advokasi no 18

24

Upload: buletin-advokasi-yda

Post on 30-Jan-2016

267 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: advokasi no 18
Page 2: advokasi no 18

2

Surat TaniSurat TaniSurat TaniSurat TaniSurat Tani

Buletin Petani ADVOKASI No. 18 Januari-Maret 2005

Ruwet Hutan Riau

Salam sejahtera bagi kita semua,Hanya ucapan terimakasih yang bisasaya sampaikan, yang selama ini YDAmasih tetap gigih memperjuangkanpetani. Semoga tetap erat hubungankita sepanjang masa.

Saat surat ini saya kirim, dimana-mana sedang dilanda banjir, karenaulah masyarakat itu sendiri, yangkurang manyadari, hutan lindung yangada, ditebang seenaknya. Lagi pula,pihak keamanan pemerintah kurangberfungsi, tanpa ada perhatianadanya penebangan liar yang saat initerus berlanjut. Ini membuat resahmasyarakat itu sendiri. Itulah yangmenjadi ruwet angan-angan saya.

Kemana saya harus bergerak dankepada siapa saya harus mengadu.

Itu dulu yang bisa saya sampaikan.Salam buat teman-teman YDAsemua.

Prawito

Desa Harapan Jaya, Kec. Tempuling

Inderagiri Hilir Riau

Semoga dengan dimuatnya surat ini,

pemerintah menjadi lebih perhatian (red)

Perbanyak

Pemenang Kuis

Kami ucapkan terimakasih ataskiriman Buletin Petani, walaupun 10eksp tidak masalah. Sebenarnyabanyak yang ingin mendapatkanbuletin petani tersebut.

Untuk kuis berhadiah, sebaiknyapemenang jangan cuma satu orang/pemenang, berilah kesempatan 5pemenang. Sehingga petani adakesempatan untuk bersaing adukecerdasan dalam kuis. Disamping itujawaban yang benar mohon dimuatpada edisi berikutnya, sekaligusmemuat pemenang kuis. Oke?!

Suwarno

Anggota KPPK Klaten

Semakin banyak yang mengirim, semakin

banyak hadiah dikirim! (red)

Wow

Terimakasih kepada YDA, ataskirimannya Buletin Advokasi kepadasaya. Buletin tersebut saya bagikandi desa, juga saya berikan kepadaKades Abdul Hamid.

Kawan-kawan saya dari desa lainjuga mendengar tentang buletin iniyang memuat tentang pertanian danpetani kritis, mereka berkata, “Wowhebatlah bisa kuntak sama YDA diSolo. Bagi dong buletinnya.” Lalusaya bagikan buletinnya.

Usul saya, kalau bisa buletintersebut lebih banyak lagi.Terimakasih.

Mustaini

Desa Kali Besar RT V Kecamatan

Kurau, Tanah Laut - Kalsel 70853

Badingsanakan

Assalamu alaikum Wr Wb,Terimakasih atas kebaikan teman-

teman saat saya mampir ke YDA dulu.Kiriman buletin dan kalender sudahditerima. Buletin ini berguna bagipetani, sebagai media pencerahan.

Salam kenal buat bapak Adi Ogandi Bengkulu, salam kangen buatmasyarakat petani di Solo/Boyolaliyang sudah kenal sama saya. Jugapemonitor proyek CERDP Kalsel, salambandingsanakan (persaudaraan).Semoga tetap diberikan kekuatanuntuk menyuarakan kebenaran.Wassalamualaikum Wr Wb,

Nurul H Rasyidi

Jl Tahura S Adam Rt 03/02 Mandiangin

Barat, Karang Intan -Banjar -Kalsel

Page 3: advokasi no 18

Salam AdvokasiSalam AdvokasiSalam AdvokasiSalam AdvokasiSalam Advokasi

3

Buletin Petani ADVOKASI No. 18 Januari-Maret 2005

Buletin Petani Advokasi diterbitkan

oleh Yayasan Duta Awam (YDA),

sebagai media komunikasi dan

advokasi menuju petani Indonesia

mandiri.

Redaksi Buletin Petani Advokasi

menerima tulisan, gambar/foto

dengan misi pemberdayaan petani

dari berbagai pihak, khususnya dari

kalangan petani sendiri.

Penanggung Jawab: M Riza

Sidang Redaktur: Mediansyah

(koordinator), M Yunus, M Riza,

Kurniawan Eko, M Zainuri Hasyim,

Gideon Sumiyarsa.

Penulis edisi ini: M. Yunus,

Kurniawan Eko, Agung Bayu

Cahyono, Drs Suharno MM, Kelik

Wardiyono SH, Made Lutra (petani),

Ari Marimin (petani), Tri Martini SP

Msi dan Ir Bambang Sudaryanto MS

(BPPT Yogya)

Administrasi: Puitri Hatiningsih

Pengiriman: Agus Wahyono

Alamat:

Jl Adi Sucipto No 184-I Solo 57145

Telp: (0271) 710816

Fax: (0271) 729176

e-mail: [email protected]

ISSN (International Standart Serial

Number): 1829-6939

Sampul depan dan belakang: Foto DokYDA, montase dan copy write olehMediansyah.

Daftar IsiHal 4 - Hati-hati dalam Berkontrak!

Hal 8 - Bagaimana Mencari Keadilan

Hal 10 - Mengajak Masyarakat

Mengkritisi Perda

Hal 12 - Album Advokasi

Hal 14 - Burung pun Harus

Menunggu

Hal 20 - Integrasi Tanaman Jagung

dan Ternak Sapi pada Lahan

Kering

Ke r j a s a m aantara petanid e n g a n

pengusaha agrobisnisyang mempunyaijaringan pemasaranluas, sebenarnya me-rupakan salah satuupaya untuk meng-atasi masalah hargakomoditas dan pema-saran petani. Bagi petani hal inimenguntungkan karena merupakanupaya menjembatani masalahpemasaran.

Dari data yang diperoleh YayasanDuta Awam bersama petani atasberbagai kasus kerjasama yangterjadi di wilayah eks KaresidenanSurakarta, tercatat bahwa seringnyainisiatif kerjasama ini berawal darikeinginan pihak pengusaha dengankomoditas yang sudah ditetapkan olehpihak pengusaha.

Sebelum melakukan kerjasama,pengusaha mendatangi petani untukmelakukan promosi dan sosialisasi.Yang kerap terjadi, sosialisasi lebihbanyak membicarakan janji dankeuntungan serta kemudahan yangakan diterima petani. Pembicaraanmengenai aspek kerjasama yangseimbang, aspek hukum dan aspekkemungkinan jika terjadi resiko seringtidak dilakukan. Apalagi membicara-kan kesepakatan aturan bersamaantara pengusaha dan petani.

Perjanjian tertulis yang ada,biasanya dibuat oleh pengusaha dandiserahkan pada petani saatkerjasama berjalan. Kondisi ini seringberdampak pada pengingkaranperusahaan terhadap kerjasama yangdilakukan.

Tinggi Gunung Seribu Janji

Lemahnya penge-tahuan melakukankerjasama yangseimbang dan minim-nya pengetahuanhukum perjanjian,menjadi celah lemah-nya posisi petanidalam melakukanperjanjian.

Kasus lain yangjuga kerap terjadi adalah masalahpenentuan harga komoditas.Penentuan dan perubahan hargasecara sepihak sering dilakukan olehpengusaha dengan alasanmenyesuaikan harga pasar. Padahalperubahan harga inipun sering tidaktertuang dalam kontrak kerjasama.Pembayaran yang dilakukanperusahaanpun kadang tidak lancar.

Banyak pengalaman membuktikanbahwa kerjasama yang tidak didasariaturan hukum yang kuat dan dibuatatas kesepakatan bersama selaluberujung pada ketidak seimbanganantara hak dan kewajiban petani.

Buletin Advokasi edisi ke 18 kaliini bertemakan seputar masalahkontrak petani dengan perusahaanagrobisnis. Berbagai pengalamankontrak antara petani denganpengusaha swasta merupakanpelajaran penting agar ketikamelakukan kerjasama budidayakomoditas pertanian, petani dapatmenjadikan kontrak kerjasamasebagai bentuk usaha yang susahsenangnya dipikul bersama. Makapetani harus punya daya tawar!

Page 4: advokasi no 18

4

Buletin Petani ADVOKASI No. 18 Januari-Maret 2005

LaporanLaporanLaporanLaporanLaporan

Gila! Investasi (menanammodal) Rp.6.530.000,-dalam jangka waktu 4-5

bulan dapat hasil jual Rp.25.000.000,.Berarti untung Rp. 17.084.250,- darihasil penjualanRp.25.000.000,-dikurangi biaya usaha taniRp.6.530.000,- dan biaya bunga bank5 bulan sebesar Rp. 1.385.250,-.

Ada lagi. Jika mau investasi saja(tidak ikut menanam), bisamendapatkan keuntungan sebesar8% setiap bulan dari nilai investasiyang kita tanam. Artinya, jika me-nanamkan modal sebesar Rp.10 juta,maka setiap bulan akan men-dapatkan keuntungan bersih sebesarRp.800.000,- (delapan ratus riburupiah). Tergantung mau investasiberapa lama. Yang jelas minimalinvestasi harus 1 tahun. Setelah itubisa diperpanjang sesuka hati olehinvestor (pemilik modal).

Kok bisa? Usaha apa? Terusbagaimana usaha itu digerakkansehingga bisa mendapatkan keun-tungan sebesar itu kepada tiapinvestor?

Jawabnya budidaya Ginseng. Datadan hitungan diatas diperoleh dariselebaran yang dikeluarkan oleh CVMedical yang berkantor di Jln. Kol.Sugiyono No. 29 Nayu Timur Solo.Dalam selebaran yang diedarkan luaske masyarakat CV Medical meru-pakan perusahaan nasional yangbergerak di bidang perdaganganbesar. Sistem manajemen agribisnisyang mengabungkan sistem budi-daya dan perdagangan menjadi satuwadah yang sangat mendukung dansaling menguntungkan sehinggadapat menghasilkan keuntungan total2 milyar rupiah setiap bulannya.

Sssttttt, tunggu dulu. Belum bacakoran ya? Di berbagai surat kabarbeberapa bulan terakhir ini sedangramai-ramainya dipertanyakanbanyak orang soal “keabsahan”usaha ini. Bahkan kepolisian sudahturun tangan untuk menyelidiki usahaini. Lho kok? Bukannya sudahbanyak orang yang terbukti benar-benar mendapatkan keuntungan darikerjasama investasi penanamanGinseng ini. Bukankah sudah adayang dapat keuntungan sebesar 8%setiap bulannya. Bukankah jugasudah ada petani-petani yang berhasilmendapatkan keuntungan daribudidaya ginseng.

Lantas kenapa masih ada yangmempersoalkan atau mengkawatirkanusaha ini? Jawabnya sederhanatetapi sangat manusiawi. Yaknikarena yang diceritakan dari mulut kemulut hanya cerita soal keber-hasilannya saja. Sementara banyakkasus-kasus kegagalan tidak diung-kapkan oleh korbannya. Disampingkarena malu (karena sudah merasatertipu/menjadi korban), juga karenamasih berharap dengan tidakdiungkapkannya kasus yang merekaalami, minimal modal usaha merekabisa kembali. Tidak untung tidakmasalah, asal dana investasi kembali,begitu mereka sering beralasan.

Misalnya saja kasus kegagalanpanen (tidak tumbuh umbi), gagalpanen karena lahan tidak cocok dantidak ada pendampingan seperti yangdijanjikan, penetapan standarproduksi yang hanya menggunakanpenilaian CV Medical, pengangkutanhasil produksi yang tidak memenuhikriteria tanpa dihargai sama sekali,dan penahanan sertifikat agunan

sampai berlarut-larut.Dari pola investasi, ada juga kasus

investor yang seharusnya sudahmendapatkan pembagian keuntunganbelum juga mendapatkan keuntungan(terutama yang tidak sejak awalusaha ini dibuka berinvestasi).

Layakkah hitungan-hitunagnkeuntungan yang diungkapkan CVMedical? Bisa dilihat dari pem-bukuannya. Sayangnya, di awal-awalkasus penyimpangan usaha pihak CVMedical menyatakan belum memilikipembukuan yang baik karenaperusahaan ini masih tergolong baru.Tetapi pada kesempatan berikutnyaCV Medical menyatakan bahwaperusahaanya sudah diaudit olehakuntan public dari Jakarta. Bahkanpembukuannya telah diakui olehakuntan internasional. Lantas manayang benar? Justru keterangan yangberbeda-beda ini yang harusdicermati agar tidak tersesat.

Lantas jika melihat soal teknisbudidayanya, layakkah ginseng umur4-5 bulan bisa menghasilkan umbiberkualitas ? Nah ini pertanyaan yangseharusnya dijawab oleh kalanganakademisi dan dinas terkait, untukmemberikan transparansi informasipada masyarakat, sehingga masya-rakat menjadi tahu. Sementaramenunggu mereka-mereka ini me-nyampaikan sumbangsih pemikir-annya, kiranya perlu kita simakpernyataan berikut.

