga air akankeluar ke atas dan mengganggu lingkungansekitarnya.

Susunan dan sifat air limbah dari limbahindustri rumah tangga tergantung pada macamdan jenis industri. Air limbah dapat berasaldari limbah pabrik susu, rumah makan,pemotongan hewan, pabrik tahu, pabrik tempe,dan sebagainya.

Kotoran air limbah yang masuk ke bak I,akan mengapung. Dimulai pada bagianbawah limbah, akan mengalir melalui pipaperalon masuk ke bak II. Lemak, biasanyatertinggal dan menempel pada dinding bak.Untuk mengambil lemak, perlu diserok.

Dalam bak II, limbah akan mengalamipengendapan, terus ke bak III begitu juga.

Dari pipa peralon di bak III air limbahakan keluar dan sudah tidak membahayakanlagi.

Untuk dapat membawa lumpur, diperlukankecepatan air 0,1 m/detik dan untuk dapatmembawa pasir kasar, perlu kecepatan air0,2 m/detik.

Dari fungsinya, pada prinsipnya ketigabak adalah bak pengendapan, yang setiaplapis bak tersebut semakin memurnikan air daribahan-bahan limbah.

Ada baiknya jika pengelolaan limbahdengan bak ini, juga digabungkan denganpengelolaan secara biologi (diberi bakteripengurai seperti EM pada bak I), sehinggalumpur yang mengendap dapat puladifungsikan sebagai pupuk organik. Namun,sebaiknya pupuk ini (dari ketiga bak) tidaksecara langung digunakan pada tanaman.Setelah diambil dari bak/diserok, sebaiknyadikeringkan secukupnya dahulu.

Kiranya tulisan ini dapat menjadi inspirasi,sehingga bila kita menjadi pengusaha (walaupengusaha industri kecil rumah tangga) dapatbertanggungjawab pada lingkungan. Yaitudengan mengolah sebaik-baiknya limbah kita,sebelum dibuang.

Siapa tahu, ketika usaha kita akan makinmenjadi besar. Dan kalau itu terjadi, kita puntetap menjadi pengusaha (industrialis) yangbertanggungjawab pada lingkungan denganmengelola limbahnya. Bagaimana kita dapatmempertanyakan pengusaha/pabrik besaryang mencemari lingkungan, jika kita yangpunya pabrik kecil pun tidak mengelolalimbahnya? (medi/berbagai sumber)

Page 24: advokasi no 16