Kepala Dispertan (DinasPertanian dan Tanaman Pangan)Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah,Ir Sri Sutarni, menyatakan dalamsebuah harian di Solo, bahwa sejaksemula Dispertan Sukoharjo belummemberikan ijin usaha produksi dan

Hati-hati dalam Berkontrak!Belajar dari Pengalaman

Page 5: advokasi no 18

Buletin Petani ADVOKASI No. 18 Januari-Maret 2005

5

LaporanLaporanLaporanLaporanLaporanmeminta masyarakat agar berhati-hati, karena disamping lahan diKabupaten Sukoharjo kurang cocokuntuk tanaman ginseng juga karenaginseng yang ditawarkan CV Medicalbukan ginseng obat yang berdaya jualtiinggi, tetapi ginseng sayur yang nilaijualnya rendah. Bahkan untuk me-nunjukkan keseriusan kekhawatiranbeliau soal usaha CV Medical ini,beliau mengatakan, “Merekasekarang baru ketanggor”, saatmasyarakat mendapatkan masalahkarena tidak menggubris himbauan-nya. Bahkan secara tegas KepalaDiperindagkop dan Penmod (DinasPerindustrian dan Perdagangan danPenanaman Modal) KabupatenSukoharjo dalam sebuah mediamengatakan bahwa CV Medicalbelum mendapatkan ijin di KabupatenSukoharjo.

Seorang ahli farmasi, Drs Apt TitikMarminah SU, peneliti di Labo-ratorium Farmakologi FakultasKedokteran UNS Solo, dalam sebuahharian yang terbit di Semarang,mengatakan bahwa kandungansteroid nabati (zat untuk mening-katkan tonik atau stamina tubuh)pada ginseng Korea dan ginsengyang ditanam di Indonesia berbeda.Karena kandungannya berbeda, makakhasiatnya juga berbeda. Artinyameskipun jenis tanamannya sama,kadar zatnya akan berbeda. Apalagijika ginsengnya ginseng sayur sepertiyang diungkapkan Ir Sri Sutarnidiatas. Dan yang jelas, pasti adasesuatu yang harus disampaikan kemasyarakat kenapa kemudian CVMedical di Kabupaten Sragen JawaTengah, ditutup oleh pemerintahsetempat.

Tapi, kalau jenis yang dikem-bangkan CV Medical adalah jenisginseng sayur, kenapa CV Medicalmenyatakan ditunjuk sebagai satu-satunya perusahaan di Indonesiasebagai penyedia bibit dan pembelihasil panen ginseng yang kemudianmenyalurkannya ke seluruh industri,sehingga pengadaan dan penyaluran

ginseng talinum tidak dapatdilakukan secara bebasoleh petani maupunpedagang di Indonesia?(klaim CV Medical kemasyarakat melaluiselebaran usahanya)

Benarkah demikian?Harus dilihat dulu siapa yangmenerbitkan ketentuan ter-sebut? Benarkah semuaindustri di Indonesia yangmenggunakan bahan bakuginseng mendapatkanpasokan dari CV Medical?Dan itu hukumnya wajib?Lantas kalau semua industriberkewajiban mendapatkan pasokanginseng dari CV Medical, kenapa CVMedical harus melakukan lobby kePT Konimex untuk membeli ginseng-nya? (menurut keterangan DidikSuharyanto, Co Pengawas CVMedical dalam sebuah media).Bukankah CV Medical tinggalmenggunakan hak yang sudah diadapatkan untuk menekan PTKonimex membeli ginseng darinya?Ini yang harus ditelusuri lebih lanjut.Dan jika semua klaim diatas tidakbenar, maka CV Medical telahmelakukan pembohongan padamasyarakat melalui selebaran yangmereka buat dan edarkan.

Juga, misalnya soal penarikandana dari masyarakat (melalui polainvestasi) bukankah ini terkait denganaturan perbankan? Sudahkan CVMedical memenuhinya? Lantasterkait laba usaha, bagaimanadengan perpajakannya?

Bagaimana juga dengan kelayakanhitungan usaha? Barangkali beberapapernyataan Drs Suharno MM Akt,Ketua Pusat Pengembangan Akun-tansi Universitas Slamet Riyadi Solodi beberapa media perlu dicermati.Intinya menyatakan bahwa praktekbisnis yang dilakukan CV Medicaltidak masuk diakal, dan menyimpanbom waktu. Artinya,sewaktu-waktukasus ini bisa meledak kepermukaan.

Diskusi Masalah Kontrak dengan stakeholder diSurakarta pada tanggal 20 Januari 2005 sebagai

upaya mencari penyelesaian bersama

Belum lagi kalau menggaliinformasi ke beberapa leasing motordan mobil (pemberi dana kredit).Mengapa leasing-leasing tersebutmensyaratkan bahwa calon kreditorharus tidak ada sangkut pautnyadengan CV Medical? Alias CV.Medical sudah di-blacklist olehbeberapa leasing. Kenapa?

Bagaimana dengan instansiterkait? Bukankah sudah menjaditugasnya untuk melakukan inves-tigasi atas pertanyaan-pertanyaan diatas, demi melindungi masyarakatdan mencegah terjadinya kemung-kinan yang tidak diharapkan?

Yang jelas kita seharusnya mem-berikan apresiasi yang tinggi atasapa yang dilakukan Polwil Surakarta.Banyak langkah cepat dan taktisyang telah dilakukan untuk mencariinformasi, mengusut dan menemukanfakta-fakta terkait dengan sinyalemenpenyimpangan usaha CV Medical.Bahkan di sebuah harian KapolwilSurakarta menyatakan dengan tegas,bahwa Dirut CV Medical adalahtersangka dalam kasus dugaanpelanggaran UU 8/1999 tentang per-lindungan konsumen, karena peru-sahaan tersebut melakukan praktekpenghimpunan dana milyaran rupiahyang diduga tidak sesuai dengan pro-sedur. Dan bisnis budidaya ginsengitu, dinilai hanya sebagai kedok.(M Yunus)

Page 6: advokasi no 18

6

Buletin Petani ADVOKASI No. 18 Januari-Maret 2005

LaporanLaporanLaporanLaporanLaporan

Krisis ekonomi yang terjadisejak tahun 1997 telahmeluluhlantakkan sendi-sendi

perekonomian bangsa Indonesia.Dampaknya sampai hari ini masihkita rasakan. Antara lain, masihrendahnya daya beli masyarakat,lesunya dunia usaha dan tingginyatingkat pengangguran, dan belumbergeraknya sektor riil. Dalam situasidan kondisi perekonomian yang serbasulit tersebut, biasanya masayarakatsering bermimpi dan mendambakanbisnis yang bersifat instan. Tanpabanyak bekerja, namun untungnyabesar.

Salah satu usaha bisnis yangmenjanjikan keuntungan besar adalahusaha di bidang sektor agribisnis.Berbagai komoditas saat ini banyakditawarkan, misalnya budidaya melonsuper, jati mas, jagung hibrida, jamur,ginseng dan sejenisnya. Konon bisnistersebut sangat menjanjikan, waktutanam singkat dan keuntunganberlipat. Tidak aneh, apabila banyakorang yang tertarik untuk terjun dalambisnis ini. Baik selaku petani maupunsekedar menjadi investor.

Tanpa pikir panjang petani dipedesaan berlomba untuk membudi-dayakan berbagai jenis tanaman“ajaib” tersebut. Bagi yang tidakmemiliki lahan mereka sharing modal,menjadi investor dengan harapanmendapat bagi hasil yang tinggi. Rata-rata mereka dijanjikan pembagiankeuntungan 8-10 persen perbulan darimodal yang disetor. Artinya, dalamwaktu antara 10 hingga 12 bulan,sudah balik modal. Karena berharapmendapat keuntungan yang sangatbesar, tanpa pikir panjang merekamenanamkan uangnya, sekalipundengan cara berutang.

Namun ternyata tidak semuapetani dan investor menikmatikeuntungan yang berlipat. Tidaksedikit yang akhirnya, justru malahgigit jari. Bila ini terjadi, biasanya yangjadi korban adalah masyarakat.

Jangan Percaya BrosurUmumnya masyarakat kita terlalu

percaya pada janji-janji manisperusahaan agribisnis, yang hanyadisampaikan lewat presentasi, leafletatau brosur. Masyarakat umumnyamenganggap apa yang telahdicantumkan dalam brosur atauleaflet langsung mempercayai. Danmenyimpannya sebagai pegangan,apabila terjadi permasalahan hukumdi belakang hari.

Namun ternyata, anggapantersebut keliru. Pemahamanmasyarakat terhadap kontrak kerjamasih lemah. Brosur, leaflet dan janji-janji yang diucapkan dalampresentasi adalah bentuk pra kontrak,yang tidak dapat dituntut ganti rugidan pertanggungjawabannya di mukapengadilan. Kenapa begitu?

Karena sistem hukum di Indonesiamasih menganut teori klasik. Menurutteori klasik, jika suatu perjanjianbelum memenuhi syarat hal tertentumaka belum ada suatu perjanjian,sehingga belum lahir suatu perikatanyang mempunyai akibat hukum bagipara pihak (Suharnoko, 2004).Akibatnya, pihak yang dirugikankarena percaya pada janji-janji pihaklawan, tidak terlindungi dan tidakdapat menuntut ganti rugi.

Antisipasi Sebelum TerjadiAda baiknya sebelum memutuskan

untuk menjalankan bisnis di sektoragribisnis, sebagai petani maupuninvestor, terlebih dahulu harus:

Pertama, siap menghadapi resiko,karena usaha di sektor agribisnissangat rentan terhadap faktor alam,tingkat kegagalan cukup tinggi.Disamping itu, pada masa panenharga cenderung jatuh. Bahkan tidakjarang tidak laku dijual.

Kedua, bagi petani harus memilikikeahlian tentang tata cara budidayatanam dan pemeliharaan. Sedangkanbagi investor harus memahami seluk-beluk dalam dunia bisnis. Janganpercaya begitu saja dengan janji-janjipendampingan dan keuntungan besaryang diberikan perusahaan.

Ketiga, sebelum melakukanbudidaya ataupun memasukkaninvestasi, buat dulu kontrakkerjasama secara formal (hitam diatas putih), secara jelas dan detail,yang dibuat bersama, denganmengedepankan prinsip win-winsolution diantara kedua belah pihak.Jangan hanya sekedar salingpercaya. Bisnis adalah bisnis.

Keempat, sebelum ditandatanganibersama, draf kerjasama dikonsul-tasikan dengan mereka yangmemiliki kompetensi pada bidanghukum perdata maupun pidana.

Kelima, penandatanganan kontrakkerjasama, sebaiknya terbuka,disaksikan oleh aparat terkait,misalnya dinas pertanian dan tokohmasyarakat setempat.

Selamat menjalankan usaha disektor agribisnis. Sukses selalu!

Drs. Suharno, MM. AkuntanPenulis adalah Ketua Pusat Pengem-

bangan Akuntansi (PPA) FakultasEkonomi Universitas Slamet Riyadi

(Unisri) Surakarta, Staf Pengajar PascaSarjana Magister Manajemen (MM) Unisri

dan Support Program Citra Emas (CES)Surakarta.

Tanpa Kontrak Kerjasama Yang Jelas

Usaha di Sektor Agribisnis Beresiko Tinggi

Lain kali

mbokte

tep

bikin R

eportase

bukan tulis

an opini

Page 7: advokasi no 18

Buletin Petani ADVOKASI No. 18 Januari-Maret 2005

7

LaporanLaporanLaporanLaporanLaporan

Mempelajari dan Membuat Perjanjian

Syarat-syarat yang harusdipenuhi, agar perjanjian yangkita buat dapat dinyatakan

sah dan mempunyai kekuatan meng-ikat adalah: (1) Harus ada kesepa-katan dari para pihak yang membuatperjanjian, (2) Pihak yang mem-buat perjanjian haruslah pihak yangmempunyai kewenangan untukmembuat perjanjian, (3) Harus adasesuatu yang diperjanjikan (objektertentu), dan (4) tujuan tidak bolehbertentangan dengan: kesusilaan,hukum dan ketertiban umum.

Untuk syarat-syarat yang berkait-an dengan subyek yang mengada-kan perjanjian:(1) Harus dipastikansecara tegas, siapa sebenarnya ygmenjadi pihak (peserta) dari perjanjianyang bersangkutan, (2) Harus dilihatapa yang menjadi dasar dari pihak-pihak lain, sehingga terlibat di dalamperjanjian tersebut dan bagaimanapengaruhnya terhadap perjanjianyang ada, (3) Harus memenuhisyarat-syarat, sebagaimana yangdisebutkan dalam point di atas. (4)Hal-hal yang berkaitan dengansyarat: harus ada kesepakatan daripara pihak yang membuatperjanjian.

Pernyataan dan kesepakatantersebut haruslah berasal darikehendak yang bebas dan murni,tidak boleh muncul karena adanyaunsur : paksaan, penipuan, ke-khilafan ataupun penyalahgunaankeadaan (baik penyalahgunaankarena adanya keunggulanekonomis maupun psikologis).

Apabila pihak yang membuatperjanjian tersebut adalah perusa-haan, maka perlulah diperhatikan hal-hal sebagai berikut.

Bila perusahaan yang akanmembuat perjanjian tersebut, adalah

perusahaan yang berbentuk badanhukum seperti : PerseroanTerbatas, Koperasi dan Yayasan.Maka pada dasarnya perusahaan itusendirilah yang menjadi pihak dalamperjanjian dan dapat dimintaipertanggung-jawaban secara hukum(dengan harta kekayaan milikperusahaan sendiri), sedangkanorang-orang yang berada di dalamperusahaan tersebut (yang kemudianbiasanya namanya disebutkan didalam perjanjian), hanyalahberkedudukan sebagai wakil dari(bertindak untuk dan atas nama)perusahaan yang bersangkutan, yangbila tidak terdapat unsur kesalahanpada dirinya, tidak dapat dimintaipertanggungjawaban secara pribadi.

Bila perusahaan bukanlah perusa-haan yang berbentuk badanhukum seperti : PerusahaanPerseorangan (U.D), PersekutuanKomanditer (C.V) ataupunPersekutuan Firma ( F.a). Makapada dasarnya yang menjadi pihakdalam perjanjian tersebut adalah parapengurus (direktur) dari masing-masing perusahaan tersebut. Jadibukan perusahaan itu yang menjadipihak dalam perjanjian. Dalamkeadaan, bila terjadi tuntutan hukum,pertanggungjawabannya dapatdipenuhi, selain dengan hartakekayaan yang ada di perusahaan,juga meliputi harta kekayaan pribadidari para pengurus (direktur) tersebut

Untuk syarat-syarat yang ber-kaitan dengan obyek perjanjian.Dalam hal ini perlulah diperhatikan:

Harus dipastikan secara tegas,apa-apa saja sebenarnya yanghendak diberikan atau diperoleh olehpara pihak dengan dibuatnya pe-rjanjian. Bahwa dengan dibuatnyasuatu perjanjian, pada dasarnya:

1) di satu sisi, kita bermaksuduntuk memperoleh, memilikiatau menikmati sesuatu);

2) di sisi lain kita bermaksudmelepaskan sesuatu (sebagaiganti dari apa yang kitaperoleh).

Dua hal diataslah yang perluditetapkan secara jelas, sebelummembuat perjanjian. Maka pada saatperjanjian tersebut berjalan atausetelah perjanjian tersebut selesai,kita dapat mengetahui perjanjiantersebut berjalan sebagaimana yangkita harapkan atau tidak.

Upaya-Upaya HukumKewajiban yang tidak dilaksana-

kan, yang kemudian berlanjut dengantidak bersedianya pihak yang tidakmelaksanakan kewajiban tersebutuntuk bertanggung jawab secarasukarela, akan menyebabkan timbul-nya sengketa dari para pihak yangterlibat di dalam perjanjian yang ber-sangkutan. Untuk itulah di dalam per-janjian perlu pula ditentukan, bagai-mana pengaturannya, bila di dalamperjanjian tersebut timbul sengketa.

Upaya-upaya hukum yang dapatdilakukan meliputi: (a) penyelesaiansengketa melalui jalur di luarpengadilan, yang dapat dilakuaknoleh para pihak sendiri seperti,musyawarah, atau menggunakanbantuan pihak lain, melalui cara:mediasi atau negoisasi; (b)penyelesaian sengketa melalui jalurpengadilan, yang dapat dilakukanmelalui gugatan perdata biasa(secara perseorangan) oleh parapihak sendiri, atau melaluimekanisme class action.

Kelik Wardiono, SHDosen Fakultas Hukum Universitas

Muhammadiyah Surakarta

Lain kali

mbokte

tep

bikin R

eportase

bukan tulis

an opini

Page 8: advokasi no 18

8

Monitoring dan AdvokasiMonitoring dan AdvokasiMonitoring dan AdvokasiMonitoring dan AdvokasiMonitoring dan Advokasi

Buletin Petani ADVOKASI No. 18 Januari-Maret 2005

U saha tani dengan ikatan

kontrak antara petani dengan

pihak pengusaha (biasanya

berperan sebagai pemasar sekaligus

penyedia kredit Saprodi), bisa jadi sebuah

terobosan potensial bagi petani. Dengan

ikatan kontrak ini, petani dapat langsung

menjual hasil pertaniannya ke pasar yang

sudah jelas. Sementara bagi perusahaan

agribisnis, sistem ini akan menjaga

keberlanjutan dan keajegan masukan atau

suplai bahan baku usahanya.

Namun demikian, dalam kontrak

kerjasama yang dilakukan petani selama

ini, kedudukan antara perusahaan dengan

petani tidak pernah seimbang. Perusahaan

lebih kuat dari pada petani, sehingga

kalaupun ada perjanjian tertulis, biasanya

lebih banyak ditujukan untuk melindungi

perusahaan. Petani disodorkan pada dua

pilihan: ikut kontrak dengan bersedia

menerima seluruh persyaratan yang

ditawarkan, atau tidak ikut dalam kontrak

yang ditawarkan. Tidak pernah terdengar

adanya tawar-menawar syarat terlebih

dahulu secara seimbang.

Kemudian ketika muncul masa-lah saat

pelaksanaan kerjasama tersebut, petani

hanya bisa diam dan menerima apapun

yang terjadi.

Padahal bisa saja telah muncul

pelanggaran hukum dari perusahaan yang

melakukan kerjasama, atau telah terjadi

pelanggaran hak-hak petani.

Jika Kontrak Melanggar Hak Petani

Bagaimana Mencari Keadilan?

Pada acara yang disebut di atas,

Kombes Pol Drs H Abdul Madjid R.

SH MH dalam makalah yang dib-

awakan oleh Sigit Bambang Hartono SH,

menyatakan di dalam ilmu pengetahuan

dikenal pembagian hukum secara perdata dan

pidana, disamping ada pemilahan hukum yang

lain.

Hukum Perdata mengatur tentang

hubungan-hubungan hukum antar pribadi/

perorangan dan hak-hak perorangan maupun

badan hukum (hak keperdataan). Sedangkan

Hukum Pidana lebih mengatur dan tertuju pada

kepentingan kolektif (umum), sehingga

hubungan hukum yang terjadi adalah antara

perorangan/individu dengan negara sebagai

perwakilan dari kepentingan kolektif/umum.

Pelanggaran Perdata

Pelanggaran di bidang hukum perdata,

untuk adanya pemulihan hak ataupun

penuntutan hak bagi yang merasa haknya

dilanggar, diserahkan kepada pemegang hak,

apakah akan menuntut haknya ataukah

membiarkan haknya dilanggar orang. Jika

Menurut beberapa petani kepada

Advokasi, diamnya petani ini bukan

dikarenakan memang mereka pasrah,

namun disebabkan mereka tidak

mengetahui kemana dan bagaimana harus

mengadu.

Pada tanggal 20 Januari 2005, telah

digelar acara sharing (tukar pikiran) antara

masyarakat dan stakeholder petani dalam

berkontrak di bidang pertanian ini. Acara di

Hotel Indah Palace Solo ini, menghadirkan

beberapa pihak, antara lain kepolisian, pers

dan Dipertan, sebagai nara-umber untuk

memperjelas proses advokasi, jika terjadi

pelanggaran dalam kontrak.(*)

diam tidak melakukan aksi atas pelanggaran

tersebut oleh hukum dianggap dengan diam-

diam telah menyerahkan haknya tersebut.

Jika akan menuntut pemulihan ataupun

mempertahankan haknya maka orang

tersebut harus melakukan aksi dengan cara

menuntut/menggugat haknya yang dilanggar

tersebut ke Hakim Pengadilan Negeri.

Adapun tatacaranya diatur dalam Hukum

Acara Perdata (tatacara atau hukum acara ini

masih merupakan warisan dari pemerintahan

Hindia Belanda).

Dalam proses hukum perdata (menggugat

), pertama yang harus dilakukan ialah membuat

surat gugatan yang didaftarkan di Panitera

Pengadilan Negeri (PN) setempat atau PN di

tempat kejadian hukumnya atau pada PN di

tempat lawan. Surat gugatan, adalah “surat

biasa” yang ditujukan kepada Kepala

Pengadilan Negeri . Tidak perlu menyebutkan

pasal-pasal hukum yang dilanggar, tidak pula

perlu menyebutkan pasal-pasal hukum

tentang landasan hak. Cukup menyebutkan

hal-hal/kejadian (singkat dan lengkap) yang

telah melanggar hak dan merugikan.

Kemudian memohon kepada PN untuk

mengadili perkara ini.

Setelah itu, harus mengikuti proses

persidangan sampai ada putusan Pengadilan

Negeri. Juga mengikuti proses Acara Banding

di Pengadilan Tinggi, apabila ada salah satu

pihak tidak menerima putusan Pengadilan

Negeri. Lantas, mungkin harus mengikuti

Acara Kasasi (tingkat Mahkamah Agung),

apabila salah satu pihak tidak menerima

putusan Pengadilan Tinggi.

Jika telah ada putusan yang bersifat tetap,

maka akan dilaksanakan eksekusi atau

penerapan putusan pengadilan tadi. Tetapi

jika pihak yang kalah, dapat memunculkan bukti

baru (yang terungkap di pengadilan selama

ini), maka bisa terjadi proses Peninjauan

Kembali (PK).

Pelanggaran Pidana

Berbeda dengan bidang hukum Perdata,

pada pelanggaran terhadap hukum Pidana,

maka (pada dasarnya) lembaga-lembaga

hukum (Polisi, Jaksa dan Hakim) akan segera

melaksanakan peran masing-masing.

Terutama Polisi selaku penyidik akan tampil

Mencari Keadilan dengan Jalur Hukum

Page 9: advokasi no 18

Monitoring dan AdvokasiMonitoring dan AdvokasiMonitoring dan AdvokasiMonitoring dan AdvokasiMonitoring dan Advokasi

Buletin Petani ADVOKASI No. 18 Januari-Maret 2005

9

terdepan untuk melakukan penyidikan, baru

diikuti oleh Jaksa selaku Penuntut Umum untuk

melakukan penuntutan, dan Hakim yang akan

memeriksa dan mengadili terhadap pelaku

pelanggaran.

Jadi polisi dapat bertindak aktif melakukan

proses hukum. Hal ini di dalam undang-undang

disebut dengan istilah tertangkap tangan,

(dalam masyarakat dikenal dengan istilah

tertangkap basah).

Penyidik/polisi, dapat pula mencermati

fenomena yang ada di dalam masyarakat, jika

melihat indikasi dugaan adanya pelanggaran

hukum pidana maka dilakukanlah penyelidikan

guna menentukan ada tidaknya pelanggaran

pidana.

Sementara itu, jika ada masyarakat/orang-

orang yang mengetahui pelanggaran pidana

dan memberitahukan kepada Polisi, maka

dalam hal ini Polisi segera membuat Laporan

Polisi yang ditandatangani oleh pelapor.

Selanjutnya dilakukan rangkaian kegiatan

penyidikan (guna menentukan ada tidaknya

pelanggaran pidana, ada tidaknya korban

dan pelaku, serta rumusan tindak pidananya).

Polisi sebagai penyidik, dapat pula

menindaklanjuti “pemberitahuan” yang

dilakukan orang secara tidak langsung (tidak

bertatap muka), misalnya melalui media,

melalui telpon, surat dan atau sarana lainya.

Dalam hal ini, polisi akan menghubungi

pelapor supaya menandatangani Laporan,

selanjutnya melakukan serangkaian kegiatan

Penyidikan lebih lanjut.

Ada pula tindak pidana yang disebut delik

aduan. Dalam hal ini proses hukum hanya

bisa terjadi bila ada pengaduan oleh

kepentinganya terlanggar. Contohnya adalah

pencurian oleh anggota keluarga, per-

zinahan, pasal 378 KUHP mengenai

Penipuan, pasal 372 KUHP mengenai

Penggelapan dan ada beberapa pasal lainya.

Dalam hal ini setelah menerima pengaduan

Polisi baru dapat bertindak.

Dari uraian di atas, maka jika pelanggaran

tersebut masuk dalam lingkup perkara pidana

maka masyarakat yang merasa jadi korban

pelanggaran tersebut melapor/mengadu

kepada Polisi. Perlu diketahui pula, orang

yang diadukan dalam perkara pidana, masih

dapat pula digugat secara perdata.

Nah, hukum memang berliku-liku khan?(*)

Pengaduan Melalui Dinas PertanianUntuk dapat menangani kasus pengaduan, maka Dipertan harus diberikan informasi secara

utuh atau lengkap, alangkah baiknya dalam bentuk tulisan. Beberapa hal yang harus

diperhatikan ketika melakukan pengaduan ke Dipertan adalah

1. Kesepakatan yang tertuang dalam surat perjanjian

2. Surat perjanjian tersebut ada saksi dan ditandatangani oleh kedua belah pihak

yang melakukan perjanjian

3. Laporan tertulis tentang pelanggaran ketentuan perjanjian

4. Bukti-bukti teknis atau barang bukti yang dipakai sebagai obyek pelanggaran

5. Penunjukan sanksi dalam surat perjanjian, sebagai dasar tuntutan

6. Laporan atau informasi sikap pihak yang dianggap melanggar hukum atau

ketentuan dalam perjanjian

7. Harapan yang diminta oleh pengadu

8. Penguatan saksi akan pelanggaran ketentuan perjanjian tersebut

Hal-hal di atas (atau bahan-bahan tersebut di atas) dapat disampaikan kepada Penyuluh

Pertanian Lapangan (PPL) agar diteruskan ke Dinas Pertanian Kabupaten. dapat pula

langsung kepada Kepala Cabang Dinas Pertanian Kecamatan agar diteruskan ke Dinas

Pertanian Kabupaten. Bahkan dapat disampaikan pula langsung kepada Kepala Dinas

Pertanian Kabupaten. Sesuai kewenangan yang dimiliki, maka Dipertan akan mempelajari

bahan-bahan serta cheking lapangan untuk menguji kebenaran laporan. Dari hasil penelitian

administrasi dan lapangan, dinas akan membuat langkah-langkah teknis sesuai kewenangan

yang ada.(*)

Memanfaatkan Media Massa

Dengan munculnya suatu permasalahan

di media massa, maka dapat menarik simpati

serta dukungan berbagai pihak, selain itu pihak

berwajib akan lebih memiliki alasan untuk

bergerak cepat.

Namun perlu diketahui, hanya berita-berita

yang dianggap menonjol dan menarik

perhatian orang banyak saja yang kemung-

kinan “diburu” wartawan. Untuk itu seorang

wartawan diharapkan mempunyai relasi dari

berbagai lapisan masyarakat. Dalam mem-

peroleh berita, kadangkala bahan berita

datang sendiri ke redaksi. Narasumber

tersebut menyampaikan press release/siaran

pers (tulisan dikirimkan ke media) atau

langsung datang ke redaksi menyam-

paikan secara lisan. Wartawan juga harus aktif

mencari berita sendiri.

Informasi yang dapat dijadikan berita

adalah informasi yang didukung data-

data yang benar dan lengkap, sehingga

dapat dipertanggungjawabkan. Untuk

pengaduan yang sifatnya masalah pidana,

akan lebih baik jika kasus tersebut dilaporkan

ke pihak yang berwajib, misal kepolisian.

Dengan demikian, pers akan lebih mudah

mengangkat fakta tersebut atas dasar laporan

dari pihak kepolisian.

Ketika media massa memuat berita yang

dirasakan tidak imbang sehingga memojokkan

salah satu pihak, menjadi hak pihak yang

merasa berita tidak imbang tersebut untuk

meminta pemuatan hak jawab atau

meluruskan berita. Untuk melakukannya bisa

langsung menyampaikan surat resmi

semacam siaran pers ke redaksi atau kepada

wartawan di wilayah kerjanya.

Pemuatan hak jawab dilakukan jika pihak

yang merasa berita tidak imbang tersebut di

atas merasa tidak pernah dikonfirmasi dalam

berita yang sesungguhnya berhubungan

langsung dengan berita tersebut. Sedangkan

pelurusan berita dilakukan apabila per-

nyataan yang dikemukakan pihak-pihak dalam

berita itu dianggap perlu diralat. Inti dari kerja

pers adalah mengungkapkan fakta ber-

dasarkan berbagai pertimbangan norma dan

etika. Jadi pers wajib menuliskan fakta dengan

tetap mempertimbangkan etika maupun norma

tertentu (etika jurnalistik).

Kiranya, memang diperlukan sikap aktif

(kesadaran hak dan hukum) para pihak yang

merasa mendapatkan permasalahan, karena

dengan sikap pasif maka masalah yang kita

alami tidak akan dapat diketahui oleh pihak

lain. Selain aktif, sikap kejujuran dan

bertanggungjawab juga diperlukan dalam

menyelesaikan permasalahan. (Bayu)

Page 10: advokasi no 18

20

Buletin Petani ADVOKASI No. 18 Januari-Maret 2005

Info TaniInfo TaniInfo TaniInfo TaniInfo Tani

Produksi jagung nasional padasaat ini masih belum mampumengimbangi kebutuhan dalam

negeri untuk bahan pangan, pakanternak dan bahan baku industri. Halini disebabkan harga pupuk yangrelatif cukup mahal bagi kalanganpetani kecil, sehingga rekomendasipemupukan berimbang belumsepenuhnya dapat diterapkan padatanaman jagung. Dampak yangdirasakan adalah adalah rendahnyaproduksi, sedangkan ternak sapipotong pada umumnya masihdipelihara secara tradisional atausambilan dengan pemberian pakanyang kualitas maupun kuantitasnyamasih relatif kurang memenuhistandar produksi. Sehingga dapatmenurunkan produksi sapi.

Untuk itu perlu adanya pengem-bangan model beternak. Hal inimengingat tanaman jagung selainmenghasilkan jagung pipilan keringjuga menghasilkan brangkasan(batang dan daun) serta bonggol/janggel jagung yang dapat digunakansebagai bahan pakan ternak sapi.Sedangkan kotoran ternaknya dapatdiproses menjadi pupuk organik(bokhasi) untuk memperbaiki teksturtanah dan menambah unsur harayang dibutuhkan tanaman pertanian.

Dengan demikian tidak ada limbahyang terbuang (Zero Waste). Untukmengoptimalkan pemanfaatansumber daya ini KSM RumpunPemuda Tani didampingi BPTPKalimantan Selatan melakukanintegrasi tanaman jagung denganternak sapi. Mengingat lokasisekitarnya sebagian besar petanijagung disamping padi sawah danpalawija sedangkan setiap kelompokmemelihara sapi.

Karena ternak sapi walau cumausaha sambilan, namun menjaditumpuan harapan petani terutama

dalam mengantisipasi kebutuhanhidupnya. Di samping dapatmemenuhi kebutuhan masyarakatsecara luas. Melihat tersebutlahKSM Rumpun Pemuda Tani DesaSumber Mulia Kecamatan PelaihariKabupaten Tanah Laut Kalseldidampingi BPTP Kalsel mengem-bangkan usaha terpadu Agribisnis.Hal ini mengingat antara masing-masing komoditas saling ketergan-tungan satu sama lain.

Keberhasilan usaha ternak, salahsatu faktor penentunya sangatbergatung pada ketersediaan pakan.Di lain pihak untuk usaha tani jagungdiperlukan pupuk organik yangsangat bermanfaat untuk menyehat-

kan lahan pertanian dengan mening-katkan produktivitas jagung.

Dengan usaha terpadu jagung danternak ini akan menjamin keter-sediaan pakan sehingga usaha ternakdapat dilaksanakan secara intensifdengan sistem kandang terutamauntuk usaha penggemukan sapi(fattening) sehingga meningkatkanbobot ternak dapat mekasimal denganbiaya murah.

Potensi limbah jagung yangmelimpah, bila dikonversikan bahankering (BK) dalam mengkonsumsibahan kering 3% dari berat badan perhari. Dengan demikian limbah jagung1 Ha dapat menyediakan pakan 6 ekorsapi selama 1 bulan.

Integrasi Tanam Jagung dan TernakSapi pada Lahan Kering

KSM Rumpun Pemuda Tani, Ds Sumber Mulia, Pelaihari, Tanah Laut, Kalselsedang mengolah limbah bonggol/janggel jagung menjadi pakan ternak

Foto: Dok KSM Rumpun Pemuda Tani

Page 11: advokasi no 18

21

Buletin Petani ADVOKASI No. 18 Januari Maret 2005

Usaha penggemukan sapi secaraintensif dengan sistem kandangdengan pemberian pakan yang cukupdari limbah jagung (bonggol 60%)berat badan sapi rata-rata meningkat0,5 – 1 kg per hari. Sehingga dalamwaktui 6 bulan sapi sudah bisa dijual.Sedangkan pada pemeliharaan sapisistem konvensional, pertumbuhanberat badannya hanya sekitar 0,3 –0,5 kg per hari.

Dan petani yang tadinya per oranghanya mampu memelihara 2-4 ekorsapi, dengan adanya pemanfaatanlimbah bonggol ini petani dapatmemelihara 10-15 ekor sapi, musimkemarau inipun tidak menjadi kendalabagi mereka karena setelah panenjanggel jagung telah dikumpulkan dandisimpan sebagai stok pakan,sedangkan petani yang meng-gantungkan pakan dengan rumput,musim kemarau ini banyak petaniternaknya dijual dan sebagianbertahan dengan bahan seadanya.

Seekor sapi menghasilkankotoran (paeces) sebanyak 8-10 kgper hari, dengan proses fermentasiakan menghasilkan 4-5 kg per haripupuk organik (bokhasi). Dengandemikian untuk 1 ekor sapi dapatmemproduksi 1,5 – 2 ton per tahun.Harga bokhasi lebih murahdibandingkan harga pupuk kotoranayam. Penggunaan pupuk bokhasipada tanaman jagung hibrida varietasbisi 2 di daerah kami menunjukkanproduksi yang sangat baik yaitu 8,82ton pipil kering per Ha.

Pengembangan pola usaha taniusaha tani jagung – ternak sangatpotensial untuk pengembanganagribisnis, potensial untuk meng-gerakkan perekonomian yangberbasis pedesaan. Hal ini di sampingakan meningkatkan pendapatan dayabeli masyarakat, membuka lapangankerja baru juga mendukung programketahanan pangan.

Made LutraKSM Rumpun Pemuda Tani

Ds. Sumber Mulia RT 3, Kec.Pelaihari, Kab. Tanah Laut,Kalimantan Selatan. 70811

100-150 Kg/Ha Urea, 300-450 Kg/Ha ZA, 100-150 Kg/ Ha SP 36,dan 200 Kg/ Ha KCL atau 1 Ton/Ha NPK (15:15:15). Pertamananpun perlu diberi mulsa plastikterutama penanaman di datarantinggi. Penggunaan pupukorganic dapat mencegah ter-jadinya serangan hama danpenyakit didalam tanah. Sedang-kan penggunaan biopestisidaTrichoderma sp. Dan atauGliocladium sp. 10kg per hektarsangat baik utuk mengendalikanserangan penyakit terbawa tanah.

6. Penanaman barisan tanamanperangkap vector disekitarbedengan dengan jenis tanamanjagung, bawang daun, bungamatahari, dan tagetes (kenikir).

7. Lakukan pemantauan teratursetiap minggu, terutama padatanaman muda kurang dari 30hari. Bila tampak gejala seranganvirus, segera musnahkan dansulam dengan tanaman sehat.Jika 10% dari total populasitanaman muda terinveksi lantaranadanya kutu kebul beterbangan,ganti dengan sayuran lain (yangbukan inang kutu kebul, sepertikubis dan jagung), supaya tidakmenjadi sumber penularan. Sisatanaman terserang dikumpulkandan dibakar.

8. Hindari kontak langsung dengantanaman sehingga menyebabkanpelukaan, seperti mengurangijumlah bunga dan percabangan.

9. Perguliran tanaman dengantanaman bukan inang virus(terutama bukan dari familiSolanaceae, seperti tomat,kentang, tembakau, dan tanamanfamili cucurbitaceae, sepertimentimun).

10.Kebersihan lingkungan, mengen-dalikan gulma berdaun lebar darijenis babadotan, gulma bungakancing, dan ciplukkan, yangdapat menjadi inang virus.

12.Populasi kutu kebul bisa dikurangidengan melepas musuh alami,parasitoit encarcia formusasebanyak 1 ekor per 4 tanamansetiap minggu selama 8–10 pekan.Setidaknya untuk satu hektardibutuhkan 10.000 Encarcia.Predator lain, MenochilusSexmaculatus yang terbukti efektifmemangsa 200-400 ekor larvaperhari.

13.Insektisida alami alternatif untukmengendalikan kutu kebul dian-taranya Eceng Gondok, RumputLaut, dan Mimba. Penyemprotanpaling baik dilakukan pada pagihari antara jam 5.30- 8.00, karenaimago kutu kebul belum bisaterbang. Di daerah endemis,penyemprotan dimulai dipesemaian (cukup satu kalisemprot), kemudian penyem-protan diulang selambat-lambat-nya satu minggu setelah tanam.

14.Penggunaan fungisida kimiaberbahan aktif diabenziadole danasibensolar (Bion M), yangbekerja lebih dari fungisida biasajustru dapat mening-katkandatangnya serangan.

15.Kegiatan ini harus dilakukan dalam1 hamparan, tidak perorangan,dilakukan serentak tiap musimtanam, dan seluas mungkin.

Tulisan disumbangkan olehTri Martini, SP, Msi

dan Ir. Bambang Sudaryanto, MS,Peneliti dari BPPT Yogyakarta

Pengendalian “ Bule Amerika”...

K o n s u l t a s i T a n iK o n s u l t a s i T a n iK o n s u l t a s i T a n iK o n s u l t a s i T a n iK o n s u l t a s i T a n iSambungan dari Hal 19:

RalatPada Buletin Advokasi 17 hal 21 info tentang pernikahan ada kesalahan tulisnama yaitu : Yang Nofiar Desmayani, SE dengan Prasetyo Adi, SE yangseharusnya adalah Yang Nofiar Desmayani, SE dengan Prakoso Setya Adi,SE. Redaksi memohon maaf atas kesalahan tersebut. Dengan demikiankesalahan telah dibetulkan. (-red)

Page 12: advokasi no 18

Santai SejenakSantai SejenakSantai SejenakSantai SejenakSantai Sejenak

18

Buletin Petani ADVOKASI No. 18 Januari-Maret 2005

berhadiah!Kuis

Alkisah, pada bulan Pebruari2005 sebuah keluarga disebuah desa di pinggiran

Yogyakarta yang merupakan sentrapenghasil kelapa, dilanda panik. Halini disebabkan adanya peringatan dariGubernur DI Yogyakarta yang jugaadalah Sultan, memperkirakan akanadanya badai dan angin besar yangakan melanda wilayah pantai selatan.Peringatan tersebut ditindaklanjutidengan edaran kepada seluruh wargadi Yogyakarta disertai dengan langkah-langkah yang harus dilakukan.

Tentu saja, berdasarkan edarantersebut dan karena menghormatiSultan maka seluruh wargamelaksanakan apa yang diminta.Maka ramailah warga Yogyakartamelakukan persiapan menghadapiancaman bencana tersebut.

Tidak mau ketinggalan keluarga

tadi. Merasa bahwa di sekitarrumahnya tumbuh banyak pohonkelapa yang jika angin besar melandaakan bisa roboh, maka tanpa merasasayang mereka memutuskan untukmenebangnya.

Setelah tengok sana sini,diputuskan untuk menebang sebuahpohon kelapa yang dekat sekalidengan rumah. Persiapan dilakukan.Tukang potong pohon pun dipanggildan ditebanglah pohon kelapa itu.

Masalah selesai? Ternyata tidak.Kebiasaan di daerah tersebut jikamenebang pohon maka pohontersebut diikat dengan tali di sekitarpuncaknya dan ditarik beberapa or-ang untuk mengarahkan arahtumbangnya pohon. Maksudnya tentuuntuk menghindari tumbangnya pohonke arah rumah karena letaknya yangsangat dekat rumah. Dan begitulah

dilakukan pagi itu. Tapi apa yangterjadi? Pohon kelapa tersebut malahtumbang ke arah rumah dan pecahlahbeberapa gentengnya.

Rupanya pada waktu menarik talikalah kuat dengan tumbangnya pohontersebut. Yah,maksud hatimenghindaribencana tapiapa daya ma-lah rumah ke-t u m b a n g a npohon kelapa.

Ini nama-nya sudah ja-tuh tertimpapohon kela-pa.N a s i b . . ,nasib..!(Gideon)

Sudah Jatuh Tertimpa Pohon Kelapa

Jawaban Kuis Edisi 17Mendatar: 18. GOR1. Puasa3. Haus Menurun:6. Kuah 1. Pokok8. IPB 2. Sahur9. Uret 4. ASI10. Kaur 5. Sebelum12. Bel 7. Belalang13. Ini 11. Adinda15. Malas 12. Benang17. Jagung 16. PR

Pemenang Kuis Edisi 17:

1. Fitria. Pos Desa Bagan JayaSei Salak, Kab Inhil-Riau 29261

2. Hadi Harsono. Jl. ProklamasiRt 3 Desa Sumber Mulia PelaihariKab. Tanah Laut-Kalsel

3. Sumarsono. Desa Pesu Rt IX/Rw V Kec. Wedi-Klaten

4. Brigita Eji W. Jl. GunungTerang No. 298 Rt 05/02 SekipJaya, Palembang 30126

5. Mukminin. Ds Tunggang Kec.Pondok Suguh Bengkulu Utara

Disebuah pasar swalayan, nampakdua orang ibu sedang memilih sayur.

Bu Epi: Bu, apa ibu tidak rugi membelisayur semahal ini, padahal di pasarbiasa kan murah.Bu Uci: Ah, tidak.......ini kan sayurdengan merek organik, bebas daripestisida dan obat racun lainnya. Demikesehatan saya rela membeli sayursemahal ini.Bu Epi: Apakah sayur yang di pasaritu mengandung pestisida Bu?Bu Uci: Saya tidak tahu, tetapi yangsering saya lihat sayur yang banyakditanam petani itu sering disemprotdengan racun pestisida, demikeamanan saya memilih sayur yangsudah bermerek organik dan bebasbahan kimia berbahaya.Bu Epi: Apa sih untungnya makansayur organik?

Bu Uci: Pertama, kita terbebas darikandungan racun pestisida dan racunkimia berbahaya, sehingga kesehatankita bisa terjaga; Kedua, lahan yangditanami dengan cara organik akanterjaga kondisi tanahnya sehinggatidak mudah rusak, begitu pula denganlingkungan sekitarnya; Ketiga, trendpertanian organik yang berwawasanlingkungan makin meluas, produkpertanian organik makin lama makindicari konsumen, karena konsumenmakin sadar kesehatan dan sadarlingkungan.

Pertanyaan:1. Apa keuntungan petani jika

bercocok tanam dengan caraorganik (bebas dari pupuk danpestisida/racun kimia).

2. Apa keuntungan kita makan/mengkonsumsi pangan organik.

“Saya pilih sayur organik”

Page 13: advokasi no 18

19

Buletin Petani ADVOKASI No. 18 Januari-Maret 2005

Konsultasi TaniKonsultasi TaniKonsultasi TaniKonsultasi TaniKonsultasi Tani

Salah satu OPT (organismepengganggu tanaman) utamabaru yang meresahkan petani

di beberapa sentra produksi cabe di In-donesia adalah “penyakit virus kuning”.Virus kuning keriting mirip penyakitbulai pada jagung. Gejala yang dapatdilihat, pada tanaman cabe daunmengkriting dan berwarna kuning,sedang pada tomat serangan dominanpada daun menjadi kerdil dan buahnyakecil-kecil, bahkan ada yang tidakberbuah sama sekali. Umumnyapenyakit menyerang pada musimkemarau. Hamparan cabe berubahwarna dari hijau menjadi kuning. Jikaitu terjadi, dipastikan cabe gagal panen.Pada cabe rawit, masih berbuah, tetapikualitas dan kuantitas melorot.Tanda Kehadiran Virus

Kalau dilihat dengan miskroskop, vi-rus tersebut memiliki 2 partikel kembar.Jadilah ia dinamakan virus Gemini. Vi-rus ini pertama kali dilaporkan ada diIndonesia tahun 1989, namun bukanpada tanaman cabe melainkan tana-man tembakau. Cabe baru diketahuiterinfeksi pada Tahun 1992. Hal itumenunjukkan virus berubah khususmenyerang cabe.

Awal 2003 merupakan puncakserangan penyakit bahkan menjadiepidemi di sentra-sentra cabe dipropinsi Jawa Tengah, DIY, danKalimantan Selatan. Bersamaandengan serangan Amerika ke Irak,yang banyak ditentang negara-negaradunia, maka disebutlah “Bule Amerika”sebagai nama penyakit pada cabeyang mewabah dan sulit dikendalikanini.Stadium Kehadiran Virus:1. Pucuk daun cekung mengerut

berwarna mosaik hijau pucat.

Pengendalian “Bule Amerika” Pada Tanaman Cabe

Pertumbuhan tanaman terhambat.Daun berkerut, menebal disertaitonjolan (blister) hijau tua.

2. Pada pucuk dan daun muda keluarmosaik kuning. Warna itu menjalarhingga seluruh daun bulai.

3. Urat daun pucuk atau daun mudapucat kekuningan sehinggatampak seperti jala. Warna daunberubah belang kuning.

4. Daun muda atau pucuk menjadimenjadi cekung mengerut ber-warna mosaik. Seluruh daun laluberubah kuning cerah denganbentuk daun berkerut cekungmenjadi lebih kecil.

Cara Penularan VirusVirus tidak terbawa benih, namun

penularan terjadi melalui perbanyakantanaman dengan penyambungan danmelalui serangga, yaitu kutu kebul/lalatputih/kupu putih/abu rokok/ Bemisiatabaci (biotipe-1) dan atau Bemisiaargentifolia (biotipe-2). Kutu Kebultermasuk ordo Homoptera, denganfamili Aleyrodidae. Kutu Kebul dewasaselama hidupnya bisa menularkan vi-rus.

Sifat kutu kebul yang polifagus(makan beragam jenis tanaman)menyebabkan virus itu gampangtersebar. Ia memiliki tumbuhan inangberagam, seperti: tomat, cabe, paprika,tembakau, mentimun, semangka,melon, pepaya, kacang-kacangan,buncis, Kedelai, Mawar, Krisan, Melatidan Kapas. Kutu kebul juga dapathidup di gulma yang berdaun lebarseperti Srunen, Bandotan, Ceplukan.

Meskipun keberadaannya sebagaihama tidak terlalu merugikan, justruyang berbahaya adalah virus yangditularkannya.

Saya mempunyai keinginan untuk menanam cabe dengan menggunakan tehnisyang ada. Harapan saya, agar YDA berkenan untuk mengirimkan buku panduanmenanam cabe yang baik.

Amir SyarifudinJl Raya Sukamarga-Muara Aman

No 16 Kec. Lebong Utara. Kab.Lebong Bengkulu.

Maaf, kami belum bisa mengirimkan bukunya. Tapi kami berharap tulisan inidapat sedikit menambah pengetahuan tentang bertanam cabe.(-red)

Kutu Kebul yang menularkan virus kuning,musuh alaminya adalah kumbang koksi dantabuhan. Foto: BPPT Yogya

Pencegahan dan pengendaliandengan Teknologi PengelolaanTanaman Terpadu (PTT)

1. Pengolahan tanah dilakukansecara sempurna (dua kalipengelolaan tanah dicangkul dandibalik), penggunaan kapurpertanian sebanyak 1,5 ton/ha satubulan sebelum tanah, khususnyauntuk lahan dengan pH rendah(masam)

2. Menanam varietas yang agaktahan (karena tidak ada yangtahan), misalnya cabe keritingjenis Bukittinggi, Samas, danTrisula (cabai merah non hibridahasil pemurnian benih local JawaTimur). Varietas cabai localcenderung lebih tahan serangandibanding Hibrida.

3. Benih sebelum ditanam, direndamdalam air hangat (50°C) + Previcur-N selama satu jam, diangkat,dianginkan di atas kertas Koran.

4. Pengerodongan persemaian cabedengan kain kasa/nilon. Bibitdalam keadaan terbuka sangatbesar kemungkinannya tertularvirus dari tanaman sakit lain.

5. Selain lahan harus bebas gulma,setiap Hektar tanaman cabe diberipupuk berimbang, yaitu: 2-3 Ton/Ha pupuk organik (pupuk kandangmatang),

Bersambung ke Hal 21:

Page 14: advokasi no 18

Buletin Petani ADVOKASI No. 18 Januari-Maret 2005

16

Berita TaniBerita TaniBerita TaniBerita TaniBerita TaniSoal Budi Daya Ginseng

Petani Diminta Berhati-hati

Ratusan petani Desa Rogoselo,Doro, Kabupaten Pekalongan yangikut membudidayakan ginsengbekerja sama dengan CV Medicaldiminta untuk berhati-hati. Merekadiharapkan tetap bisa berpikir jernihsehingga uang yang dihabiskan untukmembeli bibit ginseng tidak sia-sia.

Kepala Dinas Pertanian Kabu-paten Pekalongan, Dokter hewanDjarot Rusmanto, kepada SuaraMerdeka menjelaskan, belum menelitiratusan petani yang ikut program budidaya tanaman ginseng dengan CVMedical.

Namun dia mengaku sudahmendapat surat dari Dinas PertanianPropinsi Jateng untuk berhati-hati danmengawasi program yang dikelolaCV Medical, setelah perusahaantersebut terkena masalah dandiperiksa Polwil Surakarta.

Petani, kata dia, harus menelitibenar surat perjanjian yangditandatangani bersama denganperusahaan tersebut. “Sebenarnya

jika memang sudah ada perjanjianyang jelas, tidak masalah. Namunjika perusahaan tersebut bermasalah,memang harus hati-hati,” ujarnya.(Suara Merdeka, 18 Januari 2005)

Ketua Pusat PengembanganAkuntansi (PPA) Fakultas EkonomiUniversitas Slamet Riyadi Surakarta,Drs Suharno MM, menilai praktikbisnis yang dilakukan CV Medicaltidak masuk akal. Suharno menilaibisnis yang dijalankan perusahaan inibanyak kejanggalan. ”Kejanggalantersebut antara lain masa tanamginseng adalah empat bulan, berartiCV Medical mengeluarkan sekitar40% untuk empat bulan dari modalyang disetor pihak investor untuksekali tanam. Padahal, ujar Suharno,menurut penjelasan Kuasa HukumCV Medical keuntungannya hanya 30%, artinya CV Medical justru defisit10 %. Hal ini didasarkan pada pemba-yaran bunga 10% per bulan bukan per

masa panen,” ujar Suharno kepadaEspos, Selasa (9/11).

Suharno menilai praktik bisnisyang dijalankan CV Medical bukanlahsistem bagi hasil. Dalam sistem bagihasil sesungguhnya terjadi kesepa-katan antara keuntungan yangdidapat kemudian dibagi bersama,serta kerugian yang diderita jugaditanggung bersama.

Selain itu dalam sistem bagi hasilyang sesungguhnya, keuntunganyang diterima investor atau petani,didapat dari laba bersih, yang didapatdari modal dan hasil penjualanginseng kemudian dipotong biayaoperasional, biaya produksi danbeban lainnya.

Namun yang terjadi di CV Medicaltidak demikian, keuntungan yangditerima 10% itu dari modal yangditanam investor bukan dari saldobersih atau akhir. Bukan hasil modalyang telah dipotong biaya produksi,opersional dan lainnya. Jadi ini bukanbagi hasil,” lanjut dia.

Jangka PanjangMelihat praktik bisnis yang

dijalankan CV Medical, diperkirakan

Setelah lebih dari sebulanmenyelidiki praktik illegal CVMedical, akhirnya polisi mendapat-kan bukti akurat tentang pelang-garan hukum yang diduga dilakukanperusahaan budidaya ginseng itu.Karena itu, status Direktur UtamaCV Medical, Timotius Tri Sabarnoyang semula saksi, kini ditingkatkanmenjadi tersangka.

Bahkan, ujar Kapolwil SurakartaKombes Abdul Madjid, pihaknyatelah melakukan pemanggilanpertama, tapi yang bersangkutantidak hadir. Karena itu, bila pada

panggilan kedua, masih jugamangkir, dia akan menindak tegas.”Sebagaimana aturan yang berlaku,tidak memenuhi panggilan pertamamasih ada toleransi. Namun kalaudua kali tidak datang, kami akanmenjemput,” tegas Kapolwil.

Menurut Abdul Madjid, penge-naan status tersangka bagi DirekturCV Medical yang berkantor pusat diJl Kolonel Sugiyono Solo itu telahmemenuhi syarat, sebab setidaknyayang bersangkutan diduga me-langgar UU No 8 Tahun 1999 tentangPerlindungan Konsumen serta

pemalsuan identitas.”Dia menarik dana segar dari

masyarakat hingga miliaran rupiah.Selain itu ada cabang dari

perusahaan itu tidak dilengkapi ijin,”katanya. Dia mengatakan, perusaha-an yang bergerak dalam budi dayaginseng itu membuka cabang dibeberapa kota di Jateng, bahkan diluar jawa. Setidaknya, menurutcatatan kami ada sembilan hal yangdiduga menyimpang. Namun apapenyimpangan itu , belum saatnyadiekspose”, ujar Kapolwil.(Suara Merdeka, 11 Januari 2005).

Direktur Utama CV Medical TersangkaMelanggar UU No 8 Tahun 1999

”Bisnis CV Medicaltak Masuk akal”

Page 15: advokasi no 18

17

Berita TaniBerita TaniBerita TaniBerita TaniBerita Tani

Buletin Petani ADVOKASI No. 18 Januari-Maret 2005

usaha yang dijalankan perusahaan itutidak bisa bertahan lama atau jangkapanjang. Dalam hal ini, apabila CVMedical tidak mendapatkan tam-bahan investor atau terjadi penarikandana investasi, maka tidak menutupkemungkinan akan mengalamikesulitan pencairan untuk membayarkeuntungan para investornya.

“Perlu ditelusuri juga aset yangdimiliki perusahaan. Apakah kantoryang digunakan itu sewa atau miliksendiri, lalu lahan yang digunakan itudi mana, karena kalau melihatpenjelasan CV Medical, lahan yangdigunakan itu milik petani, petanitinggal membeli bibit saja. Lalu apaaset yang dimiliki Medical?”. Padahal,jelas dia, inti dalam berbisnis adalahkelangsungan dan kelayakan usahajangka panjang, tidak hanya satu duahari atau setahun dua tahun saja.(Solopos, 11 Nopember 2004)

Kasus Suap MonsantoBungaran dan Sony

Diperiksa KPK

Keduanya hadir di KPK untukdimintai keterangan seputar dugaankasus suap Monsanto kepadasejumlah pejabat RI.

Mantan Menteri PertanianBungaran Saragih mengatakan,pelepasan kapas transgenik telahdilakukan secara transparan dantelah melibatkan antar departemen,termasuk Kantor Kementerian NegaraLingkungan Hidup. Pelepasan kapastransgenik secara terbatas, ujarBungaran, merupakan win-winsolution untuk mengakomodirkeinginan berbagai pihak, baik petanikapas Sulawesi Selatan, PemerintahProvinsi Sulawesi Selatan, LSMLingkungan, perguruan tinggi, danjuga Monsanto Company. PernyataanBungaran Saragih ini diungkapkanseusai memberi keterangan di Komisi

Pemberantasan Korupsi, di Jakarta,Jumat (14/1).

Pernyataan Bungaran Saragih iniberbeda dengan keterangan mantanMenteri Negara Lingkungan HidupNabiel Makarim dan Mantan MenteriNegara Lingkungan Hidup SonnyKeraf. Bahkan di dalam Surat Keputu-san Menteri Pertanian Nomor 107/2001 juga disebutkan, di dalamkeputusan bersama empat menterijuga sama sekali tidak tercantumtanda tangan Menteri Negara Lingku-ngan Hidup.

Nabiel yang memberikanketerangan, Rabu (12/1), menjelas-kan, dirinya secara tegas tetapmeminta Amdal, namun ternyata izinpelepasan kapas transgenik telahdikeluarkan atas pertimbanganinterdept, tanpa melibatkan KantorKementerian Negara LH. Hal senadadiungkapkan mantan Menteri NegaraLH Sonny Keraf yang juga memberi-kan keterangan kepada KPK, Jumat(14/1). Sonny mengatakan dirinyasecara tegas tidak memberikan izinbagi kapas transgenik tanpa melaluiproses Amdal. Oleh karena itu iamengeluarkan Keputusan MenteriNomor 17 Tahun 2001 yang mewajib-kan produk transgenik harus melaluiAmdal. ”Akhir dari tarik menarik iniDepartemen Pertanian telahmemberikan izin kepada Monsanto.Lalu saya mengambil kebijakanpublik agar memasukkan produktransgenik wajib Amdal. Hal itu sayatuangkan dalam Kepmen Nomor 17tahun 2001, ” ujar Sonny.

Sementara itu Sekretaris MennegLH Arief Yuwono mengatakanKementrian Negara LH, dalam hal iniMenneg LH Rachmat Witoelar,menyatakan siap membantupenyidikan kasus suap 140 pejabatIndonesia, termasuk di lingkunganKLH dalam kasus lolosnya budidayadan komersialisasi kapas transgenikoleh perusahaan bioteknologiMonsanto Company pada tahun1997-2002. (Kompas, 15 Januari2005)

KOMPPOSRegenerasi Pengurus

Setelah melewati berbagaihambatan dan kendala, KOMPPOS(Kelompok Muda Peduli PetaniSukoharjo) akhirnya berhasilmelakukan pergantian pengurus.

Upaya ini dilakukan untukmenyegarkan kembali organisasisetelah dirasa ada kemandeganorganisasi.Selain itu, berbagaimasalah menghadang yangmenyebabkan KOMPPOS tidak bisamenjalankan secara optimal programkerjanya.

Pengurus baru yang terpilih untukperiode 2005-2008 adalah NurWardoyo sebagai ketua, Gunawansebagai sekretaris, Suwandi sebagaibendahara, dan Ari Marimin sebagaihumas. Pengurus ini dipilih langsungdalam pertemuan pada 9 Pebruari2005 bertempat di Sugihan,Bendosari, Sukoharjo.

Selain itu disepakati sekretariatKOMPPOS di Dusun Werubadran,Desa Polokarto, Kecamatan,Polokarto, Sukoharjo setelahsebelumnya di Desa Sugihan,Kecamatan Bendosari, Sukoharjo.

Sementara pada pertemuanselanjutnya di sekretariat diPolokarto, Sukoharjo pada 5 Maret2005 disepakati program kerjaorganisasi untuk tahun 2005-2006.

Program 2005-2006 meliputipendataan kembali anggota, upayalegal formal organisasi dengan aktanotaris, pengadaan sarana danprasarana kantor, peningkatan SDM(sumber daya manusia), usahapertanian organik, dan menjalinhubungan dengan berbagai pihak(LSM, kelompok tani, instansipemerintah).

Pengurus KOMPPOS berharapdengan program-program yang telahdirancang akan mampu mewujudkantujuan dibentuknya organisasiini.(Gideon)

Page 16: advokasi no 18

Buletin Petani ADVOKASI No. 18 Januari-Maret 2005

14

DangauDangauDangauDangauDangau

Burung pun Harus MenungguCerpen: M Yunus

Siang itu awan tidak lagi hitammenggantung seperti hari-hari biasanya. Bahkan jika hari-

hari sebelumnya jam-jam seperti inisudah hujan lebat, nampaknya hariitu cuaca akan cerah. Kicauan burungjuga nampak lebih sering terdengar,menambah asri suasana desa.

Nampak burung-burung rianggembira menyanyikan senandunghatinya, setelah sekian hari terpaksaharus bersembunyi disangkar-sangkar mereka berlindung dariderasnya hujan. Sesekali diselingiloncatan dari dahan satu ke dahanlainnya, beterbangan dari pohon satuke pohon lainnya, sambil bersendaugurau dengan burung-burung sejenislainnya.

Ayam jantan dan betina di pinggirkampungpun tidak kalah riangnya.Berkokok dan bersenda gurau,layaknya menyambut hari bahagia.Dengan lantangnya si jantanseringkali mendongakkan kepala danmenegakkan dadanya, untukmenyampaikan suara kokok, sebagaiekspresi suasana hatinya.

Di sepanjang jalan desa menujudesa lain, yang membelah hamparanluas persawahan petani, terlihat dikanan kiri jalan berjajar kumpulanorang-orang yang sedang merontok-kan padi panennya. Di tengah sawahterlihat laki-perempuan memotongbatang-batang padi. Hampir di semuahamparan. Di pematang-pematangterlihat para lelaki memanggulbongkokan batang padi untuk dibawake tepi jalan. Para perempuanmenggendong dengan sedikit terlihattertatih-tatih untuk dibawanya ke tepijalan. Mesin-mesin perontok yangmemang sudah disiapkan di tepi

jalanpun telah menanti untukmemilahkan batang dan bulir gabah.

Ramli, petani paruh baya keli-hatannya riang menjalankan mesinperontok padi yang disewanya darisebuah penggilingan padi di desatetangga. Sesekali mulutnya menye-nandungkan lagu Melayu yangsedang ngetop sekarang ini. Suaraparaunya sesekali ditimpali dengancelotehan bak suara kendang danketipung dari para buruh panen yangmembantunya.

“Kang, panennya agak melimpahkali ya, kok dari tadi nampak riangsekali,” lontar Katmir salah satu buruhpanennya.

“Bukan itu Mir, saya senangkarena hari ini nampaknya cuacaakan cerah. Sehingga saya bisamenyelesaikan panen saya hari ini.Coba lihat kalau sampai hari ini tidakada panas, bisa tumbang semua padisaya,” kata Ramli sambil menunjuksepetak sawahnya yang padinyasudah roboh terendam air.

“Iya ya Kang, kalau hari ini KangRamli nggak panen, saya juga nggakbisa jadi buruh panen. Dan itu artinyakeluarga kami nggak bakalan bisamakan hari ini,” timpal Katmir sambilmelanjutkan lagi dendangan paraunyamelanjutkan lagu yang tadi dinyanyi-kan. “Tarik terus,” serunya ketikamenerima sebongkok batang padiyang dijatuhkan kawan lain darigendongannya.

Sementara mereka asyik me-lanjutkan kerja panennya, dari ujungjalan, nampak samar-samar sese-orang mengendarai sepeda bututnya.Dari melihat gayanya mengendaraisepeda dan laju jalan sepeda yangtidak begitu kencang, kelihatan kalau

si pengendara sangat riang. Sayup-sayup terdengar suara dari bibirnya,seperti orang yang sedang bersapadengan para perontok padi disepanjang jalan.

Semakin dekat, semakin jelasbetapa pancaran keriangan wajahnya.Semakin dekat dengan tempat Ramlimerontok padinya, semakin jelassiapa pengendara sepeda ini. “Wah,Yu Surti kok kelihatan riang sekaliMir, ada kabar apa ya,” kata Ramlipada Katmir mengomentari gaya YuSurti ber-sepeda dan menyapakawan-kawan yang sedang panen.

“Yah barangkali sama denganKakang, dia bahagia karena hari inibisa panen,” sahut Katmir seolahmenganalisa kegembiraan Yu Surti.“Nggak Mir, dia kan sudah panen 4hari yang lalu, sebelum turun hujan, “jawab Ramli.

Belum genap mereka mengobrol-kan Yu Surti, terdengar sapaan“Panen Ram, buruan keburu hujan,”yang muncul dari mulut Yu Surtisambil terus saja lewat dengan gayabersepedanya yang riang, seolahtidak mengharapkan jawaban dariyang disapa.

“Yu, Yu…, mampir sebentar, kokterus saja. Singgahlah sejenak,”sahut Ramli seolah meminta Yu Surtiberhenti dan menceritakan keceriaan-nya. Yu Surti kaget dan mengeremsepedanya. Nggak juga segeraberhenti, kedua kakinya dijatuhkan ketanah untuk ikut menghentikan lajusepedanya. Tak lama kemudian YuSurti berbalik menuju tempat Ramlimerontokkan padinya.

“Ngopo Ko,” Yu Surti menyapaRamli dengan panggilan anakpertama Ramli, Si Joko, sambil

Page 17: advokasi no 18

Buletin Petani ADVOKASI No. 18 Januari-Maret 2005

Kuilu

menyandarkan sepedanya di pohontepi jalan. “Tumben Yu, gembirasekali. Ada apa?” tanya Ramli sambilmenghentikan sejenak mesinrontoknya.

“Ah mau tahu aja. Cepetin Dik,selesaikan panennya. Saya baru sajadari pasar jual panen padi. Hargaberas sekarang naik lho, 200 rupiah.Lumayan kan, bisa nambah-nambahpenghasilan,” jawab Yu Surti.

“Makanya saya mau buru-burupulang untuk menyampaikan kabarini pada keluarga”, lanjutnya.

“Lho memangnya pemerintahmenaikkan harga gabah tho Yu,”tanya Katmir ikut dalam pembicaaan.

“Nggak tahu. Yang saya tahu tadisaya jual ke Pak Haji Abas dikecamatan, harganya memang naik.Konon kabarnya di kota-kota hargaberas juga naik, sayur juga naik.Makanya kita juga ikut naik”, YuSurti menjelaskan sebisanya.

“Imbas dari kenaikan BBM Dik,”lanjut Yu Surti.

“Lo memangnya yang naik hanyaharga gabah dan beras saja Yu,”

tanya Katmir seolah pengin mencariinformasi kenaikan lainnya.

”Yaahhh, Katmir ini piye to, tadikan sudah saya jelaskan, yang naikitu juga sayur dan kebutuhan panganlainnya. Nggak hanya beras,” jelasYu Surti seolah menekankan lagiceritanya dari awal.

‘Maksud Katmir begini Yu, apakahpupuk, racun, angkot nggak ikutannaik juga. Kan biasanya kalaumenaikkan BBM diikuti juga olehkenaikan harga barang yang lain.Nanti pasti juga bahan bangunan ikutnaik, sewa truk juga naik, gula,minyak goreng juga ikut naik,” timpalRamli mencoba menjelaskan maksudpertanyaan Katmir.

“Yo embuh Ko, lha wong saya tadihabis jual beras langsung pulang.Nggak saya belikan apa-apa. Mausaya tunjukkan dulu hasilnya padabapaknya anak-anak. Biar dia senengkerja kerasnya dapat hasil lebih,”jawab Yu Surti seperti seolah tidakmau tahu kemungkinan apa yangakan terjadi kedepannya seperti yangdijelaskan Ramli.

Dalam pikirannya hanya adagambaran uang lebih yang di-dapatkan dari pasar.

“Lagian Ko, aku sengaja nggakbeli dulu pupuk dan racun untuktanam besok. Takut tahu kalau naik.Kan bisa menghilangkan kebaha-giaanku menerima hasil lebih dari 200perak per kilonya. Yah, meskisejenak, biarlah saya nikmati duluhasil ini,” tambah Yu Surti seolahmenjelaskan kenapa dia nggak mautahu dulu soal kenaikan harga yanglain.

“Sik yo Ko, Mir. Aku mau buruanpulang. Keburu ditunggu bocah-bocah,” kata Yu Surti sambilmengambil sepedanya, terusmenaikinya tanpa menunggutanggapan dari Ramli dan Katmir.

“Yo Yu, ati-ati,” sahut Ramli danKatmir hampir bersamaan. “ Yu Surti,Yu Surti, kasihan dia. Langsung sajaseneng, nggak memperhitungkankejadian yang lain ke depannya,”lontar Ramli mengomentarikegembiraan Yu Surti.

” Atau mungkin dia yang lebihbijaksana dibanding kita Kang,karena dia bisa mencoba menemukankebahagiaan, walau sesaat. Daripadakita ini tidak pernah menemukankebahagiaan atas jerih payah kitamenanam,” sahut Katmir mencobamemahami sikap Yu Surti.

“Yo embuh Mir, yuk kita lanjutkanlagi, keburu hujan nanti,” jawab Ramli.Karena tiba-tiba saja mendung datangdan sepertinya akan segera turunhujan. Dan Katmirpun menimpali“tarik terus!”, seolah melupakandialog kritis yang baru saja terjadi.

Benar saja, dari hamparan sawahterdengar teriakan “hujan…., hujan…”.Dan para pemotong padipun bergegasmenyelesaikan panennya.

Burung-burung yang tadinyaberharap bisa memakan sisa-sisarontokan di pinggir jalan atau diladang-ladang, setelah panen usai,menjadi risau apakah harusmenunggu esok hari untuk makan,jika benar hujan akan turun lagi(*)

15

Page 18: advokasi no 18

Buletin Petani ADVOKASI No. 18 Januari-Maret 2005

12

Album AdvokasiAlbum AdvokasiAlbum AdvokasiAlbum AdvokasiAlbum Advokasi

PEMONITOR MEMPERTANYAKAN PELAKSANAAN CERDP TAHUN 2002 DAN 2003 – LK-3 dan YCHI serta warga pemo-

nitor proyek CERD (Community Empowerment for Rural Develeopment - Pemberdayaan Masyarakat untuk Pembangunan

Desa), 1 Desember 2004 menerima kunjungan tim Review Mission ADB (Asian Development Bank - Bank Pembangunan Asia)

dan Manajemen Proyek Kabupaten Banjar. Pertemuan di kantor LK-3 Banjarmasin ini mendiskusikan tentang proyek periode

2002 yang banyak masalah dan kejelasan bagi desa periode tahun 2003. Proyek CERD ini berdanakan utang dari ADB.

PERTEMUAN TAHUNAN YDA – Pertemuan tahunan Yayasan

Duta Awam di Wisma YIS Karangasem Solo, 7 – 8 Januari 2005

telah memilih pengurus harian baru serta meninjau beberapa

poin Anggaran Dasar. Dalam forum pengambil keputusan

tertinggi YDA ini, tidak ada perubahan dalam susunan pengurus

harian (eksekutif). Hal lain yang ikut dirembug ialah program-

program pengembangan organisasi.

TANDATANGANI KOMPLAIN – Beberapa masyarakat dan

pemonitor proyek CERD Kalsel tanggal 26 Januari-2 Pebruari

2005 lalu melakukan pendataan kondisi terakhir dan masalah

proyek. Pertemuan ini menghasilkan rumusan tuntutan yang

telah disampaikan pada 16 Maret 2005 ke ADB di Manila-Filipina.

Selain menandatangani hasil rumusan, masyarakat juga

membentuk Forum Masyarakat Peduli CERDP.

Foto: LK-3

Foto: Dok YDA Foto: Zen

Page 19: advokasi no 18

13

Album AdvokasiAlbum AdvokasiAlbum AdvokasiAlbum AdvokasiAlbum Advokasi

Buletin Petani ADVOKASI No. 18 Januari-Maret 2005

SHARING TENTANG MEKANISME PENGADUAN MELALUI JALUR HUKUM, DINAS PERTANIAN DAN PERS – Kegiatan

sharing (berbagi ide) di Hotel Indah Palace, Solo, 20 Januari lalu, dihadiri petani yang pernah berkontrak dengan pengusaha.

Hadir pula pihak Polwil Surakarta, Dinas Pertanian (Kabupaten Karanganyar, Sukoharjo, Sragen dan Klaten), DPRD (Kota Solo

dan Kabupaten Sukoharjo) dan redaktur harian Solopos. Ulasan acara ini dapat disimak di halaman 8 dan 9 Buletin ini.

KUNJUNGAN MAS NOVI– Pada tanggal 12 Januari 2004,

Mas Noviansyah berkunjung dan berdiskusi dengan PPM

(Paguyuban Petani Merapi) di Desa Suroteleng Kecamatan

Selo Kabupaten Boyolali Jateng, juga dengan kelompok

ANdap Desa Bade Kecamatan Klego Kabupaten Boyolali,

Jateng. Kunjungan ini merupakan kegiatan rutin dari

manajemen CRS Jakarta Field Office.

Foto: Bayu

Foto:Bayu

FILM DAMPAK ISDP – Sejak tanggal 16 - 23 Pebruari 2005, tim

dari YDA bersama petani pemonitor ISDP (Integrated Swamp

Development Project) Riau melakukan pendokumentasian dampak

dari proyek tersebut. Hasil pengambilan gambar ini akan dibuat

sebuah film dokumenter yang menceritakan masalah dan dampak

yang ditimbulkan serta pendapat masyarakat daerah tersebut

setelah proyek selesai.

Foto: Eko

Page 20: advokasi no 18

Buletin Petani ADVOKASI No. 18 Januari-Maret 2005

Pengalaman AksiPengalaman AksiPengalaman AksiPengalaman AksiPengalaman Aksi

10

Acara ini di latarbelakangiterputus-nya komunikasiantara masyarakat dengan

legislatif, dimana selama ini apa yangdiputuskan dalam kelembagaanlegislatif di lakukan tanpadikomunikasikan dulu denganmasyarakat.

Putusnya komunikasi antara rakyatdengan legislatif menyebabkanmasyarakat sulit mengukur apakahsuara dari legislatif merupakan suarapublik/masyarakat. Sebagai contoh,sebuah Raperda sebelum diputuskanmenjadi Perda harusnya dikomuni-kasikan dulu pada pihak-pihak yangnantinya akan terkena aturan itu.Namun selama ini tidak. Dengandikomunikasikannya Perda padapihak-pihak yang terkena aturan,diharapkan ada kontribusi dari rakyat.

Legislatif selama ini merasa bahwasetiap aturan yang dibuat sudahmelalui uji publik. Berbeda denganpandangan Sriyono. Ia menilaibahwasannya ada pemahaman yangsalah mengenai uji publik di kalanganlegislatif. Mereka biasanya hanyamengundang LSM, media, dan tokohmasyarakat pada saat pembahasansetiap Raperda. Hal ini menjadi sia-sia karena orang yang diundangbelum tentu bisa menyuarakanaspirasi masyarakat, apalagisebelumnya memang tidak pernahada pembahasan antara legislatif

Siang itu disebuah Balai Kecamatan Puhpelem Kabupaten Wonogiri-Jawa Tengah, nampak puluhan orang tengahmendiskusikan sesuatu. Ya, bulan Desember 2004 itu sejumlah masyarakat yang terdiri dari kepala desa, anggotaBadan Perwakilan Desa (BPD), anggota Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), tokoh masyarakat dan pihakkecamatan berkumpul dalam satu acara bernama Uji Publik Peraturan Daerah (Perda) mengenai dana alokasi desadan kelurahan. Acara ini dimotori oleh Titus Sriyono, seorang warga Dusun Pendem, Desa Nguneng, KecamatanPuhpelem Kabupaten Wonogiri-Jawa Tengah, yang juga seorang anggota komisi B di DPRD Wonogiri.

dengan masyarakat.Dengan segala keterbatasan,

Sriyono mencoba memulai uji publikPerda tentang anggaran di KecamatanPuhpelem dengan agenda pembahas-an dana alokasi desa dan kelurahantahun anggaran 2005. Perda tersebutmemuat aturan hak-hak masyarakat,hak-hak pemerintah desa, kewajibanmasyarakat, kewajiban pemerintahdesa, dan lain-lain. Hasil pembahasanini kemudian oleh Sriyono dibawa kepansus DPRD yang membahas danaalokasi desa dan kelurahan.

Kontribusi MasyarakatAda dua hal yang bisa dipetik dari

kegiatan yang baru pertama kali inidilakukan oleh masyarakat ini, yaitu:1. Ketika forum semacam ini dibuka,

kontribusi pemikiran dan partisi-pasi masyarakat luar biasa,termasuk pemerintah desa danlembaga pemerintah masyarakatdesanya.

2. Forum semacam ini akhirnyabukan menjadi wacana di tingkatpemerintah desa saja, tapimenjadi wacana di tingkatmasyarakat juga.

Berita uji publik ini akhirnyatersebar di masyarakat, Sriyono yakinketika nanti dana alokasi desa dankelurahan dan diterapkan, masyarakatakan tahu bagaimana mekanisme dancara mengelolanya. Selain itu

masyarakat juga tahu bagaimanamekanisme pembahasan danpenyusunan APBD serta mekanismepertanggungjawabannya.

Disadari pula bahwasannya apayang ia lakukan masih mempunyaibeberapa kelemahan. Kelemahan ituantara lain:1. Uji publik Perda saat ini masih

belum bisa menjangkau masya-rakat luas karena belum ada yangmendanai. Jika kegiatan ini bisadilakukan lebih luas lagi, tentunyaakan berdampak meningkatnyaperan serta dan kontribusimasyarakat.

2. Jangka waktu antara RancanganPeraturan Daerah (Raperda)sampai pembahasan di PanitiaKhusus (Pansus) waktunyasangat singkat. Karena hasilRaperda ini disampaikan padalegislatif dan dibawa ke Pansuswaktunya mepet sekali, makauntuk mengukur bahwa Perdaadalah suara rakyat akan susahsekali. Selain itu rakyat juga tidakbisa ikut mengritisi. Jika jangkawaktu yang diberikan cukup lama,maka Perda itu bisa leluasa untukuji publik.

3. Bagi masyarakat, uji publik inimerupakan sesuatu yang barusehingga muncul berbagaipemahaman. Sebagian besarmasyarakat, termasuk dari pihak

Mengajak Masyarakat Mengkritisi PerdaUji Publik sebuah Perda Wonogiri oleh Masyarakat

Kecamatan Puhpelem

Page 21: advokasi no 18

EkoTitus Sriyono

Buletin Petani ADVOKASI No. 18 Januari-Maret 2005

Pengalaman AksiPengalaman AksiPengalaman AksiPengalaman AksiPengalaman Aksi

11

kecamatan menganggap bahwakegiatan ini merupakan acarasosial isasi Perda. Tetapi,kemudian Sriyono menjelaskanbahwa acara tersebut merupakanuji publik yang bertujuan untukmengkomunikasikan Perda padamasyarakat atau pihak-pihakyang terkait.

4. Raperda yang kemudian diuji-publikan dan mendapat responmasyarakat, akan dibawa kePansus, dan itu belum final.Setelah diketok, kemudian adasosialisasi. Namun sayangnyayang akan melakukan sosialisasibukan dari legislatif, tetapi daribagian hukum. Pada uji publik,bagian hukum tidak ikut karenamerasa tidak berkepentingan.Padahal Perda tersebut mestinyamenjadi bagian dari hukum.Sehingga kendalanya adalah tidaksamanya pemahaman bagianhukum mengenai Perda ketika diuji publik dengan sosialisasinantinya. Apalagi jika pihak-pihakyang ikut dalam pembahasan diuji publik juga tidak hadir dalamsosialisasi.

Tarik Ulur KepentinganPada saat Perda di uji publikkan

terjadi tarik ulur, karena ada pihak-pihak yang juga berkepentingan didalamnya. Misal, penetapan anggaran30 persen untuk belanja rutin, dan 70persen untuk pembangunan menjadipembahasan yang cukup intensif.Begitu ini digulirkan, muncul berbagaipendapat masyarakat. Ada yangmenginginkan belanja rutinnya lebihbesar, ada pula yang menginginkanbiaya pembangunannya yang diper-besar.

Tarik ulur terlihat antara masyara-kat dengan pihak pemerintahkecamatan dan desa. Pembahasandan tarik ulur tersebut justeru menjadi

satu masukan untuk Pansus.

Apa yang dilakukan Sriyono inikemudian terdengar sampai kekecamatan lain. Permintaan masyara-

kat dari kecamatan lain agar Sriyonomelakukan hal yang samapun datang.Namun permintaan tersebut tidakdipenuhi lantaran terbentur denganaktivitas yang harus dijalaninya.Namun dengan konsep yang sama, ujipublik di daerah lain tersebut tetapberjalan meski tanpa difasilitasi

Sriyono.

HarapanUji publik diharapkan jadi benang

penghubung komunikasi antara wakilrakyat dengan rakyatnya. Dengandemikian kelembagaan dewan bisa

benar-benar mewakili masyarakat.

Menurut Sri, sapaan akrabnya,ketika masalah-masalah seperti inidiujipublikan akan meminimalkanmasalah yang bisa timbul, misalkantimbulnya gerakan masyarakat sepertidemo. Selama ini demo terjadikarena keberadaan suara rakyat tidakdiakomodir.

Saat ini tuntutan masyarakatsemakin tinggi atas lembaga legislatif.Ini terbukti saat pemilu 2004 yanglalu, bagaimana kritik terhadap

lembaga dewan sangat kuat.

Dengan sistem anggarankinerja saat ini memper-cepat mendorong prosesterjadinya kegiatan-kegiatantransparasi publik sema-cam ini. Memang tidaksemua Raperda bisa diuji-publikan, tapi setidaknya yangmenyangkut khalayak luasdan krusial bisa diujip u b l i k a n ,termasuk ujipublik Raperdat e n t a n gpetani.

S e l a m aini petanitidak pernahdiajak bicarau n t u kmembicarakanmasalah-masalahpetani,

seperti penyusunan program untuk

pertanian.

Untuk yang akan datang, Musbangdiputuskan di desa. Pendanaan darihasil keputusan Musbang ini akandiambilkan dari dana alokasi desa/kelurahan. Keputusan pembangunanskala desa dan kemanfaatannyadiambilkan dari dana alokasi desa.

Langkah ini dianggap sebuahlangkah yang berani, karena inimemotong kewenangan pihakpemerintah yang dulu ada. Dengandemikian desa lebih otonom. Namun,bukan berarti ini berjalan mulus. Adahal-hal yang saat ini menjadimasalah, yaitu karena keputusan itusudah dilempar ke desa, bagaimanakesiapan desa itu dalam menyiapkanperangkat untuk sistem yang lebihberpartisipatif.

Dalam hal ini, masyarakat perlumelakukan kerjasama denganLembaga Swadaya Masyarakat (LSM)atau pihak manapun untuk ikut

memfasilitasi renstra desayang lebih partisi-

patif. (Eko)

Page 22: advokasi no 18

22

Buletin Petani ADVOKASI No. 18 Januari-Maret 2005

ResepResepResepResepResep

Lidah Buaya

Lidah Buaya atau nama latinnya Aloe Vera banyak tumbuh di sekitar kita. Warna kulit tanaman berwarna hijau dengan ukuran panjang yang bisa mencapai 50 cm

dengan ketebalan buah hingga 4 cm. Kebanyakan Lidah Buaya ditanam orangsebagai tanaman hias, namun ada pula masyarakat yang memang sengajamembudidayakan tanaman ini dalam hamparan yang luas. Selain sebagai obat,kosmetik dan tanaman hias, lidah buaya juga bisa dibuat makanan seperti dodol ataubahan campuran es. Tanaman ini mengandung zat yang dapat menyembuhkanbeberapa penyakit, antara lain:

Saponin, yang memiliki kemampuan sebagai pembersih dan antiseptic sehinggaefektif mengatasi luka terbuka.Antrakvinon dan Luinon yang memiliki efek menghilangkan rasa sakit (analgenik)dan mengatasi pusing.Mengandung Lignin/Selulosa yang berkemampuan menembus dan meresap ke dalamkulit, sehingga menahan hilangnya cairan tubuh dari permukaan kulit sehinggakulit tetap kering dan terjaga kelembabannya.Mengandung aloin yang memiliki efek mengatasi demam (antipirstik), pencahar (purgatif) dan menghambat kanker.Mengandung acetylated mennose yang merupakan imunostinulan yangkuat, untuk meningkatkan sistem kekebalan yang menstimulasi atau merangsang antibody.

KHASIAT LIDAH BUAYA (aloe vera)

Kegunaan lain dari Lidah Buayaadalah:

Obat Jerawat Batu dan FlekHitamCaranya:- Lidah buaya dikupas kulitnya, lalu

dihancurkan. Tambahkan bedakdingin.

- Setelah diaduk, tempelkanadonan tadi ke wajah selama 1,5jam. Kemudian usap dengan airhangat.

Cleansing (Pembersih) WajahCaranya:- Lidah buaya dikupas, dipotong-

potong campur dengan limalembar daun sirih.

- Kedua bahan tadi direbus denganair 2 Liter. Sisakan 1 Liter, laludisaring dan dinginkan (simpan dikulkas).

- Air hasil penyaringan digunakanuntuk membersihkan wajah.

Untuk Obat BatukCaranya:- Campurkan lidah Buaya 100

gram, Kencur sebesar ibu jari dangula merah/jawa secukupnya.

- Rebus semua bahan dengan 2gelas air. Sisakan satu gelas laludiminum.

Mengatasi Rematik dan SakitJantungCaranya:- Lidah buaya dikupas, dipotong-

potong ditambah kulit pisangmasak secukupnya dan jahe.

- Rebus semua dengan 2 gelas air.Sisakan hingga menjadi 1 gelas,setelah dingin lalu diminum.

Mengobati Sakit MaagCaranya:- Lidah Buaya, kapulaga dan jahe

di rebus dengan 2 gelas air,sisakan 1 gelas. Minum sebelummakan.

Mengatasi Penyakit Usus (Typus,dll)Caranya:- Campurkan lidah buaya, kunyit

dan sambiloto.- Rebus semua dengan 2 gelas air,

sisakan satu gelas. Minum setiaphari.

Mengatasi Batu GinjalCaranya:- Lidah buaya dan kulit semangka

yang hijau di rebus dengan duagelas air, sisakan satu gelas laludiminum airnya setiap hari.

Obat Ambeien (Wasir)Caranya:- Campurkan lidah buaya yang

telah dikupas dengan norit dangambir

- Semua bahan digiling halus(jangan terlalu encer) dioleskankedalam benjolan anus sebelumtidur. Diulang sampai 1 Minggu.

Page 23: advokasi no 18

23

Buletin Petani ADVOKASI No. 18 Januari-Maret 2005

ResepResepResepResepResepUntuk Kesehatan Rahim danVaginaMengatasi terlambat bulan:- Lidah buaya dikupas, dipotong-

potong lalu tambahkan madu/gula kemudian dimakan.

Awas! Wanita hamil di larangmengkonsumsi resep ini.

Keputihan:- Lidah buaya dan kulit delima

direbus dengan air dua gelas,sisakan satu gelas lalu minum.

Untuk Menghangatkan Badan BilaUdara DinginCaranya:- Lidah buaya dikupas dipotong-

potong ditambah bubuk jahe danKulit jeruk keprok/wangi.

- Semua bahan tersebut diseduhdalam air panas lalu diminum.

Mengatasi Kaki Pecah-pecah- Pisang masak dibiarkan layu 4

hari hingga kulitnya hitam, kupaslalu hancurkan.

- Tambahkan lidah buaya yangdiparut lalu oleskan pada kakiyang pecah-pecah sebelum tidur,diulang setiap hari.

Kiriman:Ari Marimin

Anggota Kelompok Muda PeduliPetani Sukoharjo (KOMPPOS)

Resep Mengatasi Sakit KencingManis dan Kencing Batu

Kencing ManisKencing manis terjadi karena air seni dan darah manusia mengandung

glukosa yang berlebihan. Penyakit ini tidak menular, tetapi dapat diturunkan.Kencing manis lebih banyak dialami orang pada usia 40 tahun keatas.

Tanda-tanda orang yang terkena kencing manis antara lain:- Berat badan turun drastis dalam waktu singkat dan sering merasa lelah.- Kaki merasa lemah, sering pegal dan linu seperti sakit rematik.

Resep mengatasi kencing manis:1. Bidara upas sebesar jari diparut, lalu diseduh dengan air panas 1 cangklir.

Setelah dingin saring airnya lalu minum. Minum resep ini 2 kali sehari.2. Biji buah duwet (jamblang) kering sebanyak 15 butir ditumbuk halus.

Tambahkan daun meniran sebanyak 1 sendok teh, rebus dengan air 2gelas selama 15 menit. Setelah dingin minum airnya. resep ini cukupdiminum 1 kali sehari.

3. Daun tapak dara segar sebanyak 20-25 helai dicampur dengan bijipetani cina sebanyak 1 sendok makan. Rebus semua bahan dengan air1 gelas selama 10 menit. Minum resep ini 2 kali sehari 1 gelas.

4. Biji mahoni kering ditumbuk hingga halus. 1 sendok serbuk ini diseduhdengan air panas 1 cangkir, lalu minum. Lakukan 3 kali sehari.

Kencing BatuKencing batu disebabkan karena air seni mengandung butiran batu-

batu kecil. Jika batunya besar menyebkan rasa sakit ketika sedang buangair kecil.

Tanda-tanda menderita kencing batu antara lain:- Rasa sakit ketika sedang mengeluarkan air seni.- Air seni yang keluar tidak lancar.- Penderita sering mengalami sakit pinggang dan bisa menjalar ke bagian

lain.Penyakit ini sering diderita oleh kaum laki-laki dari pada kaum perempuan.

Ada dua cara mengatasi sakit ini, yaitu melalui perawatan dan pengobatansecara tradisional.Perawatan:- Minum sebanyak mungkin, agar dapat kencing dengan lancar, terutama

minum air soda atau susu murni.- Perbanyak makan buah-buahan dan sayur, terutama pepaya, ketimun

dan labu air.Pengobatan:- 5 helai daun ngokilo kering, 20 helai daun kumis kucing dan 1 sendok

daun meniran diseduh dengan air panas sebanyak 2 gelas. Resep inidibuat pada malam hari dan minum keesokan harinya.

- 10 helai daun kejibeling segar, 20 helai daun kumis kucing, tambahkansedikit gula batu lalu rebus dengan air 1 gelas selama 10 menit. Saringairnya lalu diminum. Tidak dianjurkan menggunakan resep ini secaraberlebihan, karena daun kejibeling dapat merusak ginjal.

Diambil dari Buku: Pengobatan Cara Timur dan Barat, karangan Prof Dr Salim LMAKenikir

Page 24: advokasi no 18